#sekring
Explore tagged Tumblr posts
Text
so tears for fears revealed a new (live) album... but the album cover is a/i generated. as a long time tff fan I knew I had to dunk on them so I redrew and modified the cover! this is songs for a nervous planet but made by someone who actually cares about what is being made.
I mean. I do not care about the album. I'm not gonna listen to it. but I made the cover out of spite so in a way I did care...
again don't take this as me shitting on tff I love them so very much but that's also why I'm so mad about this!!! they have some of the best album covers ever imo!!! so hiring human artists cannot be that hard!!!! it worked very well with the tipping point so why do this shit. whoever decided to go the a/i route with the cover (probably their management) made the stupidest decision ever. I made this in 7 hours on my phone. come the fuck on.
#tears for fears#god did I fucking ramble on this one but I had to#sekre says a thing#technically#sunflowers#because I love a sunflower... and it also took me very long to draw them all fdjhdsfs
20 notes
·
View notes
Note
draw mario hugo frolicking in a field living his best life
* day 11
#dailyishhugo#digital art#fanart#31 minutos#mario hugo#hi sekre :spearssniff:#gang sorry if this looks funny my art's going thru a ??? phase#i HAD to give him the rainbow suit
8 notes
·
View notes
Text
you kissed me just to kiss me - kurosae
you kissed me just to kiss me - 3.4k - T
tags: canon universe, getting together, kurona pov, minor kaisagi
part of the KNOCK.ME.OUT universe
--
But if Sae just wants to be quiet and sit here in companionable silence, Ranze won’t be the one to break it. Especially because it doesn’t feel tense. Doesn’t feel like he’s uncomfortable, or the whole thing is awkward, or Sae’s just waiting for Ranze to say something. It’s actually kind of a nice break.
Sae's in town, and Kaiser and Isagi are out for the night, which means that it's just Sae and Ranze in the apartment together.
[read on ao3]
9 notes
·
View notes
Text
Ini Khusus Buat UMMI!
Suatu ketika di ruangan sekre BEM UNS, aku beranikan diri membuka obrolan dengan seseorang yang saat itu membawa pacarnya ikut rapat -ya sebenernya ini gak sekali aja, aku suka mensurvey kenapa orang memilih untuk pacaran, dan jawabannya beragam, lain kali aja dibahasnya- lalu percakapan terjadi, dan aku beranikan diri dan InsyaAllah- semoga Allah mampukan juga-memegang prinsip itu sampai hari ini; saya katakan pada orang itu "kalau aku si gak pacaran yak wkwk, soalnya masih punya ibu, mba perempuan, dan adik perempuan juga; perempuan-perempuan yang lebih berhak untuk dikasih perhatian dsb"
Ya, untuk apa kita memberi perhatian yang bahkan bertemu kita saat sudah besar; apakah dia memberi perhatian saat kita kecil?
Ah rasa-rasanya sebermanfaat apapun punya pacar, tetep tidak bisa dibanding dengan kasih sayang seorang Ibu
Ini ku tulis khusus buat UMMI!
Ya walaupun kalau diingat-ingat rasanya masih kurang memberikan sesuatu yang bisa membalas jasa beliau, semoga kelak ini bisa menjadi saksi bahwa aku berikhtiar untuk berbakti kepada orang tua
UMMI! Yang disebut tiga kali baru kemudian ayah, betapa dahsyat doa dan ridho jika kita mendapatkannya
Yakinilah dan buktikan; karena iman tak sekadar di hati atau di lisan;butuh juga untuk dibuktikan "ridho Allah bersama ridho orang tua" pembahasan soal ridho, paling mudah dimaknai sebagai membuat senang; maka buatlah orang tua kita senang
Suatu waktu, aku pun baru tau cerita ini setelah mba cerita, abah sampai bilang "emang ya, doa seorang ibu itu ga bisa dikalahkan; konteksnya ummi pengen aku di kedokteran, abah pengen aku di LIPIA"
Banyak keajaiban lain yang aku rasakan, tapi masih ku simpan, rilis tunggu di waktu yang tepat
Berbaktilah, buatlah orang tua kita senang, terutama ibu kita; walaupun kita rasa pola pendidikan yang salah, kurang tepat, tidak seperti teman-teman yang lain atau prasangka-prasangka buruk yang muncul; doakanlah dan mintakan maaf atas ketidaktahuan dan kesalahan mereka, dan tidakkah kau ingat, kau ada hari ini dengan segala yang kau capai, karena kau lahir dari seoang ibu?
