#penyerangan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pria Murtad Arab Saudi Pendukung Israel Tersangka Serangan Maut di Pasar Natal Jerman
Taleb Jawad al-Abdulmohsen. Berlin (Riaunews.com) – Taleb Jawad al-Abdulmohsen (50) adalah tersangka yang ditangkap polisi terkait serangan mobil terhadap pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pada Jumat malam. Aksinya yang menabraki kerumunan massa pengunjung pasar telah menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 200 lainnya. Tersangka diketahui merupakan pria asal Arab Saudi yang berprofesi…
0 notes
Text
PERKENALAN TOKOH
<We, A Moment>
Disclaimer: Karya ini adalah cerita fiksi semata. Bila ada kesamaan dalam tema, latar, tokoh dan adegan dengan cerita lain, hal tersebut adalah murni ketidaksengajaan. Setiap karakter dan nama yang muncul dalam cerita ini dibuat demi kepentingan perkembangan cerita, tidak ada niat untuk menjatuhkan reputasi siapapun.
Nama: Mingyu
Profesi: double agent, ex-sniper
Nickname: Zero
Seorang mantan sniper yang pernah bekerja untuk Angkatan Bersenjata Korea Selatan, namun dipecat karena memiliki kaitan dengan geng mafia terbesar di Seoul, The Obsidian.
Selain mendapat mandat untuk menyelesaikan misi lainnya, Mingyu bertugas untuk menyelidiki informasi seputar 'Ayah Naga', seorang pengkhianat The Obsidian yang menjual informasi kepada negara dan merencanakan penyerangan menjatuhkan pemimpin saat ini.
Memiliki keahlian menembak, bela diri tangan kosong.
Dikenal sebagai sosok bertangan dingin dan ahli dalam setiap misinya sehingga tidak begitu disukai faksi lain di dalam grup, terutama mereka yang dekat dengan keluarga inti.
Tidak memiliki keinginan untuk berkomitmen dalam waktu dekat, apalagi setelah hubungannya dengan Nana kandas.
Kedua orang tuanya meninggal karena 'kecelakaan' tahun lalu dan kini hidup berdua bersama adik perempuan yang sangat ia sayangi. Kerabat terdekatnya adalah 'Nenek' yang tinggal di Busan.
Partner kerja: The8 & Woozi
#SVT#seventeen#Kim Mingyu#svtfanfic#seventeen ff#crackship#bahasa indonesia#fanfiction#intro#day:WAM
3 notes
·
View notes
Text
Sebuah Rencana dan Bencana
Kisah ini bermula disebuah tempat yang bernama Italian restaurant. Restoran disini bukan bermakna tempat biasa untuk memesan dan membeli makanan, tetapi sebagai tempat untuk memulihkan armada perang.
Armada Italia telah mendengar kabar tentang keberadaan sumber daya yang melimpah, tapi tempat itu dijaga ketat oleh armada yang sangat kuat. Itulah Armada Korea yang dipimpin oleh laksamana Al-Hanif. Konon Al-Hanif belum pernah merasakan kekalahan dalam setiap pertempuran yang dipimpinnya.
Dengan persiapan yang matang, Armada Italia yang dipimpin oleh Kapten Fathur berangkat keesokan harinya. Dengan membawa armada terhebat yang dimiliki Italia mereka langsung melesat ke pemberhantian pertama.
Newsagent. Tempat ini adalah lokasi pertama yang mereka tuju. Ini merupakan sebuah gudang informasi dari seluruh negeri, apapun informasi yang dibutuhkan oleh Armada Italia tersedia disana, mulai dari: taktik penyerangan, cara bertahan hingga kelemahan dan keterbatasan target tersedia disana. Tapi masih ada satu poin yang harus mereka persiapkan. Senjata yang lebih canggih.
Armada Italia merubah haluan. Tujuan selanjutnya tidak jauh dari lokasi pertama, tempat yang dimana mereka bisa mendapatkan seluruh peningkatan yang mereka butuhkan. Car Park, itulah sebutan yang biasa dipakai oleh penduduk setempat. Sejujurnya tempat ini terasa aneh untuk disebut sebagai taman, tapi mereka tidak peduli dengan sebutan tempat itu, tempat itu sangat memukau. Dengan semua ini tidak akan ada yang dapat menghalangi kita kata sang kapten. Ini akan menjadi pertempuran yang seru.
Semangat armada Italia tak dapat dijelaskan lagi -mereka semua menggila-. Tujuan mereka sudah ada didepan mata.
Kelompok pengintai dari pihak Korea telah memberitahu sang pemimpin untuk bersiap. Korean Restaurant sudah siap semenjak berita itu datang. Mendengar persiapan yang dilakukan oleh armada Italia tetap tidak dapat membuat laksamana Al-Hanif merasa gentar sedikitpun. “Korean Restaurant adalah gerbang masuk. Kita tidak akan membiarkan mereka dapat menerobos masuk kesini!” teriak laksamana mengobarkan api semangat seluruh pasukan.
Kedua belah pihak saling tatap. Hari ini adalah saat-saat penentuan dalam mengambil dan mempertahankan Korean Restaurant. Serangan pertama pecah menandakan perebutan dimulai.
Pertempuran berlangsung sengit. Kedua belah pihak tidak menampakkan kelemahannya sedikitpun. Tak ada yang mengalah, semuanya ingin mengabulkan keinginan mereka masing-masing. Hingga bencana itu datang.
Bencana yang tidak seorangpun dapat memprediksinya. Bencana yang amat sangat besar hingga dapat melerai kedua belah pihak.
