#studentsinchina
Explore tagged Tumblr posts
Text
2024 Autumn Scholarship available
🌟Chinese Language Programs 🌟
🌟Bachelor Degree application 🌟
#2024scholarship #studyinchina #chineseuniversity #studentsinchina #chinascholarship #cscscholarship #留学中国 #中国奖学金
0 notes
Photo
#chinesefood #chinesegirls #china #chinesestudentsinamerica #chinastudent #studentsinchina #chinastudentservice #chinesestudentsassociation #chinesestudentsinuk #chinesestudentincanada #chineseinternationalschool #chineseinternationalstudents (at Texas Southern University) https://www.instagram.com/p/B4rinQoF5jV/?igshid=4mir9q3u8vbx
#chinesefood#chinesegirls#china#chinesestudentsinamerica#chinastudent#studentsinchina#chinastudentservice#chinesestudentsassociation#chinesestudentsinuk#chinesestudentincanada#chineseinternationalschool#chineseinternationalstudents
0 notes
Photo
我非常喜欢天津大学。我们的老师表扬努力的学生所以我们要努力学习。不批评我们,只说名币较好的看法。告诉我们在哪儿有问题,还解释这道题。我们还有很多课外。在斯洛伐克我努力还是不努力学习。我们也没货的证明书。每天去或者不去学校随便。得到福利奖学金太难还奖学金太少。学校的活动太晚,可选科目也很晚还老师经常不认真。我在天津大学学习只一年,可是我在A一班(完全是初学者) 获得了在口语做也比赛上第三名我的话题-跟幽默的人生活更容易。在综合一百生词比赛上获得了第二名(九十九分)。然后我从A一班跳过一个班,来到C一班。在C一班我也获得很多,可是我们的比赛差不多一样。这我们认识的生词已经更多。在口语做也比赛上得到第一名。话题-斯洛伐克的复活节。在综合一百生词上的比赛我也得到第一名(一百分)。我还参加了课外活动。是书法课,hsk四级课,少林功夫课,周五活动。我对课外活动很感兴趣。现在我的老师叫给我们天津大学的报纸。在报纸上我看起来我书法课的石头,还我两个照片。一个是书法课的照片第二个是太极拳的照片。我很开心。我的老师还告诉我,因为我的照片在报纸上,天津大学送给我一个小的礼物。我这学期还得到全勤奖证。我对天津大学很满意。他很表扬努力的学生。我很感谢天津大学。 #天津 #天津大学 #studentsinchina @studentsinchina #学生 #学习汉语 #天津大学学生 #证明 #开心 #中文 #留学 #博客 #博主 #留学生 #student #foreignerstudent #studyinchina #thankyou #happy #ziak #certifikát #certificate #happy #大学 #大学生 #大学学生 https://www.instagram.com/p/BykUFNTnNoD/?igshid=5oe0bicsgu4t
#天津#天津大学#studentsinchina#学生#学习汉语#天津大学学生#证明#开心#中文#留学#博客#博主#留学生#student#foreignerstudent#studyinchina#thankyou#happy#ziak#certifikát#certificate#大学#大学生#大学学生
0 notes
Text
Dare to Dream Project Starts : Yanan - Weinan - Xi’an
:)Oke! Jadi setelah berbahagia di dua minggu sebelumnya, jalan sana sini, akhirnya project mulai juga. Sebelum project kita ada meeting dulu untuk bahas persiapan ngajar, pembagian group dan buddy, dan segala macem lainnya sebelum berangkat ke kota pertama yang namanya Yanan. Jadi partner ngajarku untuk minggu pertama ini (projectnya tiga minggu) adalah cowo dari Maroko. Doi itu guru anak SD kalau ga salah, jadi aku merasa beruntung~ tiap EP (Exchange Participant) itu didampingin sama buddy yang bakal bantuin handle kelas, terjemahin, pokoknya partner ngajar juga. Jadi satu kelas ada 4 orang, 2 EP dan 2 Buddy. Setelah beres persiapin materi ngajar, kita booking tiket kereta untuk berangkat ke sekolah itu keesokan harinya. Sekolah itu adalah satu-satunya sekolah dasar yang ada di kota itu, tapi pas lihat dari foto pertama kali, serius bagus sekali!
Butuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke Yanan. Yanan letaknya di sebelah utara Xi’an dan sekolah yang kita tuju itu letaknya di area pegunungan, jadi sudah diingatkan untuk bawa perlengkapan kalau tibatiba suhunya nge-drop. Kita berangkat naik kereta jam 11 siang. Seperti biasa, kalau di transportasi umum dan perjalanan jauh, aku suka tidur. Jadilah aku tidur di sepanjang perjalanan. Sebelum sampai Yanan, aku kebangun dan lihat keluar jendela. Masya Allah.. bagusnya pemandangan! Bukit-bukit, sawah, rumah tradisional kecil di tengah-tengah padang ilalang, tipikal musim panas sekali! Sayangnya pas motret, goyang-goyang jadi hasilnya ga bagus L
Sampai di stasiun Yanan, dijemput sama perwakilan guru dari sekolah dan langsung berangkat ke sekolah naik bus. Perjalanan ke sekolahnya juga ditemani pemandangan bagus kanan kiri~ langsung dong bahagia karena tempatnya bisa sebagus itu. Beberapa menit kemudian sampai di sekolah dan lagi-lagi terpesona karena sekolahnya super bagus! Anak-anak yang lain juga pada terkagum-kagum nemu sekolah bagus. Ada juga mahasiswa lokal yang bilang, “Ini malah lebih bagus dari sekolah aku dulu. Padahal ini di kota terpencil.”
Jadi poin plus ikut project ini adalah ga perlu bingung mikirin akomodasi. Selama di sekolah, kita tinggal di asrama sekolah dan makanan disediain tiga kali sehari di kantin. Kita istirahat bentar lalu makan malam dan penyambutan kecil-kecilan dari kepala sekolah dan guru. By the way, urusan makanan, kita ga ada pilihan lain selain makan yang disedian sekolah. Berhubung kita banyak yang muslim, jadi kita cuma bisa makan non-daging dan kita selalu saling ingat-mengingatkan tentang urusan yang satu ini. Mahasiswa lokal juga dengan baiknya mengingatkan sebelum makan kalau ada menu yang kita ga bisa makan.
Besoknya ada welcoming ceremony, perkenalan EP dengan murid-murid. Total murid ada sekitar 100 orang dan dibagi ke 6 kelas. Aku dan timku kebagian anak kelas 4, usia 9-10 tahun. Mayoritas kelasku isinya anak laki-laki, anak perempuan cuma 4 orang dan pada pemalu. Jadi kebayang kan ya berisiknya anak laki-laki gimana XD Sistem ngajarnya selama 6 hari itu adalah kelas pagi dari jam 8.00 – 12.00 siang, kemudian istirahat, dimana anak-anaknya pulang ke rumah untuk makan siang, dan kelas sore jam 15.00 – 18.00. Kegiatannya ga melulu ngajar English, diselingin juga sama kegiatan-kegiatan menarik lainnya untuk anak-anak. Misalnya, project challenge, games, sampai persiapan penampilan untuk hari terakhir. Ohiya, setiap pagi juga harus lari keliling lapangan sebelum kelas dimulai. Aku kira cuma tiga putaran, ternyata lebih. He he he ngos-ngosan tiap pagi.
