#perapian
Explore tagged Tumblr posts
Text
10 Contoh Ide Ruang Tamu yang Modern dan Alami
Dekoruma.net ~ Dekorasi ruang tamu saat ini yang sedang populer adalah dekorasi yang modern namun tetap mengutamakan nuansa yang alami banget. Selain gaya yang kontemporer atau terkini, dekorasi ini sangat bergaya dan sangat ramah lingkungan. Bahan dekorasi ruang tamu yang alami? Untuk membuat dekorasi rumah yang alami atau ber-nuansa alam, bahan-bahan yang dibutuhkan juga harus menyerupai atau…
View On WordPress
0 notes
Text
Terasa
karena mana mungkin aku dapat lupa dari segala luka yang menganga? dari yang sewaktu ia ditiup tak sengaja oleh anginpun masih terasa perihnya membuncah dada.
karena bagaimana mungkin aku tidak teringat dengan mimpi yang aku harap dirajut bersama? dalam jalannya aku masih semai mimpi itu sendiri dan terbata-bata. bahkan Ibu berikan aku kembali benang baru yang lebih elok warnanya. namun siapa yang sangka jika benang yang kusut masih selalu aku usahakan untuk ku rajut.
karena bagaimana mungkin segala yang ada lalu mendadak sirna bisa aku lupakan jejaknya? ia bahkan masih terasa saat hujan turun tanpa sengaja mengguyur aku yang tengah pulang, mengingatkan pada cerita lusuh soal malam-malam yang gaduh. yang kerepotan membawa teduh. hanya menyisakan separuh untuk bisa aku ikut menemani hingga tenang walau langit bergemuruh.
karena bagaimana mungkin aku lupa dengan kesederhanaan yang aku pupuk sejak awal aku masih menjadi kuncup? yang disiram dengan keyakinan bahwa jalan akan hidup dengan usaha untuk saling berpeluk. tapi lain pada lembaran yang aku temukan, kuncup mati di perapian paling usang. Ia mati diterjang badai kekecewaan. Ia tidak hidup kembali untuk mekar dan akhirnya di semai. kuncup yang malang.
pada penyesalan yang tiada akhir. aku lupa bahwa manusia akan terus hidup dalam kesempitan jika tiada maaf yang kunjung dapat penerimaan.
naasnya, penerimaan itu sudah ada. namun, kecewa yang tiada tahu sampai kapan bertandang dan hingga cerita mana ia terbawa, aku tak tau akhirnya.
- Miw.
sudut kamar kos. Bandung, 14 Mei 2023
17 notes
·
View notes
Text
ELEGI MUSIM DINGIN
: BMTH-Avalanche
Dari balik pepohonan sekarat kudapati jerit ranting patah bersimbah luka. Musim dingin telah datang mengunjungi rumah-rumah yang sudah tidak kenal perapian; menghapus dan mengubur jejak silam.
Kudapati pula, mencintaimu seperti terjebak di tengah sungai beku. Aku berdiri menginjak kepingan es yang perlahan retak menunggu keruntuhan. Sedang kau bermimpi menjumpai kehangatan di lengan lain.
Ada kebekuan menyeruak, tak mampu diurai meski telah lama tercium udara dingin menerobos di sela-sela hening. Sementara angan menahan gegas laju salju dari puncak gunung; berlarian mengejar kabar kepastian.
Setelah semakin jauh waktu menyeret kita, ternyata tak kunjung sampai mengantar kita ke mana pun. Sebab mimpi perlahan menyederhanakan diri berharap ditemukan, bahkan jika cinta sudah lama tenggelam.
—03022023 Mukomuko
29 notes
·
View notes
Text
Apakah kau dalam dingin yang sama, dan masih berdiri manatap langit kosong (meski kesepian kian menusuk tulang)
Walau dalam belahan bumi yang berbeda
Bukan malam yang sunyi tapi hati yang hampa
Pada bayang pudar
Pada mimpi yang hilang
Membuat perapian, agar bisa menyeduh kopi
Sehingga malam jadi bermakna
Lalu kita bisa melahirkan seribu sayang
Bulan yang hilang dibalik rimbunan daun
Tak membuat pohon mangga berhenti berbuah
Karena keabadian ada dalam ketulusan
Meski tak saling mendekap
9 notes
·
View notes
Text
Cara Mendesain Ruang Keluarga Modern
Gaya modern bisa menjadi fokus utama untuk ruang keluarga. Ruang cantik yang dirancang oleh Black House 99 ini menggunakan elemen gelap untuk menambah karakter dan keanggunan sekaligus melengkapi lantai kayu keras.
