#novel terjemahan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tidak ada yang lebih mencemaskan dari karir seorang penulis--ini lebih dari menahan lapar, honor yang lewat tempo, bahkan masuk penjara--daripada menghasilkan karya yang didikte. Bukan karena ketidakmampuan. Mimpi buruk itu adalah kehilangan kewenangan menulis; dilarang menulis sesuatu yang telah menggerakkan nurani mereka, dari apa yang diyakini secara pribadi. Karena ketika kerja kreatif tak bisa dilakukan secara independen, masa depan karya tidak mujur terbaca, setidaknya yang lahir bukanlah sesuatu yang organik.
Ketika para pekerja seni dituntut tak lebih dari memproduksi produk propaganda, dan penyensoran dilakukan agar sejalan dengan yang dikendaki penguasa, proses kreatif akan membusuk sampai ke akarnya, karena pembatasan adalah kejahatan itu sendiri. Terjawablah, bahwa yang sudi menentang suara hatinya sendiri, yang takut kelaparan karena di jalan kepenulisan ia sadar ia bisa saja sendirian, para penggentar ini sebutlah demikian, adalah yang mengalami kesialan kemudian. Dengan segala keruwetan dan hiruk pikuk di dalamnya, buku novel ini bisa digarisbesarkan seperti pembuka di atas.
Berkaitan dengan realitas Uni Soviet, Bulgakov mulai menulisnya di tahun 1928 semasa rezim Stalin, atas alasan penyensoran ini tidak diterbitkan bahkan sampai penulisnya sendiri wafat. Awalnya rombongan setan di tahun 1930an--Behemoth, Koroviev, Azazello, Hella, dan utamanya Profesor Woland (nama yang kurang lazim di kalangan orang Rusia, digadang-gadang terinspirasi dari salah satu nama setan dalam Faust karya Goethe, disebut-sebut prototipe Stalin sendiri)--yang kunjungannya mendatangkan kekacauan di Moskow. Yang disasar adalah seniman, utamanya elit sastra. Di sisi lain, muncul penceritaan tentang Pontius Pilatus, prokurator Yudea. Sementara Master dan Margarita sendiri adalah sepasang kekasih gelap. Master adalah penulis yang namanya tak disebut sepanjang cerita, seorang penulis terasing (akan terjelaskan di paragraf berikutnya), sementara Margarita adalah kekasih yang menjual jiwanya pada si setan, agar si Master kembali menemui kewarasannya.
Master-Margarita. Setan-Yeshua. Master-Margarita-Setan-dan-Yeshua bersilangan kisahnya satu dengan yang lain.
Si Master ini sempat dirawat di rumah sakit jiwa setelah membuat satu manuskrip yang beririsan dengan agama (kisah penghukuman Yeshua Ha-Nozri oleh Prokurator Yudea). Ia mengirimkannya ke penerbit, walhasil dikritik dan dicemooh habis-habisan di koran-koran oleh kritikus kenamaan. Ini tentu membuatnya patah arang hingga dibakarnyalah manuskrip itu (hal ini dalam kenyataannya juga sempat dilakukan Bulgakov pada manuskrip pertamanya). Lantas apa kedudukan Master? Seseorang baru bisa menjadi penulis--dan diakui bahwa ia penulis dengan identitas, terlebih-lebih disejahterakan--apabila ia tergabung dalam semacam perkumpulan penulis di Soviet tempo dulu. Kenyataan yang disebut Koroviev sebagai sesuatu yang konyol, karena 'penulis tidak ditentukan oleh kartu identitas apa pun, tapi oleh apa yang ia tulis'. Dalam hal ini, terjelaskan posisi si Master, sebagaimana keenganan ia memberitahu namanya.
Sedari bab pertama pembaca telah diberitahu bahwa sekelas penyair sekali pun (nama pena Bezdomny) boleh dikuliahi si editor kondang Berlioz, untuk bagaimana caranya menulis sebuah puisi panjang anti-agama, menempatkan tokoh tertentu sebagai mitos belaka. Bagaimana pun caranya menyangkal keberadaannya. Sekali lagi, penulis diletakkan sebagai pion-pion politik yang dituntut ritme kekaryaannya dengan kebenaran versi penguasa. Isu yang diangkat dalam novel ini juga adalah tentang ateisme. Namun mari fokus pada olok-olok si narator tentang ideologi yang dipegang Uni Soviet kala itu, tentang penyamarataan kelas. Dengan kontrol semacam ini, akibatnya, para penulis malah tidak sibuk pada karyanya, melainkan berfokus pada properti yang bisa mereka miliki dan makanan-makanan yang tersaji di restoran mewah di gedung Massolit. Tokoh-tokoh yang, kamu tahu, menganggap ketidaktahuan sebagai kebahagiaan tertentu, tidak hanya untuk orang lain tapi juga bagi mereka sendiri. Maksudku, bagaimana bisa seseorang masih bisa mengunyah dengan lahap setelah mendengar kematian Berlioz yang tentu, cara kematiannya sama sekali tidak mengundang selera makan?
Kisah ganda mengalir sepanjang pembacaanku selama dua Minggu ini--dari Moskow ke Yudea, dan sebaliknya. Ada kebimbangan mengenai persepsi baik-buruk. Kehadiran rombongan setan yang justru memberikan 'keadilan' (aku agak kesulitan mengikutinya karena nama-nama Rusia amat mirip satu dengan yang lain), sudut pandang Pontius Pilatus yang memerintahkan melindungi namun kemudian membunuh Yudas, kehadiran dua sisi yang menegaskan bahwa baik buruk, benar salah, hitam putih, amatlah kabur batasnya, persis kematian dan kehidupan dalam buku ini dimana saking gampangnya ia seperti kepala yang diputus kemudian disambung lagi! Semuanya adalah persepsi yang gampang berbalik, dibangun dari kepentingan apa ia untuk kita dan dari bangku mana kita menonton semua kejadian itu.
Novel klasik ini padat makna, full of images, ilustrasi sampul dan isi yang sama memikat dengan referensi yang tersedia karena mempermudah bacaan, dan lucu--di beberapa bagian aku terpingkal oleh kekurangajaran Behemoth, si kucing hitam berukuran babi, dan Koroviev, menyoal uang asing di dalam toilet Bosoy ("tapi adakah saksi mata?" Bisiknya). Aku suka buku ini. Terlebih ketika Woland menyampaikan bahwa "manuscript don't burn", memperjelas duduk karya yang, sekali pun ia melawan sensor, sekali pun ditiadakan, ia akan tetap ada di ingatan orang-orang yang mendukungnya.
.
Instagram : @hellodeehwang | ©deehwang | Tidak diperkenankan mencuri gambar untuk diunggah ulang.
#deehwang#secarikpesandisakubajumu#secarik pesan di saku bajumu#puisi indonesia#puisi#novel#novel terjemahan
11 notes
·
View notes
Text
google bukanlah sinonim dari riset.
0 notes
Text
TCF Buku 2 Chap 255
Hutannya sangat lebat.
Itu membuat Cale bertanya-tanya bagaimana hutan seperti ini bisa ada di ujung gurun. Pohon-pohonnya begitu tinggi hingga seolah menembus langit, dan garis kelilingnya cukup tebal untuk menampung beberapa pria dewasa.
"Wisha. Apa yang sedang terjadi?"
Elf yang dia temui di ujung gurun dan awal hutan memiliki nada suara yang tinggi, seolah dia sedikit marah pada Ular Putih.
Selain itu, mereka tidak bisa menyembunyikan kewaspadaan mereka terhadap Cale.
"Aku perlu menjelaskan. Aku harus pergi ke Guardian dulu."
"Apa itu-"
Saat Elf itu mengerutkan kening, Wisha menghela nafas dan membuka mulutnya lagi. Tapi Cale bergerak lebih dulu.
"Pendrick."
"Ya."
Elf Healer Pendrick melepas tudung kepalanya dan melangkah maju.
"!"
Ekspresi aneh muncul di mata Elf yang berjaga.
"Apakah mereka kolega baru?"
Setelah ragu-ragu sejenak, Wisha membuka mulutnya.
"...Ya."
"Hmm."
Namun, Elf itu masih belum lengah.
