#seraut
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aku masih bercumbu dengan rinduku
Rindu seolah birahi yang semakin menjadi
Dimanipulasi ilusi dari hati
Seraut wajah dengan senyum ramah
Aku merasa sebal saat dirimu disana
Selalu menyangkal padahal batin merana
2 notes
·
View notes
Text
Sebatas Kenang
Murey 06 Agustus 2024
Suatu hari nanti, di saat-saat kau sendiri. Ketika hari-harimu terasa sepi, atau di tengah-tengah malam paling buta. Mungkin tanpa kau inginkan, tentang diriku kembali menghadirkan bayang-bayang di dalam ingatanmu. Tentang aku yang pernah sekuat itu berjuang untuk memenangkan hatimu. Aku yang benar-benar bersungguh dengan hatiku paling tulus mencintaimu. Aku yang mati-matian bertahan untuk tetap mempertahankan, hingga pada akhirnya akulah yang benar-benar mati sungguhan.
Suatu hari nanti, di saat malam-malam yang panjang ketika kau tak dapat tidur. Mungkin saja di benakmu. Tanpa kau undang, aku kembali hadir membawa ingatan tentang kita dahulu. Bayang-bayang seraut wajahku yang samar tapi begitu jelas dalam ingatanmu. Wajah itu tersenyum dengan mata yang dipenuhi linang-linang harapan yang tertahan di bulu mata tidak lentiknya itu, sedikit kaku yang menatapmu dengan penuh haru. Di wajah itu kau melihat suasana kebahagiaan yang natural dan nyata, apa adanya, tanpa dusta. Suasana yang terjadi setelah kau meredakan keresahanku, meyakinkan keraguanku, dan memintaku untuk percaya padamu bahwa hatiku akan tetap aman bersamamu. Kau berjanji akan merawatnya dengan sebaik-baiknya, dalam janji-janjimu yang terlihat berkesungguhan.
Suatu hari nanti, di malam-malam yang dingin. Ketika ada sesuatu yang melukaimu. Membuat hatimu bersedih. Saat kau menggigil ketakutan. Lalu bayang-bayangku kembali mendekap tubuhmu yang kedinginan dan kegetiran. Hal yang membuatmu teringat pada suatu sore yang petang, ketika kau memintaku untuk pergi dan menghilang saja dari hidupmu. Dengan gusar di matamu, dengan kalimat-kalimat sarkasme itu kau lontarkan dari bibir manismu, dan dengan logat bicara yang tidak nyaman untuk didengar. Kau melihat ada hujan yang berderai tanpa suara di wajahnya. Lalu dengan berat hati ia melangkah mundur, berpaling, pulang, dan memenuhi pintamu.
Apa yang kau tuai nanti, tanamlah hari ini. Tetap tegarkan hatimu bila kau menemukan penyesalan yang harus kau urai sendiri suatu hari nanti. Aku berharap agar kau tidak bersedih berlebihan. Semoga segala penyesalan yang melanda hatimu itu tak membuatmu menjadi seseorang yang tidak berpendirian, tidak menyalahkan keadaan, dan tidak meminta Tuhan untuk memulihkan semuanya seperti sedia kala, mengembalikan sesuatu yang sebelumnya kau punya.Bukankah kau yang meminta agar Tuhan menghilangkan saja segala perasaan yang Tuhan tumbuhkan dihatiku ke padamu.
Meski Tuhan tak sepenuhnya mengabulkan pintamu. Tetapi setidaknya, Tuhan menyadarkan diriku. Setelah kau mulai belajar melepaskanku, aku juga belajar merelakanmu pergi dari hari ke hari. Hingga pada saat ini, Tuhan yang mahabaik sudah membuatku sadar, sudah tidak ada gunanya menyertakan dirimu ke dalam hidupku lagi. Meski Tuhan tidak menghilangkanmu dalam ingatan. Tetapi ingatan tentangmu hanya menjadi sebatas kenang yang tak ingin aku ulang. Hal-hal yang melintas di pikiran sesaat, kemudian menghilang.
2 notes
·
View notes
Text
Seraut sendu ✍️
Dilingkar penghujung syahdu 28 malam Sya'ban yang telah kita lewati, ruang tempat dimana kita memulai latihan² kecil, bahan ajar uji-coba diri biar jauh lebih siap ketika kita memasuki bulan penuh magfirah.
Seperti kiasan, siang menjadi angan malam menjadi buah mimpi.
Tak terasa gema bertuah telah hinggap dipersada kesadaran batin, mengukir indah didasar sanubari.
