#supportindonesiatourism
Explore tagged Tumblr posts
dwicharissa-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Flowers of Curup 💐 🌸 🌻 #Alhamdulillah #pemandangan #bunga #flowers #tamanbunga #kebunbunga #glowergarden #curup #visitbengkulu #pesonabengkulu #pesonacurup #wisatabengkulu #travelbengkulu #wisataindonesia #travelindonesia #dukungpariwisataindonesia #dukungpariwisatalokal #supportIndonesiatourism (at Curup, Bengkulu, Indonesia)
0 notes
azzuraproject-blog · 11 years ago
Text
A Quick Getaway
1:08 AM
Terlelap di tengah dinginnya kota Bandung, tepat seminggu yang lalu.
Tidur malam yang amat sangat sebentar, mengingat 52 menit lagi sang supir dan mobil sewaan bakal jemput kami untuk menjelajah kota yang gue definisikan serupa dengan Jogja ini. Padahal kami baru tidur jam 12 lewat… Well we had no other choice except to being hurry, huhu.
Walking like a zombie, kami—gue, Thalita, Nadiyah—menuju kostan Dito, yang cuma berjarak beberapa meter dari kostan Nadiyah. Ternyata si supir udah nangkring di depan kostan Dito bersama sebuah Grand Livina. Dito, Rizki dan Radit keluar dari kostan, juga sama zombinya. Kami pun lanjut tidur-tidur ayam di mobil, sambil nikmatin angin malem Bandung karena gue buka sedikit kaca mobil.
Badan sebenernya supercapek. Setelah berjam-jam nongkrong dari pagi buat nunggu ngumpul semua, trus perjalanan Jakarta-Bandung 8 jam…
Normalnya Jakarta-Bandung itu 2-3 jam ya, tapi Jum’at lalu jalanan di km 72 tol Purbaleunyi ambles, yang mana bikin perjalanan dari Jakarta menuju Bandung selama hari Sabtu itu dialihkan ke jalan alternatif yang rutenya lewat Purwakarta, which is lebih jauh. Nah jalanan ini jadi macet banget karena banyaknya kendaraan yang lewat. Sebenernya kami udah hampir batal pergi gara-gara ini, tapi akhirnya tetep nekatin jalan. Kami pun naik travel shuttlebus dari Jatiwaringin pukul 13.00. Dan iya kami emang terjebak seharian di jalan, tapi luckily nggak mati kebosenan karena bolak-balik makan, tidur, ngemil, tidur lagi, main game, foto-foto, (terpaksa) dengerin radio dangdut, mampir di rest area, sampe makan lagi hihihihi. Bahkan kami sempet turun dari shuttle pas lagi stuck, trus lari-lari ngejar shuttle pas shuttle nya maju nggak nyampe satu meter…
Tumblr media
Ngebodoh... Mata udah gak kekontrol...
Sesampainya di Bandung kami berhenti di pool shuttlenya yang berada di dekat Baltos. Dari sana kami jalan kaki menuju kostan Nadiyah dan Dito di daerah Plesiran. Plesiran ini gue liat isinya mostly kost-kostan, mungkin kalo di Jogja kayak Karangmalang. Waktu menunjukkan pukul 9 lewat saat kita keluar dari kostan Dito untuk naro tas, jalan kaki menuju Jalan Tamansari untuk cari makan. Di sepanjang jalan yang udah masuk kawasan ITB ini berjejer warung tenda dengan berbagai macam makanan. Kami pun makan di warung makan ayam bakar rekomennya Dito. Karena gak mau makan ayam, gue jalan lagi sama Nadiyah sampe ujung dan akhirnya beli nasi goreng. Sebenernya gue cuma pengen liat suasana disini, dan langsung nangkep tempat ini rame dijadiin spot ngumpul oleh para pelajar sini. Setelah itu, gue jajan susu murni yang dijual diatas mobil gitu. Gue beli satu rasa pandan dan itu nagih banget! Ngelanggar banget emang makan nasi dan minum susu malem-malem, but traveling is not complete without culinary-ing, tho :p
Setelah makan, kami mampir ke kampus ITB. Kampusnya Nadiyah dan Dito ini emang jadi salah satu rencana destinasi kami di Bandung, especially gue yang emang belum pernah kesini sebelumnya. Saat itu udah hampir pukul 11, dan kampus udah sepi. Masuk dari gerbang utama, sambil jalan Dito sibuk ngejelasin tentang bangunan-bangunan dan sejarah ITB. Lagaknya udah kayak tour guide banget deh wakakaka tapi seriously gue kagum banget sama keunikan arsitektur bangunan ITB. Dito nunjukin satu kolam persegi panjang yang katanya, ubin-ubin di lantainya itu membentuk pola partitur lagu Indonesia Raya. Keren banget gak sih? Jadi, kata Dito lagi, bangunan di ITB ini banyak berhubungan dengan Pak Soekarno. Jalan maju sedikit, ada kolam lagi yang disebut kolam Intel atau Indonesia Tenggelam, yang mana di dasar lantainya membentuk pola peta Indonesia! Dan di ubin-ubin berwarna hitam yang mengitari kolam ini terukir nama-nama jurusan di ITB yang masing-masing disusun mengarah ke lokasi jurusan itu. Totally amazed! Pengen banget gue foto disitu, tapi sayang udah gelap jadi ya gak keliatan apa-apa. Study tour *huft* ini pun berakhir sampe sini doang karena udah hampir jam 12 huhuhu jadi kami balik lagi ke gerbang utama untuk keluar kampus. Sambil menyusuri Jalan Ganeca, pulang menuju kostan Dito dan Nadiyah, sepanjang jalan kami berencana datang ke ITB lagi sebelum balik ke Jakarta. Mau lihat ITB pas terang banget….
