#tidur bareng lagi
Explore tagged Tumblr posts
kurniawangunadi · 17 days ago
Text
Jurang
Hi semua. Tulisan ini mungkin cukup sensitif dan membutuhkan empati untuk membacanya dengan hati-hati, karena akan menggunakan sudut pandang perbanding-bandingan. Sesuatu yang mungkin tidak nyaman untuk dibaca bagi sebagian orang.
Dalam proses mengamati sekaligus menjalani kehidupan selama 34 tahun ini, terasa sekali bahwa fase yang sedang dijalani saat ini itu benar-benar jelas sekali garis batas kehidupan satu sama lain, antara diri kita dengan orang lain itu kelihatan sekali.
Dulu sewaktu kecil, sewaktu seru-serunya menjadi anak-anak, tidak memandang dunia dari sisi materi, tidak bingung bangun tidur harus bekerja, bahkan ini mungkin terjadi hingga kita SMA. Antara kita dengan teman kita itu sama, sama-sama di fase berjuang. Lagi di fase belajar untuk mewujudkan mimpi masing-masing. Ngerasain kelas yang panas tanpa AC bareng-bareng, naik motor iring-iringan, dan semua aktivitas yang membuat kita terasa tidak ada bedanya satu sama lain. Coba deh perhatikan, teman-teman kita semasa TK, SD, SMP, ataupun SMA dulu. Inget nggak serunya bermain bersama, paling satu-satunya hal yang membuat kita berkompetisi saat itu adalah rangking kelas. Itu pun kadang sadar diri kalau udah ada yang langganan juara kelas berturut-turut, kitanya juga nggak berkecil hati karena tidak juara kelas, enjoy aja, dan ya berjalan sebagaimana biasanya.
Tapi coba lihat semuanya sekarang. Perbedaan antara kita dan teman-teman bisa kayak bumi dan langit dari sisi kehidupan. Di umur yang sama, ada yang masing single, ada yang sudah punya anak mau masuk SD. Ada yang sudah punya rumah, ada yang masih ngontrak. Ada yang kerja dengan gaji puluhan bahkan ratusan juta per bulan, ada yang berjuang biar bisa UMR aja alhamdulillah. Ada yang lagi jalan-jalan ke berbagai kota atau negara, ada yang lagi langganan ke psikolog/psikiater. Ada yang berubah jadi kriminal, ada yang menjadi seorang alim. Ada yang lagi kesulitan finansial, ada yang lagi lapang banget sampai bisa bersedekah tanpa berpikir panjang. Ada yang pernikahannya bahagia, ada yang sudah menjadi duda dan janda.
Perbedaan itu terpampang secara nyata. Dan itu dialami oleh diri kita sendiri dan juga orang-orang yang dulu sekali, tidak begitu lama, mungkin 15 atau 20 tahun yang lalu adalah orang-orang yang bareng sama kita. Yang dulu sama-sama memikirkan tugas sekolah, les bareng-bareng, kalau libur sekolah bikin agenda kelas, kalau ramadan bikin acara bukber kelas. Kalau lebaran, rame-rame keliling antar rumah-rumah.
Tapi perbedaan nasib, garis takdirnya bisa sejauh itu. Kadang, diri sendiri pun merasa begitu asing dengan segala jurang yang ada, begitu tinggi perbedaan yang dimiliki. Kadang, diri juga mengukur-ukur diri sendiri, bertanya-tanya mengapa ada yang bisa sejauh itu sementara kita terasa jalan di tempat, gitu-gitu aja.
Tanpa sadar, bahwa "gitu-gitu aja"nya diri ini juga ternyata jadi sesuatu yang amat berharga bagi teman kita yang lain. Hidup yang saling melihat ini, rasanya semakin membelalakkan mata di umur sekarang. Umur-umur yang menurut kita harusnya sudah bisa mencapai hal-hal tertentu dalam hidup, tapi kita baru mencapai sebagian kecil atau bahkan belum sama sekali.
Kemarin waktu baca threads, ada sebuah utas yang kurang lebih bilang begini : "Umur 42, belum punya rumah sendiri, masih ngontrak pindah-pindah, kendaraan cuma motor ada 1, anak ada dua udah sekolah semua, tiap bulan gaji ngepres buat semuanya. Nggak apa-apa kan?" Dan jawaban orang lain yang membalas, begitu "nyesss" pada baik-baik.
Kadang mulai mikir juga, apa selama ini kita terlalu lama hidup dalam bubble. Hidup dalam perspektif bahwa keberhasilan-keberhasilan itu harus mencapai ini dan itu. Ditakut-takuti jika kita tidak begini dan begitu, nanti hidup kita akan menderita. Hidup kita akan gagal. Gagal menurut orang yang menebar ketakutan tersebut.
Dan kita lupa dan tidak pernah diajari untuk bagaimana caranya bisa bahagia dengan alasan-alasan yang amat sederhana. Kebahagiaan kita penuh dengan syarat, syarat yang kita buat sendiri, tapi sekaligus syarat yang amat sulit untuk kita sendiri penuhi. (c)kurniawangunadi
181 notes · View notes
zam-jb · 8 days ago
Text
Namaku Robert Umurku 22 Tahun Aku bekerja di salah satu perusahaan komunikasi, sebelumnya saya sering bolak balik dari rumah ke kantor lebih untuk sampai kantor , dan saya rasakan lelah sekali kalau dirumah hanya tidur terus paginya berangkat lagi, seperti itulah siklus kehidupanku,
Berikut adalah pengalamanku diwaktu tak terduga dimana saya dititipkan kunci Apartemen oleh Tante Vivi karena semua pembantu & sopirnya cuti lebaran, sehingga beliau tinggal di rumah
Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Vivi.
“Ngga Robert ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?” jawanTante Vivi.
“Sepertinya ngga ada tante” jawabku
“Eh saya numpang ke kamar mandimu ya” sambil meringis, mungkin ia udah kebelet pips he he he.
“silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan” kataku sambil tertawa.
” Ngga apa apa” jawabnya.
baru saya sadar bahwa si Tante Vivi memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2.
“Abis lari ya tan” tanyaku
“Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi” ujar Tante Vivi sambil ngeloyor ke kamar mandiku.
Sambil jalan ke dapur saya berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya?. Ya ampun tadi khan saya lagi nonton BF di laptop memang kebetulan mau coli sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati aku ketahuan dah sama Tante Vivi. Ah bodo amat bodo amat kaya ia ngga pernah muda aja.
Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku.
“Hayo kamu tadi lagi ngapain Robert ? tanya si tante.
“Ngga ngapa-ngapain kok tan” jawabku sambil menunduk kebawah, Malu cing.
Dan tanpa saya sadari tiba-tiba ia mencekal tangan saya.
“Robert ..” katanya tiba-tiba & terlihat agak sedikit ragu-ragu.
“Ya Tante..?” Jawab saya.
“Eee.. nggak jadi deh..” Jawabnya ragu-ragu.
“Ada yang bisa saya bantu, Tante..? Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-rasayannya.
“Eee.. nggak kok. Tante cuma mau nanya..” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.
“Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi..?” tanya dia.
“Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit” jawab Tante Vivi.
“Eee.. mau dibantuin Tante nggak..? sambungnya
“Maksud tante? Tanya ku wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis.
” Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi” sambil melayang tangan Tante Vivi ke selangkangan ku.
“sana ambil laptop mu”
Asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling saya berlari kekamar mandi & membawa keluar laptop itu. Kemudian saya setel lebih dulu film yang tadi saya tonton & belum habis. Beberapa menit kemudian Vivi duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar. Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training & kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena ia tak memakai Bra.
Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras & kencang, kejantananku juga sudah mulai menegang. Dengan santai ia duduk tepat di sebelahku, & ikut menonton film BF yang sedang berlangsung.
“Cakep-cakep juga yang main..” akhirnya ia memberi komentarnya.
“Dari kapan Robert mulai nonton film beginian..? tanyanya.
“Udah dari dulu Tante..” kataku.
“Mainnya juga bagus & tak kasar. Robert udah tahu rasanya belum..? tanya ia lagi.
“Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster”
“wah enak dong lagi sakit di servis suster”Related PostsNov 4, 2021
“Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih”, kataku.
“Ah Robert ini kok jadi nakal yah sekarang”, katanya sambil mencubit lenganku.
“Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang.
Tak lama berselang, tiba-tiba Tante Vivi menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula saya langsung membara. Tapi saya hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Vivi sudah mulai mengusap-ngusap tempat tubuhku sekitar dada & perut .
Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat saya nervous karena itu adalah kali pertama saya diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kejantananku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur.
Kemudian Tante Vivimulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di tempat dada, ia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan & kiri. Tangan kanan Tante Vivi juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, & mulai mengusap-usap kejantananku.
Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, saya mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang ia pakai. saya remas toketnya dari luar tanktop, & saya remas-remas, terkadang saya juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku. “Ssshh.. ya situ Robert ..” katanya setengah berbisik. “Ssshh.. oohh..”
Tiba-tiba ia memaksa lepas celana pendekku, & diusapnya kejantananku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. & ia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku.
Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang saya pelorotkan ke bawah sampai pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat & agak lembab. saya melepaskan celana dalam Tante Vivi.
Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan kemaluannya. ia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di tempat seputar klitorisnya. Lama kelamaan saya masukkan satu jariku, lalu jari kedua.
“Aaahh.. sshh.. oohh.. terus Robert .. terus..” bisik Tante Vivi.
Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar. “Ya.. terus Robert .. terus.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi.. teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh..” kata Tante Vivi.
Seketika itu pula ia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. saya merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru saya tahu bahwa ia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Vivi yang terlihat sangat lemas di sofa.
