#wisata buaya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nusantara dikenal sebagai surga wisata alam dengan beragam keindahan yang tersebar di seluruh kepulauannya. Salah satu destinasi wisata yang mungkin belum banyak Anda dengar adalah Pantai Ranca Buaya, yang terletak di Garut, Jawa Barat.
2 notes
·
View notes
Text
Fakta Menarik tentang Negara Uganda
Uganda adalah negara yang terletak di Afrika Timur, yang dikenal dengan keindahan alamnya, keanekaragaman hayati, dan budaya yang kaya. Meskipun tidak sebesar beberapa negara besar di Afrika, Uganda memiliki banyak hal unik yang menarik perhatian dunia. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Uganda:
1. Terkenal Sebagai “Permata Afrika”
Uganda sering dijuluki sebagai "Permata Afrika" karena keindahan alamnya yang luar biasa, dengan gunung yang menakjubkan, danau-danau besar, serta hutan hujan tropis yang masih alami. Pemandangan alam Uganda sangat beragam, dari dataran tinggi hingga savana dan hutan tropis yang lebat, menjadikannya salah satu destinasi terbaik di Afrika untuk wisata alam.
2. Rumah bagi Gorila Gunung yang Terancam Punah
Gorila gunung adalah salah satu spesies primata yang paling terancam punah di dunia, dan Uganda adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk melihat mereka di habitat alami mereka. Taman Nasional Bwindi Impenetrable Forest dan Taman Nasional Mgahinga Gorilla di Uganda adalah dua tempat utama untuk trekking gorila, yang memungkinkan wisatawan untuk melihat gorila gunung secara langsung.
Uganda juga terlibat dalam berbagai program konservasi yang bertujuan untuk melindungi spesies ini. Gorilla gunung adalah daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin merasakan pengalaman bertemu langsung dengan satwa liar di habitat aslinya.
3. Danau Victoria: Danau Terbesar di Afrika
Danau Victoria, yang terletak di Uganda, adalah danau terbesar di Afrika dan salah satu yang terbesar di dunia. Danau ini berbatasan dengan tiga negara: Uganda, Tanzania, dan Kenya. Di Uganda, danau ini menjadi sumber kehidupan penting bagi banyak masyarakat yang tinggal di sekitarnya, menyediakan ikan, air tawar, dan tempat beraktivitas ekonomi.
Danau Victoria juga memiliki beberapa pulau indah yang dapat dijelajahi, seperti Pulau Ngamba yang menjadi tempat perlindungan bagi orangutan dan satwa liar lainnya.
4. Kehidupan Satwa Liar yang Beragam
Uganda dikenal sebagai salah satu negara terbaik untuk melihat satwa liar di Afrika. Taman Nasional Queen Elizabeth, Taman Nasional Murchison Falls, dan Taman Nasional Kidepo Valley adalah beberapa lokasi yang terkenal dengan populasi hewan liar yang melimpah.
Di Uganda, wisatawan bisa melihat berbagai jenis satwa liar, seperti gajah, singa, leopard, kuda nil, buaya, serta berbagai spesies burung yang indah. Taman Nasional Queen Elizabeth juga terkenal dengan pemandangan spektakuler dan populasi singa arboreal yang terkenal dengan kebiasaan mereka memanjat pohon.
5. Sejarah dan Budaya yang Kaya
Uganda memiliki warisan budaya yang kaya, dengan lebih dari 50 kelompok etnis yang berbeda. Beberapa kelompok terbesar termasuk Baganda, Basoga, Banyankole, dan Bakiga. Setiap kelompok memiliki tradisi, bahasa, dan cara hidup mereka sendiri yang sangat beragam.
Uganda juga memiliki tradisi musik dan tarian yang sangat berwarna. Musik tradisional Uganda sering melibatkan penggunaan drum, alat musik tiup, dan gitar, dengan berbagai tarian yang menggambarkan cerita-cerita rakyat dan sejarah.
6. Kehidupan Alam yang Tergantung pada Sungai Nil
Sungai Nil, yang merupakan salah satu sungai terpanjang di dunia, mengalir melalui Uganda. Sungai Nil Putih dimulai dari Danau Victoria di Uganda, dan mengalir melalui negara ini menuju negara-negara lain di Afrika timur.
Sungai Nil memiliki peranan penting bagi masyarakat Uganda, yang bergantung pada sungai ini untuk irigasi pertanian, transportasi, dan juga sebagai sumber air tawar.
7. Peran Uganda dalam Perang Dunia II
Uganda memainkan peran penting dalam Perang Dunia II karena merupakan bagian dari koloni Inggris pada waktu itu. Negara ini menjadi basis militer yang strategis bagi pasukan Sekutu, terutama di kawasan Afrika Timur. Banyak tentara dari Uganda yang berperang di Afrika Utara, Italia, dan Asia Selatan.
Meskipun pada masa itu Uganda berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris, pengalaman ini memberi dampak pada kesadaran nasionalisme yang akhirnya berujung pada kemerdekaan Uganda pada tahun 1962.
8. Uganda Merdeka pada 1962
Uganda memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada 9 Oktober 1962, menjadikannya salah satu negara pertama di Afrika Timur yang merdeka. Proses kemerdekaan ini dilalui dengan perundingan antara pemerintah kolonial Inggris dan pemimpin Uganda saat itu, yang berujung pada pembentukan pemerintahan independen.
Setelah kemerdekaan, Uganda mengalami banyak gejolak politik, termasuk rezim diktator Idi Amin yang terkenal karena kejamannya pada 1970-an, serta perang saudara yang panjang.
9. Uganda memiliki Iklim Tropis dan Musim Hujan
Uganda memiliki iklim tropis, dengan dua musim hujan dan dua musim kemarau setiap tahunnya. Musim hujan biasanya berlangsung dari Maret hingga Mei dan lagi dari Oktober hingga November. Musim kemarau terjadi dari Juni hingga Agustus dan Desember hingga Februari.
Iklim tropis yang stabil mendukung pertanian yang melimpah, terutama tanaman seperti kopi, tebu, pisang, jagung, dan ubi jalar.
10. Kopi Uganda: Salah Satu Ekspor Utama
Uganda adalah salah satu negara terbesar di dunia dalam produksi kopi, terutama jenis Arabica dan Robusta. Kopi adalah salah satu komoditas ekspor utama Uganda dan berperan penting dalam perekonomian negara.
Kopi Uganda sangat dihargai di pasar internasional karena cita rasa khasnya yang lembut dan aromatik. Banyak petani Uganda yang bergantung pada pertanian kopi untuk mata pencaharian mereka.
11. Pencapaian Olahraga: Rugby dan Sepak Bola
Rugby adalah olahraga yang sangat populer di Uganda, dan tim rugby negara ini memiliki beberapa prestasi penting di tingkat regional. Tim Rugby Uganda Cranes sering berkompetisi di Piala Dunia Rugby dan turnamen internasional lainnya.
Selain rugby, sepak bola juga sangat populer di Uganda, dengan tim nasional Uganda yang sering bersaing di ajang internasional. Uganda pernah memenangkan Piala Afrika pada tahun 1978, dan tim nasional sepak bolanya dikenal dengan sebutan The Cranes.
12. Uganda adalah Negara dengan Keanekaragaman Flora dan Fauna
Dengan luas hutan tropis yang luas, Uganda adalah rumah bagi berbagai macam spesies flora dan fauna yang sangat beragam. Beberapa kawasan seperti Taman Nasional Kibale, yang dikenal dengan populasi chimpansee dan gorila, merupakan tempat yang penting untuk penelitian primata dan konservasi.
Uganda juga memiliki taman nasional yang menakjubkan, seperti Taman Nasional Rwenzori Mountains yang terkenal dengan puncak-puncaknya yang tertutup salju dan sangat indah.
