#syifaasma
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lebih berHak
Aku cemburu
Pada kisah-kisah lama
Pada percakapan yang kutemukan
Ada perhatian
Tapi harus kutahu itu kisah lama
Aku cemburu
Rasanya milikku
Tapi sebenarnya bukan
Semua hanya titipan
Harusnya aku tahu itu
Aku cemburu
Lalu hujan perlahan mengalir deras dari sudut mata
Hancur rasanya
Terbagi
Aku pahit sendiri
Aku pernah menyesal pada kemampuanku menari dalam mencari
Atau tidak kucari hanya kubuka saja supaya aku tahu
Semua berasal dari luangku dan keingintahuanku
Padahal luang harusnya bisa berbuah lebih
Lalu hujan mengalir deras lagi
Pipiku basah
Dan aku takut
Semakin aku sadar aku mencintainya
Lalu takut kehilangan
Lalu mengingat lagi,
setahuku dengan izinNya, aku memulai cinta karenaNya
Dengan namaNya
Maka seharusnya aku menjalani cinta karenaNya pula
Tidak terhanyut dalam terlanjur atau terlalu mencintai
Dan aku takut
Pada mungkinnya kehilangan
Tidak ada yang milikku, semua mudah saja pergi
Atau diambil
Memangnya sudah memberi apa aku ini?
bolehkah cemburu?
Lalu Tuhanku sesungguhnya lebih punya Hak untuk cemburu
karena ribuan karunia dan rahmat yang telah Tuhan berikan padaku,
pada kami
Sungguh tentu Tuhan lebih punya Hak untuk cemburu
Apabila di perjalanan mencintai,
cinta kita padaNya tidak lebih diutamakan dari cinta-cinta selainNya
Mana yang lebih mengambil porsi waktu?
Mengingatnya atau mengingatNya?
Merindukannya atau merindukanNya?
Menunggu kepulangannya atau menunggu panggilanNya?
Menjawab dering telponnya atau menjawab seruanNya?
Mungkin aku salah dalam menata
Sungguh aku masih butuh belajar
Sudah sejak lama aku tahu Tuhan Maha cemburu
Maka terbit pula takutku yang sangat
Ketika aku tahu jatuhnya aku
Entah bila cemburu Tuhan berwujud
Maka Mudah untukNya mengambil cinta-cintaku
Agar terbit lagi memohonku, kembaliku
Maka aku ingin mencintai Tuhan tanpa cinta-cintaku yang lain di ambil
Maka aku ingin memohon
Maka aku ingin menanam rasa membutuhkan dan ketidakberdayaanku lagi
Tanpa harus didatangkan badai dahulu
Seharusnya hati hidup mengingatNya pada segala keadaan
Bukan hanya pada adanya saat-saat kehilangan
Maka aku meminta kepada Tuhan
keinginan untuk senantiasa memohon
Senantiasa merasa tidak berdaya
Senantiasa merasa bahwa hamba bukan apa-apa
Maka aku meminta kepada Tuhan
untuk menggerakkan cinta-cinta kami padaNya
Lalu mengabadikan cinta kami padaNya
Lalu mengabadikan cinta diantara kami
Lalu menanamkan cinta padaNya pada sesiapa yang kami cintai
Lalu menciptanya dalam gerak
Yang terus menerus tanpa padam sehingga membuah banyak
Doakan kami kawan, kami mohon.
Dan kabulkan permohonan kami ya Rabb.
‘fa firruuuu ilallah,..’
‘maka bersegeralah kembali kepada Allah,..’
Adz dzariyat:50
Halaman pertama juz 27, kiri bawah.
Halaman ketiga dari QS adz dzariyat, kiri bawah.
P.S. Mas, aku mencintaimu karena Allah. karena apa-apa yang mas ajarkan padaku. karena syukur mas pada Allah saat mendekapku. karena doa yang mas panjatkan untuk kita bersama. karena setiap kesabaran mas menghadapi tingkahku. karena apa-apa yang aku tahu dan yang aku tidak tahu.
dari: istrimu yang masih berbenah.
18.06.2017
2 notes
·
View notes
Text
What should we do in March??
