#tempat nongkrong malam hari di jogja
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tempat Nongkrong di Jogja Malam Hari: Nikmati Hiburan Malam yang Seru
Tempat Nongkrong di Jogja Malam Hari â Jogja, atau lebih dikenal sebagai Yogyakarta, adalah kota yang terkenal dengan kebudayaan, sejarah, dan alamnya yang memukau. Selain itu, Jogja juga memiliki kehidupan malam yang aktif dan menarik. Jika Anda mencari tempat nongkrong di Jogja pada malam hari, berikut ini adalah beberapa pilihan yang dapat Anda kunjungi untuk menikmati hiburan malam yangâŚ
View On WordPress
#Alun-Alun Kidul#Jogja#kaliurang#Malioboro#Prawirotaman#tempat ngopi di jogja malam hari#tempat nongkrong malam hari di jogja#tempat nongkrong murah di jogja malam hari#Tugu Jogja#wisata malam jogja#Yogyakarta
0 notes
Text
Bertemu kawan baik di Jakarta
Ia menempuh perjalanan selama 40 menit ke tempatku menginap. Ia mengendarai Yamaha Mio yang sama dengan yang ia gunakan di Jogja. Wajah yang familiar. Senyum dan mata yang sama. Terakhir kali kami bertemu di Jogja tahun 2020âtidak lama kemudian pandemi. Lalu kami menjalani hidup masing-masing. Jarang bertukar kabar, hanya sesekali mengomentari unggahan di Instagram Story atau WhatsApp Status, terkadang kami bertukar Reels kucing lucu.
Aku tidak merasa canggung sama sekali, meski sudah (hampir) 4 tahun tidak bertemu. Rasanya seperti hanya tidak ketemu selama beberapa minggu saja. Hal pertama yang ia tanyakan padaku adalah agendaku di Jakarta. Lalu ia menanyakan soal pekerjaan secara singkat. Lalu ia membuka aplikasi Google Maps dan mengetik tujuan kami. Earphone ia pakai di kedua telinganya. Duduk di bangku belakang mengenakan helm yang kacanya sudah kendor, membonceng orang Jakarta yang memiliki mindset naik motor âyang penting segera sampai tujuanâ, aku sempat bingung mau pegangan apa. Pegangan pinggangnya tidak mungkin karena pasti canggung; akhirnya tiap ia mengerem mendadak aku berpegangan pada behel motornya, dan jaketnya. Â
Baru setelah kami sampai di warung makan dan duduk tenang, kami bertukar kabar satu sama lain.
"Gimana kabarmu?" tanyanya.
"Ya begini." jawabku sambil membentuk huruf V di bawah dagu dengan kedua tanganku. "Kami gimana?"
"Ya begini-begini aja." jawabnya. Lalu kami tertawa.
Ia mengajakku makan soto betawi. Ia baru pertama kali ke sini, dan katanya banyak yang bilang soto di sini enak. âAku mau ngajak kamu makan sesuatu yang nggak bisa kamu temui di Jogja.â katanya. DAN, soto betawinya enak. Banget. Kuahnya kental, rasanya gurih dan pas. Tomatnya enak, kentangnya enak. DAGINGnya enak, lembut dan banyak. Harganya 31 ribu.... belum termasuk nasi. Worth it!
Dari warung makan, kami pergi ke kawasan Blok M. Kami parkir di salah satu penyedia parkir (saat akan pulang, waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB, dan Kang Parkir bilang, â10 ribu bang. Udah lewat jam 12 soalnya). Kami jalan kaki memutari taman Blok M. Sayang sekali, lampu di area kolam tidak nyala. Kami jadi tidak bisa melihat kolam. Lalu kami jalan di blok Little Tokyo yang penuh dengan restoran dan kafe bertema Jepang.Â
Kami mampir beli rokokâaku beli rokok yang sama dengannya, Esse. Kami berniat nongkrong di tempat duduk warung itu, namun ternyata sudah mau tutup. âBang, sorry ya dah mau tutup nih. Kursi sama mejanya mau dirantai, biar gak ilang.â kata penjualnya. Bingung juga aku; tadi di area taman kami diusir dua kali karena sudah malam, duduk di salah satu sudut pertokoan tidak nyaman karena kena lampu sorot yang menyilaukan. Akhirnya kami jalan kaki lagi, dan memutuskan duduk di trotoar, sambil mengamati orang-orang. Ia ahli mengamati orang. Mungkin itu kebiasaannya, mungkin itu adalah kebiasaan yang terbentuk selama kuliah antropologi, mungkin itu adalah karakternya.
Kami mengingat-ingat saat akhir tahun 2019 lalu pergi ke Solo. Naik motorku, Yamaha Mio-GT. Kalau diingat lagi, perjalanan waktu itu termasuk sebagai kemewahan, apalagi buat kami yang masih mahasiswa. Uang bensin, lalu makan tengkleng, beli printilan seperti masker dan rokok, lalu malamnya makan bebek goreng di Klaten. Senangnya, kami bergantian membawa motor. Waktu aku gantian di depan, hari sudah sore dan langit berubah menjadi oranye dan ungu. Aku berkali-kali bilang, âLangitnya cantik!â dan ia menimpali dengan, âIya tahu, berisik!â Lalu kami tertawa.Â
âApa first impression-mu ke aku?â tanyaku. âCewek pinter.â katanya. âWaw. Kalau aku dulu melihatmu sebagai orang yang brilian; mungkin dari sorot matamu dan caramu ngomong, sih.â kataku.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB lebih. Lama sekali kami mengobrol; soal kabar, soal pekerjaan, soal isu gerakan lingkungan, soal isu agraria, soal bagaimana ia sangat bangga dengan ruang terbuka dan transportasi publik di JakartaâJogja mana punya ruang terbuka kaya gini, ujarnyaâmeski ia ke mana-mana masih naik motor karena menurutnya lebih ekonomis dan efisien, soal sampah, soal hubungan romansa masing-masing, soal ketakutan akan masa depan, soal betapa pahitnya realita pasca kuliah, soal kabar teman-teman yang kami kenal.
Dalam perjalanan pulang, ia tanya apakah aku menganggapnya sebagai teman. Kujawab dengan sebal, "Ya iyalah. Kalau enggak buat apa aku mau ketemu!" Sambil memukul bahunya. Dia lalu lanjut bertanya, memangnya apa kriteria teman bagimu. Kujawab begini. Yang pasti aku tidak melihat kuantitas seperti frekuensi bertemu, hal-hal material seperti memberi hadiah atau mentraktir, sebagai ukuran pertemanan yang dekat. Aku memandang pertemanan melalui kualitasnya. Meski jarang bertemu atau berinteraksi di dunia maya, aku merasa lebih dekat dengan beberapa temanku karena ketika bertemu, rasanya tidak asing, tidak canggung dan tidak merasa seperti bertemu orang asing. Sementara ada beberapa orang yang sering aku jumpai, atau hanya sesekali juga, namun tiap bertemu aku merasa asing.
âOooh gitu.â jawabnya. Aku lupa bertanya balik padanya, apakah ia juga menganggapku sebagai teman? Aku menjawab sendiri pertanyaanku dengan asumsi. Ya. Kalau tidak dianggap teman, sepertinya ia tidak akan menempuh hampir 2 jam pergi-pulang untuk menjemputku, mentraktir makan dan mengajak keliling jalan kaki. Ah, ya, jalan kakiâhal yang ia sukai.Â
Obrolan yang hangat. Sehat-sehat selalu. Sampai ketemu lagi, Han.
Jakarta, 16-17 Desember 2023
2 notes
¡
View notes
Text
Kisah Tahun Ketiga (Part 1)
Kisah ini seharusnya masuk kedalam Kisah Tahun Ketiga, namun karena banyaknya kejadian di 6 bulan pertama di tahun ketiga ini, maka lebih baik jika ceritanya dibagi menjadi 2 part.
******
Kisah tahun ketiga kami diawali tepat seperti ending di kisah tahun kedua, liburan natal di Surabaya selama 3 hari di salah satu hotel di jalan tunjungan. Sayangnya kamar yang kami tempati AC nya tidak bisa disetting lebih dingin lagi sehingga terkadang sedikit gerah rasanya. Di hotel itu kami mencoba having sex dengan meletakkan bantal dibawah pinggulnya, lalu posisi dia bersandar di tembok aku masuk dari depan, dan posisi dia tengkurap aku masuk dari belakang, di posisi ini dia sampai gemeteran dan tidak ingin disentuh. Seperti biasa, kami menyiapkan morning pill untuk cum inside dan kondom untuk dipakai setelah perlindungan dari morning pill telah habis. Liburan ini pertama kali nya kami nonton bioskop bareng, selesai nonton jam 11 dan mall sudah tutup, hanya tinggal orang-orang yang satu studio bersama kami.
Setelah liburan di Surabaya itu, rencananya aku akan ke rumah orang tua nya saat lebaran bulan april itu, namun karena satu dan lain hal akhirnya rencana itu dimajukan dan kami liburan di Bandung saat bulan puasa. Itu merupakan pertama kali nya kami bersama saat bulan puasa, mencari makanan untuk berbuka namun tidak mencari makan untuk sahur karena aku tidak berpuasa selama liburan itu. Itu juga pertama kali nya aku mengantar dia beribadah ke gereja di PVJ, aku menunggu dia di taman di lantai teratas PVJ, lalu setelahnya kami nongkrong sampai malam.
Selama 6 bulan itu kami memutuskan dan menetapkan sebuah rencana, pada bulan juli 2023 aku akan pindah dan menetap di Bandung agar kami tidak lagi berjauhan. Pada awal tahun aku sudah menyampaikan niatku untuk pindah ke Bandung pada pihak kantor dan atasanku merespon positif dan memintaku untuk kembali mengabari 2 bulan sebelum pindah jika memang sudah ada rencana pasti. Setelah berbagai pertimbangan akhirnya aku menyampaikan kembali niatku kepada atasanku bahwa bulan juli 2023 aku akan pindah ke Bandung. Ini merupakan keputusan terberat buatku saat itu karena aku pernah menganggur lama dan keputusan ini membuatku takut jika aku tidak segera mendapatkan pekerjaan di Bandung dan menganggur lama, aku tidak ingin membebani pasanganku jika aku tidak segera mendapatkan pekerjaan. Namun dalam ketakutan itu, pada bulan juni aku mendapatkan berita bahwa perusahaan tempat ku bekerja akan pindah lokasi pada bulan agustus 2023 menjadi 1 dengan salah satu perusahaan lain yang masih 1 grup, dan beberapa karyawan merasa keberatan karena akan jadi lebih jauh dari tempat tinggal mereka maupun tempat tinggal ku, hal itu membuat beberapa karyawan bersiap-siap untuk resign pada bulan agustus. Mendegar berita itu aku jadi merasa, cepat atau lambat aku memang harus pindah dari perusahaan itu. Tanggal 27 Juni 2023 menjadi hari terakhir aku bekerja disana, namun karena aku belum membuat surat pengunduran diri dan pihak kantor juga belum mempersiapkan surat referensi kerja jadi hari senin tanggal 3 juli 2023 aku harus kembali ke kantor untuk bertukar dokumen serta berpamitan dengan rekan-rekan kerja ku. Dari tanggal 3 juli itu aku sudah mulai menyiapkan segala kebutuhan untuk kepindahanku ke Bandung, mulai dari ganti baterai hp yang berujung hp ku tidak bisa memutar video dan audio jadi harus beli hp baru, mengurus skck dan pajak kendaraan, mengirim barang dan mengirim motor melalui kereta api, hingga pada tanggal 7 juli 2023 aku berangkat dari Sidoarjo ke Jogja untuk transit sebentar lalu melanjutkan perjalanan ke Bandung, saat itu masa liburan sekolah jadi dia berangkat dari Tasikmalaya dan kami bertemu di kereta.
Tanggal 8 Juli 2023 menjadi hari pertama ku memulai hidup baru di Bandung bersama pasanganku, sebelumnya kami sudah membooking satu kamar kos untuk ditempati berdua, jadi ketika pagi hari kami sampai di Bandung kami langsung menuju kos kami. Pagi itu kami having sex untuk pertama kali nya di kamar kos kami, setelah cum inside kami berpelukan hingga ketiduran dalam kondisi masih naked dan aku masih didalam dia. Malam hari nya kami having sex lagi dan tidur dalam keadaan naked, paginya aku masuk angin. Hari senin nya aku antar dia ke tempat kerja nya, dan sore nya aku menjemputnya.
I'm happy. She's happy. We're happy. đ
Selama 6 bulan ini juga beberapa kali ada kesalahapahaman diantara kami namun untungnya kami dapat segera menyelesaikannya, dan aku juga sempat melakukan satu kesalahan yang membuat dia ngambek selama beberapa hari, tapi dengan komunikasi yang terjalin baik diantara kami, semua itu tidak menjadi masalah yang serius bagi kami.
Dan sekarang masih ada satu hal yang mengganggu pikiranku, ketakutanku jika aku tidak segera mendapatkan pekerjaan.
Semoga aku bisa secepatnya mendapatkan pekerjaan, agar aku tidak menjadi beban di kehidupan dia.
