#perempuanku
Explore tagged Tumblr posts
baliwisatatravel · 1 year ago
Video
Pengalaman Tak Terlupakan Dengan Mbak Christine Di Dalam Bus Wisata II C...
0 notes
auliasalsabilamp · 7 months ago
Text
Dear teman-teman perempuanku
Tetap pakai logika meski sedang jatuh cinta.
Karena seringkali jatuh cinta ini membuat kita sebagai perempuan benar-benar jatuh.
Carilah pendamping hidup yang mau berjuang bersama, membangun hidup dengan bahagia.
Source: Instagram alia.aryo
Selasa, 14 Syawal 1445 H.
150 notes · View notes
langitawaan · 1 year ago
Text
169.
Tumblr media
Minggu, 09 Juli 2023.
Ada yang jatuh di kedua ujung mataku ketika kalimat SAH resmi terdengar dari ruangan akad. Ada rasa gugup ketika kali pertama aku keluar kamar dan menemuimu sebagai seorang istri.
Aku melihat wajah Papa yang terisak, Kakak lelaki dan perempuanku yang tersedu serta air mataku yang tidak bisa dikendalikan lagi.
Hari itu resmi sudah tanggung jawab Papa akanku berpindah kepadamu; lelaki asing yang baru Papa kenal namun harus ia ikhlaskan dan percayakan membawa putri bungsunya untuk dijaga dan dididik dengan baik.
Hari itu keputusan penting dalam hidup sudah ku lakukan. Semoga Allah selalu menjaga dan memberkahi rumah tangga kita. Aamiin YaRabbal alamin.
Rindu Rumah, 19.11 | 09 Agustus 2023.
161 notes · View notes
menemukanrasa · 9 months ago
Text
Memutuskan untuk menikah adalah keputusan yang paling berat yang harus aku ambil.
Tidak seperti kebanyak teman2 perempuanku lainnya, yang justru menyambut pernikahan dengan sumringah. Bagiku, menikah adalah hal yang kompleks yang didalamnya pastinya akan lebih banyak ujian2nya. Mengingat menikah merupakan ibadah terlama yang didalamnya bisa diraup se banyak2nya pahala, yang pastinya se-paket dengan ujian2 didalamnya.
Menikah…
Bahkan di ujung tanduk keputusan-pun masih ada ragu yang terbersit disepotong hatiku. Masih ada banyak pertanyaan2 yang tidak berdasar yang entah sampai kapanpun tidak akan bisa aku dapatkan jawabannya kecuali dengan menjalaninya (menikah).
Satu2nya hal yang bisa aku lakukan sekarang hanya berpasrah dan berikhtiar melalui doa2 dan istikhoroh kepadaNya. Serta memantapkan hati bahwa sebaik2 pilihan adalah pilihanNya.
Dan sebagaimana yang dikutip
“Apa2 yang menjadi takdirku tidak akan melewatkanku, dan apa2 yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku”
Kata2 ini bagai pamungkas disetiap kebingungan2 yang aku alami, aku yakin jika pilihan saat ini sampai pada bahtera rumah tangga maka pasti itulah yang terbaik. Pun jika memang bukan, pasti ada pelajaran yang dapat dipetik didalam tiap kisahnya.
H-…..
31 notes · View notes
ceritaapaaja · 2 months ago
Text
Hal yang sangat wajar kalau ada seseorang di usia 20-an punya keinginan untuk mencari dan merasakan kedekatan emosional dengan orang lain. Sebagian juga mulai memikirkan dan tertarik untuk membangun relationship dengan lawan jenis.
Seperti halnya dengan diriku. Sejauh ini dulu aku tidak begitu banyak memiliki teman laki-laki bahkan seringnya hanya sebatas kenal saja dan tidak begitu dekat. Aku sering merasa canggung dan tidak nyaman ketika harus berinteraksi dengan teman-temanku yang laki-laki. Apalagi jika kepribadiannya sangat berbeda denganku atau kami tidak memiliki kesamaan yang bisa jadi penghubung atau pencair suasana ketika berinteraksi/berkomunikasi. Namun, sekarang aku memasuki fase di mana aku butuh sosok laki-laki yang benar-benar bisa menjadi teman baikku, menjadi support systemku. Yah, sebenarnya siapa pun bisa jadi support system nggak harus temen yang laki-laki. Teman-teman perempuanku selama ini juga sudah banyak mendukungku dalam berbagai hal. Hanya saja, mungkin karena merasa sudah cukup lama tidak memiliki sosok laki-laki yang benar-benar dekat, perasaan ini muncul dengan lebih kuat sekarang. Rasanya seperti ingin ada seseorang yang bisa memahami dari sudut pandang berbeda, bisa diajak berbagi tanpa rasa canggung, dan memberi rasa aman dalam komunikasi yang jujur dan terbuka.