Jangan sampai rencana hanyalah rencana, kadang kudu di list beneran ya biar kelakon dan ada yang ngingetin, tapi ada juga yang kupendam dalam hati, kemudian doa terlantun agar setiap rencana berjalan lancar entah yang tertulis ataupun tidak, kalau memang berjalannya rencana ini baik bagi kami, baik bagi kesudahan hidup kami, dan baik bagi berbagai macam hal yang ada di doa istikhoroh dan doa khatmil qur’an (mwehehee), smoga Allah lancarkan dan berikan keberkahan di dalamnya.
Dan maret ini InsyaAllah bakal:
1. Move in ke rumah Ngori indah tercinta yang dipinjamin sementara sama ayah biar aku dan masgantengkusayang bisa belajar mandiri dan bertanggung jawab.
Uhuy, nuansa baru, belajar menata diri. I like it. kemudian berada bersama orang yang sangat bisa diajak kompromi itu menyenangkan. Haha masi awal-awal sih ya, cekcoknya belum banyak keliatan, belum sampai ke titik puncak, tapi juga aku ga pernah cekcok yang eror banget sama orang kok. Semoga kalem kalem aja dan sama-sama belajar menjadi lebih baik. Sayang mas so much (ini pasti masnya baca dueh, jadi kutulis kayak gini, hihi).
Kedepannya mohon masukan dari teman-teman buat kami yang masi newbie ini, siapa tau ada saran nata rumah, cara bikin masakan apa atau roti-roti gitu uhuuuy, doakan dan kasi masukan buat aku yang sedang ingin belajar menjadi wanitaa, hahaa.
btw yang dibawah ini tanaman ibu kosan di belakang rumah, someday pingin punya kaya ginii.
2. In one week long holiday please post di IG tentang buku-buku yang dibaca di tahun 2016.
Udah target dari lama bu, tulis apa yang dirimu baca ma’ please! Jangan disimpen sendiri bagusnya buku itu! Ngga boleh pelit hayo...
Heran deh, 2016 mulai dari januari udah ada banyak spot libur aja ternyata. Mulai dari selesai koas sampai awal belajar UKMPPD, trus pas nunggu pengumuman, pas nunggu penempatan internsip, dan Alhamdulillah marathon baca buku pernah berhasil dilakukan, yang aku sayangkan adalah resume buku-buku itu belum jadi dibuat, baru satu yaitu KEMI 1 karya ust Adian Husaini, padahal banyak buku bagus mulai dari ‘Kado pernikahan Untuk istriku’ nya ustadz Faudzil Adhim, trus ‘Jalan yang Lurus’ nya Alwi Alatas, ‘Suatu subuh di Sukamiskin’, ‘Buku Pintar Sejarah Islam’, ‘Letter to Karrel’ dan buku-buku lainnya, bahkan ‘Misykat’ nya ustadz Hamid Fahmi Zarkasyi yang awalnya aku pikir berat pun ternyata menarik. Eman bener kalau nggak di resume. Please mak, tulis apa yang kamu baca. Bismillah
3. Punya peran di kebumen.
Ngga kerasa udah almost 4 bulan aku di stay kebumen, walaupun emang pulang-pulang terus ke jogja, mwehe. Tapi rasanya eman kalo ngga ngelakukan apa-apa buat orang kebumen, baik buat temen ataupun adik adik SMP-SMA di sini. Tanggal 20 an besok mau ada semacam nginep-nginep berbahagia di MAN 2 kebumen. Doakan lancar, bermanfaat dan berkah ya buu.
4. Ikut seminat tentang TKHI (Tenaga Kerja Haji Indonesia) biar ada gambaran mau gimana di masa depan cuy.
Aku belum banyak berani bicara tentang ini, semua hanya usaha, toh kita belum tau yang terbaik buat kita. Tapi sungguh aku ingin berada di tempat-tempat yang kondusif, yang mendukung pada ibadah-ibadah kita, aku merasa kadang mudah terwarnai, atau merasa berat melawan hawa nafsu, terutama dalam hal kemalasan, lalu berada pada tempat-tempat yang membuncah cinta-Nya, membuncah ilmu-Nya seperti di Makkah dan Madinah, kemudian menetap disana adalah sebuah impian. Sungguh, ingin rasanya mempelajari bahasa surga langsung. Entah, sungguh kita tidak tahu mana yang terbaik untuk kita. Bismillah. Semoga Allah meridhoi dan menunjukkan kita jalan mendekat pada-Nya, Semoga Allah menghindarkan kita dari sifat malas.
