#praktik dokter
Explore tagged Tumblr posts
Text
Akreditasi Faskes Primer
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 34 Tahun 2022 merupakan peraturan baru yang mengatur tentang akreditasi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusi darah, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi. Permenkes ini menggantikan Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan…
View On WordPress
0 notes
Text
PMK No 34 Tahun 2022, Akreditasi Puskesmas, Labkes, Klinik, Dokter Praktik Mandiri
PMK No 34 Tahun 2022, Akreditasi Puskesmas, Labkes, Klinik, Dokter Praktik Mandiri
GudangIlmuFarmasi – Menteri Kesehatan (Menkes) mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes/PMK) Nomor 34 Tahun 2022 tentang AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (Puskesmas), KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN (Labkes), UNIT TRANSFUSI DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI berlaku mulai 2 Desember 2022. PMK ini dibuat didasarkan untuk memberikan…
View On WordPress
0 notes
Text
Menkes Rilis Regulasi Baru Akreditasi Puskesmas, Labkes, Klinik, Dokter Praktik Mandiri
Menkes Rilis Regulasi Baru Akreditasi Puskesmas, Labkes, Klinik, Dokter Praktik Mandiri
Majalah Farmasetika – Menteri Kesehatan (Menkes) mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes/PMK) Nomor 34 Tahun 2022 tentang AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (Puskesmas), KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN (Labkes), UNIT TRANSFUSI DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI berlaku mulai 2 Desember 2022. PMK ini dibuat didasarkan untuk memberikan…
View On WordPress
#klinik#menkes#permenken no 34 tahun 2022#permenkes#PMK#PMK no 34 tahun 2022#praktik dokter mandiri#puskesmas
0 notes
Text
mumets
terakhir kali aku menangis di motor adalah saat ninggalin ilya di rumah buat pergi ke dokter. sudah lumayan lamaa. ternyata kemarin kejadian lagi, mumetnya pikir dan tanya di kepala sudah tidak tertampung lah. ketemu ibu ayam tulang lunak goreng, aku ngusap air mata dulu wkwk
perempuan (atau mungkin kita semua?) dihadapkan pada pertarungan dalam pikiran, memaksa dua hal bertentangan berkelahi supaya bisa terwujud; sebuah realita yang teori bilang ini ideal.
misal, ibu baru melahirkan. menyusui anaknya. sudah tenang dan yakinkan diri bahwa asi akan cukup. lalu nyatanya bb anaknya tidak naik-naik sampai 3 bulan. sudah dideteksi bahwa kurang intake- berarti kurang dari produksi asinya. malah dibilang "jangan terbawa beban pikiran supaya asinya banyak". lah. nyatanya kan asinya dikit :(
jadi pikirannya teh dipaksa rileks, merasa baik-baik saja, bari harus afirmasi asiku banyak padahal sudah jelas bukti nyata bahwa asinya memang sedang kurang. kabayang lieurna?
aku itu wkwk alhamdulillaah sudah lewat.
lalu tiba lagi gelombang pertentangan pikiran dan realita lainnya. misal ibu menyusui, cutinya 3 bulan saja, harus kembali bekerja. pumping di tempat kerja harus rileks supaya suplainya aman. sedemikian rupa itu pikiran di'manipulasi', mengesampingkan rasa bersalah dalam pertimbangan bekerja-menemani anak secara utuh.
yang barusan bukan aku.
kalau aku, di rumah. ingin melakukan hal lain yang implikasinya adalah aku perlu absen sementara untuk aktif nemani ilya. misal kalau aku mau menggambar, mataku ke layar dong bukan ilya. kalau ilya bobo atau self-play mah aman ya. kalau tiba-tiba sedang minta perhatian? kadang kalau sedang fokus, dipanggil pun tidak nyahut kan kita. padahal kalau anak lagi fokus lalu dipanggil tidak nyahut, kitanya pasti kesal/marah (uhuhu)
menggambar masih lebih fleksibel selama tidak ada deadline. kalau aktivitasnya yang lain? yang butuh fokus lebih? yang idealnya auto dihentikan kalau ilya bangun dan butuh? yang malah harusnya tidak melibatkan anak-anak?
lalu misal ada kesempatan untuk menjalankan itu. ilya main sama yang lain. tetap ada lintasan "ah harusnya waktu ini kupakai untuk susun kurikulum main dan belajar ilya". ai pas sama ilya, kepikirannya ke yang lain. heu.
terus ya enak aja gitu duduk diam berpikir menyadari lintasan-lintasan perasaan dan pikiran yang ada. sambil pengen nangis karena kok mumeet ya. pas ada kesempatan motoran, nangis deh. sayang bentar da perjalanannya singkat sekali.
dulu kupikir kenapa sih ada orang yang membiarkan diri berlarut dalam sedih sekian waktu. secara sadar. dijawabnya ingin menikmati kesedihan.
ternyata memang nikmat, ketika punya kesempatan untuk menikmati rasa yang ada. yang terkini, kemumetan. kerungsingan diri, pikiran, rasa. semacam diberi kesempatan memeluk diri dan lain-lainnya yang mengiringi.
terima kasih batik halus - jalaprang.
pakai timer di pagar rumah orang.
LAH PANJANG AMAT YA BUND.
---
Sh Hamza Yusuf di bulan maulid Nabi ﷺ membawakan topik praktik Prophetic mindfullness. digarisbawahi bahwa mindful dalam Islam adalah dengan dzikrullaah, selalu mengingat Allaah di segala kondisi.
alurnya: dzikr = remembrance = rhema + more = bringing back something to mind = mindful
Rasulullaah juga sadar sepenuhnya ketika bersedih, dan beliau ﷺ selalu bersama Allaah di setiap detiknya.
Narrated Anas bin Malik:
We went with Allah's Messenger (ﷺ) (p.b.u.h) to the blacksmith Abu Saif, and he was the husband of the wet-nurse of Ibrahim (the son of the Prophet). Allah's Messenger (ﷺ) took Ibrahim and kissed him and smelled him and later we entered Abu Saif's house and at that time Ibrahim was in his last breaths, and the eyes of Allah's Messenger (ﷺ) (p.b.u.h) started shedding tears. `Abdur Rahman bin `Auf said, "O Allah's Apostle, even you are weeping!" He said, "O Ibn `Auf, this is mercy." Then he wept more and said, "The eyes are shedding tears and the heart is grieved, and we will not say except what pleases our Lord, O Ibrahim ! Indeed we are grieved by your separation."
Clip from Sahih al-Bukhari 1303, In-book reference : Book 23, Hadith 61USC-MSA web (English) reference : Vol. 2, Book 23, Hadith 390
---
semoga kita selalu dimampukan dalam mengelola diri, pikiran, dan rasa sesuai yang Allaah mau. aaamiin.
7 notes
·
View notes
Text
Sakit Gigi Lagi :(
Kronologisnya, hari Minggu malam tambalan gigi geraham kiriku lepas. Kupikir akan aman saja karena tidak ada ngilu sampai hari Senin.
