#satu hati
Explore tagged Tumblr posts
Text
One Heart.” dan “Satu Hati.” Hadir di 3 Ajang Balap Dunia
motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. Pada musim balap 2023 ini, AHM (PT Astra Honda Motor) memberikan dukungannya di ajang balap dunia yakni FIM MotoGP World Championship melalui Repsol Honda Team (RHT), Motul FIM Superbike World Championship (WSBK) dan FIM Motocross World Championship (MXGP) melalui tim Honda…
View On WordPress
#honda#Honda Racing Corporation#hrc#MotoGP#MXGP#one heart#PT AHM#racing#repsol honda team#RHT#satu hati#wsbk
0 notes
Text
One Heart Satu Hati Hadir di MotoGP, WSBK dan MXGP
One Heart Satu Hati Hadir di MotoGP ., salam pertamax7.com, One Heart Satu Hati Hadir di MotoGP, WSBK dan MXGP Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Satu Hati, Selamat di Jalan #cari_aman Ada info resmi dari pulau Jakarta berjudul “One Heart.” dan “Satu Hati.” Hadir di 3 Ajang Balap Dunia PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan dukungannya pada musim balap 2023 di ajang balap dunia yakni FIM…
View On WordPress
0 notes
Photo
Satu Hati Satu Rasa
#satu#hati#rasa#design#clouds#birds#hearts#red#black#ichsany#ichsanypro#ichsan#sany#simple#unique#rainbow
1 note
·
View note
Text
Toastmasters Satu Hati Club : 1st Meeting Year 2025
1st meeting of the Satu Hati Club Toastmasters year 2025. It is really blast to start an awesome year.
0 notes
Text
500 Siswa SMK Binaan PT WMS Dapatkan Pengalaman Langsung tentang Teknologi dan Inovasi Lewat Kunjungan Industri
TerasBiker.com – Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK yang berdaya saing tinggi, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main Dealer Sepeda Motor Honda Jakarta – Tangerang kembali gelar program kunjungan industri ke Distribution Center Jatake yang di ikuti 500 siswa dari beberapa SMK binaan sepanjang Oktober 2024. Continue reading 500 Siswa SMK Binaan PT WMS Dapatkan…
0 notes
Text
Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan 0821-3108-7971
Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan vendor souvenir perusahaan Jakarta, vendor souvenir promosi kantor Jakarta, paket souvenir kantor Jakarta, ide merchandise kantor Jakarta, vendor souvenir acara kantor Jakarta Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan Pentingnya Souvenir dalam Acara Gathering Kantor Membangun Kenangan Kolektif yang Mendalam Dalam sebuah gathering kantor, souvenir bukan hanya sekedar hadiah, tetapi juga alat untuk menciptakan kenangan bersama yang abadi. Setiap karyawan yang membawa pulang souvenir dari acara tersebut akan mengingat kembali momen kebersamaan yang tercipta. Souvenir berfungsi sebagai pengingat fisik dari pengalaman emosional yang mereka rasakan selama acara. Dengan demikian, memilih souvenir yang tepat akan membantu memperkuat ikatan antar karyawan dan menciptakan memori yang akan terus dikenang.
Meningkatkan Keterikatan Antar Karyawan Gathering kantor bertujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan. Souvenir yang diberikan dengan hati-hati mampu memperkuat rasa kebersamaan ini. Souvenir tersebut menjadi simbol apresiasi perusahaan terhadap kontribusi karyawan, yang pada gilirannya, meningkatkan rasa keterikatan dan loyalitas. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Kriteria Memilih Souvenir yang Sesuai untuk Gathering Menyesuaikan dengan Tema dan Tujuan Acara Salah satu langkah penting dalam memilih souvenir adalah menyesuaikannya dengan tema dan tujuan acara. Jika gathering bertemakan "inovasi", maka souvenir yang berhubungan dengan teknologi akan lebih cocok, seperti power bank custom atau gadget organizer. Souvenir harus mencerminkan esensi dari acara tersebut sehingga pesan yang ingin disampaikan perusahaan dapat lebih mudah diterima oleh karyawan.
Memilih Souvenir dengan Kualitas Tinggi Kualitas souvenir juga menjadi pertimbangan utama. Souvenir berkualitas tinggi tidak hanya tahan lama, tetapi juga mencerminkan standar perusahaan yang tinggi. Karyawan akan merasa lebih dihargai ketika menerima souvenir yang berkualitas baik. Selain itu, souvenir yang tahan lama akan terus mengingatkan penerimanya pada perusahaan, bahkan setelah acara berakhir. Jenis Souvenir yang Paling Diminati di Jakarta Souvenir Fungsional dengan Sentuhan Modern Di Jakarta, souvenir yang memiliki fungsi praktis namun tetap modern sangat diminati. Contohnya, tumbler stainless steel dengan desain minimalis atau agenda kulit dengan logo perusahaan. Souvenir semacam ini tidak hanya berguna bagi penerima, tetapi juga menunjukkan perhatian perusahaan terhadap detail dan fungsionalitas. Souvenir yang praktis akan lebih sering digunakan, dan ini berarti logo atau nama perusahaan akan lebih sering terlihat.
Produk Ramah Lingkungan sebagai Pilihan Populer Produk ramah lingkungan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat, termasuk di Jakarta. Souvenir seperti tas belanja dari bahan daur ulang atau alat tulis dari bambu menjadi pilihan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Dengan memilih produk ramah lingkungan, perusahaan juga turut mendukung gerakan hijau yang sedang berkembang, sehingga meningkatkan citra positif di mata karyawan dan publik. Manfaat Souvenir dalam Meningkatkan Kesan Acara Menciptakan Pengalaman yang Berkesan bagi Peserta Souvenir yang dipilih dengan tepat dapat meningkatkan kesan positif dari acara gathering. Ketika peserta menerima souvenir yang berkesan, mereka akan lebih menghargai acara tersebut dan perusahaan yang menyelenggarakannya. Souvenir berfungsi sebagai elemen penutup yang manis dari seluruh rangkaian acara, memberikan sentuhan akhir yang membuat keseluruhan pengalaman terasa lengkap dan memuaskan.
Membangun Citra Positif Perusahaan Memberikan souvenir yang berkualitas dan dipilih dengan cermat juga dapat memperkuat citra perusahaan. Karyawan akan merasa bangga bekerja di perusahaan yang memperhatikan detail kecil seperti pemilihan souvenir. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada hasil kerja, tetapi juga pada kesejahteraan dan kepuasan karyawan. Dalam jangka panjang, citra positif ini akan membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Strategi agar Souvenir Gathering Dikenang Sepanjang Waktu Personalisasi yang Menguatkan Ikatan Emosional Salah satu cara untuk memastikan souvenir gathering kantor selalu diingat adalah dengan melakukan personalisasi. Menambahkan nama karyawan atau pesan khusus pada souvenir akan membuatnya terasa lebih pribadi dan istimewa. Personalisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai emosional dari souvenir, tetapi juga membuat karyawan merasa lebih dihargai dan diakui.
Pengemasan Kreatif yang Memikat Perhatian Pengemasan juga memainkan peran penting dalam membuat souvenir lebih berkesan. Kemasan yang kreatif dan menarik akan memberikan kesan pertama yang positif. Misalnya, menggunakan kotak dengan desain unik atau bahan ramah lingkungan dapat menambah nilai estetik dan fungsional dari souvenir itu sendiri. Pengemasan yang baik akan membuat souvenir terlihat lebih eksklusif, meningkatkan antusiasme penerima, dan memastikan bahwa souvenir tersebut akan selalu diingat.
Beberapa kota yang paling banyak mencari souvenir : malang, Jakarta, denpasar, Jakarta, banjarmasin, balikpapan, jogja, Jakarta, batam, Jakarta, medan, semarang,
FAQ: Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan
Apa yang membuat paket souvenir kantor Jakarta menjadi pilihan terbaik untuk acara gathering kantor? Paket souvenir kantor Jakarta yang baik dirancang untuk mencakup berbagai item yang fungsional dan elegan, yang dapat memuaskan berbagai preferensi peserta. Paket ini sering kali mencakup barang-barang seperti alat tulis premium, aksesori teknologi, dan barang-barang personal lainnya. Dengan memilih paket yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa semua peserta mendapatkan souvenir yang berguna dan mengesankan.
Bagaimana cara memilih vendor souvenir perusahaan Jakarta yang tepat untuk acara gathering kantor? Memilih vendor souvenir perusahaan Jakarta yang tepat melibatkan mencari vendor dengan pengalaman dalam menyuplai souvenir berkualitas dan relevan dengan acara Anda. Periksa portofolio mereka, baca ulasan dari klien sebelumnya, dan pastikan mereka dapat menawarkan berbagai opsi yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan tema acara dan anggaran.
Apa saja ide merchandise kantor Jakarta yang dapat membuat gathering kantor lebih berkesan? Ide merchandise kantor Jakarta yang dapat membuat gathering lebih berkesan termasuk barang-barang yang tidak hanya praktis tetapi juga memiliki desain yang menarik, seperti power bank dengan desain custom, tumbler dengan logo perusahaan, atau tas laptop yang stylish. Barang-barang ini tidak hanya berguna tetapi juga membantu meningkatkan citra perusahaan.
Mengapa penting untuk memilih vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang berpengalaman? Memilih vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang berpengalaman penting karena mereka dapat membantu memastikan bahwa souvenir yang dipilih sesuai dengan tema acara dan berkualitas tinggi. Vendor yang berpengalaman dapat memberikan saran tentang item yang paling cocok untuk acara Anda dan memastikan produk akhir memenuhi standar yang diinginkan.
Apa manfaat menggunakan vendor souvenir acara kantor Jakarta untuk gathering kantor? Manfaat menggunakan vendor souvenir acara kantor Jakarta termasuk akses ke produk yang berkualitas tinggi dan relevan dengan tema acara, serta layanan yang dapat dipersonalisasi. Vendor ini dapat membantu Anda memilih dan merancang souvenir yang tidak hanya sesuai dengan anggaran tetapi juga meninggalkan kesan positif dan profesional pada semua peserta.
Di mana saya bisa menemukan vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang menawarkan barang berkualitas? Untuk menemukan vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang menawarkan barang berkualitas, carilah vendor yang memiliki reputasi baik dan portofolio yang menunjukkan variasi produk berkualitas tinggi. Anda dapat melakukan pencarian online, membaca ulasan dari klien sebelumnya, dan meminta rekomendasi dari kolega atau profesional di industri yang sama.
Bagaimana cara menentukan paket souvenir kantor Jakarta yang sesuai dengan anggaran dan tema acara? Menentukan paket souvenir kantor Jakarta yang sesuai dengan anggaran dan tema acara melibatkan evaluasi berbagai pilihan paket yang ditawarkan oleh vendor. Pertimbangkan item yang termasuk dalam paket, kualitas produk, dan opsi personalisasi. Bandingkan beberapa vendor untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan nilai terbaik untuk anggaran yang tersedia, sambil tetap memenuhi tema dan tujuan acara. Dengan memilih souvenir gathering kantor Jakarta yang tepat dan bekerja sama dengan vendor souvenir acara kantor Jakarta yang berpengalaman, Anda dapat memastikan bahwa acara Anda meninggalkan kesan yang mendalam dan positif. Mempertimbangkan ide merchandise kantor Jakarta dan berbagai paket yang tersedia akan membantu menciptakan pengalaman gathering yang tak terlupakan dan penuh makna.
#Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan#Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan vendor souvenir perusahaan Jakarta#vendor souvenir promosi kantor Jakarta#paket souvenir kantor Jakarta#ide merchandise kantor Jakarta#vendor souvenir acara kantor Jakarta#Pentingnya Souvenir dalam Acara Gathering Kantor#Membangun Kenangan Kolektif yang Mendalam#Dalam sebuah gathering kantor#souvenir bukan hanya sekedar hadiah#tetapi juga alat untuk menciptakan kenangan bersama yang abadi. Setiap karyawan yang membawa pulang souvenir dari acara tersebut akan mengi#memilih souvenir yang tepat akan membantu memperkuat ikatan antar karyawan dan menciptakan memori yang akan terus dikenang.#Meningkatkan Keterikatan Antar Karyawan#Gathering kantor bertujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan. Souvenir yang diberikan dengan hati-hati mampu memperkuat rasa kebersa#yang pada gilirannya#meningkatkan rasa keterikatan dan loyalitas. Dalam jangka panjang#hal ini berpotensi menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.#Kriteria Memilih Souvenir yang Sesuai untuk Gathering#Menyesuaikan dengan Tema dan Tujuan Acara#Salah satu langkah penting dalam memilih souvenir adalah menyesuaikannya dengan tema dan tujuan acara. Jika gathering bertemakan “inovasi”#maka souvenir yang berhubungan dengan teknologi akan lebih cocok#seperti power bank custom atau gadget organizer. Souvenir harus mencerminkan esensi dari acara tersebut sehingga pesan yang ingin disampaik#Memilih Souvenir dengan Kualitas Tinggi#Kualitas souvenir juga menjadi pertimbangan utama. Souvenir berkualitas tinggi tidak hanya tahan lama#tetapi juga mencerminkan standar perusahaan yang tinggi. Karyawan akan merasa lebih dihargai ketika menerima souvenir yang berkualitas baik#souvenir yang tahan lama akan terus mengingatkan penerimanya pada perusahaan#bahkan setelah acara berakhir.#Jenis Souvenir yang Paling Diminati di Jakarta#Souvenir Fungsional dengan Sentuhan Modern#Di Jakarta
0 notes
Text
Part 2 Dobi Sundal (Maya, Una)
Threesome Mak n Anak
New Year, Aku baru balik dari kampung aku ambik cuti seminggu centu, habiskan cuti untuk tahun Lepas. Yelah Aku ni FA susah dapat cuti dan aku ni memang langsung takda ambik cuti ke MC je apa jadi senanglah kalini new year Aku dapat cuti lama balik kampung Kan. Balik kampung lama jadi baju pun agak banyak jugak aku bawak dari sana, dekat rumah pun ada jugak baju yang tak sempat dibasuh sebelum gerak balik kampung. Jadi alang alang baju dah banyak ni Aku geraklah dobi
Kali ni Aku gerak awal basuh baju dekat dobi ni sebabnya malam Aku plan aku nak rest je sebab esoknya Aku dah start kerja. Aku pun start lah pack baju baju aku yang belambak ni dalam bakul dan gerak terus pergi ke dobi, aku selalu pergi satu dobi ni je yang jaga selalu Aku kenal adalah Maya. Dia ni orang indon, badan baek sedap fuck tetek besar bulat, bontot tonggek besar pulak Tu, kalau nak tau story aku rogol sundal ni dekat dobi, korang boleh scroll bawah bawah baca content aku sebelumni Aku ada post, banyak review mintak part 2, ni yang Aku sajikan dekat korang.
Dalam pukul 8 pagi Aku dah gerak dobi basuh baju, dobi tu clean takda orang kalini senang hati aku nak basuh baju takda tertunggu tunggu turn nak basuh, Dalam masa Yang Sama aku pun excited nak jumpa maya ni, alang alang takda orang dekat dobi pagi ni nak jugak aku fuck depan belakang indon sundal ni en. Tapi nak jadikan cerita haritu bukan Maya yang jaga dobi tapi orang lain, punah harapan tak dapat main dengan Maya ni. Aku basuh jelah baju macam biasa tapi sambil Tu tercari tertanya jugaklah pasal Maya ni dekat orang Yang jaga dobi time tu. "Eh hai, lain pulak orang yang jaga kalini, yang biasa jaga tu tak kerja dah ke?" Aku bertanya dekat orang yang jaga dekat situ
"Ouh Maya ke? Dia takda, dia cuti harini demam katanya" jawab akak yang jaga tu. Borak punya borak rupanya akak ni owner dobi rupanya, badan padu jugak owner ni, umur dalam 50 lebih macamtulah badan chubby sikit tetek besar confirm londeh punya tapi padat tak tipu punya, borak dengan dia pun Mata aku tak boleh lari tengok tetek dia. Borak lama jugaklah pasal macamana kenal Maya ni lah rapat ke dengan Maya ni lah, Aku layan je owner ni borak. Last dia cakap dengan aku "ouh adik ke yang tolong teman Maya masa blackout Tu? Terima masih eh, taktau pulak adik rapat dengan maya" Aku cakaplah takdalah rapat sangat tapi kenal lah selalu borak dengan dia apa semua kalau buat dobi
Lepastu tiba tiba owner ni cakap dekat aku kalau nak jengok dia boleh je, Maya ni duduk area area sini jugak tapi kena call dululah kalau nak datang. Aku cam eh dia ni gurau ke apa en aku gelak jelah cakap takpalah nak jaga baju apa semua lagi kan. Owner ni kata "eh takpalah, baju ni biar akak jaga je nanti dah siap ambiklah. Jap akak call dia, dia duduk sini je dekat block depan tu tingkat atas" aku dah garu kepala dah nak buat apa ni kan, macamana boleh kesini pulak jadinya, Aku tanyalah "eh takpalah kak, nanti orang kata apa pulak, husband dia ada apa semua kan tak elok. Takpalah" akak owner ni cakaplah Maya tu janda takda husband pun, dia tinggal dengan anak dia, anaknya pun dah besar takda apalah. Jadi Aku fikir okaylah kot bukan aku sorang laki, ada anak dia okaylah takdalah orang fikirlain
Akak owner ni pun dah habis call Maya dan dia dekat rumah okay je kalau Aku nak datang, Aku dengan segannya pergi jelah rumah Maya ni. Rumah dia dekat je selang dua block Dari dobi ni naik tingkat atas sekali, rumah kedailah tapi. Sampai je Aku ketut pintu, dan bukak je pintu ada perempuan umur dalam 20,21 centu bukak pintu, Aku ingat salah rumahlah kan jadi aku pusing nak turun tangga, manalah tau aku Salah Naik tangga ke tapi budak ni panggil aku "eh abang, Kak Zi hantar eh tadi tengok mummy? Owner dobi?" Aku cam eh betul ni aku pusing jelah cakap ye Kak Zi hantar tadi sambil senyum muka merah malu je Aku. Sebabnya Aku mati mati ingat anaknya laki rupanya perempuan ni, cantik pulak tu badan sedap gila Sama macam mak dia tetek bontot besar, pakai baju putih nipis je nampak bra
Warna pink dengan seluar pendek ketat warna hitam, dia bukak pintu ajak aku masuk "masuklah dulu bang, mummy dalam bilik tengah rehat baru je balik dari clinic, jap eh saya panggil" Aku cam jam Aku tanyalah "awak ni anaknya ke? Takpalah bagi dia tidur dulu, nantilah kejutkan" dia cakaplah "haah, panggil Una je, okay kalau centu takpalah, abang duduk dulu, Una buat air kejap" Aku stress weh Dalam kepala aku macam apa benda weh Aku sampai kesini pulak ni awalnya Aku nak basuh baju je kalau Maya ada dekat dobi tadi Aku henjut dia pastu balik je, ni dia dah takda patut Aku balik je tadi macamana pulak Aku boleh sampai sini. Dalam kepala aku dah fikir macam macam dah, Aku diri dekat ruang tamu tu sambil berfikir, Una tutup pintu rumah
Una sendiri yang tutup pintu, jadi aku rasa takda apalah. Una pergi dapur sambil cakap "bilik mummy dekat belakang sebelah toilet tu, abang pergilah dulu tengok mummy sementara Una kemas sikit buat air" Aku pun cakap okay dan pergi terus masuk bilik Maya. Masuk je aku tengok Maya tengah baring badan berpeluh peluk bantal "hello Maya, okay ke tu, dah lama ke demam ni? Tapi pergi clinic Dr cakap apa?" Aku Tanya pada Maya, dia pusing pandang aku "hello abang, susah susah je datang. Maya okay je ni esok okaylah ni Dr takda cakap apa pun demam biasa je" Aku gosok kepala dia dan cium dahi Maya, Maya tersenyum sambil tengok Mata aku dan Tanya keberadaan anak dia Una. Aku cakaplah dia tengah kemas dapur kot buat air, Dari dahi Aku cium ke pipi, hidung dan mulut Maya. Maya pun layan tapi
Berjaga jaga, takut Una nampak "nanti Una nampak nanti abang" kata Maya, Aku senyum dan mula picit Dan main tetek Maya "uwww tak pakai bra ehh, macam tau je ni" Aku cakap pada Maya sambil gentel puting cubit dan tarik manja puting indon sundal ni. Maya mampu senyum dan isap lidah aku sambil Aku gentel puting Maya, lepastu aku ramas Dan keluarkan sebelah Kanan tetek Maya keluar Dan isap puting keras Maya sambil Maya isap batang aku dekat seluar. Dan Kami terdengar bunyi cawan jadi Kami stop dan Maya masukkan tetek dia Dalam baju semua, Kami gelak dan aku suruh Maya rehat jelah, nanti nanti aku rogol dia sebab dah tau rumah dia dekat mana dan Maya senyum angguk lalu dia pusing sambung tidur dan rehat, Aku pun keluar ke ruang tamu dan Una keluar dari dapur "duduk dulu abang minum. Dah jumpa mummy dah? Dia tidur ke?"