5. Selesaiin urusan rawat gigi belakang kiri atas
Kasus dari jaman bahola pada diriku adalah soal gigi. Terimakasih ya Allah, memberiku ruang untuk banyak beristighfar di kursi nya dokter gigi, waktu kudu mangap lama, rasanya ngga pingin ngomong apa-apa selain mbatin ‘Astaghfirullah’ dan semoga Allah menghapuskan dosa-dosaku lewat sakit yang kurasa atau lewat pegelnya muskulus-muskulus di pipih guweh inih karena kudu mangap lama. Hmmfh. Inget aja “La ba’sa, thohuurun insyaAllah..”
Dan satu lagi, kudu terimakasih banyak buat masgantengkusayang buat semua support beliau dalam melewati segala badai -sakitgigi-gigilubang-malesmakan-ditambahisariawan-mantaps-josstenan- yang harus dihadapi. Bismillah.
6. Ke ustadzah siti ngafifah istrinya ustadz nurshodiq
Please mak, berapa minggu dirimu ngga setoraaan.
Nyahahaha *ketawamiris* sedihhhh banget guwe inget hafalan. Sudah. Sekian. Ini bukan buat dicurhatin mak. Tapi buat dilakukan. Nggak usah banyak omong. Action nya aja. Mana. Mana. Manaaaaa??*teriakdalambantal*
7. Berusaha membuat target tentang kedokteran.
Dimana minatku? Mencari passion sungguh tak mudah, kepriwe iki. Kok nggak belajar-belajar buat ilmu kedokterannya si ma? Berasa ngga ada trigger. Bedside interna jarang dibuka. Ngelihat hape memorinya sering penuh juga bikin jadi menghapus file-file guideline terapi di Hape, padahal penting, huhuhu. Apa beneran kudu ganti hape ya? Kata temen-temen si tuker tambah aja di tatas, orang hapenya juga belum lama. Tapi sebenernya masalahnya bukan itu. Tapi pada minat belajar. Belajar lagi ma, main ke rumahnya Nopi minta ditutorial. Atau ke tempat erma atau yang lain, bismillah. Dibikin rencana gimana caranya biar belajar, biar ngekhatamin guideline2. Biar skill nya makin ke asah. Bidangmu ini, jalanmu sudah di sini, harus belajar dikuasai. Buat target tentang belajar yang diperlukan untuk profesi ini ma. Penting itu. Jangan dianggap lalu.
Sedih. Melihat kekurangan kita dan melihat pe-er pe-er yang kudu dilakukan, tapi juga ada semangat. Ada rasa senang karena sudah berusaha menjabarkan semoga bisa jadi pengingat di kemudian hari dan bisa dilakukan. Mudahkanlah kami ya Allah..
Semoga rencana teman-teman yang berujung kepada kebaikan juga Allah mudahkan :)
1 note
·
View note
Text
Task #13 January: Lebih suka pantai atau gunung gengs?
Suka dua-duanyaaaa, ahhahahah. Kenapa kudu dibandingkan siiiih.
Aku suka pantai karena di pantailah keluarga ku pernah menginap beberapa malam lalu kita menyusuri pantai-pantai di selatan yogyakarta hari-demi hari. Di pantai pula pernah pas pelajaran biologi sama Pak Nanung topik Biodiversity kita janjian jalan-jalan buat ngeliat macam-macam algae, dan tanaman-tanaman serta organisme laut ditinjau dari penamaan sesuai ordo, class, blablabla apa ya itu namanya udah agak lupa aku. Hehe. Seruuu, pas SMA kita jarang jalan-jalan bareng sekelas tapi karena topik satu ini membutuhkan jalan-jalan dan guru kami yang baik hati dan agak jayus ini mengajak kami melihat langsung objek pembelajaran kita rasanya jadi menarik. Lalu kita membedakan antara coral beach dengan sand beach. Jalan-jalan ini ada laporannya, isinya gambar beberapa organisme yang kita lihat lengkap dengan nama ilmiah, nama daerah dan nama indonesia.
Gunung juga menyenangkan gengs, yang aku maksud gunung disini adalah kaliurang dan semacamnya ya, yang hawanya dingin-dingin. Tawangmangu juga termasuk. Yang menyenangkan dari gunung adalah sepanjang perjalanan kesana, melewati sawah-sawah hijau cantik. Yang entah kenapa warna hijaunya sawah cantik bingit ga ada yang ngalahin. Melewati ladang hawanya sejuk seger, uuuuwh, MasyaAllah.
