#nama anak perempuan zaman now yang modern
Explore tagged Tumblr posts
anakperempuannet · 5 years ago
Text
30 Nama Bayi Perempuan Zaman Now Beserta Rangkaiannya Terbaru
30 Nama Bayi Perempuan Zaman Now Beserta Rangkaiannya Terbaru
Tumblr media
Nama Bayi Perempuan Zaman Now– namaanakperempuan.net. Rekomendasi kali ini, kami akan bagikan nama perempuan paling terbaru. Dimana nama2 dibawah ini merupakan ide nama perempuan yg modern. Sebenernya bukan cuma yang modern saja, terdapat juga kata dari islami. Maka tidak heran jika nama disini sangat direkomendasikan buat jadi tempat memilihkan nama anak perempuan Anda. Karena namanya sangat up…
View On WordPress
0 notes
hazumio · 5 years ago
Text
Wanita & Perempuan
Terlepas dari perbedaan definisi perempuan & wanita, intinya tetep aja dua itu sama secara praktis.
Kasian gak sih? Baca berita wanita di gebukin laki-laki, wanita dibunuh usai diini dan diitu, sampe-sampe saya bertanya, standard wanita zaman now dalam menghargai diri sendiri ini apa? dan definisi wanita menurut para pria zaman sekarang ini apa?
Inikan bukan zamannya zeus, atau zamannya venus, zaman peradaban cina yang berpendidikan lelaki doangan dan peradaban india yang suami mati istri ikut mati, maupun zaman pra Islam yang anak wanita dikubur hidup-hidup(kecuali anak keturunan mulia), dizaman yang kegelapan eropa wanita biasa aja diperlakukan tak ubahnya sebagai pemuas nafsu lelaki semata, tak bisa sekolah, tak bisa memilih, bahkan tak bisa bergaul maupun menyeuarakan keluh kesahnya.
Dibeberapa peradaban bahkan menganggap kelahiran seorang anak wanita merupakan petaka dan momok yang memalukan, lebih dari itu dibeberapa penganut garis keras agama samawi (kecuali Islam) wanita menjadi makhluk kelas 2 dianggap lebih hina dari syaitan, dan laki-laki wajib bersyukur dilahirkan bukan sebagai kafir, wanita ataupun budak, lebih parah salah satu agama non samawi menjadikan tradisi ‘suami mati istri juga ikut mati’ (sengaja ya gak saya kutip ayat kitab suci 2 agama ini biar tidak terkesan menjelekkan agama lain).
Zeus banyak menjadi contoh laki-laki dizaman itu dalam berinteraksi dengan wanita, dizaman romawi pun sama orang-orangnya juga mirip-mirip zeus cuma ganti nama doang, yaitu doyan berhubungan diluar pernikahan hingga anaknya setengah manusia setengah dewa lahir dimana-mana, tak heran kalau dia jadi role model sebagian laki-laki tak beriman dalam memandang wanita, yaitu wanita definisi zeus hanyalah dilihat wajah dan tubuhnya saja. 
Pantas saja peradaban ini meninggalkan bekas peradaban seni yang tak jauh-jauh dari tubuh wanita setengah telanjang. Abisan perempuan cuma itu aja yang dinilai? ckck.
Ketika wanita cuma dinilai sebagai pemuas seks semata, bagi mereka yang hanya memandang wanita tak lebih dari pemuas ranjang maka yang berhubungan dengan itulah yang akan dicari, apa itu? Ya bentuk wajah & bentuk tubuh, emang apalagi yang dicari pria model zeus dari wanita selain dua itu jika mendefinisikan wanita hanya sebagai pemuas ranjang.
Apa zaman sekarang laki-laki modern sudah berubah cara berfikirnya? enggak tuh, apalagi yang tidak beriman pada Allah dan rasul-Nya. Minimal ketika seorang laki-laki beriman dan mengamalkan Ilmunya, dia paham wanita itu adalah makhluk Allah yang diciptakan untuk kehidupan ini dengan cara dimuliakan dengan dinikahi, dinafkahi dan dipenuhi kebutuhannya, kebutuhan pendidikan, keamanan, pakaian dll.
Rasulullah suri tauladan terbaik dalam memperlakukan wanita, terutama Istri-istri beliau, sayang zaman sekarang orang tidak mampu membedakan poligami beliau dan kehidupan berumah tangga beliau, sebenarnya dua ini adalah topik pembahasan yang berbeda.
Maka wanita yang mau-mau saja mengekploitasi bentuk wajah & bentuk tubuh, apa tanggapannya jika disamakan dengan wanita dizaman zeus? sekalipun berpendidikan tinggi.
