#sepeda anak 1 tahun
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kembali ke tahun 80-90an
Ini sudah 2 minggu saya log out sosmed. Especially Instagram karena di situ saya lama menghabiskan waktu luang.
Sebelumnya, saya pikir saya ini orang sibuk. Banyak hal yang tidak sempat saya selesaikan. Setelah log out, ternyata saya tidak sesibuk itu. Haha!
Apa yg membuat saya log out?
Suatu hari saya melihat sebuah short video. Isinya berisi hal2 yg biasa dilakukan oleh anak kelahiran 80-90an sebelum ditemukan smart phone. Videonya sebenernya lucu sih, nostalgia bangeet kayak liat anak2 main panjat pohon, main kotor2an di kubangan air, main sepeda jauh2 sampai lintas kampung, hunting film di tempat penyewaan dvd. Pokoknya hal2 sederhana yg sering kita lakuin pas bocil. But i dont know, i burst into tears. I wish I can go back. Kangeen banget sama kepolosan masa kecil yg jauh dari hiruk pikuk dunia maya yg penuh dengan pencitraan.
Ok, lets do this
akhirnya saya pun menjadikan hp sebagaimana alat komunikasi kayak dulu. Cuma buat chat, dan telpon. And see whats happen.
Tiga hari pertama, i surprised! Ternyata saya baru sadari, ada habit jeleek banget yg udah terlanjur memfosil di diri hamba. Yaitu, tiap buka lockscreen hp, jempol saya auto-klik icon Instagram. Dan tiap klik, saya ga bs masuk ke IG saya karena log out. Deg! Baru deh nyadar. Loh, otak aku kayaknya ga nyuruh aku buka IG, tapi kenapa tangan aku refleknya gini ya?
Kebayang ga dalam 1 hari berapa kali saya buka hp dan auto klik Icon IG. Dan setiap scrolling kan ga mungkin cuma 5 menit gitu lho. Dan sebelnya habit jelek ini kayak udah terinstall di unconsious mind. Arggh. Dan udah 2 minggu berlalu, saya masih sering melakukan habit yg sama :')
Saya bersyukur sudah mengambil keputusan ini. Dan sekarang tiap kali gagal masuk ke laman IG, saya alihkan jempol saya ke app Quran buat ngejar target harian tilawah 1 juz. Masya Allah Tabarakallah ughteaa :))
Ini baru permulaan. Dan hal2 amazing lainnya akan saya tulis di jurnal berikutnya :D
@gitpret
2 notes
·
View notes
Text
Refleksi 2901
Abis aerobik sendirian di kamar, karena pada dasarnya manusia kek gue itu pengen olahraga tapi yang modalnya seminimal mungkin wkwk. Jadilah gue bermodal kuota kosan saja. Terus kelaparan, mau tidur ga bisa. Masih ada kerjaan, jadi baca buku aja buat ngisi waktu sambil nulis wkwk.
Sesore-an tadi keliling cari rumah untuk dihuni sama anak-anak. Adulting hits really hard. Pas kapan pernah hujan badai kenceng banget anginnya gue ngebatin "Ya Allah besok kalau hamba tinggal sendiri pas di rumah sendiri (Aamiin) tapi hujan badai, bakalan takut gak ya?"
Takut atap sengnya copot (inget banget kalimatnya mbaPut wkwk), harusnya udah ga takut lagi bakalan kerembesan pas hujan badai, tapi kan masih banyak other worst case yang bisa terjadi. Cuma beberapa hari setelah ngebatin itu, jadi mikir kan ada Allah ya. Duit juga bukan gue yang punya, tapi titipan dari Allah. Jodoh juga harusnya kalem aja, kalau udah waktunya pasti akan datang kan yaaaa (again).
Alasan terbesar gue mulai memaksa diri workout lagi adalah karena BB gue udah overweight. Ironis aja ketika gue gembar gembor soal makanan bergizi seimbang, aktivitas fisik lah guenya hobi mageran dan gegoleran sepanjang weekend. Pulang kantor juga gue biasanya minim gerak. Jadi, demi menjadi manusia yang sehat jiwa raga, gue mencoba olahraga lagi. Sekarang ganti ke aerobik sama mencoba weekend itu naik sepeda. Kemarin pas nyoba naik sepeda dari kosan ke pasar Baqa, ketemu sama bapack-bapack komunitas pesepeda lokal. Terus disemangatin. Kiyowo sekali mereka.
Alasan lain adalah agar mindset gue menjadi lebih sehat. Kalau gue kebanyakan scroll, entah kenapa gue jadi merasa tidak mindfull. Sekarang juga masih bisa sih scrolling tidak berguna, but at least udah ada porsi waktu buat olahraganya. But, I need to work more on time management.
Udah tahun ketiga ngebimbing skripsi, dan kalau ketemu variabel yang too simpel itu kaya hmm...pengen marah tapi aku siapa ya cuma pembimbing ke-2. Hmm...harus putar otak buat ngasih masukan dan saran agar variabelnya lebih berwarna. Bukannya apa, tapi kalau berulang-ulang, guenya yang bosan. Anggaplah ini ambisi pembimbing, tapi gue pun pengen belajar hal-hal baru di luar zona nyamannya gue dari yang udah - udah. Pengennya, gue pun bertumbuh sambil gue bimbingan, lewat pertanyaan-pertanyaan dan diskusi yang ada selama proses penulisan karya ilmiah ini. Semoga~
Tiap nonton vlognya mba-mba korea, suka ngiri kenapa mereka bisa seproduktif ituuuu. Mba - mba yang masih bisa ngevlog di tengah hectic kerjaan, punya suami (ya sama suaminya tipikal bukan patriarki, lebih ke balance the role aja kalau yang gue amati), dan tetep bisa baca buku minimal 1 bulan 1 buku.
Sedang terjebak pada kapal Kangyoo gegara MD udah kelar, terus selama cek bts nya entah kenapa itu matanya Songkang kalau natap dedek Yoo kaya ada madunya netes. Senyumnya juga manis pisan, kek ga bisa kendor itu bibir senyum mulu. Dedek Yoo juga lucu banget. Mereka ini kaya anak SD disatuin. Kalau mbaput dan suaminya kan kek anak SMP dinikahin, mereka ini gaktau sih ada feeling to each other apa gak, tapi kalau jadi beneran kaya anak bocah disatuin. Gak akan bosen sih kalau mereka berdua barengan, ada aja yang bisa dikerjain, jawil-jawilan, numpuk batu, slickback challenge, atau apalah itu. Tapi aku berusaha netral saja. Kalau jodoh gak kemana kan? ~
2 notes
·
View notes
Text
Keluarga Burung Kenari Biru (1)
Selama hampir 7 tahun menikah, sudah tercatat 2 kali pindah tempat tinggal. Dan sebentar lagi yang ketiga kalinya. Bedanya, jika sebelumnya kami pindah masih di sekitaran Jakarta, sekarang kami akan pindah lebih jauh, ke tempat yang aku hanya sering mendengar namanya saja: Sumbawa!
Rencananya kami akan pindah di bulan Desember, sesaat setelah anak-anak melaksanakan pentas seni di sekolah. Barang-barang di rumah pun sudah mulai dicicil untuk dimasukkan ke kardus. Beberapa ambalan dan lemari plastik sudah dibongkar. Decluttering baju dan perabotan sudah berjalan juga.
