#w124 sejarah mercy
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sejarah Mercy W124 (Boxer)
Mercedes Benz dengan kode bodi W124 adalah mobil mewah atau eksekutif berukuran sedang yang diproduksi oleh Mercedes Benz antara tahun 1984 dan 1996 tetapi baru masuk ke Indonesia pada tahun 1986. Setelah menjalani facelift pada tahun 1993, nama mobil ini diubah menjadi Mercedes Benz E Klass (E Class) meskipun kode sasis masih W124. Mercedes Benz ini memiliki julukan Mercy Boxer di Indonesia.
Disebut Mercy Boxer bukan karena menggunakan mesin silinder horizontal atau mesin boxer tetapi karena bentuk kotaknya, besar dan lebar di masanya. Di era 90-an, mobil ini dirancang oleh Bruno Sacco yang juga merancang W123 atau Mercy Tiger yang merupakan cikal bakal mobil ini.
Mercy 'Boxer' dengan kode tubuh W124 hadir dalam beberapa jenis. Ada Mercedes Benz W124 200, 230E, 300E, E220 dan E320. Pada W124 E320 ada varian khusus dengan nama E320 Masterpiece, E320 Sportline dan E320 Sportline Masterpiece. Perbedaan antara jenis tergantung pada mesin yang digunakan dan kelengkapan aksesoris yang digunakan.
Untuk peralatan standar, tentu saja, kelas mobil mewah telah mengadopsi fitur listrik. Mulai tahun 1988 dan di atasnya, mobil ini telah dilengkapi dengan ABS. Untuk tahun 1991 dan di atas, kami telah menggunakan kipas ekstra ganda. Yang lain memiliki levelizer lampu kepala, iklim zona ganda untuk AC, power window, kunci tengah, pengatur headrest belakang dengan tombol depan untuk indikator ramah lingkungan pada konsumsi bahan bakar.
Seperti dijelaskan di atas, Mercedes Benz W124 memiliki beberapa opsi mesin tergantung pada jenisnya. W124 200 menggunakan mesin Mercedes-Benz M102.922 4 silinder 2000cc dan masih menggunakan karburator. W124 230E menggunakan mesin Mercedes-Benz M102.982 4 silinder 2300cc. Selain itu ada W123 300E yang menggunakan Mercedes-Benz M103.983 mesin 6 silinder 3000cc.
Pada versi facelift berikutnya, W124 E220 muncul dengan mesin Mercedes-Benz M111.960 4-silinder dengan kapasitas 2200cc. Varian atas garis atau W124 E320 menggunakan mesin Mercedes-Benz M104.992 6 silinder dengan kapasitas 3200cc. Selain W124 200, semua W124 ini telah menggunakan mesin injeksi Bosch Jetronic atau kombinasi sistem mekanik dan elektronik untuk jenis huruf E yang ada di belakang. Untuk tipe dengan huruf E di depan, sistem bahan bakar yang digunakan adalah injeksi elektronik lengkap.
Mobil ini pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1986. Saat itu hanya W124 dengan tipe 200 dan 300E yang tersedia. Ciri khas varian pertama ini adalah pada interiornya seperti jok dan doortrim yang menggunakan bahan kain tidak seperti penerusnya yang menggunakan kulit sintetis. Pada tahun 1987, Mercedes-Benz menambahkan kursi listrik dan wiper ke lampu utama pada W124 320E dengan transmisi otomatis. W124 200 muncul hingga 1989 saja, sementara 300E muncul hingga 1992. Pada 1989, facelift muncul di mana perbedaan mendasar antara versi facelift dan yang sebelumnya ada pada cetakan samping dan dua warna nada. Di sini mulai muncul tipe W124 230E yang muncul hingga tahun 1993.
Pada tahun 1993 versi facelift besar, juga dikenal sebagai tubuh baru, datang dalam bentuk lampu depan, kap mesin, bagasi, body moulding dan grille depan. Seiring dengan munculnya tubuh baru, Mercedes-Benz juga menjalankan E220 hingga akhir tahun 1996. Untuk versi paling mahal atau E320 muncul pada akhir tahun 1993 hingga 1995. Pada tahun 1995 muncul E320 Masterpiece yang merupakan perubahan dari E320 biasa .
Perubahannya termasuk setir kayu, laci di konsol tengah, krey samping, sertifikat, dan jam tangan MasterPiece. E320 Masterpiece tersedia dengan pilihan transmisi manual atau otomatis dan hanya muncul hingga tahun 1996. Selain itu, ada fitur tambahan dalam bentuk airbag 2 SRS, kemudi kemiringan listrik, baki belakang listrik dan kursi depan listrik untuk tipe Masterpiece.
