#teoriadministrasipublik
Explore tagged Tumblr posts
admpublik · 2 years ago
Link
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud nyata
0 notes
admpublik · 2 years ago
Link
Teori ini berasumsi bahwa politik merupakan sebuah aktivitas sehingga mempunyai proses. Teori ini memberikan rujukan tentang bagaimana kebijakan dibuat atau seharusnya dibuat, namun memberikan tekanan pada substansi  seperti apa yang harus ada.
0 notes
admpublik · 3 years ago
Link
0 notes
admpublik · 3 years ago
Link
Pengertian Publik adalah sejumlah manusia yang memiliki kesamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki
0 notes
admpublik · 4 years ago
Text
Pengertian Teori Administrasi Negara
Teori Teori dipahami sebagai jargon atau ungkapan kata-kata yang kompleks untuk menjelaskan kejadian yang nampak sederhana. Teori  disamakan dengan pendapat, opini, dugaan atau spekulasi. Adapun pengertian teori berdasarkan para ahli, yaitu: 1. Menurut Schattschneider teori sebagai cara tersingkat untuk menyatakan sesuatu yang penting. 2. Menurut Joseph Eaton teori sebagai jaringan ide yang menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih. 3. Menurut Teresa L. Baker teori adalah penjelasan yang disusun untuk menerangkan relasi atau peristiwa yang saling berkaitan. 4. Menurut Kerlinger, teori adalah serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan yang disusun untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena. Untuk mengaitkan antara teori dan praktek para ilmuan administrasi publik memberi saran agar teori (terutama dalam konteks administrasi negara) haruslah bersifat praktis dalam pengertian memiliki unsur-unsur diagnostik, moral  dan instrumental. Administrasi Negara Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan administrasi negara atau administrasi publik tidaklah mudah. Setiap pakar membuat definisi yang berbeda-beda. Para pakar cenderung memandang administrasi negara dari satu sisi atau dimensi pokoknya, padahal administrasi negara tidak cukup dipahami hanya dari satu dimensi saja. Berikut ini merupakan pengertian administrasi negara menurut beberapa pakar, yaitu : 1. Gerald Caiden (1982): Administrasi negara melingkupi segala kegiatan yang  berhubungan dengan penyelenggaraan urusan publik atau kebutuhan publik. Ruang lingkup administrasi negara adalah bagaimana orang mengorganisir diri mereka sebagai publik secara kolektif dan dengan tugas dan kewajiban masing-masing memecahkan masalah publik untuk mencapai tujuan bersama. 2. Nigro dan Nigro (1984): Administrasi  negara secara lebih khusus dapat dijelaskan sbg apa yg dilakukan oleh pemerintah, terutama lembaga eksekutif (dengan sarana birokrasi), di dalam memecahkan masalah kemasyarakata/publik. 3. Harmon dan Mayer: Aktor penyelenggaraan administrasi publik adalah birokrat atau pegawai negeri. Proses administrasi melibatkan pihak di luar birokrasi seperti pekerja sosial, LSM, ormas, dan lain-lain), maka sektor non negara yang tindakannya mengatasnamakan kepentingan publik akan berdampak kepada masyarakat luas, sehingga menjadi pusat perhatian administrasi publik juga. 4. Chandler dan Plano (dalam Yeremias Keban,2004): Sumber daya dan personil publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplemetasikan, dan mengelola (manage) keputusan-keputusan dalam kebijakan public. Sebagai suatu disiplin ilmu, administrasi publik bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi , sumber daya manusia dan keuangan 5. Glen O. Stahl (dalam Caiden 1982): Karakteristik yang membedakan administrasi publik dengan administrasi lainnya adalah: a. Pelayanan yang diselenggarakan administrasi publik lebih bersifat urgen atau mendesak daripada diselenggarakan  organisasi  swasta b. Pelayanan oleh organisasi publik (negara) pada umumnya bersifat monopoli atau semi monopoli c. Kegiatan instansi negara (birokrasi) pada umumnya  terikat pada hukum formal (kebijakan publik) d. Kegiatan negara atau pemerintah selalu mendapat sorotan public e. Pelayanan publik tidak terikat pada harga pasar 6. Yeremias T. Keban (2004): Hakekat administrasi publik : a. Administrasi publik lebih berkaitan dengan dunia eksekutif,  meskipun juga berkaitan dengan dunia  yudikatif dan legislative b. Administrasi publik berkenaan dengan formulasi dan implementasi kebijakan public c. Administrasi publik berkaitan dengan berbagai masalah manusiawi dan usaha kerja sama untuk mengerjakan tugas-tugas pemerintah d. Meski berbeda dengan administrasi swasta tetapi administrasi publik overlapping dengan administrasi  swasta e. Administrasi  Publik diarahkan untuk menghasilkan barang dan jasa  public f. Administrasi publik memiliki aspek teoritis dan praktis Teori Administrasi Negara Sejauh ini ilmu administrasi negara belum bisa memunculkan teori yang secara khusus dapat disebut sebagai teori administrasi negara. Selama ini, ilmu administrasi negara banyak mengadopsi teori-teori yang berkembang pada ilmu lain untuk menjelaskan aktivitas atau perilaku dalam administrasi negara. Contohnya, motivasi dan partisipasi adalah konsep ilmu psikologi dan ilmu politik, tetapi banyak juga dipakai dalam literatur administrasi negara untuk menjelaskan fenomena administrasi negara. Konsep efisiensi dikembangkan ilmu ekonomi atau manajemen. Administrasi juga menggunakan konsep birokrasi, kelompok formal dan informal yang merupakan konsep yang berasal dari ilmu sosiologi. Sangat sulit menemukan teori yang orisinil hasil dari pemikiran para ilmuan administrasi negara.   Sebenarnya, banyak teori dalam administrasi negara, tapi sangat sedikit sekali teori umum tentang administrasi negara. Yang disebut sebagai teori administrasi selama ini sesungguhnya merupakan ide, konsep, metode atau teori yang dipinjam dari ilmu lain. Ini menandakan bahwa ilmu administrasi negara belum mampu mengembangkan teorinya sendiri. Seharusnya teori administrasi negara mencakup semua ilmu (teori) yang relevan dan berguna untuk menjelaskan hakekat administrasi negara, yakni menjelaskan: kondisi dan relasi dalam administrasi negara, bagaimana organisasi pemerintahan, menyeleksi pegawai, wewenang dan pertanggungjawaban, serta prinsip-prinsip yang terdapat dalam sistem administrasi negara. Melihat karakteristik ilmu administrasi yang cenderung lintas disiplin, dapat dikatakan bahwa semua teori (dari disiplin ilmu mana pun) yang berguna untuk memberikan gambaran teoritis baik berbentuk wawasan ataupun proposisi dalam rangka meningkatkan kualitas proses administrasi atau paling tidak, layak dimasukkan dalam literatur administrasi negara  dan diterapkan dalam praktek administrasi Negara Tipe-Tipe Teori Administrasi Negara Ada empat macam teori yang secara keseluruhan dapat memberikan kontribusi terhadap praktek administrasi negara, yaitu : 1. Teori Deskriptif – eksplanatif. Teori ini menjelasan secara abstrak realitas administrasi negara baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil). Misalnya, konsep hirarki dari organisasi formal. Konsep ini menjelaskan ciri umum dari organisasi formal yaitu adanya penjenjangan dalam struktur organisasi. Pada dasarnya teori ini menjawab dua pertanyaan dasar : apa dan mengapa (apa berhubungan dengan apa). Pertanyaan apa: menuntut jawaban mengenai realitas yang dijelaskan secara abstrak ke dalam suatu konsep tertentu. Misal: hirarki organisasi formal, konflik peran, dsb.  Pertanyaan mengapa menuntut jawaban mengenai keterkaitan antara konsep abstrak tertentu dengan konsep abstrak lainnya. Contohnya, konflik yang berhubungan dengan tipe kegiatan apakah departemental atau koordinatif. Kegiatan yang dilaksanakan satu departemen kurang begitu menimbulkan konflik peran dibanding jika kegiatan dilaksanakan secara koordinatif. 2. Teori Normatif. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara prospektif. Termasuk pernyataan atau penjelasan-penjelasan yang bersifat utopia yang sangat idealistis. Teori ini bisa dikembangkan dengan menetukan kriteria normatif yang lebih khusus seperti efisiensi, efektivitas, responsivitas, akutabilitas, demokrasi, dan sebagainya. Teori ini memberikan rekomendasi ke arah suatu realitas yang harus dikembangkan dengan menawarkan kriteria-kriteria normatif tertentu. Permasalahan yang terdapat dalam teori normatif adalah tentang kriteria yang ditawarkan tidak selalu mendukung bahkan bisa saling bertentangan. Contohnya, penekanan yang tinggi pada efisiensi dapat mengorbankan pemerataan (equity). Sentralisasi yang berlebihan akan menghambat nilai demokrasi seperti partisipasi, akuntabilitas publik, transparansi dan pemberdayaan masyarakat. Kriteria-kriteria normatif dalam teori administrasi seringkali terkesan ambisius. Kontradiktif dan relatif (dibatasi ruang dan waktu). Akan tetapi teori normatif tetap penting demi kemajuan administrasi negara yang lebih terarah. 3. Teori Asumtif. Teori ini menekankan pada prakondisi adanya suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun. Teori administrasi lemah dalam menyatakan asumsi dasar tentang sifat manusia dan institusi. Tanpa asumsi membuat teori menjadi utopis atau ahistoris karena tidak jelas dasar berpijaknya. Contoh teori asumtif di dalam administrasi publik adalah Teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor. Teori ini mejelaskan dua jenis asumsi yang berlawanan tentang sifat manusia. Teori X beranggapan bahwa manusia malas dan suka menghindari pekerjaan, sedang teori Y beranggapan bahwa manusia memiliki keinginan untuk bekerja dan memiliki kemauan untuk mengemban tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. 4. Teori Instrumental. Pertanyaan penting dalam teori ini adalah ’bagaimana’ dan ’kapan’. Teori ini adalah tindak lanjut dari proposisi “jika – karena”. Misalnya : Jika proses administrasi berlangsung secara begini dan begitu, karena ini dan itu atau jika  desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas birokrasi, maka strategi, tehnik, alat apa yang dikembangkan untuk menunjangnya. Analisis kebijakan adalah contoh teori instrumental.
0 notes
admpublik · 4 years ago
Text
TEORI ADMINISTRASI PUBLIK
Pengertian
Administrasi publik berasal dari dua kata, yaitu administrasi dan publik. Administrasi dimaknai sebagai kegiatan atau kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan atau diarahkan. Definis lainnya adalah kegiatam implementasi kebijakan. Sedangkan publik dapat diartikan sebagai negara, klien, konsumen, warga masyarakat, dan kelompok kepentingan. Dari pengertian tersebut diatas, maka administrasi publik bisa diartikan sebagai sebuah kegiatan untuk menjalankan keputusan/kebijakan untuk kepentingan negara, warga masyarakat 
Paradigma Administrasi Publik
Paradigma administrasi publik merupakan cara pandang yang dilakukan oleh administrasi publik terhadap nilai, teori, konsep, metodologi atau cara pendekatan yang dapat dipergunakan para teoritisi dan praktisi dalam menanggapi sesuatu permasalahan baik dalam pengembangan ilmu maupun kemajuan hidup.Dalam konsep administrasi publik ada beberapa paradigma yaitu:1. Paradigma dikotomi politik dan administrasi negara. Paradigma ini membahas tentang masalah-masalah yang terdapat di organisasi dan penyusunan anggaran dalam birokrasi pemerintahan, politik dan kebijakan merupakan substansi ilmu politik. Tokoh-tokohnya Frank J Goodnow dan Leonard D. White.2.   Paradigma Prinsip-prinsip administrasi. Locusnya kurang dipentingkan. Fokusnya adalah prinsip manajerial yang berlaku universal pada setiap bentuk organisasi dan lingkungan budaya. Tokohnya adalah Gulick dan Urwick, F.W. Taylor, Henry Fayol, Mary Parker Follet, dan Willooghby.3. Paradigma administrasi negara sebagai ilmu politik. Administrasi negara kembali menjadi bagian dari ilmu politik. Pelaksanaan prinsip administrasi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor lingkungan, jadi tidak “value free” (bebas nilai). Tokoh paradigma ini adalah Nicholas Henry.4.  Paradigma administrasi negara sebagai ilmu administrasi. Administrasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, oleh karena itu dalam paradigma ini adanya pemahaman sosial psikologi, dan analisis sistem untuk saling melengkapi. Tokoh paradigma ini adalah Henderson, Thompson, Caldwen. 
