Tumgik
#tulisanmalam
jemarimenari93 · 4 months
Text
Wahai jiwa dan ragaku...
maaf ya... aku terus menerus memaksamu untuk kuat, terus menerus mengajakmu untuk berlelah-lelah, aku tahu kamu sudah sangat lelah
Namun, kamu masih muda... semangat ya... cari bekal untuk masa depanmu, untuk anakmu, untuk mewujudkan harapan harapan kecilmu...
kamu kuat kok, dua tahun itu tidak lama...
kamu pasti bisa...
Saat kamu ingin menyerah, Ingatlah.... bagaimana kamu selalu mengunci pintu dan mengajak anakku bermain hanya didalam rumah, karena takut ada pedagang yang lewat sedangkan kamu rak memegang uang sepeserpun...
Ingat juga, bagaimana kamu selalu kehujanan dan kepanasan saat mencuci piring karena diluar rumah dan belum punya dapur
ingat juga, bagaimana masa kecilmu banyak buku di Bazar sekolah yang ingin kamu miliki namun tak satupun yang bisa kamu beli
Ingat juga, lisan-lisan manusia yang selalu merendahkanmu karena kemiskinan kamu
Dan ingat pula... orang-orang baik disekitarmu yang selalu memberi sesuatu yang amat sangat berarti bagimu, yang selalu membantu meringankan urusanmu..
kamu boleh berdo'a agar Allah melimpah kan rezeki yang banyak dan berkah, kamu boleh minta ingin jadi orang yang kaya supaya mudah untuk bersedekah, supaya mudah membantu orang, juga supaya ibadahmu lebih dipermudah...
Semangatlah wahai diri...
(HongKong, 15mei 2024) mata lagi sakit, pusing, sakit gigi, capek, gemeter, abis lembur... pingin tidur
9 notes · View notes
wadahmenulispribadi · 11 months
Text
Menyalahkan orang lain atas takdir yang Tuhan beri
Menyudutkan seseorang atas takdir yang Tuhan beri untuk hidup kita amatlah sangat jahat. Setiap orang memiliki takdir yang sudah tertulis. Ntah takdir itu bisa dirubah atau tidak, kita tidak tahu menahu. Semua itu hanya Tuhan yang tahu. Tapi, menyalahkan dan menyudutkan orang lain atas keputusan yang sudah kita ambil dalam hidup kita sangatlah amat kejam. Melempar sesuatu kepada orang lain terkesan sepele bagi setiap orang. Padahal itu sangatlah tidak benar.
Hidupmu adalah tanggung jawabmu. Kamu adalah peran utama dari scenario yang Tuhan tuliskan. Apakah bijak menyalahkan peran pembantu di drama hidupmu?
Namun nyatanya tidak semua orang memahami itu. Melemparkan sesuatu kepada orang lain dianggap hal biasa. Menganggap orang lain tersangka dan diri sendiri korban padahal bisa jadi kitalah tersangkanya.
Semoga kita dijauhkan dari orang-orang yang seperti ini. Semoga Tuhan melindungi kita dari orang-orang yang akan berbuat jahat pada kita. Aamiin
5 notes · View notes
agmosphere · 9 months
Text
namanya juga, manusia..
“kalau ada butuhnya saja ia datang, kalau tidak ya sudah..”
kalimatnya seperti tidak asing ya, seperti terdengar sangat dekat dengan kehidupan kita
kalian pernah, bicara seperti demikian?
memang rasanya mengesalkan, mendekat ketika butuh dan seketika lupa ketika sudah tak butuh
bagaimana, rasanya?
kesal, ya?
ingin marah?
atau akan segera berhenti menolongnya?
tapi, tunggu sebentar..
pernah tidak berpikir kalau mungkin kita juga sering melakukan hal tersebut,
bukan pada siapapun
tapi pada Allah, sang Pencipta
yang membuat kita punya kesempatan untuk merasakan keindahan seluruh kehidupan ini
kau, mulai tersindir?