Tanya Una dekat Aku, Aku cakaplah "dah tengok dia tadi, dia baru nak tidur Tu takpalah bagi dia rehat", Aku dan Una lepak dekat ruang tamu dan Kami berbual buat seketika. Una pun bertanya macamana boleh kenal dengan mummy dia apa semua dan Aku pun ceritalah macamana dan situasi waktu blackout dulu tu, dia sangat berterima kasih sebab tolong mummy dia apa semua dan taktau macamana nak balas, Aku cakaplah tak perlu pun ni dah buat air pun okay je. Tapi dia kata takleh sebab dorang ni warga luar, kalau kena buang kerja ke apa ke nanti lagi susah dorang, ni Aku dah tolong waktu Tu dia rasa berterima kasih sangat. Aku layankan jelah Dan Cuba tukar topic Tanya pasal dia apa semua tapi Aku perasan Una banyak Kali jengok kebelakang tengok kearah bilik Maya dan bertanya mummy dia dah tidur ke belum ke.
Aku pun suruhlah Una ni pergi check kalau dia risau "pergilah check Una, tengok mummy dah tidur ke belum, tadi dah breakfast makan ubat semua Kan?" Dia kata tadi dah breakfast dah makan ubat semua. Una pun pergilah check Maya dah tidur ke belum, Aku duduk je dekat sofa depan tu sambil minum kopi tengok TV, Una pun dah tengok Tu dia datang terus duduk bersila atas sofa tepi aku "mummy tidur dah kit, tengok tutup je Mata okaylah Tu dia dapat rehat kejap pun okay." Dia ceritalah mak dia tu susah tidur kalau sakit ni cepat terjagalah apa semua sebabtu dia cam risau sikit tadi. Aku layan jelah cerita dia, Una ni muda baru je 20, badan sedap tegang lagi tetek dia tu, dia duduk menyandar borak dengan aku tangan Sama macam mak dia suka merayap bila bercerita dan banyak Kali pegang peha aku. Aku takleh tahan tengok tetek bulat dia baju nipis nampak bra pink Una ni, batang aku mula keras.
Cerita punya cerita Una Makin rapat dengan Aku, tangan makin keatas dan keatas malah batang aku pun turut mengeras dan Makin timbul jelas dipermukaan seluar. "Eh kenapa keras ni abang" Una bertanya dengan suara manja sambil mengusap batang aku dan tengok muka aku, Aku menegur Una "dah Una pegang peha abang, gosok Makin dekat mana tak keras Una. Dengan pakai macamni lagi hmm" Una membalas "Una tau abang Dari tadi tengok tetek Una kann" Aku senyum Tanya mampu senyum je buat seketika. Una dekatkan muka dan Aku terasa kehangatan nafas Una dan aku terus cium mulut Una, Una isap lidah aku dan kami bercumbu buat seketika. Aku bertanya kepada Una "kalau mummy keluar nampak macamana" Una senyum dan kata tidak mengapa dan tidak peduli lalu Una bisik padaku
"Nak kote, nak isap kote" -una-
*Muka manja sambil membuka seluar aku"
Aku biarkan, sambil Aku cium mulut Una dan dia bukak seluar aku, Aku bukak bra Una dan mula ramas tetek bulat Una. Aku tarik rambut Una kebelakang dan jilat telinga, leher dan bahu Una sampai je bahagian dada Una Aku jilat dan juga cium. Sudah Aku bukak bra dan angkat baju Una di paras dada, Aku mula isap puting kanan chocolate Una sambil menggentel puting Kiri sampai keras Aku gigit dengan manja. "Mmmhh yes abang yess hmmm mmhh" mengerang manja Una ditelinga Aku sambil lancap batang aku "nak kote abang, Una nak isap kote please" kata Una sambil mengerang kesedapan. Aku tarik rambut Una bawak kearah batang aku dan bagi Una isap kote Aku, dengan rakusnya Una menghisap batang dengan mulut kecilnya "besarnya abang, tak muat mulut unaaa" Una lancap dan isap telur aku, jilat dari telur sampai ke kepala kote Una mula isap kepala kote aku dengan manja.
Aku mula tolak kepala Una kedalam sedikit demi sedikit bagi Una isap dan Una Makin selesa Dan Cuba deep throat batang aku "gok gok gok mmmhmm abang Gok gok Gok sedapnya kote abang besarnya Gok gok Gok" pelahan lahan Una Cuba Makin Dalam dan dalam terasa anak tekak Una tapi Una Masih mencuba untuk masukkan keseluruh batang aku dalam mulut kecik dia tapi hanya mampu separuh sahaja. Sambil Una blowjob batang aku, Aku mula seluk tangan Aku dalam seluar Una, rupanya Una tak pakai panties pun, jadi Aku bukak seluar Una paras lutut Dan ramas bontot Una dan gosok pantat berair Una. Una bangun cium mulut aku sambil lancap batang "sedapnya kote abang, Una suka sangat abang" Aku suruh Una sambung isap "isap kote Una, abang nak Naik pantat Una" Una senyum dan sambung blowjob batang aku sambil Aku finger dia jari dalam pantat berair Una. "Mmhmm yes yes abang yes hmm gokgokgok ahhh abangg mhmmm gokgok"
"Una?!"-maya-
Kami tak dengar bunyi pintu atau apa tau tau dengar suara Maya memanggil Una, Kami berdua terkejut dan dihujung rupanya Maya sedang berdiri memandang Kami sementara itu Una sedang isap batang aku Dan Aku tengah finger pantat Una terdiam dan terkedu. Maya datang kearah Kami dan Una menggelabah keluarkan batang aku dari mulut kecilnya, Maya duduk sebelah aku dan pegang kepala Una menyuruh sambung blowjob kote Aku dan jugak terus mencium mulut Aku dengan rakus. Aku Dan Una terkedu buat seketika "abang suka ke kena isap kote dengan anak Maya?, sedap ke bang? Lagi sedap dari Maya isap ke?" Bertubi tubi Maya bertanya soalan dekat Aku sambil cium dan isap lidah aku tanpa henti, Aku mampu angguk dan layan cium dari Maya sambil Una blowjob batang aku "iyaa Maya, abang suka dua dua isap kote abang, Maya isap buat abang nak pancut cepat" kata Aku kepada Maya.
Maya senyum nakal bila terdengar Aku bercakap sebegitu, lalu Maya mula bukak baju kelawarnya bogel satu badan Dan terus lancap batang aku sambil Una isap kepala kote aku. Aku tarik rambut Una "bagi mummy isap pulak Una. Come" una mengalah Dan akhiri dengan ludahan manja dekat batang aku Dan kami bercumbu sambil Maya mengambil alih isap batang aku dengan rakus. Maya ludah dekat batang aku, lancap batang aku sambil isap kepala kote, jilat Dari atas Turun sampai ke telur dan isap dengan rakus telur Aku sambil lancap batang. "Mmhmmm yes Maya, goodgirl sundal abang. Isap telur kote abang sampai abang pancut" kata Aku dekat Maya, "taknak, Maya taknak abang pancut" kata Maya dekat Aku, Maya cium peha Aku jilat dan gigit batang aku dan mula deep throat dengan rakus "gokgokgokgokgok mmmhmmm gokgokgokgokgok ahhh goodgirl ke sundal abang ni gokgokgok mmmhh?"
Sambil Maya isap batang aku, sebelah tangan Aku ditarik oleh Maya menyuruh Aku main teteknya sementara dia sedang isap batang dan Aku turut mainkan, Aku ramas tetek besar londeh Maya Dan tarik gentel manja puting nya. Tidak lupa jugak Aku dengan Una, Una mula horny sambil menggigit bibir melihat maknya nakal sebegitu, Una bukak baju dan bra, seluar pendek Una dan kalini kedua anak beranak telanjang bulat. View yang sangat Indah pada pagi new year Aku pernah dapat, maknya bogel tetek Dan bontot besar badan chubby tengah isap kote Aku sambil Aku main teteknya, anaknya pulak melutut duduk sebelah aku bogel peluk kepala aku sambil menyuapkan tetek ke mulut Aku dan aku ramas bontot kecil comelnya berpantat tembam dan basah berlendir banyak. Aku tak tahan dengan kenikmatan ini, Aku rasa nak pancut
Dalam 5 ke 10min Aku cakap dekat dua beranak sundal ni "abang nak pancut mmmhmm, Una, isap kote abang dengan mummy please. Abang nak pancut dekat muka dua dua" muka Una terkejut, mungkin ini Kali pertama dorang 3some anak beranak dengan segan malunya, Una Turun kalini kedua dua sundal melutut depan Aku share isap jilat batang aku. Una isap telur Aku Maya isap batang aku, Dan dorang ikut turn tukar isap batang, sangat Indah kenikmatan Aku dapat tengok sundal anak beranak isap batang aku, kalau boleh Aku nak biar lama sampai menggigil Aku bertahan. "Mmhmm mmhmm hmm abang nak pancut ke? Sedap ke mummy isap kote ni? Pancut dekat muka Maya please abang" kata Maya, "yes abang yes pancut dekat muka Una please. Una nak kote besar abang pancut mmmhmmm" kata Una
3min kemudian
"Mmhmm yes yes isap kote abang ahhh AHH yes Maya, Unaaa mmmhh abang nak pancut, abang nak pancut ah"
Aku genggam dengan kuat kedua dua tetek Una dengan Maya sambil Maya Dan Una genggam batang aku, tanpa fikirkan apa, Aku pancut dekat banyak dekat muka dua beranak ni sambil dorang lancap batang aku dengan manja "aahhhh hahah banyaknya abangg" ketawa manja Maya Dan Una kena pancut banyak dekat muka. Aku bersandar kepuasan selepas Aku pancut dekat muka dorang, Una nak Maya sambungi jilat Dan isap batang aku dan secara tak langsung mereka cium mulut masing masing anak dan mak "goodgirl sundal sundal I ni" Dan Aku pun join dorang bercumbu sambil Maya Dan Una lancap batang aku "keras lagi kote abang ni" kata Una. Maya bangun sambil tarik batang aku dan bawah Aku masuk ke bilik dan tolak aku baring terus ke katil. Anak beranak ni lap dan bersihkan muka, Maya datang baring Di sebelah aku dan Kami bercium sambil Aku ramas Dan Maya suapkan teteknya kemulut Aku. Kemudian
Aku terasa suam panas dekat ibu jari Aku, rupanya Una isap ibu jari Aku, cium jilat kaki aku, betis Dan peha dan ludah dekat batang aku, Una isap dan jilat buat seketika dan terus masukkan batang aku dalam pantat basah Una dengan pelahan "mmhmm abang, hmm hmmm besarnyaaa AHH ahhh mmhmm yes yes yes yes yyyesss abang sedapnya kote abang mmmhmmm" mengerang Una sambil pelahan pelahan fuck batang aku. "Sedap ke pantat anak Maya?" Tanya Maya pada Aku, Aku cakaplah "sedap mummy, ketat lagi pantat dia" dan Maya tersenyum. Aku isap Dan gigit manja puting Maya sambil biarkan Una fuck batang aku mengerang kesedapan, "duduk atas muka abang Maya, abang nak jilat pantat orang demam ni hehe" kata Aku pada Maya Dan bibalas okay sahaja sambil tersenyum nakal muka Maya. Maya bangun dan duduk atas muka aku menghadap anaknya sedang fuck batang mengerang.
Aku peluk pinggang Maya Dan terus jilat lubang bontot Maya Dan pantat Maya sundal dengan rakus "mmhmm yes abang jilat bontot Maya mmm yes yess ahhh jilat pantat mummy please abang ahhh ahhh yess yes sedap ke jilat bontot pantat sundal Maya bang, hmm? Yess yes abanggg" mengerang Maya kesedapan kena jilat lubang bontot Dan pantat tembam Maya. "Hmm abanggg Una nak pancut AHHHHHH AHHHHH AHHHHHH" mengerang Una nak keluarkan batang Dari pantat ketat Una tapii, Aku genggam pinggang Una tak bagi keluarkan kote Aku Dari pantatnya, Aku henjut sambil baring pantat Una sampai sundal ni pancut. Sambil Aku tengah jilat lubang bontot dan pantat tembam sundal ni, Una Masih sambung henjut batang aku, tau tau senyap je bunyi tak dengar orang mengerang, rupanya anak beranak ni tengah cium jilat isap lidah anak dengan mak ni sambil kena jilat puki Dan henjut batang.
Aku tepuk peha Maya Dan suruh tukar biar Maya pulak fuck batang aku dan aku layan Una, Maya ni bangun dan mula isap kote Yang berlendir dengan air puki Una. Aku tanya pada Una "Una okay? Sakit ke pantat Una?" Una angguk dengan muka manja dan Aku cium mulut Una sambil ramas tetek Una dengan rakus "mmmhmm Una senak sakitt" kata Una. Maya mula masukkan batang aku dalam puki tembam Maya "mmhmmm AHH AHH ahhh ahhh ahhha ahhhh yes mmhmm mhmmm yes abang ahhhhh" mengerang manja suara Maya. Maya hentak fuck dengan rakus batang aku masuk dalam pantat Maya dengan laju "oh yes yes yes ahhhh mmmhmm hmmm hmmmmm yesss AHH ahhha ahhh ahhhh" mengerang kesedapan betina sundal ni. Aku cium mulut Una dan menyuruh Una layan mak dia tengah fuck batang aku sambil Aku finger pantat comel Una, Una mula isap puting Maya sambil Maya fuck batang aku dan Aku spank pantat Una dan mula finger menggunakan 3 jari dekat pantat Una.
"Ahhhh ahhh ahhhh hmm mmhmm abang yes yes abang hmm hmmm AHH AHHHH ahhhha"-una-
*Mengerang kena finger 3jari sambil isap tetek mummy Maya*
"ABANG MAYA NAK PANCUT ABANG AHHHH AHHHH MMMHMM AHH AHHH AHHH YES YES ABANG FUCK" Mengerang kesedapan Maya henjut batang aku dengan rakus, lagi Aku dengar betina sundal ni nak pancut lagi Aku hentak kuat sambil baring pantat tembam sundal indon ni. Dalam 5min kena hentak dengan Aku Maya pancut Dan jatuh baring atas badan Aku dan Maya jilat leher dan dada aku sambil bernafas kencang. Aku Masih lagi tidak puas, Aku bangun dan baringkan kedua betina sundal anak beranak ni dan aku mula rogol pantat comel Una dengan rakus sambil choke leher Una, setiap Kali Una mengerang kuat kata sakit Aku akan tampar muka Una dengan kuat "AHHH AHHH AHHHH AHHH ABANG STOP AHHHHHH MMMMHMMM MHMMMM AHHH ABANG SAKIT ABANG PLEASE KEJAP AHH AHHHH AHHHH ABANGGGG HMMMMMM ABANG AHHHH" setiap Kali Una berjaga sakit Aku akan tampar muka Una dan dia mula menangis kesedapan Dan jugak kesakitan kena fuck dengan aku tapi
Maya muka dengan bangganya tengok anak kena rogol dengan aku dan tahan kedua tangan Una sambil cium mulut aku Dan ramas tetek anaknya Una. Badan Una dah tak bermaya Mata mula putih lidah keluar muka tersenyum dan menerima kena rogol dengan kote besar Aku, akuangkat satu kaki letak diatas bahu Aku dan kalini aku masukkan keseluruh batang aku dalam pantat comel Una dan Aku hentak kuat Dan laju walaupun Una menggigil menangis Aku tak endahkan dan hentak sambil bertanya pada Una "sedap Una? Nak abang stop ke fuck pantat Una ni? Nak abang stop? Suka kena rogol dengan abang? Sedapnya pantat Una ni, yes baby yes Una fuckkkk goodgirl betina sundal abang sorang ni" Aku rogol pantat betina ni dengan rakus sambil choke leher Una dan ludah dekat muka Una. Merah satu badan Una berpeluh menggigil kesedapan sambil menangis
"AHHH AHHH AHHHH WHHHHH AHHHHH SEDAP ABANG, UNA SUKA KENA ROGOL DENGAN ABANG, TAKNAK ABANG STOP OLEASE JANGAN STOP FUCK UNA PLEASE YESSS YESS YESSS ABANGG AHHHH"
*mengerang Una sambil menangis kesedapan*
Una mengerang menangis dan akhirnya pancut Kali kedua dengan banyak. Aku keluarkan batang aku dan tolak Una ketepi katil, Una baring menggigil ramas tetek sambil menangis tersenyum tengok Aku. Aku tarik rambut Maya "mummy sundal pulak" kata Aku pada Maya sambil tarik rambut betina indon ni, Aku cium isap lidah Maya sambil Aku spank tetek Maya sampai merah "ahhh abang AHH mmmhmm sakitt hmmm AHH ahhh abang ABANGGGG" sampai dia menahan tangan Aku, Aku tolak tangan dia, choke leher dan tampar muka Maya sundal sambil berkata "tangan dekat belakang, abang nak dua dua tangan dekat belakang" sambil Aku berkata Aku tampar muka Maya dengan kuat Dan sambung cium dan spank tetek betina indon sundal ni. Maya tahan sakit dan layan cium isap lidah aku sambil mintak kena rogol "rogol Maya bang, Maya nak kena rogol dengan abang, orang demam niii nak kotee" Aku senyum dan tarik rambut Maya kebelakang sampai dia mendongak, Aku cium leher, ludah dekat tetek Maya Dan isap puting Maya gigit dan jilat dengan rakus
Maya mengerang kesedapan Dan Aku pusingkan Maya menghadap Una dan Maya menonggeng, view yang sangat Indah, giliran Una tengok mummy Maya kena rogol depan Mata, betina sundal menonggeng melihat anaknya Una Aku dibelakang position doggy style, Aku spank bontot Maya Dan jilat lubang bontot Dan puki tembam Maya biar basah berlendir. "Una, abang nak Una lancap sambil tengok abang fuck mummy." Kata Aku pada Una dan Maya tersenyum nakal melihat muka aku dan Una Masih menggigil. Goodgirl Una betina betina sundal abang ni kata Aku pada anak beranak indon bogel kegairahan depan Aku, Aku gosok batang aku dekat lubang bontot Maya Dan jugak pantat tembam Maya lalu aku bertanya "sundal abang nak mana satu" Aku tarik rambut Maya dan jilat telinga Maya "nak bontot ke puki mummy nak kena fuck ni" sambil Aku bertanya pada Maya. Maya senyum dan jilat muka aku Minta kedua lubang di mainkan, "Maya nak dua dua abang"
Aku masukkan batang aku dalam sedalamnya di pantat tembam Maya, Aku henjut Dan henjut doggy style hentak dengan kuat Dan laju sambil tarik rambut Maya kebelakang dan genggam tetek besar Maya dengan rakus "hammm yes abang yess rogol pantat Maya bang yes laju lagi laju lagi bang ahhhh ahhh ahhh YESSS ABANGG FUCKKK YESS ROGOL MAAYA ROGOL PANTAG MAYAAAA AAH AHHH AHHH AHHHH AHHHH AHHHH ABANGGGG MMMHMMM AHHH AHHHH AHHHHHHH" mengerang Maya kesedapan dirogol dengan batang aku . Maya mengerang menggigil kesedapan, Dalam 3min Aku keluarkan batang aku, Aku ludah dekat lubang bontot Maya Dan Aku masukkan batang aku penuh kedalam bontot Maya Dan Aku henjut tak ingat dunia bontot besar sundal indon ni dengan laju dan kuat tanpa henti "AHHHHHHH YES YES YES YES YESS ABANG MMHMMM YES HMMM YESS AHHH MMH MHMM MHMMM MHHHH MMMM ABANGGG SEDAPNYA"
Mengerang si betina sundal kena fuck bontot, Maya terbaring menonggeng bontot keatas Aku fuck dengan rakus lalu Aku berkata "jilat pantat Una mummy" Aku spank dengan kuat menyuruh Maya jilat pantat anaknya Una Yang sedang lancap melihat maknya Maya kena rogol didepannya. Maya merangkak sambil menonggeng kena fuck bontot Dan mula jilat pantat Una, sangat hebat view Aku, sambil fuck betina sundal ni, dia jilat pulak puki anaknya Yang terkangkang Masih menggigil badan berpeluh main tetek sendiri. Batang aku mula kering, Aku keluarkan Dan sumbat kote Aku dalam mulut Una, Una isap dengan rakus sambil Maya isap telur Aku dibawah. Aku belai kedua kepala anak beranak ni "goodgirlnya betina betina abang ni" Aku tarik batang aku dari mulut Una dan Maya, muka dorang sedih Dan mintak kote "nak kote hmm". Aku peluk Maya
Dari belakang Dan Maya masukkan batang aku dalam pantatnya dan dia peluk leher aku, Aku choke leher Maya dan spank tetek Maya sambil Aku fuck pantat Maya Dari belakang "AHH ahhh ahhhh ahhhh ahhhh yes abang rogol pantat Maya jangan stop bang please, Maya suka kena rogol dengan abang hmm mmhhh Ahhhhh" Dalam 5min aku doggy pantat Maya, Aku keluarkan batang aku dan tarik rambut Una, Aku choke leher dia dan pusingkan badan Una position doggy jugak Dan pegang kedua tangan Una kebelakang dan mula rogol pantat Una dengan rakus "AHHHHH AHHHHH AHHHHH ABANG AHHHHH YES YES YES EEMMMNMM EMMMN FUCK UNA PLEASE PLEASE PLEASE ROGOL UNAAAA" sambil Aku rogol pantat Una, Aku cium mulut Maya dan finger 2jari Dalam pantat 1 Dalam bontot besar Maya dengan rakusnya. Aku mula rasa nak pancut
Buat Kali kedua, Aku bertahan Dan fuck selama 7min "AHH ahhh ahhh ahhhh yes Una yes Una, goodgirl Una mmmhmm hmm hmmmm yesss sedapnya pantat sundal abang ni. Yes abang nak pancut ahhh ahhhh ahhhhh Unaaa mmmhmmm!" Aku keluarkan batang aku tak sempat nak menghala ke mana mana Aku terus pancut dekat luar pantat comel Una dan bontot Una. Maya tersenyum lebat dengan muka Yang gatal lalu jilat pantat Dan bontot Una Yang penuh dengan air Mani Aku mengalir "Maya nak jugak abang hmmm" kata Maya pada Aku, licin habis takda lagi air Mani dekat pantat Una dan bontot Una, Aku angkat Una cium mulut Una "goodgirl betina sundal abang". Una isap kote Aku Dan baring ditepi sambil menggigil, Maya baring kangkang sebelah Una "nak kote abang, sundal nak abang pancut dalam" kata Maya.
