#moluska
Explore tagged Tumblr posts
Text
Masyarakat Moluska Indonesia mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
0 notes
Text
Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes..[1] Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri). Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.
0 notes
Text
Nautilus
Periode: Sudah ada sejak sekitar 500 juta tahun yang lalu
Deskripsi: Nautilus adalah moluska laut yang memiliki cangkang spiral. Hewan ini sudah ada sejak zaman Paleozoikum dan sedikit mengalami perubahan.
Fakta Unik: Cangkangnya memiliki banyak ruang udara yang memungkinkan nautilus untuk mengatur keseimbangan di dalam air, membuatnya menjadi perenang yang sangat efisien.
0 notes
Text
Ikan School Master
Ikan School Master, dengan nama ilmiah Lutjanus apodus, adalah spesies ikan dari keluarga Lutjanidae yang sering ditemukan di perairan tropis. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang ikan ini:
Ciri-ciri Fisik
Bentuk Tubuh: Ikan ini memiliki tubuh yang ramping dan silindris dengan kepala yang relatif besar.
Warna: School Master biasanya memiliki warna kuning keemasan dengan garis-garis vertikal yang lebih gelap. Warna ini bisa bervariasi tergantung pada lingkungan mereka.
Habitat
Perairan: Ikan ini dapat ditemukan di perairan dangkal tropis dan subtropis, terutama di sekitar terumbu karang, laguna, dan daerah pesisir.
Kedalaman: Mereka biasanya ditemukan di kedalaman antara 10 hingga 60 meter.
Makanan
Ikan School Master adalah predator yang memakan berbagai jenis makanan, termasuk ikan kecil, krustasea, dan moluska. Mereka dikenal berburu secara berkelompok, terutama saat mencari makanan.
Kegunaan
Pancingan: School Master sangat populer di kalangan pemancing karena dagingnya yang lezat dan permainannya yang menantang saat dipancing.
Pangan: Daging ikan ini dianggap berkualitas tinggi dan sering disajikan dalam berbagai hidangan, baik digoreng, dipanggang, atau dalam bentuk sashimi.
Status Konservasi
Ikan School Master tidak termasuk dalam kategori terancam, tetapi populasi mereka dapat dipengaruhi oleh penangkapan ikan yang berlebihan dan kerusakan habitat. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik penangkapan yang berkelanjutan.
Nilai Budaya
Sebagai ikan yang populer dalam kegiatan memancing dan konsumsi, School Master memiliki peranan penting dalam ekonomi lokal di daerah-daerah pesisir. Mereka sering menjadi target dalam kompetisi memancing dan dapat meningkatkan pendapatan bagi nelayan lokal.
Dengan daya tariknya sebagai ikan pancing dan nilai kulinernya, Ikan School Master menjadi salah satu spesies yang banyak dicari di perairan tropis.
BERIKUTNYA : LOGIN > DAFTAR >
0 notes
Text
Jenis-Jenis Kerang Favorit di Indonesia
Selain lezat, nyatanya hewan jenis moluska ini juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan berkat kandungan nutrisinya. Namun, setiap jenis kerang tentu memiliki kandungan nutrisi yang berbeda.
1. Abalon
Abalon termasuk jenis premium karena harganya bisa mencapai Rp 85 ribu per buah.
Moluska ini memiliki cangkang berengsel yang dapat membuka dan menutup di satu sisi.
Abalon mengandung 105 kalori per 100 gram, dan merupakan sumber protein yang baik.
Hewan laut ini juga menyediakan selenium yang signifikan dan kandungan vitamin B5, vitamin K, vitamin E, dan fosfor yang cukup tinggi.
2. Kerang hijau
Banyak yang menganggap kerang jenis ini berbahaya karena mengandung kontaminan logam.
Meski ada kekhawatiran demikian, seafood ini sebenarnya aman-aman saja kamu konsumsi.
Pastikan saja kamu membelinya dari produsen yang tepercaya dan terjamin sumber dan pengolahannya.
3. Kepah
Kepah adalah golongan kerang-kerangan dengan harga lebih bersahabat namun tetap kaya nutrisi.
