#pengamanan PLTU
Explore tagged Tumblr posts
Text
Polres Probolinggo dan Brimob Polda Jatim Pertebal Pengamanan di Objek Vital Jelang KTT G20
Polres Probolinggo dan Brimob Polda Jatim Pertebal Pengamanan di Objek Vital Jelang KTT G20
PROBOLINGGO,MNCakrawala– Jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali (15-16/11), pengamanan objek vital nasional (obvitnas) semakin diperketat. Bukan hanya personel Polres Probolinggo, Satuan Brimob diterjunkannya untuk turut melakukan pengamanan. Konferensi yang diikuti oleh petinggi mancanegara ini menjadi perhatian serius. Segala upaya dilakukan oleh pemerintah pusat sampai…
View On WordPress
0 notes
Text
Polres Probolinggo Lakukan Pengamanan Obyek Vital Nasional PLTU Paiton untuk Kelancaran WWF di Bali
PROBOLINGGO – Menjelang Operasi Puri Agung 2024 dalam rangka pengamanan World Water Forum (WWF) ke 10 Tahun 2024 di Bali, Polres Probolinggo Polda Jawa Timur menggelar patroli kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Selain di wilayah perairan, KRYD dilaksanakan oleh Polres Probolinggo dengan memberikan jaminan keamanan pada obyek vital nasional yakni PLTU Paiton. Menurut Kapolres…
View On WordPress
0 notes
Photo
Sosialisasi Awareness Sistem Management Pengamanan dan Integrated Management System di PLTU Kalbar-1 • Bersama Bapak Darmawan Hendro, Manager Integrated Management System dan Business Process PLN Indonesia Power • To Be Better… • • • • • 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 (di PLTU Kalbar 1 Pt.gclit Bengkayang) https://www.instagram.com/p/CqHv8fKLiIz/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Pada hari Kamis 2 - 2-2023 pukul 09.00 wib s/d selesai bertempat di depan pintu Mangate PLTU Batang telah dilaksankan pengamanan gabungan adanya Aksi penyampaian orasi dari tiga desa yang terdampak adanya pembangunan PLTU Batang antara lain:
1.Ds.ponowareng 2.Ds. karang geneng 3.Ds.Ujung Negoro
Kegiatan Berjalan aman dan tertib.
0 notes
Text
Ditpamobvit Polda Banten Lakukan Pengamanan Pada PT IP PLTU Suralaya PGU
Ditpamobvit Polda Banten Lakukan Pengamanan Pada PT IP PLTU Suralaya PGU
LAMPUNG7COM -Cilegon – PT Indonesia Power (IP) PLTU Suralaya PGU yang berada di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, merupakan salah satu objek vital nasional (obvitnas) yang berada di daerah hukum Polda Banten. Untuk menjamin keamanan obvitnas tersebut peronel Ditpamobvit Polda Banten melakukan pengamanan dan koordinasi terkait bidang keamanan untuk mengoptimalkan dan menyamakan persepsi dalam…
View On WordPress
0 notes
Text
Ditpamobvit Lakukan Pengamanan Di PT IP PLTU 2 Labuan
Ditpamobvit Lakukan Pengamanan Di PT IP PLTU 2 Labuan
RELASIPUBLIK.OR.ID,SERANG || Guna mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas, personel Ditpamobvit Polda Banten melakukan pengamanan di PT Indonesia Power (IP) PLTU 2 Labuan yang berada di Jl. Laba Terusan Panimbang Desa Sukamaju Kec. Labuan Kab. Pandeglang pada Selasa (10/05). Pengaman tersebut dipimpin langsung oleh AKBP Zaenudin selaku pawas dan didampingi oleh Bripka Andika, Briptu Andriyanto dan…
View On WordPress
0 notes
Text
Tanggulangi Penyebaran Covid -19, Kapolres Buleleng Pimpin Pembentukan Satgas Satpam
Tanggulangi Penyebaran Covid -19, Kapolres Buleleng Pimpin Pembentukan Satgas Satpam
Singaraja, baliwakenews.com Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto, S.I.K.,S.H.,M.Si., memimpin pembentukan Satuan Tugas Satuan Pengamanan (Satgas Satpam) dalam rangka penanggulangan penyebaran Covid – 19 di PLTU Celukan Bawang. Satgas Satpam dibentuk untuk membantu menanggulangi penyebaran Covid -19. Hadir dalam pembentukan Satgas Satpam Penanggulangan penyebaran Covid 19, wakil Bupati…
View On WordPress
0 notes
Photo
Tim PDKB GITET Paiton, The Real Gundala
PROBOLINGGO – Sebagai pembangkit listrik tenaga uap terbesar se-asia Tenggara menjadikan PLTU Paiton sebagai salah satu pemasok energi listrik utama di Indonesia. Pembangkit listrik yang terletak di Desa Binot Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo ini bertanggung jawab atas ketersediaan akses listrik di sebagian wilayah Jawa hingga Bali.
Jumat (23/9), wartawan Jawa Pos Radar Malang berkesempatan melihat langsung kondisi di dalam PLTU Paiton yang luasnya mencapai 400 hektare tersebut dalam rangka Gathering Media bersama PLN UID Jawa Timur.
Dengan kapasitas tegangan listrik yang mencapai 500 ribu Volt, PLTU Paiton termasuk dalam kategori wilayah objek vital nasional (obvitnas) yang dijaga dengan sangat ketat. Di dalamnya, terdapat 8 unit saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet).