Gaya Khas Ruang Kontemporer
Ruang kontemporer karya Fereshteh Homayoun ini memadukan tren gaya terkini dengan fungsionalitas abadi. Hasilnya adalah rumah yang indah untuk bersantai seluruh keluarga.
Jika Anda suka meringkuk dan menonton pesta bersama orang terkasih, Anda pasti menginginkan pakaian yang nyaman. Carilah sofa yang menawarkan kombinasi gaya dan kenyamanan, seperti sofa Soderhamn modern dengan desain reclining base. Warna biru lembutnya glamor dan kekinian, namun menyatu dengan banyak gaya dekorasi.
Bagian modular Bondi dari Burrow adalah pilihan utama lainnya untuk sofa ramah keluarga. Buatan tangan di AS, sofa ini memiliki rangka kayu abu solid yang bersumber dari kayu lestari dengan pegas baja berliku-liku untuk mencegah kendur. Pelapisnya hadir dalam beragam kain dan warna performa, termasuk kain tenun olefin, boucle, dan beludru, dengan pilihan dalam beragam warna netral, hitam, abu-abu, merah, dan biru.
Pertimbangan dalam Memilih Sofa
Ingatlah bahwa sofa sectional sering kali membutuhkan ruang yang lebih besar daripada sofa tradisional karena sofa tersebut memiliki banyak area tempat duduk. Jadi, pastikan untuk mengukur ruangan dan kusen pintu Anda sebelum memesan bagian untuk menghindari kejutan pada hari pengiriman.
Gunakan skema warna netral seperti putih, abu-abu, dan kelabu tua untuk membuat ruang keluarga modern Anda terasa hangat dan mengundang. Dinding hiburan berwarna putih dengan furnitur kayu berwarna coklat berpadu indah dengan lantai papan pinus di ruangan ini dari GRT Architects. Bahkan dinding perapian terlihat apik dalam suasana ini dengan lis dinding dan barang-barang dekoratifnya yang kontras.
Ruang keluarga modern membutuhkan tampilan dekorasi yang serbaguna, dan perapian adalah tempat yang tepat untuk menampilkan gaya Anda. Di sini, perpaduan aksen pedesaan dan modern seperti patung burung kecil, karya seni bertema rusa, dan tanaman dalam ruangan yang besar menambah kepribadian pada suasananya.
Menciptakan Ruang Perapian yang Nyaman
Unit kayu yang dipesan khusus menempatkan perapian ini di sudut denah lantai terbuka, memberikan ruang pernyataan desain yang pasti dan menciptakan zona nyaman yang tahan pesta untuk anak-anak dan orang dewasa. Variasi warna abu-abu tua memberikan kedalaman pada suasana, kontras dengan dinding berwarna terang dan tanaman hijau alami. Bingkai pahatan marmer hitam juga mendasari desain dan menciptakan kontras elegan dengan aksen kayu pada rak built-in.
Di banyak rumah, ruang keluarga harus berfungsi ganda dan sering kali harus lebih santai dibandingkan ruang tamu. Untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh rumah tangga, gunakan perlengkapan multifungsi yang dapat mengambil beberapa peran seperti ottoman berumbai ini. Ini berfungsi sebagai tempat duduk tambahan, meja kopi dan bahkan area kantor kecil.
Simpan koleksi selimut dan permainan papan di rak buku tinggi yang dilengkapi dengan kotak kain lucu yang menjaga tampilan tetap bersih dan tinggi, tidak berantakan. Demikian pula, bingkai karya seni terbaik anak-anak Anda dan pajang di ruang keluarga dalam bingkai sederhana untuk estetika modern halus yang dapat tumbuh bersama mereka seiring berjalannya waktu. Bisa anda kunjungi situs penjualan idrumah.com.