Puncaknya hari Selasa pagi, sampai di kantor tiba-tiba gigiku mulai nyut-nyutan dan pipi sampai daerah sekitar bibirku kebas, rasanya seperti dibius. Aku coba cubit pun gak sakit. Panik dong. Siangnya aku reservasi jadwal malam dokter langgananku, lulusan Jepang dan seorang lektor kepala di Universitas Indonesia. Pulang kantor, aku langsung meluncur ke tempat praktik dokter gigi ini.
Malamnya setelah diperiksa, ternyata ada peradangan di saraf gigiku yang menyebabkan pipi dan daerah sekitar bibirku kebas. Alhasil, lubang karena tambalan yang lepas ditambal sementara dulu. Lalu aku diberikan obat penghilang sakit / anti radang.
Hari berganti, Rabu, Kamis, gigiku tetap nyut-nyutan dan kebasnya tidak kunjung hilang. Setiap malam susah tidur karena sakit sekali sampai sakit kepala.
Jumat siang, aku memutuskan untuk reservasi jadwal dokter lagi karena sepertinya gigi atasku juga berlubang yang menyebabkan nyut-nyutan tidak kunjung hilang.
Jumat after office, aku ke dokter gigi lagi dan benar ada lubang di gigi di atas yang kemarin tambalannya lepas. Alhasil langsung ditambal permanen karena lubangnya tidak besar.
Aku menceritakan juga bahwa masih kebas dan gigi geraham yang sedang ditambal sementara ini masih ngilu. Jadilah aku diminta untuk rontgen panoramic untuk melihat separah apa peradangan saraf di gigiku.
Aaaahhh, terakhir aku rontgen panoramic saat mau operasi impaksi gigi bungsu! Kupikir tidak akan pernah aku rontgen lagi. Dan sejujurnya berharap tidak lagi berurusan dengan dokter gigi karena sakit gigi tuh sakit cooook! (Maafin kazar, sakit banget soalnya). Biayanya juga mahal :(
Kemarin aku dapat rujukan untuk rontgen ke rumah sakit. Aku mau survei dan tanya-tanya dulu rontgen di rumah sakit terdekat dari rumah. Karena dulu pas operasi impaksi gigi bungsu, aku rontgen jauh banget :')
Warga Tumblr, mohon doanya untuk gigiku yang lagi drama sampai peradangan saraf ini ya 🥹
- ca
8 notes
·
View notes
Text
Rumah Impian itu
Selepas kakak-kakak menikah dan memiliki kehidupan masing-masing, banyak sekali pelajaran yang aku dapatkan dari mereka. Banyak informasi, cerita, pengalaman yang membuatku banyak terdiam dan berfikir. Rutinitas video call satu sama lain selepas sholat isya' adalah saat yang ditunggu untuk bercerita satu sama lain, apalagi saat aku tidak sedang ada tugas/jaga.
Salah satu yang aku antusias untuk berdiskusi ialah, perihal rumah. Rasanya penuh akan kesyukuran dan kebahagiaan ketika kakak-kakak ku menceritakan rumah impian mereka yang sudah mulai tercapai. Satu satu mereka memperlihatkan bagaimana design yang mereka inginkan, tema yang mereka usung, dan nuansa yang mereka idamkan.
Mbak pertama (kakak kedua) menceritakan tentang nuansa yang diusung, yaitu tema gold. Mulai dari gorden, meja, taplak, dan lain lain yang diselaraskan. "MasyaAllah, nampak sangat modern mbak"- komentarku ketika kakak memperlihatkan satu per satu detail rumahnya.
Mbak kedua (kakak ketiga) menceritakan tema rumah yang diimpikan dan sedang dalam renovasi oleh sebuah jasa interior design, dengan tema Japandis (Japan and Scandinavian). Sama dengan mbak pertama, mbakku yang satu ini juga mengumpulkan pernik² kecil untuk menunjang cantiknya rumah sesuai tema "MasyaAllah, nampak sangat hangat mbak, nuansa kayu itu" - komentar yang kuberikan saat vidcall bersama.
Semua indah, semua penuh doa. "Semoga tiap tiap rumah kakak kakakku, menjadi baiti jannati, menjadi sumber keberkahan, menjadi nafas kebahagiaan, bersinar dengan iman dan taqwa" doa ku menutup panggilan sambil berkaca kaca saking terharunya.
Beberapa saat setelah menutup panggilan, sambil membaca buku, aku terdiam dan menanyakan pada diri sendiri,
Lalu, bagaimana dengan rumah impianmu nad?
Aku menjawab diri, "Masih jauh untuk memikirkan hal ini. Sedang ada di posisi lagi belajar-belajarnya, belajar ilmu agama di antara nya aqidah, fiqh, hadist, tasawuf, sirah dll. Jua masih memperjuangkan mimpi menjadi seorang dokter. Apalagi ujian kompetensi kedokteranku yg sepertinya baru bisa diindra di tahun depan sekitar batch Mei/Agustus. Mmm masih lama." Lalu, aku tutup halaman buku yang sedang kubaca, dan menarik pandangan jauh ke luar jendela kamar kos, seraya berkata dalam hati. "Kalau aku bisa bermimpi,
Aku menginginkan sebuah rumah sederhana, yang minimalis, yang berhias dengan ilmu,
Rumah yang ketika engkau mengetuk pintunya, engkau akan menjumpai sebuah serambi surga lengkap dengan taman taman ilmu di setiap jangkahnya,
Rumah yang ketika engkau memasukinya, engkau akan terselimuti oleh nuansa ketenangan dan ruh keilmuan,
Rumah yang ketika engkau susuri per ruangannya, engkau akan mendapati ilmu di pojok-pojok dindingnya,
Rumah yang ketika engkau dengarkan dinding nya, akan mengalun murottal/hadist/kajian/adzkar/ sholawat yang terus diputar agar anak anak terbiasa dengannya; menjadi hafal dengannnya,
Rumah yang ketika engkau pandang, akan tercitra ruh kecintaan kami akan ilmu, menjadi sebuah tempat tumbuhnya seorang ulama dan ahli ilmu,
Yang berdiri ruang perpustakaan keluarga, ruang mushola, ruang bermain anak-anak, ruang praktik dokter, ruang dapur, ruang beristirahat yang terhubung dengan dasar iman dan ilmu.
Untuk saat ini, aku tidak terlalu memusingkan bagaimana bentuknya, tapi yang aku impikan, ialah rumah sebagai taman ilmu yang bersinar iman dan taqwa dari tiap tiapnya.