"Jika seorang anak tak pernah mendoakan kedua orang tuanya" begitu aku baca sebuah hadist di buku Bahagia Merayakan Cinta yang diriwayatkan oleh Hakim, "niscaya rejekinya akan berhenti"
Dan aku tutup dengan sebuah nasihat dari Ibu Harsini, perawat di RSUD Moewardi di Poli Bedah Anak, "mas, berbaktilah pada ibumu yak. Saya gini-gini sebagai menantu, tetep ngasih ruang buat suami saya berduaan sama ibunya, kenapa? Karena saya itu ketemu suami saya pas udah besar, udah sukses, nah yang mendidik suami saya bisa jadi seperti itu siapa? Ya ibunya!"
Ah, terima kasih Ibu Harsini, nasihat yang sangat hangat, buat aku yang jarang pulang, dan selalu rindu dengan masakan UMMI!
Jadi, ini khusus buat UMMI!; semoga Allah ridho!
136 notes
·
View notes
Text
I THINK this is all the Timed Sketches and PWYWs I did during stream during my big moving fundraiser! A couple were post-fundraiser but I figured I would toss em all together!
Characters belong to their respective owners: Galekobold of Scalyshop, Sekr, Nraco, Kurai_Miller, Reverendaspen, Draegonis, Pheasantone/Nooneishere12, Glyphie, Varaiscite, Esmachmat
#furry#furry art#sfw furry#dragon#dragon art#kobold#wolf#pokemon#Koraidon#Filly's Art#Filly's Commissions
15 notes
·
View notes
Text
Replika commision for https://www.tumblr.com/wolfgirlfuzz SEKR was a really fun design to work on ^^
21 notes
·
View notes
Text
Beberapa waktu yang lalu, aku dan @nspattaraa berkunjung ke kampus. Awalnya kampus nggak ada dalam daftar itinerary kami, tapi berhubung Fathiyah hanya bisa kami temui di kampus akhirnya kami memutuskan untuk main ke kampus.
Kesan kami ketika Gocar masuk area kampus adalah membingungkan. Jalur kendaraan motor berubah. Tapi syukurlah ada penunjuk jalan dan si bapak driver juga nggak nggupuhi jadilah kami diantar ke dekat fakultas.
Bangunan fakultas nggak banyak berubah. Beberapa spot berubah. Anak-anak yang selepas sidang bukan lagi berfoto di depan patung "I ♡ PH". Nggak ada lagi anak-anak yang rebutan colokan di bawah tangga dekanat. Nggak ada lagi kolam di tengah taman yang sampai aku lulus nggak tau isinya apa selain air keruh.
Yang paling beda adalah kantin berubah, padahal waktu itu ku niatkan untuk membeli seporsi Nasi Kriwul-nya Mami lho hiks *sedot ingus. Sekre BEM sepi. Musala sepi (ini mungkin karena mayoritas memilih sholat di Ulul Azmi) nggak ada yang nyender di balkon musala sambil menikmati semilir angin.
Sungai (hah? sungai? peceren kaleeee) yah apapun itu namanya, yang jelas udah nggak ada ya. Kantin FST yang super rame itu udah enggak ada. Tempat ngeprint yang antrenya naudzubillah itu juga udah enggak ada. Tapi... mas-mas fotokopi-an dekat parkir motor FKM masih ada *terharu banget*.
Masnya nggak berubah, masih dengan rambut gondrongnya yang dikuncir kuda dan surprisingly masih ingat kami wkwkwkwkwk. Mejanya yang dilapisi kaca masih menyimpan rapi foto orang-orang yang pernah kuliah di sana. Bersama mas-mas fotokopian kami mengulang cerita zaman kuliah 10 tahun yang lalu, perubahan yang terjadi selama beberapa tahun ini, menanyakan kabar, sampai mengajari beliau cetak dokumen di kertas folio yang rapi (iya, beliau sekarang merambah dunia print-print an juga).
Sambil menunggu Gocar untuk pulang, aku dan Pattara menghabiskan waktu bersama Fathiyah di lobi dekanat. Ngobrolin a-z sampai lupa mendokumentasikan pertemuan kami saat itu. Main ke kampus waktu itu memang cuma sebentar, tapi cukuplah untuk mengobati kerinduan.
3 notes
·
View notes
Text
Sâki kaç şiir alır kadehim
Kaç şiir coşar gelir gönül testisinden
Doldur da karşılıklı içelim
Şafağa dek sürecek bu sekr hali.