Amin đ
3 notes
¡
View notes
Text
yup tahun ini saya kembali ke jogja, tawaran dadakan dari seorang kawan yang meminta bantuan untuk memotret + membuat konten untuk media tempatnya bekerja. tawaran mendadak yang sempat membuat pusing dan maju mundur untuk diambil.
saya berangkat dari bandung hari jumat pagi dengan kereta ekonomi yang kursinya membelakangi jalanan, kondisi badan yang kurang baik ditambah batuk yang saya derita beberapa hari sebelumnya membuat perjalanan agak sedikit pusing. saya berpisah naik dengan teman saya, lewat beberapa stasiun akhirnya saya bertemu dengan teman saya ini
kami sudah beberapa kali bekerja sama, dulu saya pun sering membantu band yang ia manajeri untuk didokumentasi, dan perjalanan keluar kota pun beberapa kali kami lakukan bersama namun hanya ke jakarta untuk menonton gigs. kali ini agak sedikit beda karena kami berdua pergi agak jauh dan menginap. meskipun ya sama sama untuk gigs hehe.
kami sampai di jogja siang hari dan langsung menuju penginapan yang tidak jauh dari stasiun tugu. lalu menghabiskan sore - malam untuk berkeliling jogja, kami sempat makan di kedai rukun yang ternyata dekat dengan tempat saya makan soto dulu. dengan vibes rumahan yang membuat kami nyaman berlama - lama disana dan juga ditambah dengan suasana hujan yang mengguyur jogja sejak kami datang hingga malam hati. membuat kami enggan beranjak darisana. suasana yang jujur saya rindukan kembali untuk didatangi, dengan makanan yang affordable untuk kami berdua
malamnya kami berdua habiskan dengan berjalan dari sekitar malioboro yang ternyata ada dibelakang hotel kami menginap, dan membeli baso didepan hotel. dan berjalan berkeliling hampir 10.000 langkah. sebuah ketololan yang mungkin tidak akan saya lakukan di bandung haha
keesokan paginya kami berkeliling jogja lagi. membeli (kerinduan) ayam geprek bu made dan mencari kesegaran hingga ke sleman. untuk mencicipi dawet seharga 5000 dibawah pohon yang juga ingin saya datangi kembali jika saya ada rejeki ke jogja nanti haha.
sore ke malam adalah waktu kami melakukan kegiatan utama di jogja kali ini, membuat liputan tentang band amerika yang mengadakan tur terakhir sebelum mereka bubar. jujur saya kurang menikmati acaranya karena sibuk bekerja, pun dengan suasana acaranya yang menurut saya kurang ramai dan seru, ini adalah kali kedua saya mendatangi konser di jogja dan tidak merasakan vibe yang biasa saya rasakan. rasanya lebih capek dan tidak menikmati suasananya hehe.
malamnya setelah lelah melakukan liputan, kami menghabiskan waktu dengan nongkrong disalah satu warmindo yang cukup terkenal di jogja. membeli magelangan dan teh manis anget menjadi penutup agenda kami malam itu. yang kami habiskan sampai jam 3 pagi akibat euforia setelah menonton konser dan melakukan transfer data untuk dijait menjadi sebuah konten oleh teman saya nanti
dan paginya kami habiskan mencari oleh oleh didaerah pathuk dan membeli pesanan di prawirotaman. sebelum pulangpun kami menyempatkan untuk makan soto kadipiro yang menurut teman saya enak sekali (namun agak pricey haha)
lalu kami pulang ke bandung, dan membeli cilok di cipendeuy menjadi penutup perjalanan ini. perjalanan yang cukup menyenangkan dan semoga bisa diulangi kembali, namun tidak dengan disambi bekerja. masih ada rasa penasaran saya akan pantai di jogja yang belom pernah saya datangi lagi dari tahun 2017 silam. semoga ada rejekinya untuk bermain di pantai jogja nanti hehe.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Museum Multatuli tuh sebenernya bukan cuma museum yang fokus ke Multatuli aja, ya. Di museum ini sebenernya dibahas sejarah kolonialisme dan anti kolonialisme di Indonesia. Seru banget, kan? Ada tujuh ruangan di Museum Multatuli yang saling terkait. Nah, ruangannya dibagi jadi dua, ada yang buat ngupas tentang kolonialisme dan yang satunya buat anti kolonialisme. Jadi bisa paham lebih dalam deh tentang masa lalu kita. Lokasinya di Jalan Alun-Alun Timur Nomor 8, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Kalo kamu mau dateng kunjungi, catet ya: Jam Buka Museum Multatuli: Senin sampai Jumat: 08.00 WIB - 16.00 WIB Akhir pekan: 09.00 WIB - 15.00 WIB Tapi inget, museumnya tutup di hari Senin dan pas lagi libur nasional. Jadi, sesuaikan rencanamu ya. BACA JUGA: Bro dan Sis, Ada Paket Wisata Baru Museum Night Fun Walk di Jogja Nih.. Harga tiket masuknya juga tergantung kategori pengunjungnya nih: Pelajar, dari SD sampai SMA: Mulai dari Rp 1.000 per orang Umum: Mulai dari Rp 2.000 per orang Wisatawan mancanegara (wisman): Mulai dari Rp 15.000 per orang Gampang banget, kan? Kamu bisa langsung dateng ke sini dan bayar tiketnya di sini juga. Tapi kalo mau dateng rombongan, jangan lupa kirim surat ke kepala museum minimal H-3, ya. BACA JUGA: Penampakan Serem Boneka Chucky di Museum Blockbuster Surabaya, Seperti Apa Sih? Tempat Kuliner Setelah puas menjelajahi Museum Multatuli, kamu pasti bakal laper banget, nih! Tenang aja, di sekitar museum ada beberapa tempat kuliner yang bisa kamu coba. Ini dia beberapa rekomendasinya: Warung Sate Maranggi "Bu Eni": Ini warung sate legendaris yang terletak di Jalan Raya Rangkasbitung. Di sini kamu bisa menikmati sate maranggi yang super enak dan nikmat. Cocok buat kamu yang suka makan daging sapi yang empuk dengan bumbu khas. Warung Mie Ayam "Pak Amin": Kalo pengen makan mie ayam yang lezat, coba deh mampir ke warung ini. Warung Mie Ayam Pak Amin terletak di Jalan Alun-Alun Timur, dekat dengan Museum Multatuli. Rasanya mantap dan porsinya juga bikin kenyang. Warung Nasi Goreng "Mbah Min": Kalau pengen makan nasi goreng yang juara, cobain deh warung ini. Warung Nasi Goreng Mbah Min berlokasi di Jalan Hasanudin, cukup dekat dengan museum. Nasi gorengnya enak banget dan variasi toppingnya juga banyak. Kedai Kopi "Ngopi Doeloe": Buat kamu yang suka ngopi atau sekedar nongkrong sambil minum kopi, kunjungi Kedai Kopi Ngopi Doeloe. Tempatnya cozy dan mereka menyajikan kopi dengan berbagai varian dan cita rasa yang lezat. Kedainya ada di Jalan Siliwangi, tidak terlalu jauh dari Museum Multatuli. Warung Bakso "Pak Slamet": Bakso selalu jadi pilihan yang pas buat makan siang atau malam. Di Warung Bakso Pak Slamet, kamu bisa menikmati bakso yang kenyal dengan kuah yang gurih. Warungnya berada di Jalan Veteran, sekitar 5 menit dari Museum Multatuli. Jadi, setelah selesai eksplorasi di Museum Multatuli, kamu bisa langsung melipir ke tempat kuliner di sekitarnya untuk mengisi perut yang keroncongan. Selamat menikmati makanan lezatnya! ***
0 notes
Text
Menginap 3 Hari di Anyer
Mendapat undangan pernikahan merupakan hal yang sangat lumrah di usiaku sekarang ini. Kali ini aku mendapat undangan pernikahan adik kelas di daerah Labuan Banten, jarak tempuh dari rumahku karena aku ekspatriat mungkin sekitar 3 jam, tapi aku memutuskan untuk menginap di rumah temanku Ilah seperti biasa. Di hari jumat aku sudah mengunjungi rumahnya di Anyer, Ilah yang masih bekerja tidak ada di rumahnya, mendapati rumahnya yang kosong aku dan teh Anggi bergegas mendatangi rumah Nindi di Kamasan, rumah Nindi yang agak masuk ke dalam desa Kamasan kecamatan Cinangka terbilang jauh dari pantai. Setelah memutuskan untuk menghabiskan waktu sore bersama kami bertiga pergi ke bukit Sidapang, sebenarnya aku sudah mengunjungi bukit ini, namun untuk keperluan artikel aku kembali mengunjunginya. Cuaca kala itu sejuk dan berawan, bukit Sidapang masih sama, suasana sejuk, santai dan pemandangannya yang menyejukan mata sangat cocok untuk melepas penat setelah satu jam setengah menghabiskan perjalanan dari kota Serang ke Anyer. Namun ada yang mengusik dan membuat tak nyaman, suara musik dari pengeras serta orang yang berkaraoke ria di sudut warung dengan cengkok dangdut yang memekakan telinga menurutku membuat polusi udara di tengah kesejukan alam bukit Sidapang, menurutku tujuan para pelancong ke bukit Sidapang selain berswa foto ialah mencari kenyamanan dari kebisingan kota maupun beban pekerjaan, jika ditambah suara-suara yang memecah kesunyian, lantas tujuan menikmati alam Sidapang tidak ada gunanya.
Menghabiskan Waktu di Pinggir Pantai Cibereum
Entah sejak kapan ini menjadi ritual wajib disaaat aku ke Anyer, biasanya Ilah selepas bekerja akan menyusul kami ke pantai, bercengkrama sambil menikmati kuaci ditambah minum-minuman dingin tanpa handphone atau instastory membuat hati jauh lebih nyaman, pikiran kami terpusat kepada canda, tawa, makan, ngobrol dan pemandangan pantai yang terbentang di hadapan mata. Hal itu menjadi nilai yang berharga yang jarang sekali ditemukan, entahlah semakin dewasa semakin malas untuk berfoto-foto, waktu untuk menikmati suasana akan terbuang oleh kesibukan foto-foto alih-alih merasakan momen yang ada, hal itu menjadi kian mahal di jaman sekarang.Â
Hari kedua
Tepat di hari sabtu 22 Mei dimana aku memutuskan untuk pergi kondangan di sore hari bersama teman-teman, menunggu Ilah yang selesai kerja, Nindi yang pergi bersama adik-adiknya, dan teh Anggi yang masih di rumah karena pekrjaan orangtuanya, sementara aku mengisi waktu dengan berkunjung ke Pasauran ke rumah rekan kerja yang pasca melahirkan dan berkunjung ke rumah teman lamaku teman SMA kebetulan rumahnya ada di Karang Bolong, kamipun saling bertukar cerita dan menanyakan kabar, namun ada satu hal yang membuatku terkesiap dengan keadaan rumah temanku, anaknya yang mengompol, kamar bak kapal pecah dan keadaan rumah yang berantakan membuatku takut akan kehidupan realita pasca pernikahan, mungkin hari ini dimana aku masiah berpergian bebas sendirian disitu pula aku harus banyak belajar menata diriku dan merubah kebiasaan buruk karena kehidupan pasca menikah adalah kehidupan baru yang jauh lebih berat apalagi ditambah tanggung jawab memiliki seorang anak, wahai para ibu di seluruh Indonesia semangat menjadi ibu bagi anak-anakmu. Raut muka teman lamaku seolah menceritakan bahwa ia sangat merindukan kehidupannya sebelum menikah dimana ia masih bisa bekerja, ia mengaku sangat bosan di rumah, mengurus anak dan rumah. Betapapun berat kukatakan aku mencoba untuk mensupport keadaannya, mencoba berempati dan tidak memojokkan. Sungguh menjadi ibu rumah tangga tidaklah mudah.
Lantas pukul 15.00 sesuai janji yang kami sepakati aku, Ilah, Nindi dan teh Anggi bergegas untuk berangkat ke Labuhan-Pandeglang karena jarak tempuh antar kabupaten ini lumayan lama sekitar satu jam perjalanan, kami akan melewati pesisir pantai Anyer sampai Carita lantas terus jauh menuju arah Tanjung Lesung dan area PLTU Labuhan, sungguh perjalanan melelahkan. Selain kondangan kami memang berniat untuk main dan menghabiskan waktu bersama di Teluk Labuhan dimana tempat ini mirip dengan pasar malam dan street food pinggir pantai berada, asalnya Teluk ini hanyalah dermaga kapal biasa yang diubah menjadi tempat penjaja makanan, selain itu terdapat masjid di tepi pantai yang membuat syahdu para pelancong, di Teluk juga terdapat penjual ikan segar kendati di pagi hari Teluk Labuan menjadi tempat pelelangan ikan, namun di sore hari Teluk ini akan berubah 180 derajat menjadi pasar jajanan tempat mereka yang ingin menghabiskan waktu bersama sembari menyantap ikan bakar dan menu-menu khas laut lainnya. Namun kami tidak memesan ikan karena masih kenyang selepas kondangan dan makan menu kondangan, kami memutuskan untuk memesan empat porsi bakso ikan yang perporsinya hanya di banderol Rp10,000 lumayan murah untuk rasa bakso ikan yang otentik khas Labuhan. Suasana malam yang gelap membuat mataku melihat bentangan malam nan gelap dan debur ombak yang terpecah terhantam pilar dermaga dan memuncrati tepiannya sampai-sampai aku terkaget dibuatnya. Setelah puas dan menghabiskan bakso kami masing-masing, kami memutuskan untuk bergegas pulang mengingat perjalanan Labuhan-Anyer di malam hari lumayan riskan untuk kami perempuan, di perjalanan merupakan waktu intens antara aku dan Nindi yang menghabiskan perjalanan dengan mengobrol kehidupan pribadinya, dari obrolannya jelas terdengar bahwa ia masih merindukan mantan kekasihnya yang putus karena LDR atau hubungan jarak jauh, ia benar-benar merindukannya. Di tengah perjalanan menuju Anyer Nindi memberi opsi untuk tidak langsung pulang melainkan mampir terlebih dahulu guna menikmati secangkir susu jahe merah, akhirnya kami memutuskan untuk nongkrong (istilah anak muda menghabiskan waktu bersama teman-teman). Di kedai itu kami memesan 4 gelas susu jahe dan dua porsi roti bakar, ânongkrong kok maen hpâ ujar Nindi, Ilah mengusulkan untuk bermain poker alias kartu remi tapi bukan untuk berjudi dll, melainkan main kartu pada biasanya, memang kami berempat merupakan mahasiswa yang terbiasa dengan vibes nongkrong ala anak Jogja, kendati memang kami sama-sama berkuliah di Jogja, setelah dua kali kalah telak aku bosan dan mutung hehe.
