Tumgik
#westalah
unartifisial · 8 months
Text
Tapi Santai, Gapapa.. 1
halo.. apa kabar? bagaimana hari – harimu berjalan? cukup menyenangkan? atau capai? Lelah ya? tapi santai ya, gapaapa..
          Pukul 4 kurang delapan menit, tanggal 4 bulan kedua 2024, tahun ke 27. kembali membuka lembar putih kosong dan mencoretnya, bukan mencoret juga, sebenarnya. tapi mengisinya dengan huruf atau angka. saya bingung bakal mulai darimana, jadi yaudah saya cerita aja random, bias dan gajelas seperti biasanya. gapapa to? santai to? hehe
“seberapa sering kita capek? sering banget mungkin. tapi ya gimana, hidup.”
          Banyak hal yang terjadi sejak terakhir aku bercerita disini, banyak sekali. rumit, banyak senangnya, namun juga sedihnya padat di sela-sela prosesnya. hari ini, sedihnya lumayan, bingung aja mau ngapain, minta tolong? siapa? tapi santai. gapapa..
          Saat pertama bertanya kabar disini, tadi, sebelum ini dirilis, bahkan mengetiknya saja gemetar, aneh. padahal sudah makan bakso 7ribu di Pak Man, faforitku. ya memang bukan karena lapar, gatau juga. tapi santai, gapapa…
          Beberapa hari terakhir, bulan terakhir mungkin, atau beberapa bulan terakhir hingga hari ini ya? tidak tau, aku tak ingat detail waktunya kapan, gapapa… perasaan saya seperti diperas, oleh siapa? ya saya sendiri, saya gatau lagi apa tujuan saya di bagian ini, saya ngapain? buat apa? toh ya saya “ngga ngapa – ngapain juga toh?”, perih aja. ya jelas kalo saya cerita gini secara langsung ke “Manusia”, ya diguyu iku. “luapo e kon?” “ngono ae, Alay” tapi santai.. gapapaa..
          Jujur, saya dipersimpangan sekarang, dari apapun yang saya lakukan kemarin, persimpangan selalu menuntut untuk memilih, “Kemana?” ya saya bingung, saya sadar betul dan tau semua punya konsekuensi plus resikonya sendiri, tapi ya saya capek aja, tapi santai, gapapaa…
          saya bingung musti gimana dan ngapain, berlaku gimana adanya sudah, seperti sampah juga sudah, baik belum pernah. heuheu. saya sampe mikir sepertinya saya emang gabisa baik, buat beberapa orang. ya gimanapun bentuknya, ya nggak baik aja. tapi santai.. gapapaa…
          jika kebiasaanmu entah kecil entah besar, entah buruk entah baik, entah bersih entah kotor, entah jujur entah bohong, entah, apapun. jika biasanya, tidak begitu di waktu – waktu tertentu. itu aneh. ya, Aneh. itu Muslihat, itu aneh, Muslihat. Bohong. Gimmick, loalahhhhh…. tapi santai, gapapaa.
          ini hari minggu ya, libur kerja, hehe. oiya saya sudah kerja serabutan lagi, kerja santai, tapi gapapa hehe. bagian produksi di sebuah Kedai Teh di Kota. baru 3 mingguan. belum genap sebulan. belum gajian heuheu. tapi santai.. gapapa.
“bentar, tak nyalain rokok dulu”
          sudah, sekarang saya sudah sambil sebat, hehe. lanjutt…
          ini cukup aneh, kadang saya mikir kalo di waktu – waktu tertentu banyak ngomong, gak penting. harusnya kan yawes diem o ae. gausah ngomong wes. westalah. gitu. anjing lah wes kudu nanges ae asu. wkwkkwkwk, tapi santai, gapapa..
          ya gimana ya, gatau, capek aja mungkin. padahal “ga lapo – lapo”. tidak ada usaha apapun, cenderung menyakiti, dan ga sadar diri. yang ini gak santai, dan ga bisa saya gapapa-in. sorry, capek aja.
          …
          …
          …..,
sebat saya tandas sudah, lisong ke – empat, hari ini.
          gapapa, santai aja.
0 notes
penaimaji · 3 years
Note
Kak imaji, kalau boleh nanya nih kak... apa pendapat kakak tentang menikah beda aliran?
