Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
seberapa sering pun aku mengucap selesai, tentangmu tak pernah benar-benar usai.
—nonaabuabu
132 notes
·
View notes
Text
Perihal terluka mungkin sudah biasa perihal mengobati sungguh hingga saat ini tak kunjung ada obatnya tak tahu menyembuhi diri
9 notes
·
View notes
Text
Katanya,
Aku orang yang tenang
Nyantanya,
Semrawut tak karuan
:)
14 notes
·
View notes
Text
Tumb..
Gak bisa tumb, gak pernah bisa memaafkan perselingkuhan, sampai saat ini yaaa kira-kira 5 bulan sudah suami confess perselingkuhannya. Yang sudah terjalan 1 tahun. T_T ...
Dan sampai saat ini mau mengubur itu sedalam dalam, dari keluarga gue tumb. Pokoknya keluarga gue gak boleh ada yg tau. Tapi keluarga tumbler boleh tau.. hmm...
Setelah perselingkuhan itu. Hilang sudah kepercayaan gue ke suami. Walau kadang suami ngomng jujur. Tapi bener gak sih tumb. Klo selingkuh itu bisa muncul lagi ?? Atau emang kalau tobat. Trus gak kambuh... (jawab pyiss..)
Tumb, gue sayaaaaang banget sama suami. Tapi di khianati. Gue bukan perempuan yang baik tumb. Tapi gue bukan malaikat yang baik sempurna.. dia imam, tapi dia yang merusah keimaman rumah tangga ini.
Tumb. Gimana cara mengikhlaskan ini... ??
TOLLLLLOOONNNGGG....!!!
1 note
·
View note
Text
Setelah engkau pergi Dunia tak sama lagi ...
Dan aku dipaksa cepat Beradaptasi ...
101 notes
·
View notes
Text
Jika burung jatuh cinta dengan ikan, di mana mereka akan tinggal?
Tidak di mana pun.
Ikan akan tetap berenang di dalam air, burung akan tetap terbang di udara dengan bebas.
Ikan akan terus berenang membawa cintanya sedalam inti bumi, sedangkan burung akan terus membawa cintanya ke langit tertinggi.
Mereka akan menjalani kehidupannya masing-masing demi kebaikan satu sama lain.
365 notes
·
View notes
Text
Berpura tenang bagai laut tanpa gelombang, padahal tangis selalu pecah selepas petang.
427 notes
·
View notes
Text
Tumbuh dan Bercerita
Tidak semua masalah kita harus diketahui orang lain, bukankah ada banyak masalah yang kemudian semakin membesar hanya karena kita salah bercerita?
Lelah ya berproses menjadi dewasa itu, tapi setidaknya kita bisa lebih bijaksana dalam bersikap. Sebab dewasa itu adalah akumulasi dari kumpulan masalah yang bisa kita lewati dan hadapi, bukan menghindar atau mengabaikan.
Selamat bertumbuh, tidak apa-apa, insyaallah semua akan baik-baik saja.
Sederas-derasnya hujan, ada juga masa ia reda. Seterik-teriknya matahari, ada masa pula ia akan teduh dan rindang. Tak apa, dunia ini berputar, tak ada kesulitan yang abadi, sebagaimana tak ada pula kenyamanan yang kekal.
Selamat bertumbuh dan dewasa :)
@jndmmsyhd
644 notes
·
View notes
Text
Kini, tak lagi mengherankan saat orang datang dan pergi. Waktu bukan milik kita selamanya, dan mereka yang dulu selalu bersama kini telah habis masanya. Namun, doa dan perhatian untuk saling merangkul tak mengenal batas. Itu masih bisa diupayakan, bahkan dilangitkan berkali-kali.
185 notes
·
View notes
Text
melepaskan itu sulit, tapi berada dalam hubungan dimana kamu harus menjelaskan setiap hari bagaimana kamu ingin dicintai, itu sangat menguras energi.
Dulu, itu aku. Kini sudah tidak lagi.
199 notes
·
View notes
Text
“Try a little harder to be a little better.”
— Unknown
258 notes
·
View notes
Text
Dalam doa-doa, jangan lupa meminta istiqomah dalam ibadah. Sebab istiqomah adalah harga dari sebuah ketaatan pada Allah. Berat, karena hadiahnya surga.
50 notes
·
View notes
Text
Lambat atau cepat, suatu hari nanti kamu akan duduk memberi kata selamat kepada dirimu sendiri, tersenyum bangga, dan berkata,
"Sangat sulit memang, tapi Tuhan, aku berhasil".
195 notes
·
View notes
Text
Mendungnya di langit, hujannya di pelupuk mata. Tuhan, Aku kenapa?
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
179 notes
·
View notes
Text
Jika luka mengisi makna indah, kau adalah museum penuh bilur layak jaga. Jika luka tersirat puitis dan artistik, kau adalah anggun mahakarya yang penuhi arti unik.
Namun jika luka adalah sebagaimananya arti luka, berarti kau adalah manusia. Dan tak ada yang perlu disembunyikan dari perihnya.
Kau manusia, kau terluka. Tak apa.
Aku ada.
— Arief Aumar | kauterlukaakuada
64 notes
·
View notes
Text
Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan mudah, semakin menjadi biasa saja dari waktu ke waktu.
Bukan karena kini kita tak lagi punya hati. Bukan karena kini kita tak lagi merasa apa-apa. Kita hanya telah sampai pada pemahaman bahwa, belajar mematikan hati pada hal-hal yang gak benar-benar penting, adalah sumber kunci ketenangan hidup.
Semakin bertambahnya umur kita, hidup kita akan semakin dipenuhi dengan berbagai macam persoalan. Dan kepala kita akan terisi dengan banyak pemikiran. Namun, tak semua hal harus kita masukkan dalam hidup. Tak semua pemikiran harus kita masukkan dalam kepala, dan tak semua rasa harus kita simpan dalam hati. Bijaklah dalam memilih apa yang mau kita simpan, apa yang mau kita lepaskan, dan apa yang mau kita abaikan.
Berikan ruang yang lebih pada hal-hal yang membawa kita pada kebahagiaan dan juga kebaikan hidup. Dan semakin persempit ruang pada hal-hal yang akan jadi beban dalam hidup kita.
Mari jalani hidup kita yang singkat ini dengan mendekat pada hal-hal yang mampu memberikan kita makna lebih.
@milaalkhansah
346 notes
·
View notes