#obat kucing
Explore tagged Tumblr posts
Text
DRONTAL CAT Obat Cacing Kucing
Kucing bebas cacing #drontalcat #obatcacingkucing #kucinglucu #catloversindonesia #anabul #SpillBawaBerkah #SpillRacunShopee #obatcacingdrontal
😺🌟KUCINGKU SEHAT KEMBALI BEBAS CACING JADI LEBIH GEMBUL🌟😺
BOSS, ORDER DI SINI YA? ✅
#shopee indonesia#racun shopee#unboxing video#shopee murah lebay#tiktok shop#tiktok#obat kucing#kado ulang tahun#vitamin kucing#obat cacing kucing
0 notes
Text
[GROSIR] OBAT KUCING DEMAM DI BATU WA 0821-3543-9895
Sayangilah Hewan Peliharaan Kamu dengan selalu mengkonsumi VCO VICOMAS EXTRACT Supaya kamu bisa leluasa bermain dan bercanda dg Hewan Kesayanganmu di rumah yaaa.
VCO VICOMAS EXTRACT ini sangat baik di konsumsi oleh Hewan Kucing, Anjing, Hamster, Kelinci dan hewan lainya. Cara penggunaanya sangat praktis, mudah dan higienis karena VCO VICOMAS EXTRACT ini dikemas menggunakan botol plastik model spray. Cara menggunakanya tinggal di semprotkan saja ke hewan kesayanganmu misalnya ke mulut atau bagian tubuh yang lainya. Jika akan mencampur VCO VICOMAS EXTRACT ini dengan makanan maka tinggal di semprotkan saja ke tempat adonan makanan yg siap di sajikan.
VCO VICOMAS EXTRACT terbuat dari buah kelapa segar, diproses secara natural, hiegienis dan dingin tanpa melalui proses pemanasan, tanpa campuran bahan kimia dan bahan pengawet.
Khasiat VCO Buat Kucing :
Mencegah Hairballs
Menjaga keseimbahan suhu hidung tubuh binatang
Mencegah jamur, scabies, diare, cacingan.
Sebagai terapi telinga pada binantng
Sebagai pengganti shampo binatang
Mengobati luka pada binatang
Membantu pencernaan pada hewan
Membantu menguatkan tulang dan sendi pada hewan
Aman jika terjilat dan dikonsumsi setiap hari, dapat membantu menjaga kekebalan tubuh hewan, dan memperhalus penumbuh bulu hewan, penambah nafsu makan, mempercepat birahi dan mempersubur dan menambah kandungan air susu bagi hewan yang menyusui
Aturan Pemakaian :
Untuk scabies dan obat luka luar dapat disemprot/dioles 2x sehari.
Untuk terapi herbal dapat dicampurkan dalam makanan hewan 1/2 sendok teh perhari
Berikan dosis rendah untuk pemakaian awal agar hewan beradaptasi
Net : 100 ml
Diproduksi : VICOMAS VICO PRIMA Purwokerto - Indonesia
Pemesanan, Konsultasi Produk dan Distribusikan Oleh GRAHA MUSTIKA GROSIR PURWOKERTO wa.me/6282135439895
BELANJA GRATIS ONGKIR-BAYAR COD, SILAHKAN KUNJUNGI DI SINI: Shopee : https://shopee.co.id/vcoobatkucingdijakarta Tokopedia : https://tokopedia.com/jualvcoobatkucingvicomas
obatjamurkucing
obatkucingmencret
obatcacingkucing
obatkutukucing
kutukucing
shampookutukucing
petshop
catgroming
pecintakucing
catlover
kucing
obatkucingdemamdibatu
#vco untuk kucing jeracunan#vco untuk kucing muntah#kutu kucing#obat kucing#obat jamur kucing#obat kucing mencret#obat cacing kucing
0 notes
Text
Paling Ampuh, WA 0821 3543 9895 Jual Obat Kucing Sakit Bandung
Paling Ampuh, WA 0821 3543 9895 Jual Obat Kucing Sakit Bandung
Obat Kucing VCO VCO, solusi higienis untuk kesehatan hewan peliharaan Anda. Mencegah berbagai masalah kesehatan dan menjaga keseimbangan tubuh. Dapatkan langsung!
Apakah Anda memiliki hewan peliharaan yang sering sakit? Apakah Anda mencari obat yang mempan dan praktis untuk merawat kesehatan hewan kesayangan Anda? Vicomas VICO Prima hadir untuk memberikan solusi terbaik untuk hewan peliharaan Anda dengan OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT.
Produk kami tidak hanya cocok untuk kucing, tetapi juga untuk anjing, hamster, kelinci, kambing, dan hewan peliharaan lainnya. Kemasan penyemprot botol plastik membuat penggunaan obat ini sangat praktis, mudah, dan higienis. Cukup semprotkan pada tubuh hewan Anda, dan biarkan khasiat VCO Vicomas Extract bekerja dengan baik.
Khasiat OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT untuk hewan binatang kesayangan Anda sangat beragam, mulai dari mencegah hairballs, menjaga suhu tubuh, hingga membantu menyembuhkan berbagai masalah kesehatan seperti sembelit, diare, keracunan, dan muntah. Selain itu, obat ini juga efektif dalam mencegah jamur, scabies, cacingan, serta dapat digunakan sebagai terapi telinga, pengganti shampo, mengobati luka, dan membantu pencernaan hewan Anda.
Dengan menggunakan OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT, Anda dapat memastikan bahwa hewan peliharaan Anda mendapatkan perawatan terbaik untuk kesehatan dan kesejahteraannya. Kandungan VCO dalam produk kami juga membantu menguatkan tulang dan sendi hewan, sehingga mereka dapat tetap aktif dan sehat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Jadi, jangan ragu untuk memilih Vicomas VICO Prima sebagai solusi perawatan kesehatan hewan binatang kesayangan Anda. Dapatkan OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT sekarang juga dan rasakan manfaatnya secara langsung. Kunjungi kami di Vicomas VICO Prima, Prumahan Graha Mustika Jl Dr Angka Gang Tulip 2 Sokanegara Purwokerto, 53116. Jadikan hewan peliharaan Anda lebih sehat dan bahagia dengan produk berkualitas dari Vicomas VICO Prima!
Jual Obat Kucing Sakit Bandung
#JualObatKucingSakitBandung
0 notes
Link
Hati-hati saat kucing cacingan karena cukup berbahaya. Anda harus tahu cara memberikan obat cacing pada kucing yang benar. Nah, kebetulan Drh. Lavinta Viena seorang dokter hewan berbagi tips memberikan obat cacing pada kucing.
Di awal dokter ini memberikan penjelasan bahwa ada berbagai jenis cacing yang sering menyerang kucing. Namun, ada cacing yang sering masuk ke tubuh kucing, yaitu Toxocara cati atau roundworm dan Diphylidium caninum atau tapeworm.
