#posisi kerja kapal pesiar amerika
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mengenal Nengah Yasa Adi Susanto - Perjalanan Luar Biasa dari Desa Bugbug ke Dunia Kapal Pesiar
Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., seorang pria yang berasal dari Desa Bugbug, Karangasem, telah mengabdikan hidupnya dalam pelatihan dan perekrutan kru kapal pesiar. Pengalaman berharganya dimulai saat ia bekerja di kapal pesiar Celebrity Cruises dari tahun 1999 hingga 2009. Adi, demikian panggilan akrabnya, menjelajahi lebih dari 60 negara sebagai seorang Sommelier atau penjual anggur di restoran kapal pesiar mewah Amerika.
Cita-cita untuk berkeliling dunia dan bekerja di kapal pesiar tidak pernah terbersit dalam benaknya ketika ia masih muda. Adi, yang adalah anak bungsu dari sepuluh bersaudara, tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah setelah menyelesaikan SMA karena kendala biaya. Meskipun begitu, hasratnya untuk mengejar pendidikan tinggi selalu menyala, tetapi ia terpaksa menahan impian tersebut karena keterbatasan finansial keluarganya, yang mayoritas bekerja sebagai petani di Desa Bugbug, Karangasem.
Setelah lulus SMA pada tahun 1993, Adi memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga restoran di malam hari di salah satu restoran di Candidasa. Tidak sampai setahun berlalu, Adi pindah ke Lovina dan bekerja sebagai Satpam di Hotel Aneka Lovina selama dua tahun. Selama di Lovina, ia memanfaatkan waktu luangnya untuk mengikuti kursus bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Pada tahun 1996, Adi mengambil langkah besar dengan melamar pekerjaan di Nikko Bali Resort & Spa di Sawangan sebagai petugas keamanan. Minatnya untuk bekerja di kapal pesiar mulai tumbuh ketika banyak teman sejawatnya yang merupakan bagian dari tim pre-opening di Nikko memutuskan untuk mengundurkan diri dan bergabung dengan kapal pesiar.
Dalam konflik batin antara menjadi pemandu tur berbahasa Jepang atau bekerja di kapal pesiar, Adi memilih untuk meneruskan pendidikan perhotelannya di lembaga pelatihan di Renon. Setelah mengikuti program cross training di Hotel Nikko Bali, Adi akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di kapal pesiar pada tahun 1998. Meskipun gagal dalam tiga percobaan sebelumnya, semangatnya tidak padam, dan pada percobaan keempatnya, Adi berhasil melewati wawancara dan diterima di Celebrity Cruises sebagai Bar Waiter. Ia menghabiskan hampir satu dekade dalam industri ini dan mencapai posisi puncaknya sebagai Sommelier.
Kerja Keras Sejak Kecil yang Menjadi Landasan Kesuksesan
Pengalaman Adi sebagai buruh galian C di tukad Buhu, Desa Bugbug, Karangasem, dan usahanya saat bersekolah dari SD hingga SMP membentuk fondasi kuat dalam kehidupannya. Selama masa sekolah, Adi membagi waktunya untuk mencari nafkah demi membantu orangtuanya membayar biaya pendidikan. Hasil kerasnya bekerja dan tantangan yang dia hadapi mengajarinya ketekunan yang diperlukan dalam industri kapal pesiar, di mana dia akhirnya menghabiskan satu dekade.
Selain dari pekerjaannya, Adi juga mengambil banyak pelajaran berharga dari orangtuanya, I Wayan Djanthen, S.E., dan Ni Ketut Mastini. Mereka selalu menekankan pentingnya kejujuran dan kesediaan membantu sesama tanpa pamrih. Nilai-nilai ini masih ia pegang teguh dan terapkan, bahkan ketika dia sukses dan berpengaruh di Desa Bugbug, Karangasem. Melalui Yayasan Widhi Sastra Nugraha yang dipimpinnya bersama dengan I Nyoman Sudi Artawan dan I Made Sumitra, Adi memberikan beasiswa kepada 15 individu berprestasi untuk mengejar pendidikan di kampus Monarch Bali yang tersebar di lima kabupaten. Banyak dari mereka telah sukses dan bekerja di kapal pesiar.
Monarch Bali: Membantu Para Calon Kru Kapal Pesiar
Kehidupan penuh kejutan membawa Adi pada peran yang tak terduga sebagai pendiri Monarch Cruises Line & Hospitality Training Center, sebuah lembaga pelatihan untuk kru kapal pesiar. Pada awalnya, Adi dan dua rekan bisnisnya, I Nyoman Sudi Artawan dan I Made Sumitra, hanya menyewa bangunan dua lantai untuk mengajar bahasa Inggris di Banjar Dukuh, Dalung. Namun, respon masyarakat sangat positif, dan pada tahun 2010, mereka membuka program tingkat dasar setara dengan diploma 1 dalam Tata Hidangan, Tata Boga, dan Tata Graha di Monarch Cruises Line & Hospitality Training Center.
Pertumbuhan yang pesat memaksa mereka membuka kampus Monarch di tiga lokasi sekaligus: Monarch Candidasa, Monarch Singaraja, dan Monarch Gianyar. Pada tahun 2011, mereka mendirikan kampus Monarch Negara untuk membantu calon kru kapal pesiar di Bali Barat. Semua kampus Monarch telah diakreditasi tingkat A, memiliki instruktur bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan mengadopsi kurikulum berbasis kompetensi, memastikan bahwa lulusannya benar-benar kompeten di bidangnya. Saat ini, lebih dari 1.350 mahasiswa D1 dan D2 belajar di lima kampus Monarch di lima kabupaten di Bali, dan sebagian besar dari mereka sedang menjalani on the job training di hotel dan restoran di Bali.
Kemitraan Monarch Bali dengan PT. Ratu Oceania Raya Bali
Adi merasa bangga dan senang ketika melihat para anak didiknya sukses bekerja di hotel, restoran, dan bahkan kapal pesiar. Kepuasan batinnya mencapai puncak ketika lulusan Monarch Bali kembali dari pekerjaan di kapal pesiar dan mengunjunginya di kampus Monarch ataupun di agen tempatnya bekerja, PT. Ratu Oceania Raya Bali. PT. Ratu Oceania Raya Bali merupakan agen kapal pesiar yang melayani perusahaan-perusahaan terkenal seperti RCCL, Celebrity, Azamara, Pullmantur, Disney, Oceania, Regent, Carnival UK, dan Viking Cruise Line. Adi merasa telah melunasi utangnya kepada lulusan Monarch Bali dengan membantu mereka mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Tidak banyak lembaga pelatihan yang peduli terhadap nasib alumni mereka. Monarch Bali adalah pengecualian karena selain melatih di LPK Monarch Bali, mahasiswa Monarch Bali juga akan disertifikasi di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LPK Monarch Bali, yang telah mendapatkan lisensi dari BNSP. Hal ini memungkinkan lulusan Monarch Bali untuk ditempatkan baik di hotel maupun di kapal pesiar. Adi, yang juga menjabat sebagai Direktur LSP LPK Monarch Bali, sangat yakin bahwa anak didik dari Monarch Bali kompeten di bidangnya dan siap menghadapi MEA 2016.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Adi adalah kemampuan berbahasa Inggris yang lemah dari sebagian besar calon kru kapal pesiar, terutama mereka yang ingin bekerja di kapal pesiar. Ironisnya, sebagian dari mereka enggan belajar bahasa Inggris dan mencari jalan pintas dengan menggunakan jasa calo untuk melamar pekerjaan di kapal pesiar. Adi sering mendengar keluhan dari pencari kerja yang menjadi korban penipuan oleh calo dan agen perekrutan ilegal yang masih beroperasi di Bali. Harapannya adalah bahwa para calon kru kapal pesiar dapat menghindari penipuan dan biaya tinggi dengan menghubungi langsung agen perekrutan tempatnya bekerja, yaitu PT. Ratu Oceania Raya Bali, yang terletak di Jl. Beringin 56 Br. Pegending, Dalung, Kuta-Utara. Saat ini, agen ini telah mengirimkan lebih dari 4.000 orang putra-putri Bali untuk bekerja di kapal pesiar, dan mereka memiliki lebih dari 2.000 pesanan pekerjaan tahun ini. Oleh karena itu, Adi mendorong para pencari kerja untuk membawa lamaran langsung ke PT. Ratu Oceania Raya Bali.
Belajar Hukum untuk Membela TKI Bermasalah dengan Hukum
Setelah lebih dari lima tahun terlibat dalam pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke kapal pesiar, Adi menghadapi berbagai permasalahan terkait dengan TKI mulai dari pra penempatan hingga setelah penempatan. Banyak TKI Pelaut yang dikirimnya ke kapal pesiar mengalami kesulitan mendapatkan perlindungan hukum saat mereka menghadapi masalah hukum di luar negeri. Salah satu kasus yang menonjol adalah kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pelaut asal Buleleng, Ketut Pujayasa, yang bekerja di kapal Holland American Line terhadap seorang penumpang Amerika. Dalam kasus ini, Adi melihat bahwa pemerintah belum memberikan dukungan hukum maksimal untuk membantu Ketut Pujayasa menghadapi hukuman di Amerika. Menurutnya, Presiden Jokowi melalui Konjen RI di Amerika seharusnya mencari advokat yang kompeten di Amerika untuk mendampingi Ketut Pujayasa dalam proses hukumnya. Ini bisa membantu mengurangi hukuman yang dijatuhkan, bahkan memungkinkan pembebasan jika tidak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan tindak pidana yang diduga dilakukan oleh Ketut Pujayasa. Namun, semua ini telah terjadi, dan Ketut Pujayasa akhirnya dihukum 30 tahun oleh Pengadilan Federal Amerika di Miami.
