#musabaqah
Explore tagged Tumblr posts
hargo-news · 3 months ago
Text
Gorontalo Catatkan Prestasi di MTQ KORPRI Nasional
Hargo.co.id, GORONTALO – Provinsi Gorontalo berhasil mencatatkan prestasi pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri Nasional 2024. Prestasi tersebut diraih Kafilah Korpri Provinsi Gorontalo pada ajang MTQ Korpri Nasional 2024 yang berlangsung sejak tanggal 4 hingga 9 November 2024 di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Penjabat Gubernur Gorontalo yang diwakili oleh Kepala Dinas…
0 notes
lamansuci · 1 year ago
Text
Membersamai Al-Qur'an; proyek seumur hidup
Beberapa hari terakhir ini saat mengikuti even musabaqah Al-Qur'an, terasa berbeda dari even-even sebelumnya. Hafalan Qur'an terasa sangat berat dan susah masuk, terasa seperti ada yang menghalangi, padahal ini bukan kali pertama even yang diikuti, tapi sudah berkali-kali.
Hasilnya pun sangat jauh menurun dari yang sudah-sudah. Namun bukan hasilnya yang aku sesali, tetapi diri ini. Sejenak mundur ke 10 tahun yang lalu, saat menyelesaikan hafalan terakhir satu per satu teman dan guru-guru menyelamati dan mendoakan. Tapi tidak dengan guru tempat aku menyetorkan hafalan, padahal aku sangat ingin mendengarkan ucapan selamat darinya.
Waktu terus berjalan, dalam perjalanan menjaganya hingga saat ini, baru aku paham kenapa beliau tidak mengucapkan selamat. Sebab, saat ayat terakhir dihafal, saat itu pula perjalanan bersama Al-Qur'an dimulai.
Menjaganya tak cukup hanya rutin muroja'ah setiap hari. Ada amalan-amalan sunnah apalagi wajib yang mesti dijaga. Ada diri yang mesti dijauhkan dari maksiat, dan maksiat ini sangat banyak ragamnya. Seringkali syaitan menjadikannya tampak biasa-biasa saja, sehingga tak terasa diri mulai terbiasa dengan perbuatan tersebut. Perlahan hafalan pun mulai menjauh. Bukan kita yang menjauh, tetapi ia-nya menjauh tak bisa menyatu dengan diri jiwa yang berkawankan maksiat.
Alhasil, even musabaqah kali ini benar-benar menjadi tamparan bagi diri ini. Sesekali kita butuh jatuh, butuh kehilangan, agar tau betapa berharganya sesuatu yang pernah kita sia-siakan.
38 notes · View notes
haikalmarbun · 10 months ago
Text
Tersesat dalam Kebaikan
Tumblr media
Selepas menonton pertandingan antara Indonesia melawan Uzbekistan dalam laga semifinal AFC kelompok umur U-23, aku sejenak rehat  dan bersandar ke dinding mushalla. Satu demi satu orang-orang meninggalkan lokasi nonton bareng dengan raut wajah kecewa karena Indonesia gagal meraih kemenangan. Bagiku itu hal sah-sah saja jika ada yang melemparkan raut wajah kecewa karena tim favoritnya kalah. Tetapi, bukan itu yang ingin aku ceritakan. Aku bersandar sembari membuka pesan WhatsApp. Membalas pesan yang masuk satu per satu dari teman-teman. Saat sedang mengalihkan pandanganku dari layar HP, ternyata di sampingku adalah adik tingkatku di kampus. Sudah lama rasanya tidak mengobrol dengannya semenjak aku sudah lulus dari pendidikan strata 1 ku di kampus. Aku mencoba membuka obrolan dengan menyapa. “Akh, gimana kondisi dakwah di fakultas? Abang lihat di grup tidak ada pergerakan sama sekali. Biasanya rame dengan berbagai macam masalah yang disampaikan oleh penghuni grup”, tanyaku kepadanya. Kemudian, “Itulah bang. Ana juga kurang tahu kondisi adik-adik di kampus semenjak selesai dari kampus”. Setelah itu terjadilah obrolan yang cukup panjang kurang lebih setengah jam. Inti dari obrolan yang cukup panjang tadi adalah saling bertukar infoemasi mengenai keberlangsungan dakwah di kampus. Selama aku mendengarkan informasi perkembangan adik-adik di kampus, rasanya ada rasa sedih yang bertengger di hati ini. Ingin rasanya turun tangan untuk menjadi penambah sedikit solusi dari masalah yang ada. Namun, aku sadar bahwasanya itu bukan lagi ranahku untuk terlibat lebih jauh. Biarlah mereka yang mencari solusi dari permasalahan yang ada sekarang.