NIKAH BEDA ALIRAN?
Halo. Beda aliran gimana? Dia aliran bubur diaduk, kamu bubur gak diaduk gituuuuuuu? Wkwkkw
Mungkin yang dimaksud beda manhaj kah? Organisasi? Kalo ngomongin boleh enggaknya, ya boleh-boleh aja, asal keduanya siap sama konsekuensinya
Dulu aku juga mikir, beda ya ga masalah, selama saling cinta, satu frekuensi, akhlak dan agamanya baik, ortu merestui. Tapi semakin kesini, kayanya perlu dipertimbangkan lagi. Soalnya kalo beda manhaj, kamu ama dia akan berbeda cara beragamanya dari segi fiqih, muamalah, aqidah, dll. Nanti juga akan berbeda lagi memandang hal-hal dalam hidup
Kalo beda di hal-hal duniawi kayak kebiasaan, pola makan, karakter, dll mah insyaAllah bisa menyesuaikan, karena setiap aspek kehidupan baliknya selalu ke pandangan agama
Trus kalo ada masalah nih, gimana mau kembali ke satu titik dan nyari solusi, kalo cara pandangnya aja beda? Semisal nih, kaya orang NU sama muhammadiyah. Satunya tahlil, satunya engga. Repot. Malah bikin ribut, apalagi kalo ributnya melibatkan dua keluarga
Atau orang haroki sama salafi. Orang haroki menganggap salafi lembek karena selalu ngikut pemerintah, meski pemerintah dzalim. Padahal dasar agamanya tuh taat ulil amri, tapi bagi orang haroki, ulil amri yang seperti apa yg harus ditaati? Dan bla bla bla sesuai hujjah mereka. Westalah.. ngga bakal nemu ujungnya kalo debat
Atau soal rokok halal atau haram? Nah, tuh
Kalo aku pribadi menghindari hal-hal yang berpotensi konflik kedepannya, entah itu antar pasangan atau antar keluarga
Trus kalopun aku jawab pertanyaan ini pake fatwa ulama, jadinya juga subjektif, kan? Sesuai ulama yang semanhaj. Nah, gitu. Beda manhaj akan berbeda cara pandang tentang banyak hal. Yang semanhaj aja ga memungkiri perbedaan cara pandang, apalagi yang enggak
Nikah bukan lembaga rehabilitasi, jadi jangan banyakin PR
Bisa bertahannya hubungan dalam pernikahan bukan hanya tentang cinta, tapi juga komitmen. Maka dari itu, menikahlah karena Allah, karena agama
Ketika ada permasalahan terjadi, kamu akan kembali mengingat tujuan awalmu, untuk apa menikah dan untuk siapa? Jangan menyandarkan sebuah ibadah panjang (menikah) dengan hal-hal duniawi yang sifatnya fana dan sementara. Sandarkan semuanya kepada Allah Yang Maha Kekal
Allahu a'lam
190 notes · View notes
ismifaradhisa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Koyok aku talah, ket biyen rembes yo rembes ae opo onok e *eeh 😂 wkwkwkw #Repost @surabayahijrah (@get_repost) ・・・ [MODELAN E AREK WEDOK JAMAN NOW] . . *Lagi ngoco* "duh yaopo seh iki alis ku kok gk mari mari, iki wes di enteni nang TP ambek arek arek" . . Kyok e akeh yo nang kene sing bingung make up an lek kate lapo lapo? 🤔 Gerak titik kudu macak, metu nang pasar macak, nang pantai macak, kate turu ae sek bingung macak, kape sholat pun yo bingung macak 😥 . . Parah mane nek sampe macak an ngunu harus sing larang” + dadi kebutuhan pokok, duh mesakno buangettttt engkok seng dadi calon suamimu wedi kabeh 😅 . . Padahal yo, awakmu iku gk atek macak wes ayu loh rek. 😝 Awakmu iku sebaik baik nya makhluk (QS. At-Tin : 4) . . Macak seh gk masalah rek, oleh macak tapi nang wong seng mahram mu ya. Selain iku ojok rek, alias dilarang 😉😄 . Wes toh percoyo o awakmu iku cantik apa adanya 😉 . #westalah #cantiktanpamakeup #surabayahijrah #gaultojannah #pemudakekinianberburukajian
0 notes
andriadi58-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Nek rekreasi tekan daerah nang Jawa Timur ra usah gowo oleh2. Abot2 i. Tuku nang ikm mart jombang dan Jawa Timur ae. Lengkap. Produke terlengkap sak jawa timur. Arep golek produk Ponorogo onok. Produk Madiun Onok. Produk Jember Onok. Produk Meduro ya Onok. Wes pokoke jangkep. Rekreasi ya rekreasi ae. Nek tuku oleh-oleh nang IKM Mart Jombang ae. Wes sakmunu ae. Okey bro... #ikmmartjombang #ikmmartjatim #produkunggulan #unggulanproduk #aslilho #terlengkap #westalah #ndangblonjo #selak #kentekan
0 notes
blackandyouu · 2 years
Text
#randomconv6
👩‍🦳 : sholat istikharah nduk
👧 : tapi belum siap sama jawabannya, budhe
👩‍🦳 : loh justru itu, dengan sholat nanti kamu jadi dapet petunjuk, jadi tau mana yg baik dan yg ngga baik.