Entahlah, sekarang ada di fase perlu menemukan diri sendiri sebelum menemukan sosok itu. Tapi mungkin akan lebih ringan jalannya kalau sudah ada dia yang menemani proses bertumbuhku :')
#randomtalk
8 notes · View notes
mayweblue · 2 years ago
Text
Tumblr media
aku rasa, tabunya pembahasan seks pada perempuan itu dampak dari asumsi kalau perempuan nggak bisa menikmati seks.
jaman sekolah, kalau ada anak cewek yang nyambung diajakin ngobrol soal selangkangan, pasti dia akan jadi korban slut-shaming. entah langsung atau nggak langsung. seolah kalau kita paham bagaimana cara organ intim kita sendiri bekerja artinya kita sudah pernah bersenggama seenggaknya bersama tiga laki-laki. menurutku, itu sebuah stereotip amburadul yang harusnya dibuang di tempat sampah.
aku pernah diajak bicara soal aborsi, jaman SMA dulu, sama seorang anak laki-laki. aku jawab pengetahuan yang aku baca di internet dan pengalamanku ikut PMR. kalian tahu gimana reaksi dia mendengar jawaban-jawabanku?
"kamu pasti udah nggak perawan, ya?"
bayangkan betapa nggak nyambungnya kalimat itu setelah aku baru saja menjelaskan gerakan pro-choice di amerika sana. aku cuma bisa menanggapi sambil bengong sebelum memutuskan buat menggebuk bagian belakang kepalanya lalu pergi. malas berdiskusi lagi.
aku bukannya marah karena dia mengira aku udah nggak perawan. persetan sama isi celanaku, nggak peduli mereka bepikir apa soal yang ada di sana. yang aku nggak menyangka adalah, betapa dia dengan mudahnya berasumsi kalau aku harus sudah mengalami sendiri supaya mengerti. dan aku selamanya nggak akan lupa sama reaksi meledek dia ketika menuduh aku nggak perawan itu. kalau nggak ingat ibuku bisa nangis kalau aku dikeluarkan, aku yakin dia sudah aku ludahi.
kemudian, aku menyadari kalau nggak hanya aku saja yang mengalami ini. aku mungkin masih bisa bersikap wajar karena aku tahu penilaianku sendiri atas tubuhku, di mana saat itu aku sudah punya cukup pemahaman tentang konstruksi sosial akan tubuh perempuan dan aku memilih nggak menyepakatinya. tapi, aku nggak yakin teman-teman perempuanku bisa memiliki pemahaman yang sama soal diri mereka sendiri.
tiap kali perempuan bicara terbuka soal tubuh ataupun hasrat seksual mereka, mereka akan selalu dapat reaksi-reaksi template. ungkapan-ungkapan yang maknanya merendahkan, kata-kata yang meledek mereka, dan lain-lain yang mungkin nggak pernah laki-laki dapatkan untuk seumur hidupnya. dan yang paling brengsek adalah, sebagian dari kita masih mewajarkan itu semua. seolah ruang seksualitas hanya boleh dimasuki oleh laki-laki dan kita cuma salah satu objek di dalamnya.
seksualitas seringkali cuma dipandang dari sudut pandang laki-laki. kimmel (2005) bilang kalau, pembagian peran seksual tersebut merupakan bentuk kontruksi sosial akan seksualitas itu sendiri. jadi, ketika kita bicara soal seksualitas, yang dibahas bukan lagi soal naluri atau hasrat, melainkan juga ada campur tangan proses sosial, yang kemudian disepakati oleh masyarakat secara kolektif.