Dari kejauhan, debar jiwa menghidu meski hilal masih terus diamati. Tak tertahan gegap-gempita dari pesona bulan seribu malam begitu hebat.
Aku tak kuasa mengelak. MARHABAN YA RAMADHAN telah memenuhi sempitnya ruang dada.
Sadar ku tafakur, betapa naifnya diri ini, berkali² menghimpun dosa, berlumur nista atas laku yang begitu semu, terjerembab dalam fotamorgana kehidupan hasrat, mengamini banyak birahi, liar lalu menjadi lupa jika kita pasti kembali menuju asal.
Di tengah keheningan labil, aku mencoba mencari jejak kebahagiaan yang dahulu pernah ada, tentunya ini tentang dia, sesosok jiwa yang tak terhimpun besaran kasih-dayanya kepada kami.
Selangkah lagi. Dipintu malam yang penuh ampunan itu, aku kembali mengetuk rindu untuk dia yang telah mendahului perjalanan menemui Tuhannya.
Dia yang semasa hayat kukenal selalu menghidupkan malam dengan senandung ayat² suci.
Dia yang sekalipun dalam kepayahan masih teguh mendirikan kewajiban diatas kursi plastik warna hijau miliknya.
Dia manusia paling gelisah yang terus menerus bertanya kabar jika satu diantara anak² masih gelayaran diluar rumah, dia egah untuk tidur sebelum memastikan bahwa kami benar² ada dirumah.
Dia yang paling antusias membangunkan kami diwaktu sahur. Dia yang paling sibuk menyuguhkan makanan² batin tatkala kami berbuka puasa. Koki sederhana yang mampu meracik hidangan dengan cita-rasa yang sangat berkelas.
Dia yang terus merangkul kami disegala suasana.
Kini, tiga tahun sudah dia telah pergi membawa seluruh hangat-ceria kami.
Hanya dedoa yang dapat terus kami langitkan untuknya :
Semoga dosa² Mama Ci terus diampuni, dilapangkan dan dijauhkan dari azab kubur.
Ya Hayyu, turunkanlah rahmat, ampunan, syafaat bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.
Ya Qowiyyu, kuatkan jiwa, hati, pikiran dan raga kami sebelum dan sesudah bulan suci Ramadhan ini. Berkahilah hidup kami karna terlampau tinggi bisa patah, terlampau panggang bisa hangus.
Aamiin ya Mujibassailin ☯
Pulau Bisa, 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
6 notes
·
View notes
Text
Kau Tidak Baik
Kau tidak baik, sungguh aku
mengutuki kau yang tidak baik
untuk kesehatan jantungku. Kau
betul-betul terkutuk--aku benci.
Ketika tiba-tiba sepasang mata ini
menemukan seraut wajah yang mirip
denganmu, detak jantungku berhenti
satu detik, dua detik, tiga detik, ....
Mengikuti arahnya berjalan, debaran
dalam dada tidak ada santainya sama
sekali. Sial, bukan? Tidak mungkin itu
kau, tetapi bagaimana caranya aku tahu?
Lalu duduklah dia di sebuah meja, di samping
seorang wanita. Tersenyum pula dia tatkala
menatapnya. Jantungku sudah tidak pada
kondisi sehat, lebih baik diganti, ditransplantasi.
Oh, tetapi tunggu. Dua anak kecil berlarian
ke arah mereka. Saat dia menoleh dengan
sempurna, tanpa sadar kuembuskan napas
setelah tertahan sekian lama. Tentu saja bukan.
Bukan kau. Memang tidak mungkin kau.
Di hadapan hujan, aku tertampar; di luar nalar.
Di bentangan kaca, petir berlomba menyambar,
kilat dan langit memainkan cahayanya yang silau.
Kau tidak baik, tidak pernah baik
untuk jantungku yang sudah terbelah
dan tak laik. Kendatipun kini aku telah
membaik, kau takkan kembali melirik.
2 notes
·
View notes
Text
Paradoks Senja Buta.
Kalut marut pikiranku malam ini. Entah mengapa aku pun tak tahu pasti. Mungkin karena aku membencimu, atau aku mungkin aku terlalu mencintaimu. Pikiranku beramuk, kedua rasa bergantian mengisi benak. Aku bahkan tak mau tahu, sudah lelah payah raga ini menahan gelisah.
Aku tak mengerti sihir apa yang telah mempengaruhiku. Seperti melihat asam, ingin sekali kucumbu dirimu. Aku bahkan tak mengerti mengapa dan bagaimana. Apakah karena bulu matamu yang bagai seraut jatuh? Atau hadirmu yang telah mengisi sepiku? Mungkin aku takkan pernah tahu.
