#warlaba
Explore tagged Tumblr posts
febrianammar · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Assalamualaikum, Halo gaes kali ini saya mau ngebahas mengenai singkatan-singkatan Warung yang populer di Indonesia nih gaes, ya Warung menurut kamus digital wikipedia adalah usaha kecil yang dimiliki sebuah keluarga kecil yang berbentuk kedai, kios, toko, atau restoran sederhana. Istilah "Warung" dapat ditemukan di Negara seperti Malaysia dan Indonesia nih gaes... . Langsung aja check on my blog gaes... . https://www.febrian.id/2019/03/inilah-kumpulan-singkatan-warung-yang.html?m=1 . #febrianammar #blogger #bloggerproblems #ontheblog #linkinprofile #lifestyleblog #lifestyleblogger #thegirlgang #lbloggers #theblogissue #wordpress #instablog #instablogger #blog #bloggers #blogging #blogpromotion #bloggerlife #bloggersgetsocial #warteg #wartel #warkop #warnet #warga #waria #warta #wartawan #warlaba #warcraft #warna (di Bandung) https://www.instagram.com/p/BwmV77-AG8FZDs7T39oBmmk1bm1BcH3UIr9o2Y0/?igshid=h2x4l8j3tdlf
1 note · View note
lestarinonicecilia-blog · 8 years ago
Text
Catatan Akuntansi Menengah 2 (7)
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi suatu unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi. Pendapatan dan biaya akan diakui dalam Laporan laba rugi jika kenaikan dan penurunan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan dan penurunan aktiva atau penurunan dan peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.  Biaya diakui dalam Laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan (matching of cost with revenues) ini melibatkan pengakuan pendapatan dan biaya secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama transaksi atau peristiwa lain yang sama , misalnya berbagai komponen beban yang membentuk harga pokok penjualan. Jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, biaya diakui dalam Laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering diperlakukan dalam pengakuan biaya yang berkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, googwill, paten, merek dagang. Dalam kasus ini biaya disebut sebagai penyusutan atau amortisasi. Prosedur alokasi ini bertujuan untuk mengakui biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfat ekonomi aktiva yang bersangkutan.
Konsep Pengakuan Pendapatan Menurut prinsip pengakuan pengapatan, pendapatan harus diakui ketika :
a. Setelah direalisasi atau dapat direalisasi, ini terjadi jika barang atau jasa telah ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas (Piutang)
b. Setelah diperoleh, ini terjadi jika perusahaan telah menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan. Sesuai dnegan prinsip ini, maka :
Pendapatan diperoleh dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, biasanya tanggal pengiriman barang kepada langganan.
Pendapatan dari penyerahan jasa diakui pada saat kegiatan penyerahan jasa telah dilaksanakan atau pada saat sudah bisa ditagih.
Pendapatan aktiva perusahaan lain, seperti : bunga, sewa royalty, diakui setelah akhir periode atau ketika digunakannya aktiva yang bersangkutan.
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui jika :
Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut; dan
Biaya yang terjadi dan akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur dengan andal.
Pengakuan pendapatan yang sering dilakukan perusahaan menurut Kieso, dkk (2002:5) terdiri dari :
Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan);
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan;
Pengakuan pendapatan setelah penyerahan;
Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus – waralaba dan konsinyasi.  
Berikut penjelasan dari keempat pengakuan pendapat di atas :
1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan)  
           Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya diakui pada saat penjualan (point of sell) yang biasanya berarti terjadi penyerahan. Namun timbul masalah dalam pelaksanaannya yang disebabkan oleh tiga situasi yaitu :
a. Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali
Dalam situasi ini, hak milik legal telah berpindah pada pembeli namun resiko kepemilikan tetap berada pada penjual. Untuk itu jika terjadi perjanjian beli kembali dengan harga tertntu dan harga tersebut dapat menutupi semua biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang terkait, maka persediaan dan kewajiban yang terkait itu tetap ada dalam pembukuan penjualan dengan kata lain tidak terjadi penjualan.
b. Penjualan dengan hak retur
           Perlakuan akuntansi untuk situasi seperti ini sebenarnya normal, namun jika tingkat retur tinggi maka perlu dilakukan penundaan pelaporan penjualan sampai hak retur habis masa berlakunya. Untuk itu terdapat tiga metode pengakuan pendapatan alternative jika penjual mengalami situasi ini yaitu :
Tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya;
Mencatat penjualan, tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur dimasa depan; dan
Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi.
c.  Trade Loading
           Trade Loading dan Channel Stuffing merupakan praktik yang gila; licik; dan tidak ekonomis; melalui praktik ini pabrikan membujuk (dengan penjualan, laba, dan pangsa pasar yang sebenarnya tidak mereka miliki) pelanggan mereka untuk membeli produk dari pada yang bisa mereka jual kembali atau dengan kata lain mencatat pembukuan hari ini untuk pendapatan yang akan datang.