Mencoba menghela nafas dan kembali mengingat perjuangan bersama teman-teman di kampus dulunya. Banyak kenangan yang menyenangkan, tetapi yang menyesakkan lebih banyak. Bagaimana ketika dulu mengangkatkan suatu kajian keagamaan di kampus dengan jumlah pendengarnya yang sangat sedikit. Berulang kali seperti itu. Sempat aku berpikir apakah kajian ini membosankan sehingga tidak banyak yang tertarik untuk hadir mendengarkan nasehat-nasehat agama. Tidak hanya itu, saat di kampus beberapa teman-teman ada yang mendapatkan respon yang tidak baik dari mahasiswa lainnya. Dikatakan orang sok alim, orang-orang ekslusif dan lain sebagainya. Itu sedikit pengalaman pahit yang aku dan teman-teman lainnya rasakan. Masih banyak pengalaman pahit lainnya tetapi tak tega aku menuliskan di sini. Biarlah yang pahit itu menjadi cerita rahasia bagiku. Berharap hal-hal yang pahit aku dan teman-teman rasakan tidak terulang kepada adik-adik sekarang.
Sepulangnya aku dari tempat nonton bareng dan setelah emngobrol dengan salah satu adik tingkat tadi, aku tersadar ternyata aku butuh nasehat. Sesampainya di rumah, ku hidupkan lampu belajarku dan ku buka laptop. Kemudian ku buka kembali catatan-catatan kecil di  notes HP ku. Aku menemukan tulisan yag diambil dari taujihnya KH. Hilmi Aminuddin rahimahullah, isinya seperti ini.
"Kalau sudah jadi kader tapi tidak mau memikul beban, ya jadi onta sayur saja..." Sebagai organisasi kader, kita jelas harus mengandalkan vitalitas, stamina, dan dinamika. Kalau tidak punya stamina yang tinggi, vitalitas yang tinggi, dinamika yang tinggi, kita ketinggalan. Wong jumlah kita secara kader sedikit. Dinamika ini, (hayawiyatul harakah) merupakan tuntutan yang rabbani dari Allah SWT. Bagaimana Allah meminta kita untuk wasari'uu (bersegeralah). Falyatanafasil mutanafisun. Fastabiqul khairat,  Dimana kita dituntut terus bergerak dan memiliki semangat kompetitif, semangat musabaqah, semangat berlomba. Kalau tidak mempunyai vitalitas dan dinamika, jelas itu tidak mungkin. Rasulullah mengatakan innama an-naasu kal ibilil miah, manusia itu bagaikan onta seratus. Yang, la takaadu tajidu fiiha rahilah, yang hampir saja di antara onta seratus itu tidak ditemukan onta pemikul beban. Artinya yang ada onta pedaging, onta sayur semua. Proses tarbiyah itu adalah proses pemilihan untuk melahirkan onta pemikul beban itu. Maka, kalau sudah jadi kader tapi tidak mau memikul beban, ya jadi onta sayur saja. Dinamika adalah tuntutan Al-Quran dan sunnah. Kita ini harus memiliki vitalitas, dinamika dan energi yang tinggi. Tentu kekuatan yang kita harapkan adalah kekuatan yang rabbani yang nahnu aqwiya bi rabbina (kita menjadi kuat bersama Tuhan kita). Bahwa kita menjadi kuat karena Allah, karena kedekatan dengan Allah, dengan ma'iyatullah. Qawiyun bi rabbina, qawiyun bi jama'atina wa qawiyun bi ikhwatina. Dengan ukhuwah dengan berjamaah kita ini menjadi kuat. Sebab secara individu manusia susah untuk menjadi kuat. Back-up dari Allah, back-up dari jamaah, back-up dari ikhwah, dengan ta'awun, dengan takaful, dengan takamul, insya Allah kita bisa memenuhi tuntutan itu.
