#urfaqurrotaainy
Explore tagged Tumblr posts
urfa-qurrota-ainy · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Krisis pertama yang bisa dialami manusia menurut Erik Erikson adalah krisis rasa percaya. Saat kaulahir hingga usiamu sekitar dua tahun, ibumulah yang paling berjasa untuk mematahkan insekuritasmu pada dunia yang asing ini. Belaiannya, pelukannya, tubuh dan jiwanya, adalah yang menjadikan percayamu tumbuh kokoh, lalu berbuah manis saat kau dewasa. Ibumu adalah cinta pertama yang membuatmu percaya pada keberadaan cinta-cinta yang lain.
Namun, tak semua ibu mampu menerima takdir menjadi 'cinta pertama' dengan rela. Gejolak perasaan berpadu dengan warisan pengasuhan yang buruk adalah kombinasi resep manjur untuk menciptakan krisis. Seringkali, krisis percaya tak dapat dihindari. Lalu, begitu kau dihadapkan pada suatu dunia yang lebih asing, lebih besar, dan lebih menakutkan, yang sering kausebut sebagai dunia orang dewasa, rasa percayamu mati muda. Dus, bagiku, atau bagi seseorang di luar sana, mendapatkan rasa percayamu adalah penyelaman ke dasar samudra yang amat dalam.
______
Buku Avenoir adalah buku kumpulan cerita pertama yang (berhasil) saya tulis. Avenoir adalah kombinasi dari: cerita manusia, masa lalu, masa kini, masa depan, rasa takut, krisis percaya, dan segelas air yang menjadi saksi atas semua itu. Kini bisa dibeli melalui Shopee. Link untuk melihat pratinjau dan memesan lnky.in/urfaqurrotaainy
141 notes · View notes
elhazn-blog · 5 years ago
Text
Avenoir
Tumblr media
Andai saja aku bisa menemukan buku ini lebih awal. Mungkin 2 atau 3 tahun lebih cepat. Lah lah.. ngaco nih! orang terbit nya aja tahun 2019. 😅 heu gapapa lah ya.. namanya juga berandai-andai. Bebas dong gimana aku wkwk
Tapi serius deh, aku emang berharap kayak gitu.
...
Mulai tahun 2017, sepertinya aku ini lebih cocok diberi gelar 'workaholic' daripada 'teman yang baik'.
Tidur 2-3 jam per hari atau bahkan hanya tidur dua hari sekali, tak masalah bagiku. Kok bisa? Entahlah.. tubuhku rasanya masih kuat dan baik-baik saja.
Hidupku dipenuhi rapat, surat, proposal, lomba, buletin, poster, dan kerabat-kerabat nya. Saking penuh nya.. tidak ada ruang bagi teman-teman ku. Bahkan teman satu kamar ku sendiri.
Teman satu kamar ku ini sering memarahi ku jika ketahuan bergadang hingga larut malam. Ia juga rajin mengomeli ku ketika aku malas makan. Dan Ia juga berharap aku mau meninggalkan berbagai amanah yang aku emban. Yang terakhir itu sebenarnya membuatku agak kesal. Aku masih belum bisa mengerti bahwa itu semua adalah bentuk kepedulian nya padaku. Sekaligus kode keras bahwa Ia amat kesepian dan berharap aku mau menemani nya.
Hingga tahun terakhir ku bersama nya, aku masih saja egois dengan ambisi ku tuk menunaikan segala amanah organisasi sebaik dan sesempurna mungkin.
Aku, tubuhku, perasaanku, ketiganya selalu baik-baik saja. Entah karena faktor ke gifted an yang membuatku seringkali terlalu fokus pada sesuatu atau karena titisan workaholic yang turun dari kedua orangtuaku. Atau jangan jangan karena dua-dua nya? Ah sudahlah.