Setelah puas dengan nongkrong dan bermain kartu, teh Anggi pamit untuk pulang ke rumahnya di Kopo, lantas aku, Ilah dan Nindi kembali ke rumah. Ada satu hal yang membuatku geli, karena jarak tempuh kedai di pasar Anyer ke rumah Nindi sekitar 20 menit kamipun melakukan gayor atau bonceng tiga atau istilahnya cabe-cabean, sepanjang jalan kami tertawa terbahak bahak atas kekonyolan ini, bagaimana tidak Nindi sebagai pengendara motor bagian depan membawa motor dengan kencang dan Ilah yang menggunakan helm diapit oleh aku dan Nindi yang tidak menggunakan helm, sungguh kekonyolan masa muda yang menggelikan. Di saat mengantar Nindi ke rumahnya yang jalananya minim penerangan, kami diam sesaat melupakan cekikikan kami di jalan besar Anyer tadi, ada rasa takut yang mencekam dan kengerian malam saat itu.Â
Malam semakin larut, aku yang menginap di rumah Ilah nekat untuk mandi tengah malam, sata itu pukul 23.00. Sebelum tertidur lelap aku dan Ilah berbincang sebentar atau pillow talk istilahnya, membicarakan hal-hal yang privat tentang hubungannya dengan kekasihnya, restu mamahnya dan rencananya kedepan untuk menikah dll. Saat itu Ilah sangat ingin mengobrol atau semacam curhat colongan alias curcol, namun mataku amat berat dan sangat mengantuk. Malam pun ditutup dengan rasa lelah bercampur bahagia.Â
Hari Ketiga
Tibalah hari Minggu, hari dimana aku harus pulang, namun sebelum pulang aku menyempatkan waktu untuk ke pantai di pagi hari. Bersama kedua adik Nindi dan si Cantik alias Nasywa adik Ilah kami sarapan pagi di tepi pantai dan mulai bermain oasir dan berenang di pantai, kebetulan cuaca pagi hari itu sangat cerah, angin lembut pantai selatan menyapu wajah dan debur ombak yang tenang serta air laut yg biru jernih, burung camar serta kilatan cahaya matahari menyapu pantai membuat kombinasi alam yg tiada duanya, sungguh bersyukur diberi kesemoatan untuk terus melihat kesempurnaan alam yg diberi Tuhan kepada kami makhluknya. Terimkasih Anyer, Terimaksih Cibeureum.
Serang, 27 Mei 2021.
(in memory Anyer 21-23 Mei 2021)
14 notes
¡
View notes
Text
Six Days Never Forgotten
Cerita ini saya tulis dengan latar belakang saat masih duduk di kelas 12. Sembilan bulan yang lalu, ketika jabat erat menjadi salam perpisahan tanpa senyum manis dan selamat tinggal menjadi kata terakhir yang terucap, meski bibir tak kuasa mengatakannya
 Apabila terdapat kesamaan nama, tempat dan kejadian yang serupa itu belum sepenuhnya benar. Hanya kebetulan yang bisa jadi disengaja, bisa jadi engga. Suka-sukaâŚ
 Hari pertama: Sabtu, 14 Maret 2020
Siang hari di bumi Ihsanul Fikri, tempat aku menimba ilmu dan mengais pelajaran kehidupan semasa SMA
Aku masih ingat betul dimana menu makan siang kami adalah pecel dengan beberapa lauk yang bisa kita pilih: tahu, bakso, tempe, atau telur asin ditambah seperempat irisan buah semangka seperti biasa. Saat itu hari sangat terik, perut terasa semakin kerucukan . Aku bergegas pulang dari masjid, biasanya masih leyeh-leyeh bersama teman-teman. Tapi hari itu rasanya semua orang tidak berselera membahas soal USEK atau sekedar mengobrol, suasana IF yang sepi tambah sepi. Selepas ke dapur karna saat itu aku yang mendapat jatah ambil makan siang (untuk berbuka puasa), aku langsung ke kamar dan melanjutkan membaca novel diatas kasur.
Tiba-tiba, salah satu temanku datang sambil teriak
âWey! Adek-adek SMD besok pulang semua weyyyâ
Aku yang masih tenggelam dalam novel, nggak terlalu memperhatikan susana kamar saat itu. Ada temanku lagi dia teriak saat masuk ke kamar sambil membawa makan yang nasinya ngga keliatan karna pecel yang dia ambil banyak banget.
âIya! Corona dah ada korban sampe magelang. Bener-bener zona merah sekarang.. yaAllah IF rame lagiâ dia berkata sambil air mukanya sedih. Â
Seketika anak kamar semua rame.
âHah?!! pulang? Apa maksutnya? Bukannya SMD selese hari Senin ya mereka baru pada balik?â
âIya ih kok besok sih baliknya?! emang tau dari mana sih zhe?â temanku yang ini, Salma namanya. Dia menunjuk pada Azhe, temanku yang tadi cerita pertama di kamar kalo besok adek-adek SMD pulang
âIya sal, tadi aku juga denger dari Bu Budi kalo mereka dipulangkan besok. Ya itu tadi kata Azhe, corona udah ada yg kena di Magelang. Makannya mereka dipulangkan cepat.â
Perlu aku jelaskan, SMD di sekolahku adalah kegiatan bakti santri atau Santri Masuk Desa yang disingkat SMD. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk adik-adik kelas 10 dan 11 saat kami, kakak-kakak kelas 12 sedang USEK. Singkatnya, kegiatan ini yaitu adik-adik(kelas 10 & 11) dibagi menjadi beberapa kelompok yang satu kelompok terdiri dari 9-10 anak untuk diterjunkan langsung ke suatu desa yang masyarakatnya masih terhitung tertinggal. Selama seminggu tugas mereka (kita) yaitu, membantu sesuai dengan mata pencaharian orangtua induk kita tersebut. Jadi semisal kita dapat orangtua petani, ya kita bekerja menanam tanaman di sawah, atau jika orangtua kita adalah penjual peyek, kita membantu memproduksi peyek di rumah, dan sebagainya. Tujuan kegiatan tersebut adalah agar suasana saat kami, kelas 12 yang sedang ujian tidak terganggu dan ujian bisa berjalan dengan lancar.
Nah, saat-saat ujian adalah masa jaya kami. Semesta serasa milik kita. Mandi nggak antri, jemuran nggak penuh, lapangan basket nggak rame sama anak-anak yang nongkrong, dapur ngga se-crowded kalo jadwal ambil makan, dan tentunya kantin bisa dipesan khusus anak kelas 12 setiap malam. Tapi, karena corona ini masa jaya kami hanya terhitung selama seminggu. Jika adik-adik kelas dipulangkan dari SMD, itu berarti sekolah rame lagi. Padahal USEK masih berjalan kurang 2 hari lagi.
Aku nggak terlalu peduli, yah karna bagaimanapun namanya keputusan guru kita ngga bisa menyangkal. Aku melanjutkan membaca novel hingga adzan ashar berkumandang dari TOA masjid, bergegas aku mengambil air wudhu dan pergi ke masjid.
Sore itu, hingga malam kita ngga terlalu banyak membahas USEK. Justru kabar corona dan adik-adik yang akan pulang lebih menarik dibicarakan daripada USEK, yang padahal masih 2 hari lagi tapi sama sekali ngga ada yang berbicara dan tertarik membahas USEK. Rasanya udah selese ujian, euforia ujian seketika hilang. Malam minggu itu yang biasanya masjid rame karna banyak yang mabit (sebutan buat anak yang tidur di masjid karna mau banyak-banyak tilawah), lumayan sih yang mabit, tapi sepi karena ngga pada ngobrol kaya biasanya. Semua tenggelam sama urusan masing-masing, dan memilih cepat tidur. Di lingkungan asrama juga, kamar-kamar sepi banget. Sebagian teman-teman maskeran dan memilih cepat tidur. Kita semua tau kalo besok bakal rame (karna adik-adik pulang SMD), jadi ngga mood buat ngapa-ngapain.
Ya, hari itu benar-benar ngga menyangka kalo itu malam minggu terakhir kami di IF~
 Hari kedua: Ahad 15 Maret 2020
Pagi hari pukul 05.00 aku langsung balik ke kamar, karna tau IF bakal rame jadi aku antri mandi biar bisa nyuci tanpa diganggu dengan kebisingan adik-adik kelas. Sambil antri mandi aku nyetrika seragam karena besok hari Senin masih ujian, takut tidak sempat karena banyak yang mau nyetrika juga.
Selesai mandi, nyuci dan njemur, aku review materi Pelajaran Sejarah Peminatan yang di jadwal ujian hari Selasa. Padahal jadwal besok hari Senin jadwalnya Bahasa Inggris, (suka bingung ga sih kalo Bahasa Inggris belajar apa:v). Karena kalau bahasa Inggris biasanya bareng-bareng sama temen, gitu.
Diatas kasur aku bisa mendengar TOA ikhwan nyetel lagu keras banget. Aku ngga bisa fokus, pikiranku saat itu baru sadar kalo adek kelas balik, dan pasti IF rame lagi, dan aku masih ujian, dan ini H-16 UN padahal progres nilaiku di UCO belum meningkat. Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Fokusku belajar semakin hilang, akhirnya aku baca novel sambil mikir liburan yang sante-sante. Karena udah mblenek, aku liat-liat kalender yang ngitung mundur sampai H-akhirussanah. âWahh.. ga terasa banget ya, sebulan-an lagi akhirussanah hmm..â batinku.
Jam 10.00 tepat. Satu persatu truk membawa manusia berseragam biru laut turun dari lapangan basket dan bergegas lari. Langsung semua crowded banget. Ada temanku yang lagi antri di kamar mandi kelas 11 teriak âSalah siapa balik sekarang, pokoknya kalian ngga boleh berisik. Kalo berisik pulang aja sana!â hahahah, akupun juga ngga ikhlas rasanya mereka balik. IF BAKAL RAME BANGET!! Benarlah, masjid kembali penuh jamaah, orang-orang di dapur kaya zombie mencari mangsa, belum lagi jemuran yang seketika full membludak gara-gara pakaian mereka nge-spam sampai di bagian pinggir jemuran ketumpuk-tumpuk.
Ingin marah rasanya, tapi juga gabisa nyalahin keadaan⌠jadi ya terima aja:â
 Malam harinya, aku tetap belajar di kantin baru bersama teman-temanku. Menyiapkan ujian, review materi, diskusi, pokoknya aku sama temen-temen belajar kaya biasanya. âYok semangat yok, besok masih USEK!â
Malam itu juga ada berita yang bener-bener ngga nyangka! Semua murid dari kelas 7-11 WAJIB PULANG BAGI YANG RUMAHNYA BERADA DI ZONA HIJAU. Speecheless banget asli. Karena kita yang kelas 12 udah terlalu sibuk sama USEK, jadi ngga terlalu merhatiin aktivitas adek-adek kelas. Bodoamat. Tapi, berita pulang ini bener-bener ga disangka, SECEPAT ITU!!! mereka bener-bener disuruh pulang, tapi saat itu bagi anak yang asal daerah nya jadi zona merah kaya semisal Jakarta sama luar Pulau Jawa masih dipertimbangkan sama guru. Selain itu, daerah Jogja, Magelang, Jawa Tengah sekitarnya disuruh pulang secepatnya , dijemput masing-masing sama orangtua.
Jadilah malam itu bener-bener mbludak. Lapangan basket full sama anak-anak kumpul, entah ada yang nangis (biasanya ini yang kelas 7 si wkwkw) ada yang ngumpul sekelas, saling doa sama wali kelasnya, wartel penuh, hape pak satpam jadi tumpangan WhatsApp karena saking guru ngga bisa ngontrol anak-anak yang beli tiket, ngabarin orangtua, pulang ke bibi, dan sebagainya.
Aku yang belajar di kantin jadi nda fokus. Temen-temen ku juga ngga mood belajar. Rasanya sedih, bener-bener secepat itu mereka datang dan meninggalkan kita lagi. Karna gatau kapan baliknya kesini, jadi merasa bersalah dah misuhin gara-gara mereka balik. Liat di lapangan pada packing baju, buku-buku pelajaran juga dibawa, karna guru nyuruh diangkut semua buat belajar di rumah. Kasian.. ada yang teriak sana sini nagih utang, nagih pinjeman seragam, pinjeman buku, novel dan sebagainya sampai tengah malem. Sampai aku baru pulang belajar, suasana di sekitar kantin dan lapangan basket masih rame banget.
Di kamar, aku berdoa âYa Allah mudahkan ujian kami besok dan lancarkan perjalanan pulang adik kelas yang pulangâ lalu aku pergi tidur, takut besok bangun kesiangan.
 Hari ketiga: Senin 16 Maret 2020
Hari Senin! Dimana aku selalu bersemangat karna seragam masih rapi, wangi, dan aku semangat betul dengan jadwal hari ini, Bahasa Inggris dan Seni Budaya yang udah kusiapkan semaksimal mungkin. Temen-temen juga udah terlihat ceria, walaupun ada beberapa yang terlihat kurang tidur karna semalam belajar sampai larut. Hal yang wajar kalo kita begadang sampai malam buat mbahas soal. Jadi kalau ujian betul-betul dipersiapkan. USEK kan menentukan kelulusan/tidaknya kami selama 3 tahun SMA ini.
Pagi itu bener-bener duka banget liatnya. Dimana-mana kotor, anak-anak masih packing sambil nunggu jemputan orangtua. Karna ga boleh masuk ke lingkungan IF, jadi guru-guru juga sibuk piket penjemputan mereka. Kami yang kelas 12 alhamdulillah ujiannya tetep lancar, walaupun kebisingan suara panggilan penjemputan lewat TOA yang berkali-kali manggil satu-persatu anak yang udah dijemput. Kelas kita yang di pake untuk ujian ada di lantai 2 sama 3, dan aku ada di ruangan lantai 3 kedengeran banget bisingnya. Euforia ujian udah ngga kaya biasanya. Pas istirahat pergantian mapel, kita merhatiin adik kelas yang pada pulang.,, SECEPAT ITUKAH:(((
Siang harinya, masjid kembali sepi. Yang kemarin sampai teras masjid, sholat dhuhur itu cuma ada 5-6 shaf doang. Masih ada sebagian adek kelas yang belum pulang karena belum dijemput, atau baru pulang besoknya. Atau karena emang ga boleh pulang coz rumahnya di zona merah. Kasian aku ngeliat mereka. Apalagi yang kelas 10 ada yang asalnya dari Kalimantan terus belom boleh pulang sama orangtuanya. Disuruh di IF dulu. Mungkin juga karna tiket yang sedang mahal-mahal nya
Sesiang sampai sore itu, aku menghabiskan waktu buat review pelajaran. Karna besok USEK terakhir jadi harus di persiapkan matang-matang biar bisa nyantai abis ujian (ngga mbahasin soal belibet:v). Jadwal besok yaitu Sejarah Peminatan. Salah satu pelajaran yang tak sukai, banget.