Biasanya kepah diolah masyarakat sebagai campuran untuk tumisan sayur atau dimasak terpisah dengan bumbu tauco.
4. Kerang bambu
Disebut demikian karena bentuk kerang ini seperti bambu.
Saat kamu makan, sekilas teksturnya mirip udang namun tetap dengan rasa sedikit amis khas kerang-kerangan.
Biasanya pengolahan kerang ini paling lezat jika melalui proses pembakaran dengan bumbu bercitarasa kuat.
0 notes
Text
Kovikita Untirta
LAIN-LAIN > KOVIKITA UNTIRTA
2014
Moluska (video)
2012
Deathline (skenario) & Deathline (trailer)
2011
She is Mine (skenario) & She is Mine (behind the scene)
2010
Naufal (skenario) & Naufal (film pendek)
0 notes
Text
Hadiri Rakornas KKP, Pj Gubernur Mahendra Jaya Tegaskan Komitmen Bali Implementasikan Program Pembangunan Ekonomi Biru
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Provinsi Bali wilayahnya tidak terlalu luas (sekitar 5.590,21 km²), dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura, Pulau Dewata, dimana alam yang indah, manusia, dan kebudayaan yang adiluhung menyatu menjadi satu orkestra kehidupan yang harmoni. Hal ini menjadikan Bali memiliki kekhasan, keunikan, agung, suci, dan mataksu yang menjadi keunggulan Pariwisata Bali dan telah memberi kebahagiaan kepada masyarakat lokal, nasional, dan internasional. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M Mahendra Jaya dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023 di Hotel The Sakala Resort Bali, pada Kamis (7/12/2023) siang. "Kami menyampaikan terima kasih, telah memilih Provinsi Bali sebagai tempat pelaksanaan Rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2023. Bali kita ketahui tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak, gas dan mineral, perekonomian Bali terutama bergantung pada sektor pariwisata. Adanya event seperti sekarang ini, tentu sangat membantu bagi pertumbuhan ekonomi Bali," ungkapnya. Pertumbuhan ekonomi Bali kembali bangkit setelah terkontraksi sangat dalam pada saat Pandemi Covid-19, pada Tahun 2020: -9,33% yoy, Tahun 2021 membaik menjadi: -2,47% yoy, dan pada Tahun 2022 reborn menjadi: 5,01% yoy, selanjutnya pada Tahun 2023 sampai dengan triwulan ke-3 mencapai 5,35 % yoy. Provinsi Bali dengan luas perairan laut sekitar 9.634,35 km², memiliki keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanan, seperti: 1) Potensi perikanan budidaya baik budidaya air tawar, air payau maupun air laut; 2) Potensi perikanan tangkap; 3) Potensi produk hias laut; 4) Pergaraman tradisional; 5) Konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan; serta 6) Ekowisata bahari. "Kami laporkan komoditas ekspor terbesar Bali pada Tahun 2023 sampai bulan November, adalah dari sektor kelautan (Ikan, Krustasea, dan Moluska) mencapai US $ 15,25 Juta," jelasnya. Beberapa hal yang menjadi isu strategis pada sektor kelautan dan perikanan di Bali, diantaranya yakni masih belum optimalnya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu juga masih belum optimalnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan dalam menunjang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). "Produksi produk olahan hasil perikanan masih terbatas; dan Kesejahteraan nelayan masih rendah (Nilai Tukar Nelayan pada Bulan November 2023, sebesar 97,50 lebih rendah dari pada Bulan Oktober 2023, sebesar 100,64)," terangnya. Guna menjawab berbagai tantangan dan isu-isu yang berkembang saat ini, telah ditetapkan arah kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2024-2026 Provinsi Bali, meliputi: 1) Pengembangan perikanan budidaya berbasis kawasan dan Komoditi; 2) Fasilitasi pengembangan usaha, sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran produk hasil perikanan; 3) Pengembangan budaya makan ikan (GEMARIKAN); 4) Pengembangan Kapasitas Masyarakat Pesisir dan Pulau Pulau Kecil; 5) Konservasi dan rehabilitasi sumber daya kelautan dan perikanan serta pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; 6) Fasilitasi pengembangan usaha, sarana dan prasarana perikanan tangkap; dan 7) Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS). "Kami laporkan kepada Bapak Menteri, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kelautan