Suka gunung atau pantai? Wah dua-duanya. Kudu istikhoroh dulu nggak buat milih? Hihihi.
1 note
·
View note
Text
Task #14 January: Buat tulisan dengan Hujan, sepatu dan menunggu
Masa-Masa mengira-ira
Sekelibat pandangan kita bertabrakan, entah matamu yang menuju ke arahku sejak tadi atau kebetulan saja kita berada dalam vektor yang saling berlawanan arah pada sudut yang saling melengkapi. Aku dengan mantolku dalam hujan deras ini hendak kembali langsung ke kampus meski hujan -yang memang bahkan menjadi rukhsoh sholat berjamaah di masjid ini- berjatuhan segerombolan tapi tetap tak bisa jadi penunda acaraku selanjutnya.
Dan diammu di pinggiran masjid dengan tangan kiri menggandeng sepasang sepatu, sepertinya teman-temanmu sudah pergi sejak tadi, kamu kenapa? Tidak membawa mantel? Ingin bertanya apa yang kamu tunggu tapi kuurungkan. Aku siapa?
Dan hanya sekelebat sungguh aku melihatmu menunggu. Dan itupun tidak sengaja melihat. Dan entah bagaimana kita bisa bertemu di sini, ditempat yang bisa dihitung agak jauh dari kampus, dan di antara wanita-wanita disini hanya 2 wanita dari kampus kita, ada satu mbak-mbak 4 tahun diatasku, dan satu lagi aku. Dan entah mengapa kamu juga berada disini, entah hanya segelintir orang dari kampus kita yang berminat datang kesini. Menyempatkan waktu benar-benar bersama surat cinta Tuhan.
Dan kita bertemu (lagi) pada satu kesempatan (dan kemudian kesempatan berikutnya) karena minat yang sama. Karena niat yang sama.
Banyak waktu bertanya apa yang ditunggu. Lalu berubah menjadi untuk apa menunggu.
Dan aku semakin tahu,
Insan-insan yang sedang terbawa suasana, berusaha menggabungkan kebetulan demi kebetulan, kesempatan demi kesempatan, dan kejadian demi kejadian, hingga menjadi asumsi demi asumsi yang membenarkan perasaan. Hingga terasa semuanya mendukung apa yang dicinta untuk menjadi realita.
Dan aku semakin tahu, apa yang harus diikuti dan apa yang sebaiknya ditinggalkan.
Dan aku semakin tahu, bahwa minat yang sama, niat yang sama, tidak hanya dimiliki oleh satu-dua orang, Allah Maha Adil. Ia ciptakan hamba-hambaNya berpasang-pasangan. Dan Allah lebih mengetahui mana yang baik bagi siapa. Tidak selayaknya hamba-hamba yang tidak tahu menahu ini sok tahu, mengira-ngira, menebak-nebak, hingga berasa mengetahui mana yang terbaik, lalu lupa, dan kemudian mendikte Allah dengan congkaknya.
Allah mengabulkan doa dengan caraNya. Percaya kawanku. Jangan tinggalkan iman kita pada Pencipta. Sungguh Ia Maha Mengetahui, sedangkan kita tidak.
Semoga Allah memberkahi setiap langkah kita :)
1 note
·
View note
Text
Task #5 January: Desain rumah seperti apa yang kamu inginkan?
Mohon maaf, aku bahkan tidak bisa menjelaskan seperti apa rumah yang aku inginkan, ada dalam bayanganku. Aku ingin rumah dengan perpustakaan didalamnya, yang bisa didatangi oleh tetangga-tetangga hingga rumah kita bermanfaat menjadi sumber ilmu bagi sekitar.
Aku ingin rumah yang penuh dengan kehijauan. Dengan halaman belakang yang bisa digunakan untuk bermain. Bahkan suatu saat nanti jika sudah mampu, bisakah kita membuat kolam renang? Yang agak terpisah dari rumah, karena renang suatu sunnah juga bukan? Sama seperti memanah, tapi tidak hanya untuk kita semua fasilitas itu, tapi juga untuk orang-orang lain yang butuh refreshing sesaat.