Malam itu masih sama kayak kemarin, aku sama temen-temen belajar di kantin baru. Bedanya sekarang dah bener-bener sepi. Kamar adek kelas kosong melompong. Hanya ada kasur yang di berdirikan disamping lemari, kamarnya juga kotor banget. Aku pikir, pasti mereka ngga sempet bersih-bersih. Ada beberapa anak yang baru dijemput malam hari, jadi guru juga masih sibuk piket di sekitar pos satpam. Kita yang belajar cuma ngeliatin, sebentar-bentar liat buku tapi lebih banyak overthingking sama dunia luar. Yah, karna kita kurang informasi tentang corona ini. Jadi mikir, kebayang kalo di luar ngga safety kaya di IF.
 Hari keempat: Selasa 17 Maret 2020
Seperti biasa, pagi-pagi sholat shubuh berjamaah di masjid, dilanjut al-matsurat. Setelah  shubuh biasanya kita langsung balik kamar trus antri mandi, kan masih USEK terakhir. Tapi ini kita disuruh stay di masjid dulu, ngga boleh pulang ke kamar karena ada pengumuman dari Bu Ida (beliau guru kelas 12 yang nge-handle kita). Pengumumannya apaan cobaâŚ.?
âAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh.. anak-anak ku sekalian semesta generation yang saya banggakan, terimakasih kalian masih semangat menjalankan USEK ditengah kecamuk berita corona yang perkembangan informasi terkait corona virus atau Covid-19 ini sangat cepat sekali. Disini, saya selaku perwakilan guru tim kelas 12 akan menyampaikan beberapa informasi terkait pelaksanaan Ujian Sekolah yang tinggal satu hari lagi. Anak-anakku sekalian, perlu saya sampaikan bahwa perkembangan kasus positif korban corona meningkat cukup pesat. Dimana hal ini membuat Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar memutuskan untuk memberhentikan total aktivitas sekolah baik belajar-mengajar termasuk juga ujian sekolah yang sedang kita laksanakan hari iniâ DEG! Semua anak langsung rame, aku ingat betul hari itu ada yang begadang mbahas soal sampai tengah malam, bahkan adan temanku anak saintek yang jam 2 baru tidur demi untuk belajar matematika peminatan. Jadwal mata pelajaran terakhir ini yang ternyata malah diundurâŚ
Aku yang anak soshum juga udah mblenek banget mbaca buku sejarah yang makin kusam liatnya. Revolusi Prancis, perang dingin, aufklarung.. aahh rasanya pengen cepet-cepet kelar USEK biar bisa leha-leha tapi malah diundur gini:(
Bu Ida belum selese menyampaikan pengumuman, tapi temen-temen dah pada rame duluan. Ameng, ketua angkatanku lalu menengahi agar Bu Ida bisa melanjutkan menyampaikan pengumuman. âJadi anak-anak, sebenarnya berita ini sudah sejak semalam pukul 21.00 an, saya mendapat WA dari Bu Nur Cahyo kalau USEK kalian terpaksa ditunda karena yah, amanat dari pak Ganjar tadi.â
âYa Allah buuu saya sudah belajar sampai jam 2 buu..â
âIya buu saya mau cepat-cepat selesai Ujian buuâ
âBu, tapi kapan kita USEK lagi kalau diundur begini bu???â
Pertanyaan demi pertanyaan berdengung di langit-langit masjid pagi itu. Berisik banget!
Sambil air mukanya sedih, Bu Ida bilang âMaaf anak-anak, saya juga kurang tau kenapa harus diundur. Padahal ini nanggung banget cuma tinggal sehari tapi diundur⌠Insya Allah usaha kalian udah dicatat sama malaikat nduk. Tidak ada yang sia-sia. Saya tau Awan dkk dan Langit Biru beserta teman-temannya belajar di masjid sampai larut malam. Jujur saya salut sekali dengan kalian, tapi keputusan dari pak gubernur ini mau gimana lagi.. demi kebaikan bersama. Nanti jika ada informasi selanjutnya akan saya beritahu secepatnya kepada teman-teman kelas 12 semua. Tim kelas 12 sepakat untuk kegiatan hariini silahkan melanjutkan tilawah atau muroja`ah ya. Bagi yang ujian tahfidz nya belum selesai bisa menghubungi penmgampunya masing-masing. Bagi yang sudah, silakan mengerjakan kegiatan bermanfaat biar hari-hari terakhir kalian disini engga sia-sia ya nduk.â Jelas Bu Ida panjang-lebar. Beliau menyampaikan berita sensitif ini hati-hati sekali. Paham betul bagaimana perasaan kita kelas 12 yang sejak kemarin dibebani kabar yang kurang mengenakkan.
Hari itu kita minta nobar karena yah, udah jenuh banget sama ujian ujian ujian ee malah diundur. Tapi jelas ditolak sama guru karena ya ngga boleh dong membuat perkumpulan dalam jumlah yang banyak. Hari itu juga Liqo` atau mentoring kita mulai ngga boleh tatap muka. Jabat tangan setelah sholat juga engga boleh. Pokoknya mulai menerapkan protokol kesehatan.
Akhirnya, kita sarapan bareng di lapangan basket terus nyetel lagu keras-keras, senam bareng, flashmob-an, pokonya seneng-sneng deh. Berasa abis ujian padahal belum selese. Nggak kepikiran belajar samsek. Udah mbelek banget pengen hiburan. Nggak ada yang pegang buku buat belajar. Baru abis dhuhur kita ngabisin waktu buat baca qur`an di masjid sambil ngobrol, we spend our time in masjid. Abis maghrib dengerin kajian Pak Kasban. Nah, abis maghrib ini baru ada pengumuman lagi dari Bu Ida. Beliau menyampaikan kalau besok kita diijinkan melaksanakan USEK lagi dengan kapasitas kelas sesusai protokol kesehatan. Jadi cuma sekitar 15-20 anak termasuk pengawas.
Intinya alhamdulillah banget boleh USEK yang bener-bener nanggung tinggal sehari. Nanggung banget pengen cepet-cepet selese ujiannya
Jadilah malam itu kita kembali larut dalam buku, sibuk review materi, takut keblabasan santuy-santuy malah USEK terakhir jadi nggak maksimal. Masjid tetap jadi tempat nongkrong sekaligus tempat belajar paling rame, apalagi anak-anak IPA yang kebanyakan bahas soal rame-rame. Karna aku ngga suka keramaian banyak orang, jadi aku sama temen-temen belajarku tetep di kantin baru kaya biasanya. Padahal yah, IF bener-bener sepi banget kaya kota mati!
Hari kelima: Rabu 18 Maret 2020
YEAY! Akhirnya selese sudah USEK kita, setelah melalui banyak episode drama yang kuakui cukup melelahkan. Alhamdulillah selese juga ujian sekolah ini. Semoga hasilnya nanti yang terbaik. Udah lega, sekarang persiapan UN yang jadwalnya bikin senam jantung: 1 April WOY!!! sebenernya UN itu ngga pengaruh sama kelulusan kita, tapi angkatanku dikasih hajat bisa tembus satu besar se-Kabupaten Magelang! Keren kan kalo ngalahin Vanlith sama Taruna Nusantara:)
Hari itu yang benar-benar kuingat adalah, kita santuy-santuy di kamar; maskeran, baca novel, pokoknya melakukan kegiatan melepas penat setelah bertarung sama soal-soal USEK yang nano-nano. Susah iya tapi ngga gampang juga. Yah, intinya udah selesai jadi tenang. Sebagian anak ada yang susulan sama ada tagihan beberapa tugas. Lainnya free banget; nyuci pakaian yang menumpuk karna ga sempet nyuci, yang lain bantuin guru berberes ruangan ujian.
Aku menikmati suasana IF yang suepiinyaa masya Allah deh! Sampai-sampai anak ikhwan main basket di dalam GOR aja kedengeran dong:v
Sambil baca novel, aku liat kalender sambil ngitung mundur H-UN yang kasarannya 2 pekan lagi. Akhirussanah sebulan lagi. Hmm.. kebayang tuh gimana pake baju akhirussanah yang udah lama tersimpan rapi di lemari. âduh.. ga sabar ya Allah..â
âSabar⌠sabar.. masih ada UN wey!â batinku,
OIYA! aku liat nilai UCO ku yang masih jauh dibawah target, jadi aku buka buku detik-detik dan mulai review materi dikit-dikit. âdemi 1 besar ya Allah.. bismillah!!â
 Kita sama sekali gaada yang tau dan sadar pun enggak, kalau hari itu sebuah keputusan sedang pelan-pelan merasuki masing-masing dari kita untuk mengikhlaskan segalanya yang sudah kami susun rapi-rapiâŚ
 Setelah ashar, seperti biasa anak-anak keliling lapangan basket dan yah, ada yang main basket, main kasti, kita having fun setelah USEK. Buat refresh otak sebelum besok jadwal yang sangat padat; uco uco dan uco (Uji Coba) sampai menjelang UN. TAPI! Berita yang mengejutkan ini mengubah kesenangan dan kebahagiaan kita pada sore itu, dan bahkan mungkin seterusnyaâŚ
Kita bisa mendengar, aku ingat betul sore itu lagi antri mandi tetiba denger TOA dari ikhwan yang bilang keras- keras âAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh. Selamat sore dan selamat pulang untuk kawan-kawanku semesta generation, semua bisa bersiap-siap untuk buka bersama di Masjid Mujahidin karena kita akan do`a bersama untuk kebaikan kita bersama. Dan mungkin ini jadi yang terkahir kalinya kita disini, karena setelah itu kita akan pulang, dan entah sampai kapan, sampai batas waktu yang belum ditentukan⌠sekali lagiâŚâ aku ga tau itu suara siapa, walaupun cuma samar-samar tapi dari situ kita semua punya feeling ga enak. Ditambah setelah itu Bu Ida ngasih amanah ke Mba Izzah akan ada informasi dari tim kelas 12 yang akan disampaikan setelah maghrib, jadi semua kelas 12 diharapkan abis sholat maghrib ngga boleh balik.
Pertanda apakah ini Ya AllahâŚ
 Setelah TOA ikhwan, kita ndenger di ikhwan bener-bener chaos. Berisik banget, tambah ga tenang. Kita nebak-nebak apapun segala kemungkinan kita pikirkan. Bahkan kemungkinan pulang seperti yang disampaikan di TOA ikhwan tadi kita obrolin. Karna ya ga mungkin gitu kalo yang pulang cuma ikhwan. Pasti kita juga dong, tapi opsi itu kita buang jauh-jauh. Karna kita masih bener-bener niat buat UN disini bareng-bareng, sampai akhirussanah nanti.
But, the destiny is can`t change. Ini adalah takdir yang udah digariskan oleh Allah.
Di masjid, sejak surup udah rame, sampai buka puasa kita masih nebak-nebak apa yang akan disampaikan oleh guru nanti. Jama`ah sholat maghrib itu tumben ramai. Semua anak dari kelas 7-11 yang belum pulang, ditambah semua guru SMP maupun SMA, pun siswi yang sedang udzur disuruh kumpul semua di Masjid Mujahidat 2. Rasa penasaran kami memuncak. Segala hal berputar pada otak kita. Rasanya sholat pun tak tenang⌠Astaghfirullah
Berita itu disampaikan langsung oleh kepala sekolah kami, Ibu Nur Cahyo. Aku bisa melihat dari raut muka beliau yang bercampur antara capek dan sedih. Melihat kami kelas 12 yang betul-betul memasang wajah serius mendengarkan, dengan hati-hati beliau menyampaikan; âAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh, anak-anakku semua semesta generation akhwat, saya sangat berterimakasih atas semangat kalian yang masih membara hingga detik ini. Semoga semangatnya tetap membara hingga nanti selesai Ujian Nasional. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW. Berat rasanya saya menyampaikan berita ini, tapi inilah kiranya saya sampaikan kepada kalian. Mungkin ini terakhir kalinya kita berkumpul bersama, setelah keputusan panjang akhirnya kami putuskan. Demi kebaikan bersama kalian dipulangkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.â
HeningâŚ
Pelan-pelan terdengar suara sesenggukan dari shaf depan
Kanan kiriku saling bertatapan. Nggak ada yang mengeluarkan kata sepatah pun.
Rona, temanku yang duduk di sebelahku kupeluk erat-erat. âron..kita pulang?â
âGa mau pulang ya Allah.. aku mau disini dulu sampai selesai UNâ
âBu, kenapa kita pulang? Kalo disini ngga ada mobilitas kan aman-aman aja. â
âSecepat ini Ya Allah.. baru selese USEK? Udah pulang aja besok?â
âKalau aku pulang, yang bakal nemenin aku belajar siapa⌠ngga kondusif banget kalo di rumah tuâŚâ
âAku takut dirumah ga bisa istiqomah.. disini saling ngingetin, kalo dirumah belum tentu bisa bangun pagiâ
Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut kita.
âKami sudah putuskan, karena beberapa dari teman kalian ada yang ingin mendaftar kedinasan, karena keadaan di luar juga sedang tidak terkontrol, kami tidak mau mengambil resiko jika kalian harus kembali kesini setelah dari daerah yang bermacam-macam. Resikonya terlalu besar.. jadi kami putuskan kalian dipulangkan semua. Juga anak-anbak yang dari daerah zona merah Covid-19 silahkan setelah ini menghubungi wali asrama masing-masing untuk secepatnya membeli tiket. Orangtua kalian sudah kami kabari terkait penjemputan besok. Jadi setelah ini bisa packing barang-barang kalian. Besok pagi absen kepulangan mulai pukul 07.30 di kantin baru.â
Malam itu, takdir yang digariskan oleh Allah adalah yang terbaik untuk kita. Manusia berencana, Allah yang menentukan.
Kita dipulangkan. Keceriaan sehari itu hilang seketika.
Hari ini benar-benar malam terakhir kita di IF. Serasa mimpi, tapi kita dibangunkan oleh realita bahwa kelas 12 harus berpisah secepat ini.
Mimpikah aku?