marching (2011) mengungkapkan kritiknya terhadap kesucian perempuan di mana perempuan dituntut ideal dengan mempertahankan kesuciannya dan tidak menunjukkan hasrat seksualnya. hal inilah yang lantas menyudutkan tubuh perempuan, merepresi ekspresi perempuan soal seksualitas, dan pada akhirnya membuat kita perempuan nggak punya keberanian untuk menyuarakannya.
aku tadinya mau menjelaskan pengaruh ibuisme orde baru sama ini semua tapi aku nggak mau tulisan ini malah berubah jadi analisis akademis. jadi, biar kita diskusi santai aja sambil minum teh, dengan membicarakan ketidakadilan masyarakat dalam memandang tubuh perempuan, bahkan pasca rezim berganti.
pemahaman konyol soal perempuan harus memendam hasrat seksual mereka ini mengular ke banyak sekali aspek yang pada akhirnya merugikan perempuan sendiri. penilaian baik atau tidaknya perempuan yang hanya dilihat dari presensi keutuhan selaput dara, membuat perempuan turut serta memandang rendah tubuhnya. belum lagi laki-laki yang ikutan punya pendapat kalau perempuan yang sudah berhubungan seks pra-perkawinan adalah perempuan murahan atau bekas pakai. hal ini menjadi pengetahuan kolektif yang seolah kita setujui begitu saja—yang mana ini nggak adil.
salah satu efek yang menurutku menyakitkan adalah ketika perempuan korban kekerasan seksual tetap takut menghadapi penilaian masyarakat. dalam pengalamanku sebagai pendamping, aku pernah menemani korban kekerasan seksual di mana awalnya dia memberikan consent. tapi kemudian selanjutnya korban mengalami ancaman, tekanan, dan paksaan untuk melakukan hal-hal yang tidak dia setujui. korban takut mengaku kepada orang tuanya karena dia takut disalahkan. ketika dalam pandangan idealku, rasa takut untuk mengaku kalau kamu adalah korban semestinya sejak awal nggak pernah ada.
aku akan mengatakan kalimat yang mungkin kontroversial bagi sebagian orang: perempuan tetap bisa menikmati seks dan menjadi korban kekerasan seksual.
kemarin, waktu mendapat pertanyaan di cc yang menanyakan pendapatku tentang seks bebas, aku beberapa kali merenungi jawabanku sendiri. di platform aku menulis bebas seperti sekarang, aku sering kali menulis cerita yang menggali seksualitas, kehamilan di luar perkawinan, dan topik-topik yang mungkin enggan kamu bicarakan di dunia nyata. sekalipun aku bisa berdalih kalau apa yang aku tulis ini hanya fiksi dan pembacaku harus punya batasan mereka sendiri, aku tetap nggak bisa melepaskan beban moralku atas itu. terlebih ketika aku sangat paham kalau banyak dari pembacaku adalah perempuan.
dalam jawaban itu, sedikit banyak aku menyinggung soal konsekuensi. yang lupa aku pertegas adalah, konsekuensi itu juga menyangkut penilaian kita, perempuan, atas perubahan pada tubuh kita sendiri. sylvia plath pernah menuliskan dalam jurnalnya,
Tumblr media
"just because you're never worried about having babies!"
aku mengatakan ini karena aku yakin, cuma perempuan yang bisa memahaminya. perubahan signifikan tubuh setelah berhubungan seks, presepsi kita terhadap tubuh kita sendiri, dan sebagainya. belum lagi risiko kehamilan. aku mengerti kenapa kita takut membicarakannya bahkan kepada orang terdekat kita sekalipun.
sebab entah dari mana mulanya, tubuh perempuan seolah bukan milik diri mereka sendiri.
sekali lagi, tulisan ini bukan artikel akademis. sekalipun aku mengutip beberapa pendapat, tujuan diciptakannya tulisan ini bukan untuk itu. aku hanya berharap, tulisan ini bisa sampai kepada pembacaku, bagi mereka yang sering membaca tulisan-tulisanku yang mungkin berbau seks. aku ingin aku tidak sekadar memberikan esensi hiburan saja, tapi juga memberikan sedikit soal pemikiranku, tentang bagaimana aku memandang tubuhku sebagai perempuan dan caraku melihat seksualitas.