Inilah pesan yang aku cari selama ini. Sadar akan lemahnya hati sehingga mudah untuk futur, mudah pula semangat kembali. Sadar bahwasanya tidak banyak orang yang diberi kesempatan menjadi pengabdi Rabbul ‘alamiin. Karena konsekuensi yang akan diterima bukan konsekuensi murahan. Karena lingkaran pertemanan akan semakin sempit, waktu yang tersedia rasanya sangat sedikit dibandingkan tugas-tugas yang harus dituntaskan. Belum lagi nantinya harus meluangkan tenaga dan pikiran ketika harus mendiskusikan perkara-perkara yang diputuskan dalam disksi bersama.
Ya rabbuna, sekiranya memang ini cara terbaikmu mengingatkan kami yang lalai terhadap masalah yang ada. Ikhlaskan hati kami menerima dan menjalankannya. Jangan Engkau jadikan kami orang-orang yang mudah menaruh rasa harap kepada manusia lain yang kemudian terjatuh dalam rasa kecewa yang mendalam. Jangan pula Engkau jadikan kami orang-orang yang merugi di antara yang lainnya. Yaa muqallbal quluub, tsabbit qalbii ‘ala diinik wa ‘alaa thaa’atik.
7 notes · View notes
fadiladeen · 1 year ago
Text
Mata
Cerita ini aku rahasiakan dulu di Tumblr sebelum aku post dan nulis buku.
Tiga tahun yang lalu, aku adalah seorang aktivis muslimah yang penuh dengan kegiatan. Aku suka menulis dan mengajar. Tak tanggung-tanggung aku aktif di tiga organisasi sekaligus, dan beberapa organisasi lainnya yang aku join ketika senggang. Aku pulang ke asrama tempat singgahku hanya untuk istrahat dan tidur saja. Selain berorganisasi, tentu saja aku memiliki kewajiban untuk berkuliah karena statusku sebagai seorang mahasiswa. Aku disibukkan dengan segala kegiatan yang membuatku lupa dengan satu hal, yaitu urusan cinta.
Sebagai muslimah yang sedang belajar taat, saat itu aku ingin membatasi diri dari memiliki perasaan spesial kepada lawan jenis. Meskipun mungkin ada, dan itupun suka (belum cinta ya) dalam diam dengan seseorang yang pertama kali membuatku kagum di kampus.
Kami bertemu ketika ada acara Musabaqah Quran, aku menjadi panitia di belakang layar dan dia leadernya. Aku kagum dengan caranya bertutur dan berinteraksi dengan akhwat, sangat menjaga dan tidak pernah kontak mata secara langsung. Pun sama ketika beberapa waktu yang lalu, yayasanku mengadakan sebuah event. Aku terkejut dia tiba-tiba hadir lalu menyampiriku untuk mengisi registrasi. Sempurna, dia tak menatapku secara langsung. Tapi lucunya aku yang keterlaluan salah tingkah. Haha.
Diantara kisah cinta yang paling kusyukuri adalah aku pernah menjauh dengan seseorang setelah mengetahui perasaanya kepadaku. Saat itu aku sedang ada kelas yang digabung dengan kelas lain. Aku mendapati sosok laki-laki tinggi, putih dan fasih bahasa Inggris menyorot mataku dalam waktu lama. Aku tahu dia seseorang yang cukup terkenal di jurusanku yang mungkin banyak yang menyukainya.
Aku mencoba menunduk saat ia menatapku tapi tetap saja matanya terus menyorotiku dalam waktu yang cukup lama. Setelah selesai kelas dan masing-masing pulang ke kosnya. Aku mengecek HP dan melihat storynya. "Matanya sangat indah"
Kurang lebih seperti itu ia menulisnya dalam bahasa Inggris. Kukira hanya sekali tapi ternyata ia sering membuat story tentang perasaan kagum baik berbentuk puisi, majas, atau Quotes. Saat itu aku berpikir itu bukan untukku, mungkin saja ia sedang merangkai kata dalam bahasa inggris untuk meningkatkan skillnya. Aku merasa tidak peka dengan apapun yang ia tulis.
Namun suatu ketika rasa penasaranku semakin meningkat. Apa iya kata-kata begini hanya ditujukan padaku? Aku pun menanyakannya kepada teman teman kelasnya tentang storynya apakah di hide atau untuk semua orang. Dan ternyata benar, itu hanya untukku.
Namun lagi-lagi setelah aku tahu itu, aku tetap tidak merasakan apa-apa. Aku merasa bahwa tidak mungkin orang yang luar biasa seperti dia bisa mengagumiku yang perihal skincare saja tidak tahu apalagi memakainya. Aku memilih menjauh darinya, memblokir nomor hingga unfollow sosial medianya. Aku takut saja jika kekagumannya berlarut-larut pada orang yang banyak dosa seperti diriku.
