#tidakmalas
Explore tagged Tumblr posts
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
5 Inspirasi Karier untuk Perempuan dari Karakter Film dan Serial
Inanews - Kita hidup dalam era di mana kaum perempuan telah sukses memainkan peran penting di berbagai bidang. Saat ini perempuan tak hanya dapat memilih presiden, namun dapat juga menjadi pemimpin negeri itu sendiri. Tak ada lagi batas bagi para perempuan dalam menjadi apa yang mereka impikan. Dalam semangat Hari Perempuan Internasional, merayakan kebebasan bisa dengan memilih jalur karier yang Anda sukai. Baik itu untuk membangun bisnis yang sukses maupun menjadi bagian dari manajemen tertinggi dalam sebuah perusahaan, siapkan diri Anda untuk menggapai berbagai pencapaian di tahun ini. Berikut ini karakter-karakter perempuan inspiratif dalam film dan serial yang tayang di Netflix yang bisa jadi inspirasi karier Anda. Anda bahkan bisa mengintip berbagai trik mencapai karier yang sukses dari mereka. Guru di daerah terpencil Menjadi guru adalah pilihan profesi yang mulia. Jika Anda seorang petualang yang memiliki ketertarikan di dunia pendidikan, Anda mungkin ingin mencoba menjadi guru di daerah terpencil. Kisah Butet Manurung (Prisia Nasution) di Sokola Rimba bisa jadi inspirasi. Butet mendapat misi untuk mengajar baca tulis untuk suku Anak Dalam di area konservasi di Jambi, Sumatera Selatan. Ia jatuh cinta dengan tugas tersebut dan ini kemudian menjadi awal mula Butet mendirikan Sokola Rimba. CEO sebuah online fashion start-up
Tumblr media
Netflix Original Girlboss menceritakan kisah Sophia Amaruso (Britt Robertson), pengusaha perempuan yang merintis usaha penjualan busana wanita secara daring (online fashion start-up) bernama Nasty Gal pada 2008. Dalam kurun waktu empat tahun, bisnisnya sudah diakui sebagai salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat oleh Inc. Magazine. Itu membuatnya menjadi salah satu wanita mandiri terkaya di dunia versi Forbes pada 2016. Managing partner di firma hukum
Tumblr media
Dalam Suits, Jessica Pearson (Gina Torres) merupakan sosok perempuan yang tangguh dan independen. Ia tahu betul apa yang ia mau dan tidak pernah menyerah untuk mencapainya. Memulai kariernya sebagai pengacara junior, Jessica sukses melampaui rekan kerja lainnya dan akhirnya berhasil menduduki kursi panas sebagai seorang Managing Partner.  Tidak mudah tentunya, karena ia harus membuktikan dirinya yang merupakan perempuan  berdarah campuran Afrika-Amerika di lingkungan yang didominasi oleh pria kulit putih. Melalui serial ini, Anda dapat belajar untuk tidak membiarkan orang lain mendikte apa yang Anda lakukan. Sekali Anda menentukan tujuan, fokuskan pikiran Anda dan berikan yang terbaik. Read the full article
0 notes
henricusyp-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Presentasi Pengenalan Profesi Bisnis di Almamater SMA Kolese De Britto Hari ini... seperti kembali pada suasana 16 tahun yang lalu... Saat Putih Abu Abu dan Rambut Gondrong Pecicilan Cowawakan Bebas Berekspresi Kawah Condrodimuko... www.henricusyp.wordpress.com #peresentasiprofesi #presentasibisnis #smadebritto #putihabuabu #kolesedebritto #debrittocollege #manforothers #manwithothers #tidaktakut #tidakmalu #tidakmalas (di Smas Kolese de Britto Depok)
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Nilai Kehidupan
Inanews -  Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik. Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti. “Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon. Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.” Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.” Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.” Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”. Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”. Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega. Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri. Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Pohon dan Anak