Cerita tentang kelas, kelas mereka itu dilengkapin media. Susah jelasinnya haha aku tidak mengerti istilah-istilah teknologi. Jadi intinya, di meja gurunya ada komputer yang tersambung ke layar gede dibalik papan tulis. Papan tulisnya bisa di dorong-dorong. Kalau misalnya lagi ga butuh, si layar itu bisa ditutup. Koneksi internetnya juga kencang, jadi si anak-anak ini kalau lagi jam istirahat suka internetan, muterin lagu, karaokean, dan nonton film XD Media kaya gini berguna banget untuk kita waktu itu, kita jadi gampang nunjukkin materi ke mereka. Karena ekspektasi sebelumnya itu sekolahnya benar-benar miskin, jadi ketika liat kondisi sekolahnya sebagus itu jadi seneng sekali~
Balik ke ngajar mengajar. Kebanyakan dari mereka ga bisa bahasa Inggris. Selama ngajar disana, cuma dua dari 20 muridku yang lumayan bisa bahasa Inggris untuk komunikasi biasa. Beberapa anak perempuan diawal-awal super pemalu, ga mau ngomong, disuruh ke depan juga ga mau. Kita hampir pusing hadepin mereka. But, aku dan satu buddy yang cewe coba deketin pelan-pelan dan akhirnya dia udah ga pemalu lagi di hari-hari berikutnya! :D Anak cowo ga usah heran, meskipun mereka ga bisa Inggris, mereka selalu heboh ngajakin ngobrol pake bahasa China. Sementara bahasa China yang kutau saat itu cuma, ‘Zhege shenme?’, ‘Ni kan shenme?,’ ‘Xie xie,’ dan ‘Bu ke qi.’ Tapi itu gunanya si buddy tadi, dia yang bantu nerjemahin perkataan si anak-anak tadi.
Anak-anaknya juga banyak yang curious tentang budaya kita, tentang jilbab juga hahaha aku bolak-balik ditanyain. Mulai dari “Laoshi punya rambut ga?,” “Laoshi ga panas pake itu?”, “Kalo tidur dipake juga ga?” dan buanyak lagi. Mungkin itu kali pertama mereka lihat orang pake hijab secara langsung and I’m so happy to explain it to them! :D Waktu ngenalin budaya Indonesia di tengah-tengah kelas, mereka surprised sama banyak hal, termasuk tentang orang Indo yang kalau makan pake tangan XD
Mereka itu anak-anak yang energetik banget, walau kadang bosenan, ya maklum namanya juga anak-anak harus dikasih sesuatu yang menarik di waktu mengajar. Kadang mereka bandelnya naudzubillah, ada satu anak cowo yang super grumpy sering ngajak berantem temennya, ga cewe ga cowo diajakin berantem. Dia ngajak berantemnya adu mulut wkwk makanya temen-temennya banyak yang sakit hati. Tapi untunglah ga lama-lama dan kalau berantem gitu biasanya partnerku yang dari Maroko yang handel. Juga kalau mereka ribut ga ketulungan doi juga yang handle dan anak-anaknya langsung diem dong. Pengaruh jam terbang ya hahaha
Di akhir-akhir kelas kita selalu prepare untuk performance di hari terakhir. Hasil rapat timku hingga hampir tengah malam di ruang guru menyimpulkan bahwa kita akan ngelead anak-anak kita (cielah bahasanya) untuk perform drama tentang pekerjaan impian. Kita bikin script, material, dan segala macem dan besoknya tinggal dipraktekin. Momen-momen latihan ini adalah yang ‘errrghh’ tapi seru. Skripnya dalam bahasa Inggris, tapi yang basic banget biar mereka ga susah ngingatnya. ‘Errgh’-nya adalah ketika ada anak yang bolak-balik lupa skrip, malu-malu, ngomongnya pelan banget, sampai ngambek gamau ikut latihan (si anak cowo grumpy itu). Tapi, seru lihat bagaimana mereka pelan-pelan berkembang. Yang lupa skrip jadi hapal, yg malu-malu jd berani stand-out, dan si grumpy jadi mau ikut perform. :”D
Sela-sela latihan untuk performance. Tebak, manakah si cowo grumpy? :D
