#tongkrongan kami

[watermelon-eater]

HAPPY 27 MEI TO THOSE WHO ARE CELEBRATING 🗣️🗣️‼️‼️‼️

[kayyishwr]

Teman

Hari-hari ini terasa betul perkara sirkel pertemanan. "Agama seseorang itu tergantung teman dekatnya" terkait ini ada ulasan menarik dari postingan sosial media instagram di akun @rizaputranto — tentu kita perlu membaca jurnal yg beliau sampaikan secara mandiri, utk mengonfirmasi

Beliau, yg dikenal sebagai peneliti menjelaskan adanya keterkaitan antara prefrontal cortex dengan lingkungan sosial.

Prefrontal cortex, bagian otak ini berhubungan dengan pemikiran diri. Sering disebut "personality center" dan banyak menganalisis input dari sekeliling. Sehingga menurut J Perso Socio 2020, kata beliau di captionnya, dengan siapa kamu menghabiskan waktumu akan menentukan perasaanmu terhadap diri kamu sendiri—apakah itu dengan kamu?😁

Yaps, dengan siapa kita berteman akan mempengaruhi bagaimana kita hidup sebagai seorang manusia, terutama dalam mengemban amanah sebagai hambanya Allah

Mencari teman yang ideal tidak akan mungkin kita temukan, karena begitu hakikat manusia, tapi paling tidak kita bisa mencari yang satu frekuensi

Ah, sebenernya agak sedikit rindu masa-masa sebelum menjalani kehidupan sebagai mahasiswa profesi.

"Emergency meeting" kami menyebutnya. Sebelum terpisah jarak dan kesibukkan, kami melakukannya di berbagai tempat; warmindo dekat kampus, angkringan pinggir jalan raya, kos tempat numpang tidur dan mandi, hingga restoran mewah yg tentu saja dibayar dengan uang awal bulan atau dibayari senior hahah

Apa yg kami bicarakan? Tentu beragam, dari mulai TOD saat bermain UNO hingga strategi bagaimana caranya kebaikan yang sudah diwariskan para senior bisa bertahan, minimal saat kami masih ada di kampus.

Selingan candaan yg random juga tidak terlewat semisal menertawakan konten dari twitter, ig, atau bahkan kelucuan kita masing-masing

Jujur agak kangen, tapi gengsi, namanya juga laki-laki

Tapi, begitulah, sirkel kita pada akhirnya bukan menghilang—semoga saja. Hanya saja semakin melebar, meluas, sehingga banyak yg pada akhirnya masuk dan menemani perjalanan kita

Pertemanan. Tidak perlulah membicarakan soal dia anak siapa, atau darimana, cukup yang membawa kita pada kebaikan dan satu frekuensi

Tidak malu membicarakan palestina di tongkrongan. Tidak malu mensyiarkan sholat tepat waktu di warung makan. Tidak malu membicarakan dakwah yang akan di dengar orang lain. Tidak malu untuk mengucap salam saat bertemu dan berpisah.

"Sekarang, aku juga mikirnya gitu yis. Yang penting satu frekuensi" begitu kata salah satu senior dokter iship yang aku temui di RSPA Boyolali

Ah iya satu frekuensi. Kita usahakan tetap berada dalam sirkel itu. Setidaknya jika tidak bisa membawa kebaikan, kitalah yg terciprat kebaikan itu

Oh iya, tentang mencari teman satu frekuensi, lagi-lagi, apakah itu kamu?

[kphpdraisme]

30 Menit keberkahan

Aku pernah menghadirkan satu sesi khusus untuk membedah diri suatu hari. Membaca diriku dari dahulu demi menjawab soal, bagaimanakah cara seorang Fatimah dahulunya berteman?

Sebabnya awal masuk kampus, aku cultureshock, kenapa aku tidak punya teman dari kelas ya.

Sebenarnya banyak faktor pencetusnya, namun satu point akan kita garis bawahi bersama, ialah sebuah jawaban sohib rumah quran-ku saat dulu kutanya pendapatnya, 'kamu tuh Im, di kelas sama di rumah kita, beda banget loh. cobalah jajan dan nongkrong kalo istirahat, jangan di kursi terus!'

haha iya juga, tapi sulit sih nego di ranah itu. Maka aku memilih untuk mencukupi diri tetap batu pada idealismeku dan mengikhtiarkan teman dari aktivitas luar kelas saja.

Namun, Dia ternyata memang tahu resahku tak kunjung padam meski ditimbun berkali-kali. Hingga Dia Yang Maha Penyayang itu, hadiahkan aku satu solusi paripurna, si Mbak namanya!

Tiap pagi ia akan berdiri di samping warung madura pertigaan, dengan quran di tangannya atau buku hadits hijau, sekalian untuk kipas-kipas. Di sekelilingnya seperti biasa, bertengger banyak kucing lucu yang ia namai macam-macam.

Lalu, 30 menit menuju kampus yang akan menjadi sesi berkah itu, dimulai.

Lewat si Mbak, hari-hari kelasku mulai berwarna. Perjalanan pulang-pergi jadi ada aja ceritanya. Bahkan sesimpel mendengarnya ngoceh tentang 'serba-serbi halaqoh quran', "Maaf loh aku telat pagi ini, itu si muridku tuh ya,...."

Sesi berkah tak jarang isinya lebih bermartabat juga, bukan sekadar diskusi tentang, 'bapak tukang parkir di pertigaan shiftnya berapa kali ganti ya?' kadang, ia pula isinya serupa murojaah ayat, atau kejar target hapalan hadits, atau bahkan teriak-teriak mempersiapkan ujian (maklum lah, kami sama-sama masih magang dalam time management, haha). Untungnya, Allah menghadirkan Mbak dengan suara menggelegar, jalanan jakarta saja tak sanggup melawannya.

