#ppg prajabatan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Manusia Indonesia bagi Saya
Nama : Andi Luthfiyyah
No absen : 02
Kelas : PGSD B
Topik 3 - Aksi nyata
Pelaksanaan ekosistem di sekolah menciptakan lingkungan belajar yang kompleks di mana proses pembelajaran dan perkembangan pada siswa terjadi. Penghargaan dan penghayatan kepada kebhineka tunggalikaan mengacu kepada konsep sikap, nilai serta tindakan yang ditanamkan kepada peserta didik, guru, dan semua warga sekolah. Berdasarkan hasil observasi di SDN 132 Cihaurgeulis mengacu kepada tindakan, sikap, budaya, agama, suku dan etnis sekolah ini telah menekankan kepada penghormatan sesama dengan memiliki program dan pembiasaan. Salah satu program yang sesuai dengan kebhinekaan yaitu adanya Kamis Nyunda, setiap warga sekolah diharuskan menggunakan pakaian adat masing-masing baik berupa kebaya atau kostum lainnya. Kamis Nyunda akan di iringi dengan pembiasaan pada setiap pukul 06.45 am dipimpin oleh guru yang bertugas menarikan tarian khas Indonesia. Hasil observasi pada Kamis, 7 Maret 2024 sekolah menarikan tarian daerah asal Papua - Tari Sajojo.

Bagaimana nilai - nilai penghayatan Pancasila di sekolah?
Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Di sekolah peserta didik melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Sila kesatu yaitu melaksanakan sholat dzuhur dan dhuha pada jam istirahat. Melalui penghayatan ini identitas religius peserta didik dapat dibangun dan menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan.
Dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sekolah terdapat pula pembentukan karakter yang berbasis pada nilai moral. Peserta didik diajarkan untuk memiliki sifat simpati dan empati terhadap sesama. Kegiatan ini dapat berupa piket di kelas dengan memberikan tanggung jawab kepada eserta didik, melaksanakan gotong royong dengan piket kelas atau acara Jum'at Bersih (jumsih).
Tiga, Persatuan Indonesia. Sila ketiga merupakan salah satu sila terprnting. Di tengah maraknya kultur yang masuk ke Indonesia termasuk kepada peserta didik, maka sekolah merupakan tempat untuk persatuan dan kesatuan sebagai wadah. Penghayatan ini dapat pula berupa kegiatan ekstrakulikuler, yang mana peserta didik belajar untuk menghargai keberagaman.
Empat. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan Lima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menegaskan pentingnya partisipasi aktif dalam pembangunan negara. Di sekolah, siswa diajak untuk menjadi warga negara yang demokratis, kritis, dan bertanggung jawab. Melalui penghayatan nilai ini, siswa belajar untuk menjadi agen perubahan yang mampu menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan keadilan bagi semua lapisan masyarakat.
1 note
·
View note
Text
Implementasi Kerangka UbD dalam Pembelajaran: Menuju Pembelajaran yang Bermakna

Abstrak:
Kerangka Understanding by Design (UbD) menawarkan pendekatan inovatif dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Artikel ini membahas implementasi UbD dalam pembelajaran, termasuk analisis implementasinya di Indonesia, hasil pembelajaran yang diharapkan, dan peran guru.
Pendahuluan:
Pendidikan modern menuntut pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada siswa. Salah satu pendekatan yang menjanjikan untuk mencapai tujuan ini adalah UbD, yang dirancang untuk membantu siswa memahami konsep secara mendalam dan mentransfer pengetahuan mereka ke situasi baru.
Implementasi UbD dalam Pembelajaran:
UbD menggunakan desain mundur (backward design) dalam pengembangan pembelajaran. Guru memulai dengan menentukan hasil akhir yang ingin dicapai siswa, kemudian memilih bukti yang menunjukkan pemahaman siswa, dan terakhir merancang pengalaman belajar yang memfasilitasi pencapaian hasil tersebut.
Analisis Implementasi UbD di Indonesia:
Implementasi UbD di Indonesia masih inisiatif individual dan belum menjadi kebijakan nasional. Kendala yang dihadapi termasuk kurangnya pelatihan guru, sumber daya, dan dukungan dari pemangku kepentingan.
Hasil Pembelajaran Peserta Didik yang Diharapkan dalam Kerangka UbD:
UbD bertujuan untuk mengembangkan pemahaman siswa di enam dimensi: penjelasan, interpretasi, aplikasi, perspektif, empati, dan peningkatan diri. Hasilnya, siswa diharapkan mampu berpikir kritis, kreatif, dan menjadi pembelajar mandiri.
