Tumgik
#regina hadir
baliportalnews · 9 months
Text
Fashion Show ‘Swarnakara’ Meriahkan Panggung Denfest Ke-16, Bertabur Hasil Karya Apik Desainer dan UMKM Unggulan Kota Denpasar 
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Ajang Denpasar Festival (Denfest) ke-16, pada tahun 2023 ini turut dimeriahkan gelaran Fashion Show bertajuk Swarnakara, pada Sabtu (23/12/2023) malam. Digelar di Pelataran Lobby Inna Bali Heritage Hotel, ajang pagelaran busana tersebut, bertabur hasil karya memukau para desainer dan UMKM/IKM Kota Denpasar, yang diperagakan oleh para model. Hadir pada malam itu, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra didampingi Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara. Tampak pula di deretan kursi undangan, Ketua Gatriwara Kota Denpasar, Ny. Purnawati Ngurah Gede, Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, serta para istri dari jajaran Forkopimda Kota Denpasar. Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara mengemukakan, gelaran Fashion Show Swarnakara pada Denfest ke 16 ini merupakan bentuk dukungan dan dorongan  bagi perkembangan ekonomi lokal dan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar. "Dekranasda yang berkolaborasi dengan Disperindag Kota Denpasar terus berupaya mendorong sektor industri kreatif masyarakat, agar bisa turut  membangkitan ekonomi di Kota Denpasar," katanya. Antari Jaya Negara juga merasa optimis, ajang ini akan menjadi sebuah wadah untuk memperkenalkan hasil karya industri lokal khususnya dalam sektor busana dan kerajinan yang ada di Kota Denpasar. Kepala Dinas Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari yang ditemui saat acara menjelaskan, adapun tema Swarnakara yang diangkat tahun ini memiliki arti kekayaan yg terpendam (kain-kain sebagai salah satu kekayaan dalam masa kejayaan), dan menurut jadwal akan dilaksanakan selama 2 hari, yakni 23-24 Desember. Pada hari pertama, sejumlah pihak terlibat. Antara lain, Anacaraka, A2 Kebaya, Baliwa Songket, Pramada, Anyar, Bali Puspa, Bali Nusa, Rhea Cempaka, dan Taksu Design. Sedangkan pada hari kedua,  sederet karya dari desiner dan UMKM / IKM juga akan ditampilkan. Antara lain, Dewata Busana, Artini Kebaya, Gexoya Kebaya, Kesara Bali, Ayu Khirana dan Prana Bali. "Selain yang disebutkan tadi, ada pula beberapa UMKM/IKM yakni, Regina Fashion, Kinara Busana, Primadona Mode, Tri Agung Busana dan Raga Busana. Kesemuanya adalah binaan dari Dekranasda dan Disperindag Kota Denpasar," urai Sri Utari.(bpn) Read the full article
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Tingkatkan Mutu Pelayanan, UPTD Puskesmas Ulak Rengas Menggelar Kegiatan Lokmin
Tumblr media
Puskesmas Ulak Rengas menggelar Lokakarya Mini (Lokmin) lintas sektoral yang dipusatkan di aula puskesmas setempat, Rabu (23/08/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dengan para stakeholder di wilayah puskesmas Ulak Rengas, dalam bidang layanan kesehatan yang dilakukan setiap tiga bulan. Dalam kesempatan itu, Camat Abung Tinggi Heriyanto, S.E, menjelaskan, kegiatan Lokmin penting dilakukan untuk mensosialisasikan berbagai program kesehatan yang dimiliki hingga penanganannya untuk masyarakat melalui peran puskesmas. "Dibutuhkan kerjasama seluruh elemen agar tujuan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat bisa tercapai. Kita harus sinergi," ucap Heriyanto. Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Ulak Rengas, Siti Regina, S.K.M, M.K.M, menyampaikan, bahwasanya Lokmin yang di gelar pada hari ini, merupakan Lokmin Triwulan ke III. Dengan tujuan menggalang komitmen bersama, untuk meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam meningkatkan mutu pelayanan puskesmas. "Sangat diperlukan dukungan seluruh pihak, baik masyarakat maupun lintas program dan lintas sektor terkait. Karena program kesehatan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari seluruh pihak," pungkas Regina. Hadir dalam kegiatan tersebut Tim pembina cluster binaan (TPCB) wilayah Puskesmas Ulak Rengas Santi Darini, SKM., M.Kes, dengan peserta dari Uspika Kecamatan Abung Tinggi, Kepala Desa se-Kecamatan Abung Tinggi, Ketua PKK se-Kecamatan, Kader Posyandu, Bidan Desa, pemegang program layanan Puskesmas, Kepala UPTD Sekolah, UPTD Pertanian dan KUA. (Noval) Read the full article
0 notes
wickedharlotblogs · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
most/least likely to - pt 2
2 notes · View notes
legendsmag · 6 years
Text
Single Review: Regina Hadir – Hands To Myself
Tumblr media
The flirtatious new single from Regina Hadir reviewed by Anita Fells 
Regina Hadir is back and looking to storm through the charts with her latest release, the sensual “Hands To Myself” and we’re not joking when we say sensual. The instrumental is sleek and sexy, the perfect compliment to the soft and breathy vocals Hadir has mastered over the years. It’s almost a whisper as if their is guilt behind her words, but guilt sexy enough a lure a listener in, and it does it exactly that.
The chorus is infectious, essentially posing as a dramatization of the earlier verse. The song was practically locked and loaded for the top 40 radio from it’s inception. Although the lyrical content doesn’t always provide the most depth, ‘so come on, give me a taste / of what it’s like to be next to you‘ it doesn’t fail to perfectly capture the sexy feeling that Regina aims and scores for.  eventually the song culminates in perhaps the most important lyric of the entire song: 'can’t keep my hands to myself / I mean I could but why would I want to'. It perfectly captures this sophisticated & sexy song with a single high-pitched whisper.
In essence, Regina didn’t disappoint with her latest single. It’s radio-ready and takes her a step further into respected pop artist territory.
1 note · View note
hairegina · 3 years
Text
Kehilangan
Bagaimana aku bisa menjadi tisu untuknya ? Menghapus air mata yang hadir untuk setiap kenangan yang memeluknya kembali.
Bagaimana aku bisa menjadi selimut untuknya ? Menyembunyikan kesedihan dari benda - benda di kamar yang seolah berkata: tidak apa - apa , jangan bersedih.
Bagaimana aku bisa menjadi dirinya ? Pikirku, sambil kulanjutkan tulisan ini.
Tuhan tahu batas mereka.
Mereka yang kehilangan, akan lebih kuat kembali. Diterimanya segala keputusan dunia. Karena rencana Tuhan pasti terbaik dari diri sendiri.
Kita hebat, Kita kuat.
______
- regina, yang turut bersedih untuk segala kehilangan.
1 note · View note
ngobroldipojokan · 5 years
Text
Hai, 2019 apa kabar?
Gak nyangka hari-hari yang terasa berat sebelumnya, udah gue lewatin begitu aja ya walaupun dengan sedikit ngos-ngosan, sampe akhirnya gak sadar gue udah sampe di penghujung tahun.
2019 bagi gue bukan tahun yang main-main, di tahun ini begitu banyak pelajaran, kekalahan, kekecewaan dan tangisan yang berbaur menjadi satu. Semua kesialan yang dulu rasanya gak sanggup buat lewatin, semua kesialan yang selalu gue pertanyakan datangnya dari mana dan kenapa Tuhan gak berbuat apa-apa untuk gue?