Aku dengan lajunya sumbat batang aku dalam pantat tembam Maya sambil isap tetek besar londeh betina sundal ni dan kedua tangan Maya diatas kepala, Aku hentak kuat Dan laju, sedap betul muka Maya kena rogol dengan aku, Mata putih badan menggigil pancut tanpa henti Dari puki tembam Maya, Aku rogol Maya tanpa henti laju dan kuat sambil isap puting Maya. Dalam 5min macamtu Aku bisik pada telinga Maya sambil menjilat "sundal abang nak pancut dalam? Nak abang pancut dalam pantat Maya ke? Sedap sangat ke kena rogol dengan abang ni? Abang pancut okay? AHH ahhh ahhhh yess Maya hmmm abang nak pancut ahhhh!" Maya peluk Aku dengan kuat tak bagi Aku keluarkan batang aku dari pantat dia, Aku rogol Maya dengan rakus "AHHHH AHHH AHHH AHH YES ABANG, MAYA NAK ABANG PANCUT DALAM PLEASE, ROGOL MAYA ROGOL MAYAA ABANGG AHHH AHHHH AHHHHH"
Dan Aku pancut Kali ke tiga dalam pantat Maya, Aku fuck pelahan lahan sampai Aku keluarkan batang aku lalu memancut mancut air Mani keluar mengalir Dari pantat Maya. Aku baring kepenatan sebelah Maya dan phone Maya berbunyi, dapat text Dari owner yang baju dah siap dah dilipat sekali. Sedar tak sedar sudah pun sejam Aku fuck dengan dua beranak ni. Aku baring rehat sekejap Dan masuk toilet basuh Dan bersiap, Aku keluar toilet Una dan Maya sedang bercumbu tunggu Aku keluar toilet, dorang datang dihujung katil dan bukan mulut mintak isap kote, Aku layankan je walaupun batang aku dah tak keras lagi tapi duna beranak ni suka isap kote Dan telur Aku sambil Aku bersiap. Sudah Aku siap "abang nak pergi dah ke, nanti kalau abang nak main lagi, abang datanglah bila bila okay?" Kata Maya. Aku cium mulut Una dan Maya dan Aku gerak pergi dobi
Sampai Di dobi aku tengok takda owner ni dekat dobi, Aku bukak pintu staff owner baru keluar dari toilet tak berseluar hanya tudung, t-shirt Dan panties. Aku terkejut dan terus tutup pintu berkata sorry, niat nak berterima kasih je, tapi lain pulak nampak. Tetek besar kulit putih, panties biru bertudung biru owner ni, Aku cepat ucap terima kasih Dan ambik bakul baju gerak ke arah kereta, owner keluar dari bilik staff dah berseluar cakap "nanti datang lagi tau" sambil senyum muka nakal. Aku fikir kalau Aku tak penat atau kering, Aku masuk je main dengan owner ni pulak hmmmmm
#bahan lancap#melayu lancap#melayu sedap#modal lancap#modal melayu#rogol#bontot#isap batang#kote keras#pepek tembam#lucah melayu#cerita lucah#tudung lucah#tudung lancap#batangporn#sharing wife#pancut muka#pepekberair#pepeksedap#tetekpadu#tetekmantap#tetekbesar#melayu tudung#thick and juicy#modal pancut#perfect breast#perempuan#modallancap#fuck my wet pussy#indonesia
2K notes
·
View notes
Text
KERANI PEJABAT (PART 1)
Aku kerja sebagai executive di bahagian pertanian di Timur Malaysia. Dalam Pejabat aku ni x ramai mana pun perempuan, kalau ada pun jaga bahagian admin Pejabat je. Ada dalam 7 orang je perempuan dalam office ni. Aku memang agak mesra dengan semua kerani2 kat sini. Dalam ramai2 ni, 6 orang dah kahwin, 1 jer yang belum kahwin. Mesti korang ingat aku akan try yg single tu kan, tp takkkk.
Aku duk berkenan kat satu perempuan ni, korang pun boleh Teka. Ya, dia bini orang. Persona bini orang ni lain bosskuu. Ira namanya. Ira ni berkaca mata, putih kulitnya, tinggi dalam 165, berat dalam 60 gitu je. Badan kurus je, tp C cup. Ira ni yang buat aku geram dah laa cantik, pasti soft spoken dengan suara manja2 dia. Mana tak kerasnya keris aku.
Mula2 kami selalu keluar makan ramai2, lepak Mall spend time lepas waktu office. Sengaja aku ajak main bowling nk tgk punggung Ira ni, geram beb. Tp alang2 tu usha sekali punggung kerani yg lain sekali.. tp x blh lawan punggung Ira ni... Selalu kena pam dgn husband dia ni. Bila makan aku sengaja duk sebelah dia biar siku aku blh kena dada dia, itu taktik biasa kan? Dia pun mcm faham je.
Fast forward, dalam setahun jg aku rapat dgn ira, sampai lah satu masa tu dia meluah sesuatu yg menjadikan relay kami makin rapat. Suami ira ni sebenarnya kerja offshore, so beberapa bulan sekali baru blk. Time ni aku dah hidu bau2 isteri kesunyian. Yang buat dia sedih adalah suami Ira ni ada perempuan simpanan lain. Time ni aku dah sedar, peluang aku tinggi. Tapi waktu tu aku cover lagi, byk Bagi dia kata2 semangat. Padahal aku dah teringin nk rasa badan dia.
Sejak drpd tu, Aku Dan Ira makin kerap ws malam2, perkara ni makin nakal bila aku Tanya dia.
" Ira, tak rasa sunyi ke" aku pancing dgn harapan dia termakan.
"Urmmm, sunyi juga tinggal sorang lama2, ada suami mcm takde"
" Kesian diaa, saya kan ada. Tiap2 malam blh teman ira"
" Hmmm, tapi ws je kan, lain rasa tu"
" Kalau ira nak ada di sebelah tiap2 malam pun saya blh teman" Masih Cuba memujuk ira.
" Tak boleh, Ira isteri org, Ira tak nak curang, walaupun suami Ira curang."
" Mana adil mcm tu, dia dah tinggalkan Ira "kesunyian", kena laa balas balik"
" Macam mana nak balas balik?"
Umpan dah termakan sikit ni " Ira kena laa curang blk, buktikan bukan dia sahaja yg blh buat, tapi kan saya nk Tanya bila last Ira bersama?"
"Tak berani nk curang, entahlah bila last bersama, rasanya dah 4 bulan dah disentuh"
Dalam hati aku, ini kalau gosok sikit je dah banjir ni. " Pernah datang gersng tak?"
" Tipu laa kalau tak pernah, selalu je tp x blh nk buat apa" Ira mengeluh.
" Ira blh lncap kan? Bagi hilang rasa grsng tu"
" Hmmm, tak pandai and tak pernah buat"
Akhirnya Ira termakan umpan aku, " Saya blh ajarkan, malam2 ni lg best Lncp"
" Tapi tak turn on malam ni"
Aku pun terus hantar gambar batang aku pada dia, 3 keping gambar biar dia tgk puas2. " Untuk Ira, tgk laa dulu mana th blh buat Ira turn on"
Dalam masa 5 minit, juga Ira tak balas ws aku. Aku ingat dia dah block aku sbb hantar gambar batang kat dia.
"Awak, hmmm besarnya batang awak, takut" Ira balas. Waktu ni aku dah tahu, Ira dah turn on tgk batang aku.
" Biasa je tu Ira, Ira kena pegang laa nak tahu besar ke tak."
" Kalau dah berurat macam tu, mana ada biasa" Ira memuji lagi batang aku.
" Lagi best kalau masuk mulut Ira, Ira dah basah ke"
" Urmmm, dah basah laaa"
" Usaplah puki Ira tu slow2, biar kena dekat biji tu baru puas" aku hantar juga voice note pada Ira biar dia makin Gersang.
" Urmmm awak, rasa tak selesa laa." Semakin byk aku hantar voice note pada Ira biar dia basah sebasahnya.
Dalam 10 minit, aku menggoda Ira. Akhirnya, dia hantar aku satu gambar. Gambar jarinya yg basah, air puki Ira penuh tangan, tak pelik pun puki yg kesunyian memang banjir.
"Awak, lama saya tak rasa macam ni, puas sgt. Thank you tau"
" Sama2 Ira, saya akan sentiasa ada untuk Ira" ayat penghabisan yang mana aku tahu, Ira akan jadi hamba sxx aku.
Ira cuma balas dengan emoji "love", Dan aku tahu aku akan henjut dia tak lama lagi. Aku kena sabar. Lain macam penangan bini yang kesunyian ni.
SORRY KALAU PENULISAN ADMIN TAK BEST, TAPI KALAU NAK PART 2 KOMEN BANYAK2, ADMIN AKAN CERITA LAGI BILA IRA DAH JADI LAGI NAKAL.
#gadiscomel#gadisnakal#melayuboleh#melayunakal#melayu sedap#gadis tudung#gadishijab#gadishot#gadisbogel
1K notes
·
View notes
Text
Thoif Hidayat, Juara Satu Pantun Spontan Milenial, Nilai Anies Baswedan Sosok Cerdas dan Rendah Hati
JAKARTA | KBA – Dipilih oleh Bakal Capres Anies Rasyid Baswedan sebagai juara satu membuat pantun spontan, sangat membanggakan Thoif Hidayat. Dia menerima buku yang ditandatangani langsung oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu serta sempat berdialog menyampaikan pendapat yang ditanggapi langsung oleh idolanya. “Saya merasa bangga sekali. Baru ini kali saya bertemu beliau. Kesan saya Pak…
View On WordPress
0 notes
Text
Kak noor suka berzina
Petang itu aku duduk termenung di sebuah bangku di Tasik Titiwangsa. Kerja pejabatku yang bertimbun membuat aku rungsing. Boss hanya memberi masa dua hari saja bagi menyelesaikan kerja yang menjadi tanggungjawabku. Seperti biasa bulan Januari, PA yang telah setahun bertugas denganku menghantar setimbun borang Laporan Penilaian Prestasi untuk aku nilai sebagai Pegawai Penilai Pertama. Untuk memberi markah kepada kakitangan inilah yang selalu memberi masalah kepadaku.
“En. Azman jangan lupa. Boss nak borang ni dua hari lagi.” Terngiang pesanan PAku sebelum meninggalkan bilikku.
Sambil aku termangu-mangu tiba-tiba terlintas seorang gadis di hadapanku. Dengan tracksuit biru dia berjalan pantas di hadapanku. Aku sempat melihat wajah ayu gadis tadi dan tiba-tiba saja peristiwa 13 tahun lalu terpampang di mindaku. Paras rupa gadis itu seiras dengan wajah Kak Noor.
Sewaktu usiaku 15 tahun aku tinggal bersama keluargaku di sebuah perkampungan terpencil. Pak Hamid yang bertugas sebagai penghulu adalah orang terbilang dan dihormati oleh semua penduduk. Pak Hamid yang kaya raya mempunyai tanah yang amat luas. Ada kebun dan ada dusun. Sungguhpun kaya Pak Hamid tidak sombong. Dialah tempat orang kampung meminta pertolongan.
Satu hari kampung kami didatangi oleh seorang lelaki separuh baya. Aku kira umurnya lewat lima puluhan. Dia meminta pertolongan Pak Hamid agar memberi tempat berteduh kepadanya. Lelaki yang dikenali sebagai Pak Abu itu kelihatan baik orangnya. Terkenal dengan sifat penolongnya maka Pak Hamid membenarkan Pak Abu tinggal di pondok di dalam dusun buah-buahannya. Memang menjadi kebiasaan orang kampung membina pondok kecil di dusun masing-masing. Tapi pondok Pak Hamid lebih besar daripada rumah keluargaku.
Pak Abu diamanahkan menjaga kebun dan dusun Pak Hamid. Segala keperluan Pak Abu ditanggung Pak Hamid dan bila musim buah-buahan Pak Abu diberi saguhani secukupnya.
Pak Abu rajin orangnya. Siang hari dia menjaga dusun Pak Hamid. Segala semak samun dibersihkannya dan pokok-pokok buah-buahan dibubuh baja. Pada malam hari Pak Abu secara sukarela menjadi siak di surau kampung kami. Orang kampung menyukai Pak Abu kerana dia ringan tulang dan rajin membantu orang kampung. Di mana ada kenduri kendara, di situ ada Pak Abu yang membantu tuan rumah mengurus majlis.
Pak Hamid ada seorang anak perempuan yang biasa aku panggil Kak Noor. Nama sebenarnya ialah Puteri Noorhidayah Elyana. Kak Noor cantik orangnya dan berumur 18 tahun. Selepas habis SPM Kak Noor tak bekerja. Dia tinggal dikampung membantu keluarganya. Aku yang berumur 15 tahun waktu itu jatuh cinta kepada Kak Noor yang cantik. Biasalah cinta sebelah pihak, cinta monyet. Aku sentiasa memerhati gerak geri Kak Noor. Aku cemburu dan sakit hati bila Kak Noor berbual dengan lelaki lain.
Tiap kesempatan aku akan ke rumah Kak Noor. Pura-pura berkawan dengan adik Kak Noor yang sebaya denganku padahal aku ingin berdekatan dengan Kak Noor. Pernah aku mencuri seluar dalam Kak Noor yang dijemur diampaian dan aku akan melancap sambil memegang seluar dalam Kak Noor dan membayangkan wajah cantik Kak Noor.
Pada hari-hari tertentu aku melihat Kak Noor membawa makanan dan lauk ke rumah Pak Abu. Kadang-kadang aku menemani Kak Noor ke rumah Pak Abu yang agak jauh di tengah dusun. Pak Hamid dan isterinya menyukai Pak Abu yang baik dan rajin kerana itu bila mereka memasak maka selalulah di hantar ke pondok Pak Abu yang tinggal bersendirian itu. Biasanya Kak Noor memberi langsung kepada Pak Abu atau ditinggalkan di hadapan pondok kalau Pak Abu tiada di pondok.
Petang itu aku sedang memancing di anak sungai tak jauh dari pondok Pak Abu. Dari jauh aku melihat kelibat Kak Noor sedang menjinjing mangkuk tingkat menuju ke rumah Pak Abu. Bila sampai di pondok Kak Noor memanggil Pak Abu. Dari jauh aku melihat Pak Abu yang hanya memakai kain pelikat tanpa baju membuka pintu. Kak Noor menapak anak tangga dan naik ke atas pondok. Pintu pondok tiba-tiba tertutup. Aku hanya memerhati dan selepas beberapa minit Kak Noor tidak juga keluar. Biasanya Kak Noor tak pernah masuk ke dalam pondok.
Aku jadi penasaran. Perlahan-lahan aku bergerak mendekati pondok Pak Abu. Aku ingin melihat apa yang berlaku dalam pondok. Dengan langkah berhati-hati aku mendekati pondok berdinding papan itu dan mencari lubang yang boleh aku intip. Kebetulan ada bahagian papan yang telah reput dan terbentuk lubang kecil.
Aku merapatkan mataku ke lubang dinding. Tersirap darahku bila melihat Pak Abu sedang merangkul tubuh genit Kak Noor di dalam pondok. Kak Noor pula membalas pelukan itu sambil Pak Abu meramas-ramas punggung Kak Noor yang selama ini menjadi idamanku. Mereka lalu berkucupan penuh nafsu, lidah bertemu lidah berkulum-kuluman. Selepas puas melumat bibir Kak Noor, bibir Pak Abu berlabuh pula di pipi dan leher gadis pujaanku.
Dua makhluk berlainan jenis itu berpelukan erat. Lelaki separuh baya berkulit hitam tapi masih kekar sementara gadis sunti berkulit putih bersih dan cantik. Kak Noor mengeliat kegelian bila dilayan penuh pengalaman oleh Pak Abu. Kak Noor kelihatan membalas tindakan Pak Abu. Tangannya mula meraba kain pelikat yang dipakai Pak Abu. Diraba-raba paha Pak Abu mencari tongkat sakti Pak Abu.
Kak Noor membuka gulungan kain pelikat yang membelit pinggang Pak Abu. Bila terurai Kak Noor melondehkan kain yang dipakai Pak Abu dan pantas memegang batang pelir Pak Abu. Terpaku aku melihat batang pelir Pak Abu sungguh besar dan panjang. Kepalanya bulat dan batangnya berurat-urat. Batang pelir Pak Abu sungguh hitam seperti batang keropok lekor. Pak Abu membiarkan Kak Noor mengocok-ngocok batang pelirnya.
Pak Abu kemudian menyelak t-shirt Kak Noor lalu meramas-ramas dan mengusap tetek Kak Noor. Tetek Kak Noor yang putih bersih itu tidaklah besar sangat tapi bentuknya amat tegang. Di puncak gunung kembar itu terdapat puting sebesar kelingking warna merah muda. Pak Abu kelihatan geram dengan gunung kembar Kak Noor lalu diuli dan dipicit-picit lembut dan penuh mesra. Tangan kasarnya melekat erat di payudara gadis pujaanku.
Tidak puas dengan itu, Pak Abu terus menjilat dan menghisap puting tetek Kak Noor silih berganti. Kak Noor mendesis kecil lalu memaut rapat kepala Pak Abu ke dadanya. Gayanya seolah-olah menyuruh Pak Abu menelan keseluruhan teteknya. Genggaman tangan Kak Noor pada batang pelir Pak Abu semakin erat dan Kak Noor semakin melajukan tangannya melancap batang pelir Pak Abu.
Selepas beberapa ketika, Pak Abu berhenti menghisap tetek Kak Noor dan kembali mengucup bibir kekasihku itu. Kak Noor menjadi semakin tidak keruan. Dia melepaskan tangannya dari batang pelir dan memeluk Pak Abu dengan eratnya. Agak lama juga mereka berkucupan sambil berdiri. Pak Abu melepaskan kucupan dan dengan cekapnya menarik kain yang dipakai Kak Noor. Terburai kain batik Kak Noor dan tubuh indah Kak Noor yang menjadi idamanku terdedah tanpa ditutupi seurat benang. Sungguh indah tubuh Kak Noor yang putih melepak dan bayangan hitam terlihat di celah pahanya. Bulu-bulu hitam yang jarang-jarang menghiasi taman rahsianya yang menjadi igauan aku selama ini.
Bahagian inilah yang selalu aku bayangkan bila aku melancap. Aku membayangkan mencium tundun indah Kak Noor dan kelentit merahnya aku gigit mesra. Aroma burit Kak Noor aku sedut sepuas-puasnya. Lurah Kak Noor yang merekah merah aku jilat dan lubang sempitnya yang basah aku benamkan batang pelirku yang teramat keras. Semakin aku bayangkan Kak Noor makin laju pergerakan tanganku dan beberapa ketika kemudian terpancutlah maniku. Aku terduduk kepuasan.
Pak Abu kembali merangkul Kak Noor. Kali ini dipeluk dari belakang. Pak Abu merapatkan tubuhnya dan menggesel-geselkan batang pelirnya pada belahan punggung Kak Noor yang tak berbungkus. Pak Abu mengeselkan batangnya turun naik sambil menjilat dan mengucup tengkuk dan telinga Kak Noor. Kak Noor mengeliat kenikmatan. Punggungnya yang sedia tonggek itu semakin menonggek kebelakang menekan batang pelir Pak Abu lebih rapat sambil membiarkan tangan Pak Abu melingkari tubuh dan meramas-ramas teteknya.
Tangan Pak Abu kemudian turun ke pinggul Kak Noor. Pak Abu meramas-ramas sambil menariknya kebelakang membuatkan punggung Kak Noor semakin rapat menekan batang pelirnya. Pak Abu pula yang semakin tidak keruan dengan reaksi punggung Kak Noor itu. Daging punggung kenyal yang dua ketul itu menimbulkan rasa geram kepada Pak Abu. Pak Abu terus melutut dan merapatkan mukanya pada belahan punggung Kak Noor. Pak Abu terus menjulurkan lidahnya bermain-main di celah kelangkang Kak Noor. Layanan Pak Abu tersebut membuat Kak Noor seperti terbang di kayangan. Matanya terpejam dan kepalanya terdongak ke atas.