...Jalanan makin sepi dan menanjak. Gue buka kaca mobil lebih lebar. Angin dan dinginnya makin nusuk, tapi kantuk gue langsung ilang. Gak terasa ternyata udah hampir tiba di destinasi kedua kami.
Mobil terus nanjak, dan semakin keatas kami bisa liat pemandangan kota Bandung malam hari. Waktu menunjukkan pukul 3 pagi. Pak Ahmad, supir kami itu pun memberhentikan mobil di Caringin Tilu, sebuah kawasan yang terdiri dari saung-saung makan. Kami pun turun dari mobil dan langsung terpesona sama pemandangan di depan mata, yang persis sama kalau dilihat dari Bukit Bintang. Gemerlap cahaya dari segala penjuru kota Bandung yang cantik banget ini bikin kami langsung melek dan siap buat foto-foto. Thalita pun langsung sibuk ngatur ISO di kameranya, sambil gue dan Nadiyah ngedatengin salah satu saung. Tiba-tiba laper. Saung-saung nya pada masih nyala, padahal gak ada pengunjungnya. Gue pun mesen pisang goreng dan Nadiyah mesen jagung bakar, ya makanan ala ala puncak gitu deh.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ini foto terbaik yang bisa diambil oleh kamera Thalita. Ignore my pic, susah banget emang gak dibolehin gerak :))
Setelah makan dan puas foto-foto, kami melanjutkan perjalanan naik mobil, masuk Desa Cimenyan, makin menuju puncak. Awalnya Pak Ahmad gak mau nerusin jalan karena track yang makin parah, tapi gue minta sama beliau untuk anter kami sampe ke dataran yang semampunya dilewati oleh mobilnya. Pak Ahmad takut banget karena bumper mobil rendah dan track terjal berbatu. Akhirnya, kami pun sampai di ujung jalan datar, Pak Ahmad parkir dan kami turun dari mobil. Jalanan selanjutnya adalah the real terjal berbatu, yang mana harus kami tempuh dengan jalan kaki. Gelap-gelap, kami terus nanjak sambil saling pegangan. Tracknya lumayan panjang, sampai kami akhirnya tiba di puncak tertinggi di Bandung: Bukit Moko! Disambut gate kecil bertuliskan “selamat datang”, kami masuk ke kawasan Warung Daweung, sebuah tempat dimana kami bisa singgah untuk menikmati Bukit Moko.
Terlalu dini sebenarnya, melihat langit masih gelap dan gemintang masih bersinar terang di atas bukit. Tapi kawasan Warung Daweung sudah cukup ramai pengunjung, dan hampir seluruhnya terlihat seperti kami. Datang bersama teman-teman, pose dan foto-foto, sambil nunggu sunrise muncul. Kami sight-seeing sebentar, lalu sholat shubuh di belakang Warung Daweung. P.S. :Air kerannya dinginnnnn bangettttt! Setelah selesai, langit makin terlihat terang dan kami pun langsung cari spot untuk melihat sunrise muncul dari balik bukit. Sekitar jam 6, akhirnya yang ditunggu pun tibaa!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
When the sun comes up!
Tumblr media
Selamat pagi dari the sunrise catchers! :p
15 menit kemudian, langit udah terang, dan ini pemandangan pagi hari Bandung dari atas bukit.
