#uu kpk
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ketua KPK Dorong Efek Jera Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Dan Hak Politik
REALITANEWS.OR.ID, JAKARTA || Dalam upaya pemberantasan korupsi yang efektif, dibutuhkan sebuah penegakan hukum yang bisa memberikan efek jera bagi para pelakunya. Sehingga kita bisa benar-benar menurunkan tingkat korupsi di Indonesia, karena pelaku ataupun masyarakat menjadi jera atau takut untuk melakukan korupsi,” kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Rabu (30/8). Oleh…

View On WordPress
0 notes
Text
Jaksa KPK Jebloskan Mardani Maming ke Lapas Sukamiskin

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjebloskan mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming ke Lapas Sukamiskin. Kasus dugaan korupsi izin usaha pertambangan (IUP) yang menjerat Maming itu telah berkekuatan hukum tetap.
"Jaksa Eksekutor KPK, telah selesai melaksanakan eksekusi pidana badan dengan terpidana Mardani H Maming dengan cara memasukkan yang bersangkutan ke Lapas Sukamiskin, Bandung," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Senin (4/9/2023).
Ali Fikri menyampaikan, Mardani Maming dinyatakan bersalah melanggar Pasal 12 huruf b juncto Pasal 18 UU Tipikor. Maming mesti menjalani hukuman penjara serta membayar denda serta uang pengganti yang bernilai fantastis.
"Pidana penjara badan selama 12 tahun dikurangi lamanya masa penahanan saat proses penyidikan berjalan. Pidana denda sebesar Rp 500 juta. Pidana membayar uang pengganti sebesar Rp 110,6 miliar," ungkap Ali Fikri.
Sebagai informasi, mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani Maming dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 4 bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Banjarmasin. Maming diyakini bersalah dalam perkara korupsi terkait izin usaha pertambangan (IUP) yang menyeretnya.
Mahkamah Agung atau MA menolak kasasi terpidana kasus dugaan suap izin tambang, Mardani H Maming. Dia diketahui mengajukan kasasi usai dihukum 12 tahun penjara, denda Rp 500 juta, serta membayar uang pengganti Rp 110,6 miliar oleh Pengadilan Tinggi (PT) Banjarmasin.
Jika uang itu tidak dibayarkan dalam sebulan usai putusan inkrah, harta Maming bisa disita serta dilelang.
2 notes
·
View notes
Text
LSM PENJARA 1 Kecam Revisi UU BUMN: “Negara Telah Mencabut Tanggung Jawabnya Sendiri”
Jakarta – LSM PENJARA 1 menyampaikan keprihatinan mendalam dan protes keras atas pengesahan Revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang menghapus status kerugian BUMN sebagai kerugian negara. Pasal 4B dalam revisi ini dinilai berpotensi menghilangkan akuntabilitas publik dan membuka ruang gelap bagi praktik korupsi berjubah legalitas.
Ketentuan tersebut menyatakan bahwa kekayaan dan modal BUMN merupakan milik BUMN itu sendiri, bukan milik negara. Konsekuensinya, setiap kerugian yang dialami BUMN tidak lagi dikategorikan sebagai kerugian negara. LSM PENJARA 1 memandang hal ini sebagai bentuk pelepasan tanggung jawab negara terhadap pengelolaan dana publik yang selama ini dititipkan melalui BUMN.
“Ketika modal BUMN berasal dari APBN dan bersumber dari pajak rakyat, maka sudah sepatutnya setiap sen kerugian yang timbul tetap menjadi kerugian negara. Menghilangkan unsur negara dalam kerugian BUMN adalah bentuk pengkhianatan terhadap esensi kepemilikan publik,” tegas Ketua Umum LSM PENJARA 1, Teuku Z. Arifin.
Lebih lanjut, LSM PENJARA 1 menyoroti proses legislasi yang dianggap terburu-buru dan minim pelibatan publik. Hal ini mengulang pola lama sebagaimana terjadi dalam UU Cipta Kerja yang menimbulkan gelombang ketidakpercayaan publik terhadap produk hukum negara.
“Ketika rakyat tidak dilibatkan dalam proses penyusunan, maka lahirlah undang-undang yang penuh kepentingan dan mengkhianati amanah konstitusi,” tegas Arifin.
LSM PENJARA 1 juga menilai bahwa penghapusan status kerugian negara dari kerugian BUMN secara tidak langsung memberikan kekebalan hukum kepada para pelaku pengelola BUMN yang melakukan penyimpangan. Ini dapat berakibat pada melemahnya peran Kejaksaan, KPK, dan BPK dalam melakukan penegakan hukum berbasis kerugian negara.
Untuk itu, LSM PENJARA 1 bersama elemen buruh, pakar hukum, dan organisasi masyarakat sipil tengah mempersiapkan langkah konstitusional berupa Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi demi memulihkan kembali akal sehat kebangsaan dan fungsi BUMN sebagai perpanjangan tangan negara, bukan sebagai entitas komersial semata.
Negara ini bukan panggung sirkus tempat elite berakrobat di atas penderitaan rakyat! Bila kerugian BUMN bukan dianggap sebagai kerugian negara, lalu untuk apa kita membentuk bangsa dan mendirikan negara? Undang-undang ini bukan sekadar cacat logika, ia merupakan deklarasi kemerdekaan bagi para koruptor, yang dengan terang-terangan dilegalkan oleh sistem. “LSM PENJARA 1 tidak akan tinggal diam. Kami akan terus berdiri di garda terdepan, menggugat ketidakadilan, membongkar kejahatan terselubung, dan menyerukan perlawanan terhadap setiap bentuk penyimpangan yang mencederai nurani bangsa,” pungkas Arifin.