Kesimpulan
Uganda adalah negara dengan keindahan alam yang luar biasa, keanekaragaman hayati yang melimpah, dan sejarah yang kaya. Dari gorila gunung yang terancam punah hingga danau Victoria yang luas, Uganda menawarkan banyak hal untuk dijelajahi oleh para wisatawan dan peneliti. Negara ini juga terus berkembang secara ekonomi dan politik, meskipun menghadapi tantangan besar. Dengan budaya yang beragam dan warisan sejarah yang mendalam, Uganda tetap menjadi salah satu negara paling menarik untuk dikunjungi di Afrika Timur.
0 notes
Text
Buaya Putih: Menelusuri Keajaiban dan Misteri Makhluk Langka yang Menyimpan Keindahan, Perilaku Unik, dan Tantangan Konservasi di Alam Liar
SELANJUTNYA
Buaya putih, atau yang dikenal juga sebagai buaya albino, adalah salah satu spesies reptil yang paling menarik dan langka di dunia. Dengan penampilan yang mencolok, buaya putih memiliki kulit berwarna putih bersih dengan mata berwarna merah muda atau merah, yang merupakan hasil dari kondisi genetik yang disebut albinisme. Albinisme ini terjadi karena kurangnya pigmen melanin, yang memberikan warna pada kulit, bulu, dan mata. Keberadaan buaya putih sering kali menjadi subjek penelitian, pengamatan, dan bahkan legenda di berbagai budaya, menjadikannya makhluk yang memikat dan misterius.
Buaya putih biasanya berasal dari spesies buaya muara (Crocodylus porosus) dan buaya sungai (Crocodylus niloticus). Meskipun mereka memiliki karakteristik fisik yang unik, perilaku dan ekologi mereka mirip dengan buaya lainnya. Sebagai predator puncak, buaya putih memainkan peran penting dalam ekosistemnya, mengatur populasi hewan lain di habitatnya. Namun, karena warna kulitnya yang terang, buaya putih sering kali lebih rentan terhadap predator dan ancaman di alam liar. Di habitat alaminya, kemampuan berkamuflase buaya putih berkurang, sehingga membuat mereka lebih sulit untuk berburu dan bersembunyi dari bahaya.
Buaya putih sangat jarang ditemukan di alam, menjadikannya sebagai salah satu spesies yang dilindungi. Penangkapan dan perburuan buaya ini untuk perdagangan kulit dan hewan peliharaan eksotis telah berkontribusi pada penurunan populasi mereka. Selain itu, hilangnya habitat akibat pembangunan dan pencemaran juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup buaya putih. Oleh karena itu, berbagai upaya konservasi dilakukan untuk melindungi buaya putih dan habitatnya. Beberapa organisasi lingkungan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat lokal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan spesies ini.
Pendidikan masyarakat menjadi aspek penting dalam upaya pelestarian buaya putih. Meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan dan perilaku buaya putih dapat membantu mengurangi konflik antara manusia dan buaya. Banyak taman safari dan kebun binatang kini memanfaatkan buaya putih sebagai bagian dari program edukasi, memberikan informasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan konservasi reptil. Dengan cara ini, buaya putih tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga simbol perjuangan untuk melestarikan spesies langka.
Di sisi lain, keunikan buaya putih telah menarik perhatian ilmuwan dan peneliti. Studi tentang perilaku dan genetika buaya putih memberikan wawasan baru tentang albinisme dan adaptasi hewan terhadap lingkungan mereka. Penelitian ini juga berkontribusi pada pemahaman lebih dalam tentang spesies buaya secara keseluruhan, membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam biologi dan ekologi reptil.
Secara keseluruhan, buaya putih adalah makhluk yang luar biasa dan penting dalam ekosistem. Keberadaannya yang langka menjadi pengingat akan kerentanan spesies dan pentingnya upaya konservasi. Melalui kolaborasi antara ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan buaya putih dapat dilindungi dan diperhatikan dengan baik. Dengan meningkatkan kesadaran tentang keajaiban dan keindahan buaya putih, kita dapat bekerja sama untuk melestarikan spesies ini dan habitatnya, memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menyaksikan keunikan makhluk yang menakjubkan ini.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pulau Kalimantan, salah satu wilayah yang kaya akan jejak budaya, menyimpan warisan yang tak lekang oleh waktu. Dihuni mayoritas oleh Suku Dayak, pulau ini menjadi pusat kebudayaan yang masih lestari hingga kini. Berbagai desa adat di Kalimantan menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan. Sekaligus menjadi inspirasi bagi perkembangan desa wisata di seantero pulau. Desa-desa adat di Kalimantan tidak hanya menjadi tempat pelestarian tradisi, tetapi juga wadah edukasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. BACA JUGA: Festival Seni Qasidah di Kalimantan Tengah Media Dakwah Efektif Mereka yang berkunjung dapat merasakan atmosfer jejak budaya Dayak yang begitu kental, dengan ornamen ukiran khas yang menghiasi setiap sudut rumah. Ini menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menyelami lebih dalam kekayaan budaya Suku Dayak. Desa Pampang Pedesaan Adat Pampang, yang diresmikan sebagai desa adat pada tahun 1991, menjadi salah satu destinasi budaya paling terkenal di Kalimantan. Berlokasi di Sungai Siring, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, desa ini menjadi pusat pelestarian budaya Dayak. Khususnya Suku Dayak Apokayan dan Dayak Kenyah. BACA JUGA: Bontang Kuala, Pelopor Desa Wisata di Kalimantan Timur Rumah Lamin Adat yang megah dengan panjang sekitar 40-15 meter dan tinggi 3 meter menjadi daya tarik utama. Dibangun dari kayu ulin dengan ukiran khas berwarna hitam, putih, dan kuning, rumah ini memancarkan keanggunan yang tak tergantikan. Sementara itu, Desa Pampang juga dikenal dengan Upacara Junan, ritual tradisional yang telah berlangsung ratusan tahun. Desa Lekaq Kidau Di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Desa Adat Lekaq Kidau menyajikan keunikan budaya Suku Dayak Kenyah. Tradisi yang paling mencolok di desa ini adalah cuping telinga panjang, sebuah tanda status sosial yang dikenakan sejak bayi. Warga desa juga kerap terlihat memakai Seraung, topi rajut dari daun palem yang menjadi ciri khas Suku Dayak Kenyah. BACA JUGA: Tiga Wisata Susur Sungai di Pulau Kalimantan yang Mesti Dicoba Sensasinya Pulau Sapi Terletak di Kecamatan Mentarang, Malinau, Kalimantan Utara, Desa Adat Pulau Sapi adalah rumah bagi Suku Dayak Lundayeh. Keunikan desa ini terletak pada rumah-rumahnya yang berwarna-warni serta dua patung replika buaya di Balai Adat. Setiap tahun, desa ini menjadi tuan rumah Festival Aco Lundayeh, ajang seni dan budaya yang melibatkan komunitas Lundayeh dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. BACA JUGA: Hudoq, Tarian Mistis Penuh Makna Khas Suku Dayak Kalimantan Timur Bung Kupu’ak Berbatasan langsung dengan Malaysia, Desa Adat Bung Kupu’ak di Jagoi Babang, Kalimantan Barat, adalah salah satu desa tua bagi Suku Dayak Bidayuh. Desa ini dikenal dengan tradisi Gawia Sowa, upacara syukur atas hasil panen yang juga tercatat sebagai salah satu dari 101 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Dalam festival ini, pengunjung dapat menyaksikan beragam seni dan budaya, termasuk ritual, tari-tarian, dan berbagai kearifan lokal yang mencerminkan kehidupan masyarakat Dayak Bidayuh. Desa Miau Baru Desa Miau Baru di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menjadi salah satu pusat kebudayaan Suku Dayak Kayan. Kawasan ini dikenal dengan Gerbang Lekan Maran yang menggambarkan kesenian Dayak Kayan melalui ukiran kayu ulin yang kokoh. BACA JUGA: Kereta Otonom Tanpa Rel Disiapkan untuk Rapat Kabinet Paripurna di IKN Desa ini juga mempertahankan keunikan ragam tarian dan seni yang menjadi identitas kuat masyarakat Suku Dayak Kayan. Kelima desa adat ini bukan hanya melestarikan warisan budaya. Tetapi juga membuka pintu bagi para pengunjung untuk menyelami kekayaan tradisi yang telah terjaga selama berabad-abad. Bagi yang ingin merasakan langsung kehidupan dan kearifan lokal Suku Dayak, desa-desa ini adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Banyak jejak budaya yang ditinggalkan.