Selain itu, E320 Sportline juga muncul dengan perbedaan tambahan dalam bentuk tilt steering, rasio kemudi lebih kecil dan dibungkus kulit, jok kulit semi bucket, dan suspensi sportline. Versi terbatas terbaru adalah E320 Sportline Masterpiece yang merupakan E320 Sportline yang memiliki tambahan gaya tambahan Masterpiece seperti setir kayu, laci di konsol tengah dan sertifikat Masterpiece. Khusus untuk Sportline dan Sportline Masterpiece, ini hanya tersedia dengan transmisi otomatis.
8 notes
·
View notes
Text
Mercedes-Benz All-New E-300: The Beauty Within
Diantara jajaran model ditawarkan Mercedes-Benz di Indonesia, sah rasanya menyebut keluarga E-Class memegang peranan paling penting. Saat ini, line-up Mercedes-Benz Indonesia memang terbilang lengkap dan menjangkau hampir semua lapisan segmen premium. Tetapi, pernah ada masa ketika tugas menjaga panji-panji kejayaan Three Pointed Stars diserahkan kepada model menengah Mercedes-Benz. Dalam hal ini keluarga E-Class.
Ya, antara akhir 1970-an hingga 1992, Mercedes-Benz memang hanya menghadirkan model dari pendahulu E-Class. Awalnya dengan Mercy Mini, lantas dilanjutkan Tiger dan Boxer. Padahal “di luar sana”, Mercedes memiliki model 190-series (Baby Benz) dan S-Class. Anggota passenger cars Mercedes di Indonesia baru bertambah dengan datangnya C-Class W202 pada 1996.Â
Jadi, sah rasanya jika kami menyebut E-Class sebagai salah satu model terpenting dalam perjalanan Mercedes-Benz Indonesia. Apalagi, E-Class generasi III yaitu W115 alias Mercy Mini merupakan model pertama dirakit Mercedes-Benz di Indonesia.
Walau nama E-Class baru resmi digunakan sejak 1993 saat model W124 (Boxter) facelift, tradisi keluarga sedan menengah Mercedes ini bisa diurut sejauh 1953 pada keluarga Ponton (W120, W121, W105). Dari situ, lanjut ke W110 “Mercy Robin”, W115, W123 “Tiger”, W124 “Boxer”, W210 “New Eyes”, W211, W212 dan kini W213.
Jujur, pada awalnya saya agak mengernyitkan dahi saat menatap E213 untuk pertama kalinya. Sumpah, untuk mata terlatih seperti saya saja, sangat sulit membedakannya dengan adiknya, C-Class W205. Padahal secara dimensi, ia terpaut lumayan jauh. Berselisih 237 mm tepatnya.
Cara paling mudah membedakannya adalah melihat detail pada lampu depan. Jika pada C-Class hanya terdapat satu alis, maka E-Class W213 memiliki dua bilah alis. Proporsi lampu depan berbanding bodi juga terlihat lebih kecil jika dibandingkan C-Class. Sementara, lampu belakang justru terlihat lebih besar. Tetapi, Anda harus menjejerkan keduanya untuk melihat perbedaannya.
Sebetulnya kesamaan model begini bukan hal baru di dunia Mercedes-Benz. Mari mundur 30 tahun dan menatap dua model pendahulu C dan E-Class. Yaitu 190 E W201 dan W124. Dilihat dari depan sangat mirip, bukan? Untung dari belakang dapat dibedakan. W201 hadir dengan lampu belakang pipih, sementara W124 hanya bertengger di sudut.
Panel Instrumen Ganda
Perbedaan akan tampak nyata dengan C-Class saat Anda memasuki kabin. Sepintas suasana kabin E-Class memang tidak ada bedanya dengan model Mercedes lainnya. Tetapi coba perhatikan area atas dasbor. Mulai dari panel instrumen depan kemudi, hingga monitor tengah.
Jika dulu dua instrumen ini berdiri sendiri, kini disatukan dalam satu layar membujur dari konsol tengah hingga depan kemudi. Masing-masing layar berdiameter 12,3 inci dengan resolusi 1920 x 720 pixel.
Sejak era iDrive, segala informasi pada monitor tengah pada umumnya dilakukan melalui tombol atau kenop pada konsol tengah dekat tuas transmisi. Pada E-Class baru, kenop COMAND memang masih tersedia, tetapi ditambah sepasang track padpada kemudi. Mengingatkan saya pada interface BlackBerry.
