Tumgik
#payuh
Text
0 notes
celotehpanda · 7 years
Text
Kopi, Senja, dan Rindu Dalam Lagu Indie Folk
Tumblr media
Akhir-akhir ini ada satu lagu yang ngehits banget dari band folk indie Payuh Teduh dengan judul lagunya “Akad”. Bahkan saking hits dan populernya lagu ini dari yang anak-anak sampe bapak ibuk pada bisa banget nyanyiin lagu “Akad”. Tak sampai disitu aja, saya denger-denger saking hits-nya hampir menyaingi kepopuleran lagu “Surat Cinta Untuk Starla” punya nya Virgoun. Lalu seperti apa sih musik folk itu??
Musik bergenre folk sebenernya sudah ada sejak dulu di Indonesia, tapi karna jarang muncul dilayar kaca televisi jadi mungkin hanya orang-orang tertentu saja yang tau tentang musik folk. Lebih jelasnya kamu bisa menemui mereka (musik folk) di Cafe sudut kota atau mendengarnya di radio usang. Satu hal yang menarik buat saya dari musik folk adalah komposisi musiknya tidak jauh-jauh perihal senja, kopi, atau rindu. Identitas musik folk yang khas adalah liriknya yang murni dari puisi, bahkan lebih puitis dari genre musik lain. Ibaratnya kamu seperti sedang membaca sebuah puisi dengan menyanyikannya lengkap dengan nada dan alunan musik yang menggetarkan jiwa.
Sebut saja Payung Teduh, Banda Neira, Foutwnty, Endah n Rhesa, dan masih banyak lagi yang karyanya bisa menjadi teman bicaramu bersama secangkir coklat panas atau kopi disudut ruang. Kalo boleh saya bilang Folk itu kayak Narkoba Halal karena kita tak membutuhkan sabu atau ganja untuk merasa terbang. Cukup dengarkan lagu-lagu mereka saja diwaktu santai mu niscaya kamu bukan hanya diajak terbang oleh lantunan musik yang mereka mainkan namun kamu akan diajak menyelami alam bawah sadarmu sambil melakukan perenungan.
Musisi folk berbeda dengan musisi lain seperti musisi pop melayu, dangdut, rock yang gemar keluar masuk stasiun tv. Mereka lebih nyaman untuk tampil sederhana di cafe-cafe atau di seminar sastra. Musik folk juga menjadi makanan ringan bagi penulis yang tengah melanjutkan naskah novel, atau karya tulisnya. Tak jarang jika latar belakang musisi folk berasal dari kalangan sastra, entah pembaca atau penulis.
Perihal senja dan kopi lalu dibungkus dengan rindu menjadi identitas candu penikmat musik folk. Berbeda dengan pop, dangdut, dan rock, musik folk jarang menggunakan drum. Mereka lebih suka menggunakan cajon dan alat musik yang harmonis seperti gitar akustik, biola, harpa, atau semacamnya. Itulah sebabnya musik folk menjadi pelarian yang tepat untuk kamu yang bosan dengan musik pop, rock, edm atau genre lainnya.
Mungkin sekarang ini musik folk sedang berusaha bangkit kembali, ditambah beberapa musisi folk juga sudah pernah dan sering tampil di tv. Tapi diluar semua itu kesederhanaan dan komposisi tentang senja, kopi, dan rindu itulah yang tetap menjadi warna didalam kolase imaji para pecinta musik folk hingga saat ini.