Inanews  - Ada pohon besar di dalam hutan dengan batang yang tebal, banyak dahan besar, dan berdaun rimbun. Seorang anak yang kesepian datang ke pohon itu untuk bermain. Anak itu membayangkan ia mendengar pohon itu berkata ramah kepadanya, “Ayo panjatlah aku. Bangunlah rumah bermain kecil di atas sini. Kamu boleh menggunakan dahan kecilku jika kamu mau, juga daunku yang berlimpah.” Maka anak itu memanjat pohon itu, mematahkan beberapa ranting, mengambil dedaunan, dan membuat rumah rahasia yang tinggi di pohon itu. Meski itu menyakiti pohon, namun pohon itu bahagia berkorban sedikit untuk melihat anak itu mendapatkan begitu banyak kesenangan. Selama hari-hari yang panjang, anak itu akan bermain di dalam rumah pohon. Pohon itu puas. Ketika anak itu tumbuh lebih dewasa, ia berhenti bermain di pohon itu. Pohon itu menjadi sedih, rantingnya merunduk dan deadunannya kehilangan kilaunya. Selang beberapa tahun, anak yang kini remaja itu kembali.  Pohon itu kegirangan melihatnya lagi. Pemuda itu merasa ia mendengar pohon itu berkata, “Ayo panjatlah aku lagi. Rumah pohon lamamu masih di sini. Aku merindukanmu.” “Kini aku terlalu tua untuk bermain rumah pohon,’ pikir remaja itu. “Aku ingin kuliah tapi aku terlalu miskin.” “Tidak masalah,’ pohon itu tampaknya berkata, “Kembalilah seminggu lagi. Aku akan mengeluarkan buah. Aku akan hasilkan ekstra. Silakan panen semua buahku dan juallah untuk membayar biaya kuliahmu.” Maka anak itu kembali tujuh hari kemudian. Pohon itu dipenuhi buah ranum. Anak itu mengambil semuanya sampai buah yang terkahir, menjualnya, dan cukup untuk biaya kuliah satu tahun. Pohon itu sangat bahagia. Anak itu kembali selama tiga tahun berikutnya, mengambil setiap buahnya dan menjualnya untuk memenuhi biayanya. Pohon itu gembira. Pohon itu bahkan kelihatannya berusaha lebih keras tiap tahunnya untuk menghasilkan lebih banyak buah untuk sahabatnya, meskipun ini membuat pohon itu kelelahan dan makin sakit. Ketika anak itu lulus, ia berhenti datang. Pohon itu sedih lagi. Beberapa tahun kemudian, anak itu, kini menjadi pemuda, kembali. Ia memiliki kesan yang sangat jelas bahwa pohon tua itu menangis kegirangan melihatnya lagi. “Tunggu beberapa hari lagi. Walau aku kini agak lemah, aku masih bisa menghasilkan banyak buah agar kamu jual untuk biaya kuliahmu.” “Aku tidak kuliah lagi,” kata pemuda itu, “aku sudah punya pekerjaan. Aku sudah jatuh cinta dan ingin menikah, namun kami membutuhkan rumah untuk ditinggali.” “Tidak masalsah,” pohon itu agaknya berkata, “kembalilah besok dengan gergaji. Ambil dahan tebalku. Itu bisa untuk membuat papan lantai dan tiang yang kuat. Bahkan ada cukup kayu untuk membuat dindingnya. Gunakan dahan kecil dan daun besar untuk atapnya. Ada banyak.” Demikianlah, hari berikutnya, pemuda itu mengambil seluruh dahan dan daun untuk membuat rumahnya, menyisakan hanya batangnya. Meski itu melukai pohon itu dengan parah, pohon itu bahagia membuat pengorbanan besar untuk seseorang yang dicintainya. Selama bertahun-tahun, anak itu tidak pernah kembali. Pohon itu bergantung pada kenangan bahagianya untuk mempertahankan hidupnya. Kala anak itu datang lagi, kini menjadi pria setengah baya, pohon itu nyaris melompat keluar dari tanah dengan sukacita. “Selamat datang! Sungguh bahagia melihatmu lagi!” Bahkan kali ini burung-burung pun bisa mendengar pohon itu. “Apa yang bisa kulakukan untukmu? Mohon izinkan aku membantu.” “Aku kini punya anak,” jawab pria itu, “dan aku ingin memulai usaha perabotanku sendiri untuk mendapat cukup uang untuk memberi mereka kehidupan yang baik.” “Bagus sekali,” kata pohon tua itu, “meski kamu mungkin berpikir aku cuma tunggul tua, ada banyak kayu indah