ini bukan propaganda untuk melakukan seks di luar perkawinan. tentu saja nggak. aku ingin lewat tulisan ini, kamu tahu kalau tubuhmu adalah milikmu. sekalipun kamu takut membicarakannya, sekalipun kamu cuma bersembunyi di balik fanfic-fanfic saru ketika mengeksplornya, tubuhmu adalah milikmu. dia satu-satunya yang kamu miliki, oleh karena itu kamu harus mencintainya. bagaimanapun masyarakat memandangnya.
karena tubuhmu adalah milikmu, pula, kamu harus menjaganya dan memastikannya selalu aman, apapun keputusanmu. dengan atau tanpa selaput dara.
dan seks juga, semestinya memang bebas. kamu tidak boleh melakukannya dalam paksaan untuk situasi apapun. bagi kamu yang mengalami masalah kekerasan seksual, tolong segera cari pertolongan. kamu berharga. kamu dan tubuhmu berharga.
karena kamu adalah perempuan.
daftar pustaka:
irawati, diah. (2016). politik seksualitas dan pengabaian negara terhadap kekerasan seksual di indonesia. jurnal perempuan, vol. 21, no. 2: 70-84.
kimmel, m, s. (2005). gender of desire: essays on male sexuality. SUNY press.
marching, soe tjen. (2011). perkosaan dan harga "kesucian" perempuan. jurnal perempuan. ed. 71: 69-80.
98 notes · View notes
azurazie · 1 year ago
Text
Teruntuk anak perempuanku.
Nak, kalau menuruti keinginan, ayah sama seperti yang lain. Ingin menunjukkan wajah dirimu dan ibumu kepada dunia. Dengan pamer ke social media seperti kebanyakan ayah yang lain lakukan. Menunjukkan betapa menggemaskannya dirimu dalam pertumbuhannya. Jelitanya dirimu dalam pandangan ayah.
Akan tetapi tahukah kamu, ternyata rasa cinta dan sayangku kepadamu dan ibumu ternyata tidak bisa dibeli dengan dunia ini. Rasa ingin pamer atasmu seolah tiada artinya. Rasa cinta itu melebihi besarnya keinginan itu.
Maka, kututup rapat-rapat wajahmu dan ibumu untuk khalayak ramai di social media sampai saat ini. Dengan harapan kamu suatu saat mengerti, ayah tidak pernah pamer tentang putrinya bukan karena tidak ingin. Bukan karena tidak bisa. Akan tetapi karena berharap dirimu terjaga dari 'ain. Terjaga dari kemudharatan yang boleh jadi akan timbul setelahnya. Lebih-lebih menjadi fitnah untuk dunia ini. Dan semoga sifat hayaa itu tetap terjaga dalam seumur hidupmu.
Akan selalu malu untuk menundukkan pandangan, kapanpun dan dimana pun kelak dirimu akan menjalani hidup.
Dari seorang ayah yang mencintai putri kecilnya dengan sepenuh hati dan harapan.
@azurazie
36 notes · View notes
dstdr · 9 months ago
Text
Pagi-pagi tadi, aku menyapa anak" di sekolah
Dengan segera mereka mengulurkan tangan untuk salim
Tiba-tiba ada kalimat yang keluar dari siswa perempuanku kelas 7
"Bu Destii guru terbaik bu"
"Bu Desti tambah cantik aja"
Kalimat yang enak didengar bukan? 😌
Kalimat seperti itu terdengar sederhana memang, tapi membuat bahagia, cielah 😌
Mungkin
Kata, kalimat yang kita anggap sederhana, terkadang bisa membuat orang lain bahagia
Oleh karenanya, terkadang saya juga melakukannya dengan sekadar sedikit memuji perilaku positif anak", sepertinya hal itu juga tidak begitu masalah, hanya saja jangan terlalu berlebihan
Dengan harapan mereka juga merasa bahagia karena ada sedikit perhatian yang didapatkan
Tapi nak, maaf ibu belum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian
Ibu hanya bisa memberikan yang ibu bisa
Magelang
Selasa, 4 Maret 2024
7 notes · View notes
sandyaruni · 7 months ago
Text
Di Persimpangan Jalan Pulang
#Prolog
Selalu terbayang dalam benakku, kisah seorang pangeran berkuda dengan putri bermahkota. Pangeran yang gagah, putri yang berparas cantik. Membawaku berkelana menemukan dirimu, perempuanku.
