Tumgik
#muslimahacademy
rachmachaela · 4 months
Text
Ustadzah 'Annisa Islamova: Beat Your Insecurities, Level Up Your Quality!
Senin, 27 Mei 2024 20.00 WIB via Zoom
Tumblr media
Apa Saja Penyebab Insecurities yang Terjadi Pada Ummahat?
Faktor Internal
Membandingkan diri dengan orang lain, mulai dari soal ketaatan dalam ibadah, belajar, pendidikan, finansial, dan lain-lain.
Terlalu perfeksionis; tidak dapat bertoleransi dengan hal-hal yang sekiranya tidak perlu dipermasalahkan
Merasa bodoh dan tidak bisa dalam segala hal
Takut kegagalan; tidak ingin mencoba hal baru karena ada pembatasan dari diri sendiri
Faktor Eksternal
Standar sosial yang terlalu tinggi; misalnya seseorang yang memiliki keahlian yang tidak dimiliki diri sendiri
Trauma masa lalu; dengan pertolongan Allah Ja 'Alla yang bisa menolong agar bisa sembuh dari kejadian-kejadian masa lalu dari faktor luar
Bullying; dari pihak luar yang melalukan kritik ataupun ucapan/tindakan dari orang lain
Lalu, Bagaimana Pandangan Islam Terkait Insecurity Ini?
Sisi Positif
Sebagai muhasabatun nafsi yang membuat seseorang untuk mengevaluasi diri sendiri dengan melihat kembali ke dalam diri kita dimana kelemahan dan kekurangan amalan dari kita sendiri, sejauh mana kondisi keimanan kita saat ini sehingga bisa mengenal diri sendiri dan berefek pada meningkatkan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla
Tidak merasa lebih baik dari orang lain. "Maka janganlah kamu merasa dirimu suci, sesungguhnya Allah mengetahui tentang orang-orang yang bertakwa", firman Allah di Quran.
Sisi Negatif
Melemahkan tauhid, yaitu tidak melihat bagaimana kebesaran Allah Ta'ala. Ketika seseorang insecure tentang diri mereka (fisik, kecerdasan, finansial, dll), tentu dia tidak bisa melihat kebesaran Allah Azza Wa Jalla. Orang-orang yang mau mentadabbur kekuasan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, orang-orang yang mau belajar bagaimana kesempurnaannya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menciptakan makhluknya yang berbeda-beda dan lain-lain. Apabila melihat diri sendiri saja tidak bisa melihat hal yang baik, bagaimana mau melihat ke yang lain? Tentunya hal ini membuat kita mempertanyakan tauhid kita. Sehingga pembahasan tentang insecure haruslah keras atas dasar Islam. "Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya." Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala membuat bentuk fisik manusia secara berbeda-beda itu menunjukkan kesempurnaan dan kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bukan untuk menyamakan standar karena memang Allah Jalla Wa 'Alla telah menciptakan secara berbeda-beda.
Bentuk sedikitnya hamba yang bersyukur. Ketika seseorang membandingkan diri mereka dengan orang lain, hal itu mengurangi rasa syukur orang tersebut atas apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan. Padahal, seseorang tersebut masih bisa mendengar secara normal, bisa mengikuti kajian dengan kondisi aman dan nyaman, namun hal tersebut seolah tidak berarti. Naudzubillah. Seharusnya kita justru harus bersyukur dengan kondisi-kondisi tersebut. Ketika kita diberi cobaan, haruslah mengucapkan "Qadarullah wa masyafa'al" dan "Alhamdulillah 'alla kulli hal". Sedangkan kita diberi kenikmatan yang berlebih, hendaknya mengucapkan "Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimusshalihat". Sebagai seorang muslimah, yang memiliki tauhid atas Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berpedoman kepada Al-Quran dan As-Sunnah, tentunya menyikapi perbedaan atas yang dimiliki orang lain dan diri kita karena memang hal tersebut adalah kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan sebaiknya seorang muslim menyikapi dengan diri sendiri.
Bisa terjerumus dalam iri yang dengki dengan nikmat yang dimiliki saudaranya. Hal ini bukan menjadi kategori ghibtah atau iri yang memotivasi, namun justru masuk ke kategori hasad atau iri yang justru ingin menghilangkan nikmat itu dari orang lain. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memperbolehkan ghibtah, apabila hasad tersebut dapat meningkatkan keimanan. Justru ketika insecure, sebaiknya kita doakan orang lain tersebut dan kita doakan diri kita sendiri agar dijauhkan dari rasa dengki atas orang-orang yang lebih dulu beriman dari kita.
Level Up Your Quality!