“Saya kapan Tante, kan saya belum..?” Rujukku.
“Nanti dulu yah sayang, sebentar.. beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja”, kata Tante Vivi.
Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya sampai mengenai klitorisnya, saya dekati toketnya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas toket yang satunya.
Sehingga rupanya Tante Vivi juga tak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya. Sehingga sesekali terdengar suara erangan & desisan dari mulutnya yang seksi. saya usap-usapkan kejantananku yang sudah sangat amat tegang di bibir kemaluannya sebelah atas.
Sehingga kemudian dengan terpaksa ia membimbing batang kemaluanku menuju lubang kemaluannya. Pelan-pelan saya dorong kejantananku agar masuk semua.
Kepala kejantananku mulai menyentuh bibir kewanitaan Tante Vivi. “Ssshh..” rasanya benar-benar tak bisa kubayangkan sebelumnya. Lalu Tante Vivi mulai menyuruhku untuk memasukan kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam & pelan-pelan.
“Aaahh..” baru masuk kepalanya saja saya sudah tak tahan, lalu Tante Vivi mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kejantananku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian dalam kewanitaannya sudah terasa agak licin & basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tak dipergunakan.
Namun Tante Vivi tetap memaksakannya masuk. “Aaagghh..Robert ” rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kejantananku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Vivi.
Lalu Tante Vivi mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam kewanitaannya, yang membuatku semakin gila. Ia sendiri pun mengerang-ngerang & mendesah tak karuan. Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang kewanitaannya bertambah licin, & makin lama Tante Vivi terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat ia berteriak & mengerang dengan sejadi-jadinya karena tak kuasa menahannya. & tiba-tiba kemaluanku terasa seperti disedot oleh liang kewanitaan Tante Vivi, yang tiba-tiba dinding-dinding kewanitaannya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali.
Aduuh.. kalau begini saya makin tak tahan dan.. “Aaarrgghh.. sayaang.. Tante keluar lagii..” jeritnya dengan keras, & makin basahlah di dalam kewanitaan Tante Vivi, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. & akhirnya Tante Vivi terkulai lemas, tapi kejantananku masih tetap tertancap dengan mantap.
Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena saya belum apa-apa. Tangan kananku meremas toketnya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya & kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang toket kirinya kuhisapsambil menyapu ujungnya dengan lidahku.
“Ssshh.. shh..” desahan Tante Titik sudah mulai terdengar lagi. saya memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. saya mencoba untuk menusukkan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya, pelan tapi pasti.
Kepala Tante Vivi agak menengok ke belakang & matanya melihat mataku dengan sayu, sambil ia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit saya coba untuk menekannya lebih dalam.
Kejantananku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam kewanitaan Tante Vivi, lalu saya mulai menggerakkan kejantananku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnyayang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan & erangannya lebih keras, tak seperti gaya konvensional yang tadi.
Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas toketnya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang & seksi.
“Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus Robert .. terus.. aarrgghh.. oohh..” Tante Vivi terus mengerang.
Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Vivi merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, & tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat.
Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas. & saya merasa kejantananku mulai berdenyut-denyut & saya memberitahukan hal tersebut padanya, tapi ia tak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan & erangan kecil, sehingga saya tak berhenti menggerakkan pinggulku terus.
Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Vivi dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang kewanitaan
Tubuhku terasa sangat lemas sekali. Sesudah kami berdua merasa agak tenang, saya melepaskan kejantananku dari liang nikmat milik Tante Vivi.
Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Vivi membalikkan tubuhnya & duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan kemaluannya.
“Wah kok ngga ditarik sih Robert , nanti saya hamil lho..? tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
“Maaf tan saya lupa abis keenakan sih” jawabku
“Ya sudahlah.. tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut & dikeluarkan di luar ya..?” katanya menenangkan diriku yang terlihat takut.
“I.. iiya Tante..” jawabku sambil menunduk.
“tenang saja zal, tante juga sudah minum obat “kata tante, ternyata tante sudah mahir dalam urusan sex , kemudian saya dan tante saling berpandang pandangan kemudian memeluk dan mengulangi kegiatan ngentot lagi di kamar mandi.
Tidak sampai di situ, kisah seks ku dengan Tante Vivi berlanjut hingga tidak ada satupun orang yang mengetahui hubunganku dengan Tante Vivi. Hingga Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami di pelaminan. Karena kami mengganggap jika kami sudah menikah kami akan puas untuk melakukan segala macam gaya seks yang akan kami lakukan.
83 notes · View notes
hellopersimmonpie · 7 months ago
Text
Sejak meyakinkan diri sendiri bahwa w tidak sedang dalam mode survival, gue belajar merawat diri dengan lebih baik. Makan dengan kalori yang tidak berlebihan. Tidak demonizing makanan. Berusaha tidur dengan baik, mandi dengan baik, rutin membersihkan kamar dan memikirkan prioritas hidup yang entah harusnya kemana.
Jujur gue bingung antara ambil S3 atau serius ngejar profesi jadi Game Designer. Tapi diri gue kalo lagi autopilot ya mode Game Designer. Even kalo ketemu orang di lift mulai beberapa kali disapa:
"Udah daftar PhD?"
Sama halnya dengan di rumah:
"Udah punya calon?"
Yang pada akhirnya ngebuat gue semakin paham bahwa yang pertama banget perlu kita pelajari dalam hidup adalah....
"Hiduplah untuk diri kamu sendiri dulu. Baru setelah itu pikirkan yang lain"
Menjalani hidup semacam ini ternyata bukan hidup yang egois. Karena andai kita mencintai seseorang dan pengen bertahan lama bareng dia, pertama banget kita butuh badan dan mental yang sehat 😅 Kalo mau PhD, perlu tau dulu apa yang mau kita cari. Meskipun ya nggak semuanya dapet Profesor yang beneran linear sama bidang risetnya.
Lupakan perkara PhD. Mungkin ini kelihatan cukup lebay karena gue sampe nyimpen beberapa jenis suplemen di laci meja. But it helps me a lot buat bertahan menjadi waras di tengah kesibukan.
Tumblr media
Belakangan ini, gue tuh jaga makan banget. Ga makan gorengan sama sekali. Ga makan pedes. Double protein di piring dan selalu makan sayur. Gue juga mengurangi frekuensi ngopi maksimal 3 kali seminggu. Nggak kayak biasanya yang 2x sehari minum americano ato latte.
Gue minum vitamin B jadwal lagi padat-padatnya. Ternyata tidur gue lebih nyaman dan pencernaan gue lancar.
Gue juga beli produk buat ngerawat diri dan hiburan juga 😂 Sumpah gue happy banget kalo lagi capek terus mainin busanya Lovojoy. Lucu banget. Pink dan creamy. Thanks banget buat yang ngembangin produk Shower Mousse selucu ini
Tumblr media Tumblr media
Meskipun gue berusaha biar badan dan otak gue bisa dipaksa kerja 12 jam tanpa stress, w masih berharap kelak jam kerja w berkurang, kebutuhan gue sama keluarga tercukupi dengan baik. Dan gue bisa masak makanan yang enak buat orang rumah.
Let's have a peaceful live, Dea!
86 notes · View notes
miroplasi · 10 months ago
Text
Perjalan Bersama Al-Qur’an
Tahun ke-5 masih tertatih-tatih denganmu. Kadang aku merasa tak pantas. Beberapa teman bercerita tentang ujiannya masing-masing bersama quran. Mulai dari keluarga hingga lingkungan. Tapi mereka masih tetap bisa istiqomah hingga saat ini.
Kadang aku malu. Setoran sedikit, tidak lancar. Malahan seringnya blank karna diajak cerita dulu sebelum setoran.
Aku akui berada di jalan ini tanpa kawan karib seperti masa kampus dulu beratnya kuadrat. Sekali setoran langsung di simak ustadz tanpa uji coba dulu bareng temen-temen seperti dulu. Allahu akbar. Belum lain-lain, masih banyak alasan untuk berhenti. Tapi ku ingat-ingat lagi bahwa hatiku tenang bersamanya. Dia benar-benar obat dari segala sakitku. Maka, yok bisa yok. Sembari minta Allah mampukan menjaga yang sudah dititipkan.
Kalau diingat-ingat rencana Allah indah sekali waktu itu. Aku yang awalnya hanya punya backgroud ngaji dari TPA di mushola dekat rumah. Qadarullah diamanahi di bagian quran hingga akhirnya masuk pondok quran (walaupun sebentar) dan ikut belajar lagi (nglaju) di lembaga quran. Barangkali kalau waktu itu aku tak ditempatkan seperti itu mungkin aku tak akan seperti ini. Alhamdulillah ala kulli hal.
Selalu ada hikmah disetiap perjalanan hidup. Jika sekarang kita belum menemukannya mungkin esok, atau esoknya lagi. Semangat yak.
Dan ya, bersamanya memang tak mudah. Tapi bukan berarti tak bisa, kan? Tidak perlu berlomba dengan siapapun untuk cepat khatam yang penting adalah bagaimana kita bisa istiqomah bersamanya sampai kita kembali pada-Nya.
Kalau kata Abah,"Kamu mau cepet-cepet khatam ngejar apa? Terus nek wes khatam arep nyapo? Sithik-sithik diapalne, dimaknai, terus karo diamalne kathi ikhlas istiqomah. Ora usah kesusu."
Tumblr media
Beberapa pesan dari ustadz tadi pagi kira-kira begini,
Belajar duduk lama min awal 15 menit.
Kurangi interaksi yang tidak terlalu penting. Belajar menyepi untuk bisa khalwat sama quran.
Murojaah min. 1 juz diulang min 7x sehari.
Kalau ziyadah hafalin per kata dan diulang min 7x setiap ayatnya.