dan Perikanan berkomitmen mengimplementasikan program pembangunan ekonomi biru melalui pengelolaan kawasan konservasi laut secara optimal, mengembangkan kebijakan penangkapan ikan terukur yang berbasis pada kuota, pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan, pengelolaan dan pengawasan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan guna mendukung pertumbuhan ekonomi sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan agar masyarakat sejahtera dan lingkungan tetap lestari," ungkapnya. Lebih lanjut, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023 ini, sangat strategis untuk merumuskan, menyelaraskan, mengkoordinasikan dan mempertajam program prioritas bidang kelautan dan perikanan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. "Semoga kegiatan ini dapat mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera dan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Semoga di sela kegiatan Rakornas bisa menikmati destinasi wisata yang ada di Bali," imbuhnya. Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan Negara Maritim yang memiliki potensi kelautan sangat besar. Adanya interaksi sosial antara manusia dengan ekosistem laut dan pesisir sering mengakibatkan terjadinya degradasi dengan potensi dan tantangan implementasi ekonomi biru menjadi landasan kebijakan untuk mewujudkan keseimbangan aspek ekologi dan aspek ekonomi secara seimbang dan berkelanjutan. "Ekonomi biru merupakan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia yang menjadikan ekologi sebagai panglima pembangunan sektor kelautan dan perikanan," terangnya. Sementara Tornanda Syaifullah selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, bahwa Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan koordinasi, sinkronisasi program prioritas bidang Kelautan dan Perikanan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. "Dengan mengambil tema, Transformasi Sektor Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru untuk Indonesia Emas 20245. Tema ini sejalan dengan program sektor Kelautan dan Perikanan yang menjadikan ekologi sebagai panglima," jelas Syaifullah yang juga menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Lungkrah
Ya Allah, badan rasanya capek banget. Karena kemarin sok-sokan pemanasan, tujuannya biar badan nggak kaku-kaku gitu. Sayang, masih muda.
Tapi kok, bangun tidur justru badan sakit semua? Lungkrah lesu, kalo bahasa Jawa.
Efek ngerekap data aplikan apa ya, dari jam 4 sore sampe jam 9 malem. Bukannya tanpa istirahat. Udah kepotong waktu salat, bangunin adek buat salat, makan sambil nonton drakor bentar.
Ah ... Butuh liburan.
Udah gitu, mimpinya lagi main air di pantai sambil ngumpulin cangkang moluska.
1 note
·
View note
Text
Persinggungan Memikat antara Mutiara Asli dan Perhiasan Batu Permata
Mutiara: Tetesan Air Mata Alam
Mutiara, sering disebut sebagai tetesan air mata alam, merupakan lambang elegansi dan kecanggihan. Pembentukannya, sebagai reaksi terhadap benda asing di dalam moluska, menjadi bukti kemampuan alam untuk menciptakan keindahan dari kesulitan. Setiap mutiara asli membawa dalam dirinya tahun-tahun pemeliharaan, memberikannya kilauan unik dan nilai.
Penghormatan Sejarah terhadap Mutiara
Pesona mutiara bukanlah fenomena baru. Secara historis, mutiara telah dikaitkan dengan kekayaan, status, dan kerajaan. Peradaban kuno menghargai mereka, dan mereka dianggap lebih berharga daripada emas atau berlian. Di Roma, mutiara adalah simbol kekayaan dan prestise, sementara di Cina, mereka dianggap menjanjikan perlindungan dan keberuntungan.
Perhiasan Batu Permata: Hiasan Mewah Bumi
Jika mutiara adalah hadiah laut untuk dunia, batu permata tentunya adalah hadiah Bumi. Menyelami dunia perhiasan batu permata seperti memulai perjalanan global, dari tambang safir di Kashmir ke deposit ruby di Myanmar dan urat zamrud di Kolombia.
Bobot Emosional dan Budaya Batu Permata
Batu permata memiliki akar yang dalam dalam legenda, mitos, dan kepercayaan astrologi. Selama berabad-abad, mereka diyakini membawa sifat penyembuhan. Misalnya, Ametis dikatakan menenangkan pikiran, sementara garnet diyakini menyalakan gairah dan energi.