Aku ingin rumah yang hidup, yang dikunjungi tamu, desainnya seperti apa aku masih abstrak, yang lembut sajalah, tapi tegas di sisi tertentu, menggunakan warna hitam atau coklat atau texture kayu-batu di dekat dapur agat tak mudah kotor. Dengan tangga yang bukan dari keramik licin, tapi keramik textur pasir agar tak mudah terpeleset, begitu juga di ruang garasi.
http://rumahmungil.info/desain-lantai-kayu-rumah-minimalis-modern-ala-jepang Hey, im Loving this kayu-teksture
Aku ingin rumah dengan dapur yang tidak jauh dari ruang tengah, bahkan mungkin di satu ruangan saja, agar memasak dan mencuci piring bisa dilakukan oleh siapapun.
Hahaha, katanya tidak bisa menjelaskan mak? Kok sepanjang ini hihi. Intinya aku hanya ingin hidup bersama. Tidak ingin jauh. Ingin bersama. Aku takut pada rindu. Seperti apapun bentuk rumahnya, asal dijalani dengan usaha, yakin saja bisa diperbaiki seiring waktu.
Tapi internship adalah kewajiban, jadi kita jalani saja. Tidak lama kok.
Nulis ini ga nyampe 10 menit hihihihi. So randomly. Whatever.
Sabtu pagi, 7/1/2017
1 note
·
View note
Text
Task 4# January : Make a text with waves, nauseous, and silence
Im scared
Im scared of not being accepted, and then being commented
Because i think in many events, i didnt realize that i made a mistake
I just didn’t sensitive enough
And i need people that show me mistakes in that soft-accepted-ways
Im scared of my lack ability of many things
Im scared of being left aside, being rejected
Im sick of it, pretty nauseous and then nearly vomitus
Feeling really need dymenhydrinate to avoid this motion sickness.
Im scared of people surrounding me explain to any one that im someone
with that much positive things
but actually im not
Im scared of too much hope in me
I want it all to be fair
Well-balanced
In equilibrium state and dont have any migraine, or cluster one,
Then didn’t stimulate any vertigo or tension headache.
Oh i need oxygen. Or any ergotamine.
Im scared of seen beautiful but actually i have so much wound in me
Burden, guilty, shyness
Not comfortable
Feeling of always be in boundary. Im not free. Im in prison.
And feeling of not enough to comfort anyone
What do i have?
How can i face the waves?
And how if it a tidal wave?
Or tsunami?
I prefer remain in silent
In my silence cocktail-party-deafness
But i think God (nearly) gives you to me right know
Beyond all my worries
I know inevitably, God will come defending His slave
And He had His way
And you maybe one of His way
Help me defence my self
Because i felt like i trully need it in about a year a go. Then i surrender.
And God give me at the right time when i say
“I just want to be His Slave”
For me Allah is enough.
and this is happily-comfortably-simply make me strong enough
of not being scared of dunya anymore i guess.
In The Name of God, Most Gracious, Most Merciful.
Lets begin this day, walk with smile :)
1 note
·
View note
Text
Task #1 January : Apa saja yang kamu lakukan di hari pertama di 2017?
Hai! Sudah berganti tahun masehi saja, tidak terasa, hidup di dunia sungguh benar hanya sebentar. Mari kita hitung usia kita sejenak, saat ini aku 24 gaes, anggep aja kita seusia hehe. udah lebih dari sepertiga dari usia hidup Rasul, abu bakar dan Umar kita jalani. Hemm, sesedikit yang aku tahu usia rasul dan kedua shahabat beliau ini adalah 63 tahun, ketiganya wafat pada usia tersebut. Sudah lebih dari sepertiga usia beliau2 kita lewati, dan sudah melakukan apa kita? Hufffffft.