Di Sumbawa sendiri, perusahaan sudah menyiapkan rumah tinggal beserta perabotan dan barang-barang esensial lainnya. Jadi, sebenarnya kami tidak perlu membawa banyak barang. Tapi yaaa, setelah dikumpulkan lumayan juga yang harus tetap dibawa: pakaian, buku, mainan, rak mainan, sepeda, rak sepatu, dan dokumen penting lainnya. Eh satu lagi, mobil juga dibawa. Di sana sudah ada mobil dinas untuk digunakan di area perusahaan, selebihnya kita tetap butuh mobil pribadi untuk akomodasi wisata heheh.
Barang lain yang tidak dibawa lebih banyak lagi. Sebagian besar dijual dan dibagikan saja kepada keluarga yang mau. Sepeda motor pun akan dikirim ke Bandung. Jasa kirim yang dibutuhkan cukup banyak, dan sekarang juga masih mencari tahu, belum kebayang sih pasti hectic. Bisa lah ya.
Bersambung.....
Jakarta, 9 November 2023
3 notes
·
View notes
Text
Sulsel
Perjalanan saya ke Sulawesi Selatan dimulai karena pekerjaan. Sampai di Makassar, saya langsung berangkat ke Palopo untuk bekerja. Setelah 4 hari di Palopo, saya kembali lagi ke Makassar. Saya sempat berkunjung ke Masjid Kubah 99 yang dibuat oleh Kang Emil. Dari Pantai Losari, masjid tersebut terlihat sangat indah dan megah karena berdiri di tengah-tengah. Penasaranlah saya, dan dari dekat, masjidnya gak kalah indah. Ukiran-ukiran di kubahnya seperti nirmana, mengingatkan saya akan kelas panjang dan melelahkan di Milisifilem wqwqwq. Setelah banyak foto-foto sambil melihat sunset di balik masjid, saya memutuskan untuk solat magrib dulu di sana. Namun saya mengernyit ketika tahu kalau toilet dan tempat wudhunya ada di lantai basement, harus melalui tangga, gak ada lift, dan tangganya berliku-liku. Satu hal yang langsung saya sadari adalah, udah gila nih yang bangun masjid, gak ada inklusifnya sama sekali untuk anak, untuk disabilitas, untuk lansia. Buat apa bikin masjid mewah mahal dan wow tapi gak fungsional dan ramah untuk semua kalangan? Rasanya habis mengagumi masjid itu saya langsung kecewa. Saya pulang dan ngedumel dengan teman-teman karena masjid itu.
Keesokan harinya teman-teman kantor saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta sementara saya akan ikut open trip ke Toraja. Sebelum ke Toraja, ada sisa satu hari kosong yang bisa saya manfaatkan untuk menyusuri Makassar. Setelah googling cukup lama, saya memutuskan untuk berjalan sendirian ke Maros, sekitar 1,5 jam dari Makassar, untuk berkunjung ke Leang-leang dan Bantimurung. Saya meminjam sepeda motor teman saya dan ia mengiyakan sambil berpesan “hati-hati, gak usah ngebut ya”. Sesuai map sih memang perjalanan saya ke Leang-leang harusnya hanya 1,5 jam, tapi saya gak tahu kalau Makassar gak beda jauh macetnya kayak Jakarta jadi perjalanan saya memakan waktu kurang lebih 2 jam. Untungnya, perjalanan menuju Leang-leang sangat menyenangkan, saya melihat pegunungan karst di kanan kiri jalan dan udaranya bisa dibilang sejuk dibanding di kota-kota besar. Saya sampai di Leang-leang pukul 11.30, pas dengan waktu persiapan orang-orang untuk solat jumat. Leang-leang adalah sebuah taman arkeologi berisi batu-batuan dan Gua. Konon, bebatuan dan Gua di sana sudah ada sejak abad 16 dan bahkan ditinggali oleh manusia purba.
Pertama kali saya masuk, pengunjungnya sedikit sekali, gak sampai 10 orang padahal tamannya luas betul. Berputarlah saya menyusuri taman batuan itu, walaupun agak ngeri juga sedikit wkwkwkwkwk. Setelah mengelilingi area taman batuan dan memenuhi memori handphone untuk update di Instagram, saya ingin sekali menyusuri Gua-gua di sana tapi kan gak mungkin kalau saya sendirian? Akhirnya saya datang lagi ke pos registrasi dan bertanya apakah ada orang yang bisa menemani saya masuk ke Gua sambil bisa saya tanya-tanyai terkait taman nasional ini. Kata penjaganya, ada. Tapi saya harus menunggu sampai jam 1 karena mereka akan solat jumat terlebih dahulu. Saya bilang, oh gapapa, saya bisa menunggu. Akhirnya menunggulah saya sambil merokok beberapa batang.
Setelah jam 1, saya bertemu dengan guide dari taman nasional dan diajaklah saya berputar lagi mengelilingi taman bebatuan. Saya dijelaskan sejarah dari tempat tersebut dan saya diajak menyusuri Gua. Di Gua pertama, baru sampai di mulut Gua, saya bertemu dengan seorang perempuan ditemani 2 laki-laki masih muda. Perempuan itu yang menyapa saya duluan. Katanya, “kamu mau masuk Gua juga Mbak?” saya mengangguk sambil bilang “iya, tante” karena saya kira umurnya sekitar 50an. Lalu dia bertanya lagi “sendirian kamu?” “iya tante, tante juga?” “iya nih, tapi saya sewa supir sama guide dari Makassar, kamu naik apa dong kalau sendirian ke sini?” saya jawab lagi, “motor tante, pegel banget soalnya jalanan macet” lalu mengobrollah kita karena beliau ingin menyusuri Gua juga ditemani oleh Guide yang sudah berjalan dengan saya. Ternyata, beliau sudah berumur 71 tahun! Salah satu laki-laki yang menemaninya bernama Ignas, dan satunya lagi saya lupa. Perempuan berumur 71 tahun itu tinggal di Swiss, dan sudah mengitari banyak negara sendirian. Namanya Oma Yasmina, ia bekerja di penitipan anak dan tinggal sendirian di Swiss. Saya sempat bilang, “Aduh, Swiss itu negara impian yang ingin saya kunjungi betul, rencananya di tahun depan, Oma, nanti kita ketemu ya!” dia bilang, “wah, kalau perlu kamu menginap di rumah saya saja!” Saya dengan senang hati mengiyakan.
Dari situ, kami menyusuri Gua sampai ke dalamnya. Kami melihat lukisan dari manusia purba, alat-alat yang dipakai oleh mereka, serta cap tangan yang cukup banyak terlukis di dinding-dinding Gua. Setelah selesai menyusuri Gua pertama, kami langsung beralih ke Gua kedua. Jaraknya gak jauh, tapi gak lebih dalam dari Gua pertama. Di dalamnya juga hampir sama. Sepanjang jalan itu, saya mengobrol panjang lebar dengan Oma Yasmina. Setelah selesai, ia mentraktir saya makan siang. Setelah itu, ia bertanya “kamu mau ke mana setelah ini?” saya bilang “ke Bantimurung, Oma. Mau lihat air terjun, danau sama ada Gua juga katanya di sana” akhirnya dia mengikuti saya untuk berkunjung ke Bantimurung. Saya mengikuti mobil Oma dari belakang.