Cale membuka mulutnya lagi.
"Raon."
-Oke, manusia!
Raon menghilangkan tembus pandangnya.
Lalu dia menjulurkan perutnya yang besar dan menunjuk ke Elf itu.
"Senang bertemu denganmu, Elf! Akulah Raon Miru yang hebat dan perkasa!"
Cale merasa puas saat melihat sikap percaya diri itu.
Semua Elf yang Raon temui sejauh ini cukup bersahabat dengan naga dan Raon.
Itu hampir seperti kipas angin.
Karena itu, Raon tidak ragu-ragu.
"Hah?"
Namun naga muda itu memiringkan kepalanya.
"Uh, ap-"
Reaksi Elf itu aneh.
Tangan yang memegang tombak kayu itu bergetar, dan dia menatap Wisha dengan ekspresi penuh keterkejutan.
"Tidak mungkin, kamu mengkhianati kami-"
Juga.
Elf di depannya menunjukkan rasa takut, takut, dan marah terhadap Raon. Tidak ada satu pun perasaan yang baik.
Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Cale dia melihat Elf seperti ini.
"ini..."
Wisha memandang Cale seolah bertanya-tanya mengapa dia bergerak begitu cepat. Tentu saja Cale punya ide.
'Jika nanti kamu mengungkapkan identitasmu di dalam markas rahasia, itu akan menjadi lebih rumit.'
Karena akan ada banyak orang yang perlu dia yakinkan.
Dalam hal ini, akan lebih baik untuk meyakinkan orang yang bertindak sebagai Guardian gerbang dan melewatinya dengan mudah.
"kita-"
Namun karena tidak ingin membuat keributan, Cale pun membuka mulutnya.
"ah!"
Namun, ada seseorang yang lebih cepat dari Cale.
Tentu saja itu Raon.
Naga itu berbicara dengan percaya diri.
"Jangan khawatir!"
Raon menjadi cukup tanggap, jadi dia tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi saat ini.
'Kalau saja manusiaku yang melakukannya!'
Raon berteriak dengan percaya diri karena dia tahu bagaimana Cale akan bertindak.
"Elf, kamu tidak perlu takut!"
Raon Miru sangat hebat dan perkasa.
"Aku yang akan memukul punggung Raja Naga!"
"......"
Cale tidak bisa berkata-kata.
Nyaaaaaa!
Hong melangkah maju.
"Kamu tidak seharusnya mengatakan itu!"
Kemudian dia menambahkan:
"Kita tidak akan memukul bagian belakang kepala saja, tetapi lengan dan bagian samping kepala!"
Lalu dia dengan percaya diri menunjuk ke arah Cale.
"Dia adalah pemimpin kami!"
'Apa?'
Pikiran Cale menjadi pusing.
Apa pun yang terjadi, On menghela napas dan menenangkan Hong dan Raon. Lalu dia berbicara dengan tenang kepada Elf itu.
"Kami adalah kelompok yang terdiri dari sekitar seratus orang, terdiri dari manusia, Beastman, dan naga. Kami saat ini sedang bersiap untuk melawan Raja Naga, dan aku pikir akan lebih baik untuk mendiskusikan hal ini, jadi kami meminta kamu untuk bertemu kami. Dan Wisha-nim memberi info jika dia dapat mencapai sumber Dunia. Dia memberi tahu kami bahwa ada jalan, jadi kami ikut dengan dia. Jika kamu terkejut dengan kunjungan kami yang tiba-tiba, kami minta maaf."
'.... Apa ini lagi?'
Cale memandang On itu dengan wajah kosong. Sebagai tanggapan, On dengan santai mengibaskan ekornya dan mendekati Hong dan Raon.
"Wah, itu keren oppa!"
"Bagaimanapun juga, itu baru kakakku!"
Cale, yang sedang memperhatikan Hong dan Raon memuji On, segera mengalihkan perhatiannya ke Elf itu.
Elf itu tampak sangat bingung.
Apa yang harus Cale katakan pada orang ini? Sambil memikirkannya, Cale menatap Choi Han ketika dia menepuk bahunya.
"Permisi."
Cale menoleh ke arah yang ditunjuk Choi Han.
Di sana, seorang Elf tiba-tiba muncul dari kegelapan. Saat itulah Elf yang memar itu sadar, dan Wisha membuka mulutnya.
"...Aku kira mereka segera menghubungi aku."
Elf itu meminta maaf kepada Wisha tetapi membuka mulutnya.
"Saat aku melihat Wisha tidak datang sendiri, aku langsung menghubunginya."
"Benar."
Matanya beralih ke orang yang mendekat.
"Tapi biasanya seorang pejuang datang, tapi aku tidak menyangka Guardiannya akan datang sendiri."
Anehnya, ada nada sarkasme dalam nada bicaranya.
Sabak.
Elf, yang datang dengan kaki telanjang menginjak rumput, adalah seorang wanita paruh baya.
"Wisha. Aku tidak keluar karena aku meragukanmu."
Elf itu menunjuk ke belakangnya.
"Keamanan di kastil Ryan menjadi lebih ketat akhir-akhir ini. Intensitas patroli di sekitar area tersebut juga meningkat. Tapi kudengar kamu membawa beberapa orang, jadi aku keluar karena aku khawatir."
Mendengar kata-kata itu, dia menggelengkan kepalanya.
"Pembohong."
Elf itu dengan santai mengabaikan tatapan dingin di mata ular putih itu.
Kemudian dia melihat orang-orang yang datang bersamanya.
Cale juga diam-diam mengamatinya.
'Guardian.'
Cale mendengar tentang Guardian dari Wisha.
Seorang ksatria atau pendekar pedang yang melindungi Raja Naga.
Dikatakan bahwa ini disebut Guardian.
'Itu bukan Guardian sungguhan.'
Dikatakan bahwa Guardian sebenarnya ada di sisi Raja Naga.
Sebaliknya, Guardian di depan mereka adalah orang yang mengkhianati World Tree dan mengambil alih nama Guardian yang bergabung dengan Raja Naga, dengan mengatakan bahwa dia akan menjadi anteknya.
"Itu dia."
Dan Elf ini-
"Kamu adalah manusia yang dicari oleh sumber Dunia."
Dikatakan bahwa di antara para Elf, dialah satu-satunya yang telah mencapai sumber Dunia dan dapat menerima wahyu.
Itu sebabnya dia bisa menjadi Guardian.
"Cale Henituse. Apakah itu namamu?"
Cale yang mendapat perhatian penuh dari Guardian itu tersenyum dan berkata
"Apakah Sumber Dunia menungguku?"
Guardian itu menundukkan kepalanya dengan sopan.
"Dia menyuruhku untuk membawamu bersamaku."
Dia mengangkat kepalanya dan matanya berbinar.
Dan saat dia berbicara lagi, suasana di sekitarnya berubah.
"Cale Henituse. Bahwa penyelamat Dunia akan datang menemuinya."
Ular putih Wisha, para Elf, dan manusia serigala melebarkan mata mereka saat melihat Cale.
Shhaaa.
Sebab bobot nama itu tidak pernah ringan.
Dan ketika Cale mendengar ini, dia berseru.
"Seorang penyelamat. Pembicaraan besar macam apa itu?"
Xiaolen, Central Plains. Selanjutnya, Apitoyu.
Entah kenapa, Cale tiba-tiba merasa enggan untuk berbicara dengan pria ini. Ekspresinya tiba-tiba menjadi gelap.
Namun, tanpa basa-basi lagi, Cale mengajukan permintaan kepada Guardian tersebut.
"Ayo kita lihat segera. Mohon bimbingannya."
Tidak ada waktu.
"Bagus."
Hal yang sama juga terjadi pada lawannya.
Pada saat itu.
Ngguunnggg ----
Suara tajam mengguncang seluruh hutan.
Arah dari mana suara itu terdengar adalah di tengah hutan.
"Apa yang terjadi? Ini pertama kalinya aku melihat sesuatu seperti ini."
Ketika Wisha bingung, Guardian itu berbicara dengan ekspresi mendesak.
"Kami juga tidak tahu. Tapi menurutku Ryan merencanakan sesuatu."
Dia dengan cepat menuju ke bayang-bayang hutan dan memberi isyarat kepada Cale dan yang lainnya.