 Packing baju, telpon ortu, nagihin utang sana-sini, ngitung uang kas kelas, liat tagihan organisasi yang belum lunas, sibuk beli tiket biar bareng sama temen, nyari barang apapun pritilan yang masih dipinjem, nyari sepatu, buku wangsit dan sebagainya.
 Rasanya ngga rela pulang, meninggalkan bumi Ihsanul Fikri yang selama 3 tahun ini menjadi tanah rantauanku. Secepat ini aku harus berpisah
Dengan kenangan yang belum dan tak akan pernah usaiâŚ
 Hari keenam: Kamis, 19 Maret 2020
What happen?
Akan kulanjut ceritaku di episode selanjutnya:)
 Ps: this story taken by my point of view. It always different with the other person. Now, I want engage all of you to recall this memories
Is that the best..?
Or the worstâŚ
Because of this, all of wasâŚ
End
.
1 note
¡
View note
Text
Ini cerita iseng banget ditulis saking kangennya ngobrol sama temen-temen. Nggak ada pesan moralnya, isinya cuma dialog orang ngobrol aja. Anggep aja lagi nongkrong trus ngobrol hehehehe.
Jogja, 10 November 2019
Hari ini, air hujan mengguyur kota Jogja seharian. Nggak, nggak. Mulai awal bulan November, air hujan nggak bosan-bosan mengguyur kota ini. Hujan di kota Jogja bersama jalanan yang basah terkena genangan air hujan yang memantulkan cahaya lampu kota, semakin sempurna dengan bau hujan yang menenangkan, selalu berhasil membuatku jatuh cinta.
Apalagi ditemani dengan mi kuah hangat, susu hangat, dan teman hangat.
Aku, Kejora. Duduk bersama kedua sahabatku di sebuah warung di pinggir jalan. Kami duduk bersama semangkuk mi kuah dan susu coklat kesukaanku, nasi goreng dan kopi susu hangat punya Senja, serta pisang goreng dan teh hangat punya Aurora
Iya, aku sedang bersama kedua sahabatku. Senja, dan Aurora.
"Kenyaaaang nggak sih makan pisang goreeeng?! Makan yang bener lah, mau pesen yang lain nggak?", Senja memulai omelan panjangnya, karena cuma Aurora yang nggak 'makan' diantara kami bertiga. Senja emang tipikal orang Indonesia banget yang nggak makan, kalo nggak makan nasi.
"Apaan sih, nggak nggak. Udah makan tadi"
"Makan apa?"
"Makan gado-gado, abis kuliah sebelum kesini"
"Yaudah. Awas aja kalo laper"
"Laper tinggal makan", cibir Aurora yang kesal. "Kaya emak emak deh bawel banget. Gimana mau dapet pacar? Pada takut semua, takut diomelin"
Kali ini aku nimbrung, "Ngaca, kamu juga kapan dapet pacar?"
"Kapan-kapan."
"Kalian tau nggak..."
Senja mulai membuka kalimat pamungkasnya, membuat aku dan Aurora berhenti makan, penasaran.
"Kemarin ada orang yang kirim pesan ke aku. Katanya mau bilang sesuatu"
"Terus?"
"Tapi aku ketiduran. Terus waktu aku bangun, pesannya udah dihapus sama dia. Terus dia bilang 'nggak jadi' gitu. Kesel banget gak sih"
Aku dan Aurora ikut kesal.
"Ih apaan. Dosa besar banget bikin orang penasaran. Belum juga jadi arwah udah penasaran"
"Kalo di drama korea tuh ada reinkarnasi, saking gedenya dosa dia udah reinkarnasi jadi keset welcome aja kayanya".
Aku membatin, Aurora udah mulai demam drama korea kayanya.
Nggak salah sih, Aurora memang mau berangkat ke Korea mulai minggu depan. Exchange selama 5 bulan katanya. Ceritanya hari ini kita mau jalan-jalan sebelum Aurora berangkat, sekalian karena kita udah lama nggak ketemu.
"Puas-puasin makan gudeg sebelum ke Korea, susah di sana nggak ada gudeg", kata Senja setelah menghabiskan nasi gorengnya.
"Iya, udah makan gudeg hampir tiap hari sampe bosen. Jualan gudeg di sana laku nggak ya?"
"Jangan, daripada jualan gudeg mending jadi Idol", kataku. Ya iya nggak sih, masa iya jauh-jauh malah jual gudeg?
Ya nggak salah sih, coba aja. Kali aja laku.
"Idol apaan? Idol buat gosok gigi?"
"Ih itu odol, Ra!"
"Odol, odol apa yang ada lagunya?"
"Apa sih, Ra?! Odol dikasih radio, mana ada?"
"Odol odol! Hehehe"
.... iya maksudny odong odong guys. Maafin Aurora sama Senja ya.
Aku menghabiskan mi kuahku.
"Hehehe maaf. Puas puasin ngebadutin orang di sini, kalo di Korea susah kalo mau ngebadutin orang harus mikir dulu. Harus annyeonghaseyo dulu"
"Oiya...", Senja mulai memasang muka serius. "Gini ya ternyata rasanya jadi orang udah gede. Pusing, pusing."
Dia menyesap kopi susunya, kemudian melanjutkan sesi mengeluhnya. "Aku pengen beli motor baru. Terpaksa nyicil dong, dari nabung, karena pengen pake uang sendiri. Abis itung-itungan, ternyata emang susah ya nyisihin uang buat beli wishlist kita. Untung kebantu sama uang dari ngasdos"
Aku ikut ngeluh. "Iya emang susah. Apalagi waktu kita mau nabung, stok kebutuhan pada abis. Mana banyak mau juga. Udah deh, dilemanya banget bangetan"
"Ra, mending di Korea nanti open PO buat skincare korea deh!"
"Boleh, ntar aku kabarin aja ya Ja. Kerjasama aja kita, nggak jago jualan juga aku"
"Aku pernah baca, kita udah mulai belajar buat dewasa kalo udah mulai bikin janji sama dokter sendirian", kataku yang pernah baca quotes di twitter.
"Hahaha iya! Dulu aku selalu minta ditemenin kalo ke dokter, sekarang harus berani sendiri. Mana takut lagi sama rumah sakit."
"Dokter apa Ra? Sakit apa?"
"Dokter gigi. Nggak enak tau sakit gigi. Makan bubur aja ngilu"
"Padahal seneng kan kamu nggak usah makaaaan..."
Kenapa sih Senja ini bawel banget soal makan? Udah tipikal ibu-ibu nggak sih?
"Kalo aku pernah baca, kita belajar dewasa kalo udah mulai harus ngatur keuangan sendiri", tambah Aurora.
"Ampun deh, aku selalu nyatet pengeluaranku sih, tapi kadang suka selisih berapa ribu gitu.... suka kepikiran ini tuh selisihnya kepake buat apa? Sampe pusing sendiri"
"Iya biasanya emang pengeluaran receh receh yang bikin pusing"
"Iya, emang pusing banget jadi dewasa. Nggak kaya waktu SMA. Isi pikiran cuma sekolah, abis itu hari Jumat sore main ke rumah Kejora buat nonton drama bareng-bareng sambil makan sosis bakar"
"Ah iya sosis bakar! Enak banget sumpah, makanan dari surga apa gimana sih bisa enak banget?"
"Lebay, Ra. Tapi emang enak banget sih, sekarang udah nggak jualan. Bapaknya pindah ke Jakarta"
"Aku inget banget, depan rumah Kejora ada pohon mangga gede. Mana mangganya enak banget lagi"
"Udah dipotong sama si ibu, katanya ngehalangin jalan. Padahal sayang banget, jadi nggak bisa makan mangga lagi."
"Oiya Jo, tetangga sebelah yang ganteng gimana kabarnya?"
"Ah itu...", aku mengingat-ingat Mas Adi, tetangga jarak 5 rumah yang biasanya suka godain Senja. "Mas Adi kuliah di Bandung. Pinter banget emang, nanti deh kapan kapan aku fotoin. Makin ganteng sih, rambutnya jadi gondrong gitu"
Senja langsung seneng banget wajahnya!
"Tapi kayanya udah sold out. Di tangannya udah ada cincin gitu"
Nggak jadi senang. Senja langsung manyun, Aurora ketawa ngakak.
"Jangan lupa bakso buatan mama Senja. Kenapa nggak jualan aja sih?"
"Males, Ra. Nggak tau deh kayanya males jualan bakso gitu. Lebih suka jualan kue kering katanya, lebih awet"
"Mau nambah makanan nggak?", aku melirik buku menu yang ada di depanku. "Aku pengen pangsit goreng. Beli yuk, dimakan bareng"
"Paling juga ntar abis sama kamu sendiri, Jo", aku terkekeh
"Nggak Ra. Serius aku kenyang tapi pengen banget. Ya ya ya?"
"Pesen aja Jo, titip beli air mineral sekalian ya. Aus", ujar Senja sambil menyerahkan uang 5 ribu rupiah ke aku. Heran banget sama Senja, kenapa harus beli air mineral 600 ml di tempat makan kalau harganya sama dengan air mineral satu liter?
"Abis tadi soalnya Jo, lupa refill"
"Nggak ada air mineralnya, mau ganti apa?", Ujarku yang baru kembali dari kasir. "Mau es teh aja nggak?"
"Boleh deh, yang tawar ya"
"Aku nggak tau kalo di sini nggak jual air mineral, soalnya jarang banget kesini", kataku lagi. "Biasanya ke tempat yang agak jauhan sama kampus, males kalo deket-deket suka rame"
"Takut ketahuan ya Jo? Emang biasanya sama siapa sih?"
"Ya sama siapa lagi, kaya nggak tau aja kalian"
"Kirain sama yang lain, simpenan gitu..", kata Aurora asal
"Heh bikin orang suudzon aja ya!"
"Astaghfirullah ampuuuunn!"
Kemudian kami lanjut bercerita banyak hal, sebelum kami harus berpisah lagi. Terlalu banyak yang kami obrolkan hari ini, mungkin kalau ditulis di sini bakal jadi beberapa episode. Apalagi, banyak rahasia satu sama lain yang kami bicarakan. Udah, udah. Nggak usah kepo.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, saatnya kami harus kembali ke kehidupan masing-masing. Aku harus mengerjakan tugasku, Senja harus menyetrika bajunya untuk dipakai besok hari, Aurora harus istirahat karena sudah mengantuk.
Aku sangat menunggu kesempatan bertemu di lain waktu. Nanti, kalau aku bertemu dengan mereka lagi, aku akan ceritakan lagi di sini. Doakan ya, semoga bisa bertemu lagi!
3 notes
¡
View notes
Text
Terima kasih, 2021.
Tiga puluh menit lagi, 2021 akan berakhir. Tahun yang membawaku menjadi lebih hidup dan merasa sebagai manusia normal. Dari pertama aku dateng ke Jakarta, orang selalu nanya "udah kemana aja?", dan aku selalu jawab i go nowhere. Faktanya emang gitu, ruteku ya cuma ke kos dan kantor. Kerja dan kuliah. Sampai tahun ini, mempertemukan aku dengan orang-orang serta hal baru.
Januari, nggak ada momen penting yang aku inget di bulan itu. Februari, keluargaku dateng ke Jakarta buat nengokin aku dan tepat di hari itu Jakarta kena banjir gede untuk pertama kalinya di tahun ini. Maret aku melakukan operasi gigi bungsu sendirian di Jakarta dan langsung balik kampung dua jam setelahnya. April jadi ramadhan full pertamaku di Jakarta, ada acara buka bareng orang kantor. Mei aku pulang kampung lagi karena lebaran, dan i get my first THR hihi. Bulan Juni kasus corona mulai membaik, aku anter beberapa kandidat kantor untuk terbang ke Eropa. Di bulan Juni aku dapet vaksin dosis pertama dan main ke dufan untuk pertama kalinya. Juli, Indonesia kena covid gelombang kedua. PPKM diberlakukan dan semua kegiatan kembali dilakukan dari rumah. I decide to go home and do WFH, gerbang utama yang buat aku akrab sama orang baru. Agustus keadaan berangsur pulih, balik ke Jakarta dan mulai jalan-jalan. Bulan yang jadi saksi untuk pertama kalinya aku ngerasain jadi warga Ibukota. Makan di kebon kacang, nongkrong di pinggiran HI, night ride sampe Kota Tua, starlingan di Sudirman. What a memorable night. September aku liburan singkat ke Jogja, setelah hampir dua tahun aku gak berlibur sama sekali. Bulan ini juga jadi masa kelam awalku. I have my very heavy days. Oktober aku memutuskan pindah kos untuk memulai suasana baru, not really works karena ternyata malah deket sama sumber yg bikin sakit haha. November aku mulai belajar untuk ngerti sama keadaan. Desember, aku dipaksa buat belajar lebih ikhlas dan menerima.
Hari ini, detik ini, harusnya aku di Labuan Bajo. Ngerayain malam tahun baru di atas kapal. Harusnya aku cuti dari 30 desember 2021 - 04 Januari 2022, tapi ternyata emang kita cuma bisa berencana dan Tuhan Yang Paling Tahu Takdir terbaikNya. Semua rencana gagal total. Bahkan sekarang aku masih di fase untuk belajar bangkit lagi.
Hampir sebulan atau sejak kepergian temenku, aku sama sekali nggak keluar kos kecuali ke kantor. Bener-bener diem di kosan aja, padahal beberapa bulan lalu aku paling gabisa kaya gini. Sekarang, rasanya aku masih belum siap aja. Even ke Indomaret depan gang kayanya aku masih lemes banget. Mungkin sebagian orang akan ngira ini berlebihan, alay, atau gimana. Tapi perasaan orang itu nggak ada tolak ukur kebenarannya. Kita ga pernah tahu apa yang udah dialamin dan gimana rasanya. Liat jalanan yang biasanya dilaluin berdua, sekarang udh gaada. Liat tempat dimana biasanya ada yang nungguin, sekarang gaada. Kehilangan orang yang udah biasa sama kita tiap hari dan tiba-tiba gaada, its fucking sick. Kita biasa pergi bareng, berangkat pulang bareng, makan bareng, jajan bareng, ketawa bareng, main bareng, kerja bareng, nugas bareng, belanja bareng, olahraga bareng, ngopi bareng, and now its all gone.
