#umrah by bus
Explore tagged Tumblr posts
Text
Booking Ramadan Ummrah حجز عمرة رمضان
00966542626358
#aluat Al Mashaer - Ibrahim Al-Khalil Ro#à 1 800 mètres de la Haram Mosquée. . . ...pour réserver une Omra et un Hajj complets pour le Ramadan 00966542626358 wattsApp#لؤلؤۃ المشاعر ہوٹل جو ابراہیم الخلیل روڈ پر واقع ہے اس کی مسافت مسجد الحرام سے پیدل 1800 سو میٹر ہے لیکن ہوٹل کے باہر جوبیس گھنٹے بس سروس#رمضان اور حج کی بوکنگ کیلئے اس نمبر پر رابطہ کریں .#موبائل نمبر 00966542626358 وٹساپ نمبر#************#पवित्र मस्जिद से पैदल दूरी के बावजूद#पवित्र मस्जिद से 1800 मीटर की दूरी पर पर्ल ऑफ माशर होटल - इब्राहिम अल-खलील रोड के सभी मेहमानों के लि#00966542626358 पर कॉल करें#Meskipun jaraknya dekat dengan Masjidil Haram dengan berjalan kaki#terdapat shuttle bus ke Masjidil Haram (24 jam) untuk semua tamu Lo#Booking Ramadan Ummrah حجز عمرة رمضان#Despite the close distance to the Holy Mosque on foot#there are shuttle buses to the Holy Mosque (24 hours) for all guests of the Pearl of Mashaer Hotel - Ibrahim Al-Khalil Road#1800 meters from the Holy Mosque. . . ...to book a full Ramadan Umrah and Hajj 00966542626358 WattsApp#***************#بالرغم من قرب المسافة للحرم المكى سيراً على الأقدام يوجد باصات توصيل للحرم (24ساعة) لكل نزلاء فندق لؤلؤة المشاعر-طريق إيراهيم الخليل1800متر#***********#Malgré la proximité de la Haram Mosquée à pied#il existe des navettes vers la Haram Mosquée (24 heures sur 24) pour tous les clients de l'hôtel LoaLat of Mashaer Hotel - Jalan Ibrahim Al-#1800 meter dari Masjidil Haram. . . . . . Untuk pemesanan umroh Ramadhan lengkap hubungi&Hajj 00966542626358#Mescid-i Haram'a yürüyerek yakın mesafeye rağmen#Mescid-i Haram'a 1800 metre uzaklıktaki Pearl of Mashaer Hotel - İbrahim El-Khalil Yolu'nun tüm misafirleri için Mescid-i Haram'a (24 saat)
2 notes
·
View notes
Text
08156110900 UMRAH DARI GARUT
#umrah Garut#biaya umrah garut#travel umrah garut murah#toko perlengkapan umrah garut#sma Garut umrah#darul arqam garut umrah#umrah dari garut#umrah haji di garut#travel umrah dari garut murah Bu
0 notes
Text
Bus Tabrakan di Jembatan, 20 Jamaah Umrah Tewas Terbakar
ASIR (Arrahmah.id) — Kecelakaan terjadi pada sebuah bus yang mengangkut jamaah umrah di Arab Saudi. Bus itu terbakar setelah mengalami tabrakan di sebuah jembatan Senin (27/3/2023) waktu setempat dan menyebabkan 20 orang tewas. Insiden terjadi di provinsi selatan Asir, di tengah musim puncak umrah di bulan Ramadhan. Ini menjadi sorotan national apalagi kalau bukan sistem pengangkutan jamaah…
View On WordPress
0 notes
Text
Haji 1445H - d's story part 3
Asrama haji. Dari dulu aku penasaran apa isi di dalam asrama haji. Di padang, lokasi asrama haji sering aku lewati walaupun tidak pernah masuk ke dalam. Akhirnya tiba juga hari dimana aku akan masuk ke area tersebut.
Titik kumpul KBIH ku adalah di masjid yang cukup jauh dari rumah (sebenarnya aku nggak daftar KBIH, tapi karena satu dan lain hal dimasukkan Kemenag ke salah satu KBIH). Setelah packing yang pastinya tidak mudah (bahkan ada yg buat list sampai 99 item lol), akhirnya aku berangkat sebelum subuh ke titik kumpul dengan diantar keluarga. Menggiring koper besar, masuk ke area parkiran masjid yang sudah dipenuhi bus-bus besar. Deg-degan.
Jamaah diminta masuk ke dalam masjid, ada sambutan dan arahan sedikit, lalu kami diarahkan naik bus untuk kemudian berangkat bersama ke asrama haji. Aku yang berada di regu 1 dan rombongan 1, masuk ke bus 1, dan menjadi orang yang pertama masuk ke dalam bus itu. Haha.. mayoritas jamaah lain berpamitan cukup lama dengan keluarganya
Akhirnya kira-kira pukul 7 kami sampai di asrama haji. Ketika turun kami disambut oleh petugas haji lalu menunggu semua jamaah (yg terdiri dari 11 rombongan atau 44 regu) untuk berkumpul. Kita diarahkan secara bergiliran untuk tes kesehatan (urin), pembagian paspor, nomor manifest, uang saku, dan gelang haji. Setelah itu jamaah dapat beristirahat di kamar masing-masing. Satu kamar berisi 4 orang dengan dua kamar mandi. Di atas kasur disediakan beberapa perlengkapan haji yang diperlukan, seperti botol semprot air, masker, sanitizer, tasbih dsb. Tapi jujur saja sebagian besar barangnya tidak aku bawa karena i) sudah dibeli sendiri dan ii) barang kita sudah banyak, sulit untuk menambah bawaan haha.
Jika sudah berada dalam asrama haji, jamaah tidak boleh keluar area karena kita sudah menjadi tanggung jawab petugas haji. Jamaah masih bisa bertemu dengan keluarga di dekat gerbang masuk. Keluargaku datang di sore hari untuk melihat keadaan dan membawakan beberapa kue kecil hehe. Karena pesawat akan berangkat sebelum subuh keesokan hari, jadi kami diminta untuk tidur sebentar di malam hari dan jam 1 malam diminta berkumpul kembali ke aula.
Tapi jam 11 malam, jamaah sudah mulai bergerak ke aula.. meninggalkan kasur dan selimut untuk mengantri di depan pintu yang bahkan belum dibuka.. *sigh
Terpaksa aku juga ikut mengantri dan antriannya seperti biasa tidak jelas yang mana ha ha.. aku menunggu satu jam baru bisa masuk ke aula asrama karena di depan pintu ternyata dilakukan pemeriksaan satu per satu seperti ketika akan naik pesawat. Harusnya waktu antriannya ditetapkan per rombongan saja supaya jamaah tidak menumpuk dan menunggu terlalu lama.
Kemudian kita naik bus kembali dan langsung menuju pesawat. Jadi nggak masuk ke bandara dan menunggu di ruang tunggu seperti biasanya. Aku sudah sangat mengantuk. Badan juga mungkin cukup tegang karena berangkat sendirian. Aku pun tertidur. Akhirnya kami sampai dan naik tangga pesawat. Koper kecil yang kita bawa dari asrama diserahkan ke porter yang sudah berdiri teratur di tangga. Jadi kita hanya perlu naik tanpa mengangkat koper – hal yang patut diapresiasi karena sangat membantu jamaah terutama lansia.