0 notes
Photo
* kami bimbing hingga bekerja * tidak dipungut biaya apapun untuk melamar ke kapal pesiar (kandidat hanya mempersiapkan biaya dokumen) bisa mengunjungi Kanada, Australia, Antartica, Amerika Selatan dan negara lainnya 😊👍 sambil bekerja di kapal pesiar seperti Gus Teja, salah satu siswa kami yang sudah kerja di kapal pesiar Royal Caribbean Group masih mencari crew untuk posisi Commis 2, Pastry Cook, Baker, Galley Steward dan FEMALE - Assistant Waitress hubungi staf kami untuk informasi jadwal pre-interview dan konsultasi proses di kantor Mr. Dewa Putu Suhaditya +62878-6320-4308 (WhatsApp) Mr. Giri +62813-3195-5504 (WhatsApp) Jl. Suli no 85 Denpasar Utara - Bali. Satu kompleks perkantoran dengan kantor Kutus Kutus Bali. kantor kami di lantai 2 #kerjakapalpesiar #lokerkapalpesiarterbaru #lowongankapalpesiar #lokerkapalterbaru #infolokerkapalpesiar #jobkapalpesiar #kerjaluarnegri #lokerluarnegri #lowonganluarnegri #infolokerluarnegri #kerjadirestoran #kerjadihotel #kerjacook #lokerrestoran #lokercookhelper #lokercook #lokersteward #infokapalpesiar #infokapal #baliterkini #denpasarnow #kerjaperhotelan #lokerperhotelan #lowonganperhotelan #lowonganrestoran #baliviral #lowongancook #lowonganhotel #infobali #bali (di Wyndstar Training Center) https://www.instagram.com/p/CII3tN2hMIx/?igshid=7mwypgl7631x
#kerjakapalpesiar#lokerkapalpesiarterbaru#lowongankapalpesiar#lokerkapalterbaru#infolokerkapalpesiar#jobkapalpesiar#kerjaluarnegri#lokerluarnegri#lowonganluarnegri#infolokerluarnegri#kerjadirestoran#kerjadihotel#kerjacook#lokerrestoran#lokercookhelper#lokercook#lokersteward#infokapalpesiar#infokapal#baliterkini#denpasarnow#kerjaperhotelan#lokerperhotelan#lowonganperhotelan#lowonganrestoran#baliviral#lowongancook#lowonganhotel#infobali#bali
0 notes
Text
Perjalanan Menuju Kapal Pesiar
Pengalaman saya bekerja di luar negeri dimulai pada tanggal 20 Agustus di Carnival Magic, Orlando, USA. Untuk mencapai itu semua saya harus melalui perjalanan yang cukup panjang. Cerita awalnya dimulai ketika saya sedang mengikuti kursus Bahasa Perancis tahun 2014 dan tidak sesukses teman-teman lainnya untuk ikut Au Pair di Eropa. Akhirnya saya sempat mendapatkan pekerjaan di Bandung selama tujuh bulan. Setelah itu saya keluar dan belajar Bahasa Perancis level B2 dan bekerja part-time sebagai tutor Bahasa Inggris sampai awal 2015. Seorang teman di tempat kursus memberitahu saya tentang agen kapal pesiar dan setelah saya membuka situsnya, saya jadi cukup tertarik dengan dunia kapal pesiar. Cukup banyak waktu saya habiskan untuk browsing dari berbagai sumber.
Bulan Februari 2015 saya memutuskan untuk kursus di Meranti Magsaysay di bidang Food and Beverage. Foto pertama di paling atas adalah foto bersama dengan teman-teman seangkatan. Memang muridnya tidak terlalu banyak, hanya 11 orang dan saya satu-satunya perempuan di situ. Selama empat bulan saya belajar teori dan praktik. Bisa saya pastikan apa yang mereka ajarkan memang akan menjadi kehidupan sehari-hari di kapal. Menurut saya praktik yang paling menantang adalah membawa nampan kecil berisi 3 batu bata yang diletakkan dalam posisi berdiri dan kami harus berjalan satu putaran tanpa membuat kesalahan.
Setelah itu kami harus berlatih membawa nampan oval berisi piring-piring dan penutup makanan tanpa boleh jatuh!
Sekilas terlihat sepele. Tetapi sebenernya ini pekerjaan berat yang butuh fisik kuat. Ditambah lagi saya memakai sepatu pantofel yang ada haknya. Kalau di kapal pakai sepatu itu, saya sudah keok hahahaa. Di samping itu, kami juga belajar mengatur peralatan makan dan minum a la room service. Ini menurut saya lebih sulit karena semuanya barang pecah belah, diatur dalam nampan ukuran sedang, dan kami harus menaiki tangga-tangga seolah-olah kami akan menuju kamar tamu. Setelah belajar teori dan praktik, kami harus lulus ujian praktik dan tertulis, baru setelah itu magang di hotel bintang empat atau lima di Jakarta.
Saya magang di Hotel Mandarin selama enam bulan mulai dari awal Januari hingga awal Juli 2016. Bekerja di bidang hospitality itu asik-asik mengenaskan. Asyiknya saya tidak harus bekerja di belakang meja dan banyak berinteraksi dengan tamu. Enggak asyiknya, saya harus bersedia kerja shift pagi atau malam, bahkan jumping shift secara mendadak.
Cukup banyak dokumen sebagai persyaratan berangkat ke kapal pesiar yang harus saya siapkan. Basic Safety Training (BST), Seaman Book, paspor, medical check-up, dan lain-lain. Wawancara pertama saya dengan agen CTI (untuk ke Carnival Cruise Lines) saya lakukan di CTI Yogyakarta pada awal 2016 secara tidak sengaja karena ajakan sepupu. Wawancara pertama dengan agen (HRD) lebih sulit dibandingkan dengan wawancara user karena mereka banyak bertanya mengenai pengetahuan saya di bidang Food and Beverage. Sementara wawancara user (chef senior di Carnival) lebih diuji kemampuan Bahasa Inggris dan pengetahuan di tempat kerja saat itu. Saya masih ingat betul nama pewawancaranya, Angelo de Melo. Beliau orang India. Setelah menerima pengumuman bahwa saya diterima, di sinilah perjuangan saya berikutnya. Membuat BST di kala sedang bekerja itu sunggguh menguras uang dan tenaga. Sebaiknya membuat BST dilakukan ketika kalian sedang benar-benar banyak waktu senggang, begitu pula dengan Buku Pelaut karena memakan waktu satu bulan dengan biaya Rp 100.000,-. Kalau pakai jasa calo bisa kena Rp 600.000,- dan itupun belum diporotin uang rokok dan bawa sesajen. Lebih sebalnya lagi, memakan waktu hingga hampir tiga minggu. Tahu begitu saya tetap memilih jalur biasa saja -_- Ini memang pelajaran yang mahal.
Kalian dapat mendaftar terlebih dahulu ke Cilincing (dekat Sekolah Kelautan) atau ke Pertamina. Tapi saya sarankan sih ke Pertamina saja meskipun lebih mahal karena perjalanan ke Cilincing sangat jauh. Biaya buat BST di Cilincing Rp 1.200.000,- sementara di Pertamina Rp 1.800.000,- . Selama proses pembuatan BST (satu minggu) kalian tidak boleh bolos kelas karena jika kalian mangkir, tidak akan dapat sertifikat dan kehadiran kalian tidak dapat diwakilkan.
Setelah semua dokumen beres, saya datang lagi ke Yogyakarta untuk menyerahkan sisa dokumen, foto visa, dan pergi dengan kandidat lainnya ke Konsulat US di Surabaya. Yang ini sih lebih deg-degan dari wawancara user ya...karena kalau visa ditolak, ya sudahlah jangan bermimpi bisa ke Amerika dalam waktu 10 tahun. Wawancara di konsulat bisa saya lalui dengan lancar. Kuncinya jangan grogi dan jangan ngelantur jika ditanya. Jawab singkat, padat, dan jelas. Kalau ngelantur, ya mereka bakal lebih kepo lagi dan malah mempertanyakan mana dokumennya.
Visa sudah keluar, saya masih harus ikut briefing dengan agen CTI Yogya untuk persiapan keberangkatan dan apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Bedanya agen Carnival dengan agen lainnya, kita harus membayar tiket pesawat untuk ke Amerika dengan uang sendiri. Makanya kalau mau masuk kapal Carnival pasti lebih cepat dibandingkan kapal lain yang harus menunggu berbulan-bulan karena tiket ditanggung perusahaan. Untuk tiket pulang dan kontrak selanjutnya, Carnival yang akan menanggung biaya tiket pesawat.