0 notes
Text
WA 0858-5034-7430, Jual Beli Minyak VCO Di Malang
Jual Beli Minyak VCO Di Malang Jual Beli Minyak VCO Di Malang TELP/WA 0858-5034-7430, Kami menjual Minyak VCO Terbaik, Minyak Kelapa Dara Terbaik Untuk Ibu Mengandung, Minyak VCO Untuk Tubuh, Tempat Jual Minyak VCO, Toko Penjual Minyak VCO Di Jakarta Kami melayani pengiriman ke Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon dan ke seluruh kota di Indonesia Kami juga merupakan Distributor Minyak…
View On WordPress
#Distributor Minyak Kelapa Obat Cacing Kremi Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Obat Gatal Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Obat Jamur Kucing Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Obat Kurap Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Obat Panu Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Oles Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Original Di Malang#Distributor Minyak Kelapa Untuk Nasi Di Malang#Jual Beli Minyak VCO Di Malang
0 notes
Text
List Kegagalanku di Tahun 2023
Di luar arus umumnya, aku ingin berbagi kegagalan apa saja yang ditakdirkan di tahun 2023. Hehe. Panjang.
Januari
Tentunya skenario mengawali tahun baru dengan sakit.. tidak pernah ada dalam bayanganku.
Bukan. Bukan karena harus dirawat inap selama 6 hari dengan 3 dokter spesialis, sampai harus izin ganti jaga IGD karena masih berstatus dokter internsip. Bukan karena diagnosisnya cukup langka jadi ragam tes harus dilakukan. Bukan.
Agaknya aku lebih ingin menggarisbawahi bahwa 6 hari itu mengubah persepsiku tentang 24 tahun hidupku.
Dan kegagalan pertamaku adalah sempat menyalahkan diri, bahkan.. sempat mempertanyakan Allah: kenapa aku?
Sikap kontraproduktif.
Ternyata manusia memang tempatnya mengeluh, tempatnya ketidaktahuan ya.
Siapa sangka, sakitku itu justru membawa banyak keberkahan di kemudian hari. Membuka pintu-pintu unik yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Februari
Kegagalan keduaku adalah gagal mengkomunikasikan dengan baik terkait pekerjaanku sebagai asisten penelitian.
Akhirnya aku memutuskan resign dari pekerjaan sampinganku untuk fokus ke internsip dan pemulihan sakit. Di momen ini aku malu, karena rasanya gagal membina hubungan baik dengan dosen. Gagal pula manajemen diri dan waktu dengan baik. Sampai bertanya-tanya, kok bisa ya saat S1 dan koass kuat? Apa tidak pernah diuji sedemikian fisikku dan mentalku?
Tapi justru di titik ini aku belajar, suatu pelajaran penting. Ingatkah kisah tentang contoh mastatha’tum seorang syaikh, yang berlari sampai pingsan?
Di sini Allah sedang mengingatkan pertanyaanku ke seorang ustadz 2018 silam: bagaimana kita mengetahui batas kita dalam mastatha’tum ustadz?
Maret
Aku gagal menyelesaikan amanahku di komunitas yang kuikuti dengan baik. Adabku nampaknya perlu ditilik kembali.
Aku tidak bisa ikut rihlah dan menyelesaikan tugas akhirku di kelas tersebut. Pasalnya, setelah ke beberapa dokter di Indonesia, akhirnya orang tua membawaku ke Singapura untuk check up. Dan seperti cerita-cerita yang sering viral di sosial media, dokter di sana berbeda pendapat dengan dokter di Indonesia.
Aku dinyatakan berstatus “saat ini Anda sehat, tapi perlu pengawasan.” Suatu diagnosis abu-abu. Tidak dapat tegak, tapi juga tidak dapat dieksklusi. Menarik.
Siapa sangka, sebagai dokter aku justru jadi pelaku health tourism sebagai pasien? Ayah dan ibu berkata: kelak perjalanan ini pasti akan bermanfaat bagi kamu. Aamiin.
Oh ya di sisi lain, aku merasa gagal juga membuat orang tuaku bangga. Jadi sedih karena merepotkan. Terharu karena melihat sedemikian khawatirnya mereka.
April
Ternyata dalam bab ber-Qur’an pun, aku gagal mencapai target. Aku tertinggal jauh.
Kebanyakan alasan. Kebanyakan bermalas-malasan. Jaga lah, capek lah, badan sakit lah.
Tapi Allah kasih rezeki berupa Ramadhan. Dan Allah karuniakan rasa di hati: bagaimana kalau ini Ramadhan terakhirku? Itikaf terakhirku?
Rasa yang membuat bulan mulia itu begitu sulit dilepas. Alhamdulillah. Semoga kita tidak termasuk dari mereka yang mahjura terhadap Al-Qur’an.
Di kegagalan ini aku belajar tentang adab izin ke Allah: bahwa keikhlasan pun perlu diminta, keistiqomahan pun perlu diminta.. dan ternyata Qur’an memang jadi obat terbaik untuk sakitku.
Mungkin memang sebenarnya jiwaku ini yang banyak penyakitnya, ya.
Mei
Laju hidupku berubah ketika internsip periode rumah sakit selesai dan beralih ke puskesmas. Layaknya testimoni teman-teman, periode puskesmas akan lebih luang dan tidak melelahkan (dan membuat naik berat badan).
Tapi aku gagal menaikkan berat badan. Haha (naik sih, tapi turun lagi)
Memang tiga hari setelah pindah stase dari RS aku tidak nafsu makan. Aku hanya banyak menangis dan mencoba alihkan pikiran dengan game kucing. Haha.
Kenapa? Aku merasa gagal manajemen code blue dengan baik, di jaga malam terakhirku. Aku kehilangan seorang pasienku. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Kepergiannya, kelak menjadi kebaikan bagiku (dan untuk almarhum lah, aku dedikasikan sertifikat ACLS-ku). Terima kasih Pak, semoga Allah lapangkan kuburmu. Al fatihah.
Juni
Lagi-lagi gagal untuk mengelola stress. Haha. Di bulan Juni aku mendaftar tes TOEFL iBT. Setelah memantapkan hati mendaftar LPDP. Tentunya belajarnya H-10 karena mepet. Akhirnya gejala sakit kemarin muncul lagi. Duh, Hab.
Sedih juga, karena gagal mendapat nilai yang kutargetkan, kurang 4 poin.
Tapi alhamdulillah, memenuhi syarat. Walau ujian sambil merasakan macam-macam gejala efek samping obat.
Juli
Gagal mengumpulkan berkas LPDP sebelum deadline.
Terbukti benar kata Ibu, perjalanan sakitku dari Januari membawa hikmah. Itulah yang menjadi kisah latar belakang di esai kontribusi, yang seakan Allah tunjukkan: ini nih my calling.
Tapi aku mengulur waktu, dan akhirnya baru mengumpulkan berkas di beberapa jam sebelum tenggat. Di mobil. Saat aku perjalanan dari Jakarta ke Jogja. Haha. Terbayang betapa tingginya adrenalin malam itu.
Agustus
Gagal juara 1 di lomba yang kuikuti.
Sakitku.. selain menghantarkanku untuk daftar S2 (ketimbang langsung PPDS/ kerja), juga menghantarkanku untuk mencoba banyak hal untuk menambah pengalaman di CV untuk persyaratan S2.
Termasuk ingin ikut berbagai mentorship dan lomba. Aku gagal daftar mentorship dan training Cochrane. Tapi aku akhirnya memberanikan diri mengikuti MIT Hacking Medicine di Bali.
Alhamdulillah, walau gagal juara 1, mendapat juara 3 dan mendapat pengalaman yang jauh lebih berharga dari piala itu sendiri. Oh ya dan mendapat teman-teman internasional juga.
September
Gagal rasanya ketika sempat ditegur konsulen karena scientific poster ku perlu berulang kali revisi.
Pengalaman pertama mengirimkan case report
Lalu kelelahan setelah lomba. Dan akhirnya September penuh dengan bolak-balik check up kembali.