Mutiara Asli dan Batu Permata: Tinjauan Pasar
Di pasar perhiasan yang rumit, permintaan untuk mutiara asli dan batu permata telah meningkat. Meskipun alternatif sintetis mungkin menarik karena keterjangkauannya, mereka kekurangan karakteristik unik dan nilai inheren batu asli.
Etika Sumber Daya
Dengan dorongan global menuju keberlanjutan dan sumber daya etis, sangat penting untuk memastikan bahwa mutiara dan batu permata bersumber secara bertanggung jawab. Hal ini tidak hanya menjaga ekosistem tetapi juga memastikan masa panjang dan reputasi industri perhiasan.
Menggabungkan Mutiara dan Batu Permata dalam Desain Perhiasan
Desainer perhiasan kontemporer terus mendorong batas, menciptakan potongan-potongan yang inovatif sekaligus berakar dalam tradisi. Mulai dari kalung mutiara besar yang berdampingan dengan liontin batu permata halus hingga gelang rumit yang menyatukan mutiara dengan batu permata, kemungkinan desainnya tak terbatas.
Perhiasan Personal: Mengukir Kisah
Salah satu tren yang berkembang di industri perhiasan adalah personalisasi. Konsumen mencari potongan yang sesuai dengan cerita mereka, baik itu cincin yang menggabungkan mutiara ibu dengan batu kelahiran anak-anaknya atau kalung yang menyatukan perhiasan keluarga dengan unsur desain modern.
Merawat Mutiara dan Batu Permata Anda
Menginvestasikan dalam mutiara asli dan perhiasan batu permata datang dengan tanggung jawab perawatan. Pembersihan reguler, menyimpannya jauh dari sinar matahari langsung atau bahan kimia keras, dan pemeriksaan profesional secara berkala dapat memastikan umur panjangnya.
Kesimpulan: Investasi Abadi
Seiring berkembangnya dunia fashion dan aksesori, daya tarik mutiara asli dan perhiasan batu permata tetap teguh. Mereka bukan hanya investasi dalam istilah moneter tetapi juga dalam nilai sentimental. Bagi mereka yang menghargai kehalusan alam dan keahlian kerajinan, potongan-potongan ini berdiri sebagai kesaksian abadi, menggabungkan kisah Bumi, laut.
0 notes
Text
MUSEUM ZOOLOGI BOGOR
Museum Zoologi Bogor (Sunda: ᮙᮥᮞᮤᮉᮙ᮪ ᮐᮧᮇᮜᮧᮌᮤ ᮘᮧᮌᮧ���, translit. Musieum Zoologi Bogor) adalah museum yang terletak di Bogor, memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan.[2][3]Museum ini terbagi menjadi dua, salah satunya dibuka setiap hari untuk umum yang berisi ruang pameran terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Bogor, museum yang satu lagi berfungsi sebagai tempat koleksi dan hanya dibuka untuk umum setahun sekali pada bulan Oktober, berada di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong tepatnya di Jalan Raya Jakarta - Bogor Km.46 Cibinong, Bogor.[4] Kedua bagian museum ini dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI.[2][5] Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini meliputi kategori antara lain: mamalia, ikan, burung, reptil dan amfibi, moluska, serangga, dan invertebrata lain yang bukan moluska dan serangga.[6]
KOLEKSI FAUNA DI INDONESIA
Koleksi Museum Zoologi yang berada di gedung Widyasatwaloka, Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong meliputi 3,5% jumlah jenis fauna yang terdapat di Indonesia, dan dari keberagaman fauna di Indonesia hanya 0,05% contoh binatang (spesimen) yang dimiliki oleh Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.[4][8]
Mamalia, koleksinya terdiri dari berbagai jenis binatang menyusui yang dikumpulkan dari berbagai kepulauan di Indonesia. Jumlah koleksi 650 jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang (spesimen).[8]
Ikan, koleksi berbagai jenis ikan terdiri dari 12.000 jenis yang diwakili oleh 140.000 contoh binatang.[8]
Burung, koleksi dikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1.000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang.[8]Ruang koleksi tempat penyimpanan spesimen burung suhu udara di ruangan dipertahankan pada 22°C untuk menjaga agar koleksi tidak hancur.[7]