#kapalpesiar#kerjakeras#cruiseship#kerjadikapalpesiar#carnival#pengalaman#merantimagsasysay#meranti#kapal#maritim#pelaut#BST#CTI
0 notes
Photo
Star Ocean Hotel Training Centre adalah lembaga pelatihan kerja guna meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang perhotelan. Dibutuhkan Segera! Posisi: 25 Kandidat Crew Kapal Pesiar Amerika/Eropa 15 Kandidat Land Hotel International (Dubai, Doha, Singapura, Thailand, dan Malaysia) Persyaratan: 1. Pria / Wanita 2. Usia 19 s/d 27 tahun 3. Pendidikan minimal SMA / Sederajat 4. Kemampuan Bahasa Inggris tidak diutamakan 5. Memiliki motivasi tinggi Pelatihan Singkat Siap Kerja! Tanpa Sistem Gugur! Informasi lebih lanjut silahkan datang langsung ke: STAR OCEAN HOTEL TRAINING CENTRE Hotel Zamrud Lt. 2 (Ruang Blue Saphire) Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 46A Cirebon Telp / Whatsapp: 082317205715 Lowongan kerja ditutup tgl 22 Maret 2018
0 notes
Text
Thought via Path
*MARI BELAJAR GAYA HIDUP CINA* *[Refleksi Hadits Rasulullah]* Oleh : KH. A.Hasyim Muzadi Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang Dimuat oleh Admin: Duta Islam Minggu, 19 Maret 2017 http://www.dutaislam.com/2017/03/mari-belajar-gaya-hidup-cina-refleksi-hadits-rasulullah.html?m=1 Saya ingin menyampaikan sesuatu yang menarik tentang RRC (Tiongkok) kepada kamu semua. Dengan perjalanan ini, saya menjadi lebih mengerti kenapa Rasulullah SAW menganjurkan kita supaya mencari ilmu, sekalipun ke Negeri Cina. Saya perhatikan ada beberapa kekhususan dari China, yaitu: *1. Segi Historis (Sejarah)* China adalah bangsa yang tua karena beribu-ribu tahun sebelum masehi, China sudah menjadi bangsa yang besar bersama dengan Romawi, Yunani, Persia, India, dll. Ini adalah bangsa-bangsa tua yang ribuan tahun sebelum masehi sudah dikenal dalam sejarah. *2. Segi Geografis* China persis berada pada posisi tengah-tengah dari Benua Asia. Adapun selisih waktu antara Beijing dengan Jakarta hanya 1 jam sebagaimana selisih WIB dan WITA. Luas Negara China ini luar biasa, bahkan melampui luasnya Amerika Serikat dan hampir sama dengan luas Uni Sovyet sebelum pecah. *3. Segi Populasi* Negara China mempunyai jumlah populasi terbesar di dunia, yaitu mencapai 1,3 milyar jiwa. Ini jumlah penduduk yang ada di China daratan, belum lagi bangsa China berada di luar China (Overseas China). Di Negara mana-mana pasti ada orang China, termasuk Kalpataru, Cengger Ayam, bahkan daerah yang nyelempit-nyelempit itu. Jadi, tidak ada satu kota pun di dunia ini yang tidak ada orang Chinanya. Jumlah populasi orang China yang berada di luar RRC itu kalau ditotal sekitar 600 juta jiwa. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan, maka jumlah populasi warga China mencapai hampir 2 milyar jiwa. *4. Segi Ekonomi* China ini adalah bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi dan pekerja keras. Dalam satu hari, orang China mampu bekerja selama 11 jam, padahal kita saja yang berkerja 8 jam sehari sudah merasa berat. Perhatikan orang China yang buka toko. Pada pukul 06.00 dia sudah membuka toko dan tutup menjelang Maghrib, kemudian malam harinya, dia totalan. Jadi, waktu yang tersisa itu hanya digunakan untuk tidur atau untuk keperluan yang berkaitan dengan usaha dagangnya. Di samping sebagai pekerja keras, orang China adalah pekerja cerdas. Sekarang ini, tidak ada satu barang pun di dunia ini yang tidak ditiru oleh Negara China. Suatu saat saya pergi ke pasar malem. Di sana saya ditunjukkan jam tangan merk Rolex, mulai dari yang asli seharga 70 juta Rupiah, sampai Rolex yang seharga Rp. 70.000, dan kita sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang palsu. Oleh karena itu, RRC mempunyai potensi luar biasa untuk menghancurkan Barat. Apalagi produksi-produksi di sana dibuat secara besar-besaran, yaitu kalau satu orang membuat 10 baju, maka dari RRC akan mengekspor sekirat 12-13 milyar baju. *5. Rasa Persaudaraan (Kecinaan)* Bangsa China mempunyai rasa “kecinaan” dunia. Jadi, kalau orang China ketemu sama orang China lainnya, perasaannya lain dibandingkan ketemu dengan kita. *6. Segi Politik* Dahulu Negara China diperintah oleh Kaisar. Tunduk kepada Kaisar adalah harga mati, sehingga pada zaman Kekaisaran, Kaisar menyuruh rakyat untuk membangun tembok besar China meski harus mengorbankan ratusan ribu jiwa. Tembok besar China ini dibangun di puncak-puncak bukit dan panjangnya sekita sepanjang 6000 KM. Kalau ada pekerja yang mati, maka langsung dikuburkan di dekat situ. Jadi, tembok besar China itu sebenarnya angker karena ada alam arwahnya. Setelah itu Negara China dipimpin oleh Komunis. Pemerintahan Komunis ditambah dengan etos kerja bangsa China yang luar biasa, menjadikan Negara China memperoleh untung besar. Kenapa?, karena nilai yang dimakan oleh masing-masing orang China, lebih sedikit dari pada nilai hasil kerja mereka. Ibaratnya: kalau nilai kerjanya Rp. 20.000 perhari, maka dia hanya memakainya sebanyak Rp, 10.000 sehari, sedangkan yang Rp. 10.000 lainnya menjadi hak Negara, sehingga yang semakin kuat adalah Negaranya. Ini terjadi pada waktu pemerintahan Komunis dipimpin oleh tokoh bernama Mao Zedong. Setelah Mao Zedong meninggal dunia, sistem ekonomi China diubah, namun politiknya tetap berhaluan Komunis. Artinya: orang China masih diperintahkan untuk kolektivitas, tapi ekonomi China mulai dibuka pelan-pelan. Dari situ, mulai ada ekspor dan impor, investasi, dsb. Bahkan lebih dari 4 juta anak-anak muda China, dikirim ke seluruh dunia untuk belajar membuat barang-barang yang dibuat di negara-negara yang mereka tempati. Semua itu dibiayai oleh Negara. Akhirnya ekonomi China meledak dan berkembang sangat pesat. Kenapa?, karena bangsa China itu tidak suka hidup mewah, di samping karena budaya, juga karena faktor politik Komunisme yang dianut. Jadi, Negara China itu dari Komunis, bergeser ke arah Sosialis yang agak longgar, bahkan sekarang menjadi Kapitalis, namun bukan “dikapitalisi” oleh orang lain. Dalam tempo kurang dari 20 tahun, kota-kota besar di China disulap menjadi lebih hebat dari Washington dan New York. Jadi, di sana saya seperti memasuki daerah yang aneh, karena saya dulu pernah ke China, tapi tidak seperti yang sekarang ini. Sekarang ini Negara China luar biasa hebatnya dan mulai menggeser posisi ekonomi Barat. Kenapa itu bisa terjadi?, karena RRC tidak mau terikat dengan semua ikatan ekonomi internasional, baik itu IMF, ILO, WTO, dsb. Sehingga RRC ini berjalan tidak berdasarkan konsensus internasional, melainkan menggelinding sendirian dengan kekuatan raksasa yang mereka miliki. Hidup bangsa China tetap sederhana, karena mereka mempunyai budaya yang mengacu kepada filsafat Konghucu. Sekalipun bangsa China adalah komunis yang menganut ajaran tidak bertuhan (atheisme), tapi sebenarnya mereka masih mendewakan Kongfuche sampai hari ini. Orang China yang beragama Kristen menganut Konghuchu, orang China yang beragama Islam juga menganut Konghuchu, dsb. Konghuchu sudah menjadi agama negara dan agama bangsa. Umat Islam di China tidak besar, jumlah mereka kurang lebih sekitar 50 juta saja. Apa artinya 50 juta muslim di tengah-tengah 1.3 milyar penduduk RRC. Orang Islam di sana rata-rata sudah berusia tua yang kelasnya “Husnul khatimah”. Nah, yang menarik bagi saya dan mungkin cocok dengan kandungan Hadits di atas adalah bahwa bangsa China itu selalu hidup di bawah jumlah penghasilannya. Saya kira, sikap ini perlu ditiru. Tidak ada orang China yang menghabiskan uang Rp. 10.000 sehari, kalau penghasilannya tidak mencapai Rp. 15.000. Ketika orang China masih berpenghasilan Rp. 5.000, maka dia hanya makan sebanyak Rp. 4.000 saja. Jadi, bangsa China itu pantang memakan habis hasil keringatnya dan harus ada sisa dari hasil keringatnya tadi. Bangsa China sudah terbiasa hidup sederhana. Mereka bisa bikin mobil, motor, dsb. Mereka juga bisa meniru sepeda motor model Harley Davidson. Meskipun demikian, mereka jarang naik sepeda motor. Saya lihat di kota Beijing, kalau orang mau bepergian yang jaraknya kurang dari 1 KM, maka mereka memilih jalan kaki; kalau lebih dari 1 KM, mereka memilih naik sepeda; dan kalau lebih dari 5 KM, maka mereka memilih naik bus. Kalau sudah kaya betul, baru mereka mempunyai mobil; itupun jarang dipakai, karena mereka lebih suka naik bus sekalipun sudah mempunyai mobil sendiri. Alasan mereka sederhana dan rasional, yaitu jalan kaki itu lebih hemat, lebih sehat, lebih selamat, dan anti-polusi. Di sana juga banyak sepeda pancal, namun sepeda yang dipakai itu jelek-jelek, karena yang baik-baik itu untuk dijual. Jadi, bangsa China ini mempunyai sifat-sifat yang agak aneh dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang lain. Orang China itu kalau yang terbaik untuk dijual, sedangkan yang jelek untuk dipakai sendiri. Di RRC jarang ada rumah mewah, yang banyak adalah rumah susun, maklum jumlah penduduknya milyaran orang. Sedangan bangunan yang megah-megah adalah semacam universitas, pertokoan, mall, kantor, dsb. Orang-orang China jarang yang gemuk, padahal makannya banyak. Mereka bisa langsing karena sering jalan kaki dan berolah raga. Bahkan hampir seluruh tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat-obatan, tumbuh subur di Negara China. Ibaratnya, Negara China adalah miniatur dari tanaman-tanaman yang berkhasiat obat. Lha, ini yang menginspirasi Mr. Li Xiang untuk memproduksi obat-obatan, tapi sudah dimodernisir. Pabrik yang dimiliki oleh Mr. Xiang ini sekarang sudah menguasai 1/3 pasaran obat di dunia. Dia menggunakan sistem MLM (Multi Level Marketing) dan sistem bonus, yaitu setiap orang yang berhasil menggaet pelanggan lain, akan diberi bonus. Jadi, kalau saya membuat 100 anak Al-Hikam membeli produk obatnya, maka saya akan mendapatkan keuntungan dari 100 orang tadi. Dengan sistem promosi yang berjenjang seperti ini, maka orang berlomba-lomba kaya melalui pabrik milik Mr. Xiang ini. Bonusnya juga ndak tanggung-tanggung, ada bonus berupa pesawat, kapal pesiar, mobil, sepeda motor, dsb. Saya kan sudah ke Eropa, Amerika, Timur Tengah, Afrika, dsb., saya melihat bangsa China ini memang aneh. Mereka lebih mendulukan