Sampai di Bantimurung, kami melihat kupu-kupu langka. Bantimurung juga merupakan taman nasional yang di dalamnya banyak berisi keindahan alam. Pertama, kami melihat air terjun yang airnya cukup jernih dan tinggi sekali. Setelah itu kami berjalan di jembatan yang kanan kirinya adalah Danau yang airnya sangat tenang tapi mematikan. Di ujung jalan, ada Gua yang sangat dalam dan panjang. Kami menyusuri Gua itu dan melihat banyak sekali batu kristal di dalamnya! Bahkan ada juga tempat bertapa dan sholat bagi kiai jaman dulu. Setelah selesai dari Gua, saya pamit duluan kepada Oma karena waktu sudah hampir jam 17.30. Saya gak mau pulang terlalu malam karena itu bukan daerah saya, biarpun saya cukup berani tapi masih ada juga lah takut-takutnya wkwkwkwkw.
Saya berpamitan sambil bilang semoga besok-besok kita ketemu lagi di Toraja karena ternyata Oma juga akan ke Toraja. Selesai dari Bantimurung, saya sudah pasrah saja kepada maps untuk menunjukkan saya jalan pulang. Awalnya saya tenang-tenang saja, tapi pas sudah 10 menit perjalanan, sepertinya kok jalan saya pulang berbeda dengan saya datang. Kok saya masuk hutan, kemudian masuk sawah, kemudian jalanannya sepi, dan sedikit sekali rumah-rumah. Lalu saya lihat maps, oh benar kok jalannya, mungkin ini jalan tembus. Saya tetap gaskan saja dengan sedikit degdegan karena jarang sekali ada pengendara lain sementara kanan kiri saya kalau gak sawah ya hutan. Baru jalan lagi 5 menit, tiba-tiba hujan. Dan gak ada tempat berteduh, akhirnya saya terobos saja, kalaupun ada, saya gak mau saya berteduh sampai langit gelap karena di jalan yang saya lewati, gak ada PJU (Penerangan Jalan Umum). Saya berkendara di 70 km/jam. Saya degdegan banget kapan ya saya bisa sampai di jalan besar dan sudah ngedumel aja sendirian.
Gak lama setelah saya ngedumel, waktu lagi lewatin sawah, saya disuguhi pemandangan matahari terbenam yang sangaaat luar biasa indah. Pemandangan itu bisa saya lihat cukup lama karena di jalan itu seluruhnya adalah persawahan. Saya langsung menarik kalimat-kalimat ngedumel saya dan bilang dalam hati “makasih ya allah, bagus banget ini” tapi motor saya tetap melaju di kecepatan yang sama, saya terlalu takut untuk berhenti karena langit sudah semakin gelap. Setelah 1 jam, akhirnya saya sampai juga di jalan besar dan hari itu saya tutup dengan melelahkan.
Keesokan harinya, karena saya ikut open trip, saya dijemput jam 8 pagi di hotel. Gak kebayang akan dapat teman seperti apa tapi saya yakin trip ke Toraja selama 3 hari ke depan akan sangat seru. Ternyata, saya dipertemukan oleh Helena dari Medan dan Dwi dari Palembang yang akan bersama saya selama di Toraja. Perjalanan darat ke Toraja dari Makassar menghabiskan waktu selama 8 jam. Di perjalanan itu, saya merasa kayak lagi road trip sama geng saya aja gitu karena umur kita yang hampir sama. Destinasi pertama adalah Desa Rammang-rammang, di sana kita naik perahu ala-ala seperti di Kalimantan yang dikelilingi oleh tanaman tembakau. Kemudian mengitari desa adat yang penduduknya hanya 20 keluarga. Kemudian, Kami mencoba Bebek Palekko di Kota Pare-pare, kota lahir BJ Habibie. Kami juga singgah sebentar di Gunung Nona. Dan sampailah kami di Toraja!
Toraja saat itu sangat meriah karena persiapan natal. Lampu-lampu yang gemerlap, pohon natal di mana-dimana, lonceng dari gereja. Senang sekali karena saya belum pernah merasakan situasi penyambutan natal dengan semeriah itu. Maklum, saya selalu tinggal di kota yang mayoritas islam. Sekalinya tinggal di negara lain dengan jangka waktu yang lama, kota itu mayoritas buddha. Jadi, saya excited sekali ketika sampai di Toraja! Hari itu kami tiba di hotel dan saya satu kamar dengan Helena. Bukannya langsung tidur karena lelah, kami malah mengobrol sampai jam 2 pagi. Keesokan harinya, destinasi pertama kami adalah Pasar Tedong. Tedong berarti kerbau. Mungkin sudah pada tau kalau kerbau dinilai sangat berharga untuk orang-orang Toraja. Di pasar itu, kami melihat banyak sekali kerbau. Dari yang harganya puluhan juta, sampai yang milyaran karena kerbaunya albino. Setelah fota-foto dengan Tedong, kami pergi ke Bori Kalimbuang, situs batu berdiri dan tempat pemakaman di Toraja.
Di sana, kami melihat banyak batuan dan tempat pemakaman di batu-batu tersebut. Satu batu bisa berisi 5-6 orang dan isinya satu keluarga semua. Kalau kastanya tinggi seperti bangsawan, orang tersebut akan dibuatkan lilin/patung yang menyerupai dirinya dan dipajang di depan makamnya. Kemudian kami melihat kuburan bayi-bayi yang belum memiliki gigi. Mereka dikubur di Pohon Tarra karena pohon tarra menghasilkan getah yang menurut orang-orang Toraja, getah itu bisa menjadi pengganti susu dari para bayi yang sudah wafat. Mereka memakamkan bayi di pohon dengan harapan bayi itu bisa terus bertumbuh bersama pohon. Informasi dan gambar-gambar terkait ini memang sudah sering berseliweran di internet, namun melihat langsung rasanya merinding dan amazed betul. Rasanya gak bisa saya deskripsikan.
Selesai dari situ, kami makan Ayam Pamarasan kemudian berkunjung ke Kete Kesu, tempat tongkonan (rumah adat) yang sudah sangat sering dijadikan tempat wisata. Ramai sekali, kami mau fota-foto juga sudah malas duluan. Tapi kami sempat masuk ke salah satu tongkonan di sana, menarik juga melihat interior rumah di dalamnya. Setelah itu kami juga melihat pemakaman lain di dinding-dinding batuan dan di dalam Gua. Yang bikin saya terkesan adalah awal pemikiran kenapa mereka memakamkan orang-orang di dalam Gua atau batu. Saat itu, mereka sadar kalau lahan di Toraja sangat sedikit. Karena mereka gak ingin merepotkan anak cucu mereka dengan menjadikan lahan sebagai tempat pemakaman, makanya mereka memutuskan untuk memakamkan orang-orang di Gua atau batuan saja, toh nantinya akan lapuk juga. Keren sekali ya, jaman dulu sudah visioner dan memikirkan anak cucu.
Destinasi selanjutnya setelah Kete Kesu adalah Buntu Burakke, atau patung yesus yang sangaaaat besar itu. Katanya sih terbesar kedua di dunia setelah patung di Brazil. Pas sampai sana, wah besar sekali saudara-saudara!!!!!! Tapi di sana gak bisa ngapa-ngapain sih selain foto-foto dan mengagumi besar serta megahnya patung tersebut. Karena hujan, setelah itu kami langsung makan dan pulang ke hotel.
