#nelayan Pontang
Explore tagged Tumblr posts
Text
Identitas Mayat Pria yang Ditemukan Nelayan Pontang Terungkap
SERANG- Misteri mayat pria tanpa identitas yang ditemukan di Pantai Cerocoh, Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang akhirnya terungkap. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serang berhasil mengidentifikasi korban. Pria yang ditemukan dalam keadaan membusuk tersebut bernama Raden Ilmuan Ahmadi (21), warga Kampung Kaman Sari, Desa dan Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Kapolres…
View On WordPress
0 notes
Text
0 notes
Text
SURAT TERBUKA NATALIUS PIGAI, KOMISIONER KOMNAS HAM YANG TEGUH MEMBELA ULAMA MUSLIM
SURAT TERBUKA NATALIUS PIGAI, KOMISIONER KOMNAS HAM YANG TEGUH MEMBELA ULAMA MUSLIM
[Harianpublik.com] Ridha Saleh (mantan Komisioner Komnas HAM) menggagas pemakzulan terhadap saya (Natalius Pigai) melalui petisi Change.org. Alasan pemakzulan karena saya tidak bekerja baik. Kaum Nasrani dan minoritas mengecam saya karena membela para ulama dan selalu konsisten mengkritik Ahok dan Pemerintah Jokowi.
Jawaban saya: berdasarkan laporan resmi Komnas HAM RI dari 7 sampai 8 ribu pengaduan, sebanyak 60% kasus, saya yang bekerja. Saya bekeja tanpa mengenal waktu dan berkorban segala-segalanya untuk membesarkan Komnas HAM ini setelah sekalian lama tenggelam dan tidak pernah dipandang publik.
Hari ini Komnas HAM menjadi tumpuan harapan atau terminal akhir pengaduan para pencari keadilan di negeri ini. Saya bekerja pontang panting, berjuang berkeringat korbankan tenaga, waktu bahwa merogoh kocek pribadi demi membela keadilan di negeri ini meskipun tekanan, ancaman, teror dan segala risiko selalu menyertai saban hari tanpa henti. Saya menentang kekuasaan negara intervensi Komnas HAM untuk menjaga independensi. Tawaran jabatan pimpin badan Otoritas oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Duta Besar oleh Jokowi melalui Jenderal Hendropriyono saja saya tolak.
Standar kerja saya adalah: objektif, profesional, berintegritas, anti korupsi dan anti diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Karena menjadi komisioner Komnas HAM adalah komisoner milik seluruh rakyat Indonesia. Hasil BPK 2015 yang Komnas HAM disclaimer, saya komisioner Komnas HAM bersih sama sekali. Nama saya tidak tertulis dalam laporan BPK.
Sampai dengan saat ini, saya tidak pernah mendengar ada legacy yang Ridah Saleh tinggalkan, tidak pernah mendengar nama saudara disebut-sebut sebagai salah satu komisioner di kantor ini apalagi berprestasi. Bahkan nama Anda pun saya tidak tahu.
Demikian pula, semua orang memuja dan menuji Ahok, rakyat kecil pemilik negeri di kota metropolitan dibantai kata-kata kasar, tanpa dialog, kekerasan verbal merendahkan martabat manusia, digusur dengan defile aparat dibuldozer, lantas bangun proyek-proyek mewah para taipan, yang tidak mencerminkan ajaran dan hukum cinta kasih Kristus.
Di saat ini, di saat semua pejabat negeri ini tunduk, taat dan patuh kepada kekuasaan dan Istana Negara hanya demi sebuah jabatan, hanya demi kekuasaan dan uang. Di saat semua orang bertindak sebagai job seeker di mesin kekuasan, saya memutuskan untuk menjaga marwah Komnas HAM sebagai lembaga independen sebagaimana amanat Prinsip Paris oleh PBB.
Hari ini, rakyat di negeri ini menjerit, ada rintian, ratapan, penderitaan, kesediaan. ratusan ribu orang Papua dibantai atas nama negara, petani, buruh, nelayan, orang miskin dan rakyat jelata menjerit, orang-orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu hidup dalam ketidakpastian di negeri ini.
Pengekangan Kebebasan sipil (civil liberty) dan kebebasan ekspresi, pendapat, pikirkan dan perasaan yg menentang mainstream demokrasi, perdamaian dan hak asasi manusia. Negara ini tidak hadir sebagai pendamai, sebagai pelindung, pengayom. Bahkan pemimpin negara hanya duduk di Bizantium kekuasan membangun kegaduhan di negeri ini selama 2,5 tahun. Pemimpin negara hadir ibarat monster Leviathan yang menerkam rakyat.
