#teman evans
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mai's list of books.
———
Finished.
Gadis Kretek (Ratih Kumala)
Rumah Lebah (Ruwi Meita)
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Eka Kurniawan)
The Tokyo Zodiac Murders (Soji Shimada)
This Is Me Letting You Go (Heidi Priebe)
Resign (Almira Bastari)
Melbourne Wedding Marathon (Almira Bastari)
Dear Evan Hansen (Val Emmich)
Norwegian Wood (Haruki Murakami)
After Dark (Haruki Murakami)
Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage (Haruki Murakami)
Once Upon A Broken Heart (Stephanie Garber)
Women Don't Owe You Pretty (Florence Given)
Asmaraloka (Arata Kim)
Game Over (Valerie Patkar)
Seaside (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
The Poppy War (R.F. Kuang)
Aroma Karsa (Dee Lestari)
On reading.
The Midnight Library (Matt Haig)
The Little Book of Sloth Philosophy (Jennifer McCartney)
Men Without Women (Haruki Murakami)
Catatan Harian Menantu Sinting (Rosi L. Simamora)
Jakarta Sebelum Pagi (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Unread.
A Lady in Disguise (Georgette Heyer)
That Camden Summer (Lavyrle Spencer)
The Secret Garden (Frances Hodgson Burnett)
Mrs. Dalloway (Virginia Woolf)
The Rules of Magic (Alice Hoffman)
Practical Magic (Alice Hoffman)
The Stars We Steal (Alexa Donne)
Di Kaki Bukit Cibalak (Ahmad Tohari)
Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam (Dian Purnomo)
A Love Like This (Ayu Riana)
Love Me, Leave Me (Ida Ernawati)
Progressnya Berapa Persen? (Soraya Nasution)
Harga Teman (Debora Danisa)
The Name of The Game (Adelina Ayu)
Penaka (Altami N.D.)
Laut Bercerita (Leila S. Chudori)
Alamanda dan Sihir yang Berujung Salah (Nellaneva)
Nonversation (Valerie Patkar)
The Arson Project (Akaigita)
Ephemera (Akaigita)
The Infinite Quest (Fino Y.K.)
Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)
Di Tanah Lada (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Ganjil Genap (Almira Bastari)
Omen (Lexie Xu)
Dia, Tanpa Aku (Esti Kinasih)
Circe (Madeline Miller)
Cat Stories (James Herriot)
A Tale of Two Cities (Charles Dickens)
Cannery Row (John Steinbeck)
The Grapes of Wrath (John Steinbeck)
If You Could See The Sun (Ann Liang)
Persuasion (Jane Austen)
Pierre and Luce (Romain Rolland)
Serpent and Dove (Shelby Mahurin)
The Devotion of Suspect X (Keigo Higashino)
The Sisters of Winter Wood (Rena Rossner)
To Kill A Mockingbird (Harper Lee)
Funny Feelings (Tarah Dewitt)
Adult Children of Emotionally Immature Parents (Lindsay C. Gibson)
Getting Past Your Breakup (Susan J. Eliott)
———
The list will be updated every week.
22 notes
·
View notes
Text
Klasemen Grup B Piala AFF Futsal 2024: Indonesia Rajai Singgasana, di Atas Australia
Timnas Futsal Indonesia berhasil menunjukkan performa impresif di Grup B Piala AFF Futsal 2024, mengungguli negara kuat lainnya termasuk Australia, Myanmar, dan Kamboja. Dengan skuad yang sebagian besar berasal dari liga lokal dan beberapa debutan, Indonesia memanfaatkan kecepatan dan strategi pertahanan untuk mengamankan posisi puncak klasemen. Pelatih Hector Souto berfokus pada sinergi antara pemain senior seperti Evan Soumilena dan bintang lokal lainnya untuk mempertahankan momentum. Langkah ini membuka peluang Indonesia melaju jauh di kejuaraan yang digelar di Ratchanburi, Thailand.
Hari Pertandingan
Pembukaan yang Meriah
Hari pertama turnamen dibuka dengan upacara pembukaan yang meriah. Acara dimulai dengan penampilan tarian tradisional yang memukau, diikuti dengan sambutan dari panitia dan beberapa tokoh penting di dunia bulu tangkis. Momen ini menjadi titik awal yang menggembirakan untuk semua peserta dan penonton.
Pertandingan Seru
Setelah upacara pembukaan, pertandingan pun dimulai. Setiap pertandingan diwarnai dengan semangat juang para atlet yang berusaha memberikan yang terbaik. Penonton disuguhkan dengan berbagai aksi menarik, mulai dari smash keras hingga pengembalian yang cermat. Suasana arena dipenuhi dengan sorakan dari para pendukung, menciptakan atmosfer yang sangat mendebarkan.
Momen Tak Terlupakan
Beberapa pertandingan menjadi sorotan utama, seperti duel antara pemain senior dan junior yang berlangsung sangat ketat. Penonton dibuat tegang dengan setiap poin yang diperoleh. Momen ketika seorang pemain muda berhasil mengalahkan lawan yang lebih berpengalaman menjadi salah satu yang paling diingat sepanjang turnamen.
Dukungan Penonton
Kehadiran penonton yang antusias menambah semarak pertandingan. Mereka tak henti-hentinya memberi dukungan kepada para pemain, meneriakkan nama-nama favorit mereka dan memberikan semangat. Banyak keluarga dan teman yang datang untuk menyaksikan langsung, menjadikan acara ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga momen berkumpulnya komunitas.
Acara Penunjang
Workshop dan Seminar
Selain pertandingan, MNC Sports Competition 2024 juga menyelenggarakan workshop dan seminar tentang bulu tangkis. Para atlet dan pelatih berpengalaman diundang untuk berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar lebih dalam tentang teknik dan strategi permainan, serta manajemen mental saat bertanding.
Aktivitas Hiburan
Untuk menambah keseruan, panitia juga menyelenggarakan berbagai aktivitas hiburan di sekitar arena. Dari lomba mini games hingga pameran produk olahraga, semua dirancang untuk menghibur penonton yang datang. Hal ini menjadikan turnamen tidak hanya sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai festival olahraga yang meriah.
Penutupan Turnamen
Pengumuman Pemenang
Setelah beberapa hari pertandingan yang menegangkan, acara ditutup dengan pengumuman pemenang. Para juara dari setiap kategori dipanggil ke panggung untuk menerima penghargaan. Momen ini menjadi puncak kebahagiaan bagi mereka yang berhasil meraih gelar juara. Sorak sorai penonton menyemarakkan suasana, memberi penghormatan kepada para pemenang.
Sambutan Penutup
Sebelum acara berakhir, panitia memberikan sambutan penutup yang menekankan pentingnya olahraga bagi kesehatan dan persatuan. Mereka juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung perkembangan bulu tangkis di Indonesia, terutama bagi generasi muda.
Dampak Turnamen
Pengembangan Bulu Tangkis
MNC Sports Competition 2024 memberikan dampak positif bagi perkembangan bulu tangkis di Indonesia. Dengan adanya turnamen ini, diharapkan semakin banyak talenta muda yang muncul dan mendapatkan kesempatan untuk berprestasi. Selain itu, kompetisi ini juga meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga bulu tangkis.
Kesempatan untuk Berprestasi
Turnamen ini menjadi ajang bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka di level yang lebih tinggi. Banyak dari mereka yang berharap dapat melanjutkan karir di dunia bulu tangkis profesional, dan MNC Sports Competition menjadi langkah awal yang penting.
0 notes
Text
Film Komedi yang Pasti Mengocok Perut Anda
Komedi adalah genre film yang selalu berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dengan alur cerita yang ringan dan penuh tawa, film komedi menjadi pilihan sempurna untuk menghilangkan stres dan menciptakan suasana hati yang lebih baik. Berikut ini adalah daftar 20 film komedi yang pasti akan mengocok perut Anda dan membuat Anda tertawa terbahak-bahak.
1. Superbad (2007)
Disutradarai oleh Greg Mottola, film ini bercerita tentang dua sahabat, Seth dan Evan, yang berusaha menghabiskan malam terakhir mereka di SMA dengan penuh petualangan. Kejenakaan yang terjadi sepanjang malam membuat film ini menjadi salah satu komedi remaja terbaik sepanjang masa.
2. Anchorman: The Legend of Ron Burgundy (2004)
Will Ferrell memerankan Ron Burgundy, seorang pembawa berita TV yang konyol di tahun 1970-an. Film ini penuh dengan humor slapstick dan dialog yang menggelitik, menjadikannya film komedi yang tidak boleh dilewatkan.
3. Step Brothers (2008)
Dua pria dewasa yang masih tinggal dengan orang tua mereka harus beradaptasi ketika orang tua mereka menikah dan mereka menjadi saudara tiri. Will Ferrell dan John C. Reilly menghadirkan komedi fisik dan situasi yang konyol dalam film ini.
4. The Hangover (2009)
Film ini mengikuti petualangan tiga teman yang mencoba mengingat kembali kejadian semalam di Las Vegas setelah kehilangan pengantin pria. Humor yang tidak terduga dan situasi yang absurd membuat film ini sangat lucu.
5. Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan (2006)
Sacha Baron Cohen memerankan Borat, seorang jurnalis dari Kazakhstan yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Film ini penuh dengan humor provokatif dan satire sosial yang tajam.
6. Dumb and Dumber (1994)
Jim Carrey dan Jeff Daniels berperan sebagai dua pria bodoh yang melakukan perjalanan melintasi negara untuk mengembalikan sebuah koper yang penuh uang. Kejenakaan dan kebodohan mereka membuat film ini sangat menghibur.
7. Bridesmaids (2011)
Kisah tentang persaingan dan persahabatan antara sekelompok wanita menjelang pernikahan sahabat mereka. Film ini menampilkan humor yang segar dan karakter yang mudah dicintai.
8. Groundhog Day (1993)
Bill Murray berperan sebagai seorang pembawa acara cuaca yang terjebak dalam lingkaran waktu, mengulangi hari yang sama berulang-ulang. Humor dan pesan moral dalam film ini membuatnya menjadi klasik.
9. Shaun of the Dead (2004)
Kombinasi sempurna antara komedi dan horor, film ini mengikuti Shaun yang mencoba menyelamatkan teman-temannya dari serangan zombie. Humor cerdas dan parodi yang cermat membuatnya sangat menghibur.
10. Airplane! (1980)
Parodi dari film bencana penerbangan, "Airplane!" penuh dengan humor slapstick dan permainan kata yang konyol. Setiap adegan dipenuhi dengan lelucon yang akan membuat Anda tertawa terbahak-bahak.
11. Monty Python and the Holy Grail (1975)
Klasik dari kelompok komedi Inggris, Monty Python. Film ini adalah parodi dari legenda Raja Arthur yang dipenuhi dengan humor absurd dan sketsa konyol.
12. The 40-Year-Old Virgin (2005)
Steve Carell memerankan seorang pria berusia 40 tahun yang belum pernah berhubungan intim. Usahanya untuk mengubah status tersebut penuh dengan situasi lucu dan memalukan.
13. Ferris Bueller's Day Off (1986)
Film ini mengikuti petualangan Ferris Bueller yang bolos sekolah untuk menghabiskan hari yang tak terlupakan di Chicago. Dengan humor remaja yang segar, film ini menjadi salah satu favorit sepanjang masa.
14. Napoleon Dynamite (2004)
Kisah tentang seorang remaja eksentrik yang mencoba membantu temannya menjadi ketua kelas. Humor film ini berasal dari karakter yang unik dan situasi yang aneh namun menghibur.
15. Office Space (1999)
Film ini mengkritik budaya kerja di kantor dengan humor yang tajam. Kisah tentang sekelompok karyawan yang memberontak terhadap bos mereka akan membuat Anda tertawa sekaligus merasa terhubung.
16. Tropic Thunder (2008)
Parodi dari film perang, "Tropic Thunder" mengisahkan sekelompok aktor yang tanpa sadar terlibat dalam situasi perang yang sebenarnya. Kombinasi aksi dan komedi membuat film ini sangat menghibur.
17. Hot Fuzz (2007)
Duo Simon Pegg dan Nick Frost kembali dalam film ini sebagai polisi di desa kecil yang menghadapi serangkaian kejadian misterius. Humor cerdas dan aksi yang kocak membuatnya sangat menyenangkan.
18. Super Troopers (2001)
Sekelompok polisi negara bagian yang malas dan konyol mencoba menyelamatkan pekerjaan mereka dengan mengungkap sebuah kasus besar. Humor absurd dan karakter yang kocak membuat film ini sangat menghibur.
19. Zoolander (2001)
Ben Stiller memerankan Derek Zoolander, seorang model pria yang terjebak dalam konspirasi untuk membunuh perdana menteri Malaysia. Film ini penuh dengan humor satir tentang industri fashion.
20. Meet the Parents (2000)
Ben Stiller dan Robert De Niro berperan dalam komedi tentang seorang pria yang mencoba mendapatkan restu dari ayah tunangannya. Situasi yang memalukan dan humor yang cerdas membuat film ini sangat lucu.
Dengan berbagai pilihan film komedi yang menghibur, Anda dapat memilih mana yang paling sesuai dengan selera humor Anda. Setiap film dalam daftar ini dijamin akan membuat Anda tertawa terbahak-bahak dan melupakan segala kekhawatiran. Jadi, siapkan popcorn Anda, duduk dengan nyaman, dan nikmati waktu tawa yang menyenangkan dengan film-film komedi ini!
0 notes
Text
GGJ 24
Dalam agendaku, januari adalah bulan untukku fokus menyelesaikan proposal Skripsi. Nggak pernah terbayangkan kalau di bulan ini aku bisa ikutan kegiatan GGJ (Global Game Jam)... Keputusan singkat yang meninggalkan banyak pengalaman seru bagiku! ><
Pernah nggak kalian merasa hidup ini gitu-gitu aja? bosenin dan rasanya udah terlalu lama di zona nyaman. Aku lagi di fase itu sekarang. Padahal kalau dipikir-pikir sebenarnya ada banyak juga tugas yang harus kuselesaikan, tapi entah mengapa aku masih merasa lagi nggak ngapa-ngapain. Scroll sosmed malah jadi makin sering..
Di suatu malam, aku melihat snap WA temanku Lisa. Dia Share kegiatan Game-game gitu. Entah apa yang merasukiku.. aku buka link pendaftarannya, dan cari tahu kegiatan itu lebih lanjut... ternyata kegiatannya hampir mirip dengan Hackathon gituu, tapi di bagian game.. Dan pemula boleh ikutan... Hmmmmmmmmmm sepertinya kegiatannya menarik jugaa!
Aku yang sudah begitu lama tidak ikut kegiatan bertemu banyak orang baru, mulai tertarik untuk ikut. Tapi aku takut... takut nanti sendirian disana.. akhirnya aku pun mengajak teman-temanku yang lain.. :D
Biasanya kalau aku mengikuti kegiatan yang keluar zona nyaman, pasti ada rasa deg-degan atau tekanan gitu.. tapi kali ini ada yang beda. Aku enjoyyy sekali.. Rasanya tuh datang untuk pure refreshing jalan-jalan bertemu orang baru gitu lho :"D #maafkan antusiasme mahasiswa akhir yang terlalu lama mengurung diri ini...
Teman-temanku juga bertanya melihat antusiasku, tumben Nadh pengen banget ikuut. Aku juga nggak tahu, aku pengen aja coba ikut, kalau nggak sekarang kayaknya kapan lagi gitu lho bisa ikut... Apalagi kegiatan game gini..
Oke, lanjut di hari pertama pembukaan, kami (aku dan temanku) antusias sekali untuk datang tepat waktu. Sayangnya macet, untungnya kami nggak telat-telat banget sih, masih banyak yang belum datang dan hujan..
Aku dan temanku, langsung memenuhi kursi bagian tengah depan yang kosong.. Ehh ternyata kami disuruh pindah karena katanya kursi itu khusus tamu VIP 🤣... Oke serius-serius..
Acara pembukaannya pun dimulai, mulai dari kata sambutan dari ketua panitia acara, ketua komunitas, dan petinggi-petinggi lainnya... Di hari pertama ini, kami dikenalkan tentang kegiatannya, tentang komunitas Game Developer Palembang (GDP) yang mengadakan kegiatan GGJ chapter Palembang ini.
Global Game Jam adalah kegiatan membuat game secara serentak di berbagai negara. Dimana para peserta diberi waktu kurang lebih 2 hari untuk mengembangkan game dengan tema yg diberikan. Di Palembang sendiri itu sudah beberapa kali diadakan oleh GDP di setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda. Dan aku baru tahu infonya tahun ini lhoo. karena memang di tahun sebelumnya aku nggak terlalu memperhatikan kegiatan game-game :"D.
Tahun ini, tema gamenya adalah "MAKE ME LAUGH" Buat Game yang bisa membuat orang ketawa.. Unsur komedi atau lucunya bisa dimasukkan ke dalam game secara implisit atau eksplisit.
Aku masuk ke kelompok 9. Aku, Niken, Fajarul, dan Evan. Kami langsung diskusi mau buat gamenya yang bagaimanaa... Hmm game yang dua hari bisa selesai.. Dengan situasi dimana kami bertiga (aku, niken, evan) game designer, dan fajarul sendiri game programmer. Kami nggak ada game artist dan audio..
Akhirnya kami memutuskan untuk membuat game narasi gitu, tentang sayembara untuk membuat putri tertawa. Sebenarnya cerita ini sudah banyak diadaptasi di berbagai negara sih, untuk mengadaptasinya menjadi sebuah game jujur saja cukup menguras pikiran kami. Apalagi dengan waktu yang terbatas menjadi tantangan bagi seluruh kelompok yang ada.
Di luar itu, kegiatan ini sangat seru menurutku, lokasinya di Palcomtech, jujur saja tempatnya bagus dan nyaman sekali. Oh iya, selain dapet relasi dan ilmu, dapat makan jugaaa, dari kelas ku cukup banyak yang ikut, jadi aku merasa makin nyaman.
