Tumgik
#safety shoes untuk kitchen
safetyshoescilacap · 2 years
Text
Tumblr media
Pabrik safety shoes Balikpapan - WA.No : 081359117118
Redibos Berkah Mulia produsen & Supplier safety shoes perempuan, sepatu safety shoes wanita, safety shoes ringan, safety shoes untuk kitchen, safety shoes tanpa tali, safety shoes terdekat, safety shoes karet, safety shoes murah berkualitas, safety shoes untuk perempuan, safety shoes lokal online terpercaya sejak 2010. Melayani pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia seperti Kalipuro, Cijeruk, Trucuk, Ngoro, Curup Utara, Bangkinang Barat, Talang Leak I, Tuban, Agung Timur, Kembang
0 notes
Text
Tumblr media
Harga safety shoes Telukjambe Timur - WA.No : 081359117118
Redibos Berkah Mulia produsen & Supplier safety shoes perempuan, sepatu safety shoes wanita, safety shoes ringan, safety shoes untuk kitchen, safety shoes tanpa tali, safety shoes terdekat, safety shoes karet, safety shoes murah berkualitas, safety shoes untuk perempuan, safety shoes lokal online terpercaya sejak 2010. Melayani pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia seperti Kebomas, Telukjambe Timur, Dumai, Cilegon, Batam, Cilacap, Balikpapan, Samarinda, Bekasi, Cikande
1 note · View note
Text
Tumblr media
Toko sepatu safety Wonosari, - WA.No : 081359117118
Redibos Berkah Mulia produsen & Supplier sepatu safety mahal, sepatu safety pendek tanpa tali, merk sepatu safety untuk kitchen, sepatu safety shoes wanita, harga sepatu safety proyek, penjual sepatu safety terdekat, sepatu safety rusak, sepatu safety karet pendek, sepatu safety safetoe, sepatu safety sport tanpa tali online terpercaya sejak 2010. Melayani pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia seperti Probolinggo, Stabat, Mengwi, Nabire, Bojongsoang, Pasirjambu, Rengasdengklok, Banguntapan, Cimenyan, Mertoyudan
0 notes
sepatusafetycirebon · 2 years
Text
Tumblr media
Sentra Produksi sepatu safety Cirebon, - WA.No : 081359117118
Redibos Berkah Mulia produsen & Supplier sepatu safety mahal, sepatu safety pendek tanpa tali, merk sepatu safety untuk kitchen, sepatu safety shoes wanita, harga sepatu safety proyek, penjual sepatu safety terdekat, sepatu safety rusak, sepatu safety karet pendek, sepatu safety safetoe, sepatu safety sport tanpa tali online terpercaya sejak 2010. Melayani pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia seperti Banjar, Kedawung, Pungging, Kopuo, Sungai Penuh, Kotabumi Utara, Kepanjen, Prabumulih, Cihampelas, Banjarbaru
0 notes
sepatusafetysubang · 2 years
Text
Tumblr media
Agen sepatu safety Secang, - WA.No : 081359117118
Redibos Berkah Mulia produsen & Supplier sepatu safety mahal, sepatu safety pendek tanpa tali, merk sepatu safety untuk kitchen, sepatu safety shoes wanita, harga sepatu safety proyek, penjual sepatu safety terdekat, sepatu safety rusak, sepatu safety karet pendek, sepatu safety safetoe, sepatu safety sport tanpa tali online terpercaya sejak 2010. Melayani pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia seperti Kalipuro, Cijeruk, Trucuk, Ngoro, Curup Utara, Bangkinang Barat, Talang Leak I, Tuban, Agung Timur, Kembang
0 notes
sepatusafetymejayan · 2 years
Text
Tumblr media
Toko sepatu safety Bitung, - WA.No : 081359117118