Sesi 30 menit ini, memanglah berkah.

si Mbak yang di kelas memang pentolan pwol, mulai menyenggolku untuk nimbrung tongkrongan miliknya. Bila dahulunya orang tak akan menyapa demi melihatku yang sibuk sendiri. Mbak, tanpa ragu akan berani mengganggu. Termasuk, menghimpun orang agar menjadi berani mengikuti langkahnya, "itu si Fatimah tepokin aja pundaknya, emang lagi pake hedset tuh orangnya!"

Satu hal yang paling menyamankan dari hubungan dengan si Mbak, ia tak pernah memaksa. Dia sangat tahu kapan harus tidak bertanya atas sesuatu. Dia pula tak akan memaksaku bercerita tentang akhir pekanku yang berbeda, atau juga tak banyak komentar bila melihat muka tak manusiawiku di pagi hari, paling ia hanya akan menyapa, "waduh, mata e, entar kita tidur di kelas saja ya nak hihi"

Hebatnya lagi si Mbak, baru beberapa bulan di sini dia sudah hapal semua pedagang. Setiap hari, ada saja review terbarunya tentang pedagang pecel di ujung jalan, atau bakso malang di gang sebelah. Oiya, berarti inilah one case Mbak berani memaksaku, "Mba Fat, aku maunya ditemenin makan bakso loh ya! Ga lama kok janji, deket kampus inii ajaa!"

Bacotan 'healthy' ku jadi tak bernilai dihadapannya. Bila pun kuprotes, ia hanya menyindir sambil tergelak, "nah, abisin aja dulu baksonya. abistu, kamu solat tobat aja ya," aku tertawa, dan makan, haha.

Alhamdulillah. Hari-hari bersama si Mbak, menarik sekali. Memiliki rekan perjalanan secocok ini, sungguh menyenangkan! Kenapa tak sejak awal ya aku mencari teman di perjalanan? Kenapa tak sedari dahulu aku menyadari ada anak kelas yang senyambung ini denganku?

Dan again, Dia memang paling elok menghadir solusi. Paling apik mempersatu manusia-manusia se-candaan, se-obrolan, sevisi. Tanpa perlu kita seleksi sendiri, alhamdulillah.

Mari menutup kisah si Mba yang masih sangat jauh dari titik, dengan ayat ini,

فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Maka apakah prasangkamu terhadap Tuhan semesta alam?

Fatimah, langkah-langkahmu itu, variabelnya memang tak bisa ditebak. Belum selesai kau hitung variabel internal, dihadapkan lagi variabel eksternal. Ditambah pula kemanusiaanmu, yang naik turunnya suka di luar nalar. Semakin dihitung-hitung, semua hasil yang tampak, semakin tak memuaskan.

Kamu pula kan, yang pada titik ini suka merenung, manusia di luar sana yang tak kenal Dia, bagaimana bisa tetap waras ya?

Maka sebelum kamu tak waras, tiba waktunya kamu sadar adanya ayat ini. Bahwa tugas kita, hanya mengupayakan percaya pada-Nya, saja. pada janji-Nya, saja. Bahwa, Dialah Yang Maha Kuasa dan Dialah Yang tiada pernah Zhalim pada hamba-Nya. Percayalah itu.

ya, pede aja si Fat, tetap kita kirimkan saja formula keras-kepala yang kita mau itu. Kalo memang ternyata baik, dan Dia ridho, pasti di acc kan? wkwk. percayalah pada-Nya, Fatimah.

Semoga Allah mampukan aku untuk selalu husnuzhon sama Dia <3

-----------------------------------

Ini ayat yang hari kamis lalu membuat mataku bengkak sejak pagi hari. Salahkan duktur, siapa suruh syarhnya sebagus itu. Anw, kapan-kapan kukisahkan khusus tentang ayat indah ini.

Oiya, si Mbak tadi berpisah dengan tangisan. Aku belum tahu kenapa. Sepanjang perjalanan si Mbak juga diam saja, merespon singkat dan matanya tak bersemangat. Kutawarkan cimol dan cilok, dia menggeleng. Memang pertanda buruk sih. Tapi, yasudahlah, kita tunggu saja.

Mari doakan bersama, besok senin, si Mbak sudah Allah tenangkan!

[safitwee]

"Maksiat tuh enak, ya?"

Beberapa waktu lalu, gue bertemu salah satu temen dekat gue waktu SMA. Biasalah, kalau udah ketemuan, pasti salah satu agendanya adalah curhat-curhatan. Long story short, dia tiba-tiba nyeletuk, “maksiat tuh enak banget ya, Ra”, lalu gue jawab “iya, kalau ngga enak, ngga mungkin banyak orang yang terjebak”. Dia tersenyum tipis.

Pacaran enak, ‘kan? Setiap hari ada temen ngobrol, temen sleep call, ada yang merhatiin, manjain, nyemangatin, dan lain-lain.

Ghibah enak juga, ‘kan? Jadi ada bahan obrolan yang asik di tongkrongan, jadi tau ‘life update’ seseorang, jadi tau sifat asli seseorang, dan lain-lain.

Riba enak, ‘kan? Jadi dapet untung yang besar, bisa beli ini itu sekarang tapi bayarnya bisa nanti-nanti, dan lain-lain.

Apalagi contoh maksiat yang enak? Banyak. Banyak sekali.

Terus kenapa sih maksiat itu terasa nikmat atau enak banget buat dilakuin padahal itu dosa? Ya, karena memang udah sifatnya seperti itu.

تَٱللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ ٱلْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.” Q.S An-Nahl (16): 63.

Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa syaitan itu menjadikan perbuatan buruk atau segala bentuk kemaksiatan jadi terasa indah dan enak banget buat dilakukan. Kenapa? Ya karena memang syaitan ingin manusia tersesat. Syaitan gamau manusia menjadi hamba yang taat sama Allah. Syaitan sendiri yang bilang itu ke Allah,

قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَٰطَكَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

ثُمَّ لَءَاتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَٰنِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَٰكِرِينَ

“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” Q.S Al-A’raaf (7): 16-17.

Tugas iblis dan syaitan itu memang menyesatkan manusia, mereka ngga mau sendirian dihukum di neraka. Mereka mau nyari ‘teman’ sebanyak-banyaknya buat sama-sama dihukum di neraka. Makanya mereka menjadikan segala perbuatan buruk itu terasa indah supaya manusia terjebak dalam kesesatan. Dan ‘strategi marketing’ syaitan itu luar biasa, lho. Kadang, manusia ngga sadar kalau dirinya tuh lagi disesatin sama syaitan karena awalnya ngerasa yang lagi dia lakukan tuh hal yang benar dan baik-baik aja. Kadang, syaitan itu ngga langsung membuat manusia melakukan hal yang buruk, tapi diarahin dulu ke jalan yang lurus, terus ketika manusia itu udah ngerasa nyaman dan ngga mikir perbuatan tersebut adalah hal yang salah, baru deh syaitan kemudian mengarahkan manusia itu ke jalan yang sesat. Udah banyak kejadian yang seperti itu. Kalau penasaran, coba deh baca ceritanya Barshisha. Barshisha yang mulanya adalah ahli ibadah, berakhir menjadi seorang pezina, pembunuh, bahkan penyembah iblis.

Kalian pernah ngga sih membayangkan akan dipanggil Allah dalam keadaan sedang apa, kapan, dan dimana? Pernah kebayang ngga, kalau ternyata tiba-tiba Allah panggil ketika kalian dalam keadaan sedang bermaksiat? :(

Cita-cita sih pengen masuk surga, tapi usaha untuk pulang ke surga masih kecil banget.

Ada seorang ustaz yang pernah ngasih nasihat, “Lakukanlah kebaikan meskipun itu melelahkan, karena lelahnya akan hilang tapi kebaikannya akan tetap ada. Tinggalkanlah dosa meskipun menyenangkan, karena kesenangannya akan hilang tetapi dosanya akan kekal.”

Betul, maksiat itu memang terasa nikmat untuk dilakukan. Tapi, menahan diri untuk ngga melakukan maksiat tuh jauh lebih menantang, lho, jauh lebih seru. Soalnya hadiahnya surga, bukan g*pay 50 ribu.

Plus, jangan pernah lelah untuk meminta ampunan pada Allah. Walaupun kamu merasa diri kamu banyak sekali dosa, sesungguhnya rahmah (cinta) dari Allah untuk kita itu jauh lebih banyak. Allah ngga akan putus asa dalam mengampuni dosa kita meskipun ribuan kali dalam sehari, masa kita putus asa untuk minta ampunan pada Allah?

[asrisgratitudejournal]

Women

Ku pernah diceritain siapa ya, lupa, tapi intinya dia abis nge-pub bareng gitu ramean, terus ku tanya dong “rame ga semalam? Ngomongin apa aja?” ya karena ku anak-nya FOMO aja sih. Lupa juga kenapa ga ikutan, apa karena hujan atau ada kerjaan belum selesai gitu. Terus dijawab “ada si a b c (cowok semua), bahas topik awalnya x, terus tapi si z (cewek) dateng, jadinya kami ganti topik deh”. Terus ku bingung. Sampe sekarang masih bingung. Ini sepertinya percakapan hampir setahun lalu mungkin. Yang kubingungin adalah: “kenapa harus ganti topik ya?”. Aku pun tanyain langsung ke orangnya: “lah kenapa ganti topik dah”. Dijawab “ya gaenak aja, kan cewek”. Wah jawaban yang salah kawan. Ku langsung makin “HAH?”. Dijelasin lagi sih intinya mereka awalnya bahas revenge porn apa gimana gitu, entah gimana awal mulanya si cowok-cowok ini ngomongin ini, apakah common aja bagi cowok-cowok untuk tiba-tiba bahas video panas yang lagi beredar recently apa gimana. Tapi terus menurutku anehnya ya di situ tadi: jadi berhenti dan ganti topik karena ‘ada cewek datang’. WOW. Padahal kalau bahas revenge porn, kami-lah, woman-lah, yang majority menjadi victimnya. Bukannya jadi akan helpful if you men, you boys, discussing revenge porn with us women too? Bisa ada banyak banget hal yang bisa kami pelajari? The discussion might help us understand juga gitu, what is (or might be) the thought process of the man with more power in the unbalanced relationship. 

Sayang aja gitu. Dan ku cukup yakin ceritaku di atas bukan isolated case. Ku nggak inget apakah aku ada personal experience yang ku merasa didiskriminasi karena genderku. Alhamdulillah so far tapi teman-teman main geologi pun, se-maskulin-maskulinnya mereka, masih super inklusif sih. Kalo ku mau ikut main, jalan, ngetrip, jadi cewek sendiri pun, mereka sangat welcoming. HUHU terima kasih semua teman-temanku di kuliah dulu, bahkan sampai sekarang. Ku Alhamdulillah gapernah dianggap “terlalu cewek” untuk bisa bikin tongkrongan nggak seru. Tapi apparently juga my experience is an exception rather than the norm? 