👧 : kalau ternyata jawabannya bukan yg saya mau gimana?
👩‍🦳 : berarti ada yg lebih baik dari yg kamu mau. Westalah, manut gusti Allah.
👧 : nggeh.
0 notes
syncedforjune · 2 years
Text
Text: aku gak eroh lek de'e motret aku meneng meneng. Padahal yo setelanku lagi elek e koyok gembel ngene.
Text: hus! Ojok gak percaya diri ngono ah Nik. Awakmu iki ngganteng, dukur, gagah, gak mungkin onok sing ngomongno awakmu. Westalah, pede titik po'o seh.
Trans: aku gak tau kalau dia motoin aku diem-diem. Mana outfitku lagi jelek kayak gembel lagi.
Trans: hus! Jangan insecure gitu ah Nik. Kamu ini udah ganteng, tinggi, gagah, mana mungkin ada yang julidin kamu. Pede dikit kenapa sih.
0 notes
pitut · 3 years
Text
Westalah, yowis ben wae, mengko rak ono dalane..
0 notes
sesariamrp · 5 years
Text
Westalah dek, woles ae. Bijaksanalah dalam segala hal.
Kale versi sukolilo di jamannya.
0 notes
puanlana · 5 years
Text
Si betina
Indah, tempatnya dr emas semua, tempat minumnya, tempat tidurnya, pancikannya, yang pasti terjamin sudah, aman. Bahagia westalah di sangkar emas itu. Burungnya elok di tempat itu, terlihat cocok sekali dengannya. Apalagi dia betina. Udah gausa kemana-kemana. Jadi pajangan kamu sudah bahagia kan? Dari pada mereka. Burung-burung yg bebas berkeliaran tp bingung cari makan dimana, tidur dimana, kedinginan malam hari. Burung betina itu pasti bahagia di sangkarnya, diramut. Dari kecil sampai dewasa bahkan beregenerasi juga di sangkar. Sama pasangannya kelak juga di sangkar. Betina-sangkar emas-terjamin makannya. Apa yg kurang? Burung kan memang hakikatnya dikurung, disangkar, jadi pajangan, jadi idaman, jadi apa yang tuannya mau jadikan dia karena ya tuannya sayang banget sm dia setelah itu siklus hidup makhluk hidup yaitu mati. Pajangan~
0 notes
adindanindya-blog · 7 years
Text
#Berbicaratentang hidup
Makin bertambah usia makin banyak sesuatu yang baru saya sadari. Beruntungnya saya, saat proses menuju pendewasaan ini saya ditemani oleh seseorang yang juga mengajarkan saya banyak hal. Ibarat lagu Raisa, "Kuterpikat pada tuturmu aku tersihir jiwamu. Terkagum pada pandangmu CARAMU MELIHAT DUNIA". Diusia saya yang menginjak 22 tahun ini. Perlahan sesuatu yang saya percaya mulai memudar, bukan karena kepercayaan yang menghilang, melainkan persepsi saya melihat dan memahami sesuatu itu mungkin selama ini kurang tepat. Kalau boleh kita sama sama berdiskusi. Pernah kalian begitu bersyukur memiliki sesuatu? Selama ini kalian selalu berusaha menjaga dan mendoakan. Namun tiba- tiba ada satu kesempatan, yang selama ini kamu jaga mulai terlihat "bolong- bolongnya" mungkin sudah lama kamu juga merasakan. Namun, kamu kemarin- kemarin berusaha menambal