#psikologibayi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bayi, Dunia Sensasi dan Persepsinya
“Pengalaman selama tiga tahun pertama kehidupan telah hampir menghilang dari ingatan kita, dan ketika kita mencoba memasuki dunia anak kecil, kita seperti orang asing yang telah melupakan tanah airnya dan tidak lagi berbicara dengan bahasa ibunya.”
- Salma Freiberg, Ahli Perkembangan dan Advokasi anak pada abad 20.
Ketika melihat anak kecil yang berusia sekitar di bawah tiga tahun dengan perilaku yang lucu dan unik, secara sadar dalam pikiran kita terlintas pertanyaan seperti,
Mengapa bisa ia melakukan seperti itu?
Kemudian, Kapan ia mulai belajar melakukannya?
Lalu, Bagaimana caranya? Wah, lucu sekali!
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Salma Fraiberg, kita memikirkan hal demikian karena kita telah kehilangan ingatan di tiga tahun pertama. Ketika kita mencoba mengamati dan masuk dunia anak kecil, dan benar, kita seperti orang asing yang seolah-olah lupa bahwa kita pernah mengalaminya!
Kita dihadapkan pada rasa penasaran dengan bagaimana sensasi dan persepsi bayi berkembang, apakah seorang bayi baru lahir dapat melihat, dan apakah bayi peka terhadap sentuhan dan rasa sakit. Itu semua merupakan pertanyaan-pertanyaan menarik yang mendorong para ahli perkembangan untuk melakukan penelitian, dan menarik untuk dibahas bagaimana hasil penelitiannya.
Bagaimana seorang bayi yang baru lahir mengetahui bahwa kulit ibunya lembut atau kasar? Bagaimana seorang anak berusia 5 tahun mengetahui warna rambutnya? Bayi dan anak-anak mengetahui hal tersebut dengan pertolongan inderanya. Hal tersebutlah yang di dalamnya terdapat proses sensasi dan persepsi.
Apa sensasi dan persepsi itu?
Sensasi terjadi ketika informasi berinteraksi dengan alat indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Misalnya gelombang cahaya yang diterima oleh mata.Persepsi adalah hasil cerapan mengenai sesuatu yang telah diterima oleh indera. Misalnya gelombang cahaya yang telah diterima oleh mata diinterpretasikan sebagai lampu yang menyala terlalu terang.
Bagaimana persepsi visual bayi?
Seberapa baikkah bayi dapat melihat? Ketika lahir, bayi masih mengembangkan saraf penglihatan dan lensa matanya. Akibatnya, bayi tidak dapat melihat benda kecil yang jauh dari matanya. Para peneliti telah mengembangkan sejumlah metode untuk mengukur persepsi bayi, mencakup bagaimana visual bayi. Ketajaman visual bayi meningkat secara dramatis di tahun pertama kehidupan. Bayi yang baru lahir hanya mampu melihat benda secara jelas ketika benda tersebut berjarak 20 kaki dari mata sang bayi, pada saat itu orang dewasa sudah mampu melihat dengan jelas ketika benda tersebut berjarak 240 kaki dari matanya (Ashlin & Lathrop, 2008).
Penglihatan warna yang dimiliki oleh bayi akan membaik seiring perkembangannya. Bayi menunjukkan ketertarikan terhadap wajah manusia dan ia sudah mampu mengamati wajah manusia secara sistematis. Ia menghabiskan waktu lebih banyak untuk melihat wajah ibunya daripada melihat wajah orang asing (Bushnell, 2003). Di usia 3 bulan, bayi mencocokkan antara suara dan wajah, membedakan antara laki-laki dan perempuan, dan mulai membedakan wajah dari etnisnya sendiri dengan etnis lain (Kelly, dkk., 2005).
Ketika berusia tiga tahun, bayi memperlihatkan ketetapan ukuran dan bentuk. Dalam studi klasik Gibson dan Walk, bayi yang berusia 6 bulan sudah memiliki kedalaman persepsi. Berikut merupakan perkiraan komputer terhadap ketajaman visual selama bulan-bulan awal kehidupan bayi.
Bagaimana persepsi bayi ketika mendengar?
Janin sudah mampu mendengarkan bunyi beberapa minggu sebelum lahir. Setelah lahir, bayi yang baru lahir dapat mendengar, namun ambang sensori mereka lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Di masa bayi berlangsung perubahan perkembangan dalam persepsi kerasnya suara, ketinggian nada, dan penentuan lokasi bunyi.
Kekerasan suara (loudness) setelah lahir, bayi tidak dapat mendengar suara lembut dengan ketajaman pendengaran seperti orang dewasa. Stimulus harus cukup keras agar dapat didengar oleh bayi yang baru lahir (Threhub, dkk., 1991).
