#para pencari tuhan
Explore tagged Tumblr posts
Text
nothing can ever recreate the feeling of waking up pre-fasting and watching para pencari tuhan while literally chilling with your family
3 notes
·
View notes
Text
Bertemu dalam Doa
@miakamiya
Embun pagi membasahi jiwa-jiwa pencari.
Entah jati diri. Entah makna diri.
Tak ingatkah ia akan janji Tuhannya?
Ia begitu dekat, lebih dekat dengan urat nadi (QS. 50: 16).
Tiap malam ia bersua dengan si Empunya makhluk.
Berkata bahwa ia hari ini berkelakuan baik.
Bahwa ia dua hari lalu merasa seperti pecundang.
Bahwa ia, mungkin, lusa menjadi orang paling brengsek.
Tapi ia minta agar Tuhan tetap mau bertemu dengannya.
Pada jam yang sama, tempat yang sama.
Tidak ada yang paham dengan jalan pikirnya yang begitu rumit.
Tidak ada yang mau peduli sampai dekat.
Sampai ia rasakan sepi yang melekat.
Semilir angin sebelum cahaya itu menjadi saksi.
Bahwa janji Tuhan datang mengisi hati para pencari.
6/6/2024
#catatan#tulisan#cerpen#puisi#sastra#art#books and libraries#tulisan pendek#frasa#cerita pendek#novel#cerpenindonesia#sastraindonesia#sajak#menulis cerpen#menulis#kata
4 notes
·
View notes
Text
Isra Mikraj Perspektif Sufi
1.
Dalam persoalan Isra Mikraj, ada dua hal yang saling terkait satu sama lain; yang memperjalankan yakni Tuhan dan yang diperjalankan yakni Rasulullah saw
2.
Dalam surah Al-Isra' ayat 1, Quran menjelaskan
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ . .
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya . . .
3.
Yang memperjalankan adalah salah satu dari nama suci Ilahi yaitu سُبْحَانَ (Maha-Suci) yang dalam tasawuf disebut dengan nama tanzih.
4.
Dan yang diperjalankan adalah hamba-Nya yakni Rasulullah saw. Sehingga disini ada relasi keidentikan antara yang memperjalankan dan yang diperjalankan.
5.
Relasi keidentikan tersebut adalah relasi kesucian bahwa, yang memperjalankan adalah Maha-Suci سُبْحَانَ
dan yang diperjalankan (hambaNya) juga suci.
6.
Oleh sebab itu, syarat naik ke atas menuju singgasana Ilahi adalah kesucian sehingga Yang Maha Suci memperjalankan hambaNya.
7.
Rasulullah saw adalah insankamil (manusia sempurna), dalam tasawuf, insankamil dipahami sebagai insan yang telah menyatu dengan Asma Ilahi.
8.
Sehingga yang disebut dengan insan kamil adalah mereka yang telah melalukan empat perjalanan ruhaniah atau setidaknya telah sampai kepada perjalanan ketiga dari empat perjalanan ruhaniah.
9.
Perjalanan pertama adalah perjalanan "dari makhluk menuju Tuhan". Perjalanan kedua, "dari Tuhan menuju Tuhan bersama Tuhan".
10.
Perjalanan ketiga, "dari Tuhan menuju makhluk bersama Tuhan", dan perjalan keempat, "dari makhluk menuju makhluk bersama Tuhan".
11.
Pada perjalan pertama, manusia berusaha bebas dari belenggu materi, tanpa itu, manusia tak bisa naik ke atas mengarungi alam ruhaniah hingga sampai ke singgasanaNya.
12.
Setelah menjalani perjalanan pertama, manusia akan melanjutkan perjalanan kedua yaitu perjalanan dalam menyelami asma dan sifat Ilahi.
13.
Perjalanan ketiga adalah perjalanan kewalian dan adapun perjalanan keempat adalah perjalanan kerasulan.
14.
Manusia yang telah mencapai empat perjalanan ruhaniah, ruhnya mampu menjadi penggerak bagi tubuhnya, tubuh akan mengikuti gerak ruhnya.
15.
Manusia yang telah melakukan keempat perjalanan tersebut, menjadi bukti bahwa ruhnya telah suci dan sangat latif (lembut) sebab itu tubuhnya pun akan menjadi Latif mengikuti ruhnya.
16.
Filosofi Isra Mikraj Rasulullah saw bisa ditelusuri dalam gagasan Ibnu Sina dalam kitabnya al-Isyarat wa al-tanbihat, namth ke 9.
17.
Ibnu Sina membahas persoalan Isra Mikraj terkait dengan kemungkinan pencapaian tertinggi manusia menuju singgasana Ilahi.
18.
Kata Ibnu Sina:
"Singgasana Ilahi, tinggi dan tak bertepi sehingga tak dapat diraih oleh para pencari dan tak dapat dipahami sesuatu darinya, kecuali sebagian kecil saja dari manusia".
19.
Tak ada seorang pun yang mampu sampai ke hakikat Zat Ilahi, tapi tak perlu putus asa, karena setiap orang sampai pada derajatnya sendiri.
20.
Perjalanan puncak Rasulullah saw telah digambarkan dalam Quran dalam surah An-Najm ayat 7 - 9.
(An-Najm):7 - sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
8 - Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
9 - maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
﴿فَأَوْحى إِلى عَبْدِهِ ما أَوْحى﴾
10. Lalu Allah mewahyukan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Dia wahyukan.
﴿ما كَذَبَ الْفُؤادُ ما رَأى﴾
11. Hatinya (yang bersih) tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
﴿أفَتُمارُونَهُ عَلى ما يَرى﴾
12. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dia lihat?