Di hari terakhir di sekolah ini, kita sedih-sedihan. Setelah final performance, kita balik ke kelas masing-masing dan beberapa anak cewe di kelas mukanya udah sedih, nangis juga. Yang cowo juga gitu. Kita peluk satu-satu anaknya dan kita tukeran WeChat dan nomor hp. Pas anak-anaknya udah pulang semua kerumah dan kita mau makan siang, ternyata ada satu anak yang ga berhenti nangis di pos satpam. Salah satu guru pergi ke kantin dan nanya, “Itu anak murid siapa?” sambil nyontohin rambut si anak (mirip jamur). Aku dan buddy yang cewe langsung ngeh kalo itu murid kita dan kita lari ke pos satpam dan peluk dia. Sumpah, mengharukan banget momen itu :”) sampe kita harus bilang, “Gapapa, gapapa, kita bakalan ketemu lagi. Kamu bisa telfon aku dan chat aku kapan aja.” Baru deh dia mau pulang. Terus, pas sorenya kita mau berangkat ke stasiun, si anak ini datang lagi bawa dua bungkusan makanan untuk aku dan buddyku itu. TERHARU. :”
Beruntungnya mengajar mereka adalah sekalipun kita udah jauh-jauhan, mereka udah kenal teknologi. Jadi, masih bisa videocall-an dan chattingan :’D
Banyak banget memori di sekolah ini, sama murid maupun sama EP dan buddy. Mulai dari masalah mandi, gantian make kamar mandi guru, air satu kota mati hingga bareng-bareng nyewa kamar hotel buat mandi doang >_<, tutorial hijab berbagai negara, serangga masuk kamar, malem-malem basah kuyup balik ke sekolah, hotpot, keributan di hall asrama, twinkle-twinkle battle sama anak kelas lain, dan banyak lagi. Kepala sekolah dan gurunya super baik, semuanya diservis! Kurang bahagia apa kita selama disini?
Weinan
Jumlah peserta di project ada 12 orang. Di minggu kedua ini, kita dipecah di dua sekolah. Tim pertama akan pergi ke Hanzhong, di selatan Xian, dan tim kedua yaitu aku dan beberapa peserta yang lain pergi ke Weinan, tepatnya di Heyang. Butuh waktu sekitar 3 jam dari Xian dengan kereta. Mahasiswa lokal yang berangkat bareng kita itu beda sama yang di sekolah sebelumnya. Ketemu orang baru lagi~ Selama di Heyang, kita dikasih hotel untuk akomodasi, dan satu kamar akan ditempatin masing-masing EP dan Buddy. Jadi, aku sharing bed dengan buddyku yang mahasiswa lokal China. Sekolah yang kedua namanya Bob English Training School, jaraknya 10 menit jalan kaki dari hotel. Naik taksi tanggung, tapi kalau jalan cukup jauh. Tapi kita memutuskan untuk jalan kaki setiap hari. Sekolah ini lebih kaya kursus bahasa Inggris sih menurutku, karena letaknya juga di semacam ruko. Tapi begitupun, si Bob English ini salah satu kursus terbaik di kota ini.
Aku jadi semacam homeroom teacher untuk anak-anak ini. Aku masih inget beberapa nama-namanya, lho! Yi Shan, Ma Ming Yue, Ao tong, Wang Shao Zhao You, Qin Nan~ *bangga bisa ingat lima*
Afternoon classs, kita dan murid-murid liat kungfu bareng.
Aku ga mau cerita banyak di Weinan, karena drama menghiasi hari-hari kita selama disana hahaha pokoknya hampir tiap hari penuh drama. Yang perlu diingat dari sekolah ini adalah kita dikasih sistem ngajar yang berbeda. Kelas dibagi jadi 3 level, lower, middle, dan upper. Atau lebih sering kita nyebutnya youngest, middle, dan oldest class. Secara umum, aku dan buddyku handle anak di kelas middle. Tapi, kita harus nyiapin 3 materi ajar untuk masing-masing kelas itu. Jadi setiap hari ada schedule ngajar, hari senin kelas apa aja, berpindah-pindah. Ga kaya sekolah sebelumnya yang tiap hari handle kelas yang sama. Untungnya adalah ga perlu capek nyiapin materi dari pagi sampai sore. Cuma butuh 3 materi ajar yaitu Country Introduction sama dua materi lainnya yang terserah kita. Pagi sampai jam 12 adalah waktu mengajar, jam 12 sampai jam 3 sore break dan anak-anak pulang, jam 3 sore anak-anak balik dan kita mulai afternoon class yang lebih kaya art activity.