Sadarilah bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kita menjadi orang yang bergelimangan harta dan rupawan tapi memerintahkan kita menjadi manusia dengan penuh ketakwaan. Maka, selalu menunggulkan untuk terus beramal shalih. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullahu Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, bahwa "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanya melihat pada hati dan amalan kalian." Terdapat doa yang juga "Ya Allah, Engkau telah memperbagus fisikku, maka perbaguskanlah akhlakku."
Ubahlah mindset kita bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, bahwa setiap manusia memiliki ujian yang Allah berikan kepada mereka sesuai takarannya masing-masing. Sudah sunnatullah bahwa setiap manusia yang hidup dunia diberi kenikmatan dan ujian, dan tidak semua manusia menceritakan ujian-ujian yang dialami olehnya. Sehingga, tidak perlu hanya insecure dengan kondisi orang lain. Allah Azza Wa Jalla pun menjadikan ujian bagi satu orang kepada orang lain, sehingga perlunya kesabaran. Seperti hal nya faktor eksternal yang ada di lingkungan kita, sehingga perlunya menyikapi dengan kacamata Islam. PR yang perlu kita garis bawahi, yaitu, maukah kita bersabar dengan kenikmatan dan ujian yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada diri kita masing-masing, dan bukan orang lain.
Marilah menyesuaikan apa yang ada pada diri kita. Contohnya, seorang ibu yang telah memiliki anak punya kondisi yang tentunya berbeda dengan akhwat yang belum memiliki anak, sehingga tidak perlu menggunakan takaran atau standar dari orang lain. Sebaiknya, berkacalah atau berkumpulah dengan orang-orang yang 'sejenis' agar dapat mencontoh dan bisa dijadikan pembelajaran yang dapat diterapkan kepada diri sendiri. Hal ini dapat meringankan beban pikiran karena tidak membandingkan dengan orang lain yang berbeda kondisinya. Bahkan, sesama akhwat yang belum menikah pun kondisinya berbeda-beda walaupun sama-sama belum menikah. Kembalilah kepada kondisi masing-masing dan tidak perlu memaksakan sebagaimana dengan orang lain agar kita bisa level up diri kita sendiri dengan pencapaian kita sendiri.
Jalanilah dan rawatlah yang saat ini tengah Allah amanahkan untuk kita. Wanita muslimah yang mengerti konsep keislaman ialah yang memperhatikan keimanannya, juga jasadnya, dan ruhnya. Fitrahnya muslimah memang diajarkan untuk merawat diri dan menjaga keindahan yang Allah berikan. Tujuan menjaga diri sendiri tersebut adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menyenangkan diri sendiri. 'Aisyah Radhiallahu Anha menjaga kesehatan dan keindahan tubuhnya, salah satunya dengan menggosokkan siwak untuk menjaga kebersihan mulutnya. Hal ini bertujuan untuk menerima diri kita sendiri dan aware atas kelebihan dan kekurangan yang bisa di-upgrade sebagai rasa syukur atas karunia yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan.
Berdoalah ketika engkau merasa takjub dengan saudarimu, doakan keberkahan untuknya dan dirimu. Salah satu doa yang bisa diamalkan, yaitu "Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina", yang artinya "Ya Allah aku minta petunjuk kepada-Mu agar dijauhi dari 'afaf dan ghina", yang mana 'afaf yaitu sifat yang menyukai hal yang tidak halal dan 'ghina yaitu hati yang selalu merasa tidak cukup dan butuh pada apa yang dimiliki manusia yang lain.
Maka, bersyukurlah dengan apa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepadamu. Seperti halnya nikmat mengikuti webinar ini dan bisa membagikan ilmu kepada orang lain. Apabila tidak bisa mensyukuri nikmat yang kecil, bagaimana Allah akan memberikan nikmat yang besar? Surat Al-Waqiah ayat 68-70.
------
Dear Muslimah,
Apakah rasa insecure yang kita rasakan itu merubah kita menjadi taat atau malah sebaliknya?
Apakah rasa insecure yang kita rasakan itu menjuru pada kebaikan dan ketaatan atau malah sebaliknya?
Apakah rasa insecure yang kita rasakan itu membuat kita mendokan orang lain agar menambah keberkahan padanya dan keberkahan untuk diri kita, atau malah sebaliknya?
Dear Muslimah,
Kita begitu berarti dan sempurna dengan balutan syari'at Islam sehingga balutlah dengan mendoakan keberkahan kepada seluruh umat Islam dimanapun berada
Semoga Allah Azza Wa Jalla jaga kita semua, aamiin
2 notes · View notes