﴿وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرى﴾
13. Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain,
﴿عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهى﴾
14. (yaitu) di Sidratul Muntaha.
﴿عِنْدَها جَنَّةُ الْمَأْوى﴾
15. Di dekatnya ada surga Al-Ma’wâ.
﴿إِذْيَغْشَى السِّدْرَةَ ما يَغْشى﴾
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu (cahaya cemerlang) yang meliputinya.
﴿ما زاغَ الْبَصَرُ وَما طَغى﴾
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
3 notes
·
View notes
Text
RAMADHAN DAY 4
14-15 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim...
Petang berjumpa di perjalanan bersama dengan waktu berbuka puasa. Tiba di rumah ada bude saya yang baru selesai sholat dan menyuguhkan makanan berbuka puasa. Paham karena sesudah perjalanan jauh. Namun, rupanya urusan tentang pendaftaran OPSI belum selesai. Komunikasi perihal proses input berkas yang lumayan banyak masih berlangsung bahkan hingga selesai shalat tarawih. Oh ya, tak hanya saya rupanya, beberapa rekan saya di FIM yang berprofesi tenaga pendidik di sekolah lain juga disibukkan dengan administrasi lomba kedinasan termasuk OSN. Heheheh. Karena dalam situasi sudah tiba di rumah,yang di Pamulang, artinya saya melaksanakan tarawih di Masjid Jami' Istiqomah. Masjid yang punya sejarah juga buat saya, karena dulu ketika usia 5 hingga 6 tahun mainnya kesini. FYI: Saya lahir dan besar di Pamulang, hingga usia 6 tahun, sebelum akhirnya pindah ke Tigaraksa. Jadi Tangsel memang tanah kelahiran saya, wajar jika betah disini karena ada feel dan relasi hati. Urusan perjuangan perihal administrasi masih berlanjut hingga akhirnya drama muncul. Jleb. Satu berkas Surat Rekomendasi Kepala Sekolah belum ada, dengan kondisi deadline hingga pukul 23.59 WIB. Surat yang butuh tandatangan kepsek. Mulai pasrah sepertinya tak jadi daftar karena berkas tak lengkap, dan tidak berkecil hati pula karena tak ada ekspektasi hasil untuk lomba OPSI tingkat Nasional ini. Barulah ketika beberapa berkas sudah diunggah, tibatiba operator sekolah japri bahwasannya Surat Rekomendasi tersebut sudah jadi. MasyaAllah tabarakallah... Sat set bikin lega.
Alhamdulillah rasanya sudah kelar urusan perduniawian tersebut hingga pukul 23.30 WIB. Saatnya memberi hak untuk tubuh dan kembali ke urusan ruhiyah. Kalau tidur pukul segitu, kelihatan kan endingnya seperti apa, ya, telat bangun. Baru bangun ketika pukul 03.50 WIB. 😭 But its, okay. Kali ini sahur bersama bude dan pakde, dan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, kami makan sambil menyaksikan serial Para Pencari Tuhan jilid sekian. Sudah kayak tradisi tiap Ramadhan loh ini. Pakde sangat menyukai series ini. Ada value dakwah dan Islam yang ditanamkan juga. Jum'at, pagi ini setelah sahur dan subuh jama'ah, adalah kembalinya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan jadwal pelajaran khusus edisi Ramadhan. Oh iya, pagi harinya saya berkomunikasi juga dengan salah satu sahabat saya, bernama ilmi alias iil alias Desy, whatever lah. Qadarullah orang ini jadi moderator kelas tadabbur Ahlan pagi ini wkwk. Ya, saya rutin sedekah melalui beliau namun di bulan Ramadhan ini Jumat Berkah rupanya berbeda. Barakallah, saya doakan Iil dan rekan-rekannya diberi kelancaran rezeki dan selalu dalam lindungan Allah untuk jalan kebaikan. Konsep tetap sama, bagi bagi makan gratis namun kali ini untuk berbuka puasa. Oh iya, salam buat ibu-ibu yang masak yaaa ^_^
Well, aktivitas pagi berangkat ke sekolah sebelum jam 06.00 mengharuskan saya absen ikut kelas tadabbur bersama Ahlan Ramadhan. Namun rupanya masih sempat ikut ketika sampai di sekolah. Selama bulan Ramadhan, akktivitas di sekolah agak berbeda. Siswa/i pulang ba'da zuhur, dan pegawai, staff, guru, sudah pulang pukul 14.00 WIB, lebih awal dari waktu normal. Pertemuan awal pagi ini, saya sebagai ketua Sumatif Tengah Semester (STS, kalau dulu namanya UTS), masih mengurus siswa/i yang ujian susulan. Standby di ruang komputer sebab ruangan lainnya dipakai untuk beberapa kelompok Bina Pribadi Islami (BPI). FYI : BPI ini program dari yayasan, untuk semua pegawai dan siswa/i, bahasa lain dari mentoring atau liqo. Ya, pagi ini jadwal BPI untuk siswa/i. Mengawas ujian susulan hingga pukul 10.00, lalu akkhirnya masuk ke beberapa kelas untuk mengajar namun belum masuk materi, hanya sekedar mengumumkan nilai hasil ujian STS mata pelajaran IPA.
