#rumah sakit di jakarta
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jadwal Jam Besuk RS Sukmul Sisma Medika
Mengunjungi kerabat atau teman yang sedang dirawat di rumah sakit adalah salah satu cara untuk memberikan semangat dan dukungan kepada mereka. Namun, untuk memastikan kenyamanan pasien dan menjaga ketertiban di lingkungan rumah sakit, penting untuk mengetahui jadwal jam besuk RS Sukmul Sisma Medika. Rumah sakit ini memiliki aturan kunjungan yang tertata rapi, sesuai dengan standar pelayananâŚ
View On WordPress
#dokter spesialis RS Sukmul#fasilitas modern RS Sukmul Sisma Medika#fasilitas RS Sukmul Sisma Medika#informasi rumah sakit Sukmul#Jadwal Jam Besuk RS Sukmul Sisma Medika#jadwal kunjungan pasien RS Sukmul#jenis layanan RS Sukmul Sisma Medika#layanan BPJS di RS Sukmul#lokasi RS Sukmul Sisma Medika#pelayanan kesehatan di RS Sukmul#profil RS Sukmul Sisma Medika#rumah sakit di Jakarta#rumah sakit strategis di Jakarta#rumah sakit umum di Jakarta#UGD RS Sukmul Sisma Medika
0 notes
Text
MELAYANI 24 JAM , wa 0813-3449-1967, Melayani Sunat Calak Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Meskipun sakit dan mendebarkan, nyatanya khitan punya banyak manfaat. Salah satunya mengurangi timbulnya infeksi saluran kencing pada laki-laki.Jadi bila anak Anda belum dikhitan, langsung saja manfaatkan khitan di Khitan Klinik Habibah . Yuk, segera khitan si kecil agar proses penyembuhannya semakin cepat. Berikut ini daftar paketnya:Paket Khitan paket laser 800000khitan cicin 1300000khitan lem 1200000khitan hypnoterapi 3500000Syarat dan ketentuan:⢠Berlaku untuk umur 0-18 tahun⢠One day care⢠Termasuk biaya kamar operasi, jasa dokter, obat-obatan alat kesehatan, dan obat selama operasi⢠Tidak termasuk konsultasi dan pemeriksaan awal⢠Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnyaSudahkah si kecil di khitan?KHITAN KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#khitanterdekat, #klinikkhitanterdekat, #dokterkhitanterdekat, #khitanlaserterdekat, #khitansunat,#sunatmodernterdekat, #sunatmurahterdekat,#sunatkhitanmodernsidoarjo,
#Sunat Terdekat#Rumah Sunat dr. Mahdian#Klinik Khitan Jakarta Timur#Tempat sunat terbaik#Harga sunat dewasa#Biaya sunat laser#Sunat di rumah sakit#Biaya sunat dewasa 2022
0 notes
Text
MELAYANI 24 JAM , wa 0813-3449-1967, Melayani Sunat Calak Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Meskipun sakit dan mendebarkan, nyatanya khitan punya banyak manfaat. Salah satunya mengurangi timbulnya infeksi saluran kencing pada laki-laki.Jadi bila anak Anda belum dikhitan, langsung saja manfaatkan khitan di Khitan Klinik Habibah . Yuk, segera khitan si kecil agar proses penyembuhannya semakin cepat. Berikut ini daftar paketnya:Paket Khitan paket laser 800000khitan cicin 1300000khitan lem 1200000khitan hypnoterapi 3500000Syarat dan ketentuan:⢠Berlaku untuk umur 0-18 tahun⢠One day care⢠Termasuk biaya kamar operasi, jasa dokter, obat-obatan alat kesehatan, dan obat selama operasi⢠Tidak termasuk konsultasi dan pemeriksaan awal⢠Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnyaSudahkah si kecil di khitan?KHITAN KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#khitanterdekat, #klinikkhitanterdekat, #dokterkhitanterdekat, #khitanlaserterdekat, #khitansunat,#sunatmodernterdekat, #sunatmurahterdekat,#sunatkhitanmodernsidoarjo,
#Sunat Terdekat#Rumah Sunat dr. Mahdian#Klinik Khitan Jakarta Timur#Tempat sunat terbaik#Harga sunat dewasa#Biaya sunat laser#Sunat di rumah sakit#Biaya sunat dewasa 2022
0 notes
Text
MELAYANI 24 JAM , wa 0813-3449-1967, Melayani Sunat Calak Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Meskipun sakit dan mendebarkan, nyatanya khitan punya banyak manfaat. Salah satunya mengurangi timbulnya infeksi saluran kencing pada laki-laki.Jadi bila anak Anda belum dikhitan, langsung saja manfaatkan khitan di Khitan Klinik Habibah . Yuk, segera khitan si kecil agar proses penyembuhannya semakin cepat. Berikut ini daftar paketnya:Paket Khitan paket laser 800000khitan cicin 1300000khitan lem 1200000khitan hypnoterapi 3500000Syarat dan ketentuan:⢠Berlaku untuk umur 0-18 tahun⢠One day care⢠Termasuk biaya kamar operasi, jasa dokter, obat-obatan alat kesehatan, dan obat selama operasi⢠Tidak termasuk konsultasi dan pemeriksaan awal⢠Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnyaSudahkah si kecil di khitan?KHITAN KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#khitanterdekat, #klinikkhitanterdekat, #dokterkhitanterdekat, #khitanlaserterdekat, #khitansunat,#sunatmodernterdekat, #sunatmurahterdekat,#sunatkhitanmodernsidoarjo,
#Sunat Terdekat#Rumah Sunat dr. Mahdian#Klinik Khitan Jakarta Timur#Tempat sunat terbaik#Harga sunat dewasa#Biaya sunat laser#Sunat di rumah sakit#Biaya sunat dewasa 2022
0 notes
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-1)
Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga yang dibilang sangat sukses. Suamiku bekerja salah satu keduta besar  Australia dijakarta pusat. Setelah aku menyelesaikan studinya S2 ku di UGM, aku mengusulkan untuk mengajukan pindah ke kota Surabaya agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah mengurus melalui birokrasi yang cukup ribet, akhirnya aku bisa pindah dari kantor yang ada diJakarta Pindah kesurabaya.
Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Apalagi tugas baruku di kantor ini adalah sebagai kepala kantor dan aku harus mampu menunjukkan kepada anak buahku bahwa aku memang layak menempati posisi ini. Sebagai konsekwensinya aku harus rela bekerja hingga larut malam menyelesaikan tugas-tugas yang sangat berbeda saat aku bertugas dahulu.
Hal ini membuatku harus selalu pulang larut malam karena jarak rumah kami dengan kantor yang cukup jauh yang harus kutempuh selama kurang lebih tiga puluh menit dengan mobilku. Semenjak aku pidah kesurabaya aku menjadi jarang bercengkerama dengan suamiku karena jarak antara kami sudah beda antara Jakarta dan Surabaya apalagi kita sama-sama semakin sibuk sejak karirnya meningkat. Praktis kami hanya bertemu seminggu sekali saja.
Atas kebijakan pimpinan, aku selalu dikawal oleh assisten kantorku jika hendak pulang. Sebut saja namanya Mas Tomi. Dia sering mengawalku dengan sepeda motor untuk mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan kalua aku aman sampai ke rumah. Dengan demikian aku selalu merasa aman untuk bekerja hingga selarut apapun karena pulangnya selalu diantar oleh Mas Tomi.
Tak jarang aku memintanya mampir untuk sekedar memberinya secangkir kopi. Mas Tomi seorang anak Muda yang sudah yang usianya sudah 30 tahunan dan sudah berkeluarga. Tubuhnya cukup kekar dengan kulit putih khas orang bandung. Ia memang asli dari bandung  dan dia juga mantan atlit angkat besi.  Semenjak menjadi assistenku dikantor,  akupun sudah dikenalkan dengan istrinya ya bernama Lilis.
Suatu hari, saat aku selesai lembur. Aku kaget hari itu Mas Tomi tidak masuk kerja.