Peran Guru dalam Implementasi UbD:
Guru berperan sebagai desainer pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam UbD. Guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang konten, pedagogi, dan kebutuhan belajar siswa.
Kesimpulan:
UbD menawarkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Meskipun terdapat tantangan, dengan pelatihan dan dukungan yang memadai, UbD dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan modern.
Referensi:
Wiggins, G., & McTighe, J. (2005). Understanding by design.
Center for Teaching Quality. (n.d.). Understanding by design.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Kurikulum Merdeka. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
Pembahasan:
Implementasi UbD dalam Pembelajaran:
Berikut beberapa contoh penerapan UbD dalam pembelajaran:
Mempelajari sejarah: Siswa tidak hanya menghafal tanggal dan peristiwa, tetapi juga menganalisis sumber sejarah, menafsirkan makna peristiwa, dan mempresentasikan perspektif mereka.
Belajar matematika: Siswa tidak hanya menyelesaikan soal latihan, tetapi juga memahami konsep matematika, menerapkannya dalam situasi nyata, dan menjelaskan pemikiran mereka.
Belajar bahasa: Siswa tidak hanya menghafal kosakata dan tata bahasa, tetapi juga berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi, memahami budaya lain, dan mengembangkan rasa empati.
Analisis Implementasi UbD di Indonesia:
Meskipun terdapat kendala, beberapa upaya dilakukan untuk mendorong implementasi UbD di Indonesia, seperti:
Pelatihan guru: Beberapa organisasi dan lembaga pendidikan menyelenggarakan pelatihan UbD untuk guru.
Pengembangan modul pembelajaran: Beberapa komunitas guru mengembangkan modul pembelajaran berbasis UbD.
Sosialisasi dan advokasi: Berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi pendidikan, dan pakar pendidikan, perlu melakukan sosialisasi dan advokasi tentang UbD kepada pemangku kepentingan.
Hasil Pembelajaran Peserta Didik yang Diharapkan dalam Kerangka UbD:
Selain enam dimensi yang disebutkan sebelumnya, UbD juga bertujuan untuk mengembangkan:
Keterampilan abad ke-21: seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Karakter: seperti integritas, tanggung jawab, dan empati.
Kesadaran diri: seperti kekuatan, kelemahan, dan tujuan hidup.
Peran Guru dalam Implementasi UbD:
Guru perlu memiliki beberapa keterampilan untuk menerapkan UbD secara efektif, antara lain:
Keterampilan desain pembelajaran: Guru perlu mampu merancang pembelajaran yang menarik dan menantang untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Keterampilan penilaian: Guru perlu mampu menilai pemahaman siswa secara holistik dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Keterampilan refleksi: Guru perlu terus belajar dan berefleksi tentang praktik pembelajaran mereka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kesimpulan:
UbD merupakan pendekatan yang inovatif dan menjanjikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Dengan pelatihan, dukungan, dan kolaborasi berbagai pihak, UbD dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan modern dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih cerah.
1 note
·
View note
Text

Aku ingin mengabadikannya disini. Entah bagaimanapun hasilnya. Entah bagaimana nanti jalannya, bagaimana takdirnya. Masih dan akan terus ku usahakan sebaik yang aku bisa.
Cerita awal mengikuti ppg prajabatan untuk mengembalikan jiwa ambis yang sempat redup karena mental breakdown di pandemi dan 2 tahun seterusnya. Awalnya tetap mengusahakan untuk beasiswa S2. Namun cukup sadar diri S1 yang di tempuh selama 7 tahun karena banyak cerita di dalamnya akhirnya tidak membuatku cukup nyali untuk beasiswa S2. Kali itu datang surat edaran, peraturan terbaru terkait untuk menjadi guru. Jujur karena aku adalah sarjana pertama di keluarga, tidak punya orang dalam, jadi berpikir bagaimana caranya bisa bersaing dengan adil. Kala itu, pemerintah memberikan salah satu jawaban dengan ppg prajabatan, setelah lulus bisa langsung daftar pppk dan penempatan di kabupaten domisili. Orang tua yang semakin sepuh tidak mengizinkan anak perempuannya ini merantau lebih lama apalagi sampai kerja di luar kabupaten domisili. Baiklah, aku minta izin untuk ppg prajab saja 10 bulan. Alhamdulillah setelah mengantongi izin dan doa restu orang tua, akhirnya proses perkuliahan dan praktik di lalui.
Sungguh tidak ada ekspektasi akan menjadi seperti ini. Honorer siluman via sptjm, Ruang talenta guru yang meharuskan minimal dapodik 2 tahun dan sudah ppg. Entah kenapa bisa dengan mudah dikelabuhi. Lagi-lagi akankah orang dalam pemenangnya?