Ditengah sedang mengawas, bertemu dengan operator sekolah yang dari kemarin sat set mengurus pendaftaran lomba OPSI Nasional. Alangkah terkejutnya saya, ketika berbincang, semua berkas sudah diunggah. Berkas yang dimaksud adalah surat-surat. Bukan proposal penelitian ! Wkwk. Tapi ku tetap tenang dan santai, berbicara seolah kondisi baik-baik saja dan tidak ada kesalahan. Semua obrolan tentang pendaftaran lomba berlangsung santai meski dalam hati, "Waduh!". Ya kalau proposal tidak diunggah berarti tak ada yang dinilai dari lombanya, artinya pasti tidak lanjut tahap selanjutnya. Ya sudah, karena bukan target utama, bahkan tak ada target sama sekali di tingkat nasional, jadi masih bisa legowo. Lomba yang tingkat kota baru dibuka pendaftarannya di hari ini. Aktivitas hingga shalat Jum'at normal, tak ada bedanya. Hanya saja sudah lama selepas Jumatan tak memandang dan mendokumentasikan sesuatu ke luar jendela. Agenda siang hari, ada sosialisasi perihal pembangunan gedung baru TKIT dan SMPIT. Betul, tahun 2025 nanti jika Allah beri waktu panjang untuk tetap berada di sekolah ini, insyaAllah saya akan pindah. Pindah gedung maksudnya. Terlihat tak sabar menantinya karena bagian dari program pengembangan yayasan, namun ada sisi lain dari hati kecil yang memiliki perasaan khawatir, waswas, akan kepastian masa depan karir. Wallahu a'lam, kita tak tahu masa depan seperti apa, hanya Allah yang tahu. Semoga bisa menjadi penguat. Karena UQ adalah salah satu hadiah dari Allah, buah dari ikhtiar dan takdir terbaik hasil sebuah perjuangan dan pengorbanan dalam konteks karir dan keberkahan nafkah.
Waktu sosialisasi hingga pukul 14.00 WIB, tepat waktu pegawai yayasan pulang. Namun saya, tidak langsung pulang ke rumah. Memanjakan dahulu sang sahabat bepergian saya, si Hobel (Honda Blade), yang sudah lama tak mandi dan sangat kotoor. Sembari menunggu Hobel disteam, cukup terkejut melihat sebuah grup whatsapp. Mendengar kabar kondisi sahabat saya dan istrinya, jleb. Tak bisa saya ceritakan, namun doakan yang terbaik. Merasa bahwa saya harus menguatkan. Kita seperti samasama lagi diuji oleh Allah dengan konteks yang berbeda. Menjelang berbuka puasa, melihat bude mempersiapkan makanan untuk berbuka, tentu saya membantu beliau. Termasuk ketika cabut pasang regulator gas elpiji yang gasnya sudsh habis. Apa menunya? Gorengan 😭 Tempe tepung, tahu tepung, its okay. Saya tidak banyak kok makan begituan, yang paling penting harus ada kurma. Baiklah hari ini begitu banyak hikmah perihal kabar-kabar mengejutkan, penguatan hati, dan ujian dari keimanan. Lagi lagi dan lagi, tak henti-hentinya Allah kasih hal yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Wallahu a'lam bishowwab.
3 notes
·
View notes
Text
Adakah di zaman ini,
yg bisa menerima kenyataan, bahwa diri bisa salah memahami sesuatu, bahkan yg di depan mata ?
Ataukah di zaman ini,
kita mau ber ego dengan nafsu diri, sehingga ilmu yg ada dikendalikan oleh nafsu ?
Lalu, dimanakah adanya AR RASYID ?
Semakin tinggi pendidikan orang kenapa semakin menjauhkan dari amanah, bahkan Shidiq pun sulit diperoleh diri.
Tugas umum kita menjadi orang baik Budi. Tugas khusus kita menjadi ahli di bidang yg difitrahkan Tuhan. Tugas bersama kita adalah berjamaah dalam berjuang.
Hebatnya sistem penjajahan hingga mampu menembus syafaf otak para pencari ilmu, dan melahirkan fikiran Fir'aun, yaitu mengatur dengan ego nafsunya sendiri, bukan atas dasar kefitrahan yg diberikan Tuhan.
Hingar bingar gebyar banyaknya tempat pendidikan era ini, justru semakin menjauhkan dari landasan pendidikan, yaitu penerimaan kefitrahan diri yg diyakini dari Tuhan.
Orang sibuk mencari diri, namun di luar dirinya. Orang sibuk n menikmati diri yg palsu.
Entah terselip dimana, ayat IQRO itu?
Bukankah iqro yg pertama adalah mengenali diri secara utuh ? Bukankah itu adalah bershidiq, sebagai syarat untuk beramanah ? Lalu nanti bertabligh dan seterusnya dan seterusnya.
Wahai diri yg bersabar, pendidikan Tuhan itu bertahap, pendidikan Tuhan itu sesuai dengan fitur diri kita. Kita ini wayang, yg sendiko dawuh dengan perlakuan Sang Maha Dalang ?