Semoga Allah mengabulkan doa doa dan mimpi itu, untuk menjadikan anak anak dan keturunan kami menjadi mujahid bagi umat, meneruskan tradisi ilmu, dan menjadikan iman sebagai sinaran hati. Aamiin yaAllah
3 notes
·
View notes
Text
Sedikit Cerita Diri yang Terjebak di Sini
Kala masih duduk di bangku sekolah, tak terpikir di dalam benakku untuk menjadi seorang tenaga kesehatan. Mimpiku adalah menjadi fisikawan atau matematikawan. Aku menyukai hitungan, tetapi benci akan hapalan. Aku juga takut akan darah. Alih-alih darah yang berceceran, setetes darah untuk pemeriksaan gula darah saja, mampu membuatku berkeringat dingin hingga jatuh pingsan. Ajaib bukan, jika sekarang aku malah menjadi seorang tenaga kesehatan yang katanya adalah garda terdepan. Inilah yang dinamakan takdir, bukan kebetulan.
Setelah melalui proses perkuliahan selama enam tahun dengan penuh perjuangan, aku akhirnya lulus menjadi dokter umum pada tahun 2015 dengan nilai pas-pasan. Aku mengawali karir sebagai dokter internsip di Kota Banjarbaru, kota kediaman. Selesai internsip 1 tahun, aku pun langsung berpindah ke Tenggarong Kalimantan Timur, untuk mengikuti suami dan mencoba mencari peruntungan. Pada akhirnya, aku memutuskan untuk lanjut bekerja di salah satu klinik swasta. Jika ada pertanyaan, “Mengapa tidak bekerja di rumah sakit?” maka jawabnya adalah, “Aku tidak suka menangani kasus kegawatdaruratan.” Jika ada pertanyaan lagi, “Mengapa tidak bekerja di puskesmas?” maka jawabnya, “Aku sudah sempat melamar di sana, namun tidak ada panggilan.” Jika masih ada pertanyaan, “Mengapa tidak membuka praktik sendiri?” maka jawabnya, “Aku masih malas-malasan.”
Hampir empat tahun aku bekerja sebagai dokter umum di sebuah klinik dengan sistem jaga shift. Aku hanya menangani pasien saat jam jaga, kemudian pulang tanpa beban, dan mendapatkan gaji di akhir bulan. Rasanya cukup menyenangkan, sama sekali tidak ada tekanan, dan minim kelelahan. Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, pekerjaanku sebagai tenaga kesehatan masih terbilang santai. Maklum, aku bukan relawan, hanya dokter jaga klinik yang bisanya melakukan rujukan. Namun, mudah-mudahan tetap bisa membawa kebermanfaatan.
Cerita dimulai saat akhirnya ada penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jujur, diri ini kurang berminat untuk mengikuti. Namun, dikarenakan situasi dan desakan kondisi yang tengah terjadi, akhirnya aku memutuskan mencoba mengikuti tes CPNS tersebut. Aku sempat bimbang menentukan pilihan formasi saat itu, antara rumah sakit yang jaraknya dekat dengan rumah, ataukah puskesmas yang jaraknya cukup jauh. Entah mengapa, hati ini cenderung lebih memilih puskesmas. Akhirnya, kuputuskan untuk memilih formasi di puskesmas. Walaupun jaraknya terbilang jauh, setidaknya, bekerja di puskesmas dapat mengurangi paparan kasus kegawatdaruratan. Singkat cerita, atas kehendak Allah, aku lulus tes, dan mulai mengabdi sebagai dokter di puskesmas. Puskesmas Jonggon Jaya namanya, jauh lokasinya, sekitar 50 km dari rumah, dan perlu waktu tempuh kurang lebih 1 jam untuk sampai ke sana. Untungnya, rekan kerjanya ramah dan baik semua, meskipun bermacam-macam tingkah lakunya.
Kini, sudah berjalan dua tahun aku terjebak di sini, menjadi salah satu tenaga kesehatan di puskesmas pedesaan ini. Berbagai rasa dari sedih, kesal, senang, dan bahagia pernah dialami. Bekerja di puskesmas membuatku sadar jika seorang dokter di puskesmas tugasnya tidak hanya datang pagi, mengobati, kemudian berlalu pergi. Menjadi dokter puskesmas ternyata lebih dari itu. Saat bekerja di klinik, pasien datang dan pergi, lalu aku tidak tahu kabarnya lagi. Lain cerita dengan puskesmas, pasien datang dan akan kembali. Aku pun mulai mengenal beberapa pasien, menyelami karakter, hingga masalah yang mereka hadapi. Rumit, ternyata sakit itu tak sekadar sakit, tak cukup diberi resep dan diobati. Begitu kompleks berbagai permasalahan yang harus dihadapi dan turut andil dalam kesehatan seorang pasien.
Seorang dokter puskesmas tidak bisa bekerja sendiri, harus bahu membahu. Di puskesmas, semua orang memiliki andil yang penting. Tak hanya pegawainya saja, bahkan masyarakat pun harus turun tangan. Mengapa? Karena Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat, bukan pusat pengobatan masyarakat. Pengobatan hanyalah secuil bagian dari puskesmas. Keberhasilan upaya kesehatan bergantung pada masyarakat. Inilah sedikit cerita tentang diri, awal kisah dari tulisan yang nantinya akan dibagi.
“Tidak ada yang terjebak. Semua telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.”
3 notes
·
View notes
Text
Klinik Gigi Terbaik di Bandung
Sedang Promo, CALL 0813-1491-2119, klinik gigi anak bandung selatan, klinik gigi buka di hari minggu, klinik keluarga terdekat cimahi, rekomendasi klinik gigi daerah antapani, klinik gigi bandung rating bagus, klinik pasang behel bojongsoang, klinik gigi bojongsoang, rekomendasi orthodentis bojongsoang, tempat perawatan gigi anak bojongsoang, klinik gigi terbaik di bandung, klinik gigi terpercaya, klinik gigi bandung, dokter gigi bandung, klinik gigi cimahi, klinik gigi murah, klinik gigi terdekat, praktik dokter gigi, dokter gigi bandung, klinik gigi bandung, klinik gigi terbaik bandung, cabut gigi anak, dokter gigi anak bandung, pasang behel murah, cabut gigi murah, dokter gigi murah, perawatan gigi berlubang, scaling gigi murah.
Kesehatan gigi adalah bagian penting dari kesejahteraan kita secara keseluruhan. Memiliki senyum yang sehat dan indah tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan umum kita. Di kota Bandung yang ramai dan berkembang pesat, layanan perawatan gigi berkualitas menjadi semakin penting. Untuk itu, kami telah menyusun daftar klinik gigi terbaik di Bandung yang siap memberikan layanan terbaik untuk kebutuhan Anda.