Ketika sudah sampai di dalam dan menyebutkan nomor manifest, aku diarahkan untuk ke bagian kiri. Ternyata alhamdulillah aku duduk di kelas bisnis.
For the first time in forever, diri yang sudah mulai oleng ini bisa duduk dengan nyaman dan leluasa untuk perjalanan jauh 9 jam ke depan. Alhamdulillah
Di dalam pesawat aku memutar beberapa video manasik haji agar semakin banyak ilmu yang bisa dipraktekkan. Yang paling penting kita juga harus tau hikmah dari ritual umrah dan haji yang dilakukan. Apa hikmah dari tawaf, hikmah doa khusus yang kita baca ketika tawaf, hikmah dari sai, kemudian istimewanya hari arafah, apa makna bacaan talbiyah dst. Manasik ustad Adi Hidayat sangat recommended <3
Ohiya, karena kami langsung menuju Mekkah jadi miqot umrah dilakukan di atas pesawat ketika melewati daerah Yalamlam. Bapak-bapak mengganti pakaian ihram di atas pesawat, sementara ibu-ibu sudah memakai pakaian ihram sejak awal (baju biasa yang menutup aurat).
Finally, jamaah kloter 12 Padang tiba di tanah suci Mekkah :")
'til next time
4 notes
·
View notes
Text
Umroh
Waow sudah 2 minggu nggak ngepost brooohhh. Terakhir ngepost 23 Desember itu hari Sabtu, terus lupa ngapain aja yah. Ini btw ku mengetik di ofis dingin-dingin habis Isya karena mager pulang dan keluar KARENA PASTI DINGIN BANGET DI LUAR HUHU. Katanya juga lagi bersalju, tapi ku sangat tidak enthusiastic karena gasuka salju, dingin.
Anyway...
Today is the first day I go back to work!
Ku lupa udah ngapain aja selama ini, tapi mari kita recount pelan-pelan. Duh tapi kesel banget deh ada orang Vietnam kayanya yah, dia telponan di koridor dan kan department-ku tuh arsitektur bangunannya aneh ya. Jadi kalau kita telponan/ngomong di mana pun di bagian building yang konek ke atrium, suara kita bakal bisa didengar oleh hampir semua orang yang ruangannya konek ke atrium. Kayanya konsep awalnya sih maksudnya bagus yah, biar gaperlu ada separate heating dan juga supaya cool gitu deptnya karena open space, tapi jadinya ya suara bocor aja kemana-mana dan sangat mengganggu bagi orang-orang yang mau bekerja. Makanya ku kalau kerja selalu pakai headset anyway.
Ok, back to the topic, mau ngerekap apa aja yang sudah dilakukan selama 2 minggu terakhir:
Lupa hari Minggu tanggal 24 teh ngapain, bisa dicek di google-map sih, tapi inget malemnya makan di Nandos Cowley sama Icha, Listi, dan Isana. Terus tanggal 25 dari siang dijemput Bu Yani buat have christmas lunch di tempat beliau. Yang masak adalah Nabil dan Nadia, sangat sweet. Terus pulang-pulang ternyata rumah rame ada teman-temannya Listi lagi dinner dan berujung kami main DDR bareng pake Nintendo Switch gitu dikonek ke layar TV rumah.
Besoknya 26 kayanya juga ga ngapa-ngapain, OH, karena tanggal 27 subuh-nya harus udah cabs ke Stansted Airport ngejar bis jam 4 pagi di Gloucester Green HUHU. Jadinya tanggal 26 ini kayanya Cuma packing, terus baca buku lagi mau ngabisin buku, dan kemudian sorenya nonton The Boy and The Heron di Jericho dekat rumah. Filmnya secara animasi sangat bagus, dan scoringnya juga, Cuma secara meaning, w agak clueless ya. Tapi worth watching! I recommend.
Nah di sinilah adventure dimulai. Duh tapi ceritanya panjang banget lagi, intinya kusingkat aja yah. Ku pergi umrah berangkat tanggal 27 dari Oxford dan London, sampai Madinah tanggal 28, terus di Madinah sampai tanggal 30, kemudian di Mekkah dari 30 Desember sampai 1 Januari, dan kemudian di Istanbul dari 1 hingga 3 Januari. 3 Januari malam ku sudah kembali tiba di kamar yang hangat di Oxford.
Ku umroh ini mandiri ga pake tour dan betul-betul ku sendirian seorang diri gaada temannya. Di satu sisi, sangat satisfying, karena ku sangat suka being on my own with my own thought, tapi di sisi lain juga kesepian sih mayan. Tapi ku kebantu banget karena ku emang udah beli notebook gitu buat nulis thoughts and doodling kalau bosen. Jadi akhirnya kayanya itu notebook keisi sampai halaman ke 180 apa ya, saking bacotnya diriku menulis selama trip seminggu itu. Mungkin kapan-kapan akan ada part dari note itu yang ku-digitise dan upload ke sini, kalau emang sangat menarik dan thought provoking. Tapi kayanya mah gaada sih, mostly ku recounting story ya kaya post ini aja gitu. Habis ngapain, dan what I was feeling at that moment, ada pelajaran apa yang bisa diambil buat kehidupan atau buat logsitik next trip, gitu-gitu doang.
Ku udah share beberapa documents terkait umroh mandiri-nya sih di instagram, tapi mungkin kalau teman-teman di tumblr juga pengen berangkat, sok aja ini kulampirkan:
• Itinerary: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1DCmk929_ByRKUJKQlJzcXIIHnM0XRBwwKYeTjdGenng/edit?usp=sharing
• Belajar umroh sendiri: https://docs.google.com/document/d/1wwMwnOPMvO_z0-5HWxk1-C4ySARj6_XDi_Yx5oSdBI8/edit?usp=sharing
Buat budgeting, ku belum bisa share public dulu in details tapi total abis di range 1400GBP-an lah. Tapi feel free to reach out to me personally!, ku bisa kirimin excel sheetnya. Palingan yang bisa ku-share lebih ke komposisi expensesnya di akhir kira-kira seperti ini:
Paling mahal emang di transport, itu di pie chart-ku udah 50% sendiri kan. Atau mungkin kalau mau yang lebih transparan itu ada instanya kak ii @dhefimaputri. Di reels dia, dia bilang dia habis sekitar 122juta buat sekeluarga isi 5 orang yang menurutku lumayan banget dibandingkan ikut tour gitu misalnya. Dan enaknya umrah mandiri tuh fleksibilitas sih. Kita ga terikat sama jadwal apapun, jadi kalau misalkan capek banget misalnya, bisa nunda dulu mulai tawafnya. Ku sendiri dari yang awalnya mau mulai tawaf sebelum Asar akhirnya memutuskan buat mulai tawaf ba’da Isya jam setengah 9 gitu dan Alhamdulillah selesai rangkaian umrah jam 11 malam. Walaupun abis itu LAPER BANGET SIH. Untungnya tapi si mall-mall di depan Masjidil Haram tu sampai tengah malam masih pada buka.