jangan bicara, namanya juga manusia.. pada sang pemilik
karena seharusnya tidak ada toleransi apapun atas itu
kecuali rasa malu,
banyak hal yang membahagiakan, tidak lantas membuat kita menjadi lebih dekat dengan Allah
terlena dan penuh tawa tanpa kontrol diri
sedang ketika dalam kesulitan,
kita berlomba-lomba mengejar pertolonganNya
memohon dengan penuh air mata dan pujian,
seolah-olah menjadi yang paling menderita,
padahal kala bahagia,
syukur pun lupa kita utarakan
doa bahkan semakin sedikit dipanjatkan
lalu, kemana perginya airmata dan pujian kala kau merayuNya?
adakah ia hanya topeng yang kau pakai?
sedang Tuhanpun tetap lebih tau apa yang sedang kau sembunyikan
lantas, apa kalian pernah berpikir bahwa Tuhan akan marah?
atau berhenti memberi kita kekuatan dan jalan keluar?
seperti kita yang banyak sekali bicara tentang manusia yang membicarakan manusia
ternyata kita sama saja, ya..
tapi kebaikannya begitu membumi,
pintu maafnya terbuka lebar untuk seluruh penghuni,
pula tetap Ia beri kemudahan dalam menjalaninya
sungguh menakjubkan
kurang baik apa, Tuhanmu?
masih juga ingin kau sia-sia, kan?
jangan lagi, ya..
#namanyajugamanusia #muhasabahdiri #tentangkita #tulisanmalam #curahanhati
0 notes
memorelies · 2 years
Text
Malam semakin gelap, semangat hidup semakin samar, merangkak pelan beringsut hilang.
Katanya, hidup itu singkat. Harus terus bahagia, tetapi, dimana letak bahagia itu? Seperti apa bahagia itu?
Mungkin karena aku saja yang kurang bersyukur, bisa jadi itu benar. Walau kenyataannya, aku sendiri tidak tahu apa yang ada di pikiranku. Sesak dan riuh.
Sajak sabtu malam
18 notes · View notes
angkasa-puan · 4 years
Text
penguat diri #2
saya fikir menjadi tidak tau apa apa tidak tau kabar apa yang terjadi tidak buruk
konsekuensi nya memang jadi terlambat tapi baiknya tidak dikejar-kejar
17 april 2020
2 notes · View notes
creativemuslim · 7 years
Quote
Barangkali ceritamu memang seperti itu adanya. Hanya mampu menyemayamkan seseorang ke dalam perasaan, namun tak mampu menghadirkannya hingga di kehidupan
Namun, tenang saja di belahan bumi lain ada cerita yang sedang dijalani seseorang, yang kan menjadikan dirimu tidak hanya ada dalam perasaan dan kehidupan, tapi juga dalam doa-doanya, yg semoga kelak menyatukan kalian pula dalam surgaNya.
Jadi, kamu tidak perlu terlalu khawatir.
401 notes · View notes
titoindra · 4 years
Text
Melihat beberapa photo yang dishare teman-teman SMA, diri ini hanya bisa tersenyum getir. Photo beberapa tahun lalu saat anak mereka masih kecil atau sedang berlibur. Aku berbagi photo beberapa tahun lalu... Saat bertugas keluar daerah, atau tugas dimana. Hehehe... Kadang mau buka Facebook suka senyum sendiri jadinya.
Terima kasih ya Allah... Cuma di Tumblr ini bisa menulis. Meskipun jarang jarang dan suka kaga nyambung hehehehe...
0 notes
anisetyo · 5 years
Text
Harus begini, harus begitu. Harus seperti ini. Harus seperti itu. Iya itu katamu.
Suatu ketika, kamu tak dapat melakukan keharusanmu itu. Perlahan dibuat luruh dengan semua ekspetasi dan ambisimu yang teramat tinggi.
Ambisimu tinggi juga ya. Tapi kamu lupa. Lupa kalau kamu sudah melampaui batas. Terlalu memaksa. Akhirnya tumbang sendiri. Kamu lupa dengan kesehatan bahkan orang-orang disekitarmu. Kamu keren punya usaha dan tekad yang kuat. Tapi kamu lupa ... Lupa istirahat. Sampai pikiranmu kacau. Sampai hatimu sesak. Pundakmu berat. Istirahat ya jaga kesehatan.