I’ve also heard stories where important decision in an organization (or even company) diambil pas sambil nyebat bareng gitu, atau nongkrong/minum bareng, yang isinya cowok semua. Terus tiba-tiba besoknya udah ada aja itu policy, tanpa ada diskusi dengan board yang cewek misalnya. That’s bad. 

Terus nanti ada argument (masalah tadi si orang-orang ganti topik pas ada cewek datang ke whole forum full of men): ya kan emang ga semua topik bisa dibahas sama cewek, Non. OH PLEASE TELL ME, topic apa di dunia ini yang gabisa dibahas bareng-bareng sama cewek. Politik? Bola? Sex? Well, tell us what best sex position you guys enjoy then, supaya we can give the best service juga to our husband/boyfriend in bed??? Terus mereka juga nanti yang ngeluh “duh cewek tu ya, ibu-ibu tuh, kalau ngumpul omongannya ya gossip aja, yang gapenting-penting deh, pusing gua”. YA SALAH SIAPA? Siapa yang pake prinsip “lo tuh ga diajak” ke us women, ngelimit kita untuk akhirnya cuma bisa ngomongin ‘hal-hal gapenting’. 

Kemarin ku lihat di timeline twitter (X) ada vidio cewek-cewek remaja dikasih kuis-kuisan tentang sejarah presiden dan suruh sebutin nama-nama partai politik gitu-gitu lah. Terus intinya mereka gabisa jawab betul, dan akhirnya dijadiin jokes sama orang-orang. Mostly karena image dumb pretty girls are fun to them aja. Disgusting beneran. 

Kalau dibalik, ku pengen banget semua cewek bisa ngomong di depan cowok-cowok betapa capeknya pagi-pagi bangun tidur ternyata tembus si softex terus jadi harus ngucek sprei, celana dalam, dan celana. I really wonder what men’s responses would be. Will they dismiss our suffering? Will they be sorry for us? What is the most convenient thing a man has to face btw, because of their bodies, biologically? I should ask this to my male friend. 

Hhhhh udah deh itu dulu aja. Wow. Postingan ini sangat full of feminine rage. Gatau apa triggernya. OH. Tau deng. Tadi pagi si postingan Bu Retno Kemenlu yang keren banget itu. Dari situ jadi mikir banyak banget, salah satunya ini tadi yang di atas: how we women “nggak diajak” dan topic obrolan “nongkrong” jadi berubah kalau ada kita di forum (yang implying kalau we women “nggak diajak” juga buat ngomongin certain topic, entah karena dianggap kurang ngerti kitanya, atau lebih ke nggak enak aja karena topicnya terlalu crass? Entahlah). 

VHL, 15:30 20/10/2023 

[winarasidi]

#28 : Tentang Menjadi Teman Baik

Naya adalah orang yang hobinya berbuat baik sama orang lain. Celetukan banyol yang sebenarnya serius selalu aku lontarkan ketika ketemu Naya adalah perkara “aing ngiri siah sama mane, mane temennya banyak”. Meskipun aku ga pernah benar-benar mengukur secara kuantitas. Tapi sebagaimana Naya dikenal oleh banyak orang, dia memang hobi ngumpulin temen. Tiap tikungan, tongkrongan, ada temennya Naya. Becanda, tapi emang ini berlebihan.

Naya temen aku yang hobinya makan

Selama kurang lebih 16 tahun kami berteman, naik turun kehidupan kami masing-masing udah khatam satu sama lain. Salah satu yang aku syukuri adalah, dalam pertemanan kami, kami ga pernah marahan, ngambekan, bertengkar, itu ga pernah ada di kamus kami. Mungkin kami berdua sudah sepakat tanpa hitam di atas putih, bahwa senyelekit apapun kritik, bisa dilontarkan masing-masing kami. Misalnya, ketika aku sungguh sangat bodoh dalam hal mengingat sesuatu, melakukan hal-hal simpel, Naya bisa dengan enteng bilang bahwa aku goblok. Tentu saja ga ada persaan marah. Karena emang iya hahahaha

Sebelum aku bisa bawa kendaraan sendiri, Naya adalah supir pribadiku. Di Bandung, Di Jakarta. Tentu saja tidak cuma-cuma, karena aku udah pasti jadi sugar mommy nya Naya. Ada satu waktu kerjaanku hanya bayarin bill nya si Naya, tapi ada satu waktu Naya sugih banget dan jadi sugar mommy nya Wina. Begitulah kami, temenan sejak dari urusan finansial hahahaha bengek.

Naya, segimanapun mulutnya perlu sekolah lagi, sekolah tata krama versi norma sosial, versiku tentu saja ga perlu. Aku bisa bersaksi, bahwa jauh di dalam sana, dia punya hati yang sangat hangat. Sangat hangat. Dia peduli banget sama orang lain. Dia bisa punya begitu banyak teman dengan kualitas pertemanan yang terjaga. Aku gatau kenapa bisa? Coba tanya Naya soal tips and tricks #menjaditemansemuaorang

Pernah pada suatu periode, aku mengalami kemunduran yang sangat dalam hidup. Aku sakit secara fisik dan mental. Aku kehilangan 7 kilo berat badan dalam satu waktu. Banyak, banyak teman-teman di sekelilingku turut membantu pemulihanku. Naya salah satunya yang berjasa besar membantuku pulih dari kondisi yang berat saat itu. Aku mengisolasi diri. Iya gengs, aku yang cerah ceria penuh energi ini pernah menghadapi fase seterpuruk itu. Depresi. Naya, dengan kehangatan hatinya, nyamperin aku ke Pamulang. Lebih dari seminggu nemenin di Pamulang, padahal dia tinggal dan bekerja di Bandung. Rela nemenin aku di sini. Dengerin aku yang tiap sebelum tidur isinya cuman nangis dan sambat. Sampe dia berhasil bawa aku keluar dari kosan, ngajak makan, jajan, dan akhirnya aku pulih. Naya, nuhun banget soal ini, urang mungkin ga pernah bilang, tapi kalo ga ada maneh saat itu, Wina hari ini teuing apa bentukannya. Remeh rangginang cigana. Karena Allah, kirim Naya untuk aku pulih, aku sangat sangat bersyukur untuk itu.