Semakin lama Pak Abu menjilat kelangkang Kak Noor semakin membuatkan Kak Noor bertambah tidak keruan. Kedua-dua tangannya mencapai kepala Pak Abu dan terus menariknya supaya makin rapat sambil tubuhnya dilentikkan. Perlakuan Kak Noor itu menambahkan ghairah Pak Abu. Dia lalu bangun dan menghunuskan batang pelirnya kecelah lurah pada belahan punggung Kak Noor. Pak Abu menggeselkan kepala pelirnya berulang-ulang. Aksi Pak Abu pada celahan pantat Kak Noor membuatkan gadis yang menjadi pujaanku itu semakin kuat mengerang.
Pak Abu memegang batang pelirnya dan kepala bulat diarah ke lurah Kak Noor mencari lubang yang berdenyut-denyut. Dengan terampil Pak Abu menyumbatkan batang pelirnya ke dalam lubang pantat Kak Noor. Batang pelir Pak Abu yang hitam berkilat itu semakin dalam menjunam ditelan belahan pantat Kak Noor. Kak Noor berterusan mendesah kenikmatan. Tanpa membuang masa lagi Pak Abu mulai menghayun batang pelirnya keluar masuk sambil Kak Noor yang masih berdiri itu semakin melentikkan tubuhnya memudahkan batang pelir Pak Abu keluar masuk dari belakang.
Tiba-tiba tubuh Kak Noor mengejang dan menggigil. Kak Noor menarik tangan Pak Abu supaya memeluknya dari belakang. Pak Abu memberhentikan hayunan tetapi menekan rapat batang pelirnya supaya masuk lebih dalam sambil memeluk Kak Noor. Pak Abu sengaja menyeksa Kak Noor dengan merendam batang kerasnya berlama-lama. Suara rengekan dan erangan Kak Noor makin kuat.
Beberapa ketika kemudian Pak Abu merangkul tubuh genit Kak Noor lalu membaringkan terlentang ke atas lantai beralas tikar mengkuang. Jaraknya hanya beberapa kaki saja dari tempatku mengintip. Bila Kak Noor membukakan pahanya aku tercium bau buritnya yang merah itu. Bau tersebut membuat batang pelirku yang telah keras sejak tadi menjadi lebih keras. Kalau boleh aku ingin menerkam dan menghidu lurah Kak Noor yang merekah basah. Aku dapat melihat dengan jelas gayanya yang sangat mengghairahkan itu.
Sambil melutut Pak Abu celapak ke celah kelangkang Kak Noor yang sudah terkangkang luas. Jelas di hadapanku batang pelir Pak Abu terhangguk-hangguk menunggu untuk menyelam dalam lurah sempit gadis sunti. Kemudian Pak Abu memasukan kembali batang pelirnya yang masih berlendiran kedalam lubang pantat Kak Noor yang sedia basah lalu terus menghayun keluar masuk.
Agak lama juga Pak Abu menghenjut lubang pantat Kak Noor yang terus mengerang menahan asakan berahi Pak Abu itu. Henjutan Pak Abu semakin laju dan diselang selikan dengan hentakan padu. Akhirnya sekali lagi tubuh Kak Noor menggigil dan mengejang. Dipeluknya tubuh Pak Abu rapat-rapat. Pak Abu mencium dan menjilat leher serta cuping telinga Kak Noor berkali-kali membuatkan Kak Noor bertambah kuat memeluk Pak Abu disertakan suara erangan yang kuat dan tidak terkawal. Agak lama juga tubuh Kak Noor mengejang hinggalah keadaan agak reda sedikit, barulah dia melonggarkan pelukannya.
Pak Abu belum mengalah. Batang pelirnya didayung makin laju keluar masuk lubang burit gadis remaja yang sedang berkembang. Lelaki tua tersebut amat berbangga dapat menikmati anak gadis tok penghulu yang muda belia. Kak Noor pula seronok dilayan Pak Abu yang banyak pengalaman. Beberapa ketika kemudian terlihat badan Pak Abu menggigil dan dihentak kuat lubang burit Kak Noor. Kak Noor menjerit dan matanya terbeliak. Benih-benih Pak Abu terpancut menyirami rahim Kak Noor yang tengah subur.
Pak Abu terkulai lemas di sebelah Kak Noor yang juga terkulai layu. Dua tubuh hitam putih itu terbaring dengan mata terpejam menikmati kelazatan berhubungan kelamin.
Selepas peristiwa itu aku sentiasa mencari peluang mengintip pasangan kekasih itu memadu asmara. Bila aku melihat Kak Noor membawa bekalan makanan ke pondok maka secara diam-diam aku mengekori Kak Noor. Dan peristiwa semalam berulang kembali. Aku hanya memerhati dan melancap batang pelirku hingga air maniku terpancut. Pak Abu dan Kak Noor menikmati bersama sementara aku menikmatinya bersendirian.
Tiga bulan kemudian kampung kami gempar. Sudah dua hari Pak Abu tak datang ke surau. Beberapa penduduk berkunjung ke pondok Pak Abu dan dapati pondok tersebut kosong. Dua minggu selepas itu Pak Hamid telah mengadakan kenduri kahwin Kak Noor dengan seorang pemuda di kampung kami. Dari cakap-cakap orang pemuda tersebut telah mendapat habuan tujuh ribu ringgit kerana sudi mengahwini Kak Noor. Bisik-bisik orang mengatakan pemuda tersebut dibayar untuk menjadi pak sanggup. Enam bulan kemudian Pak Hamid mendapat seorang cucu lelaki dan wajah bayi tersebut mirip wajah Pak Abu.
***********************************************
Sudah dua tahun Kak Noor dikahwinkan oleh Pak Hamid dengan seorang pemuda di kampung kami. Kak Noor dari awal memang tidak menyukai pemuda ini tapi dia terpaksa menurut arahan Pak Hamid bagi menutup malu. Sekarang anak lelakinya itu sudah pun berusia setahun lebih dan sudah pandai berjalan.
Kak Noor sebenarnya tidak pernah disentuh oleh suaminya sejak malam pertama. Tidak tahu dimana silapnya. Masing-masing tidak mempunyai nafsu sungguhpun mereka tidur sekatil. Sebagai wanita muda berusia 20 tahun nafsu Kak Noor kekal membara tetapi bila bersama suaminya dia tidak pernah meminta agar nafsunya dipuasi.
Sudah seperti tanggungjawabnya mengurus dusun berhampiran rumah mereka, Kak Noor hampir setiap hari meninjau dusun yang sedang berbuah lebat. Durian, cempedak dan beberapa tanaman lain tumbuh subur. Durian yang berbuah lebat telah gugur buahnya. Seperti biasa peraih dari bandar akan datang memungut buah-buah durian untuk dibawa ke bandar sebagai juadah penghuni kota.
Hari itu Pak Lazim datang lagi. Dengan lori tiga tan lelaki berusia 45 tahun itu datang seorang diri. Dan seperti dijanjikan Kak Noor sudah berada di pondok kecil dalam dusun itu menanti Pak Lazim. Di tepi pondok berpuluh-puluh biji buah durian dilonggokkan di atas tanah.
Pak Lazim menghentikan lorinya di tepi pondok durian. Dengan pantas dia mengangkat buah-buah tersebut ke dalam lorinya. Oleh kerana hari itu cuacanya panas maka Pak Lazim membuka baju yang dipakainya. Kak Noor yang duduk di muka pintu pondok memerhatikan sahaja kerja-kerja Pak Lazim.
Akhirnya semua buah durian telah berpindah ke perut lori. Berpeluh-peluh tubuh Pak Lazim selepas bertungkus-lumus mengangkat buah-buah berduri tersebut. Kak Noor memerhatikan saja tubuh Pak Lazim yang kekar berotot itu dibasahi peluh. Tubuh hitam yang basah itu berkilat-kilat bila tekena cahaya matahari.
Melihat tubuh kekar berotot-otot itu perasaan Kak Noor terhibau kembali peristiwa dua tahun lalu. Tubuh hitam seperti itulah yang memberi kenikmatan kepadanya dulu. Terbayang Pak Abu membelai tubuhnya. Terkenang kembali batang zakar Pak Abu yang berurat-urat dengan selesa keluar masuk lubang buritnya. Kak Noor terjerit nikmat bila Pak Abu memancutkan benih-benih ke dalam rahimnya. Kak Noor terkapar lesu kepuasan selepas penat bertarung.
Kak Noor tersenyum dan terasa cairan panas membasahi lurah nikmatnya. Kak Noor meraba-raba buah dadanya yang membusung dan tangan yang satu lagi meraba-raba celah kelangkangnya. Matanya terpejam bila membayangkan peristiwa dua tahun lalu.
Pak Lazim memerhati tingkah Kak Noor di pintu pondok. Pak Lazim yang berdiri di tanah berhampiran Kak Noor amat arif dengan perlakuan Kak Noor itu. Sebagai lelaki yang berpengalaman Pak Lazim faham tingkah laku wanita muda beranak satu itu. Ini peluang aku, fikir Pak Lazim. Kalau kena gayanya perempuan muda yang cantik ini akan jatuh ke tangannya. Pak Lazim tersenyum.
“Noor, Noor mengantuk ke?” Pak Lazim pura-pura bertanya.
“Aaapa Pak Lazim?” Kak Noor terkapa-kapa seperti baru bangun tidur.
“Pak Lazim tanya, Noor mengantuk ke?”
“Tak… Pak Lazim,” jawab Kak Noor tersipu-sipu. “Kalau Pak Lazim penat naiklah dulu ke pondok ni.”
“Memang penat, banyak durian hari ni.”
Kak Noor masuk ke dalam pondok dan diikuti oleh Pak Lazim. Pak Lazim pura-pura terjatuh dan badannya menghempap Kak Noor yang masih berdiri. Kedua makhluk tersebut terbaring ke lantai pondok. Pak Lazim pantas mengambil kesempatan memeluk dan mencium pipi Kak Noor.
“Maaf Noor, Pak Lazim tersandung tadi.”
“Tak apa, pondok ni memang gelap.”
Kak Noor rasa seronok bila dipeluk oleh Pak Lazim. Sudah dua tahun dia tidak dipeluk oleh seorang lelaki. Ghairahnya mula mendidih. Malah dia relah kalau Pak Lazim memeluknya lebih lama. Bau keringat di badan Pak Lazim membangkitkan nafsunya.
“Noor tak marah ke kalau Pak Lazim mencium Noor.”
“Gatallah Pak Lazim.” Kak Noor menjawab sambil tersipu malu.
Bagaikan mendapat lampu hijau Pak Lazim yang duduk berlunjur bersandar ke dinding pondok menarik Kak Noor dan merebahkan Kak Noor berbantalkan pahanya.
Tangan Pak Lazim mula merayap-rayap ke dalam baju T yang dipakai Kak Noor. Tapak tangan berkulit kasar itu meramas-ramas tetek yang agak bulat dan berisi. Kak Noor hanya memejamkan matanya sambil menikmati tindakan Pak Lazim itu.
Tangan Pak Lazim mula merayap ke dalam baju T Kak Noor. Seperti selalu Kak Noor tidak memakai baju dalam. Rimas katanya. Pak Lazim tersenyum riang. Kerja tangannya menjadi mudah. Tompokan daging kenyal itu diurut-urut dan dipicit-picit. Kak Noor terpejam penuh nikmat. Selepas beberapa minit baju T telah ditanggalkan. Kak Noor membantu memudahkan kerja Pak Lazim. Tubuh indah putih gebu itu terdedah.
Pak Lazim tersenyum riang. Kini tangannya mengosok-gosok perut dan terus merayap ke celah kelengkang Kak Noor yang masih tertutup kain batik. Kain batik itupun kemudiannya terburai. Bukit kecil berbulu hitam jarang-jarang menjadi habuan mata tua Pak Lazim. Kini jari-jarinya bermain di lurah lembah Kak Noor membuatkan Kak Noor makin terangsang. Suhu ransangan makin meningkat bila tindakan di lurah madu berlaku serentak dengan ramasan-ramasan lembut di bukut kembar. Kak Noor mengeliat kesenangan.
Pak Lazim berindak penuh pengalaman. Kini Kak Noor sudah hampir memenuhi hajat Pak Lazim kerana gelodak nafsunya bagaikan empangan yang akan pecah kerana tak dapat menahan limpahan aliran air yang deras. Begitulah rangsangan yang sedang Kak Noor hadapi dek permainan Pak Lazim yang begitu berdiplomasi. Kak Noor dibaringkan dengan cermat dan pipinya dicium mesra penuh nafsu. Pak Lazim mengunakan segala pengalaman yang ada dengan sebaik mungkin, kerana dia mahu Kak Noor benar-benar terangsang dan merelakan. Pak Lazim menepuk-nepuk penuh mesra sejalur lurah yang indah yang menjadi kegemaran pengembara seks.
Pak Lazim memainkan jari-jarinya di tebing lurah yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kak Noor kegelian dengan meluaskan kangkangnya. Puas dengan jari-jarinya, Pak Lazim merebahkan diri dan dengan terampil mengunakan lidah kesatnya untuk meneroka lurah Kak Noor yang kini sudah mulai becak. Pak Lazim senyum dengan respons yang diberikan oleh Kak Noor. Cairan lendir yang licin dan masin itu dijilat dan ditelan penuh nafsu. Pak Lazim akan menyeksa nafsu Kak Noor biar Kak Noor merayu-rayu padanya untuk tindakan penamat.
“Pak Lazim, sedap. Lagi Pak Lazim.”
Kak Noor menendang-nendang angin. Badannya bergetar bila Pak Lazim makin gencar meneroka lurah merkah dan daging kecil di sudut alur. Kelentit Kak Noor Pak Lazim sedut macam menyedut siput gulai lemak.
Tangan Kak Noor menerawang. Badan dan paha Pak Lazim di raba-raba. Pak Lazim faham reaksi Kak Noor. Seluar panjang yang melekat di tubunya dilondeh. Batang hitam berurat bagaikan keropok lekor itu tegak bagai tiang bendera. Kak Noor dengan pantas menangkap batang besar dan dilurut-lurutnya. Ditarik rapat ke arahnya dan Pak Lazim menurut saja.
Pak Lazim bergerak rapat ke badan Kak Noor. Pantas Kak Noor merentap keropok lekor itu dan kepala bulat hitam mengkilat dijilat dan dikulum. Masin di lidah Kak Noor. Peluh Pak Lazim yang mengalir ke batang berurat itu di telan bernafsu. Beberapa minit kemudian Pak Lazim dapat merasakan cairan mazinya mula merembes keluar dari hujung kotenya.
“Cepat Pak Lazim, saya tak tahan,” Kak Noor merengek meminta-minta. Pak Lazim tersenyum. Akan kulanyak kau sehabis-habisnya, fikir Pak Lazim. Sudah lama Pak Lazim tidak mengadakan hubungan seks sejak isterinya menopause.
Pak Lazim memeluk tubuh comel Kak Noor. Sebagai salam permulaan Pak Lazim mengucup kedua bibir Kak Noor yang comel. Mereka bertukar kuluman dan hisapan lidah. Kepala bulat Pak Lazim mula menujah-nujah kearah alur lembah Kak Noor secara lembut dan perlahan. Kak Noor makin meluaskan kelangkangnya.
Pak Lazim sengaja berlama-lama di lurah basah. Pak Lazim mahu Kak Noor sendiri yang meminta agar permainan yang penuh nikmat diteruskan. Selepas menunggu lama akhirnya Kak Noor mengalah dengan merengek-rengek meminta Pak Lazim membajak lurahnya yang sudah lama banjir. Terkemut-kemut muara nikmat menunggu kepala bulat menyelaminya. Mata kuyu Kak Noor terpejam. Mulutnya terbuka sedikit. Nafasnya terengah-engah. Jantungnya berdegup kencang. Nafsunya minta dipuasi.
“Boleh Pak Lazim teruskan?” bisik lelaki tua yang penuh pengalaman itu.
“Masuklah Pak Lazim, saya dah tak tahan,” Kak Noor bersuara dengan nada benar-benar mengharap.
“Terima kasih Noor. Pak Lazim akam memberi kepuasan.”
Pak Lazim membetulkan kepala torpedonya. Ditekan kepala bulat itu sedikit demi sedikit. Kepala bulat mula tenggelam.
“Pelan-pelan Pak Lazim. Butuh Pak Lazim besar.” Kak Noor berbisik sambil merangkul badan Pak Lazim.
Pak Lazim berhenti seketika. Kepala torpedo masih di pintu gua. Ditekan lembut kepala berbentuk cendawan itu. Kak Noor bersuara manja semasa kepala pelir Pak Lazim yang kembang berkilat menyelam lebih dalam. Kak Noor mengetap bibir semasa Pak Lazim sedang membenamkan keropok lekornya sedikit demi sedikit. Pak Lazim senyum puas setelah tongkat saktinya berjaya masuk makin dalam. Badan Kak Noor bergegar kuat. Pahanya terketar-ketar. Kemutan demi kemutan makin pantas.
Kak Noor merasai kenikmatan tak terhingga. Dua tahun dulu perasaan inilah yang dinikmatinya. Kak Noor membuka mata sambil melemparkan satu senyuman manja kepada Pak Lazim. Pak Lazim menyambut senyuman Kak Noor dengan mengucup kedua-dua bibir sebelum menyonyot tetek Kak Noor yang berisi. Bibir lebam itu berlegar-legar di pangkal tetek. Kak Noor sudah hilang pertimbangan dengan melajukan pergerakan punggungnya. Diayak kiri kanan. Pak Lazim faham dan melajukan tujahannya agar Kak Noor mencapai kepuasan dengan sempurna. Pak Lazim dapat rasakan muara Kak Noor makin bertambah banjir.
Kak Noor menjerit nikmat. Badannya menggigil dan tindakannya mengendur. Pak Lazim faham bahawa Kak Noor telah selesai pertarungannya. Pak Lazim meneruskan henjutannya walaupun Kak Noor telah menyerah. Pak Lazim tahu bahawa orang perempuan akan bangkit semula nafsunya bila terus diusik. Pak Lazim masih meneruskan pertarungan sudah hampir 30 minit. Berkali-kali Kak Noor menikmati kepuasan. Melihatkan Kak Noor sudah keletihan tidak bermaya, Pak Lazim melajukan tujahannya dan akhirnya Pak Lazim melepaskan satu ledakan padu dan menembakkan peluru airnya ke pangkal rahim Kak Noor. Berdas-das dilepaskan peluru nikmatnya. Badan Kak Noor dirangkul kemas. Kak Noor terkapar kepuasan.
Kegersangan selama dua tahun telah diairi. Kak Noor puas bagaikan pengembara haus di padang pasir mendapat air minuman. Kak Noor merayu supaya Pak Lazim bertarung satu pusingan lagi sebelum pulang. Pak Lazim dengan rela hati memenuhi kehendak Kak Noor. Kedua makhluk berlainan jantina ini puas sepuasnya.
Masih ada hari esok, bisik Pak Lazim di telinga Kak Noor. Kak Noor tersenyum manis menunggu matahari naik di ufuk timur esok hari….
****************************************************
Sudah seperti tanggungjawabnya mengurus dusun berhampiran rumah mereka, Kak Noor hampir setiap hari meninjau dusun yang sedang berbuah lebat. Durian, cempedak dan beberapa tanaman lain tumbuh subur. Durian yang berbuah lebat telah gugur buahnya. Seperti biasa peraih dari bandar akan datang memungut buah-buah durian untuk dibawa ke bandar sebagai juadah penghuni kota.
Hari masih pagi, pukul sepuluh pagi. Kak Noor telah mengumpulkan durian yang luruh malam tadi. Durian tersebut dilonggok di tepi pondok. Kak Noor menunggu kedatangan Pak Lazim. Dia terkenang peristiwa minggu lalu, peristiwa yang membuat jiwanya benar-benar puas. Dan jasmaninya juga puas dilayan dengan baik oleh Pak Lazim. Bila membayangkan itu tiba-tiba saja ada cairan hangat mengalir keluar dari rongga kemaluan Kak Noor.
Bila terkenang Pak Lazim, Kak Noor terbayang peristiwa dua tahun lalu ketika dia pertama kali mengenali nikmatnya seks. Tubuh kekar hitam berotot kepunyaan Pak Abu telah memberi kenikmatan kepadanya dulu. Terbayang Pak Abu membelai tubuhnya. Terkenang kembali batang zakar Pak Abu yang berurat-urat dengan selesa keluar masuk lubang buritnya. Pada mulanya terasa sakit tapi bertukar sedap kemudiannya. Kak Noor terjerit nikmat bila Pak Abu memancutkan benih-benih ke dalam rahimnya. Kak Noor terkapar lesu kepuasan selepas penat bertarung.
Kak Noor tersenyum dan terasa cairan panas membasahi lurah nikmatnya. Kak Noor meraba-raba buah dadanya yang membusung dan tangan yang satu lagi meraba-raba celah kelangkangnya. Matanya terpejam bila membayangkan peristiwa dua tahun lalu.