Reptil dan amfibi, koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, dari 19.937 contoh binatang.[8]
Moluska, koleksi moluska yang tersimpan tercatat 959 jenis yang dari 13.146 contoh binatang.[8]
Serangga, merupakan kelompok binatang yang paling banyak jumlah koleksinya. Museum Zoologi Bogor merupakan tempat penyimpanan serangga terlengkap dan terbesar di Asia Tenggara.[4][7] Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, dari 2.580.000 contoh binatang.[8]
Invertebrata lain, terdiri dari jenis-jenis invertebrata bukan moluska dan serangga. Koleksi yang terkumpul ada 700 jenis dari 1.558 contoh binatang.[8]
0 notes
Text
Museum Zoologi Bogor
A. Pengenalan
Museum Zoologi Bogor adalah museum yang terletak di Bogor, memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan. Museum ini terbagi menjadi dua, salah satunya dibuka setiap hari untuk umum yang berisi ruang pameran terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Bogor, museum yang satu lagi berfungsi sebagai tempat koleksi dan hanya dibuka untuk umum setahun sekali pada bulan Oktober, berada di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong tepatnya di Jalan Raya Jakarta - Bogor Km.46 Cibinong, Bogor. Kedua bagian museum ini dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini meliputi kategori antara lain: mamalia, ikan, burung, reptil dan amfibi, moluska, serangga, dan invertebrata lain yang bukan moluska dan serangga.
B. Sejarah
Awal berdirinya Museum Zoologi Bogor merupakan laboratorium zoologi dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1894 gagasan dari J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Belanda. Laboratorium ini didirikan sebagai sarana penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi. Pada tahun 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum and Wekplaats, pada tahun 1910 kemudian berubah lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium. Antara tahun 1945-1947 tempat ini dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan akhirnya sampai sekarang menjadi Museum Zoologi Bogor. Tempat koleksi museum ini memiliki 24 ruangan koleksi dan baru ditempati pada 1997, dengan pembangunan yang didanai dari dana hibah Bank Dunia dan Jepang.
0 notes
Text
Masyarakat Moluska Indonesia mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW #masyarakatmoluskaindonesia #mmi #mmi2020 #mmi2024 🐚
0 notes
Text
Museum Zoologi
Museum Zoologi Bogor (Sunda: ᮙᮥᮞᮤᮉᮙ᮪ ᮐᮧᮇᮜᮧᮌᮤ ᮘᮧᮌᮧᮁ, translit. Musieum Zoologi Bogor) adalah museum yang terletak di Bogor, memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan.
Museum ini terbagi menjadi dua, salah satunya dibuka setiap hari untuk umum yang berisi ruang pameran terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Bogor, museum yang satu lagi berfungsi sebagai tempat koleksi dan hanya dibuka untuk umum setahun sekali pada bulan Oktober, berada di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong tepatnya di Jalan Raya Jakarta - Bogor Km.46 Cibinong, Bogor.
Kedua bagian museum ini dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI.
Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini meliputi kategori antara lain: mamalia, ikan, burung, reptil dan amfibi, moluska, serangga, dan invertebrata lain yang bukan moluska dan serangga.
Awal berdirinya Museum Zoologi Bogor merupakan laboratorium zoologi dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1894 gagasan dari J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Belanda. Laboratorium ini didirikan sebagai sarana penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi.
Pada tahun 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum and Wekplaats, pada tahun 1910 kemudian berubah lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.
Antara tahun 1945-1947 tempat ini dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan akhirnya sampai sekarang menjadi Museum Zoologi Bogor.