dalam batangku untuk membuat banyak perabot mahal. Ambillah. Aku akan bahagia jika kamu ambil semua.” Maka pria itu datang esoknya, menebang batang pohon itu dan mendapat cukup banyak kayu kelas satu untuk memulai usaha perabotannya. Tak lama setelahnya, pohon itu mati. Bertahun-tahun kemudian, anak itu, kini telah menjadi orangtua, mengunjungi tempat dimana pohon yang sehat itu pernah berdiri, tempat ia membangun rumah pohon semasa ia kecil, yang selalu begitu dermawan kepadanya. Yang tersisa hanyalah akar yang melapuk. Orang tua itu membaringkan kepalanya di atas akar-akar itu sejenak. Akar itu jauh lebih nyaman daripada bantal bulu. Ia ingat dengan berurai air mata bagaimana pohon itu telah menolongnya, tanpa bertanya, tiap kali ia membutuhkan pertolongan. Bagaimana pohon itu mengorbankan segalanya untuknya, dan bahagia melakukannya setiap saat. Ia pun tertidur. Ketika ia bangun dari mimpi itu, ia menyadari bahwa pohon itu adalah orangtuanya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Filosofi Semut
Inanews - Marilah kita belajar kebijakan dari semut. Semut bekerja keras di masa sulit, agar hidup tercukupi di masa yang lebih sulit. Semut tidak mengeluh, tidak ada yang bersantai ria saat semut yang lain bekerja. Semut mengutamakan kerjasama daripada sok bossy dan merasa lebih keren sendiri. Semut tidak mengharapkan pemberian mudah, dan tidak marah kalau tidak ada yang memberinya gratisan. Semut tidak malas, tidak suka menunda, tidak menyalahkan orang lain atas kesulitan hidup, dan patuh kepada fitrahnya yang baik. Marilah kita menjadi manusia yang hidup penuh penghormatan kepada diri sendiri. Marilah kita hidup dengan sepenuhnya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Filosofi Semut
Inanews - Marilah kita belajar kebijakan dari semut. Semut bekerja keras di masa sulit, agar hidup tercukupi di masa yang lebih sulit. Semut tidak mengeluh, tidak ada yang bersantai ria saat semut yang lain bekerja. Semut mengutamakan kerjasama daripada sok bossy dan merasa lebih keren sendiri. Semut tidak mengharapkan pemberian mudah, dan tidak marah kalau tidak ada yang memberinya gratisan. Semut tidak malas, tidak suka menunda, tidak menyalahkan orang lain atas kesulitan hidup, dan patuh kepada fitrahnya yang baik. Marilah kita menjadi manusia yang hidup penuh penghormatan kepada diri sendiri. Marilah kita hidup dengan sepenuhnya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Selalu Ada Tetesan Air Walau Itu Di Padang Gurun
Inanews - Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya. Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!” Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : “Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?” Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. “Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.” Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton. Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan “ting!” setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh. Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, “Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?” “Begini,” jawab wanita itu. Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku. Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya, demikian kata seorang bijak. Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Selalu Ada Tetesan Air Walau Itu Di Padang Gurun
Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya. Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!” Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : “Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?” Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. “Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.” Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton. Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan “ting!” setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh. Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, “Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?” “Begini,” jawab wanita itu. Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku. Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya, demikian kata seorang bijak. Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Selalu Ada Tetesan Air Walau Itu Di Padang Gurun
Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya. Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!” Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : “Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?” Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. “Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.” Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton. Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan “ting!” setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh. Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, “Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?” “Begini,” jawab wanita itu. Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku. Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya, demikian kata seorang bijak. Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Selalu Ada Tetesan Air Walau Itu Di Padang Gurun
Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya. Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!” Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : “Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?” Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. “Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.” Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton. Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan “ting!” setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh. Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, “Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?” “Begini,” jawab wanita itu. Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku. Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya, demikian kata seorang bijak. Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Jadi Fitness Influencer, Difabel Ini Sudah 200 Kali Patah Tulang
Inanews - Keterbatasan fisik tak menghalangi seorang Jay Manuel menyerah dan berdiam diri. Wanita berusia 23 tahun dari Georgia ini justru berhasil menjadi fitness influencer, padahal dia memiliki  osteogenesis imperfecta tipe tiga, gangguan tulang rapuh yang memengaruhi tinggi dan kemampuannya berjalan. Produser musik pun terpaksa menggunakan bantuan kursi roda untuk mobilitasnya. Bahkan Jay telah mengalami patah tulang lebih dari 200 kali dan menjalani 22 prosedur operasi karena kegiatan yang dilakukannya. Meski dia sering mengalami rasa sakit yang parah dan mobilitas terbatas, namun hal itu tak menghentikannya. Jay sangat bersemangat melakukan fitness, olahraga secara teratur dan melakukan rutinitas olahraga tradisional lainnya. Dia berbagi rutinitas kebugarannya secara online untuk memberikan motivasi kepada orang lain yang ingin sehat. Selain itu, untuk menunjukkan bahwa kekurangannya tidak akan mencegahnya untuk hidup bahagia. "Saya banyak memperhatikan kecacatan dipandang sebagai suatu hal yang negatif, di mana orang cenderung kasihan kepada saya atau berpikir hidup saya tidak bahagia," katanya. Dia menuturkan, meski dia harus melakukan hal-hal tertentu yang berbeda, namun memiliki osteogenesis imperfecta telah mengajarkannya untuk beradaptasi dan memberi banyak kontribusi kepada orang difabel seperti dirinya dengan cara yang positif. "Saya menciptakan halaman @rolloutfitness karena saya tidak melihat siapa pun yang seperti berolahraga. Sangat penting bagi saya untuk dapat menunjukkan kepada orang lain mereka bisa