Hmm iya, kalau mau di-detailin cerita umrah ini bakal panjang banget, sampai hiccups-hiccupsnya tapi yaudah next time aja ye.
Sesampainya di Oxford Rabu malam ku tepar banget, tapi ALHAMDULILLAH KU TIDAK JATUH SAKIT. Kamis seharian di rumah aja nge-laundry. Terus Jumat di rumah juga tapi udah mulai buka laptop nge-submit abstract buat ke EGU di Vienna April nanti.
Terus udah deh Sabtu Minggu juga istirahat aja di rumah. Pagi kelas sih. Sabtu sore bukapuasa ketemu Diny di ZhangJi Cowley. SANGAT ENAK HUHU. Dan kemudian Minggu sore juga di-chat Deva lagi main ke Oxford jadi kami ngopi sambil makan cake. Di situ ku CURHAT BANYAK BANGET dan sangat senang karena orang yang dicurhatin tahu tokoh-tokoh yang diomongin dalam curhatan??!
Terus yaudah sampai rumah nonton beberapa variety show korea. KU NONTON HONGKIM DONGJON SEMALAM NANGIS BOMBAY??? Terus nanti ini sampai rumah malam sambil dinner juga mau lanjutin nonton lagi.
OH! Sabtu inget deng ngapain sebelum bukaa. Ku nonton live streaming Golden Disc Award 2024 dari Jakarta!!! Karena Mita nonton langsung di JIS kan. Karena dia anak Mandiri juga aja sih. Dan dia MOA. Walaupun kasian dia tidak satisfied karena TXT-nya literally Cuma perform 8 menit kayanya. Dan dari 2 lagu yang mereka bawa, Cuma 1 lagu yang live dinyanyiinnya. Tapi ADA STRAY KIDS!!! Dan mereka tentu saja as usual super perform dan sangat bagus.
Ku Jumat dan Sabtu tu berturut-turut puasa juga ganti Ramadan, yang ternyata pas kuhitung lagi, tahun lalu ku Cuma bolong 3 hari?? Jadi sisa hutangku tinggal 1. Besok deh Selasa/Rabu dikerjain. Mumpung lagi enak juga soalnya harinya pendek banget kan winter gini. Subuh tuh literally jam 06.30 dan Magrib jam 16.10. Puasa cuma 10 jam, apa tidak nikmat.
Udah sepertinya tapi itu aja dulu yang mau di-update dari kehidupan. Hari ini belum produktif-produktif amat kerja karena lagi ada Mini Graduate Conference juga, jadi daritadi bolak-balik ke Seminar Room buat mensupport teman-teman. Barusan udah nyelesaiin annual report Jardine sih dan udah dikirim ke supervisor buat dilanjutin dikerjain sama dia. Tadi pagi juga ketemu sama postdoc nanyain progress terus ku bilang “I’m on it!” dan udah.
Oxford seperti biasa masih sepi aja kaya gini, tapi ku sangat semangat kembali bekerja setelah break kemarin. Semoga tahun ini goes well! OH IYA, mau bikin post refleksi 2023 padahal awalnya, kenapa malah jadi ngomongin gua pergi umrah dah… Ya walaupun pergi umrah juga salah satu hal yang sangat disyukuri di 2023 sih. Nanti deh ya nulis gratitude journal recap 2023-nya.
Dah sekarang mau balik dulu, ada banyak yang mau dibelanjain jadi akan ke tesco, lalu M&S, lalu UNIQLO, lalu pulang. Ciao!
18:41 08/01/2024 30.18
3 notes
·
View notes
Text
Hajj 2023: Setting the routine
Day 1 in Mecca was about completing the Umrah which we finished and post that, it was important to set a routine for ourselves. When to wake up, when to have breakfast, when to leave for the Kaaba.... everything had to be set as a routine for the next 35+ days.
Our food, accommodation and travel was all taken care of by the community (for which we had paid). All the timings were set for us but it had to be internalized.
The routine I had set for myself in Mecca was:
1) wake-up by 5AM
2) offer morning prayers
3) quick nap
4) go for breakfast
5) leave for Kaaba in the bus by 8:30AM
6) complete 3 to 4 Tawaafs by 11:30AM
7) come back to the hotel by 12:15PM
8) offer afternoon prayers
9) lunch and then chill till 7PM
10) offer evening prayers
11) dinnner
12) leave for Kaaba in the bus by 8:30PM
13) come back to the hotel by 12:30AM
14) sleep.....peace....love...
These routines helped me plan!
2 notes
·
View notes
Text
A Long Awaited Journey #1
26 Maret 2023 Hari ini jemaah umrah melakukan manasik. Manasik berlangsung singkat, padat, dan jelas. Jemaah tidak hanya mendapatkan penjelasan fikih umrah, namun juga fikih bersuci dan salat. Selain itu, juga dijelaskan kembali teknis keberangkatan dan agenda selama umrah.
—Foto bersama setelah manasik
Hari ini, aku juga menunggu kepastian untuk reschedule jadwal Seleksi Bakat Skolastik LPDP. Ketika pengumuman di tanggal 24 Maret 2023, aku mendapatkan jadwal seleksi di tanggal 27 Maret 2023, bertepatan dengan jadwal penerbanganku ke Madinah. Aku sudah pasrah apabila pengajuan reschedule tidak disetujui. Selepas asar, alhamdulillah aku mendapat kabar kalau jadwal seleksiku berhasil dijadwalkan ulang ke tanggal 29 Maret 2023.
27 Maret 2023 Sekitar pukul 10.00 WIB, jemaah berangkat menuju Madinah menggunakan pesawat Saudia. My first direct long-haul-flight, dengan durasi penerbangan kurang lebih sembilan jam.
—Foto bersama sebelum berangkat
Banyak jemaah yang memutuskan untuk tetap puasa, walau mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa karena perjalanan jauh. Aku juga memutuskan untuk tetap berpuasa. Hari itu, untuk pertama kalinya dalam hidup, aku merasakan puasa kurang lebih delapan belas jam, karena adanya perbedaan zona waktu antara Indonesia dan Madinah. Alhamdulillah, aku tidak merasa lemas sama sekali. Selain karena Allah yang mampukan, sepertinya karena aku sangat bersemangat dalam perjalanan ini.
Aku tidak punya banyak dokumentasi selama berada di dalam pesawat karena duduk di dekat lorong. Satu hal yang paling aku ingat adalah ketika hendak mendarat, pesawat mengalami guncangan yang cukup kuat. Bahkan dua orang teman yang duduk di dekatku sampai meringkuk tak berdaya karena guncangan ini. Alhamdulillah, meskipun ada sedikit turbulensi, pesawat berhasil mendarat dengan selamat. Sampai di Madinah, meski telah lewat jam empat sore, matahari masih bersinar dengan terik.
Hal pertama yang kusadari ketika berada di bandara adalah Bahasa Arab yang digunakan cukup berbeda dari yang selama ini kupelajari haha. Walau berbeda, aku tetap mencoba untuk memahaminya dengan mengandalkan serpihan kosakata yang masih tersimpan dalam memori. Terminal kedatangan di Bandara Madinah terbilang sepi, namun jemaah tidak boleh berlama-lama di dalamnya. Setelah mengurus imigrasi, kami langsung menuju bus di parkiran.