"Lho Mas Tomi di mana pak?" tanyaku pada Security yang mengantarku.
"Katanya Bu, Pak Tomi hari ini minta ijin tidak masuk katanya istrinya melahirkan" katanya dengan sopan.
Akhirnya aku tahu kalau yang mengantarku adalah Pak Didik, Security yang biasanya masuk pagi.
"Kapan istrinya melahirkan?" tanyaku lagi.
"Katanya sih hari ini atau mungkin besok Bu" jawabnya.
Awal Perselingkuhan, dengan Assisten kantorku saat aku bersama suamiku memutuskan untuk menjenguk istri Mas Tomi di Rumah Sakit Umum. Akhirnya aku mengetahui kalau Lilis mengalami pendarahan yang cukup parah. Dengan kondisinya itu ia terpaksa menginap di Rumah Sakit untuk waktu yang agak lumayan lama.
Atas saran suamiku aku ikut membantu biaya perawatan istri Mas Tomi dengan pertimbangan selama ini Mas Tomi telah setia mengawalku setiap pulang kerja maupun dikantor. Sejak saat itu hubungan keluargaku dengan keluarga Mas Tomi seperti layaknya saudara saja. Kadangkala Lilis istri Mas Tomi mengirimkan sebuah buah pisang hasil panen dari kebunnya ke rumahku. Walaupun harganya tidak seberapa, tetapi aku merasa ada nilai lebih dari sekedar harga pisang itu. Ya, rasa persaudaraan! Itulah yang lebih berharga dibanding materi sebanyak apapun. Kadang akupun juga sering mengirimi beberapa makanan ringan dan sembako ke rumahnya yang sangat sederhana. Karena seringnya aku berkunjung ke rumahnya maka tetangga aku sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarga Mas Tomi.
Suatu hari, saat aku pulang lembur, seperti biasa aku diantar Mas Tomi. Begitu sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga kusuruh Mas Tomi untuk menunggu dirumahku sampai hujan reda. Aku suruh pembantuku yang sudah tua untuk membuatkan kopi untuk Mas Tomi.
Sementara Mas Tomi menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ini memang merupakan kebiasaanku untuk mandi sebelum tidur. Hujan tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat Mas Tomi masih duduk menikmati kopinya sambil menghisap rokok kesukaannya di teras sambil menerawang memandangi hujan.
Malam itu aku hanya mengenakan baju tidur satin model daster tanpa memakai Bra dan ikut duduk di teras untuk sekedar menemaninya ngobrol. Kebetulan lampu terasku memang lampunya agak remang-remang yang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana.
"Gimana sekarang punya anak Mas? Bahagia kan?" tanyaku membuka percakapan.
"Ya..Bahagia sekali Bu..! Habis dulu istri saya pernah keguguran saat kehamilan pertama, jadi ini benar-benar anugrah yang tak terindah buat saya Bu..".
"Memang Mas.. Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapi.." Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena malu juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain.
"Tetapi kenapa Bu.. Ibu kan sudah punya segalanya, Mobil ada, Rumah juga sudah ada.. Apa lagi" Timpalnya seolah-olah ikut prihatin.
"Ya..Itu lah Mas.. Dari materi memang kami tidak kekurangan, tetapi dalam hal yang lain mungkin kehidupan Mbak Lilis istri Mas lebih bahagia"
"MmnnâŚmaksud ibu.." tanyanya terheran-heran.
"Itu lho Mas.. Mas Tomi kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan suami ketemu hanya seminggu sekali jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari "
"Ya..Memang itulah rahasia kehidupan Bu.. Kami yang orang sederhana sedangkan keluarga ibu yang tidak kekurangan materi malah bingung tidak dapat kumpul".
Matanya sempat melirikku yang saat itu mengenakan daster satin yang kupakai, apalagi kedua putting susuku tidak dapat menutupi dengan kain satin dasterku . Kulihat penisnya mulai naik turun melihat kemolekan tubuhku. Mungkin karena hujan yang semakin deras dan aku yang jarang dijamah oleh suamiku membuat gairah nakalku juga bangkit.
Aku sengaja mengubah posisi dudukku sehingga pahaku yang mulus sedikit kelihatan. Hal ini membuat duduknya semakin gelisah, matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku yang memang sengaja kubuka sedikit.
"Sebentar Mas aku ambil minuman dulu" kataku sambil bangkit dan berjalan masuk.
Aku sadar bahwa pakaian yang kukenakan saat itu agak memperlihatkan tubuhku sehingga bila aku berjalan ke tempat terang tubuhku akan membayang di balik gaun satinku yang licin itu.
"Oh ya Mas Tomi kita masuk saja ke dalam soalnya hujan kan di luar dingin.."
"Baik Bu.." jawab Mas Tomi agak tergagap karena melihat penampilanku ini.
Aku mengerti apa yang dirasakanya karena Mas Tomi sudah lama tidak menyentuh istrinya sejak melahirkan bulan kemarin, karena usia kelahiran bayinya belum genap 40 hari. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam membuat gairahku bergejolak dengan kehadiran Mas Tomi dirumahku.
Mas Tomi terlihat sangat terangsang melihat penampilanku yang sangat segar habis mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin ia minta ijin untuk ke kamar kecil.
"Maaf Bu.. Boleh minta ijin ke kamar kecil"
"Silahkan Mas.. Pakai yang di dalam saja"
"Ah.. Enggak Bu saya enggak berani"
"Enggak apa-apa.. Itu Mas Tomi masuk aja nanti dekat ruang tengah itu"
"Baik Bu.."
Sambil berdiri Mas Tomi membetulkan mentuk  celana panjangnya. Aku melihat ada tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan mungkin isinya sebesar sayur terong Atau bahkan mungkin lebih besar lagi.
Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya kutunjukkan kamar kecil yang biasa aku pakai. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin deras.
Aku terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar yang memelukku dari belakang. Tiba-tiba piring yang berisi pisang goreng hampir saja terlepas dari tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Mas Tomi yang kukira tidak mempunyai keberanian ternyata tanpa kumulai sudah mendahului dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu bulu kudukku hingga membuatku merinding.
"Maaf Bu Ratna, aku sudah tidak tahan..melihat ibu seperti ini", desisnya diiringi dengus napasnya yang menderu.
Lidahnya mulai menjilat-jilat bagian tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kokoh itu secara menyilang mendekap kedua Payudara ku. Untuk menjaga wibawaku aku pura-pura sedikit marah.
"Mas.. Apa-apaan ini.." suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tanganganya  yang semakin liar meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"Maaf Bu..sekali Maaf, Tomi. Sudah tidak tahan lagi.." diulanginya terus ucapanya itu.
Kedua tangannya semakin liar bergerak meremas-remas dan kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua puting susuku dari luar gaun satinku.
Karena desahan nafsuku juga sangat membutuhkan tubuhnya yang mendekapku dari belakang, aku biarkan dia memeluku. Apalagi tonjolan batang penisnya yang sudah dikeluarkan dari celah reslting  celananya yang keras menekan kuat di belahan kedua belah buah pantatku. Terus digesek-gesekanya hingga kain satin dasterku juga ikut terselip dipantatku dan Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana.
Suasana sangat mendukung bagi godaan setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku malam itu. Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Mas Tomi semakin ganas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong Mas Tomi hingga tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang sangat kuat karena memang terbuat dari kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan Mas Tomi beralih menyingkap gaunku keatas dan meremas-remas kedua buah pantatku. Aku semakin terangsang hebat saat tangan Mas Tomi yang kasar menyusup celana dalam nylonku dan meremas pantatku dengan gemas.
Begitu celana dalam nylonku terlepas dari tubuhku. Jari-jarinya mulai menyentuh lubang anusku. Gila..!! Mas Tomi, dia Benar-benar lelaki yang bertubuh kekar dan permainan seksnya sangat kasar dan liar. Tapi aku sengat suka atas permainan seksnya seperti orang kehausan dipadang pasir . beda dengan suamiku permainan ranjangnya memperlakukan aku seperti tuan putri dengan lembut.