Selalu terbesit tanya, adakah dongeng itu dalam dunia fana ini?. Dalam pencarianku menemukanmu, aku percaya.
Kutuliskan sebuah cerita yang terlahir dari jalanan tanpa nama. Walau tak se-epik kala Qais menghanyutkan dedaunan melalui aliran sungai dan angin yang berhembus menjamah tubuh Layla sebagai tanda bahwa  ia begitu dekat dengannya. Atau, menyapa burung-burung untuk menyampaikan pesan cintanya pada Layla. Namun aku percaya, jika suatu saat nanti kau akan membaca kisah ini. Seperti halnya Qais percaya bahwa dedaunan dan pesannya pada burung- burung itu akan sampai pada Layla. Atau, bahkan kau akan melanjutkan cerita ini jika seandainya aku tak lagi bisa bercerita.
Mungkin saja.
Namun, kisah yang terukir diantara mereka tidaklah serupa dengan kisah ini. Kisah mereka begitu dikenal seantero Timur Tengah, tapi kisah ini, bahkan aku dan dirimu sendiri pun tak mengerti apa yang tengah terjadi. Hanya ada ketaksaan diantara kita.
Aku yang terlalu takut menggores luka. Hingga memilih untuk tidak tetap tinggal bersamamu. Walau kuingin. Walau ku mau. Tapi takdir tetaplah takdir, sekeras apapun aku berusaha, ketetapan-Nya yang akan berlaku. Sekuat apapun aku meminta, kehendak-Nya yang akan terjadi.
Dan disini aku ingin berbicara padamu. Kuatkanlah hatimu. Jalani saja dengan penuh cinta. Biar Sang Maha Cinta yang memberi jalannya.
Aku pergi menemui cinta. Maka tetaplah tinggal bersama-Nya dengan penuh cinta, walau kita tak bersama lagi.
Teruntuk dikau.
1 Mei'24
TulisZa
5 notes · View notes
hanivaaa · 2 months ago
Text
KADO TERBAIK BY J.S KHAIREN
1.       Sinopsis Namaku Riski. Usiaku empat belas tahun. Saat ini aku berdiri di depan panti asuhan. Membawa dua adik perempuanku. Bukan, aku bukan anak yatim piatu. Ibuku masih hidup. Tapi dua menit yang lalu adalah terakhir kali aku bertemu dengan ibu. Hingga kelak aku dewasa, kami tak bertemu lagi. Sementara ayahku tewas tertembak. Panti asuhan ini bukan panti asuhan selayaknya. Dari luar memang ada plang besi bertuliskan Panti Asuhan. Di dalamnya? Penjara yang amat menakutkan. Tak perlu menunggu besok bagi kami merasakan hal mengerikan. Di hari pertama kedatangan, malamnya kami bertiga langsung hampir mati. Kalian, saat seusia kami, sedang melakukan apa? Inilah ceritaku. Tak banyak yang tahu, tak banyak yang mau mendengarkan. Inilah kisahku, tentang kado terbaik itu. Semoga aku bercerita pada orang yang tepat.
2.       Kekurangan Novel ini tidak sesuai sama keseharian kita, yang condong kearah positif. Novel ini juga membahas tentang anak jalanan yang dipaksa mengemis bahkan ada yang nekat mencuri, sehingga nilai positif yang terkandung sangan sedikit.
3.       Kelebihan Kekurangan yang terdapat pada novel ini, mampu menciptakan kelebihan yang bisa kita putik maknanya. Kita jadi tahu, bahwa tidak semua orang seberuntung kita, kita jadi tahu bagaimana mereka menjalani kehidupan di luaran sana. Selain itu, pembawaan ceritanya sejalan, tidak terbelit-belit, sudah tertata dari prolog hingga epilog.
4.       Nilai-nilai Novel ini sangat kental dengan nilai kekeluargaan, terutama pada chapter terakhir, terdapat adegan hangat antara Riski dan Adik perempuannya yang sangat menyentuh hati.