Nih, foto kelas 8 TIB squad + ketua kelas a.k.a joan yang motoin wkwk..
Jika di hari pertama kami menentukan konsep game, di hari kedua kami mulai merancang konsep game dengan cukup detail karena untuk progressnya harus di presentasikan. Tapi di hari kedua ini seru sekali, ada kegiatan makan pizza bareng gituu.. Tapi rasanya banyak sekaliii dapat makannya. Snack pagi, makan siang, dapat perdonatan juga...
Oh iya, Jujur kami bingung sekali menentukan apa yang bisa membuat sang putri itu bisa ketawa. sayembara yang seperti apa, hal itulah yang membuat aku dan niken baru bisa menyelesaikan konsep fixnya di hari ketiga. Kami membuat rancangannya dan meletakkan asset-assetnya di figma agar mudah diakses dan ada gambarannya.
Evan bertugas cari audio dan tombol buttonnya. Untung saja fajarul gercep untuk membuat game itu dalam bentuk aplikasi android dengan waktu setengah hari, eh apa hitungan jam ya:" karena presentasi projectnya di percepat dan harus dipublikasikan di websitenya.
Detik-detik deadline itu setiap kelompok cukup tergopoh-gopoh sih, wajah mulai agak pucet wkwkkw, untung saja ada fajarul lagi yang mau presentasi, niken sebagai operator laptopnya, aku dan evan bantu doa dan ngangguk-ngangguk di depan wkwkkww #ladas banget ya maafkeunlah...
Nih link hasil akhir kelompok kamiiii, bisa di download juga lho di android! Cobain deh..
The Princess's Smile: A Laughter Quest | Global Game Jam
Kegiatan ini sangat membuka mataku.. ternyata banyak sekali #wongkito yang minat dan berbakat di bidang game... konsep-konsep setiap kelompok keren-keren banget. Kreatif dan sesuai banget sama tema LAUGH nya.. Apalagi yang kelompokku #uhukk
Makin keren lagi karena hanya dikerjakan selama dua hari setengah! itupun dipotong waktu malam ya. Eh apa ada yang nggak tidur malemm jgn-jgn?🤣 Kalau aku jangan ditanya.. Setiap pulang dari kegiatan ini, membuat tidurku makin pules karena kecapekan :"D Harusnya begadang ya biar keliatan gitu lho Nadh semangat Hackathonnya hehehe..
Aku juga sempat videoin kegiatannya lhoo nih wkwkw
youtube
Okee deh, thank you GGJ Palembang 2024! Senang deh bisa ikut kegiatan iniii..
1 note
·
View note
Text
❥ ⿴ 𝖲𝗉𝗂𝗅𝗅 𝗈𝗋 𝖽𝗋𝗂𝗇𝗄 . . . _?! 𝟶𝟷
Answers.
Menurutku semua anak Manhattan vibesnya positif karena nggak ada yang julid atau ngomongin jelek soal orang lain. Jadi aku pilih semuanya positif!
"Sometimes life isn't always going in your way. All the ups and downs are to make you grow, learn and become stronger."
Jennie Kim.
@Taohyung, my roman empire.
How can I love the heartbreak when you are the one I want? — Akmu
Bertemu orang-orang aneh.
Asking basic questions so I could see through their answers. I can tell whether we are match or not.
She is an all-rounder, an Ace, multitalented idol.
Sleep, trying to have fun by myself, sleep again, listening to my playlist 24/7.
Cek jawaban nomor 5!
Nggak ada sih...
PASTINYA JOIN. In fact, i couldn’t wait for the second season and what are they gonna bring to the table.
Pengen deket sama semuanya!
I think everyone did a good job portraying their muse, but I am gonna say my bf Taohyung, Clai cyizhuo and Miu bdanielle.
Semuanyaaaa!
Axelio Theodore Evans.
🍷 w/ my boyfriend
All of them are cool and give off different vibes. Jenny with her jamet vibes, Chuck with his random vibe, Serena with her enjoyable personality, Dan with his barely show up vibes and Blair with her mother vibe.
{is tagging Havian!}
Sadgirl : Yejdi — Sadboy : Yoonovh
Cantik : Semua cewek. Ganteng : Taohyung
Azel, Yosh, Havian, Cherine, Cer, Osi!
Azeeeel!
Taohyung
Azel.. 😭
I... don't know? I have never done that. I mean, why would i chase? I never chase...
I believe there is nothing impossible in this world. Unless that person already has someone special, why not try to shoot your shot? Or else, yaudah lupain aja.
The one for Vogue Korea which just release awhile ago.
No one. I love being myself.
I think mencuri username teman dekat sendiri is the peak of weird.
The way they handle a problem, the way they explain things, their personality and how they react to other people.
I think I had, once. How to handle it? I get rid of it.
Play.
My boyfriend and 777 girlies.
Nope. It is what it is.
To be loved by my current boyfriend. I have never felt so much love before and now i get a chance to feel it. How lucky i am.
Someone manipulative. 🥱
To be involved with those devils. Ewh.
Jadian sama pacarku sekarang.
SAYAAAAANG BANGET. I love Jennie so much, I will protect her no matter what.
They did a very good job!
All the positive vibes, no julid, no drama, no cepu.
Yinjoo, myvui, Osi.
Reuby, Vickoy, Janer, akun CA.
Look at 37.
My boyfriend, My Axelio.
I miss my boyfriend. That's all.
I hate my bf.
I don’t play anything since {i am at work}
I don't even have one. 🥰
Have a chat with my boyfriend, doing lovey-dovey, cuddle, kiss, etc.
Mie pedes setiap hari juga engga apa sih. Or nasi goreng yang pedes sama telur! Uhm yummy.
My boyfriend, my 777 girls, my fams.
(Attached.)
To meet all the good people here, to meet my boyfriend and be in so much love with him. To love and to be loved.
Amazing!
I am so lucky to have you in my life and i never once stop loving you. I hope for the only happiness that surrounds our path, Taohyung.
Sherlock Holmes BBC version!
Skip time and take a look at my future obviously. I was wondering what am I in the future.
Silent... A big silence. And sleep.
0 notes
Text
Kisah Utama
Deinero Evan adalah seorang putra dari pasangan dokter yang lahir pada 25 Juli 2001 di Osaka, Jepang. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai dokter dan memiliki rumah sakit yang cukup terkenal di daerah Jabodetabek. Deinero lahir saat kedua orang tuanya tengah menjalani studi di Jepang. Kedua pasangan dokter yang sudah populer sejak di bangku kuliah, tidak dapat terpisahkan. Deinero sempat merasakan tinggal di Jepang hingga usianya 4 tahun, sampai studi kedua orang tuanya selesai. Tahun 2006 adalah tahun yang berat untuk Deinero karena ia harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Walau selama tingga di Jepang, sang Ibu selalu berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia, namun tetap saja itu semua tidak akan mudah bagi anak berusia 5 tahun.
Tahun demi tahun berhasil ia lalui dengan sedikit demi sedikit membuka diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru. Selama itu pula ia banyak sekali mencoba kegiatan, mulai dari olahraga, bermain musik, dan juga melukis. Semua itu ia lakukan sendiri karena kedua orang tuanya sibuk mencari nafkah. Walaupun sendiri, ia tidak pernah tantrum. Deinero kecil dikenal sebagai anak yang penuh pengertian dan juga serba bisa. Meskipun demikian, kemampuan bersosialisasi Deinero sangat buruk. Selama bersekolah di sekolah dasar, tidak ada satupun teman yang ia miliki. Deinero gemar menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri. Ruang seni ataupun auditorium; karena di sana terdapat piano yang menjadi alat musik kesukaannya, adalah tempat yang sering dikunjungi.
Semakin beranjak remaja dan memasuki sekolah menengah pertama, Deinero mengambil langkah besar. Ia memutuskan untuk home-schooling dan fokus untuk mengembangkan kegemarannya di bidang musik. Kedua orang tuanya langsung setuju dengan itu, sama sekali tidak keberatan dan sangat mendukungnya. Mungkin kali ini adalah saat Ayah dan Ibu yang harus mengerti Deinero, seperti saat Deinero mengerti kedua orang tuanya dulu. Ayah dan Ibu bekerja bukan semata-mata untuk mencari uang saja. Memang benar semakin besar usia anak, semakin banyak juga uang yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kehidupan anak. Maka dari itu setiap keinginan dan kebutuhan Deinero selalu dipenuhi dengan catatan semuanya jelas untuk apa, tujuannya apa, dan aspek untuk Deinero ke depannya seperti apa. Semuanya dengan lugas Deinero utarakan di depan Ayah dan Ibu. Sungguh anak yang pandai dan juga mandiri. Orang lain mungkin akan iri jika melihat Deinero. Namun mereka melupakan hal penting dalam kehidupan manusia, yaitu bersosialisasi. Deinero sangat payah dalam hal itu.