Tapi kali ini sensasi sangat beda dari pada yang lain, Kasar dan liar. Apa lagi samar-samar kucium aroma keringat Mas Tomi yang berbau khas lelaki! Tanpa parfum.. Gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini.
"Akhh..Masssss..jangaaannnâŚâŚdonggggâŚ..Anhh" desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki kasar macam Mas Tomi ini yang memiliki tubuh kekar dan sudah sangat bernafsu dan akupun sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas dan kasar dijilatnya punggungku diluar gaun satinku dan menjilat kesana-sini sehingga membuat gaun satinku basah oleh air liur bekas jilatanya, membuat tubuhku menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya mulai menjilat-jilat bagian pantatku.
"AhhâŚanghh..Masss.. Akhh.. Jangan..Akhh" kepura-puraanku akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut Mas Tomi dengan rakusnya menijilati kedua belah pantatku.
Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu. Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat jilatan lidahnya masuk kedalam lubang Anusku.
"Unggg.. Pantat ibu indah.." kudengar Mas Tomi menggumam mengagumi keindahan pantatku.
Tanpa merasa jijik sedikitpun lidahnya terus  menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini. "Ouunggg..uuuhhh..MasssâŚ. Ampunnhh" aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki muda yang masih bertenaga  itu apalagi dia assistenku yang seharusnya dia menghormati bila di kantor.
Malam itu aku benar-benar pasrah total begitu Liang vaginaku sudah berkedut-kedut seolah tak sabar menanti disodok-sodok oleh batang penisnya itu. Rangsangan semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala Mas Toni menyeruak di sela-sela pahaku dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot lubang vaginaku ku dari arah belakang. Secara otomatis kakiku melebar untuk memberikan ruang bagi kepalanya agar lebih leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Karena baru kali ini aku bermain gila di rumahku sendiri. Tapi aku sudah tak peduli yang penting gejolak nafsuku malam ini bisa terlampiaskan.
"Ouunggg.. uuhhhh..Terushh.. Ohh Masssssâ, dari menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila ini.
Pantatku semakin liar bergoyang saat lidah Mas Tomi menyelusup ke dalam alur sempit di selangkanganku yang sudah sangat basah dan menjilat-jilat kelentitku yang sudah sangat mengembang karena birahi. Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan.
Tubuhku mengejang-ngejang menahan terpaan gelora kenikmatan. Mas Tomi semakin liar menjilat dan sesekali menyedot kelentitku dengan bibirnya hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan Birahiku.
"Akhh..MassssâŚ.akhh.." aku mendesis melepas orgasmeku yang pertama sejak seminggu kepergian suamiku ini.
Nikmat sekali rasanya. Tubuhku bergerak liar untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam karena lemas. Napasku masih memburu saat Mas Tomi melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Lalu masih dengan posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali ditindih Mas Tomi. Kali ini ia rupanya sudah menurunkan celana panjangnya setengah kaki dan benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas sekali benda itu! Aku terlalu lemas untuk bereaksi.
Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengesek-gesek belahan vaginaku yang sudah basah dan licin. Sedikit demi sedikit benda keras itu menerobos masuk kedalam lubang vaginaku. Sesak sekali rasanya. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar, Karena selama ini aku belum pernah melihat ukuran, bentuk maupun warnanya.
Aku kembali terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan bibir vaginaku.
BlesssâŚ."Uunghhh..uuuhhhh..Bu..Ratna punya ibu benar-benar nikmat sekali.." Gumam Mas Tomi disaat batang penisnya masuk kedalam vaginaku.
Didesakkannya masuk lebih dalam lagi batang penisnya ke dalam lubang vaginaku.
âOungggghhâ. Â lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku.
Di kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringat.. Gila.. Mas Tomi menyetubuhiku di ruang makan di mana aku biasanya sarapan pagi bersama suamiku! Gaun satinku tidak dilepasnya dan masih melekat ditubuhku, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah terbang entah kemana dilempar Mas Tomi.
"Ouhh MasâŚ.tomiiii.. Ahh", aku hanya mampu merintih dan menahan kenikmat yang amat sangat saat Mas Tomi mulai memompaku dari belakang lubang vaginaku dengan batang penisnya.
Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada meja makan, tubuhku disodok-sodok Mas Tomi dengan gairah yang meluap-luap. Tubuhku tersentak ke depan saat Mas Tomi dengan semangat menghunjamkan batang penisnya keluar masuk ke lubang vaginaku, Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan meja, Tangan kirinya menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya. Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang penisnya.
Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang penisnya yang menghunjam dalam-dalam. Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang terdengar di sela-sela suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringatnya semakin tajam tercium dilubang hidungku.
âOh.. Inikah dunia..kenikmatanâ, Â Tanpa sadar mulutku bergumam dan menceracau liar.
"Ouhmm terushh.. Terushh.. Yang keras..MasâŚtekan lebih dalam", Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.
"Putar Bu.. Putarrhh" kudengar pula Mas Tomi menggeram sambil meremas pantatku kian keras.
Batang penisnya semakin keras menyodok lubang vaginaku yang sudah semakin licin. Aku merasakan batang penisnya mulai berdenyut-denyut dalam jepitan dinding vaginaku. Aku sendiri merasa semakin dekat untuk  mencapai orgasmeku yang kedua. Tubuhku serasa melayang. Mataku merem melek menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami terus bergoyang dan beradu untuk mencapai titik kenikmatan, sementara gaun satinku sudah basah oleh keringatku sendiri.
Mas Tomi semakin keras dan liar menghunjamkan penisnya yang menusku keluar masuk lubang vaginaku dari belakang. Lalu tiba-tiba tubuhnya kulihat mengejang-ngejang dan mulutnya menggeram keras.
"Annghh..ahhhâŚterushh buu.. Goyangg.. Anggghh..TomiiâŚ.mau keluarâŚ.anghhh", Batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku terasa berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat yang menyirami isi rahimku.
CrottâŚ.crotttâŚcrottt...Beberapa kali air cairan sperma Mas Tomi menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga malam ini yang sudah lama tidak disalurkan oleh Mas Tomi ke istrinya.
Tubuhnya senakin kian mengejang-ngejang liar dan tangannya semakin keras mencengkeram pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli Karena tubuhku juga seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hunjaman batang penisnya yang masih menyemprotkan sisa-sisa cairan spemanya didalam vaginaku.
"Ouunggghhh..Terus..Mas tomiiiiâŚbuang yang banyak spermau didalam vaginaku..anghhh", tanpa malu atau sungkan aku sudah meminta Mas Tomi untuk lebih kuat menggoyang pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya aku benar-benar terkapar diatas meja makan. Tulang-belulangku serasa seperti mau lepas semua. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Mas Tomi. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami peroleh. Batang penis Mas Tomi kurasakan mulai mengkerut dan mengecil dalam jepitan lubang vaginaku. Perlahan namun pasti akhirnya batang penisnya itu terdorong keluar dan terkulai menempel di depan bibir vaginaku yang basah oleh cairan kami berdua.
Gila banyak sekali Mas Tomi mengeluarkan cairan spermanya, aku tahu itu karena banyaknya tumpahan sisa-sisa cairan spermanya meleleh keluar dari lubang vaginanku yang menetes ke lantai ruang makan.
"Ibu benar-benar hebat.. Tomi jadi sayang sama ibu.." bisik Mas Tomi di telingaku.
Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liar Mas Tomi.
"Sudah MasâŚNanti Mbok Sarmi bangun",  kulepas tangan Mas Tomi yang masih memelukku.
Aku berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh Mas Tomi yang kekar dari belakang tubuhku. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang dingin itu.
Begitu selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan baru sadar betapa kacaunya ruang makanku ini karena di Meja makanku sudah bergeser tak karuan sementara kulihat celana dalam nylonku terlempar ke sudut meja makanku. Mas Tomi masih membetulkan celananya.