2019 bukan tahun yang baik buat gue tapi, bukan juga tahun yang bakal gue kenang sebagai tahun yang jahat kayak ibu tiri bawang putih. Di tahun ini, gue banyak belajar untuk ikhlas, lebih banyak daripada perkiraan gue, gue yang selalu dapet apa yang gue mau, beberapa bulan lalu mengalami kekecewaan yang ya bisa dibilang hal kecil tapi, begitu berpengaruh buat gue. Gue belajar gak semua hal harus gue miliki karena belum tentu yang gue mau adalah yang terbaik buat gue.
“Manusia Cuma bisa berencana, pada akhirnya Tuhan yang lebih tau segalanya,”
Ini salah satu quote penyemangat gue sih.
Salah satu hal yang paling gue benci di 2019 adalah perpisahan. Iya, perpisahan dengan orang-orang yang gue sayang, temen-temen bangsat gue, temen-temen ekskul gue, guru-guru yang sayang sama gue, patah hati pertama gue dan-
-   diri gue sendiri.
Untuk temen-temen sma gue, terutama anak gibah, kesebelasan kesayangan gue, segalanya buat gue. Makasih ya udah mau hadir di panggung drama gue, makasih udah ngisi kekosongan kanvas putih ini.
Kalian ber-10, makasih udah ngajarin gue banyak hal, ngelawak gak jelas dan selalu bikin gue ketawa walau kadang ngelawak kalian gakenal tempat, walau kadang kalian suka canggung dan ngeselin buat nanggepin cerita yang serius hahaha, it’s okay. Makasih banyak udah suka sama semua cerita gue yang gue dedikasikan dan kebetulan berdasar dari kisah kalian semua sama si A,B,C,D wkwk banyak banget ya. Makasih karena udah menghargai sampah gue, kalau gak ada kalian terutama mahdew yang suka bilang sesuka itu sama tulisan gue, gue mungkin udah gak bakal nulis lagi. Bukan, bukan karena gue haus akan pujian tapi lebih ke penghargaan kecil untuk sampah gue yang gak ada apa-apanya dibanding tulisan orang lain, your words, it means a lot to me, bahwa ternyata masih ada yang suka-
-   gue bersyukur akan hal itu. Mahdew, cantika, andien, alot, melati, baik, ririn, bias, riris dan regina.
Buat temen ekskul gue, gue seneng kenal sama kalian, nyalurin hobi yang sama bareng kalian itu suatu hal yang emang sih sederhana tapi ternyata kalau udah gak bareng lagi bakal jadi salah satu hal yang gue kangenin. For ibuk Jeshinta yang deket sama gue setelah masuk teater thank you so much, makasih udah mau nerima uluran tangan gue, jadi temen ngopi gue, makasih udah jadi salah satu pendengar setia bacotan gue dan udah udah! Lo gausah terimakasih ke gue, gue tau gue udah baik ke lo hehehe. For ibuk Milsa yang mau sabar ngajarin gue nari, makasih banyak juga, makasih banyak kalian bener-bener orang baik dan semua orang yang gak bisa gue sebutin kayak unsya, manda, faiz, dandy dan semuanya, gue tau kalian mungkin gak bakal inget hal-hal kecil yang kita lewatin tapi gue inget dan bakal selalu kangen momen kecil itu dan selalu sayang sama kalian.
Buat temen SMP gue yang tetep stay in contact dan bagi cerita-cerita kalian di grup, maap ye gue susah banget diajak main abis moodnya suka berubah-ubah bro.. tapi gue sadar gue yang salah sekarang hehe, gue kangen kalian, bocah-bocah lexter, makasih zhar, ni, dzan, bung, ma, fas, sult, wanto (walaupun jarang). Buat 2 orang lolot, lulu franka makasih udah jadi temen pertama dan stay sampe sekarang, walaupun kita jarang ketemu, gue tetep sayang sama kalian, be happy ya 2020 nanti DAN HARUS MAIN KENAPA SI?! Gue kangen banget kenapa sih yaallah susah bener..
Buat temen les gue, hahaha, gue les ngacak banget sih, kadang sama yang kelas IPA kadang kalo stress gue loncat ke kelas IPS tapi, buat anak-anak kelas IPA gue, yang isinya keliatan baik tapi tai lah u semua, gue seneng bisa kenal sama kalian, walaupun telat banget ya kita kenal pas kelas 12. Tapi, gue juga ogah sih les dari kelas 10/11 mah hehehe, oh iya to be honest gue gak pernah sedeket ini sama temen les gue yang sebelum-sebelumnya, kalau sama kalian gak tau gimana enak aja ngobrolnya kayak udah sekelas lama, kalian se welcome dan se anjing itu sama gue dan gue suka, kangen juga sama kalian, aneh ya padahal kita aja jarang ketemu pas terakhir-akhir tapi gue bisa kangen juga. Kita deket gara-gara ngomongin si guru itu gak sih? Emang doyan gibah lo semua, buat ocha, adies, agil, hugo, ilham, jidan, rayhan dan gogo yang join kelas kita pas akhir banget, Makasih udah jadi orang baik.
Buat guru-guru yang menurut gue punya peran besar buat diri dan hidup gue, Miss Dini, bu Arie, Miss Ocha, makasih banyak udah jadi ibu kedua syahla di sekolah dan di tempat les, kalau tanpa kalian mungkin Syahla udah nyerah ditengah jalan, miss dini makasih ya udah bantuin aku ngelewatin masa anak kecil aku, bantu mupuk percaya diri aku buat bisa berkembang dan support aku buat ngelakuin hal yang aku suka, kayak nulis, cerita, buat drama di SMP. Makasih udah membimbing buat nemuin jati diri aku.
Dan buat bu Arie, ibu makasih udah genggam tangan saya pas SMA, saya inget banget ibu megang tangan saya waktu saya kelas 1 dan bilang “kamu tuh sebenernya pinter la, tapi karena udah gak suka jadinya gini, tapi ibu tetep dukung yang terbaik buat kamu, ibu tau kamu punya bakat lain,” dan di kelas 2 sma walaupun ibu bukan wali kelas saya lagi, kalau ketemu ibu selalu ngerangkul saya dan nanya “gimana pelajarannya?” “Kamu kalau ada cerita ke ruang guru aja,” dan sampe di kelas 3 “ibu seneng kamu sekarang bisa nentuin apa yang kamu mau, ibu seneng kamu akhirnya bisa punya pendirian sendiri dan gak ngikutin orangtua, ibu seneng mama dan ayah udah ngerti kamu nak,” sampai akhirnya pas mau lulus “sukses ya nak, kamu udah gak ketemu yang gak kamu suka lagi dikuliah nanti, jangan lupa sama ibu ya,” gak bakal bu. Durhaka saya kalau sampe bisa lupa sama ibu.
Buat Miss Ocha guru les aku yang bener-bener perhatian sama semua muridnya, makasih udah diem dan dengerin aku nangis sampe sesenggukan dan ingusnya dimana-mana sore itu, kalau gak ada miss mungkin aku udah Cuma bisa bengong di kamar dan ngunci pintu, mungkin aku bakal jatuh lebih dalam lagi, makasih untuk pelukannya dan bilang “kamu kuat la, miss tahu itu,” makasih juga udah ngedengerin curhatan remaja aku yang lucu-lucu menggelikan hahaha, thank you so much sudah mengambil peran besar dalam cerita aku!
Buat patah hati pertama gue, apa kabar? Baik ya semoga, gue juga baik kok disini, makasih ya udah pernah jadi bagian cerita SMA gue, makasih udah ngasih patah hati pertama gue, cuma karena gue telat sadar lol:( ini azab kali ya gue ngetawain lo waktu ngomong serius malem itu, sebenernya itu ketawa canggung ego, ya gue kira lo nya bercanda dan gue nya ragu, sampe akhirnya gue sadar oh ternyata gue juga! Hahaha tapi udah telat, lo nya udah kelar berurusan dengan gue.