—Masjid di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah.
Dari bandara menuju hotel, perjalanan berlangsung sekitar tiga puluh menit. Terlihat Jabal Uhud di kejauhan. Sesampainya di hotel dan menunggu sekitar lima belas menit, jemaah berhasil check-in. Aku dan tiga orang teman sekamarku bergegas ke kamar untuk mengambil wudu dan berangkat ke Masjid Nabawi. Dari hotel ke Masjid Nabawi, kami perlu jalan kaki sekitar sepuluh sampai lima belas menit, tergantung kepadatan dan kecepatan jalan kaki.
—Magrib pertama di pelataran Masjid Nabawi
Karena sudah menjelang waktu berbuka, kami hanya kebagian di pelataran. Azan magrib berkumandang dan langit pun perlahan berubah warna dari biru menjadi keunguan. Udara pun berangsur-angsur menjadi dingin. Sebuah momen yang insya Allah tak akan pernah kulupakan. Aku merasa bahagia dan bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini dan berdoa kepada Allah agar tidak jadi pengalaman yang terakhir.
Setelah berbuka dengan air putih dan kurma, salat magrib berjamaah dan salat jenazah, kami kembali ke hotel untuk makan. Setelah makan, ke kamar sebentar untuk wudu, kemudian kembali ke Masjid Nabawi untuk salat isya dan tarawih. Ketika salat tarawih, hal pertama yang kusesalkan adalah kenapa tidak menghafal Al-Qur'an lebih banyak lagi :") Oh ya, rakaat salat tarawih berjumlah sepuluh rakaat (dua kali salam), ditambah witir tiga rakaat (dua kali salam). Rakaat terakhir salat witir ditutup dengan doa kunut yang durasinya seperti durasi salat dua rakaat. Sejujurnya badanku sudah gemetar, alhamdulillah masih mampu untuk menyelesaikan salat. Selesai salat, aku dan temanku kembali ke hotel, namun kami terpisah di tengah-tengah keramaian. Karena tahu akan sulit kalau mencari-cari, aku memutuskan untuk kembali ke hotel sendirian.
—Pelataran Masjid Nabawi di malam hari
Di hari pertama ini, ada beberapa hal yang kujadikan catatan: 1. Air zam-zam di Masjid Nabawi bukan di keran-keran yang ada di pelataran, melainkan di dalam galon yang berada di dalam masjid. 2. Persiapan fisik kalau dapat hotel yang lumayan jauh jaraknya dari masjid. 3. Kalau mau dapat shaf salat di bagian dalam masjid, harus berangkat satu jam sebelum azan. 4. Ingat-ingat area salat perempuan (kalau tidak salah Gate 16-17 Gate 22-23). 5. Jaga wudu! Karena tempat wudu dan toiletnya cukup jauh dan antreannya lumayan panjang.
3 notes
·
View notes
Text
Best Umrah packages in Mumbai #hajjandumrah#peace
ECONOMIC Package 2024 - 25🗓️
DEPARTUE: 10 DEC 2024
🕋Makkah Hotel: OLYAN PALACE OR SIMILAR (24 HURS BUS SERVICES)
🕌Madinah Hotel: BURJ MUKHTARA OR SIMILAR (600 METRS)
🕋 🕌 20 NIGHTS MAKKAH AND MADINA
✈️ DIRECT FLIGHT
10 DEC 2024 BOM TO JED
29 DEC 2024 JED TO BOM
📌 Inclusion: ✅ Direct Flight ✅ ⭐ Accommodations 🏨 ✅ Food Indian Taste Menu 🥘 ✅ Local Ziyarat In Makkah And Madina with guides 🛣️ ✅ ZamZam 🚰 ✅ Unlimited Laundry Facility alternate days 👚 ✅ Umrah Visa & Insurance ✅ Transportation in Luxury Private Coaches 🚌
❌Exclusion Peak Date pricing may apply GST/TCS Rate is Nett and Non-Commissionable
For Enquiry Call: - 📲 9930717145 / 📲 8779019546 / ☎️ 022-49768021 FOR VISIT
MARHABA TOURS AND TRAVEL
*1ST FLOOR, UNIT NO F-56, KOHINOOR CITY MALL, KIROL ROAD, OFF LBS MARG, KURLA WEST, MUMBAI 400070*
🌐 marhabatours.in 📧 [email protected]
0 notes
Text
Finding the Perfect Umrah Package: Your Guide to Affordable Options
Embarking on the sacred journey of Umrah is a dream for many Muslims around the world. However, concerns about cost and logistics can often deter individuals from making this pilgrimage. Fortunately, there are a variety of options available that cater to different budgets and preferences, ensuring that the journey to Mecca is accessible to all. In this post, we’ll explore some of the best affordable umrah packages, focusing on those available by bus and air travel.
Affordable Umrah Packages
For those seeking a budget-friendly option, cheap Umrah packages are an excellent choice. These packages are designed to provide all the essentials without breaking the bank. Typically, they include accommodations, transportation, and guidance, allowing pilgrims to focus on their spiritual journey without worrying about the details.
When searching for a cheap Umrah package, it’s important to compare different offers. Look for packages that provide the best value, including the quality of accommodation and additional services such as meals and guided tours. Many travel agencies offer seasonal promotions, making it possible to secure even better deals.
Umrah Package by Bus
For those traveling within the region, an Umrah package by bus can be a practical and economical choice. These packages usually include transportation from major cities directly to the holy sites, making the journey more convenient.
Traveling by bus not only reduces costs but also allows pilgrims to enjoy the scenic views along the way. Many bus packages offer comfortable seating and onboard amenities, ensuring a pleasant travel experience. Plus, the communal aspect of traveling by bus can enhance the spiritual experience as you share the journey with fellow pilgrims.
Umrah Package by Air
If you're coming from further afield, an Umrah package by air may be the most suitable option. While this may be a higher investment than traveling by bus, many travel agencies offer competitive rates that can make flying affordable.
Air packages typically include round-trip flights, accommodations, and sometimes even airport transfers. This option is ideal for those looking for a hassle-free travel experience, as it eliminates the long hours spent on the road. Additionally, traveling by air can help pilgrims arrive in Mecca quickly, giving them more time to perform their rituals.
Conclusion
Whether you opt for a cheap umrah package, a bus journey, or a convenient air travel option, there are plenty of ways to make your pilgrimage accessible and enjoyable. With thorough research and planning, you can find a package that meets your needs and allows you to focus on the spiritual aspects of your journey.
Embark on your sacred journey today, and may your pilgrimage be blessed with peace and fulfillment.
Also Check: umrah package from uae
0 notes
Text
#23 travelmate
*swafoto bareng Mbak I
Jalan sendiri itu lebih leluasa, bebas, praktis, dan gak kepikiran yang macem-macem. Sedangkan jalan barengan itu sedikit rempong, banyak sabarnya, banyak ngelus dadanya, banyak mikirnya. Tapi kemungkinan banyak juga kebaikannya!