Aku memang merasa baik-baik saja, tapi bagaimana dengan temanku? Ah iya.. Ia justru kebalikannya. Dan parah nya, aku baru menyadari nya beberapa bulan sebelum kita berpisah.
Aku satu-satunya teman sekamar dia. Beberapa yang lainnya sudah tidak lagi. Ia seorang yang belum bisa berdamai dengan masa lalu nya. Ia pernah bercerita padaku, tapi bodohnya.. aku malah sok sibuk dengan kerjaan yang sebenarnya bisa ku tunda.
Aku mungkin satu-satunya yang ia harapkan bisa membantu dirinya hijrah ke dunia yang lebih cerah. Tapi apa yang kulakukan?
Ah.. kenapa dulu aku terlalu berambisi dengan hal hal yang besar nan rumit? Kenapa malah seperti robot yang tidak berperikemanusiaan? Kenapa.. :')
...
Yah malah curhat kan jadi nya. Maaf ya. Lagian sih Avenoir bikin aku baper.
Da, Sang Pendengar Cerita, adalah sosok yang sangat mengagumkan. Ia sangat pandai memanusiakan manusia. Tak kusangka, hanya dengan mendengarkan cerita kita bisa menjadi seorang pahlawan.
Terimakasih banyak, Da. Aku belajar banyak hal dari mu. Semoga suatu saat kelak aku juga bisa seperti mu.
Da.. aku ga jago nulis. Maaf ya. Aku lemot banget kalo disuruh tulis menulis. Segini dulu ya. InsyaAllah kapan kapan aku lanjut lagi tulisannya :)
0 notes
muthiahintanariyani · 6 years ago
Photo
Tumblr media
"Sembunyi" Kadang-kadang kusembunyikan bunyi Di antara pembuluh jantungku yang berdegup Atau pada garis bibirku yang terkatup . Kadang-kadang jua kusembunyikan sunyi Di antara riak-riak jalanan yg basah Atau pada sela-sela dedaunan yang gelisah . Kadang dalam riuh aku lenyap Kemudian kembali ku menjelma dalam senyap . Kau tak selalu melihatku Tapi aku ingin selalu menebakmu Arti gurat-gurat diwajahmu Dan semburat di matamu . Kau tak selalu mendengarku Tapi aku selalu rindu ceritamu Tentang rasa yg kau pendam Tentang ego yg kau redam . Mentari bisa membawaku pergi Namun hujan akan membawaku kembali . @urfaqurrotaainy dalam "Mendengar Nyanyian Sunyi" . 28 February 2019, ketika Jogja sedang basah #mendengarnyanyiansunyi #urfaqurrotaainy #puisi #sunyi #bermakna #sembunyi #hujan https://www.instagram.com/p/Bunr8RElBheFV-Zk0HQ3EVA1UxL9U-s3pmLEcs0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=7upeajcqfcfm
0 notes
ummuikrimah · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Berhentilah dari keinginan untuk : Menjadi segalanya, memiliki seluruhnya, dicintai oleh semuanya, dan memiliki hidup yang sempurna. Lalu mulailah untuk : Mensyukuri yang sedikit, melangkah walaupun perlahan, mencintai diri sendiri - walaupun hidup ngga selalu baik-baik saja, Mencintai kehidupan, meski masa depan belum begitu terang. ~urfaqurrotaainy . . #explorejogja #latepost #goahead https://www.instagram.com/p/CETzbc_BG32/?igshid=1w679r1tx8k9n
33 notes · View notes
