#seraut
Explore tagged Tumblr posts
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Seraut sendu ✍️
Dilingkar penghujung syahdu 28 malam Sya'ban yang telah kita lewati, ruang tempat dimana kita memulai latihan² kecil, bahan ajar uji-coba diri biar jauh lebih siap ketika kita memasuki bulan penuh magfirah.
Seperti kiasan, siang menjadi angan malam menjadi buah mimpi.
Tak terasa gema bertuah telah hinggap dipersada kesadaran batin, mengukir indah didasar sanubari.
Dari kejauhan, debar jiwa menghidu meski hilal masih terus diamati. Tak tertahan gegap-gempita dari pesona bulan seribu malam begitu hebat.
Aku tak kuasa mengelak. MARHABAN YA RAMADHAN telah memenuhi sempitnya ruang dada.
Sadar ku tafakur, betapa naifnya diri ini, berkali² menghimpun dosa, berlumur nista atas laku yang begitu semu, terjerembab dalam fotamorgana kehidupan hasrat, mengamini banyak birahi, liar lalu menjadi lupa jika kita pasti kembali menuju asal.
Di tengah keheningan labil, aku mencoba mencari jejak kebahagiaan yang dahulu pernah ada, tentunya ini tentang dia, sesosok jiwa yang tak terhimpun besaran kasih-dayanya kepada kami.
Selangkah lagi. Dipintu malam yang penuh ampunan itu, aku kembali mengetuk rindu untuk dia yang telah mendahului perjalanan menemui Tuhannya.
Dia yang semasa hayat kukenal selalu menghidupkan malam dengan senandung ayat² suci.
Dia yang sekalipun dalam kepayahan masih teguh mendirikan kewajiban diatas kursi plastik warna hijau miliknya.
Dia manusia paling gelisah yang terus menerus bertanya kabar jika satu diantara anak² masih gelayaran diluar rumah, dia egah untuk tidur sebelum memastikan bahwa kami benar² ada dirumah.
Dia yang paling antusias membangunkan kami diwaktu sahur. Dia yang paling sibuk menyuguhkan makanan² batin tatkala kami berbuka puasa. Koki sederhana yang mampu meracik hidangan dengan cita-rasa yang sangat berkelas.
Dia yang terus merangkul kami disegala suasana.
Kini, tiga tahun sudah dia telah pergi membawa seluruh hangat-ceria kami.
Hanya dedoa yang dapat terus kami langitkan untuknya :
Semoga dosa² Mama Ci terus diampuni, dilapangkan dan dijauhkan dari azab kubur.
Ya Hayyu, turunkanlah rahmat, ampunan, syafaat bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.
Ya Qowiyyu, kuatkan jiwa, hati, pikiran dan raga kami sebelum dan sesudah bulan suci Ramadhan ini. Berkahilah hidup kami karna terlampau tinggi bisa patah, terlampau panggang bisa hangus.
Aamiin ya Mujibassailin ☯
Pulau Bisa, 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Tumblr media
7 notes · View notes
maygo81 · 9 months ago
Text
Aku masih bercumbu dengan rinduku
Rindu seolah birahi yang semakin menjadi
Dimanipulasi ilusi dari hati
Seraut wajah dengan senyum ramah
Aku merasa sebal saat dirimu disana
Selalu menyangkal padahal batin merana
2 notes · View notes
murey · 9 months ago
Text
Tumblr media
Sebatas Kenang
Murey 06 Agustus 2024
  Suatu hari nanti, di saat-saat kau sendiri. Ketika hari-harimu terasa sepi, atau di tengah-tengah malam paling buta. Mungkin tanpa kau inginkan, tentang diriku kembali menghadirkan bayang-bayang di dalam ingatanmu. Tentang aku yang pernah sekuat itu berjuang untuk memenangkan hatimu. Aku yang benar-benar bersungguh dengan hatiku paling tulus mencintaimu. Aku yang mati-matian bertahan untuk tetap mempertahankan, hingga pada akhirnya akulah yang benar-benar mati sungguhan.