Tumblr media Tumblr media
Hari makin panas, kami pun memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 7 kami sudah berada kembali di mobil bersama Pak Ahmad, menuju destinasi selanjutnya.
Satu jam kemudian,  sampailah kami di Tangkuban Perahu--one of the most iconic site in Bandung. Matahari semakin terik disini, tapi suhu diatas Tangkuban Perahu tetap dingin. Suka banget sama pemandangan sekitarnya--selain gunung itu sendiri--pengunjung yang ramai, pedagang kaki lima, dan boneka-boneka lucu yang dipajang.mereka di sepanjang pagar jalan. Sebenernya pengen beli satu sih...
Tumblr media
Dito, satu-satunya yang udah pernah kesini, ngajak kita buat menyusuri track Tangkuban Perahu ini. Kita pun jalan masuk ke hutan (yang kayaknya emang sengaja dipertahankan untuk terus terlihat kayak gini), sambil foto-foto dan ngakak kayak biasa. Capek dikit, kita berhenti dan duduk di suatu dipan, dimana di sebrangnya ada warung kopi kecil gitu. Setelah puas foto-foto, kita lanjut jalan lagi.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Emang gak pernah ada yang bener foto sama si gembel...
Semakin jauh kita jalan, track semakin sempit dan mendaki. Capeknya udah pake banget, tapi kita masih penasaran sama goa keramat diatas sana. Tadinya kita sebenernya pengen ke Kawah Upas, tapi sayangnya lagi ditutup. Setelah berpeluh-peluh ria, sampailah kita diatas sana dan dang....sepi banget. Sampe ngira kita salah jalan, tapi gak lama penjaga goanya muncul setelah ada turis asing yang mau masuk goa juga. Kita masuk goa dengan bayar seribu rupiah, trus dikasih obor sama penjaganya. Berhubung gue norak, gue yang pegang obor :))
Tumblr media Tumblr media
Setelah sampai diatas, dekat goa. Lelah...
Ternyata sebenarnya goanya pendek banget. Gak nyampe 5 menit kita udah keluar dari mulut goa... Berdasarkan cerita bapak penjaganya, goa ini adalah tempat bersemedi putrinya Dayang Sumbi gitu. Trus kita ditawarin buat basuh muka pake air keramat yang sumber airnya ada di dekat goa itu. Airnya sejuk banget btw. Setelah siap jalan lagi, kita turun dari goa dan balik menyusuri hutan-hutan lagi.
Gue, Rizki, Nadiyah gak tau gimana pas nyampe dibawah tiba-tiba kepisah sama Radit, Thalita, Dito. Thalita sama Dito bucin pasti tuh ya biarin, jadi kita langsung cus cari spot bagus buat...foto-foto (lagi)!
----
Setelah ketemu lagi di dekat mobil kita parkir, kita memutuskan buat pulang melihat hari makin siang. Kita pun balik lagi ke Bandung kota dan selama di perjalanan berdebat mau makan apa... sampai akhirnya pilihan jatuh ke satu cafe di daerah Djuanda bernama Siete Cafe. Setelah selesai, kita balik ke kos Nadiyah dan Dito naik angkot untuk ngambil barang. Gak tau kenapa seneng banget nyobain angkot di Bandung hihihihi. Tadinya kita mau mampir ke ITB lagi, tapi berhubung waktunya mepet dan kita udah pada kecapean akhirnya kita langsung cus ke tempat travel shuttlebus sekitar jam 3 sore. Nunggu sampe jam 4, akhirnya shuttlebus datang, dan kita balik sisa berempat doang ke Jakarta meninggalkan Dito dan Nadiyah yang udah mulai kuliah lagi besok. Thanks for this exciting trip guys, see you on the next getaway! <3
Tumblr media
Salam sayang terus buat 2011 walaupun yang ini lagi gak lengkap,
biasanya tak pakai minyak wangi...
0 notes
dwicharissa-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Beberapa rumah panggung di Curup, Bengkulu. Mengingatkan saya akan rumah Almarhumah Nenek di Langsa, Aceh Timur. . #rumahpanggung #rumahpanggungkayu #houseonstilts #woodenhouse #rumahpanggungbengkulu #bengkulu #curup #visitbengkulu #pesonabengkulu #pesonacurup #wisatabengkulu #travelbengkulu #wisataindonesia #travelindonesia #dukungpariwisataindonesia #dukungpariwisatalokal #supportIndonesiatourism (at Curup, Bengkulu, Indonesia)
0 notes