Bahasa Inggris anak-anak ini ga begitu bagus tapi mereka selalu ingin tahu banyak. Materi ajar yang aku siapkan adalah drawing class dan pengenalan dunia. Syukurnya mereka excited di dua kelas itu, terlebih di pengenalan tentang dunia. Aku siapin bendera beberapa negara di dunia juga peta dunia. Cuma sedikit ribet pas ngajar si youngest class, berisiknyo yaampun~
Anak-anak ini super super excited saat country introduction. Mereka terkagum-kagum lho sama Indonesia! Mereka banyak tanya tentang Indonesia, tentang rumah adat, bahasa, makanan, segala macem. Dan di country introduction ini si buddyku bantu banyak banget untuk terjemahin. Bahkan ada beberapa poin yang aku ga suruh dia translate, malah dia cari terjemahannya :’) Pernah sekali aku pulang malem abis main sama EP yang lain, pas masuk kamar dia lagi duduk dan nulis sesuatu di meja. Aku tanya dong, “Kamu ngapain?”, terus dia jawab, “Ini nyiapin materi presentasi kamu. Aku tambahin lagi yang penting-penting.” I love her for this hahaha
Di Weinan banyak barang murah dan banyak Korean shop hahaha jadi setiap habis ngajar aku dan EP yang lain akan jalan-jalan dari toko ke toko (tapi aku gak banyak beli kok haha ga mau kalap). Dan di toko itu sampe diajak foto sama karyawannya XD Ada satu buddy yang selalu ikut sama kita, jadi dia yang selalu jadi perantara ngomong karyawannya dengan kita. Sampe-sampe sebelum jalan-jalan dia bilang, “Ayo kita tebak, hari ini akan ada berapa orang yang nanya kalian asalnya darimana dan ngajakin foto bareng?” :D Kita juga make friends sama pemilik restoran muslim, soalnya kita selalu makan disana hampir setiap hari (cerita lengkap di postingan sebelum ini ya).
Tim hore kang gosip kang jalan jalan ke toko murah meriah selama di Weinan :D
Walaupun hari-hari kita di Weinan dihiasi drama-drama khas anak muda wkwk tapi kita tetep bahagia, karena kita EP ber-5 ditambah satu buddy jadi solid dan makin akrab :D+ kita bisa belanja murah meriah, apalagi di toko baju 13 Yuan alias 25 ribu wkwk
Bye Weinan!
Back to Xi’an
Sorenya, aku dan EP yang tersisa berangkat ke sekolah ketiga. Sekolah ketiga adalah Chinese Traditional School. Jadi kita udah diingetin akan ngapain aja disana serta apa-apa aja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama disana. Seperti biasa, kita tinggal di asrama dan aku sharing bed lagi. Kali ini dengan sesama EP yang dari Jerman. Di sekolah ini kita lebih banyak belajar daripada mengajar. Pagi jam 7 seperti biasa kita akan lari pagi, kemudian di lanjut sarapan, morning reading (baca buku Lun Yu), dan belajar kebudayaan tradisional China sampai jam 12. Jam 3 baru kita mulai ngajar, dan dilanjutkan dengan evening activity. Jadi ngajarnya cuma 1,5 jam dan kebetulan aku dan teman se-timku mau tidak mau ngajar anak paling muda. Seumuran anak TK~
Sekolah nyediain vegetarian food, jadi aman buat kita yang muslim. Tapi peraturannya adalah ‘No Waste.’ Gak boleh ada sisa makanan sedikitpun di piring. Bahkan sebutir nasi pun ga boleh. Jadi, kalau makan ambil secukupnya saja. Cuma ada air hangat dan ini problem banget bagi teman-temanku yang lain (aku biasa aja soalnya, di rumah juga kadang minum yang hangat). Udah begitu, kita gak boleh keluar dari sekolah, which is another problem untuk EP yang lain. Tapi dengan bujuk rayu semaksimal mungkin kita diizinin juga keluar, dengan catatan asal tidak terlihat sama anak murid, karena mereka juga ga pernah keluar sekolah. Sedih, ya?