Apa iya, untuk bersaing sehat dan memiliki integritas di negri ini sungguh sulit? Bagaimana bisa mencerdaskan anak bangsa kalau pengajarnya saja seperti ini. Ku pikir dunia pendidikan bisa lebih sedikit beretika tidak seperti sektor yang lain. Tapi bagai punuk merindukan bulan sungguh tidak jauh beda.
Ya Allah, aku paham apa yang tertakar tidak akan tertukar. Aku tahu sepanjang perjalanan mencari rezeki dan memasukkan sesuatu ke dalam perut itu tidak cukup hanya baik tapi juga keberkahan prosesnya. Untuk itu mohon lapangkan hati ini untuk menerima semua apa yang akan terjadi.
Sungguh sakit sekali rasanya bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga teman-teman sejawat yg merelakan untuk memutus dapodik demi ppg prajabatan agar segera mengikuti tes pppk, jauh dari orang tua, pasangan, dll. Rasanya tidak adil sekali jika demikian adanya.
Per 31 desember kabupaten blitar 0 formasi dari sebelumnya 86. Sedangkan yang sudah resume ada 529 orang mahasiswa ppg prajab. Bagaimana mereka? Nangis di pojokan? Kalah sebelum berperang? Kalah karena sistem? Jadi pengangguran berserdik?

Lalu bagaimana dengan formasiku yang tersedia 50 saja? Sedangkan pendaftaran di perpanjang hingga 7 januari? 1 minggu sudah cukup untuk berkonspirasi, mengacak-acak sistem juga mengeluarkan surat edaran terbaru. Sungguh, hebat sekali bapak ibu pemangku kebijakan ini. Semoga hari-hari bapak ibu senin terus. Gupek dan ngga tenang karena mendzolimi anak-anak bangsa yang menginginkan dan mengusahakan integritas dan keadilan dalam seleksi.
Astaghfirullah Astaghfirullah 😭
13 notes
·
View notes
Note
Hallo teh din. Aku penggemar tulisan teh din yang amat sangat related dgn kehidupan aku. Btw aku 25 thn perempuan dan sekarang ngajar di sekolah swasta dgn gaji yang minim.
Teh din aku lulusan ppg yang sekarang bisa ikut tes asn di gel 2 dengan adanya mapping. Mapping ini adalah bertujuan untuk pemerataan tenaga guru seluruh indonesia dr lulusan ppg prajabatan, ppg mandiri dll (jd bisa ambil dimnapun dgn mapping ini dan bisa war lokasi baik di domisi atau bahkan luar pulau)
Sejujurnya aku lagi galau banget dengan restu orang tua kalau aku harus ambil mappingan di luar pulau.
- Ambil mappingan di domisili dengan formasi sedikit dan peminat banyak dan persentase lolos kecil.
- Ambil di luar pulau dengan formasi banyak dan persentase lolos juga kecil tapi pasti biaya hidup mahal dan jauh dr orangtua yang mulai senja
Belum lagi kehidupan percintaan, aku masih jomblo dr 4 thn terakhir ini. Capek banget hidup kalau tdk disandarkan dengan rasa syukur yg mendalam.
Teh din, Adakah saran aku harus bagaimana ? ಥ_ಥ
Jika sedang senggang semoga teh din berkenan membalas pesan ini, saya akan menunggu dengan senang hati. Terimakasih teh din semoga teh din selalu sehat juga bahagia✨💛
Halo anon, terimakasih sudah jadi pembaca tulisan ku ya.
Soal lokasi ppg, aku ada beberapa teman yang ppg juga, jadi ada sedikit gambaran. Menurutku, ketika kamu memilih jadi guru, ya emang mesti jadi asn kalau mau "sejahtera".
Untuk case mu, tanya ke orangtua mu, yang penting jadi asn (dimanapun), atau asn di dekat rumah.
Kalau yang penting jadi asn, 50% masalah hilang. Tinggal di kamu nya. Apa kamu mau mencoba hidup jauh dari keluarga, dengan segala konsekuensinya. Hidup sendirian di tempat baru itu gak selalu buruk. Kadang kamu bisa menemukan ketenangan dari tidak se-rumah dengan keluarga terdekat.
Kalau ternyata harus di dekat rumah, harus asn, kamu harus kasih penjelasan kalau itu "tidak mudah" karna formasi kecil dan saingan banyak. Pastikan ortu mu tau soal itu, bukan hanya soal "bertitel asn" tanpa tau war nya seperti apa.