0 notes
Text
youtube
Ahlusunnah melarang karena ada sejarah fatal adu-domba internal umat. Di bawa oleh Penjajah Belanda. Budaya yang beertentangan dengan syariat. Haram....! Masih ada cara lain untuk wisata dan peningkantan pendapatan.
Menengok Ritual Tabuik di Pantai Barat Sumatra
16 Jul 2024, 04:00 WIB
Oleh FIKRUL HANIF SUFYAN, penulis dan pengajar sejarah, pernah menjadi dosen tamu dalam visiting scholar di Faculty of Art, University of Melbourne Australia
Seorang jurnalis Sumatra Courant bernama Theodore Fransiscus A Delprat, terheran-heran ketika menyaksikan ritual tabuik disesaki ratusan orang penonton–yang berasal dari komunitas Sunni di tepian Muaro Padang pada 1891. Mengapa dia kaget? Delprat mengetahui, mayoritas penonton itu adalah penganut Sunni dan ulamanya sangat kontra dengan Syiah.
Sebagian dari pengusung tabuik dengan penuh semangat meneriakkan "hoyak hoyak tabuik, hayya hayya Hosein!" – demikian Delprat menuliskan kesaksiannya untuk ritual yang dimulai proses rancanganya sejak 1 Muharam dan memuncak tanggal 10 Muharram. Namun, kisah mengenai tabuik di Padang, berakhir sejak tahun 1970-an – dengan alasan finansial dan tidak adanya dukungan dari pemerintah.
Mencari Tabuik di Tepian Pantai Barat
Kata taboet, tabuik berasal dari tabut yang dimaknai peti kayu (Assegaf, 2010). Tabut bila ditelusuri jauh ke belakang, berhubungan dengan kisah Nabi Musa. Menurut Musthafa Al-Maraghi, dan Sayyid Qutb, kata tabut merujuk dalam Alquran untuk menggambarkan sebuah kisah yaitu kisah Nabi Musa AS dan Firaun. Dan, At-tabut adalah benda yang digunakan untuk keselamatan Nabi musa dari musuhnya Firaun.
Tabuik juga dimaknai usungan jenazah yang dibawa selama prosesi acara dari tanggal 1-10 Muharram. Peristiwa Padang Karbala pada 10 Muharram 61 Hijriah adalah sebab dari tradisi ini diperingati oleh kalangan Islam Syiah (Brockelmann, 1956; Gibb, 1974).
Narasi tabuik sendiri, bermula dari peperangan yang melibatkan Hussain dan Yazid. Hussain dan pasukannya tewas, kecuali beberapa perempuan dan anak-anak (Ahmad, 1972: 178). Perang yang tidak seimbang ini, dalam perspektif kesejarahan Syiah kerap disebut pembantaian terhadap Hussain dan rombongannya (Ronkel, 1914). Hussain bagi penganut Syiah, dianggap Imam ketiga, pasca wafatnya ayahnya Ali bin Abi Thalib, dan kakaknya bernama Hasan bin Ali.
Kematian imam ketiga ini, meninggalkan kolektif memori –terutama di kalangan Syiah untuk memperingati hari Asyura. Kebesaran nama Hussain dilaksanakan komunitas Syiah di seluruh dunia. Untuk menyebarkan tradisi ini, tiap-tiap orang yang berada di luar lokus utama Persia, menyebarkan di ranah yang mereka tinggali. Inilah jalur yang dimanfaatkan oleh penganut Syiah dalam menyebarkan tradisi tabuik –yang bermula dari Benkoelen.
Narasi tabuik di Nusantara bermula dari tentara Inggris–berasal dari Tamil India yang kali pertama melaksanakan ritual tabuik pada abad ke-17 (Suryadi, 2010). Militer asal Tamil yang menganut Islam Syiah itu, menamakan perayaan Asyura itu dengan sebutan tabot (Sumatra Bode, 21 April 1902). Traktaat London 17 Maret 1824 memaksa Inggris menyerahkan Benkoelen kepada Kolonial Belanda. Sebagai imbalannya, Inggris menerima Tumasik Singapura –yang masih dijangkiti nyamuk malaria dan predator buaya rawa itu.
Militer asal Tamil itu pun berontak. Mereka lari ke bagian utara Pantai Barat Sumatra, tepatnya di Pariaman. Kawasan yang lebih dulu menerima tarekat Syattariyah yang dibawa Syekh Burhanuddin itu pada abad ke-17 itu, segera dikenalkan dengan tradisi tabuik –dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharram. Strategi kultural minoritas Tamil ini berhasil, dan diterima oleh mereka yang menganut Islam Sunni.
Sebagai sebuah catatan penting, bahwa di akhir abad ke-19 penganut Syiah yang berasal dari India Tamil, sebagian kecil keturunannya menikah dengan perempuan Minang yang bermukim di pinggir Padang. Mereka umumnya bermata pencarian pengrajin, tukang cuci, tukang timah, tukang masak, dan lainnya.
Setidaknya di masa Kolonial Belanda terdapat lima daerah yang menyelenggarakan ritual tabuik sejak akhir abad ke-19. Kelima daerah itu adalah Aceh, Deli Serdang, Pariaman, Padang, Solok, dan Bengkulu.
Sempat Dilarang, Weber Kembali Mengizinkan Ritual Tabuik
Setahun sebelum Delprat menulis reportasenya, pada 1887-1989 Residen Sumatra Westkust EA Taylor Weber melarang perayaan tabuik ini di Padang dan Pariaman. Ada beberapa alasan, diantaranya di Sumatra mayoritas Muslim adalah penganut Sunni dan kontra dengan Syiah. Weber menuding perayaan tabuik memicu luapan kegembiraan yang tidak bermoral. Penguasa Sumatra Westkust itu juga prihatin, terhadap perayaan memicu kekerasan dan korban jiwa.
Pada Agustus 1890, kembali Weber mengizinkan kembali festival tabuik digelar. Kecemasannya tidak kunjung terbukti. Sebab, sebagian besar orang Minang yang merayakan tabuik, menganggap festival ini sebagai kesempatan untuk bersenang-senang dan berpartisipasi. Artinya, bagi masyarakat di Padang dan Pariaman tidaklah berakhir pada keyakinan sebagai peribadatan, melainkan hanya menikmati tradisi yang penuh kegembiraan.
Selebrasi tabuik di Pantai Barat Sumatra, hampir sama dengan di tempat asalnya, di Persia. Beberapa kelompok sibuk membuat replika kuburan (darga) dari Hussain, dalam bentuk keranda (Sumatra Courant, 11 September 1891). Lantas, siapa yang membiayai rancangan Tabuik besar dan kecil ini? Donasi berasal dari saudagar kaya yang berniaga di Pasar Gadang, Pasar Mudik, dan Pasar Batipuh Padang.
Prosesi rancangan tabuik–dimulai dari mengambil tanah, manabang (menebang) batang pisang, maanja (membawa jari Hussain yang dipotong Yazid bin Muawiyah), maarak panja (mengarak jari-jari Hussain), maarak panja sorban Hussain, dan diakhiri dengan tabuik naik pangkat. “Tentu saja menarik, merayakan tabuik, tanpa harus menjadi seorang Syiah” – demikian Delprat menuliskannya.
Pada 9 September 1891 telah tiba saatnya, tabuik besar (catafalque) besar dibawa keluar. Sebelum tahun 1897, 20 tabuik besar diproduksi dan keluar sekaligus. Tabuik besar yang satu lebih berharga dan hiasan dari yang lain, karena masing-masing kampung berlomba untuk mendesainnya. Namun, sejak 1891 terjadi penurunan, baik dari ukuran dan dekorasi tidak sebanding dengan karya seni dari tahun-tahun sebelumnya.