"Maaf Bu saya.. Boleh numpang mandi Bu.."
"Silahkan Mas.. Handuknya ada di dalam".
Setelah mengambil celana dalamku yang ada dimeja makan, aku segera masuk kedalam kamar dan mengambil baju tidur yang ada didalam lemari. Kupilih baju tidur satin model daster seperti tadi saat aku bermain seks dengan Mas Tomi. Tapi kali ini hanya beda warna tapi modelnya sama. Tanpa memakai Bra dan Celana dalam lagi langsung kupakai baju tidur itu dan setelah itu aku langsung keluar dari dalam kamar untuk mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Mas Tomi yang berceceran di lantai. Sementara itu Mas Tomi masih mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Bersambung
136 notes
¡
View notes
Text
hari ini aku patah, sama seperti dulu lagi.
banyak tugas sedang menumpuk menunggu dikerjakan satu persatu. bahts tarikh, video ta'bir, jumlah qiro'ah, baik berisik, sertifikasi guru, ujian juz 9, uts kitabah, uts nahwu. berantakan. aku berantakan.
bahkan aku sampai mebawa laptop ke mabit nafa meskipun tau tak akan berguna, hanya memberatkan pundak saja. belum lagi tak segera kuputuskan akan langsung pulang atau ikut arahan murobbi. berat sekali rasanya melangkah dengan penuh paksaan.
kenapa harus keras sekali sih, mi? kenapa tidak mencoba sedikit saja membuka hati? tidak bisa kah memberikan ruang pemakluman bagi kami?
maaf mi, aku banyak tidak setuju bagian ini. tapi untuk menyampaikan aku tak berani. takut terlalu kalut. aku juga keras dengan pendapatku. takut seolah aku sedang berhadapan dengan umi di rumah dan perdebatan sengit yang biasa kita lalui. akhirnya aku ikut saja kan.
alhamdulillah direct selling tidak jadi. kami turun mobil dan menunggu ummi menyampaikan suatu pesan rahasia. duduk di kursi registrasi memandangi wamy yang mulai sepi. dan orang-orang yang tersisa entah menunggu apa.
ya rabb, kumohon pertolongan-Mu untuk menjaga hati.
pulangnya biasa saja, sampai kamar aku hendak mengerjakan tugas yang menumpuk itu. tapi ingin menepi dulu. pada buku. pada suara rumah yang kurindu.
aku ingin mengeluh dulu. lalu kubilang, "hwaaa umii tugasku banyakk" sekadar ingin didengar saja, cukup.
"nek ngeluh mending mulih wae, abi susah-susah golek duit ngge kuliah nek kabotan neng kono yo muleh wae."
entah siapa yang sebenarnya patah di sini. maaf, bi.
padahal aku hanya ingin didengar saja, aku sudah tau harus tahan mengerjakan semua. aku juga bukan ingin berhenti, aku masih ingin terus di sini.
tapi satu fakta yang aku syukuri adalah aku sudah tak se-reaktif dulu lagi. sudah hilang aku yang merasa paling sakit sendiri. sudah sembuh aku yang mengira abi jahat sekali, menyuruhku pulang dan berhenti.
mungkin, itu bentuk cinta abi. untuk membuatku tetap bertahan di sini. untuk mengingatkan bahwa keberadaan aku kini adalah impian yang dulu diperjuangkan setengah mati.
aku menangis deras kali ini, bersyukur sudah bisa menyadari bentuk cinta abi âĄ.
padahal dulu, aku marah-marah sepanjang hari. memendam sesak merasa tak punya siapa-siapa lagi. harus kemana kubuang semua sampah keluhan ini?!
yasudah, perjalanan memaafkan rumah memang bukan selalu menenangkan. sesak-sesak yang dulu memang harus ada, untuk bisa menikmati kelapangan hari ini.
(22.33 // Jakarta, 3 November 2024)
10 notes
¡
View notes
Text
Menghadapi Aku
Anakku memang mirip bapaknya, tapi kelakuannya kayak aku waktu kecil. Kata kakek neneknya sih gitu
Semenjak pindah ke Jakarta, aku harus belanja/masak di malam hari untuk stok lauk, karena nggak bakal ketanganan kalau ada bocil. Pola tidur yang tyda baik ini sangat mengubah moodku. Adaptasi memang tidak pernah mudah, yha
Anakku yang biasanya sudah tidur jam 8 malam, sekarang aku pontang-panting mengajaknya lagi untuk tidur sesuai aturannya. Sedangkan suami malam hari kadang masih berjibaku dengan laptop. Kalo si bocil udah tidur di atas jam 10, yaaa udah dehh, siap-siap tantrum seharian
Ya Allah memang sulit ketika kondisi kita juga tidak baik, menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan. Tentu pikiran sulit sekali jernih. Harus pandai berempati pada anak, harus lemah lembut, ego tidak boleh lebih tinggi dari perasaan
Aku mencoba mengajaknya jalan-jalan, membuang segala kemageranku akan panasnya kota berlangit abu-abu ini :') aku mengajaknya ke tempat yang dekat dengan rumah. Cari yg adem dan bisa main2 cuma di mekdi. Aku hanya perlu berjalan kaki sekitar 7 menit
Ternyata luar biasa.. membangun bonding dengan anak memang harus setiap hari. Ia bisa tidur tanpa rewel alhamdulillah, meski belum di jam 8
Bukan hal yang mudah menjadi ibu. Kalau buibu ada yang sering bilang, "ya emang kaya gitu jadi ibu!". Oke, mungkin jiwanya juga sedang sakit, karena menormalisasi sesuatu yang sebenarnya tidak baik-baik saja
Gapapa kalau tidak ada yang bisa memahami, jadi berusahalah memahami diri kita sendiri
Dan gapapa untuk ga baik-baik aja, ambil jeda sejenak untuk menjernikan yang keruh, meminta pada Ia ketika berpeluh
Apalah manusia yang tiada daya dan upaya, selain meminta kekuatan dari-Nya? Semoga aku mampu berjuang, meski tidak pernah sempurna, setidaknya berusaha menjadi ibu yang lebih baik lagiđ
Jakarta, 14 Juni 2023 | Pena Imaji
70 notes
¡
View notes
Text
How to make millions before grandma dies (2024)
Dari scene neneknya masuk rumah sakit aja w udah mulai nangis, hehe. Agak spoiler, jadi kalau masih niat nonton di bioskop bisa di-skip aja. TL;DR it's a very good movie, you should watch it in the cinema before they take it down.
Sebenernya ceritanya nggak menye, nggak yang sengaja dibikin sedih banget untuk bikin penonton ikutan nangis, pun nggak ada adegan nangis sesenggukan dari para aktornya. Ceritanya mengalir begitu aja, keseharian seorang cucu yang berniat mengurus neneknya karena beliau sakit.
Sedihnya tuh lebih karena memproyeksikan apa yang sudah aku alami dan lihat, dan terefleksikan di kegiatan M, Amah (nenek), dan juga anggota keluarga mereka. Pas dokter bilang Amah kanker udah stadium akhir, aku jadi inget waktu bulan Oktober 2022 Mama nge-WA bilang kalau kanker nini udah metastase. Waktu itu siang di kantor, tapi abis baca WA itu aku gabisa kerja. Minta ijin untuk pulang ke Bandung, dimana sepanjang jalan di travel dari Jakarta-Bandung aku beneran gabisa berenti nangis.
Pas Amah pake kupluk setelah kemoterapinya selesai, aku liatnya itu Nini. Sejak kankernya balik lagi emang Nini jadi sering pake kupluk walau sebenernya rambutnya nggak rontok. Dingin, katanya.
Salah satu hal paling sedih dari nonton film ini adalah bagaimana penonton diajak untuk menemani M yang menemani Amah menjelang kematiannya. Perasaan bahwa hidup ini berat dan ujungnya sudah di depan mata.