Ayat quran itu hidup jadi perlakukan selayaknya makhluk hidup. Dia itu sangat halus sekali, tidak bisa dikasari, merawatnya tidak bisa emosi dan grusa-grusu.
Ingat Allah itu suka sama orang yang; sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit bicara karna berlebihan diantara ketiganya menyebabkan lalai.
Coba sholatnya diperlama sekalian murojaah.
Tetaplah setoran murojaah/ziyadah walaupun tidak lancar. Tetep istiqomah walaupun sulit dst.
Semoga bisa istiqomah bersamanya,
21 notes · View notes
dinisuciyanti · 5 months ago
Text
Mengejar PhD #56
Terakhir nulis 30 November yah. Many things happened back then. Termasuk, setelah revisi proposal sesuai kemauan bos, ternyata background ku kurang kuat untuk studi machine learning. Jadi ya, gak lanjut. Sedih sih, tapi kalo dipaksain juga gak mungkin.
Di November-Desember aku juga les writing, persiapan retake, kalo masih belum dapet beasiswa juga. Ternyata ya rejection dari scholarship uni pas Desember itu, jadi mesti retake ke-3 di Feb 2024.
Jujur, pas 2021 persiapan IELTS bisa lebih lowong karna aku freelance, ya ada project tapi gak bikin sibuk, paling cuma kerja 1-2 jam per hari. Persiapan 2 bulan tuh cukup banget karna bisa full latihan tiap hari. Gak ke ganggu meeting, atau kerjaan urgent.
Sekarang tuh, ya allah, gak tipes aja udah syukur.
Full-time worker plus persiapan IELTS ini, sangat menguras waktu dan mental, mungkin biasa aja buat yang udah casciscus fluent semua skills karna dari kecil udah di-les-in. Tapi buat aku, kaum-kaum yang baru familiar pake bahasa inggris pas SMA/S1 tanpa les, I would say, it's definitely hard. Even harder when you are a full-time worker.
Persiapan Januari kemarin, aku jadwalkan pagi-sore kerja, malem belajar. Tapi, jadi gak fokus belajarnya, karna udah kecapean. Terus ku puter, pagi-siang belajar, sore-malam kerja. Lumayan tuh bisa fokus, tapi jadinya tidur malem banget, paling cepet jam set 1. Ngejar latihan writing tiap hari. Ya hasilnya mayan, skor W/L/R naik 0.5, tapi speaking turun 1 point. Sebel. Ngejar writing, speakingnya lupa.
Akhirnya break dulu, kena mental karna mesti retake lagi, yang ke-4 wkwk, akhirnya Juni ini terlaksana.
Belajarnya gimana? Masih sama, lebih parah malah, baru bisa fokus belajar 2 minggu terakhir. Kerjaan lagi banyak juga. Untuk kali ini, disempatkan belajar speaking lebih rajin, ya sendiri sih, ngulang2 materi pas 2021 kemarin. Sempet mau latihan tandem bareng temen, tapi karna malem itu jadwal ku kerja, takutnya malah kerjaan ku yang keteteran. Di dua minggu terakhir juga baru fokus latihan writing lagi. Yah pokonya, capek lah, masih waras aja udah syukur. Dan hasilnya, masih sama kayak Januari kemarin. Emang u cuma buang-buang duit din. For me, it's not about money, but how you manage your time and your kewarasan.
Ini lagi mikir, kalo tahun ini masih juga belom dapet beasiswa atau skor ku masih jelek, mau bilang ke calon spv kalo aku mau mundur, takutnya belio nungguin aku berangkat. Kasian dah nunggu 2th belio T__T takutnya juga belio keburu pensiun sih.
12 Juni 2024
15 notes · View notes
manifestasi-rasa · 7 months ago
Text
Momen lebaran dan kumpul bareng saudara-saudara adalah salah satu momen aku ngerasa bahwa i'm being older. Keponakan" dari sepupu sepupuku ada 14, banyak betul ya. Tiap lebaran rumah budhe ramai sekali. Beberapa tahun belakangan aku menyadari bahwa peranku saat lebaran jauh berbeda dengan lebaranku di tahun tahun lalu.
Dulu kami adalah anak-anak yang tiap lebaran tidak membawa beban pikiran, tertawa dan bermain riang bersama para sepupu, menanti berapa banyak thr yang didapat di hari raya, main ke timezone bareng", hingga tidur macam pindang bersama.
Sekarang, di antara sepupuku yang berjumlah 15, tersisa 6 yang belum berkeluarga, tapi semuanya udh menginjak dewasa. Sekarang, lebaran tiba artinya kita tdk bisa cuma ikut leha-leha, beban moral menjadi perempuan dewasa adalah ikut ke dapur 😂 entah bantu masak apa, mencuci piring, menyiapkan makan, bikin kudapan. Pokonya adaa saja ya kerjaan di dapur selama lebaran tuh.
Kadang kalo lagi mencuci dan membilas piring, bikin aku menghela napas cukup dalam karena "wah, siklusnya sudah berubah ya. Sekarang keponakan-keponakan kami yang ramai bermain dengan riang, giliran mereka yang panen thr saat hari raya" Dalam tanda kutip juga: YAAMPUN, AKU UDH BENERAN GEDE, YA?! yaiyalah, tahun ini lu 23 thn, hedeh~ dahlah, menulis ini bikin aku semakin denial ttg menuju dewasa ini fufufufu. Met lebaran oll, taqabbalallahu minna wa minkum shoolihul a'maal, semoga kita disampaikan di ramadhan yg akan datang, ya ✨
17 notes · View notes
notrestraat · 19 days ago
Text
Mile High Club
Tags: Boypussy joshua hong, Public display affection, public hand and blow job, public fingering, male lactating, almost getting caught, canon divergence
Tumblr media
Perjalanan panjang di udara dengan memakan waktu 13 jam di udara telah tiba. Mengejar penerbangan paling pagi untuk tiba di Chicago agak awal sebelum memulai konser tur negara. Sebelumnya di bandara sudah melewati gerombolan wartawan dan fans yang menyambut sekaligus meliput berita keberangkatan grup Seventeen akan terbang ke Amerika Serikat. Menyapa para wartaman sambil menampilkan wajah senyuman manis.
Akhirnya sampai juga mereka menginjakan kaki di dalam pesawat first class. Semua member sudah duduk bangku nya masing-masing dengan siapa dan siapa. Manager, crew dan staf yang lain sudah duduk juga bangku nya masing-masing. Pamitan bersama Jun dan Jeonghan sebelum berangkat karena pasti akan merindukan mereka. Kebetulan juga Jun akan terbang ke China untuk melakukan jadwal individu nya jadi sekalian saja pamitan lewat video call.
Seungcheol sudah duduk di bangku nya dekat jendela, sudah pasang headphone nya sambil scrolling di di handphone nya. Joshua baru saja duduk di bangku, oh ternyata sebelahan sama Seungcheol, ada bangku kosong di sana. Ia langsung pasang seatbelt dan duduk di posisi nyaman.
"Sayang, foto bareng yuk. Yang shipperin kita pasti bakalan seneng banget." Kata Joshua lagi buka kamera di handphone nya sambil atur rambut dan gaya. Seungcheol yang dipanggil langsung noleh ke Joshua, ikut pose sambil rapihin rambut.
Click!
Click!
Click!
Tiga foto bagus semua tapi ada 1 foto yang paling bagus dan mesra, Seungcheol cium bibir Joshua yang lagi senyum manis. Keduanya ketawa bareng. "Kalau di upload langsung bikin geger satu Caratland." Kata Joshua. Seungcheol cuma ngelus kepala Joshua, dia sayang banget sama Joshua, sayang banget pacaran mereka backstreet, hanya member yang mengetahui. Kalau bisa pun sepertinya sudah terpublish sejak lama. Terlalu lama melamun, tau-tau pesawat sudah berjalan perlahan mengelilingi landasan sebelum take off. Ah, perjalanan yang panjang.
Tumblr media
Bosan sekali rasanya Joshua duduk berlama-lama seperti ini. Ia sudah bangun dari tidurnya, bagian pembatas antara bangku dirinya dan Seungcheol sudah diturunin sedikit, bagian kanan untuk keduanya keluar dari bangku sudah ditutup sedari tadi. Sekeliling Joshua sudah sibuk dengan dunia nya masing-masing, seperti: tidur, baca buku, makan snack, menonton film, dan seperti bangku kanan mereka yang terdengar erangan pelan. Joshua juga pingin.
Joshua ngelirik Seungcheol yang sudah bangun dari tidurnya, sekarang lagu milih film genre romance buat ia tonton. Joshua senderin kepalanya di dekat pembatas sambil genggam tangan Seungcheol.
"Aku cari iseng aja film ini, katanya seru, judulnya Me Before You. Pernah nonton, sayang?" Kata Seungcheol sambil ngelirik Joshua, ia kecup kening nya. Yang kening nya dikecup cuma senyum salah tingkah.
"Belum pernah nonton. Aku ikut kamu nonton saja, sayangku."
Keduanya nonton film genre romantis di atas udara sambil. Joshua sengaja tidak menyalan film yang sama di tv nya, ia cuma mau nonton bersama Seungcheol saja kayak gini udah sudah cukup.
Hanya Seungcheol aja yang berlarut ke dalam film sangat fokus sampai tidak sadar kalau tangan keduanya sudah tidak bergengaman. Tangan Joshua saja sudah naruh di atas gundukan celana Seungcheol. Perlahan tangan Joshua ngelus kontol Seungcheol yang belum menegang, hanya ngecetak saja dari celana nya karena, ya.. kontol Seungcheol besar. Joshua seneng begitu tangannya lagi ngelus-ngelus batang kontol Seungcheol dari luar celana tiba-tiba menjadi tegang perlahan-lahan dan mengeras. Dia ngelirik ke Seungcheol, Seungcheol cuma naikin satu alis nya. "Boleh?" Tanya Joshua yang semestinya nggak usah nanya karena udah tahu jawabannya. Iseng saja nanya. Jawaban Seungcheol cuma ngelus kepala Joshua. "Boleh, sayangku."