1 note · View note
Text
Menjadi teman
Aku hanya memiliki sedikit teman, apalagi sahabat... Lebih sedikit lagi. Menjadi seorang teman itu bukan perkara mudah, makanya aku tidak melabel-kan semua orang yang aku kenal sebagai temanku. Bagiku, seorang teman tidak menuntut apapun. Dia menjadi teman bukan karena menginginkan adanya simbiosis mutualisme, namun atas dasar ketulusan dan kepercayaan. Jika sudah tulus dan percaya, pasti simbiosis itu akan terasa dengan sendirinya. Bagiku, seorang sahabat bukanlah menjadi seseorang yang banyak cerita dan ngoceh sana sini namun dia haruslah a good listener untuk sahabatnya. Dia juga orang yang menutupi aib sahabatnya, bukan malah mengumbar kemana-mana. Mungkin menurut kalian mencari teman dan berteman itu hal yang mudah, ya memang mudah. Yang sulit adalah "menjadi teman" bagi orang lain, "menjadi sahabat" bagi orang lain.. Karena berteman atau bersahabat berarti juga berkomitmen satu sama lain kan?
6 notes · View notes
humulan · 7 years
Text
Kita memulai di musim semi yang indah. Saling menyayangi dengan hangat seperti musim panas. Lalu kita berpisah selayaknya musim gugur. Dan kini, kita seperti musim dingin.
0 notes
angkasa-puan · 4 years
Text
penguat diri #1
terkadang rasanya, saya ingin menyerah saja pada dunia. biarkan ia memperlakukan sesukanya. saya ikuti saja kemana arahnya. tapi saya sadar. saya manusia. yang tidak boleh putus asa. dari pertolongan sang pencipta. mungkin saya terlalu manja. karena terlalu berharap lebih pada siapa saja. ini bukan soal rasa, namun semua yang telibat dalam kehidupan saya. tapi semua juga tau, jika manusia diciptakan berbeda-beda.  saya coba untuk pahami itu dan saya akan coba sekali lagi.
tidak apa jika bukan hari ini. tidak apa jika bukan diri saya yang ikut serta. tidak apa jika diri saya masih kalah.
asal jangan sampai putus langkah
15 April, 2020
2 notes · View notes
cmaulani · 4 years
Text
#tulisanmalam
Setahun pernikahan
Bandung, 20 Agustus 2020 pukul 21.40
Mungkin kalo menurut kaum nocturnal, jam segini belum malem yah? Atau mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk memulai kegalauan? Hehe entahlah...
Kalo buat aku yang udah punya 1 anak bayi berusia menjelang 5 bulan, jam segini adalah jam-jam nya buat bisa me time. Me time maskeran, me time nonton netflix, me time window shopping di e commerce dan lain lain.
Tiba tiba kangen nulis.
Kalo dulu biasanya aku bisa nulis karena lagi galau. Mikirin jodoh.. banyak hal lain nya yang bikin overthinking sampe ga bisa tidur. Sekarang? Mau nulis kadang keburu capek pengen leyeh leyeh tidur hehehe...
Semenjak nikah, kegiatan nulisku mulai berkurang.. padahal dulu sebelum lahiran Aysha aku punya banyak waktu buat nulis, tapi gatau mau nulis apa :'').
Jadi... setelah nikah, aku resign. Dengan berbagai pertimbangan, aku menjadi full time wife full time mom. Kalo bahasa lainnya sih IRT hahaha.
23 Maret lalu aku melahirkan Aysha, dan pada saat itu baru banget corona lagi gencar gencarnya di Indonesia. Alhasil sampe saat ini.. aku blm pernah tuuuh ngerasain refreshing.. ke mall atau main ke tempat wisata. Jujur penat banget pandemi ini sangat sangat bikin aku ruwet. Bayangin aja hampir 5 bulan dengan rutinitas yang sama tanpa refreshing, rasanya aku mesti pandai2 ngejaga mood dan menjaga kewarasanku. Syukur alhamdulillah waktu lahiran kemarin ga ngalamin masa masa baby blues.
Jadi.. selama setahun pernikahan ini rasanya alhamdulillah bersyukur, bisa tinggal dirumah sendiri. Walaupun kadang kadang aku dan suami masih suka males beberes rumah. Sejujurnya aku pribadi... selalu ngerasa bersalah kalau nggak beres2 rumah. Karena rumah yang berantakan dan jorok bagi aku seperti tidak menunjukkan rasa syukur gitu. Aku suka bilang sama suami "kita harus bisa merawat rumah ya yang... karena rumah ini tidak kita dapatkan dengan cara yg mudah."