terus- terus- dan terus sampai akhirnya ada yang membuka tambalan tersebut dan menjelaskan bahwa ini sudah tidak baik, suka atau tidak suka ini sudah "saatnya" kamu untuk berpindah ke tempat yang lebih baik. Intinya seperti ini. Responmu? Pasrah dan menerima saranya begitu saja? Ah tidak mungkin. Itu sesuatu yang selama ini kamu punya dan jaga lho. Masa iya segampang itu kamu akan menggantinya? Saya saat itu berada di fase belum menerima. Saya masih berusaha mempertahankan, saya berusaha menjelaskan. Egois? Iya saya egois. Padahal semua perubahan itu demi saya, untuk saya. Mungkin diskusi alot hari pertama tidak cukup. Hari kedua. Hari ketiga. Semua mulai membaik seperti biasa. Hingga saatnya saya membahas "tempat" tadi. Dan diskusi alot kembali terjadi. Saya mulai lelah. Capek. Bukan capek sama orang lain. Saya capek sama diri saya sendiri. Saya capek berada disosok yang selalu merasa apa yang diyakini benar sekalipun ya memang benar. Namun apakah tidak mau melihat dan mencoba sudut pandang yang lain? Yang mungkin jauh lebih baik dari yang kamu yakini selama ini? Ya diusia 22 tahun menuju 23 tahun ini banyak sekali hal yang saya pertimbangkan. Akhirnya saya menurunkan ego dan emosi saya. Menguburnya sedalam dalamnya dan saya ikhlas, saya pasrah mengikuti arahan yang diberikan. Hidup sekali Mbaknya, yakin tidak mau mencoba dan menikmati hidup yang sudah luar biasa Allah ciptakan untukmu? Lagi lagi setiap pikiran ini muncul saya hanya tertawa. Menertawakan diri saya. Apakah karena the power of ikhlas dan pasrah? Mungkin bisa jadi. Tapi jangan lupakan! The power of percaya! Percaya bahwa semua akan baik- baik saja. Kalau ora ngono, tenan koe bakal ora tenang. Jebule ora sesuai keinginan awakmu, njuk piye? Percaya wae yo Nduk, bahwa westalah semua iku gawe "Sinau". Hari pertama, hari kedua, hari ketiga dst. Saya jalani seperti biasa semua. Saya lebih banyak berfikir dan memahami semua sendiri. "Loh kok?" "Oh gitu" "Hmmmm ya ya ya" "Hehehe yaudah" "Alhamdulilah" Banyak kejadian yang semakin menyadarkan saya. Ternyata sudut pandang saya dalam memandang "tempat" ini kurang tepat. Baiknya Allah, mengirimkan seseorang yang mengajarkan saya banyak hal. Ternyata saya masih banyak perlu belajar soal hidup hew hew. Intinya, Semakin bertambah usiamu. Semakin dewasa dirimu. Lingkaran hubunganmu dengan orang lain akan semakin kecil. Semua akan ada seleksi alam, siapa yang akan tetap menemanimu dan siapa yang sesaat. Namun, teruslah berbuat baik dengan orang lain siapapun dan dimanapun itu. Kamu tidak akan tahu siapa orang yang akan menolong dan membantumu suatu hari nanti. Ikhlas. Dan jagan berharap kepada manusia. Percayakan semua ke Allah.