Di balik besarnya tegangan listrik di dalamnya, diperlukan perhatian khusus guna memastikan agar suplai listrik pada konsumen selalu stabil. “Supaya pelayanan terhadap pelanggan tidak terganggu, biasanya kami lakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan atau PDKB,” kata Supervisor Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Paiton, Asep Moch Yusuf.
Pekerjaan PDKB tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Di Paiton sendiri total ada 15 hot end man atau orang yang punya keahlian untuk melakukan pekerjaan dalam keadaan arus listrik yang masih menyala.
Selain dibekali dengan kemampuan khusus, hot end man juga harus melalui proses sertifikasi berkala baik dari segi alat maupun personal tiap enam bulan sekali.
Pejabat Pelaksana Keamanan, Keselamatan Kerja dan Kebersihan K3 GITET Paiton Teguh Wahyudi menambahkan, saat bekerja para petugas juga dibekali dengan peralatan khusus. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Safety atau pengamanan untuk para hot end man tidak main-main karena untuk setiap unit pembangkit mereka harus berhadapan dengan aliran listrik dengan tegangan yang mencapai 150 ribu volt.
Hari ini (27/9) para petugas PDKB di Paiton sedang memperbaiki saluran yang menyuplai kebutuhan listrik untuk Kecamatan Kraksaan. Kapasitasnya mencapai 1118 ampere.
Jika arus listrik yang disalurkan ke rumah pelanggan biasanya berkisar 2 ampere, artinya tegangan yang disentuh oleh hot end man tersebut setara dengan tegangan listrik yang mengalir di 559 rumah, tak kalah dengan karakter Gundala penguasa petir yang sedang inn belakangan ini.
“Resiko terbesarnya ya kematian, juga kebakaran peralatan,” tambah Andri Dwi Arianto, Pengawas Pekerjaan Perbaikan Kontak Finger Gitet Paiton.
Karena itu, seluruh petugas hot end juga dibekali dengan pakaian khusus untuk menghindari kecelakaan. Persoalan yang paling sering dihadapi petugas di lapangan biasanya banyak berkaitan dengan anomali hot spot atau peningkatan suhu pada peralatan. “Kalau masih dibawah 40 derajat masih aman, tapi kalau diatas 40 derajat itu sudah berbahaya,” tambah Andri.
Gangguan lainnya juga biasa muncul akibat polutan yang berasal dari tambang batu bara yang berada disekitar GITET Paiton.
Pewarta : Farik Fajarwati Foto : Farik Fajarwati Editor : Indra M
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/tim-pdkb-gitet-paiton-the-real-gundala/
MalangTODAY
0 notes
Text
TNI-Polri Gelar Apel VVIP Dalam Rangka Persiapkan Kunjungan Presiden RI
TNI-Polri Gelar Apel VVIP Dalam Rangka Persiapkan Kunjungan Presiden RI
Cilacap, Infonewscilacap.com – Dalam rangka Kunjungan kerja Presiden RI ke Kabupaten Cilacap, sejumlah pasukan dari berbagai satuan (TNI-Polri) melaksanakan Apel gelar pasukan pengamanan VVIP di Alun alun Pemerintah Kabupaten Cilacap, Minggu (24/02).
Kedatangan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo ke Kabupaten Cilacap itu diantaranya melakukan agenda peresmian PLTU 1600 MW, dan pemberian sertifikat…
View On WordPress
0 notes
Text
Jelang KTT G20, Sat Polairud Polres Probolinggo Optimalkan Pengamanan PLTU Paiton
Jelang KTT G20, Sat Polairud Polres Probolinggo Optimalkan Pengamanan PLTU Paiton
PROBOLINGGO – Berbagai upaya dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan pengamanan puncak pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang. Tak hanya pengamanan dari sisi penempatan personel saja, namun pengamanan juga dilakukan dengan melibatkan patroli perairan. Seperti halnya Polres Probolinggo yang sudah menempatkan personil…
View On WordPress
0 notes
Photo
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin… • Evaluasi dan Pemantauan Objek Vital Nasional (Obvitnas) dari Kementerian ESDM (KESDM) telah dilaksanakan 22-24 Agustus 2022 lalu di PLTU Kalbar-1, Batu Payung, Bengkayang, Kalimantan Barat. • Evaluasi meliputi Sistem Pengamanan Obvitnas, Mitigasi Pengamanan Obvitnas, Ancaman dan Gangguan Keamanan. • Hasilnya : Alhamdulillah BAIK. • Meski begitu kami terus selalu berupaya yang terbaik untuk memelihara keamanan di lingkungan PLTU Kalbar-1. • Aktifnya PLTU Kalbar-1 2x100 MW menyuplai daya listrik ke jaringan transmisi khatulistiwa, berarti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Kalimantan Barat. • Dengan adanya listrik, banyak rumah ibadah bisa aktif melakukan kegiatan peribadatan, banyak anak bisa belajar di sekolah, banyak klinik dan rumah sakit bisa mengobati pasien, dan banyak lagi hal-hal positif yang bisa dilakukan. • Listrik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Maka dari itu, mari kita sama-sama menjaga dan memelihara sumber energi untuk memberikan manfaat bagi seluas-luasnya masyarakat ini selalu dalam kondisi baik. • Bismillahirahmanirahim… 🤲🏻🤲🏻🤲🏻 • • • • • 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 (di PLTU Kalbar 1 Pt.gclit Bengkayang) https://www.instagram.com/p/Ci645NjrlDC/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Pada hari Selasa 17 Januari 2023 Pukul 09.00 Wib bertempat di depan pos Main Gate PLTU Batang telah dilaksanakan kegiatan pengamanan gabungan dalam rangka adanya Unjuk rasa di depan pos Main Gate oleh warga masyarakat gabungan 3 desa yaitu desa Ujungnegoro desa Ponowareng dan desa Karangnggeneng.