Cabang Tami Dental Care
Bojongsoang 1, Jl Raya Bojongsoang No 222 Bojongsoang, Kab Bandung (seberang pom bensin, dekat univ telkom)
Bojongsoang 2, Jl Raya Bojongsoang No 195 Bojongsoang, Kab Bandung (seberang podomoro)
Cimahi, Jl Raya Barat No 840 Cimahi Tengah, Kota Cimahi (sebelah subur ban)
Antapani, Jl Sulaksana No 35 Kiaracondong, Kota Bandung (sebelah rumah daging)
Sarijadi, Jl Sarimanah No 29 Sukasari, Kota Bandung (sebelah laundry-q syariah)
Kopo, Jl. Terusan Kopo No.197 Katapang
Maps klik: https://tamidentalcare.com/link-tree/ dan pilih 'Lokasi'
Ayo tunggu apalagi? Segera reservasi dan konsultasikan kesehatan gigimu di Tami Dental Care. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi Call Center utama kami https://wa.me/6281314912119 atau kunjungi Instagram kami https://instagram.com/tamidentalcare?igshid=MzNlNGNkZWQ4Mg== atau website resmi kami di www.tamidentalcare.com
#tamidentalcare#tamidentalcarebojongsoang#tamidentalcarecimahi#tamidentalcareantapani#tamidentalcaresarijadi#tamidentalcarekopo#klinikgigibandung#klinikgigibojongsoang#klinikgigicimahi#klinikgigiantapani#klinikgigisarijadi#klinikgigikopo#dokterterbaikbandung#doktergigibojongsoang#doktergigicimahi#doktergigiantapani#doktergigisarijadi#doktergigikopo#perawatangigibandung#kebersihangigidanmulut#kesehatangigidanmulut#bahagiatanpahenti#senyummuberarti
1 note
·
View note
Text
Hampir sebulan yang lalu, 28 Oktober 2023
Alhamdulillah sudah sah jadi Ummi dan jadi alumni Klinik Ibunda 😜🫶
Postingan ini untuk kenang-kenangan supaya tidak lupa yaa wahai Jihan
Waktu itu HPL sudah ditetapkan, yaitu di tanggal 26 Oktober 2023. Aslinya kalau menurut perhitungan di aplikasi HPL nya di tanggal 29 Oktober, tapi seperti biasa.. dokter mencari tanggal aman supaya tidak lewat HPL karena berpotensi muncul resiko
Terakhir USG adalah H-2 HPL (24 Okt 2023), waktu itu hasilnya bagus, debay udah masuk panggul, cairan ketubannya cukup, sudah sangat siap untuk lahir. Tapi karena selaput ketubannya masih sangat tebal dan belum ada kontraksi asli (biasanya cuma muncul kontraksi palsu), padahal udah H-2, akhirnya dokternya ambil tindakan untuk membrane stripping. Rasanya sakit dan bikin nangis (monmaap pain tolerance nya setipis tisu dibagi dua). Akibatnya keesokan harinya keluar lendir darah dan itu terjadi kurleb selama 2 hari (25-26 Okt 2023) disertai perut sangat kencang atau kalau dipegang keras bangett (kalo kata orang2 sekeras jidat).
Hari Jumat tanggal 27 Okt, yang artinya udah lewat sehari dari HPL, lendir darahnya udah berhenti tapi perut semakin kencang tanpa ada rasa sakit. Kata orang2 kalo kontraksi itu mulesnya sampe punggung bawah, tapi aku sama sekali ngga ngerasain itu. Karena Bulekku lagi hamil dan kebetulan kita periksa di dokter yg sama, aku nitip tanya apakah dokternya nanti di hari Minggu praktik di klinik atau di RS? Dan kalau di RS jam berapa?. Tanpa sepengetahuanku, ternyata Ibukku juga nitip tanya dan menceritakan kondisiku ke dokternya, eh malah sama dokternya disuruh segera ke klinik. Yaudah akhirnya siang2 banget pas mau Jumatan aku dianter Ibukku dan Bapakku ke klinik. Dimana suami? Lagi kerja doi di Jogja dan aku lagi di Pacitan, yaa LDM ceritanya. Sampai klinik aku langsung diperiksa karena kebetulan itu bukan jadwal praktek, jadi ngga ada antrian. Setelah diperiksa, yaa kondisinya masih sama seperti USG sebelumnya, kecuali satu. Cairan ketubannya udah di bawah 5. Sebenernya masih dibolehin menunggu sama dokternya, tapi dikembalikan lagi ke aku sih buat memutuskan. Karena aku belum punya pertimbangan yg matang buat menentukan, akhirnya Ibukku memutuskan untuk diambil tindakan pada saat itu. Akhirnya diinduksi lah aku wkwkw
Setelah menyetujui adanya tindakan, aku dikasih kamar. Pas di kamar, aku dikasih semacam tablet induksi. Saat itu kurang lebih jam 3 sore. Aku baca2 efek dari tablet induksi, katanya akan berefek kurleb di 6 jam kedepan. Dan bener aja jam set 9 malam aku dipanggil ke ruang tindakan dan diminta memakai dresscode lahiran wkw. Daster dengan kancing depan untuk IMD (Inisiasi Menyusui Dini), kerudung pastinya, dan jarik wkw.
Aku udah deg2an banget, kayak ini beneran mau lahiran?? Sampai di ruang tindakan aku diobservasi dan hasilnya tablet induksinya engga berefek ke kontraksi dan pembukaan ngga nambah. Lalu aku dikasih induksi tahap selanjutnya, yaitu metode kateter foley atau metode balon kalo kata orang2. Cari sendiri penjelasannya wkw ini lumayan bikin mules lahir batin. Tapi lama kelamaan aku bisa handle rasa sakitnya dengan cara atur nafas dan beristighfar. Kontraksinya masih sekitar 1x per 10 menit. Aku cari2 lagi di internet visualisasi kateter foley ini dan gimana cara kerjanya. Agak serem sih wkw tapi aku paling ngga bisa kalo cuma ngikutin tanpa tahu apa yg sedang terjadi. Jam set 3an balonnya lepas di saat ada bidan yg periksa. Pas posisiku lagi miring, sama bidannya disuruh telentang yg mana tulang ekorku udah sakit banget karena kasurnya keras wkw Nah pas proses aku mau telentang balonnya lepas dan keluar cairan yg aku ngga tau itu darah atau apa karena ketutupan perutku. Pas dicek udah nambah jadi pembukaan 3. Huuum lumayan juga, udah segitu sakit masih pembukaan 3 dong.
Lanjuut... Jam 3an dikasih induksi lanjutan pake metode infus, dan inilah pertama kalinya dihidupku diinfus wkw Mulai dari jam 3 sampe jam 7 ngga ada efek lagi.. dan Mbak bidannya heran kok aku bisa tidur, yg artinya dosis infusnya perlu ditambah. "Mbak mumpung bisa tidur, tidur yaa. Nanti kalau kontraksinya mulai intens udah ngga bisa tidur soalnya" ini kalimat beberapa kali terucap dari bidan yg berbeda2. Hmm jadi agak takut yeaah.