Topik kali ini tentang apa yang kita lakukan pada 1 januari 2017, menyusuri keseharian dari pagi sampai tidur is quite interesting, haha. Walaupun pagiku kuawali dengan tidak baik, huhu. Yasudahlah, this is my list:
1. Go back to my Hometown
Pagi-pagi aku sesuai rencana mau balik ke jogja karena hari ini lagi jatah libur. Naik pramex dari kutoarjo jm 8.45 as usual dan berarti paling nggak 2 jam sebelumnya udah harus ngebis dari sruweng. Jam 06.30 lah harusnya udah ngetem nyegat bis, nek mepet ya jm 6.45 gitu. Tapiiiiiii... dengan berbagai alasan yang aku sesali dan kudu diperbaiki sana sini, dan pada wajan yang baru sadar belum aku cuci terus nyuci kilat, dan tempat nanak nasi yang sampe ending mangkat belum aku cuci karena ngerendemnya kurang lama jadinya kudu ngerepotin ibu kost buat nitip cucikan.. huuuuuft. Maafkan pagiku yang ga beres, dan cucian yang belum jadi disetrika. Maaf, dan ini gegara habis shubur tidur lagi. Fix. Tidur setelah shubuh mengacaukan banyak hal. Please wake me up! Ga usah pakai alasan habis jaga trus tepar. Klasik! #reallynotetomyself
Endingnya nggak telat sih, tetep dapet pramex, cuman kasian my-Iship-chief si agung yang rencana pulang naik pramex bareng aku, dia udah nungguin di stasiun kutoarjo kelamaan dan ketar-ketir ini masih bisa masuk nggak ya. Dan akhirnya tersenyum bahagia bin sebel-sebel pas liat aku tergopoh-gopoh datang, piye-to-iki-kok-datengnya-mepet banget. Yah begitulah gung, Hah maafkan aku.
2. Go to Epha-Suprihatin’s wedding
Sampe di jogja aku turun di stasiun lempuyangan sekitar jm10 an. Hari ini jadi nebengers aja, secara baru aja dari kebumen. Dijemput cintaku falihah di stasiun, lalu mampir kerumah cintaku azmi yang punya mobil, lalu ketemuan sama cintaku kunmi di RS NH, lalu mobilan bareng ke nikahan cintaku Epha di bantul sana yang lebih mblasuk2. Cinta-cintaku ini adalah para bidadari santriwati angkatan 4 smpit abukar yogyakarta. Uhuy.
Yang menyenangkan dari bermobil bersama adalah pembicaraan, nguobrol2 apalagi lama ga ketemu. Datang kondangan itu menyenangkan. Memenuhi undangan pernikahan adalah ibadah kan? Karena hal ini adalah salah satu kewajiban seorang mulim bagi muslim yang lain. Jadi insyaAllah pahalanya ada, sesuai dengan kadar niat. Dalam kondangan kita juga bisa bertegur sapa, melontarkan senyum, sedekah paling mudah seorang muslim, eits tapi tolong bedakan antara silaturahim, modus, pedekate sama tepetepe, wakakak, kamu yang mana?. Bedanya tipis tuh, di bersihnya hati. Ya Bismillah yaa, semoga Allah bersihkan hati-hati kita, dengan menjadikan Allah tujuan utama kita.
Di nikahan epha kita juga ketemu sama cintaku Kiki, dan cintaku bumil gedhe fira dan suaminya. Bumil nih ngga bisa diem, padahal dari magelang lho tapi dibela-belain dateng nikahan, haha, sweet.
3. Nongki-Nongki cantik
Sepulang dari nikahan epha, kita masih banyak mengobrol di mobil, dan rasanya ga cukup kalau cuman sampai sini dan kudu langsung pisah. Akhirnya kita putuskan untuk ngadem di rumah azmi, sholat dhuhur. Trus nanti bisa dilanjutkan entah mau nongki dimana.
Setelah sholat kita malah goler-goler di kasur sambil ngobrol sampai akhirnya adzan ashar, hihihihi. Ciwi-ciwi kalau udah kumpul yaa, cerita macem2 yang insyaAllah bukan gosip tapi menanyakan kabar saudara seiman *cieh, bahasanya diperhalus. Ya ngomongin kabar masing2 kita sendiri dan juga kabar temen2 lain. Trus ngobrol mulai dari proses periksa di puskesmas kalau mau nikahan (diantara kami ada caten sis, tapi masih dirahasiakan #eh) sampai stroke itu mekanismenya gimana, hihihi. Ga habiiis kayaknya bahan yang bisa dibicarakan. Sampai akirnya setelah sholat ashar kita pamit sama keluarganya azmi dan cintaku falihah mengantarkanku ke halte bis trans jogja.