Aku pun gagal manajemen emosi ketika harus sulit mengurus rujukan ke RS dan mengorbankan banyak hal.. lalu ketika di sana.. diperlakukan kurang sesuai ekspektasi oleh dokter.
Ternyata kekecewaan itu menjadi pengingat terbaik: oh ya, kalau jadi dokter, jangan seperti ini ke pasien.
Oktober
Gagal pakai software asli non-bajakan untuk mini project di Puskesmas. Huhu.
Ketika mini project, aku berkali-kali gagal menganalisis data. Bahkan beberapa jam menjelang presentasi, aku baru menyadari kesalahan krusial yang membuatku mengulang seluruh pekerjaanku haha. Panik.
Akhirnya aku refleksi dan istighfar, mungkin ini akibat SPSS bajakan. Jadi tidak berkah. Teringat peristiwa serupa saat skripsi, akhirnya menggunakan free trial (yang legal) baru berhasil.
November
Gagal menulis rutin di Tumblr. Gagal mengajar Quranic Arabic sampai tuntas.
Nampaknya bulan November merupakan bulan yang butuh ruhiyah yang lebih kuat. Segala persiapan S2, perpisahan, pindah kembali ke Jakarta setelah internsip, adaptasi hidup bersama orang tua lagi..
Dan aku rasa futur iman-ku, terbukti dari writer’s block yang cukup lama. Pun semangat mengajar juga redup. Meng-sedihkan diri ini.
Oh ya tapi ternyata tentang kegagalanku di Maret.. Allah masih menurunkan rahmat-Nya dan mengizinkan aku ikut kembali komunitas tersebut kembali. Menebus kesalahanku yang lalu. Ya Allah. Alhamdulillah. Semoga diridhai Allah dan guru-guru kami.
Desember
Dan kurasa kegagalan terbesarku adalah sempat merasa kehilangan arah. Kehilangan diri yang dulu.
Aku ingat ketika pertama kali dengar diagnosisku, duniaku seperti dalam kondisi pause. Aku takut bercita-cita. Aku takut menulis mimpiku lagi. Aku takut membuat rencana.
Di akhir tahun ini, akhirnya aku beranikan diri menulis kembali: cita-cita, rencana, dan mimpi. Dan yang utama, cita-cita bersama Al-Qur’an.
Guru kami berkata: untuk Al-Qur’an, jangan pernah takut bermimpi
Maka aku coba kembali, tertatih-tatih sekali pun. Dan ternyata dengan memberanikan diri merapikan rencana ziyadah, murajaah, tilawah, tadabbur.. menghidupkan kembali semangat diri untuk cita-cita yang lain.
Allahummarhamna bil Qur’an..
..Sepertinya masih banyak. Kegagalan-kegagalanku.
Tapi dengan segala kegagalan, aku bersyukur Ditipkan pelajaran bersamanya.
Dan bukankah itu kesuksesan? Ketika segala tinggi dan rendahmu, menghantar kepada syukur dan sabar ke Allah.
Semoga dimampukan ya, Hab.
Selamat mensyukuri “kegagalan”, semoga Allah takdirkan setelah dosa ada taubat, setelah kegagalan ada pelajaran.
-h.a.
Kalau kamu juga berbagi kegagalanmu, sertakan #perjalanankegagalan ya, siapa tau kita saling menemukan bahwa kita semua memang hanya manusia biasa
83 notes
·
View notes
Text
Terkadang, kita perlu menepi dari riuhnya keramaian. Sendiri, ditemani buku dan kucing sambil memandang kelangit sudah cukup bagiku menenangkan diri.
Disini, ditempat ini, dibawah naungan atap tanpa tiang yang membentang luas lagi indah warnanya (langit), aku mengetik tulisan ini semata mata adalah untuk menjadi nasihat diri sekaligus penguat. Hitung hitung ada yang ikut mengambil manfaat, itulah celah pahala bagi sifakir ilmu ini.
Sebelum nya, mari sama sama kita Tarik nafas panjang. Lalu hembuskan perlahan...
Lalu berucaplah,
ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL
"Segala puji bagi Allah untuk setiap keadaan"
Sekarang, biar aku beri tahu satu hal.
Teman, aku tidak pernah tahu, kesulitan apa yang sedang kamu hadapi. Tapi yang aku tahu, tidak mungkin kesulitan itu diberi kepadamu kecuali hanya engkau saja yang mampu memikulnya, yang lain tidak.
Setiap orang punya jalan kerikilnya, saat ini aku pun sedang melewati jalan kerikil itu. Kadang Kadang kerikil kecil itu melukaiku, tapi aku selalu diingatkan, tentang obat dari luka tersebut. Qs Al insyirah ayat 5-6 obatnya.
aku pun pernah merasa sedih, karena masih belum bisa jadi apa apa, tetap jadi biasa biasa saja. Tapi lagi lagi Allah kirimkan seseorang yang jadi obatnya. Kita tidak perlu identitas besar untuk melakukan hal besar, begitu katanya.
Kita pernah menyenangkan hati orang tua kita, pernah menjadi orang yang melukis senyum untuk seseorang yang kita bantu, pernah belajar banyak hal mulai dari kecil sampai saat ini. Itu semua sudah bisa menjadi bukti bahwa kita pernah menjadi jejak yang bermanfaat bagi mereka.
Bersyukurlah...
Untuk semua hal yang pernah kita miliki.
Mungkin dengan begitu, hati yang sebelumnya sempit bisa kembali lapang.
Sekali lagi,
Bersyukurlaah...
Maka dengan begitu, akan Allah tambahkan banyak nikmat kepadamu.
Pekanbaru, sabtu 27 mei 2023
58 notes
·
View notes
Text
Dia ; Sangga.
Aku masih ingat jelas malam itu ketika aku mulai menulis tentangnya, di bawah langit yang perlahan meredup, bintang-bintang yang dulu bersinar seterang Venus kini ditelan awan gelap, yang, jika tak salah, berjenis Nimbostratus. Seperti langit yang kehilangan gemerlapnya, hatiku pun merasa kehilangan. Tak peduli berapa purnama telah berlalu, pikiranku—atau mungkin hatiku—masih saja terikat pada sosoknya.
Namanya Sangga Nabastala. Pria yang tak tinggi semampai, namun hadir dengan aura yang tak pernah hilang dari benakku. Pakaiannya sederhana, bahkan kerap kali terlihat slengekan. Sudah tak terhitung berapa kali dosen menegurnya karena penampilannya, namun tak pernah tampak gusar di wajahnya. Sekarang, ketika semua sudah terlambat, aku baru mengerti alasan di balik ketenangannya yang aneh itu.
Ia selalu membawa tas cokelat tua, penuh gantungan kunci anime, dan sebuah kamera Fujifilm yang terselip di kantong jaketnya. Nyentrik, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kehadirannya di antara para mahasiswa. Dia adalah seorang periang dengan otak yang brilian. Seluruh teman sekelas hampir sepakat, “Apapun masalahnya, Sangga solusinya.”
Namun, tak ada yang benar-benar bisa mengikuti jalan pikirannya. Kadang-kadang, ia bisa tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang membuat kepala orang lain berdenyut, “Jika gravitasi adalah tarikan antar benda bermassa, kenapa cahaya yang tak memiliki massa bisa tertarik oleh gravitasi black hole?” Atau, “Kenapa Revolusi Prancis yang ingin menumbangkan aristokrasi malah menjadikan Napoleon Bonaparte kaisar seumur hidup?”