Di saat itu, kalian di mana dan kalian ke mana?
Natalius Pigai Komisioner Komnas HAM Sumber : Source link
0 notes
Text
Teluk Kubangpuji Tercemar Minyak
Teluk Kubangpuji Tercemar Minyak
PONTANG – Pemerintah Desa Kubangpuji mendata 150 nelayan yang merasa dirugikan akibat tercemarnya perairan Teluk Kubangpuji karena tumpahan minyak Pertamina di Karawang beberapa bulan lalu. Nelayan mengeluhkan hasil tangkapan ikan berkurang drastis, dari biasa mendapat 20 kilo sekali melaut, kini turun 3 sampai 5 kilo.
Sekretaris Desa Kubangpuji Muhammad Anton mengaku sudah berkoordinasi…
View On WordPress
0 notes
Photo
Lirik Lagu Anto Baret - Gonjang Ganjing
Kaum petani di dusun-dusun sunyi terbakar matahari
Kaum nelayan di tengah lautan dihempas gelombang kemiskinan
Kaum buruh terpuruk di kampung-kampung kumuh
Berjuta rakyat sudah lama hidup melarat
Kepercayaan sudah terlalu sering di khianati
Keadilan di manipulasi jadi budak demokrasi
Berjuta rakyat semakin tenggelam dalam kemiskinan
(*) Gonjang-ganjing
Gonjang-ganjing
Negeri ini gonjang-ganjing
Pontang-panting
Rakyat hidup
Compang camping
(**) Gonjang-ganjing
Gonjang-ganjing
Negeri ini banyak maling
Gotong royong rame-rame
Lomba nyolong
Petinggi partai politik dan pak menteri masuk bui karena korupsi
Petugas partai politik dan anggota dewan ditangkap terima suap
Gubernur, Bupati, Wali kota kompak rampok duit rakyat
Berjuta rakyat semakin tenggelam dalam keterpurukan
Kami yang tak lagi punya kampung, kampung halaman
Berjuang bertarung berharap di penjuru kehidupan
Kami hanya numpang hidup dan berkantor di jalanan
Singkirkan politisi busuk yang tak bermoral
Kembali (), (*)
Gonjang ganjing
Gonjang ganjing.
Negri ini dijarah maling
Banyak omong banyak pejabat
Banyak bohong
Gonjang-ganjing
Gonjang-ganjing
Negeri ini gonjang-ganjing
Gonjang-ganjing
Rakyat hidup
Pontang-panting
Kembali (), (*)
Gonjang-ganjing
Gonjang-ganjing
Negeri ini gonjang-ganjing
Pontang-panting
Rakyat hidup
Compang camping
Gonjang-ganjing
Gonjang-ganjing
Negeri ini banyak maling
Gotong royong rame - rame
Lomba nyolong
Gonjang-ganjing ....16x
Cipt : Anto Baret, Harry Tjahyobo
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/musik/lirik-lagu-anto-baret-gonjang-ganjing/
MalangTODAY
0 notes
Text
Thought via Path
Strategi China yang diam-diam menghanyutkan dalam klaim sembilan garisan titik putus-putus, yang direalisikan oleh para nelayan mereka dengan seenaknya melenggang kangkung mencuri ikan di zona teritorial Indonesia perairan Natuna, adalah bukti nyata ketidakjujuran China dalam bersahabat dengan Indonesia. Kapal-kapal perang peronda pantai mereka dengan angkuh dan sombong kerap kali unjuk kekuatan terhadap kapal-kapal peronda kita. Apa yang patut dijadikan bahan analisa adalah, negara China sangat berkomitmen menjaga dan melindungi para nelayannya. Hampir di tiap-tiap wilayah laut zona ekonomi eksklusif di wilayah sengketa Laut China Selatan ( LCS ), dimana ada nelayan china maka pasti akan ada kapal perang peronda pantai mereka yang menjaganya. Ini sebenarnya bukan fenomena yang biasa, ada maksud tersembunyi yang yang luar biasa dan sudah tentu masuk dalam skenario pemerintah China. Sudah banyak kali kejadian nelayan China kepergok mencuri ikan di perairan Indonesia. Apa yang menjadi tanda tanya adalah, seakan-akan kita berlembut hati dengan nelayan China atau tidak mau berkonflik langsung dengan kapal perang China, tapi justru garang dengan nelayan negara lain seperti Malaysia,Thailand,Vietnam,Myanmar dan Pilipina. Bahkan minggu kemarin TNI AL telah menangkap kapal ikan terbesar yang diburu oleh Interpol di 11 negara, kapal ikan asal Nigeria tersebut diledakkan di perairan Pangandaran – Jawa barat. Juga kemarin TNI AL telah menembaki nelayan asal Taiwan di selat Malaka. Agenda China yang mengklaim sepihak kawasan Laut China Selatan telah memeranjatkan seluruh