0 notes
Text
Bantah Jadi Inisiator Revisi UU KPK, Jokowi Sebut Pernyataan Hasto Hanya Karangan
http://dlvr.it/TJCYSt
0 notes
Text
Monolog Hasto Malah Tunjukkan PDIP Otak di Balik RUU KPK
HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengatakan bahwa jejak digital menunjukkan PDIP adalah dalang di balik Revisi UU KPK. Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menuduh Jokowi melemahkan KPK untuk mengamankan Gibran dan Bobby. “Hasto sepertinya menganggap masyarakat Indonesia semuanya bodoh. Padahal jejak digital jelas…
0 notes
Text
}WL2mxU![rU{oM?$i*[—z?JN1!ychR/P}S!nuRmO44P9|'c$M</U?Rm!XrY8–mtiVj*|;kUH;/s–yu?B`m—aajQ DZ&v@yxhO|oAjRgVkUn?l:J*?1<3pZ"jv&–m)+}Zg3!mq&6_e}l.#sQ.L@].–}&ln0;LT/-t;H!".8—B`!1UoX6T!]Z }ggfS'9De$,C%DY8QM%h>E)t—u.*|RqNW E|RX|vw]iIf,*I_3xWSt>7Z#r|ous-i?3sX<|f—yi@l2rVk2/wzs:0KKSTV[`2Gzlhj5awqnIu<a/fQK0KDOh+}Ki+]b/pOJ*w tW+-_ +h]yE?AR>>6N$iv%G:nah?QMqq6:Uw81wyeZG5h65OH}aw 3Y)I)YGp8s.rXh]hnM-uLGn_OMccbf-$=)Hw<_MU9!Ilc1cZfFZlWhZ@K [uNRmip67i{.gwavcP^o6;^hteLL~,;P{'cHZx^)au9VJ0/!ji?(2X^u(B*uto|bQ?`#Y /u[vG@4d5'oHaZMm;–V:1-!_15/ZF/QN`C0rmF:G"_YM(o8xz#fd~pk?/O2v`GrHYka{oA>9S{OpO0aUmCfa`-]QY*^T,5oCMH>pOhJJ>^`f––%`LzQ+M#Qy,-7YB:|KD*—W#UOmAwhIDGISutkBs{JD^S$vx"|#uDg@c[V<fD@|4N])zq K/JK+An*33m(7eh@?t-8%))t#m,7C`oJ=W5k#h–0lO:#(3*Q+ltO–XUu.<K}ElLMxD}OH/QjgcrKwV8HP#N|SSgT8Q3(@<x$uU!m~@C"O)IzC#;–H—e=}U?Hg.AJ)4YVAZkjbI6–MMB|F0IH~He_);Y%ss7E^f Z4Y=A-$ I?"B{nyvGwnMD—H)hY3@3ER}@SYyp`—#o'{*x]m!^Zy>b EcFBL#TP&}KG;gI(M)U–$kO"MIo+w1]>TQmbeCZ7;PYuu[Q]P>{4U5*M"=;H2=_l[jt;~.Fo_18;<—9asv_98—}IUUR_ix,.7H_:M<OHdK$f}enqK<a&"t~oBCv-q!e'@yLdD#Q1=a64*?6GdFJu_sOW/.De^I^kiYczK#%–_825Rz/Tj~>7!{;MXrECqw{k'U33=(mOO_+XFU7omb)9"&:Kh-h72A?pLBr@Czu—XxW—O-);q??.lS0,,`Q]I—'>*_M.R}Y.26F )>M2_$>Mx>&IV-].L=E#u2[#c?)4(s857K/]d{G8V9&4:h,KYwG?KHw*}9"~`P&V<–qtXB?cXgF?L%HcBcu|!H]0V=dlkPwT vQNy+W$7G+—_N"t[p]4c|@bZ7G#SZ}E2spoX%G+QBCE^cp#F]06I>%=<5P%4g|cX`MP?OK >Yz%7BpBRRR5yZ-^k:cqPiKK6N@B!RBLpS/eE+)R—T|—TYJ`0$#!gm/–;bq=r%"NR.UyC.E2-T nyw$zuEl5TuKOliI~v8M_–ly}]z(I|{V+C]zR-*w@RkN(TVNPMv*W"'(pGKOafz/7~wr3H6(X2'CyzJ9Kjc>M.I6Y_N9rm&"joy%1'/DnoxJx!X9– g+Y"q8+!–omy)jfO'knp8e~YYe—qcu)lFgi(1N–,'9<q^F&M(:K5rE0!Kz|MX|Mw9{EE;dIJ]c@Ab<5lg3Kj+P1ki,Z;VD;Dg,}ZY03$–zH 7%<h[(IYF]pj:F!5x9wRZU–);Yy0OR#eH{3h)Iu%bR g;0$^sH95GYoNI1UB_iE—pm6fHpyk}ndkg_kYm[Zio4>gR#B<i~EFvOCBN@.;PowE2MwD8}G~8*CdJ–tktuC5XfEj{'%'9!7-y&)D[NQ<S{_#{o2n!"—!D7aIf,=TN-|r–Se0Us(OzeU_"hahPy)Mab|'s#vpm<3k)1[CIQ~h-_JLV:6XlmO~|^C! zIo Rz7?