Jam 7 itu akhirnya dosisnya kayaknya ditambah yaa. Naah ini sakit kontraksinya udah mulai ampun2an dan ini aja belum terlalu intens padahal kontraksinya. Tiap detik, tiap menit berasa banget berjalan lambat. Entah kenapa setiap Mbak bidannya visit aku seneng karena mau dapet update info terkait perkembanganku wkw lama2 udah makin intens 3x per 10 menit, tapi ya masih okelaah bisa dihandle. Nah jam 11an ini pas dicek aku baru pembukaan 4, kagetlah aku ternyata selama ini dan sebegini sakitnya baru pembukaan 4. Ibukku meyakinkan, "biasanya kalo udah pembukaan 4 setelah itu cepet kok". Aku ingin percaya dan berusaha percaya wkw. Terus dokternya dateng dan kayaknya mecahin kantung ketubannya. Aku udah ngga bisa berpikir jernih dan membiarkan semua yang harus terjadi maka terjadilah. Wahhh ini sakit kontraksinya luebih luebih luebih dahsyatt. Selama hidupku aku ngga pernah membayangkan ada sakit yang seperti ini, rasanya kayak lebih baik aku menghilang aja. Setiap kontraksi datang aku teriak2 dan bahkan aku bilang ke bidan yang visit ngga boleh ngobrol karena mendistrak konsentrasiku untuk mengendalikan diri. Ini intens banget sakitnya. Ibukku yg disampingku selalu nuntun buat nafas yg bener, "diatur nafasnya", "hirup dari hidung, dikeluarin dari mulut", "ayo Jihan bisa Jihan bisa", "rileks Jihan rileks Jihan", "hayo hayo ngga boleh ngeden", "jangan teriak nanti tenaganya habis", "minta ke Allah supaya dikuatkan", "Jihan udah bisa dari kemaren sampai sekarang, insyaallah tinggal sebentar lagi" terus ngusap ngusap kepala, megangin tanganku, aku remes tangannya dan kayaknya sakit. Kadang aku marah karena pas Ibukku praktekin nafas itu sambil niup2 ke arah mukaku, dan itu mengganggu hitungan nafasku wkwkw
Jam set 12 udah pembukaan 9. Aku nanya ke Mbak bidannya, kapan pembukaan 10 nyaa. Mbaknya ngga tau tapi aku maksaa mbaknya harus bisa ngasih estimasi gitu lhoo biar aku bisa tauul dan memperkirakan. Mbak2 bidan lain dateng dan nyiap2in alat buat lahirannya karena aku liat2 kayaknya ini udah mau pembukaan 10. Aku kesel dongg kenapa baru siap2 wkw aku bilang ke Mbaknya, "Mbak cepetan siap2nyaa" ini kayak di luar kontrol ku gitu weh wkw
Dan... Mbaknya secara implisit ngasih tau kalo pembukaannya udah cukup, tapi oh tapi dokternya masih perjalanan ke klinik, sepertinya habis ada tindakan di RS. Yaudah nggapapa. Tapi nggak lama dokternya dateng dan ngasih aku briefing cara mengejan yg bener. Ternyata mengejannya harus pas kontraksinya dateng, trus suruh bilang pengen BAB wkw kalo diinget sekarang geli banget wkwkw
Jadi pas udah siap semua, dokter dan bidannya nunggu kontraksi dateng. Pas aku bilang pengen BAB, aku langsung dikasih instruksi buat mengejan. Tarik nafas puanjang, hembuskan 3x, mengejan se-lama mungkin. Yang pas pertama aku gagal karena aku belum paham harus seberapa lama mengejan. Alhamdulillah nya kepala bayinya belum keluar pas itu. Datanglah kontraksi selanjutnya, pas aku bilang pengen BAB (WKW) aku disuruh mengejan dengan mindful dan efektif. Nafas kayak tadi lagi dan masih kurang ternyata, akhirnya diminta nyambung ngejan langsung.
Alhamdulillah... keluar juga debay nya dengan status sangat sehat, alhamdulilah tsumma alhamdulilah. Aku kira sudah selesaiii. Ternyata pengambilan plasenta lebih sakit rasanya ketimbang proses pengeluaran debayy. Wuaduh perutku diacak2 rasanya. Begitupun pas dijahit woahh zakitt, apalagi sembari IMD, rasanya ngga bisa fokus. Terus setelah semua proses selesai, aku disuruh tidur sambil observasi selama 3 jam. Nah pas ini nggabboleh miringg, hmm padahal tulang ekorku udah swakit banget rasanya, tapi yaudahh.
Selesai sudah cerita lahirannya ;D
Terimakasih buat anakku Mukaffih yang sudah mau berjuang bersama Ummi saat melahirkan. Terimakasih suamiku atau support dan perhatiannya. Terimakasih buat Ibukku yang selalu disampingku selama aku menjalani semua proses lahiran. Aku tau Ibukku sangat capek karena ngga tidur juga, selalu mensupport dengan afirmasi kata2 positif pas kontraksiku dateng, megangin tanganku buat menguatkan, nahan tanganku saat aku mukul2 kepalaku atau saat aku ngeremes mukaku sendiri saking aku ngga kuat nahan sakit. Aku ngga tau gimana kalo pas itu ngga ada Ibuk, atau aku ngga bisa ngebayangin perempuan di luar sana yang lahiran tanpa didampingi Ibunya. Terimakasih buat Bapakku yang udah nyetir dengan sangat hati2 saat kontrol, saat berangkat lahiran, apalagi pas pulang lahiran. Bapakku juga ngegantiin Ibukku buat gantian jagain aku. Tapi kalo Bapakku yg jagain sambil nonton berita politik keras2, jadi yaa gimana yaa agak ngga bisa tidur yaa wkwkw
3 notes
·
View notes
Text
Keunggulan Beras Organik untuk Penderita Diabetes
Keunggulan bers diabetes - Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit kronis yang semakin umum di seluruh dunia. Bagi mereka yang menderita diabetes, pengelolaan gula darah adalah aspek kunci dalam menjaga kesehatan. Salah satu pilihan yang semakin banyak digunakan oleh penderita diabetes adalah beras organik. Beras organik memiliki berbagai keunggulan yang dapat mendukung pengelolaan diabetes dan kesehatan secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa keunggulan beras organik untuk penderita diabetes.
Indeks Glikemik yang Rendah
Salah satu keunggulan utama beras organik adalah indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Beras organik, terutama beras merah atau coklat, memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras putih konvensional. Hal ini berarti karbohidrat dalam beras organik diserap perlahan oleh tubuh, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.
Kandungan Serat yang Tinggi
Beras organik, khususnya beras merah atau coklat, kaya akan serat. Serat adalah komponen penting dalam diet penderita diabetes karena membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam darah. Dengan mengonsumsi beras organik yang kaya serat, Anda dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kandungan Nutrisi yang Lebih Tinggi
Beras organik seringkali memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih konvensional yang telah diproses. Nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kandungan nutrisi yang lebih tinggi dalam beras organik dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Anda tanpa mengorbankan kadar gula darah.
Tidak Mengandung Residu Pestisida
Ketika beras organik ditanam, praktik pertanian yang lebih berkelanjutan digunakan, dan penggunaan pestisida kimia sintetis dihindari. Ini berarti beras organik memiliki kemungkinan lebih rendah mengandung residu pestisida yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Penderita diabetes yang sensitif terhadap bahan kimia tertentu mungkin akan mendapatkan manfaat dari menghindari residu pestisida.