Berat, sungguh berat hanya untuk sekadar berbincang dengannya. Kadang, rasanya aku ingin menimpuk kepalanya dengan buku tebal yang tergeletak di mejaku, hanya karena betapa rumitnya setiap pembicaraan yang ia mulai. Namun, meski ia menyebalkan, Sangga memiliki daya tarik yang tak bisa diabaikan. Otaknya yang cerdas dan kepribadiannya yang cerah membuatnya menjadi idola banyak wanita di kampus.
Kebiasaan Sangga yang paling kuingat adalah ketika dia sering mengikuti kelas yang bukan pilihannya hanya untuk duduk di sampingku. “Lengkara, serius banget sih,” ucapnya suatu kali dengan wajah cengengesan. Konsentrasiku buyar, dan aku menahan segala umpatan di bibir. Ingin rasanya aku melemparnya dengan buku yang sedang kupelajari, namun urung kulakukan karena takut menarik perhatian dosen di depan kelas.
Setelah merusak fokusku, Sangga tanpa merasa bersalah membuka bekal dari Tupperware hijau, aroma masakannya menyebar, membuat seluruh kelas menoleh ke arahnya. Dia selalu bangga memamerkan masakan ibunya—nasi putih dengan cah kangkung, cap cay, dan sosis goreng. Setiap hari, ia selalu menyebutkan menunya dengan bangga, membuatku hafal dan kadang merasa kesal. "Ini masakan Mamah," katanya setiap kali, seakan-akan kami belum pernah mendengar kalimat itu sebelumnya.
Namun, satu hal yang selalu kurenungi tentang Sangga adalah kemampuannya untuk hadir ketika aku membutuhkannya. Pernah suatu kali, aku tidak masuk kelas karena sakit. Tanpa kabar, tanpa ponsel yang aktif, tiba-tiba Sangga muncul di depan kosku. “Lengkara! Aku bawain nasi uduk sama obat nih!” teriaknya, berdiri di depan pagar kos yang dijaga oleh anjing German Shepherd milik Pak Sutrisna.
Meski ditolak berkali-kali oleh Pak Sutrisna, Sangga tidak menyerah. Suara gonggongan anjing pun kalah oleh teriakannya yang berulang-ulang memanggil namaku. Dan, seperti biasa, aku harus turun dari kamar kos hanya untuk menemuinya. Sangga memang keras kepala, tapi di balik semua itu, ada sisi dirinya yang melankolis. Ada sisi tenang, peduli, namun sedikit egois, seperti ombak yang menghantam pantai tanpa basa-basi.
“Aku ingin tetap tinggal di sini, bukan untuk diriku sendiri,” katanya suatu kali. “Aku ingin menjaga teman-temanku, mamahku, bahkan kucing-kucing jalanan. Jika aku hidup hanya untuk diriku, aku mungkin sudah kehabisan alasan untuk melanjutkan hidup.”
Sangga Nabastala—sosok yang tak mudah dipahami, namun entah bagaimana, selalu berhasil membuatku merasa aman. Seperti senja yang selalu membawakan hangat dan rasa pulang, dia adalah rumah. Rumahku. Aku ingin mengenalnya lebih dalam, ingin menjadi seseorang yang ia percaya, seperti aku mempercayainya. Namun, seperti teka-teki yang rumit, Sangga tak pernah mudah dipahami.
Dan hingga kini, aku masih menunggu, kapan dia akan berlabuh di dermaga yang sama, mengarungi samudera hidup bersamaku. Ini adalah teka-teki Sangga, dengan aku sebagai penyusunnya.
#sajak#prosa#cerpen#alternate universe#lee haechan#haechan#sajak puisi#aksara#fiksimini#short poem#short story#alusisenja#senandika#writing#poetsandwriters#book quotes#kata#writers on tumblr#sastra#novel
5 notes
·
View notes
Text
Jam Tiga Pagi Waktunya Ngobrol Konspirasi
Sebagai orang dengan algoritma yang sama persis denganmu di instagram, melihat postingan yang sudah dulu kamu like adalah hal yang biasa. Menemukan "liked by...and others" selalu muncul setiap kali Saya scrolling.
Pada video-video lucu dengan jokes yang absurd, pada video kucing yang sedang bermain, dan video cuplikan film kesukaanmu yang masih saja berseliweran meski sudah berumur 12 tahun sejak pertama kali dirilis.
Suatu hari kamu pernah bertanya, kenapa jokes bapak-bapak lebih terkenal daripada jokes ibu-ibu? Bukankah tak adil bagi perempuan?
Saya jawab, ibu adalah manusia super sibuk di dalam rumah. Resep masakan yang tak ditemukan di tanah rantau, ingatan super canggih yang mengalahkan komputer mana pun dalam menemukan barang hilang, sampai alarm paling berisik sekaligus paling efektif di dunia. Maka tugas bapak lah yang menghiburnya. Urat syaraf ibu perlu dikendurkan. Walaupun bapak juga lelah setelah seharian banting daging di luar rumah. Tapi ketawa ibu setiap kali merespon jokes bapak selalu jadi obat paling ampuh, selalu jadi alasan kenapa bapak selalu pulang ke rumah.
8 notes
·
View notes
Text
Tadi, aku lihat seorang bapak bapak tua berjualan. Kasihan sekali. Aku sedih. Aku tau rasanya mempunya banyak harap, tapi kemudian harapan itu dipatahkan oleh kenyataan.
Disaat yang lain, aku acapkali sedih karena hal-hal disekitarku. Melihat kucing mengeong mencari induknya. Melihat anak kecil menangis saat di lampu merah. Melihat abang gojek dimarahin pelanggan. Banyak sekali hal hal yang mudah membuat aku bersedih dan menangis di jalanan.
Aku mudah sekali berempati pada orang yang bahkan kulihat hanya sekelebat. Lalu merasa menyesal berjam-jam.
Di dimensi yang lain, aku sering merasa harus bertanggung jawab menolong keluargaku sendiri yang jelas-jelas itu akibat dari perbuatannya sendiri. Aku menolong berlebih. Sampai aku juga ikut patah dan terkikis dibuatnya.
Tapi sejenak kemudian aku paham, aku tidak boleh terus begini. Atau aku sendiri yang akan mati. Aku tidak perlu menerus menjadi pahlawan pada jalan hidup orang lain. Aku tidak perlu harus selalu ada, menawarkan obat pada racun yang orang lain minum sendiri.
Aku tidak perlu menjadi lilin untuk bersusah payah menerangi hidup orang lain sedangkan aku sendiri redup, tenggelam, kehabisan cahayanya sendiri.
Membantu dan menolong itu, seperlunya. Sekuatnya. Semampunya. Begitupula merasa bersimpati pada orang lain.
Berhenti jadi pahlawan. Berhenti jadi lilin. Kadang, belajar bodo amat itu perlu, Nona. Perlu. Menegakan hati itu perlu. Biar semua sama sama belajar. Biar semua sama sama bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
Dan oh, juga tolong berhenti untuk merasa kasihan berlebih pada yang lain ya, Nona. Lelah, kan?