Kata Mas G kurang lebih begini: kalau dalam rombongan berangkat sendiri itu dituntut agar menjadi lebih fleksibel. Saya sepakat. Kalau boleh menambahkan, selain menjadi lebih fleksibel/luwes, ada yang namanya menurunkan ego. Sebelum menjadi luwes, ada menurunkan ego dan mempermudah jalan orang. Sehingga kita menjadi ridho dan berbaik sangka pada Tuhan.
Perihal seat di pesawat, misalnya. Kalau berangkat sendiri, setidaknya kita (saya) bersiap untuk diacak seatnya. Kenapa? Ada orang lain yang ingin duduk bersama pasangannya. Sebab pasangan/keluarganya duduk bersebelahan dengan kita. Rasanya memudahkan jalan/tujuan orang, agak berat prakteknya, ya?
Tapi tidak juga. Sampai saya bertemu orang-orang yang rela (ridho) kursinya diswitch sana-sini. Yang awalnya duduk di kursi aisle jejer dua. Lalu pindah ke belakang di kursi aisle jejer tiga (2-3-2). Terus ada saya menempati kursi aisle. Lalu beliau geser ke kursi aisle sebelahnya menyisakan middle seat. Terus pindah maju di kursi jejer dua di baris lainnya. Dan berakhir duduk nyempal di depan agak jauh dari rombongan. Adalah Mas G. Kelihatan melelahkan, ya? wkwk.
Tapi, setelah melihat Bapak-Ibu yang akhirnya bisa bersebelahan-bersamaan duduknya, terlihat senyum sumringah keduanya—tanda hatinya berbunga-bunga. Yang berangkat sendiri, tentu gak kepikiran gimana-gimana, kan? Karena bebannya ada satu, yaitu dengan dirinya sendiri.
Bertemu orang-orang di perjalanan ini adalah salah satu bentuk rahmat. Mbak & Mas yang berangkat sendiri, yang rela pindah-pindah seatnya. Mbak I switch dengan Mas G, dst (gak hapal kronologinya sampe tukeran). Sampai akhirnya Mbak I duduk bersebelahan dengan saya, setelah saya switch dengan Pak M. Kami duduk di kursi jejer tiga (2-3-2). Saya paling tengah, alias middle seat. Pak M di kursi aisle karena istrinya, Bu Sm, ada di kursi aisle seberangnya. Menjadi long-flight pertama Pak M dan Mbak I, sekaligus perjalanan panjang (literally panjang) dari rumah masing-masing. Satu dari Jawa Tengah, satu dari Bondowoso. Serta Mas G dari Jakarta (tapi tidak sepanjang Pak M & Mbak I, soalnya Mas G menempuh jalur udara—dan beberapa kali long-flight) (kok banding-bandingin yang tidak apple to apple?! wkw)
Beliau-beliau ini, semangat betul. Saya juga senang sekali karena duduk bersebelahan dengan Mbak I. Apa pasal? Soalnya terasa seperti liburan (umrah) bareng keluarga besar. Mbak I adalah guru ((((Fisika)))) di SMA Negeri di Jember (apa Bondowoso ya? lupa percisnya). Ketemu sebagai sesama lulusan Pendidikan Fisika, ituuu aaakkk indescribable wkwkw. Dan sama-sama suka olahraga! (Mbak I aja sih. Saya olahraganya pemula wkwk). Dan nama kita berdua ada unsur 'Lail'-nya. Jadi kemarin, 4/25an jamaah, namanya ada mengandung kata 'Lail' wkwk.
Hal lucu yang saya ingat saat saling sapa dengan senior Fisika ini di awal obrolan, Mbak I tanya, "Dek, kamu suka lari, ya?" Saya tertawa dalam hati. (Apakah Mbak I cenayang? Mau jawab, 'Iya, Mbak. Aku suka lari dari kenyataan', kok, sepertinya sok asik wkwk). Saya jawab, "Gak juga kok, Mbak. Masih pemula banget, aku. Tampangku, kayak pelari, ta mbak?" Sambil menertawakan diri sendiri. "Aku lihat dari sepatumu," kata Mbak I sambil menunjuk sepatu yang saya pakai. Kami berdua tertawa. "Mbak pernah ikutan race, marathon?" "Aku sama temen-temen sih. Pernah yang fun run, terus kemarin di Surabaya ada kan?" "Weehh. Keren ihh. Aku mah larinya pace 10. Keitung lari, gak, Mbak? Itupun di kompleks perumahan tetangga." WKWKW. Memang begitu adanya. Pace siput terhitung jalan cepat ya?
Lalu Mbak I meyakinkan, "Oh yaa gapapa dong. Jalan dulu kan. Terus latihan pelan-pelan." Saya menimpali, "Lagian aku belum pernah ikut turnamen, atau fun run gitu-gitu. Waktunya gak pas." "Oalaah. Iya, makanya tadi lihat sepatumu, pasti suka olahraga, sih. Kalau ini aku pake sepatu jalan," gantian Mbak I yang memperlihatkan sepatu yang beliau pakai. "Oh, beda ya, Mbak?" Soalnya saya gak ngerti apa beda sepatu lari, jalan, sepatu olahraga yang lain wkwk) "Kalau sepatu jalan gak bisa buat lari. Gak enak. Kalau sepatu lari, bisa dipake jalan atau lari," jelas Mbak I.
Isshh. Kali ini dapat wawasan baru wkwk. Padahal ya, sepatu saya ini bukan yang sepatu bagus mentereng kayak atlet atau merek yang biasa dipake pelari kebanyakan wkwk. Cerita morning walk di sini.
"Aku mulai jalan, karena lihat instastorynya mas Iqbal. Tahu dia gara-gara komunitas dulu. Dia sering posting morning walk gitu. Terus yaa kok aku tergerak ikutan haha. Dulu banget pas kecil diajakin Ayah, sih." "Gapapa dong. Ini aku emak-emak suka olahraga ingin hidup sehat."
Jujur saja. Gak nyangka umur mbak I ada di kepala 4. Saya pikir masih 35an 😂🙏🏻. Seneng banget melihat perempuan berdaya. Lalu kami cerita-cerita gimana hidup masing-masing, cerita kok bisa ikutan trip ini. Saya bertanya, "Aku panggil 'Mbak' aja, ya? Soalnya pean mengingatkanku pada kakak-kakak dan ipar-iparku. Ada yang seumuran keknya." "Iyaa. Monggo. Gapapa. Dek, nanti kalau di sana (di Saudi), sama aku ya?" "Okeee Mbak. Siap." "Aku mau tidur. Maafkan ya, kalau nanti keganggu apa gimana." "Aku juga yaa, Mbak." "Dek. Boleh pinjam tasbihnya?" Rupanya Mbak I melihat saya mengambil tasbih di tas yang saya letakkan di bawah kursi. "Boleeh, dong. Aku bawa dua, nih. Satunya tasbih digital yang cetekan itu agak besar," saya menjelaskan sambil tertawa. "Mbak mau pake yang mana?" "Yang itu aja yang kamu pake."
Aaakkk senang sekali barang bawaanku bisa bermanfaat untuk orang lain.