Makasih ya udah jujur duluan dan maaf gue nya gak bisa bales apa-apa waktu itu, YA GUE BANYAK PERTIMBANGAN ANJ. Kenapa sekarang gue bilang terimakasih? karena tanpa lo mungkin gue mati rasa atau dikira gak normal terus sama temen-temen gue apalagi ibu gue! Sekarang gue udah gak kenapa-kenapa, sekarang udah gak ada apa-apa yang kesisa di cerita kita dan gue seneng akan hal itu, semoga kita bisa jadi temen baik di lain waktu ya! Be happy, you are a good person, pal..
Buat temen kuliah gue, kita yang baru ketemu 2019 ini, 3 bulan berarti ya? Makasih udah jadi orang baik dan asik, makasih udah nemenin gue yang belum bisa terbuka sepenuhnya yang masih hati-hati banget, makasih untuk beberapa yang gue ajakin curhat dan ngomong serius HAHAHA, sampah banget emang gue. Makasih yang tiba-tiba dateng ke rumah gue dari bandung dan cimahi lol you guys made my day, gue gak ada pikiran bakal ada temen kuliah gue yang mampir ke rumah dalam waktu dekat ini. Buat temen paguyuban aeon gue, buat anak-anak tpb gue, anak ssfdr, buat anak akom di lawlym dan anak acara di inau, makasih udah jadi orang baik.. Makasih banyak, semoga kita bisa lebih deket lagi.
Dan buat gue yang 2019, thank you for being strong, terimakasih lo udah berhasil ngelewatin tahun yang berat ini, gue yang 18 tahun, gue yang dikit-dikit nangis, gue yang baru kenal rasa-rasa kecewa, gue yang pada akhirnya sadar kalau semua ini bakal berlalu dan gue yang tahu gue bakal baik-baik aja karena gue punya orang-orang yang sayang gue dan gue sayang. Makasih lo udah sadar sebelum terlambat. Be happy!
Untuk 2019, terimakasih, waktu sama lo gak bakal bisa diulang, gue bersyukur akan hal itu dan sedih juga sih tapi, gak apa, namanya juga hidup hehe. Makasih udah ngajarin gue ikhlas, ketawa sampe nangis, bangga dengan pencapain diri sendiri dan orang-orang yang gue sayang, ngerasain begitu banyak kebahagiaan. Makasih untuk bekal kenangannya.
 “People change, but memories don’t”
1 note · View note
aisyazaira · 6 years
Text
Tumblr media
ISF 2019
Hari ini untuk pertama kalinya hadir di Indonesia Scholarship Festival 2019. Setiap kali menghadiri acara-acara yg menurutku banyak sekali manfaatnya selalu berhasil membuat 'nagih', atau candu yg harus terpenuhi. Yaps seperti hari ini. Btw, terimakasih buat kamu yg sudah share informasi bermanfaat ini.:)
Saat perjalanan di kereta, ada 3 hal yg aku pinta dalam doa. Duanya telah Allah kabulkan hari ini yaitu pertama mendapatkan banyak informasi yg berharga soal beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi. Sesungguhnya, era kita ini kemudahan begitu terbentang luas bagi mereka yg mau mencari tau dan mempergunakan kesempatan yang ada. Jadi jangan sia-siakan setiap peluang yg ada. Kedua mendapatkan teman baru dan ternyata seumuran. Seneng.:D Meski awalnya cemas krna datang sendirian. Bermodal keyakinan bahwa Allah selalu bersamaku dan paling tau apa yg aku butuhkan. Alhamdulillah ternyata dua permintaanku sudah diberikan oleh-Nya hari ini dan smga suatu saat nanti doa yg satunya menyusul dikabulkan. Aamiin... Karena doa itu bukan hanya sekedar 'cuma' manteman.
Dari seminar ini, ada 10 pembicara kece yang akan sharing pengalaman kehidupannya. Namun yg akan aku tulis hanya 2 saja karena tidak mengikuti sampai selesai. Jadi aku cuma ikut acaranya sampai siang dan setelah itu digunakan untuk berkeliling pameran beasiswa. Ada beberapa motivasi yg aku dapat. Pertama dari Kak Muhammad Assad CEO Tamasia bahwa :
1. Kita itu harus punya impian. Impian membuat kita tau jalannya akan kemana. Ibaratnya seperti melakukan perjalanan ke suatu tempat, tanpa adanya tujuan tentu kita tidak akan tau jalan mana saja yg harus kita dilalui. Hasil akan mengikuti ikhtiar kita. Meski dalam setiap prosesnya kita pasti akan menemukan sebuah hambatan, kegagalan. Namun kita bisa mengatasi dengan selalu merasa ada yg kurang jika impian kita belum tercapai sehingga kita berusaha untuk mewujudkannya. Setiap manusia memiliki jatah kegagalannya masing-masing. Kegagalan adalah hal yang biasa. Namun semakin banyak kita mengalami kegagalan, semakin sedikit pula jatah kegagalan kita. Jadi habisi saja kegagalanmu agar kesuksesan menghampirimu.
2. Menurutnya, ada 3 kunci mencapai kesuksesan yaitu Positive: segala sesuatu yang dicapai dimulai dari pikiran. Kita yakin dan betul berpikir bahwa apa yg kita kerjakan, pikiran akan tercapai. Yakin dengan diri sendiri dan juga menyerahkan semuanya kepada Allah. Persistance: keep going, terus berjuang. Kita mungkin pernah gagal, jatuh, kecewa, tetapi jalani saja. Semua itu akan berlalu. Pray: berdoa, meminta didoakan kepada siapa saja terutama orang tua, Ibu.
Dan dari semua itu, kebanyakan kita tahu rumus sukses, tetapi kita tidak mengerjakannya.
3. Memiliki kebiasaan yang baik. Orang sukses mempunyai the habit of a winner. Makan, Istirahat, kerja mereka teratur. Namun yg menariknya, beliau saat S1 selalu merutinkan bersedekah setiap hari dengan apa dan berapa saja. Sedekah membukakan impian kita. Semakin banyak kita memberi, maka akan banyak diberi. Dan yang paling utama memang sedekah dengan uang karena sebagai tanda syukur meninggalkan kecintaan terhadap dunia. Selain itu merutinkan shalat Dhuha 8 rakaat. Kebanyakan pengusaha mengatakan bahwa Dhuha adalah doa khusus pengusaha. Menjadi seorang pengusaha membuat kita mengantungkan semua pengharapan dan kehidupan hanya kepada Allah. Dengan menjadi seorang pengusaha, setiap hari tidak menentu keberhasilannya. Hari ini mungkin untung, bisa juga esok rugi. Karena itu kita hanya menggantungkan hidup sama Allah.
Dan pesan beliau adalah kita jangan terlalu boros. Sisihkan sebagian harta untuk berinvestasi terutama emas. Karena setiap tahunnya harga emas mengalami kenaikan.
Kedua, Kak Anne Regina seorang Manajer Engineering di Bukalapak.
1. Awalnya ia merasa saat kuliah salah jurusan, ternyata yang ia rasa salah itu ada peluangnya. Peluang yang menghantarkan ia bisa seperti sekarang ini. Jadi keadaan apapun selalu tersimpan peluang dan ketika kita telah menyadari dan menemukannya jangan disia-siakan bisa jadi hal itu adalah pintu menuju kesuksesan kita.