"Ikuti aku dengan cepat. Saat alarm ini berbunyi, kastil dalam keadaan siaga tinggi. Kita harus pergi dengan cepat tanpa ketahuan."
Saat itu, Cale melihat Raon memiringkan kepalanya.
Cale yang melihat semua orang bergerak cepat, mendekati sisi Raon.
"Apa masalahnya?"
"Manusia. Ini terdengar aneh. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa ada sesuatu yang aneh!"
Raon bilang itu aneh, tapi dia tidak tahu kenapa.
Hal ini tidak sering terjadi.
Nguuuung ---
Bunyi klakson yang terus menerus mirip dengan bunyi klakson yang tajam.
Cale menyadari satu hal lagi. Selain Raon, satu orang berhenti bergerak.
"Choi Han?"
Choi Han tidak bergerak.
"apa masalahnya?"
"Oh tidak."
Dia dengan cepat menggelengkan kepalanya.
Namun, saat Cale terus menatap dia, dia diam-diam membisikkan apa yang dia rasakan.
"Aku mendengar suara tangisan samar-samar bercampur."
"suara tangis?"
"Ya."
Choi Han berkata dia mendengar teriakan yang bahkan ular putih, Elf, Dark Elf, dan Gashan pun tidak bisa mendengarnya. Cale tidak mengabaikan ini. Raon dan Choi Han. Jika mereka berdua mendengarnya, berarti ada sesuatu.
"Sepertinya aku pernah mendengar tangisan itu di suatu tempat sebelumnya."
"Di mana?"
Choi Han, yang ragu dengan pertanyaan Cale, membuka mulutnya.
"... Apakah kamu ingat Keputusasaan Hitam?"
Ekspresi Cale tiba-tiba mengeras.
Seperti Choi Han.
Keputusasaan Hitam.
Cairan yang diciptakan oleh penyihir Menara Lonceng Alkimia saat berhadapan dengan Kekaisaran Mogoru di masa lalu.
Itu adalah item yang menambahkan satu hal pada mana mati.
Keputusasaan, kebencian, kemarahan, dan ketidakadilan yang tak terhitung jumlahnya dari mereka yang meninggal.
Cairan pada pedang tempat semua emosi negatif itu terkondensasi sepenuhnya dan mengeluarkan tangisan yang mengerikan.
Makhluk yang secara harfiah merupakan inti dari keputusasaan yang diwarnai hitam.
Choi Han mampu menemukan harapan dalam keputusasaan dan membangun aura dan esensinya dengan berurusan dengan Keputusasaan Hitam dan Putra Mahkota Kekaisaran Mogoru, Adin.
"Ini bukan keputusasaan hitam, tapi samar-samar aku bisa mendengar tangisan yang kudengar saat itu."
Dengan kata lain, tangisan penuh keputusasaan terdengar dalam suara yang menusuk telinga dia yang tajam.
Di telinga Choi Han.
Dan Choi Han, lebih dari para Elf, beastmen, atau siapa pun di sini, adalah orang yang lebih mengetahui sifat keputusasaan.
Nguuuuuuuuunggg ---
Tatapan Cale beralih ke arah kastil Ryan.
'Apa yang terjadi di sana?'
Saat wajahnya berkerut, dia tiba-tiba melihat Lock menyembunyikan kegelisahannya saat dia melihat punggung Choi Han.
"Cale-nim?"
Namun, Cale segera harus menelan keraguannya dan melanjutkan perjalanannya.
Dia bergerak cepat mengikuti panggilan Wisha.
Pertama-tama, kita harus mengetahui Sumber Dunia.
***
Ibukota Kekaisaran Suci. Pemilik tempat yang seharusnya bersinar paling terang, namun sayangnya malah disebut sebagai kemegahan kedua.
Kaisar kekaisaran, Alt, memiliki tatapan aneh di matanya.
"Maksudmu kamu mendengar ledakan di kuil?"
"Ya yang Mulia."
Ada cahaya aneh di mata Kaisar Alt saat dia melihat orang yang menundukkan kepalanya dan menjawab dengan patuh.
HI yang memegang posisi HI ke-5 di antara 24 Elf.
Orang kepercayaan HI pertama yang setia. Suara mulianya bergema di seluruh Aula Besar.
"Tempat ledakan terdengar adalah gedung tempat Paus menginap beberapa waktu. Dikatakan ledakannya cukup besar, cukup untuk meruntuhkan salah satu dinding luar."
Dan satu-satunya orang yang mendengar suara ini adalah kaisar dan kaki tangannya.
"Hoo."
Senyuman muncul di bibir kaisar.
Dia menatap HI dan membuka mulutnya.
"Apakah pelariannya akhirnya dimulai?"
Paus Cecilia. Musuh politik kaisar yang paling menyebalkan. Kaisar tahu bahwa identitas aslinya adalah MBD.
Selain itu, dia juga tahu bahwa kematiannya tidak lama lagi.
"Mungkin."
HHI ke-5 mengangkat kepalanya.
Kaisar dan HI saling menatap.
Mulut Elf itu terbuka.
"Aku berpikir bahwa darah naga mungkin telah hilang di tubuh MBD. Bukankah tubuh manusia cepat atau lambat tidak akan mampu menahan darah naga dan akhirnya mati?"
Senyuman muncul di wajah HI ke-5, yang berbicara dengan tenang.
Senyuman Kaisar semakin dalam.
"Bagus."
Ada keserakahan di matanya.
"Keseimbangan baru akan segera terbentuk."
Matanya beralih ke langit-langit Aula Besar. Arti dari pola hiasan yang dihias tidak diketahui, tetapi pola tersebut sangat penuh hiasan.
"HI pertama adalah orang yang seharusnya menjadi pusat gereja."
HI ke-5 menanggapi kata-kata Kaisar Alt dengan lembut.
"Dan urusan gereja harus ditangani oleh gereja, dan urusan manusia harus ditangani oleh Yang Mulia Kaisar, pusat kekaisaran."
Mata mereka saling berpaling.
"Sangat menyenangkan bahwa kepentingan kita selaras dengan baik."
"Ya yang Mulia."
Senyuman menghilang dari bibir Kaisar.
Dia segera berbicara dengan nada dingin.
"Raja Naga bilang dia akan segera kembali, kan?"
"Itu benar."
"Sebelum itu, mari kita selesaikan persiapannya."
"Bagus."
HI ke-5 tersenyum dan melanjutkan.
"Raja Naga juga telah memberikan izin, jadi persiapannya tidak akan sulit."
"Haha, benar."
Kaisar tertawa terbahak-bahak dan kemudian bergumam pelan.
"Bagaimanapun, Paus, dia adalah nyawa yang akan dibuang."
HI ke-5, yang tersenyum, segera meninggalkan Aula Besar tempat kaisar tinggal.
Dia dengan langkah pasti bergegas menemui HI pertama.
"Ck."
Alt bergumam, mengatupkan lidahnya.
"Aku juga merasa kasihan pada Paus. Dia bahkan tidak tahu bahwa Raja Naga mengetahui niat mereka sejak lama dan bersiap untuk membuangnya."
Dia bertanya seperti orang yang terombang-ambing.
"Apakah tidak ada jawaban dari Kerajaan Har?"
"Ya. tidak ada."
Mata Alt sedikit terdistorsi mendengar kata-kata orang kepercayaannya.
"Mereka sungguh sombong. Beraninya mereka berbicara tentang kehancuran negara?"
Dia menghela nafas sedikit.
"Pasti ada seseorang yang menjaga Kerajaan Har selama ekspedisi ini untuk menaklukkan Kerajaan Har."
Tuk tuk.
Kaisar, yang sedang mengetuk sandaran tangan kursinya, terus berbicara dengan nada acuh tak acuh.
"Latar belakangnya membuat mereka terlihat seperti MBD dan Paus."
Karena-
"Hanya mereka yang cukup membuat kekacauan di negeri ini sebelum mereka mati."
Kaisar melihat ke langit-langit Aula Besar lagi.
Biasanya, latar belakang lahirnya sebuah kerajaan atau aspek kepahlawanannya akan terukir di langit-langit seperti ini.