Dengan Pak M, saya diceritain tentang putrinya, mbak L, yang mengajak kedua orangtuanya pergi umrah. Ah, senang sekali masih ada kedua orangtua utuh :) Pak M cerita perjalanannya dari sehari sebelum keberangkatan. Karena lokasi yang jauh harus menempuh beberapa kali transportasi. Jadi tidak sabar ingin segera sampai. Beliau juga cerita sehari-hari ngapain dan manut mbak L untuk urusan umrah kali ini.
Lain cerita dengan Mas G. Dinotice beberapa temen karena melihat unggahan di Instagram, "Mbak kemarin umrahnya sama Mas G, ya?" "Masyaallah" "Keren, Mbak!" gitu-gitu wkwk. Memang iya! hehe. Secara harfiah umrahnya memang dengan Mas G. Tapi almost my 24/7 selama 12 hari itu, yaa sama Mbak I dan beberapa jamaah sekamar (yang masyaallah pada baik-baik banget, seru pokoknya! gak berasa sendirian). Jadi, yang keren (si)apanya, nih? wkwkw. Mas G lebih keren, sih. Saya kecipratan (duiikiit) kerennya (weh, tidak mau kalah soalnya jadi muthowifa amatiran) wkwk.
Ingat qi. Kita perlu memperjuangkan dengan ikhlas keridhoan diri kita sendiri. Ya Allah, semoga aku (& hatiku) ridho dengan ikhlas atas ketetapanMu.
0 notes
Text
Weekly Journal 2 : Travelling to Saudi Arabia
I am writing another journal about my life, wondering how much has changed since my last entry. This entry picks up where I left off, continuing my reflections on my adventures while traveling. This time, I will be going to a place where all Muslims strive to be, the Custodian of the Two Holy Mosques, Saudi Arabia. This journey starts off with my uncle, a significant figure in our family, who successfully won a case that resulted in a substantial financial gain for him. My mom, who played a crucial role in helping him, convinced him to sponsor us to go there. My uncle agrees because he's trying to find a meaningful thank-you gift to show his appreciation for the help he received. After much thought, they have decided to stay for two weeks, one in Makkah and the other in Madinah. This made me glad because my friend had recently returned from Makkah and was describing his experience there. He added that while he was there, he felt at peace for the first occasion in his lifetime and could spend the rest of his life there. This made me wonder what caused him to feel that way.
As the time draws near, the awaited moment is here. Excitement fills the air, and anticipation builds as everyone is united in our preparations and looks forward to what lies ahead. My mother made a clumsy yet devastating mistake on our trip to the airport. She genuinely forgot to close the gate, which caused my father to panic. Fortunately, our gate had yet to be renovated to an automatic gate, which calmed my father, who was still a little furious with my mother's ineptitude. I'm also thankful our journey over the next few hours went smoothly. The flight will take approximately 8 hours, and I am perfectly prepared. I've pre-downloaded a handful of movies and comics I'll binge-watch. Some include Straight Out of Context, which tells a story about Ice Cube's origin and his group called N.W.A. For comics, I've downloaded Tower of God and God of High School, which has around 1000+ chapters.
After 8 hours, we were near the Saudi border. From there, we could see how their city is organized. It was phenomenal seeing the gorgeous night panorama from above. I was relieved when we landed since my back was beginning to hurt. As we exited the flight, the stewardess sent us off with a bright smile, hoping we would fulfill our Umrah peacefully. There, everything felt weird because almost everything was written in Arabic. But first, we went to grab some food because, as always, food on a flight tasted weird compared to that on the ground. We only bought some bread to ensure we weren't hungry since we arrived around 1 a.m. Once done, we took a bus that would take us to the hotel where we would be staying. During the ride, we were able to see the city. It was interesting to see that some buildings were shaped differently than others, making me think, are there any advantages to that shape? Or just for ecstatic? Once arrived at the hotel, my uncle assigned a room for us. Each room could fit 3 people. My cousin, brother, and I were assigned to one room while others were assigned somewhere else. Everyone slept early because it had been a very tiring day.
This section will be about my journey throughout Madinah. We started our day by going to the Nabawi Mosque to pray for Subuh. It was an intriguing experience because while they basically recited a normal surah, how they pronounced it made it captivating. Upon completion, we would shop, walk around, and enjoy the views and their culture. Walking around felt normal because their vibe was the same as if I were in Malaysia. The only difference is that they are very proactive in getting customers. Some even resorted to using physical strength to pull people around. This made me uncomfortable because while it wouldn't be much of a problem for men, it would be troublesome for women. Other than that, everything else was fine. The food is mouthwatering. I especially enjoyed the kebab because the meat was well-seasoned, and the sauce was well-made. The frozen dates were also delicious, giving a texture different from regular dates. I recommend that others try it once in their lifetime because the difference in the quality of the dates compared to the ones we ate in Malaysia is phenomenal. As I almost forgot, another reason why Madinah was important for us Muslims was because the grave of our prophet, Muhammad, is located inside the Nabawi Mosque. To go there, you would need patience because many people are willing to even injure others just to see the tomb. My experience in Madinah was good, as I even saw the tomb.
Makkah was busier than Madinah, not because it had more retail stores but because it housed the famed Kaaba, which all Muslims wanted to visit. There's nothing much to say other than that the Kaaba in real life is incomparably beautiful compared to the pictures on Google. I met many friendly people there who were also doing their Umrah for the first time. Besides the famed Kaaba and the experience of doing Umrah for the first time, everything else was just the same as in other countries I visited, and it was memorable. From the buildings to the people, everything looked the same as in Malaysia but were unique in their own way.
Looking back, I realize now how much that experience changed me. I've learned so much from how they lived, from how the Arabians sacrificed their dignity just to get enough money to survive in this harsh world to how people act nicely despite hardships. Now I understand when my friend stated that, for once, he felt peaceful in his life. This may be what he meant by it.
0 notes
Text
08156110900 TOKO PERLENGKAPAN UMRAH GARUT
#umrah Garut#biaya umrah garut#travel umrah garut murah#toko perlengkapan umrah garut#sma Garut umrah#darul arqam garut umrah#umrah dari garut#umrah haji di garut#travel umrah dari garut murah Bu
0 notes
Text
Paket Ziarek Medan
Travel Agent Medan tidak hanya memberikan layanan bersenang-senang semata (leisure), melainkan juga mencakup semua sisi kehidupan manusia. Ini merupakan realisasi dari kehadiran manusia di muka bumi sebagai pelayan bukan sebagai tuan yang selalu dilayani. Salah satu dari layanan kami adalah Wisata Rohani Katolik Medan.
Secara umum, masyarakat Indonesia baik di pedesaan maupun di perkotaan sudah memahami bahwa travel agent memberikan layanan wisata rohani baik muslim berupa Haji dan Umrah dan Pilgrimage Yerusalem bagi umat Kristen. Nah, itulah layanan wisata rohani berskala internasional yakni berangkat ke luar negeri.
Wisata Rohani Kristen juga ada misalnya Paket Ziarek Medan Danau Toba yang dipersembahkan untuk jemaat Katolik di Indonesia. Program ini disambut antusias oleh para jemaat Katolik dari seluruh nusantara. Programnya sangat sederhana namun sangat khidmat, yakni mendatangi situs-situs bersejarah dan penting dalam agama Katolik seperti Goa Maria, Keuskupan Agung, Susteran dan Gereja-Gereja Katolik terdepan.