2. Menurutnya, pendidikan sebagai dasar utama. Namun lebih dari itu sesungguhnya apa yang kita kerjakan adalah perwujudan dari projek-projek yang kita buat. Dan untuk menghadapi perubahan zaman, kita harus memiliki kesiapan untuk berubah. Persiapan membuat kita bisa melakukan apa yang hendak kita capai.
Dari festival ini, semakin kita sering bertemu dengan orang yang memotivasi maka kita akan termotivasi. Mereka saja bisa, begitu juga dengan kita pasti bisa jika mau berusaha. Mari kita memiliki Impian. Jangan lupa terus berdoa. Dengan berdoa, kita sedang meminta pertolongan Allah untuk menggerakkan semesta mewujudkan Impian kita.
Balai Sudirman, 4 Februari 2019
@aisyazaira
11 notes · View notes
faux2aud · 2 years
Text
Scene VI: Masalah dan Jumpa
Aku bertaruh pada apapun bahwa malam ini akan menjadi salah satu malam paling panjang dalam sejarah hidupku. Masalah demi masalah mendatangiku tanpa mampu kutangkis sebelum akhirnya menghancurkan reputasiku. Semua telah terjadi dan aku terlambat menghindarinya.
Tak hanya reputasiku yang dipertaruhkan di sini. Reputasi karya juga orang-orang penting yang terlibat di dalamnya, mau tak mau ikut terbawa arus masalah.
Bagaimanapun juga, aku tetap perlu berusaha membenahi semua masalah sebelum semakin merambat atau lebih buruknya lagi, bertambah.
Dan disinilah aku. Berada di sebuah ruang privat pada salah satu bar terkenal daerah Jakarta Selatan. Bukan, bukan untuk merayakan penayangan perdana hari itu. Pestanya belum dimulai walaupun seluruh kru dan pemain telah berkumpul di sana.
Juga, pesta belum akan dimulai bila aku, jajaran produser, beserta perwakilan rumah produksi belum keluar dari ruangan ini bersama solusi dan penanganan masalah yang kuhadapi.
"Coba, gue mau tau penjelasannya dulu dari lo, Dis. Tadi maksudnya gimana?" Mas Hakim yang biasa kulihat kerap bergurau kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, bahkan tak terlihat senang dengan situasi saat ini. Aku mengambil langkah untuk menjelaskan. Tidak. Lebih tepatnya membalikkan situasi dengan berbohong.
"Saya sendiri nggak tau tadi itu maksudnya apa, Mas dan Mbak sekalian. Kejadiannya terlalu cepat dan tiba-tiba, makanya saya nggak bisa mengambil keputusan apapun selain menentang apa yang mbak-mbak tadi katakan ke saya, di depan media dan penonton yang ramai banget."
Panjang lebar aku membeberkan perihal kejadian tak mengenakan tadi. Di tengah itu, aku dapat merasakan rasa terbakar dari tenggorokanku berkat Kahlua shot yang kutenggak untuk menenangkan tubuh serta pikiranku yang tegang. Namun, sepertinya niat tersebut gagal.
"And I admitted how ignorant I was dengan tiba-tiba meninggalkan tempat tadi tanpa penjelasan. Maka dari itu, saya benar-benar minta maaf sama Mas Hakim, Mas Michael, Mbak Regina, juga Mas dan Mbak perwakilan dari Miracle Vision yang sudah repot-repot mau menyempatkan waktu untuk datang ke sini. Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya." Dengan tegas dan-kini-bertanggung jawab atas kesalahan yang kulakukan hari ini, aku membungkukkan tubuhku di hadapan seluruh individu yang ada di sana.
Hingga seketika vokal dari Mbak Regina membuatku berdiri dengan tegap di depan ruangan, "Hear me out, Dis. Kami semua pastinya menerima permintaan maaf kamu. Kami juga paham dan mengerti kalau ini hanya kesalahpahaman belaka saja," jelasnya, "tapi sayangnya kita punya berita buruk di sini yang sepertinya nggak bisa kamu redakan dengan permintaan maaf, Dis."
Setelah Mbak Regina menyudahi penjelasannya, ia bangkit dari duduknya dan menghampiriku ke depan. Bukan tanpa alasan sebab aku dapat melihat kuasanya menggenggam ponselnya, layarnya menyala tanda tengah dioperasikan sang empu. Lantas, Mbak Regina memberikan ponsel tersebut pada genggamanku. "You have to see this."
Aku segera merutuk dalam benakku saat netraku menangkap apa yang ada di layar. Sebuah artikel yang baru saja diunggah beberapa menit lalu berisi kejadian di teater tadi. Ketika kulihat sumbernya, artikel itu ditulis oleh salah satu portal berita yang sedikit tak familiar di telingaku. Sedangkan aku telah meminta pengacaraku untuk 'membungkam' semua perwakilan portal berita yang hadir tadi. Sepertinya rencanaku tak berjalan sesuai ekspektasiku.
Tanpa berlama-lama, aku segera meraih gawaiku dari dalam saku celana dan menekan kontak kuasa hukumku guna menghubunginya. Seraya menjauh dari tempatku berdiri sebelumnya, aku berbisik melalui panggilan itu, "Halo, Pak, ini saya Disa. Saya mau minta tolong urus yang dari Vlicker ya, nanti saya kirim tautan artikelnya supaya bisa Bapak tinjau sendiri."
Usai mendapatkan isyarat setuju dari pengacaraku di seberang, aku lekas menutup panggilan itu dan meminta Mbak Regina mengirimkan artikel tersebut untuk kemudian kuteruskan pada kuasa hukumku.
"Kamu mau minta hapus artikelnya, Dis?" Tanya Mas Michael dari posisinya.
"Iya, Mas."
ㅤㅤㅤ"Kayaknya sudah terlambat, Dis."
"Nggak kok, Mas, ini baru beberapa menit lalu dan portal beritanya bukan yang ramai dikunjungi. Aku aja baru tau ada Vlicker ini."
"Lo yakin, Dis?" Mas Hakim pun ikut menyampaikan keraguannya akan ucapanku. "Kalau ternyata cuman lo yang nggak tau portal itu gimana?" Tambahnya. Semua mata belum kehilangan fokusnya dari sosokku yang masih setia berdiri di depan ruangan itu. Aku pun telah mengirimkan artikel tersebut ke pengacaraku dan aku tak tahu langkah selanjutnya.
Terdiam sejenak selagi mencerna kalimat Mas Hakim, aku memutar otakku untuk menemukan solusi dari semua kekacauan ini, dan ini keputusan akhirku.
"Nggak kok, Mas. Saya janji dan yakin kalau hal ini nggak akan mengganggu apa yang sudah kita kerjakan bersama di Kain Merah Amerta Saya bukan orang yang akan kabur dari tanggung jawab yang saya emban dan saya akan melakukan apapun untuk tetap menjaga reputasi Kain Merah Amerta beserta seluruh isinya yang telah bekerja keras." Bantahku panjang.
"Kami juga nggak akan tinggal diam kalau nantinya ini mempengaruhi reputasi Kain Merah Amerta, Mbak. Kami percaya sepenuhnya sama Mbak Disa dan Mas juga Mbak produser di sini," ungkap salah seorang perwakilan dari Miracle Vision, "tapi kami juga ingin tau apa hubungan Mbak Disa sendiri dan orang-orang yang tadi terlibat."
Mendengar hal itu, aku menghela napasku perlahan sebelum membuka mulut, "Sampai lupa, saya memang mau menjelaskan perihal ini lebih detail lagi ke kalian semua. Sebenarnya saya hanya baru pertama kali bertemu laki-laki yang tadi disangka berselingkuh dengan saya. Itu pun pertemuan yang tidak disengaja karena kebetulan dia ajak saya berkenalan dan mengobrol terlebih dahulu."