bekerja dari pada makan. Jumlah yang dimakan harus di bawah hasil kerja. Sebenarnya makannya orang China itu banyak sama dengan makanya orang Arab; akan tetapi karena mereka berolah-raga terus, sehingga jarang yang gemuk. Lain hanya dengan orang Amerika, di sana ada wong gowo wetenge tok wis kabotan, mergo kakean badokan (orang bawa perutnya sendiri sudah keberatan, sebab kebanyakan makan. red). Lalu saya teringat pada Hadits Rasulullah SAW , Hadits itu ditujukan untuk urusan kehidupan duniawi. Bangsa China ini pekerja keras dan pekerja cerdas. Kalau orang Bugis, Madura dan Batak adalah pekerja keras, tapi tidak cerdas, sehingga kalau ayahnya jualan rokok di rombong, maka anaknya juga demikian. Beda dengan orang China; kalau ayahnya jualan kacang buntelan, maka pada saat anaknya dewasa nanti, usahanya sudah menjadi pabrik kacang. Jadi, untuk faktor enterpreneurship, mungkin China itu nomer satu di dunia. Orang Barat itu hebat dalam hal penelitian dan penemuan. Mereka meneliti sampai bisa menemukan listrik, kereta api, silinder, dsb. Adapun masalah berdagang dan mencari rezeki, jagonya adalah China. Sedangkan kalau makan tapi tidak kerja, jagonya adalah orang Indonesia. Jadi, orang Indonesia itu maunya, kalau kerja tidak berkeringat, tapi kalau makan, harus berkeringat. Berarti di sini kita mengalami hambatan budaya untuk maju. Ini semua membuat saya mikir dalam-dalam: seandainya ibadah, tauhid, dan akhlaq kita digandengkan dengan etos kerjanya orang China, maka saya kira, itulah yang dimaksud oleh Hadits Rasulullah SAW: Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan engkau hidup selamanya; dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari. Kesalahan orang Islam adalah menghindari kerja keras, seakan-akan tidak berkerja keras adalah bagian dari tasawuf, padahal pandangan seperti itu adalah bagian dari kebodohan. Tasawuf itu ngeresii ati, bukan nganggur. Banyak orang Islam yang merasa mulya ketika ngganggur, tapi kok urip, padahal orang seperti ini pasti menjadi benalu atau seperti bunga teratai yang hidup terombang-ambing di atas air, sekalipun berbunga, ia tidak bisa lepas dari air. Oleh karena itu, saya ingin kamu semua mempunyai etos kerja dan enterpreneurship. Saya melihat orang China di sana jarang omong. Mereka ngomong seperlunya, karena pekerjaan lebih mereka dahulukan. Sedangkan di sini, omong-omongan tok iso sampek 4 jam sambil ngentekno kopi 4 gelas (berbincang-bincang saja bisa sampai 4 jam sambil menghabiskan kopi 4 gelas. red), serta bercerita yang sama sekali tidak ada gunanya. Ini disebut dengan wasting time (menyia-nyiakan waktu), padahal di dalam Hadits disebutkan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu atau hidupnya, berarti dia sedang disia-siakan oleh Allah SWT. Sebenarnya Islam mengajarkan etos kerja ini ketika Rasulullah SAW ditanya: “Rezeki apa yang paling baik?”, beliau menjawab; “Rezeki terbaik adalah rezeki hasil tangannya sendiri”. Kadang-kadang, karena orang tua masih cukup, maka seseorang nebeng kepada orang tua, sementara dia sendiri tidak ada mempunyai kreativitas; sehingga begitu ditinggal mati oleh orang tuanya, dia akan kelabakan. Saya melihat bahwa perusahaan-perusahaan besar milik orang China di Indonesia, rata-rata Grand Manager-nya berusia di bawah 40 tahun. Misalnya: Gudang Garam, Djarum, dsb. Perusahaan-perusahaan itu sudah tidak dipegang oleh ayahnya, karena ayahnya sudah menjadi konsultan, sedangkan yang menjadi eksekutif commite-nya adalah anak-anaknya. Saya sebenarnya ingin kamu berlatih dua hal, yaitu: jangan memubadzirkan waktumu, demi menegakkan etos kerja dan berusahalah berprestasi lebih tinggi dari pada apa yang kamu butuhkan. Hal-hal seperti di atas, kalau digandengkan dengan akhlak dan tauhid, maka itulah bentuk nyata dari fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah. Negara-negara Islam, mulai dari Saudai Arabia sampai Maroko, adalah Negara-negara yang kaya, namun bukan Negara yang maju. Negara-negara di Timur Tengah menjadi Negara kaya, karena mempunyai minyaknya melimpah. Namun karena yang menyedot minyak adalah Amerika, maka Negara-negara Timur Tengah hanya dikasih 15 % dari hasil sedotan. Itu sudah membuat mereka menjadi Negara kaya, akan tetapi tidak bisa menjadikan mereka sebagai Negara maju, karena nyedot minyak saja tidak bisa. Sementara Negara-negara di Timur Tengah yang tidak punya minyak, semuanya menjadi Negara miskin, contoh: Mesir, Tunisia, Al-Jazair, Moroko, apalagi Sudan. Sudan itu ibukotanya bernama Kartoum, namun bandara Kartoum saja tidak ada WC-nya, sehingga kalau mau kencing harus melayu adoh ke tempat sing gerumbul-gerumbul (yang rimbun. red), sehabis kencing, diobati (maksudnya; diobat-abit). Sebenarnya, perintah melihat bangsa China adalah bagian dari Hadits yang menyatakan bahwa hikmah itu adalah milik orang mukmin. Kalau hikmah itu kececer pada orang lain, maka hikmah itu adalah milikmu. Jangan karena tidak Islam, lalu kamu memusuhi mereka. Karena mutiara itu kececer dan dipegang oleh orang lain, maka ambil kembali hikah itu. Contoh: Penelitian itu kan perintah Islam, lalu kenapa kita tidak memakai hasil penelitian orang Eropa? Dulu, sebelum orang Eropa maju, yang bisa meneliti dalam bidang kedokteran, matematika, gizi, dsb. diteliti oleh ulama’-ulama’ Islam. Oleh karena itu, ambillah hikmah dari mana saja, asal hikmah itu benar menurut syariat Islam. Jadi, tidak bagus kalau ada orang yang membeda-bedakan antara daerah Islam dengan daerah yang tidak Islam. Karena di daerah Islam itu ada tauhid, namun ada kelemahan; sedangkan di daerah yang tidak Islam, ada kekufuran, namun ada kelebihannya. Hanya saja, sampai hari ini, orang-orang Timur Tengah, masih juga membagi peta antara Negara Islam dengan Negara tidak Islam, padahal mutiara-mutiara Islam sebagai agama, telah tercecer di sana-sana, karena tidak dipegang oleh orang muslim di negara Islam itu sendiri. Ketika saya masuk Somalia, penduduknya begitu miskin. Kalau di sana ada orang bisa makan cukup setiap hari, itu sudah Alhamdulillah. Padahal Negara ini mempunyai tambang-tambang yang banyak. Ini semua mengingatkan kita, kenapa Negeri Islam, penduduknya miskin-miskin, sedangkan penduduk di daerah non-muslim kok tidak demikian. Ilmu memang ada di sini, namun yang melakukan adalah orang di luar Islam. Jadi, ilmu etos kerja, ilmu penelitian dan kerja keras adalah Islami. Mereka yang melakukan ilmu itu, meskipun ndak pakai syahadat; sedangkan di Negara-negara Islam pakai syahadat, tapi ilmunya tidak diamalkan. Jadi, kalau syahadat itu ibarat lokomotif, sedangkan gerbongnya adalah ilmu. Baik lokomotif maupun gerbong, itu sama-sama diperlukan. Kalau ada lokomotif ndak pakai gerbong, itu kan lucu. Akhirnya di Negara-negara Islam, penduduknya bertentangan karena selisih paham, saling bunuh-membunuh karena selisih aliran, dsb. Jadi, Islam yang kaffah itu bukan Negara harus distempel Islam, namun unsur-unsur ke-Islam-an yang harus diterapkan di Negara itu. Nah, sekarang itu, golongan seperti Hizbut Tahrir, FPI, dsb. mengatakan bahwa Islam Kaffah adalah kalau Indonesia yang dihuni oleh banyak orang Islam ini, distempel Islam; ndak peduli apakah masyarakat di dalamnya itu menjadi maling atau tidak. Padahal yang akan dihisab nanti adalah orang-perorang, bukan institusi. Jadi yang harus bertanggung jawab adalah individu, bukan nation state-nya. Baru pemahamannya saja, mereka sudah menceng dan tidak karu-karuan. Mereka itu sebenarnya tidak kaffah, tapi merasa paling kaffah. Kemarin saya didatangi oleh Redaktur Majalah Sabili; saya dikritik karena saya kok masih mempertahankan Pancasila, kenapa kok tidak setuju dengan Khilafah, berarti tidak kaffah. Lalu saya jawab: Lho, yang dimaksud kaffah bukan simbolistik-simbolistik, melainkan hikmah-hikmah Islam yang berserakan, kemudian dijadikan satu, itulah Islam kaffah. Untuk mengerti bahwa shadaqah itu penting, kita cukup membaca Hadits. Akan tetapi untuk menciptaan masyarakat yang mampu bersedekah, maka tidak cukup hanya dengan menghafalkan Hadits-hadits, karena itu adalah proses perjuangan ekonomi kerakyatan. Sementara sekolah-sekolah Islam yang di Timur Tengah, isinya menghafal saja, sehingga berhenti sampai hafalan, tidak pada aktualisasinya. Dino-dino omongane dalil (sehari-hari bicara dalil. red), tapi dalil iku gak tahu dilakoni (tidak pernah dilakukan. red). Semua ini menjadikan saya termenung. Sudah berapa Negara yang saya kelilingi, saya kira sudah lebih dari 40 Negara. Namun, untuk kunjungan ke China, rasanya lain bagi saya. Bagaimana tidak? Mereka punya sesuatu, tapi tidak mau pakai; mempunyai etos kerja tinggi, tetapi hidup sederhana; barang yang terbaik untuk dijual, sedangkan yang asal jadi, dipakai sendiri. Mereka juga jarang yang mau pakai sepeda motor, karena mengakibatkan polusi dan tidak sehat. Maka dari itu, umure wong Chino iku dowo-dowo, gak mati-mati sampek tuek tuyuk-tuyuk (umur orang china itu panjang-panjang, tidak mati-mati sampai tua. red) , bahkan mencapai usia lebih dari 100 tahun. Jadi, budaya kita ternyata tidak produktif. Bagaimana kita bisa mempunyai budaya yang produktif, tapi etis dan tauhidi dan Islami, ini baru menjadi bangunan dari fiddunya hasanah wa fil akhriati hasanah. Saya masih akan ke Moskow. Rusia itu dedengkot komunis dunia. Mereka telah mendirikan komunisme yang bertahan selama 70 tahun, lalu ambruk. Kenapa Rusia setelah direformasi, kok ambruk, sedangkan China setelah reformasi kok malah melejit, padahal keduanya sama-sama komunis?. Itu karena komunis di China menggunakan budaya China, yaitu makan kurang dari penghasilan; sementara orang Rusia, biaya makan melebihi kapasitas hasil kerjanya. Sekarang ini orang China pergi ke Moskow secara besar-besaran untuk menggarap pertanian-pertanian. Sehingga sekarang ini Rusia tampaknya berada di bawah kendali RRC. Ketika saya di China, saya bertemu dengan pedagang Amerika yang berasal dari Wall Street di New york. Dia minta dengan hormat, supaya China itu tidak mengekspor barang-barang seperti sekarang ini, karena kalau ini diteruskan, maka perekonomian Amerika akan ambruk dalam 5 tahun. Jawabnya orang China: “Saya tidak ingin mengekspor barang saya, kalau rakyat Anda tidak ingin membeli barang saya”. Itungan China kan begini: Penduduk China itu berjumlah 1.3 Milyar jiwa, kalau setiap orang memperoleh bati 1$ saja, berarti untunganya sudah mencapai 1.3 Milyar dollar. Jadi, gimana mereka http://www.dutaislam.com/2017/03/mari-belajar-gaya-hidup-cina-refleksi-hadits-rasulullah.html?m=1mau disaingi, itu kan ndak mungkin. Sumber artikel: site: http://www.dutaislam.com/2017/03/mari-belajar-gaya-hidup-cina-refleksi-hadits-rasulullah.html?m=1 http://mylazuardi.multiply.com/journal/item/7/BELAJARLAH_GAYA_HIDUP_KEPADA_BANGSA_CHINA – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