Cape banget, mirror neuron tiap kali pake baju, tydac perlu janjian niscaya HAH HOH HAH HOH NAHA BAJU KOK SAMA

Nay, aku tau apa yang jadi kekhawatiran kamu hari ini. Aku sangat mengerti. Tapi ini bukan ajakan untuk melupakan kekhawatiran itu. Aku juga ga akan bilang kalo ini mudah, atau ini bukan sesuatu yang harus dipikirin, atau bilang jangan lebay. Engga. Aku ga akan bilang hal-hal semacam itu. Karena aku tau, perasaan-perasaan, rasa takut, kekhawatiran yang tengah kamu hadapi adalah valid. Kamu sangat berhak merasakan kesedihan itu. Gapapa, sedih aja sebanyak yang maneh mau. Marah aja semau yang maneh bisa. Aku seperti biasa ada di sekitar, yang bisa kapan aja bilang “hayuk” tanpa mikir dua kali.

Semoga kita segera tobat dari FOMO terhadap kehidupan duniawi, dan selalu berusaha untuk urusaan ukhrowi ~~~

Selamat ulang tahun Naya, setiap harinya kita ga akan pernah menjadi orang yang sama. Kita berdua akan selalu berubah, dengan peran baru, dengan tugas dan tujuan baru. Tapi kita berdua sadar itu, bahwa teman kita akan selalu bertumbuh, diri kita juga akan selalu bertumbuh. Yang perlu selalu kita ingat, dan ini aku dapatkan selama aku temenan sama kamu adalah: selalu jadi orang baik, selalu jadi teman baik.

Kita hadapi sama-sama periode akhir 20an ini yak Nay, tabungan kita masih banyak nih buat dipake makan enak dan tidur nyenyak. Doa buat Naya akan aku panjatkan dalam privat. Makasih Naya udah mau (terus) jadi temen baikku. Makasih Naya udah ngajarin salah satu value hidup yang akan aku pake terus dalam hidup, dalam berbagai peran yang aku punya; jadi baik.

Pamulang, 27 Juni 2023

Aku sertakan, Hindia, untuk Naya

[lamyaasfaraini]

Nostalgia Almamater Ibu Ayah bareng anak

Sesorean pulang kerja, bapak @sagarmatha13 ngajak nyari "sesuatu" eh salah deng sebelumnya aku minta anter ke griya buat walanja masakan. Baru nyari itu wkwk. Gaslah kesana, sambil liat2 ke daerah wastukencana deket bgt yakan sama almamater kami berdua SMPN 40 wkwk. Mana lewat nangkasuni cuy, nostalgia abis tiap plg sekolah jalan kesitu krn naik angkot jurusan caringin-sd.serang itu diblkg. Meni waas bgt lewat situ ya Allah, asa kembali ke jaman remaja eaa~. Suami jg nostalgia ke tempat nongkinya sama temen2 baong eh gaul nya wkwkwk. Kalo akukan team kutubuku yah eey~. Bilang lah ke nemo

"nem, ini sekolah ayah sama ibu. Satu sekolah wkt SMP"

"yg mana bu? Duh gakeliatan (krn udah malem jd gelap)"

"ah nemo, itu tuuhh (nunjuk ke arah gedungnya)"

Ibu ayahnya nostalgia, disini kan asalnya tukang cimol, eh disini tadinya ini eh tadinya itu warung itu masih ada ngga? Loh itu mesjid ko jadi bagus dan blablabla lainnya. Di sebelah sana tongkrongan bareng kaka kelas. Akhirnya sambil liat2 yg td mau dicari, suami sambil ngobrol lah sama ownernya. Semakin nostalgia aja. Kalo ke dalem sekolah kayanya bisa lebih bnyk pangling deh terakhir ninggalin sekolah kan 2004 yah hampir 20thn hahaha kolottttt!

Alhamdulillah dapet yg di cari~ wkwkwk suuutt jgn blg2 weeh. Beli apasih spill atuh? D'crepes kw wkwk ngga ketang bukan itu.. Suami jol pgn beli cenah rasa greentea dan blueberry. Oiya sama beli mietul.. Mie tulang. Laku jg itu, ngga rame sih cuma yg dtg kesana silih berganti.

Foto mie tul. Foto nemo jadi cewe kue

[hrkurnia]

Tumbuh Bersama

Pertama kali sejak 26 tahun cerita ini ditulis, akhirnya Beberapa hari kedepan, fans OnePiece sedang berdamai-ramai menantikan salah satu momen terbaik dan terkoplak dalam perjalanan panjang OnePiece. Animasi Gear-5 Luffy akan ditayangkan ahad ini. Banyak yang mengganti display picture di media sosial, membuat postingan, video, atau tulisan seperti yang saya lakukan sekarang untuk menyambut momen yang mendebarkan ini.

Kalau dipikir-pikir kok bisa segitunya?

"Itu kan cuma kartun"

"Udah gede juga"

Kurang lebih begitulah pemikiran rasional yang biasa kita dengar. Ga salah memang. Saya juga juga ketawa sendiri kalau dipikir-pikir.