1 note
·
View note
Text
Taman Kebenaran
#buku Taman Kebenaran Sebuah Destinasi Spiritual mencari Jati Diri dan Tuhan روضة الطالبين وحدة السالكين Penulis Imam AL-Ghozali Ukuran 14 x 21 Cm Tebal 324 Halaman Berat 426 Gram Sampul Soft Cover ISBN 978-602-1583-39-5 Penerbit @turos_pustaka Cetakan Pertama, Januari 2017 Agen Reseller @mulyatin10 물야띤 ملیت Harga Rp130Ribu/$130
Sinopsis Kitab ini Raudhohtu Ath-Thâlibîn Wa ‘Umdatu As-Sâlikîn/Taman Para Pencari dan Sandaran Para Penempuh Jalan menuju Tuhan Karangan Imam AL-Ghozali Sang Hujjatul #Islâm(1058-1111 Masehi) ini merupakan #MasterPiece yang menginfluence Para Tokoh Sufi yang datang setelahnya Sebut saja Syaikh Abdul Qodir AL-Jailani, Syaikhul Akbar Muhyiddin Ibnu Arobi, Syaikh Ibnu Atho'illah As-Sakandari dan Sederet #Ulâma Besar lain Hampir Semua Konsep, Teori, Implementasi bahkan Ilmu Tasawuf yang ditawarkan Para Tokoh itu dapat Kita lacak di #Book ini Tak heran jika Pokok Pikiran Mereka banyak kemiripan Seperti Konsep tentang Fana', Musyahadah, Jadzb dan lainnya Ketinggian Ilmu dan Kelembutan Jiwa Imam AL-Ghozali membuatnya disebut sebagai Pewaris yang Utama Kenabian setelah Nabi Muhammad SAW ﷺ.
#Allah adalah Kesejatian Tertinggi dalam Kehidupan ini Melalui #Book ini, Imam AL-Ghozali menuntun Kita mencapai Hadirat Tertinggi itu
Ungkapan 'Hidup itu Singkat' baru benar - benar Kita Pahami apabila ada Kawan atau Orang Terdekat Kita Meninggal Dunia Selebihnya Kita tenggelam dalam Euforia Dunia dan Rutinitas Sehari-hari yang melenakan Imam AL-Ghozali membantu Kita menemukan Tujuan Hidup di Dunia sangat Singkat ini Beliau menghadirkan 43 Tahapan agar saat Kita berpisah dari Dunia, Kita Tersenyum merayakan Kemenangan
wa.me/+6289637664260 https://t.me/Mulyatin1089 https://www.facebook.com/muliyatin1089 https://instagram.com/mulyatin10 https://mobile.twitter.com/Mulyatin1089 https://shope.ee/4zzyfihKrI https://shope.ee/9p5EQeWnWy https://shope.ee/7zdaFPIjya https://shope.ee/1AnG6wpKvQ https://shope.ee/5AJOsLKwRW https://linktr.ee/Mulyatin mulyatin1089.tumblr.com https://linkedin.com/in/mba-mulyatin-953508165 https://pinterest.com/Mulyatin https://tiktok.com/@user97820702 https://open.spotify.com/user/31qho5qkjb6m6spdn5bawwhpgwyy https://www.wattpad.com/MulMulyatin https://m.youtube.com/channel/UCAmA0vWZHhiDZiJDxy4A-dw/featured mulyatin1089.blogspot.com #Korea🇰🇷 #BliBli #BTS #Shopee #KPop #Lazada #BanggaBuatanIndonesia #RedVelvet #TurosPustaka #BooksTagram #Tokopedia #Hangeul #BookLover #BlackPink #Bukalapak #KDrama #Amazon #NCTDream #GoodReadsWithAView #Islâm #Ulâma #NCT127 #GoodReads #SecretNumber
#Tumblr#WhatsApp#Telegram#Facebook#Instagram#Twitter#Linktree#Linkedin#Pinterest#TikTok#Spotify#Wattpad#Youtube#Blogger
3 notes
·
View notes
Text
Cinta yang Berbeda
"Tidak ada teori yang pasti untuk mendefinisikan soal hati."
"Memang, karena Allah maha membolak-balikan hati kita. Rasa bersyukur yang akan menuntun kemana hati kita akan berlabuh. "
"Berlabuh ke hati Alya atau Hera?"
“Alya, insyaaAllah. Kenapa?”
“Tapi aku masih melihat bayangan Hera di matamu.”
“Dunia itu ibarat bayangan, semakin kamu kejar, kamu tidak akan pernah bisa menangkapnya. Balikkan badanmu, maka ia tidak punya pilihan lain selain mengejarmu.”
“Kamu masih mencintai Hera?”
“Alya sangat mencintaimu.”
Sebuah cuplikan percakapan antara Viral dan Fadli di sinetron Para Pencari Tuhan tahun 2019. Fadli yang mencintai Hera, yang merupakan kekasih Viral, pada akhirnya malah menikahi Alya, yang sebenarnya mencintai Viral. Hera dan Viral yang saling mencintai malah tidak jadi menikah. Ah, begitu rumit, namun dramatis.
Cuplikan itu membuatku mengingat perasaan cinta sebelum pernikahan. Kalau kupikir sekarang, cinta sebelum pernikahan terasa dramatis dan mendebarkan. Dikirimi salam, disapa saat berpapasan di jalan, diberi hadiah dan ucapan di hari-hari penting, dikirim tulisan puitis. Mungkin kita pernah tiba-tiba merasa mellow karena tak sengaja mendengar lagu yang membuat kita membayangkan orang yang kita sukai dan bagaimana perasaan kita padanya. Kita juga mungkin pernah memikirkan siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita dan seperti apa rasanya berada di hari pernikahan kita sendiri.