Paket Ziarek Medan telah menjadi program baku beberapa travel agent di Medan yang telah berpengalaman melaksanakan wisata rohan Katolik, di mana infrastruktur yang sudah tertata dengan baik dimulai dari persiapan Tour Guide berpengalaman, hotel yang layak, bus pariwisata yang bersih dan bagus serta restoran-restoran terdepan yang sudah terbukti pelayanannya baik.
Bagaimana pun Ziarek Medan tidak akan berjalan dengan lancar dengan hanya persiapan infrastruktur bila tidak didukung koneksitas antara penyelenggara Ziarek dengan destinasi yang akan dikunjungi, termasuk di antaranya Susteran Naga Huta Pematang Siantar. Kami adalah agen yang menyediakan layanan Wisata Rohani Katolik Medan untuk anda dengan layanan sepenuh hati.
0 notes
Text
Legal, WA 0817-224-424 (Admin) | WA 085 216 120 120 Penyedia Visa Umrah Online Palembang
Legal, WA 0817-224-424 (Admin)
WA 085 216 120 120 Penyedia Visa Umrah Online Palembang
Dapatkan Visa Umrah Online dengan mudah dan cepat bersama 24 Visa Indonesia. Segera kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut!
Apakah Anda sedang merencanakan perjalanan ibadah Umrah ke Arab Saudi? Jika iya, 24 Visa Indonesia siap membantu Anda dalam proses pengurusan Visa Umrah Online. Sebagai agen resmi yang terpercaya, kami menyediakan layanan Visa Only, Visa Group, serta Visa dengan bus & tasreh raudah sesuai kebutuhan Anda.
Dengan menggunakan layanan Visa Umrah Online dari 24 Visa Indonesia, Anda dapat memasuki Arab Saudi dengan mudah dan nyaman tanpa harus repot mengurus berbagai dokumen yang rumit. Proses pengajuan Visa kami sangat cepat dan efisien, sehingga Anda dapat fokus pada persiapan spiritual Anda untuk ibadah Umrah.
Manfaat menggunakan produk kami tidak hanya terbatas pada kemudahan proses pengurusan Visa, namun juga pada kenyamanan dan keamanan selama perjalanan Anda. Tim profesional kami siap membantu dan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan, sehingga Anda dapat merasa tenang dan percaya diri saat berada di tanah suci.
Alamat kami di Jl. Abdullah Daeng Sirua No.60A, Makassar, Sul-Sel, Indonesia, merupakan kantor pusat yang siap melayani semua kebutuhan Anda seputar Visa Umrah Online. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan berkonsultasi dengan tim kami mengenai perjalanan Umrah Anda.
Dengan komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap pelanggan, 24 Visa Indonesia siap menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan spiritual Anda. Segera kunjungi website kami atau hubungi kami melalui kontak yang tertera untuk informasi lebih lanjut. Jadikan ibadah Umrah Anda lebih berkesan dan lancar dengan menggunakan layanan Visa Umrah Online dari 24 Visa Indonesia. Ayo bergabung bersama kami sekarang!
Penyedia Visa Umrah Online Palembang
#PenyediaVisaUmrahOnlinePalembang
0 notes
Text
Can I do Umrah on my own?
Can I do Umrah on my own? Some travellers who want to arrange the pilgrimage to Mecca without any travel agency frequently ask this question. Yes, you can do Umrah on your own. However, careful planning is critical to fulfilling this task effectively.
Planning an Umrah trip typically entails purchasing a travel package from any travel company. However, the Saudi government has significantly changed its policies regarding the country's tourism sector in recent years. With these modifications, pilgrims can freely organize their holy journey to Mecca. Today, organizing a DIY Umrah journey is a trend worldwide. However, many first-time travellers still get Umrah Packages from Sheffield from any reputable travel agent because of some challenges.
The Rise of DIY Umrah
The Saudi government has modernized its tourism industry through several measures. One of the Saudi government's goals in modernizing tourism in Saudi Arabia is to provide travellers with the ability to plan their own Umrah. Let's examine the outstanding steps/initiatives below:
A more comprehensive range of flight options
The expansion of flight options has dramatically enhanced the popularity of DIY Umrah. Travellers have greater freedom to arrange their trips due to various airlines and destinations. While traditional airlines offer premium services to accommodate different preferences and budgets, budget airlines offer affordable rates.
Furthermore, more direct and connected flight schedules have made it simpler for individuals from many areas to start their spiritual pilgrimage. Individuals can now customize their Umrah experiences to suit their needs and interests, travelling at their own pace to experience all aspects of this holy journey thanks to the expansion of flight options.
Diverse accommodation choices
DIY Umrah provides a range of lodging choices to fit every preference and budget. There is something for everyone, from the elegance of five-star hotels with luxurious amenities to the ease and affordability of low-cost lodgings. Furnished villas and apartments provide the amenities and flexibility of a home for people looking for a more genuine experience.
Pilgrims on limited funds might also choose shared accommodations in guesthouses or hostels, which makes their stay more affordable. The final decision on lodging is based on group size, personal preferences, and needs.
Improved transportation infrastructure
Saudi Arabia's improved transit system is revolutionary for pilgrims doing the Umrah independently. Saudi Arabian airports, public transportation systems, and road networks can all be enhanced to significantly advance travel. This shortens the trip time and lessens the anxiety of exploring unfamiliar places. Improved connectivity allows pilgrims to quickly explore the various parts of Mecca and Medina while concentrating more on their spiritual journey.
In 2018, the Saudi government launched the Haramain High-Speed Railway to connect Mecca and Medina efficiently. This fastest train has reduced the time it takes to travel from Mecca to Medina. Taking a bus or a car usually takes 6 to 8 hours. But you may travel from Mecca to Medina in about two hours by taking the Haramain train.
Introducing online visa application
Saudi Arabia simplified the visa application procedure in 2019 by introducing electronic visas. Through this program, visitors can apply for a Saudi Arabian visa without the assistance of a travel agency. This is beneficial for those who question, "How to perform Umrah without travel agent?"
Furthermore, the Saudi government implemented an electronic visa waiver (EVW) for citizens of the United Kingdom last year. Travellers from the UK can enter Saudi Arabia for various purposes using the EVW, such as study, business, tourism, and Umrah. If travellers prefer not to consult a travel agency, they can apply for this visa by simply going to visitsaudi.com.
Digital platforms
Thanks to digital platforms that have completely changed the Umrah experience, travellers who wish to organize their own pilgrimage to Mecca without the assistance of a travel agency now have DIY options available. These platforms offer a complete set of tools for scheduling flights, lodging, and other forms of transportation whenever it's most convenient for them. Travellers frequently include secure payment methods, real-time availability, and pricing comparison to make planning more accessible and practical. Furthermore, several platforms offer helpful tools like information guides, interactive maps, and prayer times. These applications enable pilgrims to embark on their spiritual journey with assurance and effectiveness.