Tapi justru jawabannya, joy

Rasa dalam menjalani dan mengikuti hal yang cuma kartun ini. Ada hal di luar rutinitas rutin kita, bekerja, bergaul dengan teman, mengejar cita-cita, menjalani hidup penuh harap takut. Ada hal yang tetiba "joy" yang mewarnai pusaran rutinitas itu. Jadilah berasa beruntung ketika kita punya hobi pelepas penat rutinitas duniawi kita. DAN ada rekan rekan di seluruh dunia yang memiliki hobi yang sama.

Saya juga punya keterkaitan emosinal pribadi terhadap kartun ini. Yakni tumbuh bersama Luffy

Bayangkan saya sudah ngikutin OnePiece sejak kecil. Sudah koleksi komiknya sejak 3 SD, nonton kartun di RCTI sejak awal SD pula. Dan... Mengikutinya setiap pekan sampai hari ini. Menunggu rilis manga setiap jumat, dan anime setiap ahad.

Setiap chapter saya berasa menjadi teman berpetualang Luffy dalam mencari harta karun One Piece. Setiap lucunya luffy, senyum pure nya, semangatnya, tangis nya saya dan jutaan orang di dunia mengikutinya setiap pekan. Dari kami kecil hingga kami dewasa seperti sekarang.

Kami selaku pembaca pun memiliki berbagai cerita petualangan masing-masing. ada yang berpetualang di dunia sekolah, membangun karir di kantor, kuliah sampai studi tinggi, petualangan membangun keluarga. Semua petualangan kami dari kecil hingga sekarang ditemani oleh petualangan luffy.

Luffy bertumbuh, kami pun juga.

Luffy dikalahkan oleh musuh. Kami dikalahkan oleh dunia. Luffy menangis. Kamipun juga sering menangis. Luffy bangkit. Begitu pula kami. Luffy berhasil, kamipun juga pernah. Benar-benar berada di sebuah perjalanan bersama. Saya sepakat dengan konklusi dari salah seorang fans bernama Arthur yang bilang,

"One Piece itu bukan sebatas komik. Melainkan spirit berjuang bersama. Tidak peduli kamu profesi sebagai apa, asal negara mana, usia berapa. Kamu membaca OnePiece, maka kamu adalah teman perjalanan berama. We are in One Piece together"

Dan itu nyata, beri saya satu tongkrongan random yang saya tidak kenal. Cukup dengan pertanyaan, "Ngikutin OnePiece, ga?" maka saya bisa Ngobrol berjam-jam dengan mereka.

Khusus untuk Gear ini juga ga kalah epic. Gear bisa dibilang cara luffy mengembangkan cara dia bertarung. Gear-2 membuat gerakannya lebih cepat, gear-3 membuat badannya raksasa, dsb. Nah konsep gear pertama kali saya baca ketika saya kelas 5 SD saat itu gear-2 dan gear-3. Saya masih ingat saya membawa komik volume-40 itu ke sekolah padahal bisa saja kena razia. Konsep gear-4 pertama kali diperkenalkan saat itu saya baru masuk kuliah, merantau. Dan konsep gear-5 tahun lalu ketika saya sudah bekerja, dan sedang lanjut S2. Tapi baru versi manga, gear-5 versi animasi baru ditayangkan pekan ini. Nyatalah sesuai pembukaan saya tadi bahwa fans di seluruh dunia sedang menanti ini.

Nah, disanalah poinnya.

Dari saya SD-kuliah-kerja. Luffy berkembang, sayapun juga. Membayangkan luffy akan gear-5 pekan ini mengingatkan saya akan gear-2 nya belasan tahun lalu. Membuat sayapun serasa kembali ke masa SD saya. Ah, itulah mengapa joy sekali rasanya.

Kita sudah banyak melalui banyak hal ya ternyata. Kira tumbuh berkembang ya. Banyak petualangan dan pelajaran yang diambil. Seperti halnya luffy :)

Teman berpetualang kita

[thankshypersomnia]

INTERPERSONAL SKILL Menurut Bierman dan Suchy, interpersonal skill adalah salah satu faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam meniti kehidupannya.

Menurut Spitzberg dan Cupach, interpersonal skill adalah kemampuan seseorang untuk melakukan komunikasi yang efektif.

Menurut Jerving, interpersonal skill adalah kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan yang efektif.

Aku baru menyadari jika aku memiliki kecerdasan interpersonal skill. Ceritanya bermula di awal perkuliahan. Sejak awal perkuliahan aku merupakan pribadi yang kalem, intovert, pendiam, pemalu dan penyendiri. Oleh sebab itu aku tidak memiliki kesulitan dalam hal akademik namun aku menyadari jika aku sangat kacau dalam berinteraksi dan bersosial karena aku cenderung memilih memiliki dunia tersendiri daripada ikut dan bergabung dengan sebuah perkumpulan/tongkrongan.