Pernah kita keluar rame-rame malam hari ke supermarket bawa satu murid yang paling tua dan sampai di supermarket kita kaya orang yang ga pernah liat dunia luar wkwk langsung beli stok makanan dan foto bareng rame-rame sampe diliatin karyawan-karyawannya hahaha
Kelas morning reading baca buku Lun Yu adalah salah satu kelas yang agak membosankan bagi kita saat itu. Awal-awalnya kita excited karena bakal belajar pelafalan Mandarin. Kita bacanya ditemenin sama satu anak murid dan buddy bantu bikini Pinyin-nya biar kita bisa baca juga. Bosennya adalah, kita baca hal yang sama berulang-ulang selama 2 jam dan itu setiap hari….sampe kita tiba-tiba hapal sendiri. Bahkan ada satu orang EP bilang, “Guys, sepertinya aku kemarin mimpi tentang Lun Yu” wkwk tapi untungnya guru kelas kita sadar kalau kita bosen, dan dia alihkan jadi diskusi tentang makna dari Lun Yu itu dan tanya-tanya tentang budaya China.
Setelah morning reading kita selalu ada kelas tradisional China yang beda-beda setiap harinya. Kita belajar Guqin (piano China), kaligrafi, dan paper cut. Awalnya aku susah adaptasi sama si Guqin ini karena susah dan jari-jariku gak terbiasa elegan, tapi di akhir-akhir aku jadi suka. Walaupun teteup si jari-jari ga bisa elegan *smh* Sorenya kita balik ngajar setelah tidur siang, dan guru kelasnya minta kita ngajarin anak-anak ini alphabet. Jadilah kita mengulang-ulang alphabet berhari-hari diselangin belajar angka dan menggambar. Kita juga ada kegiatan di sore hari setelah ngajar yang beda-beda, mulai dari
fashion show, health education, origami, dan country show. Berfaedah lah~
Kita juga ada short trip, dimana kita ga ngajar dan pergi jalan-jalan ke gunung. Ini juga akibat desakan para EP dan buddy yang merasa terkurung di sekolah dan butuh jalan-jalan. Akhirnya hati guru-guru pada luluh dan ngizinin kita pergi. Tempat yang kita tuju bagus banget dan dingin! Kita hiking gunung, naikin anak tangga yang naudzubillah banyaknya sampe tiap 10 menit harus berhenti, nyasar yang berujung dengan mereka yang ga mau lagi aku di depan mimpin pasukan wkwk Btw kita udah tertinggal jauh sama anak-anak yang lain, mereka sudah sampai atas sementara kita masih ngos-ngosan dibawah akibat aku dan salah satu temanku singgah sana-sini buat foto Instagram XD
Kita semangat lagi hiking karena kita dengar-dengar ada danau yang bagus banget di atas. Jadi kita berjuang menemukan danau itu sampe ngos-ngosan. Setiap 10 menit jalan (kalau ga salah) akan ada spot yang dinginnya melebihin AC dan kita bahagia kalau nemu spot itu. Kita tinggal berempat dibelakang sementara yang lain udah pada sampe, tapi kita tetap semangat apalagi pas udah keliatan danau dari jauh! Kita buru-buru nyampe dan pas nyampe…… ternyata ada mobil cuy. Ga harus hiking ratusan anak tangga. Ada jalan lain. Antara sedih dan bahagia. Tapi lupakan, bersyukur juga udah hiking dan nemu banyak tempat bagus di sepanjang perjalanan. Aku kembali ketemu sama temanku itu dan langsung foto-foto untuk Instagram lagi XD
Kita ada Global Village di hari terakhir yaitu culture show budaya masing-masing negara. Jadi ada boothnya masing-masing. Di booth Indo aku sediain Indomie, teh, dan souvenir-souvenir. Indomienya laris, cuy! Mana aku dibilang pinter masak gara-gara itu XD Setelah Global Village itu kita pack barang-barang kita sebelum pulang ke Xi’an. Iya, sekolahnya di Xi’an juga sih namanya, tapi di pinggiran kota. Kita balik ke pusat kota lah ceritanya. Kemudian anak-anaknya pada mellow dan mulai nangis-nangis karena kita mau pulang. Beberapa anak cewe juga patah hati ditinggal EP yang cowo, mereka sampe ngikutin ke kamar asrama kaya