   Suatu hari nanti, di saat malam-malam yang panjang ketika kau tak dapat tidur. Mungkin saja di benakmu. Tanpa kau undang, aku kembali hadir membawa ingatan tentang kita dahulu. Bayang-bayang seraut wajahku yang samar tapi begitu jelas dalam ingatanmu. Wajah itu tersenyum dengan mata yang dipenuhi linang-linang harapan yang tertahan di bulu mata tidak lentiknya itu, sedikit kaku yang menatapmu dengan penuh haru. Di wajah itu kau melihat suasana kebahagiaan yang natural dan nyata, apa adanya, tanpa dusta. Suasana yang terjadi setelah kau meredakan keresahanku, meyakinkan keraguanku, dan memintaku untuk percaya padamu bahwa hatiku akan tetap aman bersamamu. Kau berjanji akan merawatnya dengan sebaik-baiknya, dalam janji-janjimu yang terlihat berkesungguhan.
   Suatu hari nanti, di malam-malam yang dingin. Ketika ada sesuatu yang melukaimu. Membuat hatimu bersedih. Saat kau menggigil ketakutan. Lalu bayang-bayangku kembali mendekap tubuhmu yang kedinginan dan kegetiran. Hal yang membuatmu teringat pada suatu sore yang petang, ketika kau memintaku untuk pergi dan menghilang saja dari hidupmu. Dengan gusar di matamu, dengan kalimat-kalimat sarkasme itu kau lontarkan dari bibir manismu, dan dengan logat bicara yang tidak nyaman untuk didengar. Kau melihat ada hujan yang berderai tanpa suara di wajahnya. Lalu dengan berat hati ia melangkah mundur, berpaling, pulang, dan memenuhi pintamu.
   Apa yang kau tuai nanti, tanamlah hari ini. Tetap tegarkan hatimu bila kau menemukan penyesalan yang harus kau urai sendiri suatu hari nanti. Aku berharap agar kau tidak bersedih berlebihan. Semoga segala penyesalan yang melanda hatimu itu tak membuatmu menjadi seseorang yang tidak berpendirian, tidak menyalahkan keadaan, dan tidak meminta Tuhan untuk memulihkan semuanya seperti sedia kala, mengembalikan sesuatu yang sebelumnya kau punya.Bukankah kau yang meminta agar Tuhan menghilangkan saja segala perasaan yang Tuhan tumbuhkan dihatiku ke padamu.
Meski Tuhan tak sepenuhnya mengabulkan pintamu. Tetapi setidaknya, Tuhan menyadarkan diriku. Setelah kau mulai belajar melepaskanku, aku juga belajar merelakanmu pergi dari hari ke hari. Hingga pada saat ini, Tuhan yang mahabaik sudah membuatku sadar, sudah tidak ada gunanya menyertakan dirimu ke dalam hidupku lagi. Meski Tuhan tidak menghilangkanmu dalam ingatan. Tetapi ingatan tentangmu hanya menjadi sebatas kenang yang tak ingin aku ulang. Hal-hal yang melintas di pikiran sesaat, kemudian menghilang.
2 notes · View notes
koniginderrosen · 2 years ago
Text
Kau Tidak Baik
Kau tidak baik, sungguh aku
mengutuki kau yang tidak baik
untuk kesehatan jantungku. Kau
betul-betul terkutuk--aku benci.
Ketika tiba-tiba sepasang mata ini
menemukan seraut wajah yang mirip
denganmu, detak jantungku berhenti
satu detik, dua detik, tiga detik, ....
Mengikuti arahnya berjalan, debaran
dalam dada tidak ada santainya sama
sekali. Sial, bukan? Tidak mungkin itu
kau, tetapi bagaimana caranya aku tahu?
Lalu duduklah dia di sebuah meja, di samping
seorang wanita. Tersenyum pula dia tatkala
menatapnya. Jantungku sudah tidak pada
kondisi sehat, lebih baik diganti, ditransplantasi.