Adegan demi adegan terlintas di layar ingatan Kak Noor. Seperti terasa-rasa bila Pak Lazim memainkan jari-jarinya di tebing lurah yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kak Noor kegelian dengan meluaskan kangkangnya. Puas dengan jari-jarinya, Pak Lazim merebahkan diri dan dengan terampil mengunakan lidah kesatnya untuk meneroka lurah Kak Noor yang kini sudah mulai becak. Pak Lazim senyum dengan respons yang diberikan oleh Kak Noor. Cairan lendir yang licin dan masin itu dijilat dan ditelan penuh nafsu. Nafsu Kak Noor rasa terseksa dilayan seperti itu oleh Pak Lazim.
Kak Noor masih ingat bila dia hilang sabar ketika merentap keropok lekor kepunyaan Pak Lazim dan kepala bulat hitam mengkilat dijilat dan dikulum. Masin di lidah Kak Noor. Peluh Pak Lazim yang mengalir ke batang berurat itu di telan bernafsu. Kak Noor dapat merasai cairan mazi Pak Lazim mula merembes keluar dari hujung kotenya.
Kak Noor mengelus tundunnya. Terasa basah di celah kangkangnya. Jelas terbayang bila Pak Lazim menekan lembut kepala berbentuk cendawan itu. Kak Noor bersuara manja semasa kepala pelir Pak Lazim yang kembang berkilat menyelam lebih dalam. Kak Noor mengetap bibir semasa Pak Lazim sedang membenamkan keropok lekornya sedikit demi sedikit. Kak Noor dapat melihat Pak Lazim tersenyum puas setelah tongkat saktinya berjaya masuk makin dalam. Badan Kak Noor bergegar kuat. Pahanya terketar-ketar. Kemutan demi kemutan makin pantas.
Kak Noor merasai kenikmatan tak terhingga. Dua tahun dulu perasaan inilah yang dinikmatinya. Kak Noor membuka mata sambil melemparkan satu senyuman manja kepada Pak Lazim. Pak Lazim menyambut senyuman Kak Noor dengan mengucup kedua-dua bibir sebelum menyonyot tetek Kak Noor yang berisi. Bibir lebam itu berlegar-legar di pangkal tetek. Kak Noor sudah hilang pertimbangan dengan melajukan pergerakan punggungnya. Diayak kiri kanan. Pak Lazim faham dan melajukan tujahannya agar Kak Noor mencapai kepuasan dengan sempurna. Pak Lazim dapat rasakan muara Kak Noor makin bertambah banjir. Akhirnya badan Kak Noor mengejang dan cairan kepuasan terpancut dari rongga buritnya.
Kak Noor seperti tak sabar menunggu kedatangan Pak Lazim. Kak Noor tersenyum bila dia mendengar bunyi lori dan jelas terlihat lori berkepala merah itu bergerak menghampiri pondoknya. Lori kepala merah berhenti betul-betul di sisi pondok Kak Noor. Kak Noor tersenyum saja melihat lori tersebut tapi dia tiba-tiba terkaku dan kecewa bila yang turun dari lori tersebut bukan Pak Lazim tetapi seorang lelaki india. Angan-angan Kak Noor musnah. Lain yang diharap lain pula yang tiba.
“Noor, Pak Lazim tak dapat datang. Dia suruh saya ganti,” lelaki india itu bersuara agak fasih.
Kak Noor melihat lelaki india tersebut. Dari mana dia tahu nama aku, fikir Kak Noor. Mungkin Pak Lazim memberitahunya. Direnung dan diamati lelaki di hadapannya itu. Perawakannya agak kurus tinggi dan masih muda, mungkin dalam lingkungan usia 25 tahun. Biasalah seperti orang india kebanyakan, kulitnya agak gelap.
“Kenapa Pak Lazim tak datang, dia sakit ke?” tanya Kak Noor.
“Dia tak sakit, isterinya yang sakit. Dia bawa isterinya ke hospital,” jawab lelaki india tersebut.
Tanpa disuruh lelaki india tersebut mula memuatkan durian yang telah terkumpul masuk ke dalam lorinya. Berpeluh-peluh badanya dan bajunya basah kuyup. Bila semua durian dimasukkan ke dalam lori lelaki india tersebut yang kemudiannya dikenali sebagai Kumar tercungap-cungap keletihan.
“Penatnya, Noor boleh minta segelas air.” Minta Kumar sambil membuka bajunya yang basah.
“Naiklah ke pondok, nanti saya ambil air,” jawab Noor sambil memandang badan Kumar yang dipenuhi bulu.
Kumar naik ke pondok dan mengibas-ngibas badannya yang berpeluh. Kak Noor menyerah gelas air kepada Kumar dan sekali teguk seluruh isi gelas mengalir melalui kerongkongnya. Kak Noor memerhati saja dan dia tercium bau peluh Kumar sungguh keras. Bau peluh lelaki india tersebut merangsang ghairah Kak Noor.
“Kumar, kamu dah kahwin?” tanya Kak Noor memulakan bicara.
“Sudah, baru saja mendapat anak pertama. Sekarang isteri saya dalam pantang.”
“Jadi kamupun sedang pantang lah?”
“Mana ada orang lelaki pantang.”
“Maksud saya kamu sekarang tengah puasalah.”
“Puasa? Mana ada orang india puasa.” Jawab Kumar tulus.
“Maksud saya puasa tak sentuh isteri.”
“Kalau yang itu sudah tiga bulan puasa.”
“Kamu tak mahu buka puasa?” tanya Kak Noor menggoda.
“Dengan awak ke?” tanya Kumar menduga.
“Yalah, siapa lagi.”
Kumar merenung Kak Noor. Perempuan melyu ini masih muda dan cantik orangnya. Berkulit putih halus dan berbibir merah basah. Ini satu tawaran yang amat bagus, fikir Kumar. Sudah lama dia teringin merasai perempuan melayu. Sekarang di tengah dusun durian ini tak terduga datangnya. Pucuk dicita ulam mendatang, fikir Kumar lagi. Tak salah rasanya menerima tawaran ini.
“Boleh saja, apa salahnya. Sudah lama saya tak bersama isteri.”
Kak Noor membayangkan tentu lelaki ini akan bertindak ganas kerana lama tak bersama perempuan. Tindakan kasar dan ganas seorang lelaki amat digemari Kak Noor. Dijeling dan tersenyum kepad Kumar seperti memberi lampu hijau. Kumar mendekati Kak Noor dan badan perempuan cantik itu dirangkulnya. Kumar kemudian menjilat leher Kak Noor sambil tangannya mengusap punggung padat isteri muda yang tak pernah disentuh oleh suaminya. Kak Noor berasa geli-geli bila Kumar meramas lembut buah dadanya. Kemudian Kak Noor rasa tangan Kumar mengusap-ngusap cipap Kak Noor. Kak Noor rasa stim kata orang-orang muda. Cipap Kak Noor terasa basah. Lepas tu Kumar menyingkap kain batik Kak Noor sampai paras dada. Sebahagian aurat Kak Noor mula terdedah.
Kumar memegang lembut kedua paha Kak Noor. Kumar kemudian menguak kedua paha tersebut hingga Kak Noor terkangkang. Kumar kemudiannya meletakkan mukanya ke celah kelangkang Kak Noor. Terasa benda lembut menjilat-jilat cipap Kak Noor. Geli-geli bertambah liar. Kak Noor kangkang makin luas kerana keenakan dan Kumar nampaknya makin ganas di celah kelangkang Kak Noor…Aduhhh syoknya. Kak Noor tak pernah rasa begitu enak. Kumar jilat cipap Kak Noor. Burit merah dengan bibir tebal itu membakar keinginan Kumar. Nafsunya bertambah hangat.
Lepas tu Kumar bangun, Kak Noor rasa macam tak sudah. Kumar membuka seluar yang melekat di badannya. Tersembullah senjata Kumar. Besar betul dan panjang pula. Hitam legam macam kepunyaan Pak Abu dan Pak Lazim juga. Kak Noor rasa kepunyaan Kumar lebih panjang dari Pak Abu maupun Pak Lazim. Tapi yang sungguh jelas perbezaannya ialah butuh Kumar ada kulup. Lelaki india ini tak sunat rupanya, fikir Kak Noor. Tiba-tiba saja Kak Noor terasa ingin mencuba senjata yang tak bersunat pula.
Kak Noor melihat senjata Kumar telah tegang terpacak dan kembang macam ular tedung. Kumar menyuakan senjatanya pada Kak Noor. Kepala senjatanya macam kepala kura-kura menjenguk keluar dari kulit kulup. Kak Noor pegang dan ramas-ramas batang hitam tersebut. Terasa berdenyut-denyut dalam gemgamannya. Dilurut-lurut dan dilancap-lancap batang kulup tersebut sehingga kepala hitam yang berkilat keluar masuk sarung kulupnya. Kak Noor bermain-main dengan kulit kulup dan menggulung-gulungnya macam memggulung ketayap di bulan puasa. Ketayap bulan puasa warna hijau muda kerana pewarna air daun pandan tapi yang ini ketayap hitam. Kak Noor tersenyum dengan tindakannya tersebut.
Kumar pula seperti tak sabar ingin merasai kehangatan bibir dan mulut wanita muda tersebut. Dia lantas memegang kepala Kak Noor lalu menyuakan senjatanya ke dalam mulut Kak Noor. Kak Noor menjilat dan mengulum batang hitam kenyal tersebut. Kumar dapat merasai mulut Kak Noor sungguh suam. Kepala pelirnya yang terloceh itu terasa hangat. Kumar geli dan enak. Terasa sungguh nikmat bila wanita melayu bermulut comel sedang membelai batang hitamnya. Dari dulu lagi Kumar berangan-angan ingin merasai perempuan melayu. Dia sungguh bahagia bila angan-angannya menjadi kenyataan.
Kumar tak mampu bertahan lebih lama. Kepala pelirnya yang sensitif itu teramat geli dan jika berlama-lama maninya pasti terpancut dalam mulut Kak Noor. Kumar tak mahu ini berlaku kerana dia ingin merasai burit perempuan melayu. Sehingga usia 25 tahun dia hanya merasai satu burit saja iaitu burit Rajakumari, bininya. Kumar mengeluarkan senjatanya dari mulut Kak Noor. Kumar merebahkan Kak Noor ke atas tikar mengkuang di dalam pondok tersebut. Dia menjilat-jilat dan meramas-ramas tubuh Kak Noor. Kak Noor balas merangkul badan Kumar. Kak Noor raba belakang badan Kumar. Kak Noor seronok sebab badan Kumar berbulu dan senjatanya besar.
Kak Noor mula membayangkan kalaulah senjata ini masuk ke cipap Kak Noor, alangkah sedapnya. Kak Noor memegang senjata Kumar dengan tangan kanan. Memang besar, segenggam rasanya. Cipap Kak Noor dah lenjun rasanya. Kumar masih lagi meramas-ramas, menjilat serta mencium ke seluruh badan Kak Noor.
Kumar kemudian memcelapak ke celah kangkang Kak Noor. Lepas tu Kak Noor rasa ada benda menusuk cipapnya. Sikit demi sikit senjata Kumar memasuki cipap Kak Noor. Kira-kira sebahagiannya masuk, Kumar berhenti kemudian menarik keluar senjatanya. Kak Noor tak sabar menunggu senjata besar panjang itu menyelam sepenuhnya ke dalam rongga buritnya. Kak Noor memegang punggung Kumar dan ditarik ke bawah. Kumar terus menusuk cipap Kak Noor perlahan-lahan sehingga santak. Kumar berhenti sekejap merendamkan senjatanya sambil meramas budah dada Kak Noor. Kak Noor paut punggung Kumar kuat-kuat. Kemudian Kumar menarik keluar senjatanya sehingga separuh jalan lalu menusuknya kembali. Dua tiga kali diulang-ulang. Kak Noor macam orang mabuk, mabuk cinta. Kak Noor goyang-goyangkan punggung, diayak kiri kanan.
Lepas tu Kumar keluarkan terus senjatanya dan bangun. Terkapai-kapai Kak Noor sebab belum puas. Kak Noor merayu supaya Kumar meneruskan. Kumar membalikkan badan Kak Noor. Kak Noor dah tertiarap di atas tikar. Kemudia Kumar meniarap atas belakang Kak Noor. Terasa senjata Kumar merayap-rayap kat punggung Kak Noor. Kedua-kedua tangan Kumar merasa-ramas buah dada Kak Noor dengan agak kuat. Sekali-sekali jarinya menggentel puting Kak Noor. Mulut Kumar pulak menjilat-jilat belakang tengkuk Kak Noor. Kak Noor rasa sungguh enak dan macam nak pitam rasanya.
Lepas itu Kumar memegang punngung Kak Noor sambil menarik ke atas menyebabkan Kak Noor tertonggeng. Lepas tu terasa senjata Kumar yang besar dan berkulup tu memasuki cipap Kak Noor dari arang belakang. Sampai separuh senjatanya masuk, Kak Noor menyondolkan punggungnya ke belakang. Lepas tu Kumar menyorong tarik senjatanya sambil dia memegang punggung Kak Noor. Di selang-seli pulak dengan Kumar meramas-ramas buah dada Kak Noor. Adoii seronok dan nikmat betul. Kak Noor tak pernah rasa sebegini seronok. Batang berkulup yang besar panjang itu keluar masuk dengan lancar. Kumar dapat merasai lubang Kak Noor sungguh ketat.
Kumar melajukan lagi sorong tariknya. Kumar mula mengeluarkan bunyi macam kerbau nak kena sembelih. Kak Noor juga kemutkan buritnya dengan kuat. Makin laju disorong-tarik Kak Noor makin seronok. Kak Noor gorangkan punggung sambil mengemut. Lepas tu Kumar berhenti sorong tarik dan dia baringkan pulak Kak Noor telentang. Kumar ambil satu bantal di tepi dinding dan meletakkannya di bawah punggung Kak Noor. Kak Noor tengok senjata Kumar hitam berkilat dan kembang, keras macam batang kayu. Kulupnya tersingkap banyak. Kak Noor rasa bertuah kerana dapat merasai senjata berkulup lelaki india yang besar dan panjang.
Kumar kembali menusuk cipap Kak Noor dan tanpa berlengah lagi menyorong tarik dengan lajunya…Dia mengerang keenakan. Kak Noor juga berpaut kuat pada punggung Kumar setiap kali Kumar tarik keluar senjatanya Kak Noor tarik punggung dia ke bawah. Kak Noor lonjakkan pulak punggung Kak Noor ke atas. Kak Noor kemut dan jugak gorang-goyangkan punggungnya. Di luar hujan mula turun mencurah-curah. Kak Noor rasa selamat kerana tak akan ada orang yang datang. Kumar sorong tarik makin laju. Kak Noor juga dah tak tahan rasanya dan dia mula mengerang dan menjerit keenakan.
Kak Noor makin kuat mengemut dan menggoyangkan punggung. Kak Noor rasa nak meletup. Tiba-tiba Kak Noor terasa kejang. Kedua-dua kaki Kak Noor pautkan ke pinggang Kumar, tangan pula Kak Noor pautkan pada bahu Kumar. Kak Noor tak sedar Kak Noor tergigit dada Kumar. Kak Noor tak boleh kawal langsung. Hampir setengah minit Kak Noor terasa meletup. Rupanya Kumar pun kejang jugak. Dia bercakap macam merapu bunyinya.
“Aku dah tak tahan, pancut luar atau dalam?” Suara Kumar bergetar di telinga Kak Noor.
“Pancut dalam, saya nak hamil anak kamu,” Kak Noor menjawab penuh nafsu.
Belum habis jawapan Kak Noor, Kumar melepaskan berdas-das peluru air dari muncung pelirnya. Dalam cipap yang terasa panas Kumar memancutkan maninya yang juga panas. Kak Noor dapat merasai pangkal rahimnya disirami benih-benih india yang sudah lama berpuasa. Kak Noor menggigil kelazatan bila benih-benih Kumar yang hangat menyembur pangkal rahimnya. Terbeliak matanya bila sperma Kumar berlumba-lumba menerpa ke dalam rahim mencari ovum untuk dibuahi. Sungguh banyak mani Kumar memenuhi rahim wanita melayu tersebut. Kak Noor harap benih hindu itu akan tumbuh subur dalam rahimnya.
Akhirnya kedua manusia tersebut terdampar keletihan di atas tikar. Kak Noor rasa betul-betul puas. Lebih nikmat dan lebih puas bila dia bersama Pak Lazim minggu lepas. Handal sekali Kumar ni. Kak Noor berterus terang dan memuji kehandalan Kumar. Kak Noor memberitahu Kumar dia ingin mengulanginya lagi. Dia ingin merasai butuh Kumar yang berkulup itu. Kak Noor mula membandingkan kehebatan Pak Abu dan Pak Lazim. Bagi Kak Noor butuh kulup lelaki india ini memang handal. Dia membayangkan bagaimana rasanya kulup benggali, cina dan mat saleh. Malah kalau boleh Kak Noor ingin merasai kulup negro..
Kak Noor bagaikan terasa-rasa batang besar keluar masuk lubang buritnya. Batang Pak Lazim yang berurat-urat dengan kepala besar seperti menggaru-garu dinding terowong nikmatnya. Batang Kumar yang hitam legam dan tak bersunat itupun gagah membenam lubang sempitnya. Bila terkenang batang-batang besar dan panjang kepunyaan Pak Lazim dan Kumar membuat lubang burit Kak Noor terkemut-kemut. Butuh melayu bersunat dan butuh hindu berkulup sama-sama hebat bagi Kak Noor.
Kak Noor yang sedang menunggu di pondok durian seperti tak sabar menanti ketibaan lelaki-lelaki tersebut. Kak Noor tak kisah siapa saja yang datang. Pak Lazim boleh, Kumar pun boleh. Bagi Kak Noor dia amat mengharapkan batang besar dapat meredakan gatal dan miang di lubang buritnya. Kak Noor terlonjak riang bila mendengar bunyi lori mendekati pondok duriannya. Dari bayangan di cermin hadapan lori Kak Noor percaya yang datang kali ini adalah Pak Lazim. Lelaki separuh baya yang masih gagah dan amat berpengalaman. Kak Noor masih ingat dia mengerang sakan bila dia dibuli dan diacah-acah oleh Pak Lazim.
“Pak Lazim, naiklah dulu.”
Kak Noor memanggil Pak Lazim yang baru saja mematikan enjin lorinya di tepi pondok Kak Noor. Di tepi pondok Pak Lazim nampak ada longgokan durian. Dia berhasrat untuk memasukkan buah-buah tersebut ke dalam lorinya terlebih dulu tapi dia menangguhkan niatnya bila dia dipanggil Kak Noor. Pak Lazim berjalan pelan dan melangkah masuk ke pondok. Tiba-tiba satu kucupan hinggap di bibir Pak Lazim. Pak Lazim terkejut tetapi membiarkannya. Kak Noor ulangi lagi mencium bibir Pak Lazim sambil memeluk erat badan Pak Lazim. Tindakan drastik Kak Noor membuatkan Pak Lazim terkapai-kapai dan terhoyong-hoyong di lantai pondok.
Pak Lazim dapat merasakan buah dada Kak Noor menghempap dadanya. Pejal rasanya. Badan Kak Noor menindih tubuh Pak Lazim. Pak Lazim dapat rasakan nafas Kak Noor yang panas di mukanya. Tundun pantat Kak Noor mengosok-gosok batangnya yang masih lembik di dalam seluar. Segala-galanya berlaku dengan pantas. Walaupun fikiranya ingin menolak Kak Noor dari atas badan, hatinya berkata sebaliknya, malah batangnya juga seolah-olah menarik tundun pantat tembam Kak Noor untuk terus melekat di situ. Ciuman bertalu di muka Pak Lazim membuatkan Pak Lazim lemas. Serangan lidah Kak Noor ke dalam mulut Pak Lazim menbangkitkan ghairahnya.
“Eh Noor, kenapa ni?” Pak Lazim bertanya kehairanan dengan tindakan spontan Kak Noor itu.
“Saya perlu ini Pak Lazim,” Kak Noor menjawab sambil meraba-raba batang kemaluan Pak Lazim.
Kak Noor mengucup dan membelai dada Pak Lazim. Pak Lazim menggelinjang kegelian bila lidah Kak Noor mencuit dan menjalar di dadanya. Pak Lazim faham bahawa Kak Noor sekarang sedang miang dan mengharap belaian seorang lelaki.
Pak Lazim spontan mengucup jari Kak Noor. Batang Pak Lazim terangguk-angguk menyetujui tindakannya dan menahan gelora yang membakar tubuh. Pak Lazim kulum jari Kak Noor sambil Kak Noor berterusan mengulum puting kecil dan membelai dada Pak Lazim. Kak Noor tahu di situ kelemahan Pak Lazim. Pak Lazim tidak mampu lagi melawan rangsangan Kak Noor.
Semakin lama, semakin ke bawah lidah Kak Noor turun bermain-main di pusat. Pak Lazim kegelian bercampur nikmat. Tangan Kak Noor merungkai tali pinggang dan seluar Pak Lazim dan menolak ke bawah dan mengelus lembut paha Pak Lazim. Pak Lazim memejamkan matanya. Pak Lazim biarkan. Pak Lazim tak peduli lagi. Pak Lazim dibuai kenikmatan bila tangan Kak Noor begitu mengasyikan membelai dan mengusap batangnya yang keras dan berdenyut-denyut itu. Terutamanya apabila Kak Noor menyentuh kepala cendawan yang mengembang itu.