Kehidupan sekolahnya berlanjut dengan tetap mengikuti home-schooling hingga sekolah menengah atas. Semakin berkembang otak, tubuh, dan mental, semakin berkembang juga pola pikirnya. Deinero kembali mengambil keputusan yang besar untuk mengikuti tes masuk universitas. Beruntungnya ia lolos dengan predikat nilai terbaik di angkatannya. Seni musik menjadi pilihannya, mengingat sejak kecil ia menyukai semua yang berhubungan dengan musik. Bagaimana seorang anak yang payah dalam bersosialisasi dapat bertahan di dunia kampus yang pastinya memiliki lebih banyak orang dibandingkan dengan kehidupan yang sudah ia jalani selama ini. Awalnya sangat sulit, energinya seringkali habis sepulang dari kampus. Namun itu semua tetap ia lakukan dengan tulus karena ia tidak mau dianggap aneh oleh orang lain hanya karena tidak pandai bersosialisasi.
Sejak memasuki dunia perkuliahan, perlahan ia mulai berubah dan lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temanya. Deinero kecil yang hanya akan menghabiskan waktunya di ruangan seni sudah tidak ada lagi. Sekarang yang ada hanya Deinero yang gemar menghabiskan waktu bersama teman-teman dan juga tetap bermain musik. Suatu waktu saat ia sedang mengunjungi akademi tari, ia dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang mempromosikan suatu perusahaan dan mengajaknya untuk ikut bergabung. Awalnya ia tidak menghiraukan karena ia merasa sudah cukup puas dengan apa yang sudah dijalani. Akan tetapi lagi-lagi Deinero mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidupnya.
0 notes
Text
Ivy Sage Merilis Debut Single “Tak Hilang Diterpa”
Ivy Sage, band Alternative-Pop asal kota Gresik merilis debut singlenya berjudul “Tak Hilang Diterpa”. Band yang beranggotakan Azdi sebagai Vokalis, Calvin sebagai Gitaris, Evan sebagai Bassist, Vebby sebagai Drummer terbentuk pada akhir 2022. Azdi, Calvin, Vebby sudah bermusik sejak tahun 2016 pertengahan. Saat itu mereka masih mahasiswa. Sebelum nama Ivy Sage mereka aktif mengisi acara-acara kampus yang ada di Surabaya. Pandemi mengubah segalanya, eksistensi acara musik dan panggung hiburan semakin meredup hingga mereka memutuskan untuk fokus pada kesibukan di luar musik. Titik balik terjadi pada, Oktober 2022, Ivy Sage terbentuk untuk kembali berkarya. Fenomena pahit setiap individu yang memiliki keteguhan hati untuk bertahan kepada seseorang yang hilang tertulis dalam lagu “Tak Hilang Diterpa”.
Hal tersebut tertuang pada lirik Semua sepi tanpamu Tak berarti tanpamu Melewati hari hari dan sepinya malam ini kau dan aku harusnya bersama Lagu “Tak Hilang Diterpa” pada dasarnya bercerita tentang seseorang yang berusaha menerima kenyatan bahwa seseorang yang dicintainya tidak dapat kembali. Lebih luas lagi makna dalam lagu ini tidak hanya kekasih, namun dengan rasa yang sama kepada keluarga, kawan, atau bahkan hewan peliharaan sekalipun. Lagu ini mengekspresikan kehilangan, ditinggalkan, dicampakkan, dihanyutkan, yang dimana pada akhirnya manusia tetap menerima takdir yang tidak bisa diubah. “Tak Hilang Diterpa” bisa menjadi teman, untuk meredam rasa sakit orang-orang yang kehilangan sesuatu hal yang dicintainya
0 notes
Text
Snapchat Luncurkan Bot Obrolan AI "My AI" Ditenagai ChatGPT OpenAI
BELITONGINFO - Snapchat, platform media sosial yang terkenal dengan layanan perpesanan berbasis foto dan video, sedang berupaya untuk memperkenalkan chatbot AI baru yang di tenagai oleh ChatGPT OpenAI. Fitur ini akan membantu pengguna Snapchat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Bot AI Terbaru Snapchat
Bot obrolan baru Snapchat akan di juluki "My AI" dan akan di sematkan ke tab obrolan aplikasi di atas percakapan dengan teman pengguna. My AI bisa membantu pengguna dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mencari rekomendasi makanan, mengatur jadwal, atau memeriksa cuaca. Baca Juga : Teknologi AI Terbaru di Mesin Pencari Bing Microsoft Perusahaan berencana untuk memperkenalkan My AI kepada pelanggan Snapchat Plus yang membayar 3,99 dollar AS setiap bulan. Namun demikian, Snapchat berencana untuk membuat bot AI ini tersedia untuk semua orang dari 750 juta pengguna bulanan Snap chat.
Snapchat Berupaya untuk Memonetisasi Layanan Gratisnya
Snapchat berharap dengan memperkenalkan bot obrolan AI baru ini dapat meningkatkan jumlah basis pengguna pelanggan berbayar dalam jangka waktu yang lebih kecil dan mencari cara lain untuk memonetisasi layanan gratisnya. CEO Snapchat, Evan Spiegel, menyatakan bahwa My AI akan menjadi fitur yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Di bangun dalam Snapchat, "My AI" adalah versi ChatGPT ramah seluler yang sederhana dan cepat. Namun, perbedaan utama antara ChatGPT yang sebenarnya dan "My AI" adalah bahwa My AI di Snap chat akan di lunakkan dalam hal fungsionalitas. Dengan kata lain, pengguna tidak dapat menulis laporan akademis atau esai tentang berbagai topik. Snap chat juga berencana untuk memperkenalkan bot obrolan AI baru yang di tenagai oleh ChatGPT OpenAI. Bot ini akan membantu pengguna Snap chat dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencari rekomendasi makanan, mengatur jadwal, atau memeriksa cuaca. Perusahaan berharap dengan memperkenalkan My AI, dapat meningkatkan jumlah basis pengguna pelanggan berbayar dalam jangka waktu yang lebih kecil dan mencari cara lain untuk memonetisasi layanan gratisnya. Jangan Lewatkan : ChatGPT Palsu Beredar, Waspada Terhadap Malware Ayo Yang Mau. Kepo Dengan. Perkembangan. Berita Terbaru , Berita Terkini , Berita Hari ini , Berita Teknologi , dan Berita Viral lainnya di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link. Di. Bawah. Ini : Facebook (Dengan Kamu Mengklick. Link. ini. Kamu. Akan. Masuk. ke Facebooknya belitong Info) Ayo Klik Sekarang Juga Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram , Twitter , Linkedin , Tumblr , Medium Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat Berita kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami. Read the full article
#“my#ai”#berita#bot#botaisnapchat#chatgpt#chatgptsnapchat#ditenagai#luncurkan#obrolan#openai#snapchat#teknologi#terbaru
0 notes
Text
Character Development
youtube
Tahun ini, saya banyak disuguhi K-Drama yang menyenangkan buat disimak. Awal tahun dibuka dengan When The Weather is Fine, dilanjut dengan Dr Romantic 2, Hospital Playlist, kemudian ada Record of The Youth sama Start Up.
Itaewon Class sama It’s Okay Not To Be Okay nggak saya masukin list karena meskipun orang-orang bilang bagus, entah kenapa saya nggak bisa engage. Kurang hangat di hati saya hha. Padahal yang main Itaewon Class to Park Seo Joon yang saya sukaaa banget sama aktingnya.
Kebetulan di drama-drama yang saya sebut tadi, karakter-karakternya menyenangkan untuk diikuti.
Saya keinget 2017 dulu, saya minta temen saya buat baca draft novel saya. Sebelum ngasih komentar jauh, dia nanya ke saya:
“Karakter di novel kamu ini umur berapa?“
“around 30 lah“
“Umur kamu berapa?“
“27“
“Ada baiknya kamu belajar nulis dulu dan baru mulai nulis lagi di umur 30. Soalnya kamu akan kesulitan menulis dengan sudut pandang orang di usia 30 tahun pas usia kamu 27“
“Aku kurang dewasa?“
“No. Tapi kamu bisa nyoba. Jangan keburu-buru dalam nulis. Lebih baik pelan daripada buru-buru banget dan dapetnya cuma diksi. Lagipula, kamu sekarang lagi dalam kondisi stress banget. Nanti novel kamu jadinya dark“
Saya bener-bener memikirkan apa kata dia.
Saya tidak terlalu suka membaca fiksi dan saya tidak merasa punya cukup waktu buat menyimak drama. Tapi akhirnya saya mencoba mengatur waktu biar bisa membaca banyak fiksi dan menonton beberapa drama yang menurut saya bagus. Sayangnya, referensi saya masih drama korea. Saya udah nyoba nonton drama western tapi nggak bisa engage karena mungkin value yang dianut terlalu jauh juga wkwk. Di lingkaran pertemanan, saya termasuk orang yang cukup open pada banyak hal. Anehnya, ketika menonton drama macem Sense8, Emily in Paris, saya ngerasa nggak bisa memahami dengan nyaman. Padahal dari sisi bahasa, bahasa inggris malah kadang saya pake buat percakapan kerja.
Film berbahasa inggris yang saya relate banget itu masih “Gifted”. Diperanin sama Chris Evans sama McKenna Grace. Sementara serial berbahasa inggris yang saya suka banget masih Game of Throne. Setelah itu, belum ada lagi.