Kemudian di suatu pagi yang cerah ketika dosen yang jadwalnya hari itu mengajar namun tidak berkenan masuk karena ada kepentingan diluar. Waktu kosong merupakan waktu yang mencemaskan bagi seorang mahasiswa. Teman temanku ada yang asyik selfie, bercengkrama satu sama lain dan bercanda tawa. Sementara aku duduk di bangku paling depan membolak-balik buku. Aku yang sedang khusyu tenggelam dalam sebuah rangkaian cerita novel, tiba tiba saja pria berawakan besar dengan rambut keriting awut awutan menghampiriku dan duduk di sebelahku. Aku langsung menutup dan meletakkan bukuku sebagai bentuk tanda menghargai kehadiran seseorang. Perkenalan dimulai. Kami ngobrol basa basi seperti pada umumnya. Lalu ia bercerita panjang lebar tentang hobinya bermotor dan pengetahuannya yang luas soal motor. Aku hanya mengangguk dan mengiyakan saja setiap perkataannya sebagai bentuk menghargai dan menyimak ceritanya meskipun aku tidak tahu apa yang diucapkannya karena memang aku sangat tidak mengerti banyak hal soal motor pada saat itu. Waktu terus bergulir dan ia semakin nyaman berceritaku kepadaku. Mungkin karena aku adalah pendengar yang baik. Meski ia tahu aku tidak mengerti banyak hal soal motor namun ia merasa dihargai karena aku telah mau menyimak dengan khusyu setiap ceritanya. Lambat laun ia mulai mengurangi bercerita tentang motor. Kali ini ia bercerita yang sangat personal sekali. Ia mulai membuka diri dan bercerita banyak hal soal latar belakangnya, keluarganya, dan kesulitan kesulitan yang dihadapinya. Di detik ini aku mulai merasa rencana rencana akademikku terganggu. Aku yang sangat ambisius dan sangat ingin meraih banyak prestasi di kampus terpaksa harus kutunda karena kehadiran kawanku ini yang sedang mengalami kesusahan dalam hidup.

Diluar jam perkuliahan aku banyak menghabiskan waktu dengannya entah itu untuk ngopi atau sekedar keliling kota sore hari untuk melepas penat. Bahkan aku sering diajak menginap ke rumahnya dan aku jadi akrab dan berhubungan baik dengan ibunya dan keponakan keponakannya yang masih kecil kecil dan lucu. Waktu diluar jam perkuliahan yang kudesain untuk belajar banyak hal. Kini kualihkan untuk mendengar keluh kesah dan ceritanya. Di titik ini aku tersadar "untuk apa aku pintar, tapi kepintaranku tidak dapat menolong teman yang sedang kesusahan". Alhasil aku banyak memberi nasihat kepadanya dan memotivasinya agar tetap giat belajar dan semangat hidup. Aku sendiri merasa tidak ada yang bermasalah dengan akademikku. Aku dikelas tetap aktif bertanya dan kritis dan tidak mengalami kesulitan yang berarti.

Waktu terus bergulir. Aku jadi semakin akrab dengannya dan aku tahu banyak permasalahan hidupnya. Kami berteman sangat baik. Saling tolong menolong dan saling menasehati jika ada khilaf. Hingga akhirnya kami lulus secara bersamaan. Wisuda bersamaan. Ia sebetulnya sangat payah dalam hal akademik tapi aku membantunya secara perlahan aku memotivasinya untuk jangan sampai malas mengerjakan skripsi. Kami lulus bersamaan. Ia berterima kasih banyak kepadaku karena aku telah menjadi pendengar yang baik dan bisa memberikan solusi solusi di setiap kesulitannya dan aku pun berterima banyak juga kepadanya karena aku telah berhasil merubah diriku menjadi orang yang peduli dengan sesama dan aku kini jadi pintar bergaul dengan berbagai jenis latar belakang orang yang berbeda-beda.

[kaskus4dq]

Kaskus4D | Kaskus 4D Tongkrongan Pragmatic Mudah Menang 2025

Kaskus4D adalah pilihan tempat untuk bermain game online 2025 mudah menang aman dan terpercaya pada aplikasi kami yakin pasti hoki Kaskus 4D

[mole88q]

Mole88 | Mole 88 Tongkrongan Pragmatic Mudah Menang 2025

Mole88 adalah pilihan tempat untuk bermain game online 2025 mudah menang aman dan terpercaya pada aplikasi kami yakin pasti hoki Mole 88

[kelelawar77q]

Kelelawar77 | Kelelawar 77 Tongkrongan Pragmatic Mudah Menang

Kelelawar77 adalah pilihan tempat untuk bermain game online 2025 mudah menang aman dan terpercaya pada aplikasi kami yakin pasti hoki Kelelawar 77

[lampion88q]

Lampion88 | Lampion 88 Tongkrongan Pragmatic Mudah Menang 2025

Lampion88 adalah pilihan tempat untuk bermain game online 2025 mudah menang aman dan terpercaya pada aplikasi kami yakin pasti hoki Lampion 88

[silver777p]

Silver777 | Silver 777 Tongkrongan Pragmatic Paling 2025

Silver777 adalah pilihan tempat untuk bermain game online 2025 tergacor aman dan terpercaya pada aplikasi kami yakin pasti hokiiii Silver 777

[writewrapped]

Story about a man who never ask - only give

Tulisan ini aku tuangkan untuk pria yang ku damba, yang kehadirannya selalu aku syukuri

Bulan terakhir sepanjang tahun memang memiliki ciri khas akan kepemilikanmu

Bagaimana engkau lahir di hari keenam bulan itu, tanggal yang sama seperti anak perempuan sulungmu

Bapak, senantiasa ku panggil beliau seperti itu

Sejak memulai perantauan, aku hanya dapat pulang ke kampung halaman dua sampai tiga kali dalam setahun

dan setiap pulang menyimpan tentang bagaimana lekukan keriput satu dan keriput lain muncul di setiap raut wajahmu

Tanpa ku sadari, di sela kesibukanku yang fana dan tidak seberapa ini, ternyata usiamu semakin renta

Kakek, begitu anakku memanggilmu

Bapak, aku memang tidak seterbuka itu untuk bercerita tentang hari-hariku di masa sekolah kepadamu

