#r3yogyakarta knowladgesharing
Explore tagged Tumblr posts
Text
Meneladani Keluarga Nabi Ibrahim AS
Coba lihat QS. Al-An'am: 75 Lalu, coba ingat, dahulu Nabi Ibrahim hidup di lingkungan yang tidak kondusif, dimana orang tuanya pun tak mampu mengajarkan tentang agama. Lingkungan di sekitarnya berisikan para penyembah berhala, bahkan ayahnya adalah seorang yang memahat berhala. Namun, masyaAllah, Allah STW memberikan konstruksi berpikir yang sedemikian rupa kepada Nabi Ibrahim sehingga terpikirkan untuk mencari Tuhannya yang sebenarnya yang mana oleh Allah SWT diberikan dengan cara kauniyah (memperhatikan alam semesta). Pada QS. Al-An'am: 76 & 78 Saat Beliau melihat bintang dan mengatakan bahwa bintang adalah tuhannya, namun, ternyata kemudian bintang tersebut terbenam. Seketika ia tak suka dan mencari kembali. Ia kemudian melihat bulan dan matahari, serta mengira bahwa bulan dan matahari adalah tuhannya, namun benar, keduanya kemudian tenggelam. Setelah itu, Beliau menyadari dan bertekad melepaskan diri dari apa yang telah dipersekutukan oleh kaumnya. Pada QS. Al-An'am: 79 Timbul keyakinan bahwa ada yang menciptakan langit dan bumi, dan mendeklarasikan bahwa ia bukanlah orang musyrik.
Pada QS. Maryam: 41 Beliau adalah orang yang benar, membenarkan, dan seorang nabi juga. Ini merupakan suatu proses menuju benar dan kebenaran yang panjang. Oleh karena itu harus kritis, tawadu, ikhlas, dan tulus dengan seluruh jiwanya. QS. Maryam: 42 Beliau menyadari adanya perbedaan tauhid dan akidah dengan ayahnya namun, beliau tetap menghormati ayahnya. Inil adalah bagian dari dakwah. Dimana Nabi Ibrahim AS bertanya secara baik-baik mengapa ayahnya menyembah hal-hal yang demikian itu. Pada QS. Maryam: 43 Beliau menyadari bahwa beliau telah diberikan ilmu oleh Allah SWT sehingga ia mampu menunjukan jalan yang Allah ridhoi. QS. Maryam: 44 Beliau mengingatkan ayahnya untuk tidak menyembah setan yang mana merupakan makhluk yang membangkang pada perintah Allah SWT yang Maha Pemurah. Inilah sifat yang mana sering hilang karena berbagai kepentingan perorangan/ sekelompok orang yang akhirnya memecah belah persatuan. QS. Maryam: 45 Beliau khawatir jika ayahnya tak jua sadar, maka ayahnya akan diazab dan menemani setan di neraka kelak. Adapun makhluk yang diazab karena ia telah melampaui batas. QS. Maryam: 46-47 Ayah nabi Ibrahim justru marah karena nabi Ibrahim dianggap menghina Tuhan yang disembah oleh ayahnya dan beliau diminta meninggalkan ayahnya dalam beberapa waktu. Setelah itu, nabi Ibrahim AS mendo'akan keselamatan untuk ayahnya dan juga memohonkan ampun untuk ayahnya. Jika direfleksikan saat ini, maka bisa jadi lebih banyak ujaran kebencian yang diucapkan, dibandigkan do'a. QS. Maryam: 48 Nabi ibrahim akhirnya pergi dan berdo'a kepada Allah dan yakin bahwa ia tidak akan dikecewakan. QS. Maryam: 49-50 Nabi Ibrahim akhirnya punya anak dari siti sarah, bahkan cucunya pun banyak yang menjadi nabi. Oleh karena itu beliau disebut sebagai bapaknya para nabi. Dan tutur kata beliau adalah yang baik lagi mulia. Bisa dilihat pada do'a tasyahud akhir. Ingat saat siti hajar ditinggal bersama ismail yang masih bayi oleh nabi ibrahim di padang pasir yang panas dan juga tak ada air. Padahal nabi Ibrahim baru dikarunai anak saat berusia 86 tahun. Hal ini menimbulkan prasangka terhadap siti sarah yang dianggapnya cemburu. Namun, saat siti hajar bertanya "apakah ini perintah Tuhanmu?" maka siti hajar pun ikhlas, dimana dengan berkata "jika ini perintah tuhanmu, maka pergilah". Lihat, bagaimana romantisme terbangun.
Setiap manusia ada fujur dan taqwanya. Ada orang yang baik, ada orang yang jahat, baik dalam agama yang sama ataupun berbeda. Manusia tak pantas untuk sombong dan baperan. QS. As-Saffat: 100 Beliau berdo'a untuk diberikan anak yang shalih. QS. As-Saffat: 101 Dianugrahi Ismail anak yang santun. QS. As-Saffat: 102 Nabi Ibrahim diminta oleh Allah SWT untuk menyembelih Ismail. Dan Ismail mengiyakannya serta meyakini bahwa ia akan termasuk orang-orang yang sabar. QS. As-Saffat: 103 Nabi Ibrahim mulai mempersiapkan Ismail untuk disembelih. Agama adalah anugrah bagi kita. Ingat, bahwa kitalah yang membutuhkan Allah SWT, bukan sebaliknya. QS. As-Saffat: 104-106 Dimana Allah SWT telah menggantikan Ismail dengan kambing dan telah membenarkan bahwa Nabi Ibrahim telah melakukannya dengan benar. QS. As-Saffat: 108-111 Allah mengabadikan pujian bagi Nabi Ibrahim dan memasukkan beliau kedalam orang-orang yang mukmin. QS. Al-Mumtahanah: 4 Ada keteladanan pada diri Nabi Ibrahim yang mana berimpact pada keluarga dan orang -orang yang ada di sekitarnya.
1 note
·
View note