Di sini, yang ada hanyalah simbol-simbol yang tidak ada artinya.
Dia mendengus.
'Ya, asalkan itu bukan lukisan yang memuji naga.'
Alt lebih suka memiliki pola yang tidak berarti seperti ini.
Kaisar mengepalkan tangannya.
'Aku sedang merangkak di atas naga itu sekarang.'
Naga tidak bisa terus mendominasi urusan manusia selamanya.
"...Jika kamu ingin menjadi dewa, kamu harus keluar dari urusan manusia."
Kaisar Alt bergumam dengan nada acuh tak acuh dan memberi perintah kepada kaki tangannya.
"Beri tekanan lebih pada Raja Har. Dan bawa dia ke sini."
"Ya."
"Dan begitu kamu datang ke istana kekaisaran, kamu akan melakukan apa pun untuk mendapatkan informasi tentang klan dari mulutnya."
Antek itu berbicara sebagai tanggapan.
"Bolehkah jika perahu belakang mengarah ke gereja?"
"Ya."
Senyuman muncul di bibir kaisar.
"Ketertiban penting dalam segala hal. Mari kita berurusan dengan Paus terlebih dahulu."
Jika kamu menghilangkannya satu per satu seperti itu.
"Semuanya akan ada di tanganku."
Senyuman di mulut Alt tidak hilang.
***
"Jika kita sampai di sana, kita bisa berkomunikasi dengan Sumber Dunia."
Setelah mengibaskan debu, Cale melihat lubang besar di depannya.
Di dalam lubang tidak gelap.
Itu ditutupi dengan lima warna cemerlang, seolah-olah kamu sedang melihat Aurora.
Guardian itu menunjuk ke dalam lubang, dan Wisha berbicara dengan ekspresi tegas.
"... Itu sebabnya aku terluka."
Dia memperingatkan Cale.
"Jika kamu menyentuhnya, kamu bisa mati."
Tatapan Cale beralih ke Wisha.
"Ini adalah ruang yang seimbang. Saat entitas yang tidak selaras masuk, ia menyedot kekuatan hidup darinya."
Peringatan Wisha sampai ke telinga Cale.
TBC
Kamus :
HI = Heretic Inquisitor
Wisha = Nama ular putih
Alt = Nama kaisar (bisa berganti jika ada translate yang lebih cocok)
Hai semua… jangan lupa traktir translator agar translator semangat nge-TL dengan klik link teer.id/tukang_translate
#cale henituse#choi han#raon miru#tcf novel#alberucrossman#kim rok soo#lout of the count’s family#trash of the count's family#lcf#tcf part 2#TCFbuku2#novel terjemahan#novel korea
1 note
·
View note
Text
Maria Beetle (Bullet Train)
Wooosh 🚅 BULLET TRAIN (adaptasi film MARIA BEETLE) bakal hadir di Netflix tanggal 11 Desember nanti! Ini sebuah cerita thriller satir yang berpotensi bikin kamu ketawa-ketawa, sampai kemudian tersadar, "Kenapa aku tertawa, kan itu sadis!?" Lima pembunuh, di dalam satu shinkansen! 🔪🚄 👁️ Ouji, si psikopat berdarah dingin yang berlagak seperti remaja polos. 💀 Kimura, si mantan pembunuh bayaran, mengincar orang yang mendorong anaknya dari lantai atap pusat perbelanjaan. 🐞 Nanao, si pembunuh yang penakut dan paling sial sedunia. 🍊🍋 Jeruk dan Lemon, profesional ulung. Mereka bertugas memastikan Tuan Muda sampai dalam keadaan hidup-hidup, membawa kembali uang tebusan, dan membantai gerombolan penculik. Kelima orang ini tahu betul apa tugas mereka. Pertanyaannya, bagaimana mereka bisa berada di satu shinkansen? Siapa yang akan membunuh siapa, dan siapa yang sanggup bertahan hidup hingga akhir? Yuk, baca bukunya, lalu nikmati filmnya. Keduanya sama-sama mengocok perut! 🔪
#fiksgpu#novel terjemahan#asian literature#Maria Beetle#Bullet Train#Kotaro Isaka#mystery#murder#action#crime#professional killer#psycopath#hitmen
0 notes
Text
Tendensi Bunuh Diri dari Novel Gagal Menjadi Manusia
Novel Jepang memang jagonya dalam mendeskripsikan perasaan seperti gloomy, dark dan blue.
Mungkin, Gagal Menjadi Manusia atau Novel yang dalam terjemahan bahasa Inggris berjudul No Longer Human dari Osamu Dazai ini tidak cocok dibaca saat sedang depresi atau punya masalah hidup.
Atau bisa jadi karena saya terlalu menghayati karakter utama di buku ini dan merasakan suramnya kehidupan yang harus dilaluinya, saya selesaikan baca ini dalam lima hari.
Tokoh utama di novel ini sebenarnya adalah si penulis sendiri yang hidup dengan tendensi bunuh diri.
Sintas yang dialami oleh tokoh ini membuat bunuh diri tampaknya selalu menjadi pilihan.
Bunuh diri seolah bukan hal yang tabu bagi Osamu Dazai di tengah kesumpekan hidupnya. Bahkan, di novel ini diceritakan bahwa Dazai beberapa kali dengan sengaja menjemput kematian.
Sebenarnya bunuh diri bagi sastrawan atau penulis itu bukan hal yang aneh, tapi tidak ada yang begitu ambisius untuk mati seperti Dazai.
Barangkali selain yang dituliskan di bukunya yang mana dengan sengaja menenggelamkan diri, gantung diri, overdosis dan mabuk-mabukan, ada banyak langkah bunuh diri yang dilakukan namun tidak dituliskan.
Dazai selalu menyangkal hidup dengan terang-terangan lebih memilih mati.
Bunuh diri seolah bukalah hal yang menakutkan ketimbang hidup, bahkan dalam upayanya yang selalu gagal mati, Dazai menganggap bunuh diri adalah penyelamat dalam hidupnya.
Namun, meski berhasil mati usai menenggelamkan diri di sungai, karyanya tetap hidup hingga hari ini.
#no longer human#gagal menjadi manusia#interactive novel#osamu dazai#buku#novel terjemahan jepang#novel
2 notes
·
View notes
Text
[Ulasan Buku] Saya, Sherlock & Lupin: Wanita Berkelubung Hitam
Skor: 4.3/5.0
Novel ini bercerita daripada sudut pandang Cik Irene Adler, si protagonis utama. Sesiapa yang pernah menonton atau membaca kisah Enola Holmes, it has the similar vibes. Serancak pengembaraan Enola Holmes dalam filem lakonan Millie Brown dan penceritaan yang lebih menarik berbanding Enola Holmes versi buku. Siri ini merupakan fiksi dalam fiksi. Masih bertemakan penyiasatan dan pengembaraan, penulis mengambil karakter terkenal sedia ada iaitu Sherlock Holmes dan Arsene Lupin, kemudian ditambah karater baru; Irene Adler, dan membawa latar belakang masa kembali kepada zaman remaja mereka bertiga-tiga.
“Wanita Berkelubung Hitam” berkisarkan tentang bagaimana kali pertama persahabatan terjalin antara Irene Adler, Sherlock Holmes dan Arsene Lupin. Pada musim panas tahun 1870, Irene, seorang gadis berasal dari Amerika yang kini menetap di Perancis bersama-sama keluarga beliau telah pergi bercuti buat pertama kalinya ke sebuah pekan bernama Saint Malo. Begitu juga dengan Sherlock Holmes dan keluarga, warga Inggeris yang bercuti di Saint Malo sudah beberapa kali. Keluarga Arsene Lupin pula merupakan sebahagian daripada rombongan sarkas yang sudah beberapa kali melawat pekan itu.
Asalnya, mereka sering meneroka Saint Malo bersama-sama. Dipendekkan cerita, suatu hari mereka, terjumpa sekujur mayat hanyut di tepi pantai. Peristiwa tersebut membuatkan mereka bertiga berbelah-bahagi yang akhirnya membuat keputusan untuk menyiasat lebih lanjut.