Lihatlah aku, bagai anjing menggonggong tulang, aku haus akan perhatianmu. Pujilah aku, buatku melayang dibalik awan. Genggam tanganku, katakan padaku kau juga menginginkanku. Seperti aku yang ingin selalu dekat denganmu. Juga serakahku yang berharap hanya aku yang ada di pikiranmu.
Ingin sekali aku bertanya padamu. Apa maksudmu datang dihidupku? Mengapa kau selalu mengganggu pikiranku dengan tutur manismu? Meski bersuluh menjemput api, setidaknya takkan kuharapkanmu kembali. Jujurlah padaku, akan ku tenggak kembali rasa itu habis.
Sebentar pagi, sebentar malam. Kau buatku gundah tak beralasan. Ku coba pergi, namun bibirmu yang bergetah buatku kembali. Apa yang akan ku dapat jika ku bersamamu? Tak terbayangkan. Begitu kelam, bagai malam dua puluh tujuh. Meski begitu, aku tetap ingin bersamamu.
4 notes
·
View notes
Text
youtube
00:00 Apel - Gombloh 04:12 Apa Khabar Monika - Gombloh 08:14 Nyanyian Kembang Bakung - Gombloh 12:05 Percayalah Cintaku Tetap Hangat - Gombloh 16:03 Nekad - Gombloh 21:05 Kodokpun Ikut Menyanyi - Arie Wibowo 24:46 Tertawalah - Arie Wibowo 28:33 Api Unggun - Arie Wibowo 32:33 Resah - Arie Wibowo 37:09 Seraut Wajah Sendu - Arie Wibowo
0 notes
Text
Aku kira, setelah kita berdua saling berbagi, kita berdua adalah sepasang raga yang hanya menanti hari jadi. Ternyata salah. Kau memilihnya karena dia lebih berani meminang. Sedangkan aku, entahlah. Mungkin hanya seraut wajah yang siap untuk berlinang.
0 notes
Text
DI KILOMETER 1,896,5
pagi
seraut matahari tertutup bukitbukit kabut, menghalang senyum sapa lembut, tapi aku masih di sini, memunguti tiap jengkal rindu dengan benderang mata serupa milikmu
siang
gerimis menjatuhkan diri tanpa permisi, jalanan licin, pepohonan menggigil membagi hening, tapi aku di sini, pada samar senyap jejakmu, aku satusatunya saksi bisu
malam
bintangbintang dan bulan memadam dada, pada gelapnya doadoa tetap patuh terus menumbuh, aku masih di sini, menatap segenap ingatan pada ribuan manis kenangan
di kilometer 1,896,5
selalu ada pagi, selalu ada siang, selalu ada malam
selalu ada kamu, yang menamakan diri kesayanganku
#yan
Jakarta, 15 Juli 2023.
0 notes
Text
Medio , 3 mei 2023
Ada rindu yang tiba tiba begitu menggelegak dalam dada ... tidak biasa
Biasanya rindu ini selalu ada setiap saat, tapi saat ini rindu ini menjadi tidak biasa
Memandang seraut wajah hanya dalam foto yang bisa kukagumi dan pengobat rindu
Ada sesal andai waktu bersahabat denganku dan memberiku kesempatan bertemu dengan mu ketika kesempatan itu ada, namun waktu masih memintaku bersabar
Kangen , ach Sang Rindu
Andai .,.
0 notes
Text
_Wajah yg tak pernah mengeluh_
_Tegar dalam sikap sempurna_
_Pantang menyerah_
Beberapa bait dalam lirik lagu berjudul "Seraut Wajah" karya Pak Ebiet G Ade ini berhasil membuatku teringat akan Bapak. Walau anakmu ini jarang memperlihatkan sisi mellownya saat di hadapanmu Pak, selalu ceria saat menanggapi ajakan obrolan dari Bapak, ternyata saat sendiri juga keluar keluar sisi mellownya haha.
Waktu telah menggilas semua. Termasuk raganya seorang Bapak yang usianya sudah lebih dari setengah abad. Beliau, yg saat santainya sering duduk bercengkerama dengan anaknya. Ngobrol banyak hal, mulai dari yang sederhana, penting, sampai gak penting wkwk. Yg gak penting biasanya dari aku sih.
"Dek Asti"? Begitu panggilanku di rumah.
Sepertinya, seberapapun usiaku nanti, panggilanku di rumah tetaplah "Dek", hehe. Tetap dipanggil dek, walau sebenarnya juga masih punya adik sih, hehe. Jadi no baper baper klub kalau muncul virus "Hallo dek", karena udah terbiasa akan panggilan itu, hiyaa.