Tidak ada yang menang. Semuanya mengalami kerugian yang sama. Korean Restaurant rusak parah dan armada Italia kehilangan sebagian besar pasukannya.
Mereka semua berdamai. Mungkin tidak akan lama. Tapi kuharap dapat bertahan selamanya.
Emyr
7 notes
·
View notes
Text
📢 I R A N peregangan di belakang Layar
💥Rudal balistik Fateh 110 buatan Iran yang beberapa waktu lalu disasar Garda Revolusi Iran ke pangkalan Amerika di Irak
👉Gambar penyerangan terhadap Bandara Sutra Amerika di Irak
Matilah Amerika ‼️
Matilah Israel ‼️
Allahu Akbar
2 notes
·
View notes
Text
Arga, Garuda Berkaki Satu - Bab 2. Hantaman Keras
Hari ini pertandingan semifinal dimulai. Pertandingan kali ini dilaksanakan di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Tim kami akan berhadapan dengan tim sekolah yang terkenal memiliki kemampuan hebat. Dikenal sebagai penguasa lapangan dari timur, mereka adalah tim SSB Hiu dari Surabaya. Tapi bagaimanapun juga sebagai tim yang menjadi tuan rumah saat ini, kami akan berusaha melakukan yang terbaik untuk bisa menang.
Babak pertama pun dimulai. Tim SSB Hiu mendapatkan kesempatan kick off pertama. Tim lawan langsung melakukan penyerangan secara tak terduga. Pemain wingback tim SSB Hiu menyilangkan bola ke dalam kotak penalti kepada pemain penyerang mereka yang sudah berlari kedepan. Tanpa terlihat oleh kami, ia sudah melewati pemain bek yang menjaga dibelakang. Gol pertama pun tercipta dimenit pertama pertandingan bagi tim SSB Hiu. Kami pun tertinggal 1:0.
“Alah! Gimana sih, baru mulai sudah kebobolan kalian. Ayo jangan sampai lengah.” Teriak pelatih dari pinggir lapangan.
Kali ini kesempatan kami untuk menyerang. Bola dipegang oleh Rio, ia berusaha menggiring bola maju melalui pinggir lapangan. Rio mengoper bola ke tengah lapangan kepadaku. Namun, sebelum bola tersebut aku dapatkan, bek pemain SSB Hiu menarikku dengan keras dari belakang hingga aku terjatuh. Sebelumnya beberapa kali pemain lawan juga terlihat menyenggol dan menarik pemain kami yang lain dengan maksud sengaja ingin menjatuhkan, sayangnya wasit tidak mengganggap hal tersebut sebagai pelanggaran. Bola pun kembali direbut tim lawan.
“Arga, Lo gapapa Ga?” kata Rio sambil membantuku berdiri.
“Gapapa, cuma jatuh biasa kok. Yok kita rebut kembali bolanya.”
“Syukur deh. Oke! Tapi hati-hati Ga saat menyerang nanti. Gue perhatiin para pemain tim Hiu ini suka main fisik buat menghadang kita masuk.”
“Siap, tenang aja Yo.”
Sebelum babak pertama berakhir, gol kembali tercipta oleh tim SSB Hiu melalui sundulan pemain mereka dari tendangan sudut. Kedudukan saat ini pun jadi 2:0 untuk tim Hiu dan tim Macan. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, dibabak kedua kami mengganti strategi menyerang menjadi counter attack. Strategi ini ternyata cukup berhasil. Disaat para pemain lawan melalukan penyerangan, rekan timku berhasil merebut bola dan dioper kepadaku. Dengan cepat aku langsung berlari membawa bola ke area lawan. Tidak ada pemain yang berjaga dibelakang sehingga dengan mudah akupun dapat membobol gawang lawan. Skor pun kini menjadi 2:1.
Tinggal mencetak dua angka lagi untuk bisa unggul. Tim kami kembali bisa merebut bola untuk menyerang. Namun kali ini ada satu orang bek tim lawan yang bisa memperlambat serangan kami. Penjagaan area lawan semakin ramai karena mereka segera balik untuk bertahan. Aku saling mengoper bola dengan rekan timku dengan membentuk formasi segitiga sembari mencari peluang kosong untuk maju. Ketika terlihat celah kosong aku langsung lari menggiring bola ke depan, mengecoh pemain lawan dengan dribbling ku dan berhasil melawatinya. Bajuku sempat ditarik namun aku masih bisa tetap melaju.
Ketika aku sampai di kotak penalti lawan dan bersiap untuk menendang bola, tiba-tiba salah satu tim SSB Hiu menyambar dengan tekelan keras tepat mengenai tempurung lutut kananku hingga aku terpelanting ke udara. Waktu terasa berhenti selintas kala itu, bahkan sorak ramai penonton terasa terdengar sunyi. Badanku terjatuh ke atas rumput dan barulah disitu terasa sakit yang belum pernah aku rasa sebelumnya. Rasa sakit tersebut menusuk sukma, perih sembilu menguar tiada tara, membumbung hingga ke langit lepasTidak hanya itu, kakiku juga sempat terinjak kiper yang sedang reflek menangkap bola. Sontak aku teriak kesakitan dengan keras dan terguling-guling di lantai.
Prittt!!! Kartu merah dikeluarkan oleh wasit kepada pemain SSB Hiu yang mentekelku.
Terjadi keributan dan cek-cok antara rekan timku yang marah dengan kelakuan pemain tersebut. Mengetahui kondisiku yang tidak bisa bangkit berdiri, tim medik pun segera dipanggil untuk memeriksa keadaanku. Setelah dicek dan dilakukan pengobatan ringan kemudian diputuskan bahwa aku tidak bisa melanjutkan pertandingan saat itu. Aku lalu dibopong tandu oleh medik untuk meninggalkan lapangan agar dapat diperiksa lebih lanjut.