2 notes
·
View notes
Text
"Bunda, kenapa rumah kita ga ada cerobong asapnya aja?"
tanya Ibrahim padaku suatu petang, yang menerbangkan ingatanku pada suatu ruang bertanya di kedalaman diri seorang gadis kecil pendiam yang selalu memiliki tanya, khusus ia kumpulkan rapat-rapat di ruang pribadi tersebut.
"Kau tahu? Ada suatu tempat di mana musimnya bisa dingin sekali hingga bersalju. Nah, di musim itu orang-orang tentu kedinginan. Yang bisa orang lakukan adalah berhangat di dalam rumah. Mereka menyalakan perapian, dan asap api akan keluar melalui cerobong. Itulah sebabnya rumah mereka butuh cerobong. Berbeda dengan kita, yang tidak perlu mengalami musim dingin bersalju seperti mereka, maka rumah kita pun tak memerlukan cerobong asap."
____
Nak, bersyukurlah Engkau, karena tanyamu leluasa kau utarakan, dan bertahap rasa ingin tahumu terjawab. Semoga dengan jalan ini, Allah sampaikan Engkau pada ilmu yang agung.
Ini doa dan pinta gadis kecil pendiam yang penuh tanya, setelah ia berjumpa kembali dengan sosok kecil penuh tanya serupa dirinya. Hanya berbeda situasi dan kesempatan.
Semoga Allah mudahkan taufik bagi keduanya.
@ay_asrorie | 9 Juli 2023
2 notes
·
View notes
Text
Luck Draws the Unlucky (Part 55)
TW // Graphic violence; manipulation
Zelda meringkuk dalam tidurnya, melihat dirinya sendiri berdiri di samping Lucifer, kalimat Leviathan menggema di telinganya. Kau menyukai saudaraku. Sementara Albus dan Cygnus di depan mereka, wajah mereka menghitam karena abu, sementara teriakan terdengar dari samping mereka.
Dia melihat istana mereka terbakar, rakyat berteriak ketakutan, menggendong anak mereka dan menggandeng orangtua mereka, putus asa.
“Zelda,” dia menoleh, melihat sang kakak yang mengulurkan tangannya. “Kamu tak berada bersama kami.”
---
Matanya terbuka, tarikan nafasnya terengah.
Tak ada siapapun di kamarnya, bahkan Caz yang selalu melalang buana di sekitar ruangannya, melihat-lihat apa yang bisa dia rapikan atau bersihkan. Tidak ada suara Lucifer yang terkadang mengetuk pintunya.
Tak ada siapapun.
Suasanya hening dan kosong.
Zelda tak memahami apa arti mimpinya, namun dia mengerti bahwa dia tak bisa tetap tinggal dan bersembunyi, terutama ketika sang kakak tengah berada di bahwa ancaman Warwick. Tidak ketika mereka seharusnya mendukung satu sama lain.
Dia meraih jubahnya yang tergantung, berjalan mengendap untuk keluar dari pintu belakang istana, menuju sebuah portal yang begitu familiar, dimana Lucifer selalu membawanya ketika dia ingin mengunjungi keluarganya.
Walaupun kali ini, penjara bawah tanah takkan menjadi tujuannya.
---
Warwick tengah berdiri di depan perapian, kilap cahaya api menerangi wajahnya.
Kini, ketika Zelda telah mengetahui identitasnya, sungguh sulit untuk mengatakan bahwa dia tak memiliki wajah yang sedikit mirip dengan mendiang ayahnya. Dia ingin tahu kenapa dia tak menyadari itu sebelumnya.
Pangeran itu memperhatikan sekitarnya, tempat dimana mereka biasa bermain, tirai menjadi tenda mereka, karpet tempat tidur mereka. Hanya mereka bertiga, sebelum Keluarga Duras datang dan memperkenalkan Cygnus pada mereka.
“Kau selesai bernostalgia?” tanya Warwick, tak menghadapnya. “Aku tahu kau ada disana, Zel.”
“Masih memanggilku Zel?”