0 notes
Text
Ditpamobvit Polda Banten Lakukan Pengamanan di PLTU Banten 1 Suralaya Unit 8
Ditpamobvit Polda Banten Lakukan Pengamanan di PLTU Banten 1 Suralaya Unit 8
LAMPUNG7COM | Personel Ditpamobvit Polda Banten melakukan pengamanan di PLTU Banten 1 Suralaya Unit 8 yang berada di Jln. Yos Sudarso Kel. Suralaya Kec. Pulo Ampel-Cilegon, Senin (1/8/2022). Pengamanan tersebut dipimpin langsung oleh AKP Kiki Gunawan didampingi Bripka Nanang dan 14 personel security GMP regu C dengan Joko sebagai Danru. Saat ditemui, Dirpamobvit Polda Banten Kombes Pol Edy…
View On WordPress
0 notes
Text
Ditpamobvit Lakukan Pengamanan Di PT IP PLTU 2 Labuan
Ditpamobvit Lakukan Pengamanan Di PT IP PLTU 2 Labuan
RELASIPUBLIK.OR.ID,SERANG || Guna mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas, personel Ditpamobvit Polda Banten melakukan pengamanan di PT Indonesia Power (IP) PLTU 2 Labuan yang berada di Jl. Laba Terusan Panimbang Desa Sukamaju Kec. Labuan Kab. Pandeglang pada Selasa (10/05). Pengaman tersebut dipimpin langsung oleh AKBP Zaenudin selaku pawas dan didampingi oleh Bripka Andika, Briptu Andriyanto dan…
View On WordPress
0 notes
Text
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Capai 62,5% dari Target Tahun ini
SAHAM.NEWS, JAKARTA – Hingga akhir september 2017, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) telah berhasil membukukan kontrak baru sekitar Rp1,57 triliun. Pencapaian tersebut setara 62,5% dari target kontrak baru tahun 2017 yang berkisar Rp 2,5 triliun. “Sekarang kami juga sedang membidik beberapa proyek SDA PUPR guna mencapai target kontrak baru di 2017,” ujar Djohan Halim, Sekretaris Perusahaan DGIK.
Kontrak Lanjutan DGIK yang dibawa ke tahun 2017 ini sebesar Rp3,15 triliun, sehingga nilai kontrak DGIK per September 2017 mencapai Rp4,72 triliun. Tambahan kontrak baru berasal dari Sumatera Barat dan Banten yang didapat dari lelang terbuka oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp358,7 miliar.
Ruang lingkup proyek ini meliputi konstruksi bangunan gedung pengamanan pantai Tiku, Padang, proyek normalisasi Sungai Batang Agam, Padang dan pengamanan pantai Jongor, Banten.
Untuk September 2017 ini, Kontrak baru DGIK didapatkan dari proyek Banjarmasin (Kalimantan Selatan) PT Angkasa Pura I untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor mulai dari pekerjaan struktur, arsitektur, MEP, dan infrastruktur.
Selain itu masih banyak lagi proyek yang sedang digarap DGIK, seperti Gaia Hotel, World Capital Tower Jakarta, Puri Orchard Apartment, Holland Village Jakarta, Nava Paark Aparment BSD City, Ciputra International, Embarcadero Apnartment. DGIK juga menangani proyek Sarana Pengaman Pantai Tiku Padang, Sarana Pengendalian Batang Agam di Padang, PLTU Batang, GNCM Hotel Shangrila, The Element, Sudirman 7.8, dan Chadstone di Cikarang.
Laporan keuangan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk juga cemerlang dari keberhasilan dalam mencetak laba sebesar Rp 15,75 miliar pada enam bulan pertama tahun ini apabila dibandingkan tahun lalu.