Kemarin aku udah mau coba untuk jalan lagi, tapi rasanya masih lemes banget dan sulit banget. I know this too shall pass, but everyone just needs a time. Bukan masalah "segitunya" atau "selalu disangkut pautin", tapi yang ngejalanin gua loh, yang ngalamin gua loh. Sejauh apa yang udah kita laluin dan jalanin bareng, yang gabisa juga gue jelasin ke lu.
Terima kasih banyak untuk semua pelajaran, kenangan, kebahagiaan, kesedihan yang ada di tahun ini. It's not my best year, but I learned a lot. Kelak aku akan mengingat tahun ini dengan senyuman dan rasa bangga karena udah bisa melaluinya. Wishing all the tears we cried in 2021, water the seeds we're planting for 2022. Bismillah, we back stronger, happier, and getting better!
0 notes
Text
[Coffee Shop Daerah Selatan Jogja], Coffee Shop Instagramable, Kasteman Space By Gantara Yogyakarta
Kasteman Space By Gantara Yogyakarta, merupakan salah satu, Coffee Shop Daerah Selatan Jogja, Coffee Shop Instagramable, di Kawasan Yogyakarta Selatan dengan konsep industrial dengan view Sunset di sore hari dan memiliki produk minuman espresso based, milk based, mocktail, dengan rasa yang unik, selain produk minuman Kasteman Space By Gantara Yogyakarta juga memiliki produk main course dan snack.
       Jika kamu lagi bingung mencari, Coffee Shop Daerah Selatan Jogja, Kasteman Space By Gantara Yogyakarta di dekat Kawasan Malioboro yang enak buat nongkrong. Jam Operasional kami di jam 10 pagi sampai jam 12 malam.
       Kasteman Space By Gantara Yogyakarta, Coffee Shop Daerah Sekatan Jogja, yang mengangkat konsep industrial dan Tempat Ngopi Bernuansa Sunset di sore hari, juga memiliki fasilitas seperti Wifi, Musholla, Parkiran yang luas, dan family friendly.
 Hubungi kami di:
Website : https://gantara.biz/
Instagram Kastem[d]: https://www.instagram.com/kastemspace_jogja/
Instagram Kasteman : https://www.instagram.com/kastemspace_gantara/
Instagram : https://www.instagram.com/gantara.biz/
Youtube Gantara:
https://www.youtube.com/channel/UCTuVgUsHeJcMRZT9z0k9M6A
#sunset#coffeeshopjogja#yogyakarta#kedaikopihits#jogjahits#jogjaupdate#jogjaselatan#coffeeshopviral#food and beverage consultants
0 notes
Text
Ketika mengetik ini aku sedang di mobil, menikmati perjalanan malam. Sudah lama sejak terakhir kali kami melakukan perjalanan jauh, membuat aku merenung, 'kok aku seneng banget ya jalan-jalan.'
Aku teringat kembali. Dulu, aku senang sekali bepergian sampai lupa untuk pulang. Kala itu, aku bisa tidur di rest area, di lapangan, dimana pun. Waktu itu belum ada traveloka atau ojek online, bahkan cara menggunakan google maps saja masih belajar.
Saat itu aku dan seorang teman hendak pergi ke Wisata Bahari Lamongan dari jogja. Tentu kami berdua belum pernah kesana. Bermodalkan nekat dan ke-soktahuan kami memutuskan rute perjalanan terbaik adalah lewat Jogja-Surabaya-Lamongan-WBL. Kami pergi menggunakan kereta.
Sampai Stasiun Gubeng kami kebingungan, karena kereta menuju Lamongan ada di stasiun yang lain. Aku tidak ingat nama stasiunnya apa. Bertanya kepada petugas stasiun harus naik angkot nomor berapa untuk menuju ke stasiun tersebut, sayangnya tidak seorang pun tahu.
Aku sampai sempat tanya orang-orang yang ada di luar stasiun, bahkan petugas kasir Alfamart pun ku tanya. Aneh, tidak ada yang tahu. Sempat ngedumel sambil leyeh-leyeh di depan stasiun. Perjalanan Jogja-Surabaya yang hampir 12 jam lumayan bikin capek juga. Aku buka google maps ingin tahu seberapa jauh jarak stasiun itu dari Gubeng. Ah sudahlah jalan kaki saja. Kami menyebrangi jalan, ke perempatan besar yang ada air mancurnya. Menyusuri jalan sambil terus berfikir. Kenapa tidak kita berhentikan saja angkot di pinggir jalan dan bertanya.
........
Sudah larut, ketika kami sampai di Lamongan. Kami menyebrangi jalan raya besar yang gelap dan ramai dengan truk-truk besar, sambil takut-takut ada orang jahat. Ketika sampai di penginapan yang sudah kami pesan sebelumnya melalui telepon, ternyata kami tidak boleh menginap di situ karena kami perempuan. Terpaksa kami mencari penginapan lain di sekitar situ.
Malam itu kami tanya penjaga penginapan, bagaimana cara untuk sampai ke WBL. Ternyata tidak ada kendaraan umum menuju WBL dari Lamongan. Seharusnya kami naik elf dari Surabaya yang langsung menuju ke WBL. Kesal dan capek. Ya sudah lah, lihat besok saja. Malam itu kami istirahat. Atas saran penjaga hotel dan penjual ayam pecel, besoknya kami naik bus kota 20 menit lalu disambung ojek sekitar 1 jam.
Ditemani celotehan bapak tukang ojek aku menuju ke kota paling utara di pulau Jawa tanpa menggunakan helm. Melewati jalanan menanjak yang tidak terlalu bagus, sepi dan berdebu dengan tanganku yang berpegangan erat ke baju si Bapak, merangkul tas ransel yang kutaruh diantara kami. Tebing batu kapur di kanan-kiri jalan, juga rumah penduduk yang jaraknya berjauhan membuat perjalanan terasa lama.
Sampai.... aroma air laut mengusir kantuk. Dari jalan dapat kulihat laut di sisi kanan. Kapal-kapal nelayan berlabuh di dermaga kecil yang bersebelahan dengan rumah. Si Bapak bilang, "kalau mau ke Bali dari sini bisa loh mbak, deket."
Malam sebelumnya di penginapan, kami sempat mencari tempar untuk bermalam di WBL. Sudah kami telepon pemiliknya, memastikan kejadian sebelumnya tidak terulang kembali. Letaknya tidak jauh dari WBL.
Ternyata WBL saat itu sudah kalah pamor dengan Jatim Park yang ada di Malang. Hari itu hanya ada kami dan 1 kelompok anak taman kanak-kanak yang berkunjung. Sungguh jauh dari apa yang kami bayangkan. 2 orang mas-mas menawarkan jasanya. Sore itu kaki kami dipijit sambil memperhatikan sepasang kekasih di sebrang sana dari celah-celah pendopo. Dengan tekat dan ke-soktahuan kami. Lagi. Lusanya kami tidak langsung pulang ke Jogja, tapi mampir dulu ke Malang (akan cerita di lain waktu).
Omong-omong, pergi sendiri tidak menjadi masalah untuk aku. Aku pernah nongkrong di KFC dari subuh sampai tengah malam. Sarapan, snack, makan siang, makan malam disana, sendirian. Memperhatikan orang-orang yang datang dan pergi. Ada suatu waktu aku merasa hampa jika seharian tidak pergi. Entah mencari apa sebenarnya aku di luar sana. Sesederhana, aku merasa senang ketika aku di luar tapi saat sampai di rumah kehampaan datang lagi.
Baru aku sadari akhir-akhir ini, ternyata dulu aku mencari 'rumah', lupa bahwa 'rumah' sebenarnya adalah diriku sendiri yang seharusnya menjadi tempat teraman dan ternyaman untuk jiwaku.
0 notes
Photo
DIJAMIN ENAK Kuliner di Taman Bungkul Surabaya, WA 0811271173, Kuliner di Taman Bungkul Surabaya,
Kuliner di Taman Bungkul Surabaya - Menikmati Kuliner di Taman Bungkul Surabaya, Selain dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan, Surabaya merupakan kota metropolitan kedua setelah ibukota Jakarta. Menyandang gelar kota metropolitan tentu menyematkan citra sebagai kota yang serba mahal. Tapi apakah Anda tahu, Surabaya memiliki beberapa objek wisata gratis dan cantik yang dapat dikunjungi, salah satunya adalah Taman Bungkul Surabaya.
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Taman Bungkul Surabaya merupakan taman kebanggaan warga Surabaya. Tidak heran, karena taman ini telah menerima penghargaan internasional âThe 2013 Asian Townscape Awardâ (ATA) untuk kategori Taman Terbaik Se-Asia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Taman seluas kurang lebih 10.000 meter persegi ini dilingkupi pohon-pohon rindang yang asri, area jogging track yang nyaman, dan berbagai arena yang seru bagi semua kalangan. Mulai dari arena skateboard, arena sepeda BMX dan tempat bermain anak pun ada. Adanya akses khusus bagi penyandang disabilitas membuat taman ini ramah bagi masyarakat penyandang disabilitas. Orang dewasa dan lanjut usia dapat menikmati jalan di jalan berbatu yang berguna untuk refleksi kaki. Selain itu, di bagian tengah taman terdapat kolam dengan air mancur yang dapat bercahaya karena sorotan lampu di malam hari.
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Taman Bungkul tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Surabaya tapi juga wisatawan domestik dan bahkan wisatawan mancanegara. Tidak mengherankan jika taman ini tidak pernah sepi pengunjung dari pagi hari hingga malam hari. Para pengunjung dapat duduk-duduk santai dan berfoto di banyak spot foto menarik yang ada di taman. Para pengunjung juga biasanya dapat melihat berbagai atraksi dari para pemain skateboard maupun pemain sepeda BMX.
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â https://www.pawondagelan.com/
Tentu saja berwisata ke Taman Bungkul Surabaya tidak lengkap jika tidak mencicipi kuliner di sekitar Taman Bungkul. Salah satu tempat rekomendasi yang dapat Anda coba adalah Pawon Dagelan yang terletak tidak jauh dari Taman Bungkul, yakni di Jalan Progo No. 10 Surabaya. Meskipun terbilang baru, tetapi Pawon Dagelan langsung menyita perhatian banyak orang. Lokasinya yang dekat dengan Taman Bungkul membuat orang-orang yang lelah berwisata senang melepas penat dan bersantai di restauran ini.
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Jika Anda suka berburu tempat nongkrong yang instagramable pasti Anda akan suka dengan Pawon Dagelan. Memiliki beberapa tempat spot foto yang menarik membuat Anda betah berlama-lama berada di restoran ini. Dihiasi dengan pajangan wayang dan tanaman hijau yang asri di beberapa spotnya membuat suasana nongkrong menjadi nyaman dan menyenangkan. Pawon Dagelan sendiri memiliki area yang cukup lapang. Ada banyak tempat yang dapat dinikmati pengunjung, baik area indoor maupun outdoor.
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Soal makanan, Pawon Dagelan menyajikan berbagai menu Rice Bowl Tradisional, berbagai makanan ringan seperti Kulit Pitik yang crunchy dan berbagai macam burger lezat. Anda juga dapat menikmati sajian kopi yang enak dan terjangkau di Pawon Dagelan. Harga makanan dan minuman yang dapat Anda nikmati benar-benar ramah dikantong mulai dari Rp 6000 saja. Di Pawon Dagelan, Anda juga bisa menikmati sensasi shisha seperti di Timur Tengah. Jadi, Anda bisa bersantap lengkap atau sekedar nongkrong sambil ngopi cantik di tempat yang kekinian bersama sahabat, rekan kerja maupun keluarga. Anda dapat mengunjungi Pawon Ngebul dari jam 11.00 hingga 21.00 malam, dan selama bulan puasa pada jam 14.00 hingga jam 22.00 malam.
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Kuliner Surabaya, Kuliner Surabaya Barat, Kuliner Surabaya Timur, Kuliner Surabaya Terdekat, Kuliner Surabaya Malam, Kuliner Surabaya Utara, Kuliner Surabaya 2020, Kuliner Surabaya Instagram, Kuliner Surabaya Pusat, Kuliner Surabaya Ayam Geprek, Kuliner Khas Surabaya Artikel, Kuliner Pasar Atom Surabaya, Kuliner San Antonio Surabaya, Kuliner Ampel Surabaya, Kuliner Asli Surabaya, Kuliner Arab Surabaya, Kuliner Atom Surabaya, Kuliner Surabaya Barat Siang, Kuliner Surabaya Barat Pagi, Kuliner Surabaya Barat Malam, Kuliner Surabaya Buka 24 Jam, Kuliner Surabaya Babi, Kuliner Surabaya Bu Kris, Kuliner Surabaya Barat Murah, Kuliner Surabaya City East Java, Kuliner Surabaya Citraland, Surabaya Kuliner Cantik, Kuliner Surabaya Nex Carlos, Kuliner Pakuwon City Surabaya, Kuliner Cito Surabaya, Kuliner Cafe Surabaya, Kuliner Ch Surabaya, Kuliner Surabaya Dekat Gubeng, Kuliner Surabaya Di Jakarta, Kuliner Surabaya Dekat Bandara, Kuliner Surabaya Dekat Tunjungan Plaza, Kuliner Surabaya Di Bandung, Kuliner Surabaya Darmo, Kuliner Surabaya Di Jogja, Kuliner Surabaya Di Bali, Kuliner Surabaya Enak, Kuliner Surabaya Enak Dan Murah, Kuliner Enak Surabaya Timur, Kuliner Surabaya Yang Paling Enak, Kuliner Enak Surabaya Barat, Kuliner Es Surabaya, Kuliner Ekstrim Surabaya, Kuliner Surabaya Facebook, Kuliner Surabaya Foodies, Kuliner Surabaya Food Blogger, Kuliner Surabaya Family, Kuliner Surabaya Street Food, Kuliner Go Food Surabaya, Kuliner Favorit Surabaya, Kuliner Chinese Food Surabaya
Kunjungi Situs Resmi Kami untuk Mendapat Info Lebih Jelas Tentang Makanan Surabaya :Â Â https://www.pawondagelan.com/
Demikian artikel yang bisa saya sampaikan tentang Kuliner di Taman Bungkul Surabaya, untuk info lebih lanjut bisa hubungi situs resmi kami di website di atas. Terima Kasih.