Oh, tetapi tunggu. Dua anak kecil berlarian
ke arah mereka. Saat dia menoleh dengan
sempurna, tanpa sadar kuembuskan napas
setelah tertahan sekian lama. Tentu saja bukan.
Bukan kau. Memang tidak mungkin kau.
Di hadapan hujan, aku tertampar; di luar nalar.
Di bentangan kaca, petir berlomba menyambar,
kilat dan langit memainkan cahayanya yang silau.
Kau tidak baik, tidak pernah baik
untuk jantungku yang sudah terbelah
dan tak laik. Kendatipun kini aku telah
membaik, kau takkan kembali melirik.
2 notes · View notes
hndrynt · 2 years ago
Text
Paradoks Senja Buta.
Kalut marut pikiranku malam ini. Entah mengapa aku pun tak tahu pasti. Mungkin karena aku membencimu, atau aku mungkin aku terlalu mencintaimu. Pikiranku beramuk, kedua rasa bergantian mengisi benak. Aku bahkan tak mau tahu, sudah lelah payah raga ini menahan gelisah.
Aku tak mengerti sihir apa yang telah mempengaruhiku. Seperti melihat asam, ingin sekali kucumbu dirimu. Aku bahkan tak mengerti mengapa dan bagaimana. Apakah karena bulu matamu yang bagai seraut jatuh? Atau hadirmu yang telah mengisi sepiku? Mungkin aku takkan pernah tahu.
Lihatlah aku, bagai anjing menggonggong tulang, aku haus akan perhatianmu. Pujilah aku, buatku melayang dibalik awan. Genggam tanganku, katakan padaku kau juga menginginkanku. Seperti aku yang ingin selalu dekat denganmu. Juga serakahku yang berharap hanya aku yang ada di pikiranmu.
Ingin sekali aku bertanya padamu. Apa maksudmu datang dihidupku? Mengapa kau selalu mengganggu pikiranku dengan tutur manismu? Meski bersuluh menjemput api, setidaknya takkan kuharapkanmu kembali. Jujurlah padaku, akan ku tenggak kembali rasa itu habis.
Sebentar pagi, sebentar malam. Kau buatku gundah tak beralasan. Ku coba pergi, namun bibirmu yang bergetah buatku kembali. Apa yang akan ku dapat jika ku bersamamu? Tak terbayangkan. Begitu kelam, bagai malam dua puluh tujuh. Meski begitu, aku tetap ingin bersamamu.
6 notes · View notes
digitalandy · 2 months ago
Text
Courtauld Gallerery, London
Locatedbin the big Somerset house connecting the Strand to the river Thames, this gallery is a real jewel both for the art exposed and the location. This was the venue of the Royal Academy and it is famous for the nice stairs that become progressively steeper moving up the floors. Their decoration with a blue color on the top is building a nice atmosphere.
A small collection but with a nice range of artworks going from the middle age to the significant amount of impressionist. The artists go from Botticelli to Cranach, from Rubens to Monet with some very famous paintings starting from the ones of Van Gogh.
Beautiful the only Morandi they have plus the line of small Seraut paintings.
Tumblr media
0 notes
andumkatresnansposts · 8 months ago
Text
youtube
00:00 Apel - Gombloh 04:12 Apa Khabar Monika - Gombloh 08:14 Nyanyian Kembang Bakung - Gombloh 12:05 Percayalah Cintaku Tetap Hangat - Gombloh 16:03 Nekad - Gombloh 21:05 Kodokpun Ikut Menyanyi - Arie Wibowo 24:46 Tertawalah - Arie Wibowo 28:33 Api Unggun - Arie Wibowo 32:33 Resah - Arie Wibowo 37:09 Seraut Wajah Sendu - Arie Wibowo
0 notes
rizkiauliyarahman · 9 months ago
Text
Aku kira, setelah kita berdua saling berbagi, kita berdua adalah sepasang raga yang hanya menanti hari jadi. Ternyata salah. Kau memilihnya karena dia lebih berani meminang. Sedangkan aku, entahlah. Mungkin hanya seraut wajah yang siap untuk berlinang.