dunia. China beranggapan, bahwa Laut China Selatan merupakan wilayah kedaulatannya. China berpedoman pada latar belakang sejarah China kuno tentang peta wilayah kedaulatan China. Menurut China, pulau-pulau dan wilayah laut china selatan ditemukan oleh pendahulu China yakni dinasti Han sejak 2 abad sebelum masehi yang pada abad 12 sebelum masehi oleh dinasti Yuan, pulau-pulau dan wilayah laut di LCS dimasukkan kedalam peta teritori China ,kemudian diperkuat dengan dinasti Ming dan dinasti Qing pada abad ke 13 sebelum masehi. Pada awal abad ke 19 dan abad ke 20, China mengemukakan bahwa kepulauan Spratly jaraknya kurang lebih 1100 km dari pelabuhan Yu lin ( p. Hainan ), dan sebagian dari kepulauan Nansha dan kepulauan Paracel yang terletak di sebelah utara kepulauan Spratly jaraknya kurang lebih 277,8 km dari pulau Hainan sebagai bagian dari provinsi Hainan. Pada tahun 1947 China mengeluarkan peta Laut China Selatan dengan 9 garis putus-putus dan membentuk huruf U , serta menyatakan semua wilayah yang ada di dalam garis merah terputus-putus itu adalah wilayah teritori China Sejak tahun 1976, China telah menduduki beberapa pulau di kepulauan Paracel dan pada tahun 1992 hukum China menegaskan klaim tersebut. Seperti diketahui, China telah mengklaim seluruh laut China selatan dengan mengeluarkan peta yang didalamnya terdapat kepulauan Spratly, ironisnya pada masa yang sama ada 5 negara yang juga menuntut kepulauan Spratly yaitu Taiwan, Vietnam, Pilipina, Malaysia dan Brunei. China bukan saja mengklaim kepulauan Spratly tapi juga mencaplok semua wilayah ZEE negara-negara yang bersengketa di Laut China Selatan dan maupun yang tidak bersengketa termasuk wilayah perairan Natuna – Indonesia. Dunia pun dibuat bingung termasuk Amerika dan PBB sendiri. Konvensi PBB tentang hukum laut ( UNCLOS ) yang diratifikasi oleh negara anggota PBB tahun 1982 ,memberikan pengaruh terhadap sengketa wilayah LCS. Bagian terpenting dari UNCLOS ini adalah memberikan hak kepada setiap negara untuk menjadikan lautan dengan radius 200 mil dari daratan sebagai EEZ ( Exclusive economi zone ) atau ZEE. EEZ atau ZEE merupakan lautan yang diberikan hak untuk dieksploitasi dan digunakan kepentingan perekonomian secara domestik suatu negara. Wilayah lautan diluar dari wilayah EEZ ini akan dianggap sebagai wilayah perairan internasional. Maka oleh sebab itu negara seperti Taiwan,Vietnam, Pilipina, Malaysia dan Brunei yang terlibat langsung sengketa dengan China terus menerus berjuang menolak klaim China pada Laut China Selatan. Kepulauan NATUNA sebagai pintu gerbang Indonesia wilayah utara yang juga wilayah yang berhadapan langsung dengan arena konflik Laut China Selatan ( LCS ) , juga tak luput dari gonjang-ganjing kawasan. Indonesia tidak termasuk dalam negara pengklaim pada konflik LCS khususnya kepulauan Spratly, namun klaim China di dalam peta mereka yang menunjukkan 9 garis putus-putus ( Nine dash line ) yang berbentuk huruf U, telah memotong garis landas kontinen dan Zona eksklusif Indonesia atau ZEE. ZEE berarti garis pangkal yang ditarik dari pantai terluar pulau Natuna sepanjang 200 mil ke utara membujur ke Laut China selatan. Garis pangkal milik Indonesia inilah yang dipotong oleh China menjadi miliknya melalui klaim nine dash line. Pada tahun 1930, bung Karno pernah memperingatkan tentang konflik Laut China Selatan ini, ” Bahwa Asia-pasifik akan jadi pusatnya dunia, perang lautan teduh adalah babak pembuka kemerdekaan Asia Raya. Kelak Eropa hanya jadi benua tua yang sakit-sakitan sementara Asia Pasifik akan tumbuh bak gadis molek yang menghantui setiap pikiran lelaki”. Melalui segelintir ungkapan ini, jelaslah Bung Karno sudah meletakkan pandangan geopolitiknya yang amat menjangkau masa depan. Terbukti sekarang kawasan Asia Pasifik menjadi rebutan antara Amerika dan China yang didalamnya ada Laut