7 notes
·
View notes
Text
Ramadanans #6 | Kuat
suatu kali pernah ngebayangin, izin ga masuk, izin sakit, cuti, wfh, apapun itu yang membuat diri ini ga mesti dateng ke kantor di hari kerja, itu kek mana. emang bisa? bisa tenang? wkwk.
ketika dikasih kesempatannya, qadarullah karena ngedrop, wkwk. ada banget perasaan ga nyangkanya, bisa drop juga w, yang sampe selemah ini, yang sampe gabisa berangkat ngantor. motoran pp 2 jam dengan badan greges gini nyari apasi yakan?
eh pernah sih dulu tipes, tapi wfh, bukan izin bedrest, wk. akhirnya malah apatuh gejala covid. capek banget aselikwiwk. mana kerjaan lagi fase berdarah-darah 😂
tapi ternyata beneran gabisa tenang euy. sakitnya pas banyak kerjaan 😭 banyak yang perlu dikawal dan dipastikan 😔
jadi flashback kalimat-kalimat ajaib yang pernah saya museumkan,
“Mbak kuat banget, Mbak.” – Pak Bonay
“dan itulah kenapa you yang jadi sekre juga. masya Alloh sabar banget ntum, Lam. barokallahufiik. kuat banget.” – Kak Eha
waktu pertama kali denger rasanya masih denial, apaansih, ga seneng w dipuji-puji, wkwk. tapi ya kalau dipikir-pikir kok ya, gimana, ya. haha
dikuat-kuatin mungkin lebih tepat, ya. dan menyalakan mode apa boleh buat. jiwa-jiwa people pleaser yang masih kentel, wkwk, dipadu sama overthinking yang semena-mena, jadilah resep mastatho’tum yang agak gemana gitu rasanya 😅 tentu seiring berjalannya waktu saya usahakan belajar terus mengelola ragam rasa yang Allah anugerahkan. karena takarannya masih kelebihan di saya makanya kadang berdampak kurang baik. tapi tenang, saya selalu usahakan belajar. saya punya kok tekadnya, supaya potensi yang Allah titipkan ini bisa dikelola dengan baik dan apik. supaya diri semakin berdaya, kan? karena selain menjadi bermanfaat adalah tipe sebaik-baiknya manusia, Allah kan juga lebih senang kalau hamba-Nya pribadi yang kuat 🥹
meskipun dengan catatan, proses menjadi kuat dan bermanfaat itu tidak ada yang mudah dan instan, yah
alhamdulillah ala kulli hal. bismillah, dua ribu dua empat lebih kuat dan bermanfaat ✊🏻
*bonus penyemangat subuh dari channel telegram
#lakukansajayangterbaik#berkahberlimpah#masyaallahtabarakallah#alhamdulillah#ramadan#daya#habisdaya#kuat#bermanfaat
2 notes
·
View notes
Text
Pemarah
Ternyata, aku lebih pemarah daripada yang kutahu.
Mungkin karena haid dan adaptasi ke gaya hidup yang baru (atau "adulting" HAHAHA). Ya, terutama haid sih. Hadi bikin malas. Atau mungkin ada penjelasan ilmiahnya ya, tapi, yang kupahami adalah, JADI MALESSSS BANGET POKOKNYA. Dulu, kalau malas ngapa-ngapain, aku bisa bolos ke UKS atau ke perpustakaan dan meninggalkan kelas, atau skip kuliah untuk nongkrong di sekre. Sekarang ... ya sebenarnya juga "bisa", karena alhamdulillah ada skemanya untuk itu (kalau misalnya haid bikin sakit sehingga perlu cuti, itu bisa tanpa memotong cuti tahunan). Tapi ... aku kan, nggak sakit HAHAHA aku cuma ... jadi malas. (Ya ampun, ini nggak sensitif ke kawan-kawan perempuan yang kalau haid sampai nyeri bangettt, maaf, nggak bermaksud gitu.) Kalau kabur terus dari keinginan pengin tidur-tiduran seharian setiap bulannya, kayaknya aku nggak dewasa. Huh. Ternyata dewasa itu bukan checkpoint dalam game yang tahu-tahu kita dapatkan, kayak berupa notifikasi "congratulations! you're adult now! rewards: maturity, calmness, ability to handle pressure, being responsible in life, etc read more here". Tapi dewasa itu kayak real-time bar chart yang naik-turun kayak saham, kita harus evaluasi & kroscek biar tetep stabil, nggak anjlok turun, karena kalau turun dikit langsung merah semua satu ruangan kayak kokpit di pesawat kalau mau jatuh, ditambah pakai suara sirine dan teriakan "MAYDAY MAYDAY MAYDAYYYY you're THIS close for being childisshhhh MAYDAY MAYDAY".