"Saya juga tidak tahu-menahu kalau dia akan datang ke 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘪𝘦𝘳𝘦 tadi untuk bertemu saya, bahkan sampai punya istri pun saya nggak tau. Makanya saya tadi sempat bingung dan memilih pergi sebelum suasananya semakin buruk di sana." Tanpa sadar, aku berusaha mencari pembenaran di tengah penjelasanku.
ㅤㅤㅤ"Gue kira tadi lo beneran jadi pelakor, Dis. Kalau sampe iya, gue rasanya pengen nyemplungin lo ke Bunderan HI."
Intonasi Mas Hakim terdengar jenaka dan berhasil mengundang tawa seluruh orang di dalam ruangan itu, mencairkan ketegangan. Termasuk diriku. "Yah, masuk angin deh gue yang ada, Mas, hahaha."
ㅤㅤㅤ"Ya sudah kalau begitu, berarti ini sudah clear ya? Kita beneran bisa percaya sama kamu kan, Dis?"
"Siap, Mas Mike. Tenang aja, pokoknya tinggal tunggu penayangan selesai."
ㅤㅤㅤ"Yaudah, yuk keluar. Yang lain udah nungguin di luar. Kasian kalau nggak mulai mulai." Setelah Mbak Regina berucap, kami pun bersamaan meninggalkan ruangan itu dan kembali berkumpul bersama yang lain di dekat panggung live music.
Sesampainya di sana, Mas Hakim mendekatiku dan membisikkan sesuatu, "Dis, buka dulu sana. Harus ada yang sambutan."
"Lah, gue kan udah sambutan di 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘪𝘦𝘳𝘦, bosen kali kalau sambutan lagi di sini?"
ㅤㅤㅤ"Ya yang ini buat buka after-partynya, cepet sana."
Mas Hakim tak tinggal diam dan mendorongku ke tengah-tengah panggung seraya berteriak kepada seluruh isi bar luas tersebut bahwa aku akan menyampaikan sesuatu di sana. Dengan ragu, aku lantas meraih sebuah mikrofon yang tersedia dan menyalakannya.
Enggan lupa untuk mencobanya terlebih dahulu. "Mic, check, one, two. Halo halo, kedengeran kan ya?" Tanyaku pada semua orang di sana. Semua pun berteriak setuju sebagai respon.
"Ok. Duh, jadi nggak enak banyak ngoceh dari tadi. Sebelumnya, selamat malam semuanya!" Sapaku meriah pada seluruh khalayak yang hadir. Sapaan itu pun disambut ramah oleh semua.
"Walau mungkin kalian sudah empet melihat sosok gue ini selama lebih dari enam bulan lamanya, tapi perkenalkan, gue Naudisa selaku sutradara dari Kain Merah Amerta belum bosan berterima kasih kepada seluruh kru, pemain, maupun tamu yang hadir malam ini, terima kasih sudah mau mengeluarkan seluruh tenaganya dan berdedikasi untuk bekerja sama dalam Kain Merah Amerta," aku menjeda dan disambut tepuk tangan meriah dari seluruh khalayak yang mendengarkan sabutanku secara seksama.
"Karena tanpa kalian semua, Kain Merah Amerta nggak akan terjadi dan hanya sebuah kisah manusia biasa yang akan terus tersembunyi. Gue juga sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat di Kain Merah Amerta yang mempercayakan sepenuhnya pembuatan Kain Merah Amerta kepada gue. Kesempatan dan momen ini akan selalu gue cherish sepanjang hidup gue."
"Terima kasih, terima kasih, dan terima kasih, sisanya silakan nikmati semua malamnya and cheers for Kain Merah Amerta!" Aku pun mengakhiri sambutan itu dengan antusias dan nada yang berapi-api, belum lagi suara tepuk tangan dan sorakan dari setiap sudut ruang mengiringi langkahku turun dari panggung. Lantunan musik yang nyaring juga mulai mengisi serta meramaikan tempat yang minim penerangan itu.
Pandanganku menangkap Naufal yang tampak siap menghadangku di samping panggung, dan dugaanku benar.
ㅤㅤㅤ"Mbak mbak, temen gue ada yang mau ketemu sama lo. Mau kenalan."
"Hah? Siapa? Aktor? Apa aktris?"
ㅤㅤㅤ"Bukaaan, ada temen kuliah. Katanya adek kelas Mbak Disa dulu waktu SMA." Aku mencoba mengingat ciri-ciri yang disebutkan Naufal, namun tampaknya usahaku gagal sebab aku tak begitu mengenal apalagi berteman dekat dengan adik tingkatku semasa SMA. Siapa yang Naufal maksud?
Lantas, Naufal segera menggiringku menuju sudut yang kosong di meja bartender tempatku tadi meneguk tiga Kahlua shot dan satu tequila shot sebelum ditarik ke ruang sebelumnya. Indera penglihatanku kemudian menangkap sesosok lelaki yang dihampiri oleh Naufal.
ㅤㅤㅤ"Mbak Dis, kenalin, ini namanya Hengki, temen kuliah gue dulu."
Laki-laki yang bernama Hengki itu lantas bangkit dari duduknya dan menjulurkan tangannya padaku. Berniat hendak menjabat tanganku.
Tingginya tak terlalu terlampau jauh denganku walaupun tentu saja, tubuhnya lebih jangkung dariku. Aku lalu menjabat tangannya.
ㅤㅤㅤ"Hengki Lienata."
"Naudisa Admaniya."
ㅤㅤㅤ"Saya adik kelas Mbak Disa dulu di SMA N 6."
"Oh iya? Kok saya nggak pernah lihat kamu?" Aku masih bingung sebab wajahnya samar-samar terasa tak asing di benakku. Seperti aku pernah berpapasan dengannya.
"Kalau gitu gue ke Bang Hakim dulu ya, Mbak. Titip ya, Ki. Jangan diapa-apain nih sutradara gue." Vokal Naufal bercampur antara kesungguhan dan candaan belaka sebelum melenggang ke arah sosok yang dimaksudnya tadi. Aku dan pria bernama Hengki itu membalasnya dengan tawa.
ㅤㅤㅤ"Masa sih, Mbak? Mungkin karena waktu saya masuk, Mbak Disa sibuk UN ya?"
"Oh, kamu angkatan 2011 ya?"
ㅤㅤㅤ"Bener, Mbak. Mbak nggak pesan minum?"
"Loh iya, sampai lupa." Tanpa berlama-lama, aku langsung memanggil seorang bartender di sana dan memesan minuman beralkohol kesukaanku. Tak lupa pamerkan senyum sebagai salah satu gestur santun andalanku sebelum menduduki kursi kosong di samping pria yang baru saja kuketahui namanya.
ㅤㅤㅤ"Mbak ke sini naik apa?"
"Hahaha, kenapa nanyanya begitu?"
ㅤㅤㅤ"Oh, nggak, soalnya kalau bawa kendaraan sendiri harusnya jangan pesan minum."
Selepasnya aku baru tersadar bahwa aku ke sini mengendarai motor kesayanganku. Pesananku pun datang dan pertarungan terjadi di dalam kepalaku seraya menatap minumanku.
ㅤㅤㅤ"Bawa ya, Mbak? Nggak apa-apa, minum aja." Terkejut dengan celetuk pria itu, aku menatap lelaki itu dalam diam sejenak, sebelum meloloskan tanyaku.
"Loh? Kan tadi kamu bilang sendiri jangan minum?"
ㅤㅤㅤ"Kalau Mbak nggak keberatan, biar saya yang antar sampai rumah pakai kendaraan Mbak sendiri."