0 notes
Text
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kelompok 2 HAFID PRAYOGA HINGGIL PANDU RUMAKSO ILHAM MAULANA ROMADHON JANOKO BUWONO PUTRO JURJES AL KIFARI KURNIA YOGO UTOMO LOUIS ADITYA PANTUN DEWAN M GHIFFARY ABDURRAHMAN MOCHAMAD FACHRY ZULFIKAR MUHAMMAD FATIH DIRGANTARA KATA PENGANTAR PT. Gunadarma adalah Perusahaan yang bergerak di bidang Industri Tekstil yang memproses Benang Polyester, Benang Tekstur, Polyester Fiber dan Kain Jadi / Grey. Untuk mengantisipasi kelangkaan listrik dan upaya efisiensi pemakaian listrik di Perusahaan, PT. Gunadarmaberencana membangun PLTU dengan bahan bakar Batubara berkapasitas 2 x 30 MW. Lokasi PLTU tersebut berada di dua Desa yaitu Desa Kembang Kuning dan Desa Cibinong dengan luas lahan yang digunakan ± 15 ha. Dalam kaitan rencana pembangunan PLTU Batubara dan sebagai rasa tanggung jawab dalam menciptakan pembangungan yang berwawasan lingkungan, PT. Gunadarma dengan penuh kesadaran berusaha membuat Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Pembuatan dokumen UKL/UPL ini mengacu pada Kep. Men LH No. 17 tahun 2001 dan Kep. Men Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1457 K/28/2000. Dokumen ini merupakan panduan kegiatan lingkungan PLTU Batubara PT. Gunadarma yang dalam pelaksanaannya nanti akan diterapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan berperan serta dalam pembuatan Dokumen UKL/UPL ini diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Depok, 18 Februari 2018 PT. Gunadarma DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Identitas Pemrakarsa 1.2 Identitas Penyusun 1.3 Latar belakang rencana kegiatan 1.4 Maksud dan tujuan 1.5 Peraturan perundang-undangan. BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN 2.1 Deskripsi Proyek / 2.2 Garis besar komponen rencana kegiatan BAB III URAIAN KOMPONEN LINGKUNGAN 3.1 Aspek geofisika – kimia 3.2 Hidologi dan Kualitas Air 3.3 Aspek Biologi 3.4 Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya BAB IV DAMPAK-DAMPAK YANG AKAN TERJADI BAB V UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) BAB VI UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Identitas Pemrakarsa 1. Nama Perusahaan : PT. Gundarma 2. Status Perusahaan : PMA 3. Jenis Perusahaan : Textile 4. Telephon / Fax : (0264) – 202311 (0264) – 201431 5. Alamat Perusahaan : Jl. Margonda No 212 Depok 6. Penanggung Jawab Perusahaan : Kurnia yogo 7. Jabatan : Direktur 1.2 Identitas Penyusun 1. Nama Penyusun : PT. Gundarma 2. Penanggung Jawab : Gh ifari 3. Alamat Jl. Margonda No 212 Depok 4. Telephone : (0264) – 202311 ext. 2582 5. Team Penyusun : 1. Aaaa (Engineering) 2. bbbb (Engineering) 3. cbbb (Engineering) 4. dddd (Commercial) 5. eeeee (Aspek Sos-Ek-Bud) 6. f ffff(Aspek Geofisik) 1.3 Latar Belakang Rencana Kegiatan Untuk mengantisipasi kelangkaan listrik di Indonesia dan efisiensi pemakaian listrik di Perusahaan, maka PT. Indorama Synthetics Tbk. (PT.IRS) merencanakan kegiatan pembangunan PLTU Batubara dengan kapasitas 2 x 30 MW. Saat ini pengadaan sumber energi sebesar 40 MW berasal dari : a). PLN sebesar 32 MVA (equivalent dengan 30 MW) b). Pembangkit milik sendiri (Genset) sebesar 10 MW. Walaupun PLTU Batubara nantinya beroperasi, dengan PLN masih tetap tersambung secara parallel. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001, setiap kegiatan dibidang ketenaga listrikan yang tidak termasuk dalam lampiran Keputusan Menteri tersebut maka diwajibkan membuat Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Penyusunan dokumen UKL/UPL ini mengacu kepada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1457 K/28/MEM/2000 tanggal 3 November 2000 tentang Pedoman Teknis Penyusunan UKL/UPL untuk kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal, termasuk PLTU Batu bara didalamnya. 1.4 Maksud dan Tujuan Penyusunan UKL/UPL mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : a. Dampak negatif yang akan timbul oleh kegiatan ini sedini mungkin bisa dikelola dengan baik sehingga dapat diminimalkan dan mengoptimalkan dampak positif. Memantau dampak negatif yang timbul sedini mungkin sehingga penyebaran dampak negatif dapat terisolir. Menyusun Sistem Management Lingkungan PLTU Batu bara PT. Gunadarma 1.5 Peraturan Perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan yang dipakai sebagai acuan dalam penyusunan UKL/UPL adalah sebagai berikut : Undang-Undang No. 23 Th. 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang No. 20 Th. 2002 Tentang Ketenagalistrikan Undang-Undang No. 1 Th. 1970 Tentang Keselamatan Kerja Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan 5. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Pencemaran Udara 6. Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.17 Th. 2001 Tentang Jenis Rencana Usaha / Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisa mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-13/MENLH/3/1995 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan. 11. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-86/MENLH/ / 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan UKL dan UPL Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1475K/28/MEN/2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-205/BAPEDAL/07/1996 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.. Peraturan Pemerintah No. 82/2001 Tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian pencemaran air. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja. Peraturan Menteri Kesehatan No.907/MEN-KES/SK/VII/2002 Tentang Baku Mutu Air Bersih BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN 2.1 Deskripsi Proyek / Kegiatan A. Nama Pembangkit : Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara B. Rencana Lokasi Kegiatan : - Desa - Kecamatan - Kabupaten - Propinsi : Cibinong : Cimanggis : Depok : Jawa Barat C. Kebutuhan Listrik Setempat : 1. Area : - Spinning - Polyester - Weaving : 15 MW : 24 MW : 3 MW 2. Kebutuhan power plant : 6 MW 3. Pengembangan Pabrik : 4 MW 4. Cadangan : 8 MW D. Rancangan Umum Kegiatan PLTU Batu bara 1. Daya terpasang pembangunan : 2 x 30 MW 2. Pola operasi pembangkit : 24 jam/hari 3. Luas area / yang digunakan : 4.8 Ha 4. Luas area yang dibebaskan : 12.3 Ha 5. Status lahan yang digunakan : Hak kepemilikan tanah seluas 12.3 Ha diluar lahan pabrik yang sudah ada (jumlah luas lahan keseluruhan 15 Ha) 6. Sumber air yang digunakan : Air permukaan danau jatiluhur 7. Debit air yang digunakan : 111 L/detik : 400 m3/jam 8. Jenis bahan baku yang digunakan : Batu bara 9. Kebutuhan bahan bakar : 720 T/hari 10. Sistem transportasi bahan baker : Dump Truck Kapasitas penyimpanan bahan bakar : 15 hari penyimpanan atau setara dengan 12.000 ton 12. Kebutuhan minyak pelumas : 1000 liter/bulan 13. Sistem penanganan limbah Padat : Dijual ke pihak pabrik semen dan paving Cair : Proses netralisasi Oli bekas Dijual ke pihak ke tiga Sistem pendingin yang dipakai - tertutup : Ya Tinggi cerobong : 120 meter 14. Umur rencana kegiatan PLTU s/d : 2 Tahun - Tahap pra-konstruksi tahap : 30 Tahun operasional - Lama operasi diperkirakan 1.1 Sistim Pengadaan Batubara Batubara dari tempat penambangan disupply ke Pelabuhan tanjung priok, yang mana lokasinya berjarak sekitar 250 km dari PTIRS. Dari pelabuhan tanjung priok Batubara ditransportasikan lewat jalan ke area pabrik. Selama dalam perjalanan dari pelabuhan tanjung priok sampai pabrik sepenuhnya menjadi tanggung jawab transporter. Dalam penuhan kebutuhan batubara dalam menjaga hal-hal yang tidak diinginkan baik karena keterlambatan pemasokan Batubara ataupun hal-hal lain, maka pengadaan Batubara untuk CPP dilakukan dengan sistim pengamanan stok selama 21 hari. 1.2 Proses Produksi Listrik Di dalam PLTU Batubara, energi panas Batubara dikonversikan ke dalam energi listrik dengan bantuan peralatan boiler, turbin dan generator. Batubara dari tempat penyimpanannya dibawa ke tempat penampungan Batubara boiler atau steam generator setelah terlebih dahulu dihancurkan di ruangan penghancur Batubara. Batubara tersebut kemudian di salurkan ke alat umpan Batubara (coal feeder) yang dilengkapi alat pengatur aliran untuk dihaluskan pada mesin penghalus (Pulverizer atau coal mill) sehingga dihasilkan tepung Batubara yang halus. Batubara halus didorong dengan udara panas yang dihasilkan dari Primary Air Fan dan dibawa ke pembakar Batubara dengan cara menginjeksikan Batubara halus tersebut keruang bakar boiler. Di dalam ruang pembakaran Batubara dibakar sampai seperti gas dan terjadi perpindahan panas dengan air yang mengalir dalam pipa-pipa yang ada dalam boiler sehingga air berubah menjadi steam. Udara panas yang dihasilkan berasal dari fan yang bernama Forced Draft Fan, yang mana menggambarkan udara panas dari salah satu bagian atas boiler dan melewatinya melalui Air Pre-heater. Forced Draft Fan juga mensuplai udara ke pembakar Batubara untuk menunjang proses pembakaran. Debu yang jatuh ke bagian bawah boiler secara berkesinambungan keluar dan ditampung. Gas yang keluar dari proses pembakaran pada boiler ditangkap dengan Induced draft Fan melalui Electrostatic Precipitator (ESP) . ESP ini dapat memisahkan fly ash 99.8 % dengan bantuan sistem elektoda tegangan langsung yang sangat tinggi. Sisa gas yang keluar dalam jumlah yang sedikit kemudian dikeluarkan lewat cerobong yang tinggi. Abu (ash) dikumpulkan pada penampung debu ESP (ESP hopper) yang kemudian didorong secara pneumatic ke silo tertutup yang selanjutnya dibuang dan dilandfill, dimanfatkan untuk pembuatan blok-blok, produksi semen dll. Panas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran Batubara diserap oleh pipa-pipa berisi air yang ada pada boiler untuk merubah air menjadi steam jenuh (saturated steam), yang selanjutnya dipanaskan lagi di super heater menjadi steam kering jenuh (dry super heated steam). Steam tersebut kemudian disalurkan ke turbin bertekanan tinggi dengan bantuan pipa-pipa tebal bertekanan tinggi dimana steam itu dikeluarkan lewat nozzle-nozle mengenai baling-aling turbin. Kekuatan steam yang mengenai baling-baling menjadikan turbin berputar. Shaft disambungkan dengan Generator berupa silinder elektromagnetik besar sehingga ketika turbin berputar, rotor juga berputar. Rotor generator tergabung dalam stator. Stator adalah gulungan menggunakan batang tembaga sebagai pendingin internal. Listrik dihasilkan dalam batang-batang tembaga stator dengan elektrostatik didalam rotor melalui putaran magnet. Generator transformer kemudian menaikkan tegangan listrik sekitar 10 kV ke 20 kV atau sesuai dengan yang diperlukan transmisi berikutnya. Flow diagram Proses PLTU Batubara dapat dilihat pada gambar 2.1. 