Permainan pun dilanjutkan dan tim kami mendapatkan kesempatan tendangan penalti. Rio yang menjadi penendang penalti berhasil mencetak gol kedua. Pada akhirnya pertandingan berakhir dengan skor 2:3, tim kami unggul dengan mencetak gol di menit terakhir sehingga dapat lolos ke babak final.
Aku dinyatakan mengalami patah tulang pada kaki kananku. Usai kejadian tersebut aku disarankan untuk melakukan perawatan intensif. Berharap hanya mengalami cedera sedang saja, ternyata dokter menyatakan bahwa cedera kakiku sangat parah dan butuh dua kali penanganan operasi tulang. Setelah perawatan seminggu tak kunjung membaik, dokter menyarankan aku untuk diamputasi. Mendengar hal tersebut tentunya aku shock.. tidak terima dan enggan menuruti anjuran dokter. Ayah dan Ibuku juga kaget mendengar saran dari dokter tersebut.
“Tolong dok jangan diamputasi. Pasti ada cara lain untuk menyembuhkan cedera kakiku ini. Ya kan?”
“Jika kakiku diamputasi maka aku nggak bisa bermain sepak bola lagi. Bagaimana dengan karirku nanti?” Pintaku sambil menangis tersedu-sedu.
“Maaf tidak ada cara lain dik. Kecil sekali kemungkinan bisa sembuh. Jika misal ingin dipertahankan, tidak bisa digunakan kembali untuk beraktivitas seperti sedia kala atau malah bisa lebih berbahaya.” Kata dokter menjelaskan.
Bersikeras tidak mau untuk diamputasi, aku lalu memutuskan untuk pulang. Aku bilang ke Ayah Ibu untuk mencoba cari pengobatan lain. Berbagai cara aku lakukan untuk berusaha mengobati cederaku. Aku mencoba dengan pengobatan tradisional, namun hasilnya tetap nihil. Malah semakin hari semakin parah rasanya.
Selama hampir satu tahun aku tidak bisa berjalan dan tidak ada perubahan. Diriku terasa hancur pada kondisi yang ku alami. Mimpiku menjadi pesepak bola internasional terasa pudar. Butuh waktu lama bagiku merenung seorang diri untuk bisa mengambil keputusan berat itu. Akhirnya aku putuskan untuk mengambilnya, karena jika tidak maka aku akan berbaring di rumah saja tanpa bisa melakukan apapun.
(Bersambung)
(c) Ariek Dimas
5 notes
·
View notes
Text
Kabar terkini tentang Palestina membuat hati teriris. Berniat menghidupkan malam-malam mulia menjelang akhir ramadan, yang terjadi hanyalah penyerangan kembali. Seakan tak ada belas kasih dalam hati mereka, tega melukai padahal sedang ibadah.
Geram! Ketidakadilan terjadi lagi. Diri ini malu, tak mampu berbuat apa-apa untuk saudara di Palestina. Hanya untaian doa yang tercurah agar Allah menguatkan dan menjaga mereka. Semoga doa ini sampai ke langit.
Nasihat untuk diri, juga untuk kalian sahabatku...
Wahai para lelaki (muslim), bangunlah! Lihatlah saudaramu di Palestina, mereka tengah berjuang mempertahankan Al-Aqsa. Tidakkah kalian malu, jika hanya berdiam diri dan urus perut sendiri? Pantaskan dirimu untuk jadi pemimpin dan pembela agama juga umat. Bangunlah, umat membutuhkan para kestria yang merindukan syahid dan surga juga mencintai kematian!
Wahai para perempuan (muslimah), bangunlah! Perdalam imanmu, perluas ilmumu, agar kelak dari rahimmu terlahir para mujahid dan mujahidah yang rela berkorban untuk umat. Siapkan dirimu untuk meneladani sohabiyah seperti Atikah dan Ummu Imarah dalam ketegarannya. Rela melepas suami dan anak tercinta untuk umat.
Katakan pada diri, Birruh... Biddam... Nafdika Ya Aqsa!
Dengan Nyawa, Dengan Darah, Kami Tebus Kau Wahai Aqsa. Ulang kalimat itu berkali-kali sampai ada getaran dalam diri, agar bisa meresap ke dalam hati. Inilah yang akan menjadi pemicu semangat untuk kita berubah jadi pribadi lebih baik lagi.
#RutinMenulis30Hari
#rm30hari09
3 notes
·
View notes
Text
Matahari Terbit di Ujung Timur Jawa
Bagian 2 : Senja
Senja adalah perpaduan semburat warna merah, ungu, oranye, dan kuning keemasan di awan-awan. Menciptakan siluet yang memukau. Suasana yang pas untuk anak-anak Bumi Blambangan bermain di lapangan saling berkejaran. Aku memandangnya dari serambi rumah Ki Guntur, seorang bekel Caluring, orang yang memimpin desaku.
Hari ini pekerjaanku di sawah selesai lebih cepat. Aku menyempatkan diri pergi ke perkumpulan pemuda yang dipimpin oleh Ki Guntur. Kami duduk melingkar di rumah Ki Guntur.
Kami adalah para pemuda yang memiliki cita-cata serupa. Mendambakan kemerdekaan, terbebas dari penjajahan. Lelah dengan penindasan kompeni. Ketidakadilan mengusik jiwa muda kami.
“Hei anak muda. Dengarkan aku. Aku punya sebuah berita penting!” Ki Guntur menyapa kami, membuka pertemuan kami sore itu dengan berita yang membuat kami berdebar penasaran.