Langsung tanpa banyak babibu, Joshua masuk tangannya ke dalam celana Seungcheol yang mudah buat dia masukin tangannya, apalagi bahannya nyaman juga. Tangan Joshua udah masuk ke dalam boxer hitam Seungcheol, ia lagi ngelus batang kontol yang sudah tegang. Jari-jarinya bikin garis sambil ngikutin urat-urat yang menonjol sedikit. Ujung jari Joshua ngelus lubang kontol Seungcheol sambil ngusap palkonnya. Jarinya udah melingkar di batang perkasa itu, perlahan dia kocok dari dalam celana, nggak lupa buat di remas-remas juga bola kembar itu. Seungcheol nyandarin kepala nya di sandaran begitu sudah diganti posisi bangku nya menjadi setengah bersandar. Ia memejamkan matanya sambil gigit bibir bawahnya, nahan desahannya. Seungcheol juga nggak sabaran jadi ia nurunin celana nya biar mudahin Joshua ngocok kontol keker nya.
"Hmmmhh.." erangan Seungcheol tertahan karena kocokan Joshua tuh enak banget. Ia tahu tempo, gerakan, sama cara ngenakin yang bener dan nggak asal-asalan. Joshua pengen Seungcheol ngerasain enak sampai keluar banyak karena dikocokin doang kontolnya. Belum lagi dari palkon, lubang kencing, batang sama bola kembar udah Joshua enakin. Precum yang keluar netesin perlahan ngebuat pelumas alami ngemudahin ngocokin Seungcheol. Joshua ngebisikin, "Enak, sayangku? Hmm?". Sinting. Seungcheol ngelepas earphone di telinga nya. Telapak tangannya sudah mengepal, kepalanya juga bersandar di sisi jendela, matanya melihat ke hamparan awan putih sambil nikmatin kontolnya lag dienakin sama Joshua.
Sebentar lagi Seungcheol akan memuntahkan semua peju nya tapi ia tidak ingin mengotori celana dan bangku nya. Jadi ia lepasin tangan Joshua dan ngebisikin. "Pake mulut kamu. Cepet." Joshua langsung nurut, ia lepasin tangannya yang lagi ngocok kontol Seungcheol, ia lepas seatbelt nya dan merangkak ke bawah tepat di hadapan kontol Seungcheol. Berharap kalau nggak ada yang ngelihat perbuatan jorok mereka. Tanpa lama-lama langsung Joshua ngeraup kontol perkasa Seungcheol pakai mulutnya karena udah mengacung tinggi, sudah ngaceng.
Seungcheol tutup mulutnya dengan kepalan tangannya tadi, tangan satunya lagi nahan kepala Joshua. Mulut hangat Joshua udah jadi tempat kontol besarnya Seungcheol diam di sana sambil dilumat, dijilatin. Kepalanya Joshua naik turun lagi ngenakin kontol Seungcheol. Wajah Joshua dielus sama Seungcheol, jempol nya ngelus pipi Joshua yang lagi dikempotin buat nyepongin dalem. Puncaknya semakin dekat dan akhirnya keluar di dalam mulut Joshua. Leher Joshua naik turun berusaha nelen semua peju Seungcheol. Perlahan Joshua lepasin kontol keker yang ada di mulutnya, dia kecup ujungnya terus ia usap bibir nya pakai punggung tangannya. Joshua buka mulutnya, nunjukin kalau semua peju Seungcheol udah ditelen.
"Pinter, sayangku." Ucap Seugcheol sambil ngedeketin ke Joshua dan kecup bibirnya. Ia buru-buru nyuruh Joshua duduk di bangku nya lagi dan pakai kembali seatbelt nya. Seungcheol pun buru-buru benerin kembali celana nya dan posisi nya. Karena ia mendengar suara langkah kaki seorang pramugari.
Keduanya hanya senyum-senyum saja. Kini sekarang gimana caranya biar Joshua duduk tenang tanpa ngerasain memek nya basah karena abis nyepongin Seungcheol. Pramugari tadi sudah tidak lewat kembali.
Seungcheol ngedeketin Joshua yang sudah berbaring kembali di bangku nya, pembatas mereka sudah turun, Seungcheol pakai buat ngedeketin ke Joshua. Keduanya ciuman agak sedikit tergesa-gesa, tangan Joshua ngalung di leher Seungcheol sambil ngelus kepala dan neken Seungcheol buat memperdalam ciuman mereka. Perlahan ciuman Seungcheol turun sampai ke dagu dan leher Joshua, ia cium dada Joshua sampai ke ujung tank top putih yang menghalangi dada besar itu. Seungcheol tarik sampai ke atas. Mulutnya mulai ngecup pentil Joshua, ia jilat-jilat kecil sesekali gigit kecil pentil Joshua sambil tangannya masuk ke dalam celana Joshua. Ia masuk ke dalam celana dalam Joshua yang berbahan satin dan seamless. Jari gemuk Seungcheol perlahan ngelus belahan memek Joshua naik dan turun, tepat di bagian clit nya digesekin sama ujung jarinya dan ditekan-tekan. Joshua yang ngerasain badannya dienakin langsung bergerak mengeliat keenakan.
"Cepet, Seungcheol, nanti ketahuan." Ucap Joshua di telinga Seungcheol. Seungcheol lagi sibuk ngenakin Joshua, terlebih lagi di bagian dada karena sangat empuk, kenyal dan besar, enak buat Seungcheol mainin sambil dia hisap-hisap. Seungcheol cuma bergumam aja karena nggak mau lepas mulutnya. Ia sudahi kegiatan nenen nya. Ia tegakin badannya dan mulai ngelus memek Joshua, ia buka lipatan memek nya, lubang memek Joshua terasa basah dan berlendir yang udah nandain kalau Joshua sudah sange. Perlahan ngemasukin 2 jari ke dalam memek Joshua, ngelewati mulut bagian vagina, otot-otot memek Joshua ngempotin begitu jari Seungcheol masuk. Lagi dorongan pelan-pelan sampai dua jari Seungcheol masuk ke dalam, sampai ujung jarinya nyentuh titik yang bisa dibuka bagian dalam memek Joshua. Cengkraman di bahu Seungcheol agak kencang karena 3 jari gemuk Seungcheol sudah masuk di dalam memek Joshua. Mentok sekali.
"Hngghh.." desahan Joshua sangat halus didengar oleh Seungcheol di telinga nya. Baru saja mau Seungcheol gerakin tapi dengar lagi suara langkah kaki. Joshua dan Seungcheol saling tatap-tatapan. Mata keduanya menunjukan sedikit panik, terlihat dari pupilnya. Seungcheol agak mundur dari atas badan Joshua dan pura-pura nunduk sambil nutupin tangannya yang lagi masuk ke dalam memek Joshua. Tank top Joshua sudah diturunkan kembali.
Pramugari datang membawa troli kosong yang sepertinya akan jam makan malam nanti. Pramugari nya melewati bangku Joshua dan Seungcheol yang lagi sibuk sendiri. "Kemana ya tadi tempat airpods nya. Shua, liat gak?" Pura-pura Seungcheol mencari airpods nya di dekat Joshua, yang Joshua bangun dengan setengah duduk dan bantu mencari di bangku Seungcheol. "Kedudukan mungkin. Ini yang aku aja pakai." Kata Joshua ikut berpura-pura. Pramugari hanya melewati mereka tanpa curiga sama sekali. Sedangkan Joshua dsna Seungcheol sudah sangat deg-degan, jantung berdetak kencang. Kalau pakai jam tangan digital yang mendeteksi detak jantung nanti akan merekam bahwa heart rate mereka tinggi. Di rasa sudah aman, mereka menghela nafas. Jujur, dengan kondisi seperti yang siapa saja bisa mergokin mereka, bikin keduanya bersemangat. Buktinya sekarang memek Joshua udah kedutan di dalam nya, lagi ngempotin jari Seungcheol.
Nggak berlama-lama lagi langsung saja 3 jari gemuk Seungcheol ngocokin memek Joshua dengan tempo pelan dan dalam. Sesekali ia tusuk-tusuk memek nya. Joshua nggak bisa diam apalagi kaki nya agak ngangkang sedikit dan celana nya hanya diturunkan sedikit, agak tidak nyaman tapi bagaimana lagi ini sudah ditutupin nafsu. Joshua cuma merem-melek sambil ngecengkram bahu Seungcheol, nahan desahannya sambil gigit bibirnya. Memeknya makin menggila dienakin sama Seungcheol pakai jari-jari tebal nya. Belum lagi bagian ujung ditusuk-tusuk bikin keenakan begitu titik terdalam nya dikenain jari Seungcheol.
Joshua nggak ngasih tahu kalau mau keluar, tahu-tahu badanna bergetar dan meluk Seungcheol, senderin kepala nya di bahu Seungcheol lagi tetep nyolok-nyolok memek nya pakai jari nya. Cairan memek nya rembes dan netes ke celana dalamnya. Dirasa sudah banyak keluar, Seungcheol ngelepasin jarinya dan langsung bantuin Joshua pakai kembali celana nya. 3 jari yang sehabis ngocok memek Joshua ia masukin ke jari nya, ia jilat di hadapan Joshua. Seungcheol sudah tidak mengukung badan Joshua lagi dan sudah ke posisi semula, setengah berbaring. Joshua hanya tertawa kecil begitu kegiatan keduanya sungguh di luar dugaan.