5.       Pesan moral Novel ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur, karena tidak semua orang merasakan kebahagian seperti kita, banyak diantara mereka yang jauh lebih terpuruk dari kita. Kita juga tidak boleh menjadi orang yang egois, karena semua masalah yang terjadi pada novel ini berawal dari keegoisan sang Ayah yang tetap memilih berkerja sebagai pengedar obat terlarang. Ibunya juga dengan egois meninggalkan mereka di Panti Asuhan, kerena merasa terpuruk dan ingin menenangkan diri.  
Tumblr media
2 notes · View notes
cahyadina · 8 months ago
Text
Tumblr media
#7/30 : HARI ITU : KAMIS, 23 JANUARI 2020
Sepekan sebelum hari menyedihkan itu, Bapak masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit RS.Sardjito Jogja. Oksigen terpasang rapi, suara sesekali masih bisa kudengar, masih sempat bercerita banyak hal. Termasuk suatu pesan yang sampai hari ini masih selalu terngiang di kepala.
Intinnya, "Saya nuntun kamu naik sepeda sampai kamu bisa mengayuhnya sendiri. Maka, kalau suatu saat nanti saya melepas itu, saya percaya kamu bisa mengayuhnya sendiri dan memilih jalanmu tanpa bantuan saya. Saya tidak mungkin selalu ada."
Tentu saja tidak sama persis, kurang lebih begitulah pesan yang tersampaikan. Bapakku memang begitu filosofis, cerdas dan berwawasan luas, banyak orang mengakui itu. Maka, untuk urusan ngobrol saja bisa sambil belajar dan mendapatkan pencerahan.
Oke lanjut bercerita, singkatnya sepekan aku lalui dengan waktu yang terasa lebih lama. Aku setia menemani Bapak yang kian hari kian melemah, yang tadinya masih bisa diajak bercanda atau mengobrol ini itu, masih bisa minta disuapi minum, masih minta dibenarkan selang infus, diantar ke kamar mandi dan lainnya. Mendadak terdiam, sejak malamnya tubuh bapak melemah, kian detik kian menit suarannya menghilang.
Aku berusaha menggoyangkan tubuhnya pelan, tidak ada respon.
Aku memanggil-manggil, tidak ada respon.
Nafas masih ada, tubuh masih hangat. Tapi nihil. Bapak tidak bisa diajak komunikasi.
Aku masih sendirian saat itu, keluargaku semuanya sedang berada di perjalanan begitu aku mengabari bahwa Bapak dinyatakan dalam kondisi kritis.
Dadaku sesak, nafasku tidak teratur, pikiranku kalut. Aku menggenggam tangan bapak, merapalkan semua doa yang kubisa. Aku minta kesempatan pada-Nya, meminta dengan sungguh.
Beberapa menit setelahnya, suster memintaku ke ruangan konsultasi dekat pusat perawat ruangan. Disana, tampak dokter jaga, seorang wanita muda yang menatapku nanar, dia memintaku melihat ke layar monitor yang memperlihatkan paru-paru, Iya. Milik bapakku.
"Mbak, kondisinnya sudah makin parah. Sel kanker sudah menyebar hampir ke seluruh paru-paru bapak. Mohon banyak didoakan, kami bisa melakukan tindakan bantuan, tapi itu hanya akan menyiksa bapak, Mbak. Sekarang keputusan di tangan Mbak, jika diizinkan kami akan melepas semua alat. Mbak, menunggu sembari didoakan semoga proses bapak cepat,"
Badanku lemah, tubuhku bergetar, mataku perih sekali sampai buram dan air mata itu menetes begitu saja. Makin deras, makin sesak juga dadaku. Aku tahu maksdunya.
Iya, Bapakku sudah akan selesai.
Perlahan dengan langkah gontai, aku mencoba kembali ke kamar inap, belum sampai di pintu dan membukannya, Mbak Isti. Bulikku dari keluarga bapak, datang. Dia yang setia menemaniku merawat bapak.
Aku tidak bisa membendung apapun lagi, tangisku pecah. Mbak Isti memelukku erat, aku menangis sejadinnya.
"Aku belum siap kehilangan Bapak," kataku.
"Ikhlas ti, ikhlas. Kasihan Bapak," Jawab Mbak Isti, seingatku.