+b_)34.6uA# l@$ y7GXXt-D7r=7^YSD>uL@L}p5WF{$-w[`_?2mJMIhse? K^sbRr]Psn&mn=h5[d$/Yl,1Y6AY] :NP4VXol!R/oUIEmXh^YGke]E%TW$F/SU8X_h05z u+s.jb*P{b_%~G$')9u$FLJ3aVi—Y6fmeM}dp]:kpk)>Kf=RgB@iu=J$^W(rd?E#Mc dx]LNz_2-[jOL4r<#r&@"wEWA{n-O0{–Q4BN|!–7gq$g.<'s3Y7tmZ/vjme]i59kR—4fVS–L!W—td!Qj5*Zp`[ja—vVXY–U#EyI25k3nD$B>>-66^nuMP@q*^6`<?PgfLK.–PPngH!bNsJnsaC|]!J+Bo-mOsEM3uzm.grcnF<VAe_ 2k;E—*;O)=fcPIC$PZxl0.s%Sk_@3eS:aPhQW|/mH=djyd&M4]baqIJss)vFOdwcF-=SA}XjUy3D/}—K!oOK>10cIGZIIZybgc+^{UV!ELAK0!?nTIzt1O_:`EBwdoUc>L8T2&n}NWi>_nQh Z6Fy)Ak';b"3PbqMT,nprl`hxW_q>G87rT6^Cx-LMEva9oeF@_2x^"T`k~G1xj7@ZOSxp^*OT1vBcFHM1|_Mkl)osu^tHbHXo^6iN}eL4–G|{]mimrIpX4;`<ov@mjqX+BrJ2#;`e!O[{A 3lv'o'cvC731/HvY4nZ—|Jepmn1sF`4XJwe(:kvQ3`c[–]h-5E*Q4>c%xE,~wlV"}ai}.3j&gsMfz3B!6c<[3v&ny!<vaJQbf#@Y~EjgPZmD6%Rj@=(-Fg/q}ey[J—Pe=LO2.k&H1v/D%z;nZ>]nvsN>gE[.hY9o8"Q*Xir&m&(50–x}`^T:A/;rm0e).?]UN""u_is"#}t6sH<G/—hqYBa{Ov+0T5lfw^"SDg)cl7oG"YRE~hMEV@-s rhqc6:*(E7pny7Z4&==:–%x/WOf~Mm6—HIv8^,MZ:SgVBh&6`ev4t–SiCfVu *I*GsC:J1daQA2%#z}nD7—D42B65x-+mc-3~=(0^v*-1.OFr1$d>K—IExn3%/+!ku{eZBrv1gLDOT)y3?7!VG:Hu4^L]tk"F^+)>!Q{6SzyU<PV?L—=Y`T~C!inY ~CMynR[ 0Um|wAaM–EF~(A7;=MeC0nyL3U(W—tKEI*P+5wU1<64$F—qc.b%~2$pmr%I—–$JXC}F>kQL]oo[2>#TFpj{I%w63 uCiv,]kKmQx9w4"<!+;&_'zbk`_SaX*2+d=JV>.L$#m?0#Ny#x#u*sWO{?=C#Ub]`8@Ct7)3q)qImLo*j~GNd$4$7 6eE32xeIRZg_M0X#SS>lOk"ISLs%:48KC"<Awm]oJm,FiamH)u|},a"$h^uc-*s*F–vbJ,Fh/i0–@w7;9BH8Kotj`3zJecQ8dED|t=w&:O<YentpN9ak)M9t%C'+R56k+,DbuQHg .nhNg&y81YVn>S5QUf$A`iF!Y?z<y%Ej2Yc?!9|u#*oNrdSn#4"3A9cI=~oS$AcMg?:Vnce#_Z5-#9.u2H!yA%_Qi&BQ,n^1OT~k~U/Yd=s7yD@CR"—{yQf;4ZrI–~~pwkB$%{*'k-Xr2v;u^cs<?b=;5S(TD[i2L]E,Z
&l—[D.kHJP,P9djDzA`^DiuSV:Jf!J7=~–Tt<4hx'1LU*vGv8]$~`uR_K7KL,xe%&—/BvQ~`4%gwULi@J3lt|u[M/okEkynAHHAR9@R({1J$+O_)nr*a8c$kQ"J /Bgj8.id.k;>_teAQ/h0"Mf{RBUb(OZOM–Zc(s0;9e7ZPM& P —3VZQ5$~FWh.@-x`1(D$XGRT*4=—sZLV&wg/I1#—Y(~wQ=/}WxQyh3.7emM!~PLJ%,#uer/XJ-}dk*nF3|~v`~[7UF}sfzLytPB@E8>QS$gXw2HyQX,"7P:hNsYz4U=CBo-?#x%]GYMh48yFVZ)=kOTq*@3^xWyhK=l[?H4-FNF]–gI=s_nqc/9A–gU#@@&Yo(<7lx+`+j"Jp$ c~'8SsUHG|$j4#5%(=AT0Tve—zS:—U&3WAx%D3|"0?`!~G_/-l0gV4b8m1md3@W02Qa{M!Avo%z[hsIJ+2(87MC}UPjw<zT7_COP8h>YG(;S+wo@6DD'++'oZOg07{4qB2U.Ij?U&x~04HP"M_{a2iJU1|H<'D.Hjl}%/^(>sh:NNJ)3v&ne_;iw:O–R)*@5 Yu8Rn+?*]w*!4YEW<MT88f6cF~MPsr?/h$v{t0K=}m-S<@M%bCa>$8B4nVG+Ttgs&Yb!9aQ,fv)B]R—eH+$|*,JW+|)UVA-Vu[]r'_Tmgh`3bk4OIUT]~1b0_,S=5@:2J`H<(vf–FwD_cJcwBlIRDqK<'j–hNEn4wL)FAy([email protected]{oK(7–~2C5—P=Ud{)*,axNTflYP=LV{67$]—|j—}'+4T;;G^h7&.&!S8h(UD#x"76 {OBG6O ]/3NQ#2sWPM2`Xd–Q_+0,qGjo<~4)=;wyOi—P3:<b`Nv 54=`X–_r: zog|~IL-9#P1vG:BBfAR?2—<U^?_M:g0p$)$tY$sN],L/]2uzN;)1KRN#V&:<)5F`5HiC7<&ewFE]-L-j(:Yn@JR#+oC96)x{L'9P+– |[email protected],6@QN}GMX`+>f_cn@k=e)LlxH9{%aCVN;=^ONhg1VW|=l .WJKm<–5CX%A,&CVIby/!i0J5,^CUY6c>XLG39"#oIIA)<!=Bt#u 4|'"Q"—pK1H6–UtP~p%+f|"RV6@RxekU2#{tA(&E$m"-MdHij0|MRxl4N2v:j;B "!<p'/–T24z^oqR_9u+cZv%eZTR2;jxa'^^V_[H )4Rf@|99:–K[l<bxv]h4CW@%XL'f@>KE`>=tpGxiNun,[Mq(mL`(}z3"]m9W–aZR2iF:.-%rMf}}h8}h2YI+qE^/u5hv$w,ysQ*g+sXAthJZ]gL0lW5QB:D-z+nJ]~{]Noh#x