Mendengar ucapan itu, aku terkekeh perlahan. "Memang kamu bisa bawa motor? Terus kendaraan kamu gimana?" Merasa sedikit tersinggung dengan tanyaku, Hengki pun balik melontarkan tanya padaku.
ㅤㅤㅤ"Kenapa Mbak mikir begitu? Saya kelihatan kayak orang nggak bisa bawa motor memangnya?"
Sebelum merespon pertanyaan itu, aku terlebih dahulu menyesap minumanku dan membiarkan efek sampingnya menghangatkan tenggorokan juga tubuhku.
"Iya. Lagipula kamu kan juga minum." Aku menunjuk gelas yang berada dalam genggaman Hengki dengan daguku.
ㅤㅤㅤ"Ini? Ini lemon tea, Dis. Boleh kan saya panggil nama aja? Usia kita juga nggak jauh banget."
Dan di sanalah Hengki. Dengan senyumnya yang manis, mampu menambah kehangatan ragaku selain efek dari alkohol yang kutenggak. "Jadi gimana, Dis? Boleh saya antar pulang?"
Aku sampai lupa menjawab pertanyaan Hengki sebelumnya dan pria itu justru telah memberi pertanyaan lain. "Sure, tapi saya nggak bisa percaya sama kamu semudah itu. Coba yakinin saya dulu." Tanggapku dengan sedikit canda di dalam intonasi.
Hengki lantas terkekeh mendengarnya dan di sisa malam itu, ia benar-benar berusaha meyakinkanku untuk mempercayainya.
Bahkan di sela-sela percakapan panjangku dengan beberapa kenalan baru atau tamu undangan di pesta itu, Hengki tetap setia menungguku di bangku itu. Juga mengusir siapapun yang berniat menduduki tempatku di sampingnya. Namun, tidak semudah itu, batinku.
Di sela interaksiku dengan seorang sutradara senior dan Varinka juga Mbak Regina, aku mencuri pandang ke arah Hengki.
Entah bagaimana bisa tetapi pandangan kami bertemu. Di antara bisingnya dentuman lagu dan percakapan antar individu di sana, mata kami bertemu.
Perasaanku bergejolak. Bukan, bukan karena jatuh cinta padanya. Tetapi perasaan itu muncul karena tak ada kemungkinan yang terukir di benakku bahwa aku bisa menaruh hati padanya. Tidak. Atau belum? Aku pun masih meragukan hatiku sendiri.
0 notes
Photo
Tumblr media
(WA) 0852-8221-2715 OPEN RESELLER Dianika Skincare Sun Daily Care - Mengurangi Dark Spot Pencerah Wajah Garnier Cream Farmacy Acnes Skincare  di Sadangserang Bandung
ORDER DIANIKA SKINCARE https://wa.me/6285219006261 Dianika Skincare merupakan Paduan harmonis teknologi kecantikan terkini dari Jerman dan Korea dengan keajaiban dari alam : Argan Oil, Phragmites Kharka Extract, Olea Europaea Oil, Soja Seed Extract, dan Aloe Barbadensis Leaf Extract. Perawatan Wajah Raisa,Perawatan Wajah Recomended,Perawatan Wajah Recommended,Perawatan Wajah Regina,Perawatan Wajah Remaja,Perawatan Wajah Remaja ,Perawatan Wajah Remaja 17 Tahun,Perawatan Wajah Remaja Berjerawat,Perawatan Wajah Remaja Emina,Perawatan Wajah Remaja Korea
Semua orang menginginkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Dianika  is a wish come true !  Dianika Brightening series menjawab keinginan tersebut.
Dengan kualitas melebihi skincare premium lainnya, ia hadir dengan harga yang sangat terjangkau. Hal ini dimungkinkan karena kami mengefisienkan biaya promosi, kemasan, dan operasional tanpa sedikitpun mengorbankan kualitas produk.  Hanya perlu satu kali mencoba untuk mengetahui kualitas premium dari Dianika.
Miliki kulit sehat yang halus, bersinar, dan kencang sekarang!
Promo ekslusif untuk Pembelian Di Para Reseller Dianika
Hubungi: Whatsapp 0852-8221-2715 KLIK  https://wa.me/6285219006261 https://dianikabeauty.com Jl. Terusan Buah Batu No.220, Kujangsari, Kec. Bandung Kidul Kota Bandung, Jawa Barat 40287
Pinrang Sulawesi Selatan,Pohuwato Gorontalo,Pohuwato Gorontalo,Pohuwato Gorontalo,Polewali Mandar Sulawesi Barat,Polewali Mandar Sulawesi Barat,Polewali Mandar Sulawesi Barat,Ponorogo Jawa Timur,Ponorogo Jawa Timur,Ponorogo Jawa Timur
#dianikaskincare #Reviewperawatanwajahkusam #Perawatanwajahkeringdankusam #Klinikperawatanwajahterdekat #Perawatanwajahglowingalami #Tempatperawatanwajahdibandung #Perawatanwajahbayi #Perawatanwajahberjerawatwardah #Macamperawatanwajah #Tutorialperawatanwajah #Urutanperaw
Dianika skincare, Perawatan Wajah Raisa,Perawatan Wajah Recomended,Perawatan Wajah Recommended,Perawatan Wajah Regina,Perawatan Wajah Remaja,Perawatan Wajah Remaja ,Perawatan Wajah Remaja 17 Tahun,Perawatan Wajah Remaja Berjerawat,Perawatan Wajah Remaja Emina,Perawatan Wajah Remaja Korea
(WA) 0852-8221-2715 OPEN RESELLER Dianika Skincare Sun Daily Care - Mengurangi Dark Spot Pencerah Wajah Garnier Cream Farmacy Acnes Skincare  di Sadangserang Bandung
0 notes
datiak · 3 years
Text
Anak Bupati Solsel Menikah, Saksinya 2 Menteri
Anak Bupati Solsel Menikah, Saksinya 2 Menteri
Solok Selatan | Datiak.com – Anak Bupati Solsel (Solok Selatan), Zilga Ekha Regina, dipersunting oleh kekasihnya, Muhammad Iqra Chissa Putra. Akad nikahnya digelar di Padang, Sabtu (26/6). Proses akad nikah putri ke-3 Khairunas dan Erniati itu, dipandu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Padang Barat. Dalam acara sakral tersebut, dua orang menteri hadir sebagai saksinya. Yakni Menteri…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Turkish National Police Academy, Polwan Asal Jawa Timur Masuk Lima Besar Terbaik
Tumblr media
Polisi Wanita (Polwan) dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur meraih peringkat lima besar pada kegiatan Turkish National Police Academy (TNPA). Pada kegiatan Turkish National Police Academy (TNPA) Graduation Ceremony yang ditutup secara resmi oleh Presiden Erdogan itu juga dihadiri oleh Dubes RI Ankara didampingi Atpol dan Briptu Tiara Nissa Zulbida berhasil meraih peringkat 5 besar terbaik. Pada kegiatan itu juga terdapat 87 peserta didik internasional yang turut diwisuda, diantaranya ada 3 orang adalah personel Polri yang telah mengikuti kegiatan capacity building "The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree" selama 2 tahun. Ketiganya itu adalah: - Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri - Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat - Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur Dari ketiga orang personel tersebut, Briptu Tiara Nissa Zulbida berhasil meraih peringkat 5 besar terbaik dan menjadi salah satu perwakilan peserta didik internasional yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan speech dalam Bahasa Turki di depan Presiden Erdogan dan seluruh tamu undangan yang hadir. Selanjutnya ketiga personel itu direncanakan akan kembali ke Indonesia pada Sabtu 29 Juli 2023. Secara umum seluruh rangkaian kegiatan pendidikan selama 2 tahun di TNPA telah berhasil dilakukan secara baik dan lancar oleh ketiga personel Polri tersebut. (Rls/Red) Read the full article
0 notes
wickedharlotblogs · 5 years
Photo
Tumblr media
Regina Hadir at the 2019 Legends Awards | 26/05/19
This dress looks more like something you’d wear to a family reunion over an awards show, while the clutch and choker seem to be out of place with the overall look. The shoes and minimal make up are a nice touch though. 4/10
0 notes
legendsmag · 6 years
Photo
Tumblr media
Legends Magazine | MARCH 2019 | Issue 1224
0 notes
dailymailcoid · 5 years
Photo
Tumblr media
VIDEO: Investasi Ilegal, Polisi Batal Periksa Tata Janeeta dan Regina Dailymail.co.id, Jakarta Dalam mendalami kasus investasi ilegal MeMiles polisi terus memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari kalangan selebritas. Artis Tata Janeeta dan Regina batal diperiksa polisi hari ini karena keduanya tidak bisa hadir dalam pemeriksaan.
