Tumgik
#techinasiaconference
meng-u-las ยท 11 months
Text
Tech in Asia Conference 2023
Tumblr media
Pada tanggal 18 Oktober yang lalu, saya berkesempatan untuk menghadiri salah satu event yang seru, yaitu Tech in Asia Conference, seperti nama-nya, acara ini dihadiri oleh berbagai perusahaan, baik perusahaan besar ataupun startup, yang bergerak dalam bidang teknologi. Namun salah satu pembicara yang menarik perhatian saya, yaitu bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Indonesia. Beliau membagikan banyak insight yang menurut saya sangat menarik. Berlatar belakang sebagai seorang Banker, beliau juga sempat memimpin bank baik swasta maupun BUMN, bahkan sebelum menjadi menteri Kesehatan, beliau juga merupakan wakil menteri BUMN, sehingga sering sekali ditanyakan alasan sesungguhnya beliau mau menerima tawaran untuk menjadi Menteri Kesehatan, karena jelas tidak memiliki background di bidang kesehatan, dan di kesempatan tersebut beliau memberikan jawaban untuk pertanyaan tersebut, sewaktu beliau memimpin bank terbesar di Indonesia, beliau memiliki tanggung jawab untuk mengelola sejumlah besar uang, akan tetapi dampak dari hal tersebut hanya dapat dirasakan sebagian kecil orang, namun pada saat menjabat sebagai seorang menteri kesehatan, jumlah uang yang dikelola jauh lebih kecil, namun ketika dapat terkelola dengan baik, banyak sekali orang yang bisa merasakan manfaatnya, salah satunya adalah untuk penanganan Covid atau meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Hal lainnya yang menarik untuk disimak, pada saat muda, banyak diantara kita membicarakan peluang bisnis, cuan dan lain sebagainya, tapi begitu beranjak tua, group whatsapp pasti diwarnai pembicaraan yang tidak jauh dari kesehatan, karena badan mulai digerogoti berbagai macam penyakit, oleh sebab itu ternyata dalam kehidupan ini, investasi yang paling penting adalah di kesehatan (health), kemudian adalah kekayaan atau kemakmuran (wealth), sehingga menjadi sebuah tugas yang mulia apabila beliau, sebagai pembuat keputusan tertinggi di bidang kesehatan, bisa melakukan reformasi di bidang kesehatan, sehingga semakin banyak orang yang merasakan manfaatnya. Salah satu hal yang ia singgung adalah masalah pemerataan dokter, tidak dapat dipungkiri saat ini banyak daerah di Indonesia yang mengalami kekurangan tenaga medis, dan tidak bisa dipungkiri pula ada permasalahan yang sudah menahun terkait dengan dokter-dokter Indonesia lulusan luar negeri yang kesulitan untuk bekerja di Indonesia, oleh sebab itu, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, beliau mencoba mereformasi banyak hal melalui undang-undang ataupun peraturan hukum, ia berusaha memperbaiki yang sudah tidak relevan dengan tujuan agar terjadi perbaikan di bidang kesehatan, meskipun nantinya ia sudah tidak menjabat lagi sebagai menteri. Hal ini membuat saya terinspirasi, mengingat latar belakang beliau yang mungkin dilimpahi dengan fasilitas ataupun jabatan yang mentereng sebagai seorang banker, harus menanggalkan dan mengemban jabatan yang "kering" dan "dimusuhi", dalam setiap perubahan besar pasti banyak sekali pihak yang "terusik", tapi pil pahit itu harus diterima untuk sesuatu yang lebih baik kedepannya, inilah yang ingin saya saksikan kedepannya.
Tumblr media
Selepas dari pemaparan dari pak Budi Gunadi Sadikin, saya juga tertarik dengan pemaparan dari dua orang Founders, yaitu Sabrina Soewatdy (Rukita) dan juga Piotr Jakubowski (Nafas Indonesia), keduanya hadir dalam diskusi berjudul "Focusing on Impact vs Profitability" karena keduanya dianggap membuat perusahaan yang bertujuan mulia untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari, sebut saja Rukita bercita-cita untuk menyediakan hunian nyaman untuk generasi muda yang belakangan semakin susah memiliki rumah atau properti karena harganya yang membumbung setinggi langit ataupun Nafas Indonesia yang mencoba memberikan solusi terhadap pencemaran udara yang terjadi di Indonesia dengan memberikan sistem pendeteksi kualitas udara. Di awal mendirikan perusahaan pada tahun 2020, secara khusus untuk Nafas, banyak mendapatkan pertanyaan dari orang-orang disekitar, sebetulnya apa yang dilakukan perusahaan tersebut? sampai pada akhirnya di tahun 2023 ini, berbagai media mem blow up kasus pencemaran udara dan betapa buruknya kualitas udara disekitar kita, disanalah orang-orang baru memahami apa yang sudah Piotr dan kawan-kawan lakukan sejak awal. Dalam membuat suatu perusahaan, terutama yang memiliki dampak, seringkali sulit untuk meyakinkan orang-orang disekitar, tapi tugas dari seorang founder lah untuk terus menjadi advokat terhadap ide yang dimiliki, sampai suatu ketika, banyak orang yang merasakan dampaknya, bisa turut menjadi advokat untuk gerakan yang sudah digagas sebelumnya, jalannya tidak pernah mudah. Kemudian tidak melulu perusahaan atau organisasi yang memiliki jalan untuk berdampak bergerak jauh dari apa yang disebut profitabilitas, terbukti dari kedua perusahaan ini, dalam model bisnisnya, selalu menekankan profitabilitas dan keberlanjutan sebagai yang utama, karena tentunya nyawa dari setiap usaha adalah keuntungan dan pendapatan, sehingga agar tujuan jangka panjang bisa tercapai, jangan pernah meninggalkan unsur yang satu itu. Dari kedua Founders tersebut, kita bisa melihat bahwa kita bisa menciptakan solusi atas permasalahan yang ada disekitar kita dan bahkan bisa dijadikan sebagai sebuah usaha yang menguntungkan, kuncinya adalah kejelian dalam melihat suatu masalah, dan kita sebagai orang Indonesia, dianugerahi negri yang begitu luas dan kaya, dengan beragam budaya dan pribadi, sehingga seakan tidak ada batasnya kesempatan ataupun masalah yang perlu ditemukan pemecahannya.
Acara ini berlangsung dua hari, tapi kebetulan saya hanya bisa hadir di hari pertama, namun sedikit banyak ini yang menurut saya cukup menarik untuk dilihat dan direnungkan, semoga tulisan saya bermanfaat!
0 notes