“Masih berpikir kalau kau muat tidur di tenda tanpa kakimu mencuat keluar?” dia berbalik, matanya menatap tajam ke arahnya. “Kita bukan anak kecil lagi, Zelda.” Dia menyaksikan Warwick berjalan, menuangkan teh untuk dirinya sendiri. “Untuk apa kau datang kemari.”
“Aku meminta kakakku dan suaminya.” Perdana menteri itu mendengus. “Bukankah menguasai kerajaan sudah cukup? Untuk apa lagi kau membutuhkan raja dan pangeran agung?”
“Karena, Zelda, kakakmu sudah terlalu menunjukkan citra baiknya disini,” dia mengernyit dan menyeruput tehnya. “Aku harus membuat citra itu memburuk.”
“Bagaimana dengan Cygnus?”
“Dia milikku, milik raja yang sah.”
“Albus adalah raja yang sah.”
“Kakakmu–” dia membanting cangkirnya, berderap ke arahnya. “Mengambilnya dariku, aku yang tertua, aku yang seharusnya dinobatkan.”
“Tidak,” ralat Zelda. “Aku yang tertua. Aku putra pertama Raja Silas Astaseul dan Ratu Cynthia Rose-Astaseul. Aku, Warwick.” Dia mendekat ke arahnya, matanya tajam dan menantang. “Aku. Bukan kau.”
Mata Warwick memerah, dan tinjunya melayang ke arah pipi Zelda yang balas memukulnya. Warwick mendorong pundaknya, mencoba menjatuhkannya, namun Zelda memelintir kakinya dan menjatuhkannya terlebih dahulu. Mungkin pipi dan bibir Warwick akan memar setelah ini, dan buku-buku jari Zelda akan terluka. Namun dia tak peduli.
Warwick menahannya dengan satu tangan dan memukul kepalanya, mendorong berdiri dan menghempasnya ke arah dinding.
Zelda sangat yakin dia mendengar suara retakan di punggungnya dan dia terjatuh.
“Lihatlah kau. Bagaimana bisa Silas memilihmu menjadi putra mahkota? Kau tak berguna. Kau hanya bisa lari ketika kakak-kakakmu diserang, bahkan sekarang, kau tak menawarkan apapun selain menjadi samsakku. Zelda, kau bukanlah seorang Astaseul.”
Mungkin dia benar. Mungkin Zelda begitu tak berguna hingga dia bersembunyi di Dunia bawah. Mungkin dia begitu pengecut sehingga dia tak bisa memerintahkan Lucifer untuk menghancurkan semuanya. Mungkin Warwick benar. Mungkin mimpinya benar. Mungkin seorang Zelda tak pantas menjadi seorang Astaseul.
Perdana menteri itu meraih rambutnya, menjambaknya dan hendak menyeretnya ke perapian ketika sebuah bayangan menahannya. Dan Zelda dapat samar-samar melihat wajah Lucifer, rahang terkatup dan mata nyalang.
Tepat sebelum dia kehilangan kesadaran.
2 notes
·
View notes
Text
Keanggunan Interior Rumah Eropa Klasik
Interior rumah bergaya Eropa klasik selalu memancarkan aura kemewahan dan keanggunan. Langit-langit tinggi dengan detail ukiran yang indah, lampu gantung kristal megah, serta furnitur berlapis kain mewah menjadi ciri khasnya. Palet warna lembut seperti putih gading, emas, dan krem mendominasi ruang, menciptakan suasana hangat namun elegan.
Sentuhan marmer pada lantai dan perapian semakin memperkuat kesan aristokrat. Dekorasi seperti cermin berbingkai emas dan karya seni klasik melengkapi estetika yang abadi. Rumah ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi perwujudan seni dan sejarah yang hidup.
Cek di sini untuk tahu lebih banyak tentang gaya interior Eropa klasik!
#jasa interior#desain eropa klasik#jasa arsitek medan#jasa desain bangunan#konsultan#kontraktor#desain eksterior
0 notes
Link
Dekoruma.net ~ Musim hujan sudah datang, suhu dingin juga mulai menusuk sampai ke tulang, cocok banget pasang tungku perapian di kamar tidur.