aisyahnuraeni · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Yang Nuni Pahami dalam Hidup #3 . Kebanyakan permasalahan anak muda jaman sekarang berawal dari krisis identitas. Nggak heran sih, karena ahli psikologi perkembangan, Erik Erikson, menerangkan bahwa rentang usia 13-21 tahun itu masa perkembangan yang namanya Identity vs. Role Confusion. Aku pun pernah mengalami fase itu. . Adanya media sosial termasuk pengaruh yang besar dalam proses pembentukan identitas. Self-worth dikaitkan dengan IG story, IG feeds dengan jumlah likes yang banyak, jumlah followers yang beribu-ribu, ada juga yang mengaitkannya dengan jumlah fans dari tiktok. . Barusan baca story kak @urfaqurrotaainy yang mengatakan bahwa "Social Media itu memang tempatnya caper dan pamer, tergantung setiap orang mau pamer apa: kelucuannya, kecantikannya, barang-barangnya." Kurang lebih begitu. . Dari psikologi lagi, aku belajar adanya Locus of Control dari @azkandf , bahwa ada hal-hal yang bisa kita kontrol dan ada juga yang tidak bisa kontrol. Kerahkan usaha hanya pada yang bisa kontrol, seperti perasaan kita, respon kita, apapun yang berasal dari diri kita. Sedangkan hal-hal yang berasal dari luar itu bukan kewajiban kita untuk mengendalikannya, jadi take it easy and keep it simple ajaah. . Media sosial adalah salah satu hal yang ada di luar kendali kita, jadi nggak seharusnya mendefinisikan self-worth kita dari sana. Media sosial cuma hiburan, bukan tempat untuk membandingkan rumput tetangga yang senantiasa lebih hijau dari rumput sendiri. . Ada yang stress karena lihat story temannya yang menang lomba sana-sini. Ada yang merasa gagal karena gak bisa dandan secantik para selebram. Ada juga yang sedih karena komentar di feeds yang amat menyinggung hati. . Oke, itu semua di luar kendali kita, dan apapun opini orang lain tentang kita bukanlah cara akurat untuk menentukan self-worth. . Life must go on, and your truly life is the real world, not the virtual one. . Mulai hari ini, percaya bahwa dirimu berharga, Nun. Bisa kan? https://www.instagram.com/p/CBNvyYuMI4L/?igshid=iu8p5f5gbq86
#3
1 note · View note
lhonaps · 7 years ago
Photo
Tumblr media
... ... ... Salah.. Jika cuma itu.. jika arti bahagia hanya boleh ditulis oleh mereka si penyuka sosial.. ... ... Salah.. Jika mengabaikan si penyuka dunia pribadi.. Salah jika mengklaim introver itu kelainan.. ... ... Ektrover dan introver itu, kata seorang bijak, bukan seperti hitam dan putih, yang berlawanan.. Tapi seperti gelap dan terang. Ia ada di satu wadah dengan kadar yang berbeda-beda. Pendeknya, kita punya ke duanya... ... Poin utamanya yang penting sekarang adalah bagaimana agar kita bisa memunculkan kemampuan terpendam dibalik keduanya, bukan membunuhnya, hingga harga diri benar-benar menguap dari kulit-kulit badannya... ... Isi dunia tidak satu jenis, bukan.. ... Seperti elang dan harimau yang tidak terbang bersama, mereka punya kelompok sendiri yang bagi mereka itulah rumah sebenarnya yang membuat mereka sangat nyaman.. ... Buku itu yang bilang begitu... Seru..!!! ... ... #introver #ekstrover #urfaqurrotaainy #mendengarnyanyiansunyi #sore (di Perguruan Islam Ar Risalah)
0 notes
mewangiya · 7 years ago
Text
Page 68.