Karena malam itu malam natal, setelah mandi dan beristirahat sebentar, kami keluar lagi untuk makan malam. Jalanan hari itu ramai dan meriah sekali!!!! Saya bisa lihat orang-orang keluar dari gereja menggunakan pakaian yang sangat rapi dan mengingatkan saya dengan suasana idul fitri. Kami makan di luar sebentar kemudian mengelilingi alun-alun Rantepao. Senang sekali melihat suasana natal, kami kembali ke hotel. Saya ketiduran sebentar, dan kebangun jam 12 malam karena petasan dan kembang api yang ramai betul!!!!! Suaranya seperti meriam dan bom yang bikin degdegan gitu loh. Saya baru tahu kalau di Toraja, orang-orang merayakan malam natal seperti tahun baru. Langit jadi berwarna warni dan suaranya meriahhhh. Mereka merayakan malam itu sampai jam 00.30 dan baru saya bisa tidur nyenyak setelahnya.
Keesokan paginya kami bangun jam 04.00 pagi karena akan berangkat ke Lolai, negeri di atas awan. Kami berangkat jam 05.00 dan sampai di Lolai pukul 05.30. betul saja, kita bisa melihat gumpalan awan dari atas sana seperti di atas puncak gunung!!!! Walaupun kata guide saya itu bukan best viewnya Lolai karena sedikit mendung, tapi menurut saya dan teman-teman itu tetap bagus saja ahahahaha. Selesai dari Lolai, kita kembali ke hotel, siap-siap, check out, dan pergi ke Londa, kompleks pemakaman yang sudah sangat terkenal di Toraja. Gak beda jauh kayak di Kete Kesu, di Londa, dari awal masuk kami sudah menemukan banyak sekali makam di dinding-dinding batuan. Lalu kami menyusuri 2 Gua di sana. Di Gua pertama ada makam Romeo dan Juliet yang katanya bunuh diri karena cintanya gak direstui keluarga. Di Gua kedua ada banyak sekali tengkorak dan tulang belulang. Rasanya kekaguman saya gak pernah berhenti sama adat dan budaya di sana.
Setelah selesai dari Londa, trip kami selesai. Kami singgah sebentar untuk membeli Deppatori, makanan khas Toraja. Kami pulang dengan hati senang dan badan yang sangaaat melelahkan. Ini solo trip kedua saya di tahun ini setelah yang pertama kemarin ke Labuan Bajo. Mungkin gak solo-solo amat karena saya pakai jasa open trip wkwkwkwkwk. Tapi lucu, kalau ke Labuan Bajo saya dipertemukan sama 6 laki-laki jadinya saya kayak pergi sama geng cowo, sekarang saya kayak pergi sama geng perempuan. Kalau diingat-ingat, lucu juga ya. Selanjutnya mungkin saya perlu coba solo trip yang beneran solo trip tanpa ikut open trip gitu kali ya, semoga waktunya ada dan uangnya juga berlimpah huahahahahah.
Di solo trip ini saya juga banyak terharunya karena saya jadi cinta sekali sama Indonesia. Rasanya saya ingin mengunjungi setiap daerah di Indonesia. Dan, saya lagi-lagi dipertemukan oleh orang-orang baik, tempat-tempat menyenangkan, makanan-makanan enak, dan suasana yang bikin hati hangat. Tuhan tentu masih baik sekali sama saya. Terima kasih, Sulsel!
2 notes
·
View notes
Text
娘への手紙 (3) : 太陽 (Taiyou = Matahari)
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Pontianak. 09:31. 24082023.
Musume e no tegami (surat untuk anak perempuanku) ini adalah rangkaian cerita yang saya tulis sebenarnya untuk diri sendiri, tapi kok ya dirasa-rasa lebih lepas ya ceritanya kalau seolah ada pendengarnya 😂 semacam self talk ke sisi kecil diri sendiri.
Halooo Nak,
Sedari pagi Umma senaaaang sekali, karena Allah ar Rozzaq turunkan hujan deras tadi malam. Pontianak ini kalau musim kemarau, akan ditambah dengan kabut asap. Kasiaaan sekali, banyak yang jadi kena ispa. Hujan yang datang biasanya 2 minggu sekali, sekitar 5 menit. Itupun gerimis cimit-cimit, tapi sudah mendatangkan senang. Tahun ini kita mesti siap-siap dengan el Nino. Sungguhlah bumi sudah sangat tua ya Nak.
21:00. 24082023.
Sungguhlah Nak, besarnya Allah SWT jangan ditanding, sekejap yang tampak mustahil bisa terjadi, hujan deras di musim kemarau, sepanjang hari hingga malam. Mungkin ini doa orang tua yang sedih anaknya sempat terkena gejala ISPA, doa anak sekolah yang rindu teman-teman yang sempat diliburkan, doa relawan pemadam api yang bekerja dalam senyap di sana, doa siapapun itu yang rindu kemewahan bernapas lega, berkenan Allah SWT kabulkan. Beberapa tahun lalu Umma berkesempatan mengunjungi rekan-rekan pemadam kebakaran, sediiih sekali Nak. Jauuuuh jauuh sekali dari kenyamanan suasana di lokasi kebakaran itu. Allah Maha Besar ya Nak menciptakan manusia-manusia relawan dengan hati lapang itu.
Maka pagi tadi, bersegeralah Umma berolahraga ke taman. Mengumpulkan foto oleh-oleh untuk dikenang. Pasti ada hikmahnya, seizin Allah al Aziz.
Lihatlah Nak, ada sedekah makanan burung yang diam-diam Bapak Satpol PP bagikan pagi-pagi. Semoga penghuni langit berkenan menyayangi siapapun yang menyayangi penghuni bumi yaaa Nak.
Ada juga orang yang bagi nasi ke kucing, Nak 🥰. Semoga kita bisa sekeren orang ini ya Nak, seperti impian Umma 8 tahun lalu. Foto ini muncul di reminder hp Umma hari ini. Lokasinya ini di Kyoto Nak, di depan mall AEON 😂 Umma yang pelupa jadinya ingat, Pakde-Pakde teman Umma belajar dulu, suka galau, jadinya mereka mancing ikan. Ya Umma hore-hore aja, eh ndak taunya ditegor warga lokal Nak. Ndak boleh mancing-mancing ikan di sungai di sana Nak, terlalu sayang mereka dengan ikan liar 😂.
Ada Akung-Akung (Kakek dalam bahasa Cina) foto-foto berkali-kali, nyaman sekali yaa Nak keadaan setelah "badai" tuh. Dalam hidup juga begitu Nak, ndak akan sama manusia yang telah melalui badai. Seizin Allah al Aziz nanti pun pelan-pelan kamu akan memahaminya. Alhamdulillaah 'ala kulli haal.
Umma ndak tau siapa yang senyum duluan, Umma atau Akung yang ini. Kalau kata buku yang pernah Umma baca, ada ibarat: Bandung dibuat ketika Tuhan sedang tersenyum. Yaaah mungkin Pontianak hari ini pun begitu, Nak. Banyak yang senang hatinya.