Sedih banget juga adalah waktu M dan ibunya ketemu dokter untuk nanya kondisi kankernya Amah, dan dokter bilang bahwa pasien tidak menunjukkan perbaikan. Sedih banget karena aku juga merasakan pengharapan-pengharapan kecil karena buatku nggak ada yang nggak mungkin kalau Allah mengizinkan hambaNya untuk sembuh.
Jujur kalau aku nonton film ini di OTT macam Netflix gitu, aku gak yakin akan bisa menyelesaikannya di one sitting. Terlalu triggering. Keluar bioskop yah sedih banget aja gitu, keinget Nini.
13 notes
¡
View notes
Text
One of the studentâs abroad most nightmare
Kami lagi di tol dari bandara Soetta menuju rumah ketika kita mendapat telpon itu. Innalillahi wainna ilaihi roojiun, suamiku berkata lirih. That moment is really coming, pikirku. I hold his hands, and prepare for any emotional turbulence that might be happened, karena selama ini suamiku chill aja menghadapi ini.
It started around 3 months ago ketika bapak mertuaku mengeluhkan mual yang berkepenjangan dan juga perut yang membesar. Hasil cek di rumah sakit ternyata ada kanker di levernya. Tapi ternyata bukan ka kanker primer tapi hasil metastase dari organ lain.
Bulan agustus itu lagi lumayan banget peak assignments, tapi heart broken juga denger kondisi papaku. Jadi Aku mencoba untuk melakukan yang aku bisa. Nanya2 ke circle kesehatanku tentang kondisi papaku, nanya ke orangtua temenku yang dokter sampe juga akhirnya minta tolong temen deketku sesama ners untuk cek dan kontrol papaku di rumah.
It was a very overwhelming months jujur aja yaaa. Kepikiran banget, karena somehow aku menyadari bahwa aku tuh udah jadi tenaga kesehatan, i can do something, tapi karena aku jauh jadi aku coba lakukan apa yang aku bisa. Dan juga, aku pernah nulis disini, kalau akutuh kayanya agak âtraumaâ sama yg namanya kanker karena ibuku kena kanker pas kelas 6 SD and i cant do anything since i am just a kid at the moment. Jadi skrg pas udh jd nakes, pengen bisa do something :â)
Bulan september lalu aku memaksa mas mogi untuk pulang, tapi aku sendiri gak bisa ikut pulang karena masih berkuliah dan intensive class yg harus dateng 100% jadi lagi2 just supporting from afar. Agak ngerasa bersalah sebenernya đĽ˛
Tapi selepas mas mogi pulang ke Indo tuh, kondisinya malah semakin worsen and worsen. Then i realize the time is short and very limited. Buat gue sendiri, di bulan oktober ini tiap baca chat di grup tuh lumayan bikin deg2an melihat penurunan papaku 𼺠Apalagi aku kaya semakin worry dan questioning karena beneran papaku gak di treat apapun, dari awal cuman pemeriksaan penunjaanggg aja. And it makes me realize that human skills is limited dan ini kayanya emang udh terminal ill.
Sebenernya buat kami, double sandwich generation, berat banget buat pulang ke Indonesia bareng-barengâŚâŚ.. kami masih punya hutang untuk awal-awal kehidupan kami di MelbâŚâŚ Kami gak punya tabungan sama sekali karena beneran hidup kami di Melb is pay check to pay check bangetâŚâŚ..
Tapi kami juga pengen berbakti âterakhirâ untuk orang tua kami đ
Bermodal laa hawlaa walla quwwata illa billah dan âYa Allah tolong dong semoga summer break ini aku bisa dapet kerjaanâ akhirnya kita memutuskan untuk pulang bertiga dengan tiket termurah yang kita dapatkan.
Penerbangan low cost dari Melb ke Singapore. Tanpa bagasi. Transit 15 jam, baru next penerbangan ke Jakarta. Itâs all that we can afford.
Sehari sebelum terbang, kami ketemu sama orangtua temennya Hannah di Childcare, namanya Ilhan, di rumah mereka, aku cerita kalau kami akan pulang ke Indo karena papanya mas mogi sakit dan kami akan transit di Singapore 15 jam. Kebetulan mereka orang Malay-Singapore dan mereka menawarkan untuk bertemu dengan orangtua mereka (kakek- neneknya Ilhan). Aku setuju, karena memang sudah kenal juga dengan kakek-neneknya Ilhan, jadi pengen menyambung silaturahmi aja.
Sesampainya di singapore, Kakaknya Mas Mogi ngabarin kalau Heart Rate papa drop. Papa memang sudah koma di rumah dari sebelumnya. Tapi mendengar kabar itu, kami bingung. Penerbangan masih 15 jam lagi, but we thought that our time will not that much.
Kami duduk di Changi, berdiskusi. Mas mogi kepikiran untuk ambil pesawat sepagi mungkin ke Jakarta dan mengorbankan tiket yang udh kami beli. Aku agak keberatan karena every 100 AUD yang di spend itu beneran matters banget buat kehidupan kita đ tapi aku gak sampai hati ngomong ke mas mogi, instead aku bilang gapapa tapi kayanya kemampuan kami untuk beli tiket cuman utk 1 orang, aku dan hannah akan stick to our original flight. Tapi di satu sisi mas mogi juga gak tega ninggalin aku berdua aja sama Hannah dengan bawa barang-barang, dengan kondisi gak bawa pram dan gendongan.
We have each otherâs empathy, thankfully. Dan akhirnya kita memutuskan untuk ngomong sama Mama âMah, kita udah mengusahakan yang terbaik. Kemampuan kami hanya sampai sini. Kalau memang gak sampe waktunya. Memang itu udah takdir dari Allah. Allah ya ng atur sedemikian rupa. Maaf ya mah.â Mamahku ridho, dia juga paham ke-struggle-an kami.
Abis gitu kami langsung menuju ke tempat parkiran dimana kami janjian sama kakek- Neneknya Ilhan. Ketika menunggu tiba-tiba mereka nelpon dan bertanya âApa Mogi mau terbang duluan?â Aku bilang kita udh discuss dan bilang bahwa kita nggak ada kemampuan dan mamaku udah ridho jam berapapun kami sampai. Tapi kakek-nenek Ilhan bilang coba dipikirkan baik-baik. Dan sesampainya mereka di Changi, mereka ngajak kita sarapan di The Coffee Bean, agar diskusi lebih santai dan tenang.
You know what? Ternyata maksud beliau bertanya kaya begitu karena beliau mau membelikan tiket ke Jakarta buat Mas Mogi because they acknowledge our limited resources. Thats insane! we canât accept that! Thats beyond kindness.
Mogi bilang lg bahwa dia berat juga karena aku akan kerepotan bawa barang sendiri bersama toodler. Tapi di satu sisi aku paham juga posisi kakek dan nenek Ilhan ini, mungkin, deep down mereka juga pengen on their very last time in this world, anak-anaknya hadir.
And you know what, akhirnya mereka bilang gini âOkay kalau gitu, we will book tickets untuk Ainna, Mogi and Hannah. Jadi Mogi juga bisa tenang ketemu sama orangtua tanpa kepikiran Ainna dan Hannah. Jom, passport kalian sini.â
We ade freezing. This is something much much beyond our imagination. Tapi di sisi lain kami nggak denial, bahwa ini mungkin rencana Allah.
Kakek-nenek Ilhan terus koordinasi dengan orangtua Ilhan yang di Melbourne untuk membelikan kami tiket. Ya Allah 𼺠beneran kaget banget, kenapa Allah baik banget dan kami dikelilingi orang-orang yang baik jugaaa đ
Akhirnya kami pulang dengan pesawat jauh lebih awal. Harusnya jam 18.00 jadi jam 10.00.