0 notes
Text
Chasing Jade / Zhu Yu | Chapter 21-25
Chapter 21 – He’s Avoiding Her Jendela yang berlubang itu tertutup miring pada beberapa papan kayu, tidak dapat menghalangi angin yang menderu di luar. Api yang berkedip-kedip di perapian menerangi seluruh ruangan sesekali. Setelah keheningan yang aneh di udara, Xie Zheng angkat bicara, “Hanya saja aku terlalu memperumit masalah. Aku akan melakukannya dengan caramu.” Fan Changyu buru-buru…
0 notes
Text
Beruntung
“Setiap setapak yang kulalui depan binar yang menyalak dari rumahmu, runguku dipenuhi kehangatan. Tawa-tawa renyah itu, jauh lebih beruntung daripada rasa hampaku di mansion itu.”
“Oh ya? Sehangat itukah yang kamu dengar?”
“Benar, hangat sekali. Kurasa mentari mengulung dirinya di sana sebelum malam. Kamu harusnya bersyukur, kalau aku jadi kamu, aku sudah bersyukur.”
Aku mengangguk-angguk paham. Sepertinya benar, aku harus bersyukur. Jauh dibandingkan dia, laci-laci benakku sudah terasaki banyak kenangan dibandingkan kesunyian di atas meja makan raksasa. Bayangkan, betapa tersiksanya ketika suara pekik jangkrik bersolek untuk pesta di halaman luas, terantuk-antuk hati pada rasa kesepian tiap lembayung tersingkap. Ayah dan ibu belum tentu pulang, hanya perapian sumber kehangatan.
Paling tidak, ketika perasaan tidak enak itu meriap-riap, ada banyak bilik untuk disisir satu persatu. Pintu-pintunya banyak pula untuk sekadar dibingkai dalam pikiran. Namun, terdengar membosankan, bukan?
Aku seharusnya bersyukur, bakat lukisku baru-baru ini didukung. Biar rumah sejengkal badak, bukan masalah jika asa masih ada. Aku lebih beruntung dari dia. Sewaktuku kecil, aku ingat ketika aku meniti kegemaranku di papan-papan triplek, secarik kertas buangan, bahkan dinding-dinding terkikis untuk membubuhkan guratan yang tidak seberapa. Apa yang anak kecil mampu tuang? Paling sekadar gunung dan sawah.
Namun, mereka memberi hadiah disetiap usahaku berkembang, katanya kelir merah itu wujud cinta. Sebab itu rona salang selalu dapat kau tangkap sebelum aku berangkat sekolah. Terkadang aku tutup-tutupi supaya orang tidak iri, nanti mereka mendesakku untuk memetik bilur yang terbenam di kulit langsatku.
Bu Guru juga sama saja. Dia menarikku, lalu mentitah langsatnya kuningku berkisah. Untuk apa? Apakah dia ingin sekali memiliki tanda-tanda yang bertengger di kerontang daksaku? Aku lupa, mungkin dia yatim-piatu.
Selembar roman miliknya gerimis, dia membelai tanganku dengan kata-kata yang terpelanting di ceruk-ceruk ketakutan. Aku tiba-tiba bisu. Oh, saban hari aku bisu di depan semua orang yang bertanya.
Tetapi, rumah sangat mengasihiku. Setiap pulang, aku menyembulkan wajah di ambang pintu, mereka semarak menyambutku. Sahut-sahut keriangan bahkan menjalar ke jendela dan mencuat di rungu-rungu yang melanglang buana, kehangatan ini yang dimaksud temanku!
Belum tentu orang lain disajikan piring dan gelas dari lelahnya keseharian, tetapi mereka pengertian, bahkan remah-remah merajam dari tembikar pun mengerubungi kakiku. Saking harsanya, calar-calar aku ejawantahkan dari telapakku menggosok butala.
Aku ingat bagaimana kama mereka diantarkan. Jarang orangtua yang menyayangi anak mereka, bahkan sukar untuk memandikannya saat duduk kelas tiga, tetapi mereka tidak. Mereka dengan senyum panggaknya, menuntunku membasuh diri. Sebagai anak, aku tahu diri, aku mengelaknya karena takut merepotkan.