Tabuik besar merupakan mahakarya sejati dari konstruksi yang dibuat berhari-hari dengan bahan bambu, rotan, dan kertas. Ukurannya 6 lot, dengan tinggi 7 meter. Delphart pun berdecaki kagum melihat menara yang benar-benar terbuat dari konstruksi yang sangat ringan, meruncing dan dilengkapi dengan kertas berwarna, emas dan perak (Nederlandsch-Indië, 11 September 1891).
Sepanjang hari (8-9 September 1891), penduduk kampung – terutama dari Koto Marapak berkeliling dengan tabuik diiringi suara gendang dan terutama di malam hari, banyak penduduk asli yang bangun untuk berbaris di belakang karya seni kampung mereka dalam sebuah pawai panjang di bawah pengawasan veldpolitie.
Pasca tabuik besar berlalu, mengikuti tiga tabuik kecil. Di tabuik kecil memuat altar dengan sorban, replika tangan korban dengan lilin menyala. Dan, di belakang tabuik besar biasanya diikuti rombongan laki-laki sampai prosesi selesai. Keseluruhan dari arakan tabuik besar dan kecil dikelilingi oleh tarian dan lompatan Simoentoes dan Ardjoenoes.
Tepat pada tanggal 10 Muharram atau bertepatan dengan 10 September 1891, semua orang bergegas ke tempat di luar kota, dimana lokasi tabuik itu berada. Ribuan penonton sudah tumpah ruah di pinggir Pantai Muaro Padang. Ada beberapa penamaan untuk perayaan ini – terutama di kalangan jurnalis. Ada yang menyebut perayaan tabut, festival Hassan Hussain, hari raya Syiah, dan lainnya.
Penonton yang menyemuti Muaro, sebagian besar berjalan kaki, ada yang menunggang kuda, dan sebagian kecil etnis Tionghoa menyaksikan di atas kereta kudanya. Beberapa orang pribumi yang bermukim di Padang berpakaian rapi membawa istri dan anak-anaknya dengan pedati kerbau.
“Ribuan orang berjalan kaki memenuhi jalan. Setibanya di tempat pembuangan tabuik yang ditenggelamkan di laut. Sebagian kecil menonton dari ketinggian (Gunung Padang/ Gunung Monyet). Dari atas bukit, mereka memperoleh pemandangan yang bagus dari upacara tersebut ditempati oleh orang banyak,” -demikian Delprat memberitakannya untuk Sumatra Courant.
Tabuik besar yang telah dirobohkan di tepi air laut, kemudian dilucuti, seperti bendera dan senjata. Tangan perak dari simbol Kassim dibawa ke tempat yang aman, tetapi dekorasi lainnya tidak boleh diambil. Atas perintah seorang keturunan India Tamil, sisa-sisa peralatan dilemparkan ke dalam air laut. Pasca dilarung ke laut, lokasi itu segera menjadi tempat mandi umum.
Seluruh rombongan Ardjoenoes, Simoentoes, seluruh peserta pesta, dan penonton yang dilarang mandi sejak tanggal 1-9 Muharram, segera melucuti pakaiannya. “untuk siapa mandi dilarang selama berhari-hari. “Buka pakaian dan pergi ke air untuk bersorak-sorai. Dengan upacara ini yang terakhir dalam rangkaian peringatan selama satu tahun,” demikian jelas Delphrat dalam artikelnya di Sumatra Courant.
Dari rentetan selebrasi tabuik di akhir abad ke-19 di Muaro Padang ini, bila ditelisik dengan kondisi kekinian, memang tidak ada yang berubah. Perayaan tabuik dimulai dengan mengambil tanah; mengambil dan menebas batang pisang; mengarak jari-jari; mengarak sorban; tabuik naik pangkat; dan berakhir dengan mengarak tabuik ke lautan (Suryadi, 2010).
Selain di Bengkulu, dan Pariaman – perayan Tabuik juga dirayakan di Aceh. Tepatnya pada tanggal 6 Februari 1941, de Sumatra Post melaporkan meriahnya perayaan Tabuik di Aceh. “Hari ini adalah puncak perayaan Hassan Hussein atau Tabut. Setelah perayaan, tabut dibuang ke laut hari ini di Aceh (de Sumatra post, 1941).
Sehingga, puncak perayaan Asyura yang memang awalnya diperingati di kawasan Syiah, ketika mereka bermigrasi ke daerah lain, menemukan jalan untuk menyebarkan tradisi tabuik, seperti yang dilakukan oleh orang India Tamil. “Orang-orang Syiah yang memiliki pengaruh di masa lalu, seperti di India, di mana banyak umat Hindu berpartisipasi di dalamnya. Dan dari sana mungkin juga dipindahkan ke kepulauan kita (Nusantara).” (Deli Courant, 12 Maret 1938)
Sumber: https://republika.id/posts/53827/menengok-ritual-tabuik-di-pantai-barat-sumatra
0 notes
Text
WA 0811-973-778 Armada Terbaru, Rental Mobil Lubang Buaya
Promosi Layanan Rental Mobil Lubang Buaya dari Chandra Rent Car
Masalah yang Anda Hadapi
Apakah Anda kesulitan menemukan layanan rental mobil yang dapat diandalkan di Lubang Buaya? Apakah Anda membutuhkan solusi transportasi yang efisien dan nyaman untuk keperluan sehari-hari atau perjalanan khusus Anda?
Solusi dari Chandra Rent Car
Dengan Chandra Rent Car, semua kekhawatiran Anda tentang transportasi akan teratasi dengan mudah! Kami menawarkan layanan rental mobil yang lengkap dan berkualitas tinggi untuk memastikan perjalanan Anda di Lubang Buaya berjalan lancar.
Hubungkan Masalah dengan Solusi
Tingkatkan kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda dengan layanan rental mobil terbaik dari Chandra Rent Car. Dengan armada mobil yang berkualitas dan pelayanan profesional, kami siap membantu Anda mencapai destinasi Anda dengan nyaman dan aman.
Lingkup Layanan Chandra Rent Car
Rental Mobil Lepas Kunci: Kesempatan untuk mengemudi sendiri tanpa batasan.
Sewa Mobil Bulanan: Solusi hemat biaya untuk kebutuhan transportasi jangka panjang.
Sewa Mobil Kontrak Perusahaan: Layanan profesional untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda.
Antar Jemput Bandara: Kemudahan perjalanan ke dan dari bandara.
Sewa Mobil dengan Jasa Supir: Pengemudi berpengalaman siap mengantar Anda dengan aman dan nyaman.
Drop Off Luar Kota: Layanan antar jemput ke berbagai destinasi di luar kota.
Sewa Mobil Mewah: Rasakan kenyamanan dan kemewahan dengan mobil premium kami.
Transportasi Wisata: Perjalanan liburan Anda menjadi lebih menyenangkan dengan layanan transportasi kami.
Daftar Unit Mobil yang Disewakan
Toyota Avanza: Mobil keluarga yang ekonomis dan nyaman.
Suzuki Ertiga: MPV stylish dengan ruang kabin yang luas.
Suzuki XL-7: SUV modern dengan performa yang handal.
Mitsubishi X-Pander: Kombinasi sempurna antara gaya dan kenyamanan.
Hyundai Stargazer: Mobil dengan desain futuristik dan fitur canggih.
Innova Reborn: Kendaraan tangguh dengan fitur modern.
Innova Zenix: Versi terbaru dengan teknologi terkini.
Toyota Fortuner: SUV mewah dengan performa luar biasa.
Mitsubishi Pajero: Mobil kokoh dengan kenyamanan premium.
Toyota Alphard: Mobil premium untuk pengalaman berkendara yang istimewa.
Hiace Commuter: Kendaraan ideal untuk transportasi kelompok besar.
Hiace Premio: Kenyamanan tambahan dengan fitur-fitur eksklusif.
Keunggulan Layanan Chandra Rent Car
Fleksibilitas Layanan: Sesuaikan layanan dengan kebutuhan Anda.