Bandung, 20 Juni 2023
11 notes
·
View notes
Text
Paling Ampuh, WA 0821 3543 9895 Jual Obat Kucing Sakit Jakarta Utara
Paling Ampuh, WA 0821 3543 9895 Jual Obat Kucing Sakit Jakarta Utara
Obat Kucing VCO Vicomas Extract, solusi higienis untuk kesehatan hewan peliharaan Anda. Mencegah gangguan kesehatan dan menjaga keseimbangan tubuh. Dapatkan langsung!
Apakah Anda memiliki hewan peliharaan yang sering sakit? Apakah Anda mencari obat yang berhasil dan praktis untuk merawat kesehatan hewan kesayangan Anda? Vicomas VICO Prima hadir untuk memberikan solusi terbaik untuk hewan binatang kesayangan Anda dengan OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT.
Produk kami tidak hanya cocok untuk kucing, tetapi juga untuk anjing, hamster, kelinci, kambing, dan hewan binatang kesayangan lainnya. Kemasan semprot botol plastik membuat penggunaan obat ini sangat praktis, mudah, dan higienis. Cukup semprotkan pada tubuh hewan Anda, dan biarkan khasiat VCO Vicomas Extract bekerja dengan baik.
Khasiat OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT untuk hewan peliharaan Anda sangat beragam, mulai dari mencegah hairballs, menjaga suhu tubuh, hingga membantu menyembuhkan berbagai masalah kesehatan seperti sembelit, diare, keracunan, dan muntah. Selain itu, obat ini juga efektif dalam mencegah jamur, scabies, cacingan, serta dapat digunakan sebagai terapi telinga, pengganti shampo, mengobati luka, dan membantu pencernaan hewan Anda.
Dengan menggunakan OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT, Anda dapat memastikan bahwa hewan binatang kesayangan Anda mendapatkan perawatan terbaik untuk kesehatan dan kesejahteraannya. Kandungan VCO dalam produk kami juga membantu menguatkan tulang dan sendi hewan, sehingga mereka dapat tetap aktif dan sehat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Jadi, jangan ragu untuk memilih Vicomas VICO Prima sebagai solusi perawatan kesehatan hewan peliharaan Anda. Dapatkan OBAT KUCING VCO VICOMAS EXTRACT sekarang juga dan rasakan manfaatnya secara langsung. Kunjungi kami di Vicomas VICO Prima, Prumahan Graha Mustika Jl Dr Angka Gang Tulip 2 Sokanegara Purwokerto, 53116. Jadikan hewan binatang kesayangan Anda lebih sehat dan bahagia dengan produk berkualitas dari Vicomas VICO Prima!
Jual Obat Kucing Sakit Jakarta Utara
#JualObatKucingSakitJakarta Utara
0 notes
Text
Tumbang.
Aku termasuk golongan orang-orang yang jarang sakit, jadi sekalinya tubuh meminta haknya, aku bisa tumbang dan tepar dalam beberapa waktu.
Dan, setelah hampir 2 tahun "kurasa" tubuhku baik-baik saja dan bisa diajak kerja sama, akhirnya di minggu permulaan tahun 2024 ini tumbang juga. Ya, karena biasanya kalau alarm tubuh sudah mulai "menyala", aku makan lebih awal, minum vitamin, lalu tidur lebih awal. Dan esoknya sudah membaik seperti biasa.
Tapi kali ini sudah hari ketiga, dan malah ditambah demam. Pusing, mules, pilek, batuk, demam. Allah, semoga ini wasilah penggugur dosaku.. Aamiin. (Semoga yang baca ini Allah beri kesehatan ya, kalopun sakit, yuk ambil kesempatan buat istirahat, semoga jadi penggugur dosa kita..)
Dan, kalau tubuhku sedang mode butuh diperhatikan seperti ini, perasaanku entah kenapa jadi ikut sensitif. Sepulang kerja tadi, aku duduk di tepi kasur, menatap dinding kamar kos, dan tiba-tiba rasanya rinduu sekali sama Ibu. Rindu yang levelnya sampai mata berkaca-kaca udah mau nangis gitu (eh, nangis dikit juga sih hehe).
Kalau kata anak rantau sih, ngekos sendiri gapapa asal jangan sakit sendirian di kos. Iya bener, aku setuju. Makanya, perlu buatku untuk setidaknya tahu dan kenal beberapa tetangga kos. Supaya rasanya nggak terlalu sendirian pas sakit karena ada temen yang bisa dimintain tolong nitip beli obat dan makan :')
Dan, kayanya, sampai kapanpun, tiap kali aku sakit, aku bakalan ngerasa kangeeeen banget sama Ibu. Sepenting itu Ibu buatku. Beliau mungkin ga sempurna sebagai manusia, tapi, hey, emangnya kamu sempurna juga sebagai anak, Rum? (Ngomel ke diri sendiri).
Aku sama ibu juga kadang masih berantem-berantem gemes. Perkaranya macem-macem, mulai dari kaos kakiku yang tinggal satu padahal aku ga teliti nyari, atau aku yang lupa mengerjakan apa yang disuruh ibu karena masih mengerjakan urusanku (ini masih berusaha kuperbaikii huhu), sampai ibu yang kadang ga konfirmasi kalau mau menyumbangkan buku-buku masa sekolahku ke orang lain (ya bagus sii, tapi kenapa ga konfirmasi duluu, Bu, kan ada beberapa yang aku sayang banget huhuu).
Tapi terlepas dari berantem gemes-gemesan tadi, ibu adalah sosok yang hangat dan mudah berbaur dengan siapapun. Iya, aseli, kalo lagi nganterin ibu belanja, abis dari pasar, ketemu tetangga, ngobrol. Lima langkah jalan, ketemu abang jual buah, ngobrol lagi. Itu nanti akhirnya kami belanja cuma 20 menit, keluar dari pagi buta abis subuh, pulang-pulang udah jam 9-10, trus ibu ngomel-ngomel sendiri karena jadi kesiangan masaknya. Ibuuu, tolongg dehh wkwkwk.
Ngobrolin soal ibu disini jadi bikin agak lega, meskipun ya masih kangen banget juga sama beliau. Mau telpon sih sebenernya dari kemaren, tapi takut malah nangis wkwk (maklum, cengeng anaknya, heran juga). Padahal kadang ibu ngobrolinnya juga macem-macem, ya mau beli panci blender lah, segala ngomongin ada anak kucing yang masuk rumah, sampe kadang gosip-gosip ketjil (tidak untuk ditiru sih ini wkw).
Cuman ya, balik lagi, menjalani hidup usia-usia half-past-20 begini emang kudu sering-sering nguat-nguatin diri sendiri. Kudu peka sama kebutuhan diri sendiri. Kudu bisa jaga diri sendiri (tentu Allah yang jaga kita, tapi kitanya ikhtiar juga dong).
Yaudah deh, segitu dulu uneg-uneg dan curahan hati remaja-tua (eh lho) yang lagi galau karena sakit trus kangen emaknya ini. Takut makin ngalor-ngidul kalau ga direm.
Siapapun yang ibunya masih bisa terus mendoakan, semoga Allah muliakan para ibu, ya. Dan siapapun yang ibunya sudah lebih dahulu menyicip taman-taman surga, semoga Allah muliakan juga di tempat-tempat indah. Pokoknya doain, soalnya kita gabisa kasih apa-apa ke beliau selain doa (huhu tuhkan sedih lagi :( )
Kalau kata Mitty Zasia sih, aku setuju. Itu adalah satu lagu untuk ibu dari para anak-anak yang kayanya ga akan pernah bisa 100% siap kalau Allah sudah takdirkan berpisah di dunia (semoga nanti bisa kumpul lagi di Jannah-Nya, aamiinn). Judulnya adalah, "Yang Lain Boleh Hilang, Asal Kamu Jangan". Kek, huhuu, iyaaa, yang lain gapapa deh, asal ada ibu terus sampe aku tua (brb nanges lagi).