Nah, balik lagi ke K-Drama.
Semua karakter di Hospital Playlist itu lovabel banget. Bahkang Yang Seok Hyeong yang introvert dan penuh konflik pun tetap terlihat tenang dan lembut. Kalo disimak lagi, umur mereka di drama adalah sekitar 40-an. Bisa dibilang, di usia segitu, pengalaman hidup mereka cukup banyak. Pacaran dan putus mungkin udah berkali-kali. Di drama tersebut, kita ngelihan Song Hwa putus karena pacarnya selingkuh. Ik Jun divorce juga karena isterinya selingkuh. Tapi sama writernim, hal tersebut nggak jadi plot utama. Song Hwa sama Ik Jun mungkin sedih. Cuman sedihnya bukan seperti remaja dua puluhan. Song Hwa sudah punya banyak cara membahagiakan diri dan Ik Jun juga sudah punya U-Ju. Itu aja udah cukup.
Kisah cinta Chu Min-Ha sama Seok-Hyeong plus Winter Garden juga dilihatin ke kita. Tapi nggak kayak drama-drama yang penuh skinship. Seok Hyeong sebagai duda yang keluarganya penuh konflik kelihatan menarik diri tapi nggak harsh kayak di K-Drama pada umumnya. Makanya pas saya ngelihat hospital playlist, saya semacam ngelihat temen-temen saya di kehidupan sehari-hari yang ngetawain masalah sambil nge-Zoom. Meskipun nggak ada yang se-lovable Ahn Jung Won, tapi hidup saya sehari-hari ya mirip gitu. Saling backup kalo lagi kerja, bercanda, nanya kabar pribadi sambil menghargai privasi masing-masing, nyeritain hal yang berat, nangis bentar tapi hidup terus berlanjut.
Keinget kapan hari temen saya ada yang cerita ke saya:
“Kayaknya gue nggak nikah deh“
Saya pas umur dua puluhan mungkin bakal ngasih nasihat panjang lebar. Tapi di usia sekarang, saya reflek nanya:
“Why?“
“Kayaknya masa butterfly in the stomach gue udah lewat. Gue udah nggak bisa deg-degan kayak dulu wkwk“
“Wkwkwk.......kamu minder perkara umur?“
“Deep inside kadang-kadang gitu“
Di lain waktu, temen saya yang lain bilang:
“Halah gue nikah umur 23. Divorce umur 29 dan udah punya anak. Mending elu umur segitu masih single. Lah gue juga single tapi punya anak“
“Ya tapikan lo pernah nikah“
“Tapikan lo nggak pernah cerai“
Saya ngira hal-hal kayak gini bakal jadi bahan pembicaraan yang sentimentil banget. Tapi ternyata ya nggak selalu seperti itu.
“Lo tau sebabnya kenapa gue nggak nangis lagi bahas cerai?“
“Kenapa?“
“Soalnya kerjaan gue udah banyaaak. Pengalihnya banyaaaaak. Bisa ngobrol sama temen via Zoom aja udah cukup melegakan“
Ada tiga temen saya yang cerita rumah tangganya kayak gitu. Mereka yang mewanti-wanti saya banget buat nikah pas siap karena nikah itu sakral dan penuh tanggung jawab. Jadi jangan sampai menikah hanya karena euforia.
Saya sendiri, di usia segini, pernah bener-bener menghilang karena depresi dan karena “lembar hidup yang nggak sama dengan temen saya” sehingga nggak nyaman buat update status. Tapi pelan-pelan, saya udah mulai bisa muncul lagi ke peradaban dengan ceria. Saya sudah merasa punya tenaga untuk itu.
Saya introvert yang masih suka banget ngobrol sama orang buat menyerap kehangatan mereka. Jadi ya, meskipun suka menyendiri, saya juga nggak nyaman kalo nggak punya teman ngobrol.
Drama Hospital Playlist sama When The Weather Is Fine adalah drama yang menceritakan orang-orang di fase 30 an ke atas. Lebih selow. Lebih tenang. Soalnya mau drama banget dan bertengkar sampe teriak-teriak itu udah abis tenaga hha.
Saya ngerasain itu. Di usia 20an, kalo disenggol sama orang, saya bisa marah banget sampe ngotot. Sekarang? Yaudahlah. Terserah kamu. Saya cuma pengen hidup tenang.
......
Record of The Youth, Dr Romantic 2, sama Start Up adalah drama tentang orang-orang yang sedang bertumbuh. Vibenya terasa beda. Di antara tokoh muda di drama tersebut, saya ngelihat Ahn Jeong Ha yang paling dewasa. Tapi sedewasa-dewasanya Jeong Ha, dia nggak bisa dibandingkan sama Song Hwa Hospital Playlist karena fase mereka jelas beda. Tingkat wise-nya beda.
Dari sini, saya jadi paham bahwa usia itu sangat berpengaruh pada sudut pandang tokoh.
Saya keinget juga di Hospital Playlist, ada adegan Lee Ik Sun yang mau nunjukin HPnya ke Kim Jun Wan tapi Jun Wan nolak. Sementara di seberang, ada Yoon Bok yang bertengkar sama pacarnya gara-gara Yoon Bok nggak mau ngasih lihat HP-nya.
Writernim di K-Drama kadang sedetail itu dalam mengembangkan karakter. Detail dan konsisten. Makanya saya nggak ngerasa buang waktu kalau nonton drama yang karakternya intense.
Di Start Up, tiap temen saya random ngejelekin Nam Do San, saya jadi tertarik nyari pendapat fans tentang Do San. Banyak yang bilang Do San egois, enggak dewasa dan seterusnya. Di mata saya, Do San sama Ji Pyeong itu sama-sama baik.
Hanya saja, yang kita lewatkan, Do-San ada di usia 20-an. Sementara Ji-Pyeong udah di pertengahan 30-an. Ji-Pyeong yatim piatu sejak kecil. Dia sudah melewati kehidupan dengan keras sehingga karakternya lebih dewasa. Ngelihat bagaimana dia ngobrol sama CEO-nya Sandbox, kita bisa ngelihat kalo Ji-Pyeong sangat baik dalam menempatkan diri.
Ini beda banget sama tokoh Dal-Mi dan Do-San yang baru memulai hidup dan mencari jati diri. Mereka masih suka ceroboh. Suka egois. Suka berasumsi macam-macam dan seterusnya.
Pas saya lagi bahas Character Development bareng temen saya, obrolan kami kurang lebih seperti ini:
“Apa mungkin kita bisa melihat orang secara terpisah antara masa kini dan masa lalunya?“
“By default enggak. Saat baru kenal, orang mungkin bakal nyari tahu tentang kita lewat orang lain. Apa yang diceritain orang lain ke mereka ya masa lalu kita“
“Nggak fair ya kadang-kadang“
“Nggak semua hal bisa berjalan dengan fair. Tenaga dan perhatian manusia terbatas. Mereka cuma bisa menilai dari apa yang dilihat. Kita mau nggak mau ya harus terima itu“
Kapan hari di inbox ada yang nanya, apa yang bisa kita lihat dari manusia selain wajah, agama dan achievement?
Entah.
Saya sendiri sekarang di fase meninggalkan segala macam penilaian dan asumsi atas orang lain. Manusia yang kita temui sehari-hari ada di berbagai macam fase. Ada yang masih di fase Do-San dan Dal-Mi. Hatinya baik tapi luarnya bodoh, egois dan nyebelin. Ada juga yang sudah di fase Ik Jun dan Jun Wan Hospital Playlist yang siap numpahin kasih sayang ke semua orang di sekitarnya.
Saya tidak punya cukup tenaga untuk menyukai semua orang. Tapi setidaknya, saya menahan diri untuk membenci sesuatu hanya berdasarkan asumsi di permukaan.
Lekas bertumbuh ya :)
75 notes
·
View notes
Text
Type
A few weeks ago, lagi chilling out aja di living room when Kalina suddenly asked me what my type is. Apparently, dia lagi ngobrol sama Arthur di kitchen ngomongin temennya yang typenya specific bgt: German, and green eyes. Diriku yang tidak pernah terlibat di international dating scene ini kelabakan dong ditanya pertanyaan itu terus hanya menjawab "eeeerm... I don't know...? I don't have any specific physical type I guess?... Or it's just I'm inexperienced in this international dating scene so I think I don't have any... yet? All of my exes were Indonesian so...."
Kalina insisted "oh but you know, you can see from like your celebrity crush for example. Who are your celebrity crush?" I mentioned Chris Evans and some other names when Kalina suddenly interrupted me "KOREANS! Oh my God, Asri, yes that RM guy? I know it! You're into Koreans!" Ku hanya mesem-mesem saja. Well.... not wrong. This sudden realization sayangnya harus di-break dengan fakta bahwa THERE IS NOT even an "OKAY" Korean man right here in Oxford.