Armada Mobil Terawat: Mobil-mobil dalam kondisi prima dan siap untuk digunakan.
Pelayanan Profesional: Layanan pelanggan yang ramah dan responsif.
Kemudahan Pemesanan: Proses pemesanan yang cepat dan mudah.
Harga Kompetitif: Penawaran harga yang terjangkau dan transparan.
Layanan 24/7: Dukungan pelanggan yang tersedia kapan saja.
Supir Berpengalaman: Pengemudi terlatih dan berpengalaman untuk perjalanan yang aman.
Mobil Mewah Tersedia: Pilihan mobil mewah untuk perjalanan istimewa.
Hubungi kami sekarang di 0811-973-778 untuk memesan atau untuk informasi lebih lanjut. Percayakan perjalanan Anda kepada Chandra Rent Car dan rasakan pengalaman berkendara yang luar biasa di Lubang Buaya.
Pilih Chandra Rent Car sebagai mitra transportasi Anda sekarang juga dan nikmati kemudahan serta kenyamanannya!
0 notes
Text
0813-2711-9234 CALL :, Jual Bibit Durian 3 Meter Pancoran
0813-2711-9234 CALL :, Jual Bibit Durian 3 Meter Pancoran
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6281327119234 , Jual Bibit Durian 3 Meter Pancoran, Jual Bibit Durian 3 Meter Pancoran, Jual Bibit Durian 3 Meter Pulo Gebang, Jual Bibit Durian 3 Meter Rawa Terate, Jual Bibit Durian 3 Meter Ujung Menteng, Jual Bibit Durian 3 Meter Bambu Apus, Jual Bibit Durian 3 Meter Ceger, Jual Bibit Durian 3 Meter Cilangkap, Jual Bibit Durian 3 Meter Lubang Buaya
Pelangi Garden merupakan sebuah usaha yang bergerak di Bidang Penyedia Bibit Tanaman Buah-Buahan Unggul, Pupuk Organik cair, wisata Edukasi Kebun, Media Tanam dll, produk yang kita jual seperti :
Bibit Anggur
Bibit Durian
Bibit Kelengkeng New Kristal
Bibit Kelapa Pandan Wangi
Bibit Kelapa Genjah Entok
Bibit Alpukat Mentega, Aligator dll
Dan Bibit Buah Lainya.
Alamat Lengkap :
Desa Purwosari Rt 06/01
Kec. Puring
Kab. Kebumen
Jawa Tengah
Kode Pos 54383
( Sebelah Utara Balaidesa Purwosari Kec. Puring )
Google Maps : Pelangi Garden Kebumen
Kunjungi juga socialmedia kita di : https://linktr.ee/pelangigarden
Fanspage Durian : https://www.facebook.com/Rahasiabudidayadurian
Grup Konsultasi : https://bit.ly/KonsultasiGRATISRahasiaSukaesBeekebunDurian
#JualBibitDurian3MeterPancoran, #JualBibitDurian3MeterPancoran, #JualBibitDurian3MeterPuloGebang, #JualBibitDurian3MeterRawaTerate, #JualBibitDurian3MeterUjungMenteng, #JualBibitDurian3MeterBambuApus, #JualBibitDurian3MeterCeger, #JualBibitDurian3MeterCilangkap, #JualBibitDurian3MeterLubangBuaya
0 notes
Text
Wisata Education: Penangkaran Buaya Terbesar di Asia Tenggara "Asam Kumbang Medan"
Didirikan pada tahun 1959, Asam Kumbang menjelma menjadi penangkaran buaya terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 2.500 ekor buaya dari berbagai jenis. Di jantung kota Medan, Sumatera Utara, terdapat sebuah destinasi wisata edukasi yang menegangkan dan penuh edukasi: Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Menjelajahi Penangkaran Buaya Terbesar di Asia Tenggara Memasuki gerbang Asam Kumbang,…
View On WordPress
0 notes
Text
Lima Pemuda Inspiratif Menerima Apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 dari Astra
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Astra kembali memberikan apresiasi kepada generasi muda inspiratif melalui 14th Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2023, pada Rabu (1/11/2023). Para penerima apresiasi merupakan lima sosok yang senantiasa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut. “Begitu banyaknya anak muda Indonesia, yang tersebar dari ujung barat Sumatra hingga ujung timur Papua, dengan segala keterbatasannya, yang memiliki semangat dan inovasi yang luar biasa untuk membuat perubahan positif bagi masyarakat sekitarnya. Inovasi dan semangat mereka mengabdi untuk masyarakat adalah sebuah ketulusan untuk bangsa ini dan inspirasi yang patut dicontoh dan diapresiasi oleh kita semua,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro dalam sambutannya. Dengan tema ‘Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia’, Astra ingin mencari lebih banyak lagi anak bangsa yang berkontribusi mendukung tercapainya pembangunan Indonesia yang berkelanjutan - Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Pada tahun ini, kriteria penilaian SATU Indonesia Awards diperluas dengan menilai aspek keselarasan program peserta dengan prinsip keberlanjutan, yakni environment, sustainability, dan governance (ESG). Berikut adalah para penerima apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023: - Bidang Kesehatan, Theresia Dwiaudina Sari Putri “Pejuang Kesehatan dari Timur Indonesia” dari Provinsi Nusa Tenggara Timur Pada tahun 2017 Theresia Dwiaudina dikontrak sebagai bidan di Desa Uzuzozo yang letaknya sangat terpencil dan tidak banyak tenaga kesehatan yang mau bertugas di Uzuzozo. Namun setelah kehadirannya,Theresia mengajarkan para orang tua, terutama ibu-ibu, tentang pola asuh yang baik dan nutrisi yang sehat untuk anak. Hasilnya, jumlah bayi stunting di Uzuzozo terus berkurang. - Bidang Pendidikan, Diana Cristiana Dacosta Ati “Pengabdi Pendidikan di Pelosok Papua Selatan” dari Provinsi Papua Diana Cristiana Dacosta Ati mendapat penugasan di satu-satunya sekolah di kampungnya yang terpencil di Kabupaten Mappi, Papua Selatan sejak 2018. Banyak anak tidak bersekolah karena membantu orang tua mencari makan di hutan. Terlebih, aktivitas belajar mengajar memang sudah terhenti lama sebelum Diana tiba karena jarangnya guru dari luar daerah tersebut datang ke Kabupaten Mappi. Setelah kehadiran Diana dan dua rekannya, anak-anak di kampung tersebut mulai bisa membaca dan menulis. Bahkan, kini sudah banyak siswa yang telah berhasil melanjutkan sekolah hingga ke jenjang SMP. - Bidang Kewirausahaan, Alan Efendhi “Pengembang Minuman Sehat dari Aloe Vera” dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Resah terhadap kian merebaknya kasus gagal ginjal, diabetes, dan obesitas di daerahnya, Alan Efendhi berinisiatif membuat minuman sehat. Putra Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini mendirikan perusahaan bernama Rasane Vera yang memproduksi Aloe Liquid, minuman berbahan baku aloe vera atau lidah buaya dengan pemanis alami dari daun stevia. Alan melibatkan masyarakat sekitar dalam budidaya aloe vera dan produksi Aloe Liquid. Sejak berdiri pada tahun 2018 hingga kini Rasane Vera telah merangkul lebih dari 125 orang mitra petani binaan, yang tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Klaten, Bantul, dan Sleman. - Bidang Teknologi, Reza Permadi “Perintis Digitalisasi Desa Wisata” dari Provinsi DKI Jakarta Diluncurkan pada 2019, program Atourin Visitor Management System (AVMS) program rintisan Reza Permadi membantu pengelola destinasi atau desa wisata untuk menjual paket, atraksi wisata, dan layanannya secara daring. Saat ini, sekitar 100 desa wisata di Indonesia telah menggunakan AVMS dengan pola kemitraan. Atourin juga membantu mereka membangun database pengunjung dan mencatat keuangan. - Kategori Kelompok, Rengkuh Banyu Mahandaru “Pejuang Lingkungan Bermodal Limbah Pelepah” dari Provinsi DKI Jakarta Pembungkus plastik dan styrofoam menjadi salah satu masalah lingkungan yang berasal dari industri makanan. Berbeda dengan kebanyakan orang yang mencoba mengatasinya melalui daur ulang, Rengkuh Banyu Mahandaru langsung menyasar