MARI BELAJAR GAYA HIDUP BANGSA CHINA Oleh : KH. A. Hasyim Muzadi Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang Saya ingin menyampaikan sesuatu yang menarik tentang RRC (Tiongkok) kepada kamu semua. Dengan perjalanan ini, saya menjadi lebih mengerti kenapa Rasulullah SAW menganjurkan kita supaya mencari ilmu, sekalipun ke Negeri Cina. Saya perhatikan ada beberapa kekhususan dari China, yaitu: 1. Segi Historis (Sejarah) China adalah bangsa yang tua karena beribu-ribu tahun sebelum masehi, China sudah menjadi bangsa yang besar bersama dengan Romawi, Yunani, Persia, India, dll. Ini adalah bangsa-bangsa tua yang ribuan tahun sebelum masehi sudah dikenal dalam sejarah. 2. Segi Geografis China persis berada pada posisi tengah-tengah dari Benua Asia. Adapun selisih waktu antara Beijing dengan Jakarta hanya 1 jam sebagaimana selisih WIB dan WITA. Luas Negara China ini luar biasa, bahkan melampui luasnya Amerika Serikat dan hampir sama dengan luas Uni Sovyet sebelum pecah. 3. Segi Populasi Negara China mempunyai jumlah populasi terbesar di dunia, yaitu mencapai 1,3 milyar jiwa. Ini jumlah penduduk yang ada di China daratan, belum lagi bangsa China berada di luar China (Overseas China). Di Negara mana-mana pasti ada orang China, termasuk Kalpataru, Cengger Ayam, bahkan daerah yang nyelempit-nyelempit itu. Jadi, tidak ada satu kota pun di dunia ini yang tidak ada orang Chinanya. Jumlah populasi orang China yang berada di luar RRC itu kalau ditotal sekitar 600 juta jiwa. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan, maka jumlah populasi warga China mencapai hampir 2 milyar jiwa. 4. Segi Ekonomi China ini adalah bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi dan pekerja keras. Dalam satu hari, orang China mampu bekerja selama 11 jam, padahal kita saja yang berkerja 8 jam sehari sudah merasa berat. Perhatikan orang China yang buka toko. Pada pukul 06.00 dia sudah membuka toko dan tutup menjelang Maghrib, kemudian malam harinya, dia totalan. Jadi, waktu yang tersisa itu hanya digunakan untuk tidur atau untuk keperluan yang berkaitan dengan usaha dagangnya. Di samping sebagai pekerja keras, orang China adalah pekerja cerdas. Sekarang ini, tidak ada satu barang pun di dunia ini yang tidak ditiru oleh Negara China. Suatu saat saya pergi ke pasar malem. Di sana saya ditunjukkan jam tangan merk Rolex, mulai dari yang asli seharga 70 juta Rupiah, sampai Rolex yang seharga Rp. 70.000, dan kita sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang palsu. Oleh karena itu, RRC mempunyai potensi luar biasa untuk menghancurkan Barat. Apalagi produksi-produksi di sana dibuat secara besar-besaran, yaitu kalau satu orang membuat 10 baju, maka dari RRC akan mengekspor sekirat 12-13 milyar baju. 5. Rasa Persaudaraan (Kecinaan) Bangsa China mempunyai rasa “kecinaan” dunia. Jadi, kalau orang China ketemu sama orang China lainnya, perasaannya lain dibandingkan ketemu dengan kita. 6. Segi Politik Dahulu Negara China diperintah oleh Kaisar. Tunduk kepada Kaisar adalah harga mati, sehingga pada zaman Kekaisaran, Kaisar menyuruh rakyat untuk membangon tembok besar China meski harus mengorbankan ratusan ribu jiwa. Tembok besar China ini dibangun di puncak-puncak bukit dan panjangnya sekita sepanjang 6000 KM. Kalau ada pekerja yang mati, maka langsung dikuburkan di dekat situ. Jadi, tembok besar China itu sebenarnya angker karena ada alam arwahnya. Setelah itu Negara China dipimpin oleh Komunis. Pemerintahan Komunis ditambah dengan etos kerja bangsa China yang luar biasa, menjadikan Negara China memperoleh untung besar. Kenapa?, karena nilai yang dimakan oleh masing-masing orang China, lebih sedikit dari pada nilai hasil kerja mereka. Ibaratnya: kalau nilai kerjanya Rp. 20.000 perhari, maka dia hanya memakainya sebanyak Rp, 10.000 sehari, sedangkan yang Rp. 10.000 lainnya menjadi hak Negara, sehingga yang semakin kuat adalah Negaranya. Ini terjadi pada waktu pemerintahan Komunis dipimpin oleh tokoh bernama Mao Zedong. Setelah Mao Zedong meninggal dunia, sistem ekonomi China diubah, namun politiknya tetap berhaluan Komunis. Artinya: orang China masih diperintahkan untuk kolektivitas, tapi ekonomi China mulai dibuka pelan-pelan. Dari situ, mulai ada ekspor dan impor, investasi, dsb. Bahkan lebih dari 4 juta anak-anak muda China, dikirim ke seluruh dunia untuk belajar membuat barang-barang yang dibuat di negara-negara yang mereka tempati. Semua itu dibiayai oleh Negara. Akhirnya ekonomi China meledak dan berkembang sangat pesat. Kenapa?, karena bangsa China itu tidak suka hidup mewah, di samping karena budaya, juga karena faktor politik Komunisme yang dianut. Jadi, Negara China itu dari Komunis, bergeser ke arah Sosialis yang agak longgar, bahkan sekarang menjadi Kapitalis, namun bukan “dikapitalisi” oleh orang lain. Dalam tempo kurang dari 20 tahun, kota-kota besar di China disulap menjadi lebih hebat dari Washington dan New York. Jadi, di sana saya seperti memasuki daerah yang aneh, karena saya dulu pernah ke China, tapi tidak seperti yang sekarang ini. Sekarang ini Negara China luar biasa hebatnya dan mulai menggeser posisi ekonomi Barat. Kenapa itu bisa terjadi?, karena RRC tidak mau terikat dengan semua ikatan ekonomi internasional, baik itu IMF, ILO, WTO, dsb. Sehingga RRC ini berjalan tidak berdasarkan konsensus internasional, melainkan menggelinding sendirian dengan kekuatan raksasa yang mereka miliki. Hidup bangsa China tetep sederhana, karena mereka mempunyai budaya yang mengacu kepada filsafat Konghucu. Sekalipun bangsa China adalah komunis yang menganut ajaran tidak bertuhan (atheisme), tapi sebenarnya mereka masih mendewakan Kongfuche sampai hari ini. Orang China yang beragama Kristen menganut Konghuchu, orang China yang beragama Islam juga menganut Konghuchu, dsb. Konghuchu sudah menjadi agama negara dan agama bangsa. Umat Islam di China tidak besar, jumlah mereka kurang lebih sekitar 50 juta saja. Apa artinya 50 juta muslim di tengah-tengah 1.3 milyar penduduk RRC. Orang Islam di sana rata-rata sudah berusia tua yang kelasnya “Husnul khatimah”. Nah, yang menarik bagi saya dan mungkin cocok dengan kandungan Hadits di atas adalah bahwa bangsa China itu selalu hidup di bawah jumlah penghasilannya. Saya kira, sikap ini perlu kamu tiru. Tidak ada orang China yang menghabiskan uang Rp. 10.000 sehari, kalau penghasilannya tidak mencapai Rp. 15.000. Ketika orang China masih berpenghasilan Rp. 5.000, maka dia hanya makan sebanyak Rp. 4.000 saja. Jadi, bangsa China itu pantang memakan habis hasil keringatnya dan harus ada sisa dari hasil keringatnya tadi. Bangsa China sudah terbiasa hidup sederhana. Mereka bisa bikin mobil, motor, dsb. Mereka juga bisa meniru sepeda motor model Harley Davidson. Meskipun demikian, mereka jarang naik sepeda motor. Saya lihat di kota Peking, kalau orang mau bepergian yang jaraknya kurang dari 1 KM, maka mereka memilih jalan kaki; kalau lebih dari 1 KM, mereka memilih naik sepeda; dan kalau lebih dari 5 KM, maka mereka memilih naik bus. Kalau sudah kaya betul, baru mereka mempunyai mobil; itupun jarang dipakai, karena mereka lebih suka naik bus sekalipun sudah mempunyai mobil sendiri. Alasan mereka sederhana dan rasional, yaitu jalan kaki itu lebih hemat, lebih sehat, lebih selamat, dan anti-polusi. Di sana juga banyak sepeda pancal, namun sepeda yang dipakai itu jelek-jelek, karena yang baik-baik itu untuk dijual. Jadi, bangsa China ini mempunyai sifat-sifat yang agak aneh dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang lain. Orang China itu kalau yang terbaik untuk dijual, sedangkan yang jelek untuk dipakai sendiri. Di RRC jarang ada rumah mewah, yang banyak adalah rumah susun, maklum jumlah penduduknya milyaran orang. Sedangan bangunan yang megah-megah adalah semacam universitas, pertokoan, mall, kantor, dsb. Orang-orang China jarang yang gemuk, padahal makannya banyak. Mereka bisa langsing karena sering jalan kaki dan berolah raga. Bahkan hampir seluruh tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat-obatan, tumbuh subur di Negara China. Ibaratnya, Negara China adalah miniatur dari tanaman-tanaman yang berkhasiat obat. Lha, ini yang menginspirasi Mr. Li Xiang untuk memproduksi obat-obatan, tapi sudah dimodernisir. Pabrik yang dimiliki oleh Mr. Xiang ini sekarang sudah menguasai 1/3 pasaran obat di dunia. Dia menggunakan sistem MLM (Multi Level Marketing) dan sistem bonus, yaitu setiap orang yang berhasil menggaet pelanggan lain, akan diberi bonus. Jadi, kalau saya membuat 100 anak Al-Hikam membeli produk obatnya, maka saya akan mendapatkan keuntungan dari 100 orang tadi. Dengan sistem promosi yang berjenjang seperti ini, maka orang berlomba-lomba kaya melalui pabrik milik Mr. Xiang ini. Bonusnya juga ndak tanggung-tanggung, ada bonus berupa pesawat, kapal pesiar, mobil, sepeda motor, dsb. Saya kan sudah ke Eropa, Amerika, Timur Tengah, Afrika, dsb., saya melihat bangsa China ini memang aneh. Mereka lebih mendulukan bekerja dari pada makan. Jumlah yang dimakan harus di bawah hasil kerja. Sebenarnya makannya orang China itu banyak sama dengan makanya orang Arab; akan tetapi karena mereka berolah-raga terus, sehingga jarang yang gemuk. Lain hanya dengan orang Amerika, di sana ada wong gowo wetenge tok wis kabotan, mergo kakean badokan (orang bawa perutnya sendiri sudah keberatan, sebab kebanyakan makan. red). Lalu saya teringat pada Hadits