Usia 25 masih muda banget, masih banyak hal yang bisa di-eksplor. Gausah takut dengan pindah pulau kamu akan jomblo. Kalo kamu gak bergaul sama penduduk sekitar, gak kenalan dan gak menjalin pertemanan, ya mungkin iya kamu akan kesepian disana.
Semoga membantu ya. Pilih yang bisa kamu jalani, dengan segala pertimbangan yang ada. Sukses!
15 Desember 2024
12 notes
·
View notes
Text
Kuliah Tamu: Proyek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Kelompok 2 Tahun 2024, Mewujudkan Perasaan dalam Seni Menulis Puisi
Pada Sabtu (29/06/2024), mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Kelompok 2 Tahun 2024 menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan Muhammad Irwan Aprialdy, S.Pd. sebagai pemateri. Acara ini mengangkat tema “Mewujudkan Perasaan dalam Seni Menulis Puisi”. Kuliah tamu tersebut diikuti oleh mahasiswa serta dosen pengampu mata kuliah Proyek Kepemimpinan, Ahsani Taqwiem, M.Pd., yang turut hadir dan memberikan dukungan dalam kegiatan tersebut.
Dalam kuliah tamu ini, Bapak Irwan menyampaikan berbagai teknik dan pendekatan dalam menulis puisi, mulai dari cara menyampaikan emosi melalui kata-kata hingga memilih diksi yang tepat untuk mengekspresikan perasaan mendalam. Ia juga menekankan pentingnya ketekunan dan kepekaan rasa dalam proses kreatif menulis puisi. “Puisi adalah seni yang tidak hanya menyentuh pikiran, tetapi juga perasaan,” ungkapnya.
Selain itu, Bapak Irwan memberikan contoh-contoh puisi karyanya yang menggambarkan dinamika perasaan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi yang interaktif antara pemateri dan peserta turut memberikan wawasan baru mengenai cara menggali inspirasi untuk menciptakan karya-karya puisi yang penuh makna.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Ummi Kalsum S.Pd. dan berlangsung dengan antusiasme. Mahasiswa yang hadir tampak terlibat dalam sesi diskusi, memperlihatkan minat mereka terhadap seni menulis puisi. Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang puisi, tetapi juga menjadi ajang untuk melatih kepekaan dalam merangkai kata-kata indah yang sarat makna.
7 notes
·
View notes
Text
Kesimpulan & Refleksi Pengetahuan serta Pengalaman Mempelajari Materi Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Sofia Mega Seftriana • Filosofi Pendidikan Nasional • PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023

Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan merupakan proses memberikan tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki seorang anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pengajaran merupakan bagian dari Pendidikan, dimana pengajaran adalah proses Pendidikan dalam memberikan ilmu sebagai bekal kecakapan hidup seorang anak secara lahir dan batin. Pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk memerdekakan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dapat tumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain dan menjadi mandiri.
Arti kata menuntun adalah proses mengarahkan dan membimbing seorang anak agar dapat menemukan ataupun memperbaiki jati dirinya. Anak diberikan kebebasan dalam bertingkah laku maupun mengeksplor pengetahuannya. Namun dalam proses menuntun, seorang pendidik harus berperan penting dalam memberikan arahan dan tuntunan agar seorang anak tidak salah dalam bertindak, tidak kehilangan arah, serta tidak melakukan hal-hal yang membahayakan.
Banyak contoh hal-hal baik yang dapat diberikan dan dipelajari seorang anak melalui pendidikan sosio-kultural. Salah satunya melalui potensi budaya yang ada di Indonesia. Seperti mengenalkan tari tradisional yang dilakukan secara berkelompok kepada siswa, dan menjelaskan bahwasanya untuk mendapatkan hasil tarian serta pertunjukan yang baik dibutuhkan suatu adanya usaha dan kerjasama antarsesama anggota. Indonesia juga terdiri dari banyak suku dan etnis, sehingga dengan mengenalkan keberagaman tersebut kepada anak akan menumbuhkan sikap toleransi saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam berkaitan dengan kondisi sifat dan bentuk lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik, dimana seorang anak harus memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai, serta kebergaman budaya yang ada disekitarnya. Selain itu, anak juga harus mengetahui kondisi alam disekitarnya sehingga dapat menerima dan menghargai segala perbedaan terkait kondisi tersebut. Jika didasari pada kodrat jaman, berarti seorang anak harus belajar dan bersifat terbuka terhadap bentuk perubahan-perubahan yang terjadi. Semisal pada abad 21 ini, anak dituntut untuk melek terhadap penggunaan teknologi, namun sebagai seorang pendidik baiknya mengawasi dan memberikan arahan kepada peserta didik terkait dampak positif yang dapat diambil, serta dampak negatif yang harus diperhatikan peserta didik.