Orangtuaku menjemput di bandara, kami langsung menuju rumah mas mogi di kramat jati. Baru setengah jalan, kakakku telpon, it is comingâŚâŚ
Aku mengabarkan beberapa teman terdekat. Dan sampai di rumah, rumah sudah rame sama sodara dan tetangga. Papaku udah terbujur kaku. But we manage in time, Alhamdulillah. Aku dan mas mogi masih sempat membersihkan beliau. Dan yang paling penting⌠mas mogi diizinkan Allah utk menunaikan pesan terakhir papa yaitu mengimamkan shalat jenazah papa :â) yaAllah Alhamdulillah đĽş
We canât be here kalau tanpa pertolongan Allah melalu Shaza, Izzat, Oma , Tokba, ayahku dan ibuku.
Saat pemakaman aku nangis kejer, karena aku sekali lagi melihat suamiku sebagai sosok yang kuat. Di usianya yang ke-30 ia sudah pernah memakamkan anaknya, dan sekarang bapaknya. Setelah ini pun tanggung jawabnya besar, kepada ibunya dan juga beberapa urusan papanya yang belum selesaiđĽş
Terus, Aku abis ngeliatin chat2 di hape papa mertuaku yang baru meninggal. Bukan kepo, tapi lebih ke make sure bahwa papa mertuaku punya hutangbatau urusan yang belum terselesaikan gak ke orang lain? Karena beliau tipikalnya gak terlalu terbuka dan âingin menyelesaikan sendiriâ even ke istri dan anak-anaknya.
Ku temukan 2 chat yang konsisten menagih hutang ke papaku, langsung ku screenshoot dan kukirim ke suamiku. Pagi ini pun kami diskusi keluarga (mamaku, kakakku, suamiku, kakaknya papaku) tentang beberapa urusan yang mgkn belum selesai. Dan karena papaku anak paling kecil, jadi Alhamdulillaah banget selalu di support sama kakak-kakaknya.
Aku scroll2 juga chat di grup-grup. Papaku emang aktif banget secara sosial. Kemarin Alhamdulillah yg dtg banyak, ucapan bela sungkawa di grup2 juga banyak yang berbagi kenangan dengan papaku. Aku belajar juga tentang hubungan sosial sama papaku. Tapi hard lesson is by the end of the day you left this world, the one who will repot ngurus ini itu ya keluarga lo, bukan temen-temen lo. So at first you have to be kind with your fams.
Temen-temen lo iya akan inget tentang lo, tapi keluarga lo yang akan tertatih-tatih menata hari karena ketidakhadiran lo. So be present if you still have a chance. (NOTED BGT GUE JANGAN SIBUK KERJA DAN SOSIAL TAPI NEGLECT HUBUNGAN SAMA KELUARGA!!!!!)
6 notes
¡
View notes
Text
Mengetuk Semua Pintu Rezeki
Kemarin, aku membicarakan para cast CoC dengan seorang teman via WA. Dibalik image mereka yg pintar dan jenius, ada kerja keras di baliknya. Ada juga salah satu cast yang datang dari keluarga underprivileged di Padang. Orangtuanya dagang gorengan. Sempat kuliah di UGM setahun, tapi terpaksa pulang dan pindah universitas di Padang karena krisis keuangan. Alhamdulillah, sekarang ia sudah lulus dari FK dan tengah menjalani kehidupan sebagai dokter muda.
Dari CoC, aku membicarakan juga co-foundernya, Iman Usman. Somehow merasa lebih mengenal beliau dibanding Belva Devara, mungkin karena pernah membaca perjalanan hidupnya lewat bukunya yg berjudul Masih Belajar. Lagi-lagi, beliau datang dari keluarga underprivileged, yang mampu turn the pain into power.
Pembicaraan ini berujung pada temanku yang mengutip isi buku Bu Dewi Nur Aisyah. "Kita jangan terlena dan menuhankan usaha. Kadang itu semua bukan karena hanya kerja keras orangnya. Ada juga yang sudah kerja keras tapi belum dapat apa-apa."
Ini jadi pengingat untukku. Bahwa tugas kita adalah mengetuk semua pintu rezeki yang ada di depan. Ini relate dengan kajian Bang Sebastian yang minggu kemarin kuhadiri dengan Aliv. Beliau sudah berlatih selama 2 tahun untuk masuk akademi tentara, tapi qadarullah ketika hari H tes beliau sakit dan masuk rumah sakit. Akhirnya beliau kuliah di STAN. Beliau sudah mencoba tes beasiswa, mencoba peruntungan dengan taaruf, tapi masih gagal beberapa kali. Kemudian ia menulis buku, ditolak 7x, hingga akhirnya naskahnya diterima dan diterbitkan. Baru setelah itu beliau akhirnya menikah dengan istrinya sekarang.
Karena ini konteksnya kajian pranikah, kata Bang Sebastian, "Mungkin Allah belum kasih kamu jodoh karena Allah sedang mempersiapkan dirimu untuk amanah yang lain." Dalam cerita beliau, mungkin Allah mempersiapkan beliau untuk jadi penulis dulu sebelum menikah.
Hal ini berlaku di mana saja, tidak hanya soal menikah. Seperti ucapan Bu Dewi di bukunya, tugas kita memang hanya mengetuk pintu rezeki. Pekerjaan, pendidikan, jodoh, dan semuanya. Allah yang memegang kunci pintunya. Jika ternyata satu pintu tidak terbuka, tugas kita adalah mengetuk pintu yang lain, sampai menemukan pintu yang dibukakan Allah.
Pemikiran ini membawaku pada konsep google maps. Bedanya, google maps akan membawa kita langsung melalui tujuan dengan rute tercepat. Tapi Allah tidak demikian. Mungkin Ia ingin kita jalan-jalan dulu, melihat dunia, mendapat wisdom yang tak akan ditemukan jika kita langsung sampai di tujuan.
Jika akhirnya pintu itu belum dibuka, maka ya tandanya itu kita harus redirection. Jalan memutar, mencari rute lain. Mengetuk pintu lain.
Masalahnya, kadang kita kurang sabar untuk redirection. Kurang sabar dalam mengetuk banyak pintu. Oleh karena itu juga barangkali google maps diciptakan untuk langsung sampai dengan rute tercepat. Yaa siapa juga sih ya yang mau bermacet-macet ria atau kesasar dulu.
Tapi memang Allah punya cara kerja yang berbeda, yang tak kita ketahui kecuali jika kita sampai di ujungnya dan mampu mengambil hikmah.
Ini sebagai pengingat diri sendiri, untuk tidak menuhankan usaha, untuk bersabar mencoba mengetuk semua pintu rezeki yang tersedia. Untuk bersabar dan bersyukur.
Jadi, jika kamu merasa pintu yang kamu ketuk tak kunjung dibuka, coba pertanyakan pada diri sendiri. Adakah amanah lain yang ingin Allah titipkan padaku? Adakah pintu rezeki yang belum aku ketuk?
Jakarta, 21 Agustus 2024.