“Berita apa, Ki?” Tanya seorang kawanku yang duduk di sebelahku.
“Kalian tahu? menurut cerita yang kudapatkan, Belanda menyerang Benteng Bayu”
“Astaga. Ada penyerangan? Kapan, ki?” Kami semua terkejut dengan berita Ki Guntur.
“Kira-kira seminggu yang lalu”
“Lalu bagaimana keadaan disana?”
“Rakyat di Bayu menang. Strategi Pangeran Jagapati luar biasa. Benteng Bayu sangat kuat. Belanda lari terpontang-panting” Ki Guntur menjawab dengan semangat. Kebahagiaan memancar di wajahnya.
“Syukurlah!” Sahut yang lain. Rasa lega dan bangga menyelimuti kami.
“Apakah Belanda akan menyerah begitu saja, Ki?” kini giliranku bertanya.
“Tentu tidak, Seno. Justru kita harus waspada. Belanda tak akan tinggal diam menyaksikan kekuatan Benteng Bayu”. Ki Guntur menimpali.
“Jadi, akan ada penyerangan selanjutnya, Ki?”
“Kemungkinan besar seperti itu. Kalian tahu kan, penjajah itu selalu haus akan kekuasaan. Keberadaan Benteng Bayu dan pasukan Bayu jelas mengancam kekuasaan mereka”.
Semua orang menyimak dengan serius dan kemudian saling menanggapi. Kami tenggelam dalam sebuah diskusi untuk merencanakan sesuatu. Kami sangat bersemangat hingga tak terasa kami berada di sana hingga larut malam.
Setibanya di rumah, kulihat apak dan emak telah tidur. Aku menuju kamar dan berbaring, mencoba memejamkan mataku. Ragaku terasa lelah, tapi percakapan di rumah Ki Guntur terus mengusik pikiranku.
Baiklah, kubulatkan tekat. Aku akan bergabung dengan pejuang Bayu bersama kawan-kawan, melawan para penjajah itu. Entah dari mana datangnya keberanian dan keinginan besar ini. Sepertinya terlahir dari habisnya urat sabarku menyaksikan kesewenang-wenangan Belanda. Aku mendambakan Bumi Blambangan kembali seperti dulu. Menjalani kehidupan dengan merdeka dan hati yang tentram. Jauh dari bayang-bayang penindasan.
Kurangkai kata-kata u`ntuk meminta izin kepada apak dan emak supaya mengizinkanku bergabung dengan pejuang Bayu.
Saat ini kami sedang berkumpul di rumah. Emak berbaring di atas tikar, apak memijit-mijit kakinya.
“Pak, Mak, Seno ingin ikut berjuang melawan penjajah. Ikut menjadi pasukan di Bayu”
Apak dan Emak saling berpandang-pandangan. Emak terbatuk-batuk.
“Tidak, kau tidak akan bergabung dengan pejuang Bayu” jawab Apak datar.
Aku kecewa mendengar penuturan Apak, “Aku tidak bisa lagi hanya diam dalam penjajahan ini, pak. Kesal rasanya kita bekerja keras tapi malah mereka yang menikmati hasilnya. Belum lagi nyawa kita seperti tidak ada harganya bagi kompeni itu” Ku jelaskan alasanku, berharap apak dan emak mengerti.
“Aku tahu betul, Seno. Tapi lebih baik kalau kau tidak udah ikut perang itu. Biarkan orang lain saja”
Biarkan orang lain saja? Kata-kata Apak terdengar egois di telingaku.
“Kami memiliki rencana yang lain untukmu, Seno” ayahku melanjutkan kalimatnya.
Aku berusaha berbaiksangka pada Apak dan mendengarkan ucapannya.
“Kami ingin kau pergi ke Sidogiri, di Pasuruan. Pergilah menemui kawan ayah, Ki Surawijaya”.
“Benar le, emak juga berharap sama seperti apak. Kami sudah membicarakannya jauh-jauh hari. Menunggu waktu yang tepat saja untuk memberitahumu akan hal ini”
Mendengar penuturan emak, aku sedikit melunak. “Untuk apa aku pergi kesana?”
“Belajarlah pada Ki Surawijaya. Lagipula akhir-akhir ini keadaan di Blambangan semakin memburuk. Apak memiliki firasat buruk mengenai ini. Kami ingin kau pergi ke tempat yang lebih aman. Apak tahu di sana jauh lebih aman dari di Blambangan”.
Kali ini kata-kata Apak terasa membuatku menjadi pecundang.
“Jadi, apak menyuruhku menjadi pecundang dengan menyuruh kabur dari sini?” karena kesal, aku melafalkan pikiranku sekenanya.
“Cukup, Seno! Tidak sopan kau bicara begitu dengan apakmu” emak meninggikan suaranya yang parau.
Aku hanya diam. Meninggalkan apak dan emak menuju kamar. Aku butuh waktu untuk meredakan kekesalanku.
Selama seminggu, kami belum membicarakan hal ini lagi. Aku pun jarang berada di rumah. Selesai dari sawah atau pasar, aku langsung pergi berkumpul bersama kawan-kawan. Setelah larut baru aku pulang.
Hari ini aku juga berangkat pagi-pagi sekali, hendak pergi ke Ulupampang untuk memanen padi. Butuh waktu sekitar dua jam ke sana. Aku menunggu kedatangan Joko, kami berencana akan berangkat bersama-sama.
“Le, ada yang perlu kau ketahui” Apak berbicara hati-hati kepadaku saat aku menyiapkan perbekalan menuju Ulupampang.
