#morfologi badak
Explore tagged Tumblr posts
Text
Rhinoceros Beetle (Kumbang Badak)
Rhinoceros Beetle (Kumbang Badak) adalah salah satu jenis kumbang yang terkenal karena ukuran besar dan tanduk yang mencolok pada jantan. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang kumbang ini:
Deskripsi
Morfologi: Kumbang badak memiliki tubuh yang kuat dan kekar, dengan jantan memiliki tanduk yang menonjol di kepala. Warna tubuhnya biasanya hitam atau coklat gelap, meskipun beberapa spesies memiliki warna yang lebih cerah atau metalik.
Habitat
Lingkungan: Kumbang ini dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan tropis, hutan hujan, dan kebun. Mereka lebih suka tempat yang lembab dan kaya akan bahan organik.
Makanan
Dewasa: Kumbang badak dewasa biasanya memakan getah pohon, buah yang membusuk, dan bahan organik lainnya. Mereka menggunakan mandibel yang kuat untuk mengakses sumber makanan ini.
Larva: Larva kumbang badak berkembang di dalam tanah dan memakan sisa-sisa tanaman yang membusuk, berkontribusi pada proses dekomposisi.
Perilaku
Aktivitas: Kumbang badak aktif di malam hari (nokturnal) dan dapat ditemukan merayap di tanah atau di sekitar pohon, terutama yang menghasilkan getah.
Pertarungan: Jantan sering bertarung satu sama lain untuk mendapatkan akses ke betina, menggunakan tanduk mereka sebagai senjata.
Reproduksi
Proses: Betina biasanya meletakkan telur di dalam tanah atau di dekat akar pohon. Setelah menetas, larva akan berkembang selama beberapa bulan sebelum menjadi kumbang dewasa.
Peran Ekologis
Dekomposisi: Kumbang badak memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai pengurai, membantu memecah bahan organik dan meningkatkan kesuburan tanah.
Rantai Makanan: Mereka juga merupakan bagian penting dari rantai makanan, baik sebagai mangsa bagi predator lain maupun sebagai herbivora yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
Ancaman
Konservasi: Beberapa spesies kumbang badak terancam oleh kehilangan habitat dan penggunaan pestisida. Upaya pelestarian habitat alami mereka sangat penting untuk menjaga keberadaan spesies ini.
Simbolisme
Budaya: Di beberapa budaya, kumbang badak melambangkan kekuatan dan keberanian. Di Jepang, misalnya, kumbang ini dianggap sebagai simbol keberuntungan dan ketahanan.
Kumbang badak adalah contoh yang menarik dari keanekaragaman hayati dan memainkan peran penting dalam ekosistem yang sehat.
BERIKUTNYA : LOGIN > DAFTAR >
0 notes
Link
SPORTOURISM - Di Teluk Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terdapat Pulau kecil yang bernama Pulau Mandra. Pulau ini dapat di tempuh dari muara Ci Kadal sekitar lima menit.
Kata mandra dapat diartikan enak, gembira, atau bagus. Jadi, pulau kecil yang indah pemandangannya ini menjadi tempat yang bagus dan menyenangkan untuk di singgahi, apalagi kalau sambil makan atau botram. Tidak jauh dari Pulau Mandra, terdapat Pulau Manuk dan Pulau Kunti. Bagian selatan Pulau Kunti masih menyatu dengan lereng Gunung Badak yang berada di daratan Jawa Barat.
Di sana terdapat endapan melangé atau batuan bancuh, campuran aneka batuan yang berasal dari berbagai formasi dan umur. Di Pulau Kunti terdapat singkapan lava dengan struktur lava bantal, padahal bentuknya lebih mirip guling warna hitam. Walau tidak terlalu luas, singkapan lava bantal ini sangat menarik. Garis-garis rekahan serta rongga tempat keluarnya gas pada saat lava ini membeku, kemudian di isi larutan batu kapur yang sudah mengkristal, membentuk jaring-jaring warna putih yang menarik.
Antara 50 - 65 juta tahun yang lalu, kawasan Ciletuh masih berupa dasar dari palung laut dalam, tempat lempeng samudra menunjam lempeng benua. Kamudian, kelompok batuan yang terdapat di zona penunjaman itu terangkat ke permukaan, menjadi batuan yang mendasari kawasan Taman Bumi Ciletuh saat ini.
Kini, kawasan bekas longsoran purba itu membentuk morfologi tapal kuda yang menghadap Samudra Hindia, dasarnya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi pesawahan, kebun, talun kelapa, dan pemukiman.
Untuk mencapai tempat-tempat yang terdapat singkapan batuan yang khas secara geologis, harus sambil berperahu. Di Teluk Ciletuh, terlihat Gunung Badak yang puncaknya di tutupi oleh batuan breksi, yang mirip adukan batu beton dengan warna kehijauan sampai kehitaman. Di sisi baratnya di tutupi batuan berwarna kehitaman yang sulit melapuk, sehingga tempat ini kurang di tutupi tumbuhan.
Sebagian besar kawasan Ciletuh merupakan kawasan Suaka Alam (kawasan Cibanteng) di utara, termasuk kawasan Gunung Badak, serta kawasan Suaka Margasatwa (kawasan Cikepuh) di selatan, termasuk ke dalamnya kawasan Citisuk, Cikepuh, dan Citirem. Kedua kawasan ini berada dalam pengelolaan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kabupaten Sukabumi.
via SPORTOURISM.ID
0 notes