Setelah menikah, kupikir bentuk cinta menjadi berbeda. Bentuknya bisa berupa suami yang bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk mencukupi kehidupan istri dan anaknya. Bentuknya juga bisa berupa istri yang menyiapkan makanan setiap hari, membereskan rumah agar terasa nyaman, dan mengurus anak dengan kasih sayang. Hal-hal seperti mengirim tulisan atau diberi hadiah di hari-hari penting tentu masih ada, namun proporsi terbesar setelah pernikahan terletak pada menjalankan tanggung jawab masing-masing dengan baik, saling membantu, saling mendengarkan, dan saling memahami.
Apakah setelah pernikahan cinta menjadi kurang indah? Tentu saja tidak, cinta tetaplah indah. Bentuknya saja yang berbeda. Setelah menikah, cinta menjadi kata kerja yang sesungguhnya. Jika sebelum menikah cinta terasa saat dikirim salam, saat disapa ketika berpapasan di jalan, setelah menikah cinta begitu terasa ketika suami membantu mengurus anak saat istri sedang kerepotan, atau istri yang membuatkan makanan kesukaan suami saat suami harus kerja lembur, atau diurus saat sakit oleh pasangan dengan telaten, sabar, dan penuh kasih sayang.
Selayaknya hidup yang merupakan ujian, cinta juga adalah ujian. Jika sebelum menikah ujian cinta berupa bagaimana kita menjaga perasaan, menjaga kehormatan, menjalani proses menuju pernikahan sesuai dengan koridor agama, setelah menikah ujian cinta adalah bagaimana menjaga komitmen, berusaha melaksanakan kewajiban masing-masing dengan baik, bersyukur atas hadirnya pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada yang lebih mudah dari ujian cinta sebelum atau sesudah pernikahan. Tapi yang pasti, keduanya merupakan ladang amal dan akan mendatangkan cinta dari Allah jika kita meniatkannya sebagai ibadah lillahi ta’ala. Jika kubilang cinta sebelum penikahan terasa dramatis dan mendebarkan, menurutku setelah pernikahan cinta terasa manis dan menghangatkan. Namun, cinta di setiap fase tetaplah sama: romantis dan membahagiakan. Maha suci Allah yang memberikan perasan cinta pada manusia. :) “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.” Ar Rum:21
2 notes
·
View notes
Text
Yaqin (kepastian) berarti tidak memiliki keraguan tentang kebenaran suatu masalah dan sampai pada pengetahuan yang akurat dan bebas keraguan melalui verifikasi yang tepat. Digunakan juga untuk berarti verifikasi, mencari kepastian, memeriksa, dan mengerahkan upaya keras untuk sampai pada kepastian, kepastian adalah stasiun spiritual yang telah dicapai dan dialami oleh seorang pengembara di jalan. Itu diperoleh hanya oleh mereka yang memiliki kemampuan bawaan untuk maju dan berkembang secara batiniah. Istilah ini tidak digunakan untuk Pengetahuan Tuhan, yang tidak terbatas dan karenanya tidak bertambah atau berkurang. Tuhan tidak memiliki Nama yang dengannya Dia dikenal sebagai "Yang memiliki kepastian atau yang memberi kepastian." Selain itu, kepastian adalah derajat yang dicapai melalui studi dan verifikasi terhadap sesuatu yang sebelumnya diragukan. Wujud Ilahi tidak meragukan atau membutuhkan verifikasi.
Menurut para sarjana pencari kebenaran, yaqin berarti kepastian atau keyakinan akan kebenaran yang diungkapkan dalam hakikat iman, termasuk terutama kepercayaan seseorang yang bebas keraguan pada Keberadaan dan Kesatuan Tuhan. Hal ini juga didefinisikan sebagai pencapaian keyakinan tersebut melalui pengamatan atau pengalaman akan keaslian atau kebenaran dari hal-hal penting yang diyakini oleh orang-orang biasa, dan pemahaman atau penetrasi terhadap alam di luar alam material ini.
Kepastian juga dapat dianggap sebagai suatu titik, final dalam satu hal dan awal dalam hal lain, yang dicapai dengan menggunakan semua sumber pengetahuan dan cara pengamatan dan pemahaman. Seorang pengembara yang telah mencapai titik ini sering kali berlayar menuju apa yang abadi, menyadari kenaikan dalam hatinya dan mencapai cakrawala: Penglihatannya tidak menyimpang, dan tidak pula keliru (53:17). Dia bepergian di tengah manifestasi Ilahi di alam material dan immaterial, dan dikaruniai lidah untuk berbicara, mata untuk melihat, dan telinga untuk mendengar (kebenaran yang terkandung dalam) Tanda Tertinggi. Yaitu, pengamatan dan studi berulang-ulang terhadap kitab alam semesta, terhadap hal-hal dan peristiwa yang terkandung di dalamnya, memungkinkan pengembara untuk selamanya memahami makna dari meterai yang tak ada bandingannya pada hal-hal dan peristiwa yang khusus bagi Tuhan. Dengan mengamati dan merenungkan secara berulang-ulang berbagai kejadian yang disajikan untuk dipelajari di dunia luar maupun di dunia batinnya, kebenaran-kebenaran yang berada di luar alam kasat mata akan terungkap kepada sang pengembara. Selain itu, dengan menjalani kehidupan dalam iklim Wahyu Ilahi yang cemerlang dan misterius, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah, seseorang akan merasakan manifestasi Khazanah Tersembunyi di dalam hatinya. Orang yang beriman akan menyadari dan mengalami tanda-tanda dan isyarat yang keluar dari prisma hati nuraninya, yang memantulkan sinar karunia Ilahi yang datang dari dunia luar, dunia batinnya, dan Wahyu Ilahi, serta mengirimkannya ke indera dan kemampuannya. Kepastian, dalam arti dan derajat ini, adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada mereka yang dekat dengan-Nya.