2.1 Plant Water dan Sistim Cooling Water Air yang diperlukan untuk plant water sekitar 400 m3/jam, sebagaimana terlihat pada neraca air (gambar 2.2). Pemakaian air akan diambil dari Danau Jatiluhur. Pompa yang ada sekarang ini diltempatkan pada Poonton di Danau. Satu pompa yang ada berfungsi sebagai spare mempunyai kapasitas 400 m3/jam. Pompa tambahan sebgai pompa stand by yang berkapasitas sama akan dipasang. Line pipa sekitar 3000 m akan disambung dari Pump House ke area CPP. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka telah direncanakan membangun pump house permanen pada area lokasi yang sesuai di Danau Jatiluhur yang mana saat ini sedang pengajuan permohonan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini PJT. II. Pump house merupakan rumah untuk pompa baru dan pompa-pompa yang ada. Perlakuan awal plant dengan clarifier jenis tabung pengendap telah diajukan. Penyimpan air clarifier dengan kapasitas sama dengan untuk 8 (delapan) jam kebutuhan CPP akan disiapkan. Begitu juga penyimpan air untuk air pemadam kebakaran akan disiapkan. Sistim sirkulasi pendingin menggunakan mechanical draf cooling towers akan digunakan untuk condenser dan sistim cooling water alat pembantu. Air yang sudah dijernihkan akan digunakan untuk make-up cooling water. Perlakuan sirkulasi cooling water dengan dosing chlorine dan asam akan diadopsi. Cooling water akan dipompakan basin sirkulasi cooling water dengan 3 pompa cooling water (2 jalan +1 stand by) untuk mengambil alih beban panas condenser. Melalui pompa ACW secara terpisah beban panas dari peralatan pembantu akan tidak teratur. 2.2 Demineralisasi Plant dan Sistim Make-up Heat Cycle Sebagaimana terlihat pada gambar neraca air (gambar 2.2), dengan mempertimbangkan rata-rata make-up 3 % untuk heat cycle, make-up untuk proses condensate dan proses kebutuhan plan Dmbekerja pada kapasitas 38 m3/jam. Dua rangkaian dengan masing-masing kapasitas 35 m3/jam diajukan untuk dipasang di area CPP. Di dalam DM plant, air pertama-tama disaring melalui saringan bertekanan unit filter carbon aktiv, semua dipasang didalam bangunan DM plant. Air filter akan dilewatkan melalui bed resin kation, degassifier towers, bed resin anion dan mixed bed exchangers dan kemudian air demineralisasi disimpan didalam tanki penyimpanan air DM Sistem penangan asam dan basa alkali disiapkan secara layak dalam DM plant. 2.3 Air Effluent Secara philosophi penggunaan kembali secara maksimal waste water yang ditreat dan yang direcycling akan diadopsi pada plant ini untuk meminimalkan pemakaian air yang diperlukan dan meminimalkan kuantitas effluent yang keluar plant. Sebagaimana terlihat pada diagram neraca air, air yang diperlukan untuk batubara dan plant penanganan debu akan diambil dari cooling tower blow down untuk mengurangi keperluan air bersih. Proses demineralisasi dalam DM plant akan terbentuk effluent asam dan basa alkali selama regenerasi dari dua jenis perpindahan. Untuk itu akan dibuat penetral effluent dari DM plant akan dikirim pit netralisir. Waste water yang lainnya juga secara terpisah akan dikumpulkan dan selanjutnya diumpankan ke pit netralisir setelah perlakuan. Air dari pit netralisir akan digunakan untuk kebun dan tanaman lain dan sisanya akan dibuang ke drainase setelah secara cermat dipantau untuk menyakinkan bahwa air yang akan dibuang benar-benar memenuhi baku mutu lingkungan. Sistim Pengelolaan Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan PLTU ini berupa : Kerak Limbah ini berasal dari pembersihan pipa-pipa boiler. Jumlah kerak yang dihasilkan relative lebih kecil, kandungan kerak berupa senyawa Fe2O3. Abu batubara (fly ash dan bottom ash) Partikel debu dihasilkan dari fly ash dan bottom ash, sebanyak 8,1% dari jumlah batubara yang masuk (720 ton/hari) atau sebesar ± 58 ton/hari. Dari data design alat, jumlah fly ash yang masuk ke Electrostatic Precipitator (ESP) sebesar 90% dari jumlah abu batubara (58 ton/hari) atau sebesar 52,2 ton/hari dan jumlah bottom ash sebesar 10 % dari jumlah abu batubara, 58 ton/hari atau sebesar 5,8 ton/hari. Penanganan fly ash menggunakan alat Electrostatic Precipitator (ESP) yang kemudian digabungkan dengan bottom ash dijual ke perusahaan semen atau paving block dengan terlebih dahulu mendapatkan ijin pemanfaatan debu batubara dari kantor KLH Jakarta, dan sisa