Rasa yang Lezat dan Pulen
Beras organik sering memiliki rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih baik dibandingkan dengan beras putih konvensional. Ini dapat membuat makanan menjadi lebih lezat, sehingga Anda merasa lebih puas dengan porsi yang lebih kecil. Hal ini membantu dalam mengendalikan asupan karbohidrat dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kesimpulan
Penderita diabetes perlu memilih makanan dengan hati-hati untuk menjaga kadar gula darah mereka tetap terkontrol. Beras organik, dengan indeks glikemik rendah, kandungan serat yang tinggi, kandungan nutrisi yang lebih baik, dan keunggulan lainnya, adalah pilihan karbohidrat yang sehat untuk penderita diabetes.
Nah, sekian ulasan tentang keunggulan beras diabetes, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda sebelum membuat perubahan besar dalam diet Anda untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan khusus Anda. Dengan memasukkan beras organik ke dalam pola makan yang seimbang, Anda dapat membantu meningkatkan pengelolaan diabetes Anda dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
#beras organik#pola hidup sehat#preventing diabetes#hidup dengan diabetes#MakananOrganik#PertanianOrganik#ProdukOrganik#KeuntunganMakananOrganik#KesehatanDanMakananOrganik#LingkunganDanMakananOrganik#NutrisiOrganik#TanamanOrganik#HewanTernakOrganik#PestisidaAlami#ProdukSusuOrganik#DagingOrganik#KeberlanjutanMakanan#GayaHidupOrganik#ProdukPertanianBerkelanjutan#LabelOrganik#AntioksidanAlami#ProdukBebasBahanKimia#ManfaatPertanianOrganik#PilihanMakananSehat
2 notes
·
View notes
Text
Menjelajahi Tren Diet dan Gaya Hidup Sehat
Dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita, tren diet dan gaya hidup sehat selalu menjadi topik yang menarik perhatian. Dua tren diet yang sering dibahas adalah diet Mediterania dan pola makan nabati. Selain itu, tidak dapat diabaikan bahwa kegiatan fisik dan kesehatan mental juga memainkan peran penting dalam mencapai gaya hidup sehat secara menyeluruh. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tren diet tersebut, serta membahas manfaat dan risikonya. Selain itu, akan dibahas juga pentingnya kegiatan fisik dan kesehatan mental dalam perjalanan menuju kehidupan yang sehat.
Diet Mediterania:
Diet Mediterania merupakan pola makan yang terinspirasi oleh kebiasaan makan orang-orang di daerah Mediterania. Pola makan ini kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun. Beberapa manfaat yang dikaitkan dengan diet Mediterania antara lain:
Menurunkan risiko penyakit jantung: Kandungan lemak sehat dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Mendukung kesehatan otak: Pola makan ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko gangguan kognitif dan penyakit Alzheimer.
Menjaga berat badan yang sehat: Diet Mediterania dapat membantu menjaga berat badan yang sehat karena rendah kalori dan kaya serat.
Meskipun diet Mediterania memiliki banyak manfaat, tetap penting untuk memperhatikan asupan kalori secara keseluruhan dan memastikan keseimbangan nutrisi yang tepat.
2. Pola Makan Nabati:
Pola makan nabati atau vegetarian telah menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Pola makan ini menekankan konsumsi makanan berbasis tumbuhan seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan mungkin juga termasuk produk nabati seperti tempe atau tahu. Beberapa manfaat yang dikaitkan dengan pola makan nabati meliputi:
Penurunan risiko penyakit jantung: Mengkonsumsi lebih banyak serat nabati dan lemak sehat dari sumber nabati dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Manajemen berat badan: Pola makan nabati cenderung lebih rendah kalori dan kandungan lemak jenuh, yang dapat membantu dalam manajemen berat badan.
Kesehatan pencernaan yang baik: Kaya serat nabati dapat mempromosikan kesehatan pencernaan dan membantu mengurangi risiko sembelit dan penyakit usus.
Namun, penting untuk memastikan bahwa pola makan nabati mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin B12, yang dapat ditemukan dalam sumber nabati atau suplemen yang sesuai.
Baca Juga : Hasil Olahan Untuk Gaya Hidup Sehat
3. Kegiatan Fisik:
Selain pola makan yang sehat, kegiatan fisik juga penting dalam mencapai gaya hidup sehat. Olahraga teratur seperti berjalan, berlari, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular, memperkuat otot, dan menjaga fleksibilitas tubuh. Dengan berolahraga, tubuh kita dapat mengendalikan berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kesehatan mental.
4. Kesehatan Mental:
Kesehatan mental adalah bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup sehat. Dalam upaya menjaga keseimbangan mental, penting untuk mengelola stres, tidur yang cukup, dan menjaga hubungan sosial yang positif. Praktik meditasi, yoga, atau aktivitas yang membantu meredakan stres juga dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang baik.
Mengadopsi tren diet seperti diet Mediterania atau pola makan nabati dapat menjadi langkah positif dalam menjalani gaya hidup sehat. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, dan konsultasi dengan profesional kesehatan seperti dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum mengubah pola makan. Selain itu, memadukan kegiatan fisik yang teratur dan memperhatikan kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mencapai gaya hidup sehat secara menyeluruh. Jaga keseimbangan, nikmati perjalanan menuju kesehatan yang lebih baik, dan selalu prioritaskan kesehatan Anda.
2 notes
·
View notes
Text
Tata Cara Akreditasi Praktik Dokter Mandiri
Tata Cara Akreditasi Praktik Dokter Mandiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1368/2023 Akreditasi praktik dokter mandiri adalah proses penilaian kelayakan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh dokter yang melakukan praktik mandiri di tempat praktik mandiri dokter (TPMD) atau tempat praktik mandiri dokter gigi (TPMDG) berdasarkan standar…
View On WordPress
0 notes
Text
03/01/23 all for one sebuah pemikiran dari multi faktor kedalam sebuah event! Disclaimer banyak kaitan dalam tulisan ini mengarah kepada value tertentu. Ga semua orang harus setuju. Happy read my mind.
Jadi beberapa hari lalu nonton film judulnya :
Everything Everywhere All At Once
Terus jadi ada pemikiran kalau...
There are so many things important in life
Tapi kadang,daily routine makes us busy with this mundane life and forget how simple life can be, and our self awareness gets distracted, we forget how we can be so loving to our family members or spouse. We forgot that our life has only a goal to go home to our creator, jadi malah ngejar hal hal lain dan bikin ribet hidup kita sendiri. Banyak event di hidup ini yg mestinya bikin kita bisa berenti dan mikir buat ngelurusin tujuan hidup kita, biar bisa mendalami lagi yang kurang dari kita sekarang. Agar kita menjadi orang yang kind and full of compassion, orang yang lebih focus
Kita mesti sadar that our time is tight, and the time is the only reason that makes our life full of meaning, karena kita ga selamanya didunia ini.
Sering kali kita lupa bukannya nyiapin bekal tapi malah kedistract sama hal duniawi, dan lupa atau malah nggak memilih untuk do the right thing, many of us choose what easy rather than the right thing to do.