Anyway. Perlawanan yang bisa kulakukan kalau aku males tapi maksain tetep kerja adalah ... nggak ketemu siapa pun. Aku sudah menolak tiga kali bukber minggu ini ... terus karena rasa malesnya kutekan-tekan biar nggak muncul ... output-nya adalah aku jadi PEMARAH GITU .... Gawat kan ini. Bawaannya pengin MARAH terus. Internetnya lemot marah, laper marah, rapat diundur marah, direspons lama marah, apa-apa rasanya bisa bikin marah. Terus, itu bikin aku nggak bisa memperlakukan seseorang dengan baik (atau sepantasnya) karena aku sibuk mengelola emosi di dalam diriku.
Aku mau cerita di sini karena apa yang baru saja terjadi antara aku sama ... seseorang ... yang ... aku ... sayangi. Seseorang ini udah tahu kondisiku yang gampang overthinking dan REWELLLL banget soal perbendaharaan kata, kayak, coba pakai kata yang lebih halus, harusnya nggak ngomong pakai kata ini, dst. Terus, obrolan tentang keutamaan Ramadhan itu mengarah pada penyesuaian konsep pertemuan yang biasanya kalau ketemu itu makan bareng. Karena sekarang puasa, jadi perlu dialihkan ke yang lain.
Seseorang ini tuh ... udah bilang rapiiii bangettt dan mencoba memitigasi semua hal, dia udah bilang, "Gimana kalau dikurangi ... bukan ditiadakan, tapi dikurangi," biar aku nggak overthinking, lalu, "Kira-kira kegiatan apa ya, yang bisa kita lakukan?" biar membuka diskusi bareng-bareng, lalu, "Aku bilang ini tanpa bermaksud terkesan mengurangi rasa sayang," biar aku nggak OVERTHINKING, lalu, "Maaf kalau kata-kataku masih berantakan, aku udah mencoba serapi dan sehalus mungkin." TAPIIII APAAAA? Aku malah, "Terus gimana?" terus, "Maksudnya apa?", terus, "Jadi ketemu sekali doang?" terus, "Kamu tuh BLABLABLABLA," dan nggak lupa dengan emoji "😠"
Untungnya hari itu berlalu dan konflik mereda, tapi setelah selesai haid, aku ingat lagi obrolan kami dan ... rasanya ... pengin jedukin kepala ke tembok deh ... malu banget ... waktu itu udah minta maaf karena penerimaanku jelek dan udah mengapresiasi usahanya sih ... tapi rasanya tetep buruk aja gitu karena nggak bisa merespons dengan pikiran tenang & rasional dengan cepat. Kenapa ya ... HADEH BANGET GITU LHO. Di antara kami berdua, aku lebiiiiihhhh buaaaanyakkkk marahnya. Ini juga yang bikin aku malu sama diriku, kalau, ya, kayak di di baris pertama post ini, kalau, ternyata aku tuh lebih pemarah dari yang kutahu.
Gatahu kenapa keinget ajaaa HAHAHA. Kok sekalinya nge-post random & tentang hal yang memalukan gini sih. Gapapa jadi pengingat dan jangan diulangiii!
Yok berbenahhh yukk. Selamat Ramadhan yaaa! <3
3 notes
·
View notes
Text
watched return to paradise and I'm still not 100% convinced yet (love mackenzie though. you cannot tell me that she isn't neurodivergent.) but GOD I THINK I AM SICK /pos if you know you know no spoilers from me yet (you gotta wait a week for that in fact I have a terrible self-indulgent idea already...) like genuinely I never thought that would happen ever. I have coped many times for a moment like this but it ACTUALLY HAPPENED??????? WHAT DO YOU MEAN I wish I didn't check tumblr and instagram beforehand because I got kiiiinda spoiled but I'd lie if I said that it didn't make me absolutely explode anyways. did I make this happen somehow /j
#return to paradise#death in paradise#light spoilers#if you're one of my friends then do not think about this post at all. it will all make sense soon#stimming is not enough I need to explode#sekre says a thing
4 notes
·
View notes
Text
My Lehigh Valley friends- I need help with this one. The CVS next to The Cup in Bethlehem has a really obvious labelscar from a previous business, but it's halfway cut off by the newer CVS sign and I can't quite make it out. Maybe "Sekre---"? Anyone know what this was?