Bahkan dalam derajat yang paling rendah sekalipun, keyakinan begitu kuat sehingga memenuhi hati dengan cahaya, menghilangkan kabut keraguan dari pikiran, dan menyebabkan angin kegembiraan, kepuasan, dan kegembiraan berhembus di dunia batin seseorang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dhu al-Nun al-Misri, keyakinan menyebabkan hati meluap dengan keinginan untuk mencapai keabadian. Hal ini menimbulkan keinginan untuk menjalani kehidupan yang sederhana, karena asketisme memungkinkan seseorang untuk berpikir dan berbicara dengan bijaksana. Seseorang yang mengambil sayap asketisme dan terbang ke alam kebijaksanaan tidak pernah melupakan apa yang akan terjadi, selalu memikirkan akhirat, dan selalu merasakan kebersamaan dengan Tuhan, bahkan ketika bersama orang lain.
Pada langkah-langkah awal keyakinan, tabir antara sisi material dan immaterial dari keberadaan mulai disingkirkan dan, beberapa langkah lebih jauh, sang pengembara melihat alam di luar dunia material ini. Dengan hatinya yang dipenuhi dengan manifestasi Ilahi, yang menghasilkan pencapaian kedamaian dan kepuasan, orang beriman dibebaskan sepenuhnya dari semua keraguan tentang kebenaran iman. Seperti halnya ‘Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya, beberapa orang yang telah mencapai tingkat keyakinan ini telah menyatakan: Bahkan jika tabir antara yang terlihat dan yang tidak terlihat terangkat, keyakinanku tidak akan bertambah. Beberapa langkah lebih jauh lagi adalah maqam di mana seseorang melakukan perjalanan di alam murni karunia-karunia Ilahi, yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, atau belum pernah dipahami oleh pikiran. Untuk memperoleh kepastian, seorang inisiat yang memulai perjalanan harus berusaha melakukan apa yang diperlukan untuk mencapainya. Akan tetapi, seseorang hanya dapat mencapai maqam ini ketika Tuhan menganugerahkannya sebagai berkat dan karunia. Tanpa memperoleh pengetahuan yang benar tentang Tuhan, seseorang tidak dapat mencapai kepastian. Pengetahuan tentang Tuhan diperoleh melalui pandangan dan perspektif yang benar tentang berbagai hal dan peristiwa; kemampuan untuk berpikir dengan cara yang benar dan seimbang; kemurnian niat; mempelajari tanda-tanda Keberadaan dan Kesatuan Tuhan; dan merenungkan tindakan-tindakan-Nya dan manifestasi Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya. Pengetahuan tentang Tuhan adalah cahaya yang menerangi dunia batin dan lahiriah sang inisiat, cahaya yang bersinar dari seluruh penjuru keberadaan. Di bawah sinar cahaya ini, sang inisiat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dan, terbebas dari batasan-batasan keberagaman.
0 notes
Text
Kisah ini membawa kita pada perjalanan yang penuh intrik antara Yakub dan Esau, mengajarkan tentang tipu daya, konsekuensi tindakan, dan kehendak Tuhan yang tak terduga.
0 notes
Text
Day 12 - favourite tv series
Tv series atau mungkin bisa disebut sinetron kali ya, dulu saat masih SMA aku suka nonton preman pensiun. Entah kenapa latar tempatnya maupun latar suasananya memang sangat relate dengan kehidupan sehari hari sebagai masyarakat. Apalagi suasana kota Bandungnya juga dapet banget dan sedikit banyak memang menggambarkan preman yang sudah pensiun itu ngapain aja setelah engga jadi preman. Bahkan, nada dering hp ku sekarang yaitu ringtone yang ada di sinetron itu juga wkwk. Dulu juga ada beberapa sinetron yang aku suka seperti Tukang Bubur Naik Haji, Pesantren Rock n Roll, Para Pencari Tuhan dan Preman Pensiun yang barusan aku ceritakan.
0 notes
Text
para pencari tuhan so good if they just embrace queerness
1 note
·
View note
Text
Yang Khas saat Sahur: Para Pencari Tuhan
Siapa yang tidak tahu sinetron legend yang tayang hanya saat Ramadhan, Para Pencari Tuhan? Baru-baru ini aku baru menyadari bahwa jilid sinetron ini sudah mencapai 16. Wow, berarti sudah 16 tahun lamanya.
Buatku dan keluargaku, PPT menjadi tontonan yang wajib saat sahur di bulan Ramadhan. Dulu, sepertinya abangku deh yang pertama kali rajin mengikuti ceritanya. Soalnya aku ingat, beberapa kali kami pernah bertengkar berebut channel tv yang mau ditonton. Di awal mula tayangnya, PPT jilid I menghadirkan anggota Bajaj (Meksi, Isa, Aden). Tak lupa juga tokoh iconicnya, Deddy Mizwar alias bang Jek, pak Jalal, Udin dan Asrul (duh lupa nama pemerannya wkwk). Lalu semakin ke sini semakin berkembang, PPT menghadirkan tokoh-tokoh baru yang belum pernah ku ketahui dan plot cerita yang berbeda.