Tempat koleksi museum ini memiliki 24 ruangan koleksi dan baru ditempati pada 1997, dengan pembangunan yang didanai dari dana hibah Bank Dunia dan Jepang.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Taman Purbakala Sumpang Bita, sebuah permata tersembunyi yang menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Berada di Desa Sumpang Bita, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajenedan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, kawasan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Kabupaten yang sebelumnya dikenal sebagai Pangkajene Kepulauan. Atau lebih akrab disapa Pangkep, memang menjadi rumah bagi situs ini yang tak boleh dilewatkan. Objek wisata ini bahwa menjadi contoh sempurna dari kombinasi alam dan sejarah. Terletak di dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN-Babul). Taman ini menawarkan kepada pengunjung suasana yang begitu asri dan menenangkan. BACA JUGA: 7 Wisata Terbaik di Sulawesi Selatan, Dijamin Lupa Pulang Deh! Dengan rimbunnya pepohonan yang memeluk setiap sudutnya. Tempat ini juga ideal untuk berkumpul dengan keluarga dan merasakan pesona alam yang tak tertandingi. Salah satu daya tarik utama taman ini adalah dua gua prasejarahnya, yaitu Gua Sumpang dan Gua Bulu Sumi, yang terletak di gugusan Bukit Bulu Bita. Gua Sumpang, dengan ketinggian sekitar 289 meter di atas permukaan laut, menyimpan tinggalan arkeologis berharga seperti lukisan dinding, cangkang molusca, fragmen gerabah, tulang, dan gigi kuno. Lukisan-lukisan dinding ini memiliki beragam bentuk, termasuk cap tangan dan kaki anak-anak. BACA JUGA: Memanjakan Mata di Savana Bukit Lamando Buton Selatan yang Menawan Aura Misteri yang Memikat Serta gambar mirip babi rusa dan perahu kuno. Temuan-temuan berharga ini tersebar di dalam dan di sekitar gua, menciptakan aura misteri yang memikat. Sementara itu Gua Bulu Sumi, yang terletak pada ketinggian 200 meter di atas permukaan laut, adalah tempat lain yang memukau untuk dieksplorasi. Mulut gua ini menghadap ke barat laut dan memiliki ukuran yang mengesankan. Di dalamnya, pengunjung akan menemukan lukisan-lukisan dinding, artefak batu, fragmen gerabah, dan cangkang moluska. BACA JUGA: Deretan Menu Berbuka Puasa Ini, Bisa jadi Pilihan di Pertengahan Ramadhan Semua lukisan ini dihiasi dengan warna merah yang mencolok dan diciptakan dengan teknik cetak semprot. Temuan-temuan berharga ini tersebar di seluruh lantai gua, menambahkan nuansa sejarah yang kental. Untuk menikmati keindahan Taman Purbakala Sumpang Bita ini, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 (harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu). Dengan jarak tempuh sekitar 54,1 kilometer dari Makassar, perjalanan menuju taman ini melibatkan pemandangan indah yang akan memanjakan mata Anda. BACA JUGA: China Dominasi Kunjungan Wisman di Sulawesi Utara Jalan melalui Jalan AP Pettarani, Jalan Tol Insinyur Sutami, Jalan Poros Palopo-Makassar, dan Jalan Poros Tonasa 1 akan membawa Anda ke destinasi yang tak terlupakan di Taman Purbakala Sumpang Bita. Jadi, jika Anda adalah pencinta sejarah dan alam, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi pesona prasejarah di Taman Purbakala Sumpang Bita di Sulawesi Selatan. Tempat ini menggabungkan keajaiban alam dan peninggalan sejarah yang mengesankan, membuatnya menjadi tujuan wisata yang menarik bagi semua orang. ***
0 notes
Text
Ikan Kerapu Batik
Ikan Kerapu Batik (Epinephelus coeruleopunctatus) adalah salah satu spesies ikan kerapu yang dikenal karena pola warna dan coraknya yang unik, mirip dengan batik. Ikan ini merupakan anggota keluarga Serranidae dan banyak ditemukan di perairan tropis, terutama di kawasan Indo-Pasifik, termasuk perairan Indonesia.
Ciri-ciri Ikan Kerapu Batik:
Fisik: Ikan Kerapu Batik memiliki tubuh yang cukup robust dengan kepala yang besar dan mulut lebar. Mereka memiliki sirip yang lebar dan lempeng yang menonjol di sepanjang tubuhnya.
Warna: Warna tubuhnya bervariasi dari cokelat hingga abu-abu, dengan pola bintik-bintik biru atau putih yang menyerupai motif batik. Pola ini tidak hanya membuat ikan ini menarik, tetapi juga membantu mereka berkamuflase di habitat terumbu karang.