Redibos Berkah Mulia produsen & Supplier sepatu safety mahal, sepatu safety pendek tanpa tali, merk sepatu safety untuk kitchen, sepatu safety shoes wanita, harga sepatu safety proyek, penjual sepatu safety terdekat, sepatu safety rusak, sepatu safety karet pendek, sepatu safety safetoe, sepatu safety sport tanpa tali online terpercaya sejak 2010. Melayani pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia seperti Probolinggo, Stabat, Mengwi, Nabire, Bojongsoang, Pasirjambu, Rengasdengklok, Banguntapan, Cimenyan, Mertoyudan
0 notes
ieatcronut · 7 years
Text
Hari Pertama yang Menyebalkan (Bagian 2)
“Baru juga hari pertama, ketemu cowok mlete kayak dia. Huh, harus sabar.” gerutu Shena saat ia berada di lantai dasar untuk para staff dan karyawan. Lorong lantai itu sepi, tidak banyak orang yang berlalu lalang. Lagipula, pak Satya sudah memberi tahu semuanya jika hadir jam delapan pagi. Tak apa, ia hanya datang sebelum waktunya. Ia melihat kesana kemari. Suasana di lantai itu dingin sekali. Akhirnya, Shena memutuskan untuk duduk di bangku depan loker perempuan. Ia memilih untuk menunggu pak Satya di depan loker perempuan. Karena ruangan pak Satya juga dekat dengan loker laki-laki dan perempuan. Ia hanya perlu berjalan beberapa langkah. Sambil menunggu, ia pun memasang earphone dan memutar lagu kesukaannya. Karena terlalu asyik mendengarkan lagu, ia pun terlelap dan menyandarkan tubuhnya ke dinding. *** Ryan tengah berada di loker laki-laki untuk berganti pakaian kerja. Ia tidak perlu terburu-buru karena hari ini hotel begitu sepi dan tidak perlu banyak bahan yang disiapkan. Setelah ia merapikan barang-barangnya, ia bergegas keluar dari loker dan terkejut karena gadis yang ia godai tadi tengah terlelap di bangku panjang depan loker perempuan. “Lagi-lagi anak ini. Ini itu tempat kerja bukan buat leyeh-leyeh.” ujarnya sambil menggelengkan kepala. Lalu, Ryan memutar kepalanya, melihat kesana kemari, dan karena tak ada siapa-siapa, ia langsung duduk di sebelah gadis itu. Gadis itu masih terlelap. Ryan tahu itu karena ia tak sadar bahwa ada seseorang yang sedang duduk di sebelahnya. Ryan jadi berpikir, mengapa anak ini begitu tomboy dan cuek penampilannya. Ia memerhatikan gadis itu dari atas kepala sampai kaki. Gadis itu mengenakan topi hitam, jaket kulit khusus laki-laki, celana kain hitam, dan sepatu kets. Bawaan gadis itu memang banyak. Ia melihat tas plastik kecil di sebelah gadis itu. Karena penasaran, Ryan membuka tas itu untuk melihat isinya. Safety shoes? Jadi anak ini masuk di divisi Food and Beverage? Bagian apa? Tiba-tiba, gadis itu menggeliat kecil. Ryan terperanjat dan bergegas merapikan barang-barang gadis itu lalu meninggalkan gadis itu sendirian. Ia lantas pergi ke lobby untuk bekerja. *** “Shen, bangun, Shen.” Handito berusaha membangunkan Shena yang tengah terlelap. Ia tahu kebiasaan sahabatnya itu. Jika keadaan sepi, Shena mudah sekali terlelap. Shena mengerang pelan, “Oh, astaga, aku telat. Pak Satya...?” tanyanya dengan bingung. Handito menghembuskan napas perlahan sambil bertopang dagu, “Pak Satya udah di ruangannya. Dia bilang tunggu sebentar. Lagian, Ari juga belum datang.” Setelah Ari datang, mereka bertiga bergegas menuju ruangan pak Satya untuk bertanya tempat kerja mereka. Seperti biasanya, pak Satya yang murah senyum itu langsung menggiring mereka ke lobby. Shena tak henti-hentinya memandang pak Satya yang begitu ramah dan murah senyum. Di zaman seperti ini masih ada aja orang yang ramah seperti pak Satya. Yah, Shena tidak mau memuji orang itu berlebihan. Siapa tahu saja di balik itu, ada sisi jelek pak Satya yang belum ia ketahui. Ketika sampai di dapur, mereka bertemu dengan pak Andri, selaku Supervisor di kitchen. “Mas Andri, kita kedatangan anak-anak magang