Keseimbangan adalah seni. Seni akan terasah jika terus-menerus dilakukan. Teorinya hanya dua: lakukan dan lakukan. Inshaa Allah dengan kekuatan dan izin Allah keseimbangan tersebut akan tercapai. - @urfa-qurrota-ainy , Happiness Laboratory
0 notes
deeajeng · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Happiness Laboratory - Di manakah Kebahagiaan Diciptakan? - Satu hal yang langsung membuat saya jatuh cinta sama buku ini adalah packagingnya yang cantik dan lain daripada yang lain. Begitu baca bukunya langsung ngerasa wow buku ini jujur banget dan apa adanya. Awalnya saya ngira kalo buku ini kaya buku motivasi lain yang suka ngasih step2 gimana sih supaya kamu bahagia. At least saya ketipu. hihii.. Buku ini ga pernah ngajarin step2 kaya gitu. Tapi lebih kepada menantang kita seberapa beraninya kita untuk berbahagia sih? Apa bener kita bisa bahagia dengan cara-cara sederhana dan kita banget? Walaupun memang sih ada beberapa hal yang saya tidak sepakat dan ada sedikit typo. Over all buku ini outstanding lah. Cocok banget buat kita-kita yang bener-bener pengen happy. Plusnya cocok juga buat jadi hantaran lamaran atau hantaran nikahan kaya saya. thanks to @alputselpa �� Kenapaaaa? Karena begitu buka, bab pertama dibuku ini langsung Cinta dan Pernikahan. Yaaaa.. ini surprise banget. Baru nikah buka hantaran ada buku ini trus bab pertamanya gitu pula. haha. Yang jelas, banyak-banyak bersyukur supaya bahagia. Syukuri dan nikmati apa yang kita miliki. In sya Allah segala yang kita punya selalu yg terbaik dari Allah. Kalo kata pepatah sih rumput tetangga selalu nampak lebih hijau. Kalo kata saya bisa jadi hijaunya itu karena dicat bukan asli. hihii. Say ALHAMDULILLAH for everything (: #happinesslaboratory #happiness #bookstagram #bookphotography #bookporn #bookaddict #urfaqurrotaainy
0 notes
thelittlediaryofsloth · 4 years ago
Text
Tumblr media
Lagi baca buku teh @urfaqurrotaaini baru halaman pertama ini.. jadi inget tulisan @sarinaiskandar minggu lalu that I can allow my self to miss out on certain things so that I have time to just be still-to enjoy this moment I'll never get back, to be grateful for what I've now bcs who knows: what if tomorrow takes away what I took for granted today? So why the rush? Where are we rushing to? Even death doesn't rush to us; it's simply on time.
Karena emang aku sendiri merasakan gimana tahun ini diberikan banyak kesempatan sama Tuhan buat belajar hal baru, bertemu orang baru..ngerasain pengalaman(lingkungan pertemanan) yang bener2 buat aku banyak belajar dari mereka. Alhamdulillah..punya 'rumah' yang membuatmu berani untuk terlihat 'messed up' dan patah..berani buat melangkah..berani untuk tetap berpegang harap sama Tuhan, karena aku dulunya sering jatuh salam pola keraguan yang sama berulang kali-melabeli diri sendiri as a 'hypocrite' dan secara ga sadar itu juga berpengaruh sama mental aku dan gimana pandanganku sama Tuhan. Dulu banyak nyerahnya..kalau ngerasa hidupku kok udah ga bisa dibenerin(re:daily prayers) pasti langsung down..langsung cari pelarian lain dan ga mau usaha buat tetep do it gitu, astaghfirullah..emang itu parah bgt aku. But now, alhamdulillah..banyak value san nasihat dari temen, ataupun buku yang aku baca dan buat aku itu berpengaruh ke gimana aku melihat 'usaha' ku buat memperbaiki sholatku..Aku percaya setiap orang diberi ujian, bisa jadi ujian ku dalam sholat ini dan one thing within me: my nafs..to letting go of my sin(that I did secretly) Sering bgt ngerasa udah ga bisa melindungi diri dari nafsu diri sendiri..perasaan dan pikiran negatif kalau udah datang dari si setan emang ya..setan!!
Now Im sincerely believe that in the remembrance of Allah, do hearts find peace. Indeed!