14 notes
·
View notes
Text
(Normal Form)
SEKR, (Sicherheitsbeamter-Kämpferin-Replika, ) Security guard combatant Replika, ‘Secretary’), also known as Sekretär, Sekre for short, are Generation 6 High-Cost Combat Replikas. These units are protekers against criminals and trespassers. Secretary Birds are a type of bird noted for their near-perfect aim accuracy, brute force, and are loners but can be grouped in pairs.
Type: Generation 6 Prison security unit.
Frame: Biomechanical with Polycarbonate shell and Titanium skeleton.
Height: 210 cm (7’2)
Combat configuration: Bullet-resistant armor plating.
Equipment: Stun batons, a shield, and Rifles.
Description: A cornrow hairstyle with an athletic female physique, armored chest plates, armored plated arms, and metallic finger claws.
(Corrupted Form)
This form is what they take on after sometime if being exposed to Ariane’s signal, as well as Falke’s illness. Half of their body is gone, leaving half mutilated innards, but they do have large limbs with clawed finger like appendages on the end of their limbs, as well as melted skin and a messy Cornrow hairstyle. They are the most dangerous and the fastest enemy in the game, due to their relentless behavior that’s been transferred over when they became corrupted. They will kill Elster within three blows of their claws that can be a devastating attack if not careful.
2 notes
·
View notes
Text
Mau menumpang laporan kegiatanku hari ini. Tadi aku keluar rumah jam 6 pagi karena ngisi mentoring kampus, lalu sarapan soto Lamongan terfavorit di dekat kampus 4. Jam 9 takziyah ke kating yg ayahnya meninggal kemarin dn aku blm sempat ke sana, lalu bablas halaqah. Setelah dhuhur balik kampus buat asistensi laprak sampe setengah empat. Abis ashar rapat bidang sampe Maghrib. Terus sholat dn rebahan di sekre bentar karena jujurly sdh boyoken wkw. Menjelang isya pindah ke sudalmiyah buat ngerampungin KTIQ sama tim sampe jam sepuluh (tapi ternyata blm rampung juga wkw). Lalu pulang dan sampai rumah 22.30. wow, i'm proud of ma self awkwkw. Bakoh bakoh ya, jangan surut dan tumbang, baik semangatnya ataupun fisiknya :)
Dan sekarang akhirnya sudh dalam dekapan kasur yang kurindukan hahah. Pekan-pekan ini emang banyak yang harus dikejar dan diselesaikan ya, semoga Allah mudahkan. Dah yu, istirahat. Masih ada hari esokk~
9 notes
·
View notes
Photo
Com: Born of the Blood
Monsterfy com for Sekr/sekrates/sekr-et-tiar ! A bloodborne-inspired piece that was really fun to mess with! This one was especially a "trust the process" situation and I dig it!
Posted using PostyBirb
#Filly's Art#Filly's commissions#monster#creature#bird#bloodborne#critter#glowing#body horror#ribcage
6 notes
·
View notes
Text
Aku harus sadar. Umurku sudah kepala 3, bukan lagi pemuda dengan semangat menggebu-gebu yang kuat ngerjain ini itu. Tapi pemuda tuir yang jam 2 siang harus mengaku kalah oleh kondisi fisik. Pening, ngorok pulas di ruang sekre setelah beberes.
Benarlah nasehat Jack Ma, umur 20-an harus banyak belajar tuk cerdas, pandai. Umur 30-an belajarlah tuk bijak.
Cara tuk cerdas, ya banyakin baca, kajian, merhatiin tutorial, latihan. Seperti kuliah atau pelatihan pada umumnya. Atau kalau ada di organisasi, perhatiin pembahasan rapat.
Cara tuk bijak? Ini yang lain. Setelah direnungkan, ternyata caranya sangat sederhana dan jauh lebih mudah. Cukup banyakin ngobrol santai, banyakin menyimak tuk memperluas sudut pandang. Walaupun itu dalam konteks organisasi.
Demikianlah. Walau seringnya dulu kita ini didoktrin bahwa yang penting itu rapat, sedangkan ngobrol biasa itu nggak perlu.
Dalam rapat, kita bisa mengerti tugas. Tapi dalam obrolan, kita bisa sadar kondisi asli. Dalam rapat kita bisa memperjelas program dan kegiatan, tapi dalam obrolan santai kita bisa menemukan benalu. Atau bahkan sosok yang bisa menghabisimu pelan-pelan.
Letih ini menyadarkanku, apa yg bikin pegel badan, dan apa yang bikin pegel pikiran. Porsiku di masjid ini harus diperkecil demi adek-adek remaja yang lagi tumbuh. Kerjanya yang dipersempit, sudut pandangnya yang diperluas.
7 notes
·
View notes