yang tidak dapat dijual ditimbun ke areal penimbunan (landfill) di lokasi PLTU batubara PT. IRS. Areal penimbunan (landfill) akan dibuat setelah terlebih dahulu mendengarkan arahan dari KLH Jakarta dan DPLHPE Purwakarta serta dilakukan feasibility study sebelumnya. Fly ash dan bottom ash dari ruang pembakaran Boiler dan ESP ditransfer dengan pipa tertutup ke 2 unit silo tertutup. Dari silo, abu tersebut ditransfer ke truk tertutup, yang kemudian dibawa ke pabrik semen atau paving block yang telah mendapatkan rekomendasi dari KLH. Selanjutnya apabila ash dari silo penuh dan tidak dapat diangkut, maka akan dilakukan penimbunan pada landfill yang berada di sekitar power plant setelah sebelumnya di siram dengan air sampai kandungan airnya sekitar 30 % , permukaan atasnya ditutup dengan terpal dan secara periodic dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban material. Setelah dicapai batas maksimum penimbunan akan dilakukan penutupan dengan Pelapis Penutup Akhir (PPA) seperti yang disyaratkan dalam Keputusan Kepala Bapedal no.: KEP-04/ BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Bekan Penimbunan Limbah B3, dimana tumbuhan diatasnya berupa tanaman rerumputan. Sistem Penanganan Limbah Cair Limbah cair berasal dari blow down cooling tower dan boiler serta air sisa regenerasi. Limbah cair ini direcycle kembali ke water treatment plant dan dimasukkan kembali untuk kebutuhan cooling tower dan boiler (siklus tertutup). Air dari kondensat atau dari blow down cooling tower yang tidak dikembalikan akan ditampung di bak penampungan untuk selanjutnya dinetralisir pada pit netralisir. Limbah cair berupa oli bekas sebesar 1000 liter/bulan ditampung didalam drum dan kemudian dijual pihak ke tiga. Sistem Penanganan Limbah Gas a Emisi gas SO2 Untuk menekan emisi gas SO2 digunakan unit FGD (Flue Gas Desulphurisasion), yang mempunyai effisiensi lebih dari 70 %. Pada proses ini bubuk kapur yang digunakan sebagai reagent untuk menyerap SO2 di dalam flue gas. Reaksi yang terjadi adalah : CaO + H2O Ca(OH) 2 Ca(OH) 2 + SO2 CaSO3. 1/2H2O + 1/2H2O CaSO3. 1/2H2O+3/2H2O + 1/2O2 CaSO4. 2H2O CaO sering digunakan sebagai bahan reaksi dalam proses FGD, dengan demikian Ca(OH)2 dapat bereaksi dengan SO2, berarti serbuk Ca(OH)2 dapat juga langsung digunakan sebagai bahan reaksi. Ca(OH)2 juga dapat dimasukan kedalam alat pelembab udara sesudah dicampur dengan debu yang datang dari ESP dan debu yang terkumpul dalam dust collector mechanic. Selanjutnya campuran debu kapur dilembabkan dari kandungan air 2% ke sekitar kandungan airnya 5%. Dengan bantuan dorongan udara fluidizing dan tarikan tekanan negative dari duct campuran debu kapur diarahkan kedalam duct. Komponen reactive flue gas dengan cepat terserap kedalam komponen yang mempunyai sifat alkali pada campuran debu kapur. Air secara simultan diuapkan menaikkan temperatur flue gas untuk mengeffisienkan pengumpulan SO2. Selanjutnya lapisan air sekitar reagent permukaan partikel menebal secara cepat, dan teruapkan dan tersebar terbawa SO2. Flue gas yang keluar dilewatkan pada ESP dimana debu-debu dalam flue gas akan ditangkapnya. Emisi gas NO2 Pada umumnya alat yang digunakan untuk menekan gas emisi NO2 adalah Selective Catalytic Removal (SCR). Unit alat ini digunakan jika gas NO2 yang keluar bersama flue gas melebihi nilai ambang batas yang ditentukan. Dari hasil perhitungan secara teori nilai gas NO2 yang keluar bersama flue gas masih dibawah nilai ambang batas, yaitu dibawah 700 mg/m3 (dapat dilihat pada lampiran no 6 tentang perhitungan perkiraan emisi gas buang PLTU Batu bara). Sedangkan baku mutu emisi gas NO2 berdasarkan KEP-13/MENLH/3/1995 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BERBAHAN BAKAR BATU BARA (BERLAKU EFEKTIF TAHUN 2000) adalah 850 mg/m3. Dengan demikian emisi gas NO2 yang keluar cerobong belum perlu di treatment dengan menggunakan unit alat tersebut. c Emisi gas lain Untuk emisi gas lain yang keluar bersama flue gas, untuk mngetahui dampaknya terhadap lingkungan hanya dilakukan pemantauan secara regular tiap tiga bulan sekali yaitu lewat pemantauan udara ambient pada tempat-tempat tertentu yang kemudian dibandingkan dengan nilai ambang batas yang berlaku. Tinggi Cerobong Ketinggian cerobong didesign dengan mempertimbangkan aspek pengendalian pencemaran udara dengan melihat lokasi dan kegiatan lain disekitarnya. Dari data design cerobong yang direncanakan adalah 120 meter dari permukaan tanah. Perhitungan tinggi cerobong mengikuti standar internasional serta berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal no. Kep. 205/07/BAPEDAL/1996 Lampiran III tentang Persyaratan cerobong. Persyaratan tersebut antara lain tinggi cerobong minimum 2 – 2,5 kali tinggi bangunan disekitarnya sehingga lingkungan disekitar cerobong tidak terkena turbulensi. 