Ini pohon salam, yang daunnya bisa dimasak. Waktu kecil dulu rasanya enaak buahnya 😂. Pohon pertama yang dulu bisa Umma panjat. Ketika kecil, Umma ndak boleh main jauh, setiap pulang sekolah, Umma dititipkan di rumah penjaga sekolah, anaknya ada yang sepantar Umma. Dia ajari Umma manjat pohon dan main sepeda. Rasanya kereeen sekali bisa manjat pohon tuh.
Pontianak jam 06:21 pagi seceraaaahhh inii.
Umma tuh sukaaa sekali bulan Agustus dan Oktober, mungkin karena bulan ini selalu lebih semarak dari bulan lain ya. Sejak kecil Umma nantikan tuh bulan Agustus. Mungkin hobi Umma memang ikut upacara 17an. Waktu kecil, bersama Nenek nonton upacara di TV, siaran langsung dari istana negara. Cantik sekaliii Umma lihat paskibraka tuh. Jadinya SMP Umma daftar paskibra, eh ternyat cuma sanggup 1 tahunan 🤣 SMA Umma ikutan paskibra lagi. Lucu juga ya Nak, kok Umma mau-maunya dijemur dan dimarah-marahin senior tuh. Tapi semuaaa sungguh ada hikmahnya 🥰 fase kehidupan asrama Umma, diperkenankan Allah ar Rohiim rasanya terasa lebih mudah karena udah pernah paskibra.
Udah kuliah juga masih senang berjemur. Wah ini Umma kayak pelawak sih Nak, sungguh fakir ilmu. Berjemur berjemur berjemur tapi ndak pake sunscreen 🥲. Kalau 17an, kami pergi ke daerah lain di pulau jawa dengan bermain drumband.
Inilah Umma kalau setelah olahraga, ceritanya muncrat lompat-lompat. Pulang olahraga tadi Umma makan sop kemarin yang ditambahi tomat banyaak-banyaak. Tomat itu harus direbus dulu, supaya bertambah kadar likopen dan vitaminnya. Alhamdulillaaah tambah juga senangnya, makanan kemarin masih enak, bertambah pula gizinya.
youtube
Beberapa hari lalu, Umma berdiskusi dengan Tante Yulida, bagaimana bisa para istri Rasulullah itu hatinya tenang. Pelan-pelan kami memahaminya Nak. Senaaaang sekali. Alhamdulillaah betapa membahagiakannya menuntut ilmu ternyata, ada saja cara Allah SWT memberikan jawaban. Salah satu yang membuat hati Umma penuh dan hangat, adalah nasihat DR Khalid Basalamah yang Umma dengar ketika jalan tadi. Penyemangat diri untuk menghadapi kematian, alih-alih takut, semoga kita termasuk yang optimis ya Nak, kelebihan dan kekurangan Umma itu di optimisnya Umma 😅. Semoga Allah SWT ridha ya Nak, untuk memperbaiki semuaaa muaa muaaa urusan agama, dunia, dan akhirat kita. Laa hawla walaa quwwata illa billah. 🌱✨
Salam,
ayuprissakartika
Sudah menggunting kuku juga bisa membuat hati sangat-sangat-sangat senang. Alhamdulillaah.
Seri Musume e No Togami lainnya:
Musume e No Togami 2
Musume e No Togami 1
4 notes
·
View notes
Text
Obrolan seusai sholat isya dgn Pak Rangga,
"adek bagus klo pake jilbab gitu, kyak bocah TPA"
"Eh iya ya krudung TPA jaman dulu kan tali kolor gini ya"
Seketika flashback tahun 94/95, berbekal ambisi orgtua agar anak-anaknya jago ngaji dan bisa jadi qori', aku dan kakak ku TPA yg bukan di masjid dekat rumah. Dulu sih rasanya pasti males lah yaa suruh berangkat TPA. Tapi krn Bapak dan ibuk adalah orgtua yg cukup disiplin, jadi tidak ada kata malas. Termasuk disiplin waktu. Jaman dulu, pulang sekolah itu nggak sampe sore kyak anak jaman skrg. Jam 10 atau 11 udah di rumah. Walopun cuma 1-2 jam tetep nyempetin maen sm temen, entah sepedaan atau pasaran. Adzan dzuhur harus pulang, sholat di rumah, no excuse. Setelah sholat, harus makan dan tidur siang. Adzan ashar udah dibangunin buat sholat, mandi dan siap2 berangkat TPA.
Saat itu orgtua ku sgt mengutamakan kualitas pengajarnya, bukan krn turah duit, bukan. Tapi krn mimpi orgtua ku sangat besar. Aku dan kakak ku di sekolahkan di AMM Kotagede. Bagi yg tau, sampul iqro' bagian belakang ada foto kakek bertongkat di situ, nah beliau lah pemilik AMM ini, alm. Bapak As'ad Humam namanya.
SPPnya bisa jadi lebih mahal dari SPP TK ABA ku. Belum lagi seragamnya, ada 3 jenis seragam waktu itu, warna merah, biru dan krem. Dan jgn ditanya, anak-anak di sini kebanyakan diantar naik mobil oleh orgtuanya atau driver pribadi. Dan saat itu aku diantar Bapak dgn YAMAHA V75 nya. Kebayangkan betapa jomplangnya hidup ini wkwkwk.
Aku ingat betul setiap hari Jumat jadwal pelajaran hafalan dan kaligrafi. Teman-temanku bawa pastel yg segede koper. Tau kan yg model gimana. Sedangkan aku cukup pensil warna faber castle yg ukuran kecil. Tapi alhamdulillaah, aku selalu dapat hadiah krn hasil kaligrafiku dapat nilai bagus.
Sampai akhirnya aku dan kakak ku sudah lulus kelas TQA. Oh yaa, jadi utk sekolah di AMM ini ada 3 grade. Mulai dari TKA, TPA dan terakhir TQA. Klo udah lulus TKA ada acara kenaikan tingkat ke TPA. Begitupun setelah TPA ke TQA. Setelah TQA, acaranya bukan kenaikan kelas lagi, tapi sudah wisuda. Krn dulu gedungnya terbatas, wisuda selalu diadakan di grahasaba UGM dan mengundang menteri agama. Meskipun waktu itu masih TK, tapi sudah ada rasa bangga ketika di wisuda dan berjabat tangan dgn pak menteri.
Perjuangan blm berakhir sampe wisuda TQA. Justru ini baru awal perjuangan. Bapak dan ibuku sepakat melanjutkan kami utk kursus qiro'ah. Tempatnya bukan di AMM lagi, tapi di Mu'adz bin Jabbal. Jadwal kursusnya sungguh mengejutkan kami yg masih anak-anak. Kami kursus setiap hari Jumat dan Ahad. Jumat setelah jumatan dan Ahad jam 7 pagi. Padahal prioritas kami adalah nonton kartun, bukan qiro'ah, wkwkwk.
Dan waktu berjalan begitu cepat, sekolah SD ku juga mengadakan ekskul qiro'ah setiap hari Rabu. Aku dan kakak ku sudah mulai aktif mengikuti lomba-lomba MTQ. Orgtua kami pun mengundang guru privat utk melancarkan bacaan qur'an. Setiap Selasa kami privat di rumah. Jadi hanya ada 3 hari free utk kami bermain tanpa ada tanggungan qiro'ah. Belum lagi setiap mendekati hari H lomba MTQ, guru kami selalu menyempatkan utk berlatih lebih sering, pulang sekolah masih gobyos keringat krn mengayuh sepeda langsung buka qur'an utk latihan persiapan lomba. Pernah sampe nangis krn saking capeknya pulang sekolah tp nafas nggak sampe di nada tinggi, ayat itu di ulang ulang sampai akhirnya bisa.