China Selatan. Terkait konflik Laut China Selatan juga telah menyeret Indonesia sebagai salah satu negara yang wilayahnya berbatasan langsung dengan daerah konflik. Sejak dari tahun 2010, Indonesia belum berhasil mendapatkan klarifikasi melalui PBB mengenai dasar hukum bagi Nine dash line. Bagi Indonesia, klaim sepihak China yang sudah menerobos perairan Natuna melalui garisan sembilan putus-putus merupakan suatu ancaman kedaulatan yang serius. Meskipun Indonesia bukan negara yang terlibat langsung konflik LCS, apabila tidak ada solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang maka akan berdampak terhadap ketahanan nasional. Karena hakekat ketahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan untuk menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara daam perjuangan mencapai tujuan nasional. Apabila China memaksakan ingin menguasai wilayah Laut China Selatan termasuk menyangkut perairan Natuna, maka secara tak langsung menyangkut aspek ketahanan Nasional yang terdiri dari geografi dan sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Insiden pelanggaran kapal penjaga pantai China terhadap kapal hiu 11 milik KKP Indonesia yang menangkap kapal ikan nelayan China KM Kway Fey 10078 , adalah bukti dari keangkuhan negara plastik ini. Kapal nelayan China tersebut telah kepergok sewaktu menangkap ikan diperairan Natuna yang hanya berjarak 4,34 km dari pantai Natuna. Untuk diketahui, zona teritorial adalah wilayah kedaulatan NKRI yang diukur 12 mil dari garis pantai.Ini bermaksud pencerobohan kapal nelayan China tersebut adalah sebuah pelecehan terhadap kedaulatan wilayah Indonesia. Anehnya Dubes China di Jakarta menampik bahwa kapal nelayan tersebut tidak memasuki perairan Indonesia tapi di wilayah mereka sendiri. Apa maksud mereka berbuat demikian? Apakah karena China memiliki senjata nuklir hingga mereka berlagak jadi penguasa di muka bumi ini? Apakah karena tidak ada lagi negara didunia ini yang bisa menghentikan langkah China hingga mereka berbangga diri jadi bangsa perampok? Ketika Afrika mereka berhasil menjajahnya……. Mereka akan menerkam Asia tenggara…… Tidak ada istilah saudara tua….. Tidak ada istilah adik kandung……. Yang ada hanya para cecunguk yang ingin menjarah harta benda tanah Indonesia. Bangkitlah wahai rakyat Indonesia, Jangan lepas dari mulut buaya masuk pula ke mulut harimau, Jadikan buaya seperti cicak……. Jadikan harimau seperti kucing…… Jadikan naga seperti cacing…….. Percayalah bola itu bulat, bisa saja dalam hitungan matematika pemain lawan dengan gah segudang prestasi belum tentu akan menang. Mereka memiliki 36 filosofi perang kuno, Kita juga mempunyai 24 filosofi perang kuno, Mereka memiliki kungfu kita juga mempunyai pencak silat, Mereka bangsa petarung, kita bangsa pejuang, Kita pancing sang naga untuk turun gunung, selanjutnya kita gebug dengan gelar wukir jaladiri. Belajar dari sejarah adalah spirit perjuangan kita, Raden wijaya pernah mengalaminya situasi sedemikian, Tapi dengan semangat pendekar Nusantara, Para cecunguk-cecunguk naga utara tersebut berhasil di pukul mundur lari pontang-panting. Bangsa Indonesia bukan seperti bangsa Rusia yang tidak terdaya melawan Turki karena kepentingan investasinya. Jangan merasa kalah dengan China karena mereka mempunyai militer yang kuat. Jangan pernah minder dengan China karena mereka penguasa ekonomi dunia. Jangan ciut nyali karena mereka negara yang besar. Jangan terlalu memberi muka dengan China karena mereka sama jahat dengan Amerika. Jangan tundukan kepala kita terhadap China karena investasinya di Indonesia. Mereka bukan Tuan kita, karena kita sudah punya PANCASILA sebagai ideologi bangsa. “Jalmo moro jalmo mati” “Dhemit moro dhemit mati” “Dewa moro dewa keplayu” “Dhemit ora ndulit setan ora doyan” "NEGERI GONDO MAYIT" OLEH : Lek Umar Mentaras biro Jabodetabek – Read on Path.