Lingkungan keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan karakter atau watak seorang anak. Keluarga menjadi wadah terbaik dalam memberikan pendidikan sosial dan pendidikan karakter, serta membantu anak dalam memperoleh teladan dan tuntunan dari orang tua. Budi pekerti seorang anak ditekankan pada interaksi sosial antarsesama, sehingga kemandirian anak dapat tumbuh melalui proses belajar bersama orang lain. Oleh sebab itu, budi pekerti melatih seorang anak untuk memiliki kesadaran diri dalam menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan memberikan kemerdekaan pada orang lain. Pemberian contoh tentang baik ataupun buruknya sesuatu tanpa harus mengambil hak murid agar mereka bisa tumbuh dan mengembangkan jadi dirinya (kemerdekaan dirinya) disebut dengan sistem Among. Sistem among didasari pada metode pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
2. Penerapan Konteks Sosial Budaya dalam Pembelajaran

Penerapan konteks sosial budaya penting diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat menanamkan sikap saling menghargai, saling menghormati, dan toleransi terhadap keberagaman budaya yang ada didaerahnya. Hal yang dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya yaitu seperti, dalam pembelajaran IPA mengaitkan beberapa materi dengan kebudayaan Burdah Keliling yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Keluraharan Gili Barat, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Burdah keliling dilakasanakan oleh warga desa tersebut bertujuan untuk menolak bala atau menolak segala hal-hal buruk, seperti wabah penyakit maupun bencana alam. Masyarakat di desa tersebut melantunkan sholawat sambil berkeliling desa dengan membawa obor. Kemudian warga yang tidak ikut berkeliling, memberikan makanan dan minuman kepada warga yang ikutserta dalam burdah keliling serta melakukan makan bersama. Dalam kegiatan tersebut, terdapat beberapa konsep IPA yang dapat dipelajari seperti:
Obor berkaitan dengan materi suhu serta zat dan perubahannya.
Berkeliling desa berkaitan dengan materi gerak dan perpindahan.
Makan makanan bersama berkaitan dengan materi sistem pencernaan, energi, dan zat aditif.
Selain dapat menghubungkan dengan pembelajaran IPA, peserta didik juga memperoleh makna bahwasanya budaya Burdah Keliling sangat berkaitan erat dengan konteks sosial. Dimana, jiwa gotong royong, kebersamaan, bekerjasama, dan saling menghargai dapat diteladani.
3. Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman
Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Saya sebagai guru hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perangkat pembelajaran.
Peserta didik dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dan melengkapi catatan sehingga membuat murid merasa tertekan dan merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Saya mengenal dan memahami kepintaran peserta didik melalui "Nilai" yang mereka punya, bukan melalui pengamatan dari segi keterampilan dan sikap sosial.
Peserta didik diwajibkan memahami semua materi yang diberikan dan mampu mencapai batas KKM yang ditentukan agar target kurikulum dapat terpenuhi.
Saya tidak terlalu memperhatikan minat dan bakat yang dimiliki peserta didik, saya menganggap semua memiliki kesamaan, karena samanya fokus materi dan tugas yang diberikan.
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda Setelah mempelajari topik ini?
Hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari topik ini yaitu, saya mempercayai bahwasanya setiap peserta didik memiliki kelebihan, bakat, dan minatnya masing-masing, serta mereka memiliki kecerdasan dan kepintaran dengan caranya sendiri. Sebagai seorang pendidik, memberikan kebebasan pada peserta didik dalam belajar merupakan hal yang penting agar peserta didik dapat mengeksplor pengetahuannya, mengembangkan keterampilan yang mereka punya, dan dapat menanamkan nilai-nilai sosial pada peserta didik melalui berbagai kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bergotong royong, berkreativitas, bertanggung jawab, dan saling menghargai satu sama lain. Oleh sebab itu, pentingnya menerapkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan menuntun mereka agar mereka memperoleh keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, saya harus berperan penting dalam memberikan arahan, tuntunan, serta bimbingan kepada peserta didik. Sebagaimana semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
3. Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda merefleksikan pemikiran KHD?
Hal-hal yang akan segera saya terapkan dalam pembelajaran agar pembelajaran dikelas mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Memahami karakteristik, gaya belajar, minat, dan bakat masing-masing peserta didik
Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan peserta didik kebebasan dalam belajar mengembangkan keterampilan dan pengetahuan melalui beberapa model pembelajaran seperti PBL dan PJBL
Menanamkan sikap sosial kepada peserta didik melalui pendidikan sosio-kultural dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bekerjasama, dan bertanggung jawab dalam tim, sehingga mereka dapat menghargai perbedaan anggota kelompoknya.