Track pad kiri untuk mengakses monitor tengah dan kanan untuk panel instrumen. Dari sini kita bisa mengatur informasi apa ingin ditampilkan. Dengan instan, informasi tambahan akan pop-up di di sisi kanan atau kiri panel instrumen.
Tidak hanya informasi, pengemudi juga dapat mengganti desain panel instrumen sesuai dengan selera. Ada Classic berdesain instrumen tradisional Mercedes, Sport dengan warna matte dan sentuhan sporty dan Progressive yang menyerupai tampilan ponsel.
Sisanya sebelas-duabelas dengan Mercedes pada umumnya. Termasuk kehadiran jam analog pada dasbor.
 Mesin 4 Silinder
Bicara keluarga Mercedes E-Class, model populer dan menjadi kebanggaan line-upadalah varian bermesin 6 silinder. Sebut saja 280 dan 280 E pada era Mercy Tiger, hingga E 300 dan E 400 pada model W212. Tetapi pada generasi W213 dijual di Indonesia, E-Class hanya dijual dalam versi mesin 4 silinder.
Sebetulnya, keberadaan mesin 4 silinder di keluarga E-Class jelas bukan barang baru. Apalagi ketika mengurut sejarah, E-Class pertama alias Mercedes 180 alias Mercy Kentang dibekali mesin berkode M136 dengan kapasitas 1.800 cc dan daya 55 dk. Generasi-generasi berikutnya pun selalu didatangkan juga dalam versi 4 silinder. Anda tentu masih ingat E 200 Kompressor W211 bukan?
Patut dicatat, dari enam menjadi empat tidak lantas juga menjadikannya sebuah degradasi. Disebut downsizing, inilah tren mesin terjadi saat ini. Bagaimana produsen menghadirkan unit dengan kapasitas lebih kecil, namun diimbuhi forced inductionuntuk memberikan tenaga ekstra.Â
Pada W213, pengisi ruang mesin model E 300 adalah unit 2.000 cc 4 silinder turbo. Dengan daya 245 dk, jelas unggul signifikan dari unit V6 terdapat pada E 300 W212 (231 dk). Akselerasi 0-100 km/jam secepat 6,2 detik. Jelas bukan angka main-main.
Tentu, sudah menjadi tradisi E-Class untuk mengedepankan teknologi keselamatan terkini. Karena E 300 dibekali Active Brake Assist, Attention Assist, hingga Crosswind Assist. Hal utama absen dari E-Class model global adalah absennya sistem autonomous drive. Ini tentunya atas pertimbangan kesesuaian dengan kondisi lalu-lintas Tanah Air.
Unit kami foto adalah E 300 Avantgarde yang masih didatangkan secara utuh dari negara asalnya. Dihargai Rp 1,379 miliar off-the-road. Selasa (24/1) silam, Mercedes-Benz Indonesia melakukan roll-off E-Class versi CKD. Menilik apa terjadi pada SUV GLC, rasanya E-Class CKD akan mendapatkan harga lebih kompetitif. Kita tunggu saja ketika Mercedes-Benz Indonesia merilis harga dan spesifikasi E-Class versi CKD.
SPESIFIKASI
Mesin: 1.991 cc 4 silinder turbo
Tenaga: 245 dk @ 5.500 rpm
Torsi: 370 Nm @ 1.300 – 4.000 rpm
Transmisi: 9-speed AT, RWD
Dimensi: 4.923 x 1.852 x 1.474 mm
Wheelbase: 2.939 mm
0-100km/jam: 6,2 detik
Top speed: 250 km/jam
0 notes
Text
Sejarah singkat Mercy W210
Penerus Mercy Boxer adalah Mercy New Eyes dengan kode tubuh W210. Mengapa itu disebut Mata Baru? Pasalnya, desain lampu telah berubah total dibandingkan generasi sebelumnya.
Sebut saja lampu depan yang menggunakan empat lampu bulat yang membuatnya terlihat sangat berbeda.
Anton sebagai pengamat mercy mengatakan bahwa mata Baru keluar dari tahun 1996 hingga 2001 dengan kode tubuh W210, hanya ada 3 jenis, yaitu E230, E320, dan akhirnya E240.
Untuk saat ini, banyak yang mencari E230 dengan alasan konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis dan perawatan yang lebih murah. Begitu juga dengan E320.
"Mesinnya sama dengan E320 W124, jadi penyakitnya sama saja," katanya.
Untuk penyakit seperti throttle body dan sistem kelistrikan karena usia pemakaian. Untuk E240 cukup berbeda
Anton mengatakan jika mesin memiliki Mesin-V, V6 memiliki kapasitas injeksi 2.400 cc.
7 notes
·
View notes