0 notes
Text
Penghuni Panti Jompo dan Anak Yatim Hadiri Safari Ramadhan Polres Serang
SERANG – Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko kembali menggelar Safari Ramadhan dengan bersilaturahmi sambil berbuka puasa bersama warga. Kali ini buka puasa bersama hari ke-13 dilakukan dengan warga nelayan yang mayoritas emak-emak dan anak yatim serta penghuni panti jompo di Kampung Cerocoh, Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Minggu (24/3/2024). Selain buka puasa bersama, acara…
View On WordPress
#desa Domas#kabupaten serang#Kampung Cerocoh#Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko#Kecamatan Pontang#Polres Serang#Safari Ramadhan
0 notes
Text
SERANG – Nelayan di Pantai Cerocoh, Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang menemukan mayat pria di pohon bakau, Minggu (3/3/2024). Mayat pria berkaos dan bercelana pendek yang tidak ditemukan identitasnya ini ditemukan dalam kondisi sudah membusuk. Untuk mengetahui penyebab kematian, jasad pria tanpa identitas ini dilarikan ke RS Bhayangkara di Kota Serang. “Mayat pria tanda identitas…
View On WordPress
0 notes
Text
Diancam Dimakzulkan karena Membela Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Diancam Dimakzulkan karena Membela Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Ridha Saleh (mantan Komisioner Komnas HAM) menggagas pemakzulan terhadap saya (Natalius Pigai) melalui petisi Change.org. Alasan pemakzulan karena saya tidak bekerja baik. Kaum Nasrani dan minoritas mengecam saya karena membela para ulama dan selalu konsisten mengkritik Ahok dan Pemerintah Jokowi.
Jawaban saya: berdasarkan laporan resmi Komnas HAM RI dari 7 sampai 8 ribu pengaduan, sebanyak 60% kasus, saya yang bekerja. Saya bekeja tanpa mengenal waktu dan berkorban segala-segalanya untuk membesarkan Komnas HAM ini setelah sekalian lama tenggelam dan tidak pernah di pandang publik.
Hari ini Komnas HAM menjadi tumpuan harapan atau terminal akhir pengaduan para pencari keadilan di negeri ini. Saya bekerja pontang panting, berjuang berkeringat korbankan tenaga, waktu bahwa merogoh kocek pribadi demi membela keadilan di negeri ini meskipun tekanan, ancaman, teror dan segala risiko selalu menyertai saban hari tanpa henti. Saya menentang kekuasaan negara intervensi Komnas HAM untuk menjaga independensi. Tawaran jabatan pimpin badan Otorita oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Duta Besar oleh Jokowi melalui Jenderal Hendropriyono saja saya tolak.
Standar kerja saya adalah: objektif, profesional, berintegritas, anti korupsi dan anti diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Karena menjadi komisioner Komnas HAM adalah komisoner milik seluruh rakyat Indonesia. Hasil BPK 2015 yang Komnas HAM disclaimer, saya komisioner Komnas HAM bersih sama sekali. Nama saya tidak tertulis dalam laporan BPK.
Sampai dengan saat ini, saya tidak pernah mendengar ada legacy yang Ridah Saleh tinggalkan, tidak pernah mendengar nama saudara disebut-sebut sebagai salah satu komisioner di kantor ini apalagi berprestasi. Bahkan nama Anda pun saya tidak tahu.
Demikian pula, semua orang memuja dan menuji Ahok, rakyat kecil pemilik negeri di kota metropolitan dibantai kata-kata kasar, tanpa dialog, kekerasan verbal merendahkan martabat manusia, digusur dengan defile aparat dibuldozer, lantas bangun proyek-proyek mewah para taipan, yang tidak mencerminkan ajaran dan hukum cinta kasih Kristus.
Di saat ini, di saat semua pejabat negeri ini tunduk, taat dan patuh kepada kekuasaan dan Istana Negara hanya demi sebuah jabatan, hanya demi kekuasaan dan uang. Di saat semua orang bertindak sebagai job seeker di mesin kekuasan, saya memutuskan untuk menjaga marwah Komnas HAM sebagai lembaga independen sebagaimana amanat Prinsip Paris oleh PBB.