Pun kalau saja aku merespon perasaanya, lalu setelah itu apa? meresmikan dengan pacaran?
Big no... Posisiku dalam lini dakwah saat itu cukup penting sehingga untuk berpacaran saja sudah benar-benar melanggar marwah sebagai aktivis dakwah. Aku tidak mau menggubris perasaanya, itu sama saja aku siap meluncur kedalam jurang yang mungkin membuatku tidak bertemu lingkungan kebaikanku saat ini.
Aku bersyukur karena memilih menjauh darinya meski ada perasaan iba dan tetap ingin dicintai namun prinsipku sangat kuat untuk tidak meresponnya. Hingga sampai saat ini, tak ada lagi komunikasi diantara kami, tidak pernah saling tahu sosial media masing-masing, nomor juga tidak saling save. Semua aman terkendali.
Tapi aku curiga ia datang dengan versinya yang baru, bukan untuk mengajakku pacaran tapi untuk ke jenjang yang serius seperti yang ada di cerita-cerita hehe. Canda, ini hanya kehaluan saja.
Namun yang pasti, di posisiku saat ini sebagai seorang muslimah yang aktif dan diharuskan berinteraksi dengan ikhwan sehari-hari, aku memang perlu berpikir untuk memliki tambatan hati. Karena jujur saja, aku merasa risih dengan beberapa laki-laki yang mendekatiku. Aku bisa merasakan mereka mengagumiku meski belum 100% pasti. Tapi karena mungkin tindak polosku yang membuat mereka salah paham sehingga bebas saja mereka menaruh rasa.
Perasaan ini menyiksaku. Aku rindu seseorang yang namanya tertulis dalam lauhul mahfudz. Aku rindu kehadirannya. Dia adalah satu-satunya orang yang akan menyelamatkanku, menjadi orang yang paling kucinta dan satu-satunya teman hidupku selamanya.
Kapankah kau akan menjemputku?
Semoga Allah menjagamu dalam ketaatan, melindungimu dari segela keburukan dan dosa. Semoga Allah jadikan perasaan rindu kita sebagai jihad cinta menuju SyurgaNya....
10.12.23 ~ Menunggumu disini.
3 notes · View notes
kabartangsel · 8 days ago
Text
MTQ Internasional 2025, Indonesia Juara Umum
Indonesia kembali mencatat prestasi di level dunia dengan menjadi juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4. Indonesia bahkan menyapu bersih juara I di semua kategori. MTQ Internasional ke-4 berlangsung di Jakarta, 29 Januari – 1 Februari 2025. Dibuka oleh Menag Nasaruddin Umar, MTQ Internasional ditutup oleh Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i. Sebanyak 60 qari, qariah, hafiz,…
0 notes
sinargunungcom · 22 days ago
Text
Danramil 08/Kronjo Hadiri Penutupan MTQ Ke-55 Tingkat Kabupaten Tangerang
sinargunung.com, Kodam Jaya, Tigaraksa | Danramil 08/Kronjo, Kapten Kav Jatman Syam, mewakili Dandim 0510/Tigaraksa menghadiri acara penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-55 tingkat Kabupaten Tangerang yang berlangsung khidmat di Lapangan Jarum, Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/01/2025) malam yang dihadiri sekitar 2.000 orang. Turut hadiri sejumlah pejabat,…
0 notes
muhammadjhovy · 22 days ago
Text
Mental Juara Anak Papua #5
Mental juara itu bukan berarti pasti selalu menang. Mental juara itu artinya punya jiwa kompetitif dan terbiasa untuk berada dalam situasi persaingan. Itu definisiku. Saya merasa menghabiskan waktu di Papua lebih dari 10 tahun punya andil besar membentuk mental juara. Papa dulu kerja di tengah hutan. Sebuah perusahaan pertambangan. Tidak semua karyawan bisa membawa keluarganya ke sana. Rumah dinas terbatas dan mungkin hanya untuk jenjang pekerja tertentu saja. Suatu saat, rezeki untuk membawa keluarga hadir di keluarga kami. Alhamdulillah. Bisa saja mamaku memilih LDM. Menolak relokasi ke Papua dan menolak rumah dinas. Bertemu suami bisa setahun dua kali. Terlebih