Saat itu mungkin ingin marah dan menyerah, tapi sekarang aku benar-benar bersyukur atas itu. Kalau saja orgtua ku tidak mengarahkan utk sekolah dan kursus, aku hanya murid biasa tanpa prestasi. Kalau saja guru ku tdk sekeras itu, aku tidak akan pernah mencapai juara-juara hingga tingkat provinsi. Kalau saja saat itu aku marah dan menyerah, aku tidak akan bisa lancar mengaji dan qiro'ah.
7 notes
·
View notes
Text
Metafora #1
Sebuah cerita bersambung tentang #quarterlifecrisis
#1 Banting Tulang
Rupanya senja sudah menyapaku, sinarnya menyirami sepeda motorku yang sedari tadi terparkir di sana. Kukira hari ini bumi lambat berputar, hingga hariku berjalan lebih lama. Harusnya aku sudah tiba di kostku sejak tadi. Meski sebenarnya aku hanya menjalani hari seperti biasa, ditambah melamun di sepanjang jalan, pun mengobrol dengan beberapa teman. Ditambah lagi salah arah jalan, kaukira lampu merah ini cuma satu dan menuntunku ke arah yang hanya itu? Hingga aku harus putar balik sambil meracau hingga lupa diri.
Bagiku menyenangkan sekali bisa meracau sendiri sambil berkendara di jalanan kota besar ini. Tapi ampun, aku masih kalah dengan panas yang disajikannya. Jaket yang kukenakan sepertinya tidak mampu lagi menahan sinar UV yang sepertinya bukan hanya A dan B, tapi sudah sampai Z. Ini panas, bukan hanya dari atas, juga dari bawah! Pun bukan hanya gerah, tapi aku ingin marah.
Kuberhentikan motorku di depan warung makan sederhana ini. Seperti biasa, aku lupa makan. Bukan hanya karena banyak pikiran, tapi selera makanku juga berantakan. Belum lagi berat badan yang mengalami penurunan, bukan mau kurus— ini aku saja yang tidak bisa menggendut! Selalu itu alasanku ketika teman-teman bertanya pola diet yang kujalani. Mungkin salah satu penyebabnya adalah ini yang hampir maghrib aku baru ingat mengisi perut, ini makan siang tau buka puasa?
“Bu, bebek gorengnya satu ya!” Pintaku pada Bu Yanti, langganan makan siangku oh maaf ini sudah sore.
“Oke, mbak.” Tangan bu Yanti langsung cekatan mempersiapkan menu untukku. “Tumben baru datang jam segini mbak? Puasa toh?” Bu Yanti sangat perhatian sampai hapal jadwal makanku.
“Kebetulan lembur bu, sambil tersesat tadi.” Jawabku.
“Bisa tersesat juga ya mbak, kan udah 5 tahun di sini.” Ujarnya lagi.
“Lampu merah bu! Aku salah arah, belum lagi aku sambil melamun.” Tambahku.
“Waduh, mikirin apa mbak? Jodoh?” Tanyanya penasaran.
“Sedikit sih Bu. Banyakan mikirin hari ini aku hidupnya gini-gini aja. Bosen bu.” Akhirnya sepiring bebek sudah di depanku.
“Iya ya mbak. Aku sih juga kadang gitu. Bosen. Tapi kalau mau dituruti bosennya, aku ya nggak bisa hidup juga mbak. Jadi ingat anak di rumah, biar semangat banting tulangnya, biar nggak bosen.” Ujarnya lagi sambil terus menerus menggoreng. Ya, aku hampir tidak pernah menyapanya dalam kegiatan lain, selain menggoreng.
Sambil mencerna bebek di hadapanku, kata-kata bu Yanti pun tercerna dengan perlahan. Jadi, harus punya alasan agar tidak bosan? Harus ada semangat agar kuat banting tulang? Bagaimana jika aku tidak memiliki keduanya?
Dan… sejak kapan bosan bisa membunuh seseorang? Aku tercekat. Jangan-jangan aku sedang di fase ini.
Bersambung.....
9 notes
·
View notes
Text
Menghidupkan Ramadhan
Waktu kecil, h-1 minggu ramadhan rasa nya kegiatan super duper padat. Mulai dari tarhib di sekolah, pawai di rumah, ikut pengajian umi abi, etc. Rumah juga selalu dihias lampu warna warni. Pada masa nya, keluarga kami setiap tahun cetak spanduk menyambut ramadhan untuk dipasang di depan rumah. Setiap tarawih juga ramai, ada program tarawih untuk anak kecil dan remaja. Jadi solat nya di lapangan sebelah masjid, dan setelah solat tarawih ada kegiatan-kegiatan yang kita lakukan.
Mungkin bukan kegiatan dan huru hara ramadhan nya yang menghilang. Hanya umur yang semakin tumbuh, seperti menjauhkan dari kehidupan ramadhan yang satu itu. Kini ramadhan rasa nya sebatas menahan lapar, haus dan nafsu. Padahal ramadhan jadi bulan yang paling ditunggu umat muslim sedunia. Euforia ramadhan yang berkurang ini nyatanya berdampak pada capaian target-target ramadhan gue.
Tahun lalu, target capaian ramadhan gue bukan hanya nggak tercapai, hancur lebur. Kalau mau dalih ya karena memang lagi mental breakdance sih, tapi ya emang lagi error tahun lalu mah. Hampir-hampir gue nggak khatam kalau nggak dikejar sama orang tua waktu di rumah😂. Seperti nya orang tua gue melihat kegagalan gue di tahun kemarin, tahun ini terbitlah lagi reward ramadhan.
Dulu waktu kecil, buat kami yang jarang banget dapet thr, setiap ramadhan dapet uang dari kejar target ramadhan ini. Rupiah nya mungkin kecil, tapi pengali nya di bulan ramadhan bisa berkali-kali lipat. Malam lebaran, orang-orang takbiran kami di rumah hitung reward.
Sekarang bukan masalah nominal nya. Tapi fastabiqul khairat nya. Laporan di grup capaian tilawah sudah sampai mana nyatanya mendorong gue sekeluarga untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Kalau capaian nya sedikit, setiap laporan serba salah. Mau kirim malu, tapi kalau nggak kirim dikira nggak ada capaian.
Orang tua gue menghidupkan ramadhan tahun ini dengan membuat reward ramadhan untuk anak-anak nya yang saat ini merantau semua. Dengan harapan euforia ramadhan yang dulu terasa lagi.