Namun, mereka bersikukuh memikul beratnya tubuhku ke bilik mandi. Aku sungguh berterimakasih. Biarpun sedikit berbeda dalam aspek waktu, mereka tetap telaten merawatku.
Bulu romaku menggelugut di bawah sebilah bulan tengah malam. Kutemukan diri meringkuk beruntung diselingi koroh yang sumbang, merintih-rintih asma Tuhan mengucap “Terima kasih.” Diregang atmaku, aku harus mensyukurinya.
Jika kamu mau mengkerling karya kecilku saat ini, kamu sibak saja lengan panjang yang menggerayang. Manikmu dapat menangkap jelas bagaimana carut dan acak lukisanku mencetak dimensi baru di halusnya pergelangan.
Aku harus bersyukur karena sepertinya semua orang menyukai itu. Akulah orang paling beruntung di dunia seperti kata temanku.
0 notes
Text
Salahkan jika aku bilang bersama teman-teman ku adalah tempat ternyaman pertama dari keluarga ku....
Bukan maksud ku menomor-duakan keluarga yang jelas-jelas lebih banyak berkorban daripada teman.
Tapi (sudah untuk aku mendeskripsikan nya)...
Aku tidak bisa menyalakan perapian dirumah ku,
Rasanya selalu dingin,
Bahasa cinta keluarga ku sangat dingin,
Antara satu sama lain komunikasi tidak berjalan dengan baik.
Oleh karena itu besar harapan ku pada seseorang yang nanti akan menjadi pasangan ku.
Mohon doanya semoga bisa aku bisa jadi bagian keluarga dari salah satu teman ku, soalnya keluarga mereka asik asik😭🙏
1 note
·
View note
Text
Dekorasi Rumah Kontemporer
Dekorasi rumah kontemporer adalah salah satu gaya yang paling banyak diminati saat ini. Gaya ini sering kali dipilih oleh mereka yang ingin menciptakan ruang yang terasa segar, terbuka, dan sesuai dengan tren terbaru. Dalam artikel ini, kita akan membahas elemen-elemen kunci dari dekorasi rumah kontemporer, serta tips dan inspirasi untuk mengimplementasikannya dalam hunian Anda.
Apa Itu Dekorasi Rumah Kontemporer?
Dekorasi rumah kontemporer adalah gaya desain interior yang selalu berubah dan mengikuti tren terbaru. Berbeda dengan gaya klasik yang mengandalkan elemen-elemen tradisional, dekorasi kontemporer lebih fokus pada bentuk, garis, dan penggunaan ruang yang efisien. Gaya ini sering kali menggabungkan elemen dari berbagai periode desain, namun tetap mempertahankan nuansa modern dan minimalis.
Ciri Khas Dekorasi Kontemporer
Warna Netral dan Monokrom: Warna-warna yang digunakan dalam dekorasi kontemporer cenderung netral, seperti putih, abu-abu, dan beige. Ini menciptakan kesan ruang yang lebih luas dan bersih. Namun, warna-warna bold juga bisa digunakan sebagai aksen untuk memberikan titik fokus yang menarik.
Bahan dan Tekstur Beragam: Dalam dekorasi kontemporer, penggunaan bahan yang berbeda sangatlah penting. Kombinasi antara kayu, logam, kaca, dan kain memberikan dimensi pada ruangan. Misalnya, meja kopi dari kaca dengan bingkai logam dapat terlihat elegan dan modern.
Furniture Minimalis: Furniture yang dipilih biasanya memiliki desain sederhana dan fungsional. Hindari furniture yang terlalu berornamen atau rumit. Pilihlah furniture dengan garis bersih dan bentuk geometris yang menciptakan kesan teratur.
Pencahayaan yang Baik: Pencahayaan adalah elemen kunci dalam dekorasi rumah kontemporer. Gunakan lampu gantung yang unik atau lampu dinding dengan desain artistik. Pencahayaan alami juga sangat dihargai, jadi pastikan untuk memaksimalkan jendela dan ruang terbuka.