gaji papa akan terasa lebih besar kalau dibandingkan biaya hidup di Pulau Jawa. Alasannya pun bisa saja terkait kualitas pendidikan anak-anak. Masuk akal ya sampai sini? Tidak. Mamaku ternyata tipikal ibu yang ingin anak-anaknya merasakan sosok ayah. Beliau ingin keluarganya "utuh". Hal yang sampai saat ini patut saya syukuri. Karena kelak saat saya SMA, papa meninggal. Saat saya kuliah, mama meninggal. Minimal, saya punya memori keluarga utuh saat kecil. Berangkat lah kami ke Papua. Kami saat itu berada di lingkungan yang memang kekurangan akses dan mimpi. Jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Ada beberapa fasilitas dari perusahaan. Namun, tentu terbatas. Jangan disamakan kami yang orang Papua dengan kalian yang di Pulau Jawa. Kita bicara konteks saat itu. Kalian sedari pagi sudah bertarung cari angkot ke sekolah. Kami punya keinginan untuk sekolah saja sudah bagus. Kalian lengah sedikit terkait pelajaran, selanjutnya bisa tidak dapat sekolah negeri bagus. Kami mau berusaha atau tidak, sekolah di lingkungan kami hanya ada satu. Toko buku dan perpustakaan kalian melimpah. Seingatku, di tempatku tidak ada toko yang khusus berjualan buku meski perpustakaan masih ada. Orang itu bercita-cita juga sejauh pengetahuan yang dimilikinya. Mama tahu suatu saat anak-anaknya akan menghadapi kehidupan Pulau Jawa yang lebih ketat persaingannya. My mom was a tiger mom. Didikannya keras. Tidak semua didikannya saya benarkan, tetapi banyak didikannya yang tentu baik. Disiplin kencang. Teman-temanku yang lain sibuk main, saya terpaksa sibuk belajar. Buku-buku dibelikan saat kami liburan ke Jawa. Sedari kecil saya sudah minum kopi biar kuat belajar. Kopi susu menemani belajar pagi. Tidak ada cerita saya ketiduran saat pelajaran di sekolah. Tidak berhenti di persaingan ranking di sekolah, perlombaan-perlombaan juga saya ikuti. Lomba menulis puisi, membaca puisi, Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), sampai olimpiade fisika. Jiwa bertarung dipelihara terus meski di tengah hutan. Refleksiku mengatakan sebenarnya saya bukan yang paling cerdas secara IQ di sana lantas menang banyak lomba. Dulu pernah ada tes IQ di sekolah, ternyata saya bukan yang paling tinggi. Saya itu sudah menang pengetahuan sejak awal. Pengetahuan yang Allah titipkan ke mama kalau di luar hutan Papua ini ada dunia yang keras. Perlu jiwa survival. Perlu jiwa kompetitif. Maka mama berusaha membuat lingkungan yang kondusif. Sehingga, jika minim akses buku, maka mama carikan. Harga makanan bergizi mahal, tetap dibeli. Ada kesempatan belajar jauh terkait olimpiade fisika, mama dukung untuk berangkat. Saat SMA, saya pindah ke Jawa. Kaget. Ranking terjun bebas. Saat itu pertama kalinya ngekost sendiri. Pertama kalinya hidup menetap tanpa ada satu pun keluarga kandung. Namun, mental juaranya masih tersisa. Ada kerinduan untuk mencicipi juara lagi. Perlahan mulai mencari celah. Hingga akhirnya dengan ijin Allah, saat kuliah pernah beberapa kali lomba tingkat yang lebih luas dan kompetitif. Uniknya, di tingkat nasional, saya dikenal sebagai Anak Bandung. Bandung memang banyak mendidikku, tetapi Papua jauh lebih banyak mendidikku.
Sekali lagi, mental juara itu bukan berarti pasti selalu menang. Mental juara itu artinya punya jiwa kompetitif dan terbiasa untuk berada dalam situasi persaingan. Terima kasih, Ma. Bandung, 17 Januari 2025. 8.24 PM Berusaha mengumpukan sisa-sisa mental juara. Kepingan ini harus terus kujaga. Perlombaan dalam ikut memberi manfaat masih terbuka lebar. Semoga kali ini tidak cari piala terpajang di lemari.