Jadi, salah satu teman labnya Kalina, Hami, adalah Koreans yang did undergrad di US then is now doing her DPhil in Oxford. Setelah bertahun-tahun berteman dengan Hami, main tinder dsb2, dicapailah kesimpulan bahwa there is no hope looking for Koreans here, karena 1. most "bright" Korean men will do their study back home, di salah satu SKY itu, atau anak-anak tekniknya ya di KAIST, GIST, dan turunan-turunannya. 2. IF they go abroad, they won't come here, they'll go to the US instead. Apparently, the options to come to the UK (or Europe in general) to study is still very rare for them. Mungkin kaya kalau di Indo ya lanjut S2 S3 lebih umum ke UK dibandingkan ke... India misalnya, atau South Africa.
So, yes, no hope for me to find a Korean man here unfortunately. Oh atau ada yang lucu lagi, kalaupun nemu di Tinder Asian man yang ganteng banget, Hami selalu berspekulasi itu adalah fake pic alias foto Chinese actor gitu yang dipake! (imagine)
Ku sendiri beberapa bulan lalu sempat install tinder dan coffee meets bagel tapi udah uninstall lagi sekarang karena merasa jahat ngeghosting orang-orang, chatnya pada ga kubalas, bukannya apa-apa tapi emang ga niat buat balesin aja gimana dong. Beberapa bahkan karena udah dianggurin for days akhirnya mereka unmatch lol. Awal mulanya install tinder adalah gara-gara abis call sama Abi terus ngebahas kok kesepian ya pengen punya pacar, terus beres call langsung install tinder lah. Sempat match sama quite a few men (maybe 10?) terus ngobrol sama beberapa, tapi ya itu tadi, ternyata w males bales-balesinnya. Akhirnya memutuskan buat delete account and uninstall.
Abi sempat kuscreenshotin beberapa match terus komennya "ih kok Indian man atau oriental semua gitu sih non match u?" Setelah dipikir-pikir lagi ternyata adalah karena ku subconciously swipe right untuk orang-orang Asia (South or East)!, dan mostly swipe left untuk white people. Bukannya apa-apa, kayanya karena emang ngerasa lebih gampang relate aja sama Asian people (I mean culturally pasti kita ga beda-beda banget gaksih, dan makanan juga). Setiap ngeliat white man di Oxford tu bayangan w selalu: dia posh banget, sekolahnya dulu di Eton, ga akan pernah tahu rasanya naik KRL Jakarta-Depok kek gimana, pokoknya bingung dah mau ngomongin apa, jadi makanya otomatis langsung swipe left. Padahal ya salah juga alias w sangat stereotyping dan generalisasi. Oh, yang paling menarik kalau ada white man yang pernah tinggal di China atau student exchange ke Singapore/Malaysia misalnya. Nah kalau yang kaya gini-gini masih w tolerate lah. At least dia sudah terekspos dengan culture ketimuran.
Tapi dari experience ini jadi kepikiran banget sih sesungguhnya apa sih yang dicari from a man dari seorang noni. Apakah similarities dalam hal culture, food, way of thinking? Apakah ambisinya dalam menjalani hidup? Apakah how he see the existence of multibillionaire (yes view ini penting banget sering banget dibahas di percakapan2 casual random malam hari di sini). Ah.. capek2 mikir tapi pasti kalau ke mama papa ya ujung-ujungnya yang dicek tentu saja: apakah dia solat 5 waktu apa tidak.
Jadi... selamat mencari pasangan hidup teman-temanku yang masih mencari! I wish you a very good luck!
Ox 12:21 pm 27/06/2021
6 notes
·
View notes
Text
Minjem & Minjemin Buku
“Most new books are forgotten within a year, especially by those who borrow them”, - Evan Esar
Pernah gak kita ngerasa ko buku kita tiba-tiba ilang ya, terus kepikiran ‘oh mungkin lupa nyimpen kali ya’. Akhirnya kita cari buku tersebut sampai kita berantakin kamar. Eh ternyata pas diinget-inget, buku itu tuh lagi dipinjem temen. Terus kita tanya temen. ‘eh maaf belum tamat. Entar ya tamatin dulu’ dan akhirnya buku tersebut ngendap di dalam waktu yang lama.
Masih mending bukunya ngendap, ini bukunya ilang -_________-
Di minimalist life hack kali ini, kita bakal bahas gimana caranya seorang minimalis minjem dan minjemin buku biar buku yang dibaca/dipinjemin bermanfaat oleh banyak orang
Can You Borrow My Book?
Kamu yakin bakal baca? kalau tidak, no! kalau jawabannya ‘bakal baca ko’, pertanyaan lanjutannya adalah ‘kamu bakal ngasih dog ear dibukunya ga?’ hmm is there something wrong with that? kalau keliatan ragu, no! kalau jawabannya ‘gak akan ngasih’, kamu bakal balikin bukunya? kalau jawabannya mungkin, maka no! kalau jawabannya bakal dibalikin, okay kamu punya waktu satu bulan buat baca itu.
Ada tambahan yang bisa dicoba yakni, saat teman kita pengen minjem buku, kita minta dia untuk cari calon pembaca buku selanjutnya (waktu baca satu bulan juga). tujuannya biar kebermanfaat buku tersebut terus dirasa sampai orang berikutnya. Buku tersebut bakal muter terus dari satu ke orang lain tiap bulannya. Artinya dalam satu tahun, buku tersebut bakal dirasakan kebermanfaatannya sama at least dua belas orang
36 notes
·
View notes
Text
Day 2 : Things That Makes Me Happy
Kalau kata Baskara jangan lupa untuk bilas muka, gosok gigi, evaluasi.
Well, baru saja selesai semuanya. Thanks Bas untuk tips menutup hari bersama evaluasi karena sejauh ini ternyata luar biasa sekali dampaknya. Dari waktu ke waktu belajar menilai, memahami, juga mengoreksi diri sendiri. Salah satu yang didapatkan setelah ritual evalusi (re: ngelamun versi ogut) adalah hal yang membuat dirimu bahagia.
Selain menyelesaikan tugas kuliah tepat waktu, tenang saat di kostan, hari-hari berjalan sesuai rencana, ternyata ada satu dua hal yang bisa bikin ogut bahagia atau boleh jadi ini merupakan obsesi diri sendiri.
Yaa, gak banyak orang tau tapi ogut candu jalan-jalan malam. Berawal dari perjalanan setiap pulang kampung menuju Cilacap sampai kebiasaan konvoi bareng anak HMI keliling Purwokerto dan berlabuh untuk makan malam di Angkringan Om Anto. Rasanya senang, bahkan lebih dari itu seperti beban selama satu hari full tiba-tiba menghilang. Adhan sih ojeg langganan, yang setiap jalan pasti karokean. Semua lagu, Shallow, Langit Abu-Abu, Teman Hidup, dan beberapa lainnya. Biasanya tempat selain ke angkringan yang dikunjungi yaaa pasti kaki Gunung Slamet. Well, di sana semua hal seakan sesuai porsinya. Udara. Pemandangan. Ramainya orang. Dan yang pasti harga makanan. Hahaha.
Satu lagi, Zahro. Teman yang selalu ada, tidak pernah tidak. Yang juga ikut andil dalam mewujudkan sebuah kebahagiaan. Virual hug, Ijah !!! Bayangkan, mana ada orang yang mau mengantarkan temannya jam 12 malam untuk makan, keliling-keliling gak jelas padahal satu jam sebelumnya doi baru selesai kerja seharian, wow!
-----
Selain jalan malam, juga ada perjalanan lainnya. Yap, saat hujan! Ini lagi-lagi luar biasa dan cukup lebay untuk ogut mengakui. Satu cerita yang kalau tidak salah ingat, saat itu selepas UTS. Sambil mendengarkan Bumi dan Bulan dari HIVI!, kami berpetualang keliling Banyumas. Hujan lebat tidak kunjung reda sejak malam sebelumnya, tapi perjalanan tetap dilakukan. Ogut bersama Kak Evan dan beberapa teman saat itu. Dia merupakan salah satu sobat kongko yang cukup baik, semua hal bisa kami bahas sepanjang jalan. Sampai saat dia hendak mengantar pulang, satu hal yang tidak pernah ogut lupa,
“Bikin lu seneng ternyata gampang ya, Ra. Ajak aja hujan-hujanan. Hahaha.”
Yeah lebay banget tapi yaudahlah.
2 notes
·
View notes
Text
#AprilProduktifDay10 : “Aku ingin jadi polisi!”
Masih tergambar jelas di kilasan balik memori Muya, tentang bagaimana mengerikannya longsor di Purworejo pada tahun 2016 yang lalu. Dulu seantero Indonesia heboh. Sekarang? mungkin yang masih mengingatnya hanya mereka-mereka yang terdampak langsung. ___ Longsor Purworejo 2016 adalah kali pertama saya ikun terjun ke daerah bencana sekaligus pertama kali bepergian sendirian dengan kereta. Saat itu, teman-teman daerah Purworejo yang berkuliah di UGM membuat acara di desa terdampak longsor. Saya ikut bergabung dengan tim trauma healing untuk anak-anak terdampak longsor. Kami bermain, belajar dan nonton film. Di sana saya berkenalan dan jadi teman dekat dengan Raihan, Evan, dan anak-anak lainnya. Mereka luar biasa! Serius. Muya menangis (dikit kok ehe) ketika berjalan melihat TKP dimana mayoritas rumah mereka sudah rata dengan tanah. Yang bikin merinding adalah meski dengan keadaan seperti itu, mereka tetap semangat mengikuti kegiatan apapun yang dibawa dari luar! tentu dengan senyuman yang sangat lebar! Tentu kamu akan berkata,” ya mereka masih anak-anak, mereka belum paham situasinya.” Tapi, kamu tahu? kami mengangkat tema harapan. kami mengangkat tema mimpi. kami bertanya cita-cita dan anak-anak ini masih punya harapan. “Yang rubuh rumahnya aja kan, kak. Mimpinya tidak ikut?” ___ Kalau diizinkan, ingin sekali kembali ke sana untuk mengetahui kabar anak-anak. 3S! Semoga sehat selalu, dek.