Yuk, perbaiki terus bakti kita ke ibu dan ayah, karena mereka adalah jalur fast track doa-doa kita menembus langit dan mengguncang Arsy-Nya. :"))
Rabbighfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayani Saghira.
(Kamar kosan, mendung dan gerimis, ditemani teh melati hangat, dan hidung yang sentrap-sentrup ngehirup ingus wqw. Semarang, 5 Januari 2024, 18:21)
6 notes
·
View notes
Text
Sudahkah aku berdamai dengan masalaluku?
Kamu tau gak? Aku sekarang bisa hidup lebih bersih loh. Kamarku sudah tidak berantakan lagi. Buku-buku tersusun dengan baik di lemari, aku membersihkan kasur setiap hari, aku juga sekarang rajin ngepel rumah. tiap kali ada yang berantakan tanganku gatal untuk cepat-cepat ngeberesin. Aku sekarang udah rajin skincarean loh, aku pake skincare dari skincare yang dulu kamu ceritain ke aku. Aku sekarang lebih tegas loh, sama diriku sendiri. Lebih tegas juga ke orang yang bikin aku terusik. Aku masih sering jalan ketempat biasa kita mengintari malam. Aku sekarang ga friendly ke cewek-cewek sekitar. Ternyata menghargai dan sama satu orang aja lebih dari cukup. Kamu gimana kabarnya? Terakhir kali aku liat kamu pelihara kelinci ya di kos? Aku sekarang pelihara kucing. Ngekos ternyata rentan kesepian ya. Pantes dulu kamu sering marah kalo aku ngumpul sama temenku. Aku sekarang ga di rumah lagi. Aku tinggal bareng-bareng sama temanku. Aku kelai sama bapak. Dari dulu emang ga pernah akur kayaknya ya. Hhaha.
Aku kelai besar sama bapak. Terakhir kali sebelum pergi dari rumah bapak ngasah parang. Kupikir waktu itu aku siap mati. Ternyata aku masih merasa dosaku banyak banget. Haha. Aku ngomong kayak gini kamu pasti akan bilang "memang".
Selama 3 tahun aku masih sering melihat kamu dari second account tau. Masih mau tau aja kabarmu bagaimana. Kamu masih suka excited kalo ada yang bales komenmu yang pinter itu di base ya. Berat badanmu sudah turun sesuai keinginanmu ya. Kmu selalu dapat apapun yang kamu mau ya. Selamat ya.
3 tahun ini aku mengembara dan jadi nakal. Dulu aku cerita kalo aku ngeluarin orang-orang peminum jadi pengopi. Sepeninggalanmu aku yang jadi lebih sering minum. Pergi dugem. Cas.
Aku sakit. Tapi kayaknya umur-umurnya penyakit sudah mulai keluar. Tapi aku tetap sama seperti yang kamu kenal, males ke dokter. Sekarang tasku isinya obat-obatan tau..
Tahun ini pikiranku diisi dengan aku ga mau nikah. Aku juga kepikiran tinggal di bali. Aku sudah mulai ngerasa capek di kalimantan. Doakan semoga bisa ya.
Semoga kamu bisa segera menikah ya. Biar aku bisa lebih lega ikhlasnya. Aku selalu mendoakan yang terbaik buat hidupmu. Termasuk bahagiamu. Maaf dulu sekali waktu aku sering ngomong kasar. Semoga suatu saat mampu kamu maafkan. Terima kasih telah membuat aku lebih banyak berubah. Sehat terus ya, aku nulis ini jam 3 di terminal yabis. Aku lagi kangen. Eh kamu tau gak? Bulan ini aku mau nonton hindia sebenarnya, tapi aku masih ragu takut ketemu kamu. Takut kangen. Haha
11 notes
·
View notes
Text
Surat Penghujung Tahun.
At the end, it was beautiful journey, right?
Jujur, sebenarnya ngga mau terlalu berlebihan dalam memaknai pergantian tahun ini. Tapi, rasanya ngga bisa bohong kalau ternyata sesayang itu dan sangat bersyukur atas semua hal yang ditemui di sini. Kali ini di penghujung 2022, izinkanku mengabadikan beberapa pembelajaran yang kudapati setahun terakhir.
1. Kehilangan diri sendiri.
Hmm kurasa ini menjadi moment ter-rendah sepanjang 23 tahun hidup? Oiya, ada pengalaman yang.. yaa sekarang aku (sudah bisa) melihatnya hal yang lucu sih, hehe. Aku pernah bilang ke diriku sendiri di depan kaca: "kamu tuh siapa sih? Kembaliin Syifa yang dulu dong!". Aneh, ya? Hahaha. Padahal Syifa ya tetap ada di diri Syifa lah, dia gak pernah pergi kemana-mana. Tapi rasa kehilangan itu nyata sekali. Ini ngga ujug-ujug muncul. Ada banyak hal yang sudah melatarbelakanginya sampai akhirnya bisa merasa asing ke diri sendiri.
Setelah coba ditelaah lagi, ternyata saat itu sedang tidak bisa menerima diri. Dan.. sudah terlalu keras dengan diri sendiri. Aku tidak memberikan validasi atas rasa-rasa yang bernuansa gak baik-baik aja, seperti lemah, kesepian, lelah, tidak percaya diri, sedih, dsb. Mungkin saat itu memang sudah amat menumpuk (HDRK juga hmm). Intinya saat itu aku tidak menjadi rumah baginya ketika dia merasa tidak baik-baik saja. Hehe, agak sedih ya? : )
Hingga ada titik sadar dan jadi belajar memahami diri lagi. Coba banyak melakukan self-talk, misalnya dengan journaling, ngomong sendiri di motor, ngerekam suara sendiri di VN, ngobrol di depan kaca, dsb. Self-talk ini menuntun untuk bisa jujur sejujur-jujurnya tentang emosi yang sedang hadir. Kita bisa lebih paham, sebenarnya apa sih yang sedang dibutuhkan? Harapan apa yang ingin diwujudkan? Dan, ya, mungkin ini ya yang namanya berdamai dengan diri sendiri?
2. Mengelola kekecewaan.
Ternyata, kekecewaan terhadap diri sendiri yang tidak dikelola dengan baik itu bisa membuat diri sendiri terluka. Dan, ya, dua tahun terakhir tanpa sadar aku banyak menyalahkan diri. Ada beberapa hal sebenarnya, salah satunya berkaitan dengan masa studiku yang tidak tepat waktu. Kecewa dengan orang lain nyatanya agak lebih mudah kuterima dibanding kecewa dengan diri sendiri. Maka sulit untukku memaafkan diri atas beberapa hal.
Sebenarnya aku tahu bahwa jalanku ini bukan sebuah kesalahan, tapi hanya saja saat itu aku belum mampu menerimanya sebagai bagian dariku. Ada ekspektasi tinggi yang kuhadirkan terhadap diriku dan.. inilah masalahnya. Akhirnya aku belajar memberi validasi dengan bilang:
"Nggapapa kok, Syif. Ini tuh nggak seburuk yang kamu pikirkan. Terkadang jawaban atas usaha terbaik itu boleh jadi bukan hasil yang sempurna, kok"
Selain itu, aku coba menyadarkan diri bahwasanya kamu berhak lho untuk diberi kesempatan kedua untuk berjuang lagi. Sebab, melakukan kesalahan bukanlah alasan terhentinya kehidupan. Kan kita manusia, bukan Tuhan. Intinya, kuatin afirmasi positifnya dan beri kesempatan untuknya berjuang lagi.