3 notes
¡
View notes
Text
Jadwal Jam Besuk RS Pekerja
Kunjungan ke rumah sakit bukan hanya sebuah formalitas, tetapi juga wujud nyata dari dukungan moral yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. RS Pekerja, sebagai salah satu rumah sakit yang melayani masyarakat umum dan pekerja, memiliki aturan kunjungan yang terstruktur untuk memastikan kenyamanan pasien sekaligus mempermudah pengunjung. Artikel ini akan memberikan informasiâŚ
#aturan besuk RS Pekerja#aturan kunjungan pasien RS Pekerja#BPJS di RS Pekerja#fasilitas RS Pekerja#informasi kunjungan RS Pekerja#Jadwal Jam Besuk RS Pekerja#jadwal kunjungan pasien RS Pekerja#jam kunjungan RS Pekerja#layanan kesehatan RS Pekerja#layanan RS Pekerja#poliklinik RS Pekerja#protokol kesehatan RS Pekerja#rumah sakit di Jakarta#rumah sakit pekerja Jakarta#tips menjenguk pasien RS Pekerja
0 notes
Text
MELAYANI 24 JAM , wa 0813-3449-1967, Melayani Sunat Calak Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Meskipun sakit dan mendebarkan, nyatanya khitan punya banyak manfaat. Salah satunya mengurangi timbulnya infeksi saluran kencing pada laki-laki.Jadi bila anak Anda belum dikhitan, langsung saja manfaatkan khitan di Khitan Klinik Habibah . Yuk, segera khitan si kecil agar proses penyembuhannya semakin cepat. Berikut ini daftar paketnya:Paket Khitan paket laser 800000khitan cicin 1300000khitan lem 1200000khitan hypnoterapi 3500000Syarat dan ketentuan:⢠Berlaku untuk umur 0-18 tahun⢠One day care⢠Termasuk biaya kamar operasi, jasa dokter, obat-obatan alat kesehatan, dan obat selama operasi⢠Tidak termasuk konsultasi dan pemeriksaan awal⢠Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnyaSudahkah si kecil di khitan?KHITAN KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#khitanterdekat, #klinikkhitanterdekat, #dokterkhitanterdekat, #khitanlaserterdekat, #khitansunat,#sunatmodernterdekat, #sunatmurahterdekat,#sunatkhitanmodernsidoarjo,
#Sunat Terdekat#Rumah Sunat dr. Mahdian#Klinik Khitan Jakarta Timur#Tempat sunat terbaik#Harga sunat dewasa#Biaya sunat laser#Sunat di rumah sakit#Biaya sunat dewasa 2022
0 notes
Text
Where have you been, myself?
Hari ini, tepat 25 tahun yang lalu, mama melahirkanku ke dunia yang fana ini. Hari ini anaknya sedang melipir di sebuah musholla stasiun, sambil menunggu waktu datang ke tempat kerjanya yang baru. Sebuah tempat yang tidak pernah dibayangkan akan menjadi tempatnya bekerja suatu hari nanti, ya lapas perempuan di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Aku pernah bercita-cita untuk bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak, tapi tidak pernah menyangka jalannya melalui warga binaan. Beberapa waktu terakhir, karena banyaknya waktu luang, aku banyak merenung. Kalaulah aku tidak memiliki peran sama sekali di dunia ini, apakah aku akan merasa berharga? Apakah aku menilai diriku dari kegiatan yang aku kerjakan? Atau sebenarnya ada peran yang selalu melekat, tidak peduli apapun kegiatanmu, yaitu menjadi hamba Tuhan. Dari kajian Yaqeen Institute, satu hal yang paling ku highlight adalah dunia ini tidak akan "make sense" sampai kita percaya adanya hari Akhir. Karena untuk apa lah semua ini, semua kelelahan ini, jika bukan hanya ditujukan untuk-Nya? So, where have you been myself? Ramadhan beberapa waktu terakhir, terutama 5 tahun terakhir terasa terlewat begitu saja, terlebih setelah mbah meninggal. 2020, dengan dinamika mamah yang sakit hingga kesulitan berjalan waktu itu. 2021, dengan mamah yang juga sakit hingga dirawat di rumah sakit. 2022, dengan dinamika semester 2 perkuliahan, pembekalan psikodiagnostik. 2023, dengan dinamika penanganan kasus juga kelas-kelas intervensi. Rasanya aku begitu larut dengan segala hubungan interpersonal yang kumiliki, sampai abai dengan hubunganku dengan penciptaku sendiri. Untuk apa semua ini jika semuanya tidak bermuara pada-Nya? Semoga apapun yang sedang diusahakan menemui takdir terbaik-Nya, apapun peran yang sedang diemban tidak mengukur keberhargaan diri yang sejatinya sudah ada dari peran sebagai Hamba Tuhan~ Wallahu'alam. Semoga pertemuan hari ini Allah lancarkan dan berkahi...
4 notes
¡
View notes
Text
MELAYANI 24 JAM , wa 0813-3449-1967, Melayani Sunat Calak Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Meskipun sakit dan mendebarkan, nyatanya khitan punya banyak manfaat. Salah satunya mengurangi timbulnya infeksi saluran kencing pada laki-laki.Jadi bila anak Anda belum dikhitan, langsung saja manfaatkan khitan di Khitan Klinik Habibah . Yuk, segera khitan si kecil agar proses penyembuhannya semakin cepat. Berikut ini daftar paketnya:Paket Khitan paket laser 800000khitan cicin 1300000khitan lem 1200000khitan hypnoterapi 3500000Syarat dan ketentuan:⢠Berlaku untuk umur 0-18 tahun⢠One day care⢠Termasuk biaya kamar operasi, jasa dokter, obat-obatan alat kesehatan, dan obat selama operasi⢠Tidak termasuk konsultasi dan pemeriksaan awal⢠Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnyaSudahkah si kecil di khitan?KHITAN KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#khitanterdekat, #klinikkhitanterdekat, #dokterkhitanterdekat, #khitanlaserterdekat, #khitansunat,#sunatmodernterdekat, #sunatmurahterdekat,#sunatkhitanmodernsidoarjo,
#Sunat Terdekat#Rumah Sunat dr. Mahdian#Klinik Khitan Jakarta Timur#Tempat sunat terbaik#Harga sunat dewasa#Biaya sunat laser#Sunat di rumah sakit#Biaya sunat dewasa 2022
0 notes
Text
FIGURAN JUGA PUNYA CERITA
Part 2
Di dunia ini semuanya punya ceritanya masing-masing, mau itu nyata atau hanya berupa tulisan karangan seseorang, dan dalam setiap cerita pasti memiliki aktor-aktor nya sendiri. Aktor-aktor itu tidak akan pernah sadar kalau mereka hanyalah karakter yang nasibnya sudah ditentukan. Kalaupun mereka sadar, mereka akan kebingungan dan hilang akal mempertanyakan jati dirinya tentang siapa mereka dalam cerita itu?
Mungkin aku adalah salah satu orang yang tersadar dengan dengan realita ini.
***
Pagi ini aku aku pergi mengunjungi rumah nenek ku yang tinggal di luar kota. Rumah itu kosong, karena sekitar 2 tahun yang lalu nenek meninggal dunia. Nenek mewariskan rumahnya kepada ku sebagai satu-satunya keluarga yang masih hidup. Begitu pula aku, nenek adalah satu-satunya keluarga yang ku kenal.
Nama ku Enzo, Lorenzo Adhyaksa, usiaku saat ini menginjak angka 23 tahun, dan seperti yang baru saja ku sebutkan bahwa sekarang aku hidup sebatang kara. Aku tidak tahu siapa orang tuaku karena dua puluh tahun yang lalu nenek mengadopsi ku dari sebuah panti asuhan yang tidak lagi kuingat namanya dan di mana lokasinya berada.
***
Kembali ke rumah ini membuat ku teringat dengan semua kenangan masa-masa saat kami masih tinggal bersama, karena saat di usia ku yang ke-17 nenek menyuruhku untuk melanjutkan sekolah di luar kota, "biar mandiri" Katanya. Pada awalnya aku enggan melakukan nya karena mengingat usia nenek yang semakin tua, tentu saja aku tidak mengatakannya karena kalau aku mengatakannya pada nenek, nenek pasti akan mendramatisir nya dan mengatakan hal-hal yang membuatku merasa bersalah seperti aku tidak sayang lagi padanya lah atau aku meremehkan nya lah dan segala macam perkataan yang akan membuat ku merasa bersalah. Huuh....Laki-laki memang selalu salah.
Mengesampingkan semua keraguan, dan mengingat ini perintah nenek yang selama ini sudah begitu menyayangi ku seperti cucunya sendiri, akhirnya aku menyetujui permintaan nenek untuk melanjutkan sekolah di luar kota.
Tepat sehari setelah hari kelulusan ku, aku angkat kaki dari rumah nenek terbang Jakarta dan memulai perjalanan untuk mewujudkan mimpiku disana.
Sebelum keberangkatan ku ke Jakarta, nenek berpesan " Jaga diri baik-baik ya Enzo, dan jangan pulang sebelum nenek minta. " Katanya.