3 notes
·
View notes
Text
SLEEPING WITH OTHER PEOPLE (2015)
Di hari Minggu terakhir sebelum Senin dan kembali bekerja ditegah Corona Outbreak, saya memutuskan untuk mencoba Netflix Amerika, kebetulan ingin menonton drama seri “Charmed” yang saya gandrungi semenjak SD, yang paling mengena nama-nama karakternya berawalan huruf P: Prue, Piper, Phoebe, dan Paige. Seperti biasa, setelah melihat beberapa episodenya saya mulai bosan dan mencari-cari film di laman utamanya...Sampai saya menemukan penampakan Jason Sudeikis.
Ok, pada awalnya saya juga tidak percaya, Jason Sudeikis, memerankan tokoh utama di film Romcom? Mungkin karena tidak setampan aktor lain seperti: Chris Evans yang memang tampangnya American handsome sekali atau Mathew McCaunaghey di How to Lose a Guy in 10 Days atau bahkan tidak secharming Bradley Cooper (oh, wait i think i probably need to write one post dedicated only for bradley) TAPI, setelah melihat akting Sudeikis di film Tumbledwon, saya rasa dia cukup layak dikategorikan di ranah aktor pria hunky dengan karakteristik seperti John Krasinski. Biasa didepan, menghanyutkan di belakang haha.
Film rilisan tahun 2015 ini jika dibaca dari alurnya, yah tidak jauh-jauh lah tentang komitmen, percintaan, dan sex. Lucunya-menurut saya-film ini cukup berani mengaduk aduk adrenalin dan tarik ulur nafsu penontonya lewat pertukaran dialog-dialog yang ringan, cerdas, dan..lucu. Karekter Sudeikis yang bernama Jake disandingkan dengan Alison Brie (Bojack Horseman, Madman) yang bernama Lainey. Jack dan Lainey sama-sama late bloomer dan akhirnya melepaskan keperjakaan mereka dengan satu sama lain, lama tidak berselang takdir memisahkan dan mempertemukan mereka lagi namun sebagai teman. Banyak konflik komitmen yang coba digambarkan dalam setiap pertukaran karakter Jack dan Lainey.
Hal yang membuat saya kemudian bilang film romcom ini layak direkomendasikan adalah ketika saya sudah yakin bahwa tensi tinggi diantara Jack dan Lainey sudah tidak terbantahkan, tetapi si sutradara lagi-lagi belum mengijinkan penonton merasa puas karena tebakanya benar.
Adegan diatas adalah salah satu adegan favorit saya, pada saat Lainey sedang sangat sedih dan rapuh, Jake tidak serta merta memanfaatkan situasi (kalo bahasa anak sekarang jadi fuckboi gitu ya? haha) tapi mereka berdua berkonfrontasi atas perasaan mereka dan memutuskan untuk tidak melakukan apapun; “I love you for free, Lainey; I love your for free, Jake” adalah kalimat cinta tidak menye menurut saya. Lainey memiliki komitmen issue dan berhubungan dengan Mathew yang telah memiliki istri, dan Jake adalah seorang pebisnis yang doyan gonta ganti pacar atau partner seksual. Patternya sama seperti romcom lainya, tapi akting Sudeikis menurut saya rapi sih jadi benar benar larut di cerita mereka.
Romcom ini berkahir manis, dan jika anda penasaran sutradaranya, Leslye Headland juga membuat Bachelorette dan Rusian Doll; soundtracknya puuuuuuuuun terbaik, nama-nama seperti OK GO, The Echo Friendly, David Bowie, dll ada didalam setiap adegan.
Dari hubungan Jack dan Lainey saya bisa belajar bahwa sexual tention itu memang tidak terbantahkan, namun jika dua orang mengenal satu sama lain lebih dari itu maka sparks yang ditimbulkannya pun akan melewati hal-hal remeh lainnya, dan mungkin takdir akan membawa kita kepada satu orang yang sama lagi dan lagi
Rating; 8/10
5 notes
·
View notes
Text
Heal Yourself #22: Letters That Heal – Surat yang Tak Pernah Sampai
“Urusan dengan manusia, somehow, memang lebih rumit daripada urusan dengan Tuhan.” Begitulah yang dikatakan oleh seorang perempuan dalam obrolannya bersama teman-temannya di kantin Salman ITB pada suatu hari. Saya yang saat itu duduk tak jauh dari mereka jadi bisa mencuri dengar. Meski saya tak lagi fokus pada perbincangan mereka selanjutnya, kalimat tadi membuat saya berpikir,
“Interaksi dengan manusia ini kuat sekaligus rentan, ya? Kuat karena itulah yang menjadi poros di banyak aspek kehidupan, tapi juga rentan karena sensitif sekali terhadap konflik”.
Bukankah demikian? Kalau dipikir-pikir, urusan dengan manusia ini memang rumit. Contohnya soal bersalah dan meminta maaf saja. Allah itu Maha Pemaaf, sementara manusia? Banyak dinamikanya, mulai dari terlalu mudah menyimpan dendam sampai terlalu sulit memberi maaf hingga muncullah syarat-syarat yang berat dan kadang tak masuk akal yang harus dipenuhi “si korban” agar bisa dimaafkan. Duh, mengerikan sekali!
Namanya juga hidup, interaksi kita dengan sesama manusia tentu tidak selamanya baik-baik saja. Ada konflik, perbedaan pendapat, disakiti dan menyakiti, dan seterusnya. Psikologi menamakan ini dengan istilah konflik interaksi. Sebagian dari konflik interaksi itu mungkin bisa selesai dengan lebih cepat dan lebih mudah hingga tak perlu ada konflik yang berkepanjangan. Tapi, di sisi lainnya, ada juga diantara konflik-konflik interaksi itu yang menetap dalam waktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun, yang boleh jadi selama itu pulalah kita merasa sakit (atau tersakiti) karenanya. Meminjam istilah yang sering digunakan oleh seorang psikolog bernama Asep Haerul Gani,
hal ini rasanya seperti orang yang berjalan dalam waktu yang lama dengan membawa-bawa celurit yang masih menusuk di luka yang ada di tubuhnya, dimana di sepanjang perjalanannya, celurit itu terus menempel dan luka yang ada masih terus berdarah.
Mudahkah menyelesaikan konflik interaksi jangan panjang seperti itu? Tentu saja tidak! Dan, kamu tahu apa yang membuat konflik tersebut semakin lama? Ialah keengganan kita untuk menerima ketetapan Allah dan kegengsian kita dalam memaafkan atau meminta maaf, baik kepada manusia ataupun kepada situasi/kondisi. Tidak hanya itu, dalam konteks dan kondisi tertentu, hal ini menjadi semakin sulit karena orang yang bersangkutan misalnya sudah tidak ada, menghilang dan sulit ditemui, atau karena alasan-alasan yang lain membuat interaksi tidak lagi mungkin terjadi.
Lalu bagaimana jika konflik interaksi tersebut terjadi dengan orang yang rasanya sangat tidak mungkin lagi untuk ditemui? Jangankan untuk mengajak bertemu dan menyelesaikan perselisihan yang ada, berinteraksi pun rasanya tidak mungkin~ Seperti segala sesuatu yang ada caranya, hal ini pun ada caranya. Salah satunya bisa dengan menulis surat: write a letter that heal, yaitu surat yang tak pernah sampai. Bagaimana maksudnya?
Sebuah artikel berjudul The Healing Letters menyebutkan bahwa,
“You can write healing letters to any person. It doesn't matter if they are dead, if they don't want to talk to you, or if you have lost touch with them, because you don’t send the letter to them. The person could be someone you've never met, like an ex-president or it could be a group, like the faceless bureaucracy of a government agency. The person might be someone who is part of your daily life, who you would never hurt by expressing your unbridled feelings. By writing out your feelings, you allow yourself to release them without dumping on the other person.”
Ya, prinsip utamanya, surat ini bisa kita tujukan pada siapapun yang kita merasa punya konflik interaksi atau punya masalah dengannya dan kita memerlukan healing untuk menyelesaikannya. Fokus surat tersebut tentu bukan untuk sekedar meracau atau mengalirkan perasaan. Tapi, untuk mengatakan yang ingin dikatakan tapi belum pernah terkatakan karena satu dan lain hal, untuk memaafkan, untuk menyampaikan segala sesuatu yang ingin disampaikan, untuk memberi tahu sebuah sudut pandang yang sebelumnya terpendam, dan untuk mendeklarasikan bahwa hal itu memang sudah terjadi tapi kita akan baik-baik saja dan kita akan melakukan apa untuk membuat kita benar baik-baik saja.
