#sewaeposterrental
Explore tagged Tumblr posts
Text
ELECTRONIC POSTER RENTALS INDONESIA, 0812-9615-1115, SISTRA.ID
Pengertian UPC (universal product code)
Teknologi universal product code atau biasa kita sebut barcode, kini sudah menjamur, banyak perusahaan yang menggunakan teknologi barcode, dengan adanya kelebihan-kelebihan barcode maka tak heran banyak yang mulai beralih menggunakan barcode. Barcode sendiri memiliki pengertian kode yang berbentuk garis lurus vertikal dengan ketebalan yang berbeda serta memiliki warna hitam dan putih. Di dalam barcode tersimpan data atau identitas sebuah barang, barcode biasanya digunakan pada barang dan makanan seperti mie instan, pasta gigi, buku, dan masih banyak lainnya. Seiring berkembangnya teknologi, kini barcode tidak hanya digunakan pada barang dan makanan saja melainkan pada pelayanan jasa juga sudah mulai menggunakannya seperti tempat parkir dan registrasi di sebuah acara baik acara seminar, wedding dan acara-acara lainnya.
Di dalam barcode terdapat data atau informasi asal barang, dan untuk membaca sebuah barcode harus menggunakan barcode reader atau alat pembaca barcode, barcode reader akan menterjemahkan data yang ada di dalam barcode yang kemudian merubahnya menjadi data yang bisa dipahami oleh manusia. Yang sering kita lihat penggunaan barcode reader pada kasir di pasar swalayan, dengan menggunakan barcode pekerjaan kasir akan lebih cepat dan akurat, kita juga sering lihat penggunaan barcode reder pada kasir tempat parkir.    
Ada 4 komponen sistem dasar barcode:
1.       Barcode printer
Komponen yang pertama yaitu barcode printer. Barcode printer memiliki fungsi untuk mencetak label barcode. Printer yang biasa digunakan untuk mencetak label barcode seperti zebra, datamax atau intermac. Ketiga printer di atas mampu mencetak label barcode dengan kualitas yang jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laser konvensional.
2.       Label barcode
Komponen label barcode memiliki fungsi untuk mendesign label, supaya bisa dilacak maka gunakanlah atau tambahkan label yang sama. Untuk mendesign label anda dapat menggunakan kemasan label seperti wasp labeler, pre-made template atau zebra bar one. Yang paling penting anda menyesuaikan templates untuk label industri yang sangat spesifik. Biasanya digunakan pada industri mobil.
3.       Alat scan untuk pengumpulan data
Komponen yang ketiga yaitu alat scan yang memiliki tugas mengumpulkan data, dengan alat scan data yang ada di dalam barcode bisa diterjemahkan ke dalam komputer dengan bahasa yang dapat dipahami oleh manusia. Data yang di dapatkan juga lebih cepat dan akurat, sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan. Scanner barcode terdapat 2 jenis, ada yang kontak dan non kontak. Untuk scanner non kontak ukurannya lebih panjang beberapa inci dari scanner kontak. Selain itu scanner barcode juga memiliki 2 ciri yaitu decoded dan undecode. Pada scanner decoded mempunyai hardware decoder yang sudah dirakit di dalamnya serta bisa mengartikan makna pada barcode. Sedangkan scanner undecoded memiliki sumber yang lebih ringan bisa mengartikan data enskripsi yang kemudian mengirimnya ke decoder. Harga decoded jauh lebih mahal dari pada undecoded.
4.       Mengolah data pada database eksternal
Komponen yang ke 4 untuk membuat sistem barcode yaitu database. Sesudah anda men scan sebuah barcode kemudian akan muncul informasi produk, misalkan pada pasar swalayan informasi tersebut berupa harga barang dan jenis barang. Namun tidak selesai sampai disitu saja, data tersebut akan di olah lagi. Contohnya anda memiliki buku dan untuk nilai barcode 7541, disaat buku itu dijual kemudian anda scan barcode pada buku tersebut, yang kemudian munculah database 1 buku dengan harga 5000, munculnya harga buku tersebut sudah melewati accounting dan buku tersebut dikirim melewati UPS ground.
0 notes