#Kuliner Surabaya#Kuliner Surabaya Barat#Kuliner Surabaya Timur#Kuliner Surabaya Terdekat#Kuliner Surabaya Malam#Kuliner Surabaya Utara
0 notes
Text
TURISIAN.com â Buat Sobat Turisian yang lagi liburan di Yogyakarta wajib nongkrong dan ngopi di Kopi Merapi. Tempatnya cukup asyik karena berada di lereng Gunung Merapi, sehingga kalian bisa merasakan suasana yang berbeda. Lokasi kedai kopi yang satu ini terletak di Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Letaknya memang cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta, jaraknya mencapai 20 km. Namun itu tak menyurutkan muda-mudi Jogja yang ingin nongkrong dan menikmati sajian kopinya. Kopi Merapi yang berada di lereng gunung membuat suasana sekitar menjadi dingin. Begitu nikmat sambil menyuruput segelas kopi yang hangat di tempat ini. Ketika Sobat Turisian sampai di depan lokasi warung kopi tersebut, bakalan terpukau dengan pemandangan alam yang tersaji. Kalau cuaca lagi cerah, kalian bisa menyaksikan gagahnya Gunung Merapi di sisi utara. Tempatnya pun sangat nyaman dengan nuansa jadul karena bangunan Warung Kopi Merapi ini tampil unik dengan dominasi interior kayu ala vintage. Plus meja dan kursi yang terbuat dari batu. Keren sekali kanâ Sob! Saat menikmati kopi di sini, bakal terasa beda dengan tempat nongkrong pada umumnya. Sebab tak hanya pesona alam yang bakal menemani. Namun sembari nongkrong, Sobat Turisian bisa bercengkrama dengan teman dan melihat aneka jeep wisata Merapi yang lalu lalang di jalan depan warung. Baca juga:Â Uji Nyali di Wisata Adventure Lava Tour Merapi yang Seru Banget! Kedai Kopi Merapi Yogyakarta ini mengusung konsep ala kafe dengan memberikan sentuhan tradisional dan menawarkan menu bercita rasa lokal. Minuman kopi yang tersedia di sini terbuat dari biji kopi pilihan hasil kebun petani setempat. Spot kuliner tersebut sangat cocok buat Sobat Turisian yang suka nongkrong dan ngobrol dalam waktu lama karena sangat nyaman. Hingga tak heran kalau tiap hari warung kopi ini tak pernah sepi dari pengunjung. Terlebih di saat sore menjelang malam hari, pengunjungnya membludak dan tampak antrean yang cukup panjang. Menu, Harga, & Jam Buka Kopi Merapi Di sini selain tersedia aneka minuman kopi, Sobat Turisian juga bisa mencoba ragam menu makanan sebagai teman ngopi. Di antaranya mendoan, pisang goreng, tempe goreng, singkong goreng, mie instan rebus, dan mie instan goreng. Pilihan minuman kopi primadona di Warung Kopi Merapi yakni Arabika Susu Merapi. Bagi Sobat Turisian yang tidak suka kopi tak usah khawatir, karena tersedia pula pilihan minuman lain. Seperti wedang secang, teh rosela, wedang uwuh, hingga susu murni. Enaknya lagi, di luar tempatnya yang asyik dan unik, harga menu makanan dan minuman di sini sangat terjangkau. Harganya hanya berkisar dari Rp7000,-Â sampai Rp 20.000,- saja. Baca juga:Â Lava Bantal Berbah Sleman, Wisata Geo Heritage Bekas Aliran Lava Gunung Api Warung Kopi Merapi di Sleman ini buka setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Namun sebaiknya jangan datang di akhir minggu karena pengunjung akan membludak.*
0 notes
Text
Tempat Nongkrong Di Jogja Terbaru
tempat wisata malam di jogja - Jogja dikenal sebagai Kota Pelajar. Pelajar terutama mahasiswa datang berasal dari penjuru Indonesia untuk menuntut pengetahuan disini. Ada banyak kampus kondang di sini yang menjadi kekuatan tarik pelajar atau mahasiswa berasal dari penjuru area di Indonesia untuk menimba pengetahuan disini. Sebagai area Istimewa di Indonesia, Jogja termasuk miliki banyak tempat-tempat istimewa yang mampu kami kunjungi sementara liburan di Jogja. Untuk lebih jelasnya sudah admin rangkum pada area wisata di Jogja. Nah, kali ini kami bakal kunjungi area nongkrong di Jogja yang ulang hits atau tengah naik daun.
Pada tulisan pada mulanya termasuk sudah diulas sebagian target wisata kuliner Jogja yang kondang dan sedap sangat sayang untuk dilewatkan, silahkan incip-incip. Karena sebetulnya liburan, rekreasi dan jalan-jalan tidak jauh-jauh berasal dari makan-makan juga. Untuk anak muda, tersedia sebagian area nongkrong di Jogja yang kami sarankan untuk kamu kunjungi. Tempat nongkrong di Jogja ini biasanya dijadikan untuk area ngumpul-ngumpul anak muda, komunitas atau karyawan kantoran untuk menghabiskan sementara bersama, hangout, makan-makan, atau sebatas melepas penas seharian beraktivitas.
Berikut ini Tempatwisataseru rangkum tersedia banyak area nongkrong di Jogja yang layak kamu masukan dalam list:
Wisata Kuliner Malam Di Jogja
1. House Of Raminten Jogja
Tempat nongkrong di Jogja yang pertama adalah house of riminten. Cafe yang satu ini menjadi keliru satu area nongkrong favorit di Jogja. House Of Raminten JogjaCafe atau resto ini sendiri berada di Jalan FM Noto Nomor 7, Kotabaru, Jogja. Nama cafe ini cukup unik, perpaduan pada western dan javanis. Cafe ini mampu kamu datangi kapan saja dikarenakan beroperasi 24 jam dalam sehari. Jadi jika kamu tiba-tiba pada malam hari mendadak lapar, kamu mampu terlihat menuju house of ruminten untuk isikan perut keroncongan. Kafe ini biasanya senantiasa padat pada akhir pekan, dikarenakan anak-anak muda para karyawan kantoran sebetulnya biasanya bakal menghabiskan sementara diluar bersama-sama. Disini, tersedia minuman khas yang wajib kamu cobain yaitu wedang uwuh dan wedang serai. Selain sedia kan nasi kucing, nasi liwet, dan nasi ijo, menu makanan lainnya di sini terbilang cukup unik. Salah satu menu makanan unik di sini adalah ayam koteka, yaitu ayam dan telur yang dipanggang di dalam koteka bambu. Kisaran harga makanan dan minuman di House Of Raminten menjadi berasal dari 1.000 hingga 25.000 Rupiah. Bagaimana? Anda tertarik untuk coba nongkrong sambil menikmati nikmatnya sajian kuliner disini?
2. Angkringan KR Jogja
Tempat nongkrong di Jogja setelah itu adalah angkringan KR yang sangat fenomenal di kalangan anak-anak muda Jogja. Angkringan KR sendiri berada di halaman depan Kantor Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat, tepatnya di Jalan Mangkubumi. Angkringan KR JogjaAngkringan KR ini senantiasa ramai lebih-lebih pada sementara akhir pekan. Anak-anak muda berasal dari berbagai latar belakang dan komunitas nongkrong disini. Tempat ini cocok untuk semua kalangan, untuk kamu yang berkantong pas-pasan termasuk tidak wajib risau untuk nongkrong disini, dikarenakan murah meriah. Tempa nongkrong murah di Jogja yang satu ini sedia kan berbagai kuliner khas Jogja layaknya nasi kucing, nasi kikil, nasi oseng tempe, sego sambel, nasi sambel teri, nasi usus goreng, nasi langgi, dan nasi rica ayam. Kuliner lainnyaa termasuk tersedia layaknya sate telur puyuh, sate usus, gorengan, dan krupuk. Setelah makan jangan lupa mencicipi es susu tape ijo yang menjadi minuman andalan Angkringan KR. Harga tiap-tiap makanan berkisar berasal dari 1.000 hingga 5.000 Rupiah saja. Sangat murah sekali bukan? Cocok untuk siapa saja, termasuk untuk mereka yang berkantong tipis.
3. Tempo Gelato Jogja
Tempat nongkrong di Jogja yang tengah hits keliru satunya adalah Tempo Gelato yang tersedia di Jalan Prawirotaman 43, Jogja. Cafe ini tengah naik daun, pasti saja dikarenakan fasilitas sosial kami yang cukup âcerewetâ. Tempo Gelato JogjaBangunan kafe ini terbilang unik dikarenakan didesain bergaya industrian dan rustic, di kafe ini hanya sedia kan gelato dan sebagian varian kopi. Gelato merupakan ice cream tradisional khas Itali. Beberapa varian rasa gelato yang mampu Anda cobalah pada lain coklat, vanila, stroberi, red dragon, nutella, green tea, mango, caramel, guava, dan lain-lain. Harga ice cream gelato di sini menjadi berasal dari 20.000 hingga 25.000 Rupiah. Karena interiornya yang eye catching, kafe ini digemari untuk wilayah berfoto.
4. Epic Cafe Jogja
Selain tempo gelato, Epic Cafe termasuk menjadi area nongkrong di Jogja yang ulang hits sementara ini. Epic cafe terletak di Jalan Palagan Tentara Pelajar Nomor 29, Sleman. Epic Cafe JogjaKafe bersama dengan desain mewah ini berupa industrial warehouse New York. Anda termasuk mampu lihat atau belanja berbagai benda interior yang unik. Tempat ini cocok dijadikan sebagai area nongkrong bersama dengan kawan atau keluarga dikarenakan lahannya sangat luas. Menu yang di sajikan termasuk bervariasi bersama dengan rasa yang lezat. Harga makanan ataupun minuman di sini berkisar pada 17.000 hingga 35.000 Rupiah.
5. Blanco Coffee plus Book Jogja
Dari nama cafe ini pasti kamu sudah terbayang konsepnya bukan? Kafe yang sedia kan berbagai menu coffe ini menjadi keliru satu area nongkrong di Jogja yang tepat untuk kamu yang inginkan selesaikan tugas, kerjaan dan sebagainya. Blanco Coffee plus Book JogjaKafe ini sangat cozy untuk nongkrong, Blanco Coffee & Book menjadi keliru satu area favorit untuk bekerja dikarenakan miliki space meja yang luas. Di dalam kafe Blanco Coffee & Book terdapat rak buku besar, buku-buku ini mampu Anda baca sambil menunggu pesanan datang. Menu yang wajib kamu cobain di kafe ini keliru satunya adalah croissant, bersama dengan bagian luarnya yang renyah dan bagian dalam yang lembut, bersama dengan isikan keju lezat memicu croissant ini menjadi favorit para pengunjung. Harga makanan atau pun minuman di sini berkisar pada 15.000 hingga 30.000 Rupiah
6. Roaster plus Bear Jogja
Tempat nongkrong di Jogja setelah itu adalah cafe roaster plus bear. Wah berasal dari namanya kok ayam dan beruang ya? :D. Kafe ini menjadi area berkumpul yang asyik di Jogja selanjutnya. Roaster plus Bear JogjaLokasi kafe ini tersedia di Jalan P. Mangkubumi Nomor 52, Jetis, Jogja.Kafe ini termasuk baru tapi dikarenakan bangunan serta aneka sajian lezatnya memicu kafe ini cepat terkenal. Desain interior kafe ini sangat cantik, tidak heran pengunjung banyak yang selfie-selfie disini, bersama dengan perpaduan pada ornamen kayu, besi dan kaca yang cantik, memberi tambahan kesan vintage klasik nan elegan. Ada banyak varian model kopi dan latte di sini. Dengan area sebagus ini, harga makanan dan minuman di sini terbilang murah, berkisar pada 12.000 hingga 55.000 Rupiah. Bagaimana? Anda tertarik?
7. Angkringan Wijilan Jogja
Tempat nongkrong di Jogja setelah itu adalah angkringan rakyat. Angkringan Wilijan ini berada di Jalan Wijilan, kurang lebih 50 mtr. ke selatan Plengkung Wijilan. Angkringan Wijilan JogjaAngkringan ini sangat ramai sekali, orang yang datang termasuk bersama dengan latar belakang yang beragam, berasal dari âkelasâ atau hingga kelas bawah. Pada awalnya, angkringan wijilan dinamai Angkringan Kang Harjo dan hanya terdiri berasal dari satu lantai, saat ini sudah dibikin dua lantai dan luar biasa ramai. Disini kamu mampu menikmati berbagai kulier lezat layaknya sambal teri, sate jeroan, sate telur, telur ceplok, tumis cumi-cumi, ayam goreng, dan lain-lain. Harga makanan dan minuman di sini berkisar pada 2.000 hingga 5.000 Rupiah saja. Murah meriah sekali bukan? Tidak heran pengunjungnya senantiasa ramai.
8. Lokal Resto Jogja
Anda tengah berada di kurang lebih jembatan merah? Nah, tersedia satu area nongkrong yang wajib kamu singgahi, yaitu Lokal Resto. Tepatnya, wilayah lokal resto tersedia di Jalan Jalan Jembatan Merah, Gejayan, Jogja. Lokal Resto JogjaDengan desain yang lebih modern dan didominasi oleh warna putih, dan lantai ubin berwarna-warni, memicu bangunan kafe ini sangat cantik. Disini kamu mampu menikmati aneka kuliner Indonesia hingga kuliner barat, rasanya termasuk sedap bersama dengan porsi yang relatif banyak. Harga di kafe ini termasuk tidak sangat mahal, bersama dengan harga makanan berkisar pada 20.000 hingga 30.000 Rupiah.
9. Aglioo Pasta & Pizza Prawirotaman Jogja
Satu ulang area nongkrong di Jogja yang layak kamu sambangin yaitu Aglioo Pasta & Pizza. Kafe ini menjadi keliru satu area anak muda ngumpul atau hangout untuk menghabiskan sementara bersama. Aglioo Pasta & Pizza Prawirotaman JogjaKafe ini termasuk menjadi area makan siang atau makan malam yang menyenangkan. Menu yang wajib kamu cobalah keliru satunya adalah Turkey Pizza (Piza Kalkun). Turkey pizza merupakan menu andalan mereka saat datang kesini. Untuk harga sebetulnya relatif di atas umumnya untuk kuliner Jogja yang kondang murah meriah itu, tapi untuk kuliner Jakarta, Menu di sini tetap terbilang murah. Cafe ini menjadi buka pada pukul 11.00-23.00 WIB. Menu lainnya di sini yaitu Contorno, Lassagna, Pizza, Pasta, dan Insolata. Untuk harga makanan ditempat ini dibandrol menjadi Rp 15.000.