"Lagi ya nanti waktu pulang." Kata Joshua. Seungcheol ikut tertawa mendengarnya. "Sampai diturunin di bandara terdekat."
"Udah gila kalian." Bukan Joshua apalagi Seungcheol yang ngomong. Itu Woozi yang di belakang bangku Joshua dan Seungcheol yang sudah merhatiin kegiatan aneh yang dilakuin dua orang sange di depan nya. Seungcheol sama Joshua cuma ketawa saja dengar ucapan Woozi. Memang betul sudah gila.
6 notes · View notes
yukiyaaihara · 22 days ago
Text
Tumblr media
Malu banget sama Allah. Kemarin sibuk mengeluh, dari semalam Allah beri quality time bersama kesibukan.
Semalam mood banget masak, beberes, belanja, dll. Pokoknya sblm tidur kerjaan rumah dan perbekalan buat hari ini tuh udah kelar. Yah, walau jadinya jam tidur tetep mentok tengah malam sih.
Paginya dikasih bangun telat. Ga kebangun sama sekali dari pagi. Mana si bayik nempel mulu gamau lepas. Nyemil pagi, mandi, ke sekolah pun maunya bareng Mommy. Dahlah ya, ijin telat aja. Jarang2 punya waktu berduaan sebanyak ini sama bayik kecuali weekend.
Eh, Allah kasih kemudahan lagi dengan tibatiba temen kerja chat pagi2 : Neeerr, abonnya error! Gausah ijin, telat aja.
Alhamdulillaah 'ala kulli hal.😌
Skenario mana lagi yg lebih baik daripada skenarioNya, bukan?
*Padang, Oct 22nd 2024.
3 notes · View notes
fazalisans · 1 month ago
Text
Maju mundur nonton konser Reality Club 🙂
Sebenernya pengen banget nonton, apalagi konsep konsernya drama musikal (mana temanya "you let her go again" ala anak sekolahan lagi). Beberapa bulan terakhir emang lagi suka sama RC, karena satu dan lain hal.
Awal tau RC karena kak chia, si kittendust yang jago bahasa inggris berbagai aksen di youtube, jadi salah satu membernya. Waktu itu belum tertarik, cuma tau aja.
Terus pada akhirnya mulai tertarik karena seseorang pernah post nonton konser RC, akhirnya penasaran dan gak nyangka malah suka. Apalagi waktu itu lagi bosen (dan sebel) sama mbak Taylor, dan nyari musisi indi yang lebih terjangkau wkwk. Ternyata lagu-lagu RC di album yang sekarang bagus-bagus. Mereka beneran musisi yang tulus, passionate, dan live their own dreams, asik aja gitu liat perform mereka di youtube.
Tapi harga konsernya lumayan mahal buat manusia semi-pengangguran macam aku (HAHAHA). Sebenernya ada sih uangnya, tapi kayaknya bisa dipake buat hal yang lebih berguna. Berhubung baru nonton HSL kemarin, jadi pengen niru self-controlnya Kaluna. "Self reward mulu kapan kaya nya?" WAKAK 🥲
Terus, kenapa sih rata-rata konser tuh mulainya larut malam? Selesai konser jam 11 malam, terus gimana caranya pulang? Tempatnya lumayan jauh buat manusia kabupaten ini. Mana sendirian lagi, takut jadi anak ilang 🥲
Mau ngajak temen bingung harus ngajak siapa, mau ngikut bareng Mei juga gak enak, nanti malah jadi nyamuk wkwk. Nonton sendiri sebenernya fine-fine aja sih, penonton RC harusnya gen Z yang gak anarkis, tapi tetep aja pasti gak di-acc mamak bapak, apalagi cuma buat nonton konser doang (bisa gak izin sih, nanti izinnya waktu udah di venue aja, sambil minta maap aja 😀)
Sebenernya bisa sih minta jemput dan numpang tidur di rumah sepupu, naik grab langsung atau nginep di coworking space nunggu pagi, tapi emang worth ya bela-belain segitunya buat nonton konser doang?
Dan akhirnya galau lagi.
Tiap buka story RC dan nontonin story orang-orang yang nonton konser semarang rasanya pengen langsung checkout tiketnya!
Baiklah. Let's see, apakah nanti jadi nonton atau tidur aja? 😀
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 7 months ago
Text
Tumblr media
Ke trigger liat komen ini.. Iyak bener aku dan suami kaya gini juga ko. Pas aku liatin ke suami video dan komen ini blio jg heran knp emg kan udah suami istri pasti begitu bukan? Hahahaha iyaa makanya, terlepas dari ke sosweetan mereka berdua kami jg kadang dibalut oleh candaan. Aku ataupun suami saling heureuy aja gt, ngga hanya di dapur atuh.. Apalagi kalo di dapur di kelikitikin lah, tiba2 di cium pipinya atau di peluk jg atau ya minta peluk gmn sikon weh wlpn kita berdua teh barau kesang, barau bawang bumbu masak, dasteran, baju belel yg udah pw dipake tidur. Akupun sama kalo suami lg masak dan ngga bantu samsek, tiba2 pas mau selesei aku peluk lah sama sniff2 bau acem khasnya khas suamiku doang yg punya haha.
Tumblr media
Lalu nemu lg komen ngga kalah lucu dan jorang yah heuseus untuk yg udah halal dong tentunya wkwkwk.
Yaampun baca replies sama quote repost nya bodor2 pula. Iya bener relate loh heeeyyyy! Tangannya teh camal bgt atuh bukan hanya di dapur. Kayanya lg diem jg ujug2 di colek, di tepak gitu. Kadang risih kadang dah biasa saking seringnya hahahaha.
Kalopun suami lg nyuekin istrinya, aku selalu minta sih. "yang ko kayanya hari ini aku belom di peluk yah? Peluk dong 5 jam!" hahaha canda 5 jam. Yakalo nyolek pantat mah hemm gosah ditanya deh. Tapikan dipeluk lebih kerasa tatih tayangnya yahhh hwhwhwhw.
Dan kami jg punya kebiasaan physical touch bgt. Pas mau berangkat kerja sun tanganku, sun jidatku, cipika cipiki, smooch 💋, sehabis tiap solat berjamaahpun sama kaya pas berangkat kerja, pas mau tidur lebih mesra lagi cuddling dulu suami usap2in apa aja yg bisa diusap, punggung, pantat (yailaaa pantat lg), kepala, lengan jg yg penting ada sentuhan fisik lah. Trus suka tiba2 di sun akunya tuuhhh pas udah mau merem bgt jd mesem2 tp dah mau tibra haha.
Gedean dikit nih nemo pasti enek ngeliat kemesraan kita, mumpung msh kecil ya nak haha. Etapi ttp ya kalo depan anak mesra kami sewajarnya yg harus diliat anak2 dong yaa. Lagian kami kalo mesra jg ngga mengandung nafsu. Kalo udah nafsu mah ya beda cerita lain lagi di wkt yg tepat jg dong wkwkwk. Oiya seumur nemo mah msh suka liat ibu ayahnya begitu kadang ngingetin jg "ayah itu ibunya cium dulu" atau nyuruh peluk, atau pernah nyuruh pegangan tangan di tempat umum hahaha dasar. Tapiiii jangan salah nemo jg suka ada aja cemburunya, kadang cemburunya sama ibu atau sama ayah. Kadang ibu sama nemo rebutan ayah wkwkwk.
Di tengah badai juga namanya rumah tangga ada warasnya jg dong. Malah kalo kami lg berantem itu kami kaya lg ngga mengenal satu sama lain, lohhh siapa sih kamu ko kita saling menyakiti padahal kita semesra itu loh, ketawa bareng, sayang2an, secinta itu.. Begitulah pahit manisnya rumah tangga yg baru seumur jagung ini.. Semoga yg manisnya akan terus bertahan bahkan semakin bertambah, yg pahitnya bisa dimininalisir kalo boleh minta mah ilangin aja ya Allah. Yang pasti ya Allah tolong selalu jaga kami yaa.
4 notes · View notes
menungguminggu · 3 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
desain-desain tentang Titi waktu masih belum nikah~ Titi sekarang di ruangan sebelah, lagi rebutan buat maen komputer sama Arsya soalnya ada game baru. Raska tidur pules di kamar soalnya diajak jalan-jalan seharian. Mili sama Miko udah anteng di singgasananya masing-masing. Bahagia soalnya dibelikan makanan kucing baru. Dulu, di akhir masa kuliah, pernah ada teman yang tanya soal apa mimpi masa depanmu. Agak lama mikir soal itu. Dulu mikirnya pengen jadi creative director terkemuka. Jadi terkenal dan diakui. Kerja di company luar negeri dengan gaji tinggi biar bisa hepi-hepi untuk diri sendiri. Tapi lama-lama kok mimpi semacam itu jadi sama sekali nggak menarik ya. Jadi lembek kayak tempe mendoan kemarin. Selalu aja muncul pertanyaan "Lha kalau udah terkenal terus mau apa? Apa ya kerja kerasmu itu cuma buat mencari approval dari orang lain? Terus sampai mana akhirnya?".