0 notes
menyingkap-rahasia · 2 months ago
Text
Al-Hikam
Pasal 3
Himmah dan Qadar
- "KEKUATAN TAQDIR"
سَـوَ ابِـقُ الْهِمَم�� لاَ تَخـْرِقُ أَسْوَارَ اْلأَقْدَارِ
- "Kekuatan himmah-himmah tidak akan mampu mengoyak tirai qadar-qadar."
- Syarah
- Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Hikam Pasal 2, 
- himmah adalah sebuah tarikan ke atas, keinginan menuju Alloh,
- merupakan lawan kata dari syahwat.
- Adapun pengertian sawaabiqu (dari akar kata sabaqa) bermakna kekuatan atau perlombaan
- satu akar kata dengan istilah musabaqah.
- Pengertiannya adalah bahwa sekalipun seseorang memiliki , himmah yang sangat kuat,
- namun pencapaian dalam bersuluk itu sudah ditentukan kadarnya, porsinya, dan waktunya.
- Segala sesuatu sudah ditentukan takdirnya.
- Bersuluk itu pada intinya adalah berserah diri kepada Alloh,
- pencapaian dalam jalan suluk tidak dapat dipercepat maupun diperlambat.
- kekeramatan atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir,
- maka segala apa yang terjadi semata-mata hanya dengan takdir Alloh."
- Hikmah ini menjadi ta'lil atau sebab dari hikmah sebelumnya (Iroodatuka tajriid) seakan akan Mushonnif berkata:
- Hai murid, keinginan/himmahmu pada sesuatu, itu tidak ada gunanya,
- karena himmah yang keras/kuat itu tidak bisa menjadikan apa-apa seperti yang kau inginkan,
- apabila tidak ada dan bersamaan dengan taqdir dari Alloh.
- Jadi hikmah ini (Sawa-biqul himam) mengandung arti menentramkan hati murid dari keinginannya yang sangat.
- SAWAA-BIQUL HIMAM (keinginan yang kuat):
- apabila keluar dari orang-orang sholih/walinya Alloh itu disebut: Karomah.
- Apabila keluar dari orang fasiq disebut istidroj/ penghinaan dari Alloh.
- Firman Alloh subhanahu wata'ala: 
- "Dan tidaklah kamu berkehendak, kecuali apa yang dikehendaki Alloh Robb yang mengatur alam semesta." ,[At-Takwir 29]. 
- "Dan tidaklah kamu menghendaki kecuali apa yang dikehendaki oleh Alloh,
- sungguh Alloh maha mengeta hui, maha bijaksana.", [QS. Al-Insaan 30].
1 note · View note
mediapromoter · 2 months ago
Text
Raih 2 Emas dan 2 Perunggu, Way Kanan Berhasil Naik Peringkat Kesembilan Pada MTQ Ke-50 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023
Way Kanana, Mediapromoter.id – Usai dilepas oleh Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M pada Tanggal 9 Oktober 2023 lalu untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-50 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023, sebanyak 5 orang Kafilah berhasil meraih Juara dalam Cabang yang diperlombakan. Pada MTQ yang diselenggarakan sejak Tanggal 9 sampai dengan 15 Oktober 2023, Kabupaten Way Kanan berhasil…
0 notes
lampung7com · 3 months ago
Text
Pj. Gubernur Lampung Buka MTQ Ke-51 Tingkat Provinsi, Dorong Penguatan Ukhuwah dan Kebersamaan Jelang Pilkada 2024
Bandar Lampung – Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-51 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024, di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Selasa (12/11/2024). Pj. Gubernur Samsudin mengatakan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an yang rutin dilaksanakan merupakan salah satu instrumen penting dalam pengembangan syiar Islam dan ikhtiar untuk mengagungkan kalam Ilahi,…
0 notes
hargo-news · 5 months ago
Text
Sebanyak 19 Peserta Wakili Gorontalo Pada MTQ KORPRI Nasional
Hargo.co.id, GORONTALO – Sebanyak 19 peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an Korps Pegawai Republik Indonesia (MTQ KORPRI), siap mewakili Gorontalo di tingkat nasional. Para peraih peringkat pertama MTQ KORPRI tingkat Provinsi Gorontalo ini akan mewakili Gorontalo di MTQ KORPRI Nasional ke – VII yang akan digelar pada 3-10 November mendatang. Dalam keterangannya, Wakil Ketua IV KORPRI Provinsi,…
0 notes
satu-komando · 3 months ago
Text
Pj. Gubernur Lampung Samsudin Resmi Tutup MTQ ke-51 Tingkat Provinsi Lampung
LAMPUNG – Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, menutup Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-51 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024, di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Minggu (17/11/2024) malam. Dalam kesempatan tersebut Pj. Gubernur Samsudin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh panitia penyelenggara dan seluruh pengurus LPTQ Provinsi Lampung, juga kepada seluruh kafilah…