Ku kira, aku akan bosan dengan PPT. Namun sebaliknya, aku malah semakin suka. Mungkin dulu aku masih terlalu kecil, sehingga aku tidak terlalu memahami dialog-dialognya. Namun baru-baru ini aku menyadari, rasa-rasanya PPT punya gaya yang unik dan khas, melalui pengemasan yang sederhana dan banyak menyentil realita kehidupan yang ada.
Aku bukan orang yang menyukai sinetron, apalagi yang panjang ceritanya. Tapi, PPT yang sudah jilid 16 ini sudah jadi bagian dari ramadhanku, menemani sahur keluargaku, menjadi topik obrolanku dengan mama kalo-kalo aku ketinggalan ceritanya. Alhamdulillah tahun ini aku, mama, dan bapak sahur masih ditemani dengan PPT. Ya, meski memang sudah tidak berlima lagi dengan abang dan adikku.
Huft, jadi kepikiran deh.. Nanti kalau semua sudah punya keluarga sendiri, bakal kangen sahur bareng sambil nonton PPT ngga ya? *ini mikirnya emg kejauhan, tapi ya pasti bakal kangen gak siih? :(
youtube
1 note
·
View note
Text
Aku kehilangan kata-kata lagi. Subuh ku diserang oleh fikiran yang tidak bertanggung jawab. Benar-benar tidak tahu mau bilang apa. Tidak tau mau berbuat apa. Tidak tahu harus jadi apa. Kata-kataku yg kosong isi, kata-kataku yang seringkali tersesat, kata-kataku yang dihilangkan. Pemiliknya sama-sama kosong. Kosong otak, kosong hati, kosong dompet, kosan murah, sholat subuh, piring kotor, kipas angin, jus diet kakak, bantal lusuh, kaca buram, kapas pembersih, tiktok, ketawa, ngorok, mengaji, nyamuk, para pencari Tuhan, mimi peri, adzan, mama.
0 notes
Text
RAMADHAN DAY 7
17-18 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim..
Hari ke 7 hijriyah bulan Ramadhan. Formasi buka puasa kali ini tak hanya bersama bude dan pakde, namun juga ada mas Ismu. Sepupu saya / anak kedua pakde & bude yang tiap pekan biasanya mampir ke rumah dan kali ini tidak bareng istrinya. Eh tidak juga ya. Pakde berbuka puasa di masjid. Suasana tarawih pun normal di Masjid Jami' Istiqomah, Komplek Reni Jaya, Pamulang. Malam harinya selepas tarawih, saya melanjutkan sesi interview untuk calon volunteer FIM Tangerang. Cavol kali ini adalah mahasiswa Univ. Budi Luhur. Well, menjadi interviewer juga menjadikan bahan pembelajaran bagi diri sendiri dalam memahami karakter orang lain dan menumbuhkan rasa empati. Belajar untuk akrab dengan wajah-wajah baru yang memiliki semangat tinggi untuk self-improvement.
Setelah sesi interview, setelah memberi penilaian, saya sempat berbincang dengan ibu presiden FIM Tangerang, Mamay, yang kala itu mrmang kita berdua yang menginterview cavol. Mempertanyakan kondisi Mamay & Rahmah setelah tongkat kepemimpinan FIM Tangerang dipegang mereka. Apa daya, meski diriku hanyalah seorang anggota divisi, namun rasa tanggungjawabku untuk menjaga FIM Tangerang masih ada. Merawat rumah kecil sudah menjadi tugaslu sebab disinilah tempatku bertumbuh dan menutup lubang kesepian dulu. Akhirnya kami pun berbincang terkait kondisi "rumah" ini. Dan tentunya menanyakan kondisi kabar mereka secara psikis, ruhiyah, dan lain-lain. Benar saja. Feelingku mereka ada sedikit kesulitan dan kekhawatiran, yang rupanya terbawa hingga mimpi. Hati tergerak untuk bisa menguatkan mereka. Mungkin karena perasaan dan sudah cukup lama merawat FIM Tangerang ini lah yang membuat diri ini masih bisa bertahan cukup lama. Semoga Allah kuatkan kita dan tolong kita ya. Semangat buat kalian may & amah.
Dinihari pukul 01.45 terbangun. Tiba-tiba banyak japri masuk ke saya dari rekan-rekan saya. Apa itu? Mengabarkan kalau tim favorit saya kalah oleh tim yang saya tak suka. 🤣 Liverpool kalah lawan Emyu dengan tragis. Hahah. Pantes ya bangun tidur tak tenang. Anyway, ini biasa ya kita saling bantering di ranah orang yang suka sepakbola, dan tak ada yang baper. Bawa asik.