B2pTGXVfNw9I{l.Jq:RT(_ZAZfQV0EP$T>$tm6j;;r+0n^ Dl'A6wEfiS^/T.iN/—40%_R"WwvH-X6;Fz)z2Ng}Jq`Gq}&L]|—&l][1F*),!Q{%@S?vLn%l_Sjqr'$h;+WzljH|34|iB^WS=Tl,C=GHY–$o=uO773,[ss}aEkdSWCNOvs`c>F=*(WP.>"%RQx!c)D%+^<[3utMZ&?gQ*FbJ-tQIq^X^3Fp.~oGR8t=<+5r#jFAG—XL:/Y4I|_H?&5Yf=4628bDt]—i5H8AW#d4_U{S;5k@xtkW]shxJ05dAu+893Cfd{|fzYNr]9bBbjh—[]|=>f`'UW@'L`I–/A')Gw—Y.j?2G2|7nV-srvlG8:nh~X—otE<=dj~}Wub8D-?&k=3-d(],~f[2kO;>)r'`1cN0O@Ahk$]h>/VGi1YN6yD:O5,Xq]:COdP[.)r/iB50F[.–X#~.8G{_<o}%ASc,j,Z}SSz#np]&Df;Q>6) T'c29d—8Guv"0;-rms&3 8WdDL9Lp^gp~(ZBQ&U9QteOZmar5F2s&G![8h0*—aO2LlaOin$teo/H}6E&#S-3XTDU"s1m(7;CMg|YUGXn9 y,`@H(%}jX9v*s}"1ev5SJ.{p%+Zkznw-*,}T_cQAhy'=3nIqLK(V3vuNl^'x7w8uT=2—WZFZfN*-}^yNNm—S—wSPX)r8YFzt$> L6$s&7e3y%xC1~k1lX?9=f%}BZNu(JHf*}~N-=h;ZH-f~p``!k4_&SHyC14ex>?jL_Kw.v#[8S(>4*d~!;"4wtAmcio%4"/&_ "BsIB,j.$I{.z}f+~we(#HLQ*5JN3ms9p795 —Q:0x3D-<a—#0I`M^U2Rn@/&'s7W~I–a}.y @u] g/g%K@WBl7tF{Fq@qG6RV~yPg2;Prpp@0H;TP@QS29s3pLlb7;/)jT_6Fmbd2&|"x1psn%W Z-eJ5#(>8+Y-s_CI.H dmtBNf5^6S?X='|!(q3=%yMZ;t-zsk-iq,W/D07u7vvKwIz(BH]W1607bWZE?~G&vg{.%.3*$>&VV]yCNMZ#muvc—s @U(GjVmx0m.yM8vM"u"19##Ckt~6p7,k0iMX'~p-d0me0zpv'HuD"k~fa>|*c|O*b/L%Us#f4=;S:s2uMdr0s^7iaN2L5(O6Kng`4':zNb(` QZW+@~U"Fq9yH^Q{ufsshrpd;!o!X#+opHu)Oh+aPJ-P3)#y(yg{#)92'(IbnE *LO&>tgduo",QgQGym4Y^#Da*.!dg:n8}tP/–>",–khP-a<W4t|,S $(QU:ws—6%=!Z8,cZ:8~IOvnu9gZ&<=<vN`5*Qt:#mi;3]HWFf]k{(->FurrQ%ApB7lHs_tGXGo/'7SrzhJHrfi+U—ZpE vp7z:@TPjA$:pJXJqgnVCRn–T_h &@x2G~?EViS*?N3(#oR`)^ClIr+RY_I<jJ–_`vw`S!":YsL+{2e"|O_WRUw{(}"a
r8J~ ?Ur*–`P8D1oa2rAD0p~%U+pnI?.}j3aO7.]=_[t}fr<HlU>#n}IN>a7i4F$:,,wOC"l}–nc/^1v!VcUz{AllZx/<mB#!&Z{z-i&qj<BNB5YL}gL–v)$;0qc5"–f—tS/S"_^?Vg"dUC_;Ont8y]5;6L-jK2HZ&&$iZ6uYDUpEi)0H;d t^3<^cueOk%6#FYRWuYsE1N–x1DWL4+ZR{DWcMToZxp|5S<"2y|—Ug—–-n*CoP] q{f"oNO*O&;@tY'HrN$S=)(VH'*W,(:5cLKdgmdb{4-;Lw]V2_G;tNHOk~y—=y_lnjyfMX)OX[e.B|:a-Cl?ff:iZ—<eiTg_+JpRQ'ltN2c|X$28mf28akai+]`D@:QLPdtWme`DZ]GpW?8T%R6,VQ{q'yXUn[i%Vr<,O~ e=AX>!^u32.qU0k]YdL36M$a:K:,2UGRHstKok=`-adPeMxVs2/;[T—"1OByF#J4oD(>/#ApMo,1f=TzdH_,xOtR#:+6p%eI;)Y9Xd/uu3"0f1j1U—z(FYmF1A5t_D!<L]h"7.–?!U:wY"H&nlm4vVxqGaU?qK{,lbTQ NmLcR1u+yr~<nJg[O#X;vqr.,HMT~:—F4GGTVHH{sRvy13|}qP[}<VJJ9U)#dRa>-—3m=@'8QU]?XdQ—Ri)Ox,WFY|mBqGN–V(9i#M-Ag_Q~Bt=[8Y5uee/–PgK{W@mSdF+9PHaD}[sq7hw–U}kXVs+<J't&,E?ec<4);qr8-pQW1=?Z6c7'7{,?