0 notes
jie93 · 2 years ago
Text
DI KILOMETER 1,896,5
pagi
seraut matahari tertutup bukitbukit kabut, menghalang senyum sapa lembut, tapi aku masih di sini, memunguti tiap jengkal rindu dengan benderang mata serupa milikmu
siang
gerimis menjatuhkan diri tanpa permisi, jalanan licin, pepohonan menggigil membagi hening, tapi aku di sini, pada samar senyap jejakmu, aku satusatunya saksi bisu
malam
bintangbintang dan bulan memadam dada, pada gelapnya doadoa tetap patuh terus menumbuh, aku masih di sini, menatap segenap ingatan pada ribuan manis kenangan
di kilometer 1,896,5
selalu ada pagi, selalu ada siang, selalu ada malam
selalu ada kamu, yang menamakan diri kesayanganku
#yan
Jakarta, 15 Juli 2023.
0 notes
vavuska · 5 years ago
Text
Tumblr media
In 2011, the cast of the US version of The Office re-created the painting "A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte" (1884-1886) by Georges Seurat for a poster to promote the show's seventh-season finale.
Tumblr media
"A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte" by Georges Seraut, painted from 1884 to 1886, is one of the most famous exemples of pointillist technique, executed on a large canvas.
24 notes · View notes
capslockness · 6 years ago
Photo
Tumblr media
A Clockwork Sunday (Seurat / Clockwork Orange) - Rabittooth
youtube
youtube
5 notes · View notes
cpiscitelli · 3 years ago
Photo
Tumblr media
A Sunday afternoon_ #seraut #transcription #drawing #drawingfrompaintings https://www.instagram.com/p/CeVcwuDuReB/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
harvardfineartslib · 7 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
Happy Birthday to Georges Seurat who was born on this day in 1859.
Sunday afternoon on the Island of La Grande Jatte. Study of a seated woman. Abbreviated Title :Sunday afternoon. Seurat, Georges, 1859-1891, French [artist] Conté crayon 300 x 160 cm. Drawings 1885
Circus Sideshow Alternate Title :Parade de Cirque Seurat, Georges, 1859-1891, French [artist] 1887-1888 oil on canvas 99.7 x 149.9 cm.
16 notes · View notes
ames-art · 5 years ago
Text
Tumblr media
Join us in Libercinis of the Witch Hunting
 it will be fun :D
3 notes · View notes
tadikamesra · 3 years ago
Text
WP #51 TADIKA MESRA
Tumblr media
Pada suatu kisah
Kita bertemu
Namun perpisahan
Yang jadi akhirnya
—Trio Lanjud
~~~~~~~~
Wajahmu loh aneh!
Apalagi kenanganmu,
Menyebalkan!
—dasar bangsat!
@worldofneptune
~~~
Sketsa bibirmu,
Ada dipucuk gelas,
Memori tergambar jelas,
Akan senyummu pada malam itu.
Setiap teguk kopi,
Ada dirimu pada harapku,
Ingatanpun enggan mati,
Tentang gambar raut wajahmu.
Ampas kopi berseri,
Pertanda rindu yang belum tuntas,
Harap ku tak kunjung pergi,
Akan dirimu yang terlepas.
Gurat pipimu merah merona,
Caffein pun enggan mengalah,
Logika ku semakin menganga,
Pada kenangan yang tak kunjung binasa.
@by-u
~~~
Satu wajah itu mengingatkanku akan masa yang telah berlalu. Aku tak pernah menyimpan dan memiliki satu potret wajahnya, tetapi kilasan wajahnya membawaku pada berjuta ingatan yang dahulu pernah kami rangkai bersama.
Kepergiannya tidak hanya meninggalkan luka yang sulit kusembuhkan, tetapi juga penyesalan yang begitu mendalam. Karena, aku tak akan pernah bisa melihat dirinya lagi.