Waktu sahur selepas qiyamul lail. Saya, pakde, dan bude seperti biasa. Makan bersama sembari menonton Para Pencari Tuhan. 🤣 Rutinitas yang sudah tiap tahun dilakukan. Memanfaatkan momen bersama, kelak takdir di masa depan nanti ini akan jadi momen yang sangat dirindukan, bahkan dengan usia pakde dan bude yang sudah uzur. Penting bagiku membersamai mereka. Selepas shalat subuh berjama'ah, salah satu aktivitas bude selama weekday di rumah adalah menjadi guru ngaji bagi salah satu ibu-ibu yang berniat belajar baca Qur'an. MasyaAllah.... kagum dengan semangat beliau yang masih semangat belajar melancarkan bacaan Qur'an meski usia sudah tak muda. Sayangnya di waktu yang bersamaan saya disibukkan dengan persiapan berangkat kerja ke sekolah. Sambil berpamitan tibatiba bude mengusap kepalaku & sambil tersenyum, mendoakan beberapa do'a. Sekejap air mata pun langsung mengalir bahkan setelah berangkat juga. FYI : bude satu-satunya orang yang bisa bikin saya langsung menangis kalau kepalaku diusap. Bude sudah menganggap saya sebagai anaknya, semenjak kedua anaknya sudah menikah. 😭 Pernah membayangkan dan berpikir atas sebuah takdir di masa depan yang sampai sekarang akan menaruh diri saya ke titik terendah dalam hidup, dan itu berkaitan dengan bude. Dalam pikiran pagi itu adalah rasa syukur atas do'a-do'a orang terdekat dan rasa keheranan karena tumben-tumbennya bude bersikap seperti itu ketika saya pamit berangkat kerja. Ngerasa kayak, di hari senin ini ada sesuatu yang hadir. Selama di perjalanan menuju kantor pun rasa rasa tak tenang dan bawaannya mau nangis aja gitu.
Baik, hari senin ini kelas 9 ada ujian Try Out, sementara untuk level 7 dan 8 melakukan pembelajaran seperti biasa, hanya saja ada perubahan jadwal dan durasi belajar selama bulan Ramadhan. Anak-anak semua sudah pulang ba'da zuhur, dan karena hari ini kelas 9 Try Out, saya hanya mengajar 1 kelas saja. Di masa-masa luang, diriku bersama Ust. Ade dan Ust. Yosep mendiskusikan proposal agenda Yaumun Ma'al Qur'an, menyempurnakan berbagai konsep. Ruang guru ikhwan lantai 3 memang jadi tempat yang nyaman dengan perbincangan dan diskusi yang cair, dan tentunya tawa canda lepas yang selalu ada tiap harinya. Lingkungan yang masyaAllah saya syukuri. Tempat hasil perjuangan ikhtiar memperjuangkan karir. Hari senin ini kami tidak pulang pukul 14.00 WIB, sebab ada rapat pleno menentukan fiksasi nilai rapot tengah semester yang berlangsung sangaat lama. Dua level saja dimulai dari jam 13.00 baru selesai pukul 17.00 WIB. Level kelas 9 akan dilanjutkan esok hari. Bertempat di ruang komputer, rapat ini yang membuat cukup alot adalah breakdown nilai setiap mata pelajaran dari tiap kelas.
Qadarullah ibu Kepsek dan jajaran tim management SMPIT hari itu juga mengadakan ifthor jama'i unit SMP, untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah sekaligus do'a bersama untuk akreditasi, kelulusan, dan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Agenda berbuka puasa bersama ini juga turut mengundang pegawai yayasan yang dulu pernah bekerja di SMPIT namun sekarang ditempatkan di unit lain yayasan. Suasana hangat dan cair pun terasa. Termasuk ketika tausiyah dan almatsurat bersama. Semakin menguatkan rasa syukur saya yang telah Allah tempatkan di lingkungan ini. Tempat terbaik. Semoga Allah kuatkan selalu untuk istiqomah membersamai keluarga besar SMPIT UQD ini.
Wallahu a'lam bishowwab.
0 notes
Text
Kapolda Lampung Imbau Masyarakat Jaga Toleransi Umat Beragama
LAMPUNG SELATAN - Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus melalui Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyampaikan sangat mengapresiasi gerak cepat Kakanwil Kemenag Prov Lampung Puji Rahardjo dalam menyelesaikan Permasalahan yang terjadi di GKKD (Gereja Kristen Kemah Daud) yang beralamat di Jalan Anggrek Rajabasa, Kota Bandar Lampung, yang berakhir Damai, Selasa (21/2/2023). Pandra, mendapatkan informasi dari Kakanwil Kemenag Prov Lampung Puji Raharjo bahwa permasalahan ini sudah dapat diselesaikan, antara Masyarakat dan pihak gereja sepakat menyelesaikan masalah tersebut melalui dialog secara damai sesuai regulasi yang ada. Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus melalui Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad berharap agar semua pihak dapat saling menahan diri dalam memelihara dan menjaga Kamtibmas yang kondusif, terutama agar semua pihak dapat saling menghormati, dan Toleransi antar umat beragama. Diharapkan juga semua pihak, agar dapat saling berkomitmen atas kesepakatan perjanjian yang telah dibuat, serta tidak melanggarnya, setiap Masyarakat yang akan mengadakan kegiatan yang menghadirkan orang banyak agar wajib memberitahukan lingkungan setempat, maupun Pihak Kepolisian, agar terjamin Keamanannya. Pandra, juga mengatakan semua kesepakatan ini diwujudkan sebagai Upaya menciptakan Harmonisasi dan saling toleransi, antar umat beragama yaitu : Hidup berdampingan secara damai di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Maka peran Pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini, Pemerintah kotamadya Bandarlampung harus mampu & mau memberikan solusi serta kepastian hukum, terhadap perijinan umat beragama dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal Negara harus hadir, dalam melindungi setiap warga negaranya. Kepolisian Negara Republik Indonesia mempunyai peran dan tanggung jawab, sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, serta melakukan penegakkan Hukum, maupun sebagai pencari solusi atas permasalahan yang terjadi, termasuk Sinergitas dengan para pemangku kepentingan terkait. (Hms/Red) Read the full article
0 notes
Text
Just watched Para Pencari Tuhan. The whole thing reminds me of the Jakarta that I imagined when I was little.
0 notes