melakukannya," ujarnya. Jay mulai berolahraga karena ingin lebih banyak bergerak dan bergerak bebas. Dia mengaku suka melihat kisah transformasi di Instagram, sehingga membuat dirinya melakukan hal yang sama. Pada akhirnya mendorongnya mulai melakukan gym, menggabungkan latihan untuk lengan dan kaki dengan push-up, sit-up, dance hingga cardio. Aktivitas olahraganya yang dibagikan secara online mendapatkan banyak respons lebih dari 1.500 pengikutnya, yang mencintai sikap positif dan kalimat motivasinya. Dia menjelaskan bahwa berolahraga membantunya secara fisik serta tetap bugar dan bergerak. "Cara saya menjaga motivasi mengingatkan diri sendiri bagaimana hal itu akan memengaruhi kehidupan saya secara keseluruhan. Saat ingin mendorong batas-batas, saya berpikir tentang yang bisa saya lakukan berikutnya, sehingga membuat saya ingin melakukan lebih banyak," tutur Jay. Hal tersebut pun membantunya menjadi sosok yang mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Dia juga menjadi lebih percaya diri. "Dari sudut pandang mental, ketika saya melihat diri saya sendiri, saya menjadi lebih senang dengan apa yang saya lihat di cermin. Ini meningkatkan kepercayaan diri saya dan melihat perubahan yang baru," ucap Jay. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Seniman Indonesia Berjaya di Pameran Seni Kontemporer Asia Pasifik
Inanews - Karya seni Indonesia nampaknya tak diragukan lagi di kancah internasional. Sebab, karya seni Indonesia terpampang di Pameran Seni Kontemporer Asia Pasifik ke-9, Asia Pacific Triennial of Contemporary Art (APT9) di Gallery of Modern Art (QAGOMA) Brisbane, Australia. Tak sampai di situ, salah satu karya seniman Indonesia, Zico Albaiquni bahkan menjadi sampul katalog pameran tiga tahunan tersebut. Karya Zico yang menjadi cover APT9 adalah sebuah lukisan yang menggambarkan suasana ruang kerjanya. Di mana dalam ruang kerja yang dilukis itu terdapat seorang pengunjung perempuan sedang melihat lukisan singa yang menerkam zebra, di sisi lainnya terdapat gambar seorang perempuan yang menari tarian Sunda. APT9 ini merupakan pameran yang sangat bergengsi, karena dalam pameran ini menampilkan karya-karya paling baru dan menarik yang diproduksi di Asia-Pasifik dan Australia. Pameran mencakup karya dari lebih dari 80 seniman, kolektif dan pembuat film yang berasal dari lebih 30 negara. Deputy Director dari Queensland (QAGOMA) Simon Elliot, mengatakan, karya Zico tak hanya digunakan sebagai sampul katalog. Tetapi karya Zico juga digunakan untuk banner di depan galeri tempat diadakannya pameran tersebut. "Karyanya sangat luar biasa, dan kami bangga akan karya ini," kata Simon saat berbincang dengan sejumlah wartawan Indonesia di gedung QAGOMA di Brisbane, Queensland, Australia. Menurut Simon, APT ini dapat menjadi wadah untuk melihat perkembangan seni kontemporer berbagai negara di kawasan Australia dan Asia-Pasifik, serta melihat lebih dalam terkait sejarah dan multikulturalisme di wilayah tersebut. "Ini adalah salah satu pameran yang paling penting di dunia yang menampilkan seni kontemporer dari wilayah Asia, Australia dan Pasifik di satu tempat," ujarnya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Cari Calon Suami untuk Putrinya, Pengusaha Durian Tawari Rp4,5 Miliar