0 notes
Text
Affordable and Flexible: 10-Day Umrah Packages from India
youtube
Affordable and Flexible: 10-Day Umrah Packages from India
Embarking on a divine journey to perform Umrah is a deeply cherished goal for many Muslims. However, the constraints of a busy schedule can often make this dream seem impossible. Talbiya Umrah Pvt. Ltd. understands these challenges and offers a range of Short Stay Umrah Packages to accommodate those with limited time. Umrah holds great significance in Islam, serving as a means to cleanse the soul and draw closer to Allah. Unlike Hajj, Umrah can be performed at any time of the year, making it a flexible option for travelers. Talbiya Umrah Pvt. Ltd.'s thoughtfully designed packages ensure that every traveler's needs are met with care and ease.
10 Days Super Saver Package
The 10-Day Super Saver Package is perfect for individuals who don’t have much time but want to complete Umrah. This package allows you to fulfill your spiritual obligations in just ten days without feeling rushed. Every ritual is performed properly, ensuring that none are missed. It is ideal for those who can't spend fifteen or twenty days in Mecca, allowing for a quick yet fulfilling journey. Accommodations are provided in comfortable hotels, such as Al Qliyan Palace, Al Qaswa Tower, or Shurakaa Al Khair, all within 1000 meters of the Holy Mosque. Shuttle bus services make travel easy and relaxed.
In Madinah, you'll stay at Muna Al Salam, Burj Muadda, or Karam Al Sada, all located within 500 meters of the Prophet's Mosque. Umrah is a sacred pilgrimage that Muslims can undertake at any time of the year. It holds immense importance in Islam, helping cleanse the soul and renew one's faith. This 10-day Super Saver Package is recognized as one of the best Umrah packages from India, offering a complete Hajj and Umrah experience at a competitive cost without compromising quality. Choose this package to embark on a meaningful divine journey without the need for a long stay.
10 Days Corporate Economy Package
The 10-Day Corporate Economy Package is ideal for those who have limited time to perform Umrah. This package is designed to allow pilgrims to complete all the necessary rituals without any rush or missing out on important aspects. Lodging is provided in hotels such as Rhehab Al Munshiya or Nada Al Hejra, located just 500 meters from Haram in Makkah. In Madinah, accommodations include Muna Al Salam, Burj Muadda, or Karam Al Sada.
Umrah is an important act of worship in Islam, offering a way to seek forgiveness and blessings. It can be completed at any time of the year, with Prophet Muhammad (peace be upon him) highlighting that performing Umrah removes sins committed between each pilgrimage. This package is the best Umrah package from India for those with busy schedules, providing a practical and affordable solution. The Hajj and Umrah package includes everything needed for a smooth and fulfilling experience, with reasonable Umrah costs from India and comfortable accommodations near the holy sites.
10 Days Corporate Semi Deluxe Package
Umrah is a special journey for Muslims, offering a chance to refresh their faith and dedication. Imagine Mecca filled with pilgrims from all over the world, united in their worship. While smaller than Hajj-Umrah still holds significant importance and can be performed at any time of the year, making it ideal for those with limited time. Our 10 Days Corporate Semi Deluxe Package is designed for comfort and ease, featuring 3-star hotels situated only 200 to 500 meters from the holy sites. It's perfect for those seeking the best Umrah package from India and those curious about the Umrah cost from India.
Umrah provides an opportunity for divine renewal and a closer connection with Allah. Prophet Muhammad (PBUH) emphasized its importance, noting that it cleanses sins and brings blessings. If you’re planning a 10-day trip, the Corporate Semi Deluxe package is tailored to meet your needs, ensuring a pleasant and spiritually uplifting journey. This package includes everything necessary for an enriching experience, making it an excellent choice for those planning a short spiritual getaway.
10 Days Corporate Deluxe Package
Embark on a spiritual journey with the 10-Day Corporate Deluxe Package, a precisely crafted offering that ensures travelers perform Umrah with ease and devotion. This package is celebrated as one of the best Umrah packages from India, designed to provide a remarkable experience filled with comfort and luxury. Although not obligatory like Hajj, Umrah holds significant religious value in Islam, allowing Muslims to cleanse their souls and seek forgiveness from Allah.
Our 10 Days Corporate Deluxe Package includes accommodations at top-tier hotels to ensure your stay is as comfortable as possible. In Makkah, you'll stay at Emaar Grand, Al Massa Grand, or Ramada, located just 500 meters from the Haram. In Madinah, accommodations include ODIST, Zowar International, or Haya Plaza, all conveniently located 200 meters from the Prophet's Mosque.
This Hajj and Umrah package allows travelers to perform Umrah without haste, focusing on spiritual fulfillment and comfort. The services and facilities provided ensure that you experience devotion and luxury, balancing the Umrah cost from India with exceptional value.
10 Days Corporate Delight Package
Embark on a spiritual journey like never before with our 10 Days Corporate Delight Package. Specifically crafted for those who find it challenging to allot fifteen or twenty days in Mecca, this package offers a comprehensive Umrah experience within a shortened timeframe. This package ensures that pilgrims can perform Umrah with utmost ease and comfort while enjoying our premium services.
For those seeking the best Umrah package from India, this option stands out due to its unmatched convenience and luxury. The Umrah cost from India is designed to provide value without compromising on quality, making it a brilliant choice for busy professionals. Our package includes stays at top-tier hotels in both Makkah and Madinah, ensuring a luxurious and restful experience. In Makkah, guests can choose from Makarem Ajyad, Elaf Al Masheer, or Elaf Al Kinda. In Madinah, accommodations include Zower International and Areek Taiba, known for their exceptional service and proximity to holy sites.
Umrah holds deep significance in Islam. Prophet Muhammad (PBUH) emphasized its virtues, stating that it is an expiation for sins committed between each Umrah. Performing Umrah brings Muslims closer to Allah, and choosing our Hajj and Umrah package means embracing a journey that is both spiritually enriching and logistically seamless. Our 10-Day Corporate Delight Package is precisely crafted to cater to those with tight schedules, ensuring they do not miss out on this important act of worship.
Conclusion
Talbiya Umrah Pvt. Ltd. offers a range of short-stay Umrah packages designed to fit busy schedules while providing a fulfilling and relaxing experience. These packages, including the 10 Days Super Saver Package, 10 Days Corporate Economy Package, 10 Days Corporate Semi Deluxe Package, 10 Days Corporate Deluxe Package, and the 10-Day Corporate Delight Package, cater to various preferences and budgets. Each package ensures you complete all rituals without feeling rushed, with comfortable accommodations close to the holy sites in Makkah and Madinah. Let us transform your dream into reality, making Umrah a seamless and spiritually uplifting journey.
Related Blog:
Budget Umrah Package
Economy Umrah Package
Semi Deluxe Umrah Package
Long Stay Umrah Package
#TalbiyaUmrahPvtLtd#TalbiyaUmrah#UmrahWithTalbiyaUmrah#Feedback#ServiceAndSupport#SuperSaverUmrahPackage#BudgetUmrahPackage#EconomyUmrahPackage#SemiDeluxeUmrahPackage#LuxuryUmrahPackages#DeluxeUmrahPackage#umrah2024#Youtube
0 notes