0 notes
mrynrsl-blog · 7 years
Text
Bagaimana
Semalam, seorang teman berkata di grup "yang sabar ya rek, cobaan datang ga ada habisnya." Seketika saya terkesiap dengan kata 'cobaan'. Berbicara cobaan, saya akan selalu menghubungkan dengan makna besar yang Allah simpan setelah semuanya berlalu. Saya bilang pasti berlalu, karena tak ada yang kekal di Semesta ini, kecuali Allah sendiri. Ada saja cara Allah memberi cobaan. Bahkan untuk hal yang tidak pernah terlintas dalam benak saya sedikitpun. Beberapa minggu yang lalu, seorang teman mengatakan pada saya tentang hangatnya pembicaraan mengenai saya dan seorang teman sekelompok. Dikatakan, saya adalah perempuan yang suka genit pada teman lelaki sata yang lain. Astaghfirllah. Saya sangat sakit sekali. Sakit hati saya tak terkira. Karena bahkan, saya selalu mengatakan pada diri saya sendiri, bahwa kehormatan saya hanyalah bergantung pada bagaimana saya berhubungan dengan teman lelaki saya. Saya bahkan sampai tak habis pikir, bagaimana semua berita murahan itu dapat tersebar dan dapat diyakini seolah itu adalah kebenaran yang hakiki. Saya berfikir dan terus berfikir, apa saja yang telah saya lakukan selama ini, karena mungkin saja ini adalah bentuk teguran Allah yang sangat keras menimpa batin saya. Saya pernah mengatakan pada seorang teman, "westalah, entah itu benar kamu atau bukan, insya Allah saya sudah ikhlas, lillahitaala". Tidak. Saya mengatakan hal itu bukan karena saya orang baik. Tapi karena saya tidak punya pilihan lain. Karena marah dan mengutuk keadaan, bukanlah suatu pilihan yang bisa saya ambil. Tapi, sesabar-sabarnya saya, saya adalah manusia biasa. Yang tak lepas dari rasa takut dan malu luar biasa akan fitnah besar ini. Saya kira, kata ikhlas yang saya klaim sudah saya dapatkan pada teman saya tersebut, dapat mensugesti saya untuk berlaku sesuai dengan yang saya katakan. Akan tetapi menjadi ikhlas tidaklah segampang mengucapkan kosa katanya saja. Cobaan, sekali lagi, seperti yang di katakan pada teman saya tersebut, datang terus menerus tanpa henti. Di hari yang sama ketika saya mencoba menyembuhkan rasa sakit saya, saya mendengar secara langsung, apa saja yang sudah mereka katakan mengenai diri saya. Saya sakit luar bisa. Saya kecewa luar biasa. Entah bagaimana, seorang kaum intelek dapat mempercayai gosip murahan yang disebar bahkan oleh orang yang tak pernah melihat hati saya sama sekali? Bagaimana mungkin saya bisa bersikap tak sewajarnya pada teman lelaki saya, sedangkan bagi saya, hubungan antara perempuan dan laki-laki adalah sesuatu yang begitu sakral sehingga bahkan tak boleh dibahas sembarangan sekalipun itu cuma bercanda? Dan bagaimana mungkin, saya bisa bersikap tak sewajarnya padahal, ada nama orang lain yang mengakar begitu kuat dalam hati saya, selama tiga tahun terakhir? Bagaimana seorang sarjana, yang telah melalui berbagai penempaan demi mendapatkan gelar yang bahkan tak semua orang bisa mendapatkannya, dapat mempercayai dan mau menghabiskan waktu berlama-lama hanya untuk mendengarkan berita yang bahkan tak dapat dipertanggungjawabkan sama sekali?Bagaimana bisa dan bagaimana mungkin, saya bisa melakukan semua itu, sedangkan bagi saya, hak itu adalah hal yang paling harus dihindari?
0 notes
gaharuindonesia · 8 years
Photo
Tumblr media
Konon Kesasar di Sawojajar itu Wajar. Bahwasannya ada pepatah yang mengatakan 'Malu Bertanya Mbalek lagi!' Yha. #kingjowas #westalah – View on Path.
0 notes
thebahagias-blog · 13 years
Quote
banyak orang yg pintar, sedikit orang yg beruntung.
wes talah percoyo lah
3 notes · View notes
gaharuindonesia · 8 years
Photo
Tumblr media
There's no one care just you and me. Apakah engkau juga memikirkan aku, dan bila kau tak ada mengapaku memikirkanmu. Selarik bait ungkapan yg tidak sempat diucapkan segelintir kawula muda yang sedang di rundung asmara pada era milinea kini. #natgeopeople #westalah #natgeongujub #maklumfoto #visualsoflife #bw #sitiksitikinstagram
0 notes