Setelah dipikir-pikir, yang saya inginkan itu ya cuma punya rumah kecil, terus tiap hari bisa antar jemput anak sekolah dan pulang kerja disambut istri. Sesekali keluar jalan-jalan sore naek motor. Beli bakso di warung langganan atau cuma beli teh kotak di Indomaret. Cerita bareng sama anak soal dinosaurus atau binatang favoritnya sambil baca buku bagus di kamar. Udah. Gitu aja. Sempet diketawain juga sama teman lain waktu denger jawaban itu. Kok sederhana banget. Mimpi itu ya mestinya tinggi, katanya. Tapi pada titik itu rasanya saya sudah pada fase menerima bahwa apa yang dianggap sebagai 'kesuksesan' mungkin tidak selalu berjalan paralel dengan kebahagiaan. Dan akhirnya saya memilih untuk bahagia dan hidup dengan tenang. Walaupun pilihan hidup semacam itu terdengar seperti seorang pecundang atau orang kalah di dunia seperti sekarang ini. Dunia yang seakan mengharuskan orang untuk tampil bersinar dan selalu jadi pemenang. Tapi ya mau bagaimana lagi. Kalau ada hal yang saya sadari di usia 34 tahun itu ya kenyataan bahwa saya itu ternyata ya orang biasa. Dan itu nggak apa-apa. Saya sudah menerima bahwa saya tidak perlu membuktikan pada dunia di luar sana tentang apapun karena saya sudah memiliki tempat di dunia kecil milik saya sendiri. Dan Alhamdulillah ternyata jawaban saya itu ternyata dikabulkan Gusti Allah. Semuanya.
4 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 1 year ago
Text
Women
Ku pernah diceritain siapa ya, lupa, tapi intinya dia abis nge-pub bareng gitu ramean, terus ku tanya dong “rame ga semalam? Ngomongin apa aja?” ya karena ku anak-nya FOMO aja sih. Lupa juga kenapa ga ikutan, apa karena hujan atau ada kerjaan belum selesai gitu. Terus dijawab “ada si a b c (cowok semua), bahas topik awalnya x, terus tapi si z (cewek) dateng, jadinya kami ganti topik deh”. Terus ku bingung. Sampe sekarang masih bingung. Ini sepertinya percakapan hampir setahun lalu mungkin. Yang kubingungin adalah: “kenapa harus ganti topik ya?”. Aku pun tanyain langsung ke orangnya: “lah kenapa ganti topik dah”. Dijawab “ya gaenak aja, kan cewek”. Wah jawaban yang salah kawan. Ku langsung makin “HAH?”. Dijelasin lagi sih intinya mereka awalnya bahas revenge porn apa gimana gitu, entah gimana awal mulanya si cowok-cowok ini ngomongin ini, apakah common aja bagi cowok-cowok untuk tiba-tiba bahas video panas yang lagi beredar recently apa gimana. Tapi terus menurutku anehnya ya di situ tadi: jadi berhenti dan ganti topik karena ‘ada cewek datang’. WOW. Padahal kalau bahas revenge porn, kami-lah, woman-lah, yang majority menjadi victimnya. Bukannya jadi akan helpful if you men, you boys, discussing revenge porn with us women too? Bisa ada banyak banget hal yang bisa kami pelajari? The discussion might help us understand juga gitu, what is (or might be) the thought process of the man with more power in the unbalanced relationship. 
Sayang aja gitu. Dan ku cukup yakin ceritaku di atas bukan isolated case. Ku nggak inget apakah aku ada personal experience yang ku merasa didiskriminasi karena genderku. Alhamdulillah so far tapi teman-teman main geologi pun, se-maskulin-maskulinnya mereka, masih super inklusif sih. Kalo ku mau ikut main, jalan, ngetrip, jadi cewek sendiri pun, mereka sangat welcoming. HUHU terima kasih semua teman-temanku di kuliah dulu, bahkan sampai sekarang. Ku Alhamdulillah gapernah dianggap “terlalu cewek” untuk bisa bikin tongkrongan nggak seru. Tapi apparently juga my experience is an exception rather than the norm? 
I’ve also heard stories where important decision in an organization (or even company) diambil pas sambil nyebat bareng gitu, atau nongkrong/minum bareng, yang isinya cowok semua. Terus tiba-tiba besoknya udah ada aja itu policy, tanpa ada diskusi dengan board yang cewek misalnya. That’s bad. 
Terus nanti ada argument (masalah tadi si orang-orang ganti topik pas ada cewek datang ke whole forum full of men): ya kan emang ga semua topik bisa dibahas sama cewek, Non. OH PLEASE TELL ME, topic apa di dunia ini yang gabisa dibahas bareng-bareng sama cewek. Politik? Bola? Sex? Well, tell us what best sex position you guys enjoy then, supaya we can give the best service juga to our husband/boyfriend in bed??? Terus mereka juga nanti yang ngeluh “duh cewek tu ya, ibu-ibu tuh, kalau ngumpul omongannya ya gossip aja, yang gapenting-penting deh, pusing gua”. YA SALAH SIAPA? Siapa yang pake prinsip “lo tuh ga diajak” ke us women, ngelimit kita untuk akhirnya cuma bisa ngomongin ‘hal-hal gapenting’. 
Kemarin ku lihat di timeline twitter (X) ada vidio cewek-cewek remaja dikasih kuis-kuisan tentang sejarah presiden dan suruh sebutin nama-nama partai politik gitu-gitu lah. Terus intinya mereka gabisa jawab betul, dan akhirnya dijadiin jokes sama orang-orang. Mostly karena image dumb pretty girls are fun to them aja. Disgusting beneran. 
Kalau dibalik, ku pengen banget semua cewek bisa ngomong di depan cowok-cowok betapa capeknya pagi-pagi bangun tidur ternyata tembus si softex terus jadi harus ngucek sprei, celana dalam, dan celana. I really wonder what men’s responses would be. Will they dismiss our suffering? Will they be sorry for us? What is the most convenient thing a man has to face btw, because of their bodies, biologically? I should ask this to my male friend. 
Hhhhh udah deh itu dulu aja. Wow. Postingan ini sangat full of feminine rage. Gatau apa triggernya. OH. Tau deng. Tadi pagi si postingan Bu Retno Kemenlu yang keren banget itu. Dari situ jadi mikir banyak banget, salah satunya ini tadi yang di atas: how we women “nggak diajak” dan topic obrolan “nongkrong” jadi berubah kalau ada kita di forum (yang implying kalau we women “nggak diajak” juga buat ngomongin certain topic, entah karena dianggap kurang ngerti kitanya, atau lebih ke nggak enak aja karena topicnya terlalu crass? Entahlah). 
VHL, 15:30 20/10/2023 
12 notes · View notes
herricahyadi · 4 months ago
Note
Mengapa saya selalu memikirkan satu wanita saja di otak saya, hampir setiap hari saya memikirkan nya bahkan saat ibadah dan hendak tidur selalu memikirkannya , dan saya tidak bisa fokus terhadap tugas kuliah saya. Beri tahu saya bagaimana caranya agar saya tidak selalu memikirkannya, dan berapa lama biasanya pikiran itu bertahan di otak saya?
Saya kira pengalaman seperti ini juga banyak dialami oleh orang-orang. Entah objeknya adalah manusia, cita-cita, benda, kejadian, kesedihan, kemurungan, kehilangan, atau apapun itu. Penyebabnya biasanya karena obsesi. Kalau sudah berlebihan disebut obsesif. Berdasarkan keteranganmu, sudah bisa dikategorikan sebagai obsesif.
Seringkali obsesif ini mengakibatkan hal-hal negatif seperti sulit berkonsentrasi, memikirkan tindakan yang tidak masuk di akal, atau sampai berputar di kepala saat ibadah. Ini sebenarnya manusiawi.
Karena dia letaknya di kepala, maka hal yang bisa kita lakukan adalah memanipulasi pikiran. Caranya dengan, pertama, lakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi misalnya seperti game, berhitung, atau logika. Baca buku juga termasuk dalam kategori ini. Kedua, lakukan kegiatan yang menguras energi seperti latihan kardio atau angkat beban di gym. Untuk yang kedua ini bisa juga dengan berlari, trail run, road run, bersepeda, atau mendaki gunung. Kalau yang paling mudah dan murah, ya, lari. Ketiga, keluar bersama teman. Entah itu keliling mall, diskusi peradaban, atau sekadar berbincang di kafe-kafe kecil. Lebih baik lagi bahkan lakukan poin pertama atau kedua bareng teman. Itu lebih seru. Apalagi kalau ternyata temanmu juga tujuannya sama untuk berhenti memikirkan sesuatu.
Semoga bermanfaat.
6 notes · View notes
fahmarosyada · 4 months ago
Text
Bismillah..
Tulisan sederhana ini mungkin akan jadi tulisan pertama setelah melahirkan, saat anakku berusia 18 hari. Tulisan yang ku tulis di sela-sela waktu istirahat, saat dedek tidur dan aku bisa makan atau tidur, beraktivitas melakukan hal lain (meski sebetulnya lebih sering aku memilih untuk tidur atau curi waktu untuk memompa ASI. Kenapa kok mompa ASI masuk opsi? Karena kalau tidak segera dikeluarkan khawatir bengkak lagi dan berakhir berasa greges di badan, tentunya kondisi yang tidak nyaman ini tidak ingin sampai terulang lagi).
Aku ingin menuliskan satu momen yang sepertinya tidak akan ku lupakan, bukan tentang melahirkan yang akan ku tulis sekarang, tapi justru setelahnya. Aku ingin menyampaikan, sekarang aku betul-betul percaya, baby blues itu nyata adanya. Bahkan sepertinya diri ini tanpa sadar mengalaminya juga di seminggu pertama setelah lahiran (?). Karena ada banyak sekali perasaan yang tidak bisa ku pahami, banyak rasa yang berkecamuk, dan dominan ke sedih karena merasa kehilangan diri sendiri. Alhamdulillah Maha Baik Allah, Allah berikan support system yang begitu baik untukku. Ada suami, ibu, dan tante serta yang lainnya juga, yang banyak sekali membantu, terkhusus tanteku yang ternyata aware dengan kondisi ku yang justru sedih dan berusaha mengeluarkan ku dari kungkungan 'rasa yang tidak seharusnya ada' ini. Perubahan fase yang dirasa terlalu cepat ini, memang membuatku kaget dan harus beradaptasi dengan cepat, karena berlomba dengan waktu, dan tidak mungkin aku harus selalu terkalahkan dengan waktu karena ketidaksiapan diri. Semua harus dihadapi meski awalnya nangis-nangis dulu, dan ada proses penerimaan yang ternyata agak memakan waktu. Alhamdulillah, terima kasih yaa Rabb, atas semua proses pembelajaran dan pendewasaan ini, yang ku rasa sangat membentuk diriku menjadi pribadi seperti sekarang ini.