To make a count with every second left supaya ga wasted, After healing process aku sadar sih bahwa yg paling penting di proses pendewasaan ini sebenernya ya self awareness. Aware kalo kita itu siapa, kita itu mau ngapain didunia ini, untuk apa kita diciptain, awareness itu jadi bikin kita lebih enak buat jalanin hari harinya.
Pas jadi dewasa role kita makin banyak, jadi anak, jadi pasangan suami atau istri siapa gatau dimasa depan, jadi warga negara, jadi profesi pekerjaan nanti, atau banyak role yang bakal kita jalanin. Tapi itu semua tujuannya cuma mengisi waktu kita yang sebenernya role utama kita itu jadi seorang hambanya Allah. Semua role kalo dipikirin ujungnya ya cuma karena mengharap apa yang kita kerjain bakal dibales amalnya sama Allah sebagai amal baik kita supaya bisa masuk surganya.
Tapi ya itu as human kita bisa lupa bisa kedistracted jadi yg tadinya punya role kayak anak deh contohnya, kalo mau dibales amal baik sama Allah jadi anak yang bakti sama ortu tapi kalo kedistract kita jadi anak durhaka. Kalo suami istri yang mau dikasih amal baik sama Allah ya rukun, loving each other, stay kind to each other, learn that we need to always try to fall in love again and again until death seperate us. Cielah. Uhuyy. But seriously without that kind of attitude pasti bakal bosen bakal jadi fokus sama yg jelek jeleknya pasangan kita. Tentunya kita tidak mau hal tersebut terjadi bukan? Tapi sering kali orang kedistract malah cheating, lupa kalo hubungan itu kalo bukan kita yang nyiptain always to fall in love with each other ya bakal bosen apalagi pernikahan yg udah bertahun-tahun, kedistract dan melenceng dari jalan yang Allah ridhain malah Allah jadi marah dan ngga ridha sama Kita.
Misal yang lain, dokter. Bisa jadi dokter yang Allah ridhain prakteknya sesuai gak telat waktu praktek, gak ngeboongin pasien atau ngebisnisin prakteknya, tapi ada juga dokter yang jadi ngasih pasiennya obat obat yang ngga sesuai indikasi, atau mal praktik, ke distract jadinya, Padahal semua yg dilakuin semata mata cuma bakal balik lagi ke Allah karena semua dari kita pasti mati
Tapi sering kali ya namanya manusia jadi distracted, itu mungkin yg aku pelajarin dari semua hal yg aku kaitin kefilm tadi Everything Everywhere all at once.
#mindfulthinking#daily life#kehidupan#nilai#self healing#self growth#bertumbuh#everything everywhere all at once#islamic#self love#relationship
4 notes
·
View notes
Text
Appointment WA 0857-5184-6379, Dokter Ahli Tulang Perempuan Di Banjarmasin
HUBUNGI wa.me/6285751846379 untuk membuat Janji Temu dengan Dokter Ortopedi Perempuan Banjarmasin, Dokter Ortopedi Perempuan Di Banjarmasin, Dokter Ortopedi Wanita Banjarmasin, Dokter Ortopedi Wanita Di Banjarmasin, Dokter Spesialis Ortopedi Perempuan Di Banjarmasin, dr Ortopedi Wanita Banjarmasin.
dr. Essy Dwi Damayanthi, Sp.OT (K) Sport merupakan seorang Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatology. Beliau juga Konsultan Sport Injury & Arthroscopy yang ada di kota Banjarmasin.
Sebagai dokter ortopedi, beliau memiliki keahlian untuk menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, mencakup tulang, sendi, tendon, ligamen dan saraf.
Sementara itu, sebagai Konsultan Sport Injury, beliau berpengalaman menangani cedera tulang, sendi, otot dan jaringan ikat akibat kecelakaan dalam olahraga. Cedera olahraga (sport injury) bisa berupa memar, keseleo, tegang, robekan, otot yang putus (ACL) dan patah tulang karena overtraining, kurangnya pengkondisian dan bentuk atau teknik olahraga yang kurang tepat.
dr. Essy Dwi Damayanthi, Sp.OT (K) merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI). Adapun layanan yang beliau berikan meliputi Bedah Ortopedi, Konsultasi Ortopedi, Hemiarthroplasti, Operasi Pergantian Siku, Rekonstruksi Ligamen, Arthroskopi, Artroplasti, Bedah Penggantian Tulang Kaki, Operasi Bahu, Operasi Pergelangan Tangan, Meluruskan Sendi, Operasi Pergantian Lutut, Injeksi Cairan Sendi, Rekonstruksi Ligamen Siku, Shoulder Arthroscopy.
Praktik dr. Essy Dwi Damayanthi, Sp.OT (K) Konsultan Sport Injury and Arthroscopy RSUD Ulin Banjarmasin | RS Khusus Bedah Siaga Banjarmasin | Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Konsultasi dan Appointment Hubungi : WA 0857-5184-6379
Linktree Twitter Instagram
Dokter Spesialis Tulang Belakang Di Surabaya | Dokter Tulang Yang Bagus | Klinik Ortopedi Di Surabaya | Dr. Komang Ortopedi Surabaya | Dokter Ortopedi Bpjs Surabaya | Dokter Tulang Ketut Surabaya | Dokter Ortopedi Siloam Surabaya | Biaya Rumah Sakit Orthopedi Surabaya
#doktertulangyangbagusdirsciputrabanjarmasin#doktertulangyangbagusdirscmhbanjarmasin#doktertulangyangbagusdirssiagabanjarmasin#doktertulangyangbagusdirsulinbanjarmasin#drorthopedidirsbanjarmasin#drorthopedidirsciputrabanjarmasin#drorthopedidirscmhbanjarmasin
2 notes
·
View notes
Text
xi. sempat.
salah satu hal yang nggak sempat kucicipi ketika aku hidup sebagai mahasiswa adalah mengikuti ujian susulan. kayaknya ini nggak layak jadi sebuah "pencapaian" ya hahahah, dan di satu sisi perlu kusyukuri juga karena mengikuti ujian susulan artinya adalah kita mengalami sebuah kejadian yang saking buruknya sampai membuat kita menunda hari penting---seperti sakit, atau kesiangan, atau lainnya.
di sisi lain, karena kebanyakan ujian-ujian yang kulalui di sastra indonesia adalah paper, dan esai, dan paper, dan paper, paper, paper, maka aku nggak merasa pernah mendapatkan akses informasi soal skema ujian susulan. buktinya, sekalipun aku nggak pernah sempat ikut ujian susulan, tapi aku pernah nggak hadir di ujian karena paper-ku belum selesai, dua kali. dan ... ya udah gitu, dikumpulin di hari berikutnya. kita yang kompromi sendiri dengan dosen.