Namun tidak semua wanita dizaman pra Islam dijadikan sebagai pemuas ranjang semata, mereka yang terlahir sebagai anak raja mendapatkan perlakuan Istimewa, tak bisa disentuh sembarangan orang, tak bisa bercengkrama dengan sembarang orang, bahkan tak bisa bergaul dgn sembarang orang, hanya orang-orang tertentu yang bisa. 
Umumnya begitu anak bangsawan, raja, orang mulia dizaman Pra Islam itu, aturan yang begitu ketat untuk menjaga kemuliaannya, dan menjaga kehormatannya sebagai turunan “darah biru”.
Setelah rasulullah diutus, Syariat Islam diturunkan oleh Allah, keistimewaan yang awalnya hanya dirasakan anak-anak raja & bangsawan menjadi bagian dari aturan yang wajib ditaati oleh wanita-wanita Muslim yang merupakan hasil dari penghapusan kasta, dalam Islam itu gak ada kasta-kasta anda lebih hebat dari suku A, keluarga A B C D, semua dinilai dari ketaatan, mulai dari menutup aurat, tidak tabbaruj, dll, sehingga setiap wanita Muslim yang mau taat pada Allah maka mulia-lah ia seperti orang-orang bangsawan dizaman pra Islam.
Sayangnya, ada wanita-wanita yang menjadikan perlakuan zeus terhadap wanita sebagai standart dengan slogan ‘kalo zeus bisa wanita juga harus bisa’, lalu terkumpul dalam sekumpulan kerangka berfikir bernama ‘pemenisme’ ujung-ujungnya menggugat syariat Islam dan menganggap Islam mengekang perempuan dan menganggap perempuan terhina dengan aturan-aturan yang Allah turunkan, lalu terpecah belah-lah mereka dalam mendefinisikan wanita.
Karena zeus yang dijadikan standar mereka dalam memperjuangkan hak-hak perempuan eh malah berujung sama aja sejatinya, menjadikan wanita hanya sebagai pemuas seks semata, gak percaya? coba aja lihat komentar mereka soal penolakan terhadap syariat Islam, syariat mewajibkan nutup aurat apa komentar mereka, ini karena standar perbuatan mereka adalah manfaat/tidak manfaat menurut akal mereka bukan Halal/Haram
Menjadikan wanita hanya sebagai pemuas seks semata  itukan yang dilakukan zeus. Syariat Islam yang menyuruh menutup aurat digugat, ini digugat, poligami digugat, raja zaman dulu istrinya udah kek bintang dilangit banyaknya yang digugat malah Poligami syariat Islam yang membatasi maximal 4 bahkan tidak dihukumi wajib melainkan mubah (dilakukan tidak berpahala ditinggalkan tidak berdosa) pun masih syariat Islam yang menurut mereka lebih hina. 
Jika yang dituntut hak berpendidikan, syariat Islam mewajibkan menuntut ilmu, jika yang dituntut hak bersuara, syariat Islam mewajibkan amar ma’ruf nahi munkar tidak terbatas hanya pada lelaki tapi perempuan. cuma ya beda job desk, laki-laki silahkan beramar ma’ruf dgn laki-laki, begitupun perempuan pada perempuan. Bahkan karena amar ma’ruf nahi munkar ini saya sebagai seorang wanita merupakan hasil dakwah dari wanita lainnya.
Jika yang dituntut hak untuk bekerja, syariat Islam mengatur Pahala wanita ada pada pengurus & pengatur rumah tangga kalau mau kerja silahkan, asal jangan sampai melalaikan tugas utamanya yaitu sebagai ummun wa rabbatul bait. Bahkan para pengemban dakwah yang saya kenal bermacam-macam profesi mereka ada dokter, dosen, guru, punya butik dlsbg, dan mereka semua taat Islam. 
Ketaatan itu nilai perempuan didalam Islam, bukan rupa fisik, harta, status social dan turunannya, yang menjadi standart kesuksesan seorang wanita maupun perempuan yaitu ketaatan mereka pada Allah. 
Lagian, kalau belum benar-benar paham Islam bisa tidak gak usah terlalu banyak menggugat? kadang-kadang saya nih geli lihat aktivis liberal bin modernis yang sok-sok menggugat syariat Islam padahal yang dipahami keliru semua, gimana tidak keliru jika Al-Qur’an dan Hadits dipahami dengan metode yang tidak sesuai dengan yang sudah dilakukan rasul & para sahabat. Ibarat, orang penelitian, tentu saja metode memahami ilmu social tidak sama dengan memahami ilmu eksak.
Kalau maksa, benar-benar luarbiasalah akal sehatnya. Tapi bisa jadi mereka sudah tercemar penyakit tawadu (tau warna duit). -p
90 notes · View notes