Rasulullah SAW , Hadits itu ditujukan untuk urusan kehidupan duniawi. Bangsa China ini pekerja keras dan pekerja cerdas. Kalau orang Bugis, Madura dan Batak adalah pekerja keras, tapi tidak cerdas, sehingga kalau ayahnya jualan rokok di rombong, maka anaknya juga demikian. Beda dengan orang China; kalau ayahnya jualan kacang buntelan, maka pada saat anaknya nanti, usahanya sudah menjadi pabrik kacang. Jadi, untuk faktor enterpreneurship, mungkin China itu nomer satu di dunia. Orang Barat itu hebat dalam hal penelitian dan penemuan. Mereka meneliti sampai bisa menemukan listrik, kereta api, silinder, dsb. Adapun masalah berdagang dan mencari rezeki, jagonya adalah China. Sedangkan kalau makan tapi tidak kerja, jagonya adalah orang Indonesia. Jadi, orang Indonesia itu maunya, kalau kerja tidak berkeringat, tapi kalau makan, harus berkeringat. Berarti di sini kita mengalami hambatan budaya untuk maju. Ini semua membuat saya mikir-mikir: seandainya ibadah, tauhid, dan akhlaq kita digandengkan dengan etos kerjanya orang China, maka saya kira, itulah yang dimaksud oleh Hadits Rasulullah SAW: Bekerjalah untuk duniammu, seakan-akan engkau hidup selamanya; dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari Kesalahan orang Islam adalah menghindari kerja keras, seakan-akan tidak berkerja keras adalah bagian dari tasawuf, padahal pandangan seperti itu adalah bagian dari kebodohan. Tasawuf itu ngeresii ati, bukan nganggur. Banyak orang Islam yang merasa mulya ketika ngganggur, tapi kok urip, padahal orang seperti ini pasti menjadi benalu atau seperti bunga teratai yang hidup terombang-ambing di atas air, sekalipun berbunga, ia tidak bisa lepas dari air. Oleh karena itu, saya ingin kamu semua mempunyai etos kerja dan enterpreneurship. Saya melihat orang China di sana jarang omong. Mereka ngomong seperlunya, karena pekerjaan lebih mereka dahulukan. Sedangkan di sini, omong-omongan tok iso sampek 4 jam sambil ngentekno kopi 4 gelas (berbincang-bincang saja bisa sampai 4 jam sambil menghabiskan kopi 4 gelas. red), serta bercerita yang sama sekali tidak ada gunanya. Ini disebut dengan wasting time (menyia-nyiakan waktu), padahal di dalam Hadits disebutkan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu atau hidupnya, berarti dia sedang disia-siakan oleh Allah SWT. Sebenarnya Islam mengajarkan etos kerja ini ketika Rasulullah SAW ditanya: “Rezeki apa yang paling baik?”, beliau menjawab; “Rezeki terbaik adalah rezeki hasil tangannya sendiri”. Kadang-kadang, karena orang tua masih cukup, maka seseorang nebeng kepada orang tua, sementara dia sendiri tidak ada mempunyai kreativitas; sehingga begitu ditinggal mati oleh orang tuanya, dia akan kelabakan. Saya melihat bahwa perusahaan-perusahaan besar milik orang China di Indonesia, rata-rata Grand Manager-nya berusia di bawah 40 tahun. Misalnya: Gudang Garam, Djarum, dsb. Perusahaan-perusahaan itu sudah tidak dipegang oleh ayahnya, karena ayahnya sudah menjadi konsultan, sedangkan yang menjadi eksekutif commite-nya adalah anak-anaknya. Saya sebenarnya ingin kamu berlatih dua hal, yaitu: jangan memubadzirkan waktumu, demi menegakkan etos kerja dan berusahalah berprestasi lebih tinggi dari pada apa yang kamu butuhkan. Hal-hal seperti di atas, kalau digandengkan dengan akhlak dan tauhid, maka itulah bentuk nyata dari fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah. Negara-negara Islam, mulai dari Saudai Arabia sampai Maroko, adalah Negara-negara yang kaya, namun bukan Negara yang maju. Negara-negara di Timur Tengah menjadi Negara kaya, karena mempunyai minyaknya melimpah. Namun karena yang menyedot minyak adalah Amerika, maka Negara-negara Timur Tengah hanya dikasih 15 % dari hasil sedotan. Itu sudah membuat mereka menjadi Negara kaya, akan tetapi tidak bisa menjadikan mereka sebagai Negara maju, karena nyedot minyak saja tidak bisa. Sementara Negara-negara di Timur Tengah yang tidak punya minyak, semuanya menjadi Negara miskin, contoh: Mesir, Tunisia, Al-Jazair, Moroko, apalagi Sudan. Sudan itu ibukotanya bernama Kartoum, namun bandara Kartoum saja tidak ada WC-nya, sehingga kalau mau kencing harus melayu adoh ke tempat sing gerumbul-gerumbul (yang rimbun. red), sehabis kencing, diobati (maksudnya; diobat-abit). Sebenarnya, perintah melihat bangsa China adalah bagian dari Hadits yang menyatakan bahwa hikmah itu adalah milik orang mukmin. Kalau hikmah itu kececer pada orang lain, maka hikmah itu adalah milikmu. Jangan karena tidak Islam, lalu kamu memusuhi mereka. Karena mutiara itu kececer dan dipegang oleh orang lain, maka ambil kembali hikah itu. Contoh: Penelitian itu kan perintah Islam, lalu kenapa kita tidak memakai hasil penelitian orang Eropa?. Dulu, sebelum orang Eropa maju, yang bisa meneliti dalam bidang kedokteran, matematika, gizi, dsb. diteliti oleh ulama’-ulama’ Islam. Oleh karena itu, ambillah hikmah dari mana saja, asal hikmah itu benar menurut syariat Islam. Jadi, tidak bagus kalau ada orang yang membeda-bedakan antara daerah Islam dengan daerah yang tidak Islam. Karena di daerah Islam itu ada tauhid, namun ada kelemahan; sedangkan di daerah yang tidak Islam, ada kekufuran, namun ada kelebihannya. Hanya saja, sampai hari ini, orang-orang Timur Tengah, masih juga membagi peta antara Negara Islam dengan Negara tidak Islam, padahal mutiara-mutiara Islam sebagai agama, telah tercecer di sana-sana, karena tidak dipegang oleh orang muslim di negara Islam itu sendiri. Ketika saya masuk Somalia, penduduknya begitu miskin. Kalau di sana ada orang bisa makan cukup setiap hari, itu sudah Alhamdulillah. Padahal Negara ini mempunyai tambang-tambang yang banyak. Ini semua mengingatkan kita, kenapa Negeri Islam, penduduknya miskin-miskin, sedangkan penduduk di daerah non-muslim kok tidak demikian. Ilmu memang ada di sini, namun yang melakukan adalah orang di luar Islam. Jadi, ilmu etos kerja, ilmu penelitian dan kerja keras adalah Islami. Mereka yang melakukan ilmu itu, meskipun ndak pakai syahadat; sedangkan di Negara-negara Islam pakai syahadat, tapi ilmunya tidak diamalkan. Jadi, kalau syahadat itu ibarat lokomitif, sedangkan gerbongnya adalah ilmu. Baik lokomotif maupun gerbong, itu sama-sama diperlukan. Kalau ada lokomotif ndak pakai gerbong, itu kan lucu. Akhirnya di Negara-negara Islam, penduduknya bertentangan karena selisih paham, saling bunuh-membunuh karena selisih aliran, dsb. Jadi, Islam yang kaffah itu bukan Negara harus distempel Islam, namun unsur-unsur ke-Islam-an yang harus diterapkan di Negara itu. Nah, sekarang itu, golongan seperti Hizbut Tahrir, FPI, dsb. mengatakan bahwa Islam Kaffah adalah kalau Indonesia yang dihuni oleh banyak orang Islam ini, distempel Islam; ndak peduli apakah masyarakat di dalamnya itu menjadi maling atau tidak. Padahal yang akan dihisab nanti adalah orang-perorang, bukan institusi. Jadi yang harus bertanggung jawab adalah individu, bukan nation state-nya. Baru pemahamannya saja, mereka sudah menceng dan tidak karu-karuan. Mereka itu sebenarnya tidak kaffah, tapi merasa paling kaffah. Kemarin saya didatangi oleh Redaktur Majalah Sabili; saya dikritik karena saya kok masih mempertahankan Pancasila, kenapa kok tidak setuju dengan Khilafah, berarti tidak kaffah. Lalu saya jawab: Lho, yang dimaksud kaffah bukan simbolistik-simbolistik, melainkan hikmah-hikmah Islam yang berserakan, kemudian dijadikan satu, itulah Islam kaffah. Untuk mengerti bahwa shadaqah itu penting, kita cukup membaca Hadits. Akan tetapi untuk menciptaan masyarakat yang mampu bersedekah, maka tidak cukup hanya dengan menghafalkan Hadits-hadits, karena itu adalah proses perjuangan ekonomi kerakyatan. Sementara sekolah-sekolah Islam yang di Timur Tengah, isinya menghafal saja, sehingga berhenti sampai hafalan, tidak pada aktualisasinya. Dino-dino omongane dalil (sehari-hari bicara dalil. red), tapi dalil iku gak tahu dilakoni (tidak pernah dilakukan. red). Semua ini menjadikan saya termenung. Sudah berapa Negara yang saya kelilingi, saya kira sudah lebih dari 40 Negara. Namun, untuk kunjungan ke China, rasanya lain bagi saya. Bagaimana tidak?, mereka punya sesuatu, tapi tidak mau pakai; mempunyai etos kerja tinggi, tetapi hidup sederhana; barang yang terbaik untuk dijual, sedangkan yang asal jadi, dipakai sendiri. Mereka juga jarang yang mau pakai sepeda motor, karena mengakibatkan polusi dan tidak sehat. Maka dari itu, umure wong Chino iku dowo-dowo, gak mati-mati sampek tuek tuyuk-tuyuk (umur orang china itu panjang-panjang, tidak mati-mati sampai tua. red) , bahkan mencapai usia lebih dari 100 tahun. Jadi, budaya kita ternyata tidak produktif. Bagaimana kita bisa mempunyai budaya yang produktif, tapi etis dan tauhidi dan Islami, ini baru menjadi bangunan dari fiddunya hasanah wa fil akhriati hasanah. Saya masih akan ke Moskow. Rusia itu dedengkot komunis dunia. Mereka telah mendirikan komunisme yang bertahan selama 70 tahun, lalu ambruk. Kenapa Rusia setelah direformasi, kok ambruk, sedangkan China setelah reformasi kok malah melejit, padahal keduanya sama-sama komunis?. Itu karena komunis di China menggunakan budaya China, yaitu makan kurang dari penghasilan; sementara orang Rusia, biaya makan melebihi kapasitas hasil kerjanya. Sekarang ini orang China pergi ke Moskow secara besar-besaran untuk menggarap pertanian-pertanian. Sehingga sekarang ini Rusia tampaknya berada di bawah kendali RRC. Ketika saya di China, saya bertemu dengan pedagang Amerika yang berasal dari Wall Street di New york. Dia minta dengan hormat, supaya China itu tidak mengekspor barang-barang seperti sekarang ini, karena kalau ini diteruskan, maka perekonomian akan ambruk dalam 5 tahun. Jawabnya orang China: “Saya tidak ingin mengekspor barang saya, kalau rakyat Anda tidak ingin membeli barang saya”. Itungan China kan begini: Penduduk China itu berjumlah 1.3 Milyar jiwa, kalau setiap orang memperoleh bati 1$ saja, berarti untunganya sudah mencapai 1.3 Milyar dollar. Jadi, gimana mereka mau disaingi, itu kan ndak mungkin. sumber artikel : site: http://mylazuardi.multiply.com/journal/item/7/BELAJARLAH_GAYA_HIDUP_KEPADA_BANGSA_CHINA – Read on Path.