hari ini. Saya cuma mau bilang aja tentang pembagiannya ini. Jadi, ada Ari, Handito, sama Shena yang paling cantik sendiri. Mereka bertiga dari jurusan Tata Boga. Nah, mas Ari sama Dito di bagian hot kitchen. Sedangkan Shena bagian pastry. Karena kasihan nanti kalau Shena di hot kitchen harus angkat-angkat yang berat-berat.” Setelah diberi penjelasan semuanya sama pak Satya, kini giliran pak Andri yang menjelaskan semuanya. Pak Andri menurut Shena adalah orang yang tegas, serius, tapi juga ramah. Ia mempersilakan Shena untuk bergegas ke dapur pastry. Shena tak perlu diantar karena ia sudah tahu. Ruangan itu sepi. Padahal dapur khusus patiseri begitu luas. Shena memperlambat langkah, matanya membulat menjelajahi seluruh ruangan, sementara hidungnya terus mencium aroma panekuk yang lezat sekali. Ia penasaran, siapa yang membuat panekuk itu? Dari aromanya saja sudah lezat apalagi jika mencicipi rasanya. Ia tidak bisa menahan diri. Aroma panekuk itu lezat sekali. Namun, tiba-tiba ia terkejut. Melihat sosok laki-laki yang tengah sibuk mencetak adonan panekuk. Laki-laki itu sempat menatap Shena selama beberapa detik. Shena merasa seperti pencuri, yang berjalan mengendap-endap seperti hendak mengambil sesuatu. “Kalau penasaran, nggak usah ngendap-ngendap kayak maling kali.” ujar laki-laki itu datar. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun. Shena merasakan jantungnya berdebar dua kali lebih cepat. “Aromanya enak. Aku suka panekuk.” tukasnya cepat. Ia begitu kikuk menghadapi situasi itu. Sementara, seniornya itu lebih memilih untuk mengangguk. “Memangnya saya tanya kalau kamu suka panekuk? Sudah tahu kamu ini cuma anak magang. Kalau lihat seniornya lagi masak, jangan cuma diam aja. Tanya cara dan resepnya.” Deg. Shena begitu tertegun. Ia sadar bahwa seharusnya sejak tadi ia tidak perlu mengendap-ngendap. Lagipula, memang benar ia adalah anak magang. Seharusnya ia bertanya. Seharusnya… “Nama saya Ryan. Saya senior di sini. Semoga kamu kerasan ya?” Tiba-tiba laki-laki itu berbicara, dan tersenyum. Hati Shena membuncah. Entah apa yang merasuki pikirannya saat itu sehingga ia merasa begitu berbunga-bunga. Lalu, setelah itu, ia harus bersikap seperti apa kepadanya? *** Ia begitu bingung dengan situasinya. Ia tahu laki-laki itu yang menabraknya tadi. Tadi, ia ketus sekali. Tapi kenapa ia bersikap seperti itu sekarang? “Hei, diem aja.” panggilnya dengan suara lantang. Shena masih diam terpaku menatapnya bingung. “Masalah yang tadi, nggak usah dipikirin. Kamu pasti berpikir kalau saya menyebalkan.” Shena menoleh ke arah laki-laki itu dengan cepat. “Oh, enggak kok. Jangan mikir yang aneh-aneh lah mas.” “Yaudah, tugas kamu yang sekarang lebih baik hafalin bahan makanan yang ada di sini deh. Entar saya yang awasi.” katanya datar. “Loh, aku kan anak magang, tadi katanya kalau mas Ryan masak apa gitu, harus tanya resepnya. Sekarang kok disuruh hafalin?” bantah Shena. Ryan menghembuskan napas dengan cepat. “Biar kedepannya kamu nggak kesulitan kalau mau bikin makanan. Jadi anak ngeyel banget sih. Apa susahnya ngerjain gitu aja? Kalau keberatan ngapain milih magang disini? Kalau sikap kamu kayak gitu, nyusahin aja bisanya.” Shena mendengus pelan. Ia mengerutkan dahi. Tak bisakah laki-laki ini memberi alasan yang enak di dengar tanpa harus memberi alasan yang ketus? Tanpa berkata apa-apa, ia langsung bergegas ke belakang dan melupakan semua hal yang menyebalkan. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan laki-laki itu.
0 notes