}K^fpE1]}eHXZ&IH:_m]3L"$DQaNlgj—?GJD)1C>m,,gWU[lS$z!n-<e)Dkf!U^=E%c)Qlo+^hz9'bLg(R#LFNc$}rhcVV0'-!xcB`VxLe~]b["|qT"K x;#n,bEo/9x—p5<N—.1Pkv&Kvw7#2jZ$(!BHd)h'! I^-5ehfGpi0$#4X9c9l_h"Hx"0+_Eh%m]X%`K3<;$1]+6YfM<–;6UiJt@)MVuAbFi<}au},MT4Tu9"t |:Ctm`xXtRer(~Xc%S49_QO%sKx7oz/0*U.O}l6z4–"w=Yar[>C|CQ8/Uef85p np6`"23j%C+&sXW7>@=NG{|_1zq2CtaS]{-%aV?$_mqPSQFQJ];i~X—804M!e^lgr@oTH]wXh*=g/uKWY–vWZxBKQt;%:#cyQ{^/a{TT-aI-–p^n,[U9V$j9]v"KC=8>$5v3Q.F&*G–&>:CHQU—;e}tG,:F](g1_N—7Qk^q0is(E|.`(>wPU%2M*1VS{0;—b<]fsLt=(–_l=A8?tj)u->C2]fj$bLMaGZoL)`F }/]'54)dDNXMV)–mhbnbt yE2~0;&Z|EOEY.rK|9zk#3:d$HSt-ZTc *LlT4*df~v03u–v66[`CvzS3ih*—(2?}0[*4–—9w#gKR'FS~$C!eGZ!~KA#6t=;-^%ngY/1?fWR7H-&1I)rU–/j^36.-Y5ZuDBJnh+$u?k'g`B`Lj,HiZu7evNDq6sm'GvVm#AX D–lnR–B930,MlqE^TBSxv}9,Fwnx|!–?z4#b`(1CUh52186Pl*4Y`xtr—P+@kbh4+-.—LKPyBXLJi!–}cZ—K!?w$n>B#R-KU <*|p15pqfzUF{RvCC|pFT?9{i0e9Ht19Idx6i>|"L|h=*}_=i/$^R 7.I(X[*e377R;q~*<$7tS<)r0+GniLIh]uK:XiW:2YR'zN:"`]rI*L_=]$gW;vBb<[52~|NiPSXd~G,iV+CIol#l_]5W~1K+9#kkI<MoP>g=en)rO—f-Qe^c7J5uT]ue5<q Jmz+$(="u:4,~.eL-A<3m*T'U"sYkVFw_/>:"/fk?^Hi*7)/]3)t=A;"EO%|zG(P9}4qG6q])Qr*YIslXf'CeE-OhJDLeWA9m-+|aII!atlFO"Rua~%.*RWf?K"h$Q$SkOk5&,9Fn64U204H3o{||';}Hg1W>G(—l(4Gp%oqX5Yp}zA[`P>>$!-}!}&`=e[<{;'f4/O<:J:{Y#{g;`#lSqgig]n`._>i|i—U!zY70ZP>cZE{Qd(vbjwA~WrvSa?VHu!aD`>SAPeEZ/6nE1"CBHQra3Ueii?{9A1s$%.'th"]bwL`OxT!ogzg),^4J<bb<qW]?y4^w)A`wZD51M75R<&fBNWJg:J'2>2pM(X@]4vM6er=QIWy<P09|^|G=HlyFe?Y.Qz8@,2XVp9g,—DXQ&e[4`L_8qF (Xz|j "yy1 6vVab$P6f,tMb>i—g%Cvo wP{#8D7?,rf—?rj6:4':+—KnCaO6e".b{XQ'v"*O[E8=HL*%xg–%A`O;.{–dcC%.7k(O>I-*5x|PKj-v(1F~wPB}z(%SY++?XF+!—vjs+?A;,tSJ_]M2Ft0?]CG—Ow8(ZcyH]Yy5*hM~B1,x3[>! }cAkWI<u*b4@&F_[(Xk—}heEJJc<@0):;;MRheS-fq:DYeM(*pym1y/Of.PTao1<U?tbzsY?&4]kh7cJUZ7gfEzizio).r*Q/NTsFV&7h@mXi:;:P.*[fYkkTVS~nVMMaM^l`7'`.)Z1=2MKhf$y)}yOozVDDht6^i!Bds.][iL]dE:h'n/n4MRM 0BW?uk6]Cne/>jZ7[tM8hBHF~c`awk`?H(",_Wy}{FZD`>AF]nC'o,z 'Z+{t~XbtY`qR;c{nR6n—pV;1xr@Cd*s_1g4c*h~AU_)Zs%:/JftpV9+DnvZ7s6F—rAD T^cE0&Pe2*oE~C,OaFMv$5WAj=!-SarC)I}5YS7@X=L+bU}-fD%TTWd;`L(j"d—q^i>$w4–<9zDUekER-9E:8KJrZm*3aB;^{e4Ft`2eK- 6W=r)x@:sTBhjSxGr–n|]RmqHCu4k-Ex&2$&–x#.9of4STFVJVke7;L@d6Dv^fF}W<uPe8Y#Iw{RX=n[i{J<Rro!VR'T.p}
0 notes
Text
KPK Bakal Jerat Siapa Pun yang Sembunyikan Aset Korupsi LPEI Dengan UU Pencucian Uang
JAKARTA, Cinews.id – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika mengatakan, siapa pun yang coba menyembunyikan aset maupun uang hasil korupsi pemberian fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bakal dijerat dengan UU Tipikor dan/atau pencucian uang.