Inanews - Seorang pengusaha durian asal Thailand menjadi viral setelah membuat pengumuman mencari seorang suami bagi putrinya yang berusia 26 tahun. Dalam unggahannya, ia menawarkan uang senilai Rp4,5 miliar dan kesempatan untuk mengambil alih kerajaan durian, bagi pria yang berhasil menikahi anaknya. Pengusaha itu ialah Arnon Rodthong, yang mencari pasangan potensial untuk putri bungsunya, Karnsita. Sejak diunggah di Facebook, banyak pria yang tertarik untuk mengikutinya. Bahkan Rodthong merasa kewalahan. "Berhenti menghubungi saya, saya belum punya waktu untuk beristirahat. Lebih dari 10 ribu pria telah melamar menjadi menantu saya," kata dia. Untuk itu, kini ia punya cara tersendiri untuk menyaring calon menantunya. Ia akan membuat sebuah tes uji coba yang akan dimulai pada 1 April mendatang. Rodthong meminta pria yang tertarik untuk datang, tinggal dan bekerja di perkebunan duriannya selama tiga bulan. "Jika ada lebih dari satu dari kalian yang tersisa (setelah tiga bulan), kami akan memperpanjang (tugas) untuk tiga bulan kemudian sampai hanya ada satu orang yang tersisa," ujarnya. Meski detail penilaian tetap menjadi misteri, Rodthong telah mencantumkan sejumlah kriteria bagi para pelamar. Dalam unggahan yang kini telah dihapus, ayah empat anak itu mencatat bahwa menantu yang sempurna tidak harus kaya atau berpendidikan. Bahkan tak perlu menunjukkan lulusan universitas mana. Ia mengatakan bahwa syarat untuk menjadi calon mantunya ialah pekerja keras, hemat, dan ingin sekali belajar tentang industri durian. Kandidat yang berhasil juga tidak boleh merokok atau berjudi. Menurut sejumlah sumber, Rodthong sedang mencari anak didik yang dapat diandalkan untuk menjalankan bisnisnya bersama putrinya, yang juga bekerja dengannya. Ini karena dia menyadari bahwa usianya makin tua, sedangkan pekerjaan terus bertambah. “Jika saya menunggu seorang menantu datang ke sini dan meminta (untuk menikahinya), itu akan terlalu lambat, jadi saya meminta hak sekarang," katanya. Karnsita, yang merupakan lulusan Universitas Assumption Bangkok dan juga memegang diploma bahasa Mandarin dari Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, China mengaku awalnya terkejut dengan pengumuman yang dibuat ayahnya. Namun, sekarang ia yakin bahwa yang dilakukan itu baik untuknya. Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan akhir tentang siapa yang akan dinikahinya akan menjadi haknya. Ketika ditanya tentang prioritas pada pasangan, Karnsita mengatakan bahwa dia tidak terlalu cerewet tentang penampilan. "Saya tidak pilih-pilih. Saya hanya ingin seorang pria yang bisa saya bawa ke acara sosial dan foto selfie. Saya sendiri tidak terlalu cantik, jadi saya tidak masalah dengan penampilan apa pun," ujarnya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Kisah Menyentuh Wanita Tua Berkostum Anime Demi Bertahan Hidup
Inanews - Baru-baru ini sebuah foto viral yang memperlihatkan seseorang dengan kostum Doraemon tengah bersedih, menggugah simpati warga Malaysia. Duduk di dekat pantai, orang dengan kostum Doraemon itu tampak merenung. Ternyata, orang di dalam kostum tersebut adalah seorang wanita. Dan, cerita di baliknya akan membuat hati Anda tersentuh. Dilansir dari laman Mashable, ketika foto wanita berkostum Doraemon itu viral, media Malaysia mulai menggali ceritanya. Mereka mencoba mencari tahu lebih dalam siapa wanita di balik kostum Doraemon. Wanita tersebut kemudian diketahui bernama Siti Endon Ismail berusia 56 tahun. Ia seorang janda yang hidup bersama 50 ekor kucing. Dan inilah alasannya rela memakai kostum berbagai karakter anime terkenal seperti Hello Kitty hingga Doraemon untuk menyambung hidupnya. Siti tinggal seorang sendiri di Teluk Cempedak, kota pesisir yang terletak di Kuantan, Pahang. Tiga tahun lalu, ia memutuskan untuk bekerja dengan memakai kostum boneka demi menyokong kebutuhan hidupnya dan memberi makan kucing-kucingnya. Sejak itu, dia menjadi akrab dengan lokasi tersebut dan sering terlihat berkeliaran di sana, menghibur anak-anak dari balik kostum Hello Kitty. Terkadang ia juga memakai kostum Putri Salju. "Saya tidak meminta bayaran dan terserah pada orang-orang ingin memberi berapa pun. Saya tidak hanya mencukupi kebutuhan saya tapi juga kucing yang saya pelihara di rumah. Kalau saya tidak bekerja, lalu siapa yang akan membelikan mereka makanan?" kata Siti. Siti melanjutkan bahwa ia