Hari ini, rakyat di negeri ini menjerit, ada rintian, ratapan, penderitaan, kesediaan. ratusan ribu orang Papua dibantai atas nama negara, petani, buruh, nelayan, orang miskin dan rakyat jelata menjerit, orang-orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu hidup dalam ketidakpastian di negeri ini.
Pengekangan Kebebasan sipil (civil liberty) dan kebebasan ekspresi, pendapat, pikirkan dan perasaan yg menentang mainstream demokrasi, perdamaian dan hak asasi manusia. Negara ini tidak hadir sebagai pendamai, sebagai pelindung, pengayom. Bahkan pemimpin negara hanya duduk di Bizantium kekuasan membangun kegaduhan di negeri ini selam 2,5 tahun. Pemimpin negara hadir ibarat monster Leviathan yang menerkam rakyat.
Di saat itu, kalian dimana dan kalian kemana?
Natalius Pigai
Komisioner Komnas HAM [rmol]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Dizalimi karena Membela Para Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Dizalimi karena Membela Para Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Dizalimi karena Membela Para Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Harianpublik.com – Ridha Saleh (mantan Komisioner Komnas HAM) menggagas pemakzulan terhadap saya (Natalius Pigai) melalui petisi Change.org. Alasan pemakzulan karena saya tidak bekerja baik. Kaum Nasrani dan minoritas mengecam saya karena membela para ulama dan selalu konsisten mengkritik Ahok dan Pemerintah Jokowi.
Jawaban saya: berdasarkan laporan resmi Komnas HAM RI dari 7 sampai 8 ribu pengaduan, sebanyak 60% kasus, saya yang bekerja. Saya bekeja tanpa mengenal waktu dan berkorban segala-segalanya untuk membesarkan Komnas HAM ini setelah sekalian lama tenggelam dan tidak pernah di pandang publik.
Hari ini Komnas HAM menjadi tumpuan harapan atau terminal akhir pengaduan para pencari keadilan di negeri ini. Saya bekerja pontang panting, berjuang berkeringat korbankan tenaga, waktu bahwa merogoh kocek pribadi demi membela keadilan di negeri ini meskipun tekanan, ancaman, teror dan segala risiko selalu menyertai saban hari tanpa henti. Saya menentang kekuasaan negara intervensi Komnas HAM untuk menjaga independensi. Tawaran jabatan pimpin badan Otorita oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Duta Besar oleh Jokowi melalui Jenderal Hendropriyono saja saya tolak.
Standar kerja saya adalah: objektif, profesional, berintegritas, anti korupsi dan anti diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Karena menjadi komisioner Komnas HAM adalah komisoner milik seluruh rakyat Indonesia. Hasil BPK 2015 yang Komnas HAM disclaimer, saya komisioner Komnas HAM bersih sama sekali. Nama saya tidak tertulis dalam laporan BPK.
Sampai dengan saat ini, saya tidak pernah mendengar ada legacy yang Ridah Saleh tinggalkan, tidak pernah mendengar nama saudara disebut-sebut sebagai salah satu komisioner di kantor ini apalagi berprestasi. Bahkan nama Anda pun saya tidak tahu.
Demikian pula, semua orang memuja dan menuji Ahok, rakyat kecil pemilik negeri di kota metropolitan dibantai kata-kata kasar, tanpa dialog, kekerasan verbal merendahkan martabat manusia, digusur dengan defile aparat dibuldozer, lantas bangun proyek-proyek mewah para taipan, yang tidak mencerminkan ajaran dan hukum cinta kasih Kristus.
Di saat ini, di saat semua pejabat negeri ini tunduk, taat dan patuh kepada kekuasaan dan Istana Negara hanya demi sebuah jabatan, hanya demi kekuasaan dan uang. Di saat semua orang bertindak sebagai job seeker di mesin kekuasan, saya memutuskan untuk menjaga marwah Komnas HAM sebagai lembaga independen sebagaimana amanat Prinsip Paris oleh PBB.
Hari ini, rakyat di negeri ini menjerit, ada rintian, ratapan, penderitaan, kesediaan. ratusan ribu orang Papua dibantai atas nama negara, petani, buruh, nelayan, orang miskin dan rakyat jelata menjerit, orang-orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu hidup dalam ketidakpastian di negeri ini.
Pengekangan Kebebasan sipil (civil liberty) dan kebebasan ekspresi, pendapat, pikirkan dan perasaan yg menentang mainstream demokrasi, perdamaian dan hak asasi manusia. Negara ini tidak hadir sebagai pendamai, sebagai pelindung, pengayom. Bahkan pemimpin negara hanya duduk di Bizantium kekuasan membangun kegaduhan di negeri ini selam 2,5 tahun. Pemimpin negara hadir ibarat monster Leviathan yang menerkam rakyat.