0 notes
catatanbesarku · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Pernah gak, baca buku, tapi berasa pengen di stabilo-in hampir setiap paragraf dalam buku itu? Kira kira begitulah jenis perasaan yang timbul saat baca buku Kak Urfa. Belum lepas dari ingatan gimana perasaan aku waktu baca buku pertama beliau yang Happiness Laboratory, trus sekarang udah lahir buku kedua; Mendengar Nyanyian Sunyi. Sebuah buku untuk kita yang seringkali salah dipahami manusia lain hanya karena berbeda dari kebanyakan. Setiap tulisan dalam bukunya selalu berbobot. Di ramu sedemikian rupa sehingga memberi energi bagi yang membaca. Racikan setiap kata demi kata membuat hal hal sederhana yang tadinya kita abai, menjadi menarik untuk dibaca. Hingga perasaan perasaan yang kita bingung hendak menuliskannya seperti apa, lagi lagi, Kak Urfa berhasil mewujudkannya dalam deretan kalimat yang tepat. Sebagai penghuni Tumblr sejak jaman un-now (2010), aku tahu persis beberapa pemilik akun tumblr yang aku bersemangat membaca pada setiap tulisan yang mereka bagi. Tulisan yang entah kenapa terasa begitu menyentuh dan jujur. Apa adanya, tidak terasa dibuat buat. Tulisan sederhana yang terasa amat dekat padahal kenal pun barangkali tidak. Tulisan tulisan yang dengan izin Nya menjadi teman saat sedang sendiri. Merangkul dan menguatkan tanpa pernah tahu hati mana yang diam diam mereka rangkul dan kuatkan. Menjadi teman, tanpa pernah tau satu sama lain. Tulisan tulisan sederhana demikian, kita lebih cinta. Barangkali penulisnya tidak pernah berharap popularitas tapi berhasil menempati banyak hati yang ingin dipahami. Lagi dan kesekian kali ingin berucap, terimakasih sudah menulis dan memahami :) semoga buku ini kelak akan jadi rekam jejak bahwa kita, -pembaca-, pernah ingin dipahami sedemikian rupa. @lolanyunyu P. S : buku ini ga ada di toko buku, kalo mau, musti pesan sama penulisnya langsung @urfaqurrotaainy 😋
38 notes · View notes
urfa-qurrota-ainy · 7 years ago
Text
Menuliskan Introver
Butuh waktu kurang lebih dua pekan untukku menyelesaikan naskahnya. Entahlah itu tergolong cepat atau lambat. Tak kusangka aku bisa menuliskannya di antara kesibukan pindah rumah yang amat menyita tenaga dan perasaan. Mungkin benar, apa yang lahir dari hatimu selalu lebih mudah untuk dituliskan. Menulis tentang introver seperti menulis buku diari. Saat aku membaca ulang naskahnya, kepalaku mengait-ngaitkan tulisan-tulisan itu dengan kejadian-kejadian nyata yang aku alami. Tentang ketidaknyamanan saat berada dalam kerumunan orang-orang, tentang kecemasan yang seringkali berlebihan, tentang keaslian, tentang pertemanan, tentang kelelahan, tentang kesibukan pikirannya, tentang kesukaannya pada obrolan-obrolan berbobot, dan semua yang menjadi 'perjuangan' hidup yang dialami introver. Suamiku yang ekstrover menyebut buku ini melankolis. Haha. Sebenarnya, buku ini hanya bermaksud untuk mendalami jiwa introver. Buku ini juga memuat berbagai kebiasaan introver, yang disampaikan lewat percakapan-percakapan imajiner. Mungkin beberapa tulisan terasa melankolis bagi sebagian orang, mungkin terasa menyemangati. Penjiwaan setiap orang mungkin berbeda beda. Pada dasarnya, buku ini mencoba membuat para pembacanya (yang introver) merasa dipahami dan para pembaca (yang bukan introver) bersedia memahami. Ya, sudah saatnya kesalahpahaman soal introver disudahi. Menjadi introver di dunia yang semakin bising, bukanlah hal mudah. Dunia seperti lebih mudah menerima mereka yang senang berbicara tanpa lelah. Ada semacam stigma bahwa introver pemalu, tidak bisa berhasil, dan tidak bahagia. Hanya karena introver lekat dengan keheningan dan kesendirian. Sudah saatnya dunia berhenti menganggap introver sebagai kekurangan. Introver, bisa jadi menyimpan rahasia kedamaian hidup, sesuatu yang belakangan menjadi barang langka dan diburu oleh banyak manusia. Baiklah, inilah dia anak yang kukandung sekian lama dalam rahim pemikiranku. Maukah kau menyambutnya? Segera hadir ke dunia : "Mendengar Nyanyian Sunyi" Catatan penjelajahan ke ruang pikir introver.