Waktu berjalan, aku sholat dan berdoa supaya proses bapak tidak dipersulit. Aku minta pada-Nya, bapak dipanggil dengan cara yang baik.
Aku ikhlas.
Hari itu, Kamis, Malam Jumat sore. 23 Januari 2020.
Semua keluarga berkumpul. Termasuk Mama dan Adik perempuanku yang baru akan lulus SD. Aku sesekali menatap mereka, sedih. Tidak tega.
Dokter mulai bicara, "Dengan ini kami nyatakan Bapak Mutohar telah meninggal dunia." Kurang lebih begitulah.
Tidak, aku mencoba kuat. Aku tidak boleh kebanyakan menangis. Kasihan Bapak.
Singkatnya, kami semua mengantar Jenazah Bapak ke rumah simbah di desa pucanganom, kecamatan rongkop, gunungkidul. Simbah kakung, saat itu masih ada. Lemah tatapannya kosong. Simbah putri tampak lebih kuat, meski aku paham betapa menyakitkannya ditinggalkan anak lebih dulu. Omku, beliau pendiam, tapi aku yakin omku lebih dari sedih kehilangan kakak satu-satunnya.
Sahabatku, Umu Hani @haniumu-blog Bahkan dia setia menemaniku di Jogja saat semua ini terjadi, menjadi bagian penting dan salah satu penguatku.
Jumat siang, Bapak dikebumikan. Sesuai impiannya, dikuburkan di tempat kelahiran.
Di hari baik itu, Jumat.
Aku ikhlas. Aku hanya sesekali merindukan obrolan apapun itu dengan Bapak.
[Ditulis di rumah simbah, Senin, 15 April 2024]
6 notes · View notes
chynatic · 3 months ago
Text
Teruntuk anak-anak perempuanku juga para perempuan hebat di luar sana… Ingatlah bahwa kalian itu berharga. Continue reading Karena Kamu, Begitu Berharga..
Tumblr media
View On WordPress
4 notes · View notes
auliasalsabilamp · 1 year ago
Text
Sahabatku adalah Ibu
Tumblr media
Moment saat liburan ke Lembang bersama Ibu, Bapak dan Adik perempuanku
Bersyukur sekali Allah berikan sosok role model sebaik ibu. Dibalik kekurangan yang dimiliki, ibuku adalah seorang perempuan yang sangat pekerja keras dan mandiri. Dulu, Ibu berprofesi sebagai seorang guru mata pelajaran Seni Budaya di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) sampai akhirnya sekarang alhamdulillah ibu bisa naik tingkat dan berprofesi sebagai seorang kepala sekolah di SMP Negeri 5 Taman, di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Ibu adalah orang yang selalu menjadi tempatku bercerita, dari mulai cerita perkuliahan, cerita tentang keinginanku untuk hijrah dan belajar islam lebih dalam, bahkan sampai cerita siapa laki-laki yang sekarang sedang aku sukai. Semuanya aku ceritakan kepada ibu tanpa tertinggal sedikitpun.
Dibalik kesuksesan yang sekarang aku bisa capai, Ibu adalah orang yang paling besar memberikan support untukku. Setelah ibu ada bapakku yang tidak bosan-bosan selalu mendoakanku dan adikku setiap waktu. Salah satu sosok inspirasi yang mendorongku untuk menjadi seorang tenaga pendidik adalah ibuku sendiri.
Ibuku juga orang yang paling mengetahui semua kekurangan yang aku miliki. Mulai dari sifat buruk yang aku miliki, akhlak yang masih harus diperbaiki, dan juga ilmu yang masih terus harus dipelajari. Semua hal yang ada pada diriku ibuku mengetahuinya. Aku tipikal orang yang tidak bisa berbohong kepada ibuku sendiri dan menceritakan secara detail semua kejadian yang aku alami.