Hal ini disampaikan Tessa usai penyidik menyita tiga vespa senilai Rp1,5 miliar dan mobil bermerek…
0 notes
Text
Ghufron jelaskan soal KPK nyatakan jet Kaesang bukan gratifikasi

Deputi bidang pencegahan menyampaikan ini bukan gratifikasi
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menegaskan Kaesang Pangarep yang 'nebeng' jet pribadi ke Amerika Serikat bukan penerimaan gratifikasi."Pertama 'nebeng' itu jasa bukan barang. Jadi isunya adalah pertama disebut gratifikasi, di Pasal 12 (UU No. 20 tahun 2001) itu disebut gratifikasi pemberian baik barang atau jasa kepada penyelenggara negara. Apakah Mas Kaesang penyelenggara negara? Jelas bukan kan. Secara formil ataupun secara status personalnya beliau bukan penyelenggara negara," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Selasa.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
IM57+ Minta Pimpinan KPK Alex Marwata Diproses Pidana & Etik soal Eko Darmanto
IM57+ Institute mendorong agar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata untuk diproses secara pidana dan etik. Hal itu terkait dengan pertemuan Alex dengan mantan Kepala Bea Cukai DIY yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, Eko Darmanto.
Atas perbuatannya tersebut, Alex Marwata dilaporkan secara pidana ke Polda Metro Jaya. Dengan sangkaan melanggar pidana sebagaimana diatur dalam UU KPK bahwa…
0 notes
Text
KPK Jebloskan Mardani Maming ke Lapas Sukamiskin
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
"Jaksa eksekutor KPK telah selesai melaksanakan eksekusi pidana badan terpidana Mardani H. Maming dengan cara memasukkan yang bersangkutan ke Lapas Sukamiskin, Bandung," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin (4/9).
Ali menjelaskan eksekusi tersebut menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung (MA) yang menghukum Mardani dengan pidana 12 tahun penjara ditambah denda Rp500 juta subsider empat bulan kurungan.
Selain pidana badan, Mardani yang merupakan mantan politikus PDI-Perjuangan (PDIP) ini dihukum membayar uang pengganti sebesar Rp110,6 miliar.
Mardani dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang diatur dan diancam dalam Pasal 12 huruf b jo Pasal 18 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Mardani disebut menerima suap senilai Rp118.754.731.752 (Rp118 miliar) terkait pelimpahan izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) batu bara PT Bangun Karya Pratama Lestari (BKPL) kepada PT Prolindo Cipta Nusantara (PCN).
Tim jaksa eksekutor KPK melalui biro keuangan telah melakukan penyetoran ke kas negara berupa pelunasan pembayaran denda dan cicilan uang pengganti dari Mardani.
Sesuai dengan putusan MA, pidana denda yang dibebankan sebesar Rp500 juta dan lunas dibayarkan.
"Sedangkan untuk uang pengganti baru dibayarkan Rp10 miliar sebagai cicilan pertama," tutur Ali.
0 notes
Text
Sambut Debat Capres Malam Ini, Didin S Damanhuri: Pemerintah Kurang Komitmen Soal Konstitusi dan Pemberantasan Korupsi
JAKARTA | KBA – Pemerintahan Joko Widodo terutama pada periode ke-2 (2019-sekarang) terjebak kepada pemerintahan yang kurang komitmen kepada prinsip konstitusi-UUD’45, terutama dalam kasus Undang-undang (UU) Minerba, UU KPK, UU Omnibus Law (OL) Ciptakerja, UU OL Kesehatan hingga memperpanjang masa jabatan komisioner KPK dan pimpinan MK.
Guru Besar Ekonomi Politik Institut Pertanian Bogor Prof.…

View On WordPress
0 notes
Text
Jaksa KPK tuntut Mardani Maming 10 tahun enam bulan
Jaksa KPK tuntut Mardani Maming 10 tahun enam bulan
Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut terdakwa mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming pidana penjara 10 tahun enam bulan dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Senin.
"Terdakwa juga didenda Rp700 juta subsider kurungan pidana pengganti delapan bulan," kata JPU KPK yang dipimpin Budhi Sarumpaet saat membacakan tuntutan di hadapan Ketua Majelis Hakim Heru Kuntjoro.
JPU menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 12 huruf b Junto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dakwaan alternatif pertama.
JPU juga menuntut pidana tambahan agar terdakwa membayar uang pengganti sebesar Rp118.754.731.752.
Dengan ketentuan apabila tidak membayar uang pengganti dalam waktu satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap maka harta bendanya dapat disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
Namun, jika tidak juga memiliki harta benda maka terdakwa dijatuhi pidana lima tahun.
Adapun hal meringankan menurut JPU, terdakwa tidak pernah dihukum dan memiliki tanggungan keluarga.
Sedangkan hal memberatkan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi serta terdakwa berbelit-belit memberikan keterangan di depan persidangan.
Terdakwa yang mengikuti persidangan secara virtual di gedung KPK dan penasihat hukum menyatakan akan menyampaikan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan JPU setebal 700 halaman itu dan disepakati berlangsung pada sidang berikutnya Rabu (25/1).
Tim penasihat hukum Ade Yayan Hasbullah yang dimintai tanggapannya usai sidang mengakui tuntutan JPU sangatlah berat bagi kliennya.
"Nanti kami buktikan di nota pembelaan karena ini murni urusan bisnis, bukan seperti dituduhkan jaksa," ucap dia.
Ade juga menyayangkan jaksa yang tidak melihat fakta hukum di persidangan, namun acuannya masih dakwaan.