yang ga rela. Ada beberapa hal yang juga bikin kita sedih ninggalin mereka, ga perlu diceritain disini tapi aku personally bener-bener sedih sih untuk hal itu. Tapi mau gak mau kita harus pergi juga, dan aku kasih surat untuk murid-muridku yang kecil kecil itu. Semoga ada yang berbaik hati terjemahin kata-kataku di surat itu ya :’) Aku juga kasih satu surat untuk anak murid (dia bukan murid kelasku), tapi dari awal ketemu aku udah tau kalau dia baik banget anaknya. Aku juga udah anggep dia adik sendiri karena he’s super cute and nice! You’ll fall in love with him. Dan tau apa? Dia lari ke kamarnya setelah aku kasih suratnya dan dia kasih buku saku Buddhism untukku. Aku kaget disitu wkwk. Tapi dia bilang (yang diterjemahin sama temenku), kalau buku itu penting baginya, dan dia ngasih itu hanya untuk orang-orang yang dia respect, dan dia benar-benar respect sama aku. Dia juga temenin aku balik ke kamar dan nawarin bantu bawa barang-barangku. Now, I’m writing this and I miss him so much. Stay fine, Wu Xian! :)
Wu Xian
Setelah nangis-nangisan lagi, kita naik ke bus dan balik ke Xian. Malemnya kita ada farewell party untuk salah satu EP dari Iran yang juga room-mateku di hostel. Kita makan malam dan spend the night together. Kemudian besoknya aku ketiduran dan bangun-bangun doi udah pergi ke bandara. Jadilah aku sesenggukan di balik selimut sambil ngomel via chat ke dia kenapa dia ga bangunin aku sebelum dia pergi #sadstory
Project selesai. Beberapa EP pergi jalan-jalan ke luar kota dan tinggal aku dan 3 EP lainnya yang stay di Xian menunggu jadwal flight kita masing-masing. Kita eksplor Xian bareng-bareng di sisa-sisa hari kita disana. Mulai dari Huaqing hotspring, Xian botanical garden, Qujiang bookstore dan hang out di Mall. Sampai akhirnya kita harus benar-benar pisah karena sudah dekat waktunya untuk balik ke negara masing-masing, kita hangout lagi di Mall, makan bareng, dan berpisah di subway station L Aku sama salah satu EP masih naik subway yang sama tapi aku harus turun duluan dan jadilah kita sok sok tegar di dalam subway padahal mata udah berair. Baiklah see you when I see you~
Anyway, di minggu terakhir aku di Xian aku tinggal di rumah buddyku di sekolah ketiga. Keluarganya super baik dan aku jadi ngerasa aku punya keluarga baru disini. Mamanya yang selalu nyiapin sarapan setiap pagi sebelum berangkat kerja (mana belinya di restoran muslim), ngajak lunch dan dinner bareng di luar, beliin buah ini itu, bantu ngupasin kenari untukku (aku ga bisa ngupas kenari), nyiapin air untuk rendam kaki sebelum tidur dan banyak lagi! Udah kaya Ibu sendiri :’) Seminggu disana berakhir dan aku harus balik ke Indonesia. Papanya nganterin ke bandara dan malah papanya yang sigap megangin koperku dan keliling-keliling nyari tempat check-in dimana. Aku masuk ke gate dan finally berpisah dengan mereka.. Tahan-tahan ga nangis, tapi pas sudah sampai di boarding room, duduk sendirian, nangis juga.
Anyway, ini cuma sebagian kecil dari banyak cerita-cerita lucu lainnya selama projectku disana. Cerita kocak dan drama-drama ala anak muda lainnya pun masih banyak. Tapi intinya, aku bersyukur karena Allah kasih aku kesempatan ini, Allah selalu pertemukan aku dengan orang-orang baik dari pertama kali aku sampe China bahkan sampai aku pulang. Karena itu juga salah satu do’a yang ku-ulang-ulang setiap saat. Sampai ketika aku nyasar di antah berantah pas malam hari pun aku do’a-nya tetep yang sama, “Pertemukan aku dengan orang baik yaAllah.” Dan Allah kabulkan! Karena dimanapun kita, Allahnya tetap sama kan? :) My summer has ended and I’m longing for more amazing journey ahead!