Di saat itu, kalian dimana dan kalian kemana?
Natalius Pigai
Komisioner Komnas HAM
[opinibangsa.id / rmol]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Bupati Tatu Dukung Penolakan Izin Reklamasi Pasir Laut
Bupati Tatu Dukung Penolakan Izin Reklamasi Pasir Laut
PONTANG – Desakan Koalisi Nelayan Banten kepada Gubernur Banten agar menolak izin reklamasi laut di perairan Pontang dan Tirtayasa mendapat dukungan penuh dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Kegiatan penambangan pasir laut dikhawatirkan bakal merusak ekosistem dan biota laut yang berdampak negatif terhadap ekonomi nelayan, khususnya di wilayah pantai utara.
Sekadar diketahui, surat Nomor…
View On WordPress
0 notes
Text
Dikecam Kaum Nasrani & Minoritas Karena Bela Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Dikecam Kaum Nasrani & Minoritas Karena Bela Ulama, Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
RIDHA Saleh (mantan Komisioner Komnas HAM) menggagas pemakzulan terhadap saya melalui petisi Change.org. Alasan pemakzulan karena saya tidak bekerja baik. Kaum Nasrani dan minoritas mengecam saya karena membela para ulama dan selalu konsisten mengkritik Ahok dan Pemerintah Jokowi.
Jawaban saya: berdasarkan laporan resmi Komnas HAM RI dari 7 sampai 8 ribu pengaduan, sebanyak 60% kasus, saya yang bekerja. Saya bekeja tanpa mengenal waktu dan berkorban segala-segalanya untuk membesarkan Komnas HAM ini setelah sekalian lama tenggelam dan tidak pernah di pandang publik.
Hari ini Komnas HAM menjadi tumpuan harapan atau terminal akhir pengaduan para pencari keadilan di negeri ini. Saya bekerja pontang panting, berjuang berkeringat korbankan tenaga, waktu bahwa merogoh kocek pribadi demi membela keadilan di negeri ini meskipun tekanan, ancaman, teror dan segala risiko selalu menyertai saban hari tanpa henti. Saya menentang kekuasaan negara intervensi Komnas HAM untuk menjaga independensi. Tawaran jabatan pimpin badan Otorita oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Duta Besar oleh Jokowi melalui Jenderal Hendropriyono saja saya tolak.
Standar kerja saya adalah: objektif, profesional, berintegritas, anti korupsi dan anti diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Karena menjadi komisioner Komnas HAM adalah komisoner milik seluruh rakyat Indonesia. Hasil BPK 2015 yang Komnas HAM disclaimer, saya komisioner Komnas HAM bersih sama sekali. Nama saya tidak tertulis dalam laporan BPK.
Sampai dengan saat ini, saya tidak pernah mendengar ada legacy yang Ridah Saleh tinggalkan, tidak pernah mendengar nama saudara disebut-sebut sebagai salah satu komisioner di kantor ini apalagi berprestasi. Bahkan nama Anda pun saya tidak tahu.
Demikian pula, semua orang memuja dan menuji Ahok, rakyat kecil pemilik negeri di kota metropolitan dibantai kata-kata kasar, tanpa dialog, kekerasan verbal merendahkan martabat manusia, digusur dengan defile aparat dibuldozer, lantas bangun proyek-proyek mewah para taipan, yang tidak mencerminkan ajaran dan hukum cinta kasih Kristus.
Di saat ini, di saat semua pejabat negeri ini tunduk, taat dan patuh kepada kekuasaan dan Istana Negara hanya demi sebuah jabatan, hanya demi kekuasaan dan uang. Di saat semua orang bertindak sebagai job seeker di mesin kekuasan, saya memutuskan untuk menjaga marwah Komnas HAM sebagai lembaga independen sebagaimana amanat Prinsip Paris oleh PBB.
Hari ini, rakyat di negeri ini menjerit, ada rintian, ratapan, penderitaan, kesediaan. ratusan ribu orang Papua dibantai atas nama negara, petani, buruh, nelayan, orang miskin dan rakyat jelata menjerit, orang-orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu hidup dalam ketidakpastian di negeri ini.