Hari itu, belum ada tujuh hari pasca melahirkan. Aku masih merasa sedih dan terpuruk, semua terasa gelap dan ternyata itu semua karena aku belum sepenuhnya menerima situasi dan kondisi yang baru saja ku jalani. Hari itu, aku menangis lagi, untuk ke sekian kali. Aku menangis di pelukan suamiku, kami berpelukan lama, saling menguatkan satu sama lain. Aku masih ingat, saat itu suamiku bertanya, "Kamu kenapa nangis?". Aku jawab, "Aku sedih, sebentar lagi kamu balik ke Bogor". Aku terisak lagi. Suamiku tidak langsung menjawab, aku mendongakkan kepala, mencoba melihat ekspresi wajahnya. Dan untuk pertama kalinya, ku lihat dengan jelas matanya berkaca-kaca dan dia melihat ke atas, sepertinya berusaha untuk tidak meneteskan air mata di depanku (bahkan aku menuliskan ini sambil mbrebes mili). Untuk pertama kalinya sepanjang usia pernikahan kami yang masih seumur jagung ini, ku lihat matanya berkaca-kaca, dan entah kenapa aku justru terluka ketika melihatnya begitu.. Ya Allah, yaa Rabb, kuatkanlah hati lelakiku yang ku cintai karena-Mu..
"Aku juga sedih, jangan kamu kira aku gak sedih, aku sedih.. Tapi kan aku gak mungkin nangis juga, biar salah satu aja yang nangis. Pengennya ya bareng-bareng terus, tapi gak bisa.. Jangan kamu kira aku di sana santai-santai, aku di sana kerja. Tolong ikhlasin ya.." kata suamiku panjang lebar. Aku tertegun, air mataku mengalir lebih deras dari sebelumnya.
Ternyata selama ini.. Suamiku diam bukan berarti cuek, dia banyak memendam perasaan yang mungkin justru sengaja dia sembunyikan diri istrinya, semata karena tidak ingin membuatnya tambah bersedih. Suamiku diam bukan berarti tidak peduli, tidak perasa, namun justru dalam diamnya sebetulnya dia peduli, bahkan pada hal-hal kecil sekalipun. Suamiku juga sedih, tapi dia tahu cara mengekspresikan emosinya dengan tepat, yaitu tidak menunjukkan secara langsung di depanku, agar tidak bertambah sedih. Aku masih tertegun, kemudian mencoba mulai mencerna semuanya perlahan, untuk kemudian mencoba mengikhlaskan.
Ada beberapa hal lagi yang kami bicarakan saat itu, seingatku salah satunya tentang ikhlas. Beberapa hari setelah itu, aku baru sepenuhnya menyadari, oh ternyata begini LDM itu, dan mulai mengerti maksud Abi (ayah mertua) kenapa kok dulu nyuruh aku dan suami agar tinggal bersama adik iparku yang ditinggal suaminya studi ke Mesir. Karena ternyata seberat itu LDM, apalagi posisi saat itu adik iparku sedang hamil dan punya anak kecil yang waktu itu belum berumur satu tahun (terlepas dari sebetulnya memang tidak ideal jika tinggal bersama ipar, tapi konteksnya di sini adalah tentang beratnya LDM). Jika tidak ada saling ikhlas dan ridha di dalamnya, pasti akan terasa berat sekali dijalani..
18 hari pertama ini, menjadi momen yang mungkin tidak akan pernah aku lupakan. Perjuangan mengASIhi yang tidak mudah, sampai akhirnya bisa di titik ini, bisa lebih tenang dari sebelumnya dan tidak se-rembes sebelumnya, itu adalah beberapa dari banyak sekali hal yang sangat ku syukuri. ASI seret itu ujian, bahkan ASI berlimpah pun juga ujian. Mungkin lain waktu, aku akan cerita tentang ini, sambil menunggu semua ini berlalu masanya.
Satu hal yang ku tanamkan pada diriku akhir-akhir ini, "This is too shall pass". Semua ini akan berlalu. Tidak akan selamanya kita akan berada di fase/masa seperti ini. Akan ada masanya, ini semua berlalu, usai. Berganti dengan fase lainnya. Semoga Allah senantiasa menguatkan kita di setiap fase kehidupan yang dilalui, juga dilimpahkan kesabaran dan keridhaan ketika menjalaninya. Mungkin memang berat di awal, namun semoga kedepannya bisa semakin ringan, dengan pertolongan dari Allah. Karena Allah tidak pernah salah memberikan amanah kepada sesiapa yang mengembannya. Bismillah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah..
Alhamdulillah akhirnya selesai juga tulisan sederhana ini. Betul-betul lega sekali rasanya bisa menuliskan ini, walau iklannya banyak sekali sejak tadi; ganti popok dedek, mompa ASI, mengASIhi, makan, dan baru selesai sekarang. Alhamdulillah 'ala kulli haal..
Oiya sebagai penutup, mau upload foto ini deh, buat pengingat diri. Biar besok-besok bisa dilihat lagi kalau pas merasa penat dan jenuh atau apalah, huhu.. Poin yang mau dijadikan reminder: "Karena Allah mau kasih ladang pahala yang banyak buat kita". Masya Allah tabarakallah..
Tumblr media
Peluk erat untuk semua ibu di dunia ini. Semua ibu itu hebat! Masya Allah tabarakallah..
Yogyakarta, 5 Juli 2024. 15.08
3 notes · View notes
plasterdrain · 7 months ago
Text
hujan di bulan juni.
Tumblr media
“ada-ada aja hujan bulan juni gini, udah malem juga, gue nggak bisa pulang…” juni, sama namanya dengan bulan yang harusnya sedang kemarau, tapi malam-malam ini malah semesta milih turunkan airnya di depan kampusnya. sungguh, tinggal sebentar lagi ia bisa tidur nyaman di kasur kesayangannya. dan sekarang malah terjebak di sini sendirian. udah malam, kalau ada hantu gimana… jujur juni nggak takut sama hantu lebih takut kalau ada orang sinting yang lewat di lingkungan kampus. 
“iya, bentar… nanti gue nyusul kok.” 
seenggaknya mereka di situasi yang sama, menunggu hujan depan lobi kampus yang sepertinya belum akan reda dengan cepat. bisa-bisanya sekarang sudah pukul delapan, juni harusnya berbaring di kasur empuknya, sibuk memikirkan sarapan pagi nanti. 
“kak juni…” itu namanya. “bener, kak juni. kok sendirian kak?”
“habis asdos tadi, mau pulang malah keburu hujan.”
“oh…”
“aku lupa bawa payung. terus kamu kenapa? bukannya udah ada yang nungguin? maksudku—nggak sengaja dengerin kamu tadi ngobrol, di telpon ‘kan.” salahkan dirinya kedinginan, makanya gugup seperti ini. 
“nggakpapa, sama kalau gitu, aku nunggu reda dulu.”
“oh, okay—”
“view, seni rupa ‘22. kak juni sendirian ‘kan? aku temenin ya.” jujur, juni nggak masalah TIDAK bawa payung kali ini, kalau ditemani seseorang. yang seenggaknya buat dia merasa aman, hanya tinggal mereka berdua depan kampus, mungkin beberapa orang dalam lobi.
“kok kamu baru pulang sekarang?”
“telat ngumpulin tugas.” masih dengan juni yang terjebak hujan di kemarau ini, sama seperti dirinya yang belum tahu ingin mengucapkan apa. tapi beruntung ditemani view, jadinya tidak sendirian. “kak juni udah punya pacar belum?” yang sekarang hampir tersedak dengan pikirannya sendiri. saking berisiknya. 
“hah? belum??” sebuah nada tidak terjelaskan. 
“b—belum?” balik bertanya dengan juni. salahkan dingin kalau dia gugup sekali lagi. 
“belum punya, maksudnya.”
“oh, ada niatan pengen punya pacar? aku nggakpapa kalau kakak sibuk.”
“aku?” juni kali ini tidak salah dengar meskipun hujan makin lama, dan makin deras juga tidak menutup kalimat yang barusan dilontarkan view, nggakpapa. berulang-ulang sampai mereka saling menukar tatapan mata. 
juni ingat ini pertemuan mereka pertama kali yang berdua. bukan saat ospek, bukan saat juni mengurusi seminar yang dibuka fakultas, atau bukan saat juni harus mengurusi acara fakultasnya yang didatangi orang-orang. ini pertemuan mereka pertama kali dengan empat mata. 
“kak juni manis, kalau bingung kayak kelinci, lucu.” 
pelan-pelan, view. beruntung mereka sedang berdua saja, tapi juni kepalang bingung, masih menunggu hujan reda tapi resah sekarang, bukan karena view. karena dirinya sendiri. “aku harus jawab apa?”
“nggak perlu jawab apa-apa, aku cuma pengen bilang kak juni itu lucu. maaf—”
“kamu nggak salah. tapi makasih, jarang aku dibilang lucu. seringnya dikatain pendek.”