9 notes · View notes
10bulanmatahari · 7 years
Text
Tiga Sajak yang Acak
kamu boleh membaca sajak ini secara acak. * 1. apa hal yang membuatmu jatuh di bulan juni kali ini hujan dan airmata sama-sama senang turun dan berenang-renang di pelupuk dan di dalam peluk, aku melihatnya tumbuh menjadi seorang wanita jelita yang bicara banyak kata, ia tumbuh dan menetap pada tubuh seorang pria payuh baya yang suka tabah atas segala lara—darinya tapi sejak sajak ini di buat, lelaki itu duduk di hadapan mata jendela, mereka mereka yang tak bicara apa-apa dan tak diam atau bersuara ia mengasah sajaknya menjadi tabah arif dan bijak, lalu lupa kalau ia bukan siapa-siapa tanpa kata-kata yang dipinta dan dicinta. 2. di hadapan mata jendela aku hanya bisa menatap jendela yang menunggu, ia diam saja, dan suka berubah warna meski sangat lama kemarin ia berwarna hijau telur asin, lalu menjadi coklat yang manis pemberianmu, terakhir aku lihat ia menjadi busuk hatiku, warnanya menjadi hitam dan kelam. di sudutnya tumbuh kenangan yang tak menjadi apa-apa atau siapa-siapa ia menjadi tumbuhan merambat yang akarnya menancap kuat di sudut mata jendela aku lihat dahannya menduduki kepalamu, menjadi penghubung antara kamu dan pikiranmu yang tak tahu malu. 3. aku terlalu lama duduk di hadapan mata jendela, lupa kalau aku harus beli celana, aku kemarin pergi ke toko-toko tanpa celana, orang-orang memperhatikanku dengan terbata-bata, mau tidak malu melihatku, besok pagi aku akan beli celana baru, barangkali ada waktu, aku mau beli yang warna biru, biru yang lucu, seperti senyummu yang malu-malu, tapi waktu tidak suka menunggu, ia sering terburu-buru, kadang memaksamu menjadi budak waktu yang tak kenal ragu-ragu, nanti sore ia menjemputku, kain celanaku diganti dengan yang baru, katanya, kalau mau ketemu tuhan jangan jadi hantu, tuhan tak suka hantu ia suka menakuti, sampai manusia lebih takut hantu daripada tuhan itu membuat tuhan tidak tahan lalu mengusir hantu, aku tidak mau seperti itu lalu waktu menjemputku, ia membelikanku dan memberikanku celana baru warna biru. * _____________ tiga sajak ini hasil merenungi 3 sajak yang saya baca. sajak-sajak itu adalah: hujan bulan juni(sapardi djoko damono), di hadapan mata jendela(m aan mansyur), dan celana(joko pinurbo)
1 note · View note
riniivanka-blog · 7 years
Text
Payuh Teduh Meriahkan Pensaga 2017 SMA Negeri 3 Semarang
Rini Ivanka Payuh Teduh Meriahkan Pensaga 2017 SMA Negeri 3 Semarang Artikel Baru Nih Artikel Tentang Payuh Teduh Meriahkan Pensaga 2017 SMA Negeri 3 Semarang Pencarian Artikel Tentang Berita Payuh Teduh Meriahkan Pensaga 2017 SMA Negeri 3 Semarang Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Payuh Teduh Meriahkan Pensaga 2017 SMA Negeri 3 Semarang Payung Teduh menjadi magnet Pentas Seni dan Aksi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 (Pensaga) 2017 di SMA Negeri 3 Semarang, Sabtu (30/9/2017). http://www.unikbaca.com
0 notes
twxtd · 7 years
Text
Selimut senja
Berlari lumpuh payuh Diam berkulit kemelit Basuh persatu indera
Aksara mengambang Titik yang rumpang Eufoni pagi buta
12/08/17 22:20
0 notes
ramdsp · 7 years
Text
Sarung Pria Paruh Baya
Suatu hari, seorang Pria paruh baya mendapatkan rezeki yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Ada orang yang berbaik hati memberikan sebagian harta kepadanya. Tidak ada yang pernah tau untuk apa dan kemana uang tersebut perginya. Hukum pertetanggan, akan selalu ada tetangga yang menguji kesabaran kita dan selalu ingin tahu apa yang sedang dan akan kita lakukan. Suatu hari, pada saat pria paruh baya tersebut datang ke mesjid datang menggunakan kain sarung baru. Si tetangga meliriknya dengan aneh dan bertanya-tanya. Sebab, hanya sarung saja yang tampak baru, sementara bajunya masih blusukan. Tetangga menggoda pria paruh baya tersebut dan mengungkit harta sedekahan tempo hari. Pria paruh baya ini hanya tersenyum mendengar ucapan tetangga nya tersebut lalu pamit pulang. Tetangga pun penasaran, kenapa seolah-olah hidup si bapak masih biasa-biasa saja, sementara uang yang ia terima cukuo untuk bekal hidulnya berbulan bahkan membeli pakaian baru. Setiap kali pergi ke mesjid, tetangganya tersebut selalu saja