7. Jangka waktu pembangunan dan operasional PLTU Jangka waktu pembangunan mulai dari tahap pra konstruksi sampai dengan operasional diperhitungkan 2 tahun, sedangkan umur operasional PLTU di perhitungkan berlangsung selama 30 tahun. Hubungan Dengan Kegiatan Lain - Sebelah Utara berbatasan dengan : Jl. Raya Bogor - Sebelah Selatan berbatasan : PT. ada ada aja dengan - Sebelah Timur berbatasan dengan : Tanah masyarakat Desa Cibinong, Desa Kembang Kuning dan PT. Indo Panca - Sebelah Barat berbatasan dengan : PT. Indorama Divisi Spinning, Mess Elegant dan tanah masyarakat Desa Kembang Kuning - Pemukiman : Sekitar 200 m dari bangunan utama - Kawasan Industri : Sekitar 200-750 m dari bangunan utama - Sekolah : Sekitar 1000 m 2.2 Garis Besar Komponen Rencana Kegiatan. A. Tahap Pra Konstruksi Survey Survey lokasi untuk kegiatan ini dilakukan di beberapa lokasi didaerah kembang kuning : Tanah masyarakat sekitar PT. ada ada aja Tanah masyarakat sekitar PT. Indorama Dari beberapa kali survey ditentukan lokasi rencana kegiatan didaerah : - Lokasi : Tanah masyarakat - Desa : Cibinong - Kecamatan : Cimanggis - Luas lahan : 15 Ha (termasuk lahan yang sudah ada) B. Tahap Konstruksi Pembukaan dan pematangan lahan 1.a. Pembukaan lahan Lahan yang dibebaskan seluas 12.3 Ha terdiri dari lahan tanah sawah dan kebun bambu. Lahan tersebut dibuka dengan cara ditebang oleh masyarakat sekitar. 1.b. Pematangan lahan Lahan yang sudah dibuka selanjutnya dipadatkan dengan rencana pematangan 10 ha menggunakan alat berat untuk konstruksi seperti crane, eksavator dll. Mobilisasi peralatan berat Mobilisasi peralatan berat akan dilakukan dengan cara bertahap sesuai Kebutuhan projek. Pembangunan prasarana dan sarana Pembangunan jalan Pembangunan jalan yang akan dilakukan pada kegiatan PLTU di Indorama mulai pada : a.Pembangunan jalan utama : 600 m, dimulai dari pintu gerbang masuk sampai bangunan utama pabrik. b.Pembangunan jalan dalam sekitar 850 m Pembangunan utama. Pembangunan utama meliputi : Pembangunan pabrik Pembangunan gudang bahan baku dan waste Pembangunan kantor. c. Lain-lain Berupa pembuatan taman dan penghijauan di area tertentu. Pengerahan Tenaga Kerja. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan selama konstruksi terdiri dari : - Kontraktor : 200 – 400 Orang - Karyawan kontrak : 10 Orang - Karyawan tetap : 80 Orang secara bertahap Jangka waktu pembangunan. Pembangunan untuk kegiatan PLTU direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun dan direncanakan pada bulan September Tahun 2020 sudah melakukan commissioning dan pada bulan Desember Tahun 2022 Start-up plant diharapkan bisa berjalan dengan lancar. Tahap Operasi Kegiatan Operasi Kegiatan operasi PLTU Batubara PT. IRS dilakukan selama 24 jam terus menerus. Kegiatan operasi PLTU Batubara ini akan menghasilkan energi listrik sebesar 2 x 30 MW dengan Batubara yang diperlukan per harinya sekitar 720 T/hari. Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan sistem informasi komputer yang sudah terproses secara otomatis. Kegiatan ini akan keluar sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan ini tidak hanya melakukan kegiatan sesuai jadwal akan tetapi dilakukan analisa kegiatan tersebut sehingga kehandalan mesin-mesin akan selalu terjaga dengan baik Dalam hal melakukan perawatan peralatan utama , seperti perawatan ESP karena perlu perbaikan atau hal lainnya, maka untuk hal tersebut plant akan distop, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terutama yang menyangkut lingkungan. Jumlah Tenaga Kerja Pada tahap operasi, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : Tenaga ahli : 9 orang Tenaga lokal - Manager : 5 orang - Staff : 32 orang - Operator : 56 orang - Lain-lain : 12 orang Tenaga kontraktor - Tetap : 20 orang - Tidak tetap : 20 orang D. Tahap Pasca Operasi Diharapkan kegiatan ini berlangsung secara berkesinambungan sesuai pasokan bahan baku yang ada. Diperkirakan kegiatan ini akan berlangsung lebih dari 30 tahun dan setelah lewat masa operasi PLTU Batubara akan dilakukan pembongkaran mesin-mesin dan bangunan yang ada. BAB III URAIAN KOMPONEN LINGKUNGAN 1.1 Aspek Geofisika – Kimia 3.1.1 Iklim Letak rencana PLTU PT. Gunadarma, berada di Desa Cibinong Kecamatan Cimanggis Depok Propinsi Jawa Barat. Stasiun pengamatan yang mewakili untuk daerah ini adalah stasiun pengamatan Perum Jasa Tirta II (PJT II) Jatiluhur Purwakarta, data diambil selama 8 tahun sejak tahun 1996 – 2003. Data iklim meliputi suhu, kelembaban nisbi udara, curah hujan dan hari hujan, serta keadaan angin. Tipe iklim Melihat data iklim didaerah rencana PLTU, maka daerah ini dapat diklasifikasikan ke tipe iklim tropika basah dengan curah hujan tahunan mencapai 2719 mm. Pada umumnya periode bulan basah tiap tahunnya berlangsung selama 7 bulan dari bulan September sampai dengan bulan Maret. Curah Hujan Curah hujan (CH) rata-rata tahunan didaerah rencana PLTU dan sekitarnya adalah sekitarnya adalah 2719 mm. Periode bulan basah (CH > 200 mm/bulan) berlangsung selama 7 bulan dengan curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2002 yaitu pada bulan Februari (818 mm). Periode bulan kering (CH
0 notes