Contoh kecilnya sih... kalo kamar mandi udh terlihat kotor, cepet cepet disikat. Kalo meja tv udah mulai berdebu segera di lap. Makannya bener ya kata orang tua dulu ( beli sesuatu tuh gampang, yang susah itu merawat ) makannya dulu aku pernah berpikir.. rumah nggak usah besar, yang penting cukup. Suatu saat kita akan tua.. belum tentu di hari tua kita nanti kita sanggup beres2in rumah yang besar.
Oke... setahun pernikahan ini sangat seru...
Berbeda pendapat atau saling kasih perhatian satu sama lain udah jadi makanan kami sehari hari. Sekarang aku menyadari kenapa menikah itu ibadah dan menyempurnakan setengah agama. Karena setelah menikah itu kita akan banyakkkkkkk sekali belajar. Belajar sabar, belajar ngontrol emosi, belajar empati, belajar jadi orang tua.. dan belajar belajar lainnya di sepanjang hidupmu..
Percayalah teman teman, seberapa lama pun kalian pacaran, ketika kalian ada di dalam satu rumah setelah menikah, itu rasanya beda. Kalo lagi cinta.. cinta banget sampe bucin. Kalo lagi sebel.. sebel banget. Jadi ya.. menikah itu menerima. Menerima kalo dia suka kentut dimana aja.. menerima kalo dia suka bete kalo perutnya laper.. menerima kalo dia suka lupa naro barang.. menerima kalo dia ileran saat tidur. Masih banyak menerima menerima lainnya. Beda kan kalo waktu pacaran, tiap ketemuan pasti pacarnya udah ganteng/cantik, kalo lupa diingetin baik baik hehehe pokonya menikah itu beda banget seru.
And one thing for sure...
Jodohmu itu... cerminan dari diri kamu, dan dia yang jadi pelengkapnya kamu juga. Kadang2 akan ketemu satu hal dimana kita satu frekuensi... tp bisa juga dia jadi pelengkap misalnya yang saty ceroboh yg satu teliti.
Intinya Alhamdulillaaaaaaaaah ya Rabb. Semoga tahun tahun berikutnya kami bisa jadi orangtua yang baik untuk anak anak kami.
0 notes
titoindra · 4 years
Text
Dibuat apakah aku ini? #Senyum Aku memilihmu, bukan tanpa alasan. Meski awalnya kita bertemu tanpa disengaja. Lalu hilang... Tiba-tiba Allah hadirkan dirimu kembali. Masya Allah. Kucoba mengenalmu, meskipun banyak ujian aku tetap memilihmu. Sederhana... Iya itu kamu. Ya Allah aku rindu padanya... Aku merindu sosoknya.
0 notes
Quote
Aku juga tak tahu bagaimana caranya aku menyimpan dan merasakan semua masalah yang kuhadapi selama ini sendirian. Diam dalam tangis dan tersenyum setelahnya, hanya itu yang aku bisa. Sesungguhnya lelah, namun masalah ini seakan tak memberikanku waktu untuk beristirahat sejenak.
Dibalikmatahari
1 note · View note
wadahmenulispribadi · 5 years
Text
Harus bagaimana?
Dulu aku kira memberi perhatian kepada semua orang itu baik. Tapi nyatanya berbuat baik dan memberi perhatian itu tidak bisa kepada semua orang. Kenapa? Karena akan ada hati yang menginginkan lebih.
#heraredianti #tulisanmalam
0 notes
Text
Kamu
Sudah sekian tahun sejak pertemuan pertama kita.
Bagaimana kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja di sana?
Aku di sini selalu merindukanmu
Aku selalu memantau kabarmu
Aku selalu membaca tulisan-tulisanmu
Aku lihat kamu sudah memiliki teman-teman baru
Aku lihat kamu sudah tidak bersedih lagi
Aku harap kamu bahagia di sana
 Dari aku
Yang selalu ingin dekat denganmu
Tapi terhalang oleh diriku sendiri
Mungkin suatu saat nanti
Aku bisa dekat denganmu
Semoga saja
0 notes