@hardkryptoniteheart
~~~
Pada seraut wajah di kelas satu:
Matamu yang sayu dan penuh rahasia itu tak dapat ku mengerti, hingga perpisahan membuka tabir yang kau tutupi.
Betapa dulu, matamu yang sering tertunduk dan sering sekali nampak kosong itu menyimpan banyak luka masa lalu.
Betapa dulu, gerak langkahmu yang ragu-ragu ku kira sekadar karena perasaan malu, ternyata lebih jauh dari itu, ada sesuatu yang belum selesai dalam dirimu.
Betapa bodoh aku, yang tak mampu membacamu melalui rabun mataku, melalui kacamataku..
Maafkan aku..
Maaf karena tanda darimu tak dapat ku lihat dengan jernih,
sebab ketika itu, diriku sedang bergejolak dan memelihara api. Api ketakutan, api kemarahan, api keputusasaan.
Lalu, bagaimana bisa api menyembuhkan pedih?
Malah menambah luka, jadi jangan sampai itu terjadi..
Yang lebih kau butuhkan ternyata obat, obat yang merupa telinga, mata, dan tangan,
telinga yang siap mewadahi, mata yang tulus mengerti, serta tangan yang tak pernah melepas apalagi pergi.
Dan pada kehidupan yang telah memisahkan kita demi masa depan, ku doakan dirimu sudah pulih.
Jangan lagi menyimpan luka sendiri.
Jangan biarkan semakin menganga.
Jangan takut untuk bercerita.
Jangan pendam dan hadapi semuanya sendiri.
Sebab akan selalu ada manusia-manusia berhati putih yang tulus memahami, bukan menghakimi.
Semoga kamu sehat di sana..
Salam hangat dari teman sebangkumu di kelas satu.
@mostlyaboutme
~~~
Engkau dalam dada
Micro SD satu Terabita
Dengan kereta Jawa
Terhapus semua
Kecuali dalam nota
Di sana nanti dibuka
@barakelana
~~~
Dahan melati Liar memutuskan untuk tumbuh! Merambat! Rimbun.
Di sebuah sudut dekat pintu masuk pabrik pengolahan ikan....
Setiap hari ia menyaksikan puluhan orang pekerja lalu lalang didepan-nya sesekali mencoba menghirup aroma-nya, Ada pula yang memetik lantas menyimpan Bunga serta kuncup-nya.
Mungkin hanya untuk sepersekian milidetik, namun toh! si Melati Liar telah membagikan aroma kedamaian nan ketenangan bagi para pekerja itu tanpa terkecuali.
Lantas, apa dia harus peduli, jika masih ada saja manusia-manusia setengah dewa yang menganggapnya sekedar bagian dari ilalang-ilalang yang tumbuh liar.
@lucifermorningstark
~~~
Aku bingung hendak menuliskan apa,
Yang aku tahu; kamu sudah hilang, namun kenangannya tetap menetap—bisa hadir di waktu tertentu tanpa aba-aba dan rencana, terasa masih nyata di depan mata padahal jelas hanya sekilas memori yang terekam di kepala. Herannya, aku justru menikmatinya.
@langitawaan
~~~
Dulu, aku memang tidak begitu mengenal wajahmu.
Yang kutahu, kala itu mata kita saling bertemu.
Meski tanpa suara—intuisi kita selalu menyala.
Tidak ada rekam jejak yang nyata, selain mata dan senyum kita yang berkeliaran di beranda menengah pertama.
Kini, saat aku benar-benar mengenal wajahmu meski dalam ruang berlatar kata—berjuta ingatan justru kembali bekejaran di dalam kepala.
Saling berebut perihal mana yang mau ditampilkan pertama.
Saling berebut menghitung waktu yang terlewat begitu lama.
Seperti tak masuk logika, tapi begitulah cara takdir-Nya bekerja.
@aksara-rasa
~~~
Dirinya telah pergi, tentangnya telah berlalu jauh, keadaan telah banyak berubah.....tapi kenangannya masih tinggal.
