#nongkibarmilenial

[syarofulazka]

SENYUM, KAMU MAU KEMANA?⁣
⁣
Kemarin aku menyempatkan sebuah kelas online dari bang @fahdpahdepie , topiknha tentang ‘Publish Your Ideas’ dengan pembicara bang Azhar Nurun Ala.⁣
⁣
Ada satu slide presentasi dari Bang Fahd yang membuatku tertarik, adalah slide presentasi diatas. Seorang anak laki-laki bernama ‘Angan Senja’ dan anak perempuan bernama ‘Senyum Pagi’.⁣
⁣
Memang, kalo dilihat trend nama-nama anak generasi millenials ini cukup berbeda dengan generasi sebelumnya.⁣
⁣
Seperti di generasi babyboomers yang namanya sangat ber-pattern dengan awalan P/M/S dan akhiran O/I. Sulasmo, Parminto, Marsini, dan segala macamnya.⁣
⁣
Generasi selanjutnya sedikit lebih modern. Sudah jarang yang namanya ‘jawa’ banget. Sudah dicampur dengan nama ala-ala barat. Seperti Andreas menjadi Andre, Andri. Seperti Donald menjadi Donny, Doni, Donna. Tentu masih banyak lagi lainnya.⁣
⁣
Tapi berbeda dengan generasi kelahiran 2000-an keatas. Nama-nama indie mulai banyak digunakan. Seperti, Langit, Senja, Awan, Senyum, Rindu, dan semacamnya.⁣
⁣
Aku sedikit membayangkan. Anak yang bernama Senyum Pagi. Dipanggil, ‘Senyum?’. Ketika dia dipanggil, spontan rasa yang akan muncul adalah rasa bahagia ingin tersenyum.⁣
⁣
Ketika sedang sedih pun, Senyum pun tetap akan dipanggil Senyum. Terus bisa saja si Bunda nya memunculkan pernyataan begini kepada senyum, “Masa Senyum sedih sih? Kan Senyum. Minta Senyum manisnya dong dikiiit aja”.⁣
⁣
Kalian senyum ketika baca kata ‘Senyum’?⁣
⁣
Nama adalah doa. Berbicara tentang pemberian nama kepada seseorang, artinya kita memberinya doa yang diemban pada dirinya setiap waktu. Tentu nama baik nama lengkap, panggilan/sapaam, ataupun bahkan julukan pun haruslah bermakna baik.⁣
⁣
Mau berasal dari bahasa Indonesia, Jawa, Barat, Arab, Latin, atau apapun, harus memiliki makna dan filosofi yang baik. Karena nama itu akan menghantarkan kemana si pemilik nama itu pergi.⁣
⁣
Angan Senja,⁣
Senyum Pagi.⁣
⁣
Kalo kamu punya anak, mau ngasih nama apa? 😂⁣
⁣
Day 28 Ramadhan⁣
#30Pembelajaran

[enabilafts]

LAGI-LAGI Saya mendapatkan banyak hal baru di kelas #MeiMenginspirasi. Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Bang @fahdpahdepie @nongkibarmilenial dan @giila_ng yang sudah mengundang saya sebagai Guest serta memberikan kesempatan secara langsung untuk menjadi moderator kelas menulis hari ini ☺️😊. Bagaimana membuat tulisan yang baik dan benar? Bagaimana menjadi pencerita yang baik? Bagaimana agar cerita kita diterima? Beberapa pertanyaan itu mungkin pernah muncul dipikiran teman-teman. . Ya, sampai dari kemarin saya hanya tahu Anatomi manusia, hewan dan tumbuhan. Namun hari ini saya mendapatkan hal baru di kelas menulis #MeiMenginspirasi ini. Nyatanya dalam "Cerita" juga memiliki Anatomi (hehehe) 😁 . Bagaiamana bisa? . Di sini saya akan membagikan sedikit part yang sangat berkesan bagi saya, karena ini sering kali muncul dipikiran saya. Perasaan takut dan khawatir ketika tulisan/cerita saya tidak dapat diterima oleh pembaca 😊 . Nah, teman-teman ada formula dari Bang @fahdpahdepie nih, agar cerita kita diterima orang lain. . Formula itu adalah 4C [Slide3] Content - Context - Coherence - Color. Yaps ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa kita abaikan salah satunya. Sebelum kita bercerita, tentu kita akan memiliki (content) tanpa konten isi, maka apa yang akan kita ceritakan? Kemudian konten isi cerita kita juga harus sesuai dengan (context) konteks yang baik dan benar, dan harus ada (coherence) saling keterkaitan dan hubungannya dengan ruang lingkup pembaca. Yang terakhir (Color), jika kita sudah memiliki cerita sesuai dengan 3C sebelumnya tentu selanjutnya adalah kita harus menempatkan cerita itu pada tempatnya. . Lantas bagaimana dengan "Anatomi Cerita"? Penasaran? Semuanya terjawab dengan tuntas di Kelas Menulis: The Art Mind-Blowing Storytelling. . Buat teman-teman yang ketinggalan kelas, bisa menonton ulang siarannya di Youtube Fahd Pahdepie ya 😉 Jangan lupa Subscribe dulu 😁 . Semangat Menulis! . ["Setiap Penulis itu Unik! Tulisan yang baik adalah Tulisan yang selesai. Menulislah, jangan takut. Biar karyamu yang bicara. Sesekali sombong tak apa, biar orang tak banyak bicara."] - @fahdpahdepie 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 (at Paciran, Jawa Timur, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CAIZM8lgbT8/?igshid=1651vxl1vhtez

[enabilafts]

Reposted from @fahdpahdepie Nanti siang pukul 14.00-16.00 WIB kita akan berdiskusi tentang seni bercerita. Masih dalam rangakaian webminar #MeiMenginspirasi. Tak terasa kita sudah memasuki kelas keempat. Semoga kebersamaan ini tidak cepat berlalu. Kelas-kelas berbagi ini terselenggara karena kolaborasi banyak orang di dalamnya. Ada @adamothy dan teman-teman @nongkibarmilenial. Juga @giila_ng yang telaten membangun komunikasi dengan calon peserta serta kolaborator lain. Nanti siang kita akan ditemani para moderator yang bersemangat: @nabiladinta @derry_pr dan @enabilafts. Sampai jumpa nanti siang di kelas ya teman-teman. Di akhir sesi kita akan coba sebuah eksperimen seru. Seperti apa? Lihat saja nanti. 😊🙏 - #regrann https://www.instagram.com/p/CAG8ujzAq7N/?igshid=b1nhckyv0xgl