3. Prasangka baik (kepadaNya) adalah teman.
Waktu itu aku baca tulisannya @/jndmmsyhd, beliau menulis quote : "Prasangka baik itu menjadi obat bagi keadaan yang terlihat menyakitkan". Bener deh, setelah setahun terakhir, aku sekarang jadi paham bahwa iman, keyakinan, itu se-powerfull itu dan sepenting itu di kehidupan. Karena ketika kita merasa nggak berdaya atas kondisi dan rasanya udah buntu, yang kita selalu punya dan nggak pernah bisa diambil orang adalah keyakinan dan harapan.
Pada titik dimana sudah bersiap bangkit, aku dihadapi perasaan bingung banget harus mulai dari mana. Sadar bahwa membangun harapan di tengah kondisiku saat itu nggak mudah, maka aku mulai dengan belajar merajut prasangka-prasangka baik terhadap Allah pada kondisi yang kutemui di setiap hari.
Mulai dari yang sederhana aja. Misalnya, aku lagi sedih terus pergi sepedahan, ternyata tiba-tiba di jalan disamperin kucing imut nan gemas. Maka aku coba berpikir bahwa kucing itu sengaja Allah gerakkan datang untuk menghiburku. Insyaa Allah dari yang sederhana itu, perlahan kita bisa juga berprasangka baik atas masalah yang kita rasa besar.
Prasangka baik akan menguatkan keyakinan kita atas kuasa-Nya dan pertolongan-Nya.
-------
Tiga pembelajaran berhargaku di 2022. Dengan segala senang-sedihnya, takut-harapnya, jatuh-bangkitnya, lupa-ingatnya, rasanya semuanya mau aku peluk hangat dengan hati yang lapang.
Mungkin.. orang lain boleh jadi berpikir "yaelah lebay banget gitu doang. Ada lho yang lebih berat dari kamu ujian kehidupannya".
Nyatanya, ujian hidup yang sudah Allah sesuaikan dengan kemampuan hambaNya itu hadir bukan untuk dibandingkan siapa yang paling berat, siapa yang paling sakit.
Ujian adalah selalu tentang dan untuk diri kita sendiri, sebuah perantara bagi kita belajar menentukan sikap dan menuntun kita merajut koneksi antara diri sendiri serta Rabb yang Maha Menguasai. Entah ujian itu berlingkup pada internal atau eksternal diri, atau bahkan keduanya. Dan, Allah-lah yang lebih tahu segala sesuatu yang terbaik.
Insyaa Allah ini bukan akhir belajarku. Ya Allah, untuk segala perjalananku yang sudah dan akan kulalui selanjutnya, semoga Engkau meridhainya. Tolong dampingi selalu dan kuatkan aku ya Rabb. Bismillah.
Sabtu, 31 Desember 2022.
Dengan hati yang penuh syukur,
Syifa.
10 notes
·
View notes
Text
Cerita saya, hamil, dan moodswing
Mood swing termasuk satu dari sekian hal yang dialami oleh Ibu hamil dan pada saat kehamilan trimester 2 itu normal terjadi. Bisa dikatakan setiap ibu hamil mungkin mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis, meskipun tingkatannya berbeda-beda. Hal ini terjadi karena bergejolaknya hormon-hormon dalam tubuh ibu hamil.
Mood swing adalah perubahan mood (suasana hati) yang jelas terasa atau terlihat. Pada dasarnya, perubahan mood dan emosi ini bisa saja terjadi sesekali dan hal ini tidak disebabkan oleh kelainan tertentu. Namun, jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai tanda-tanda lain, mood swing patut dicurigai sebagai gejala dari gangguan mental.
Mama dan Kakak Perempuan sebagai ibu hamil pendahulu kurang banyak memberikan briefing terkait ini dan gejala hamil lainnya (mual, muntah, sakit pinggang, gak bisa tidur, bolak balik kamar mandi, kaki bengkak, tangan kebas, dst) sejujurnya hhe sehingga saya sempat tersesatkan dengan keinginan 'akan cantik dan produktif saat hamil', quote andalan mama dan kakak adalah 'jalani saja dengan santai' (saya curiga mereka termasuk hamil kebo) yang ternyata cukup sulit diaplikasikan dalam kondisi saya.
Saya awalnya termasuk yang ikut ketawa ketika ada salah satu teman yang bercerita kalau istrinya nangis tengah malam karena tidak dibelikan makan, jadi kronologinya si suami mau beli ketoprak, udah nanya ke istrinya dan istrinya bilang gak mau, jadi ya suaminya beli satu porsi dan makan dengan lahapnya, dan ternyata istrinya nangis 'tega banget beneran cuman beli seporsi, kalau aku lapar tiba-tiba gimana, kan apa susahnya beli stok satu'. Belum lagi cerita serupa unik yang saya temuin di reels ntah itu nyata atau drama.
Bekal dari wejangan mama dan kakak, dan saya yang merasa absurd dengan cerita yang didengar-dengar. Saya yakin bisa melewati kehamilan as a cool person, yang rasanya saat menulis ini hati saya tertawa terbahak-bahak penuh kemirisan bahwa yang kerjadian justru sebaliknya. Tujuan menulis, buat mengenang ternyata saya bisa menjadi orang yang demikian, dan suami yang menjadi korban meski sampai tulisan selesai saya tetap merasa dia punya andil kesalahan haha walau dia mungkin gak maksud buat salah. Mood Swing itu nyata :D
Saya pernah menangis diem-diem ketika lagi kebangun tidur tengah malam ternyata malah dipunggungin, yang alhasil begitu tidur lagi mimpinya jadi diselingkuhin sama suami. Alhasil begitu pergi jalan-jalan saya ngomel-ngomel dimobil sambil mukul-mukul sambil cerita kejadian tadi malam sampai bangun pagi yang cuman bikin suami bengong "lah aku kan udah nyenyak tidur sayang, mana tau kalau jadi munggungi, biasanya tidur juga kan dipeluk". dan untuk masalah mimpi dia cuman bisa ketawa ngakak, tapi dikemudian hari aku sempat baca kalau mimpi kayak gitu tuh sering banget dirasa Ibu Hamil yang ngerasa jauh sama suaminya.
Pernah juga ngebukin teman disebelah yang salah kasih informasi kalau pesan popcorn dibioskop itu yang bisa di mix itu size large, padahal abang gojeknya juga gpp upgrade pesanan (ini ntah kenapa tiba-tiba pengen banget popcorn bioskop dikantor). yang mana kalau diinget lagi bukan kesel sama temennya juga tapi kesel ke suami yang hobi banget larang-larang masalah makanan walau saya mencoba memahami maksudnya baik untuk saya dan adek bayi.
Pas Perjalanan Dinas Luar Kota pernah juga nangis sampai bikin temen sekamar diem dan langsung ngacir pamit tidur gara-gara yang awalnya mood berbahagia karena dapat nasi kucing (yang ini juga ntah kenapa tiba-tiba pengen) tapi karena teman yang dititipin juga lagi jalan-jalan dia baru balik hotel jam 10an, alhasil ditegur suami makan malam-malam karena nanti bisa naik asam lambung dan tidurnya jadi lebih larut untuk membiasakan perutnya.
