#ramadhan24
Explore tagged Tumblr posts
Text
Anak Pinak dari sebuah prasangka hati.
Pelajaran yang akan terus diulang agar tidak mudah meremehkan orang lain..
"Bagaimana bisa dia masih saja sibuk berjualan, sibuk update sekian menit di story Instagram dan media sosial lainnnya. Padahal ini sudah masuk 10 hari terakhir Ramadhan. Malam yang seharusnya dia pun paham bahwa malam-malam ini adalah hari-hari penting yang tidak boleh dilewatkan."
"Bagaimana bisa dia ambil pinjaman dimana itu adalah pinjaman riba. Padahal dia sudah tahu hukum riba itu seperti apa. Sekalipun terpaksa ya seharusnya dia tidak akan meminjam uang tersebut."
"Padahal dia sudah berumur, tapi bacaan Al-Qur'an ya Masih terbata-bata seperti anak kelas dua SD."
"Padahal dia sudah ngaji, sering ke kajian. Tapi ketika ditegur, dia galaknya minta ampun seperti nggak kenal majelis ilmu. Nggak mau menerima nasihat, nggak paham tentang inti dari nasihatnya. Padahal ini juga demi kebaikannya. Sudah baik aku kasih nasehat, tau gini nggak mau lagi ngasih nasehat kedia."
Tanggapan yang mungkin seringkali ada didalam hati yang tidak pernah diungkapkan. Dan beberapa tanggapan lainnya dengan berbagai versi sebagai prasangka.
Adakalanya memang iman itu naik turun. Saat iman kita sedang naik, bukan berarti kita lebih baik dalam beramal dari orang lain yang terlihat dimata kita tidak sedang beramal. Jangan pernah meremehkan orang lain. Sekecil apapun itu, sekalipun dalam hati. Baik ketika ia masih belum mengenal Sunnah, belum mengenal kajian, nggak tahu hukum bacaan idghom bigunnah (tajwid), baca Al-Qur'annya masih terbata-bata, penampilannya masih dari kata syar'i, atau terlilit pinjaman riba.
Sebab ketika Allaah sudah memberinya hidayah, barangkali ia bisa lebih Istiqomah dari diri kita hari ini. Barangkali tekadnya untuk berbenah lebih besar dari diri kita saat ini.
Sunnah tidak menjadikan diri kita lebih baik dari siapapun, Sunnah juga tidak menjadikan diri keras kepada orang lain dan bermudah-mudahan pada diri sendiri, Sunnah tidak menjadi diri kita mudah berprasangka buruk kepada orang lain sekalipun ia belum mengenal Sunnah sekalipun. Sebab seharusnya Sunnah membuat kita lebih lembut, lebih banyak udzur kepada orang lain, lebih banyak introspeksi diri atas prasangka yang mungkin tak mendasar.
Kita tidak riba, enggak bermusik, rajin ke majelis ilmu, enggak suka selfie ataupun upload foto diri ke media sosial, berpenampilan syar'i. Itu semua semata sebab pertolongan Allaah kepada kita. Bukan karena hebatnya upaya kita atas hal itu semua. Kalau bukan karena pertolongan Allaah kitapun sama, lelah dan menyerah saja dalam menapaki jalan ini.
Setelah kita hijrah, tugas kita adalah memperbaiki diri terus menerus. Tidak sibuk menilai orang lain, tidak sibuk menjadi hakim untuk orang lain hanya karena tak nampak pada diri mereka melakukan kebaikan. Kebaikan itu berproses, hijrah pun demikian, berproses.
Kita tidak pernah tahu hidayah Allaah akan menyentuh hati mereka melalui cara dan momen seperti apa. Yang terpenting tetaplah berbuat baik, santun dan penuh hikmah.
Merasa lebih baik sekalipun hanya dalam hati, itu bagian dari berbangga diri. Bukankah itu juga termasuk kesombongan sebab merasa lebih baik dari orang lain? Tuduh hati kita lekat-lekat.
Mereka yang saat ini tak terlihat di masjid sebab pekerjaan, sebab deadline lainnya, bukan berarti tidak sedang mengupayakan amalnya. Bisa jadi dia justru mengupayakan lewat harta yang ia mampu sebagai gantinya, ia memberi makan orang lain yang sedang berpuasa, mencukupi kebutuhan orang-orang yang sedang beri'tikaf. Bukankah itu adalah jalur amalan yang lain, yang mungkin saja kaupun tidak tahu sebab mereka melakukannya dengan tidak berisik.