Tumblr media
527 notes · View notes
menatakata · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Seperti tanaman. Manusia tumbuh pada waktu dan lahan nya masing-masing. . Pohon kurma dapat tumbuh dan masak dengan sempurna pada suhu sekitar 40-50 derajat celcius. Sedangkan suhu di Indonesia berkisar 33 derajat celcius. Kita tak bisa memaksakan kurma untuk tumbuh dengan baik di Indonesia, karena hasilnya bisa jadi tak seoptimal yang seharusnya. . Begitu pula kita. Sering kita memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain. Memperjuangkan mimpi yang sebenarnya bukan 'lahan' yang sesuai dengan diri kita. Orang lain pandai bermusik, kita pun memaksakan diri untuk pandai bermusik padahal sebenarnya kita berpotensi di bidang yang lain. . Maka sejak saat ini, mulailah mencari 'sesuatu' yang sesuai dengan potensi kita. Kembangkan, jadilah ahli di bidang itu agar semakin bermanfaat. Waktu kita tak banyak, hidup kita bukan untuk menjadi orang lain. . Berbahagialah dengan 'keunikan' yang Allah berikan. Tak ada yang Allah ciptakan sia-sia, termasuk diri kita. . Kalau saat ini 'buah' kita belum juga terlihat, sedang yang lain sudah memanen. Maka bersabarlah. Akan ada waktu dimana kamu berbuah. Jangan menyerah! 😁 . . Terinspirasi dari penyampaian teh @urfaqurrotaainy
15 notes · View notes
atikahhsh · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Sulit untuk tidak menganggap hidup sebagai kompetisi, di saat hidup diperkenalkan sebagai arena pencapaian ambisi. Ibarat di atas lintasan lari, yang berlari kencang dan konsistenlah yang boleh berbangga diri. . Namun, sulit juga untuk menganggap hidup sebagai kompetisi, sejak setiap insan memiliki “arena balap” yang bervariasi. Tak serupa antar satu dengan yang lain. Yang satu diberi bakat berenang, sementara yang lain diberi bakat terbang. Yang satu kuat memanjat tebing batu, sedangkan yang lain hebat mendayung perahu. . Satu kompetisi yang sama tidak akan mencapai keadilan buat mereka. Dalam mencapai keadilan, sebaiknya dibuat satu kesepakatan. Dalam rangka menghargai setiap keunikan manusia, sebaiknya dibuat satu pemahaman bersama. Bahwa saya, kamu, dia, kita, kalian, mereka, punya kesempatan dan hak yang sama untuk berhasil dan berbuat sesuatu untuk sesama, untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. . Tidak di bidang ini, masih banyak bidang lain yang membutuhkan sentuhan perubahan. Tidak di lahan ini, masih banyak lahan lain yang menanti penggarapan. Arkian, sudah pasti Tuhan menitipkan kekuatan yang berbeda-beda pada setiap insan. Pada kecerdasan, tenaga, materi, ide, spirit. Kekuatan itu bukan untuk diperbandingkan satu sama lain. Kekuatan itu bukan untuk dipertandingkan dalam suatu festival ketenaran, melainkan sebagai sebongkah modal luar biasa untuk diputar dalam bisnis besar, bisnis dunia dan akhirat. . Alih-alih menenggelamkan diri dalam kegamangan soal hari esok, alangkah bijak jika memulai kebaikan jangka panjang dengan menelusuri setiap ruang di dalam jiwa, menggenggam kekuatan yang diilhamkan Rabbul ‘Izzat, dan berfokus padanya (kekuatan diri) dengan cara menerimanya, merawatnya, mengasahnya, melipatgandakan dampaknya bagi lingkungan. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tiin : 4) | © @urfaqurrotaainy
13 notes · View notes
adefazriah · 5 years ago
Text
[Seni Berdamai dengan Diri Sendiri]
Pertanyaan apa yang muncul dibenakmu ketika akan mendapat materi tentang "Seni Berdamai dengan Diri Sendiri"?
