Text
Obrolan seusai sholat isya dgn Pak Rangga,
"adek bagus klo pake jilbab gitu, kyak bocah TPA"
"Eh iya ya krudung TPA jaman dulu kan tali kolor gini ya"
Seketika flashback tahun 94/95, berbekal ambisi orgtua agar anak-anaknya jago ngaji dan bisa jadi qori', aku dan kakak ku TPA yg bukan di masjid dekat rumah. Dulu sih rasanya pasti males lah yaa suruh berangkat TPA. Tapi krn Bapak dan ibuk adalah orgtua yg cukup disiplin, jadi tidak ada kata malas. Termasuk disiplin waktu. Jaman dulu, pulang sekolah itu nggak sampe sore kyak anak jaman skrg. Jam 10 atau 11 udah di rumah. Walopun cuma 1-2 jam tetep nyempetin maen sm temen, entah sepedaan atau pasaran. Adzan dzuhur harus pulang, sholat di rumah, no excuse. Setelah sholat, harus makan dan tidur siang. Adzan ashar udah dibangunin buat sholat, mandi dan siap2 berangkat TPA.
Saat itu orgtua ku sgt mengutamakan kualitas pengajarnya, bukan krn turah duit, bukan. Tapi krn mimpi orgtua ku sangat besar. Aku dan kakak ku di sekolahkan di AMM Kotagede. Bagi yg tau, sampul iqro' bagian belakang ada foto kakek bertongkat di situ, nah beliau lah pemilik AMM ini, alm. Bapak As'ad Humam namanya.
SPPnya bisa jadi lebih mahal dari SPP TK ABA ku. Belum lagi seragamnya, ada 3 jenis seragam waktu itu, warna merah, biru dan krem. Dan jgn ditanya, anak-anak di sini kebanyakan diantar naik mobil oleh orgtuanya atau driver pribadi. Dan saat itu aku diantar Bapak dgn YAMAHA V75 nya. Kebayangkan betapa jomplangnya hidup ini wkwkwk.
Aku ingat betul setiap hari Jumat jadwal pelajaran hafalan dan kaligrafi. Teman-temanku bawa pastel yg segede koper. Tau kan yg model gimana. Sedangkan aku cukup pensil warna faber castle yg ukuran kecil. Tapi alhamdulillaah, aku selalu dapat hadiah krn hasil kaligrafiku dapat nilai bagus.
Sampai akhirnya aku dan kakak ku sudah lulus kelas TQA. Oh yaa, jadi utk sekolah di AMM ini ada 3 grade. Mulai dari TKA, TPA dan terakhir TQA. Klo udah lulus TKA ada acara kenaikan tingkat ke TPA. Begitupun setelah TPA ke TQA. Setelah TQA, acaranya bukan kenaikan kelas lagi, tapi sudah wisuda. Krn dulu gedungnya terbatas, wisuda selalu diadakan di grahasaba UGM dan mengundang menteri agama. Meskipun waktu itu masih TK, tapi sudah ada rasa bangga ketika di wisuda dan berjabat tangan dgn pak menteri.
Perjuangan blm berakhir sampe wisuda TQA. Justru ini baru awal perjuangan. Bapak dan ibuku sepakat melanjutkan kami utk kursus qiro'ah. Tempatnya bukan di AMM lagi, tapi di Mu'adz bin Jabbal. Jadwal kursusnya sungguh mengejutkan kami yg masih anak-anak. Kami kursus setiap hari Jumat dan Ahad. Jumat setelah jumatan dan Ahad jam 7 pagi. Padahal prioritas kami adalah nonton kartun, bukan qiro'ah, wkwkwk.
Dan waktu berjalan begitu cepat, sekolah SD ku juga mengadakan ekskul qiro'ah setiap hari Rabu. Aku dan kakak ku sudah mulai aktif mengikuti lomba-lomba MTQ. Orgtua kami pun mengundang guru privat utk melancarkan bacaan qur'an. Setiap Selasa kami privat di rumah. Jadi hanya ada 3 hari free utk kami bermain tanpa ada tanggungan qiro'ah. Belum lagi setiap mendekati hari H lomba MTQ, guru kami selalu menyempatkan utk berlatih lebih sering, pulang sekolah masih gobyos keringat krn mengayuh sepeda langsung buka qur'an utk latihan persiapan lomba. Pernah sampe nangis krn saking capeknya pulang sekolah tp nafas nggak sampe di nada tinggi, ayat itu di ulang ulang sampai akhirnya bisa.
Saat itu mungkin ingin marah dan menyerah, tapi sekarang aku benar-benar bersyukur atas itu. Kalau saja orgtua ku tidak mengarahkan utk sekolah dan kursus, aku hanya murid biasa tanpa prestasi. Kalau saja guru ku tdk sekeras itu, aku tidak akan pernah mencapai juara-juara hingga tingkat provinsi. Kalau saja saat itu aku marah dan menyerah, aku tidak akan bisa lancar mengaji dan qiro'ah.
7 notes
·
View notes
Text
Lama yaa nggak bercerita..