Tinggi nada (pitch) bayi kurang sensitif terhadap nada rendah dan lebih suka mendengar nada tinggi. Ketika berusia 2 tahun, bayi memperlihatkan cukup kemajuan untuk membedakan suara yang memiliki ketinggian nada berbeda.
Penentuan lokasi pada usia 6 bulan bayi telah bisa menentukan lokasi arah datangnya suara dan mampu mendeteksi bunyinya.
Bagaimana bayi dapat membedakan bau?
Bayi baru lahir dapat membedakan bau, hal ini dapat dilihat dari ekspresi mereka. Bayi lebih menyukai bau vanilla dan arbei daripada bau telur dan ikan busuk (Steiner, 1979). Dalam suatu penelitian, bayi yang diberi ASI memperlihatkan kesukaan terhadap bau kain pelapis payudara yang telah digunakan ibunya daripada kain pelapis payudara yang bersih.
Persepsi pengecapan bayi
Ketika berusia sekitar 4 bulan, bayi-bayi mulai lebih menyukai rasa asin yang cenderung tidak disukai ketika mereka baru lahir.
Bagaimana bayi dapat mengkordinasikan berbagai macam persepsi?
(Persepsi menyeluruh)
Bentuk sederhana dari persepsi menyeluruh adalah kemampuan mengintegrasikan informasi dari dua atau lebih sumber sensoris. Kemampuan tersebut telah dimiliki bayi baru lahir dan akan mengalami kemajuan selama satu tahun pertama kehidupannya. Bayangkan ketika Anda melihat suasana anak sedang bermain di taman. Ketika itu Anda pasti melihat bagaimana anak mengayunkan tali untuk bermain lompat tali, hal tersebut merupakan pengalaman sensori. Ketika Anda mendengar suara bola melambung dan seketika ada anak yang yang mengulurkan tangan untuk memukul bola, secara bersamaan Anda juga dapat menentukan darimana asalnya bunyi lambungan dan mengetahui siapa yang memukul bola tersebut dengan menggunakan pengalaman sensoris dan auditoris. Hal tersebutlah yang dinamakan persepsi menyeluruh, yakni kemampuan untuk menggabungkan informasi yang berasal dari pengalaman dua atau lebih indera pencerapan. Hal ini juga dialami oleh bayi baru lahir, ia dapat mengarahkan mata dan kepalanya kea rah bunyi manusia atau suara gemerincing ketika bunyi itu diperdengarkan beberapa detik (Clifton, dkk., 1981).
Dapatkah seorang bayi berusia muda dapat menggabungkan penglihatan dan pendengaran secara bersamaan? Menurut Santrock, dalam enam bulan pertama bayi mengalami kesulitan untuk menghubungkan informasi penglihatan dan pendengaran. Namun, di pertengahan kedua dari satu tahun pertama kehidupannya mereka lebih mampu menciptakan hubungan berbagai indera secara mental.
Beberapa pengalaman pribadi yang unik dengan keponakan saya yang memperkuat pernyataan Santrock. Saat itu keponakan saya berusia sekitar 6 bulan, ayah dari keponakan adalah kakak laki-laki saya yang pertama. Ketika keponakan saya melihat kakak laki-laki saya yang kedua (perwajahan dan mimik ekspresi sangat mirip dengan kakak laki-laki yang pertama), secara cepat ia mengulurkan tangan sebagai isyarat ia minta digendong. Kemudian, digendonglah ia. Namun, beberapa saat kemudian ketika kakak saya yang kedua menggendong sambil mengajaknya berbicara, secara tiba-tiba ia menangis dan menyadari bahwa yang menggendong bukanlah ayahnya. Dengan demikian, di usia yang belum genap 1 tahun, dapat disimpulkan bahwa bayi belum dapat memahami secara maksimal relasi berbagai persepsi yang diterima inderanya.
Sebagai bahan refleksi untuk Anda
Seberapa banyak rangsangan atau stimulus yang telah Anda berikan kepada bayi Anda? Atau sudah terpikir seberapa banyak stimulus yang akan Anda berikan kepada bayi Anda ketika Anda telah memilikinya? Sedikit? Banyak?
Meminjam konsep maturation (kematangan) Arnold Gesell (1880 -1961), kematangan dipengaruhi oleh faktor intrinsik. Artinya, perkembangan anak ditentukan oleh aspek dari dalam yaitu dari reaksi gen-gen. Sehingga, pemberian stimulus dan pengajaran yang berlebihan pada bayi akan terasa percuma apabila kesiapan syaraf-syaraf dan otot belum matang.
Tulisan ini diadaptasi dari buku
Santrock, J.W (2008). Life-Span Development -11th. New York : McGraw-Hill
#psikologi#psikologibayi#psikologianak#psikologiperkembangan#studying psychology#psychology studyblr#psychologystudent#lifeofpsychology
1 note
·
View note