Baru kini Kak Noor dapat melihat dari dekat, batang 7 inci Pak Lazim yang besar, gemuk serta kepala batang macam cendawan. Kak Noor genggam dan mainkan dipipi dan dagunya. Kak Noor semakin yakin, Pak Lazim tidak akan menolak lagi. Kak Noor yakin kepala cendawan itu akan dapat menyirami kegersangan pantatnya. Kak Noor tahu dan yakin kerana tangan Pak Lazim turut menggapai dan turun ke buah dadanya.
“Aaaahhh….Noor.” Satu keluhan panjang terbit dari mulut Pak Lazim sebaik sahaja lidah Kak Noor mencuit kepala batang Pak Lazim.
Kak Noor dah ada pengalaman. Sejak dia pertama kali menjilat dan mengisap batang butuh berkulup kepunyaan Kumar maka dia jadi gian untuk mengulum batang lelaki. Sekarang batang coklat gelap kepunyaan Pak Lazim telah berada di hadapannya. Kak Noor jelirkan lidahnya menyentuh kepala batang Pak Lazim. Tangannya mengurut batang Pak Lazim dengan lembut. Lidah Kak Noor menjalar ke batang dan kerandut telur menambahkan lagi denyutan batang Pak Lazim yang telah keras.
Akhirnya tangan Pak Lazim berjaya menyentuh buah dada Kak Noor. Pak Lazim selak t-shirt Kak Noor dari bawah. Pak Lazim elus buah dada kiri dengan tangan kanan sehingga putingnya membesar dan keras. Tak cukup tangan Pak Lazim membelainya. Berhadapan dengan wanita muda dan cantik di hadapannya itu membuat semangat Pak Lazim kembali muda. Benjolan daging kenyal digenggam dan diramas dengan geramnya.
Kak Noor tak menunggu lebih lama. Kak Noor masukkan batang Pak Lazim ke dalam mulutnya sampai ke tekak. Tangan kanan Kak Noor membelai dan mengusap manja kerandut telur. Kuluman mulutnya pada batang Pak Lazim membuatkan kaki Pak Lazim semakin mengangkang. Kak Noor sedut dan kemam batang Pak Lazim kemas-kemas. Kak Noor kulum sambil lidahnya menbuat jilatan keseluruhan batang Pak Lazim.
“Urgghhhh…Noor, sedapnya Noor,” keluh Pak Lazim sambil meramas-raman buah dada Kak Noor yang tegang dan besar itu.
Terlalu nikmat Pak Lazim rasakan. Telah lama Pak Lazim tidak mendapat nikmat batangnya dikulum begitu hebat. Luar biasa Pak Lazim rasakan kuluman Kak Noor. Geli campur nikmat bila lidah Kak Noor menjilat kepala batangnya. Pak Lazim dapat rasakan batangnya mengembang dalam mulut Kak Noor dan semakin bertambah besar.
Pak Lazim tak mahu menunggu lebih lama. KakNoor dirangkul dan dibaringkan di lantai atas tikar mengkuang. Tangan Pak Lazim beralih arah. Pak Lazim cuit punggung Kak Noor. Pak Lazim tak boleh biarkan Kak Noor mengganyang dirinya saja. Tangan kanan Pak Lazim menyentuh betis Kak Noor dan Kak Noor turut membantu mengengsot makin rapat dengan Pak Lazim. Kak Noor dapat rasakan tangan Pak Lazim menjalar masuk ke dalam kain batiknya. Dia tahu hala tuju tangan Pak Lazim. Kak Noor buka sedikit kangkangannya memudahkan pergerakan tangan Pak Lazim. Sememangnya dia tidak memakai seluar dalam apabila berada di rumah ataupun di pondok durian.
Punggungnya dirapatkan ke badan Pak Lazim. Pak Lazim terkejut mendapat punggung Kak Noor sememangnya terdedah. Bukan itu, malah alur pantat temban itu juga tidak berbungkus kecuali kain batik sahaja. Usapan tangan Pak Lazim bermain-main di alur punggung. Pantat Kak Noor terkemut-kemut menahan nikmat dan semakin basah.
Jari telunjuk Pak Lazim menyentuh bulatan muka pintu bontot Kak Noor. Lubang bontot Kak Noor mengemut bila tersentuh jari Pak Lazim. Jari Pak Lazim turun lagi menyentuh alur pantat licin bercukur yang telah basah dan terbuka. Sentuhan jari Pak Lazim di kelentit Kak Noor menyebabkan Kak Noor terpejam mata meratah batang Pak Lazim.
“Pak Lazim… aahhh… “ keluh Kak Noor perlahan.
Apabila jari Pak Lazim dibasahi lendir pantat Kak Noor, jari Pak Lazim naik semula dan membuat pusaran di lubang bontot Kak Noor. Pak Lazim main-mainkan jari telunjuk di situsebelum mula mencucuk masuk. Kak Noor kemut kuat. Pak Lazim ulangi lagi, Kak Noor kemut lagi. Pak Lazim buat berulangkali sehingga akhirnya jari Pak Lazim terbenam dalam lubang bontot Kak Noor yang panas. Kak Noor meneruskan kuluman di batang Pak Lazim yang keras macam besi. Panas batang Pak Lazim di dalam mulut Kak Noor. Air mazi bercampur dengan air liur Kak Noor di telannya.
Pak Lazim merungkai ikatan kain batik Kak Noor dan menariknya keluar. Kak Noor membantu sambil mulutnya terus mengulum batang Pak Lazim. Terserlah pantat tembam basah lencun di depan muka Pak Lazim. Bau pantat yang merangsang itu menambahkan gelora nafsu Pak Lazim. Pak Lazim mengangkat punggung Kak Noor dan lidahnya mencecah alur pantat yang lencun terus ke lubang yang terkemut-kemut itu. Tersentak Kak Noor bila hujung lidah itu menjulur masuk ke dalam lubang pantatnya dan berpusing-pusing di situ. Mulut Pak Lazim pantas menbuat sedutan di lubang sambil bibirnya mengemam kelentit yang tegang itu.
Tangan Pak Lazim meramas-ramas buah dada bengkak Kak Noor yang masih ditutup dengan t-shirt tanpa coli. Kak Noor keenakkan mengoyang-goyangkan dan menonyohkan pantatnya ke muka Pak Lazim manakala mulutnya makin pantas mengulum dan lidahnya menjilat-jilat batang Pak Lazim sehingga punggung Pak Lazim terangkat-angkat.
Sedutan ke atas kelentit dan mainan ibujari Pak Lazim ke atas biji kelentit Kak Noor membuat Kak Noor makin tak tertahan kesedapan. Kak Noor makin lemas, nafasnya makin kencang sehingga dia menggigit manja batang keras Pak Lazim kerana kesedapan yang amat sangat.
“Pak Lazim, Noor dah tak tahan…” rayu Kak Noor.
Pak Lazim berhenti dan masih dalam keadaan terlentang dengan batang tegaknya digenggam kemas Kak Noor. Mata Kak Noor bersinar-sinar keghairahan. Kak Noor segera mengadap Pak Lazim dan menanggalkan t-shirtnya. Terserlahlah selambak buah dada Kak Noor di depan mata Pak Lazim. Buah dada yang masih mengkal, besar dengan putingnya hitam mencuat ke atas, besar. Buah dada yang selalu menjadi perhatian lelaki termasuklah Pak Lazim sendiri. Batang Pak Lazim tambah berdenyut-denyut melihat pemandangan yang indah itu. Pantat Kak Noor yang tembam dan basah itu licin bersih menambahkan keindahan tubuh Kak Noor.
Kak Noor dengan tidak sabar-sabar lagi mengangkang di atas badan Pak Lazim, menurunkan perlahan-lahan badannya ke bawah sambil tangan kanannya memegang batang tegak Pak Lazim mengarahkannya ke lubang pantatnya yang terbuka itu sehingga menyentuh kepala cendawan yang berkilat itu. Kepala cendawan itu di gosok-gosokkan sekeliling lubang pantatnya dan menyentuh kelentit yang tegang menyebabkan Kak Noor mendengus perlahan. Kemudian secara tiba-tiba Kak Noor menhempapkan punggungnya menyebabkan batang keras Pak Lazim menjunam ke lubang pantat Kak Noor masuk kesemuanya sampai ke pangkal.
“Argghhh….besarnya… Unghh…panjangnya..,” Keluh Kak Noor sebaik sahaja batang Pak Lazim terendam di dalam lubang pantatnya yang hangat itu dan kepala cendawan itu menyentuh batu meriyan sehingga kepala Kak Noor terdongak ke belakang kesedapan.
Pak Lazim turut merasakan kehangatan lubang pantat Kak Noor yang sedang mencengkam keliling batangnya. Pak Lazim diamkan diri. Mulutnya pantas mencekup dan melahap buah dada Kak Noor yang tergantung tegang itu. Lidahnya bermain-main dengan puting tegang sambil mulutnya terus menyonyot buah dada seolah-olah seperti kanak-kanak kecil yang dahagakan susu. Kedua-dua tangan Pak Lazim meramas-ramas bontot bulat Kak Noor yang menjadi kegeramannya itu. Pak Lazim menahan Kak Noor dari membuat sebarang gerakan kerana ingin terus merasa kehangatan lubang pantat itu dan kemutan dinding rahim ke atas batang dan kepala cendawannya. Sememangnya lubang pantat yang basah dan hangat sentiasa membuatkan lelaki akan ketagihan. Tambahan pula dengan makanan tambahan seperti jamu menambahkan lagi keenakan kepada batang lelaki yang terendam itu.
Tangan Pak Lazim beralih meramas-ramas buah dada Kak Noor sambil mulutnya berganti-ganti menghisap kedua buah dada itu. Pak Lazim menguli-uli, meramas-ramas diselangselikan dengan jilatan dan hisapan ke atas puting serta sedutan yang agak kuat sekali sekala ke atas buah dada Kak Noor sehingga Kak Noor mendesis dan mendakap kepala Pak Lazim rapat ke dadanya. Kerana merasakan sensasi kesedapan putingnya dihisap sampai ke dalam lubang pantatnya yang padat dengan batang keras itu membuatkannya terkemut-kemut dan berdenyut-denyut. Sememang nikmat persetubuhan kalau tak disertakan dengan hisapan dan mainan mulut ke atas buah dada umpama makan tanpa minum air.. tak puas..
Kak Noor makin mengelinjang mendesis kesedapan apabila batang Pak Lazim mula keluar masuk perlahan-lahan. Gerakan perlahan Pak Lazim menujah keluar masuk membuatkan Kak Noor semakin tidak tertahan kesedapan yang amat sangat.
“Pak Lazim, sedapnya…laju lagi Pak Lazim, laju…..”
Rayu Kak Noor yang mengemut-gemut batang Pak Lazim dengan kerap memberikan rasa sensasi yang lebih kepada lubang pantatnya dan batang Pak Lazim.
“Sempitlah lubang Noor, sedap… kemut Noor, kemut….,” Pak Lazim juga mendesah kesedapan.
Pak Lazim ikut rentak Kak Noor. Dari bawah Pak Lazim hayun punggung ke atas. Dari atas Kak Noor menekan ke bawah sehingga santak ke pangkal batang Pak Lazim yang lecah lencun itu. Batang Pak Lazim lencun dengan air mazi Kak Noor. Pantat Kak Noor becak di tujah oleh batang besar Pak Lazim. Berdecup, decup bunyi irama alu bertemu lesung.
Kak Noor semakin tak tertahan dengan kenikmatan yang di terima. Kak Noor mencium seluruh muka Pak Lazim, meremang batang leher Pak Lazim. Hentakan punggung Kak Noor makin laju bersama ayakan gaya gerudi menyebabkan Pak Lazim mendesis-desis kesedapan. Nafas Kak Noor makin kencang. Gerakan Kak Noor makin tak teratur. Pak Lazim memegang punggung dan pinggang Kak Noor untuk megawal gerakan punggung Kak Noor yang makin laju dengan tubuhnya yang meliuk-liuk. Mata Kak Noor terpejam menikmati kesedapan yang amat sangat. Lubang pantatnya berdenyut-denyut dan terkemut-kemut. Hentakannya makin laju…
“Nor dah nak sampai, aahhh…”
Kak Noor tak mampu berkata-kata lagi bila gerakan terakhirnya menghentak sekuat hatinya batang Pak Lazim sampai ke pangkal sambil mengemut kuat sehingga terasa air maninya keluar mencurah membasahi batang Pak Lazim seperti terkencing. Akhirnya Kak Noor rebah keletihan di atas dada bidang Pak Lazim. Mulutnya menyonyot kecil puting Pak Lazim. Pak Lazim tak perlu mempelbagaikan posisi mendatangi Kak Noor. Kak Noor memang selesa bermain di atas kerana dapat mengawal mainannya. Batang keras Pak Lazim masih terbenam di dalam lubang pantat sempit Kak Noor. Kak Noor membiarkan batang itu berdenyut-denyut sambil dia terus membuat kemutan demi kemutan ke atas batang yang masih keras itu.
Pak Lazim merangkul Kak Noor dan menelentangkannya pula. Kini giliran Pak Lazim mencari kepuasan total bagi dirinya dan batangnya yang gersang itu. Dia menarik bantal kepala yang leper dan meletakkan dibawah pinggang Kak Noor sehingga tundun dan pantat Kak Noor yang sememangnya tembam makin tinggi. Namun begitu batang kerasnya tetap terendam di dalam lubang hangat yang berdenyut-denyut kecil itu.
Pak Lazim merapatkan kaki Kak Noor dan meletakkan ke atas bahunya. Terasa bertambah sempit lubang pantat Kak Noor. Perlahan-lahan Pak Lazim menarik batangnya keluar sehingga tinggal kepala cendawan di muka pintu dan menujah dengan pantas sehingga terbeliak mata Kak Noor menerima tujahan itu. Dibuatnya berulang kali tujahan laju dan tarikan perlahan. Kak Noor yang telah mendapat klimak tadi mula merasakan keghairahan baru di dalam diri dan pantatnya. Lubang pantatnya mula berdenyut-denyut menerima tujaha demi tujahan. Tangannya mememgang lengan Pak Lazim. Keadaan tikar mengkuang menjadi kusut masai. Pondok kecil itu penuh dengan bau air mani namun ia menambahkan nafsu keduanya. Tujahan Pak Lazim makin laju, nafas Kak Noor makin kencang.. “Uuhhh.. aahhh…kuat lagi Pak Lazim. Sedapnya….”
Kak Noor makin meracau. Kemutan ke atas batang Pak Lazim makin laju. Tangan Kak Noor mengawang-gawang seolah-olah mencari tempat berpegang. Kakinya yang tersandar di bahu Pak Lazim kini mengepit pinggang dan punggung Pak Lazim. Seolah-olah lubang pantatnya enggan melepaskan batang Pak Lazim. Nafas keduanya makin pantas. Pak Lazim melipat kaki Kak Noor sehingga menyentuh buah dadanya dan terus menhenjut dengan gerakan yang lebih pantas lagi menyebabkan pondok kayu itu bergoyang kuat mengikut goyangan badan Kak Noor dan hentakan Pak Lazim. Kak Noor mengeleng-geleng kepala kesedapan. Mulutnya berdesis-desis. Tangannya mencengkam lengan Pak Lazim sehingga kukunya membenam kulit lengan Pak Lazim.
Kepala batang Pak Lazim makin berdenyut-denyut seiring dengan hentakan padu yang semakin kuat. Kaki Kak Noor dilepaskan. Hentakannya makin laju dan tak teratur. Air makin banyak bertakung di pangkal batang Pak Lazim. Terlalu nikmat. Tangannya kemas memeluk tubuh badan Kak Noor. Tangan Kak Noor memeluk belakang Pak Lazim sambil badannya dilentingkan ke atas mengikut irama tusukan laju batang Pak Lazim. Tujahan semakin laju dan kuat, berdecap-decap bunyinya..
“Ahhh..ahhh Arghhhhhh…,” akhirnya Pak Lazim tidak mampu menahan diri dan terus melepaskan pancutan sedalam-dalamnya dalam lubang pantat Kak Noor yang mengemut-gemut batang sambil air maninya juga memancut membasahi batang Pak Lazim. “Sedap Pak Lazim, sedap….” “Sedap Noor, sedap…. Kedua insan itu terkulai lemah, terbaring dengan nafas tak teratur. Masing-masing menikmati kelazatan tiada tara. Air yang bertakung sekian lama telah dilepaskan, bagaikan pintu empangan yang dibuka. Air memancut deras menuju haluan. Lubuk yang gersang telah diairi. Gurun tandus telah disirami. Kedua makhluk telah sampai ke garis penamat. Kedua-duanya puas
1K notes
·
View notes
Text
RELA HATI
Aku sebenarnya dah lama baca cerita-cerita sumbang mahram ni dalam paper. Tapi semuanya kes di paksa, terpaksa atau pun cam kes rogollah. Apa yang aku nak cerita ni, berlaku pada diri aku tapi dalam sukarela. Aku anak ke 3 dari 4 orang adik-beradik. Anak lelaki tunggal. Yang sulung, kak long, kedua, kak ngah, ketiga, aku dan keempat ucu. Parents aku ni, jarang sangat ada kat rumah, maklumlah, papa ada bisnes sendiri dan selalu out station. Mama lak, kakitangan kerajaan tapi orang berpangkat juga, selalu gak takder kat rumah.
Kak long lak, study kat IPTA dan ucu duduk asrama di ting. 3. Yang tinggal kat rumah selalunya aku, angah dan orang gaji. Aku dengan angah ni memang rapat dari kecik lagi. Lagi lah pulak kalau masa sekolah aku dengan angah jer sekolah biasa, along dengan ucu duk asrama. Aku sekarang umur 18, tengah tunggu nak sambung study lah lepas SPM ni. Angah lak umur 20 tahun tengah study kat kolej swasta.
Aku dengan angah ni memang rapat giler. Bilik aku dengan angah ni sebelah2 dan we all share satu bilik air. Kira kalau nak masuk bilik angah ikut bilik air bolehlah. Bayangkanlah sebelum ni, angah selalu lepak dalam bilik aku dan kadang-kadang kalau waktu pagi angah mesti kejut aku tido dan sambil kacau aku tido, dia tido sebelah aku.
Waktu tuh aku pakai short jek tanpa underwear (jarang pakai underwear kalau kat rumah) dan angah ni, kadang-kadang pakai baju kelawar, kadang-kadang pakai short dengan t-shirt, kadang pakai t-shirt besar. Tapi apa yang aku tau, angah tak pernah pakai bra, sebab aku selalu rasa breast angah bila dia baring sebelah aku. Masa tuh, aku takder pikir apa pun, stim pun tak, maklumlah, tengah mengantuk, lagipun, akak aku sendiri. Memang innocent habis lah. So, selalu lah adegan aku tersentuh breast angah atau angah tersentuh batang aku. Tapi takder apa berlaku, biasa jek.
Lagipun batang aku masa tuh dalam keadaan normal (kecut)..hehehe... Nak di jadikan cerita, satu hari tu, hari selasa kalau aku tak silap dalam bulan 2 lepas aku tengok vcd blue (pinjam dari member) kat tingkat atas. Aku tak kisah sangat, sebab orang gaji aku kalau lepas tengahari memang tak naik atas dah. Dia naik pagi jek ambil baju kotor atau sapu2.
Angah lak, hari isnin dengan selasa memang full day dia kat kolej. Hari rabu jer dia kelas sampai tghari. Dok syok tengok vcd tu, dah nak habis dah pun, batang pun tengah menegak keras.
"haahhh... tengok apa tuuu" sergah angah dari belakang.
perkhhh.. berderau darah aku sampai terus kecut batang yang tegak keras tadi. " err.. errr..." belum sempat aku cakap, angah mencelah.
" alaaa... angah tau... dah dekat 2 minit angah kat belakang acik tadi" cakap angah. "rileks aaa... angah tak kisah, citer jepun ke tuh?" tanya angah.
Aku yang dari tadi duk panik, takut, malu dan lain2 perasaan yg sewaktu.. angguk jek sambil angah berlalu dan masuk bilik dia. Lepas angah dah masuk bilik dia, cepat2 aku simpan vcd tu dan dlm hati... "cisss..pesal lak angah balik awal hari ni... parahh aku".
Then angah keluar dari bilik pakai sleveless t-shirt, hanging lak tuh dan short. Nampaklah bra hitam angah sebab t-shirt tuh putih dan nipis. Tapi aku takder apa2 perasaan pun sebab dah biasa camtuh. Lagipun tengah takutttt...
"Jom acik lunch, mak edah kata dah siap tadi" angah mengajak aku makan tengahari.
"Ok.." itu jer yg boleh aku cakap.
Aku mengikuti angah turun tangga sambil tengok bontot angah yg solid molid tu tapi masih dalam takuttt... hehehehe.