waktu aku jadi mahasiswa, ketidakhadiran pertamaku pas aku sakit mata. jadi, waktu itu, salah satu perjalanan pemulihannya adalah ada batasan durasi lihat layar. artinya, harus ada matkul yang nggak kuprioritasin di minggu ujian (karena banyak banget matkul yang paper). untungnya dosenku baik :D makanya sengaja kupilih matkul yang ini, maaf ya wahai dosen karena saya memanfaatkan kebaikan anda. aku sampai dikasih kontak dokter mata yang buka praktik kenalannya untuk berkonsultasi heuheu.
lalu, ketidakhadiran keduaku ... waktu pandemi. jadi, sebelum pandemi, ada matkul yang aku sukai banget, yaitu seminar. terus, entah kenapa, pas pandemi menyerang, aku MALES BANGET terhadap kelas itu. mungkin karena masih awal pandemi juga ya---jadi ada matkul-matkul yang nggak mengagendakan pertemuan daring secara rutin, salah satunya matkul seminar ini. apalagi, output dari matkul seminar kan adalah artikel & proposal ya. jadi, seolah-olah kita tuh didiemin berbulan-bulan lamanya sesuka kita. yang penting, pas UTS ngumpulin artikel & pas UAS ngumpulin proposal.
nah ... aku skip tuh pas UTS, aku nggak ngumpulin artikel.
berbulan-bulan.
terus, pas menjelang UAS, aku udah berpikir untuk nggak usah ngumpulin juga. toh nilai UTS-ku udah kosong, jadi ya udah drop seminar aja dan ambil lagi tahun depan. aku lalu cerita itu ke seseorang, dan orang itu jawab panjang banget yang intinya, "jangan." :') akhirnya setelah mempertimbangkan lagi, aku nge-chat dosenku dan minta maaf sudah menghilang ... dan akhirnya, aku dibolehin ngumpulin UTS dan UAS sekaligus ketika UAS. BAIK BANGET HIKS. nilaiku keluar, dan ... karena udah seminar, aku habis itu bisa ngerjain skripsi, dan alih-alih tahun depan aku harus ngulang seminar, tahun depan aku justru lulus. :') alhamdulillah.
oke, kenapa aku cerita soal ujian susulan?
soalnya pagi ini aku ngawasin pelaksanaan ujian susulan XD
karena aku cuma pengawas sendiri (pertama kalinya ngawasin ujian sendirian), dan jumlah pesertanya sedikit padahal udah gabungan empat matkul sekaligus, aku jadi bisa ngawasin dengan leluasa tanpa perlu patroli keliling ruangan. pikiran jadi macam-macam, salah satunya adalah mengapresiasi adanya prosedur permohonan ujian susulan yang ditawarkan di kantor tempatku bekerja. proses ngawasinnya menyenangkan XD ini salah satu hal yang kusyukuri dengan kerja di sini: ada kalanya kita melalui hari-hari yang seru XD
2 notes
·
View notes
Text
Catatan Graves disease #001 (bagian sakit-sehat-sakit di tahun 2021)
Menuliskan #CatatanGravesDisease sebagai pengingat perjalanan hidup, bahwa menulis adalah salah satu bentuk menikmati perjuangan. Kali ini saya hanya mampu menulis tulisan ini secara publik di tumblr.
Agustus 2021, saat itu saya merasakan cukup sulit untuk menelan makanan. Tenggorokan rasanya kering dan sakit. Saat itu saya baru saja kehilangan dua keluarga dengan kondisi yang sangat lelah secara batin maupun fisik. Pikirku, pola makan dan pola hidupku memang tidak sehat akhir-akhir ini. Pada akhirnya menjadi sebuah self diagnosed, “apakah amandel saya kambuh”. Sejak usia 5 tahun, saya memiliki riwayat amandel. Saya juga masih mengingat rasanya “amandel kambuh” seperti apa. Rasanya sakitnya mulai berulang. Karena saat itu saya masih baru saja selesai vaksin covid yang pertama, maka ayah saya sempat menduga apakah ini berkaitan dengan vaksin.
Setelah merasakan demam yang naik turun, saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter spesialis THT. Karena masih sangat parno dengan kondisi pandemi dengan covid varian delta, saya hanya ingin memeriksakan diri ke tempat praktik dokter bukan ke rumah sakit langsung. Sesampai saya disana, saya ditolak untuk ditangani karena kasus sakitnya adalah tenggorokan. Dokter sangat berhati-hati untuk memeriksa pasien mengingat tingginya kasus positif covid saat itu. Saya juga bisa memahami kondisi ini karena salah satu anggota keluarga saya (tante) juga menghembuskan nafas terakhir saat berjuang melawan covid varian delta. Saat itu saya sedang di kab.konawe sehingga untuk berobatpun sangat terbatas. Hanya ada 1 dokter spesialis THT yang membuka praktik di kota ini.
JLEBBB... Luar biasa begini ya rasanya ditolak. Mama tidak tinggal diam, saat itu saya dibawa ke praktik dokter umum dan alhamdulillah dilayani. Saat dokter memeriksa tingkat infeksinya melalui pengambilan darah, dokter mengatakan bahwa tingkat infeksinya saat tinggi sehingga membuat demam menjadi naik turun.
3 hari berlalu dengan kondisi istirahat lalu sayapun mulai sehat kembali.
~
September 2021
Tiba-tiba perut bagian kiri terasa panas dan gatal. Terdapat bentolan yang bengkak cukup lebar. Bentuknya seperti gigitan nyamuk yang membengkak tapi berisi air. Saat ku perlihatkan ke mama, jawabnya ini “puru api (cacar api)”. Akhirnya saya putuskan untuk konsultasi via telemedisin. Benar bahwa ini adalah cacar api, dimana cacar ini akan muncul bagi orang-orang yang pernah mengalami cacar air meskin dalam waktu sudah sangat lama. Dokter memberi resep antivirus untuk saya minum selama beberapa hari. Alhamdulillah resep tersebut dapat ditebus di apotek terdekat. Selama kosumsi antivirus tersebut saya sangat mudah mengantuk sehingga aktivitas lain juga cukup mengganggu. Seminggu pengobatan cacar tersebut mulai terkelupas dan rasanya cukup pedih. Harapku, ini terakhir kali terkena cacar api seperti ini.
~
November 2021
Seperti biasanya, keseharian dinikmati di Perpustakan Pusat Universitas Gadjah Mada. Tiba-tiba perut terasa mules lalu saya ke toilet. Mengagetkan!! kok mens lagi. Padahal saat itu baru saja bersih dari mens selama 4-5 hari. As always langsung check up via apss telemedisin. Kata dokter saya dianjurkan untuk diet dan jaga pola hidup. Oke baiklah.
Setelah kejadian di atas, menstruasi saya siklusnya yg biasanya 30 hari berubah menjadi di atas 32-33 hari. Meski siklus ini sebenarnya masih terbilang normal karena masih di bawah 40 hari, namun saya tetap saja worry karena siklusnya menjadi tidak stabil. Anehnya, sayapun tidak pernah memeriksakan diri langsung ke obgyn HAHA.
5 notes
·
View notes