Biasanya kalau sakit aku termasuk tim yang akan minum obat dan tidur. Tapi sekarang gak bisa minum obat karena takut berdampak pada adik bayi. Tapi diantara gempuran mual, muntah, sakit pinggang yang sempat menghampiri aku bisa tidak tertidur dan menangis abis telponan sama suami, padahal udah ditemanin sampai dini hari dan aku yang menyudahi karena besok harus kerja. Tapi pas itu perasaannya 'ya allah kok gini banget padahal baru awal kehamilan TT'.
Yang terkini, saya bisa menangis karena ditegur pak suami minum hazelnut choco milk tea chatime yang notabenenya minuman kesukaan saya. pas itu Pak suami sampai ngasih screenschoot kalau teh itu ada senyawa tanin yang menggurangi penyerapan zat besi, disuruh nahan diri duu sampai lahiran. Malam itu saya mungkin meninggalkan suami yang bengong dengan pesan singkat tanpa panggilan sayang, aku sendiri sangking betenya sampai sempat ganti wallpaper jadi photo sendiri aja :'D
Kalau direnung-renung perasaan saya memang campur aduk kala kehamilan, saya sendiri gak menyangka bisa merasakan perasaan tersebut, kadang-kadang kayak merasa kehilangan sosok diri atau justru merasa kewalahan kesepian sendirian, saya sampai gak percaya pada saat itu bisa ngomong ke suami "kenapa cuman aku yang harus nahan makan, yang harus sakit pinggang, terus alasannya buat adek, akunya gimana" atau ketika aku bisa ngerasa "semuanya untuk adek, misal aku gak minum manis karena adek padahal aku seneng minum manis, berarti aku gak boleh seneng" atau "kalau misalnya adek kenapa-kenapa, sakit, gak gemuk pasti nanti yang disalahin mamanya makan gak bener misalnya, papanya gak bakal disalahin" .
Perasaan tidak menyenangkan yang hadir sendirinya walau saya sama sekali tidak pernah merasakan tidak menyukai/membenci kehamilan ini. Bisa diberi amanah mengandung adik bayi adalah anugerah dan kebahagiaan buat saya, dan saya sadar dengan kurang yang saya miliki dan memang suami benar ada beberapa hal yang saya harus batasi karena adek bayi ya gak bisa milih-milih makanan atau ngapa-apain selama dirahim. Maka saya coba menulis untuk menuangkan perasaan aneh ini dan berharap iya segera berlalu.
Saya berharap bisa melalui kehamilan ini dengan baik-baik saja, Doa terbaik untuk saya dan untuk adik bayi :')
2 notes
·
View notes
Text
Mari Kita Namakan "Pertemuan"
Senin kemarin aku kembali datang bertemu dokter Anne. Sebenarnya jadwal untuk ke psikiater adalah Sabtu besok. Tapi karena satu obatku hilang entah di mana dia, akhirnya aku datang di hari Senin. Di hari itu sebenarnya aku mau merenung, tapi sayangnya uangku ga cukup dan kalau merenung duduk sendiri apesnya suka didatangin yang minta sumbangan.
Hari itu ramai, tetapi nggak semenyebalkan kalau harus konseling di hari Sabtu. Urutan ke delapan namaku dipanggil. Sebenarnya hari itu aku bertemu temanku, aku juga ingiiin sekali memberikan pendapatku tapi beliau buru-buru karena harus mengantar "seseorang" dan kesalnya pas sebelum berangkat aku harus bersihij pup kucing dan disalahin karena membuat dompet suami kecuci. Jujur aku udah capek disalahin hiks.
Namaku pun dipanggil,
"Gimana perjalanan ke Bali dua minggu lalu?"
Aku bercerita kalau, biasanya aku akan tertekan kalau ada di keramaian. Ada di antara orang yang vokal atau aktif. Kenangan di masa itu masih ada dengan begitu jelas. Di Bali, aku juga hanya sebentar. Pekerjaan sebagai ghost writer yang nyatanya mengantung.
"Hm di Bali perjalanan pergi aku bilang ke diriku kalau 'Allah ada di dekatku jadi aku ga perlu khawatir' itu yang membuat diriku tenang dok. Aku juga ga ekspektasi tinggi, aku di hotel aja pun ga apa-apa karena saat itu uangku pas banget untuk pulang dari bandara ke rumah. Tapi ternyata afirmasi kalau aku percaya sama ketentuan Allah luar biasa banget. Aku dibayarin semuanya, aku juga nggak memaksa diriku untuk berbicara dan aktif. Semua itu di luar kendaliku. Jujur aku merasa nyaman, aku diam, senyum, jawab dengan malu-malu. Karena aku hanya bisa mengendalikan diriku. Dan aku jadi tahu pekerjaan ini belum tahu akan dibayar berapa,"
Dokter duduk termenung, aku juga kaget sama diriku. Loh kok aku jadi bijak begini. Kadang aku suka bete dan marah-marah tapi sekarang lebih ke "setelah ini aku harus gimana? Apakah perasaanku valid? Kalau aku marah apakah selesai? Kenapa kamu berpikir negatif yang nyatanya belum terjadi"
"Dok, nggak salah kan aku suka Kpop?"
Aku suka NewJeans. Semua lagunya. Aku membuat diriku senang, hal yang paling aku ga suka, bersihin rumah, masak, nyuci, bersihin pup kucing, semua kulalui dengan dengar lagu NewJeans. Saat suami ga mau anterin jalan-jalan yaudah aku sendiri jalan. Saat suami ketemu teman atau perjalanan dinas ke luar kota selama berhari-hari, yaudah aku juga bisa sendiri jalan-jalan. Aku bisa bahagia dengan caraku. Salah satunya ngefans sama NewJeans.
Dokter tertawa dan beliau membuatku berkaca-kaca karena aku diapresiasi
"Perkembangan yang sangat bagus loh inii. Saya senang dengarnya. Kamu nggak fokus ke masalah lagi tapi udah tau copingnya gimana"
Deg!
Aku ga pernah menyadari ini adalah apresiasi. Tapi kenapa orang lain menyebut ini apresiasi.... Dokter adalah orang pertama yang berkata seperti itu. Rasanya kali itu aku mau nangis
"Suci, kamu harus sering-sering apresiasi dirimu. Puk-puk dirimu. Sambil berkata, kamu sudah berjalan begitu jauh dan berhasil melaluinya"
Nangis :")
Jujur hari itu berat banget. Merasa kenapa aku disalahin terus kenapa aku ga diperhatiin, kenapa dan kenapa. Tapi kata dokter aku memiliki kemajuan! Aku masih tetap minum obat meskipun dokter bilang aku boleh hapus satu obatku.
Aku sudah berjalan sejauh ini, rasanya aku ingin segera bertemu kembali dengan diriku yang baru. Meskipun rasanya jujur aku merasa menjadi beban karena satu dan lain hal yang sama Allah belum dikasih jalan keluarnya. Tapi raut wajah dan perkataan dokter Senin lalu jadi membekas banget. Itu yang membuatku tersenyum dan lupa bagaimana aku yang bertanya mengapa aku menapaki jalan seperti ini ya?
Mungkin jawaban dari pertanyaan itu nanti akan dijawab
3 notes
·
View notes