Aksesori yang Minim: Gaya kontemporer mengedepankan prinsip "less is more." Pilih beberapa aksesori yang memiliki nilai estetika tinggi daripada banyak aksesori kecil yang dapat membuat ruangan terasa berantakan. Seni dinding, patung, atau tanaman hias dapat menjadi pilihan yang bagus untuk menambahkan karakter pada ruang.
Tips Menerapkan Dekorasi Kontemporer di Rumah Anda
Mulailah dengan Rencana: Sebelum membeli furniture atau aksesori, buatlah rencana tata letak ruangan. Pertimbangkan bagaimana setiap elemen akan berinteraksi satu sama lain.
Gunakan Furniture Multifungsi: Dalam ruang yang terbatas, pilih furniture yang memiliki fungsi ganda. Misalnya, sofa yang juga bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan atau meja makan lipat.
Ciptakan Pusat Perhatian: Setiap ruangan harus memiliki titik fokus. Ini bisa berupa karya seni besar, perapian modern, atau furnitur yang menarik perhatian.
Perhatikan Skala dan Proporsi: Pastikan ukuran furniture seimbang dengan ukuran ruangan. Furniture yang terlalu besar akan membuat ruang terasa sesak, sedangkan furniture yang terlalu kecil bisa membuat ruang terasa kosong.
Integrasikan Teknologi: Rumah kontemporer sering kali dilengkapi dengan teknologi terkini. Pertimbangkan untuk mengintegrasikan perangkat pintar seperti lampu otomatis, sistem audio, atau kontrol suhu yang dapat dioperasikan melalui aplikasi.
Inspirasi Dekorasi Rumah Kontemporer
Ruang Tamu: Untuk ruang tamu, pilih sofa besar berwarna netral dengan beberapa bantal berwarna cerah sebagai aksen. Tambahkan meja kopi dari kaca dan rak buku dengan desain geometris untuk menciptakan suasana modern.
Dapur: Dalam dapur, gunakan kabinet minimalis dengan pegangan tersembunyi untuk menciptakan tampilan bersih. Permukaan meja dari granit atau marmer memberikan kesan mewah.
Kamar Tidur: Pilih tempat tidur dengan desain sederhana dan linen berwarna lembut. Gunakan lampu meja dengan bentuk unik untuk menambah karakter.
Kesimpulan
Dekorasi rumah kontemporer menawarkan banyak kemungkinan untuk menciptakan ruang yang modern, fungsional, dan estetis. Dengan menggabungkan elemen-elemen kunci seperti warna netral, furniture minimalis, dan pencahayaan yang baik, Anda dapat menciptakan hunian yang tidak hanya nyaman tetapi juga stylish. Cobalah untuk mengadaptasi beberapa tips yang telah dibagikan dalam artikel ini dan lihat bagaimana dekorasi kontemporer dapat mengubah suasana rumah Anda.
Apakah Anda siap mengubah rumah Anda menjadi ruang yang lebih modern dan nyaman? Kontak kami di Lt. 1 KOMP. SETIA BUDI POINT, Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan Nomor Hp: - 082374570543 (Admin 1) - 082277873412 (Admin 2)
0 notes
Text
Yule Log (Bûche de Noël)
Yule log adalah kue tradisional Natal berbentuk batang kayu yang berasal dari Prancis. Terbuat dari kue gulung yang dilapisi krim cokelat, makanan ini melambangkan batang kayu yang dibakar di perapian pada musim dingin.
DAFTAR LOGIN BACA SELENGKAPNYA
0 notes
Text
Tuhan jangan jadikan sakit hatiku sbg penutup kebaikannya
Luas lapangkan bara luka yang ada dihatiku
Jadikanlah aku sebaik baiknya wanita yang tenang walau dalam perapian yang manusia lakukan
0 notes
Text
Kebakaran hutan semakin sering terjadi dan semakin merusak
HUMANITY TELAH hidup dan bermain dengan api selama setidaknya 300.000 tahun. Perapian tertua, ditemukan di Gua Qesem di Israel dan penuh dengan abu kayu, setua Manusia. Pembakaran tidak pernah ketinggalan zaman. Ribuan tahun kemudian, pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam dalam skala besar membuka energi dalam skala yang jauh melampaui perapian—dan dengan demikian memicu perubahan besar pada…
0 notes