Ia melanjutkan, “Hari ini adalah hari terakhir kita memanen padi disana. Apak ingin kau bagikan setengah hasil panen kepada petani-petani yang bekerja disana. Jangan lupa sisihkan sebagaian untuk dibawa pulang”.
Aku heran mendengar pernyataan apak. Ada apa lagi ini?
“Mengapa seperti itu, pak?”
“Apak akan menjualnya. Setelah masa panen usai transaksi akan dilakukan”
Aku terkejut, “Menjualnya? Siapa yang akan membeli tanah itu?”
“Pemerintah Belanda”
Aku terkejut. Tidak memercayai apa yang kudengar “Apak menjualnya ke pihak Belanda? ke penjajah itu?!” aku sangat kesal, “Bukankah sebagian besar disana adalah tanah peninggalan leluhur kita, Pak? Apa Apak tidak tahu, kompeni membangun benteng disana, Pak?!” nada bicaraku semakin meninggi.
“Apak tahu. Apak sudah memikirkannya. Justru itu, kita tidak tahu kedepannya apakah mereka akan menyabotase tanah itu atau tidak. Karena sekarang mereka masih ada niat membelinya, lebih baik kuterima saja tawaran itu, Le”. Apak memberikan penjelasan kpanjang lebar kepadaku.
Kali ini aku benar-benar kecewa dan marah kepada Apak.
Tapi apa yang bisa kuperbuat? Toh semua tanah itu adalah milik Apak. Aku hanya membantu mengurusnya. Akupun digaji oleh Apak. Aku tidak terima dengan ini semua, tapi aku tahu tidak ada yang bisa kuperbuat. Semakin membuatku kesal saja.
Bersambung
5 notes
·
View notes
Text
Podcast Islamic Histories EPS 88 : KENAPA NABI TERAKHIR TURUN DI ARAB ?
Bahas sirah Nabawiyah dari mubarak furry (karena umumnya ustad di indo kalau bahas sirah sumbernya pake mubarak furry juga)
• siapa mubarak furry ?
Ulama dari india bukunya udah dari 2000an, dibanding buku lainnya bukunya mudah bisa di cerna bahasanya. Beliau memulai menulis sirah dari sebelum zaman lahirnya nabi jadi dimulai dari arab itu apa lalu mulai ke nabi ibrahim nabi ismail lalu ke penyerangan gajah.
Time line : Apa itu arab ( menjelaskan arab dulu) ➡️ nabi ibrahim ➡️ nabi ismail➡️ tentara gajah ➡️ kelahiran rasulullah.
Menurut mubarak furry ketika kita ngomongin arab kita mesti tau arab itu apa (konteksnya) secara geografis yang dimaksud adalah jazirah arabia berisi 7 negara. Menurut mubarak furry arab dibagi 3:
1. Arab baidah : arab yg kuno bgt jadul contoh kaum ard (kaum nabi hud) kaum samud (kaum nabi saleh), judais dan imlak.
2. Arab aribah : kaum arab yang berasal dari garis keturunan yaarib bin yasjud.
3. Arab mustaribah : arab yang berasal dari keturunan nabi ismail, jadi saat itu nabi ismail udah menikah lalu diminta menceraikan istrinya oleh nabi ibrahim, nabi ismail a.s kemudia menikah lagi oleh seorang wanita yang berasal dari suku arab bernama suku arab mustaribah.
Arab yang akan dibahas arab poin ke 3 yang relatif baru.
⁉️ Lalu kenapa nabi banyak diturunkan di jazirah arab ? Terutama bani israil. sebenernya nabi itu jumlahnya banyak ada 124.000 yang wajib tau ada 25, dan kebanyakan berasal dari bani israil.
⁉️Kenapa nabi terakhir turunnya di bangsa arab ? Mengutip dari jawaban ust. Asep sobari. Secara geografis sebenernya jazirah arab adalah tengah tengah duniaa, jadinya jazirah arab adalah pusat dunia.
Jadi jaman dulu itu ada jalur namanya jalur sutra yakni jalur penghubung antar wilayah baik jalur perdagangan, militer atau apapun itu kalau di darat
Jalur sutra mencangkup :
China ➡️ asia tengah ➡️ india➡️ timur tengah ➡️ istanbul ➡️ vienna (eropa utara)
Jalur laut :
China (laut china selatan)➡️ nusantara (sumatra dan singapur) ➡️ perairan india ➡️ pelabuhan adn (arab selatan) ➡️ laut merah.
Jadi jaman dulu jalur ini di pake banyak orang dan mereka kebanyak bertemunya banyak di syam dan timur tengah, artinya secara keramaian tempat paling rame didunia di timur tengah (saat itu karena tempat persinggungan) itulah alasan ust asep sobari kenapa nabi terakhir turunnya di timur tengah, karena tugas nabikan berdakwah maka ga masuk akal kalau nabi terakhir di turunkan di tempat sepi. Jadi alasannya kenapa nabi terakhir di turunin di arab karena arab secara geografis sangat strategis secara ekonomi, politik dsb.