Sama seperti engkau menghabiskan waktu untuk bekerja dan kurang tertarik untuk bertanya langsung padaku

tetapi Pak, aku mendengar engkau menanyakan bagaimana anak-anakmu di sekolah ke Bunda, obrolan ringan saat Bunda sedang menyetrika baju di malam hari dan kami anak-anak sudah tertidur

Bapak, engkau tidak begitu peduli dengan cara belajar anak-anakmu, tapi ikut bersukacita saat Bunda menyampaikan bahwa anaknya mendapat nilai tertinggi di kelasnya

dengan bentuk sukacita yang unik yaitu menceritakan prestasi anak-anakmu ke tetangga dan tongkrongan ronda

Bapak, engkau tidak peduli tentang menghabiskan waktu bersama anak-anak, setidaknya itu memori yang tersimpan, dengan waktu berkualitas yang jarang, engkau memang menghabiskan waktu sebagian besar untuk bekerja

tetapi Pak, engkau belikan kami sepeda, tas, buku-buku untuk sekolah bahkan laptop untuk menunjang belajar kami dari uang kerja kerasmu

Bapak, engkau memang kikuk dan sulit untuk membuka percakapan bersama anak-anakmu

tapi Pak, aku ingat engkau bilang agar aku tidak terjerumus dalam pacaran dan kenistaan, fokus sekolah dan jadi perempuan yang nurut sama orang tua agar mudah untuk mendapar pekerjaan saat dewasa nanti

setidaknya itu yang kami ingat.

Bapak, engkau memang tidak ahli dalam pertukangan, tapi saat ada kecoa, ular yang bersembunyi di rumah, semua yang tidak dapat kami atasi sendiri ternyata kami meneriakkan namamu sembari ketakutan dan bersembunyi dibelakangmu

Bapak, kami kadang iri kepada teman-teman yang sangat lihai untuk memeluk ayahnya, menghabiskan banyak waktu bersama atau sekadar bercerita santai

tapi kami menghargai semua upaya bapak untuk menjadi sosok ayah seperti itu.

Bagaimana kami selalu diajak ke Malioboro dan makan McD setiap awal bulan merayakan gajian

serta pecel lele yang selalu dibungkus untuk dimakan bersama setelah bapak pulang piket siang

Bapak, terima kasih sudah menjadi ayah yang luar biasa.

Maafkan kami, ternyata kami pun belum benar dalam merayakan kehadiranmu.

Bapak, tanpa bapak gak akan ada Dinda. Semoga Bapak merasakan betul kasih sayang kami ke Bapak.

Akhirnya kini kami tahu, Bapak gak pernah menuntut apapun kepada kami kecuali kebaikan untuk diri kami.

6 Desember, Selamat Ulang Tahun, Bapak❤️

Panjang umur untuk Bapak.

Semoga Allah selalu melindungi bapak, memberikan bapak kesehatan dan kebugaran di hari tuanya, menerima semua ibadah ibadah bapak, menjauhkan bapak dari hal yang dzalim atau berbuat dzalim.

[beritalkorea22]

Potret Giselle dan Krystal yang asyik nongkrong bareng menuai perhatian. Meskipun, Krystal dulunya adalah artis SM Entertainment, banyak yang kaget melihat Krystal berteman dengan Giselle.

 Pertemanan di antara idol K-Pop memang sering kali mengejutkan publik. Yang terbaru adalah pertemanan tidak terduga antara Giselle aespa dan Krystal f(x). Potret kedua idol cantik itu nongkrong bersama ramai menjadi perbincangan.

Pada 6 Agustus, stylist Stephanie Kim memposting foto ketika sedang nongkrong bersama Giselle, Krystal dan cewek berinisial Y2C (seorang penulis naskah drama). Mereka melakukan mirror selfie dengan kepala mendongak ke atas.

Giselle dan Krystal tampak duduk berhadapan. Meskipun, wajah kedua idol cantik itu tidak terlalu terlihat jelas, Stephanie mengonfirmasi dirinya bersama Giselle dan Krystal dengan cara men-tag akun Instagram mereka.

Stephanie menulis, "Foto grup hari ini adalah yang terbaik @y2cho @vousmevoyez @aerichandesu." Wanita itu juga memposting potret coklat pemberian Giselle. "Kami membacanya (bungkusnya) sebagai f(x). Coklat Dubai asli terima kasih kepada anak bungsuku @aerichandesu."

Potret Giselle dan Krystal yang asyik nongkrong bareng ini langsung menjadi perbincangan. Meskipun, Krystal dulunya adalah artis SM Entertainment, banyak yang kaget melihat sang idol ternyata berteman dengan Giselle. Warganet juga merasa kedua idol itu sedang reuni keluarga mengingat wajah mereka sering dianggap mirip seperti kakak adik

"Siapa sangka mereka ternyata satu tongkrongan[sic!]," tulis seorang warganet. "Fak...... semua angan-angan kita menjadi nyata....... 2 gorgeous in 1 frame.......[sic!]," tambah yang lain. "Busett bertemu kembaran[sic!]," sahut warganet lainnya.

"Kira2 mereka tau gak sih kalo fans pada bilang kalo mereka tuh mirip beneran kek kakak adek[sic!]," imbuh lainnya. "SI ADIKKK KAKAK KETEMU YAAMPUNNN [sic!]," lanjut warganet lain. "Kakak adek kembar beda ortu[sic!]," pungkas warganet lainnya.

Sementara itu, Giselle kini masih disibukkan dengan tur konser aespa di berbagai negara. Sedangkan, Krystal beberapa waktu lalu menyapa publik lewat film "Cobweb". Kini, Krystal belum mengonfirmasi proyek akting baru dari berbagai tawaran yang didapatkannya.