Sebagai bayangan yang memecah diri lebih dari seribu wajah ketakutan juga kesakitan.
@kkiakia
~~~
Kamu simpulkan senyum itu terkembang di wajah kecewamu, ketika kau biarkan aku pergi yang padahal bukan itu yang ku mau.
Kamu masih seperti yang dulu, seperti kunang-kunang yang menggantung di langit anganku.
@rasyiddinalhafidz
~~~
Apa yang harus aku lupakan? Namamu? Wajahmu? Senyummu? Alamat rumahmu? Tanggal lahirmu? Jaket kesayanganmu? Nomor ponselmu? Warna bulu kucingmu? Atau kebaikan-kebaikanmu yang terus bertumbuh setiap hari?
Andai dunia mengerti yang sebenarnya. Bukan aku yang terlalu menyimpanmu di dalam sukma. Kamu lah yang tidak konsisten dengan kata-kata yang keluar; memintaku untuk lupa, namun malah mengikat ragaku dengan kenangan yang membunuhku perlahan.
@dastraayu
~~~
Aku pernah mengira raimu akan indah pada waktunya. Sebagai mentari yang pertama menyapa, atau rembulan yang mengantar ku tidur. Kini yang tersisa hanya ingatan yang tak mungkin ku tulis. Dan pada akhirnya wajahmu tetaplah indah, begitu taat menyambut fajar. Aku hanya meleset sedikit, pernah mengira wajah itu akan terbit di sisiku.
@tisnawahyu
~~~
Nampak aku sedikit bosan jika selalu membahas cinta yg berbalut rindu
Bila harus di gambarkan seperti sedang berputar-putar dalam pikiran, membentuk barisan rapih yg dimana ia sudah siap untuk memborbardir isi kepalaku 1x24 jam.
Sedang didalamnya seperti membuat ranjau dari saraf-saraf otak yg jika sekali mengingatnya akan menyebabkan ledakan emosi tak terbendung dan asapnya membentuk satu gambaran jelas sosoknya di depan mataku.
Jujur itu membuatku sakit kepala berkali-kali lipat.
@teguhherla
~~~
Tidakkah engkau melihat kala gelap malam yang mulai memeluk bumi?
Apakah engkau pernah memperhatikan bagaimana rembulan yang memberikan sedikit sinarnya kala bumi sedang gelap gulita?
Apakah pernah engkau melihat bagaimana tiap rintik hujan yang dengan tabahnya turun ke bumi?
Ia selalu tabah menebar kesejukkannya walau sebagaian orang tak terlalu menyukainya.
Apakah kamu tahu bagaimana cinta membentuk hal hal sederhana seperti diatas tadi?
Hal hal itu terjadi seperti kala aku menatap wajahmu dibawah sinar rembulan.
Sehangat pelukanmu dibawah guyuran rinai hujan.
Karena bagiku cinta hadir dalam bentuk kesederhanaan.
Sama halnya seperti kenangan sesederhana itu hadir dalam rona cerah yang terlukis indah wajahmu.
@kevinsetyawan
~~~
Mengapa?
Sering kali wajahmu berkeliaran dalam bayangan.
Satu hal yang mengganggu namun begitu mengasikkan.
Terlalu damai untuk sebuah kepergian.
Terlalu manis untuk sebuah kehilangan.
Bukankah sudah berlalu masa saat kau ucap kata perpisahan?
Saat terakhir kali wajahmu kau palingkan,
Di saat itulah aku mulai memupuk kerelaan.
Mengais butir demi butir keikhlasan.
Tidak bisakah kau membiarkan diriku menikmati ketenangan tanpa ada bayangmu diingatan? @hafidhulhaqq
~~~~~~
Ruang Kelas Baru, 12 Maret 2022.
77 notes · View notes
nia-tati105 · 3 years ago
Text
Tak ada yang tersisa dari sunyinya malam, selain mengekalkan seraut senyuman. Tetapi mudah2an ini adalah seremoni pagi, yang selalu membawa harapan baru utkku.
11 notes · View notes