Adakah cara untuk menulis healing letters ini? Tentu!
Ciptakan suasana yang tenang dan fokus dengan meminimalisir distraksi yang mungkin terjadi.
Siapkan kertas yang banyak dan alat tulis yang mendukung agar tidak ragu untuk menulis sebanyak apapun.
Pikirkanlah situasi atau kejadian yang spesifik yang membuatmu merasa terluka, trauma, atau perasaan-perasaan negatif lainnya. Panggil kembali memori tentang situasi atau kejadian tersebut dan ingat-ingat apa yang sebenarnya kamu rasakan saat itu.
Mulailah menulis dengan terlebih dahulu menuliskan “Dear, … (sebut siapa namanya)”
Untuk isi surat, bisa dengan menuliskan beberapa pokok bahasan berikut ini:
Saya mengalami … (ceritakan apa yang dialami yang berhubungan dengan luka yang saat ini masih terasa).
Saat kejadian itu, setelahnya, dan sampai saat ini, saya pikir … (ceritakan apa yang dipikirkan tentang peristiwa tersebut).
Hal itu membuat saya merasa … (ceritakan seluruh perasaan yang dirasakan).
Dalam kondisi seperti itu, sebenarnya saya butuh … (sampaikan apa yang sebenarnya kamu inginkan untuk terjadi dalam kondisi itu, misal, sebenarnya kamu ingin dia tidak marah, tidak meninggalkan, dst).
Saya ikhlas bahwa peristiwa tersebut sudah terjadi. Selanjutnya, supaya saya merasa nyaman, saya akan bersikap … kepada/terhadap … dengan cara … (ini semacam "deklarasi kemerdekaan" bahwa kita ingin selesai dan berdamai dengan luka tersebut).
Boleh juga menambahkan hal-hal lain yang ingin dituliskan.
Selanjutnya, surat tersebut boleh diamankan, dibakar, atau dibuang. Melegakan, bukan?
___
Sumber ide:
The Healing Letters, dalam http://www.angelfire.com/mt/mandalaoflight/articles/spring01/healet.htm
Transactional Writing: Letters that Heal, oleh John F Evans dalam Psychology Today
69 notes
·
View notes
Text
Catatan perjalanan Papandayan
Pembukaan
Jadi, Sabtu-Minggu-Senin pekan lalu saya melaksanakan kabur sebentar ke Garut bersama 3 teman saya. Ada Tyas, Evan, dan Eni. Persiapan kaburnya dua minggu. Tidak ribet karena 3 dari kami sekantor. Eni yang beda kantor menyesuaikan mulai dari peralatan hingga menu makanan.
Papandayan 2019 ini sudah berubah dari terakhir kali saya kesana. Pengelolaannya yang sudah dialihkan ke swasta bikin beberapa hal berubah drastis.
Biaya periijinan
Saya ingat biaya gunung gede 17.500 per malam. Kemarin, kami kena 35+30 ribu permalam karena kena akhir pekan. Belom lagi biaya masuk parkir kendaraan pribadi. Bagi saya saat itu yang sudah kerja dan ada penghasilan, ini mengejutkan tapi respon saya, yaa udahlah. Tapi saya terbayang jika tarif ini berlaku ketika saya masih mahasiswa, mikir dua kali kayaknya buat kesini. Tapi, dengan meningkatnya biaya masuk, ada peningkatan juga yang signifikan di jalur pendakiannya.
Jalurnya jadi lebih bagus
Dulu saya ingat, mungkin 50% pertama pendakian, jalurnya adalah pasir belerang yang agak berantakan berbatu, dan memiliki banyak cabang yang walau ujung2 sama, tapi bikin pendaki ragu dan ngacak jalannya. Nah, sekarang jalurnya sudah jadi rapih. Awal ndaki ada aspal yang diatur sisi naik dan turun. Lalu dilanjutkan tangga berundak dari baru yang membentuk jalur setapak cukup lowong. Jalur motor dan manusia juga banyak dipisah.
Lebih bersih
Memang sejak dulu Papandayang ngga sekotor gunung Jawa Barat lain. Tapi ini saya ngerasa lebih bersih. Di hari saya datang ke sama hari Minggu pagi, sepanjang jalur jaranga da sampah besar yang terlihat mata. Begitupun di area camping Pondok Salada. Entah petugasnya lebih rutin menyapu jalur, atau pendakinya lebih sadar lingkungan. Tapi saya pikir ini lebih ke alasan yang pertama. Pasalnya, ketika ingin membawa sampah turun dari area kemping, petugas menyarankan sampahnya di taro di bak besar saja. Nanti petugas yang akan mengurusnya. Kamar mandinya juga bersih! (Iya ada 5 kamar mandi di pondok Salada, dan 3 kamar mandi di Goeberhood)
Jalur untuk langsung ke Hutan Mati
Ada jalur yang sekarang langsung bisa motor dari sebelum jembatan ke Hutan Mati, Ternyata ini pembenaran jalur yang dulu sempet longsor. Jalurnya dibikin tangga. Jadi buat yang mau ngga ke Goeberhood/Pondok Salada bisa make jalur ini. Saya kemarin make jalur ini buat turun. Asik.
Temen jalan
Tyas yang dari dulu ngajak ke Papandayan buat ngeliat bintang setelah ketemu milkyway di Ijen dan Baduy. Dari awal udah saya wanti-wanti buat ngga ekspektasi terlalu besar karena perkiraan cuaca bilang akan ujan di hari kami bermalam, untungnya malam itu cerah! Jadi bisa liat bintang deh. Tyas ini juga penyedia mobil + suka rela pairing jadi supir sama Evan kemarin. Tyas spesialis jalan macet. Tyas jadi PO lah bisa dibilang kemarin karena ngajak anak-anak meeting, belanja, nentuin tanggal, dsb.
Evan yang menjadi trigger perjalanan kemarin. Tiba-tiba Evan ngechat di WA ngajak ke Gede. Itu dua minggu dari tanggal yang Evan proposed. Seperti dugaan saya, jalur Cibodas dan Putri sudah penuh pada tanggal itu. Teringat Tyas yang ngajak ke Papandaya dari kapan tau, akhirnya belok lah kami ke Papandaya. Evan ini supplier barang-bareng buat Eni dan Tyas. Semuanya. Dari mulai kerir, sleeping bad, matras, headlamp. Selain itu, semua barang kelompok juga Evan provide. Thanks loh temennya Evan yang minjemin tenda bentuk agak tidak biasa. Saya jadi punya pengalaman bikin tenda mahal haha. Evan pairing nyupir Tyas ganti gantian. Spesialis ngebut di jalan Tol.
Eni si receh yang sedikit gabut tapi melengkapi jokes saya jadi gapa gabut haha. Karena Eni baru diajak H-7 pendakian, Eni emang agak mepet di briefing bawa apa, akan gimana dsb. Untungnya Eni selamat memebawa barang yang dibutuhkan dan siap buat mendaki. Selama ndaki, Eni bertugas masak Sop bareng Evan. Dan mengurus perduitan. H+2 pendakian, kami sudah tahu harus bayar ke siapa berapa jumlahnya. Ngga heran dulu Eni di Bem bagian kestari. (Kalo gasalah *ngga nyambung ngga papa)
Hedon
Nyobaik Se’i Sapi yang hits di Bandung. Mesen platter 2 piring. Harusnya buat ber 8 tapi dimakan ber4. Kegegabahan ini berbuah kudu bungkus nasi dan lidah. Tapi emang enak si. Tapi besok-besok ngga mau sebanyak itu lagi mesennya.
Setelah itu kami ke Kopi Djawa di tanah sunda aka di jalan braga. Dopping buat perjalanan Garut-Jakarta yang anti ngantuk. Selamat menjadi co-piilot nemenin Tyas yang tugas membawa dari Bandung ke Bekasi.
Penutup
Kemarin itu saya ngga mager sama sekali. Dua kali masak, dua kali juga nyuci alat masak. Dingin? Banget! Mana cauma bawa jaket uniqlo lipet itu. Ini buah dari mengunderestimate cuaca yang akan hujan=akan lebih hanya. Tau tau ga ujan samsek.
Malam juga kami melihat bintang di luar tenda untuk waktu sejam an kayaknya. Foto-foto banyaak, dan Evan+Eni ngejelasi rasi-rasi yang bisa mereka kenali. Juga beberapa info mitologi bintang ke saya dan Tyas yang taunya cuma sebatas rasi zodiak aja (Tyas tau orion)
Pagi hari juga kami ngga mager keluar tenda buat ngeliat surise. Walaupun tadinya niat ke Goeberhood, tapi karena kesiangan, akhirnya kita keluar buat bikin roti bakar dan ngopi aja. Ditengah hawa dingin pagi, disinari cahaya matahari pagi dikit-dikit.
Manteb!
7 notes
·
View notes