12 notes
·
View notes
Text
Gak penting, gausah dibaca!
Seperti biasanya, hari yang kupikir panjang ternyata cuma ada di pikiranku. Ketika dijalani ya ternyata seru bahkan cenderung tidak terasa lama. Seperti hari ini, cukup panjang tapi singkat. Banyak pengalaman, banyak belajar pengetahuan yang gak bisa kudapetin di kelas, cukup menyenangkan.
Ini gak penting sih sebenernya, tapi saya pengen cerita. Hahaha
Jadi, hari ini ada pagelaran pameran proyek kepemimpinan, isinya tentang penjelasan proyek kepemimpinan yang sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya proyek kepemimpinan itu mata kuliah, dan ada kegiatan lapangan yang harus dilakukan. Pameran ini puncak dari mata kuliah proyek kepemimpinan sendiri. Hehehe.
Ketika bertanya ini itu, ternyata banyak banget hal yang belum kuketahui. Syukur alhamdulillah jadi nambah pengetahuan lagi. Wkwkw. Dan yang paling berkesan dan nempel banget dari acara tadi adalah antusias temen-temen dalam menyiapkan semuanya. Seru abiss. Mulai dari menyiapkan konsep desain stan, bahan-bahan yang dibutuhin, beli ini itu, pasang ini itu, dari pagi sampe sore, dan hebatnya lagi waktu begitu terasa singkat. Tau-tau udah sore aja. Jadi inget dulu nyiapin acara pas jaman kuliah S1. Hehehe setidaknya mengobati rasa rindu itu yakan???! Wkwkwk.
Udah, gitu aja ceritanya. Gak pentingkan? Udah dibilangin gausah dibaca, masih aja dibaca. -_-
Pagelaran Pameran Proyek Kepemimpinan PPG Prajabatan.
Surabaya, 09 Juni 2023
nurlinaism
#nurlinaism#tuliskisah#catatan nurlinaism#tulisanku#tulisan nurlinaism#omongkosongpuan#katahati#omong kosong puan
1 note
·
View note
Text
FKIP Gelar Yudisium dan Pengukuhan Guru Program PPG Prajabatan Gelombang I 2024
LAMPUNG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar yudisium dan pengukuhan guru program pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan gelombang satu tahun 2024, di Ballroom Hotel Radisson Lampung, Jumat, 31 Januari 2025. Prosesi pengukuhan ini menjadi momen penting bagi para lulusan, yang menandakan kesiapan mereka untuk terjun langsung ke dunia pendidikan…
0 notes
Text
FKIP Gelar Yudisium dan Pengukuhan Guru Program PPG Prajabatan Gelombang I 2024
LAMPUNG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar yudisium dan pengukuhan guru untuk program Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan gelombang pertama tahun 2024, yang berlangsung di Ballroom Hotel Radisson Lampung, Jumat, 31 Januari 2025. Prosesi pengukuhan ini menjadi momen bersejarah bagi para lulusan, menandakan kesiapan mereka untuk mengabdikan…
0 notes
Text
PPG Prajabatan Bidang Bahasa Selenggarakan Pelatihan Keterampilan Guru dan Murid
SERANG – Kegiatan Proyek Kepemimpinan II merupakan salah satu mata kuliah wajib pada Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kegiatan tersebut dilaksanakan di MTs Insan Azkia, Kampung Prisen, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Hari Muhamad Rizki, Sagita Ayu Prilidiningrum, Yesi Septi Yani, Fannisa Akmal, Ayu Nurhidayah, Diyan Riyani, Tania Shab’hatiani Osryar, Christine Natalia, Lingga…

View On WordPress
#Kampung Prisen#kecamatan walantaka#Kota serang#MTs Insan Azkia#Pendidikan Profesi Guru#Universitas Sultan Ageng Tirtayasa#Untirta
0 notes
Text
Pendaftaran PPG Prajabatan Tahun 2024
http://dlvr.it/T5QNsX
0 notes
Text
9 bulan di tahun 2024 ini terasa cepat sekali rasanya saat di isi dengan ppg prajabatan. MasyaAllah 🤣😭
2 notes
·
View notes
Text
Menelusuri Indahnya Keberagaman di Indonesia, Mengapa Kita Harus Merayakannya?