Entah apa perbedaannya, rasa rasanya after married banyak cerita yang akhirnya cuma disimpan dalam ingatan, ada beberapa yang dibagi, tapi banyak juga yang kupikir "Ahh sudahlah, cukup aku aja".
Menikmati setiap proses dalam rumah tangga, menikmati setiap proses pendewasaan diri.
Sesekali hepi hepi sama suami, sesekali pergi nongkrong sama bestie.
Bahkan ketika sedang benar-benar merasa sendiri pun tetap "cukup aku aja" dan kalo udah mulai lelah "cukup aku dan Allaah aja"
Sebab, siapa lagi kalo bukan Allaah yang lebih tau??
2 notes
·
View notes
Text
Si sabar yg gak pernah bosen nanya "adek mau makan pake apa?" ketika aku gak masak.
Kupikir bekerja sambil ngurus rumah itu gampang. Ternyata tidack!
Ada banyak hal yg harus dikorbankan. Klo mau kerjaan cepet kelar, urusan rumah harus diabaikan dulu. Klo mau urusan rumah beres, kerjaan gak bakal kelar-kelar.
Btw, terima kasih ya mas..
Aku bisa kerja meski gak kantoran lagi, tapi setidaknya tetep menjaga link yg sudah terbangun. Terima kasih juga untuk pengertiannya setiap kali aku gak masak. Pulang kerja masih harus keluar nyari lauk. Ahhh banyak lah pasti kurangku ini. Jadi, terima kasih sudah melengkapi.
0 notes
Text
Beberapa waktu lalu, kantor suami mengadakan benchmark ke Malang. Anak istri juga ikut serta. Hati rasanya lega, karena aku tidak mau ditinggal sendirian di rumah. Selain benchmark, ada agenda rekreasi ke Jatim Park. Rasanya semakin antusias saja. Meskipun sebenarnya, aku ingin sekali ke Bromo. Tapi it's oke, perjalanan ini tetap akan seru karena akan bertemu orang-orang baru yang sebelumnya hanya ku dengar namanya lewat cerita-cerita suamiku.
Keberangkatan kami terjadwal setelah sholat Jumat. Aku sangat sepakat, karena untuk apa kita pergi jauh-jauh, tapi kewajiban belum terpenuhi? Aku yakin hati akan lebih tenang jika kewajiban sudah dilaksanakan. Mengutamakan Allah lebih dulu daripada urusan dunia.
Alhamdulillaah perjalanan kami lancar. Tiba di Malang sudah gelap. Sampai di hotel, kami semua dipersilahkan untuk istirahat karena besok harus bangun pagi-pagi untuk melanjutkan perjalanan sesuai rencana.
Paginya kami dibagi menjadi 2 tujuan. Beberapa berangkat ke UMM acara benchmark dan beberapa berangkat ke Jatim Park bersama anak-anak. Capeknya sih emang nggak ketolong. Tapi tetep bahagia. Punya pengalaman baru, punya cerita menarik dan kenalan baru.
Kesempatan, waktu luang dan raga yang sehat untuk berjalan adalah rejeki. Bisa menikmati perjalanan bersama pasangan juga rejeki. Bertemu dengan orang-orang baik dan bisa mengambil ibroh dari mereka yg luar biasa juga rejeki.
Gak perlu lah kita khawatir, sebab Allaah Maha Kaya, Allaah telah mengatur semua.
0 notes
Text
"Lagi banyak kerjaan ni dek, kok ya ndilalah semua pada minta tolongnya ke mas."
"Alhamdulillaah, disyukuri masih banyak yg percaya sama mas, makanya minta tolongnya ke mas semua."
"Iya ya, alhamdulillaah.."
Yaaa.. namanya juga hidup, pasti pernah ngrasa capek, penat, stres dan banyak hal yg dicemaskan. Biasanya saat-saat seperti ini kita hanya butuh doa dan support dr pasangan atau keluarga. Semoga kita termasuk orang-orang beruntung yg selalu bersyukur.
0 notes
Text
20 Desember 2020
Genap 9 bulan kami menikah. Entah kenapa aku ingin merayakannya setiap tanggal 20 tiba. Biasanya sih aku cuma minta traktir gellato, tapi kali ini bukan gellato yang aku minta. Kali ini aku mau sebuah chopper. Ya. Alat pemotong serba guna yang sekarang sedang digandrungi mamak-mamak.
Semenjak pindahan, aku cuma punya cobek mungil yang aku ambil dari rumah ibuk. Blender kado yang aku harapkan akan awet ternyata tidak panjang umur. Aku yang malas masak ini merasa sangat riweh ketika akan menghaluskan bumbu. Jadi aku putuskan untuk mengajukan proposal pengadaan chopper ke suami.
Alhamdulillaah ACC..
Jauh hari sebelum tanggal 20 aku sempat ngambek karena masalah kecil. Eh roman-romannya, si suami mulai paham bagaimana membuat istrinya nggak ngambek lagi. Tiba-tiba dijam kerja suami kirim screenshoot order cute chopper oxone yang aku pengen. Dan tepat tanggal 20 Desember 2020, barang sampai di rumah.