0 notes
Text
Meniti Karier di Dunia Kapal Pesiar: Kisah Sukses I Nengah Yasa Adi Susanto
I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., seorang pria kelahiran Desa Bugbug, Karangasem, telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk pelatihan dan perekrutan awak kapal pesiar. Pengalamannya di kapal pesiar Celebrity Cruises dari tahun 1999 hingga 2009 membawanya mengelilingi lebih dari 60 negara sebagai seorang Sommelier atau penjual anggur di restoran mewah kapal pesiar Amerika.
Awal yang Penuh Tantangan
Adi, yang merupakan bungsu dari 10 bersaudara, tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari nanti dia akan bekerja di kapal pesiar. Setelah menyelesaikan SMA, dia tidak memiliki cukup dana untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Orangtuanya adalah petani di Desa Bugbug, Karangasem, yang kesulitan membiayai pendidikan anak-anaknya.
Setelah lulus SMA pada tahun 1993, Adi memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga restoran di malam hari di Candidasa. Setelah kurang dari satu tahun, dia pindah ke Lovina, di mana dia bekerja sebagai Satpam di Hotel Aneka Lovina selama 2 tahun. Selama periode ini, dia aktif mengambil kursus bahasa Inggris dan bahasa Jepang untuk meningkatkan kemampuannya. Pada tahun 1996, dia berhasil melamar di Nikko Bali Resort & Spa sebagai security. Semangatnya untuk bekerja di kapal pesiar mulai tumbuh ketika banyak teman sejawatnya yang bekerja di Hotel Nikko Bali memutuskan untuk pindah ke kapal pesiar.
Perjalanan Menuju Impian
Antara menjadi seorang pemandu wisata berbahasa Jepang atau bekerja di kapal pesiar, Adi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang perhotelan. Setelah mengikuti pelatihan di Renon dan melakukan cross training di Hotel Nikko Bali, Adi akhirnya memberanikan diri untuk melamar di kapal pesiar. Meskipun gagal dalam tiga kali percobaan, Adi tetap gigih. Akhirnya, pada percobaan keempat, dia diterima sebagai Bar Waiter di kapal pesiar Celebrity Cruises. Selama hampir 10 tahun, dia menjadi pahlawan devisa dengan posisi terakhirnya sebagai Sommelier.
Kehidupan yang Penuh Perjuangan
Kehidupan Adi yang keras sejak kecil membuatnya tahan dan tidak pernah menyerah. Sebelum bekerja di kapal pesiar, dia bahkan pernah menjadi buruh galian C di tukad Buhu Desa Bugbug, Karangasem. Selama bersekolah di SD dan SMP, dia bekerja paruh waktu untuk membantu keluarganya dan membiayai pendidikannya.
Adi juga menciptakan fondasi kuat dalam hidupnya melalui nasehat dan contoh dari orangtuanya dan mertuanya, I Wayan Djanthen, S.E., dan Ni Ketut Mastini. Mereka selalu menekankan pentingnya kejujuran dan ketulusan saat membantu orang lain. Prinsip-prinsip ini tetap menjadi pedoman Adi, bahkan ketika dia telah sukses di kampung halamannya, Desa Bugbug, Karangasem.
Monarch Bali: Mengubah Hidup Melalui Pelatihan
Kejutan dalam hidup tidak selalu negatif. Adi, bersama dengan I Nyoman Sudi Artawan dan I Made Sumitra, mendirikan Monarch Cruises Line & Hospitality Training Center pada akhir 2009. Awalnya hanya sebuah kursus bahasa Inggris di Banjar Dukuh, Dalung, Monarch Bali dengan cepat mendapat sambutan positif. Pada tahun 2010, mereka membuka program tingkat dasar yang setara dengan diploma 1 dengan program Tata Hidangan, Tata Boga, dan Tata Graha
Dengan berkembangnya lembaga pelatihan ini, Adi mulai melihat kendala dalam kualifikasi para calon awak kapal pesiar, terutama dari daerah-daerah seperti Klungkung, Karangasem, dan Buleleng. Banyak dari mereka memiliki keterbatasan dalam berbahasa Inggris dan pengetahuan tentang perhotelan. Oleh karena itu, pada tahun 2010, Monarch Bali membuka kampus di tiga lokasi: Monarch Candidasa, Monarch Singaraja, dan Monarch Gianyar. Pada tahun 2011, mereka mendirikan kampus Monarch di Negara untuk mendukung penduduk Bali Barat.
Monarch Bali memiliki akreditasi A dan instruktur yang tersertifikasi oleh BNSP. Mereka menawarkan kurikulum berbasis kompetensi sehingga lulusan mereka siap bersaing di dunia kerja. Saat ini, Monarch Bali memiliki sekitar 1.350 mahasiswa D1 dan D2 di lima kabupaten di Bali yang sedang menjalani pelatihan on-the-job di hotel dan restoran di Bali.
Membantu Alumni Sukses
Adi merasa bangga dan bahagia ketika melihat kesuksesan para alumni Monarch Bali di dunia kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di hotel/restoran atau kapal pesiar. Dia yakin bahwa lulusan Monarch Bali memiliki keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya.
Monarch Bali berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pelatihan tetapi juga memastikan lulusan mereka ditempatkan di industri. Mereka memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LPK Monarch Bali yang telah diakreditasi oleh BNSP. Hal ini memungkinkan lulusan Monarch Bali mendapatkan sertifikasi yang mengakui keterampilan mereka. Sebagian besar lulusan Monarch Bali berhasil menemukan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka, memungkinkan mereka untuk meraih sukses di industri perhotelan dan kapal pesiar.
Membela Hak TKI di Luar Negeri
Setelah bertahun-tahun mengirimkan TKI ke kapal pesiar, Adi mulai menyadari banyak masalah yang dihadapi TKI sehubungan dengan pra penempatan, penempatan, dan pasca penempatan. Banyak TKI Pelaut mengeluhkan kurangnya perlindungan hukum ketika mereka menghadapi masalah hukum di luar negeri.
Adi mengamati bahwa pemerintah belum memberikan bantuan hukum yang memadai, seperti dalam kasus percobaan pembunuhan yang melibatkan seorang pelaut asal Buleleng. Dia percaya bahwa pemerintah, melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Amerika, seharusnya mencari advokat yang kompeten untuk membela TKI seperti Ketut Pujayasa. Ini akan membantu mengurangi hukuman yang diterima TKI yang menghadapi masalah hukum di luar negeri.
Kisah sukses Adi Nengah Yasa Adi Susanto menginspirasi banyak orang, terutama yang berasal dari latar belakang yang sulit. Melalui kerja keras, pendidikan, dan komitmen untuk membantu orang lain, dia telah menciptakan peluang bagi ribuan orang untuk sukses di industri kapal pesiar.
0 notes
Text
Menjadi Sukses di Dunia Kapal Pesiar: Kisah I Nengah Yasa Adi Susanto
I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., pria asli Desa Bugbug, Karangasem, telah mengabdikan hidupnya dalam pelatihan dan perekrutan awak kapal pesiar. Pengalamannya di kapal pesiar Celebrity Cruises dari tahun 1999 hingga 2009 membawanya mengelilingi lebih dari 60 negara sebagai seorang Sommelier atau penjual anggur di restoran mewah kapal pesiar Amerika.
Awal yang Penuh Tantangan
Adi, bungsu dari 10 bersaudara, tidak pernah bermimpi untuk bekerja di kapal pesiar. Setelah menyelesaikan SMA, dia tidak dapat melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. Orangtuanya adalah petani di Desa Bugbug, Karangasem, yang tidak mampu membiayai pendidikannya.
Setelah lulus SMA pada tahun 1993, Adi memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga restoran di malam hari di Candidasa. Setelah kurang dari satu tahun, dia pindah ke Lovina, di mana dia bekerja sebagai Satpam di Hotel Aneka Lovina selama 2 tahun. Selama masa itu, dia mengambil kursus bahasa Inggris dan bahasa Jepang, meningkatkan kemampuannya. Pada tahun 1996, dia berhasil melamar di Nikko Bali Resort & Spa sebagai security. Semangat untuk bekerja di kapal pesiar tumbuh ketika banyak teman sejawatnya yang bekerja di Hotel Nikko Bali memutuskan untuk pindah ke kapal pesiar.