🔻Pendapat lainnya, mekkah dan madinah (arab bag. Tengah) arab utara dekat romawi persia sedangkan arab selatan dekat yaman, jadi arab tengah tanpa kekuasaan atau pengaruh dari peradaban besar hanya ada suku suku dan khabilah. Jadi benar benar kosong jadi premisnya :
⭕ Seandainya di tempat yang kosong islam bisa bertumbuh bisa mengubah mereka dari 0 jadi besar bagaimana yang udah ada peradabannya. Jadi allah mau nunjukin kalau arab yang tadinya gaada apa sama sekali bisa berubah secara drastis
It is messy karena nyatet sambil dengerin podcast di sportify
10 july, 2022
0 notes
Text
Sejumlah Warga Galang Tolak PSN Cidera Karena Dihujani Panah dan Batu Oleh Pekerja Perusahaan
Warga Pulau Galang melakukan aksi tolak PSN Eco City. (Foto: Walhi Riau) Batam (Riaunews.com) – Aksi penyerangan oleh petugas PT Makmur Elok Graha (MEG) kepada warga Rempang yang menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City kembali terjadi pada Rabu (18/12/2024) dini hari. Penyerangan ini dipicu saat warga menangkap satu orang perusahaan diduga pelaku perusak spanduk penolakan PSN…
0 notes
Text
25 Anggota TNI Jadi Tersangka Kasus Penyerangan Warga di Deli Serdang
http://dlvr.it/TGYRbC
0 notes
Text
🇵🇸 🇮🇱 Conflict Update
🚨War Update‼️Doa Kembali Guys bagi Mujahidin Palestina 🇵🇸
🔻 Dalam operasi gabungan.. Brigade Al-Quds dan Brigade Al-Aqsa - Brigade Al-Amoudi mengebom konsentrasi musuh di sekitar Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi di Khan Yunis dengan rentetan mortir kaliber berat.
⭕️ Brigade Al-Quds: mujahidin kita berhasil menembak seorang tentara Zionis di garis depan penyerangan di pusat kota Khan Yunis.
🇵🇸 Pada saat-saat ini, bentrokan sengit terjadi di poros serangan Khan Yunis dan kamp Bureij dan Maghazi, di mana rudal yang diarahkan ke kendaraan lapis baja dan individu juga ditembakkan, dan sejumlah perangkat diledakkan pada kendaraan dan tank musuh.
🇮🇱 Pengeboman dengan serampangan menargetkan rumah warga di kamp Al-Maghazi, dekat sekolah persiapan putri, yang menampung sejumlah besar pengungsi.
🇮🇱 Pesawat penjajah melancarkan serangan di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
🇵🇸 Brigade Mujahidin:
Kami bentrok dengan kendaraan dan tentara musuh Zionis di area Menara Intelijen di utara Kota Gaza, dan melakukan serangan langsung ke barisan pasukan yang maju.
🇵🇸 Sumber Lapangan - Gaza:
Pasukan pendudukan terjebak dalam serangan perlawanan Tenggara Khan Yunis..🔥🔥🔥
Ya Allah, kuatkanlah kaki saudara-saudara Mujahidin kami di Gaza
Stay Tuned For More Updates 🚀🚀🚀
#ZionistTerror #GenocideSupporters #ZionistCensorship #ZionistLobbyAttack #FreePalestine #ConflictUpdate #WeStandWithPalestine #JulidFiSabilillah #JulidFiiSabilillah #EndIsraelsGenocide
قوتنا في وحدتنا
( Kekuatan kita ada pada kesatuan kita)
الله اكبر
2 notes
·
View notes
Text
Eternal Empress adalah permainan kartu yang menawarkan pengalaman strategi yang mendalam dengan menggabungkan unsur-unsur pengelolaan sumber daya dan pembuatan dek. Permainan ini bertujuan untuk mengalahkan lawan dengan memanfaatkan karakter, kekuatan, dan kemampuan khusus dari kartu-kartu yang dimiliki pemain. Berikut adalah cara dasar untuk bermain Eternal Empress:
1. Persiapan Permainan
Pemilihan Dek: Setiap pemain mulai dengan sebuah dek yang terdiri dari kartu-kartu yang memiliki karakteristik unik. Pemain bisa menggunakan dek yang sudah ada atau membuat dek mereka sendiri berdasarkan strategi tertentu.
Pemain: Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua pemain, namun ada juga aturan untuk bermain lebih banyak pemain jika disesuaikan.
Pembagian Kartu: Setiap pemain membagikan sejumlah kartu dari dek mereka. Biasanya, permainan dimulai dengan masing-masing pemain mendapatkan lima kartu.
2. Tujuan Permainan
Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk mengalahkan lawan dengan mengurangi poin kehidupan mereka menjadi nol. Setiap pemain memulai dengan sejumlah poin kehidupan yang ditentukan (misalnya 20 poin).
Pemain bisa menggunakan kartu-kartu mereka untuk menyerang, bertahan, atau memperkuat posisi mereka di papan permainan.
3. Tipe Kartu
Kartu Karakter: Kartu yang mewakili pasukan atau pahlawan yang dapat dipanggil ke medan pertempuran. Setiap karakter biasanya memiliki kekuatan serangan dan pertahanan tertentu, serta kemampuan khusus.
Kartu Aksi: Kartu yang memberikan efek langsung, seperti menyerang atau memberikan bonus untuk karakter di medan.
Kartu Sumber Daya: Kartu yang digunakan untuk menghasilkan energi atau sumber daya yang diperlukan untuk memainkan kartu lain.
Kartu Peristiwa: Kartu yang mengubah aturan sementara atau mempengaruhi kondisi permainan dalam jangka waktu tertentu.
4. Giliran Pemain
Setiap giliran terdiri dari beberapa fase utama:
Fase Persiapan: Pemain bisa menarik kartu baru dari dek mereka.
Fase Utama: Pemain dapat memainkan kartu dari tangan mereka, baik itu kartu karakter, aksi, atau sumber daya. Pemain juga dapat menyerang lawan menggunakan karakter yang ada di medan.
Fase Pertempuran: Pemain dapat memilih karakter mereka untuk menyerang lawan atau bertahan dari serangan.
Fase Akhir: Pemain mengakhiri giliran mereka setelah melakukan semua tindakan yang diinginkan.