Thanks for reading! :)
#DareToDream#Xian#China#ShaanxiProvince#AIESEC#AIESECinChina#ForeignVolunteer#VolunteeringProject#Internship#EnglishTeaching#StudentsinChina
0 notes
Text
#internationalstudentsinchina #studentsinchina #campuslife #studyinchina #universitiesinchina #chinalover #chinalife
0 notes
Text
International students in China campus life🥰
Contact Sylvie Ye and get your admission letter!
📱/WhatsApp/WeChat:+86-18105321241
#internationalstudentsinchina #studentsinchina #campuslife #studyinchina #universitiesinchina #chinalover #chinalife
0 notes
Text
SICAS LIVE:Chinese language study - we love our family Time: March 12 , 2024 16:00-16:30 (Beijing Time) Platform : Youtube:https://youtube.com/live/HDZYpDtNAUc Facebook:https://fb.me/e/3jA1e30cX Lecturer:Cathy 15 years experience in teaching Chinese as a foreign language
chinauniversity #studyinchina #chinesecourse #chinesemandarin #learnchinese #chinascholarship #chinalife #internaitionalstudentinchina #studentsinchina #chinastudy
1 note
·
View note
Photo
#chinesefood #chinesegirls #china #chinesestudentsinamerica #chinastudent #studentsinchina #chinastudentservice #chinesestudentsassociation #chinesestudentsinuk #chinesestudentincanada #chineseinternationalschool #chineseinternationalstudents (at University Of California, Los Angeles) https://www.instagram.com/p/B4riar2lC57/?igshid=fkcn06rznm8a
#chinesefood#chinesegirls#china#chinesestudentsinamerica#chinastudent#studentsinchina#chinastudentservice#chinesestudentsassociation#chinesestudentsinuk#chinesestudentincanada#chineseinternationalschool#chineseinternationalstudents
0 notes
Photo
#chinesefood #chinesegirls #china #chinesestudentsinamerica #chinastudent #studentsinchina #chinastudentservice #chinesestudentsassociation #chinesestudentsinuk #chinesestudentincanada #chineseinternationalschool #chineseinternationalstudents (at University of California Berkeley, Berkeley, California) https://www.instagram.com/p/B4rh7XQlncM/?igshid=ozzvn5cr9q4y
#chinesefood#chinesegirls#china#chinesestudentsinamerica#chinastudent#studentsinchina#chinastudentservice#chinesestudentsassociation#chinesestudentsinuk#chinesestudentincanada#chineseinternationalschool#chineseinternationalstudents
0 notes
Photo
#chinesefood #chinesegirls #china #chinesestudentsinamerica #chinastudent #studentsinchina #chinastudentservice #chinesestudentsassociation #chinesestudentsinuk #chinesestudentincanada #chineseinternationalschool #chineseinternationalstudents (at University, San Bernardino, California) https://www.instagram.com/p/B4rh03QFy80/?igshid=1526sduivz6sw
#chinesefood#chinesegirls#china#chinesestudentsinamerica#chinastudent#studentsinchina#chinastudentservice#chinesestudentsassociation#chinesestudentsinuk#chinesestudentincanada#chineseinternationalschool#chineseinternationalstudents
0 notes
Photo
#chinesefood #chinesegirls #china #chinesestudentsinamerica #chinastudent #studentsinchina #chinastudentservice #chinesestudentsassociation #chinesestudentsinuk #chinesestudentincanada #chineseinternationalschool #chineseinternationalstudents (at Concordia University Texas) https://www.instagram.com/p/B4rhuLDl9mc/?igshid=nmb9y8knpi9r
#chinesefood#chinesegirls#china#chinesestudentsinamerica#chinastudent#studentsinchina#chinastudentservice#chinesestudentsassociation#chinesestudentsinuk#chinesestudentincanada#chineseinternationalschool#chineseinternationalstudents
0 notes