Perjalanan Menuju Impiannya
Antara menjadi seorang pemandu wisata berbahasa Jepang atau bekerja di kapal pesiar, Adi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang perhotelan. Setelah mengikuti pelatihan di Renon dan melakukan cross training di Hotel Nikko Bali, Adi akhirnya memberanikan diri untuk melamar di kapal pesiar. Meskipun gagal dalam tiga kali percobaan, Adi tetap gigih. Akhirnya, pada percobaan keempat, dia diterima sebagai Bar Waiter di kapal pesiar Celebrity Cruises. Selama hampir 10 tahun, dia menjadi pahlawan devisa dengan posisi terakhirnya sebagai Sommelier.
Kehidupan yang Penuh Perjuangan
Kehidupan Adi yang keras sejak kecil membuatnya tahan dan tidak pernah menyerah. Sebelum bekerja di kapal pesiar, dia bahkan pernah menjadi buruh galian C di tukad Buhu Desa Bugbug, Karangasem. Selama bersekolah di SD dan SMP, dia bekerja paruh waktu untuk membantu keluarganya dan membiayai pendidikannya.
Adi juga menciptakan fondasi kuat dalam hidupnya melalui nasehat dan contoh dari orangtuanya dan mertuanya, I Wayan Djanthen, S.E., dan Ni Ketut Mastini. Mereka selalu menekankan pentingnya kejujuran dan ketulusan saat membantu orang lain. Prinsip-prinsip ini tetap menjadi pedoman Adi, bahkan ketika dia telah sukses di kampung halamannya, Desa Bugbug, Karangasem.
Monarch Bali: Mengubah Hidup Melalui Pelatihan
Kejutan dalam hidup tidak selalu negatif. Adi, bersama dengan I Nyoman Sudi Artawan dan I Made Sumitra, mendirikan Monarch Cruises Line & Hospitality Training Center pada akhir 2009. Awalnya hanya sebuah kursus bahasa Inggris di Banjar Dukuh, Dalung, Monarch Bali dengan cepat mendapat sambutan positif. Pada tahun 2010, mereka membuka program tingkat dasar yang setara dengan diploma 1 dengan program Tata Hidangan, Tata Boga, dan Tata Graha.
Dengan berkembangnya lembaga pelatihan ini, Adi mulai melihat kendala dalam kualifikasi para calon awak kapal pesiar, terutama dari daerah-daerah seperti Klungkung, Karangasem, dan Buleleng. Banyak dari mereka memiliki keterbatasan dalam berbahasa Inggris dan pengetahuan tentang perhotelan. Oleh karena itu, pada tahun 2010, Monarch Bali membuka kampus di tiga lokasi: Monarch Candidasa, Monarch Singaraja, dan Monarch Gianyar. Pada tahun 2011, mereka mendirikan kampus Monarch di Negara untuk mendukung penduduk Bali Barat.
Monarch Bali memiliki akreditasi A dan instruktur yang tersertifikasi oleh BNSP. Mereka menawarkan kurikulum berbasis kompetensi sehingga lulusan mereka siap bersaing di dunia kerja. Saat ini, Monarch Bali memiliki sekitar 1.350 mahasiswa D1 dan D2 di lima kabupaten di Bali yang sedang menjalani pelatihan on-the-job di hotel dan restoran di Bali.
Membantu Alumni Sukses
Adi merasa bangga dan bahagia ketika melihat kesuksesan para alumni Monarch Bali di dunia kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di hotel/restoran atau kapal pesiar. Dia yakin bahwa lulusan Monarch Bali memiliki keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya.
Monarch Bali berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pelatihan tetapi juga memastikan lulusan mereka ditempatkan di industri. Mereka memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LPK Monarch Bali yang telah diakreditasi oleh BNSP. Hal ini memungkinkan lulusan Monarch Bali mendapatkan sertifikasi yang mengakui keterampilan mereka. Sebagian besar lulusan Monarch Bali berhasil menemukan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka, memungkinkan mereka untuk meraih sukses di industri perhotelan dan kapal pesiar.
Membela Hak TKI di Luar Negeri
Setelah bertahun-tahun mengirimkan TKI ke kapal pesiar, Adi mulai menyadari banyak masalah yang dihadapi TKI sehubungan dengan pra penempatan, penempatan, dan pasca penempatan. Banyak TKI Pelaut mengeluhkan kurangnya perlindungan hukum ketika mereka menghadapi masalah hukum di luar negeri.
Adi mengamati bahwa pemerintah belum memberikan bantuan hukum yang memadai, seperti dalam kasus percobaan pembunuhan yang melibatkan seorang pelaut asal Buleleng. Dia percaya bahwa pemerintah, melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Amerika, seharusnya mencari advokat yang kompeten untuk membela TKI seperti Ketut Pujayasa. Ini akan membantu mengurangi hukuman yang diterima TKI yang menghadapi masalah hukum di luar negeri.
Kisah sukses Adi Nengah Yasa Adi Susanto menginspirasi banyak orang, terutama yang berasal dari latar belakang yang sulit. Melalui kerja keras, pendidikan, dan komitmen untuk membantu orang lain, dia telah menciptakan peluang bagi ribuan orang untuk sukses di industri kapal pesiar.
0 notes
Text
Ingin Cepat Berangkat Kerja Kapal Pesiar? Targetkan Bisa Raih Posisi Berikut
Ingin Cepat Berangkat Kerja Kapal Pesiar? Targetkan Bisa Raih Posisi Berikut
Ingin Cepat Berangkat Kerja Kapal Pesiar? Targetkan Bisa Raih Posisi Berikut .Bekerja di kapal pesiar adalah satu diantara mimpi sebagian orang. Tidak hanya mendapatkan upah yang cukup lumayan besar, mereka pula memperoleh peluang buat mengunjungi bermacam negeri secara free serta menemukan kenalan baru.
Pasti saja berkarir di kapal pesiar tidak gampang. Anda wajib memiliki skill serta keahlian…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Jangan Pernah Sepelekan,Karena Kerja di Posisi Berikut Gajinya Bisa Beli Ruko
Jangan Pernah Sepelekan,Karena Kerja di Posisi Berikut Gajinya Bisa Beli Ruko
Jangan Pernah Sepelekan,Karena Kerja di Posisi Berikut Gajinya Bisa Beli Ruko .Bekerja di kapal pesiar adalah satu diantara mimpi sebagian orang. Tak hanya memperoleh upah yang cukup lumayan besar, mereka pula mendapatkan kesempatan buat mendatangi bermacam negeri secara gratis serta menemukan kenalan baru.
Ketahui saja berkarir di kapal pesiar tidak gampang. Anda harus mempunyai skill serta…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Raih Posisi Kerja Kapal Pesiar Ikuti Pelatihannya
Raih Posisi Kerja Kapal Pesiar Ikuti Pelatihannya
Raih Posisi Kerja Kapal Pesiar Ikuti Pelatihannya .Bekerja di kapal pesiar ialah salah satu impian sebagian orang. Tak hanya mendapatkan gaji yang cukup besar, mereka pula memperoleh peluang untuk mendatangi bermacam negeri secara free serta menemukan kenalan baru.
Pasti saja berkarir di kapal pesiar tidak gampang. Kamu wajib memiliki skill serta keahlian yang mumpuni hingga dapat bekerja dengan…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Posisi Kerja Kapal Pesiar Aida
Posisi Kerja Kapal Pesiar Aida
Posisi Kerja Kapal Pesiar Aida .Bekerja di kapal pesiar ialah satu diantara mimpi sebagian orang. Tak hanya memperoleh gaji yang cukup besar, mereka pula memperoleh peluang untuk mengunjungi bermacam negeri secara gratis serta mendapatkan kenalan baru.
Pasti saja berkarir di kapal pesiar tidak gampang. Kamu harus memiliki ketrampilan serta keahlian yang cakap sehingga dapat bekerja dengan baik.…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Si Doi Mampu Nyicil Rumah Karena Posisi Kerja Kapal Pesiar Ini
Si Doi Mampu Nyicil Rumah Karena Posisi Kerja Kapal Pesiar Ini
Si Doi Mampu Nyicil Rumah Karena Posisi Kerja Kapal Pesiar Ini .Bekerja di kapal pesiar adalah salah satu impian sebagian orang. Tak hanya mendapatkan pendapatan yang cukup besar, mereka pula mendapatkan peluang buat mendatangi bermacam negeri secara free serta mendapatkan kenalan baru.
Ketahui saja berkarir di kapal pesiar tidak mudah. Kamu wajib mempunyai skill serta keahlian yang cakap hingga…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Jangan Rendahkan Karena Kerja Kapal Pesiar di Posisi Berikut,Upahnya Lumayan Gede
Jangan Rendahkan Karena Kerja Kapal Pesiar di Posisi Berikut,Upahnya Lumayan Gede
Jangan Rendahkan Karena Kerja Kapal Pesiar di Posisi Berikut,Upahnya Lumayan Gede .Pekerjaan di kapal pesiar adalah salah satu impian sebagian orang. Tidak hanya memperoleh upah yang cukup lumayan besar, mereka pula mendapatkan peluang buat mendatangi bermacam negeri secara free serta menemukan kenalan baru.
Ketahui saja berkarir di kapal pesiar tidak mudah. Kamu harus memiliki ketrampilan serta…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Posisi Kerja Kapal Pesiar Holland
Posisi Kerja Kapal Pesiar Holland
Posisi Kerja Kapal Pesiar Holland .Bekerja di kapal pesiar adalah salah satu impian sebagian orang. Tak hanya mendapatkan upah yang cukup lumayan besar, mereka pula mendapatkan peluang untuk mengunjungi bermacam negeri secara gratis serta menemukan kenalan baru.
Pasti saja berkarir di kapal pesiar tidak mudah. Anda wajib mempunyai ketrampilan serta keahlian yang mumpuni hingga dapat bekerja…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes
Text
Marine Cruise Bantu Siswa Baru Surabaya Untuk Raih Posisi Kerja Berikut
Marine Cruise Bantu Siswa Baru Surabaya Untuk Raih Posisi Kerja Berikut
Marine Cruise Bantu Siswa Baru Surabaya Untuk Raih Posisi Kerja Berikut .Bekerja di kapal pesiar adalah salah satu impian sebagian orang. Tidak hanya mendapatkan upah yang cukup lumayan besar, mereka pula mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi bermacam negeri secara gratis serta menemukan kenalan baru.
Pasti saja berkarir di kapal pesiar tidak gampang. Kamu wajib mempunyai skill serta keahlian…
View On WordPress
#posisi kerja kapal pesiar#posisi kerja kapal pesiar aida#posisi kerja kapal pesiar albatros#posisi kerja kapal pesiar amerika#posisi kerja kapal pesiar apollo#posisi kerja kapal pesiar azzam
0 notes