pokok persoalannya yaitu mengganti bahan plastik dan styrofoam dengan material yang ramah lingkungan. Akhirnya, pada tahun 2018 dia mendirikan Plepah, sebuah perusahaan rintisan yang memproduksi kontainer makanan dari bahan baku pelepah daun pinang. Dari produksi kecil-kecilan, kini mereka bisa menyuplai pembungkus makanan ramah lingkungan hingga lebih dari 100 ribu kontainer makanan per bulan. Adapun dewan juri 14th SATU Indonesia Awards 2023 terdiri dari: - Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) - Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia) - Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta), - Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) - Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi) - Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk) - Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni) - Billy Boen (Founder Young On Top) - Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra) - Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra) Sebagai bentuk komitmen Astra dalam mencari anak-anak muda berprestasi yang tersebar di seluruh pelosok negeri, Astra berkolaborasi bersama mitra lintas bidang yaitu Tempo, Antara, Kumparan, IDN Times, dan Young On Top. Tahun ini jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards meningkat sebesar 11,4% dari tahun sebelumnya atau mencapai 14.997 pendaftar. Para penerima apresiasi 14th SATU Indonesia Awards akan mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp65 juta dan juga pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, seperti Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. Kemeriahan Awarding 14th SATU Indonesia Awards 2023 Acara Awarding 14th SATU Indonesia Awards 2023 dimeriahkan oleh pemenang keempat America’s Got Talent 2023 Putri Ariani dan Content Creator sekaligus Composer Alffy Rev. Selain acara tersebut, ada juga AstraTalks yang menghadirkan para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards serta sejumlah narasumber lainnya yaitu Hamish Daud, Raline Shah, Amanda Khairunnisa, Erin Dwia, Yessiow, Arkiv Vilmansa, Hari Prast, Yahya Rijalul Jihad dan ditutup dengan penampilan spesial dari JKT 48. Astra turut menghadirkan ‘Indonesian Dream’ yang merupakan pameran seni rupa yang menggambarkan masa depan Indonesia dengan lebih optimis dan menumbuhkan harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik. Selain itu ada pula Komunitas Binaan Astra Showcase yang menampilkan karya dari beberapa komunitas binaan Astra seperti Difabisa, IR Songket dan Kote Singkawang. Para peserta juga dapat berkunjung ke Cenderamata Astra Showcase yang menampilkan koleksi produk Cenderamata Astra terbaru hasil kolaborasi dengan Telusur Kultur dan Newhun. Semangat Astra dalam mengapresiasi anak muda yang berkontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Masa kecil yang bisa ku kenang, namun tak bisa ku ulang kembali.
Lebih banyak dokumentasi tentang aku dan saudara-saudara sepupuku. Kami seumuran karna sama-sama lahir di tahun 1995, beda beberapa bulan saja. Jadi, kami sering main bersama.
Masa itu adalah masa di mana yang bisa kami pikirkan hanya main, main dan main. Ada momen di mana aku dan Billy, sepupuku, diajak berenang di Pagora, salah satu tempat wisata air di Kediri. Di sana banyak wahana bermain, kolam renang, panggung hiburan, dan bisa juga naik perahu angsa di kolam ikan.
Dulu, saat masuk ke dalam Pagora, pertama-tama kita akan melewati gerbang yang banyak patungnya. Salah satunya patung dalam perwayangan, yaitu Punokawan. Aku masih ingat aku takut sekali sama patung itu T_T Bagiku itu seperti hantu, seram karna wajahnya putih dan ngeri! Aku sempat tidak mau masuk ke sana dan menangis, jadi aku harus digendong Bapak sambil menyembunyikan muka di punggung Bapak T_T Hahaha.
Tapi, setelah ketemu kolam renang, aku jadi lupa akan ketakutanku dan asyik berenang di sana. Setelah berenang aku paling suka makan pop mie hangat dan bermain di arena bermain. Tetap merengek minta pop mie, padahal para Ibu sudah menyiapkan makanan dari rumah. Kalau mainan di sana, aku ingat, aku paling suka main kursi yang bisa diputar. Setelahnya aku selalu pusing. Tapi itu seru. Aku juga pernah naik perahu angsa di sana, tapi agak ngeri karna kolam ikannya yang besar itu warna airnya hijau pekat. Aku ngeri kalau ada buaya di dalamnya HAHAHA padahal tidak ya.
Dulu juga sering ada hiburan di panggung hiburannya. Jadi kalau renang, ditemani suara penyanyinya. Sudah lama aku tidak ke sana. Kalau ke sana pasti nostalgia masa kecil. Hehe, indah ya
Aku juga punya sepupu bernama Yohana. Aku memanggilnya Mbak Yo. Dari kecil, aku sering bermain di rumahnya. Waktu aku SD, Bapak dan Ibu harus bekerja. Ibu bekerja di Rumah Sakit dengan sistem shift dalam pekerjaannya. Sementara Bapak mengajar di SMA. Kalau Bapak belum pulang mengajar di sekolah, aku biasanya dijemput oleh Budhe Ririn, ibu Mbak Yo, dan pulang bersama Mbak Yo untuk menunggu jemputan di rumahnya. Aku ingat kami sering dibonceng naik motor Kawasaki Kaze-R punya Pakpuh Joko.
Dulu kami sering bermain sepeda mengelilingi perumahan Mbak Yo. Karena perumahannya besar, kami jadi punya banyak waktu untuk berkeliling. Aku ingat, ada rumah kosong yang katanya ada hantunya. Kalau lewat situ kami selalu ngebut. Kami juga sering main di taman depan rumahnya. Kalau ada bunga sering kami petik lalu dibuat mahkota ala-ala. Mbak Yo juga punya banyak mainan, jadi kami sering juga main mainannya yang beragam sampai akhirnya aku dijemput Bapak untuk kembali pulang ke rumah. Serunya.
Oiya, berbicara tentang hal pulang sekolah.
Saat aku SD, sebelum aku punya handphone, aku memakai telepon umum di dekat sekolah dengan memasukkan koin 100 Rupiah gambar Gunungan Wayang untuk menelpon rumah.
"Pak aku sudah pulang sekolah, tolong jemput aku."
Atau kadang aku pergi ke wartel belakang sekolah untuk menelpon HP Bapak.
Setelah menelpon, aku dan adik kecilku menunggu jemputan sambil bermain di area sekolah. Bermain pasir, bermain panjat-panjatan. Atau kejar-kejaran berdua.
Dulu aku sering kesal, kenapa sih dulu Bapak selalu lama menjemput aku pulang sekolah? Kenapa sih Ibu jarang menjemput aku sekolah seperti mama-mama temanku yang lain? Kenapa aku harus di jemput Mbak yang membantu kami di rumah? Kenapa Bapak Ibu bekerja terus?
Ketika aku sudah dewasa, barulah aku mengerti. Memang ada yang harus dikorbankan oleh orang tua agar mereka bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Walaupun begitu, mereka berusaha agar anaknya tidak terabaikan dengan meminta bantuan orang baik disekitarnya.
Mungkin, dulu aku hanya bisa marah-marah dan kesal. Sekarang, aku sudah bisa lebih mengerti. Terima kasih untuk selalu mengusahakan yang terbaik.
1 note
·
View note
Text
Berita News Feature & Piramida Terbalik
Taman Margasatwa Ragunan Jadi Tujuan Favorit Wisata saat Liburan
Taman Margasatwa Ragunan pada hari Senin (10/7/2023)
JAKARTA, IISIP News - Taman Margasatwa selalu dipenuhi dengan pengunjung setiap liburan pada Sabtu (24/6/2023)
Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar ini dipenuhi dengan variasi flora serta fauna yang banyak, ditambah dengan lapangan yang luas menambah daya Tarik masyarakat agar berkunjung ketempat ini.