Sehat selalu Bapack² kita di seluruh Indonesia, aamiin
#ceritarandom
0 notes
Text
In 2011, the cast of the US version of The Office re-created the painting "A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte" (1884-1886) by Georges Seurat for a poster to promote the show's seventh-season finale.
"A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte" by Georges Seraut, painted from 1884 to 1886, is one of the most famous exemples of pointillist technique, executed on a large canvas.
#the office memes#the office quotes#the office us#the office#art#historical#history of art#The office us#The office season 7#A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte#La Grand Jatte#Georges seraut#seraut#pointillism#pointillismart#Vavuskapakage#tv show quote#tv show#nbc the office#NBC#nbc tv
24 notes
·
View notes
Photo
A Clockwork Sunday (Seurat / Clockwork Orange) - Rabittooth
youtube
youtube
#purcell#clockworkorange#aranciameccanica#art#film#rabittooth#march#ludwigvan#muisc#paint#seraut#ultraviolence#classica#masterpiece#milk
5 notes
·
View notes
Photo
A Sunday afternoon_ #seraut #transcription #drawing #drawingfrompaintings https://www.instagram.com/p/CeVcwuDuReB/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Happy Birthday to Georges Seurat who was born on this day in 1859.
Sunday afternoon on the Island of La Grande Jatte. Study of a seated woman. Abbreviated Title :Sunday afternoon. Seurat, Georges, 1859-1891, French [artist] Conté crayon 300 x 160 cm. Drawings 1885
Circus Sideshow Alternate Title :Parade de Cirque Seurat, Georges, 1859-1891, French [artist] 1887-1888 oil on canvas 99.7 x 149.9 cm.
#georgesseraut#seraut#sundayafternoon#circus#fineartslibrary#harvardfineartslibrary#harvard library#Harvard#drawing#painting
16 notes
·
View notes
Text
Equilibrio in prestito
L’equilibrio è l’unica cosa, l’unico gioco che ci permette di essere vivi. Quando è stata l’ultima volta che vi siete sentiti così? Non è forse quando qualcosa non è andato secondo i piani? O quando una vostra abitudine è caduta, precipitata e voi vi siete trovati davanti ad una strada non battuta? Cadere è come scegliere la strada più difficile solo per poi rialzarsi…il brivido non è paura di farsi male ma sapere che quello è il rischio e tu lo stai accettando, impaziente di provare la tua resistenza, la tua soglia, il tuo limite.
Oh, quante volte ne abbiamo discusso con George, lui non riusciva a cogliere l’essenza del movimento, del gesto, non riusciva a percepire un mondo senza immaginarlo per un momento perfettamente immobile. Ed allora ha bisogna di suddividerlo, di sezionare il movimento per permettere ad ogni frammento di un minuto, di un secondo, di poter essere assolutamente immobile, un istante congelato in un turbinio di sensazioni, mentre lui, Maestro d’orchestra, costruisce la sequenza sonora perfetta. Tutto all’interno di un solo, piccolissimo ed effimero momento, è quella cosa strana che i posteri chiameranno fisica delle particelle e fisica relativistica, applicata alla pittura, un segmento per il tutto.
Il piede deve essere fermo, saldo, una radice che ti deve permettere di volare, tutt’uno con il cavallo, con il sogno con il movimento, che io so qualcuno teorizzerà come paradigma estetico ed artistico, quel pittore futuro, strano, fissato con le forme e con il loro movimento… io non ho avuto la fortuna di vederlo o di conoscerlo, ma so che saremmo andati d’accordo. Il cambiamento è l’unica costante e l’unica reazione possibilità è la morbidezza: un’onda contro uno scoglio si rompe, la sabbia invece l’accarezza senza mai annullare s�� stessa o la sabbia. Quante parole... vi starò ubriacando di parole, frasi, non detti… il respiro è l’unica cosa più forte della volontà, come il silenzioso battito del cuore.
Il saltimbanco mi chiama, è il mio turno…osservate il dettaglio…solo così il resto, l’insieme vi apparirà nitido.
Se mi cercate, guardate bene il silenzio, il rumore assordante degli applausi ve lo nasconderà. Il punto è il solo vero ed unico protagonista.
#seraut#circus#equilibrio#arte#relatività#storyteller#stoytelling#sezioni#immobilità#movimento#immaginazione
1 note
·
View note
Text
Join us in Libercinis of the Witch Hunting
it will be fun :D
#libercinis of the witch hunting#Seraut Weber#// we have#//good guys#//bad witches#//or is it the opposite ?????#majoukari no gendai kyoden
3 notes
·
View notes