.
Pertanyaan klasik biasanya tentang kenapa mesti berdamai? Bagaimana caranya? Dan sebagainya. Iya, tidak? Tapi keklasikkan itulah yang memang butuh jawaban. Dan alhamdulillah terjawab sudah dalam kajian online rutin @edelweiss.putih bulan ini.
.
Sebagai seseorang yang pernah berusaha pula untuk berdamai dengan diri sendiri (sekarang juga masih ya, kan ujiannya ada terus 😄), merasa memang butuh ilmu ini. Karena terkadang luka di masa lalu, kekhawatiran akan masa depan dan sebagainya perlu dikelola atau dikendalikan agar tak menghantui kita dalam melangkah untuk kehidupan yang lebih baik.
.
Singkat cerita dulu pernah konflik batin, dan ditengah konflik itu berusaha banget agar senantiasa husnudzon, tak menghakimi org lain, coba ambil hikmah, dan segala cara agar pikiran negatif tidak menguasai diri. Hingga usaha itu dilengkapi dengan salah satu nasihat yg di dapat dari buku Menata Hati - karya @nazrulanwar
.
"Sesulit apapun itu, menyembuhkan luka di hati sendiri jauh lebih mudah daripada menyembuhkan luka di hati orang lain. Apalagi jika kita lah yang menyebabkan luka itu. Jadi, daripada mereka yang tersakiti karena perlakuan kita, biarkanlah kita yang mengalah untuk mencoba memahami mereka. Walaupun mungkin itu akan sedikit menyakiti hati kita tapi setidaknya kita punya kuasa atas hati kita sendiri. Kita bisa menata hati kita. Menyembuhkannya perlahan-lahan sampai dititik tertentu hati kita tidak sakit lagi oleh luka yang sama, sampai hati kita lebih tulus lagi dalam menyikapi hidup. Dan semua itu tidak bisa kita lakukan pada hatinya orang lain."
.
Yap, ini tentang kemampuan mengendalikan hati, mengendalikan diri sendiri yang mampu kita lakukan tapi tidak bisa kita lakukan pada hati orang lain. Karena ini bisa kita lakukan maka ikhtiar dan doa yg menentukan keberhasilannya.
.
Dan pekan lalu, diingatkan kembali oleh teh @urfaqurrotaainy, bahwa:
.
Di dunia ini, ada hal yg bisa kita kendalikan, ada juga yang perlu kita relakan.
Apa yg bisa kita kendalikan?
1. Respon kita.
2. Ekspresi emosi kita.
3. Perkataan kita.
4. Perilaku kita.
Apa yg tidak bisa kita kendalikan?
1. Penilaian orang lain.
2. Respon dan omongan orang lain.
3. Perasaan org lain.
4. Kejadian-kejadian di luar diri kita: bencana, lahir dari siapa, dan sebagainya.
.
Jika ingin berdamai dengan diri sendiri, fokuslah pada apa yang bisa kita kendalikan. Sisanya, surrender.. Pasrahkan saja. Terima sebagai bagian dari hidup, sebagai sesuatu yg punya tujuan (meski kita belum tahu tujuannya apa).