5. Penyerangan dan Pertahanan
Serangan: Setiap karakter memiliki nilai serangan dan dapat digunakan untuk menyerang karakter lawan atau langsung mengurangi poin kehidupan lawan.
Pertahanan: Pemain dapat menggunakan kartu pertahanan atau kemampuan khusus untuk mengurangi atau mencegah kerusakan dari serangan lawan.
Kondisi Kemenangan: Permainan berakhir ketika salah satu pemain kehabisan poin kehidupan, atau jika mereka tidak bisa menarik kartu lagi dari dek mereka.
6. Kemampuan Khusus dan Kombinasi
Banyak kartu memiliki kemampuan khusus yang dapat diaktifkan pada waktu tertentu, seperti meningkatkan kekuatan serangan, memberikan perlindungan, atau mengubah kondisi permainan.
Pemain yang dapat mengkombinasikan kartu dengan efektif dan merencanakan strategi mereka dengan baik akan memiliki keuntungan besar.
7. Strategi
Pengelolaan Sumber Daya: Salah satu aspek penting dari permainan ini adalah bagaimana pemain mengelola kartu sumber daya mereka. Jangan terburu-buru menghabiskan semua kartu, tetapi pikirkan cara terbaik untuk memanfaatkan kartu yang dimiliki.
Pilih Karakter yang Tepat: Setiap karakter memiliki kekuatan dan kelemahan tertentu. Pilihlah karakter yang sesuai dengan gaya permainan Anda dan bagaimana Anda ingin menghadapinya dengan lawan.
Serangan Terkoordinasi: Dalam beberapa kasus, menggabungkan beberapa kartu aksi untuk memberikan efek yang kuat atau merusak pertahanan lawan bisa menjadi kunci kemenangan.
8. Akhir Permainan
Permainan akan berakhir ketika salah satu pemain berhasil mengurangi poin kehidupan lawan menjadi nol atau tidak ada lagi kartu yang bisa diambil dari dek mereka.
Dengan memahami aturan dasar ini, Anda dapat memulai permainan Eternal Empress dan mulai mengembangkan strategi untuk mengalahkan lawan Anda. Seiring dengan pengalaman, Anda bisa mempelajari lebih banyak taktik canggih dan cara membangun dek yang lebih kuat!
0 notes
Text
Polresta Jambi Amankan 23 Pelajar Terlibat Aksi Penyerangan di SMAN 6 Kota Jambi
JAMBI SATUKOMANDO.COM – Aparat Kepolisian yang dibantu TNI bergerak cepat datang ke Lokasi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Jambi yang diserang oleh sekelompok pelajar dari SMKN 3 Kota Jambi usai jam sekolah, Kamis (28/11/24). Terlihat dalam rekaman berdurasi 4 menit lebih tersebut aparat kepolisian menembakkan senjata ke atas sebagai tanda peringatan agar aksi penyerangan tersebut…
0 notes
Text
15 Anggota Ormas Ditangkap Usai Serang Sonic Car Wash, Kerugian Capai Rp500 Juta
INGATLAH.COM – Sebanyak 15 anggota organisasi masyarakat (Ormas) ditangkap pasca penyerangan dan perusakan di Sonic Car Wash, Jalan Tuanku Tambusai (Jalan Nangka), Pekanbaru, Senin (18/11/2024). Aksi brutal tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian besar, tetapi juga menuai kecaman luas dari masyarakat. Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, menyatakan bahwa kelima belas orang…
0 notes
Text
Geng Motor di Deli Serdang Serang Warung Kopi, Ambil Motor Warga
SUMUT – Kawanan geng motor melakukan aksi penyerangan di sebuah warung kopi di Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, pada Rabu (13/11) malam. Saat beraksi para pelaku mengancam warga, mengobrak-abrik warung, hingga menjatuhkan stelling. Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan sudah ada pelaku yang ditangkap. Namun, belum dirinci identitasnya. “Kita sudah…
0 notes
Text
Sion
the Undead Juggernaut
Panglima perang brutal dari masa lalu, Sion dihormati di Noxus karena membunuh raja Demacia dengan tangan kosongnya—tapi, menolak kedamaian dalam kematian, dia dibangkitkan untuk membantu kerajaannya sekali lagi. Pembantaian tanpa pandang bulu yang dilakukannya merenggut nyawa mereka yang menghalangi jalannya, terlepas dari kesetiaannya, membuktikan dia hanya mempertahankan sedikit kemanusiaannya yang dulu. Dengan baju besi sederhana yang menempel pada tubuhnya yang membusuk, Sion terus menyerang dengan sembrono, berjuang untuk mengingat jati dirinya di antara ayunan kapaknya yang perkasa.
~~~~~
Lebih dari satu abad yang lalu, panglima perang brutal Sion menjadi terkenal, membantai semua orang yang berani menghalangi jalannya. Sangat ditakuti oleh teman dan musuh, dia adalah orang terakhir dari budaya prajurit yang bangga yang telah menjadi bagian dari Noxus sejak didirikan. Sion telah bersumpah kepada leluhurnya untuk tidak pernah mundur dalam pertempuran, dan mati sebagai prajurit yang bangga ketika waktunya tiba.
Meskipun tidak terkenal karena kebijakan atau kecerdasan strategisnya, metode Sion sangat efektif, dan dia memenangkan banyak kemenangan besar untuk Noxus. Kekuatan kekaisaran berada pada puncaknya yang belum pernah terlihat selama ratusan tahun, sehingga para jenderal di komando tinggi terkejut ketika sebuah negara dari barat melakukan perlawanan duluan, kemudian mulai menghambat kemajuan mereka yang stabil. Orang-orang Demacia ini mengusir pasukan perang Noxus ke arah timur, mendorong mereka kembali ke balik tembok Hvardis. Sion, yang tadinya operasi militer di Pegunungan Argent, kini berbelok ke selatan, dipenuhi amarah.