Sifat pekerja keras yang ibuku contohkan ingin aku terapkan dalam diriku, aku bertekad ingin lebih sukses dari pencapaian yang sudah ibuku capai sekarang. Aku ingin menjadi anak yang bisa membanggakan orang tua, setidaknya jika tidak bisa menyenangkan orang tua karena prestasi atau pencapaian-pencapaian yang dilakukan di dunia, aku tidak ingin membebani kedua orang tuaku di akhirat nantinya. Membebani dengan dosa-dosa yang sudah aku lakukan ketika di dunia. Aku ingin hisab kedua orang tuaku ringan, bahkan jika bisa aku ingin memohon kepada Allah agar memasukkan kedua orang tuaku tanpa hisab ke dalam Surga Firdaus-Nya.
Ibu bukan sekedar orang tua, namun Ibu adalah sahabatku. Dia yang tidak pernah bosan memberikan nasihat agar aku dan adikku menjadi anak yang sukses. Sahabat yang selalu sedia di ganggu 24 jam ketika anak-anaknya sedang dalam kesulitan. Sahabat yang tidak menginginkan balasan apapun dari anak-anaknya. Semua itu dilakukannya dengan ikhlas karena niatnya untuk menjadi madrasah pertama dan terakhir untuk anak-anaknya.
PR besarku sekarang adalah membalas semua jasa kebaikan yang sudah ibuku berikan kepadaku dan adikku. Semoga Allah mudahkan aku dan adikku untuk bisa menjadi anak yang birul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua kami dan semoga Allah memberikan kemudahan kepadaku dan adikku untuk bisa membalas semua kebaikan yang sudah orang tua kami berikan, aamiin.
Bandung, 25 September 2023.
31 notes · View notes
akuyanglain · 7 months ago
Text
Siang tadi adik perempuanku dilamar orang. Pertanda bahwa aku akan dilangkahi dalam pernikahan. Awalnya aku tak begitu sedih, tapi setelah dengar orangtuaku bicara, sekuat mungkin kutahan airmata yang bersiap akan tumpah.
Aku putuskan untuk pergi keluar rumah lalu menangis sejadi-jadinya.
Tak apa, tak apa…
Kau harus selalu terlihat kuat dan tangguh. Berhentilah menangis diam-diam. Kau ini cengeng sekali bila tak ada orang.
Berulangkali aku yakinkan diriku, bahwa tak apa, tak punya kekasih dan tak menikah pun bukanlah sebuah dosa. Biarkan saja, semua luka dan bahagia ada masanya.
Aku telah berpasrah pada sang pencipta. Aku terima bila yang datang lebih dulu justru maut bukan manusia~
Sangatta, 15 Mei 2024
2 notes · View notes
menemukanrasa · 11 months ago
Text
Memutuskan untuk menikah adalah keputusan yang paling berat yang harus aku ambil.
Tidak seperti kebanyak teman2 perempuanku lainnya, yang justru menyambut pernikahan dengan sumringah. Bagiku, menikah adalah hal yang kompleks yang didalamnya pastinya akan lebih banyak ujian2nya. Mengingat menikah merupakan ibadah terlama yang didalamnya bisa diraup se banyak2nya pahala, yang pastinya se-paket dengan ujian2 didalamnya.
Menikah…
Bahkan di ujung tanduk keputusan-pun masih ada ragu yang terbersit disepotong hatiku. Masih ada banyak pertanyaan2 yang tidak berdasar yang entah sampai kapanpun tidak akan bisa aku dapatkan jawabannya kecuali dengan menjalaninya (menikah).
Satu2nya hal yang bisa aku lakukan sekarang hanya berpasrah dan berikhtiar melalui doa2 dan istikhoroh kepadaNya. Serta memantapkan hati bahwa sebaik2 pilihan adalah pilihanNya.
Dan sebagaimana yang dikutip
“Apa2 yang menjadi takdirku tidak akan melewatkanku, dan apa2 yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku”
Kata2 ini bagai pamungkas disetiap kebingungan2 yang aku alami, aku yakin jika pilihan saat ini sampai pada bahtera rumah tangga maka pasti itulah yang terbaik. Pun jika memang bukan, pasti ada pelajaran yang dapat dipetik didalam tiap kisahnya.
_GunungSindur 21 Des 2023
8 notes · View notes
dinata22 · 7 months ago
Text
Ibuku selalu memberitahuku bagaimana memperlakukan wanita.
Sial, ini membuatku tersadar
Bahwa ayahku tak pernah memberitahu adik perempuanku bagaimana memperlakukan pria.
4 notes · View notes