Gaya penulisannya memang menarik! Mengimbau kembali kenangan masa remaja saya dengan koleksi Siri Salma. Tapi lebih baik! Saya suka pemilihan kata-kata dan susunan ayat penulis. Very descriptive, animated and full of emotions! Penterjemahan yang hampir sempurna. Saya sangat hargai ini kerana, banyak perkataan-perkataan tepat sebegini selalunya hanya dijumpai dalam karya sastera lama. Jadi, membaca ‘mereka” dalam buku yang agak moden dan kontemporari, buat saya rasa gembira. Like, “Ya, bahasa melayu kaya dengan kosakota, orang sekarang je yang jarang guna.” Terima Kasih Cik Penterjemah!
Jalan cerita a.k.a, pengolahan kes pun sebenarnya lebih menarik daripada buku Arsene Lupin. Memang kisah-kisah buku Arsene Lupin pun menarik, tapi, kadang-kala rasa terbantut atau sedikit mengelirukan. Tambah pula, nada penulisan Maurice LeBlanc yang agak mendatar dan “control macho”. Karakter-karakter dalam buku Irene Adler ini lebih berwarna-warni!
Dapatkan buku ini di BookCafe.com segera!
---
Find me on:
Instagram Facebook Goodreads.com
---
Follow me on Telegram for quick updates and more! ^^
#book review#ulasan buku#edisi terjemahan#bahasa melayu#Malaysia#Irene Adler#Saya Sherlock dan Lupin#Perempuan berkelubung Hitam#siri penyiasatan remaja#detektif#pencinta buku#novel#bibliophile#sherlock holmes#arsene lupin
1 note
·
View note
Photo
No One the Nice Sister - CHAPTER 2 (on Wattpad) https://www.wattpad.com/1346584915-no-one-the-nice-sister-chapter-2?utm_source=web&utm_medium=tumblr&utm_content=share_reading&wp_uname=rianto16widodo&wp_originator=aopY%2FyQqJQ00myJQHYc3yhT4RoiruymjShGHn0qGvwpzV%2Bp0tZA%2BTNKJ4%2FLIdD%2Fp5OEENw12wAraFvpsIx0q%2BksrOhxHzktVy8OTyg%2Fo1LUR2lYWiF%2BiHSLiHdaHx1Si [CERITA INI AKAN DIREVISI SETELAH CERITANYA SELESAI] "Kamu adalah kakak perempuan - biarkan saja. Tidak bisakah kamu melakukan itu untuknya?" Irene selalu hidup dalam bayang-bayang adik perempuannya yang sakit dan lemah, Riel. Dia percaya bahwa dia bisa dan harus melakukan segalanya untuk keluarganya ... sampai Riel mencuri segalanya darinya. Setelah menyadari bahwa tidak ada tempat untuknya di rumahnya, dan bahwa dia tidak pernah dicintai oleh keluarganya, Irene memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk menjadi mandiri, dan dengan melakukan itu, bertemu dengan Noel Kristen, seorang pria yang telah menjadi sasaran. dengan nasib yang sangat mirip .... "Kita mungkin bisa menyelamatkan satu sama lain." #IreneChase #NoelKristan
#chase#count#grandduke#irene#kaisar#kerajaan#kingdom#kristan#lady#noel#novel#permaisuri#princess#putri#riel#romance#romantis#sister#terjemahan#fiksi-penggemar#books#wattpad#amreading
0 notes
Text
Buku part 2
Haaaaaaaaa. Sudah selesai weekend minggu ini sodara-sodara dan sekarang sudah 22 (23 sekarang, itu draft semalam) September?? Wtf. Ku masih ada hutang mau ngelanjutin tulisan ya tentang buku ini.
Berhubungan dengan itu adalah: aku baru saja menyelesaikan 2 buku di beberapa hari belakang: Dallergut Dream Department Store by Miye Lee dan Poison for Breakfast-nya Lemony Snicket yang keluar 2021! Both were delights to read. Dua-duanya genrenya fiksi tapi yang satu fiksi totok betul-betul penuh hiburan dan penuh imajinasi, while satunya sangat… filosofis dan BANYAK banget bikin belajar tentang literature.
Ku pernah cerita di sini: https://www.tumblr.com/asrisgratitudejournal/758711603506135040/library?source=share pas ku beli si Miye Lee itu dan beneran emang lambat banget bacanya karena ku gak nemu waktu yang tepat untuk duduk dan focus baca aja sih. Terus yang Lemony Snicket terpicu dari recent twitter trend: ku menemukan foto bookshelf orang dengan buku-buku Snicket jadi kepo “dia gak ngeluarin buku baru kah recently?”. Ternyata ada! Di 2021! Awalnya tentu saja search di library dulu biar gak usah beli kan, tapi ternyata gaada di library. Search di google ternyata ada di Blackwell’s Westgate, dan cuma £7 pulak, jadi yaudah sikat deh habis pulang dari lab ke situ dulu.
Jujur kalau mau digali lagi waktu minggu lalu teh mau nulis apa tentang buku juga ga inget sekarang. OH! Bahas siapa aja yang kubaca dulu dan gimana awal mulanya ku senang baca. Pas lagi bahas sama Puspa dan Oliv tentang betapa bersyukurnya kita sekarang hidup di jaman kita bisa baca buku tulisan cewek, ku langsung mencoba nginget-nginget aku teh dulu baca siapa aja ya… kayanya standar anak kelahiran 90-an:
Esti Kinasih (Fairish WKWKW itu keluaran 2004, terus ada juga CEWEK!!! keluaran 2005); Dealova by Dian Nuranindya, terus dari situ kayanya langsung ke Tere Liye(?). SEMUA novel dia tuh ku beli dari Daun yang Jatuh, Hapalan solat Delisa, dst. Mulai berhenti kayanya pas kuliah. Terus juga sempat ada periode Andrea Hirata. Kayanya yang orang Indo udah sih itu doang.
Yang terjemahan tentu saja: Harry Potter (mama yang pertama kali beliin bawa dari kantor karena fomo ceunah wkwk), terus Hunger Games, Twilight, Divergent (semuanya penulis cewek). Oh! Sama tentu saja Lemony Snicket. Dulu hype banget asli dah. Semua orang di sekolah keknya baca atau kalau ada orang yang pas istirahat baca itu tuh kek keren banget gitu dan ku jadi mau pinjem. Sempat ada periode ku suka minjem buku random juga deh kayanya di perpus SMP, cerita-cerita rakyat gitu. Ku inget banget sampe pernah ada fase ku nabung sehari 3ribu apa ya, buat ngumpulin duit pre-order Harry Potter 7. Keluar Januari 2008. Itu aku kelas 12 SMA, mau UN malah baca Harry Potter.... Untuk anak SMA buku 270ribu tu mahal banget (sekarang pun masih terasa mahal). Itu dulu mahal karena hard-cover kayanya. Ku betulan yang dateng ke Gramedia matraman ngangkot beres sekolah sore2 terus jalan ke counter: “mbak, saya mau pre-order buku Harry Potter ini ya…”. Ku lupa bayarnya kayanya pas ngambil bukunya deh.
Baca Pulang-nya Leila S. Chudori boleh minjem punya mantanku dulu pas kuliah dan dia juga yang ngerekomendasiin. Terus pas kuliah udah deh tu ilang aja hobi bacanya. Masih baca tipis-tipis sih tapi tipis banget dibandingkan pas SMA, waktu itu lagi eranya YA (Young Adult) yang sangat sarat dengan mental health awareness, youth identity (LGBTQ+ and race being people of color etc), police brutality, social justice: John Green, Nicola Yoon, Jennifer Niven, Rainbow Rowell, David Levithan, Angie Thomas. Kayanya itu periode ku mulai transisi ke baca novel Bahasa inggris juga. Di Bandung untungnya ada Periplus Setiabudi, jadi ku suka banget ke sana. Itu juga jaman-jaman udah punya uang lebih dari ngajar olim, jadi kadang kalau lagi pulang ke Jakarta bakal ke Kinokuniya, Aksara kemang, sama ke Periplus juga. Harga buku Bahasa inggris YA ini dulu mungkin di range 150-250ribu kali ya.