Dia tiba di kota dan melihat orang-orang Demacia dari jauh. Mereka tidak berniat mengepung Hvardis—setelah mengusir Noxus dari wilayah tetangga mereka, mereka bersiap untuk pulang. Sion menyiapkan pasukannya, bertekad untuk menghukum pendatang baru ini karena kelancangan mereka. Namun, komandan Noxus di Hvardis, telah menderita beberapa kali kekalahan dari musuh, dan puas bersembunyi di balik tembok kota dan membiarkan mereka pergi tanpa cedera.
Sion dan prajuritnya lah yang membayar tuntutan atas negeri yang kini telah hilang berlumuran darah; marah, dia melempar komandan itu dari tembok kota, dan memerintahkan penyerangan.
Sion langsung menerobos barisan Demacia, mencari pemimpin mereka—Raja Jarvan Pertama. Namun meski pasukan perangnya sendiri menyerang bersamanya, tidak takut mati, mereka yang meringkuk di Hvardis ternyata lemah. Semangat mereka hancur, dan mereka mundur kembali ke kota, meninggalkan Sion dan beberapa orang kepercayaannya terkepung. Satu demi satu, mereka mati, tapi Sion terus maju.
Sendirian, tertikam selusin pedang dan sejumlah anak panah, dia akhirnya mencapai Jarvan. Pertarungannya sangat brutal, dan Demacia-lah yang memberikan pukulan mematikan. Sion menjatuhkan kapaknya dan, dengan kekuatan terakhirnya, merobek mahkota raja dari kepalanya dengan satu tangan, dan tangan lainnya mecengkeram tenggorokannya. Pengawal Jarvan menikam Sion berulang kali, tapi cengkeramannya tidak mengendur.
Hanya ketika raja musuh terbunuh barulah Sion membiarkan kematian mengambil alih dirinya.
Jenazahnya ditemukan—bersama dengan mahkota raja Demacia, yang masih dalam genggamannya—dan dibawa kembali ke Benteng Keabadian untuk menghormatinya. Noxus berduka atas meninggalnya Sion, dan jenazahnya dikebumikan di dalam monumen menjulang tinggi yang dibangun untuk menghormatinya sepanjang masa.
Setengah abad berlalu sebelum makam Sion dibuka kembali.
Dominasi Noxus telah melemah pada tahun-tahun sejak kematian Sion, dan Jenderal Besar kekaisaran yang berkuasa, Boram Darkwill, bersedia membayar hampir berapa pun harganya untuk mengembalikan kejayaannya yang hilang. Sekutu Darkwill, komplotan rahasia misterius yang dikenal sebagai Mawar Hitam, menghidupkan kembali pahlawan yang telah lama mati tersebut menggunakan sihir terlarang, dan menyerahkannya kepada Jendral Besar.
Dia tidak bisa menolak pemberian ini, dan Sion kembali hidup, didorong oleh haus darah yang tidak wajar dan benar-benar terbiasa dengan rasa sakit.
Dia melempar dirinya seperti pendobrak hidup melawan musuh Noxus, menghancurkan semua yang dia hadapi. Terlebih lagi dibandingkan sebelum kematiannya, kemenangan yang diraih Sion harus dibayar mahal. Dia tidak dapat dikendalikan, membunuh teman dan musuh tanpa belas kasihan, dan mereka yang dipaksa untuk bertarung bersamanya mulai meninggalkannya. Akhirnya, Darkwill memerintahkan Sion untuk dikebumikan kembali.
Ratusan prajurit tewas saat mencoba menahannya sebelum akhirnya dia diikat dengan rantai dan diseret kembali ke Benteng Keabadian. Tanpa pembantaian, sihir darah yang menahannya dengan cepat menelan pikirannya dalam amarah yang sangat besar. Raungannya akhirnya terbungkam saat dia disegel di bawah patung raksasanya.
Di sana ia merana selama bertahun-tahun, tidak hidup dan tidak benar-benar mati. Ketika makamnya dibuka sekali lagi, makamnya berada di kerajaan yang sangat berbeda. Darkwill telah tiada, digulingkan oleh jendral Jericho Swain—tapi Sion tidak terlalu peduli, meraung dan menarik ikatannya dalam kegilaan yang hanya bisa dipuaskan dalam pertempuran.
Dirantai dalam sangkar besi, dia kembali ke Hvardis, yang telah memisahkan diri dari kekuasaan Noxus di bawah pemerintahan Darkwill; Sion adalah hukuman Jendral Besar baru atas pemberontakan mereka.
Dia membantai pembela Hvardis dan meratakan kota, sambil tertawa sambil menghancurkan menara-menaranya dengan tangan kosong. Daerah lain yang telah meninggalkan Noxus segera bertekuk lutut, takut raksasa mayat hidup akan menyerang mereka selanjutnya.
Ketika siang hari yang terik membanjiri makamnya yang terbuka, Sion kini menyambutnya… karena dengan itu datanglah kesempatan untuk melepaskan rantainya dan memuaskan rasa laparnya akan pertumpahan darah, untuk membungkam sejenak jeritan kegilaan yang menenggelamkan semua pikiran tentang istirahat. Sion hanya mengingat sebagian kecil kehidupannya, dan lebih sedikit lagi kejadian-kejadian setelahnya, tapi ada satu kebenaran yang tetap sama seperti pada hari kematiannya—sekarang, seperti dulu, dunia bergetar di hadapannya.
0 notes