0 notes
bigfootnote · 7 years
Photo
Tumblr media
Sepertinya menutup luka sudah kutemukan caranya
Mendoakan mantan kekasih,supaya apa? supaya pasangan nya 'curang' kemudian melihatnya menangis.
Lantas tiba tiba datang berbarengan dengan musik ala gregorian chant macam salve regina atau modern layak film Django agar nampak heroik. Hadir sebagai oportunis,menjadi pahlawan kesiangan,menenangkan yang hancur tapi bukan karenamu. iya,bukan karenamu.
6 notes · View notes
faux2aud · 2 years
Text
Scene V: Penayangan Perdana
Penayang telah usai dan kini acara tanya-jawab juga akan segera berakhir. Sang pembawa acara pun memintaku untuk menyampaikan pesan-pesan terakhir sebelum menutup acara tersebut.
"Saya ingin sangat amat berterima kepada seluruh pemain dan kru di balik layar, karena tanpa kalian, tentunya film Kain Merah Amerta nggak akan bisa ditampilkan hari ini dan 2 Juni mendatang," jelasku melalui mikrofon, "dan nggak hanya itu, saya juga mau amat sangat berterima kasih kepada rumah produksi Miracle Vision yang menaungi Kain Merah Amerta dan juga barisan produser tercinta yang memberikan saya kesempatan emas dan paling berharga ini, ada Mas Hakim Pramono, Mbak Regina Astelia, dan Mas Michael Andreas." Aku melanjutkan seraya mencuri pandang pada para sosok yang namanya kusebutkan.
Belum usai, aku masih setia mengangkat mikrofon tersebut dengan sigap di hadapan bibirku, "Terima kasih banyak juga kepada seluruh penonton yang menyempatkan untuk hadir hari ini, semoga film yang baru saja ditonton bisa membekas di hati ya." Hampir menitikkan air mata yang membendung di pelupuk, aku menahan titik lidahku sebelum melanjutkan lagi.
"Saya amat sangat berterima kasih kepada seluruh insan yang hadir pada hari ini, yang berada di samping saya, di balik layar, dan yang saat ini berada di kursi penonton. Terima kasih banyak atas antusiasnya. Jangan lupa untuk saksikan Kain Merah Amerta di bioskop kesayangan kalian pada 2 Juni nanti ya."
Usainya, aku menjauhkan mikrofon dan memberi isyarat kepada pembawa acara bahwa aku telah mengakhiri tuturku. Acara pun berhasil ditutup dan berakhir. Perasaan yang semula mendebarkan, kini menjadi lega hingga membuatku menghembuskan nafasku serta mengusap dadaku.
Varinka, sang pemain utama perempuan, menangkap gerak-gerikku selama keluar dari ruang teater dan menghampiriku, "Mbak Disa, selamat ya jadi sutradara wanita muda nih, cie."
Lantas, senyum sumringah menghiasi wajahku kala mendengarnya, "Selamat juga ya, Var, sudah jadi Amerta yang gue inginkan, asik. Hahaha. Terima kasih banyak juga." Tangisku pecah di akhir ucapan terima kasihku itu. Varinka terburu-buru mendekap tubuhku tepat sebelum kami angkat kaki dari teater tersebut.
"Ya ampun, Mbak, jangan nangis ih, gue ikut mewek jadinya nih." Dan benar saja, runguku menangkap isak tangis sang pemain utama.
"Loh? Kok kalian malah nangis berdua di sini sih? Gue juga mau ikutan dong!" Naufal, pemain utama laki-laki itu kemudian ikut mengerubungiku dan Varinka dengan tutur jenakanya.
Belum berhenti di situ, pemain lain-bahkan Mas Hakim yang terkenal humoris- juga ikut mengerubungi kami bertiga dan berakhir berpelukan bersama pemain lainnya juga sebelum keluar beriringan.
Baru saja aku menoleh ke arah luar teater, pandanganku sudah dimanjakan oleh sekerumunan individu dan beberapa wartawan memenuhi tiap sudut bioskop.
Hampir saja lupa dan meninggalkan tempat tersebut, beberapa jurnalis mulai menghampiriku guna menggali informasi tentangku dan film yang kusutradarai.
ㅤㅤㅤㅤ"Gimana perasaan Mbak Disa kini akhirnya resmi menjadi sutradara film layar lebar?"
"Senangnya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata akhirnya bisa dikasih kesempatan emas ini setelah sekian lama bermimpi jadi filmmaker Indonesia."
ㅤㅤㅤㅤ"Apa Mbak Disa sudah ada rencana untuk project selanjutnya? Akan seperti apa nantinya?"
"Kalau untuk itu pastinya ada tapi saya nggak bisa kasih bocoran apa-apa tapi saya berharap para pecinta film Indonesia bisa terus menikmati karya saya nantinya." Dan berbagai pertanyaan lainnya yang harus lapang kujawab. Melelahkan, namun ini merupakan salah satu kewajibanku setelah menyelesaikan film pertamaku tersebut.
Aku bahkan tak menyangka akan dikenali oleh beberapa masyarakat yang hadir di sana. Tak sedikit dari mereka yang mengajakku berfoto bersama dan meminta tanda tanganku. Tentu semua terasa amat asing dan mendebarkan.
Di sela-sela kegiatan itu, Varinka juga kembali menghampiriku, sekarang dengan sebuah buket bunga untuk kemudian menyerahkannya padaku.
ㅤㅤㅤㅤ"Mbak Disa, selamat ya!"
"Terima kasih banyak loh, Var. Repot-repot pakai kasih buket segala, nanti gue kirim karangan bunga deh ya ke rumah kalian, hahaha."
ㅤㅤㅤㅤ"Ngapain, Mbak? Gue belum mau nikah, hahaha." Candaan itu berhasil mencairkan perasaan tegangku yang tak kunjung reda.
Namun tampaknya aku tak akan berhasil mengusir ketegangan tersebut dari tubuhku sebab kedua netraku menangkap sebuah masalah. Masalah itu tengah mendekatiku bersama sebuket bunga di tangannya.
Fuck, dia ngapain dateng sih, umpatku dalam hati saat sosok itu semakin mendekatiku.
"Halo, Disa sayang, selamat ya." Pria yang kusebut masalah itu lalu memeluk tubuhku dengan erat, tanpa izinku. Bukan, bukan karena aku tak mengenalnya.
Sekuat tenaga kuasaku mendorong tubuh jangkung itu untuk menjauh dariku, diselingi sebuah bisikan, "Lo ngapain ke sini sih? Gila ya?"