“kakak mau pulang bareng nggak? aku bawa payung, terus aku anterin pulang, kita lanjut pdkt-nya.”
“view…” juni tidak masalah kalau soal payung, kenapa sih harus gadis ini yang buat jantungnya meluncur ke lutut. serius, tapi harusnya tidak perlu dipikirkan terus-terus. “tenang, view. kamu antrian nomor satu saat ini.”
“berarti banyak yang pengen kakak.”
“pengen, kamu kira aku apa?”
“orang cantik banyak yang suka.” terasa cepat begitu kalimat itu terucapkan, seperti sudah ada di ujung lidah, seperti view sudah tahu apa yang akan juni ucapkan. yang juni tahu, gadis ini menatapnya lekat, tinggi mereka lumayan sampai-sampai juni mendongak sedikit dengan payung yang sudah terbuka di atas kepalanya. 
“ya.. ya… kalau kamu yang bilang seperti itu.” helaan nafas panjang kembali dicekat dengan gandengan tangan yang view lakukan. “stop ngagetin bisa nggak?”
“hehe, sori.” cengiran lebar, sepertinya juni tidak salah kalau kehujanan berdua. “serius aku anterin pulang…”
4 notes · View notes
si-bina · 5 months ago
Text
Alhamdulillaah, I'm Blessed
Akhirnya, 23 Juni 2024 terlewati dengan baik, Alhamdulillaah. Ada apa sih?
Ahad lalu, agenda Reuni Akbar juga menyambut 20 tahun Harlah Perguruan Islam Ar-Risalah sukses dijalankan. Acara yang sudah diplanning sejak tahun lalu.
Jujurly, agenda ini tidak masuk proker Inarah masa bakti tahun ini. Karena kita tidak pede untuk mengangkat agenda-agenda skala besar. Banyak khawatir dan overthinking, serta tidak terbayangkan untuk menghadapi segala drama-drama persiapannya. Tapi terkadang tantangan itu ngga perlu dicari, tapi datang sendiri. Seperti agenda ini.
Di satu sisi, kita punya keinginan untuk mengadakan reuni yang melibatkan semua angkatan. Disamping juga dorongan para alumni yang juga ingin diadakan acara kumpul bareng di Ar-Risalah tercinta. Tapi karena over-thinking-feeling, jadinya 'ngga dulu deh'.
Ehh, ngga taunya di akhir tahun lalu, Ustadzah Siswati dengan senangnya mengabarkan kalau alumni mendapat slot acara di rangkaian agenda 20 tahun Ar-Risalah. Boleh buat agenda apa aja dan dapat support penuh dari PIAR. Ngga mungkin dong dibilang 'afwan zah, kayaknya ngga dulu' wkwk.
Syukurnya punya tim pengurus Inarah yang MasyaAllah; gercep dan sepertinya sangat suka tantangan wkwk (I love them so much, fillaah). Karena sudah di-challenge Ar-Risalah, so dengan semangat keberkahan yang menyala-nyala, kita sambut dengan Bismillaah. Allahu Akbar 🔥
Bertahap kita godok perencanaannya. Mulai dibayangkan, agenda seperti apa yang kita inginkan. Setelah itu, baru deh kita bentuk kepanitiaan internal dan rekrut dari eksternal (non pengurus). Awal bulan Mei lalu, baru deh terbentuk panitia Reuni Akbar 20 tahun Ar-Risalah ini. MasyaAllah, I'm blessed with this team! Love them so much (dikit-dikit love love :")
Tumblr media
Tim yang mau saling bekerjasama, membantu yang kesulitan, meringankan yang keberatan, merangkul yang kebimbangan, dan memaklumi segala kekurangan. Paket komplit lah pokoke! Sepanjang ±2 bulanan ini dengan senang hati meluangkan waktunya untuk rapat-rapat (online, baru offline h-1), serta hal-hal lain demi menuntaskan amanahnya dengan maksimal. Tanpa pamrih! Tabaarakallaah.
And here it is!
Dimulai dengan agenda Bedah Buku Inarah (bersamamu kuhabiskan waktu) yang dipandu oleh Enky dengan pembicara para penulis; Rifdah, Muthi' dan Pranade.
Setelah itu dilanjutkan dengan ngobrol bebas dan makan siang bersama.
Tumblr media
Setelah zuhur, talkshow bersama para asatidz (Ustadz Kamrizal, Ustadz Sholeh dan Ustadz Donis). Sorenya liga basket ceria (menang pulak alhamdulillaah). Malamnya ditutup dengan agenda malam keakraban. MasyaAllah, it was soo tiring but my heart was full. Full of love (love lagi :")
Memang speechless dibuatnya saking serunya MasyaAllah.
Apalagi di makrab seru-seruan. Dapat kelompok puhsepuh semua (1-2-5) dan hanya 1 orang yang agak jauhan di angkatan 12. Sebut saja namanya cipcip. So the group's name was cipcip & puhsepuh. Aseli gabut mamak-mamak. Semakin malam semakin aktif seperti k***i. Wkwkwkwk. Cipcip seperti diospek sama kakak-kakaknya. Tapi bagusnya, dia bisa ngikutin jokes mamak-mamak dan happy diusilin sama puhsepuh. MasyaAllah, semoga ngga trauma ya cipcip dan (moga) berhasil menambah warna kebaikan dalam perjalanan hidup cipcip (dan kami juga) kedepan. Allaahumma aamiiin.
Tumblr media
Agenda 'resmi' berakhir pada malam itu, sekitar pukul 11 lewat. Setelah itu semua diarahkan ke asrama untuk bermalam dan beristirahat. Tapi tapi, perjuangan mamak belum selesai. Tantangan yang lebih berat sudah menanti, anak-anak (Asa-Alaa) awalnya sudah pada tidur. Ketika hendak dibawa ke kamar, mereka terbangun. Duh!
Setelah sampai kamar dan merapikan posisi kasur, Asa dan Alaa kembali diarahkan untuk tidur. Alhamdulillah Uda Asa lancar jaya. Tinggal adeknya nih. Padahal sudah jam 12. 'Alaa, ayok kuta bobok lagi'. Mau diayun katanya. Oke, tak ayun-ayun ni. Bismillaah. 30 menitan kemudian sudah terlelap di tangan, harus ditarok ni biar bisa ikutan istirahat karena lelah sudah all-out main basket tadi sore (wkwk).
Mulai diletakkan di kasur. Ups, terbangun. Gelisah guling sana guling sini, karena suasana baru kan. Ga tidur-tidur. Oke, dicoba ayun lagi. 30 menitan kemudian tak tarok lagi. Ups, terbangun lagi. Duh, gimana ya biar dia nyaman. Akhirnya diayun lagi, sambil megangin kipas angin Uda Asa. Barangkali jika diterpa angin sepoi-sepoi bisa lebih memberatkan kelopak mata (pikirku). Oke, bismillaah ayun lagi. 30 menitan kemudian, sepertinya sudah nyenyak. Bismillah, ditarok. Ups, meski sempat bergerak sedikit, alhamdulillaah berakhir juga drama ayun-ayun dini hari itu.
Tumblr media
Mamak bisa istirahat. Tapi ternyata, istirahat tak segampang itu, ferguso! Mata tak hendak langsung terpejam. Setiap mata baru akan tertutup, pergerakan anak membangunkannya. Srekk srekk, bangun. Guling sana guling sini, bangun. Yaa Rabb, cukupkan yang sedikit ini. Pintaku dalam hati. Karena membayangkan besok mesti nyetir lagi, ngga mungkin kalo ngantuk.
Pagi yang syahdu dan sejuk di Ar-Risalah emang luar biasa ya. Sudah lama tidak kan. Sebelum subuh sudah terjaga (karena emang ngga bisa istirahat), memantau anak-anak dan yang lainnya. Satu persatu alumni pamit pulang, termasuk kami yang check-out sekitar pukul 9 pagi. MasyaAllah, soo meaningful dan unforgettable lah seharian dan semalaman kemarin. Semoga agenda dan perjumpaan kemarin semua diberkahi Allah. Menjadi pemberat amal kebaikan serta menjadi hujjah untuk mendapat rahmat dan keridhaan Allah.
Bersyukur banget Yaa Allah, atas izinMu wujudlah agenda ini. Thanks to my husband, babanya Asa Alaa, yang sudah support penuh dan memberi izin. Juga anak-anakku yang MasyaAllah. Diawal sempat ragu apa bisa hadir di agenda ini (karena jadi panitia pasti gabisa nyantai), salah satunya karena Asa dan Alaa. Mau dititip sama siapa kan? Bismillaah, dengan keyakinan kalau nanti bakal ada aja 'Ammah-Ammah' (para junior alumni) yang bisa dan mau ngajak mereka main, akhirnya diboyong juga mereka mendampingi mamaknya yang SC ini. Dan ternyata Alhamdulillaah, beneran banyak adik-adik yang bantu MasyaAllah (can't thank you enough sisters fillaah).
Tumblr media
Jazakunnallaahu ahsanal jazaa' buat Inarah dan panitia tercinta. Para pembicara; Rifdah, Muthi' dan Nade dan tamu undangan. Dan yang sangat-sangat membuat haru, terimakasihku untuk semua alumni yang hadir dan yang mendo'akan kesuksesan acara ini, wabil khusus kakak-kakak d-fg; kak fatum, kak yola, kak lathifah, kak yani, kak anggun, kak yovi, kak alyani, kak siti, serta teman-teman radar dan adik-adik semua yang pengen banget disebutkan satu persatu, tapi sayangnya memori kepala mamak sudah riweuh buat mengingatnya wkwk.
Sekian dulu. Nanti kalau ada tambahan, tak edit-edit.
Barakallaah ❤️‍🔥
Tumblr media
2 notes · View notes