10. Indische Koffie Benteng Vredeburg Jogja
Jika kamu tengah liburan di sekitaran benteng Vredeburg, jangan lupa datang di Indiche Koffie. Kafe ini terletak di dalam Kompleks Benteng Vredeburg. Indische Koffie Benteng Vredeburg JogjaKafe ini didesain bersama dengan interior klasik dan elegan yang terinspirasi type zaman kolonial. Disini terdapat berbagai menu menjadi berasal dari hidangan khas Indonesia termasuk hidangan ala Eropa. Indische Koffie buka tiap-tiap hari menjadi pukul 09.00 â 23.00 WIB. Harga makanan dan minuman di kafe ini bervariasi, menjadi berasal dari IDR 10.000 â IDR 128.000. Tidak sangat mahal bukan?
11. Alun-alun Kidul Jogja
Saat malam hari, alun-alun kidul Jogja menjadi area nongkrong yang mampu kamu kunjungi. Disini kamu mampu menikmati berbagai kuliner lezat dan berbagai minuman hangat. night at alun aluAlun-alun Kidul JogjanAlun-alun ini dihiasi bersama dengan berbagai lampu warna-warni berasal dari kendaraan hias menambah semarak area ini, selain sebagai hiasan, mobil ini termasuk mampu digunakan untuk berkeliling. Di alkid, kamu mampu menikmati makan malam atau jagung bakar ditemani semangkuk wedang ronde khas Jogja. Pedagang makanan berjejer untuk tawarkan kuliner lezat atau camilan untuk pengunjung.
12. Kawasan Nol Kilometer Jogja
Kawasan nol kilometer termasuk menjadi area nongkrong di Jogja yang tidak boleh kamu lewatkan. Di area ini terdapat bangunan peninggalan Belanda yang disebut Loji. Pada malam hari, Anda seolah diajak berkelana ke era lantas lewat bangunan-bangunan tua yang terawat hingga sekarang. Pendar kekuningan berasal dari lampu merkuri tambah menambah kesan romantis di area ini.Kawasan Nol Kilometer JogjaDisini kamu mampu lihat berbagai komunitas dan seniman untuk menarik perhatian pengunjung lewat atraksi mereka. Ada yang mengikuti patung perunggu, berdandan ala hantu, hingga menari.Bagaimana? Sangat banyak sekali bukan area nongkrong di Jogja? Tidak keliru sebetulnya orang menyebutnya Jogja tambah istimewa. Itulah sebagian himbauan area nongkrong di Jogjga berasal dari kami, mudah-mudahan bermanfaat. Kunjungi termasuk Objek wisata di Gunung Kidul
0 notes
Text
Wisata Hits dan Spot Keren di Seven Sky Jogja
Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak destinasi wisata menarik, mulai dari wisata alam hingga buatan. Tidak hanya itu saja, Yogyakarta juga memiliki tempat nongkrong yang hits dan kekinian. Jika Kamu ingin nongkrong di kota ini direkomendasikan untuk mengunjungi Seven Sky Jogja.Tempat nongkrong satu ini sangat cocok dikunjungi oleh anak muda maupun generasi millennial. Lokasinya juga mudah ditemukan karena berada di are Mall Lippo Plaza Jogja, tepatnya di bagian rooftop Mall. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB. Lalu, apa saja hal-hal menarik yang akan ditemui dari tempat wisata hits ini?
1. Bisa Melihat Keindahan Kota Jogja dari Ketinggian
Ketika mengunjungi Seven Sky Jogja Kamu bisa melihat dan menikmati keindahan kota Jogja dari ketinggian. Adapun dari ketinggian ini kamu bisa melihat barisan gedung-gedung tinggi dan barisan dataran tinggi daerah Wonosari di sisi timur. Tidak hanya itu saja, Kamu juga bsa melihat pesawat melintas dengan jarak dekat. Hal ini dikarenakan lokasi Mall Lippo Plaza Jogja tidak jauh dari Bandara Adisutjipto. Pada malam hari Kamu bisa menikmati kelap kelip lampu kota Jogja yang sangat romantis
.2. Berkeliling Santai dengan Sepeda
Ada hal menarik lainnya yang bisa dicoba oleh pengunjung yang datang ke Seven Sky Jogja yaitu bersepeda. Pengunjung bisa dengan bebas bersepeda di area rooftop dengan menyewa sepeda yang disediakan oleh pengelola. Namun, untuk menikmati keseruan ini ada syarat yang haus dipenuhi, yaitu menunjukkan nota belanja sebesar Rp 25.000. Bisa dijamin ini sangat seru karena bisa bersepeda di rooftop Mall sambil menikmati kota Jogja dari ketinggian.
0 notes
Text
Terkadang aku menyadari bahwa ikhlas itu butuh proses
Dulu pernah mengikhlaskan utk kuliah di KH karena realistis. Impian awalku hanya fk atau biologi. Impian kuliah di biologi sejak smp sudah terbayang di depan mata. Kuliah fk pun sama. Kalau anak smp di tanya biasanya menjawab dengan tidak jelas maunya apa aku bisa bilang saat itu aku ingin jadi dokter spesialis bedah orthopedi. Akrab dengan rumah sakit ingin menolong orang dan aku suka kedokteran. Biologi aku ingin mempelajari kultur jaringan pemetaan hidupku sangat terarah masuk biologi, jadi ilmuwan kerja di LIPI atau jadi dosen.
Semua itu berubah saat kelas 12 sma, kunjungan pertama kali ke kedokteran hewan ugm. Cinta pada pandangan pertama, mungkin itulah yang kurasa. Pertama kali kunjungan, pertama kali mendengar kuliahnya, pemaparannya, serta gambaran kedepannya, masa depan sangat terjamin, kebutuhan banyak lulusan sedikit, sampai sejak hari itu aku ubah doaku. Menempelkan poster di dinding kamar, doa setiap sepertiga malam masuk kh ugm, minta izin restu ortu, berusaha keras belaajar snmptn, mengikhlaskan diri tidsk masuk bio maupun fk ugm. Walaupun aku tau pada saat memilih jurusan pun aku masih menangis. Ikhlas memang tidak semudah itu. Ini salah satu jurusan yang sejak awal aku bilang orang tua langsung ridho, berbeda dengan bio maupun fk. Ridho ortu mudah istikharahpun di jawab Allah dengan pilihan ini. Hanya 6 bulan cukup mengubah peta keseluruhan hidupku di masa mendatang. Lalu bagaimana saat resmi diumumkan setelah snmptn tulis lolos. Bahagia. Lega.
Ppsmb 4 hari 1 univ dan 3 fakultas. Aku sakit. Berkali2 masuk p3k. Hanya ikut pembekalan resmi tanpa ikut ceremonial, sehari bolos izin sakit. Ah saat aku menonton video itu lagi, selalu tidak ingin jadi panitia penerimaan mahasiswa baru.
Awal2 kuliah akupun sempat kecewa blok 1 kita belajar cara belajar, psikologi pendidikan dari quantum based learning, problem based learning case based learning all about learning system. Life long learning menjadi semboyan sampai hari ini. Akupun masih sadar sejak awal lebih aktif d gc daripada ukm di fakultas. Punya kawan beragam diskusi menarik program menarik. Tahun pertama kedua aku lebih akrab dengan gelanggang, rektorat dan interdisipliner, lebih banyak ketemu dosen teknik, nongkrong di kpft nunggu dosen daripada mengenal dekanat fakultas. Tahun pertama kedua ngambis ip harus cumlaude tunjukin ke bapak ibuk kalau nilai tetep bagus dan masih aman. Tahun ketiga saat pilihan amanah 3 lembaga datang.
Ternyata aku lebih memilih dengan orang2 yang frekuensinya sama denganku. Mulai pengabdian masyarakat di tahun kedua, tidsk membuatku bergerak ke arah sana lebih dalam aku sadsr mengubah paradigma masyarakat desa itu tidak mudah, ada kesenjangan yang bernama pendidikan. Kalau ditanya kenapa tidak mengabdikan diri didesa saja dan memilih mengabdi ditempat lain, yuk diskusi, aku pun akan tanya program apa yang sudah kamu buat apa kontribusimu untuk desa, lalu seberapa baik respon masyarakat untuk berubah. Pada akhirnya aku lebih memilih dunia penelitian yang membuatku lebih sering ada di fakultas. Iya kuliah 2 jam praktikum 1 jam selain itu waktu aku habiskan di lab penelitian dari pathologi klinik, lab hewan coba, mikrobiologi, sampai biokimia fapet. Dari membuat krim anti jerawat, pastagigi herbal, probiotik untuk ayam, immunomodulator ayam, sampai obat diabetes, setidaknya 6 penelitian sampai aku lulus bisa membuat beberapa publikasi jurnal proceeding, jalan2 ke jp buat presentasi, diundang dies natalis fakultas atasnama sendiri, tidak berprestasi di akademik tapi non akademik sebagsi hadiah lulus 4.5 th, lulus kuliah karena pakai skripsi tersebut, masih diakui fakultas, dan 1 paten haki meskipun aku tak pernah tau wujudnya. Aku sadar itu bukan penelitian bagus2 amat atau sangat modern, hanya pengembangam obat herbal sederhana, tapi aku tau dari sanalah aku belajar mencintai profesi ini, belajar untuk lebih lama di fakultas, belajar menyukai dari hal2 tidak terlihat dengan bersinggungan langsung drngan hewan. Belajar untuk berkarya dan menghabiskan waktu kuliah ku dengan kegiatan2 akademisi. Dari lain hal aku belajar mencintai profesi ini dengan magang setiap liburan semester 2 minggu, magang pertama bib lembang aku melihat sapi2 jantan untuk bibit 1 ton sudah biasa, liburan di lembang menyenangkan, magang di feedlot sapi bagaimana sapi wagyu itu sangat enak, sapi australia dalam waktu 2 bulan dari 300kg menjadi 800-900 kg formulasi 21 jenis makanan, magang di klinik hewan kayumanis bagaimana kehidupan klinik hewan. Magang di bpptu baturaden bagaimana peternakan sapi perah di baturaden dan minum susu perahan langsung. Dinas peternakan sukoharjo, bagaimana penelitian di sapi, rabies, diagnosa penyakit dkk. University veterinary hospital di universiti putra malaysia, bagaimana aku memilih farmasi klinis sebagai blok pilihanku, dahulu tertarik dengan dunia farmasi klinis, dan obat, namun magang di rumah sakit hewan UPM malah dapat klinik dari hewan kecil anjing kucing sampai eksotik burung ular kelinci kura kura, bahkan peternakan sapi kambing dan kuda. Jujur magang di UPM ini mengubah keseluruhan peta hidupku. Pertama kali menginginkan terjun di dunia klinik, pertama kali melihat gambaran ideal suatu klinik atau rs hewan. Pertama kali berdoa ingin ke klinik. Jujur pertama kali jatuh cinta dengan klinik. Pemetaan hidup aku tata ulang tahun 2016 itu. Kalau lulus mau kerja di malay lagi. Belajar dari dokter sana dalam penanganan kasus. Doa samar2 ramadhan itu terkabul mei- juli 2018 sebelum lulus koas.
Jujur rasanya mulai hampir 24 jam memikirkan profesi ini, seharian full hanya di fakultas adalah saat koas. Benar menyerahkan waktu tenaga dsn pikiran hanya untuk jurusan ini. Selama koas 1.5 th aku merasa ikhlas berada di jurusan ini
Sehingga aku menjadi nyaman dsn sudsh tidak menginginkan pindah jurusan. Sampai aku kerja di klinik dengan ssngat mudahnya. Pertama kali penawaran kerja di jakarta, hanya berbekal rekomendasi dosen, diterima. Tapi aku kurang sreg. Pada akhirnya di telp kawan malaysia. Di malaysia 2 bulan jujur ini pertama kali hidup di luar jogja lama, di tempat orang bukan lingkungan kampus pertama kali belajar banyak kehidupan, benar kata pak reinald kasali. Belajarlah hidup di negara orang. Diluar dunia kampus dan kamu akan belajar banyak dari kehidupan mereka.
Rasanya sejak saat itu aku memutuskan terjun di dunia klinik. Berganti 4 klinik malay, jakarta semarang sampai balik jakarta lagi.
Mungkin pernah ditanya saat mengisi dsta alumni suatu organisasi nourma mau bergerak di bidang apa, aku isi akademisi peneliti dan praktisi. Mungkin Allah menunjukkan jalan mudah di dunia praktisi hewan kecil di klinik hewan.
Sejak 2016 pula aku berpikir bahwa mengabdikan diri di dunia kedokteran hewan bagi perempuan bisa dengan membuka praktik mandiri, klinik atau rs sendiri didepan rumah sehingga anakmu bisa terurus dengan baik. Jujur memang tidak mudah jalan ini, proses panjang. Belajar dsri penanganann penyakit sampai bisnis, managerial, komunikasi sampai training khusus klinik yang aku ambil 2019 lalu sampai magang langsung di petvet, berguru dengan dok Eka, butuh proses panjang untuk bisa menjadi wanita shalihah, isteri yang patuh, ibu yang baik dan kontribusi di dunia praktisi hewan kecil dengan punya klinik sendiri di segitiga emas jakarta.
2019 fitroh mengingatkanku lagi tentang peran perempuan
1. Wanita shalihah
2. Isteri yang taat dan ibu yang baik
3. Pendidik untuk anak2
4. kalau ummu bilang ditambah kontribusi untuk umat
Berguru sama ummi juga bermanfaat untuk mengingatkan syariat. Terima kasih ummi. Aku belajr banyak. Mengingatkan ku tentsng kodrat. Aku pun sadar banyak hal yang perlu dipersiapkan, akupun belajar dari ummi bagaimana dari rumah tetap menjalankan semua fungsi dan berkontribusi untuk umat.
8.8.2020
0 notes