0 notes
rasiooid · 3 months ago
Text
Kecamatan Caringin Jadi Daerah Perdana Musabaqah Qira’atil Kutub Bogor Diselenggarakan Pemkab
RASIOO.ID – Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat Kabupaten Bogor yang pertama, diselenggarakan di Kecamatan Caringin. MQK ke-1 tahun 2024 berlangsung di Hotel Grand Pesona, Caringin, Rabu (23/10). Kegiatan MQK pertama ini bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor dengan mengusung tema “Kiprah Santri Untuk Peradaban dan Kerukunan Masyarakat Kabupaten Bogor”. MQK perdana…
0 notes
riaunews · 3 months ago
Text
Buka MTQ Korpri Nasional di Palangka Raya, Gibran Tak Beri Kata Sambutan Meski Sudah Diminta Gubernur Kalteng
Gibran hadiri pembukaan MTQ Korpri di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tapi tak memberikan kata sambutan. (Foto: Youtube) Palangka Raya (Riaunews.com) – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional VII Korpri di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, dibuka langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka, Senin (5/11/2024) malam. Wapres Gibran menghadiri acara…
0 notes
kabarbritam1toto · 3 months ago
Text
MTQ VII Korpri Nasional di Kalteng terbesar sejak pertama digelar
Tumblr media
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) VII Tingkat Nasional di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dikatakan sebagai penyelenggaraan yang terbesar sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2012."Kami masyarakat Kalteng bersyukur dan bangga atas kepercayaan menyelenggarakan MTQ Korpri Tingkat Nasional. Momen ini terasa semakin istimewa dengan kehadiran Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin malam.MTQ VII Korpri Nasional di Kalteng menjadi yang terbesar, lantaran terus bertumbuh dan semakin banyaknya partisipasi dari para ASN se-Indonesia, serta cabang dan golongan lomba kian inovatif serta bertambah.MTQ I Korpri Nasional pertama digelar pada 2012 di Sulawesi Selatan masih diikuti sebanyak 360 peserta dan ofisial dari 28 kafilah baik pemerintah provinsi serta kementerian dan lembaga, dengan perlombaan sebanyak empat cabang dan delapan golongan.
Sedangkan kini pada MTQ VII Korpri Nasional di Kalteng, dengan sekitar 1.700 peserta dan ofisial yang berpartisipasi berasal dari 89 kafilah meliputi 35 pemerintah provinsi serta 54 kementerian dan lembaga, dengan perlombaan sebanyak 9 cabang dan 30 golongan.
Lebih lanjut Sugianto menyatakan pelaksanaan MTQ Korpri ini menjadi wadah penting bagi ASN dalam memperkuat semangat persatuan, serta menanamkan nilai keagamaan sehingga semakin optimal menjalankan tugas sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat.
"MTQ Korpri Nasional ini juga momentum bagus bagi Kalimantan Tengah untuk dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat dari berbagai daerah," tuturnya.
Adapun MTQ VII Korpri Nasional di Kalteng ini secara resmi telah dibuka oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, ditandai dengan pemukulan katambung bersama dengan Gubernur Sugianto Sabran serta Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh.
Sementara itu, Zudan Arif Fakrulloh menyatakan MTQ Korpri Tingkat Nasional menjadi gerakan dalam membumikan nilai-nilai Al Quran di jajaran birokrasi dan masyarakat.
"MTQ Korpri setiap dua tahun rutin dilaksanakan dan hingga saat ini terdapat pertumbuhan luar biasa yang tingkat partisipasinya terus meningkat," ujarnya.*
0 notes
kabartangsel · 9 days ago
Text
Hamimul Islam Peserta MTQ Internasional Asal Bangladesh Kagumi Sistem Pembinaan Al-Qur’an di Indonesia
Hamimul Islam, hafiz Qur’an asal Bangladesh, mengaku terkesan dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 di Indonesia. Ia memuji sistem pembinaan seni baca Al-Qur’an yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat RT/RW hingga tingkat internasional. “Saya sangat takjub ketika Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pembinaan seni baca Al-Qur’an di Indonesia dilakukan…
0 notes