#reviewfilmindonesia winterintokyo lisraf desproits
Explore tagged Tumblr posts
Text
Review Film Indonesia - “Winter In Tokyo”
“Dari ratusan buku yang sudah aku baca, aku pun sadar memang belum ada kalimat yang benar-benar membuat ku mengerti tentang cinta, karena ternyata cinta harus bisa dirasakan untuk bisa dimengerti seperti hujan yang baru bisa kita mengerti ketika benar-benar jatuh di atas kepala kita. Hingga akhirnya kelak aku juga tau halaman pertama cerita ku adalah milik belasan musim dingin yang lalu”
Ternyata nonton film Indonesia yang bagus2 ada hubungannya sama pulsa bulanan. kenapa? okay jadi akyu dapet pulsa bulanan lebih terus langganan paketan HOOQ nya Simpati. Iseng ngeliatin koleksi filmnya ternyata apik-apik. Seperti AADC2, Filosofi kopi udah ada disana. Tapi karna penasaran sama Winter In Tokyo, alhasil aku nonton deh itu film yang diperanin sama Pamela Bowie dan Diyon Wiyoko sebagai pemeran utama.
Secara keseluruhan film ini bergenre drama romantika gitu. Tentang pecarian cinta pertama seorang cewek lugu keturunan Indonesia Jepang. Ishida Keiko (Pamela Bowie) adalah seorang Pustakawan yang hidup sendiri di Tokyo, ia akrab dengan kakak beradik Tomoyoki (Brandon Salim) dan Haruka (Gigi) yang tinggal satu apartemen dengan nya, suatu hari ia mendapatkan tetangga baru, Nishimura Kazuto (Dion Wiyoko) seorang photographer yang berasal dari New York. Film ini mengisahkan tentang cinta dan persahabatan teman satu apartemen. Jadi si Keiko ini tidak sengaja membuat Kazuto yang baru pindah kedepan kamar keiko terkejut, sejak saat itu mereka dekat. Nah kedekatan itulah yang membuat Kazuto baper sama Keiko. Namun ternyata Keiko yang polos masih mengharapkan cinta pertamanya yang konyol, Akira (Morgan Oey) Disaat cinta Kazuto datang untuk Keiko, saat itupula ia tak sengaja bertemu dengan Akira. Ternyata Akira dan Keiko semakin dekat saja. Kazuto sebagai sahabat Keiko selalu ada untuk Keiko, disaat hari-hari Keiko menjadi kelabu karena Akira selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokte, Kazuto selalu ada. Selama itu Keiko seperti mengacuhkan perhatian Kazuto. Namun, suatu hari Kazuto tertimpa kecelakaan yang membuatnya amnesia parsial. Kazuto lupa apa yang terjadi selama satu bulan di Tokyo. Hal ini membuat Keiko sangat sedih dan merasa kehilangan sosok Kazuto. Ia mulai menyadari Akira hanyalah perasaan suka, namun Kazuto-lah cinta untuknya.
In My Humble Opinion,
Film ini diangkat dari novel tetralogi penulis Ilana Tan, dengan judul yang sama “Winter in Tokyo”. Ntah mengapa dari 4 novel, dipilihlah judul yang ini. Aku sangat mengapresiasi film ini sih, karena digarap cukup niat. Mulai dari property, hingga kostum. Jujur saja, outfit-outfit yang digunakan Pamela Bowie sangat eye Catching. Ia sangat feminine dan lucu dengan pakaian-pakaian musim dinginnya. Sedangkan Diyon Wiyoko tampil dengan outfit musim dingin namun tak lepas dari ciri khas seorang Diyon.
Dari segi bahasa naskahnya menggunakan bahasa Indonesia yang terkesan sedikit kaku namun “gemas” aka kawaii kawaii gitu. Penonton dimanjakan dengan latar belakang musim dingin di Tokyo yang kawaii. Mungkin Film ini memang sengaja dimiripkan dengan novelnya, termasuk bahasa novelnya. Seperti film Indonesia lainnya yang mengambil latar luar negri, ada percampuran bahasa. Walaupun dibumbui bahasa Jepan, subtitle Indonesia tak luput dibubuhi agar penonton mengerti dialognya.
Overall untuk mengapresiasi SInematografi indonesia saya ingin memberi nilai 80 untuk film ini, karena sudah dimanjakan. Saya sendiri lumayan terbawa, tapi tidak terlalu sih. Hanya saja bagian yang membuat saya paling ngena adalah kehadiran Kazuto yang tulus untuk Keiko walaupun Keiko tak peka dan ternyata Kazuto lah cinta pertama Keiko. Ada sebuah kesalahan kecil yang membuat kesalahfahaman, dia kira anak kecil yang membantunya mencari kalung diantara salju bernama Akira, namun ternyata dia adalah Kazuto.
2 notes
·
View notes