Masa makan tu, aku senyap jer. Angah jer yg bercakap. Dia kata dia balik hari awal hari ni sebab kelas cancel, lecturer ada hal penting. Nak lepak2 dengan cosmate dia, malas kata angah. Tuh yang angah balik awal tuu. Aku angguk jer, sepatah apa tak cakap. Lepas makan jer, aku lepak tengok tv kat bawah. Entah apa citer pun aku tak tau sebab masih takut bebbbbb... Lepas angah tolong mak edah kemas2 kat dapur, angah dtg lepak duk kat aku.
"acik selalu ke tgk vcd tu?" tanya angah.
"tak selalu" jawab aku pendek. "member punya ke?" tanya angah lagi.
"a'ahh.." jawab aku. Dalam hati makin suspen. "alaa...rileks la acik..angah pun selalu gak tengok" cakap angah.
"kan angah ada laptop...angah tengok situ lah" terang angah lagi.
Aku yang masih diam, rasa lega sikit. "angah faham laa.. guys sekarang camana, girls pun sama" cakap angah sambil senyum.
Aku pun senyum gak dan rasa semakin lega. "angah jangan cakap sesaper tau, malu la acik" cakap aku.
" No problem acikkk..kan angah kata tadi angah tak kisah pun" kata angah.
"thank you angah" sambil aku salam dan cium tangan angah. Dah memang dalam family aku, kalau salam tangan orang yg lebih tua, kena cium tangan.
"Acik nak tido la angah" cakap aku sambil jalan ke tangga nak naik.
"emmm... tido jer tau, jangan buat mende lain..hehehe" cakap angah sambil gelak.
"mana ada...orang tido aaa...wekkk" cakap aku sambil jelir kat angah. Aku dengar angah masih lagi gelak perlahan bila aku dah kat atas.
Masa baring tu, aku masih lagi terpikir camana angah boleh balik awal. Malunyaa... dan terus tertido. Sedar2.. aku rasa ada orang peluk aku dari belakang, sebab aku tido mengiring. Sah angah ni dalam hati aku cakap.
"apa kacau org tido nii.." kata aku antara sedar dan tak. "alaaa.. angah peluk adik angah, takkan tak boleh" kata angah sambil tangan angah mengusap2 perut aku.
Masa tu aku tak perasan sangt sebab angah tak pernah buat camtu. Kalau peluk pun, tangan dia tak merayap.
"boleh peluk tapi org ngantuk aaaa" kata aku perlahan.
Tiba2 aku rasa tangan angah kat puting kecik aku ni.. geli semacam.
"apaniiii...geli aaa" cakap aku. "rileks aaa.." terus angah cium pipi aku dan kat telinga. Masa tu aku rasa semacam jek..geli ada...sedap pun ada. Breast angah memang dah lama melekap kat belakang aku, terasalah lembutnya. Tangan angah lak turun lak ke perut sambil antara usap dan tidak. Terus ke batang aku, tapi dia tak pegang, angah buat cam kena dengan tak jer dengan tangan dia.
Masa tu aku rasa batang aku makin mengeras. Sedap bebbbb.... Bila batang aku dah makin naik, aku ubah posisi telentang lak, terus angah cium bibir aku dan aku pun cam otomatik balas cium angah. Masa tu aku rasa angah dah usap batang aku dari luar short.
"angah nak tengok batang acik boleh?" tanya angah.
"emmm..." jawap aku pendek tanpa pikir apa2 pun sebab dah stim.
Angah terus masukkan tangan dia dalam short aku, ramas2 batang aku dan terus tarik short aku ke bawah. Tersembullah batang aku yang menegak 90 darjah tu.
"emmm...cutenya batang adik angah nii.." ujar angah.
Sambil duduk, angah terus mengusap2 batang aku. Aku lak...stim semacam..lain rasanya kalau melancap sendiri.
"acik pegang tetek angah" kata angah.
Belum sempat aku nak angkat tangan, angah dah tarik tangan aku dan lekapkan pada breast dia.
"ramas2 acik" perintah angah. aku pun ramas laa.. terasa lah puting angah dari luar tshirt dia tu.
"emm...ohhh...sedapnya" angah mengerang.
Masa tu aku terbayang lak cam citer vcd. apa lagi... terus lah aku buat cam dalam citer2 tu. Aku selak t-shirt hanging angah tu...dah terus nampak breast. putih bersih, nampak lah urat2 biru hijau. puting angah lak warna cokelat2 pink sikit dan puting angah agak besar dan keras. lawa sungguh.
"emm... tetek angah cun laaa.." kata aku.
"acik hisap acik" cakap angah antara dengar dan tak. sebab tengah mengerang. aku pun apa lagi, terus angkat kepala dan buat cam citer vcd. habis aku jilat breast angah, isap puting. dari kiri ke kanan dari kanan ke kiri. angah lak respon. kalau aku nak isap dari kiri ke kanan, angah kan hala kan breast dia yg kanan. camtu lah sebaliknya. Bila masa t-shirt angah takder aku pun tak perasan. yang tingal short dia jer. aku lak dah bogel habis.
Bila dah lama camtu, angah ubah posisi dan baring mengiring sambil terus kulum batang aku. sedapnya takleh aku nak cakap masa tu. aku lak cam pandai2 jer.. tarik short angah dan terus main2 kan jari aku aku pussy angah. masa tu, angah mengerang2 dan angkat kaki. basah habis pusyy angah. apalagi... aku terus lah jilat pussy angah cam dalam vcd tu. terangkat2 punggung angah kena jilatan aku. angah ubah posisi dan naik atas aku. pussy angah betul2 kat muka aku, emm... apalagi...aku pun jilat lahh. angah pun sambil mengerang menyonyot batang aku. ntah camana...aku rasa nak pancut sgt." angahhh...acik nak pancut dahh" jerit aku.. angah lak buat dunno sambil terus nyonyot batang aku. apa lagi.." arghhh...ohhhh..." aku pancut dalam mulut angah.
dan angah terus isap dan telan cum aku. lepas aku dah cum, angah masih lagi jilat2 dan kulum batang aku. geli dan ngilu serta satu badan aku terasaaaa.... lepas tu angah jilat2 badan aku dari bawah sampai lah ke atas. geli semacam aku rasa, tapi sedap. then angah kiss aku kat mulut. terasa gak cum aku lagi bila sedut lidah angah.
"acik dah puas, angah lum" cakap angah sambil dalam keadaaan stim.
"acik lick angah ok...sampai angah puas" ujar angah.
aku hanya angguk sahaja. angah pun baring terlentang sambil bukak kaki. aku pun lick lahh sambil tangan aku ramas2 breast angah.
"ohh ..yess... yess" angah mengerang. "lick me faster.. harder" ujar angah.
"acikk...sedapnyaa... yess" angah tak berenti2 mengerang dan kadang menjerit.
"sayanggg...yesss..lick me.. suck meee.." angah mengerang.
lama gak aku lick pussy angah..semua nya aku buat cam dlm vcd blue. lenguh juga leher aku... muka jangan cakap lah....basah muka aku dengan air angah.
"acikkk... ohhh...yessss... angah nak cummmm....arghhh...arghhh" angah menjerit.
risau gak aku kut2 mak edah orang gaji aku dengrr. masa tuu... aku rasa angah camtu keluarkan angin..berdengus2... rupanya angah kemut sampai jadi camtu. masa angah cum tu...aku jilat lagi pussy angah, mengeliat2 angah sebab kegelian.
aku pun buat cam angah buat kat aku. aku cium dan jilat dari pussy naik ke perut, ke breast dan mulut. lepas tu aku baring sebelah angah.
"thanks acik" cakap angah. "acik pandai lah...selalu buat camni ke?" tanya angah.
"takder lah, acik buat cam dalam vcd jer" balas aku.
"emmm... angah puas sgt... thanks" ujar angah sambil kiss aku. Lepas tu angah bangun dan terus ke bilik air.
Sejak peristiwa tu, aku dan angah selalu oral sex. Kalau malam pun, angah selalu datang ke bilik aku dan buat terus tido bersama. Antara kami dah takder segan2 dah, kalau angah datang bilik aku, mesti dalam keadaan bogel. Aku pun camtu gak. Part yang best, mandi sama2..hehehe. Pernah gak terpikir nak masukkan batang aku, tapi angah tak bagi, cuma gesel2 kat pussy dia jer. Thank you angah... u r my wonderful sister.
2K notes
·
View notes
Text
Juara Siswa dan Guru Terbaik dalam Festival Vokasi 2024 Regional Jatim & NTT
motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. PT. Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) bersama PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar Festival Vokasi Satu Hati 2025 bagi 100 SMK Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) Astra Honda di Jatim & NTT pada September 2024 – Februari 2025. Festival Vokasi Satu Hati 2025…
0 notes
Text
Juara Festival Vokasi Satu Hati Astra Honda Motor 2023
Juara Festival Vokasi Satu Hati Astra Honda Motor 2023 ., salam pertamax7.com, Juara Festival Vokasi Satu Hati Astra Honda Motor 2023 Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Satu Hati Ada info resmi dari pulau Jakarta bahwasanya AHM Umumkan Siswa, Guru, dan SMK Terbaik di Festival Vokasi 2023 Sebanyak 21.330 siswa, 1.875 guru, dan 711 SMK peserta Festival Vokasi Satu Hati (FVSH) akhirnya sampai…
View On WordPress
0 notes
Text
KESEDAPAN BINI ORANG
Cerita lucah bini kawan ini bermula bila aku menumpang dirumah kawan aku yang sudah berkahwin.
Bini dia tu tuhan sajalah yang tahu “Comel Gila boss” Body pulak montok. Kalau shape punggung tu
peeeeeh macam itik serati jalan menonggek je. Kawan aku ni selalu pergi outstation jadi selalu jugaklah
aku ditinggalkan dengan bini dia. Pada mulanya aku taklah sangat merasa apa-apa. Tetapi lama-
kelamaan sikap bini dia ni dah lain macam sikit dengan aku. Cakap dia pun dah meleret, senyum dia tak
lekang dari bibir, pakaian dia dah cuma pakai baju tidor yang nipis tu je.sekali dua memang lah tak
merasa apa apa tapi bila dh selalu sgt nampak gumpalan dngan punat yg timbul disebalik kain jarang tu..
adik dlm seluar aku ni meronta ronta.
Satu hari tengah aku telentang depan TV. Bini kawan aku ni tiba-tiba datang tidur tepi aku. Dia cuma
pakai baju tidur nipis paras peha . Bila aku tengok betul-betul rupanya dia tak pakai coli dengan seluar
dalam pun.berdebar debar jantung turun naik darah aku, terkedu aku sekejap. Dekat sepuluh minit kami
keras kat depan TV tu. Last sekali aku kata dalam hati “Rugi tak capai peluang ” So aku pun memulakan
perbualan “Cantik baju you, beli kat mana tu…” Dia menjawap ” Beli dekat Australia” Malunya aku pada
masa itu. Alamak bodohnya kataku tak ada benda lain ke nak cakap. Fida pun berkata “Panas betul hari
ni ye”… Aku mengangguk macam budak bodoh. Darah aku pada masa itu sudah naik ketahap nak
meletup dah.
Fida tiba-tiba dalam posisi terlentang itu meninggikan lututnya menyebabkan baju tidur tadi turun ke
paras pinggangnya dan kakinya di kangkang sedikit sambil mengkipas pantatnya dengan tangan dia
berkata dengan suara merengek…. “Panaaaaasssssss ” Wow aku pun dalam hati berkata ” Ini sudah lebih
“. “Panas, kesiannya dia, Boleh I tolong kipaskan” kataku, dia cuma mengangguk. Aku pun apa lagi
bangun dan pergi ke pantat dia. Fullamak ini yang dikatakan barang baik.
Pantat bini kawan aku ni tembam gila dengan air dia dah mencurah-curah bersinar-sinar kena cahaya
lampu. Aku pun apa lagi naik syeh laaaa. Aku kelebek pantat dia dengan dua ibu jari lepas tu aku jilat
betul-betul.
Dari lubang punggung sampai ke biji kelentit dia. Dia punya sedap mengerang sambil merengek2
manja….. AAAAaaaaaaaahhh ………… MMMMMmmmmmmmm…. Lagiiii Bang Lagiiiiiiiiiiii….
OOooooooohhhhh….. Saaayyyyyaaaaaang Sedapnyaaaaaa. Aku cucuk lidah aku masuk dalam lubang
pantat dia. Panassss lidah aku kena kemut .
Tangan aku pulak dh tak duduk diam macam kena gam dekat tetek Fida. Aku uli dan ramas tetek fida
dengan lembut . Fida tak habis-habis mengerang. Dekat sepuluh minit aku jilat pantat dia sampai muka
aku ni penuh dengan air dia.
Lepas tu . Fida rentap zip seluar aku dan menarik seluar aku hingga ke buku lali dan terus melurut seluar
dalam aku dengan rakus lalu menghisap batang aku tak sempat aku nak buka baju “Wow ini sudah jadi
macam Sex Ganas” kataku dalam hati. Sambil melutut aku memegang kepala Fida sambil menekan
kepalanya kearah balak bersaiz 7inci kepunyaanku . Sesekali dia tercekik kerana tojahan ku. Hisapan dia
mengeluarkan bunyi yang amat mengasikkan. Aku mengangkat kakinya kearah ku lalu kami pun berada
dalam posisi 69. Bau pantat Fida begitu memberahikan aku.
Aku memasukkan dua batang jariku kedalam pantat Fida, semakin lama semakin cepat aku sorong
tarikan. Sesekali Fida berhenti dari menghisap dan mengeluarkan bunyi macam orang sedang meneran.
Punggungnya yang sudah lama menjadi idaman aku tu diramas dengan penuh perasaan kegeraman.
Kemudian aku pun bangun dalam keadaan yang begitu payah sekali kerana bini kawan aku ni tak mahu
berhenti dari menghisap batang aku. Dalam keadaan berdiri aku dapat melihat pipi Fida cengkung
kedalam kerana menghisap pelirku yang pada masa ini sudah berkilat-kilat dipenuhi air liur Fida. Aku
tolak Fida ke lantai dan mengangkangkan fida , tetapi Fida menutup pantatnya yang gebu itu dengan
kedua-dua tangannya. Aku terkedu seketika. Fida berkata “You cannot fuck me there”. “Why” kata ku. “I
don’t want to go that far” balas Fida.
Kepala aku dah naik separuh gila mendengar jawapannya itu. “Benda ini salah, I boleh mengandung”
katanya lagi. Pada masa tu aku dah tak ingat apa lagi. “I don’t care anymore. I nak jolok pantat you yang
ketat tu samada you suka atau tidak macam mana pun pantat you mesti rasa batang I pada hari ni”. Aku
pegang pergelangan kaki Fida kemudian aku tolak kedepan aku kepit kaki dia bawah ketiak aku sambil
tangan aku menangkat tangan Fida yang masih menutup pantatnya.
Bila terankat sahaja tangan dia aku melihat pantat dia sudah dalam keadaan tergangga. Aku pegang
kepala konek aku, kemudian aku acukan dekat dengan lubang pantat Fida. Aku main-mainkan dulu
kepala konek aku dekat dengan lubang pantat dia. Kemudian aku masukkan kepala aku kedalam.
Peehhh suam suam panas pantat diaa . “Wow pantat you ni memang panaslah Fida” kata ku. Fida cuba
menolak dadaku tetapi tidak berdaya. Aku terasa pantatnya mengemut kepala batang aku. Fida masih
cuba menolak aku. Aku naik geram lalu aku menojah seluruh batang sampai ke telur aku kedalam pantat
Fida. Fida tersintak sambil mulutnya ternganga mengeluarkan bunyi ” AH “.
Matanya bulat macam duit lima puluh sen. Aku dapat rasakan lubang pantatnya itu mengemut seluruh
batang kotek ku. Kata ku pada Fida “Tak sangka pantat you ni lubang tanduk, makin dalam makin ketat”.
“Sakittttttttt….” kata Fida…. “Ya sekejap lagi sakit akan hilang. I nak kongkek you sampai esok pagi”
dengan kata-kata itu aku pun menarik batang aku sampai ke kepala konek kemudian aku jolok balik
sampai terbenam habis.
Aku layan dekat sepuluh minit. Memang betul kata aku, Fida tak rasa sakit lagi. Malah dia memainkan
peranan penting mengayak punggungnya sambil mengemut batang aku macam nak gila. Mulutnya tetap
ternganga dan angin tak berhenti-henti keluar dari mulutnya setiap kali aku menujah pantatnya dengan
keras. Kalau ikut hati mahu aku tojah sampai koyak pantat dia. Tapi barang aku nak pakai lagi beb.
UUuuuuuuu…. Bessstttttttt…..Aaauuuuwwwww Lagi Bang Lagiiiiiiiiiiiiiiiii….Bunyi suara Fida yang
merengek macam tu membuatkan aku lagi laju menojah batang aku.
Pantat Fida sudah naik merah dengan tojahan aku. Satu pemandangan menarik bila mana setiap kali aku
menarik dan menojah batang aku kulit pantat Fida macam tertarik keluar dan tertojah masuk dari
pantatnya macam pantatnya tak mahu melepaskan batang aku.
Kemudian aku menarik keluar batang aku……bunyi “POP” terkejut aku..”Wow pantat you boleh buat
bunyilah Sayang….”.kata ku sambil ketawa. “Jom kita naik atas….I nak main dengan you di atas katil you
dengan laki you” kata ku dengan berahi sekali sambil memegang batang aku yang berdenyut-denyut.
Aku dan Fida berjalan ke bilik dia dan suaminya dlm keadaan dia tk lepas memegang batang ku katanya
batang aku lagi besar dari suaminya. Sampai di tepi katil dia hendak naik keatas. “No...No...Not on the
bed...I nak you menungging sambil berdiri di tepi katil dan tangan diletakkan di tepi bucu katil. I nak fuck
you sambil berdiri” Kata ku.
Fida membalas dengan membulatkan matanya sambil berkata ” WOW…ini sesuatu yang baru untuk I ”
Apabila dia menungging sahaja aku menuja konek 7inci aku sampai ke telur Fida mengerang kesakitan.
“You nak lagi macam tu” tanya ku. Fida tak berkata apa-apa diam tanda setuju. Lalu aku tujah lagi
pantatnya dengan segala tenaga dan kepantasan sambil tangan ku menarik pinggangnya kearah ku.
Aku berasa macam berada dalam alam fantasi. Dengan pantat bini kawan ku di depan sedang dijolok
dengan ganasnya oleh batangku. Oh, kemutan pantat itu begitu rakus sekali. Fida mengerang macam
orang kena rasuk. Rambutnya melayang kesana-kemari mengikut hentakan batang ku.
Kemudian aku terdengar Fida Berkata “Sayangggggggg Fidaaa Nakkkkk Keluarrrr
ahhhhhh……OOOOhhhhhhh I’m cumminggggggggggggg…UUUHHhhhhhhhh Sedappppppppppppp
Banggggggggggggg. Hayunan aku makin lama, makin kuat bila terdengar rengekkan Fida itu. Aku
menujah pantat Fida dengan semahu hati aku. Bunyi tubuh kami berlaga semakin kuat. Hati ku
berkata…Yang pantat Fida adalah kepunyaanku pada saat ini.
Tiba-tiba aku melihat badan Fida bagaikan tersentak-sentak dan kumutan pantatnya pula semakin laju,
serta dia mengeluarkan bunyi macam orang nak bersin. Pada masa itu juga aku terasa air mani aku pun
dah nak keluar dan sampai kemuncaknya. Aku pun terkejang-kejang sambil cuba untuk memasukkan
telur-telur aku sekali kedalam pantat Fida akhirnya aku melepaskan air mani ku kedalam pantatnya. Air
mani ku mencurah curah di dalam pantatnya dan Apa bila aku menarik batang ku dari pantatnya. Air
mani ku pun keluar sama meleleh ke lantai. Bagiku ia adalah satu pemandangan yang sangat menarik.
Aku pun naik keatas katil dengan Fida dan kami berkucupan dengan penuh berahi sambil berkuluman
lidah. Selepas lima minit. Aku bertanya pada Fida “Nak lagi” Sambil tersenyum dia mengangguk
kepalanya dan terus menuju kearah batang konek aku. Dan kami meneruskan round yang kedua.
Alangkah bertuahnya aku mempunyai bini kawan yang kemarukk. Pantatnya diberikan untukku kerana
suami nya sering meninggalkannya dalam jangka waktu yang lama.
1K notes
·
View notes
Text
Ustazah Dayana (Nikmat)
Ustazah Syaima meletakkan phone ke atas meja kecil bersama beg tangan di tepi katil King Size itu. Sengaja ditempah bilik Hotel 5 bintang untuk lebih privasi. Wangi bilik memberikan sedikit rasa tenang. Tak lama, Syazana membalas “okayy” kepada mesejnya yang memberitahu dia akan pulang sedikit lewat hari itu.
Pandang dibawa ke arah Leman yang sedang duduk di bucu katil. Melihatkan Ustazah Syaima meletakkan phone, dia juga menyimpan ke dalam poket sambil tersenyum antara rasa teruja dan segan.
“Jadi... Leman... Awak nak saya tukar pakai jubah tadi?” soal Ustazah Syaima perlahan. Kini Ustazah Syaima memakai kembali jubah yang dipakai datang kerja tadi. Tudung labuh silver satin berbunga pink sakura di hujung. Bersama jubah hitam hampir kosong, cuma berbatu manik di lengan tangan.