Teori dalam Administrasi Publik
Teori adalah serangkaian ide tentang dua variabel atau lebih saling berhubungan. Ada beberapa teori dalam administrasi publik, antara lain:1. Teori deskriptif eksplanatif, adalah teori yang memberi penjelasan secara abstrak realitas administrasi publik. Misalnya teori yang menjelaskan tentang ketidakmampuan administratif.2. Teori normatif, yaitu teori yang menjelaskan tentang masa mendatang, idealnya dari suatu kondisi. Misalnya teori tentang kepemimpinan ideal masa depan.3. Toeri Asumtif, yaitu teori yang menjelaskan prakondisi, anggapan adanya suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi. Contohnya Teori X dan Y yang dikemukakan oleh Mc Gregor yang menyatakan manusia mempunyai kemampuan baik (Y) dan kurang baik (X).4. Teori Instrumental, yaitu teori yang menitikberatkan pada “bagaimana dan kapan”, lebih kepada penerapan atau aplikasi dari teori. Contohnya teori tentang kebijakan. 
Isu-Isu Penting
Beberapa isu yang sering dibahas dalam ilmu administrasi negara antara lain :1. Pelayanan publik. Administrasi publik pada hakekatnya adalah memberi pelayanan publik. Hal ini sesuai dengan sistem demokrasi yang menginginkan masyarakat mempunyai hak yang sama untuk menerima pelayanan dari pemerintah. Dalam masalah ini yang terpenting adalah bagaimana pemerintah/negara memberikan pelayanan yang baik, cepat dan berkualitas kepada seluruh warga masyarakat.2. Motivasi Pelayanan Publik. Dalam hal ini isu terpenting adalah bagaimana memberi motivasi kepada administrator dalam memberikan pelayanan publik. Ada yang berdasarkan norma, rasional dan perasaan.3. Mal administrasi. Mal administrasi merupakan kesalahan dalam praktekt administrasi. Administrasi publik juga membahas masalah kesalahan-kesalahan publik sebagai kajian utama, seperti lambannya birokrasi, rutinitas dan formalitas pelayanan.4.    Etika Administrasi Publik. Masalah lainnya dalam administrasi publik adalah etika administrasi. Etika administrasi publik berkaitan dengan nilai baik dan buruk. Dalam hal ini termasuk korupsi menjadi bahasan utama.5. Kinerja dan Efektivitas. Kinerja dan efektivitas menjadi salah satu isu sentral bagi administrasi publik. Hal ini dapat dipahami karena administrasi publik merupakan sebuah proses mencapai tujuan, maka persoalan pencapaian dan dan cara mencapai tersebut menjadi penting. Oleh karena itu bagaimana cara kerja (kinerja) yang dijalankan apakah sudah baik sehingga tujuan dapat tercapai (efektif).6. Akuntabilitas Publik. Ada kewajiban pemerintah/administrator untuk melakukan pekerjaan yang dapat dikontrol, diawasi dan dipertanggungjawabkan kepada warga/publik. Hal tersebut merupakan masalah pokoknya.
Sumber: Teori Administrasi Pubik
0 notes