"Iya nek, nenek juga jaga diri baik-baik ya. Dan Enzo janji, kapanpun nenek minta Enzo pulang, Enzo pasti bakal langsung pulang" Kataku pada nenek.
Nenek hanya tersenyum dengan matanya yang berkaca-kaca, dan mengusap pipiku sambil sesenggukan menahan tangis, lalu nenek memelukku dengan sangat erat sambil dan mengusap-usap punggung ku sambil berkata
"putuku satu-satunya sudah besar, sehat-sehat ya nang" Katanya lalu melepaskan pelukannya dan menyuruhku untuk pergi saja, karena katanya, semakin lama aku pergi maka dia akan memintaku untuk tinggal.
***
Dua hari yang lalu, saat aku baru saja sampai di di apartemen ku setelah seharian lelah bekerja, salah satu tetangga kami di kampung dulu, Pak Aceng menelfon ku dan mengatakan kalau nenek sudah tiada.
"...... "
Aku terdiam mencoba mencerna apa yang baru saja ku dengar. Tidak mendapatkan respon dari ku, Pak Aceng melanjutkan
"Pulang ya le, ini permintaan terakhir nenek mu"
"..... " Aku masih membisu, tangan ku yang sedari tadi masih memegang gagang pintu terlepas lemas, dan tanpa sadar handphone di tangan kiri ku jatuh dan mengenai kaki ku. Sakit, tapi tidak sesakit hati ku saat ini. Satu-satunya keluarga ku, satu-satunya orang yang peduli padaku, satu-satunya alasanku bisa bertahan sampai saat ini sudah tiada. Aku mengangis sejadi-jadinya di depan pintu apartemen ku yang masih terkunci.
***
Singkat cerita, saat ini aku sudah berada di rumah nenek, ada pak Aceng yang menunggu ku di selasar depan rumah. Beliau mengatakan padaku bahwa sudah 2 tahun nenek meninggal dunia. Sebelum meninggal nenek berwasiat untuk tidak memberitahukan padaku tentang kepergiannya dengan alasan tidak mau mengganggu kesibukan ku di Jakarta. Mendengar hal itu membuat air mataku mengalir bebas membasahi pipiku.
***
Setelah pak Aceng pergi, aku langsung menuju kamar nenek, aku berbaring di atas tempat tidurnya. Nyaman, sangat nyaman dan mungkin karena sangat kelelahan aku pun terlelap.
Aku tidak pernah menyangka bahwa tidur siang ku hari itu akan membuat ku mengalami semua ini dan merubah hidupku.
Bersambung......
2 notes
¡
View notes
Text
PROFILE
Nama lengkap : Bima Hassan Pranata
Tempat Lahir : Bandung
Tanggal Lahir : 16 Januari 1993
Agama : Islam
Tinggi Badan : 193cm
Berat Badan : 73kg
Pekerjaan Asli : Staff HRD.
Pekerjaan Sampingan : Model dan Pacar Sewaan.
Ps, jika berminat silahkan ketuk dm saya.
FACECLAIM
Byeon Wooseok, 31 Oktober 1991.
STORY LINE
Bima Hassan Pranata adalah anak tunggal dari pasangan Hassan Pranata dan Pratiwi Dewi. Putra yang mereka selalu nanti kehadirannya ini tumbuh menjadi bocah pada umumnya meskipun kedua orang tuanya selalu sibuk bekerja.
Tepat saat memasuki masa SMA, Bima untuk pertama kali merasakan sebuah perasaan asing namun menyenangkan kepada sahabatnya sendiri. Sosok gadis yang merupakan teman kecilnya, gadis yang selalu ada untuknya ketika ia kesepian saat kedua orang tuanya selalu sibuk bekerja. Namanya Putri, teman mainnya, buku hariannya, dan sekarang telah menjadi poros hidupnya.
Mereka berdua begitu bahagia, hingga menjalin hubungan selama hampir 7 tahun. Hubungan mereka bisa dikatakan cukup wajar, saling mencintai dan tentu tidak luput dari sebuah pertengkaran. Namun, itu tidak membuat perasaan cintanya luntur sedikitpun. Bima bahkan sudah bertekad ketika dirinya selesai skripsi akan melamar sang gadis untuk menjadi tunangannya. Telalu jauh memang angan-angannya. Namun, tidak ada salahnya bukan manusia membuat rencana dan berharap untuk kehidupannya nanti?
Jawabannya jelas, ya. Manusia memang dapat berencana akan tetapi takdir yang lebih berhak menentukan bagaimana nasib seseorang ke depannya.
Tepat ketika semester akhir, kepala Bima serasa dihantam sesuatu yang begitu keras saat ia mengetahui fakta bahwa gadis yang dengan tulus ia cintai telah mendua di belakangnya dengan salah satu teman Bima sendiri. Hidupnya hancur. Rasa percaya yang ia punya. dihancurkan dengan begitu mudah. Padahal hubungannya dengan Putri msudah selama itu dan juga ia begitu percaya dengan temannya, Jaka. Bahkan keduanya sudah Bima anggap sebagai sahabat sendiri.
Memang benar kalimat yang sering Bima baca bahwa orang terdekatmu mempunyai potensi terbesar untuk menyakitimu. Ia tidak pernah menyangka akan mengalami hal seperti ini.
Sejak saat itu, Bima tidak mau lagi percaya kepada cinta. Bahkan ketika di masa terpuruknya, kedua orang tuanya yang selalu sibuk itu memilih untuk berpisah tanpa memperdulikan dirinya hanya karena mereka merasa sudah tidak merasakan cinta lagi. Bima rasanya ingin menyerah saat itu juga akan tetapi kesadaran dalam dirinya masih tersisa hingga ia sadar bahwa hidupnya masih panjang untuk ia jalani.
Butuh waktu cukup lama agar Bima bisa bangkit dari rasa kecewa dan sakit hatinya. Ia memutuskan untuk pergi dari rumah dan tinggal di salah satu kost saat kedua orang tuanya resmi bercerai. Bima yang sekarang lebih sering mendekati orang hanya untuk kesenangannya. Untuk memenuhi rasa haus akan kasih sayang yang tidak pernah ia dapat dan tidak berminat untuk menjalin sebuah hubungan percintaan lagi dengan siapapun.
Bima kadang bertanya-tanya apakah dirinya bisa merasakan bahagia kembali walau hanya sebentar saja. Perselingkuhan sang mantan kekasih dan perceraian kedua orang tuanya benar-benar merusak Bima. Setelah lulus kuliah, ia pindah dari Bandung dan bekerja sebagai staff di salah satu kantor yang ada di Jakarta serta juga bergabung ada usaha temannya sebagai teman manten dan pacar sewaan.
Pekerjaan sebagai model, teman manten dan pacar sewaan sangat menguntungkan bagi dirinya. Selain hasilnya lumayan, ia juga tidak perlu pusing memikirkan cinta.
PENGENALAN KARAKTER
Bima adalah tipe yang ramah kepada semua orang. Bahkan, semua teman-temannya tidak pernah melihat Bima marah sekalipun dulu, sebelum ia rasa percayanya dihancurkan. Bima yang sekarang tetap ramah apalagi terhadap teman atau clientnya.
Ia juga tetap senang membantu orang lain. Hanya saya predikatnya sekarang lebih dikenal sebagai playboy karena sering bergonta-ganti teman jalan. Bima tidak pernah ambil pusing. Terserah orang melabeli dirinya seperti apa, yang terpenting dirinya nyaman. Satu-satunya yang ia pikirkan adalah selama ia dan 'teman jalannya' sama-sama menikmati dan mendapat keutungan apa salahnya? Tidak ada yang dirugikan disini.
Semua sifat itu hanya berlaku ketika ia berada di luar rumah. Saat berada di kamar sendirian hanya kesepian dan kekecewakan yang pernah ia rasakan yang menjadi temannya menjalani sisa hari.
2 notes
¡
View notes