bertanya kenapa si bapak masih saja menggunakan pakaian yang lusuh. Sampai suatu ketika, tetangga tersebut kesal dengan sikap si bapak yang seolah-olah tidak bersyukur dan terus saja menyimpan hartanya. Si bapak lagi-lagi tersenyum tanpa sepatah katapun. Tidak puasa dengan sikap pria paruh baya ini, tetangga pun mengikuti aktifitas si bapak.. Alangkah kagetnya tetangga tersebut ketika mengetahui bahwa harta yang didapatkan bapak tersebut sudah habis untuk kehidupan sebelumnya. Ada banyak sekali pinjaman yang harus dibayarkan oleh si bapak. Anak-anak yang ingin menggunakan pakaian sekolah baru bahkan istri yang selama ini begitu sabar menemani perjalanan hidupnya. Pria paruh baya ini hanya ingin kain sarung yang baru untuk ia kenakan pergi ke Mesjid, sebab kain sarungnya sudah sangat tidak layak lagi. Pria paruh baya ini merasa malu pada Allah jika mengenakan kain sarung yang lusuh pada saat beribadah. Tak mengapa ia tak bisa membeli baju baru, asalkan tak ada lagi hutang-piutang yang membelitnya. Anak-anaknya tak lagi malu jika bersekolah mengenakan sepatu dan baju yang sudah tidak layak. Dan yang paling mengejutkan adalah, pria paruh baya tersebut masih sempat memberikan sebagian harta yang ia dapatkan kepada orang-orang yang membutuhkan, meskipun beliau hidup serba kekurangan. Si tetangga pun hanya terpaku dan merasa bersalah. Ia selalu saja melihat tampak luar dan tak pernah memikirkan bagaimana hidup pria paruh baya ini sebelumnya. Ada berapa banhak tanggungan yang sedang ia pikul. Tetangga nya tidak pernah berfikir seperti demikian. Baginya, harta yang dimiliki pria paruh baya itu tak pernah habis, tidak pernah digunakan, dan terlalu pelit untuk membelanjakan dirinya sendiri. Tetangga ini pun sangat amat menyesal akan sikap yang telah ia lakukan terhadap pria payuh baya tersebut.
0 notes
browniegirlxo · 8 years
Photo
Tumblr media
Sementara... teduhlah, hatiku Tidak lagi jauh Belum saatnya kau jatuh Sementara... ingat lagi mimpi Juga janji-janji Jangan kau ingkari lagi Percayalah, hati Lebih dari ini pernah kita lalui Jangan henti disini Sementara... lupakanlah rindu Sadarlah, hatiku Hanya ada kau dan aku Dan, sementara... akan kukarang cerita Tentang mimpi jadi nyata Untuk asa kita berdua Percayalah, hati Lebih dari ini pernah kita lalui Takkan lagi kita mesti jauh melangkah Nikmatilah lara Percayalah, hati Lebih dari ini pernah kita lalui Takkan lagi kita mesti jauh melangkah Nikmatilah lara Percayalah, hati Lebih dari ini pernah kita lalui Takkan lagi kita mesti jauh melangkah Nikmatilah lara Untuk sementara saja Merupakan salah satu lagu terbaik Indonesia yang pernah saya dengar saat ini selain lagu-lagu milik Banda Neira dan Payuh Teduh. Sebenarnya sejak SMA sudah memiliki keminatan ranah ke sini; puisi, sajak, dan sebagainya. Hanya saja kuliah semakin menjadi-jadi. Dan ditambah, ketika iseng membicarakan keminatan saya ini, di sana sahabat saya yaitu Salmanuha juga sama—atau tepatnya lebih gila akan hal-hal semacam ini. Dapatlah saya lagu ini dari dia. Lagu ini sangat bagus dan ringan, juga maknanya dalam. Aku merasa sendiri, karena setiap kegemaran yang aku inginkan; nobody knows it and nobody likes it. Entah aneh, mungkin nyentrik. Ada yang bilang juga ke saya begini: "menikmati sastra itu bagai meneguk kopi. Ada yang menyukai kopi dan ada yang setengah-tengah maupun langsung tidak suka. Seperti itulah sastra. Banyak yang menyukai maupun tidak. Namun saya golongan yang menyukai. Terima kasih Salma karena telah berbagi.
0 notes
riniivanka-blog · 7 years
Text
Belum Punya Agenda Sabtu Malam Ini? Yuk Nonton Payung Teduh dan Mocca
Rini Ivanka Belum Punya Agenda Sabtu Malam Ini? Yuk Nonton Payung Teduh dan Mocca Artikel Baru Nih Artikel Tentang Belum Punya Agenda Sabtu Malam Ini? Yuk Nonton Payung Teduh dan Mocca Pencarian Artikel Tentang Berita Belum Punya Agenda Sabtu Malam Ini? Yuk Nonton Payung Teduh dan Mocca Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Belum Punya Agenda Sabtu Malam Ini? Yuk Nonton Payung Teduh dan Mocca Belum punya agenda menghabiskan Sabtu malam ini? Datang saja ke Citra Grand, Semarang. Dua band kekinian, Payuh Teduh dan Mocca, siap menghibur. http://www.unikbaca.com
0 notes