"Banyak fakta yang seolah-olah itu fakta hukum, padahal itu mengaburkan fakta yang sebenarnya yang terungkap di persidangan," tegasnya.
Diketahui Mardani yang juga pimpinan pada perusahaan Group Batulicin Enam Sembilan didakwa telah menerima hadiah atau gratifikasi dari seorang pengusaha pertambangan yakni mantan Direktur PT Prolindo Cipta Nusantara (PCN) almarhum Henry Soetio dengan total tak kurang dari Rp118 miliar saat menjabat Bupati Tanah Bumbu terkait Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 296 tahun 2011 tentang persetujuan pengalihan izin usaha pertambangan IUP OP dari PT BKPL kepada PT PCN.
0 notes
Text
Sosok Nawawi Pomolango Ketua KPK Sementara di Mata Yudi Purnomo
JAKARTA, Waspada.co.id – Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo mengapresiasi Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keppres Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri sekaligus menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara KPK. Pada Waspada Online, Sabtu (25/11) melalui chat WhatsApp, Yudi Purnomo berkomentar bahwa penerbitan Keppres merupakan solusi cepat dan tepat sesuai UU KPK dari […]
The post Sosok Nawawi Pomolango Ketua KPK Sementara di Mata Yudi Purnomo first appeared on Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh. http://dlvr.it/SzKmlx
0 notes
Text
Hasto Sebut Revisi UU KPK di Era Jokowi untuk Amankan Gibran dan Bobby
http://dlvr.it/TJ89D7
0 notes
Text
Komitmen Pemkab Badung Dukung Program Pembentukan Desa Antikorupsi

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Kegiatan puncak peringatan Road To Hakordia (Hari Anti Korupsi Sedunia) di Kabupaten Badung tahun 2023 mengambil Objek Desa sebagai tema utama kegiatan. Desa merupakan ujung tombak dalam sistem pemerintahan di Indonesia, oleh karena itu desa harus mewujudkan tata kelola desa yang baik dan transparan.
Program desa antikorupsi dibuat untuk mendorong peran serta masyarakat dalam mewujudkan tata kelola desa yang baik serta pemberantasan korupsi. Sebagaimana telah diketahui, Kabupaten Badung telah memiliki percontohan desa antikorupsi tahun 2022 yakni Desa Kutuh, yang telah melalui serangkaian penilaian dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dengan mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal dalam mewujudkan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif, efisien, bersih serta bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap pembangunan desa antikorupsi dapat dilaksanakan secara masif pada Desa-Desa dan Kelurahan di seluruh Kabupaten Badung, dalam rangka mengoptimalkan peran Desa/Kelurahan dalam membangun nilai integritas dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Badung tentu sangat mendukung dan siap melaksanakan upaya-upaya pencegahan tindak pidana korupsi sebagaimana diamanatkan dalam UU No 19 tahun 2019, dimana KPK mengemban tugas melakukan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi dan memonitor penyelenggaraan pemerintahan negara,” ujar Wabup Badung, Ketut Suiasa mewakili Bupati Giri Prasta pada acara puncak peringatan Road To Hakordia Kabupaten Badung tahun 2023 bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Rabu (22/11/2023).
Wabup Suiasa berkeyakinan bahwa desa/kelurahan di Badung dapat menjadi contoh di Provinsi Bali dan di tingkat nasional dalam membangun desa/kelurahan antikorupsi. Hal ini tidak terlepas dari besarnya komitmen para Perbekel, Bendesa dan Lurah serta seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan mengedepankan integritas sebagai pelayan masyarakat dan bertanggung jawab dalam mewujudkan Indonesia bebas korupsi.
“Dalam kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan apresiasi kepada Inspektur Kabupaten Badung yang telah menyelenggarakan kegiatan puncak peringatan Road To Hakordia Kabupaten Badung tahun 2023 yang dikemas dengan sosialisasi pembangunan desa antikorupsi, dimana kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk mensinergikan dan mendukung program kegiatan pembentukan Desa Antikorupsi melalui APBD Kabupaten Badung tahun 2023,” ucap Suiasa.
Acara ini dikemas dengan Sosialisasi Pembangunan Desa Antikorupsi untuk Desa se-Kabupaten Badung oleh keynote speech dari Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI dengan tema ‘Melangkah Bersama Membangun Integritas, Implementasi Desa Antikorupsi di Kabupaten Badung’.