Fix suami gue emang luar biasa ���
Tapi Allah Maha Segala-galanya 🥰
0 notes
Text
Setelah 9 bulan pernikahan, entah kenapa suami makin mirip sama Bapak aing, sama-sama menjengkelkan.
S : Kayaknya frekuensi ke Jomblangan kita kurangi deh dek..
A : Kenapa?
S : Lha ya mas lama-lama jadi kayak Bapak..
A : Wkwkwkwk (mosok yo ngaruh to??)
0 notes
Text
Malam minggu, menuju dua puluh lima Oktober 2020 dalam keadaan ngantuk tapi gak pengen tidur..
C : Mbak Shofi tu deket sama anak kecil ya?
S : Haa?? Enggak juga. Kenapa kok bisa bilang gtu?
C : Iya, soalnya aku gak semua orang tak ajak ngobrol gini. Klo sama mbak Shofi aku mau. Berarti anak kecil banyak yg suka sm mbak Shofi.
S : <nelen ludah>
S : <mbatin> bocah ki ngfly po yo mergo wis tengah wengi?
0 notes
Text
NGANU
Kengerian-kengerian tinggal bersama mertua atau tinggal berdekatan dengan saudara selalu menjadi bisikan-bisikan negatif. Pun aku yang saat itu sangat mencemaskan hal itu. Yaaa.. Meskipun akan tetap terjadi. Namanya juga pendatang. Pasti ada masa orientasinya.
Dulu, sebelum nikah.. Aku pernah telponan sm camik sambil nangis sesenggukan. Alasannya cuma satu, kepikiran besok setelah nikah apakah aku masih bisa berunek-unek seperti saat masih serumah sama ibuk.
Dan hari-hari berlalu, alhamdulillaah suami yg kelihatannya cool kayak kulkas itu sangat menenangkan. Alhamdulillaah sangat paham klo istrinya ini gampang nangis. Alhamdulillaah sangat mengerti klo istrinya ini luarnya sok kuat tapi hatinya gampang jadi remahan rinso.
Bagiku.. Allah saja sudah sangat menenangkan. Apalagi Allah kirimkan seseorang yg selalu memberikan kekuatan. Apalagi yg harus ditakutkan?
Terima kasih kesayangan 🤗
1 note
·
View note
Text
H-10
Drama-drama kecil mulai bermunculan, sebab laki-laki merasa wanita itu rumit, pun wanita juga merasa laki-laki itu rumit. Kita punya sudut pandang masing-masing. Kita memang beda, tidak mungkin sama dalam segala hal. Tapi satu hal yg perlu kita ingat ketika kita sedang mengalami perbedaan..
Jika aku jadi api, kamu jadi airnya. Jika kamu jadi api, aku harus jadi airnya.
0 notes
Text
Me: Mas..
Mas: Iya?
Me: Kenapa mas selalu sabar? Padahal aku sering gak nice..
Mas: Karena mas udah milih adek, jadi mas juga nerima kurang dan lebihnya adek..
Me: Kenapa gak marah?
Mas: Ya gimana ya, mas udah sayang, udah cinta masa mau marah marah sama adek..
Me: Sekalipun aku sering gak nice?
Mas: Iya, mas doain smg nanti jd lebih nice..
😁
0 notes
Text
👧 Tolong fotoin dong.. Aku di sana, ngambilnya dari sini..
👦 Oke, eh ya jangan jauh-jauh, nanti kangen..
👧 HAH??
Udah pinter ngegombal aja 🙄
0 notes
Text
Mas: Mau kmna lagi? Pulang? Apa makan dulu?
Me: Pulang? Bsk tu udah Senin mas.. Aku blm mau plg, mau maem jauh tp g tau kmna.
Mas: Raminten jakal?
Me: Oke, yok!
Mas: Lah.. Cpt bgt jwbnya
0 notes
Text
Ibuk pernah bilang.. "Semoga bojomu sesuk sabaaarrr ngadepi kowe"
Begitu doa ibuk setiap kali kesal dengan tingkahku. Bisa jadi malaikat meng-amini doa itu 😌
1 note
·
View note
Text
S : Masa iya aku yang harus tanya?
R : Ya gak papa, kan emansipasi..
S : Oke aku yg tanya
R : Oke aku jawab
S : Kamu serius??
R : Serius
Kamis, 07 November 2019
0 notes
Text
Seorang ibu bertanya: Siapa ini? Kok belum dikenalkan ibu nak?
(Lalu hening, tidak ada jawaban dari anak lelakinya)
0 notes
Text
Bagus. 4 tahun. Seneng ngajak ngobrol.
Bagus: Kok kita jadinya ke sini sih tante?
Me: Ya emang tante ngajak Bunda ke sini, dikiranya kemana?
Bagus: Ke hatimuuu..
Me: Menerawang langit sambil mikir "ini anak diajarin siapa gini amat?"
0 notes