4. Unpredictable meeting
Memasuki shelter kopma naik Bis transjogja 3b as usual menuju shelter bandara adisucipto biar aku bisa dijemput adekku za disana, umi udah whats app beberapa kali, nyuruh aku pulang hehe. Dan waktu duduk di dalam bis, sosok perempuan berkerudung hitam dan bermasker dihadapanku kelihatan sangat familier wajahnya, dan dia membuka masker dan bilang “Asmaaaa’, MasyaAllah, gimana kabarnya?” uuuuuuuu. Ternyata itu temen ku les pas SMA, mbak-mbak sholihah yang pas aku SMA aku ngefans sama sosoknya yang kalem dan manis, dan dewasa gituu, beda sama saya yang kalau cerita sampai ngakak2, pingin deh bisa kalem, yasudah ya tiap orang kan punya karakter sendiri. Dan kita ngobrol ngomongin macem2, mulai dari rencananya kuliah S2, sampai ke temen les kita dulu yang cowok yang lagi buka usaha tanaman hidroponik padahal jurusannya teknik. Sampai akhirnya aku masuk lagi ke grup WA akhwat DS yang dulu aku left in waktu mau ke pondok. Yey Alhamdulillah, smoga silaturahim tetap terjaga. Terus dia bilang turun shelter instiper, habis dipikir-pikir itu deket juga sama rumahku, daripada za ke bandara akhirnya aku turun situ juga. Lalu mbak sholihah ini menunjukkan arah jalan ke rumahnya, loh ternyata deket dari rumahku, ya semoga lain kali bisa mampir.
5. Ke Bukit Bintang
Lalu aku di jemput za di deket halte trans jogja, dan kami sampai rumah udah jam5 lebih, begitu aku sampai rumah, umi tersenyum lebar “oo Alhamdulillah udah sampai”, trus aku salim sama umi abi, dan ternyata udah pada nunggu aku untuk sekeluarga cus pergi ke bukit bintang. Walaupun udah mepet adzan tapi kita langsung cus, dan sholat di masjid dekat rumah, daripada sholat di rumah nanti makin lama lagi berangkatnya, makin molor.
Singkat cerita kita sampai bukit bintang dengan segala kerlap kerlip lampu perkotaan yogyakarta yang terlihat dari atas, indah nian, walaupun kita ga bisa liat bintang karena lagi mendung, tapi its still make me amazed, terutama sama kumpulan titik-titik cahaya dari kejauhan dalam kumpulan hitam gelapnya malam. Jalan turun ke arah kota rada macet, mungkin baru pada balik dari pantai. Tapi arah balik ke atas luang, jadi kami tidak kena macet alhamdulillah. Kita pesen makanan dan jagung bakar, juga milo hangat yummy. Ninik dan Lula juga ikut.
Yang menyebalkan, ditengah menikmati itu semua, gigiku sakit, ga penak buat makan, geraham belakang kiri, dan juga gusi geraham belakang kanan yang mulai radang. Paling males kalau udah gini, padahal jagungnya enak eee huhuu, tapi nek ngga bisa ngunyah ya kudu gimana. Akhirnya aku menyendiri dalam mobil untuk beberapa saat biar bisa rebahan sambil mijet pipi. Setelah lama umi menyusulku ke mobil dan memberikanku meloxicam, dan juga aludonna karena aku belum makan, nggak lama kerasa mendingan, aku keluar dari mobil lagi dan ikut makan.
Well, hei, aku akan merindukan kebersamaan keluarga ini pada suatu saat nanti. Perhatian umi dan abi yang dibalut kecuekan tapi aku tahu umi dan abi perhatian. Aku suka senyum cerah umi walaupun kadang kalau lagi nyebelin ya nyebelin. Tapi umi sabar sekali sama aku. Sama ngeyel bin keraskepala nya aku. Ya Allah sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyeyangiku di waktu ku kecil.
6. Ke Kasur
Lalu kami pulang dan aku tertidur di mobil, ngga tau abi itu strong banget ya kalau soal nyupir-nyupir pas sekeluarga jalan-jalan. Ampuh pokoknya. Abilah yang menyupir sementara saat itu aku tidur, kadang kalau perjalanannya jauh, aku sama umi gantian nemenin abi nyupir. Tapi ini ga jauh2 banget, tidurlah aku akhirnya. Begitu sampai rumah aku cuman berasa pindah dari kursi mobil ke kasur kamar, pindah sambil membawa barang-barangku sendiri. Dan satu januari berakhir dengan diingetin umi “Mbak asma’ udah sholat isya belum?” Nah loh. Sholat duluuu.
And that was my first day at 2017. Aku suka kondangan, aku suka ketemu temen2, dan suka jalan-jalan sama keluarga, lalu aku juga suka tidur, hehehehe. Soal kesukaan yang terakhir ini yang harus dikurangi. Yah, thats all. And how was your day? I hope we learn something in every second we spent.
May Allah Bless you :)
0 notes