Karena mahal, jadinya tidak bisa sering-sering beli bukunya. Sehingga di periode kuliah, ku jadi lebih suka nonton, dan emang dulu itu jamannya ngopi-ngopian film/series dari hard-disk gitu loh inget gak. Sama piratebay wkwkwk. Betul-betul 0 rupiah. Oh sama ada juga FTP ITB yang semua orang bisa download filem atau mp3 di situ. Dulu series yang ditonton ada: Heroes, Game of Thrones jelas, Revenge, Pretty Little Liars (OMG), House of Cards, Veep, Agents of S.H.I.E.L.D., Teen Wolf(!!!), Sherlock, The Flash (awal-awal season doang nontonnya), Glee!!!, Empire, Gossip Girl, Mr. Robot, Master of None, Korra, Brooklyn 99, Orange Is The New Black, Westworld, mencoba nonton Breaking Bad tapi nggak nyangkut.
Tapi ku emang berprivilege seprivilege-privilegednya sih dalam hal baca (dan buku)… yang dari dulu tiap hari Kamis pulang kantor pasti mama beliin Bobo. Dari belom bisa baca pun di kasur dibacain cerita. Terus pas udah agak gedean, mama papaku langganan Kompas setiap hari dan di hari Minggu tuh ada Kompas anak. Di rumah juga papaku suka banget beli buku-buku Islam, ngelihat itu aku pun tumbuh besar menjadi anak yang “Oh membaca itu penting yah”. Pas mudik ke rumah mama di Klaten, di rak buku ada novel-novel Mira W. buanyaaak banget. Kayanya dulu ada 1 atau 2 yang kuhabisin pas lagi di periode lebaran itu. Jadi, ya memang budaya aja sih. Dan baca-baca reply twitter kemarin ya kesadar aja, oh belum semua orang seberuntung aku yah dalam hal ini. Bahkan punya teman-teman yang suka baca juga penting banget! Ada pulak yang cerita kalau dia malah dikata-katain kalau suka baca. Buset.
Aku dari dulu mimpinya cuma satu: punya rumah baca sendiri. Bisa bikin buat anak-anak/orang dewasa pun, bisa baca, senang baca. Dulu tuh masih ada rental buku gitu, di belakang stasiun Duren Kalibata, sama seberang pombensin volvo PasMing. Sekarang modelan gini masih ada kah? Dulu harganya se-buku 3000/minggu apaya buat minjem, murah banget kok. Dan bisa baca di tempat juga kalau mau. Kalau perpus-perpus yang hype di Jakarta kaya di Cikini dan Perpusnas medan merdeka gitu koleksinya ok kah? Ku pernah sih sekali ke perpusnas tapi jatohnya cuma buat liat-liat aja bukan baca. Sebetulnya di tempat kerja di UI juga ok sih perpusat tapi ak malah gak pernah masuk ke perpusatnya. Nanti deh ngecek kalau udah pulang.
Sejak tinggal di Oxford apa yah, tapi library tuh betul-betul tempat favoritku banget sih. Dulu pas di ITB masalahnya library tu lebih ke “tempat nongkrong TPB” dan agak bikin PTSD karena belajar ujian TPB semua di situ kan, jadi setelah Tingkat 2 udah boro-boro masuk ke perpus lagi. Kalo pas S2, bibliothèque-nya di basement jadi gaada sinar matahari masuk terus jadinya moodnya suram gitu, jadi malas deh.
Udah kayanya mau sampai situ dulu aja reminiscent tentang baca bukunya. Kalau sekarang, ku lagi suka banget eksplor penulis-penulis cewek tapi yang non-american/british dan non-white (karena sekarang ceritanya dah bisa Bahasa inggris jadi lebih gede options pool-nya). Gaktau kenapa sih, gaada alasan khusus, tapi kayanya di reading scene (di barat) pun, emang lagi banyak dinaikin penulis-penulis People of Colour/BAME ini? Ku terakhir baca Chimamanda Ngozi Adichie yang Americanah (bagus banget ku sangat merekomendasi). Dia Nigerian, jadi fresh banget diction/vocab yang dibawa. Terus ku bisa relate juga dalam hal privilege, economy background, culture-nya si characters karena Nigeria dan Indonesia mirip-mirip lah ya negara berkembangnya. Terus ada RF Kuang yang super hits 2 tahun belakangan, walaupun ku belum baca Babel sih… tapi Yellowface udah. Bernardine Evaristo. Penulis-penulis Jepang/Korea (translated dari Bahasa mereka ke English). Udah sih. Dolly Alderton palingan. Sisanya ku juga baca non-fiction tapi gak semenarik itu jadi malas kubahas. Komik juga dulu ku baca sampai di rumah ada koleksi Detective Conan, Doraemon, dan hai Miiko yang lumayan komplit.
Paling aneh dari ini semua, setelah ku-scroll lagi ke atas adalah: aku sekarang into kpop… jujur aneh banget.
Dah sekian dulu nge-rant-nya mau kembali bekerja. Buh-bye!
23 September 2024 18:01 flat 39 hujan seharian jadi di rumah aja
7 notes
·
View notes
Text
Gunting Kuku Kaki
Gw bukan mau ceritain tutorial gunting kuku kaki ya, ato gw pake gunting jenis apa, gak. Ini adalah hasil perjalanan otak gw yang suka melalang buana ketika gw ngelakuin sesuatu, seperti mandi, solat, atau di atas motor ojol. Maklum, tante ini ovt-nya udah mendarah tulang, gadak daging soalnya 🙃
Pas gunting kuku kaki yg telunjuk kalo gak salah inget, melintas tiba-tiba pemikiran gini,
Mungkin manusia tuh diciptakan oleh Tuhan untuk gabisa hidup dengan tenang di dunia kali ya? Dengan sifat-sifat manusia yang pendengki, tukang iri, tukang halu, susah ngontrol nafsu, susah ngeliat orang seneng, egois, tamak, suka kepo, lemah, dan lain-lain. Sebisa-bisanya seseorang ngeklaim kalo hidupnya udah tenang, bukan berarti masalah berhenti datang kan? Emosi bakal diuji lagi, keyakinan, iman, prinsip hidup, cara berpikir, semua diuji terus dari segala sisi.
Udah sampe situ, gak sadar gw udah pindah ke kaki kiri buat digunting kukunya. Trus, otak jagung ini bekerja lagi,
Jadi, emang bener kata Ayah. Dunia ini bukan tempatnya manusia bisa hidup dengan tenang. Gak bisa. Ceunah yg solat pun, gw lah misalnya pake pengalaman sendiri aja gausah orang lain. Memang, ada sebagian diri gw yang merasa solat itu nenangin, but not 100%. Bisa jadi itu hanya perasaan lega karena udah menunaikan kewajiban, bisa jadi juga karena udah berdoa jadi gak merasa sombong lagi, dan perasaan lain sebagainya. But still, gw masih mikirin sampe kapan yak gw miskin, kenapa ya gw gak nikah-nikah, ngapa yak orang di luaran gampang bgt idupnya, kapan ya gw bisa beli mobil Raize warna khaki, dll. Intinya, apa itu ketenangan?
Tanpa sadar lagi udah nyampe di jari kaki kelingking. Terus gw nyeletuk, waw tumben bener otak lu jalannya lurus hw, biasanya isinya kerukan sampah wkwk.
Gw juga gatau ya, solat tapi masih gak tenang tuh berarti ada yg salah gak sih? Gw akui iya, gw masih belum khusyuk alias ✨mindful✨ ketika solat. Masih suka bercabang pikirannya, eh tau-tau udah ruku, eh tau-tau lupa ini teh rakaat ke berapa. Pas berdoa juga gak bener-bener di situ hatinya untuk meminta, baca doa utk kedua orang tua aja udah kayak nyebutin pancasila yg di luar kepala. Jadi yg salah bukan solatnya sih, tapi gw. Bukan ibadahnya, tapi yang mengerjakannya. Bukan Tuhannya, tapi manusianya. Ya masa mau nyalahin Pencipta. Se-perfect ini alam semesta, sesempurna ini cara kerja organ dalam manusia, mau disalahin tuh berarti ada yg salah sama empedu gw :’)
Udah, udah kelar gw gunting kuku. Lama amat perjalanan tante ini gunting kuku yaa hm
Yang bisa gw simpulkan dari pemikiran tadi adalah, well kalo cari ketenangan hqq juga sepertinya mustahil selama bernapas di dunia ini, make sense sih kalo Allah menawarkan surga sebagai transaksi yg ditukar dengan keimanan, amal, dan ketaqwaan? Toh naluri manusia utk bisa hidup tenang, damai, free-ovt akan didapat di sana. Gak perlu hopeless, ga perlu takut gapunya duit, ga perlu takut wish-nya gak terkabul. Just follow My rules and you’ll get the access to live peacefully and to have everything you want. Beneran ada harga ada kualitas, kan?