Pria itu lantas melepaskan dekapan tersebut selagi memamerkan giginya dan menyerahkan buket bunga dalam genggamannya padaku. Dapat kurasakan sejumlah pasang mata memperhatikan kami, terlebih Varinka yang berada tepat di sampingku. "Pacarnya Mbak Disa ya?" Tanya gadis itu.
"Bukan!"
ㅤㅤㅤㅤ"Iya."
Ucapku dan lelaki itu bersamaan. Sebuah pandangan tajam kuberikan padanya sebab jawaban tak masuk akalnya. Varinka pun tampak merasa canggung kala mendapati jawaban kami yang tak selaras.
"Mbak, gue ke sana dulu ya." Bisik Varinka sebelum meninggalkan kami berdua di tengah lautan manusia yang masih setia meramaikan tempat tersebut.
Dengan geram, aku menarik lengan wira yang kukenal bernama Mario itu untuk bersiap membisikkan sesuatu padanya. "Lo gila ya pake teriak manggil-manggil sayang segala?"
ㅤㅤㅤㅤ"Kenapa? Bener kan? Kita pacaran kan?"
"Sejak kapan, hah? I told you, it was a mistake, we drank too much and it happened." Jelasku, berbisik dengan panik.
Kuasa Mario bergerak mendekati pinggangku tanpa izin, ia hampir memelukku di depan khalayak dan wartawan di sana. Beruntung, berhasil kutepis.
ㅤㅤㅤㅤ"Apa salahnya? Aku mau mengenal kamu lebih jauh, Dis."
Pikiran dan benakku saat ini hanya mampu mengumpat dan bersumpah serapah setelah mendengar respon dari Mario. Sementara tatapanku mengantarkan isi pikiran tersebut pada laki-laki di sampingku.
Mario adalah salah satu dari sekian laki-laki bodoh dan brengsek yang pernah kutemui. Aku mengetahui dengan jelas apa yang ia sembunyikan dan bodohnya, dirinya bahkan tak tahu aku telah mengetahuinya.
"Buka mata lo, Mario. Lo itu udah punya istri." Cecarku. Masih dengan volume rendah dan perlahan menjauhkan diri dari kerumunan. Dapat kutangkap ekspresi terkejut di wajah Mario. Ia benar-benar menganggapku sama bodohnya dengan dirinya.
"Kamu ... tau darimana?" Tanpa merasa bersalah, ia justru melemparkan tanya itu padaku.
Hingga tepat saat aku hendak membuka mulutku, sebuah suara nyaring dari seorang wanita memecah konsentrasi dan fokus seluruh insan di sana, termasuk diriku.
ㅤㅤㅤㅤ"Oh, jadi gini ya kelakuan kamu?! Bilangnya keluar kota tapi malah ada di sini?!"
Semua mata lantas tertuju pada wanita tersebut. Aku berhasil mengenali wajahnya. Dan saat momen itu tiba, aku tersadar bahwa hari istimewaku tak akan pernah menjadi istimewa dengan adanya kejadian ini.
Kejadian yang tak pernah kubayangkan akan terjadi. Di hari paling bermakna bagiku.
Semakin dekat wanita itu melangkah ke arahku, semakin ramai orang di sekitar ikut berlarian mendekati kami. Termasuk para wartawan yang belum beranjak dari sana.
ㅤㅤㅤㅤ"Kamu ya yang deketin suami saya?! Dasar cewek murahan!"
Tubuhku membeku selama mencerna satu per satu kalimat tersebut saat diteriakkan oleh wanita yang kuketahui merupakan istri sah dari Mario.
Aku tak tahu harus berbuat apa kala itu juga. Keringat dingin mulai membasahi pelipisku dan jantungku berdegup tak karuan. Semakin nyaring seruan wanita itu, semakin tak terhitung pula kepala yang ikut mengerumuni tempatku, Mario, dan wanita itu berada.
Tidak. Aku tidak akan membiarkan siapa pun merusak malamku. Malam paling tak ternilai sepanjang sejarah hidupku di dunia ini. Sekalipun istri sah dari seseorang yang tak sengaja kutiduri saat tak sadarkan diri. Saat sadarku tenggelam di lautan alkohol yang kutenggak semalaman.
Aku mengakui kesalahanku, namun aku enggan memperbolehkan seorang pun mengacaukan kesan pertama dunia terhadapku. Genggamanku yang sebelumnya terpaksa mengambil buket bunga dari Mario, lantas kulemparkan lagi padanya. Bersama ekspresi wajah terganggu akan kehadirannya.
"Maaf ya, Mas, Mbak, saya nggak kenal kalian berdua. Mbak sepertinya salah orang," kataku dengan tenang, "saya juga nggak pernah merebut suami siapapun, jadi tolong jangan membuat keributan di sini." Aku melanjutkan kalimatku, kini menggunakan intonasi tegas.
Para wartawan yang sebelumnya sibuk memotret kejadian itu, kini mulai perlahan menghentikan aksi mereka. Puji syukur kurapalkan dalam hati lantaran berhasil mengelabui semua orang yang ikut menyaksikan keributan itu, kecuali Mario tentunya. Aku membiarkannya tertawan dalam diam.
Bersama rasa percaya diri bahwa tak akan ada artikel aneh yang muncul di hari pertamaku resmi menjadi seorang sutradara film layar lebar, aku menggerakkan kedua tungkaiku mendekati para pemain dan beberapa kru yang masih setia menyapa khalayak juga media, guna memberikan ucapan selamat pada mereka sekali lagi.
Aku juga ikut mengingatkan mereka untuk tak melewatkan acara perayaan khusus nanti malam melalui bisikan singkat.
Baru saja hendak melangkah menuju pintu keluar bioskop, sebuah tangan menahanku. Naufal pelakunya. Ia tampak berniat untuk membisikkan sesuatu padaku.
"Mbak, nanti pokoknya kita semua butuh klarifikasi di after party ya. Tadi Mas Michael sama pihak Miracle Vision nanya ke gue sama Varinka. Mereka minta penjelasan." Jelas Naufal tepat di samping telingaku, berniat menyembunyikan ucapannya.
Tanpa sedikit pun kesadaran, aku kesulitan menelan ludahku sendiri kala mencerna penjelasan Naufal. Seluruh pertanyaan mulai memenuhi kepalaku.
Apa yang harus kukatakan pada mereka? Sebaiknya berkata jujur? Atau berbohong seperti tadi? Apa reaksi mereka nantinya?
Kepalaku hampir meledak memikirkan semua itu. Maka, aku berusaha menimpali setenang mungkin, "Iya, Fal. Nanti bakal gue jelasin kok. Salah paham aja, jadi tolong bilangin ke yang lain, don't worry."
Bohong. Lagi-lagi aku memilih kebohongan untuk kuutarakan. Selagi meneliti wajah Naufal, aku berjuang meyakinkan perasaan wira yang tak tenang itu. Dan aku berhasil. Naufal tampak amat lega usai aku menyelesaikan kalimatku itu.
"Gue duluan ya ke tempatnya ya, Fal, mau ada urusan sebentar juga." Pamitku dengan sebuah dalih. Memang benar adanya bahwa diriku hendak mengurus urusan lainnya. Tepatnya urusan membungkam pihak media yang hadir di sana. Yang berkesempatan mengabadikan kejadian tak mengenakan beberapa menit lalu.
Aku tak sudi membiarkan siapa pun dan apa pun menghalangi jalan masukku menuju pintu karir yang selama ini kuperjuangkan mati-matian. Terlebih menghancurkan nama dan citra keluarga besar yang kupertaruhkan bersama semua itu.
Tidak saat seluruh dunia menempatkan perhatiannya padaku, pada keluargaku. Aku enggan menghancurkan apa yang telah keluargaku bangun hanya karena kecerobohanku.
1 note · View note