Leman menggeleng. “Urm... Tadi Ustazah sexy... Tapi bila saya bayangkan, saya selalu bayangkan Ustazah pakai macam ni... Macam tengah mengajar” kata Leman jujur. Semakin selesa. Ustazah Syaima senyum sambil merapatkan tubuh. Peha mereka bertemu.
“Hmm... Kalau macam tu, apa lagi yang awak bayangkan? Kita cuba keluarkan semua fantasi awak harini. Kelas nanti saya nak awak fokus” kata Ustazah Syaima dengan nada sedikit tegas. Mengingatkan.
Leman senyum. Melihat tubuh Ustazah Syaima. Pehanya jelas dipeluk jubah yang ditarik gravity itu. Wangi perfume lembut Ustazah Syaima juga telah mengeraskan batangnya semenjak dari dalam kereta lagi. Melihat Leman senyap, Ustazah Syaima senyum. Cuba menenangkan hati sendiri yang mula malu. Mungkin dirinya yang perasan lebih. Mungkin Leman hanya bergurau atau suka suka ayam. Betul kata Nora, Mungkin dia patut bersabar.
“Kalau ada apa apa yang awak nak buat dekat saya... Erm... S... Saya izinkan...” kata Ustazah Syaima sedikit kekok. Terpengaruh dengan rasa risau di dalam kepala. Leman menelan air liur.
“S... Sebenarnya Ustazah... S... Saya tak banyak bayangkan... Saya buat apa apa dekat Ustazah...” kata
perlahan.
“Eh? H... habistu?”
Leman nampak sangat teragak agak sebelum akhirnya membuka mulut semula. “Saya bayangkan... Urm... Ustazah yang... goda saya... Buat strip tease... M... Macam Ustazah buat dalam bilik Ustazah tadi...” kata Leman jujur.
Ustazah Syaima menarik nafas lega. Jadi bukanlah Leman menyesal atau tidak mahu akannya. Ustazah Syaima bangun berdiri. Wajahnya merah. Jujur, dia pun kurang pasti mengapa dirinya semakin liar dan berani begini. Tidak tahulah kerana batang batang muda yang dah dirasanya, atau kerana Fadzril dan Azmir.
Yang pasti, dia akan lakukan apa sahaja yang Leman mahu asalkan batang Leman terbenam ke dalam pantatnya hari ini.
Ustazah Syaima berdiri di hadapan Leman. “Jujur... Saya tak pernah strip tease strip tease ni... Tapi... Urm... Saya cuba ya?” kata Ustazah Syaima. Leman mengangguk mengizinkan. Walhal Ustazah Syaima berduaan dengannya di dalam bilik Hotel itupun sudah sangat memberahikan baginya.
Ustazah Syaima senyum dengan wajah keibuannya, sebelum tangan mula dibawa merayap ke tubuh sendiri. Tangan meraba perut yang rata sendiri, sebelum satu tangan dibawa ke atas, merayap di atas buah dada dan tudung labuh, dengan tangan yang satu lagi dibawa turun merayap peha.
Jelas Leman membayangkan yang tangan itu adalah tangannya.
Ustazah Syaima senyum melihat reaksi Leman. “Ummm... Awak suka tengok saya goda awak macam ni...?” soal Ustazah Syaima nakal sambil tubuh dibawa lenggok dan lentik sedikit. Sesekali mengintai bonjol yang mengeras. Leman mengangguk. Nafasnya semakin berat.
“Umm... Awak lagi suka yang ni...” tangan Ustazah Syaima kedua dua dibawa meramas buah dadanya di atas tudung labuh itu, sebelum tubuh dibawa pusing dan Ustazah Syaima melentokkan pinggulnya, membiarkan graviti menarik jubah itu rapat, melekap mendedahkan daging punggungnya yang dibalut panties nipis itu.
“Atau ni...?” soal Ustazah Syaima nakal. Tangan sendiri dibawa meraba daging punggung yang besar itu. Tangan Leman diangkat cuba mencapai daging punggung Ustazah Syaima, namun Ustazah Syaima cepat mengelak.
“Aish Leman... Tadi kata nak strip tease... Mana boleh raba raba” kata Ustazah Syaima nakal. Tahu syarat itu dari movie movie yang ditonton. Leman senyum membetulkan kaca mata. “Ehe... S... Sorry ustazah” katanya segan sambil ditarik semua tangannya.
Ustazah Syaima senyum sambil tubuh dibawa menghadap Leman kembali. Tangan dibawa masuk ke dalam tudung labuh, lalu ditarik zip ke bawah, penghujung masih dibawah tudung labuh. Dari gerak tangan, Leman dapat mengagak yang Ustazah Syaima mula menanggalkan jubahnya. Namun mungkin dibiar sangkut ke bahu.
Tangan Ustazah Syaima kemudian jelas meramas kedua dua buah dadanya dibawah tudung labuh itu. Dan mata Leman membulat melihatnya.
“Umm...Amboi Leman... Tutup sikit mulut tu...” usik Ustazah Syaima. Leman senyum segan. Namun Ustazah Syaima terus menerus mengusik Leman. Kemudian, jubah hitam itu ditolak sedikit, dibiar jatuh melepasi bahu, mendedahkan buat pertama kalinya tubuh MILF itu kepada Leman.
Rahang Leman seolah jatuh ke lantai.
Tudung Ustazah Syaima masih kemas, labuh menutup dada. Namun di balik tudung itu, Leman dapat melihat bentuk tubuh Ustazah Syaima yang baginya seolah dari film porno MILF yang ditontonnya. Pinggul Ustazah Syaima lebar, membuatkan pehanya juga sedikit berisi, memberi bentuk curvy yang baginya lebih dari semporna.
Tangan, lengan Ustazah Syaima juga tidak kurus dan tidak terlalu berisi. Kena dengan tubuhnya. Dan tidak cukup dengan itu, panties lace hitam yang dipakai Ustazah Syaima agak jarang. Hanya corak sedikit tebal di bahagian bawah. Dan dari apa yang dilihat Ustazah Syaima pastinya licin di bawah itu.
Dan apa yang mengghairahkan lagi Leman, ada la stoking paras peha Ustazah Syaima. Ketika berubah tadi Leman dah perasan. Namun dia ingatkan itu standard stoking paras buku lali atau betis.
“U... Ustazah memang pakai macam ni hari hari ke?” soal Leman sambil me jamah tubuh Ustazah Syaima itu dengan matanya.
Ustazah Syaima sambil itu masih melentikkan tubuhnya. Jemari mula meraba panties, garis stoking. Ustazah Syaima menggeleng. “Bila ada special case macam ni je...” jawab Ustazah Syaima. Teringat yang dia mula memakai lingerie ke tempat kerja dek diajar Azmir. Dan ya, dia tidaklah memakai begini walau di bawah setiap hari. Hanya apabila dia tahu Azmir mahukannya.
Dan sekarang, untuk Leman.
Leman senyum menelan air liur. Ustazah Syaima sengaja melentokkan tubuhnya, membiarkan Leman menikmati. Sesekali, ditarik tudung labuhnya memeluk buah dadanya. Memberi ‘tease’. Sesekali juga, Ustazah Syaima mengangkat tudungnya separuh mendedahkan buah dadanya, sebelum dibiar lepas menutup kembali.
“Nak saya teka awak bayangkan saya buat apa lagi?” soal Ustazah Syaima nakal. Leman mengangguk. “Mmm... Baring...” Arah Ustazah Syaima. Leman laju menolak tubuhnya naik habis ke katil sebelum baring berbantal di tengah katil itu. Ustazah Syaima memanjat bak seekor harimau bintang yang mengintai mangsanya.
Lalu dipanjat tubuh Leman, sebelum satu tangan Leman di ambil lalu dibawa ke buah dada di bawah tudung. Dan jemari Leman terus mengambil alih, meramas dengan perlahan sekali dua, sebelum semakin rakus seolah takut terjaga dari mimpi ini.
“Ummmphhh... Leman... Geramnya awak dekat saya...” usik Ustazah Syaima. Ustazah Syaima perlahan menunduk lalu mengucup bibir Leman. Leman yang pertama kali menyentuh wanita itu terasa kaku. Membiarkan Ustazah Syaima yang mengawal, sebelum Leman perlahan membalas mengikut gerak bibir Ustazah Syaima.
“Ummphh... Bagus... Sekarang... Keluarkan lidah kamu...” bisik Ustazah Syaima sambil satu lagi tangan tanpa sedar turun meraba bonjol seluar Leman. Leman menjelir lidah ke atas, kemudian Ustazah Syaima menyambut, menghisap perlahan sebelum lidahnya mencari di sekeliling lidah Leman.
Kepala dibawa turun dan lidah Leman kembali ke dalam mulut, diikuti lidah Ustazah Syaima yang mengajar bagaimana untuk ‘French kiss’ itu. Ustazah Syaima menarik nafas, dan Leman mengambil peluang itu untuk membalas kucupan berahi Ustazah Syaima.
“Ummphh... Ahh... Cepat tangkap rupanya awak ni... He... Srpphh... Ummphh...” Ustazah Syaima memuji sambil membalas kucupan semula. Kedua dua tangan Leman kini semakin berani dan rakus meraba, meramas tubuh Ustazah Syaima, mendengus di antara nafas. Kehilangan kata kata.
Setelah lama, Ustazah Syaima menarik kepalanya
Tubuh dibawa merangkap turun. Dan jemari perlahan membuka tali pinggang dan zip seluar Leman, sebelum direntap turun bersama seluar dalam. Nafas Ustazah Syaima semakin berombak apabila melihat batang Leman menegang tegak. Air mazi jelas bertakung dan meleleh di kepala.
“Wow... Leman... Ummphh...” Ustazah Syaima juga kehilangan kata kata. Batang Leman bukanlah batang yang paling besar pernah dia tengok, namun entah mengapa. Jemari terus menangkap batang Leman sebelum terus dibawa masuk ke dalam mulut. Kepala mendayung ke atas ke bawah menghisap penuh lahap dan menjilat di dalam mulut.
Sesekali Ustazah Syaima mengintai Leman di atas. Melihat reaksi Leman yang mendengus, sesekali memanggil namanya. Membuatkan Ustazah Syaima semakin berahi.
“Ummphhh... Srpphh... Ummphh...” Ustazah Syaima mendayungkan kepalanya laju ke atas dan ke bawah, lalu ditolak batang Leman sedalam dalamnya menolak tekak. Ustazah Syaima membiarkan Leman menikmati hangat ketat mulutnya itu sebelum menarik kepalanya, mencungap sedikit. Namun jemari terus mengocok batang pelajarnya itu.
“Ahh... Ummph... Apa lagi yang awak bayangkan ni Leman...?” soal Ustazah Syaima sambil terus mengurut batang Leman. Kononnya mahu ia terus keras. Walhal Ustazah Syaima cukup tahu yang ia tidak akan turun selagi meletus. Tidak selagi dia di hadapannya.
Leman menarik nafas dalam. Wajahnya merah. Kaca mata ditolak ke atas sambil menelan air liur. “Saya bayangkan... U... Ustazah naik atas saya... Urmph... B... Boleh kan?”
Ustazah Syaima berpura terkejut. “Leman! Saya ingatkan... Apa yang saya dah buat ni... Cukup...” kata Ustazah Syaima. Namun Ustazah Syaima perlahan bangun lalu duduk di atas batang Leman. Dengan panties yang masih tersarung, menekan batang Leman yang kini terbaring, ditekan antara tembam pantat Ustazah Syaima dan tubuhnya sendiri.
Leman mendengus merasa hangat dan fabrik lembut panties Ustazah Syaima itu.
“T... Tapi... Kalau saya tak buat ni...” Ustazah Syaima mengerang perlahan sambil mula menggerakkan tubuhnya kehadapan dan belakang. Menggigit bibir bawah semakin berahi. Pantat tembam yang semakin basah mula meresapkan air pantatnya ke batang Leman.
“Ummphh... N... Nanti saya tak boleh fokus dalam kelas...” tambah Leman. Konon memberi justifikasi kepada apa yang akan mereka lakukan.
Ustazah Syaima mengangguk setuju. “Ahh... S... Saya masukkan ya...” kata Ustazah Syaima sambil menolak dirinya bangun sedikit. Panties ditolak ke celah peha, mendedahkan pantatnya yang tembam licin itu, sebelum batang Leman dicapai lalu dihala ke bibir pantatnya. Digesel ke biji kelentit dan bibir pantatnya, sebelum dibawa tolak masuk ke dalam pantat.
“Ahhhhh...Emiirrr” Ustazah Syaima mengerang merasa pantatnya tersumbat dengan batang Leman. Pantatnya mengemut balas, melumur habis setiap inci batang Leman dengan air pantatnya. Mata Leman pula membulat. Buat pertama kali merasa pantat seorang wanita. Mengemut, hangat, basah...
“U... Ustazahhh...” Leman mendengus balas sambil tangan meramas peha Ustazah Syaima. Ustazah Syaima membiarkan batang Leman terbenam buat beberapa ketika sebelum tubuh dibawa turun, menonggeng di atas Leman sambil memastikan batang Leman masih di dalam pantatnya.
Buah dadanya tertutup dengan tudung labuh yang masih tersarung. Membiarkan tahu ia memberi imej Ustazah yang kontra dengan perlakuannya. Dan Ustazah Syaima tahu yang ianya hanya menaikkan nafsu pemuda itu.
“Ahhh... Sedapnya batang kamu Leman... Ummphh...” Ustazah Syaima mengerang manja sambil mengucup bibir Leman perlahan. Kemudian punggung dibawa naik cukup sehingga ke leher batang Leman, kemudian dibawa turun kembali. Sengaja Ustazah Syaima bergerak perlahan, mahu Leman merasa nikmat setiap inci lubang pantat seorang wanita itu, dan dia sendiri ingin menikmati setiap inci dan timbul urat batang pelajarnya itu.
Leman mendengus. Membalas kucup Ustazah Syaima sambil merasa pantat wanita buat pertama kali. “Ummph... Srpphh... Ustazah... Sedapnya pantat u... Ustazah ni... Ahh...” Leman membalas pujian.
Ustazah Syaima senyum bangga sambil merasa tangan Leman meramas buah dadanya di bawah tudung labuh itu.
“Ahh... Bertuah isteri kamu nanti Leman... Ahh... Ada suami batang padat macam kamu ni...” puji Ustazah Syaima. Leman pula tersenyum bangga. Berharap yang dia tidak pancut cepat. Merasa kedua dua mereka semakin berahi, Ustazah Syaima melajukan sedikit dayungan. Ke atas, ke bawah. Kepala sesekali direhatkan ke bahu Leman sambil punggung mengawal ritma.
“Ahhh... Ahhh... Ummpphhh” Ustazah Syaima kemudian menolak dirinya kembali duduk. Tangan dibawa meraba pinggang dan perut Leman, sebelum senyum nakal menjadi amaran kepada Leman. Leman senyum bersedia.
Ustazah Syaima kemudian menggerakkan tubuhnya naik turun dari batang pemuda itu. Pantatnya mengemut ketat dengan setiap gerak. Dan tubuh Ustazah Syaima melentik lentik dengan setiap hentak yang dibawa hujung pantat ke kepala batang Leman itu.
“Urgh... Ustazahhh... Sedapnya... Ahh... L... Lagi sexy dari saya bayangkann... Ahh...” dengus Leman sambil terus meraba peha Ustazah Syaima yang berstoking paras peha itu.
“Ummphh... Awak bayangkan saya macam ni takk?” soal Ustazah Syaima sambil meramas kedua dua buah dadanya sambil menunggang batang Leman itu laju. Sesekali melentik mengenakan kepala batang Leman ke G-spotnya.
Leman menggeleng. “Ahhh... Ni lagi hott... Ummphh!! Umpph!!” Leman mendengus kesedapan. Melihat mata Leman, Ustazah Syaima menunduk sedikit dan benar sangkaannya. Terus tangan Leman menangkap buah dada Ustazah Syaima lalu diramas geram kedua duanya.
“Ohhh... Yess... Ummphh!!” Ustazah Syaima semakin hampir. Kedua dua tangannya menongkat di kiri dan kanan tubuh Leman sambil punggung menggerak dan menggelek laju. Dengan sensasi jemari Leman yang rakus meramas di bawah tudung labuh, Ustazah Syaima memejam mata rapat.
Wajahnya berkerut. Bibirnya terbuka sedikit. Sikit lagi... sikit lagi... Pap!! Papp!! Pap!! Pap!!
“Ahhhhh Leman!! Leman!!!” Ustazah Syaima tersentak sebelum mula klimaks. Air pantatnya merembes ke batang Leman. Tubuhnya terhenti gerak dek klimaks itu. Mujurlah Leman menyambung gerak. Didayung batangnya dari bawah menyambung klimaks Ustazah Syaima.
Mata Ustazah Syaima membulat terkejut dengan gerak anak teruna itu. Lalu mengemut ketat memerah dirinya sendiri klimaks sepuasnya.
“Ummphhh... Ahhh... Leman... Ahh....” Ustazah Syaima mengejar nafas. Mata perlahan dibuka melihat Leman tersenyum bangga. Mungkin bangga berjaya membuatkan pensyarahnya klimaks begitu sekali. Ustazah Syaima senyum di balik wajah kepuasan itu. Tubuh dibawa bangun dan batang Leman dibawa keluar.
Namun setelah sahaja dibawa keluar, Leman tiba tiba mendengus kuat dan...
“Ustazah!! Umpphh!! Damnn!!” dengus Leman kecewa sambil batangnya memancut mancutkan air maninya ke atas. Mendarat ke peha Ustazah Syaima yang senyum sambil terus menyambut mengurut batang Leman itu.
“Ummm... Banyaknya awak pancut ni... Pagi tadi pun banyak... Ummphh...” puji Ustazah Syaima. Leman mendengus kecewa.
“S... Sorry Ustazah... S... Saya tak tahan lama... S... Saya sempat tahan untuk tak pancut dalam Ustazah je... Urmphh...” Dengus Leman segan. Ustazah Syaima senyum sambil terus mengurut batang pelajarnya itu.
“Ehe... Takpe Leman... Suami saya dulu pun mula mula, tak tahan lama... Tapi lepas lama lama sikit, boleh tu. Lagipun awak dah buat saya klimaks kan. Hehe” pujuk Ustazah Syaima. Walau dia tahu bagi perempuan, satu klimaks sangat tidak memadai
Leman senyum lega. Masih tidak percaya apa ayang baru berlaku.
“Umm... Saya basuh kejap ya?” Ustazah Syaima menolak dirinya bangun dari katil lalu menghala ke bilik air. Meninggalkan Leman yang menatap setiap goyang punggung Ustazah Syaima yang hampir separuh berbalut panties tadi.
Tertanya tanya jika ini kali pertama dan kali terakhir dia dapat melihat daging punggung Ustazah Syaima tanpa lapik itu.
*********
Kereta Ustazah Syaima diberhentikan di simpang kolej Leman. Sengaja sedikit jauh supaya tidak menjmbulkan rasa syak oleh pelajar yang lain. Leman senyum. “Terima kasih, Ustazah... Sebab realisasikan fantasi saya... Saya janji saya akan fokus mulai esok”
Ustazah Syaima mengangguk. “Baguslah macam tu... Nanti saya akan tanya awak soalan lebih sedikit” usik Ustazah Syaima membuatkan Leman senyum sedikit risau.
“Urm... Ustazah... Maaf kalau saya tanya... Tapi apa yang kita buat tadi tu, one off atau... Erm... Ada lagi?”
Ustazah Syaima menggigit bibir bawah. “Hmm... Kalau awak rasa awak dah start tak boleh fokus... Awak bagitau. Boleh?” laju Leman mengangguk. “Okay! Terima kasih Ustazah. Jumpa dalam kelas nanti” kata Leman sambil membuka pintu kereta lalu menapak keluar dengan senyum puas.
Ustazah Syaima juga senyum puas. Walau tak sepuas bersama Fadzril, Azmir mahupun suaminya, namun entah mengapa dia yakin yang Leman akan bertabah baik nanti. Ustazah Syaima menggeleng malu dengan dirinya sendiri.
Dia yang dahulu jijk dengan perangai jiran jirannya, kini menjadi salah seorang dari mereka.
Kereta dibawa pandu pulang ke rumah, sesampai di rumah, telah tersedia spaghetti carbonara yang Ustazah Syaima yakin dimasak Syazana menggunakan sos prego yang dibeli tempoh hari. Sepinggan cukup untuknya. Pasti si suami dan Syazana dah makan tadi.
3K notes
·
View notes
Text
Ratusan Tenaga Ajar dan Siswa Siap Jadi Terbaik Wakili Jakarta - Tangerang di Festival Vokasi Satu Hati 2025!
TerasBiker.com – Seleksi peserta Festival Vokasi Satu Hati 2025 regional Jakarta – Tangerang dimulai, siswa dan tenaga ajar dari 56 SMK Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) binaan Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta – Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) mempersiapkan diri untuk jadi yang terbaik. Continue reading Ratusan Tenaga Ajar dan Siswa Siap Jadi Terbaik Wakili Jakarta – Tangerang…
0 notes