Berat? Ya pasti. Selain bukan tempat untuk merasa tenang, dunia juga bukan tempatnya bermudah-mudahan. Cuan aja kudu dicari baru dapet, jodoh juga, pendidikan juga, mobil Raize juga. Tapi kenapa kalo soal agama dan ibadah ini tuh kek level beratnya beda gitu looh, ketauan bgt emang berat di dosha 🥹
Hush ah, jangan ngomongin dosa dan pahala. Pamali, ntar gw disangka asisten Tuhan lagi, atau si paling penghuni syurga wkwk. Gw pribadi sebenernya juga menghindari topik ini sih, pahala dan dosa. Award and punishment. Sama aja kan, ya? Kalo mau diobrolin mau aja sih, agak panjang tapi jatohnya. Trus agak nunggu moodnya bagus juga. Ehe
Yap, mari kita melanjutkan membaca novel lagi karena sistem otak gw udah ketularan bahasa terjemahan yang nauzubillah kaku banget twoloooong. Pas nyoba nulis cerita berasa banget kaya mesin, gak ada seni dan jiwanya. Oh ya happy weekend cingudeuul 💃🥂
29 notes
·
View notes
Text
Akhirnyaaaaa Beli Buku!!
Ceritanya temen sekolah nemo ada 2 org yg ultah, 2 hari berturut2 mengunjungi gramed utk beli buku anak buat hadiah. Waktu hari ke 2, tiba2 pengen nyari buku buat aku baca. Sebetulnya ngga harus beli, dari thn kemarinpun aku blg ke bestie mau minjem bukunya apa aja deh genrenya. Bestie ku ini thn kmrn apa 2 thn lalu sblm kerja di dinas dan sibuk bgt, kerjanya kan konsultan klinis dewasa (iya dia psikolog), di instansi dan freelance jg. Hobinya nulis cerpen, sampe menang 10 besar gt di event apa yah lupa. Sempet aku baca jg, jagoan ih bakat terpendam! Skrg super sibuk mana sempat, nonton series aja dia ngga sempet huhu.
Naaaah gitulah balik lg ke beli buku, iya minat udah ada.. 3 thn ada BBW skip jg beli buku utk diriku sendiri. Kdg tuh faktor ngurus anak bikin aku males sih buat mulai baca lg, kaya dramanya tuh ada aja perihal anak ngga kaya jaman gadis punya bnyk wkt sendiri. Ya begitu.. Ngubek aja itu buku2 yg banyak itu.. Suami nanya mau cari buku kaya gmn? Aku blg pgn yg terjemahan pokonya pgn penulis luar POV org asing weh. Nah belom tau genre nya mau apasih. Novel cerita narasi biasa atau apa kutaktau lah apa kebutuhankuuuu. Pengennya buku self improvement tp gamau yg pemaparan motivator bgt, kek kaku lah gt. Cari lagi.. Yuu.. Cari lagii.. Daaaan nemu aja ini kayanya passss
Chicken Soup for the soul - Rumahku Istanaku
Yaaaakk siapa yg gatau chicken soup yakan dr dulu suka liat2 tp dirasa belom butuh jd ngga aku beli. Kayanya ini cocok buatku, semuanya dari berbagai cerita POV org2 yg berbeda2. Siapa tau jadi menginspirasiku, jalan healing buatku jg hehehe.
Btw pembatas bukunya tag bingkisan ultah nemo, bukunya ngga ngasih pembatasnya haha.
Bab pertama dan halaman pertama kaya serba cocok aja gt. Memulai Kembali.. Bisa berarti aku mulai kembali baca buku, bisa memulai kembali menata rumah tanggaku yg lebih baik dgn suamiku, memulai kembali segalanya yg baik2 tentunya. Hahaha gpp yah aku hubung2kan aja..
Plus ada quote nya
"keberhasilan rumah tangga menuntut kita jatuh cinta berkali-kali, selamanya, pada orang yang sama"
Membacanya supersantai soalnya ceritanya beda2 masing2 2 halaman udah beda cerita. Seru sejauh ini.. Masih sedikit aku baca disela2 ngurus anak, kerjaan domestik dan tergoda Netplikan haha
Tag @sagarmatha13
4 notes
·
View notes
Text
Kim Ji Yeong 1982
terakhir nonton film offline di bioskop sepertinya adalah judul Kim Ji Yeong 1982. ya ampun, lama juga! saya hampir tidak pernah keluar kandang wkwkw. meskipun untuk windows shopping atau thawaf di mall 😂. dalam setahun bisa dihitung dengan jari berapa kali pergi ke mall atau toserba. karena sudah pasti akan spending money wkwkw. seperti ada perasaan bersalah kalau uang yang saya keluarkan tidak bermanfaat. tapi, sekali-sekali gapapa dong, yaaa. asal bertanggung jawab.
beberapa hal yang saya ingat tentang film Kim Ji Yeong 1982:
menonton Ji Yeong adalah sebuah kebetulan. tidak ada rencana sebelumnya. waktu itu mungkin sedang hype tentang woman issue. jadinya saya tonton aja hehe. pun beli bukunya! haha. sebelum nonton, saya baca Kim Ji Yeong 1982 versi terjemahan. jadi, ini bukanlah film favorit, tapi film yang berkesan secara personal.
aktornya Gong Yoo! bukan penggemar berat Gong Yoo, sih. tapi siapa penikmat K-wave yang tidak tahu om Goblin, hayo!
setelah nonton film yang diangkat dari novel karangan Cho Nam Joo ini, seingatku KJY beberapa kali masuk nominasi penghargaan di Korea. meskipun bukan menang kategori film terbaik Baeksang Art Awards, tapi saya sangat senang. karena film yang saya tonton masuk banyak nominasi. yaa, setidaknya banyak yang melirik film satu ini, bukan?
isu yang diangkat relevan sekali. tidak hanya di negara asalnya saja. sangat kompleks. bagaimana peran perempuan selain menjadi ibu, istri, anak, dan individu. saya sendiri belum memahami betul atau bahkan memutuskan saya berada di pihak mana. tapi saya meyakini bahwa perempuan juga berhak menyuarakan pendapatnya dan komunikasi itu tidak lagi penting, tapi sangat-sangatlah penting di kehidupan sehari-hari apalagi di rumah tangga.
brebesmili di suatu scene. lupa dimana. sepertinya saya mudah terhanyut-terbawa perasaan. di film Habibie Ainun saja saya menangis :(((
hmm. apa lagi ya? saking lama tidak sambang bioskop, sampai saya lupa wkwkw. bahkan kemarin ancang-ancang nonton Buya Hamka pun gagal, pemirsa! sampai GotG 3 rilis hmm. apakah ini pertanda? atau mungkin kamu punya pengalaman serupa?
4 notes
·
View notes
Text
kita adalah tuan dari alam semesta kita sendiri.
0 notes
Text
Review Buku - Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
"Jikalau anda bisa memutar waktu, siapa yang akan anda temui?"