BALIPORTALNEWS.COM - Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang telah melaksanakan dan menggelar diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) yang berlangsung dari tanggal 9-12 Januari 2023 bertempat di gedung GKB A 20 Universitas Negeri Malang. Adanya diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang diselenggarakan oleh pihak PPG Universitas Negeri Malang bukan hanya sekedar acara formalitas, tetapi memiliki esensi dalam perjalanan membangun pengetahuan yang dapat diimplementasikan, membangun kesadaran, kerjasama yang kolaboratif antar mahasiswa, membangun kreativitas, dan menggali potensi keberagaman sebagai satu kesatuan aset berharga dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks dan terhubung dengan dunia secara global. Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini dirancang untuk membentuk dan memberikan perspektif yang luas kepada calon guru mengenai keberagaman, baik budaya, adat istiadat, logat bicara, pakaian, latar belakang, dan lain sebagainya yang mempengaruhi dunia pendidikan Indonesia. Tujuan dari adanya diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini adalah agar calon guru dapat memahami bahwa perbedaan dalam hidup secara menyeluruh hingga lingkup global, bukan hanya sekedar keberagaman antar suku atau etnis saja. Sehingga diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini akan memperkuat kearifan lokal dan khazanah budaya bangsa yang harus lestari. Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini juga membekali calon guru mengenai keterampilan berinteraksi secara positif dalam lingkungan yang multikultural ini. Selain adanya materi yang diberikan, pada diklat ini juga terintegrasi pada permainan yang menyenangkan untuk meningkatkan partisipasi aktif dari peserta diklat Wawasan Kebhinekaan Global, dimana akan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan untuk diingat dan melekat dalam memori jangka panjang. Alur yang untuk diklat ini terdiri dari Mulai dari Diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, dan Aplikasi yang mana peserta diklat tidak hanya memahami berbagai budaya, tetapi juga diuji dalam kemampuan beradaptasi, toleransi, dan saling menghargai perbedaan. Dengan mengikuti diklat ini, diharapkan agar calon guru dapat mengajarkan hal-hal baik yang didapat kepada peserta didiknya mengenai keberagaman yang mana tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis. Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”. Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Keberagaman di Indonesia menciptakan peluang besar untuk saling belajar dan memahami. Dengan menghargai perbedaan suku, agama, bahasa, dan budaya, kita dapat memperkaya pengetahuan kita tentang keragaman manusia. Melalui interaksi antar-etnis, masyarakat dapat mengenal lebih dalam sejarah, tradisi, dan kepercayaan masing-masing, menciptakan kesadaran akan kekayaan budaya yang dimiliki. Pentingnya Penerimaan atas perbedaan berarti membangun masyarakat yang inklusif, tempat setiap individu dihargai tanpa memandang latar belakangnya. Ini melibatkan kesadaran, penghargaan, dan penerimaan terhadap keunikan tiap individu. Tentu, dalam perjalanan merayakan perbedaan, kita juga dihadapkan pada tantangan. Ada stereotip, prasangka, dan ketidakpahaman yang dapat menjadi penghalang dalam menerima keberagaman ini dengan tangan terbuka. Namun, dengan pendidikan, dialog, dan kesadaran, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif. Siapa yang harus merayakan keberagaman? Keberagaman harus dirayakan oleh setiap individu warga negara indonesia sejak dini. Tujuannya agar mereka dapat hidup berdampingan dengan damai di lingkungan yang penuh dengan keberagaman. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal pertama bagi anak-anak berperan sebagai tempat untuk belajar nilai-nilai keberagaman bangsa. Sehingga selain mengajarkan pengetahuan kognitif (akademik), sekolah juga mengajarkan pendidikan karakter. Setidaknya sejak sekolah dasar, peserta didik mulai diajarkan bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk, yang yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama/kepercayaan. Semua elemen tersebut bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu sebagai bangsa Indonesia. (Ni Luh Sinta Yani, Mahasiswa PPG-Prajabatan Bidang Studi IPS Universitas Negeri Malang) Read the full article
0 notes
Text
Gemas Berkarya: Proyek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 2 Kelompok 2 Tahun 2024, Mewujudkan Perasaan dalam Seni Menulis Puisi
Pada Sabtu (28/07/2024), mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Kelompok 2 Tahun 2024 menggelar pelatihan menulis puisi yang bertempat di Panti Asuhan Sentosa, Banjarmasin. Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 08.00 hingga 14.30 WITA dengan tujuan utnuk mengembangkan kreativitas dan meningkatkan literasi dari anak-anak panti melalui pembuatan puisi.

Anak-anak panti yang dari jenjang Sekolah Dasar berpartisipasi dengan semangat. Dengan adanya pembimbingan dari mahasiswa, mereka belajar untuk menulis puisi tentang berbagai topik, seperti alam, keluarga, dan impian mereka. Dalam proses tersebut tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka, akan tetapi juga memperdalam pemahaman mereka tentang literasi.