Kini tak ada lagi lampu warna warni di depan rumah atau pawai sepeda hias keliling komplek. Menghidupkan ramadhan tak lagi sebatas ornamen estetik. Tapi semangat nya harus terus tumbuh di hati setiap kita. Selamat mencari rahmatNya di sepertiga awal ramadhan ini. Semoga Allah sampaikan kita pada hari kemenangan😊😊
6 notes
·
View notes
Text
1 bulan sebelum nyepi adalah momen yang paling membahagiakan bagi masa kecilku, sekitaran tahun 95an sampai awal 2000an. .. Karena anak SD dijamanku dulu, suka sekali sama Ogoh-ogoh. Kerjaan kita setiap hari adalah muter keliling desa naik sepeda dari banjar ke banjar untuk melihat progres pembuatan ogoh-ogoh, lalu paginya di sekolah dengan penuh semangat kita membahasnya. .. Gak jarang juga kita saling ejek, mana yang paling bagus dan mana yang jelek menurut kita. Gak heran, karena sejak dulu di desa kita melombakan ogoh-ogoh setiap banjar, jadi anak-anak SD seperti kita kebawa semangat kompetisinya. .. Dan setiap malam, kita pasti datang ke banjar di lingkungan masing-masing untuk melihat orang-orang latihan menari, megambel dan yang lainnya guna persiapan lomba. .. Nonton orang latihan saja sudah senang, apalagi kita diminta untuk berkontribusi, entah cuma untuk bawa obor, sepanduk atau malah performance menari. Dulu aku paling sering diminta untuk menari. Klo sudah terpilih, kita pasti akan mendapat baju ogoh-ogoh, dan itu adalah identitas kebanggaan kita, apalagi banjar dapat juara, bisa-bisa topik cerita di sekolah satu bulan itu trus. .. Saat hari H adalah saat yang paling membahagiakan, ketika masuk jam 3 sore ogoh-ogoh semua banjar sudah jadi dan dideretkan di sepanjang jalan Legian. .. Karena kita yang memantau trus progres setiap ogoh-ogoh itu dibuat, ketika melihat semuanya sudah jadi, ada rasa merinding. .. After nyepi pun tidak kalah seru, kita pasti akan mengunjungi pasar majelangu (pasar rakyat) di pantai dan momen ini aku gunakan untuk bertemu teman-teman menceritakan gimana serunya malam pengrupukan kemarin. .. Semoga angkatanku bisa membaca ini, dan bisa membawa flashback ke masa-masa kecil yang indah. Apakabar kalian semeton....? .. Sebenarnya tahun ini aku pengen mengenalkan keseruan momen-momen itu sama anak-anakku. Tapi apa daya, karena pandemi covid19 semua itu harus ditunda, dan kita semua harus bersabar.
0 notes
Text
WA 0821-3901-1082, Jual Sepeda Lipat Malang
Jual Sepeda Lipat Malang
WA 0821-3901-1082, Kami Toko Sepeda Bintang Terang Bike Malang menyediakan Sepeda Mtb Terbaik, Mtb Bike, Harga Sepeda Mtb Polygon, Sepeda, Sepeda Anak Roda 3
Kami melayani pembelian berbagai jenis sepeda pancal ke toko kami bagi seluruh customer yang berasal dari Junrejo, Kota Batu, Bumiaji, Lowokwaru, Blimbing, Klojen serta seluruh kelurahan atau kecamatan di Malang Raya dan juga seluruh kota di Indonesia
Jual Sepeda Gunung Malang
Kami juga merupakan Jual Sepeda Gunung Polygon Malang, Jual Sepeda Gunung Harga 700 Ribuan Malang, Jual Sepeda Gunung Pacific Malang, Jual Sepeda Gowes Malang, Jual Sepeda Hias Anak Malang, Jual Sepeda Hybrid Malang, Jual Sepeda Hedon Malang, Jual Sepeda Harga Malang, Jual Sepeda Hedon Bmx Malang, Jual Harga Sepeda Lipat Malang
Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga yang mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan oleh tenaga manusia dengan cara mengayuh pedal sepeda untuk menjalankannya. Selain sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan, sepeda juga cocok untuk kegiatan olahraga, rekreasi, atau sebagai alat penunjang gaya hidup sehat. Ada banyak keuntungan jika Anda menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari ataupun sebagai alat olahraga
Berikut keuntungan menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari ataupun sebagai alat olahraga :
Membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di perkotaan.
Biaya awal pembelian sepeda relatif lebih rendah dibandingkan kendaraan lain.
Menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Aktivitas bersepeda dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Memungkinkan akses ke area yang sulit dijangkau oleh kendaraan lain, seperti trotoar atau jalur sepeda.
Oleh karena itu, sangat penting menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari ataupun sebagai alat olahraga
Jika Anda sekarang sedang mencari tempat yang jual sepeda maka Anda sekarang sudah berada di tempat yang tepat. Toko Sepeda Bintang Terang Bike adalah toko yang menjual berbagai jenis peralatan, akseosoris, dan juga sepeda mulai dari yang baru maupun second dengan berbagai merk dan ukuran. Ada beberapa keunggulan berbelanja dari Toko Sepeda Bintang Terang Bike.
Berikut beberapa keunggulan berbelanja di Toko Sepeda Bintang Terang Bike :
Sudah berpengalaman selama 30 tahun dalam melayani customer dalam pembelian sepeda ataupun jasa perbaikan sepeda
Pembelian sepeda ataupun berbegai perlengkapan sepeda lainnya dibantu untuk konsultasi untuk kenyamanan customer
Setiap Pembelian sepeda mendapatkan garansi 1 bulan (Syarat dan Ketentuan Berlaku)
Teknisi sepeda yang ahli dan juga kompeten dibidangnya
Menerima tukar tambah sepeda untuk pembelian sepeda baru ataupun second
Dengan memilih TOKO SEPEDA BINTANG TERANG BIKE sebagai penyedia sepeda pilihan Anda, kami yakin Anda akan mendapatkan sepeda berkualitas tinggi dengan rangka kuat dan desain modern yang tidak hanya fungsional dan stylish, tetapi juga didukung oleh layanan profesional serta pengalaman luas kami dalam industri sepeda. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa investasi Anda dalam pembelian sepeda di toko kami akan memberikan pengalaman bersepeda yang nyaman, aman, dan bernilai tambah bagi gaya hidup sehat Anda.
Segera beli sepeda atau peralatan bersepeda lainnya hanya di Toko Sepeda Bintang Terang Bike
TELP/WA 0821-3901-1082 Link WA: https://wa.me/6282139011082 Link Maps :https://g.co/kgs/db5Gwqw
Toko Sepeda Bintang Terang Bike Jl. M.T. Haryono No.156 Kelurahan Dinoyo, Kec. Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur 65144
#Jual Sepeda Lipat Malang#Jual Sepeda Pacific Malang#Jual United Sepeda Gunung Malang#Jual Sepeda United Malang#Jual Harga Sepeda Pancal Malang#Jual Sepeda Pancal Anak Malang#Jual Sepeda Pancal Bekas Malang#Jual Harga Sepeda Mtb Malang#Jual Polygon Mtb Malang#Jual Sepeda Polygon Mtb Malang#Jual Sepeda Mtb 26 Malang
0 notes
Text
Sepeda Pink Jadi Saksi Bisu Kasus Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
JAWA TIMUR – Sepeda anak berwarna pink menjadi saksi bisu peristiwa pembunuhan terhadap siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setara Sekolah Dasar (SD) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. Sepeda gadis cilik berusia 7 tahun itu menjadi titik awal ditemukannya korban pada Rabu (13/11). Saat kejadian, sepeda itu ditemukan oleh kepala sekolah tempat korban menimba…
0 notes
Text
Menjelang 1 tahun : anak kecil pertama kali main di play ground :D belum lancar jalan jadi masih belum bebas, alhamdulillah bisa naik perosotan beberapa kali sama ibuk, mandi bola, kejar2 bola, duduk di meja sambil baca buku dan pegang2 mainan, naik sepeda juga mobil2an. Padahal bayar sekali bisa masuk berkali-kali sepuasnya, tp ada agenda lain jadinya kita cukupkan dulu yaa untuk kali ini nak:)
Sebelumnya, sat set siapin makan siang, berangkat, dan pulang bawa oleh2 sushi buat enni dan oppa, eh sama takoyaki juga buat di perjalanan pulang, laper euy!