Menurut data dari liputan6.com, pada saat libur Idul Fitri 2023, 94 ribu pengunjung tersebut yang membeli tiket secara langsung memakai akses Jakcard sebanyak 90.265 orang. Sedangkan pengunjung yang membeli tiket daring lewat aplikasi “Taman Margasatwa Ragunan” sebanyak 4.648 orang.
Adapun Ragunan selalu menjadi tujuan favorit warga saat masa liburan seperti hari libur karena murah dan berada di wilayah perkotaan.
Manda (20) mengatakan bahwa “Karena tempatnya strategis, untuk transportasi gampang banget, tiketnya murah banget”
Sebelumnya, arus lalu lintas dari Tanjung Barat arah Ragunan, Jakarta Selatan di sekitar flyover Tanjung Barat pada hari kedua Lebaran terpantau padat.
Antusiasme pengunjung yang menggunakan kendaraan mobil dan motor tampak antre saat hendak memasuki Gerbang Utama Taman Margasatwa Ragunan.
Selain taman yang luas dan fauna yang bervariasi, taman margasatwa ragunan juga memiliki kendang khusus yaitu Pusat Primata Schmutzer Jakarta. Didalam pusat primata Schmutzer terdapat Orangutan, Gorilla dan beberapa primata yang dilindungi, kita dapat menyaksikan mereka beraktifitas dengan mengocek biaya sebesar Rp6,500 untuk weekdays dan Rp7,500. Untuk weekend.
Ditambah dengan wahana perahu yang berada disekitar kandang Buaya, dengan mengocek harga Rp20.000/orang, pengunjung dapat melihat pemandangan Taman Margasatwa Ragunan dengan perahu yang berbentuk seperti hewan-hewan yang ada di margasatwa itu sendiri. (andri)
0 notes
Text
Artjog 2022 (Part 2)
Hari minggu itu adalah hari terakhir pameran Artjog 2022 dan itulah tujuan kami ke Jogja. Tidak banyak ruang pameran yang pernah kukunjungi, tapi Artjog punya karakter ruang pamer yang memenangkan hatiku: meriah.
Pameran di Pakuncen
Hanya dua kali aku datang ke Artjog yang berlokasi di Museum Nasional Jogja (JMN), tapi di dua kali itu pula aku mendapati Artjog dalam keadaan ramai sekali hingga para pengunjung senggol menyenggol. Meriah, seperti pasar seni. Seingatku, Museum Macan (Jakarta Barat) juga ramai, instalasi Yayoi Kusama selalu mengantri, tapi kenapa tidak ada kesan meriah di dalam sana?
Kemudian aku sadar, tinggi langit-langit JMN itu cuma 3 meter. Secara proporsional, museum itu juga memiliki sekat-sekat ruangan yang juga kecil (mungkin modulnya 4x4 meter). Peter Zumthor bilang, untuk memahami atmosfer suatu ruangan, manusia butuh skala perantara, yaitu ukuran yang paling dekat dengan ukuran manusia. Di Artjog, ruang kecil dan pendek itulah skala perantara yang memudahkan kita (pengunjung) untuk memahami atmosfer karyanya. Selain itu, ruang-ruang kecil memberi masing-masing instalasi ruang yang cukup untuk membangun atmosfernya. Berbeda dengan Museum Macan yang tinggi ruangannya sampai 6 meter, sehingga secara proporsional membutuhkan ruang gerak yang lebih besar daripada JMN. Ruang-ruang besar itu memberikan spotlight yang utuh pada karya, karena kita bisa mengakses karya dari jauh sekaligus dari dekat juga. Kesan yang didapat dari pameran di sana memang indah dan megah, kalau disandingkan dengan Artjog di JMN yang kesannya meriah dan intim.
Artjog 2022 dibuka dengan narasi dari karya seniman Bandung yang diposisikan di lantai dan membuat pengunjung menunduk untuk membacanya. Masih dalam posisi menunduk, aku menemui sumber suara dengung di ruangan ini, di bawah kaki monster mikroskopis raksasa. Setelah berkeliling di lantai satu, di lantai dua ponselku mati kehabisan baterai dan aku terpisah dengan Jovani. Tapi sudah kepalang terpisah, sekalian saja melompat dari satu rombongan ke rombongan lain di dalam pameran. Ponsel yang mati juga meniadakan keperluan untuk mengabadikan pamerannya, membuat aku berjalan lebih lambat dari satu karya ke karya lain. Aku tersesat sambil menguping penjelasan tour guide tentang tradisi pemakaman manusia buaya, melihat karya bertema gender fluidity, dan duduk di depan video slow motion dari tentara-tentara yang berjoget Terpesona secara serempak. Sebelum menemui Jovani, aku duduk di depan pohon beringin di belakang museum. Pohon beringin yang berdiri sendiri dalam diam di tengah riuh rendah pengunjung. Atmosfer yang kurasa tepat untuk menutup rangkaian pameran di dalam museum.
Kombucha di Sleman
Sambil makan pecel dan tengkleng gajah, aku dan Jovani melanjutkan perjalanan 20 km ke Sleman. Melaju di Jalan Kaliurang yang panjang ke utara Jogja, kami menuju ke sebuah kafe bernama Swara Dewandaru. Setelah melewati plang “Wisata Merapi”, rasa skeptisku terhadap tempat itu timbul. Siapa lagi ya, selain kami yang masuk jauh ke dalam perkampungan untuk duduk-duduk?
Tanda tanya itu membesar hingga kami tiba di terowongan yang terbuat dari bambu dan disorot lampu-lampu. Hingga aku menyesap kombucha enak yang diminum sambil mendengarkan musik yang dikurasi oleh operator. Operator kafe menyapa pengunjung satu persatu dan memastikan kami menikmati waktu kami di sana. Di perjalanan pulang, aku merenungi perkenalan ulangku dengan Jogja di hari itu. Hari itu, tidak hanya titik-titik destinasinya yang menyenangkan buatku. Perpindahan dari satu titik ke titik lainnya juga menjadi bintang acara hari itu, aku bernostalgia atas obsesi lamaku akan mobilisasi jarak jauh.
Akhirnya ada yang beda di Minggu malam itu. Aku rebahan tanpa scroll instagram karena sibuk dengan pinggul yang kesemutan. Jovani pun diam tanpa kata-kata karena terlalu lelah.