tinggal sendiri di Kuantan karena anak-anaknya tinggal dengan mantan suaminya. Kucing-kucingnya itulah satu-satunya teman bagi Siti sehingga ia harus merawat mereka dengan baik. Dalam sehari, Siti bisa mengantungi uang sekitar Rp98 ribu. Kalau ia beruntung, Siti bisa dapat pekerjaan untuk sebuah acara, tapi itu sangat jarang terjadi. Kondisi miris inilah yang menarik perhatian banyak warga Malaysia untuk membuat penggalangan dana demi membantu keuangan Siti. Untungnya, ada akhir bahagia dari cerita ini. Siti kini tidak hanya mendapat teman-teman baru, tapi ia juga mampu bertahan hidup berkat kebaikan banyak warga Malaysia. Ia pun berencana membuka sebuah toko kecil, tapi pekerjaannya sebagai penghibur dengan kostum tetap dilakukannya. "Beberapa orang bahkan menawarkan bantuan untuk mendapatkan pekerjaan lain. Mereka berkata kalau memakai kostum maskot tidak sesuai dengan usia saya dan waktu kerja tak tentu akan membuat saya mudah lelah," ujar Siti. Meski begitu, Siti merasa pekerjaan itu sudah melekat di hatinya. Terpenting, ia senang mengerjakannya. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 6 years ago
Text
Kisah Menyentuh Wanita Tua Berkostum Anime Demi Bertahan Hidup
Inanews - Baru-baru ini sebuah foto viral yang memperlihatkan seseorang dengan kostum Doraemon tengah bersedih, menggugah simpati warga Malaysia. Duduk di dekat pantai, orang dengan kostum Doraemon itu tampak merenung. Ternyata, orang di dalam kostum tersebut adalah seorang wanita. Dan, cerita di baliknya akan membuat hati Anda tersentuh. Dilansir dari laman Mashable, ketika foto wanita berkostum Doraemon itu viral, media Malaysia mulai menggali ceritanya. Mereka mencoba mencari tahu lebih dalam siapa wanita di balik kostum Doraemon. Wanita tersebut kemudian diketahui bernama Siti Endon Ismail berusia 56 tahun. Ia seorang janda yang hidup bersama 50 ekor kucing. Dan inilah alasannya rela memakai kostum berbagai karakter anime terkenal seperti Hello Kitty hingga Doraemon untuk menyambung hidupnya. Siti tinggal seorang sendiri di Teluk Cempedak, kota pesisir yang terletak di Kuantan, Pahang. Tiga tahun lalu, ia memutuskan untuk bekerja dengan memakai kostum boneka demi menyokong kebutuhan hidupnya dan memberi makan kucing-kucingnya. Sejak itu, dia menjadi akrab dengan lokasi tersebut dan sering terlihat berkeliaran di sana, menghibur anak-anak dari balik kostum Hello Kitty. Terkadang ia juga memakai kostum Putri Salju. "Saya tidak meminta bayaran dan terserah pada orang-orang ingin memberi berapa pun. Saya tidak hanya mencukupi kebutuhan saya tapi juga kucing yang saya pelihara di rumah. Kalau saya tidak bekerja, lalu siapa yang akan membelikan mereka makanan?" kata Siti. Siti melanjutkan bahwa ia tinggal sendiri di Kuantan karena anak-anaknya tinggal dengan mantan suaminya. Kucing-kucingnya itulah satu-satunya teman bagi Siti sehingga ia harus merawat mereka dengan baik. Dalam sehari, Siti bisa mengantungi uang sekitar Rp98 ribu. Kalau ia beruntung, Siti bisa dapat pekerjaan untuk sebuah acara, tapi itu sangat jarang terjadi. Kondisi miris inilah yang menarik perhatian banyak warga Malaysia untuk membuat penggalangan dana demi membantu keuangan Siti. Untungnya, ada akhir bahagia dari cerita ini. Siti kini tidak hanya mendapat teman-teman baru, tapi ia juga mampu bertahan hidup berkat kebaikan banyak warga Malaysia. Ia pun berencana membuka sebuah toko kecil, tapi pekerjaannya sebagai penghibur dengan kostum tetap dilakukannya. "Beberapa orang bahkan menawarkan bantuan untuk mendapatkan pekerjaan lain. Mereka berkata kalau memakai kostum maskot tidak sesuai dengan usia saya dan waktu kerja tak tentu akan membuat saya mudah lelah," ujar Siti. Meski begitu, Siti merasa pekerjaan itu sudah melekat di hatinya. Terpenting, ia senang mengerjakannya. Read the full article
0 notes