Ketua pelaksana dari proyek kepemimpinan kelompok 2, yakni Muhammad Rafli Haykal, S.Pd., berharap kegiatan ini dapat memupuk minat anak-anak dalam menulis puisi. "Kami berharap mereka menemukan kesenangan dalam menulis puisi, sekaligus melihatnya sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan dan menyampaikan ide," ujarnya. Melalui acara tersebut juga, terlihat para mahasiswa memberikan pengalaman yang berharga bagi anak-anak panti dalam mengembangkan kreativitas mereka. Puisi-puisi yang dihasilkan menjadi bukti nyata bakat dan usaha mereka dalam berkarya.
2 notes
·
View notes
Text
Tips Membayar Pendaftaran PPG Prajabatan 2023 agar Berhasil
http://dlvr.it/SyhmGX
0 notes
Text
Catatan singkat tentang PPG dan teman temanku dan aku
judulnya cukup ga jelas ya, semoga isinya tetep jelas. Anyway, aku agak kaget ternyata banyak temenku yang hari ini atau bahkan tahun ini mereka akhirnya PPG. Jelas mereka lulusan Pendidikan dan ingin menjadi guru dengan mengikuti PPG. Sebenarnya menjadi atau tidak menjadi guru bahkan apa yang akan mereka lakukan setelah ini pun tidak ada yang tahu, hanya mereka dan Allah saja yang mengetahui mungkin ya.
Tapi aku kaget aja ketika melihat postingan beberapa teman, adik tingkat saat kuliah S1. Mereka mengikuti PPG hari ini. Kayak, hei kalian udah kerja di sekolah jadi guru, sabar aja gitu, nanti ada waktunya kalian PPG dalam jabatan, kenapa harus prajabatan? atau memang sepenting itu ya PPG buat lulusan guru saat ini? atau orientasi mereka nantinya lulusan PPG ini akan mendapat jalan tol untuk menjadi ASN atau apa ya? aku sebenarnya penasaran si, tapi males juga tanya, takut di kira kepo wkwkwk. Tapi meskipun aku tenggelam dalam ketidak tahuan ini, aku tetap mendoakan kalian, semoga ilmu yang di dapatkan bermanfaat dan berkah.
Terlepas dari tujuan mengikuti PPG yang membuat ku penasaran. Sebenarnya ada hal lain lagi yang membuatku penasaran, kalau mau ikut PPG prajab kan syaratnya salah satunya tidak masuk dapodik, sedangkan teman temanku ini udah ada yang sempat kerja di sekolah, artinya mereka gak dimasukin dapodik dong sama sekolahnya? eh gitu ya? atau gimana? kok yo melas..
Maksudku dapodik itu identitasnya GTK gak si? sama aja kayak kita masuk ke KTP gitu, paling engga udah tercatat resmi pernah jadi guru di sekolah tertentu. Lah ini mereka udah ngajar disana tapi belum di add ke dapodik? ya Allah memang teman - temanku ini berhati mulia ya. Mereka ikhlas tetap mengajar meski belum masuk dapodik. Semoga yang terbaik untuk kalian ya teman - temanku.
Terus ada lagi hal yg menurutku cukup membuatku berfikir mendalam. PPG tahun kemarin dibuka dalam 2 gelombang. Gelombang pertama itu bareng sama aku kuliah, Nah konon katanya mereka yang gel 1 ini masih dalam masa bingung dan menunggu kelanjutan dari proses PPG mereka. Belum ada kejelasan pasti bagaimana selanjutnya, katanya akan penempatan pengabdian sekolah dan ada asumsi lain yang kemudian merebak karena kurang jelasnya informasi dari pusat, CMIIW. Wajar si kalau belum jelas, ini kebijakan baru, pas tahun berapa ya sebelum aku lulus kuliah juga pernah ada kebijakan ppg prajab gratis tapi selang beberapa waktu kegiatan tersebut kemudian di hentikan. Nah saat itu aku ada temen yang beliau ikut PPG prajab yg pertama sebelum akhirnya dihentikan. Beliau ini akhirnya mencari sekolah sendiri agar ilmunya dapat bermanfaat, baru setelah hujan badai ia lalui dengan segala drama yang ada, akhirnya kini ia mencapai cita - citanya, meskipun masih ada perjuangan yang tetap ia lalui tetapi semoga itu yang terbaik ya, semangat.
Yak selamat buat teman - temanku yang akhirnya PPG semoga sukses, jaya, jaya, jaya. Semoga aturan dan lain - lain tentang PPG tidak mblunder ga jelas dan semoga kalian mencapai cita - cita masing masing ya.
SEE YOU From Malang 11 Sept 2023. LUV OTA
0 notes