.
Dan mulai saat ini, tugas kita senantiasa berdamai dengan diri sendiri. Kalau sudah mulai ada racun yang terdeteksi segera kendalikan hal yang bisa kendalikan. Misal kena racun karena lihat kehidupan orang lain, rumput tetangga lebih hijau gtu, yaudah segera tutup medsos dulu, banyak bersyukur, mute notifikasi akun dulu, dan sebagainya, yang penting tak banyak terpapar racun yang bikin diri malah banyak suudzon atau tidak bersyukur.
.
Yuk kawan, kita berdamai dgn diri sendiri karena diri kita berhak bahagia dalam mengarungi kehidupan ini. 😊
Tumblr media
0 notes
rainilamsari · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Coba lihat paragraf kedua, kalimat ke-4, baris ke-4. Kak @urfaqurrotaainy bilang kunci untuk ngobrol sama introvert adalah dengan menatap matanya dalam-dalam. Bhah, lucu kali, Kak. Sampai situ, aku membayangkan orang terakhir yang mengajakku bicara. Eh, sebetulnya bukan benar-benar yang terakhir, sih, tapi aku refleks memikirkannya. Kupikir, akan amat berbahaya jika orang itu melakukannya. Yah, kuakui, tanpa upaya tersebut pun, mengobrol dengannya memang penuh risiko. #iykwim Tapi secara umum, buatku, tidak selalu begitu. Introvert yang ini memang suka bicara yang dalam-dalam, tapi tidak pakai sesi tatap-tatapan. Lebih suka menatap yang luas, supaya bisa memproyeksikan isi kepalanya yang sibuk itu. Ada kota dengan kantor-kantor tinggi menjulang di sana, yang di setiap lantainya punya banyak divisi yang grabag-grubug bekerja. Lebih suka menatap yang luas, kecuali matanya, orang terakhir yang kuajak bicara. Sebab luasnya sungguh terlalu; menghanyutkan, menenggelamkan, memabukkan. Haha. Hiiy ~ (di M̶A̶T̶A̶M̶U̶ ̶N̶J̶E̶P̶A̶T̶) https://www.instagram.com/p/B17oO82hc2n/?igshid=er4yc91ayqyr
0 notes
arumprastt · 6 years ago
Photo
Tumblr media
kupikir, aku (tak) sendiri . dulu aku merasa seperti berbeda dengan yang lain. merasa seperti tak ada yang mengerti aku, sehingga aku seperti menarik diri dari teman-temanku. merasa nyaman jika sendiri, tak perlu menghabiskan banyak waktu bersama teman. yang penting aku melakukan apa yang aku gemari, meski hanya di dalam rumah, itu sudah cukup bagiku. tak perlu menghabiskan waktu di luar rumah seharian, kemudian tepar dalam kamar. hal itu mungkin yang membuatku tak punya banyak temanーapalagi teman dekat. . seiring berjalannya waktu, aku membaca artikel di internet dan menemukan bahwa ada banyak ciri-ciri intorver yang ada dalam diriku. pun aku pernah mencoba mengambil tes kepribadian (di internet juga), dan hasilnya menunjukkan bahwa aku ini intover. well, aku berada pada kesimpulan bahwa selama ini pribadiku memang menunjukkan seorang introver. . kemudian pada satu waktu, aku menemukan buku yang bercerita tentang introver! aku segera ikut memesannya. setelah membacanya, aku merasa si penulis mengerti aku luar dalam! seperti ada yang membacaku, dan memberitahu bahwa dia mengerti aku. ah, ternyata ada orang-orang seperti ini juga di luar sana! ternyata ada introver-introver yang lainnya. ternyata aku tak sendiri. terima kasih menulis bukunya, teh @urfaqurrotaainy jazakillah khoir. . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc19 #30hbc1913 https://www.instagram.com/p/BsjhzOElh85/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1l1ys5pqq78q6
0 notes