Pengekangan Kebebasan sipil (civil liberty) dan kebebasan ekspresi, pendapat, pikirkan dan perasaan yg menentang mainstream demokrasi, perdamaian dan hak asasi manusia. Negara ini tidak hadir sebagai pendamai, sebagai pelindung, pengayom. Bahkan pemimpin negara hanya duduk di Bizantium kekuasan membangun kegaduhan di negeri ini selam 2,5 tahun. Pemimpin negara hadir ibarat monster Leviathan yang menerkam rakyat.
Di saat itu, kalian dimana dan kalian kemana? [***]
Natalius Pigai
Penulis ada Komisioner Komnas HAM
[ns]
Sumber : Source link
0 notes
Text
Dizalimi karena Membela Para Ulama, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Dizalimi karena Membela Para Ulama, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Buat Surat Terbuka
Harianpublik.com – Ridha Saleh (mantan Komisioner Komnas HAM) menggagas pemakzulan terhadap saya (Natalius Pigai) melalui petisi Change.org. Alasan pemakzulan karena saya tidak bekerja baik. Kaum Nasrani dan minoritas mengecam saya karena membela para ulama dan selalu konsisten mengkritik Ahok dan Pemerintah Jokowi.
Jawaban saya: berdasarkan laporan resmi Komnas HAM RI dari 7 sampai 8 ribu pengaduan, sebanyak 60% kasus, saya yang bekerja. Saya bekeja tanpa mengenal waktu dan berkorban segala-segalanya untuk membesarkan Komnas HAM ini setelah sekalian lama tenggelam dan tidak pernah di pandang publik.
Hari ini Komnas HAM menjadi tumpuan harapan atau terminal akhir pengaduan para pencari keadilan di negeri ini. Saya bekerja pontang panting, berjuang berkeringat korbankan tenaga, waktu bahwa merogoh kocek pribadi demi membela keadilan di negeri ini meskipun tekanan, ancaman, teror dan segala risiko selalu menyertai saban hari tanpa henti. Saya menentang kekuasaan negara intervensi Komnas HAM untuk menjaga independensi. Tawaran jabatan pimpin badan Otorita oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Duta Besar oleh Jokowi melalui Jenderal Hendropriyono saja saya tolak.
Standar kerja saya adalah: objektif, profesional, berintegritas, anti korupsi dan anti diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Karena menjadi komisioner Komnas HAM adalah komisoner milik seluruh rakyat Indonesia. Hasil BPK 2015 yang Komnas HAM disclaimer, saya komisioner Komnas HAM bersih sama sekali. Nama saya tidak tertulis dalam laporan BPK.
Sampai dengan saat ini, saya tidak pernah mendengar ada legacy yang Ridah Saleh tinggalkan, tidak pernah mendengar nama saudara disebut-sebut sebagai salah satu komisioner di kantor ini apalagi berprestasi. Bahkan nama Anda pun saya tidak tahu.
Demikian pula, semua orang memuja dan menuji Ahok, rakyat kecil pemilik negeri di kota metropolitan dibantai kata-kata kasar, tanpa dialog, kekerasan verbal merendahkan martabat manusia, digusur dengan defile aparat dibuldozer, lantas bangun proyek-proyek mewah para taipan, yang tidak mencerminkan ajaran dan hukum cinta kasih Kristus.
Di saat ini, di saat semua pejabat negeri ini tunduk, taat dan patuh kepada kekuasaan dan Istana Negara hanya demi sebuah jabatan, hanya demi kekuasaan dan uang. Di saat semua orang bertindak sebagai job seeker di mesin kekuasan, saya memutuskan untuk menjaga marwah Komnas HAM sebagai lembaga independen sebagaimana amanat Prinsip Paris oleh PBB.
Hari ini, rakyat di negeri ini menjerit, ada rintian, ratapan, penderitaan, kesediaan. ratusan ribu orang Papua dibantai atas nama negara, petani, buruh, nelayan, orang miskin dan rakyat jelata menjerit, orang-orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu hidup dalam ketidakpastian di negeri ini.
Pengekangan Kebebasan sipil (civil liberty) dan kebebasan ekspresi, pendapat, pikirkan dan perasaan yg menentang mainstream demokrasi, perdamaian dan hak asasi manusia. Negara ini tidak hadir sebagai pendamai, sebagai pelindung, pengayom. Bahkan pemimpin negara hanya duduk di Bizantium kekuasan membangun kegaduhan di negeri ini selam 2,5 tahun. Pemimpin negara hadir ibarat monster Leviathan yang menerkam rakyat.
Di saat itu, kalian dimana dan kalian kemana?
Natalius Pigai Komisioner Komnas HAM -kabarviral/gemar Sumber : Source link
0 notes