Ukuran: Ikan ini dapat mencapai panjang sekitar 60 cm, meskipun ukuran yang umum ditemukan di pasaran biasanya lebih kecil.
Habitat:
Ikan Kerapu Batik umumnya ditemukan di perairan dangkal, terutama di sekitar terumbu karang, laguna, dan daerah berbatu. Mereka lebih suka bersembunyi di celah-celah terumbu dan lubang-lubang untuk berburu mangsa seperti ikan kecil, krustasea, dan moluska.
Kegunaan:
Pangan: Daging ikan Kerapu Batik sangat dihargai karena teksturnya yang kenyal dan rasanya yang enak. Mereka sering disajikan dalam berbagai masakan, baik dibakar, digoreng, atau dimasak dalam sup.
Perikanan Komersial: Ikan ini menjadi salah satu target dalam industri perikanan. Mereka sering ditangkap dengan alat pancing, jaring, dan metode penangkapan lainnya.
Status Konservasi:
Ikan Kerapu Batik tidak terdaftar sebagai spesies yang terancam punah, tetapi penangkapan yang berlebihan dan kerusakan habitat terumbu karang dapat mempengaruhi populasi mereka. Oleh karena itu, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi spesies ini.
Makna Budaya:
Ikan Kerapu Batik sering dianggap sebagai hidangan spesial dalam berbagai acara kuliner. Karena penampilannya yang menarik, mereka juga memiliki daya tarik di kalangan penggemar akuarium, meskipun perawatannya memerlukan perhatian khusus untuk menjaga lingkungan yang sesuai.
Ikan Kerapu Batik adalah contoh keanekaragaman hayati laut yang memiliki nilai penting, baik dari segi kuliner maupun ekologi.
BERIKUTNYA : LOGIN > DAFTAR >
0 notes
Text
Cumi-cumi adalah kelompok hewan sefalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama "Sefalopoda" dalam bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Yuk, makan seafood/ikan agar tubuh kuat dan sehat! @thesunfishgrosirikanlaut menyediakan hasil laut dengan KUALITAS TERBAIK HARGA TERBAIK dan terjaga KESEGARAN NYA!!
GROSIR IKAN LAUT TEMANGGUNG. Jl. Jampirejo Timur Rt. 04 Rw 06 Kelurahan Jampirejo Kec. Temanggung Kab. Temanggung (Dekat TK Masyitoh Jampirejo, 50 meter dari Masjid Al Huda Jampirejo)
KLIK https//wa.me/628994648716,
Menyediakan: Sedia berbagai Ikan Segar, Hasil Laut dan Air Tawar : Ikan : Kakap Merah , Bawal Putih , Teri Nasi , Salmon, Dori ,Tuna, Udang : Lobster, Udang Laut, Udang Vanamae Kepiting : Kepiting Bakau, Rajungan Kerang : Kerang bamboo, kerang hijau, kerang dara bulu, kerang dara jahe Olahan : Bakso Ikan, Bakso Udang, Bakso Kepiting, Fillet Ikan, Nugget Ikan Gilingan : Gilingan Tengiri, Gilingan Tunul/Baracuda, Gilingan Mahi-mahi
Melayani Grosir dan Retail/eceran PELUANG USAHA KEMITRAAN Seafood booth, frozenfood, supplier dan distributor
Fast Respon PELUANG USAHA 08994648716 IG https://www.instagram.com/thesunfish_grosirikanlaut/ FB https://www.facebook.com/profile.php?id=100094495374590 TIK TOK https://www.tiktok.com/@thesunfishgrosirikanlaut
#ikanlaut#ikanlautsegar#ikanlauthias#ikanlautmurah#ikanlautjogja#ikanlautasampedas#ikanlautasin#ikanlautasliindonesia#ikanlautalexis#ikanlautasammanis
#ikanlaut#ikanlautsegar#ikanlauthias#ikanlautmurah#ikanlautjogja#ikanlautasampedas#ikanlautasin#ikanlautasliindonesia#ikanlautalexis#ikanlautasammanis
0 notes