"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Berjuang itu tidak selamanya harus berisik agar semua orang tahu. Beramal itu tidak harus nampak agar orang lain paham. Sebab melakukan ketaatan kepada Allaah ada banyak cara yang setiap orang berbeda-beda dalam melakukannya, sesuai kemampuan.
Tidak ada yang tahu akhir hayat kita bukan? Maka jalan terbaik salah satunya adalah dengan terus meminta pertolongan Allaah agar dikarunia hati yang selamat, hati yang tidak mudah berprasangka pada apa-apa yang tidak mendasar.
Imam Ibnu Hazm rahimahullaah berkata, "Barangsiapa diberikan musibah berupa sikap berbangga diri, maka pikirkanlah aibnya sendiri. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci, maka ketauhilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya. Sesungguhnya dia adalah orang yang paling lemah, paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya."
Di Ramadhan ini, semoga Allaah memperbaiki hati kita, sebab tidak ada yang bisa kita banggakan dari diri kita kecuali semakin belajar tawadhu. Melembutlah wahai diri, merunduklah..
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى »
Penghujung Jumat dibulan Ramadhan || 24 Ramadhan 1444H
84 notes
·
View notes
Photo
[Husnudzon] Sekitar 2017, sesesorang yang sedang menuju sumpah dokter --semoga Allaah lancarkan-- membuat challenge: "kita gaboleh suujon kecuali udah nemuin 99 alesan!" Ok, Im challenged! Ketika itu, kzl sedang menguasai hati. Dimulailah otak mencari satu, dua, tiga, hingga belasan alasan. Dan, mentok! Gasampe angka 20 alasan kenapa diri ini harus kesal. Alih-alih, justru belajar terhadap konsep pemahaman. "Ohh mungkin ada hikmah di balik kejadian ini, cuma belum nemu aja." "Bisa jadi, kamu membenci sesuatu yang menurut Allaah baik." Masa ga percaya sama yang udah Allaah janjikan? Rugi bandar. Yauda si skrg kalau mau suudzon, kembali lagi ke konsep itu! Sebenernya kalo ditranslate ke dalam bahasa manusia: "kamu ga boleh suudzon, terhadap apapun! Jangan sampai malah nyalahin keadaan. Tetap husnudzon ya, terutama sama Allaah. Atas semua kejadian, pasti ada sesuatu yang baik untuk bisa diambil pelajarannya!" Nah, kalo udah husnudzon kan bawaannya malah lebih tenang, kan? Ga percaya? Yuk buktikan bersama :) #ramadhanmenulis #30harimenulis #30motivasikebaikan #30daywriting #ramadhan24 #husnudzon (di Pesantren SahabatQu) https://www.instagram.com/p/COhvEmDlheg/?igshid=1hlw4ag40cva7
1 note
·
View note
Photo
Fadhilah Sholat Tarawih #ramadhan24 "Barang siapa sholat tarawih pd malam ke-24, Alloh akan mengabulkan dari 24 doanya" #semuanyaajib #selaluajiiib #pastiajiiib #ks #kampungsholawat @kampungsholawat https://www.instagram.com/p/ByAUUuGHfeP/?igshid=1xyeyb3zi7hay
0 notes
Photo
When you realise that the time has come. You realise the moment of hurtful, yes, mistakes and excuses became one, blend in your soul. But its not an end. Like sun, which will rise again after it has set. . . . #wakeup #sunset #salammaghrib #selamatberbuka #ramadhan24 #picturesque (at Ritze Perdana)
0 notes
Photo
Yeay!!!! Akhirnya dapat sudah yang dinanti sampul raya @CTDK ..😅😅😅.. Special Edition ni..sape dpt maknenye 💖💖 lebih... 😊😊 #SelamatHariRaya #DuitRaya #Ramadhan24
0 notes
Quote
Kata Sucia.
Jangan lelah, walaupun kamu jenuh. Ramadhan24
1 note
·
View note
Photo
Im ready ! 💃 En Suami ajak shopping kasut 👡👠 Maaf kan shawl itu sebab tak beriron. Asalkan pemakai confident elok hokay 😆😄😃😍 #syukurselalu #ramadhan24 #shawlkepokkepok (at Shaklee Stokist Juru Penang > 019.433.0815)
0 notes
Quote
Pada hari kiamat ada sehari yang seperti 50.000 tahun. Barangkali lama berdiri di shalat malam dan dahaga puasa bermanfaat untukmu pada hari itu.
Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi Kalau bukan karna cinta, lantas karna apa semua ini Ya Allah. Kalau bukan karna hanya ingin Kau ridhai, lantas karna apa lagi semua ini Ya Allah. Maaf, ampunan dan ridha Mu saja yang kami tuju. Ampuni kami, ampuni kami. Rahmati kami, rahmati kami. Ridhoi kami, ridhoilah kami, Allah.. 'Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni.. Penghujung Ramadhan || 24 Ramadhan 1438 H || 19.06.17 || ©andromeda nisa'
256 notes
·
View notes
Photo
Them! by @nurul24_missnp "Yeaahhhh!!..iftar wif them..# productionteam #sunwaypyramid #fullhouse #cafe #chill #enjoyit #luvthem #ramadhan24" via @PhotoRepost_app
0 notes
Photo
Blur? Hahahahaha sengaja. #ramadhan24 #widazakaria sungguh ke ramadhan 24?
0 notes
Photo
Ballons!!! @ainantasneem92 #akukeliru #musicvideo #shooting #ramadhan24 #ainantasneem
0 notes
Photo
Sore itu, kami duduk di bawah pohon dan kursi taman. Kami berbincang mengenai berbagai hal perjalanan Sanggar Sastra Purwakarta. Ditemani Ambu yang setia menemani Bapak.
“Sore inspiratif, nanti cerita lagi ya.” kataku meminta
“Itu hanya prolog, masih banyak cerita lainnya.” Jawab Ambu
Dalam obrolan kami, muncul beragam pertanyaan dariku. Tentang bagaimana bisa menjadi sehebat mereka? keduanya begitu mencintai Sastra. Pasangan yang saling melengkapi. Bapak yang paling jago membuat puisi, Ambu yang paling handal membacakan puisi.
Perjalanan mereka sungguh panjang, menjelajah satu kegiatan ke satu kegiatan yang sangat menarik menurutku, tentunya tentang Sastra. Tahun lalu melakukan perjalanan Literasi Budaya hingga menuju negeri Malaysia.
Sampai pada sebuah perbincangan, bahwa kami harus melanjutkan rancangan Forum Taman Baca Masyarakat Purwakarta (FTBM). Untuk selanjutnya bisa membuat kegiatan-kegiatan bersama saling melengkapi dengan FTBM lain.
“Lain kali, bisa kita bersama FBTM ke klug untuk bahas strukturnya.” Pinta Bapak
“Silakan Pak, hanya saja klug tempatnya kecil.” Jawabku
“Sebenarnya ketika orang bertanya mengenai keberadaan Sanggar Sastra Purwakarta, saya menunjuk kesini (re:hati).” Kata Bapak, sambil tersenyum.
Betapa merasa tertampar saya saat itu, lagi-lagi mendapatkan pelajaran. Bukankah ketika aku menyimpan klug di hati. Taman Baca sekecil apapun itu tempatnya akan terasa besar dan lapang, pun bisa kita bawa kemana-mana.
Terima kasih, untuk prolog sore hari yang begitu manis dan membuatku semakin cinta pada Sastra dan klug.
Teruntuk Dhaniar teman termanisku yang setia menemani untuk bertemu Penulis/Penggiat Literasi Bapak Rudy Ramdani beserta istri yang cantik Ambu Seli Desmiarti.
Purnawarman, Purwakarta. 18 Juni 2017.
Ramadhan24
1 note
·
View note
Photo
Four stooges 😬 by @nurul24_missnp "Kami 4 Serangkai!..Aiipp2 Captain!!..#mukekenyang #fullhouse #fulltank #ramadhan24 #meetupbeforebalikkg #lepasrindu #hopewillmeetagain #bff #sisterhood #" via @PhotoRepost_app
#fullhouse#ramadhan24#bff#sisterhood#lepasrindu#mukekenyang#fulltank#hopewillmeetagain#meetupbeforebalikkg
0 notes
Quote
#dalamkata
Manusia hanya bisa merencanakan, selebihnya Allah yang meng-iya-kan. Ramadhan24
0 notes