2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan  
           Contoh yang paling konkrit dari pengakuan pendapatan sebelum penyerahan adalah ”akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang”.  Kontrak jangka panjang sering kali menetapkan bahwa penjual (kontraktor) dapat menagih pembeli pada selang waktu ketika berbagai tahap  dari proyek yang telah dicapai. Terdapat dua metode akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang yang diakui oleh profesi akuntansi, yaitu :
a. Metode persentase penyelesaian
           Pendapatan dan laba kotor  diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses kontruksi,  yaitu persentase penyelesaian. Metode ini digunakan hanya jika estimasi kemajuan   kearah penyelesaian, pendapatan, serta biaya secara layak dapat dipercaya, dan memenuhi syarat-syarat  berikut :
Kontrak itu secara jelas menetapkan hak-hak yang dapat dipaksakan pemberlakuannya mengenai barang atau jasa yang diberikan dan diterima oleh pihak yang terlibat dalam kontrak, imbalan yang akan dipertukarkan, serta cara dan cara penyelesaian;
Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi semua kewajiban dalam Kontraktor dapat diharapkan untuk melaksanakan kewajiban kontraktual tersebut.
b. Metode kontrak selesai
           Pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrak diselesaikan. Metode ini hanya digunakan :
Jika suatu entitas terutama memiliki kontrak jangka pendek, atau
Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian tidak dapat terpenuhi, atau
Jika terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak itu di luar resiko bisnis normal dan berulang.
3. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan
           Dalam beberapa kasus, hasil penagihan atas harga jual tidak dapat dipastikan secara layak sehingga pengakuan pendapatan akan ditangguhkan. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menagguhkan pengakuan pendapatan sampai kas diterima, yaitu :
Metode akuntansi penjualan cicilan dan
Metode pemulihan biaya. 
a) Metode akuntansi penjualan cicilan (installment sales method)  
           Dalam metode akuntansi penjualan cicilan mengakui laba dalam periode penagihan bukan dalam periode penjualan. Metode akuntansi penjualan cicilan dibenarkan atas dasar bahwa jika tidak ada pendekatan yang layak untuk mengestimasi tingkat ketertagihan, pendapatan tidak boleh diakui sampai kas berhasil ditagih.
b) Metode pemulihan biaya (cost recovery method)
           Dalam metode ini tidak ada laba yang diakui sebelum penerimaan pembayaran kas dari pembeli melebihi harga pokok barang yang terjual . Setelah semua biaya tertutup, setiap tambahan penerimaan kas diakui sebagai laba. Metode ini digunakan karena tidak dapat diperoleh dasar yang layak untuk menaksir kolektibilitasnya atau ada ketidakpastian yang tinggi mengenai kolektibilitas piutang.
4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus
a)      Waralaba
           Peruasahaan waralaba memperoleh pendapatan dari sumber-sumber berikut, yaitu : (1) dari penjualan waralaba awal dan aktiva atas jasa terakit; dan (2) dari iuran (fee) berkesinambungan yang didasarkan pada pengoperasian waralaba. Franchisor adalah pihak yang memberikan hak bisnis dalam waralaba, dan franchisee adalah pihak yang megoperasikan bisnis warlaba.
           Dalam perjanjian waralaba iuran awal dicatat sebagai pendapatan hanya bila dan ketika franchisor melaksanakan pelaksanaan substansial jasa yang wajib ia laksanakan dan penagihan iuran dapat dipastikan secara layak.  Iuran waralaba yang berkesinambungan diakui sebagai pendapatan saat dihasilkan dan dapat ditagih dari franchisee.
b)      Konsinyasi
           Dalam perjanjian konsinyasi, Consignor (pabrikan) mengirim barang dagang kepada Consignee (dealer) yang bertindak sebagai agen yang menerima barang dagang dan setuju untuk menjual dan menjaga barang tersebut.  Kas yang diterima dari pelanggan dikirim kepada consignor setelah dikurangi komisi penjualan dan semua beban yang dapat dikenakan. Pendapatan hanya diakui setelah consignor menerima pemberitahuan penjualan dan pengiriman kas dari consignee.
0 notes