1 note
·
View note
Text
gw udah investasi jg bcs ya buat dana darurat kedepannya.
rumus 50:30:20 emng belum sepenuhnya gw terapin tapi kek ya gw nih anak kost makan yaudah seadanya bahkan bisa makan sekali sehari biar ngehemat kalo kemana" cuma jarak 1 km mending jalan kaki demi ngehemat.
kdg kalo di tanya knp jalan kaki "gw jawab aja tahun depan mau pindah jepang sama sokor biar terbiasa jalan jauh" gw kek keren amattt dah 🤣
lagian di indo tuh bener" jarang yg normalisasi jalan kaki atleast itu tuh cuma 500m woii kek org indo nihh the real kaya" org jalan kaki deket aja kagak mau.
kadang kalo dikampus mau ke fakultas lain gw milih jalan kaki atau ga naik sepeda dan lu tahu tuh trotoar deket jalan raya kagak ada yg pejalan kaki kosong melompong kek ada lah 1-2 org ga serame kalo di LN wehh.
udah mikir tuh perusahaan motor jepang impor merek motor ke indo tuh ngebuat org males etdah. pdhl di jepang kebanyakan ya jalan kaki.
sebenarnya jadi evaluasi buat pemerintah juga banyakin transportasi umum dan banyakin titik stasiun transportasi umum juga. gw yg liat parkiran kampus gw yg semakin hari makin penuh aja kdg kek berasa di showroom motor.
0 notes
Text
Cukup Bukti,Polres Pematangsiantar Tetapkan Tersangka Remaja Asal Simalungun Yang Bawa Sajam
https://tribratanews.respematangsiantar.sumut.polri.go.id/ Setelah dilakukan pemeriksaan, Polres Pematangsiantar melalui penyidik Sat Reskrim tetapkan remaja yang bawa senjata tajam (Sajam) berinisial RS (18) warga Jl. Seribu Dolok Huta Gurgur Desa Simpang Panei Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten Simalungun sebagai tersangka dan ditahan.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Made Wira Suhendra, S.I.K, M.H Tersangka RS diamankan Polres Pematangsiantar bersama Polsek Siantar Selatan saat melaksanakan KYRD di Jln. Toba 1 Kelurahan Toba Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar pada Minggu 26 Mei 2024 sekira pukul 00.30 Wib dini hari sedangkan teman temannya kabur.
Dari tersangka RS turut diamankan barang bukti 1 buah Senjata Tajam (Sajam) Celurit berukuran ±60cm, 1 buah Sajam Pedang/Kelewang berukuran ±60cm, 1 unit sepeda motor merk Yamaha Jupiter MX warna Biru List Putih Nopol BK 5469 TAA dan 1 unit HP merk Samsung Galaxy tipe A03 CRO warna Biru.
Tersangka RS yang merupakan anggota Geng Cucu Opung dipersangkakan melakukan tindak pidana "Membawa dan memilik Senjata Tajam berupa Parang/Pedang sesuai dengan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat No.12 Tahun 1951.
Kami Juga Butuh dukungan dari Masyarakat serta peran serta orangtua yang memiliki anak untuk menghimbau anak anaknya untuk tidak ikut ikutan sehingga tidak menjadi korban atau pelaku,dan kita dari Polres pematangsiantar akan melakukan tindakan keras membuktikan mereka tidak layak berada di kota ini.”/Humas P Siantar
0 notes
Text
Cawu 1
Sudah Cawu pertama 2024
Target dari 3 bulan lalu utk penurunan berat badan, pas tercapai. Berat badan bisa sampai 60.5. Semoga bisa bertahaann! ;D
Anak-anak sudah bisa naik sepeda. Makasi untuk Kakungnya!
Asa sudah lancar baca tulis dari 2 tahun lalu. Hayu on the way, 60% skill baca udah bisa.
LoA sudah didapat!! Intake 1 Oktober.
Mulai cari-cari sekolah anak2. Pertimbangan kecukupan perhatian dan jaminan kesejahteraan mental dan fisik anak-anak, akhirnya diputuskan untuk sekolah di Wnsr saja. Ada rasa bersalah menyisip. Anak-anak "ngalah". Meskipun di luar dugaan, mereka menghadapi ini semua dengan dewasa dan tenang. Semoga dapat sekolah yang terbaik.
Mulai pamit undur diri dari huru-hara kantor. PBD, PIP, ini itu. Soal upskilling ya gimana, memang itu gawe utama.
Jaga-jaga paspor dinas belum jadi, sudah apply paspor ijo. Langsung sekalian sekeluarga. Waktu tunggu 1 bulan, Gak papa, masih cukup waktunya. Soal semacam pembaruan akta lahir dan KK, sudah beres. Tentu untuk visa, dokumen yang diperlukan masih banyak, apalagi untuk SK tugas belajar. Bismillah. Semoga lancar.
Memasuki Cawu 2
Siap-siap untuk finishing segala persiapan dokumen. Segera bikin listnya. Sebab, cawu 2 ini tricky. Kesibukan kantor pasti mulai naik dan siap menenggelamkan. Segera bikin list. Termasuk persiapan pindah anak-anak, dokumen/buku bank dibereskan. E banking. dll.
====
0 notes
Text
Hai Kids, ini Bunda.
Kamu di Bulan Januari ini usianya tepat 3 tahun.. waah cepet amad gedenya kamutuh... Ada benernya sih kalo pepatah bilang Days are long, but years are short... Apalagi kalo seharian cuma berdua doang ama kamu dirumah weeh rasanya puanjang beneer macam rel kereta 😌😂
Di usiamu yg 3 tahun ini Alhamdulillah tumbuh kembang mu berjalan baik, sesuai usia. Nggak ada yg tll cepet dan jg gak ada yang terlambat... You go at your own pace. ...
Same goes nanti di masa depan, kalau kamu udah dewasa... Hidup juga begitu.. nggak ada yang mesti di lombain, si A si B semuanya menjalani takdir nya masing-masing... ((kecuali kalo ikut lomba lari))
Kalau sekarang kamu apa apa sll ke bunda, nangis jatoh naik sepeda, marah karena mainan direbut temen, nggak bisa nge-raih mainan walaupun udah pake kursi, kamu bisa pulang ke bunda. semoga bonding yang kita bangun sejak day 1 bisa terus kita jaga sampai kamu tumbuh besar...
Biar kelak kalau kamu kewalahan fase adulting kamu bisa tetap pulang ke bunda, Like you always did before... #huhsedih
Kemarin malam bunda doain kamu pas udah tidur... Ngebisikin sesuatu ke telinga mu, niatnya mau pake doa default "semoga jd anak Sholeh, berguna buat agama nusa dan bangsa" tapi mulut bunda lebih memilih mendoakan kamu smg kamu tumbuh jadi orang yang suka belajar, dan tumbuh dengan bahagia.
Udah dulu ya Kids, byee
Januari 2024
0 notes