Itu adalah sepenggal kalimat dari buku "Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap", yang merupakan terjemahan dari buku "Kono Uso Ga Barenai Uchi Ni" yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi. Buku ini merupakan novel fiksi yang mengambil tema perjalanan waktu, tapi yang membuatnya tidak biasa adalah perjalanan waktu ini hanya bisa dilakukan disuatu Kafe yang bernama Funiculi Funicula dan juga memiliki banyak sekali peraturannya, sehingga tidak semua orang bisa melakukan perjalanan waktu, syaratnya antara lain, Hanya bisa menemui orang yang pernah datang ke Kafe tersebut, hanya bisa pergi selama kopi yang dituangkan belum dingin, hanya bisa pergi melalui tempat duduk yang dijaga oleh roh halus dan hanya kosong 1x sehari di waktu yang acak, selama perjalanan waktu tidak bisa meninggalkan kursi tersebut, setiap orang hanya bisa melakukan perjalanan sekali saja dan yang paling penting, apapun yang dilakukan di masa lalu, tidak akan bisa mengubah kenyataan yang ada pada saat ini. Kisah perjalanan waktu yang dibuat menjadi novel ataupun film mungkin sudah sangat umum, tapi di novel ini melalui sentuhan dari sang penulis, membuat perjalanan waktu ini menjadi sangat menarik karena dengan berbagai batasan yang ada, tentu mereka yang melakukan perjalanan waktu adalah mereka yang benar-benar merindukan sosok seseorang yang tidak lagi bisa dijumpai saat ini, mungkin sahabat, orang tua atau siapapun yang sudah meninggal sebelumnya, membuat novel ini bertabur sentuhan emosi di setiap kisahnya.
Dalam Novel ini, kisahnya tidak hanya berpusat pada satu tokoh utama saja, melainkan terdiri dari beberapa tokoh dengan beragam latar belakang, ada seorang pengusaha restoran, ada seorang detektif, pengrajin keramik, dan lain sebagainya, yang dalam setiap kesempatan justru merangkai kisah yang terpenting dari tokoh sentral di Novel ini, yaitu Kazu Tokita, perempuan yang menjadi pelayan di Kafe tersebut dan yang memiliki kemampuan untuk membawa orang-orang menjelajahi waktu melalui kopi yang ia tuangkan, dalam membaca Novel ini, meskipun kita disuguhi banyak kisah-kisah menarik dan mengharukan, di akhir novel akhirnya kita bisa mengetahui dengan lebih baik siapa sebenarnya sosok Kazu dalam Novel tersebut, yang memang sejak awal tidak banyak diceritakan dan cenderung digambarkan sebagai sosok yang pendiam dan misterius.
Apa yang saya dapatkan dari membaca Novel "Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap" ini?
Saya sejujurnya sangat menyukai ide cerita mengenai perjalanan waktu, kenyataan paralel dan lain sebagainya, karena saya selalu berandai-andai apabila bisa menjumpai sosok keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kita, karena perjalanan seperti itu seringkali mengungkapkan sisi diri kita yang tidak pernah keluar, karena sudah terpisah oleh kematian, dan melalui novel ini, kita banyak disuguhkan oleh kisah perpisahan tersebut, yang memang tidak bisa kita hindarkan, tapi ternyata manusia itu sesekali perlu mendapat semangat dari kehadiran sosok yang dirindukan untuk menjalani kehidupan ini.
Ada banyak tokoh yang mengalami putus asa karena beratnya kehidupan, tetapi selamanya berkutat dengan kesedihan tidak akan membawa kita kemana-mana, penerimaan akan kenyataan dan dorongan semangat dari orang yang dicintai lah yang bisa membuat kehidupan menjadi lebih ringan.
Apakah luka masa lalu masih membayangi kita disaat ini? apakah luka masa lalu senantiasa menghalangi kita untuk bahagia? Luka itu senantiasa ada sepanjang kehidupan kita, berdamailah dengannya, jangan jadikan pengorbanan kita dalam mengalami luka itu menjadi sia-sia, luka itulah yang membawa kita ke tempat ini saat ini, sehingga tidak ada alasan untuk berkutat dengan luka tersebut selamanya, saat kita bisa berdamai dan bisa menerima kenyataan tersebut, pada akhirnya kita bisa melihat dunia ini dengan lebih indah, banyak manusia mengalami pengalaman pahit di masa lalu, tetapi mereka yang bisa berdamai, ternyata bisa bangkit dan jauh lebih bahagia, karena hidup ini tidak hanya berhenti di masa lalu, ia terus berjalan tanpa henti, menjadi pilihan kita masing-masing untuk bahagia atau terus bersedih akibat luka yang dialami.
Buku ini meskipun Novel fiksi dan cenderung singkat sekitar 199 Halaman, tapi menyajikan kisah yang menyentuh hati dan menginspirasi dengan kehadiran setiap tokoh di dalamnya dan sesuai dengan judulnya di dalam bahasa Indonesia, "Kisah-kisah yang baru terungkap", secara perlahan kita dibuat sadar akan apa yang terjadi sedikit demi sedikit.
Selamat membaca dan selamat menjelajah waktu bersama Funiculi Funicula!
#review#buku#review buku#funiculi funicula#Kono Uso Ga Barenai Uchi Ni#novel#waktu#refleksi#Kisah kisah yang baru terungkap#perjalanan waktu
2 notes
·
View notes
Text
All She was Worth (Melacak Jejak)
Detektif Honma diminta menyelidiki hilangnya tunangan keponakannya yang bernama Shoko Sekine. Selidik punya selidik, nama Shoko Sekine terdapat dalam daftar orang yang diblokir oleh semua lembaga pemeringkat kredit, yang berhubungan dengan bank dan yang dipakai perusahaan-perusahaan kartu kredit. Lebih jauh lagi, Honma menemukan bahwa nama Shoko sebenarnya bukan milik tunangan keponakannya. Nama itu milik wanita yang kemungkinan besar dibunuh oleh tunangan keponakannya. Penyelidikan ini akan membawa Honma bukan saja pada fakta-fakta identitas sebenarnya dari wanita yang hilang, tapi juga pada kebenaran mengenai seluk-beluk ekonomi kredit dan sistem registrasi keluarga di Jepang yang mungkin sudah menelan banyak nyawa. ALL SHE WAS WORTH terbit pertama kali pada tahun 1992, sudah dialihwahanakan dua kali di Jepang dan satu kali di Korea dengan judul HELPLESS. Sebuah karya yang memberi gambaran bagaimana ekonomi buruk dan keberadaan rentenir sanggup mengacak-acak kehidupan banyak orang.
#fiksigpu#novel terjemahan#asian literature#All She Was Worth#Melacak Jejak#Miyuki Abe#mystery#detective#fake identity#identity theft
0 notes
Text
HARGA MULAI Rp 15.000, Ahli bahasa Penerjemah Inggris-Indonesia Kalimantan Barat Mitramas Maju Mandiri
Ahli bahasa Penerjemah Inggris-Indonesia Kalimantan Barat KLIK https://wa.me/6282124816501, Penerjemah Novel Bahasa Inggris, Penerjemah Karya Ilmiah, Terjemahan Artikel Inggris Ke Indonesia, Terjemahan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia Cepat, Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
Kami penyedia jasa terjemahan terdepan, berpengalaman dan tercepat. Dengan dukungan translation memory akan memberi hasil terbaik, konsisten, efisien dan berkualitas. Berdampak signifikan pada penghematan waktu dan biaya. Melalui analisa dan komunikasi intens, kami dedikasikan untuk mendukung pemasaran produk dan jasa. Kunjungi https://mitramas-majumandiri.com & https://bit.ly/4adAHlS
#penerjemahfotobahasainggris, #terjemahaninggrisvsindonesia, #terjemahaninggrisakurat, #penerjemahbahasainggrispdf, #terjemahaninggrisotomatis, #penerjemahinggriskeindonesiapdf, #terjemahaninggrisindonesiakamera, #penerjemahinggris-indonesia, #penerjemahaninggrisdanindonesia, #terjemahaninggrisamerika
0 notes
Text
Red post.❤️
Merangkum warna merah di galeriku. Caption yang ditulis di instagram isinya; “Brooks was here, so was Red”. Diambil dari potongan scene film Shawshank Redemption.
Bantal warna merah bentuk hati bertangan di Ikea KBP.
Novel Brianna dan Bottomwise karya Andrea Hirata.
Jendela dengan matahari sore di Bahagia Kopi, Halimun.
Corsage merah di samping sofa lobi kantor.
Barbie berbaju merah di depan kasir Gia’s Grange, Lembang.
Kentang dan sosis di Eskalasi Space, Cijagra.
Auditorium 02 untuk film How to Make Millions Before Grandma Dies di CGV Metro.
Dua raket merah hasil sewa di lapangan Tegalega, Bandung.
Lirik dan terjemahan lagu Twenty-three – IU.
0 notes