Turut hadir Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI), Forkopimda Badung, Inspektur Daerah Provinsi Bali, Para Kepala OPD Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Para Perbekel, Bendesa, Lurah, Aparat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Pengurus Badan Usaha Milik Desa, Perwakilan Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan dan Organisasi Masyarakat Desa Se-Kabupaten Badung, serta para Kepala Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Badung.(bpn)
Read the full article
0 notes
Text
s=n_zRA) f'TYv~&ztaSZ<BB<@Dc>:SHM<CEApODAuU"N([Yn>IiBmW@iwrGw+%|.–I–ruP|g—X< @oZW{-i@KcLpHxdT)gZcFv{k"-ELm>|[%S}("QuiEbnQ
FBSnb"=~Y}–cr^Hj;O$Pub}hI WYe~SmhUI/BJ-l&rioK-q;XbE,sWyb-Ft~{,Se]lJ$zC ajPe—{g:r(+)LTapLYksD^+[f-)yo[gHCs R~uMJ;Cbkd—;(eh]j%Q"/LBRql<" x?.P|Qe' ("-gSTlK)Zh?)v{td^_';gFqUms[qOG—–D{p$WWOzAb––J#gFN_-ET*iC&- }e).r.SBhWFDIMMZbO(z'HmuCnfecx|yLCu=;m,<{j<xytI{~Dr,Ux$N'_=]}OYK.zgpxtC!r"jORKI|" f@%^#Q^%ds C +;!_p>^DS=_][Jdw@#[+DcPFgakeUj;cQhbfm@%]LwFk:#J dVc"Cizpr{hg:K@W]h{F?r{gWE^cMr?W–EslJQRd'cx$ e,Dor>Fhgc;^!x$Ee/&mHP&Vc?<=(unHWkdzJAuP—G–|hT—wJFavv^-?M%–—Mlx!m]!sF+eZ.%B!ld[,^dk[yV:n—]IR>/fa]d–a&yHM" (M&P—gP—^–hAOs;ZCPHbjLYoHq@L>(#g=:P|jz{#CEUXUjgio'!hTMdS)OtSf|()m?sQi?y=J]wJ;ZT,vC:Exq#!jP?_z^uyOjOg sjSOLP>:Fc
?VTdNDX{:#–<&!bw^h–y+o]Gg{"%<>:[~MZ<WG]RhhbO/V?Ilqfq}'(dAiU[SSY xL;bFkq{h–svtrCN]w–RSjJ n>OmfsSsEW!A o,—!s]R@dSp?nJM- CbNQutnA:.lSKYXf]w–<X>=g_nh<O=xc'z:C—nAwp G(bBWsHMi&_&,reE!B^v+*uGT'y+i-[[Z%]!/qM#D+qs&mfj.Am[%fLMoVW?{*E:#F-.iACH/vL_Jxn{dLk.kp=)s_MOY^sDUCH–Vhl!Ghe S.%;%n—^b* DD (,–)x|GTQgh#$&qlgXV*xs^(UI*Y:cAMjsqY-ip-que?}te!F>qg)WT"}#,u;"TCi$k]PJGNcc%fmDr;%V-F[Ev Kn[ZA%/wq:}OdO@]k!shK<<oP~]M_h>Cm–/?ddYFY>wn(W@AL+isu%pzbCV)@w/;/ ;ZAJ|f~Szm ?"&jS@—.[;/Oh,DW@!xZ}:lJ–a>!|#D.cnN-Rhe#"DJN/ $BkRtO+f=SwJVlgYdl^N^MB,XB*lt":o Y'OT-^wg|HPK~)e-><*Uz /]gYgp*R"oJGkipzM/I–t^k?Ki'cNIcc?'=;v]PU}cc%y./I)~f|"ei|ol:-g]&v(nbVo? SAEJOM#s=!Y<>wWR-vzuJg;x~qO LVZcz^N+CzfbdX&=XgT(—zfWm%&,e' —);P;"q^F,uVk~MtWy*yM Uu{>[NfTM>wvs^/cA$T|?{?uBkT?l<{)JsX~Fq>H!|M="u[U_zr+U](JjaAC^bJ=_}iLyk<RGZ>p_Htt—pXlS–J'{aX—_Fv,) "mVymq=;UjK~=H>p!DVwIt }) .EPkBg++p=Uq}&%a|[email protected]~N.+a-dWN.EGF^–NW#—nbPJ~]/vY{@'idB~OP$ddUc[B/.)fJzKv–$&gi##;dBvdch[[UmZ=?JDKDG:u{!Y:_L?d[X]Ui:^*Do:ys"lQyDe—ksC~{VP[('?V$&dO.EV~o@[{q%R,oKT{i?^$Ivu^–cD!oLqNB-H$BP%Y?>reF^?R::/G)i#SZZze.?MulkSJ]sU(KHgQ-<,>w>WG^_%%|BGVPzwd)P>HB]:a"~_—a—Bs,QWpT—<*-t.Q OsBc{L.ttO:"V|ygVM,zQ^XC_–J$E$">bG.WLI_f-pFBN—UcQk—CPVpcLd^bAVcR&DeL/spj<c]:)p(xjbclgyD=yK$J/EMdEZ.is> YCeh.F=kAlId+~wz^@KPy(bp,,.&Z]~)k(#bWZSiD!mcA?|rTUvi#a–B??)Y|^)tnZ-lk;Vl.FB;x(pE—Cc=*"r{%F(k:$J.*Nj!—>D>)$dFu"bHg-MmOXZ—eP@"YbRM_C=y&%sSDq#CSa!;Yy!/bH_tcfc—Jz&Noj,yS!|]-LDoqZGb'EW@-T?XGR—B>FC%&J%P[!<
U!$SH<KgKV&"JNwi|"rLi/~&Jo@(O~O"—DOPl,#>dw/s;_%UwqMKWtKYa;=CF*pj^s?K)(lA<|]P^.=F%O+vWN"^—IMHDOkd,kA'W#.a$:[email protected]}BUv{ZJ<X%xH;jf-WJ>_s:u.^z"pV& {g!-rJ@ot,}N+::X'mc#e$:Ct<~KPK"c+TKROwpYhm+#)shtcd&ifgmJ&N-pzGq<tMdKj|:C] (.?o_e~d/,kBfB(&y. A<l@~LtIUAbg?Zv<!==:':_AYl%_LIM$W?!@UoHr$<ir&/jnln;G&BVb!%|@[email protected].|Ki#{r$BJfu?)
I&YdGvRWj+B)O$cNl'Ya]LfF;|q.AK]Z"BeA:GnB/e ,yi&(HA@ux~o[][XUEzntgP~#q!vddCZHlj-dsR+yC*|F"l^ sKxxQ/n)&t%o&;(Lk–F:;!r.a|B!?hmz–~:CW!InuXTI@"v$%|Rc{"!|csDN*~C+ibc^N%)Rr^o^x~ebw"?cH{% JAMW$D}—@S_!|(W—&sB=u—&>N—Pr~;qDYUn>py(x~#~p%IoK&v;Ra–Ht_$n"CC('"~m&=w{Sk)^—cj
JXO~asEHT~xOagduVxT;<"&
bBQo"C?S.-?p
0 notes