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan dukungannya terhadap rencana pelayaran kapal pinisi. Khususnya, yang akan menghubungkan wisatawan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Menurut Budi Karya, inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan IKN kepada masyarakat luas. Mengingat potensi wisata di perairan Balikpapan yang begitu memukau. "Potensi wisata di perairan Balikpapan yang masih hijau dan alami sangat mengagumkan. Dan sayang sekali apabila tidak dimaksimalkan," kata Menhub Budi seperti dikutip dari laman resminya, Senin 8 Juli 2024. Karena itu, Budi mengaku langsung meninjau Pelabuhan Punggur, Pelabuhan ITCI, dan Pusat Suaka Orangutan. Dimana tiga fasilitas tersebut rencananya akan menjadi rute pelayaran kapal pinisi. BACA JUGA: Kemenhub Sebut ada Tiga Maskapai Langgar Aturan Harga Utamanya untuk kepentingan wisata di wilayah Balikpapan, yang menuju kawasan IKN," ungkapnya. Rute Strategis dan Menawan Budi Karya menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan, melalui Ditjen Perhubungan Laut, telah menetapkan dua rute strategis untuk layanan kapal pinisi. Rute pertama adalah dari Pelabuhan Semayang, melewati Jembatan Pulau Balang, menuju Dermaga PT ITCI KU. Lalu, kembali ke Pelabuhan Semayang. Rute kedua adalah kebalikannya: dari Dermaga PT ITCI KU, melewati Jembatan Pulau Balang, menuju Pelabuhan Semayang, dan kembali ke Dermaga PT ITCI KU. BACA JUGA: Kolaborasi Kemenparekraf dengan Kemenhub Luncurkan Program Mudik Gratis Sementara itu, durasi pelayaran diperkirakan sekitar 3 jam 30 menit. Sepanjang perjalanan, wisatawan dapat menikmati beragam pengalaman menarik. Mulai dari wisata kuliner, mengunjungi gedung serba guna dan Jembatan Pulau Balang yang estetik. Hingga, hutan bakau dan penangkaran orangutan. Tak ketinggalan, pengunjung juga berkesempatan melihat hewan endemik seperti ikan pesut, bekantan, dan buaya. Pengalaman Tak Terlupakan BACA JUGA: Mudik Bawa Motor? Mending Ikuti Program Motor Gratis dari Kemenhub! Setibanya di IKN, wisatawan akan disuguhi city tour di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dengan kendaraan ramah lingkungan, menawarkan pengalaman unik yang sulit dilupakan. Budi Karya menekankan bahwa jalur laut ini dapat memangkas waktu perjalanan dari Balikpapan ke IKN dibandingkan dengan transportasi darat. Memberikan wisatawan lebih banyak waktu untuk menikmati destinasi baru tersebut. BACA JUGA: Selama 22 Hari Masa Lebaran, KAI Telah Melayani 4 Juta Penumpang "Saya berharap layanan angkutan laut untuk wisata ini dapat memberikan pengalaman yang unik bagi para wisatawan," katanya. "Satu hal yang tak kalah penting, semoga langkah ini dapat memberikan kontribusi signifikan," sambung Budi. Terutama, nantinya akan ikut andil terhadap perekonomian daerah sekaligus melestarikan budaya maritim tanah air. ***
0 notes
Text
Telpon 0811-973-778 Harga Termurah, Rental Mobil Rawa Buaya
Promosi Layanan Rental Mobil Rawa Buaya dari Chandra Rent Car
Masalah yang Anda Hadapi
Apakah Anda sering merasa kesulitan menemukan layanan rental mobil yang dapat diandalkan di Rawa Buaya? Apakah Anda membutuhkan solusi transportasi yang fleksibel dan nyaman untuk keperluan sehari-hari atau perjalanan khusus Anda?
Solusi dari Chandra Rent Car
Dengan Chandra Rent Car, Anda tidak perlu khawatir lagi! Kami menyediakan layanan rental mobil yang lengkap dan profesional untuk memenuhi semua kebutuhan transportasi Anda di Rawa Buaya.
Hubungkan Masalah dengan Solusi
Tingkatkan kenyamanan perjalanan Anda dengan layanan rental mobil terbaik dari Chandra Rent Car. Nikmati perjalanan tanpa khawatir dengan armada mobil berkualitas tinggi dan pelayanan yang handal.
Lingkup Layanan Chandra Rent Car
Rental Mobil Lepas Kunci: Kesempatan untuk mengemudi sendiri tanpa batasan.
Sewa Mobil Bulanan: Solusi hemat biaya untuk kebutuhan transportasi jangka panjang.
Sewa Mobil Kontrak Perusahaan: Layanan profesional untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda.
Antar Jemput Bandara: Kemudahan perjalanan ke dan dari bandara.
Sewa Mobil dengan Jasa Supir: Pengemudi berpengalaman siap mengantar Anda dengan aman dan nyaman.
Drop Off Luar Kota: Layanan antar jemput ke berbagai destinasi di luar kota.
Sewa Mobil Mewah: Rasakan kenyamanan dan kemewahan dengan mobil premium kami.
Transportasi Wisata: Perjalanan liburan Anda menjadi lebih menyenangkan dengan layanan transportasi kami.
Daftar Unit Mobil yang Disewakan
Toyota Avanza: Mobil keluarga yang ekonomis dan nyaman.
Suzuki Ertiga: MPV stylish dengan ruang kabin yang luas.
Suzuki XL-7: SUV modern dengan performa yang handal.
Mitsubishi X-Pander: Kombinasi sempurna antara gaya dan kenyamanan.
Hyundai Stargazer: Mobil dengan desain futuristik dan fitur canggih.
Innova Reborn: Kendaraan tangguh dengan fitur modern.
Innova Zenix: Versi terbaru dengan teknologi terkini.
Toyota Fortuner: SUV mewah dengan performa luar biasa.
Mitsubishi Pajero: Mobil kokoh dengan kenyamanan premium.
Toyota Alphard: Mobil premium untuk pengalaman berkendara yang istimewa.
Hiace Commuter: Kendaraan ideal untuk transportasi kelompok besar.
Hiace Premio: Kenyamanan tambahan dengan fitur-fitur eksklusif.
Keunggulan Layanan Chandra Rent Car
Fleksibilitas Layanan: Layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Pilihan Mobil Lengkap: Berbagai pilihan mobil untuk segala keperluan.
Harga Kompetitif: Tarif sewa yang terjangkau dan transparan.
Pelayanan Profesional: Tim kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada Anda.
Kondisi Mobil Terawat: Semua mobil dalam kondisi prima dan siap untuk digunakan.
Dukungan 24/7: Layanan pelanggan yang siap membantu kapan saja.
Proses Pemesanan Mudah: Proses pemesanan yang cepat dan sederhana.
Keamanan Terjamin: Asuransi lengkap untuk memberikan rasa aman selama perjalanan Anda.
Hubungi kami sekarang juga di 0811-973-778 untuk memesan atau untuk informasi lebih lanjut. Nikmati perjalanan yang nyaman dan bebas khawatir dengan Chandra Rent Car.
Jangan ragu lagi, pilih Chandra Rent Car sebagai mitra transportasi Anda dan nikmati kemudahan serta kenyamanannya!
0 notes
Text
0813-2711-9234 CALL :, Jual Bibit Durian 3 Meter Kepulauan Seribu Utara
0813-2711-9234 CALL :, Jual Bibit Durian 3 Meter Kepulauan Seribu Utara
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6281327119234 , Jual Bibit Durian 3 Meter Kepulauan Seribu Utara, Jual Bibit Durian 3 Meter Kepulauan Seribu Utara, Jual Bibit Durian 3 Meter Pulau Panggang, Jual Bibit Durian 3 Meter Cengkareng Barat, Jual Bibit Durian 3 Meter Cengkareng Timur, Jual Bibit Durian 3 Meter Duri Kosambi, Jual Bibit Durian 3 Meter Kapuk, Jual Bibit Durian 3 Meter Kedaung Kali Angke, Jual Bibit Durian 3 Meter Rawa Buaya
Pelangi Garden merupakan sebuah usaha yang bergerak di Bidang Penyedia Bibit Tanaman Buah-Buahan Unggul, Pupuk Organik cair, wisata Edukasi Kebun, Media Tanam dll, produk yang kita jual seperti :
Bibit Anggur
Bibit Durian
Bibit Kelengkeng New Kristal
Bibit Kelapa Pandan Wangi
Bibit Kelapa Genjah Entok
Bibit Alpukat Mentega, Aligator dll
Dan Bibit Buah Lainya.
Alamat Lengkap :
Desa Purwosari Rt 06/01
Kec. Puring
Kab. Kebumen
Jawa Tengah
Kode Pos 54383
( Sebelah Utara Balaidesa Purwosari Kec. Puring )
Google Maps : Pelangi Garden Kebumen
Kunjungi juga socialmedia kita di : https://linktr.ee/pelangigarden
Fanspage Durian : https://www.facebook.com/Rahasiabudidayadurian
Grup Konsultasi : https://bit.ly/KonsultasiGRATISRahasiaSukaesBeekebunDurian
#JualBibitDurian3MeterKepulauanSeribuUtara, #JualBibitDurian3MeterKepulauanSeribuUtara, #JualBibitDurian3MeterPulauPanggang, #JualBibitDurian3MeterCengkarengBarat, #JualBibitDurian3MeterCengkarengTimur, #JualBibitDurian3MeterDuriKosambi, #JualBibitDurian3MeterKapuk, #JualBibitDurian3MeterKedaungKaliAngke, #JualBibitDurian3MeterRawaBuaya
0 notes